Upload
lebao
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGELOLAAN DANA BIMBINGAN HAJI DALAM
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA
KBIH AS-SYUKRONIYAH
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Disusun Oleh :
Muhamad Faiz Al Maki
11140530000020
KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2018 M/ 1440 H
i
ABSTRAK
MUHAMAD FAIZ AL MAKI, 11140530000020, Pengelolaan
Dana Bimbingan Haji Dalam Upaya Peningkatan Kualitas
Pelayanan Pada KBIH As-Syukroniyah.
Pemerintah Kementrian agama dalam menjalankan tugas
nasionalnya yaitu haji sangat menyadari dan berbesar hati dengan
adanya dukungan masyarakat dan lembaga sosial I slam yang
secara langsung atau tidak langsung ikut berpartisipasi dalam
kepentingan perhajian, salah satunya adalah Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji yang menjadi penyambung antara
masyarakat dan pemerintah dalam perhajian.
Ada beberapa kewenangan yang dimiliki KBIH salah
satunya yaitu menerima dan mengelola dana bimbingan haji dari
setiap jamaah yang besar maksinalnya y aitu 3.500.000, sama
halnya dengan KBIH As-Syukroniyah yang beralamat di Legok
Tangerang.
Tujuan Penelitian (1) Untuk mengetahui pengelolaan dana
bimbingan haji pada KBIH As-Syukroniyah. (2) Untuk
mengetahui Strategi dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan pada KBIH As-syukroniyah. (3) Untuk mengetahui
Pengelolaan Dana Haji Dalam Peningkatan Pelayanan Jamaah.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data
desrikrif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang di amanati.
Adapun kesimpulan dari data ini adalah (1) Pengelolaan dana
bimbingan haji pada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
As-Syukroniyah cukup baik dan dikelola dengan benar, KBIH
As-Syukroniyah di dalam menjalankan tugasnya selalu
mengikuti peraturan dari pemerintah, tetapi catatan pada laporan
keuanganya tidak dipublikasikan kepada seluruh jamaah, karena
surat kesepakatan dan pernyataan bersama antara pihak KBIH
As-Syukroniyah dengan jamaah itu hanya di wakilkan oleh satu
jamaah saja, sehingga tidak seluruh jamaah mengetahui
bagaimana KBIH As-Syukroniyah mengelola uang mereka untuk
keperluan bimbingan. (2) Strategi yang di berikan Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) As-Syukroniyah di antaranya :
a. Merekrut pembimbing jama’ah dan pegawai yang kapabel,
ramah dan tanggap.
ii
b. Memberikan Bimbingan Perhatian (Simpati dan Empati)
kepada Jamaah Haji.
c. Mendukung para pegawai dengan memberi intensif.
d. Memberikan informasi di berbagai media.
e. Membuka layanan informasi.
f. Menjalin kerja sama dengan mitra usaha.
(3) pengelolaan dana bimbingan oleh KBIH As-Syukroniyah cukup
baik terlihat dari hasil wawancara penulis terhadap beberapa alumni
jamaah haji KBIH As-Syukroniyah dan juga jumlah jamaah dari
periode 3 tahun kebelakang itu semakin meningkat, ini menandakan
kepercayaan yang meningkat pula dari jamaah untuk bergabung di
KBIH As-Syuroniyah.
Kata Kunci: Pengelolaan Dana Bimbingan Haji
iii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirobbil’alamin, Segala puji penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala nikmat kemudahan, kelancaran,
rahmat serta hidayah yang telah senantiasa Allah SWT limpahkan
kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini, untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana Strata Satu (S-1) pada Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta
salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang berjuang dari zaman kegelapan hingga terang
benderang sampai akhir hayatnya untuk menegakkan Agama Islam
rahmatan lil’alamin di muka bumi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa
dalam proses penyusunannya bukan hanya hasil jerih payah
penulis semata, namun melibatkan banyak pihak yang telah
dengan senang hati memberikan bantuan baik secara langsung
maupun secara tidak langsung. Dalam kesempatan ini, penulis
dengan senang hati bermaksud untuk menyampaikan rasa
terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini,
yaitu:
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
iv
2. Suparto M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik,
Dr. Raudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum dan Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA selaku Ketua Jurusan
Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Sugiharto, MA selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah dan juga selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan bimbingan untuk memilih judul skripsi.
5. Dra. Hj. Mastanah, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi
yang selalu bijaksana memberikan bimbingan dan nasehat.
Serta telah rela meluangkan waktu, tenaga, serta pikirannya
bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga ilmu yang
bermanfaat ini selalu menjadi ladang pahala bagi Bapak dan
mendapatkan balasan dari Allah SWT.
6. Para Dosen Jurusan Manajemen Dakwah (MD) dan
Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh (MHU) atas semua
ilmu yang telah diberikan.
7. Bapak H. Sukron Ma’mun. SE selaku pimpinan KBIH As-
Syukroniyah dan seluruh Staff KBIH As-Syukroniyah
yang telah rela meluangkan waktunya dan membantu penulis
dalam pencarian informasi dan data.
8. Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas yang telah
v
menyediakan referensi kepada penulis.
9. Orang tua tercinta dan adik-adik terkasih, yang selalu
memberikan do’a, dukungan, cinta, kasih sayang, serta jasa-
jasa yang telah diberikan selama mendidik penulis dari kecil
hingga saat ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan
kasih sayang-Nya kepada kalian semua.
10. Bang Deden Maulana. S.PdI, Terimakasih atas
kebersamaannya yang telah diberikan, terimakasih juga untuk
segala canda dan tawa yang pernah tergoreskan bersama, dan
terimakasih juga atas segala dukungan kepada penulis dalam
membantu penulisan skripsi ini.
11. Taqiullah dan teman-teman Kosan Tijel, sebagai pendengar
terbaik ketika penulis menceritakan keluh kesah dalam
penulisan, yang tahu betul bagaimana perjalanan dalam
penulisan skripsi ini, dan memberikan banyak bantuan kepada
penulis selama penulis menyusun skripsi ini. Semoga Allah
senantiasa membalas kebaikannya, dan mempermudah segala
urusan mereka.
12. Teman-teman Jurusan Manajemen Dakwah, teman-teman
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, teman-teman Pondok
Pesantren Ummul Quro dan Al-Hasaniyah yang telah berbagi
ilmu, cerita, dan pengalamannya kepada penulis.
13. Tanpa mengurangi rasa hormat, kepada seluruh pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas semua bantuan
dan dukungannya, penulis ucapkan terimakasih.
Tiada kata-kata yang dapat penulis ucapkan kecuali terimakasih
yang sebesar-besarnya, semoga Allah SWT memudahkan segala
vi
urusan serta senantiasa membalas semua kebaikan yang dengan
tulus diberikan kepada penulis. Karya ini penulis persembahkan
untuk segenap pembaca, dengan harapan adanya saran dan kritik
yang bersifat konstruktif demi perbaikan. Semoga karya ini
bermanfaat dan mendpat ridho dari Allah SWT.
Tangerang, 27 September 2018
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK....................................................................................i
KATA PENGANTAR....... ......................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................... x
DAFTAR GRAFIK .................................................................... xi
DAFTAR BAGAN ..................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN.................... ........................................ 1
A. Latar Belakang Masalah.............................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.........................5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................6
D. Tinjauan Pustaka........................................................7
E. Metodologi Penelitian................................................8
1. Pendekatan Penelitian ........................................ .8
2. Objek dan Subjek Penelitian .............................. .9
3. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................... .10
4. Tehnik Analisis Dana ........................................ 10
5. Tehnik Pengumpulan Data ................................ 10
6. Sumber Data ...................................................... 13
7. Sistematika Penulisan ....................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 17
A. Pengelolaan Dana.....................................................17
1. Pengertian Pengelolaan ..................................... 17
viii
2. Pengertian Dana ................................................. 19
B. BIMBINGAN HAJI.................................................21
1. Pengertian Bimbingan ....................................... 21
2. Pengertian Haji .................................................. 22
3. Bimbingan Haji ................................................. 23
C. PELAYANAN..........................................................24
1. Pengertian Pelayanan ......................................... 24
2. Dasar-Dasar Pelayanan ...................................... 27
3. Dimensi Mutu Pelayanan .................................. 28
4. Desain Pelayanan ............................................... 29
5. Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik .......................... 30
6. Kualitas Pelayanan ............................................ 33
BAB III GAMBARAN UMUM KBIH AS SYUKRONIYAH
........................................................................... 35
A. Profil .........................................................................35
B. Sejarah Berdirinya....................................................35
C. Visi Misi...................................................................38
D. Maksud dan Tujuan..................................................38
E. Struktur Organisasi...................................................39
F. Pembimbing Ibadah..................................................40
G. Fasilitas Pelayanan...................................................41
H. Pembinaan Jamaah Haji di Tanah Air......................42
I. Fasilitas Pembinaan Jamaah Haji Selama di Makkah
dan Madinah.............................................................43
J. Fasilitas Pembinaan Jamaah Setelah Pelaksanaan
Ibadah Haji............................................................... 4
K. Program kerja Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) As-Syukroniyah.........................................45
ix
L. Program Unggulan KBIH As-Syukroniyah.............48
M. Uraian Pengelolaan Dana Bimbingan......................50
BAB IVANALISIS PENGELOLAAN DANA BIMBINGAN
HAJI ................................................................. 53
A. Pengelolaan Dana Bimbingan KBIH As-
Syukroniyah.............................................................53
B. Strategi Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas
Pelayanan..................................................................67
1. Merekrut pembimbing jamaah dan pegawai yang
kapabel, ramah dan tanggap. ............................. 69
2. Memberikan Bimbingan Perhatian (Simpati dan
Empati) kepada Jamaah Haji. ............................ 70
3. Mendukung para pegawai dengan memberi
intensif. .............................................................. 70
4. Memberikan informasi di berbagai media. ....... 71
5. Membuka layanan informasi. ........................... 72
C. Pengelolaan Dana dalam Peningkatan Pelayanan
Jamaah...................................................................... 4
BAB V PENUTUP.....................................................................87
A. Kesimpulan..............................................................87
B. Saran.........................................................................88
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 90
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Uraian Pengelolaan Dana Bimbingan.......................50
Tabel 4.1 : Jumlah Jamaah Haji dan Biaya ................................. 54
Tabel 4.2 : Jadwal Manasik Haji Tahun 2017 ............................. 58
Tabel 4.3 : Uraian Pengeluaran Dana Bimbingan Yang Bersifat
Pribadi Tahun 2017..................................................63
Tabel 4.4 : Uraian Pengeluaran Dana Bimbingan Yang Bersifat
Kelompok Tahun 2017 ............................................ 64
Tabel 4.5 : Uraian Pengeluaran Dana Bimbingan Keseluruhan
Tahun 2017 ............................................................... 65
Tabel 4.6 : Dana Pengeluaran Bimbingan Di Tanah Air.............75
xi
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 : Grafik Jamaah Haji KBIH As-Syukroniyah Tahun
2015-2017 ......................................................... 55
Grafik 4.2 : Grafik Pendapatan Dana Bimbingan Pada KBIH As-
Syukroniyah Tahun 2015-2017 ......................... 57
Grafik 4.3 : Grafik Jamaah Haji KBIH As-Syukroniyah Tahun
2015-2017 ......................................................... 78
xii
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 : Struktur Pengurus KBIH As Syukroniyah ............... 40
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian .............................................. 95
Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian .................................. 96
Lampiran 3 : Surat Bimbingan Skripsi.......................................97
Lampiran 4 : Surat Penetapan Izin Operasional KBIH As-
Syukroniyah .................................................... ..98
Lampiran 5 : Surat Pengesahan Pendirian Badan Hukum Yayasan
As-Syukroniyah................................................100
Lampiran 6 : Piagam Akreditasi KBIH As-Syukroniyah..........101
Lampiran 7 : Sertifikat Pembimbing..........................................102
Lampiran 8 : Foto Kantor KBIH As-Syukroniyah dan
Pengurus.........................................................103
Lampiran 9 : Foto-foto kegiatan Bimbingan haji.....................106
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima
kepada kaum muslim, Allah SWT menjanjikan surga sebagai
pahala bagi para haji mabrur, tidak berlebihan jika dengan
menunaikan ibadah haji, seseorang muslim merasa telah
menyempurnakan agamanya. Dalam konteks masyarakat
muslim Indonesia, gelar haji secara sosiologis juga
merupakan status sosial. Para penyandangnya tidak hanya di
pandang sebagai alim, yaitu seseorang yang memiliki
kemampuan dalam bidang ilmu agama. Oleh karena itu,
sebagaimana telah disebutkan dalam sebuah penelitian, gelar
haji sering kali muncul sebagai modal Agama (reliqius
capital) yang memiliki kekuatan dan legitimasi dalam arena
pertarungan dilingkungan komunitas, baik diwilayah
perdesaan maupun perkotaan, dan dijadikan sebagai alat
strategis dalam upaya memperoleh pengakuan sosial.1
Haji pada hakekatnya merupakan aktifitas suci yang
pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah kepada seluruh umat
islam yang telah mencapai (istitho’ah) mampu, disebut
aktifitas suci karena seluruh rangkaian kegiatannya adalah
1 Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji (Jakarta : FDK
Fress, 2008), h.1
2
Ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak
melambangkan ketaatan serta penyerahan diri secara total
kepada Allah baik secara fisik, material maupun spiritual.2
Dan Haji juga merupakan salah satu ibadah yang di wajibkan
bagi seluruh umat Islam. Bagi masyarakat muslim nusantara,
haji merupakan ibadah yang sakral, sehingga ibadah haji
sering di anggap sebagai puncak dari segala ibadah, di dalam
rukun islam, ibadah haji di perintahkan oleh Allah SWT
setelah adanya perintah membaca dua kalimat sahadat,
mendirikan sholat, berpuasa di bulan Ramadhan dan
membayar zakat, sebagai mana tertera di dalam hadist Nabi :
حوي عبذ هللا بي عور بي الخطاب رضي هللا عنهوا قال : سوعت عي أبي عبذ الر
رسىل هللا صلى هللا وسلن يقىل : بني اإلسالم على خوس : شهادة أى ال إله إال هللا
كاة الة وإيتاء الز ذا رسىل هللا وإقام الص وحج البيت وأى هحو
رواه البخاري و مسلم
Artinya: Dari Abu Abdur Rohman Abdullah bin Umar bin
Khoththob Rodhiya allahu anhuma Ia berkata: Saya telah
mendengar Rosulullahi Shollallhu alaihi wa sallam
bersabda: ” Islam didirikan di atas lima perkara: Pertama:
Tiada Tuhan yang berhak di sembah melainkan Allah dan
sesungguhnya Muhammad utusan Allah, kedua: Mendirikan
Sholat, ketiga: Membayar Zakat, keempat: Menunaikan haji
di baitullah [Makkah], kelima: Berpuasa di bulan
Romadhon. [HR Buhkori dan Muslim]3
2 Ali Syari’ati, Haji (Bandung: Penerbit Pustaka, 2000 m), h. 1.
3 http://ellismaulana.blogspot.com/2016/12/makalah-bangunan-islam-
tugas-mata.html?m=1. Di akses pada 10 Oktober 2018 pukul 15:31 WIB
3
Di Indonesia Penyelenggaraan Ibadah Haji
merupakan mutlak sebagai tanggung jawab pemerintah,
berdasar pada Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 pasal 6
yang menyebutkan bahwa Pemerintah berkewajiban
melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindu ngan dengan
menyediakan pelayanan administrasi, bimbingan Ibadah
Haji, Akomodasi, Transportasi, Pelayanan Kesehatan,
Keamanan dan hal-hal lainnya yang diperlukan oleh calon
jamaah Haji. Perlu diketahui bahwa keadaan jamaah haji
Indonesia yang majemuk dari segi pendidikan, usia, dan
tingkat pemahaman terhadap ilmu manasik haji
membutuhkan usaha yang maksimal.4
Pemerintah dalam melaksanakan tugas nasional
sangat menyadari dan berbesar hati dengan adanya dukungan
masyarakat dan lembaga sosial Islam yang secara langsung
atau tidak langsung ikut berpartisipasi dalam kepentingan
perhajian, sebagai sebuah kekuatan ekstra dan partner kerja
dalam mewujudkan pembinaan, pelayanan dan perlindungan
terhadap calon jamaah haji.5
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji ( KBIH ) sebagai
suatu organisasi yang membantu pemerintah dalam hal
penyelenggaraan ibadah haji, saat ini hampir semua orang
4 Kementerian Agama RI (Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh),
Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, jakarta,h.1 5 Ishak Farid, Ibadah haji dalam filsafat hukum islam, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1999),h.44-45
4
yang ingin menunaikan ibadah haji menggunakan jasa KBIH,
karena dengan KBIH mereka bisa mendapat berbagai
kemudahan, mulai dari pendaftaran sampai kepulangan dari
Tanah suci, mereka pun mendapat bimbingan tentang ibadah
Haji secara intensif.
