18
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya. Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan kontruksi serta kegunaan disekitarnya. Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan. Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding) adalah pengelasan yang menggunakan shielding gas. Shielding gas berfungsi sebagai pelindung logam las saat proses pengelasan berlangsung agar tidak terkontaminasi dari udara lingkungan sekitar logam lasan, karena logam 1

PENGELASAN M16.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELASAN M16.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas,

meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran

dan sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan

untuk reparasi misalnya untuk mengisi nlubang-lubang pada coran. Membuat

lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam

–macam reparasi lainnya.

Pengelasan bukan tujuan utama dari kontruksi, tetapi hanya merupakan

sarana untuk mencapai ekonomi pembuatan yang lebih baik. Karena itu rancangan

las dan cara pengelasan harus betul-betul memperhatikan dan memperlihatkan

kesesuaian antara sifat-sifat las dengan kegunaan kontruksi serta kegunaan

disekitarnya. Prosedur pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi

sebenarnya didalamnya banyak masalah-masalah yang harus diatasi dimana

pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan.

Pengelasan GMAW (Gas Metal Arc Welding) adalah pengelasan yang

menggunakan shielding gas. Shielding gas berfungsi sebagai pelindung logam las

saat proses pengelasan berlangsung agar tidak terkontaminasi dari udara

lingkungan sekitar logam lasan, karena logam lasan sangat rentan terhadap difusi

hidrogen yang dapat menyebabkan cacat Porosity. Pengelasan GMAW dapat

menggunakan gas Argon (Ar) yang biasa disebut MAG ataupun gas

Karbondioksida (CO2) yang biasa disebut MIG.

1

Page 2: PENGELASAN M16.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LAS MIG

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam

dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau

tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan

sambungan yang continue.

Las MIG (Metal Inert Gas) yaitu merupakan proses penyambungan dua

material logam atau lebih menjadi satu melalui proses pencairan material dengan

menggunakan elektroda gulungan (filler metal) yang sama dengan logam

dasarnya (base metal) dan menggunakan gas pelindung (inert gas). Elekroda

tersebut berupa gulungan kawat (rol) yang gerakannya diatur oleh motor lisrtik.

Las ini menggunakan gas “argon” dan “helium” sebagai pelindung busur dan

logam mencair dari pengaruh atmosfer. Las MIG disebut juga las busur.

Dalam las logam mulia, kawat las pengisi yang juga berfungsi sebagai

elektroda diumpan secara terus menerus, busur listrik terjadi antara kawat pengisi

dan logam induk, gas pelindung yang digunakan adalah gas argon, helium atau

campuran keduanya, untuk memantapkan busur kadang-kadang ditambahkan O2

antara 2 sampai 5% atau CO2 antara 5 sampai 20%. Dalam banyak hal

penggunaan las MIG sangat menguntungkan,hal ini disebabkan karena sifat-

sifatnya yang baik, misalnya :

1. Karena konsentrasi busur yang tinggi, maka busurnya sangat mantap dan

percikannya sedikit sehingga memudahkan operasi pengelasan.

2. Karena dapat menggunakan arus yang tinggi maka kecepatannya juga sangat

tinggi, sehingga efesiensinya sangat baik.

3. Terak yang terbentuk cukup banyak.

4. Ketangguhan dan elastisitas, kekedapan udara, ketidak pekaan terhadap retak

dan sifat-sifat lainnya lebih baik daripada yang dihasilkan dengan cara

pengelasan yang lain.

2

Page 3: PENGELASAN M16.docx

B. PERALATAN LAS MIG DAN BAHAN

Peralatan utama adalah peralatan yang berhubungan langsung dengan

proses pengelasan. yakni sebagai berikut :

1. Peralatan Utama Las MIG (Metal Inert Gas)

a. Mesin Las

Sistem pembangkit tenaga pada mesin MIG (metal inert gas) pada

prinsipnya adalah sama dengan mesin SMAW yang dibagi dalam 2

golongan, yaitu : Mesin las arus bolak balik (Alternating Current / AC Welding

Machine) dan Mesin las arus searah (Direct Current/DC Welding Machine),

namun sesuai dengan tuntutan pekerjaan dan jenis bahan yang di las yang

kebanyakan adalah jenis baja, maka secara luas proses pengelasan dengan

MIG (metal inert gas) adalah menggunakan mesin las DC. Adapun gambar

perlengkapan mesin las MIG adalah sebagai berikut :

