PENGARUH ULTRABOND PVA TERHADAP KUAT LENTUR DAN KUAT TARIK BELAH PADA BETON DENGAN PENGECORAN BERTAHAP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PENGARUH ULTRABOND PVA TERHADAP KUAT LENTUR DAN KUAT TARIK BELAH PADA BETON DENGAN PENGECORAN BERTAHAP

Citation preview

  • Dalam pelaksanaannya, pengecoran beton sering kali tidakdapat dilaksanakan dalam satu waktu, disebabkan olehbeberapa alasan, diantaranya: keterbatasan bahan. jadwal pelaksanaan, danmenghindari retak-retak karena penyusutan.

    Sambungan termasuk bagian konstruksi beton untuktempat pemberhentian pengecoran yang sesuai danmudah pada tahapan konstruksi.

    Beton yang baik adalah beton yang memiliki kuat tekantinggi, kuat lekat tinggi, rapat air, tahan ausan, tahancuaca, tahan kimia, susutan kecil, dan elastisitasnya tinggi.

  • Menyajikan informasi yang terkait dengan

    pengujian ini, diantaranya:

    Mengetahui pengaruh perekat Ultrabond PVA terhadap kuat lentur dan kuat tarik belah pada beton normal dengan dua jenis sambungan.

    Ketahanan sambungan beton saat diberikan beban.

    Kelebihan dan kekurangan penggunaan perekat pada sambungan beton normal

  • 1. Penyiapan Bahan

    2. Pemeriksaan Bahan

    3. Mix Design

    4. Pembuatan Benda Uji

    5. Perawatan Benda Uji

    6. Pengujian

    7. Analisis

    8. Kesimpulan

    9. Daftar Pustaka

  • Bahan yang Digunakan:A. AirB. SemenC. Agregat Kasar (Kerikil)D. Agregat Halus (Pasir)E. Bahan Perekat Sambungan

  • Fungsi utama dari air adalah:

    Untuk memungkinkan reaksi kimia sehingga terjadi pengikatan dan pengerasan.

    Sebagai bahan pelumas antara butir butir agregat, agar dapat mudah dikerjakan (diaduk, dituang dan dipadatkan).

  • Semen yang digunakan dalam percobaan ini adalah semen portland dengan merek dagang Semen Gresik.

    Fungsi semen adalah sebagai bahan ikat yang secara kimiawi aktif setelah tercampur dengan air.

  • Kerikil yang digunakan dalam percobaan ini adalah kerikil pecah yang berasal dari sungai Progo, khususnya daerah Clereng.

  • Pasir yang digunakan dalam percobaan ini adalah pasir alam yang berasal dari lereng Gunung Merapi

    Jenis pasir adalah pasir alami

  • Jenis : Ultrabond PVA

    Fungsi : Perekat beton lama dan beton baru

  • Agregat Kasar (Kerikil)

    Asal Kerikil : Clereng, Sungai Progo

    Jenis Pemeriksaan:

    A. Modulus Halus Kerikil

    B. Berat Jenis

    C. Berat Satuan Kerikil

    D. Keausan Kerikil dengan Mesin Los Angels

    E. Kadar Lumpur dalam Kerikil (Ayakan No.200)

  • Agregat Halus (Pasir)

    Asal Pasir : Lereng Merapi (Pasir Alami)

    Jenis Pemeriksaan:

    A. Kandungan Lumpur Dalam Pasir (Endapan Ekivalen dan Ayakan No. 200)

    B. Berat Jenis

    C. Berat Satuan Pasir

    D. SSD

    E. Zat Organis dalam Pasir

  • No. Sifat dan Karakteristik PasirKerikil

    KeteranganJenis I Jenis II

    1 Kandungan Lumpu Dalam Pasir

    a. Cara Endapan Ekivalen 4 - - %

    b. Cara Ayakan No.200 4.72 - - %

    2 Kandungan Zat Organis Pasir No.11 - - Warna

    3 Berat Satuan Agregat

    a. Ditumbuk 1730 1472.33 - Kg/cm

    b. Tidak diTumbuk 1430 1333.08 - Kg/cm3

    4 Modulus Halus 2.512 7.008 -

    5 SSD Pasir SSD - -

    6 Berat Jenis 2.467 2,613 -

    7Keausan dengan Mesin Los

    Angels- 30.74 - %

  • Cara yang digunakan : Departemen Pekerjaan Umum (SK.SNI T-15-1990-03)

    Proporsi campuran per meter kubik beton:

    Air : 195 liter

    Semen : 390 kg

    Pasir : 640 kg

    Kerikil : 1188 kg

  • a. Benda Uji Kuat Tekan Silinder Beton = 15 Silinder

    b. Benda Uji Kuat Lentur Balok Beton

    Tanpa sambungan = 3 Balok

    Dengan sambungan

    Penampang vertikal

    - perekat fas = 3 Balok

    - perekat Ultrabond PVA = 3 Balok

    Penampang diagonal

    - perekat fas = 3 Balok

    - perekat Ultrabond PVA = 3 Balok

    c. Benda Uji Kuat Tarik Belah Silinder beton

    Tanpa sambungan = 3 Silinder

    Dengan sambungan

    - Perekat fas = 3

    Silinder

    - Perekat Ultrabond SBR = 3 Silinder

  • Silinder BetonBalok Beton

    15cm

    30cm75cm

    15cm

    15cm

  • Balok dengan Sambungan Diagonal

    Dibuat tidak rata, dan diberi perekat

    45O

    Beton lama (28 hari) Beton baru (28 hari)

    75cm

    15cm

    45cm

    Beton lama (56 hari)

  • Beton lama (28 hari)

    Dibuat tidak rata, dan diberi perekat

    Beton lama (28 hari)

    75cm

    15cm

    37,5cm

    Balok dengan Sambungan Vertikal

    Beton lama (56 hari)

  • 15cm

    30cm

    Beton LamaBeton Baru

    Silinder dengan Sambungan

  • Metode perawatan : Pembasahan dengan karung goni, dan dengan cara direndam.

    Tempat : Laboratorium bahan Bangunan PDTS FT-UGM

    Menghaluskan permukaan benda uji balok

  • a. Pengujian Kuat Tekan Silinder Beton.

    b. Pengujian Kuat Lentur Balok Beton.

    c. Pengujian Kuat Tarik Belah Silinder Beton.

  • Memasang balok beton pada mesin uji lentur sesuai skema berikut:

    Beban

    TumpuanDial Gauge

  • 150mm

    75mm 75mm

    750mm

    150mm225mm 225mm

    Blok beban

    Blok tumpuan Balok uji

    Dial gauge

    1/2 P 1/2 P

    Plat baja

  • Memasang balok beton pada mesin uji kuat tarik belah sesuai skema berikut:

  • Bantalan Kayu

    Silinder Uji

    Blok Beban

  • Tanggal

    Kuat

    tekanRata - rata

    kuat tekan

    rencana Keteranggan

    ( Mpa ) ( Mpa ) ( Mpa )

    4/8/2008

    20.20

    19.244 25Tidak

    Memenuhi18.07

    19.47

    6/8/2008

    25.76

    25.553 25 Memenuhi25.48

    25.42

    20/8/2008

    24.63

    26.704 25 Memenuhi26.04

    29.44

    4/9/2008

    26.61

    25.950 25 Memenuhi25.48

    25.76

    22/9/2008

    25.19

    25.195 25 Memenuhi25.76

    24.63

  • No Tanggal Taggal Berat Berat jenis Tanggal Umur Beban Maks Model Sambungan

    Balok dibuat Disambung ( Kg ) ( Kg/m ) di uji ( Hari ) ( KN )

    1 4/8/2008 - 39.250 2325.926 3/9/2008 28 16.120 Tanpa sambungan

    2 4/8/2008 - 38.680 2292.148 3/9/2008 28 19.340 Tanpa sambungan

    3 4/8/2008 - 39.500 2340.741 3/9/2008 28 16.650 Tanpa sambungan

    4 6/8/2008 4/9/2008 38.500 2281.481 15/10/2008 41 11.320 Diagonal ( Dengan perekat fas )

    5 6/8/2008 4/9/2008 39.300 2328.889 15/10/2008 41 10.970 Diagonal ( Dengan perekat fas )

    6 6/8/2008 4/9/2008 39.000 2311.111 15/10/2008 41 7.470 Diagonal ( Dengan perekat fas )

    7 6/8/2008 4/9/2008 39.500 2340.741 15/10/2008 41 3.040 Vertikal ( Dengan perekat fas )

    8 6/8/2008 4/9/2008 40.600 2405.926 15/10/2008 41 2.030 Vertikal ( Dengan perekat fas )

    9 6/8/2008 4/9/2008 40.700 2411.852 15/10/2008 41 2.050 Vertikal ( Dengan perekat fas )

    10 20/8/2008 22/9/2008 39.700 2352.593 21/10/2008 29 3.290 Diagonal ( Dengan perekat PVA )

    11 20/8/2008 22/9/2008 40.300 2388.148 21/10/2008 29 3.110 Diagonal ( Dengan perekat PVA )