Fungsi dan Peranan Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) sangatlah membantu pemerintah dalam
melaksanakan tugasnya, di antara fungsi dan peranan KBIH :
1. Melaksanakan bimbingan dan tuntunan manasik
haji bagi calon jamaah haji yang berada pada
kelompoknya
2. Melaksanakan bimbingan dan tuntunan terhadap
pelayanan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat
calon jamaah haji
3. Melaksanakan bimbingan dan tuntunan manasik
haji yang ada di kelompoknya selama di tanah suci
4. Memberikan laporan atas pelaksanaan kegiatan
bimbingan dan tuntunan terhadap jamaah haji atau
calon jamaah haji yang menjadi tanggung
jawabnya6
Oleh karena itu KBIH pun dalam melaksanakan
kegiatannya diperlukan pengelolaan dana yang baik, karena
dana yang masuk tidaklah sedikit, dan mengingat bahwa
6 Angga Wicaksana, “pengelolaan dana bimbingan ibadah haji pada KBIH
Nurul Fawz dan KBIH Al-ikhlash, (skripsi: UIN Syarif Hidayaullah Jakarta, Fakultas
Syariah dan Hukum, 2009), h.37
5
ibadah haji adalah ibadah yang sangat sakral, dimana setiap
kesalahan yang dilakukan walaupun sedikit akan mendapat
balasannya secara langsung.
Berdasarkan pada latar belakang itulah penulis
mencoba untuk menganalisa dengan melakukan penelitian
secara lebih spesifik pada pengelolaan dana haji pada KBIH
As-Syukroniyah. Maka peneliti melakukan penelitian dengan
judul: “Pengelolaan Dana Bimbingan Haji Dalam Upaya
Peningkatan Kualitas Pelayanan Pada KBIH As-
Syukroniyah”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah dan agar
tidak mengarah kepada pembahasan lain dan juga
lebih terarah kepada tujuan awal penulis inginkan,
maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas
pada tataran Pengelolaan Dana Bimbingan Haji Pada
KBIH As-Syukroniyah Pada Tahun 2017.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang dan pokok
permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini
secara umum adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pengelolaan dana bimbingan haji
pada KBIH As-Syukroniyah?
6
b. Bagaimana Strategi dalam upaya meningkatkan
kualitas pelayanan pada KBIH As-syukroniyah ?
c. Bagaimana Pengelolaan Dana Dalam
Peningkatan Pelayanan Jamaah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang dan pokok
permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini secara
umum adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengelolaan dana bimbingan haji
pada KBIH As-Syukroniyah.
b. Untuk mengetahui Strategi dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan pada KBIH As-
syukroniyah.
c. Untuk mengetahui Pengelolaan Dana Haji Dalam
Peningkatan Pelayanan Jamaah.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kajian menarik dan dapat menambah wawasan
khazanah keilmuan bagi para pembaca khususnya
mahasiswa prodi Manajemen Dakwah konsentrasi
Manajemen Haji dan Umroh, serta dapat berguna
bagi banyak pihak terutama sebagai tambahan
referensi atau perbandingan bagi studi-studi yang
7
akan datang khususnya di dalam pengelolaan dana
bimbingan Haji.
b. Manfaat Praktisi
1) Sebagai bahan masukan bagi pihak
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
As-Syukroniyah mengenai pengelolaan dana
bimbingan haji pada tahun 2017.
2) Sebagai rujukan bagi Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji (KBIH) yang ada di sekitar
Tangerang.
D. Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap
beberapa sumber kepustakaan, adapun tinjauan pustaka
yang digunakan penulis ini adalah :
1. Angga wicaksana (105046101666), Skripsi UIN
Syarif Hidayatullah Jakara, 2009, Pengelolaan Dana
Bimbingan Haji Pada KBIH Nurul Fawz dan KBIH
Al-Ikhlash, (Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas
Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2009)7. Pengelolaan dana bimbingan haji pada
Kelompok Bimbingan ibadah haji (KBIH) nurul fawz
dan KBIH Al-Ihklash cukup baik dan dikelola dengan
benar, tetapi kedua KBIH ini kurang adanya
7 Angga Wicaksana, “Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji Pada
KBIH Nurul Fawz dan KBIH Al-Ihklash, (Skripsi : UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Fakultas Syariah dan Hukum, 2009)
8
komunikasi dan transparansi kepada jamaah, sehingga
jamaah tidak mengetahui.
Persamaan pembahasan penulis dengan pustaka
pertama ini yaitu pada pengelolaan dana pada KBIH,
sedangkan perbedaan penulis itu dengan
menambahkan bahasan tentang peningkatan kualitas
pelayanan.
2. Ludfi Maharani (50400112019) Jurusan Manajemen
Dakwah, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Walisongo Semarang, 2009, “Pengaruh Kualitas
Pelayanan Haji Mandiri Terhadap Kepuasan Jamaah
Haji Tahun 2007 Kota Semarang”.8 Penelitian Ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan jamaah
haji mandiri tahun 2007, dan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan haji
mandiri terhadap kepuasan jamaah haji tahun 2007.
Persamaan dengan pustaka kedua yaitu pada
kualitas pelayanan, sedangkan perbedaannya terletak
pada pembahasan pengelolaan dana.
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang
menghasilkan data desrikrif berupa kata-kata tertulis atau
8 Maharani Ludfi “Pengaruh Kualitas Pelayanan Haji Mandiri
Terhadap Kepuasan Jamaah Haji Tahun 2007 Kota Semarang”, (Skripsi UIN
Walisongo, Manajemen Dakwah 2009)
9
lisan dari orang-orang dan perilaku yang di amanati.9
Untuk memahami istilah penelitian ini, perlu kiranya
dikemukakan teori menurut Bogdan dan Taylor
mendefinisikan “ Metode Kualitatif ialah sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang
dapat diamanati. Pendekatan ini diarahkan pada latar
individu tersebut secara (holistic) utuh.10 Dalam hal ini
penulis memilih metode kualitatif ini, agar dapat
memperoleh data yang lengkap dan akurat.
2. Objek dan Subjek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian ini adalah KBIH As-
Syukroniyah yang beralamat di Jln Kadu Rt 05/04 Desa
Babat Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang-Banten
dan sekelompok orang yang dapat memberikan informasi
refresentatif, mereka terdiri dari, Ketua Yayasan Selaku
Ketua KBIH, Bendahara dan Sekertaris KBIH As-
Syukroniyah. Sedangkan yang menjadi Objek penelitian
skripsi ini adalah Pengelolaan Dana Bimbingan Haji pada
KBIH As-Syukroniyah Pada Tahun 2017.
9 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh
Analisis Statistik.(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11, h. 24
10 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2000), Cet.II, h. 3
10
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di KBIH As-
Syukroniyah yang beralamat di Jln Kadu Rt 05/04 Desa
Babat Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang-Banten.
Sedangkan waktu penelitian rencananya akan
dilaksanakan dari bulan Juni - September 2018.
4. Tehnik Analisis Dana
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah
dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada
orang lain. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis kualitatif yang mana data
yang telah diperoleh disusun secara system dan
selanjutnya dianalisis secara kulitatif yaitu dengan
memperhatikan data-data yang ada dalam praktek
kemudian dibandingkan dengan data yang diperoleh dari
studi kepustkaan.11
5. Tehnik Pengumpulan Data
Data penulisan kualitatif tidak berupa angka atau
hitung-hitungan data tersebut biasanya berupa teks, foto,
cerita, dan gambar. Adapun teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
11
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010),h. 244.
11
a. Observasi
Observasi adalah usaha memperoleh dan
mengumpulkan data dengan melakukan
pengamatan terhadap suatu kegiatan secara akurat
serta mencatat fenomen yang muncul dan
mempertimbangkan hubungan antara aspek
dalam fenomena tersebut. 12
dan observasi juga
ialah pengamatan dan pencatatan yang sistematis
terhadap gejala-gejala yang diteliti.13
b. Wawancara
Wawancara (interview) ialah Tanya jawab
lisan antara penulis dengan Pimpinan KBIH dan
Jajarannya yang ada di struktural secara
langsung. Penulis menggunakan teknis Interview
bebas terpimpin, yaitu penulis menggunakan
beberapa pertanyaan kepada responden yang
telah penulis persiapkan, lalu dijawab oleh
pemberi data (Responden) dengan bebas dan
terbuka.
c. Dokumentasi
12
Masri Sigarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, h.
3 13
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi
Penelitian Sosial (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003) h. 53
12
Dokumentasi ialah pengambilan data yang
diperoleh melalui dokumen-dokumen. penulis
mengunakan data-data dan sunber- sumber yang
ada hubungannya dengan masalah yang akan
dibahas. Sedangkan data-data ini, penulis peroleh
dari buku-buku, company profile, arsip-arsip
KBIH As-Syukroniyah dan lain sebagainya yang
dapat mendukung serta berkaitan dengan masalah
penelitian. Selanjutnya dengan menggunakan
data-data tersebut, penulis berusaha untuk
memaparkan kerangka awal mengenai objek studi
yang ditulis memahami seksama, kemudian
memberikan interpretasi sesuai kecenderungan
dan Freme Of Thingking.14
Dalam teknik
penulisan skripsi ini, penulis berpedokan pada
buku” pedoman skripsi, tesis, dan disertasi ” yang
ditertibkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Press Tahun 2017.
d. Analisa Data
Dalam menganalisa data penulis
mengunakan metode deskriptif, metode deskriptif
adalah langkah-langkah dalam melakukan
representasi objektif tentang gejala-gejala yang
terdapat dalam masalah yang diselidiki, dengan
14
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2013), h.274
13
kata lain, metode ini tidak terbatas sampai pada
pengumpulan data. Tetapi meliputi juga analisis
dan interpretasi tentang arti data itu.15
e. Teknis Penulisan
Dalam penulisan ini, penulis berpedoman pada
buku. Pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi,
tesis, dan disertasi), yang disusun oleh tim penulis
UIN JAKARTA dan di terbitkan oleh CEQDA
UIN Jakarta pada tahun 2017.
6. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh
dari sumber pertama dimana sebuah data
didapatkan. Data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung oleh pengumpul data
dari objek risetnya.16
b. Data sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh
dari sumber kedua yang berperan sebagai
pelengkap dari data primer. Data sekunder
adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang
15
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran
dan Penerapan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), h. 24 16
H. M, Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya
Manusia,(Yogyakarta: Graha Ilham, 2004), hlm 69.
14
sudah jadi dan sudah dikumpulkan.17data
sekunder yang penulis dapatkan seperti data
dari media elektronik, company profil dan juga
arsip dari KBIH As-Syukroniyah.
7. Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan dimaksud untuk
memberikan gambaran tentang isi skripsi secara garis
besar. Dalam sistematika pembahasan skripsi ini terbagi
dalam lima bab yang masing-masing terbagi dalam sub-
sub bahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang pendahuluan sebagai pengantar
skripsi secara keseluruhan. Bab ini meliputi latar
belakang masalah, pembatasan dan rumusan
masalah, apa yang menjadi tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka, serta metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini menguraikan landasan-landasan
teoritis yang menjadi tinjauan haji itu sendiri,
kemudian tentang kelompik bimbingan ibadah haji
(KBIH) yang berperan sebagai mitra dari
Kementerian Agama dalam hal penyelenggaraan
haji, disini dijelaskan mulai dari pengertian,
sampai fungsi dan peranan dari KBIH tersebut,
17
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta: PT.
Rajawali Pers, 2008), hlm 5.
15
mengenai kebijakan pengelolaan dana haji, dan
kebijakan tentang pengelolaan dana bimbingan
haji dan tentang pelayanan yang mencakup
pengertian pelayanan, dasar-dasar pelayanan,
dimensi mutu pelayanan dan desain pelayanan.
BAB III GAMBARAN UMUM KBIH AS-
SYUKRONIYAH
Bab ini menjelaskan tentang sejarah dan
perkembangan KBIH As-Syuroniyah, profil, visi
dan misi, kegiatan, struktur KBIH, pelayanan
prima KBIH As syukroniyah, grafik jamaah haji,
legalitas dan izin operasional.
BAB IV ANALISIS PENGELOLAAN DANA
BIMBINGAN HAJI DALAM
PENINGKATAN PELAYANAN JAMAAH
Tentang Pengelolaan Dana Bimbingan Haji pada
KBIH As-Syukroniyah Pada Tahun 2017 dan
Peningkatan Pelayanan serta Manfaat Bagi
Peningkatan Pelayanan Jamaah.
BAB V PENUTUP
Meliputi kesimpulan penelitian secara keseluruhan
dan saran-saran yang bersifat membangun untuk
pengelolaan Dana Bimbingan Haji oleh KBIH As-
Syukroniyah.