Mesin las MIG merupakan mesin las DC, umumnya berkemampuan

sampai 250 amper. Dilengkapi dengan sistem kontrol, penggulung kawat gas

pelindung, system pendingin dan rangkaian lain. Sumber tenaga untuk Las MIG

( metal inert gas ) merupakan mesin las bertegangan konstan. Tenaga yang

dikeluarkan dapat berubah-ubah sendiri sesuai dengan panjang busur. Panjang

busur adalah jarak antara ujung elektroda ke benda kerja. Panjang busur ini bisa

distel. Bila busur berubah menjadi lebih pendek dari setelan semula, maka arus

bertambah dan kecepatan kawat berkurang. Sehingga panjang busur kembali

3

Page 4: PENGELASAN M16.docx

semula. Sebaliknya bila busur berubah menjadi lebih panjang, arus berkurang,

kecepatan kawat elektroda bertambah. Dengan sistem otomatis seperti ini, yaitu

mesin yang mengatur sendiri, maka panjang busur akan konstan dan hasil

pengelasan akan tetap baik. Adapun contoh gambar mesin las mig sesuai

keterangan diatas adalah sebagai berikut :

Gambar Mesin Las MIG

Umumnya mesin las arus searah (DC) mendapatkan sumber tenaga listrik

dari trafo las (AC) yang kemudian diubah menjadi arus searah dengan voltage

yang konstan (constant-voltage ). Pemasangan kabel-kabel las (pengkutuban)

pada mesin las arus searah dapat diatur/dibolak-balik sesuai dengan keperluan

pengelasan, ialah dengan cara:

a) Pengkutuban langsung (Direct Current Straight Polarity/DCSP/DCEN)

Dengan pengkutuban langsung berarti kutub positif (+) mesin las

dihubungkan dengan benda kerja dan kutub negatif (-) dihubungkan

dengan kabel elektroda. Dengan hubungan seperti ini panas pengelasan

yang terjadi 1/3 bagian panas memanaskan elektroda sedangkan 2/3

bagian memanaskan benda kerja.

b) Pengkutuban terbalik (Direct Current Reverce Polarity /DCRP/ DCEP)

Pada pengkutuban terbalik, kutub negatif (-) mesin lasdihubungkan

dengan benda kerja, dan kutub positif (+) dihubungkan dengan elektroda.

Pada hubungan semacam ini panas pengelasan yang terjadi 1/3 bagian

panas memanaskan benda kerja dan 2/3 bagian memanaskan elektroda.

b. Unit Pengontrol Kawat Elektroda (Wire Feeder)

4

Page 5: PENGELASAN M16.docx

Alat pengontrol kawat elektroda (wire feeder unit) adalah alat/

perlengkapan utama pada pengelasan dengan MIG ( metal inert gas ).Alat ini

biasanya tidak menyatu dengan mesin las, tapi merupakan bagian yangterpisah

dan ditempatkan berdekatan dengan pengelasan. Fungsinya adalah sebagai

berukut:

a) Menempatkan Rol Kawat Elektroda.

b) Menempatkan kabel las (termasuk welding gun dan nozzle) dan sistem

saluran gas pelindung.

c) Mengatur pemakaian kawat elektroda.

d) Mempermudah proses/penanganan pengelasan, dimana wire feeder dapat

dipindah-pindah sesuai kebutuhan.

Pada dasarnya terdapat tiga jenis wire feeder, yaitu jenis dorong, jenis

tarik, jenis dorong tarik. Perbedaannya adalah cara menggerakkan elektroda dari

spool ke tourch.

c. Welding Gun

Gambar welding gun las MIG.

d. Kabel Las Dan Kabel Control

Pada mesin las terdapat kabel primer (primary powercable) dan kabel

sekunder atau kabel las (welding cable). Kabel primer ialah kabel yang

menghubungkan antara sumber tenaga dengan mesin las. Jumlah kawat inti

5

Page 6: PENGELASAN M16.docx

pada kabel primer disesuaikan dengan jumlah phasa mesin las ditambah satu

kawat sebagai hubungan pentanahan dari mesin las. Kabel sekunder ialah kabel-

kabel yang dipakai untuk keperluan mengelas, terdiri dari kabel yang

dihubungkan dengan tang las dan benda kerja serta kabel- kabel control.

e. Regulator Gas Pelindung

Fungsi utama dari regulator adalah untuk mengatur pemakaian gas. Untuk

pemakaian gas pelindung dalam waktu yang relatif lama, terutama gas CO2

diperlukan pemanas (heater-vaporizer) yang dipasang antara silinder gas dan

regulator.Hal ini diperlukan agar gas pelindung tersebut tidak membeku yang

berakibat terganggunya aliran gas.

