4
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini teknik las telah dipergunakan secara luas dalam hal penyambungan batang-batang konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin. Banyaknya penggunaan teknik penyambungan ini karena bangunan yang dibuat dengan teknik penyambungan ini menjadi lebih ringan dan proses pembuatannya sederhana, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih murah. Pengelasan bisa digunakan dalam ruang lingkup yang sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran, kendaraan rel dan lain sebagainya. Selain untuk pembuatan proses las bisa juga digunakan untuk reparasi misalkan untuk mengisi lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan sebagainya. Tapi pada dasarnya pengelasan bukanlah tujuan utama dari konstruksi melainkan untuk mencapai sisi ekonomisnya. Karena itu rancangan las harus diperhatikan dengan sifat-sifat las. Prosedur pengelasan terlihat sederhana, tetapi sebenarnya banyak masalah yang harus diselesaikan dengan pengetahuan yang beragam. Karena itu dalam proses pengelasan pengetahuan harus berdampingan dengan prakteknya. Secara terperinci bisa dijelaskan untuk merancang konstruksi harus mempertimbangkan cara pengelasan, cara pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan dipergunakan berdasarkan fungsi dari bagian bangunan atau mesin yang dirancang.

pengelasan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengaruh variasi arus dan sudut kampuh gmaw

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPada zaman ini teknik las telah dipergunakan secara luas dalam hal penyambungan batang-batang konstruksi bangunan baja dan konstruksi mesin. Banyaknya penggunaan teknik penyambungan ini karena bangunan yang dibuat dengan teknik penyambungan ini menjadi lebih ringan dan proses pembuatannya sederhana, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih murah. Pengelasan bisa digunakan dalam ruang lingkup yang sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran, kendaraan rel dan lain sebagainya. Selain untuk pembuatan proses las bisa juga digunakan untuk reparasi misalkan untuk mengisi lubang-lubang pada coran, membuat lapisan keras pada perkakas, mempertebal bagian-bagian yang sudah aus dan sebagainya. Tapi pada dasarnya pengelasan bukanlah tujuan utama dari konstruksi melainkan untuk mencapai sisi ekonomisnya. Karena itu rancangan las harus diperhatikan dengan sifat-sifat las.Prosedur pengelasan terlihat sederhana, tetapi sebenarnya banyak masalah yang harus diselesaikan dengan pengetahuan yang beragam. Karena itu dalam proses pengelasan pengetahuan harus berdampingan dengan prakteknya. Secara terperinci bisa dijelaskan untuk merancang konstruksi harus mempertimbangkan cara pengelasan, cara pemeriksaan, bahan las dan jenis las yang akan dipergunakan berdasarkan fungsi dari bagian bangunan atau mesin yang dirancang.Berdasarkan definisi dari Deutche Industrie Nromen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan mengunakan energi panas (Harsono W, 1996). Proses penyambungan logam tersebut harus kuat sehingga tidak mudah patah dan retak, karena patah dan retak sangat berbahaya untuk keamanan konstruksi las. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya patah dan retak yaitu, pengerasan daerah HAZ tergantung komposisi kimia dari material, tegangan yang terjadi pada sambungan, dan difusi hidrogen dari logam las. Salah satu cara yang dilakukan untuk menghindari patah dan retak akibat difusi hidrogen yaitu pengunaan gas pelindung untuk mencegah agar hidrogen yang terkandung diatmosfer tidak terserap oleh logam cair pada saat proses pengelasan.

1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah penelitian bagaimana pengaruh variasi arus dan sudut kampuh pengelasan GMAW pada plat baja ST-37 terhadap kekuatan bending.

1.3 Batasan MasalahDalam melakukan penelitian ini dilakukan batasan yaitu:1. Material yang digunakan dalam penelitian ini adalah baja karbon rendah ST-37.2. Ketebalan meterial 10mm.3. Posisi pengelasan yang dilakukan adalah posisi datar 1G (flat position).4. Elektroda yang digunakan adalah elektroda ER70S-75. Pengelasan dilakukan dengan las GMAW arus searah (DC) dengan gas pelindung karbon dioksida (CO2)

1.4 Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh dari variasi sambungan yang optimal dengan menggunakan sudut kampuh V tunggal dan kuat arus yang divariasikan pada sambungan material Baja Karbon Rendah ST-37 hasil pengelasan Metal Inert Gas (MIG) terhadap kekuatan bending.

1.5 Manfaat PenelitianPenelitian ini nantinya merupakan suatu upaya nyata pihak perguruan tinggi, agar dapat memberikan kontribusi dan pengembangan ilmu pengelasan, terutama dalam pengelasan MIG.Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:1. Bagi peneliti dapat menerapkan teori yang telah didapatkan selama perkuliahan tentang teknologi pengelasan logam.2. Sebagai studi literatur untuk pengembangan teknologi khususnya dalam bidang pengelasan.3. Dapat memberikan saran untuk industri yang memiliki permasalahan yang sama dengan penelitian ini.

BAB IITINAJUAN PUSTAKA

2.1 PengelasanPengelasan adalah