16
17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengelolaan Dana
1. Pengertian Pengelolaan
Arti dari pengelolaan pasti banyak yang
mengkaitkannya dengan manajemen karena keduanya sama
melakukan kegiatan pengaturan dan penataan agar
mendapatkan sesuatu yang telah di rencakan. Akan tetapi
menurut kamus bahasa Indonesia kata pengelolaan
mempunyai 4 pengertian:
a. Pengelolaan adalah proses atau cara perbuataan
pengelola.
b. Pengelolaan adalah proses melakukan kegiatan tertentu
dengan menggerakan tenaga orang lain.
c. Pengelolaan adalah proses yang membantu
merumuskan kebijakan dan tujuan oraganisasi.
d. Pengelolaan adalah proses yang memberikan
pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam
pelaksaan kebijakan dan pencapaian tujuan.
Adapun menurut para ahli mendefinisikan arti dari
pengelolaan adalah :
18
Rebert T. Kiyosaki dan Sharon L : Pengelolaan
adalah sebuah kata yang besar sekali, yang
mencakup pengelolaan uang, waktu, orang, sumber
daya dan terutama pengelolaan informasi.
Murniati A.R : pengelolaan adalah proses
mengkordinasikan dan mengintegrasikan semua
sumber daya, baik manusiabmaupun tekbikal untuk
mencapai berbagai tujuan khusus yang ditetapkan
dalam suatu organisasi.
Soekanto : Pengelolaan adalah suatu proses yang
dimulai dari proses perencanaan, pengaturan,
pengawasan, penggerak sampai dengan proses
tujuan kerja tertentu.
Hamalik : Pengelolaan adalah suatu proses untuk
mengerakan, mengornisasikan dan mengerahkan
usaha manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
Dari berbagai macam pengertian di atas penulis
dapat menarik kesimpulan bahwa pengelolaan adalah
penyelengraan atau pengurusan agar suatu yang dikelola
dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien.
2. Pengertian Dana
Menurut beberapa ahli pengertian tentang dana
memiliki banyak perbedaan antara satu dengan yang lain.
Dana sering diartikan sebagai kas, sedangkan kas
merupakan uang tunai yang dimiliki oleh suatu
perusahaan atau lembaga. Dalam hal ini, uang yang
19
disediakan untuk biaya kebutuhan, keperluan dan operasi
kebutuhan sehari-hari. Dana atau kas adalah bentuk
aktivitas yang paling likuid yang bisa digunakan segera
untuk memenuhi kewajiban keuangan dalam suatu
organisasi. Karena sifat likuidnya tersebut, kas
memberikan keuntungan yang paling rendah. Jika
organisasi menyimpan kas, uang, dana dalam bentuk
rekening giro, maka jasa giro yang diterima oleh
organisasi prosentasinya akan lebih rendah dari pada jika
disimpan dalam bentuk deposito berjangka.1 Beberapa
pengertian tentang dana menurut beberapa ahli
diantaranya:
a. Menurut Drs. Kustadi Arinta
“Yang dimaksud dengan dana adalah sejumlah uang
atau sumber lain yang disisihkan buat tujuan
penyelenggaraan kegiatan tertentu/ mendapatkan
objek tertentu yang sesuai dengan ketentuan dan
pembatasan khusus dan yang disusun sebagai satuan
keuangan pembukuan sendiri”.
b. Menurut Drs. Munawir
“Pengertian pertama diartikan sama dengan kas,
dengan demikian laporan sumber dan penggunaan
dana menggambarkan suatu ringkasan sumber dan
1 Padji Anoraga, Manajemen Bisnis (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h.
244
20
penggunaan kas selama periode bersangkutan”.
Pengertian yang kedua sama denga modal kerja, baik
dalam arti modal kerja bruto maupun modal kerja
netto, sehingga dengan demikian laporan sumber dan
penggunaan dana menggambarkan suatu ringkasan
sumber dan penggunaan modal kerja dan perubahan-
perubahan unsure-unsur modal kerja selama periode
bersangkutan”.
c. Menurut Prof. Drs. Bambang Riyanto
“Dana dalam artian sempit yaitu kas dalam artian
yang lebih luas yaitu modal kerja”.
d. Menurut Drs. Syafarudin Alwi, MS berpendapat
“Dana yang dibedakan dalam dua kategori yaitu dalam
pengertia kas dan dana dalam pengertian working
kapital”.
Menurut pendapat para ahli di atas, penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa dana adalah sejumlah uang
yang di miliki oleh suatu perusahaan yang dapat di
gunakan apabila ada kebutuhan dan untuk operasional
sehari-hari.
21
B. BIMBINGAN HAJI
1. Pengertian Bimbingan
Sedangkan bimbingan memiliki pengertian
menuntun, mambantu seseorang yang mengalami
masalah agar ia dapat mengembangkan potensinya
secara optimal. Bimbingan merupakan terjemahan dari
„‟guindance’’. Bentuk kata kerjanya yaitu „‟to guide’’
yang menunjukan. Bimbingan berarti menunjukan
kepada seseorang yang secara psikologis membutuhkan
bantuan, sehingga bimbingan adalah suatu pemberi
bantuan psikologis agar yang bersangkutan dapat
menyelesaikan atau mengurangi sendiri masalah yang
sedang dihadapinya.2
Secara terminologi, bimbingan menurut M.
Luthfi adalah usaha membantu orang lain dengan
mengungkapkan dan membangkitkan potensi yang
dimilikinya. Sehingga dengan potensi itu, ia akan
memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya
secara wajar dan optimal, yakni dengan cara memahami
dirinya, maupun mengambil keputusan untuk hidupnya,
maka dengan itu ia akan dapat mewujudkan kehidupan
2 Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta : Golden Terayon Press, 1994), h.1
22
yang baik, berguna dan bermanfaat untuk masa kini dan
masa yang akan datang.3
Menurut Dr. Moh Surya definisi bimbingan
adalah „‟suatu proses pemberian bantuan yang terus
menerus dan sistematis dari pembimbing kepada yang
dibimbing agar tercapai kemandirian dalam
pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan
perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan
yang optimal dan penyesuaian diri.‟‟4
Dari definisi diatas dapat disimpulkan, bimbingan
adalah memberi bantuan kepada orang lain agar dapat
mengatasi-mengatasi persoalan yang ada didalam
dirinya.
2. Pengertian Haji
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Haji
adalah rukun Islam yang kelima ( kewajiban ibadah yang
harus dilakukan oleh orang Islam yang mampu dengan
mengunjungi Ka‟bah pada bulan haji dan mengamalkan
amalan-amalan haji seperti ihram, tawaf, sa‟I, wukuf dan
umrah ).5
3 M.Lutfi, Dasar-dasar Bimbingan dan Penyuluhan Islam (Konseling)
Islam, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayullah Jakarta, 2008), h.6 4 Dewa Ketut Sukardi, Tes Dalam Konseling Karir, (Surabaya: Usaha
Nasional, 1994), h.7 5 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995)
23
Menurut Fahruddin HS. Pengertian haji adalah
sengaja berkunjung menziarahi ka‟bah yang terletak di
masjidil haram di makkah, dengan niat menunaikan
ibadah haji yaitu rukun Islam yang kelima memenuhi
perintah Allah.6
Dapat Penulis simpulkan haji adalah berkunjung
ke Baitullah yang bertujuan untuk ibadah dengan
waktu, syarat, rukun dan wajib yang sudah di
tentukan.
Ibadah haji merupakan ibadah besar yang setiap
saat orang dapat menunaikannya, karena
melaksanakan ibadah haji membutuhkan kekuatan
fisik, disamping kekuatan dana bagi muslim yang
tinggal jauh dari makkah. Oleh karena itu Allah hanya
mewajibkan bagi orang-orang yang mampu.
3. Bimbingan Haji
Bimbingan haji merupakan proses bantuan
professional yang memberikan suatu informasi kepada
para jamaah mengenai hal-hal peribadatan yang berkaitan
dengan ibadah haji: melaksanakan ihram dari miqat yang
telah ditentukan, thawaf, sa‟i, wukuf di Arafah, mabit di
Mudzalifah, melempar jumrah, dan lain sebagainya.
6 Bahruddin HS, Pembinaan Mental Bimbingan al-Qur’an, (Jakarta:
Bima Aksara, 1984), h. 107
24
Tujuan dari bimbingan haji yaitu agar calon haji memahami
tentang haji dan dapat mempraktekkan manasik haji secara
benar.7 Dan diharapkan jamaah haji mampu melaksanakan
seluruh kegiatan ibadah haji ditanah suci secara mandiri dan
memperoleh haji mabrur.
Dari pengertian-pengertian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa definisi tentang bimbingan manasik haji yaitu : Sederetan
rencana kegiatan yang di rencanakan dan dibuat oleh sebuah
kelompok, organisasi atau lembaga dalam memberikan bantuan
seperti pelatihan, pembelajaran, baik bersifat teori, praktek dan
visual, guna membantu memperoleh pengetahuan dan
keterampilan dalam tata cara pelaksanaan ibadah haji atau hal
peribadatan yang berkaitan dengan ibadah haji.
C. PELAYANAN
1. Pengertian Pelayanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
pelayanan adalah 1.Perihal atau cara melayani; 2.Servis,
jasa; 3.Kemudahan yang diberikan sehubungan dengan
jual beli barang atau jasa.8 Pelayanan juga diartikan
sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau
7 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji Jakarta, Pola Pembinaan Jamaah Haji, h.30.
8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), edisi ke-3, cet. ke-2, h. 646
25
organisasi untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan atau nasabah.9
Adapun pengertian pelayanan adalah memenuhi
kebutuhan melaluli aktivitas orang lain secara
langsung.10
Pelayanan pun diartikan sebagai setiap
kegiatan/manfaat yang ditawarkan suatu pihak lain
yang pada dasrnya tidak berujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.11
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan
kegiatan yang menjadi dalam interaksi langsung antara
seseorang dengan orang lain atau mesen secara fisik, dan
menyediakan kepuasan jamaah. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha
melayani kebutuhan orang lain. Sedangkan melayani
adalah membantu menyiapkan (mengurus) apa yang
diperlukan seseorang.
Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian pelayanan yang berbeda-beda. Beberapa para
ahli yang mengemukakan pendapatnya yaitu sebagai
berikut :
Menurut AS. Moenir, “pelayanan adalah proses
pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang
9 Kasmir, Etika Costumer Service, (Jakarta: PT. Raja Gravindo, 2005),
h. 15
10 Moenir. Manajamen Pelayanan Umum Di Indonesia, Jakarta: Bumi
Aksara,2002, h. 17 11
Bilson, Manajemen Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitebel,
Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2001, h.172
26
langsung diterima. Dengan kata lain dapat dikatakan
bahwa pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan
orang lain agar masing- masing memperoleh keuntungan
yang diharapkan dan mendapat kepuasan.12
Menurut Philip Kottler, “pelayanan dapat diartikan
sebagai suatu aktifitas yang bermanfaat atau yang
diberikan oleh satu atau beberapa pihak kepada pihak lain
untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan yang
pada dasarnya bersifat berwujud dan tidak akan
menimbulkan kepemilikan apapun kepada yang
menerimanya.13
Herbert N. Casson, mendefinisikan pelayanan
sebagai tindakan yang dinyatakan atau dikerjakan untuk
menyenangkan, mencari petunjuk atau memberi
keuntungan kepada pembeli dengan tujuan menciptakan
good will atau nama baik serta peningkatan penjualan
serta pendapatan.14
Menurut Atep Adya Brata, pelayanan adalah
segala usaha penyediaan fasilitas dalam rangka
mewujudkan kepuasan para calon pembeli atau pelanggan
sebelum atau sesudah terjadinya transaksi.
Definisi pelayanan menurut Gronross dalam buku
12
AS. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2000), cet. ke-4, h. 17 13
Philip Kottler, Marketing Management: Analysis Planning,
Implementation and Control, (New Jersey: Prentice Hall, 1994), h. 446 14
Herbert N. Casson, petunjuk praktis dalam berusaha, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1981),h.13
27
Atep Adya Brata “pelayanan adalah suatu aktifitas atau
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak
dapat diraba) yang terjadi akibat adanya interaksi antara
konsumen dengan karyawannya atau hal-hal lain yang
disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang
dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan
konsumen atau pelanggan.15
Penulis mengambil kesimpulan berdasarkan
beberapa definisi yang dikemukakan para ahli diatas bahwa
yang dimaksud dengan pelayanan adalah kegiatan
interaksi antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk
memberikan bantuan yang bermanfaat dan saling
menguntungkan satu sama lainnya.
2. Dasar-Dasar Pelayanan
Dasar-dasar pelayanan yang harus dipahami dan
dimengerti seorang costumer service adalah:
a. Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih.
b. Percaya diri, bersikap akrab dan penuh dengan
senyuman.
c. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan
nama jika sudah kenal.
d. Tenang, sopan, hormat dan mendengarkan setiap
perkataan.
15
Atep Adya Brata, Dasar-dasar Bisnis dan Hukum Perdata Dagang,
(Bandung: Armico, 1999), h.3
28
e. Berbicara dengan bahasa yang baik dan benar.
f. Bergairah dalam melayani pelanggan dan tunjukan
kemampuan.
g. Jangan menyela atau memotong pembicaraan.
h. Mampu meyakinkan pelanggan serta memberikan
kepuasan.
i. Jika tidak sanggup menangani permasalahan yang
ada, minta bantuan.
j. Bila belum dapat melayani, beritahukan kapan akan
dilayani.16
3. Dimensi Mutu Pelayanan
Zheitaml dan Philip Kottler menyatakan dalam buku
M. N. Nasution bahwa faktor penentu peningkatan mutu
pelayanan adalah sebagai berikut:
1) Reliability (Keandalan) yaitu kemampuan untuk
memberikan pelayanan secara tepat dan akurat sesuai
yang dijanjikan.
2) Responsiveness (Ketanggapan) yaitu kemampuan
untuk merespon dan membantu pelanggan dalam
menyediakan pelayanan dengan cepat.
3) Assurance (Keyakinan/Jaminan) yaitu kemampuan
untuk melayani dengan rasa percaya diri dan
menghindari pelayanan dari hal-hal yang meragukan.
16
Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek,
(Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.148
29
4) Emphaty (Perhatian) yaitu kemampuan memberikan
perhatian secara individual kepada pelanggan serta
mengerti kebutuhan pelanggan.
5) Tangibles (Keberwujudan) yaitu kemampuan
memproyeksikan keinginan pelanggan dalam
menggunakan fasilitas fisik, peralatan, alat
komunikasi dan alat pedukung lain.17
Dengan adanya faktor pertimbangan dalam
meningkatkan mutu pelayanan diharapkan pelanggan atau
Jamaah mendapatkan pelayanan lebih baik melebihi dari
apa yang mereka harapkan. Dengan demikian,
keberhasilan pelayanan akan terlihat pada respon
pelanggan atau Jamaah setelah pelayanan berkahir, dan
pelanggan memiliki peran penting sebagai standar
perbandingan dalam melakukan evaluasi kepuasan.