Gambar regulator gas pelindung

f. Pipa Kontak

Pipa pengarah elektroda biasa juga disebut pipa kontak. Pipa kontak

terbuat dari tembaga, dan berfungsi untuk membawa arus listrik ke elektroda

yang bergerak dan mengarahkan elektroda tersebut ke daerah kerja

pengelasan. Torch dihubungkan dengan sumber listrik pada mesin las dengan

menggunakan kabel. Karena elektroda harus dapat bergerak dengan bebas dan

melakukan kontak listrik dengan baik, maka besarnya diameter lubang dari pipa

kontak sangat berpengaruh. Adapun gambar dari pipa kontak dapat dilihat dalam

gambar 12.

6

Page 7: PENGELASAN M16.docx

Gambar bentuk-bentuk pipa kontak

g. Nozzel Gas Pelindung

Nozzle gas pelindung akan mengarahkan iaket gas pelindung kepada

daerah las. Nozzle yang besar digunakan untuk proses pengelasan dengan arus

listrik yang tinggi. Nozzle yang lebih kecil digunakan untuk pngelasan dengan

arus listrik yang lebih kecil. Adapun gambar dari pipa kontak dapat dilihat dalam

gambar 2.10

Gambar Nozzle gas pelindung

2. Peralatan Bantu Las MIG (Metal Inert Gas)

a. Sikat Baja

Untuk membersihkan hasil las, yaitu pengaruh oksidasi udara luar

sehingga rigi-rigi las benar-benar bebas dari kotoran, selain itu digunakan untuk

membersihkan bidang benda kerja sebelum dilas.

Gambar Sikat Baja

7

Page 8: PENGELASAN M16.docx

b. Smith Tang/ Tang Panas

Untuk memegang benda kerja yang panas dipergunakan smith tangatau

tang panas penjepit dengan macam-macam bentuk, seperti bentuk moncong

rata, moncong ulat, moncong serigala dan moncong kombinasi.

Gambar Smith Tang

c. Tang Pemotong Kawat

Pada kondisi tertentu, terutama setiap akan memulai pengelasan kawat

elektroda perlu dipotong untuk memperoleh panjang yang ideal. Untuk itu

diperlukan tang pemotong kawat.

Gambar Tang Pemotong Kawat

d. Palu

Setelah proses pengelasan biasanya benda kerja mengalami kerusakan

atau cacat pengelasan. Untuk itu dugunakan palu untuk membantu proses

pembersihan benda kerja akibat cacat las.

Gambar Palu Las

8

Page 9: PENGELASAN M16.docx

C. KESELAMATAN KERJA LAS MIG

Periksa mesin dan peralatan las MIG sebelum bekerja, apakah berfungsi dengan

baik.

Periksa stop kontak dan tiap sambungan kabel, jangan sampai longgar.

Gunakan peralatan keselamatan kerja las MIG yang sesuai standar.

Jangan mengelas jika kondisi mesin dan ruangan dalam keadaan basah.

Cek kembalikan peralatan las dan alat bantu yang digunakan pada tempat

semula.

Pergunakan peralatan keselamatan kerja.

Cek peralatan las dan alat bantu yang akan digunakan dalam pengelasan.

Cek Gas Argon/CO2 dan wire/bahan tambah

Pastikan stop kantak terhubung dengan arus listrik

Nyalakan mesin dengan memutar tuas penyalaan dari OFF ke arah ON (1, 2, 3

…..)

Buka katup gas Argon CO2 hingga mencapai 10l/menit.

Laksanakan cara pengelasan sesuai dengan prosedur pengelasan las

MIG/MAG yang benar.

Jika sudah selesai pengelasan, periksa hasil pengelasan.

