25
1 KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR FREDERIK JW TIELMAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR JL. ALFONS NISNONI, KUPANG NTT PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI DAERAH

PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

  • Upload
    lamdieu

  • View
    246

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

1

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

FREDERIK JW TIELMAN

BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR JL. ALFONS NISNONI, KUPANG NTT

PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI DAERAH

Page 2: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

2

PRINSIP PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Pemanfaatan SDA

Output:

•Kelestarian fungsi LH,

•Peningkatan nilai dukung ekosistem,

•Pemanfaatan berkelanjutan.

Outcome:

Pembangunan berkelanjutan (peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian tata nilai kelangsungan kehidupan)

Pengelolaan LH

Prinsip pengelolaan LH,

1. Pengendalian Kerusakan LH :

• Konservasi SDA (keanekaragaman hayati, Air, Energi, dan SDA Lainnya);

• Kesesuaian peruntukan pemanfaatan/fungsi lahan Tata ruang/tataguna lahan;

• Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan (nilai tambah, bentuk, dan pola pemanfaatan berkelanjutan);

2. Pengendalian pencemaran LH (Pengelolaan Limbah/Sampah) :

• Minimalisasi limbah/sampah { Teknologi bersih (hemat bahan baku/energi) dan 3R}

• Pengolahan limbah/sampah { Kompos, Biogas, incenerator, Landfill, dll.}

PENGANTAR

Page 3: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Sumber Daya Alam (SDA):

Terdiri dari unsur-unsur alam. Nilai manfaat unsur tersebut merupakan modal untuk pembangunan ekonomi (peningkatan kesejahteraan masyarakat). Setiap unsur alam merupakan bagian dari unsur lingkungan hidup dan kelestarian tata-nilai keberadaan unsur tersebut merupakan penentu kelestarian fungsi lingkungan hidup.

Sejak 1st Stockholm Env. Conv.-1972, diketahui bahwa

penopang utama keberhasilan pembangunan berkelanjutan

adalah kelestarian fungsi lingkungan hidup. Untuk itu,

penerapan kaidah kelestarian fungsi lingkungan hidup

dalam kegiatan pembangunan merupakan hal yang

mutlak dan kegiatan pengelolaannya diawali dengan

kejelasan mengenai elemen/unsur yang dikelola dan/atau

menjadi permasalahan.

Page 4: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Unsur/elemen keanekaragaman hayati: ekosistem,

spesies, dan genetik (dokumen Convention on

Biological Diversity tahun 1992).

Pengelolaan SDA Hayati (Keanekaragaman hayati):

Konsep/prinsip pengelolaan sumber daya alam hayati

(keanekaragaman hayati) diawali dengan pemahaman

terhadap unsur/elemen dan keterkaitan nilai

keberadaan unsur-unsur sumber daya tersebut.

Page 5: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Nilai Pemanfaatan SDA Hayati (Keanekaragaman Hayati),

Sumber penyediaan kecukupan pangan, sandang, papan, oba-obatan, berbagai bahan baku industri, pengembangan stok pengadaan tumbuhan/satwa komersial, dan bahan hayati lainnya.

Penyedia jasa lingkungan seperti pengatur tata air, kesuburan tanah, pengendali iklim mikro, habitat hidupan liar, jasa ekowisata, serta fungsi sosial budaya bagi masyarakat setempat/lokal.

Menyadari nilai penting keanekaragaman hayati tersebut, Indonesia telah meratifikasi Konvensi Keanekaragaman Hayati melalui UU No.: 5 Tahun 1994.

Merupakan aset/modal pembangunan, yaitu sebagai:

Page 6: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Pengelolaan SDA tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan SDA yang terbarukan untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas serta keanekaragamannya (UU No.: 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan LH). Hal tersebut meliputi upaya pengelolaan SDA yang menjamin terselenggaranya:

Konservasi SDA adalah:

PENGERTIAN

• Perlindungan kelestarian kelangsungan kehidupan (berlangsungnya

proses-proses ekologis dan keletarian sistem penyangga kehidupan);

• Pengawetan SDA, meliputi: (a) kelestarian keanekaragaman hayati

(keanekaragaman ekosistem, spesies, dan genetik); (b) efisiensi/peng-

hematan pemanfaatan SDA tak-terbarukan; dan (c) kelestarian tata nilai

kondisi bentang alam penopang keberhasilan pemanfaatan SDA secara

berkelanjutan (kelerengan/kelandaian lahan, ketinggian lahan dari

permukaan air laut, sistem hidrologi/tata air, jenis tanah, kesuburan, dll.);

• Pemanfaatan SDA secara lestari (kelestarian penopang keberhasilan

pemanfaatan berkelanjutan).