4. Desain Pelayanan
Desain pelayanan merupakan cara perusahaan untuk
memberikan pelayanan terbaik terhadap konsumen.
Tujuan dari desain pelayanan adalah mengurangi tingkat
komplain dari konsumen untuk diantisipasi oleh
17
M. N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005), h.309
30
perusahaan secara maksimal. Cara untuk memaksimalkan
pelayanan terhadap konsumen dilakukan dengan jalan18
:
a. Membuat desain pelayanan berdasarkan partisipasi
pelanggan (costomer’s pasticipation design)
b. Membuat desain pelayanan berdasarkan partisipati
pelanggan setelah di lakukan pengiriman (costomer’s
participation in delivery)
5. Ciri-Ciri Pelayanan Yang Baik
Pengertian pelayanan yang baik adalah
kemampuan perusahaan dalam memberikan kepuasan
kepada jamaah dengan setandar yang sudah ditetapkan.
Kemampuan tersebut ditunjukan oleh sumber daya
manusia dan sarana serta prasarana yang dimiliki.
Banyak perushaan yang ingin dianggap selalu yang
terbaik dimata jamaah. Karena jamaah akan menjadi
setia terhadap produk yang ditawarkan. Disamping itu,
perusahaan juga berharap pelayanan yang diberikan
kepada jamaah dapat ditularkan kepada calon jamaah
lainnya. Hal ini merupakan promosi tersendiri bagi
perusahaan yang berjalan terussecara berantai dari mulut
kemulut. Dengan kata lain, pelayanan yang baik akan
meningkatkan image perusahaan dimata jamaahnya.
Image ini harus selalu dibangun agar citra perusaahaan
18
Avialiani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui
Kualitas Pelayanan. 2002, h.10
31
dapat selalu meningkat.
Dalam prakteknya pelayanan yang baik memiliki
ciri-ciri tersendiri dan hampir perusahaan menggunakan
kriteria yang sama untuk membentuk ciri-ciri pelayanan
yang baik. Terdapat beberapa faktor pendukung yang
berpengaruh langsung terhadap mutu pelayanan yang
diberikan.
Yang mempengaruhi pelayanan yang baik pertama
adalah faktor manusia yang memberikan pelayanan
tersebut. Manusia (karyawan) yang melayani jamaah
harus memiliki kemampuan yang cepat. Disamping itu,
karyawan harus memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi, sopan santun, ramah, dan bertanggung
jawab penuh terhadap jamaahnya.
Kedua pelayanan yang baik juga harus diikuti
oleh tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung
kecepatan, ketetapan, dan keakuratan pekerjaan. Sarana
dan prasarana harus dilengkapi oleh kemajuan teknologi
terkini. Pada akhirnya, sarana dan prasarana yang
dimiliki juga harus dioprasikan oleh manusia yang
berkualitas pula. Jadi dapat dikatakan kedua faktor
tersebut saling menunjang satu sama lainnya.19
Parasuraman, Zeithmal, dan Berry sebagaimana
dikutip oleh Philip Kottler menyusun faktor utama yang
menjadi penentu dalam meningkatkan mutu pelayanan,
19
Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada,2005), h.14
32
antara lain 20
:
a. Akses
Pelayanan harus mudah dijangkau dalam lokasi
yang mudah dicapai pada saat yang tidak
merepotkan dan cepat.
b. Komunikasi
Pelayanan harus diuraikan dengan jelas dalam
bahasa yang mudah dimengerti oleh jamaah.
c. Kompetensi
Pegawai atau karyawan harus memiliki
keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan.
d. Kesopanan
Pegawai atau karyawan harus bersikap ramah,
penuh hormat dan penuh perhatian.
e. Memahami masyarakat
Pegawai harus memahami kebutuhan masyarakat
atau jamaah dengan memberikan perhatian secara
individu.
Dari paparan diatas, Penulis bisa menarik
kesimpulan bahwa pelayanan yang baik adalah pelayanan
yang menghasilkan kepuasan dari Customer atau
pelanggan, kepuasan dari Customer itu tergantung
20
Philip Kottler, Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian,(Jakarta: Erlangga, 1995) Edisi Ke-6 Jilid 2,
h. 107
33
bagaimana dari kitanya sebagai pelayan, oleh karenanya
untuk memberikan pelayanan yang baik kita harus bersikaf
sopan, rapih dan menjadi pendengar yang baik.
6. Kualitas Pelayanan
Definisi kualitas pelayanan dapat berbeda-beda bagi
masing-masing individu. Banyak pakar di bidang kualitas yang
mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut
pandang masing-masing, beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut :
Menurut American Society for Quality Control (yang dikutip
oleh Lupiyoadi, 2001:144) kualitas adalah:
“Keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik-karakteristik dari suatu
produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan- kebutuhan yang telah ditentukan bersifat laten.”21
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas
pelayanan merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan. Baik
tidaknya kualitas pelayanan barang atau jasa tergantung pada
kemampuan produsen dalam memenuhi harapan konsumen
secara konsisten. Konsumen yang merasa puas secara tidak
langsung akan menciptakan loyalitas, dan mendorong terjainya
rekomendasi dari mulut kemulut, bahkan dapat memperbaiki
citra perusahaan dimata konsumen. Oleh karena itu kualitas
pelayanan harus menjadi fokus utama perhatian perusahaan.
21
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta : PT.
Salemba Empat. h. 144
34
35
BAB III
GAMBARAN UMUM KBIH AS SYUKRONIYAH
A. Profil
Yayasan / KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji)
Al-Syukroniyah yang adalah sebuah yayasan yang bergerak
pada bidang jasa pelayanan dan penyelenggaraan ibadah haji
dan umrah. Berdiri sejak tahun 2014 di Kabupaten
Tangerang, dan mendapat izin penyelenggaraan haji pada
tahun 2014. Yayasan Al-Syukroniyah beralamat di Jalan.
Kadu RT 005/004 Desa Babat Kecamatan Legok Kabupaten
Tangerang Provinsi Banten 15820. Dengan memiliki izin dari
keputusan Menteri Agama Nomor 28 Tahun 2014
(SK.DEPAG.R.I:KW.28/3/2/HJ.09/KPTS/4203/2014) dan
Akte Notaris : Nomor 63 – Tanggal 28 April 2014 dengan
Keputusan Menteri Hukum Dan HAM Nomor AHU–
00877.50.10.2014 Atas nama Yayasan KBIH (Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji ) As-Syukroniyah.1
B. Sejarah Berdirinya
Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementrian
Agama sekalu Amirul Hajj atau Stakeholder dalam
1 Laporan Kegiatan Perjalanan Ibadah Haji KBIH As-Syukroniyah
pada tahun 2017
36
melaksanakan tugas memberikan pelayanan, bimbingan dan
keamanan untuk jamaah haji itu tidak menutup mata sangat
butuh bantuan dari masyarakat, lembaga-lembaga dan
lainnya, oleh karenanya KBIH As-Syukroniyah yang di
pimpin oleh H. Sukron Ma’mun hadir, Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji (KBIH) sebagai mitra pemerintah dalam hal ini
kementrian agama sangat membantu dalam melaksanakan
tugas nasional perhajian setiap tahunnya, karena, KBIH
sebagai salah satu tangan kanan Kementrian Agama dalam
upaya mensosialisasikan perhajian dan membantu
pendaftaran serta membimbing jamaah haji di wilayahnya
masing-masing.2
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) As-
Syukroniyah yang beralamat di Jl Kadu Rt 005/004 Desa
Babat Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang Provinsi
Banten pada awalnya bernama KBIH Al-Mansyuriyah, akan
tetapi ketika di ajukan nama tersebut oleh pimpinan yayasan
H. Sukron Ma’mun ternyata sudah di terpakai dan tidak bisa
di gunakan lagi, akhirnya nama pimpinan yayasanlah yang
menjadi nama Yayasan yaitu “As-Syukroniyah” dengan di
tambahkan Yaa Nisbah ( yaa Kebangsaan) yang berarti
kelompok yang berbangsa atau Bani Syukron.
2 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. SE pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
37
Niat awal H Sukron Ma’mun untuk membuat yayasan
itu di dasari amanah dari kakak kandungnya yaitu K.H Aedy
Al Muhtadi sebelum ia wafat, K.H Aedy lah yang
menitipkan amanah dan menyuruh Pimpinan Yayasan H.
Sukron Ma’mun untuk meneruskan roda perjalanan beliau
sebagai tokoh yang menampung pendaftaran Haji pada
waktu itu tahun 1998, padahal pada tahun yang bersamaan
Pimpinan yayasan H. Sukron Ma’mun lebih memilih
menetap di Saudi Arabia untuk menimba ilmu kepada Syehk-
Syehk yang ada di sana sambil bekerja, tapi takdir berkata
lain, K.H Aedy yang waktu itu sangat terkenal di desanya
bahkan skala kecamatan dalam memberangkatkan jamaah
haji itu di panggil yang Maha Kuasa. Akhirnya Pimpinan
Yayasan H. Sukron Ma’mun pulang ke Indonesia dan
melaksanakan amanah dan tanggung jawab dari sang kakak.
Dari tahun 1998 sampai Juni 2014 Pimpinan Yayasan
masih nginduk dalam memberangkatkan Jamaah Haji ke
yayasan KBIH Shohibul Barokah Cikupa Pimpinan K.H
Hasan As’ary, beliau berdua adalah sahabat dekat dan
sampai tahun 2014 K.H Hasan menyuruh Pimpinan Yayasan
untuk membuat yayasan dan legalitas, akhirnya pada juni
2014 keluarlah Surat Keputusan dan legalitas Yayasan KBIH
As-Syukroniyah dengan memiliki izin dari keputusan
Menteri Agama Nomor 28 Tahun 2014 (SK. DEPAG.
R.I:KW.28/3/2/HJ.09/KPTS/4203/2014) dan Akte Notaris :
Nomor 63 – Tanggal 28 April 2014 dengan Keputusan
38
Menteri Hukum Dan HAM Nomor AHU–00877.50.10.2014
Atas nama Yayasan KBIH As-Syukroniyah.
C. Visi Misi
1. Visi
“Terwujudnya pelaksanaan ibadah iaji yang baik dan
akuntabel serta menjadikan jamaah haji yang berahklaqul
Karimah, Berbudi Pekerti yang luhur dan selalu
berpegang teguh kepada Syariah Allah SWT”.3
2. Misi
a. Membimbing jamaah haji dengan penuh kejujuran dan
kesabaran
b. Menanamkan ahklaqul karimah kepada jamaah haji,
baik dalam pelaksanaannya maupun sesudahnya.
c. Menyelenggarakan silaturahim sesudah kepulangan
haji yang di isi dengan kajian islam dan tausiyah
agama.
D. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan didirikannya KBIH Yayasan As-
Syukroniyah ini adalah :
1. Sebagai wadah untuk menjalankan salah satu
kewajiban yang diamanahkan oleh Allah SWT
kepada setiap manusia yaitu berdakwah.
3 Laporan Kegiatan Perjalanan Ibadah Haji KBIH As-Syukroniyah
pada tahun 2017
39
2. Menjadikan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) yang Profesional dan Proposional.
3. Menjadikan calon jamaah haji yang mandiri, artinya
calon jamaah haji dapat berangkat haji tanpa ada
ketergantungan penuh terhadap pembimbing,
sehingga calon jamaah haji dapat melaksanakan
hajinya dengan penuh kesadaran yang di dasari oleh
ilmu manasik.
4. Berihktiyar membantu umat menuju predikat haji
yang mabrur dan maqbul.
5. Menjalin tali persaudaraan selama melaksanakan
ibadah haji maupun setelah kembali dari tanah suci
dan terpeliharanya kemabruran haji dengan
mengadakan kegiatan amal sholeh yang terorganisir.
E. Struktur Organisasi
Susunan pengurus Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) Al-Syukroniyah4 :
Penasehat : KH Oji Madroji, S.Pd.I
KH Lukmanul Hakim
Ketua KBIH : H Sukron Ma’mun, S.E
Sekertaris : Rosidah Komalasari, S.E
Bendahara : Hj Ratna Nurkomalasari
4 Laporan Kegiatan Perjalanan Ibadah Haji KBIH As-Syukroniyah
pada tahun 2017
40
a) Seksi Humas : H. Markum
b) Seksi Akomodasi : Ust. Manarul Muhajir
c) Seksi Acara : H. Uwes Kurnia, S.Ei
d) Seksi Konsumsi : Asep Mudrikah, S.E
Bagan 3.1
STRUKTUR PENGURUS KBIH AS-SYUKRONIYAH
Sumber: Company Profil KBIH As Syukroniyah (Tangerang,
2017)
F. Pembimbing Ibadah
b) KH Oji Madroji, S.Pd.I
c) H Sukron Ma’mun, S.E
d) KH Lukmanul Hakim
Penasehat
KH. Lukmanul Hakim
Sekertaris
Rosidah Komalasari.SE
Ketua
H. Sukron Ma’mun,
SE
Bendahara
Hj. Ratna
Komalasari
Seksi
Konsumsi
Asep
Mudrikah. SE
Seksi Acara
H. Ues
Kurnia. S.Ei
Seksi Akomodasi
Ust. Manarul
Muhajir
Seksi Humas
H. Markum
Penasehat
KH. Oji Madroji, S.Pd.I
41
e) Ustadz Tamamuddin
G. Fasilitas Pelayanan
1. Bimbingan
Sebelum keberangkatan jamaah ke Tanah Suci
untuk pelaksanaan ibadah haji dan umroh calon
jamaah haji akan mendapatkan bimbingan manasik
haji baik secara teori maupun praktek dari Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) oleh petugas yang
berpengalaman sebanyak 15 kali pertemuan manasik
di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan di
manasik terakhir akan praktek manasik haji ke asrama
haji Pondok Gede Jakarta.5
2. Pelayan dan Pendamping Ketika di Tanah Suci
Selama Jamaah Haji berada di Tanah Suci akan
mendapatkan pelayanan dari petugas atau
pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) Al-Syukroniyah dan akan selalu di dampingi
ketika kegiatan ziarah, seperti ziarah ke makam Baqie
di Madinah, Ma’la di Mekkah dan di tempat lainnya.
3. Pakaian dan Kesehatan
Jamaah yang tergabung di Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji (KBIH) Al-Syukroniyah akan
mendapatkan Baju seragam dan mendapatkan Syal
Yayasan.
5 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. SE, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
42
Dalam masalah kesehatan Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji (KBIH) Al-Syukroniyah memberikan
penyuluhan tentang kesehatan, karena berbedanya
cuaca keadaan dan budaya antara Indonesia dan Arab
Saudi.
4. Transportasi
Jamaah Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) Al-Syukroniyah akan mendapatkan Fasilitas
Jasa Transportasi ketika berangkat ke tempat
pelepasan oleh Kemenag Kabupaten Tangerang dan
ketika berada di Tanah Suci Mekah dan Madinah.