Matikan mesin dengan memutar tuas penyalaan dari ON kea rah OFF   

Tutup katup gas Argon CO2 dan tutup katup air.

Cabut stop kontak

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN LAS MIG

1. Kelebihan Las MIG (Metal Inert Gas)

Penggunaan Las MIG (Metal Inert Gas) dalam berbagai pengelasan

memiliki beberapa kelebihan antara lain dapat disebutkan berikut ini :

a. Sangat efisien dan proses pengerjaan yang cepat

9

Page 10: PENGELASAN M16.docx

b. Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan (welding positif)

c. Tidak menghasilkan slag atau terak, layaknya terjadi pad alas SMAW

d. Memiliki angka deposi (deposition rates) yang lebih tinggi

e. Membutuhkan kemampuan operator yang baik

f. Proses pengelasan MIG (metal inert gas)

g. Membutuhkan sedikit pembersihan post-weld

2. Kelemahan Las MIG (Metal Inert Gas)

Pada proses pengelasan MIG (Metal Inert Gas) memiliki beberapa

kelemahan, antara lain :

a. Wire-feeder yang memerlukan pengontrolan yang kontinou.

b. Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback.

c. Cacat las porositi sering terjadi akibat pengunaan kualitas gas pelindung

yang tidak baik.

d. Busur yang tidak stabil, akibat ketrampilan operator yang kurang baik.

e. Pada awalnya set-up pengelasan merupakan permulaan yang sulit.

E. PROSES LAS MIG

Pada proses pengelasan MIG ini tidak berbeda jauh dengan proses

pengelasan pada GMAW, yang membedakan kedua pengelasan ini terdapat pada

gas pelindung. Sesuai dengan namanya Metal Inert Gas, maka pada pengelasan

MIG ini gas pelindung yang digunakan adalah inert gas atau gas Mulia seperti

Argon (Ar), Helium atau Helium dicampur dengan Argon, tetapi juga dapat

menggunakan gas CO2 sebagai gas Pelindung. Untuk proses pengelasan MIG ini

biasanya digunakan untuk mengelas material yang terbuat dari alumunium atau

baja tahan karat.

Proses pengelasan MIG (metal inert gas), panas dariproses pengelasan ini

dihasilkan oleh busur las yang terbentuk diantara elektroda kawat (wire electrode)

dengan benda kerja. Selama proses las MIG , elektroda akan meleleh kemudian

menjadi deposit logam las dan membentuk butiran las (weld beads). Proses

pengelasan MIG (metal inert gas), beroperasi menggunakan arus searah (DC), dan

biasanya menggunakan elektroda kawat positif.

10

Page 11: PENGELASAN M16.docx

Adapun proses las MIG dapat dilihat dalam gambar berikut :

Gambar Proses Pengelasan MIG

11

Page 12: PENGELASAN M16.docx

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Las MIG (Metal Inert Gas) adalah Las busur gas yang menggunakan

kawat sekaligus sebagai elektroda dimana fungsi dan kegunaannya adalah untuk

menyambungkan dua material menjadi satu. Las biasanya sangat banyak

dipergunakan dalam bidang kontruksi yaitu meliputi perkapalann, jembatan,

rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.

Penggunaan las MIG ( Metal Inert Gas ) misalnya digunakan dalam

pengelasan di dunia Industri untuk pembuatan suatu barang atau alat. Dengan

contoh dalam pembuatan kapal terbang, rangka mobil, teralis besi dan sebagainya.

Adapun contoh gambar aplikasi pengunaan las MIG ( Metal Inert Gas ) dapat

dilihat :

Gambar Aplikasi Las MIG (Metal Inert Gas)

B. SARAN

Demikianlah Makalah ini saya buat, semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi yang membacanya, Apabila ada kesalahan maupaun kekurangan dari

makalah ini, penulis minta kritik dan saran demi kemajuan dari ilmu pengetahuan

yang ada didalam makalah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

pihak yang telah membantu. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

12

Page 13: PENGELASAN M16.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengelasan.com/2014/06/proses-las-gmaw-gas-metal-arc-

welding.html

http://triadi30.blogspot.co.id/2012/02/las-mig.html

http://yoridiaworld.blogspot.co.id/2014/02/pengertian-las-mig-dan-tig.html

https://id.scribd.com/doc/176870360/Makalah-Las-MIG#scribd

13