    12 20/8/2008 22/9/2008 40.000 2370.370 21/10/2008 29 2.390 Diagonal ( Dengan perekat PVA )

    13 20/8/2008 22/9/2008 41.200 2441.481 21/10/2008 29 1.160 Vertikal ( Dengan perekat PVA )

    14 20/8/2008 22/9/2008 41.500 2459.259 21/10/2008 29 1.190 Vertikal ( Dengan perekat PVA )

    15 20/8/2008 22/9/2008 40.800 2417.778 21/10/2008 29 1.250 Vertikal ( Dengan perekat PVA )

  • Grafik Hubungan Beban dan Lendutan

  • Perhitungan kuat lentur beton:

    Kuat Lentur =

    M = Momen Maksimum

    W = Tahanan Momen ( )

    W

    M

    2

    6

    1xbxh

  • NOBeban

    MaksL L L Ra/Rb

    Momen

    MaksW Kuat lentur

    Model Sambungan

    Balok ( KN ) (A-C) (A-D) (A-B) ( N ) ( N/mm ) ( mm ) ( N/mm )

    1 16.120 225 375 600 8060 1813500 562500 3.224 Tanpa sambungan

    2 19.340 225 375 600 9670 2175750 562500 3.868 Tanpa sambungan

    3 16.650 225 375 600 8325 1873125 562500 3.330 Tanpa sambungan

    4 11.320 225 375 600 5660 1273500 562500 2.264 Diagonal ( perekat fas )

    5 10.970 225 375 600 5485 1234125 562500 2.194 Diagonal ( perekat fas )

    6 7.470 225 375 600 3735 840375 562500 1.494 Diagonal ( perekat fas )

    7 3.040 225 375 600 1520 342000 562500 0.608 Vertikal ( perekat fas )

    8 2.030 225 375 600 1015 228375 562500 0.406 Vertikal ( perekat fas )

    9 2.050 225 375 600 1025 230625 562500 0.410 Vertikal ( perekat fas )

    10 3.290 225 375 600 1645 370125 562500 0.658 Diagonal ( perekat PVA )

    11 3.110 225 375 600 1555 349875 562500 0.622 Diagonal ( perekat PVA )

    12 2.390 225 375 600 1195 268875 562500 0.478 Diagonal ( perekat PVA )

    13 1.160 225 375 600 580 130500 562500 0.232 Vertikal ( perekat PVA )

    14 1.190 225 375 600 595 133875 562500 0.238 Vertikal ( perekat PVA )

    15 1.250 225 375 600 625 140625 562500 0.250 Vertikal ( perekat PVA )

  • Diagram Perbandingan Kuat Lentur Tiap Model Sambungan

    a. Perbandingan kuat lentur tiap model sambungan

    Tanpa

    Sambungan

    SambunganDiagonal dengan

    Perekat fas

    SambunganDiagonal dengan

    Perekat PVA

    SambunganVertikal dengan

    Perekat fas

    SambunganVertikal dengan

    Perekat PVA

  • NO

    Tanggal Tanggal BeratBerat

    jenisTanggal Umur

    Beban

    Maks

    Tarik

    belahModel Sambungan

    dibuat Disambung ( kg ) ( Kg/m ) di uji ( Hari ) ( KN ) ( Mpa )

    1 4/8/2008 - 12.354 2331.493 3/9/2008 28 122.900 1.740 Tanpa sambungan

    2 4/8/2008 - 12.513 2361.500 3/9/2008 28 148.900 2.108 Tanpa sambungan

    3 4/8/2008 - 12.473 2353.951 3/9/2008 28 132.300 1.873 Tanpa sambungan

    4 6/8/2008 4/9/2008 12.425 2344.893 15/10/2008 41 55.500 0.786Di sambung dengan

    perekat fas

    5 6/8/2008 4/9/2008 12.875 2429.818 15/10/2008 41 36.300 0.514Di sambung dengan

    perekat fas

    6 6/8/2008 4/9/2008 12.755 2407.172 15/10/2008 41 30.300 0.429Di sambung dengan

    perekat fas

    7 22/9/2008 12/9/2008 12.445 2348.667 21/10/2008 35 61.100 0.865Di sambung dengan

    perekat PVA

    8 22/9/2008 12/9/2008 12.665 2390.186 21/10/2008 35 60.400 0.855Di sambung dengan

    perekat PVA

    9 22/9/2008 12/9/2008 12.53 2364.709 21/10/2008 35 49.900 0.706Di sambung dengan

    perekat PVA

  • Perhitungan kuat tarik belah beton:

    Kuat Tarik Belah (fs) =

    P = Beban Maksimum

    L = Panjang

    D = Diameter

    LD

    P2

  • NO

    Tanggal Tanggal BeratBerat

    jenisTanggal Umur

    Beban

    Maks

    Tarik

    belahModel Sambungan

    dibuat Disambung ( kg ) ( Kg/m ) di uji( Hari

    )( KN ) ( Mpa )

    1 4/8/2008 - 12.354 2331.493 3/9/2008 28 122.900 1.740 Tanpa sambungan

    2 4/8/2008 - 12.513 2361.500 3/9/2008 28 148.900 2.108 Tanpa sambungan

    3 4/8/2008 - 12.473 2353.951 3/9/2008 28 132.300 1.873 Tanpa sambungan

    4 6/8/2008 4/9/2008 12.425 2344.893 15/10/2008 41 55.500 0.786Di sambung dengan

    perekat fas

    5 6/8/2008 4/9/2008 12.875 2429.818 15/10/2008 41 36.300 0.514Di sambung dengan

    perekat fas

    6 6/8/2008 4/9/2008 12.755 2407.172 15/10/2008 41 30.300 0.429Di sambung dengan

    perekat fas

    7 22/9/2008 12/9/2008 12.445 2348.667 21/10/2008 35 61.100 0.865Di sambung dengan

    perekat PVA

    8 22/9/2008 12/9/2008 12.665 2390.186 21/10/2008 35 60.400 0.855Di sambung dengan

    perekat PVA

    9 22/9/2008 12/9/2008 12.53 2364.709 21/10/2008 35 49.900 0.706Di sambung dengan

    perekat PVA

  • b. Perbandingan kuat Tarik tiap model sambungan

    Diagram Perbandingan Kuat Tarik Tiap Model Sambungan

    Tanpa Sambungan

    Dengan Perekat fas

    Dengan Perekat PVA

  • c. Ketahanan sambungan rendah

    Patah pada sambungan Diagonal

    Patah pada sambungan Vertikal

  • c. Ketahanan sambungan rendah

    Patah pada sambungan

  • 1. Nilai rata rata kuat lentur dari balok beton dengan menggunakan

    sambungan adalah sebagai berikut:

    a. Balok dengan sambungan diagonal

    1) perekat fas sebesar 1,985 Mpa (57.138% dari nilai kuat lentur

    balok beton normal).

    2) Perekat Ultrabond PVA sebesar 0.586 Mpa (16.868 % dari kuat

    lentur balok beton normal).

    b. Balok dengan sambungan Vertikal

    1) perekat fas sebesar 0,475 Mpa (13,663% dari nilai kuat lentur balok

    beton normal).

    2) Perekat Ultrabond PVA sebesar 0.240 Mpa (6.908 % dari kuat

    lentur balok beton normal).

    Jadi sambungan beton lama dengan beton baru menggunakan perekat

    ultarabond PVA tidak dapat menaikan nilai kuat lentur.

  • 2. Nilai rata rata kuat tarik belah dari silinder beton dengan

    menggunakan sambungan adalah sebagai berikut:

    1) perekat fas sebesar 0.5671 Mpa (30.215% dari nilai kuat

    tarik belah beton normal).

    2) Perekat Ultrabond PVA sebesar 0.8087 Mpa (42.415 % dari

    kuat tarik belah beton normal).

  • American Society For Testing And Materials, 1992, Annual Book of

    ASTM Standard, Philadelphia, USA.

    DPU, 1982, Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia,

    Departemen Pekerjaan Umum, Bandung

    DPU, 1991, Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal

    SK.SNI T-15-1990-03, Departemen Pekerjaan Umum

    DPU, 1989, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bukan

    Logam) SK.SNI S-04-1989-F, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

    DPU, 1996, Pengujian Kuat Lentur Beton Normal dengan Pembebanan

    Terpusat Langsung SNI-4154-1996, Departemen Pekerjaan

    Umum, Bandung

    DPU, 1997, Pengujian Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik

    Pembebanan SNI-4431-1997, Departemen Pekerjaan Umum,

    Bandung

  • Mulyono, Tri 2005, Teknologi Beton, Andi, Yogyakarta

    Murdock L.J dan Brook K.M.,1999, Bahan dan Praktek Beton, Edisi

    keempat, Erlangga, Jakarta.

    Mindess Sidney dan Young L. Francis, 1981, Concrete, Prentice Hall,

    New jersey.

    Nawy G. Edwards, 1998, ,

    Refika Aditama, Bandung.

    Trokrodimuljo, Kardiyono.Ir.M.E., Bahan Ajar Bahan Kontruksi Teknik,

    Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,

    1991.

    http://www.ultra-chem.com