H. Pembinaan Jamaah Haji di Tanah Air
Program pembinaan jamaah haji di tanah air berupa
bimbingan manasik haji baik teori maupun praktek. Jamaah di
tuntut untuk bisa memahami secara utuh tata cara pelaksanaan
ibadah haji dari rukun, wajib, syarat, pembatalan dan sunnah
haji.6
Bimbingan manasik haji Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) Al-Syukroniyah di laksanakan setiap hari Sabtu
dan Minggu sebanyak 15 kali bertempat di Majelis Taklim
As-Syukroniyah, 10 kali pertemuan membahas tata cara
pelaksanaan di Tanah Suci seperti Thawaf, Sai dan lainnya, 5
kalinya lebih membahas tentang persiapan dan tata cara
6 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. SE, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
43
ibadah pendukung haji seperti Sholat Janazah, Tata cara
Taqlid, sholat Qoshor Jama’ dan lainnya. Pertemuan manasik
terakhir biasanya Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
Al-Syukroniyah mengajak jamaah bimbingannya manasik
dan praktek di embarkasi asrama haji Pondok Gede karena
tempatnya yang luas juga ada miniatur ka’bah, tempat sa’i
dan lainnya.
I. Fasilitas Pembinaan Jamaah Haji Selama di Makkah
dan Madinah
Kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing dan
jamaah haji selama di Mekkah antara lain : Thawaf Qudum
dan umroh, ibadah di masjidil haram, pemotongan hewan
qurban, ziarah ke jabal tsur, jabal nur, jabal rahmah, dan
ARMINA (ARAFAH-MINA), Umroh sunnah, Miqot dan
Tan’im, membayar DAM karena melakukan Haji Tamattu,
Tausiyah, Wukuf, melontar Jumroh Ula, Wustho, dan
Aqobah, ceramah agama tentang fathul Mekkah
(penakulukan kota Mekkah), belanja oleh-oleh, Thawaf
Wada, dan Tahallul.7
Kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing dan
jamaah selama di Madinah antara lain : Sholat Arba’in,
ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW, pemakaman baqi’,
ziarah ke masjid Quba, Qiblatain, dan Jabal Uhud, Taushiah
7 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. SE, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
44
Agama, berkunjung ke percetakan Al-Qur’an, dan belanja
oleh-oleh.
Karena Setelah sampai di Arab Saudi baik di
Mekkah ataupun Madinah tidak ada satupun kegiatan
jamaah yang terlepas dari pengawasan, bimbingan dan
pembinaan oleh pembimbing rombongan dari KBIH Al-
Syukroniyah.
Kemudian apabila seluruh rangkaian kegiatan haji
telah selesai maka jamaah akan pulang ke Tanah Air
sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh
Pemerintah melalui Kementrian Agama.
J. Fasilitas Pembinaan Jamaah Setelah Pelaksanaan
Ibadah Haji
Setelah kurang lebih 40 hari jamaah Haji KBIH
Al-Syukroniyah melaksanakan ibadah haji, mereka pulang
ke Tanah Air ke Daerahnya masing-masing, untuk
mempererat Tali silaturahim antar jamaah, KBIH Al-
syukroniyah membuat program acara, di antara program
acaranya yaitu8 :
1. Syukuran, yaitu setelah genap 40 hari kepulangan
Jamaah haji KBIH Al-Syukroniyah dari Tanah
Suci, pengurus KBIH mengadakan acara syukuran
sebagai ajang silaturahim dan rasa syukur.
8 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. SE, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
45
2. Pertemuan rutin atau reoni alumni haji, yaitu
acara rutinan temu kangen alumni haji, biasanya
acara ini diadakan di rumah-rumah Jamaah
setahun sekali.
3. Pertemuan alumni akbar, yaitu ajang silaturahim
alumni haji KBIH Al-Syukroniyah secara
keseluruhan dari alumni pertama sampai alumni
terakhir, biasanya acara ini di adakan setahun
sekali yang di barengi dengan acara PHBI
(Peringatan Hari Besar Islam) oleh pengurus
KBIH Al-Syukroniyah.
K. Program kerja Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) As-Syukroniyah
Program kerja Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
Al-Syukroniyah di antaranya adalah sebagai berikut 9:
1. Organisasi Administrasi
a. Mengadakan pertemuan dengan Forum KBIH
Kabupaten Tangerang yaitu mengikuti rapat
bulanan yang di laksanakan oleh Forum dan pihak
pemerintah terkait dalam hal ini Kementrian
Agama.
9 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. SE, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
46
b. Mengerjakan Administrasi secara kebutuhan, yaitu
setiap ada kegiatan maupun setelah kegiatan
dilaksanakan harus ada data yang tertulis.
c. Sosialisasi dengan calon Jamaah haji Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al-Syukroniyah
sekaligus pendaftaran, yaitu pengenalan secara
global tentang ibadah haji kepada semua jamaah
haji yang belum faham atau kurang jelas tentang
arti dan maksud di wajibkannya Ibadah haji.
d. Membuat laporan rencana manasik, yaitu
pembuatan agenda dan jadwal manasik haji
sebelum keberangkatan ke Tanah Suci.
e. Menerima Pembinaan dari Kementrian Agama
Kabupaten Tangerang, maupun Provinsi Banten
dan di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
Al-Syukroniyah sendiri.
f. Menghadiri undangan-undangan dari Kementrian
Agama Kabupaten maupun Provinsi, yaitu setiap
Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
mendapatkan undangan dari Kabupaten maupun
Provinsi pasti selalu hadir dan berpartisipasi dalam
acara tersebut.
2. Manasik
a. Mendaftar dan mendata ulang calon jamaah haji,
yaitu pada acara pembukaan manasik haji, peserta
yang tergabung di Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) Al-Syukroniyah di data ulang oleh
47
petugas Yayasan KBIH Al-Syukroniyah dan tidak
boleh di wakilkan oleh orang lain.
b. Menentukan materi manasik selama 15 kali
pertemuan.
c. Membentuk pemateri yang akan memberikan
manasik pada setiap acaranya.
d. Membuat power point untuk bahan materi
presentasi.
e. Membuat surat undangan manasik yang di bagikan
ke masing-masing calon Jamaah haji KBIH Al-
Syukroniyah.
3. Pembentukan Karom (ketua Rombongan) dan Karu
(ketua regu).
Mengusulkan nama Karom (ketua Rombongan)
dan Karu (ketua regu) sesuai usulan dari calon
jamaah haji KBIH Al-Syukroniyah ke Kementrian
Agama Kabupaten Tangerang.
4. Pelepasan dan Penerimaan Haji
a. Memberi pembekalan akhir kepada calon jamaah
haji tentang ibadah, persiapan dan pembekalan.
b. Mengadakan acara penerimaan haji baru dan
mencari informasi dari Tanah Suci
5. Evaluasi Pelaporan
a. Berkunjung ke jamaah haji yang sudah berangkat,
untuk evaluasi bimbingan dan pelayanan.
48
b. Membuat laporan pertanggung jawaban pasca haji
kepada Kementrian Kabupaten Tangerang dan Kantor
Wilayah Kementrian Agama Provinsi Banten.
L. Program Unggulan KBIH As-Syukroniyah
KBIH As-Syukroniyah memiliki dalam kegiatannya
memiliki program-program unggulan, di antaranya10
:
1. Memaksimalkan fungsi karu dan karom sejak
awal.
Pembagian karu (kelompok regu) dan
karom (kelompok rombongan) biasanya di
kelompokan dan di lakukan pembinaan oleh
kemenag setempat di waktu dekat dengan
keberangkatan, tapi KBIH As-Syukroniyah dari
sejak awal bimbingan sudah membagi karu dan
karom dan di fungsikan dalam kegiatan manasik,
seperti diskusi antar karu dan lainnya.
2. Menekankan jamaah untuk melaksanakan Sholat
Arbain.
Salah satu kegiatan unggulan KBIH As-
Syukroniyah adalah menekankan atau mewajibkan
kepada jamaahnya yang mampu dan sehat untuk
melaksanakan dan mengoptimalkan waktu di
10
Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. SE, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
49
madinah untuk melaksanakan Sholat Arbain yaitu
sholat 40 waktu di masjid nabawi.
3. Melaksanakan umrah 7 kali.
Fasilitas untuk melaksanakan umrah bagi
jamaah dari pemerintah adalah 2 kali dengan
umrah wajib, KBIH As-Syukroniyah
menambahkan 5 kali miqot umrah bagi jamaahnya
yang mampu dan sehat dan uang untuk
transportasinya di ambil dari dana atau uang
bimbingan dari jamaah.
4. Syukuran.
Yaitu setelah genap 40 hari kepulangan
Jamaah haji KBIH Al-Syukroniyah dari Tanah
Suci, pengurus KBIH mengadakan acara syukuran
sebagai ajang silaturahim dan rasa syukur.
5. Pertemuan rutin alumni akbar.
Yaitu ajang silaturahim alumni haji KBIH
Al-Syukroniyah secara keseluruhan dari alumni
pertama sampai alumni terakhir, dan acara ini
termasuk rencana pembinaan kepada jamaah
setelah pelaksanaan ibadah haji demi menjaga
kemabruran. Biasanya acara ini di adakan setahun
sekali yang di barengi dengan acara PHBI
(Peringatan Hari Besar Islam) oleh pengurus KBIH
50
Al-Syukroniyah.
M. Uraian Pengelolaan Dana Bimbingan
Setiap jamaah yang bergabung di KBIH As-Syukroniyah
di minta uang bimbingan sebesar 3.500.000., dana ini
dikelola dan di bsalurkan untuk keperluan pribadi jamaah
ataupun keperluan lainnya yang berkaitan dengan bimbingan,
berikut uraian pengelolaan dana bimbingan :
Tabel 3.1
TABEL URAIAN PENGELOLAAN DANA BIMBINGAN
No Uraian Masuk Keluar
1. Terima dari jamaah calon haji Rp. 3.500.000
2. Biaya iuran FK-KBIH Kab Tangerang Rp. 150.000
3. Biaya pembelian slayer + sabuk/bergo Rp.150.000
4. Biaya konsumsi dan pelaksanaan
manasik sebanyak 15 kali
Rp.750.000
51
Sumber: Company Profil KBIH As Syukroniyah
(Tangerang, 2017)
Dari data di atas di jelaskan bahwa uang dari data
di atas bimbingan dari jamaah sebesar Rp. 3.500.000
(Tiga Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) di alokasikan dan di
salurkan sesuai amanah dari Pemerintah dalam hal ini
Kementrian Agama untuk melaksanakan bimbingan
kepada jamaah.12
11
Laporan Kegiatan Perjalanan Ibadah Haji KBIH As-Syukroniyah
pada tahun 2017 12
Laporan Kegiatan Perjalanan Ibadah Haji KBIH As-Syukroniyah
pada tahun 2017
5. Transpot dan jaring koper
Pemulanagan
Rp.100.000
6. Pembelian seragam Batik Seragam
KBIH As-Syukroniyah
Rp.120.000
7. Biaya jahit Baju batik nasional Rp. 100.000
8. Biaya praktek manasik di embarkasi haji
Pondok Gede
Rp. 150.000
Jumlah Rp. 3.500.000 Rp. 1.520.000
Saldo Lebih - Rp. 1.980.000
Total Rp. 3.500.000 Rp. 1.980.00011
52
Dari uraian di atas sebenarnya hanya pengeluaran
dana bimbingan yang bersifat pribadi, tapi masih ada
pengeluaran lagi, seperti biaya yang bersifat Grup, jadi
harga gotong royong seperti membayar Transportasi Bus
untuk melaksanakan Tour dan Jiarah dan umrah tambahan
baik di Mekah dan di Madinah, dan biaya operasional
kantor dan lainnya yang penulis akan uraikan lebih jelas
pada bab selanjutnya.
53
BAB IV
ANALISIS PENGELOLAAN DANA BIMBINGAN HAJI
PADA KBIH AS-SYUKRONIYAH
A. Pengelolaan Dana Bimbingan KBIH As-Syukroniyah
Kehadiran KBIH di Indonesia sangat berdampak
signifikan, KBIH sebagai mitra kerja pemerintah dalam hal
ini Kementrian Agama sangat membantu dalam mewujudkan
Undang-undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2008 pada
bagian ketiga yaitu tentang hak Jamaah haji pada pasal 7
bahwa” jamaah haji berhak memperoleh pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan dalam menjalankan ibadah
haji”1.
KBIH As-Syukroniyah sebagai tangan kanan
Kementrian Agama sangat membantu masyarakat yang ingin
menunaikan rukun Islam yang ke lima yaitu menunaikan
ibadah Haji, begitupun sama halnya dengan KBIH As
Syukroniyah yang memiliki niat baik untuk melayani tamu-
tamu Allah SWT dalam memjembatani masyarakat yang
ingin menunaikan ibadah haji. KBIH As-Syukroniyah sudah
terpercaya untuk membimbing calon jamaah haji dari tahun
ke tahun, dengan bermodalkan bimbingan yang baik,
pembimbing yang berkapasitas dalam bidang haji serta
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 13 Tahun 2008
Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.
54
mewujudkan Jamaah Haji yang mandiri. KBIH As
Syukroniyah masih di percaya dan menjadi rujukan
masyarakat untuk mewujudkan cita-cita mulianya menuju
Rumah Allah SWT. berikut data calon jamaah haji yang ada
pada KBIH As-Syukroniyah 3 tahun ke belakang :
Tabel 4.1
TABEL JUMLAH BIAYA BIMBINGAN PADA KBIH AS-
SYUKRONIYAH
Sumber: Laporan Kegiatan KBIH As Syukroniyah
(Tangerang)
Dari tabel diatas, Penulis bisa menarik kesimpulan
bahwa jumlah peserta jamaah KBIH As Syukroniyah dari
tahun ke tahun semakin meningkat, berarti semakin tinggi
pula tingkat kepercayaan dari masyarakat terhadap KBIH As-
Syukroniyah terhadap bimbingan dan pelayanan yang di
berikan, kemudian agar terlihat jelas penjelasanya akan
Tahun Peserta
Laki-Laki
Peserta
Perempuan Jumlah
Biaya
Bimbingan Total
2015 23 22 45 Rp.
3.500.000
Rp.
157.500.000
2016 32 32 64 Rp.
3.500.000
Rp.
224.000.000
2017 52 56 108 Rp.
3.500.000
Rp.
378.000.000
55
diuraikan melauli tabel grafik berikut ini:
Grafik 4.1
GRAFIK JAMAAH HAJI KBIH AS-SYUKRONIYAH
TAHUN 2015-20172
Sumber: Laporan Kegiatan KBIH As Syukroniyah
(Tangerang)
Dari Grafik yang di tampilkan di atas menunjukan
bahwa jamaah haji yang mengikuti bimbingan di KBIH As-
Syukroniyah meningkat dari tahun-tahun dan jumlah peserta
bimbingan haji yang paling banyak pada tahun 2017.
2 KBIH As-Syukroniyah, Company Profile, 2017
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017
Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
64
23 22
32 32
52 56
56
Kemudian sesuai dengan ketentuan Keputusan Direktur
Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji Dan Umroh Nomor
D/799 tahun 2013 pada BAB IV Kewajiban kelompok
Bimbigan pasal 8 menjelaskan bahwa “Kelompok bimbingan
yang melakukan bimbingan kurang dari 45 (empat puluh lima)
orang setiap tahun berturut-turut, izin operasionalnya tidak
dapat diperpanjang. Saat ini terlihat bahwa KBIH As-
Syukroniyah sudah menjalankan kewajiban dan aturan
tersebut.
Dalam hal ini, Kementerian Agama telah menetapkan
kepada seluruh KBIH untuk memungut biaya paling
maksimal sebesar Rp.3.500.000,- dari setiap calon jamaah
haji sebagai biaya bimbingan haji, peraturan ini sudah di
tetapkan oleh pemerintah kepada KBIH (Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji) di seluruh Indonesia dan tidak
memperkenankan kepada semua KBIH untuk memungut
biaya di luar itu seperti meminta dana bimbingan lebih dari
batasan yang di tentukan pemerintah, memotong uang Living
Cost dan lainya. dana tersebut diharapkan dapat digunakan
dengan sebaik-baiknya dan maksimal oleh seluruh KBIH
khususnya dalam hal bimbingan, Sesuai dengan Surat
Keputusan Direktur Jendral Penyelenggaraan Haji dan
Umroh Nomor 799 Tahun 2013 tentang Pedoman
Operasional Kelompok Bimbingan.
Oleh karenanya KBIH As-Syukroniyah sebagai mitra
pemerintah dalam menentukan dana bimbingan bagi
57
jamaahnya mengikuti peraturan yang sudah di atur oleh
pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama yaitu sebesar
Rp.3.500.000,-.
Dan berikut di bawah ini adalah grafik pendapatan
dana bimbingan haji dari tahun 2015-2017.
Grafik 4.2
GRAFIK PENDAPATAN DANA BIMBINGAN PADA KBIH
AS-SYUKRONIYAH TAHUN 2015-2017
Sumber: Laporan Kegiatan KBIH As Syukroniyah
(Tangerang)
Grafik diatas menunjukan bahwa pendapatan dana
0
50.000.000
100.000.000
150.000.000
200.000.000
250.000.000
300.000.000
350.000.000
400.000.000
2015 2016 2017
Total Dana Bimbingan
Total Dana Bimbingan
58
bimbingan manasik pada KBIH As-Syukroniyah ini dari
tahun 2015 sampai 2017 mengalami jumlah banyaknya dana
yang signifikan. Pada tahun 2017 terlihat jauh sekali
perbedaannya karena jumlah jamaah dari tahun ke tahun
semnakin meningkat, otomatis semakin meningkat jumlah
jamaah maka semakin meningkat pula jumlah dana
bimbingan yang di dapatkan.
Semua kegiatan bimbingan haji baik di dalam maupun
di luar Negeri dibiayai dari dana bimbingan yang diambil
dari masing-masing jamaah. Biaya bimbingan yang diambil
setiap tahun tahun sama besarnya sebesar Rp. 3.500.000,
KBIH As-Syukroniyah melakukan bimbingan kepada
jamaahnya di tanah air sebanyak 15 kali sesuai dengan
peraturan pemerintah Kementrian agama.3 Berikut jadwal
bimbingan manasik haji KBIH As-Syurkoniyah pada tahun
keberangkatan 2017 :
Tabel 4.2
JADWAL BIMBINGAN MANASIK HAJI KBIH AS-
SYUKRONOYAH TAHUN 20174
No
Hari / Tanggal
Tempat
Materi
Nara
Sumber
3 Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah No
D/ 799 Tahun 2013 Tentang Pedoman Operasional Kelompok Bimbingan Bab
V Pelaksanaan Bimbingan Pasal 9.
4 KBIH As-Syukroniyah, Company Profile, 2017
59
1.
Minggu, 23 April
2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
-Pengertian
ibadah haji dan
umroh
-Rukun,wajib
dan sunnah
ibadah haji
KH.Oji
Madrodji
2.
Sabtu,29 April 2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
-Pengertian,
Syarat, sunnah
dan pembatalan
Thawaf
KH.Lukm
an Hakim
3.
Minggu,7 Mei 2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
-Pengertian,
Syarat, sunnah
dan pembatalan
Sa’i
KH.Oji
Madrodji
4.
Minggu,14 Mei
2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
-Route
pemberangkata
n ibadah haji
dan miqat
-Kondisi
Mekkah,
Madinah dan
tempat ziarah
KH.Lukm
an Hakim
5.
Minggu, 21 Mei
2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Penjelasan
tentang haji dan
umroh.
Ketua
KBIH
H.Sukron
Ma’mun
60
6.
Sabtu, 27 Mei 2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Penjelasan
Rukun Haji
(Niat, Wukuf,
Thawaf)
KH.Lukm
an Hakim
7.
Minggu,4 Juni 2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Penjelasan
Rukun Haji (
Sai, Tahallul,
Tertib)
Ketua
KBIH
H.Sukron
Ma’mun
8.
Sabtu, 10 Juni 2017
Jam 08:00 WIB
sd selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Penjelasan
Wajib-Wajib
Haji dan
Larangan Ihram.
Ketua
KBIH
H.Sukron
Ma’mun
9.
Minggu,18 Juni
2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Penjelasan
tentang
persiapan dhohir
bathin sebelum
haji.
KH.Oji
Madrodji
10.
Sabtu, 24 Juni 2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Penjelasan
tentang Sholat
safar dan
keutamaan haji
mabrur
Ketua
KBIH
H.Sukron
Ma’mun
11.
Minggu, 25 Juni
2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Penjelasan
tentang Sholat
Jenazah
KH.Lukm
an Hakim
61
12.
Sabtu, 1 Juli 2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Penjelasan
Shalat Jamak,
Qoshor dan tata
cara ibadah
lainnya
KH.Oji
Madrodji
13.
Minggu, 9 Juli 2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Penjelasan
tentang Miqot
Makani dan
Zamani
KH.Oji
Madrodji
14.
Sabtu, 15 Juli 2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Majelis Ta’lim
Al – Syukroniyah
Praktek Manasik
Haji dan Umroh. KH.Lukm
an Hakim
15.
Sabtu, 22 Juli 2017
Jam 08:00 WIB sd
selesai
Embarkasi Haji
Pondok Gede
Praktek Manasik
Haji dan Umroh,
sekaligus
penutupan
Manasik Haji.
Ketua
KBIH
H.Sukron
Ma’mun
Sumber: Laporan Kegiatan KBIH As Syukroniyah
Tangerang, 2017
Tabel di atas adalah jadwal bimbingan dari KBIH As-
Syukroniyah pada tahun keberangkatan 2017 yang mana
senada dengan peraturan pemerintah yang mana Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji wajib melaksanakan bimbingan
62
meliputi kebijakan pemerintah di bidang penyelenggaraan
ibadah haji, teori dan praktek manasik haji, hikmah ibadah
haji, perjalanan dan pelayanan haji, kesehatan serta hak dan
kewajiban jamaah.5
Selain di tanah air, KBIH As-Syukroniyah juga
melakukan bimbingan kepada jamaah selama Arab Saudi,
bimbingannya meliputi :
1. Penjelasan dan bimbingan dalam setiap pelaksanaan
rukun haji, karena tidak sedikit jamaah haji yang massih
bngung atau lupa bagaimana umtuk melaksanakan rukun
haji, oleh karena itu untuk memudahkan para jamaah
haji KBIH As-Syukroniyah memberikan bimbingan
disetiap pelaksanaan rukun-rukun haji.
2. Bimbingan lain yang diberikan KBIH As-Syukroniyah
juga menjelaskan tentang tempat-tempat bersejarah pada
saat ziarah ke tempat bersejarah di Tanah Suci seperti
makam para Nabi, pembimbing tidak hanya
mendampingi, tetapi juga bercerita mengenai tempat
bersejarah tersebut.
Semua rangkaian kegiatan bimbingan baik di dalam
negeri maupun di luar negeri itu dibiayai dari dana
bimbingan yang di terima dari masing-masing jamaah
sebesar Rp. 3.500.000, berikut adalah perincian dana yang
5 Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah No
D/ 799 Tahun 2013 Tentang Pedoman Operasional Kelompok Bimbingan Bab
IV Kewajiban Kelompok Bimbingan Pasal 6
63
diambil dari masing-masing calon jamaah haji oleh KBIH
As-Syukroniyah pada tahun 2017 :
Tabel 4.3
URAIAN PENGELUARAN DANA BIMBINGAN YANG
BERSIFAT PRIBADI TAHUN 20176
6 Laporan Kegiatan Perjalanan Ibadah Haji KBIH As-Syukroniyah
pada tahun 2017
No Uraian Masuk Keluar
1. Terima dari jamaah calon haji Rp. 3.500.000
2. Biaya iuran FK-KBIH Kab
Tangerang
Rp. 150.000
3. Biaya pembelian slayer +
sabuk/bergo
Rp.150.000
4. Biaya konsumsi dan
pelaksanaan manasik sebanyak
15 kali
Rp.750.000
5. Transpot dan jaring koper
Pemulanagan
Rp.100.000
6. Pembelian seragam Batik
Seragam KBIH As-
Syukroniyah
Rp.120.000
7. Biaya jahit Baju batik nasional Rp. 100.000
64
S
u
Sumber: Laporan Kegiatan KBIH As Syukroniyah
Tangerang, 2017
Dari tabel di atas adalah rincian pengeluaran masing-
masing jamaah yang bersifat pribadi atau biaya manasik haji
tingkat dasar untuk satu orang calon jamaah haji sebesar Rp.
1.495.000 sesuai dengan kesepakatan antara calon jamaah
haji dengan Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) As-Syukroniyah yang diketahui oleh Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Tangerang, selain dari
pengeluaran dana yang bersifat pribadi atau biaya tingkat
dasar untuk satu orang, ada juga biaya bimbingan manasik
yang bersifat kelompok, berikut rincian pengeluaran dana
bimbingan manasik yang bersifat kelompok :
Tabel 4.4
URAIAN PENGELUARAN DANA BIMBINGAN YANG
BERSIFAT KELOMPOK TAHUN 2017
No Uraian Dana Pengeluaran
8. Biaya praktek manasik di
embarkasi haji Pondok Gede
Rp. 150.000
Jumlah Rp. 3.500.000 Rp.
1.520.000
Saldo Lebih - Rp.
1.980.000
Total Rp. 3.500.000 Rp.
1.980.000
65
1 Biaya Transpot 1 Dewan
Guru Manasik selama 15 kali
pertemuan
Rp. 500.000x15=
Rp. 7.500.000
2 Biaya 3 pembimbing Rp. 135.000.000
3 Biaya Transportasi Ziarah
tambahan di Madinah
Rp. 10.000.000
4 Biaya Transportasi Ziarah
tambahan dan umrah
tambahan sebanyak 5 kali
Rp. 45.000.000
JUMLAH : Rp. 197.000.000
Sumber: Laporan Kegiatan KBIH As Syukroniyah
Tangerang, 2017
Dari tabel diatas adalah biaya bimbingan dan transportasi
tambahan yang bersifat kelompok biaya yang harus di
bayarkan oleh jamaah secara bersama-sama seperti
membayar biaya transpot dewan guru ketika manasik,
membayar alat transportasi bus dan biaya pembimbing yang
membimbing dan melayani jamaah dari keberangkatan
hingga kepulangan.
Tabel 4.5
URAIAN PENGELUARAN DANA KESELURUHAN
TAHUN 2017
66
Sumber: Laporan Kegiatan KBIH As Syukroniyah
Tangerang, 2017
Jadi dari jumlah jamaah haji KBIH As-Syukroniyah tahun
2017 sebanyak 118 x 3.500.000 = Rp. 413.000.000 di ambil
pengeluaran yang bersifat kelompok dan pribadi 413.000.000
– 197.000.000- 179.360.000 = 36.640.000.
Sisa saldo lebih di gunakan oleh pihak KBIH As-
Syukroniyah untuk keperluan bimbingan lainnya yang
No Uraian Masuk Keluar
1. Terima dari jamaah calon haji
3.500.000 x 118
Rp. 413.000.000
2. pengeluaran yang bersifat
kelompok
Rp.
197.000.000
3. biaya dana bimbingan yang
bersifat pribadi
Rp.
179.360.000
Jumlah Rp. 413.000.000 Rp.
376.360.000
Saldo Lebih - Rp.
36.640.000
Total - Rp.
36.640.000
67
bersifat pendukung seperti pembelian alat tulis kantor, bayar
sewa tenda dan sound system dan lebihnya di donasikan
untuk Pesantren Al-Barkah yang masih dalam naungan
Yayasan As-Syukroniyah.
Menerapkan strategi pelayanan haji dan umrah
merupakan usaha peningkatan pelayanan konsumen untuk
menambah jumlah pelanggan serta mengukur keberhasilan
suatu organisasi perusahaan, yaitu dengan berusaha
memenuhi harapan jamaah, adanya penerapan strategi yang
paling efektif akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan,
pada tahap ini dibutuhkan suatu aktifitas yang luas dan
membutuhkan komitmen serta kerjasama dari seluruh unit
tingkat dan petugas jika suatu organisasi ingin berhasil.
B. Strategi Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas
Pelayanan
Menerapkan strategi pelayanan haji pada KBIH As-
Syukroniyah merupakan usaha peningkatan pelayanan
konsumen/jamaah untuk menambah jumlah jamaah serta
mengukur keberhasilan perusahaan/KBIH (Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji), yaitu dengan berusaha memenuhi
harapan jamaah, adanya penerapan strategi yang paling
efektif akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan, pada
tahap ini dibutuhkan suatu aktifitas yang luas dan
membutuhkan komitmen serta kerjasama dari seluruh unit
tingkat dan petugas jika suatu organisasi ingin berhasil.
68
Adapun aspek yang dinilai termasuk fasilitas dan layanan
yang diberikan pada konsumen/jamaah. Setelah
konsumen/jamaah menilai dan merasakan adanya kepuasan,
mereka akan bercerita tentang fasilitas dan layanan yang
diterima kepada tetangga, kolega atau saudaranya, demikian
pula apabila merasakan adanya kekecewaan.
Oleh karena itu sebisa mungkin pelayanan yang diberikan
harus dapat memenuhi harapan jamaah, agar mereka merasa
puas.
Bagi perusahaan yang ingin tetap bertahan ditengah-
tengah persaingan yang ketat maka harus dapat memberikan
pelayanan yang baik. serta memuaskan kepada konsumen
atau pelanggan. secara umum, para pelanggan menginginkan
hal-hal sederhana sebagaimana berikut ini : 1). Produk atau
jasa yang berkualitas, 2). Aksesbilitas yang mudah, 3).
Pelayanan pelanggan yang baik. Mereka diperlakukan secara
hormat, dan setiap proses transaksi berjalan secara lancar dan
efisien.7
Adapun strategi KBIH As-Syukroniyah dalam
meningkatkan pelayanan kepada jamaahnya itu dengan
melakukan beberapa strategi sebagai berikut:
7 Susan M. Gage, Strategi Pelayanan Pelanggan, (Yogyakarta,
ARGO Publisher : 2006), h. 15
69
1. Merekrut pembimbing jamaah dan pegawai yang
kapabel, ramah dan tanggap.8
Dalam menciptakan peningkatan pelayanan
Pimpinan KBIH As-Syukroniyah H. Sukron Ma’mun
memprioritaskan pembimbing dan pegawai yang kapabel
dan berkapasitas dalam bidang haji dan umrah serta
ramah terhadap jamaah dan tanggap mengahadapi situasi
dan kondisi, dengan mengutamakan yang sudah
melaksanakan haji dan bertugas sebagai pembimbing,
dan memiliki pandangan betapa pentingnya seorang
pelanggan demi berjalannya suatu bisnis.
Keuntungan dari merekrut orang-orang yang
memiliki kemampuan baik dalam pelayanan dan ramah
untuk suatu usaha jasa adalah akan meningkatkan citra
KBIH. Jika seorang petugas pelayanan kinerjanya bagus,
selalu menyapa dan melayani konsumen dengan sepenuh
hati, ramah dan tangap biasanya pelanggan akan lebih
leluasa dalam mengungkapkan keinginannya karena
mereka merasa aman, nyaman, bahagia, dan tenang. Hal
ini bisa menciptakan hubungan yang harmonis antar
petugas pelayanan dengan pelanggan/jamaah.
Jika para pelanggan setia, maka mereka akan lebih
sering menggunakan untuk menunaikan ibadah haji
maupun umrah dari perusahaan tersebut. Sehingga bisa
diharapkan pelanggan/jamaah tersebut akan bersikap
8 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. S.E, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
70
loyal terhadap perusahaan atau KBIH. Berbeda dengan
jika seorang petugas pelayanan menyapa dan melayani
dengan setengah hati atau galak dan cuek, maka secara
otomatis akan menimbulkan perasaan tidak nyaman di
hati jamaah dan kekecewaan.
2. Memberikan Bimbingan Perhatian (Simpati dan
Empati) kepada Jamaah Haji.9
Memberikan perhatian secara pribadi pada jamaah
baik, akan, saat dan setelah menggunakan jasa, ketika
melaksanakan ibadah KBIH As-Syukroniyah, seperti
menyapa para jamaah yang datang ingin daftar atau
telepon dengan ramah, menawarkan bantuan, melayani
dengan sungguh-sungguh, mengingatkan tentang waktu
dan tempat manasik.
3. Mendukung para pegawai dengan memberi intensif.10
Strategi pimpinan KBIH As-Syukroniyah
selanjutnya dalam mewujudkan peningkatan pelayanan
yaitu dengan memperhatikan dan memberi intensif
kepada staf dan pegawainya.
Dengan memberikan intensif kepada pegawai akan
menginspirasi mereka untuk berjuang mencapai lebih
banyak keberhasilan dan kesuksesan, ada 15 pegawai
dengan masih-masing bagiannya yang ada di KBIH As-
9 Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. S.E, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah. 10
Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. S.E, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
71
Syukroniyah.
4. Memberikan informasi di berbagai media.11
Salah satu yang dilakukan KBIH As-
Syukroniyah dalam mempromosikan produknya dengan
cara beriklan, beberapa media yang digunakan dalam
menyampaikan informasi secara persuasif baik melalui
media cetak maupun media elektronik, diantaranya:
a. Media cetak berupa spanduk dan brosur.
Spanduk adalah Media informasi yang mempunyai
ukuran cukup besar diharapkan dapat menarik
perhatian masyarakat untuk membaca informasi
yang disampaikan. KBIH As-Syukroniyah
biasanya menggunakan media spanduk pada titik-
titik tertentu yang banyak di lewati khalayak ramai
seperti di pertigaan jalan, di masjid yang sudah
kerja sama dengan pihak KBIH As-Syukroniyah
dan di tempat-tempat lainnya.
Sedangkat brosur adalah media cetak yang
dikemas secara menarik dengan berisikan
informasi aktual dan akurat sesuai dengan hal yang
dipromosikan lalu disebarluaskan. Brosur biasa di
fungsikan dan di sebar luaskan ke alumni-alumni
jamaah haji atau umrah KBIH As-Syukroniyah
11
Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. S.E, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
72
b. Media elektronik.
Jaringan internet juga digunakan untuk kegiatan
promosi dan menyampaikan produk kepada
khalayak ramai, sehingga penyampaian data dan
informasi kepada masyarakat akan lebih efektif
dan efisien. KBIH As-Syukroniyah baru memiliki
fansPage Facebook KBIH As-Syukroniyah yaitu
https://www.facebook.com/KBIHAssyukroniyah
dan Gmail [email protected], dan
lebih banyak menggunakan media WhatsApp
dalam menjual produknya.
5. Membuka layanan informasi. 12
KBIH As-Syukroniyah dalam upaya peningkatan
kualitas pelayanan dengan strategi membuka layanan
informasi, KBIH As-Syukroniyah memiliki kantor di
daerah legok yang cukup stategis, KBIH As-
Syukroniyah juga memiliki beberapa kontak person yang
di sediakan di brosur atau spanduk ketika ada jamaah
atau konsumen membutuhkan informasi. Berikut
beberapa kontak pegawai dan pembimbing yang
bertugas dalam memberikan informasi :
Nama : KH. Lukmanul Hakim
Alamat : Legok Tangerang
No HP : 085283228322
Gmail : [email protected]
12
Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. S.E, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
73
Nama : H. Sukron Ma’mun
Alamat: Legok Tangerang
No HP : 081319027309
Gmail : [email protected]
a.Menjalin kerja sama dengan mitra usaha.
Meningkatkan kualitas pelayanan sangat penting
mengingat kepuasan jamaah perlu diutamakan, untuk
dapat meningkatkan kualitas pelayanan sangatlah penting
diadakan kerjasama antara KBIH As-Syukroniyah dengan
mitra kerja lainnya, berikut beberapa mitra kerja KBIH
As-Syukroniyah :
1) Kementrian Agama Kabupaten Tangerang.
KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji)
sebagai tangan kanan kementrian agama dalam
melaksanakan tugasnya khususnya di dalam
bidang perhajian, oleh karenanya di perlukan
kerjasana antara kedua belah pihak.
2) Putra KJU
Putra KJU adalah perusahaan Outo Bus dalam
bidang angkutan wisata dan menyediakan bus-
bus, KBIH As-Syukroiyah dalam melaksanakan
beberapa kegiatannya seperti pelaksanaan
praktek manasik di Embarkasi haji Pondok Gede
selalu menggunakan jasa angkutan bus Putra
KJU.
3) Rumah Makan Padang Tuti
74
Dalam berbagai kegiatan di KBIH As-
Syukroniyah, Rumah makan padang tuti selalu
ikut andil dan turut mensukseskan dalam bidang
ketring makanan, terlebih ketika di adakan
manasik di kbih As-Syukroniyah.
C. Pengelolaan Dana dalam Peningkatan Pelayanan
Jamaah.
Pengelolaan dana dalam suatu organisasi sangatlah
penting, terlebih di dalam Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) yang mana mendapat amanah dari ummat
untuk membimbing, mengurusi, menerima dan mengelola
dana bimbingan yang di berikan jamaah.
KBIH As-Syukroniyah sebagai fasilitator dan
sebagai tangan kanan Kementrian Agama dalam
membimbing jamaah haji dan lembaga yang di izinkan
untuk menerima uang bimbingan maksimal Rp. 3.500.000
harus bisa mengelola dan mempertanggung jawabkan
kepada jamaah dan memberikan fasilitas pelayanan yang
sesuai.
Dari hasil wawancara kepada pimpinan KBIH As-
Syukroniyah, inilah pengelolaan dana bimbingan dan
fasiltas yang diberikan :
a. Bimbingan ketika di Tanah Air
Sebelum keberangkatan Jamaah ke Tanah Suci
untuk pelaksanaan ibadah haji dan umroh calon
75
jamaah haji akan mendapatkan bimbingan manasik
haji baik secara teori maupun praktek dari Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) oleh petugas yang
berpengalaman sebanyak 15 kali pertemuan manasik
di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) dan di
manasik terakhir akan praktek manasik haji ke asrama
haji Pondok Gede Jakarta.13
Adapun dana yang di
keluarkan dan di kelola KBIH As-Syukroniyah adalah
sebagai berikut :
Tabel 4.6
DANA PENGELUARAN BIMBINGAN DI
TANAH AIR
No Uraian Pemasukan Pengeluaran
1. Biaya Transpot 1
Dewan Guru
Manasik selama 15
kali pertemuan di
kali Rp. 500.000
Rp. 3.500.000 Rp.
7.500.000
2. Biaya konsumsi
dan pelaksanaan
manasik sebanyak
15 kali dikali Rp.
50.000
Rp. 3.500.000 Rp. 750.000
3. Biaya praktek Rp. 3.500.000 Rp. 150.000
13
Wawancara pribadi dengan Bapak H. Sukron Ma’mun. S.E, pada
tanggal 10 Juli 2018 di kantor KBIH As-Syukroniyah.
76
manasik di
embarkasi haji
Pondok Gede
Sumber: Laporan Kegiatan KBIH As Syukroniyah
Tangerang, 2017
b. Pelayan dan Pendamping Ketika di Tanah Suci
Selama Jamaah Haji berada di Tanah Suci akan
mendapatkan pelayanan dari petugas atau
pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) Al-Syukroniyah dan akan selalu di dampingi
ketika kegiatan ziarah, seperti ziarah ke makam Baqie
di Madinah, Ma’la di Mekkah dan di tempat lainnya.
c. Pakaian dan Kesehatan
Jamaah yang tergabung di Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji (KBIH) Al-Syukroniyah akan
mendapatkan Baju seragam dan mendapatkan Syal
Yayasan.
Dalam masalah kesehatan Kelompok Bimbingan
Ibadah Haji (KBIH) Al-Syukroniyah memberikan
penyuluhan tentang kesehatan, karena berbedanya
cuaca keadaan dan budaya antara Indonesia dan Arab
Saudi.
d. Transportasi
Jamaah Haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji
(KBIH) Al-Syukroniyah akan mendapatkan Fasilitas
77
Jasa Transportasi ketika berangkat ke tempat
pelepasan oleh Kemenag Kabupaten Tangerang dan
ketika berada di Tanah Suci Mekah dan Madinah.
Secara makro KBIH As-Syukroniyah sangatlah
memperhatikan masalah anggaran baik pendapatan
ataupun belanja yang disesuaikan dengan anggaran yang
berlaku pada tahun anggaran yang bersangkutan.
Anggaran pendapatan dan belanja dimaksudkan
untuk kelancaran seluruh proses dan aspek yang
terkandung dan menjadi program KBIH As-Syukroniyah
secara keseluruhan dalam kurun satu tahun anggaran yang
tersusun secara sistematis berupa rekapitulasi anggaran
yang memuat anggaran perbulan dan pertahun serta tindak
lanjut ketercapaian selama anggaran tersebut berjalan
sesuai dengan otoritas yang berlaku dan sesuai di KBIH
As-Syukroniyah.
Atas dasar inilah KBIH As-Syukroniyah
menyampaikan pengelolaan dana bimbingan sebagai
tuntutan moral dan integritas dari wadah induk KBIH As-
Syukroniyah, agar tidak terjadi penyalah gunaan
wewenang sehingga menjadi lembaga yang sehat dan
bermartabat, karena dari keseluruhan aspek anggaran
pendapatan dan belanja KBIH tidak terpisahkan satu sama
lain di dalam manajemen atau administrasi KBIH As-
Syukroniyah secara global dan komprehensif ada dalam
78
naungan dan tanggung jawab KBIH. Pelaporan dimaksud
adalah setiap yang menjadi sumber pendapatan KBIH
terutama dari pihak jamaah yang menjadi sumber pokok
pendapatan, itulah yang harus kami pertanggungjawabkan
ke khalayak, besar atau pun kecilnya, sebagaimana
terlampir.
Dengan mengetahui bagaimana KBIH As-
Syukroniyah mengelola dana bimbingan manasik wajar
ketika jumlah jamaah yang di bimbing dari tahun ke tahun
semakin meningkat jumlahnya, tercatat data jamaah haji
dari tahun 2015 sampai 2017, inilah data jamaah KBIH
As-Syukroniyah dari tahun 2015 sampai 2017 :
Grafik 4.3
GRAFIK JAMAAH HAJI KBIH AS-SYUKRONIYAH
TAHUN 2015-2017
79
Sumber: Laporan Kegiatan KBIH As Syukroniyah
Tangerang
Dari grafik diatas adalah jumlah jamaah yang
dibimbing dan tergabung di KBIH As-Syukroniyah
selama tiga tahun terakhir yaitu dari tahun 2015, 2016 dan
2017, jumlah jamaah dari tahun ke tahun semakin
meningkat, ini merupakan tanda kepercayaan masyarakat
kepada KBIH As-Syukroniyah di dalam membimbing dan
mengelola dana bimbingan sehingga sesuan dengan apa
yang mereka keluarkan dari dana bimbingan.
Data-data yang di dapatkan diatas itu hasil
wawancara langsung penulis dengan Ketua KBIH
0
20
40
60
80
100
120
2015 2016 2017
Jumlah
Laki-Laki
Perempuan
64
23 22
32 32
52 56
80
(Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) As-Syukroniyah,
berikut data wawancaranya :
Narasumber : H. Sukron Ma’mun. S.E selaku
ketua KBIH As-Syukroniyah.
Tempat : Kantor KBIH As-Syukroniyah Jl.
Gang Masjid Rt 005/004 Desa Babat Kecamatan
Legok Tangerang-Banten 15820.
Tlp : 081319027309
Tanggal : 27 Agustus 2018
1. Berapa data calon jamaah haji KBIH As-Syukroniyah
pada periode 2015-2017 ?
Jawaban : tahun 2015 kayanya 45 itu udah laki-laki dan
perempuan, terus tahun 2016 64 jamaah dan 2017mah
kayanya 108.
2. Berapa kali kegiatan manasik yang di berikan KBIH As-
Syukroniyah kepada calon jamaah haji ?
Jawaban : As-Syukroniyah tiap tahunnya itu 15 kali
pertemuan manasik, biasanya yang terakhir-terakhir tuh
kita manasikannya di pondok gede sambil praktek dan
jalan-jalan juga kan, kasihan jamaah suka pada jenuh gitu.
3. Kapan pelaksanaan manasik haji ?
Jawaban : yah biasanya di bulan April kalo engga Mei
deh, pokoknya sebelum puasa kita udah mulai tuh.
4. Seperti apa bimbingan yang di berikan KBIH As-
Syukroniyah kepada calon jamaah ?
Jawaban : yah kita kan ada teori sama praktek, kalo udah
pembahasan ke thowaf sama sa’i tuh kan kita punya
81
ka’bah-ka’bahan kecil tuh, nah kita sambil praktek juga
biar jamaah mudah paham, kan susah juga kalo jamaah
pertama kali berangkatmah, kadang juga kita make
metode tanya jawab sih biar jamaahnya juga aktif.
5. Bagaimana bentuk bimbingan yang di berikan KBIH As-
Syukroniyah kepada calon jamaah haji selama di tanah air
?
Jawaban : yah bentuk bimbingannya seperti biasanya de,
kita kan 15 manasikan nih, yah kan ngikutin panduan dari
Kemenag, pertemuan awal biasa mengenai pengertian-
pengertian terus masuk bab umrah deh, di rinciin deh dari
ihrah trus thawaf trus sai tahallul, terus yang berkaitan
dengan pelaksanaan haji dan umrah kaya sholat jama’
qhoshor, nyolatin mayyit tuh, kan di mekahmah
perempuan juga ikut nyolatin de, kan di kitamah engga,
terus tata cara sholat di atas pesawat, terus Taqlid dan
seterusnya.
6. Bagaimana bentuk bimbingan yang di berikan KBIH As-
Syukroniyah kepada calon jamaah haji As-Syukroniyah
selama di tanah suci ?
Jawaban : yah kalo di Mekah Madinah sih kita lebih
banyak ke praktek yah, karna kan teorinya udah di
Indonesia, yah kalo saya sih kan tiap malam Jum’at di
sana itu suka ngadain yasinan sama slametan, nah itu suka
manasikan lagi jadi ngulang-ngulang gitu, kadang sama
petugas kloter juga saya ajak.
7. Berapa dana bimbingan yang di minta KBIH As-
82
Syukroniyah kepada calon jamaah ?
Jawaban : yah kita sih rata yah 3.500.000, kan itu udah
jadi peraturan pemerintah, jd uang itu kita kelola buat
jamaah-jamaah juga, dari manasikan 15 kali, termasuk
manasikan di pondok gede juga kan bayar itu masuknya,
terus bayar kiayi-kiayi yang ngisi manasik, operasinal
KBIH, terus kan kita di mekah ituJ, umrahnya 7 kali
kitamah, jatah dapet dari pemerintahmah kan 2 kali, jadi
sisanya 5 kali itu segala bus dan lainnya ngambilnya dari
uang ini.
Penulis juga melakukan wawancara mengenai
fasilitas yang di berikan kepada beberapa alumni jamaah
haji tahun 2017, yaitu :
Narasumber : Bapak H. Basri Nari Maran
Nomer Porsi : 2800108879
Nomer Paspor : B 4714358
Alamat : Rt 003/005 Desa Panongan
Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang-
Banten
Tempat Wawancara : Rumah Bapak H. Basri
Tanggal dan Waktu : 5 September 2018 pukul 9:00
s/d 10:00 WIB
1. A : Seperti apa pelayanan yang diberikan
ketika di Tanah Air?
B : “yah banyak de pelayanan yang di
dapatmah, sayamah kayanya kalo ga ikut
yayasanmah kayanyamah ga bakalah tau
83
gimana di Mekah dan Madinahnya, di Tanah
Air yah banyak yg di dapat, kaya manasik kan
itu sampe 15 kali, ada juga prakteknya di
Pondok Gede”.14
Narasumber : Ibu Hj Anah Sunari Asti
Nomer Porsi : 2800108617
Nomer Paspor : B 4714790
Alamat : Rt 002/001 Kp. Bojong Desa
Kemuning Kecamatan Legok Kabupaten
Tangerang-Banten
Tempat Wawancara : Warung Sembako di depan
rumah Hj Anah
Tanggal dan Waktu : 5 September 2018 pukul
12:00 s/d 13:00 WIB
2. A : Seperti apa pelayanan yang di berikan
KBIH As-Syukroniyah ketika di Tanah Suci ?
B : “Saya sebelumnya mengucapkan terima
kasih dan salah kepada Pak Haji Sukron yah
kang, yah pelayanan ketika di Tanah Suci yah
banyak, kita kan Madinah dulu baru Mekah, di
Madinah yah kita dapat bimbingan, terus di
ajak melaksanakan sholat arbain, di antarkan te
tempat-tempat bersejarah di dalah masjid
14
Wawancara kepada H Basri Nari Maran dari Panongan, Nomer
Porsi 2800108879 dan Nomer Paspor B 4714358 Selaku alumni haji KBIH
As-Syukroniyah tahun 2017.
84
nabawi, ke raudhoh, makam nabi, baqie dan
banyak lagi. Oh iyah di madinah juga ada
keliling Madinah tambahan. Kemudian di
Mekah yah, yah kita paling lama di Mekah
mas, kurang lebih 30 hari, yah lima belas hari
pertama sih yah banyak pelayanan
bimbinganmah, dari pelayanan melaksanakan
umrah sebanyak 7 kali dengan bimbingan dan
semua transfortasinya, kita di berikan manasik
lagi dan lainnya”.15
Narasumber : Bapak Haji Arly Oristian
Nomer Porsi : 2800105353
Nomer Paspor : A 6569948
Alamat : Perumahan Nasional Kecamatan
Cibodas Kota Tangerang-Banten
Tempat Wawancara : Kediaman Rumah Bapak
Haji Arly Oristian
Tanggal dan Waktu : 6 September 2018 pukul
12:00 s/d 13:00 WIB
3. A : Apa saja pelayanan yang harus di
tingkatkan ?
B : “yah pelayananmah kalo di Indonesiamah
cukup yah mas, cuman ketika di Mekah mas,
15
Wawancara kepada Ibu Hj Anah Sunari Asti dari Legok, Nomer
Porsi 2800108617 dan Nomer Paspor B 4714790 Selaku alumni haji KBIH
As-Syukroniyah tahun 2017.
85
kalo Madinah enak mas hotelnya dekat, kalo di
Mekah kita jauh banget hotelnya kisaran 5 kilo
meter ke Masjid Haram, sama itu juta tuh pas
di tenda minanya jauh banget ke tempat
balang”.16
Dapat penulis simpulkan dari hasil wawancara
penulis kepada beberapa alumni jamaah haji
KBIH As-Syukroniyah, tanggapan mereka
yaitu puas akan pelayanan dan bimbingan yang
di berikan oleh KBIH As-Syukroniyah.
16
Wawancara kepada Bapak H. Arly Oristian Sudrajat dari Cibodas,
Nomer Porsi 2800105353 dan Nomer Paspor A 6569948 Selaku alumni haji
KBIH As-Syukroniyah tahun 2017.
86
87
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pengelolaan dana
bimbingan haji dalam peningkatan pelayanan pada KBIH
As-Syukroniyah, maka penulis menyimpulkan :
1. Pengelolaan dana bimbingan haji pada Kelompok
Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) As-Syukroniyah
cukup baik dan dikelola dengan benar, KBIH As-
Syukroniyah di dalam menjalankan tugasnya selalu
mengikuti peraturan dari pemerintah, tetapi catatan
pada laporan keuanganya tidak dipublikasikan kepada
seluruh jamaah, karena surat kesepakatan dan
pernyataan bersama antara pihak KBIH As-
Syukroniyah dengan jamaah itu hanya di wakilkan
oleh satu jamaah saja, sehingga tidak seluruh jamaah
mengetahui bagaimana KBIH As-Syukroniyah
mengelola uang mereka untuk keperluan bimbingan.
2. Strategi yang di berikan Kelompok Bimbingan Ibadah
Haji (KBIH) As-Syukroniyah di antaranya :
a. Merekrut pembimbing jama’ah dan pegawai yang
kapabel, ramah dan tanggap.
b. Memberikan Bimbingan Perhatian (Simpati dan
88
c. Empati) kepada Jamaah Haji.
d. Mendukung para pegawai dengan memberi
insentif.
e. Memberikan informasi di berbagai media.
f. Membuka layanan informasi.
g. Menjalin kerja sama dengan mitra usaha.
3. pengelolaan dana bimbingan oleh KBIH As-
Syukroniyah cukup baik terlihat dari hasil wawancara
penulis terhadap beberapa alumni jamaah haji KBIH As-
Syukroniyah dan juga jumlah jamaah dari periode 3
tahun kebelakang itu semakin meningkat, ini
menandakan kepercayaan yang meningkat pula dari
jamaah untuk bergabung di KBIH As-Syukroniyah.
B. Saran
Di akhir analisis pengelolaan dana haji penulis
memberikan usulan dan saran yang semoga dapat
memberikan masukan kepada KBIH As-Syukroniyah :
1. Untuk KBIH As-Syukroniyah seharusnya ada
penjelasan mengenai jumlah dana manasik yang
ditarik kepada seluruh jama’ah dan di surat
pernyataan bersama antara pihak KBIH As-
Syukroniyah dengan jamaah itu tidak satu atau dua
jamaah melainkan semua jamaah agar semua jamaah
mengetahui pengelolaan uang mereka dan agar tidak
ada cemburu sosial.
89
2. Strategi yang di berikan oleh KBIH As-
Syukroniyah sudah cukup baik, tetapi alangkah
lebih baiknya menambahkan strategi pelayanan
yang prima ketika pelaksanaan di tanah suci.
3. Mempertahankan kualitas pelayanan khususnya
dalam pengelolaan dana bimbingan yang telah
terernilai baik bagi jamaah agar dapat tetap
menjaga kepercayaan kenyaman dan kepuasan
dalam hal pelayanan yang dimiliki oleh KBIH As-
Syukroniyah.
90
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga Padji, Manajemen Bisnis (Jakarta: PT Rineka Cipta,
1997)
Arikunto Suharsini, Prosedur Penelitian, (Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2013)
Avialiani dan Wilfridus, Membangun Kepuasan Pelanggan
Melalui Kualitas Pelayanan. 2002
Bilson, Manajemen Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan
Profitebel, Jakarta:Gramedia Pustaka Utama, 2001
Brata , Atep Adya. Dasar-dasar Bisnis dan Hukum Perdata
Dagang, (Bandung: Armico, 1999)
Casson , Herbert N. petunjuk praktis dalam berusaha, (Surabaya:
Usaha Nasional, 1981)
Departemen Agama RI-Derektorat Jenderal Penyelenggara Haji
dan Umrah, Tuntunan Manasik Haji Dan Umrah, (Jakarta:
2016)
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji Jakarta, Pola Pembinaan Jamaah
Haji,
Farid Ishak, Ibadah haji dalam filsafat hukum islam, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 1999)
Handayani Indri, Ruang Lingkup Penelitian, diakses dari
http://indri8.ilearning.me/1-3-ruang-lingkup-
penelitian/,pada tanggal 12 Mei 2018 pukul 13.45
HR Bukhori, No. 4514, Kitab Tafsir Al-Qur’an, HR Muslim, No.
120
Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi
Contoh Analisis Statistik.(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2002)
J. Moleong, Lexy Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2000), Cet.II.
Kasmir, Etika Costumer Service, (Jakarta: PT. Raja Gravindo,
2005)
91
Kementerian Agama RI (Ditjen Penyelenggaraan Haji dan
Umroh), Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, jakarta
Kottler Philip, Marketing Management: Analysis Planning,
Implementation and Control, (New Jersey: Prentice Hall,
1994)
Lupiyoadi Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan
Praktek, (Jakarta: Salemba Empat, 2001)
Maharani Ludfi “Pengaruh Kualitas Pelayanan Haji Mandiri
Terhadap Kepuasan Jamaah Haji Tahun 2007 Kota
Semarang”, (Skripsi UIN Walisongo, Manajemen Dakwah
2009)
Moenir. Manajamen Pelayanan Umum Di Indonesia, Jakarta:
Bumi Aksara,2002
Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji (Jakarta :
FDK Fress, 2008)
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Jakarta: PT.
Rajawali Pers, 2008)
Nasution, M. N., Manajemen Mutu Terpadu, (Bogor: Ghalia
Indonesia, 2005)
Rambat, Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta :
PT. SalembaEmpat.
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran
dan Penerapan, Jakarta : Rineka Cipta, 2005.
Suryabrata Sumadi, Metode Penelitian, (Jakarta : CV Rajawali,
1993)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010). Sumarsono, H. M, Sonny, Metode Riset Sumber Daya
Manusia,(Yogyakarta: Graha Ilham, 2004)
92
Syari’ati Ali, Haji (Bandung: Penerbit Pustaka, 2000 )
Usman Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi
Penelitian Sosial (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003)
Wicaksana Angga, “Pengelolaan Dana Bimbingan Ibadah Haji
Pada KBIH Nurul Fawz dan KBIH Al-Ihklash, (Skripsi :
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Syariah dan
Hukum, 2009)
Internet
http://haji.kemenag.go.id/v3/content/keputusan-mentri-agama-
nomer-396-tahun-2003-tentang-penyelenggaraan-ibadah-
haji-dan-umrah. Diakses pada tanggal 27 juni 2018
http://haji.kemenag.go.id/v3/content/sk-dirjen-nomor-d799-tahun-2013-
tentang-pedoman-operasional-kelompok-bimbingan. Di akses
pada 5 Agustus 2018 pukul 20:35 WIB
http://ellismaulana.blogspot.com/2016/12/makalah-bangunan-
islam-tugas-mata.html?m=1. Di akses pada 10 Oktober 2018
pukul 15:31 WIB
93
LAMPIRAN
94
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Surat Izin Penelitian
Lampiran 2: Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 3: Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 4: Surat Penetapan Izin Operasional KBIH As-
Syukroniyah
Lampiran 5: Surat Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Yayasan As-Syukroniyah
Lampiran 6: Piagam Akreditasi KBIH As-Syukroniyah
Lampiran 7: Sertifikat Pembimbing
Lampiran 8: Foto Kantor KBIH As-Syukroniyah dan
Pengurus
Lampiran 9: Foto-foto kegiatan Bimbingan haji
95
Lampiran 1 : Surat Izin Penelitian
96
Lampiran 2 : Surat Keterangan Penelitian
97
Lampiran 3 : Surat Bimbingan Skripsi
98
Lampiran 4 : Surat Penetapan Izin Operasional KBIH As-
Syukroniyah
99
100
Lampiran 5 : Surat Pengesahan Pendirian Badan Hukum
Yayasan As-Syukroniyah
101
Lampiran 6 : Piagam Akreditasi KBIH As-Syukroniyah
102
Lampiran 7 : Sertifikat Pembimbing
103
Lampiran 8 : Foto Kantor KBIH As-Syukroniyah dan Pengurus
104
105
106
Lampiran 9 : Foto-foto kegiatan Bimbingan haji
107
108