Page 7: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Keanekaragaman hayati: Adalah keanekaragaman makhluk hidup di muka bumi dan

peran ekologisnya masing-masing yang meliputi

keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, dan

keanekaragaman genetik.

Konservasi keanekaragaman hayati:

Adalah upaya pengelolaan keanekaragaman hayati yang menjamin:

a. Perlindungan kelestarian kelangsungan kehidupan (sistem penyangga kehidupan);

b. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa serta ekosistem;

c. Pemanfaatan berkelanjutan.

Page 8: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Unsur/elemen keanekaragaman hayati,

adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-

menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk

keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

1. Ekosistem:

2. Spesies:

Adalah kumpulan individu makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri

genetik sama sehingga antara individu satu dengan yang lain dapat

melangsungkan reproduksi.

3. Genetik (sumber daya genetik atau plasma nutfah):

Adalah bahan tanaman, hewan, atau jasad renik yang mempunyai

kemampuan untuk menurunkan sifat dari satu generasi ke generasi

berikutnya.

Page 9: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Keanekaragaman Ekosistem: ekosistem alami dan ekosistem buatan/binaan

Sebagai salah satu negara megabiodiversity dan anggota pada Konvensi

Keanekaragaman Hayati, Indonesia memiliki komitmen untuk melestarikan

keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati yg meliputi berbagai tingkatan,

yaitu ekosistem, spesies dan genetik ini merupakan aset pembangunan yang

apabila dikelola secara tepat akan menghasilkan manfaat, baik manfaatnya

secara ekologis maupun manfaat secara ekonomi. Keanekaragaman hayati

pada tingkatan ekosistem sangat bervariasi, terdiri dari ekosistem alami dan

ekosistem buatan dan terletak mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi.

KEANEKARAGAMAN SPESIES (HEWAN)

35 spesies primata, 515 mamalia (kedua di dunia),

515 reptilia (keempat didunia),

1531 spesies burung (kelima di dunia),

270 amfibi (keenam di dunia)

Keanekaragaman Spesies (Tumbuhan)

Indonesia punya 38.000 spesies tumbuhan (kelima di dunia)

Page 10: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI Undang-undang:

UU 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati & Ekosistemnya,

UU 5 Tahun 1994 tentang Ratifikasi CBD (Pasal 7 CBD mengenai Identifikasi dan Pemantauan Mengidentifikasi komponen-komponen kehati yang penting bagi konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan),

UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,

UU 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan,

UU 29 tahun 2001 tentang Perlindungan Varietas Tanaman,

UU 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Peraturan Pemerintah:

PP 21/2005 tentang Keamanan Hayati Produk Rekayasa Genetika,

PP 7/ 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan & Satwa,

PP 8/1999 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan & Satwa,

PP 68/1998 tentang Kawasan Suaka Alam & kawasan Pelestarian Alam,

PP 18/1994 tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di zona pemanfaatan, taman nasional, taman hutan raya & taman wisata alam,

PP 38/2007 tentang Kewenangan Pemerintah.

Peraturan Menteri LH

Permen LH No.: 29 Tahun 2009 tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah.

Page 11: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Tujuan Pengelolaan Kehati: 1. Konservasi yang menjamin kelestarian kekayaan keanekaragaman jenis makhluk

hidup dan nilai tatanan kelangsungan keanekaraaman kehidupan,

2. Pemanfaatan unsur keanekaragaman hayati dan/atau penyediaan kecukupan kebutuhan bahan hayati secara berkelanjutan (sustainable use), dan

3. Terwujudnya akses pembagian keuntungan yang adil atas pemanfaatan sumber daya gnetik (benefit sharing).

Arah Kebijakan Konservasi Kehati 1. Meningkatkan kepedulian upaya pelestarian Kehati (sosialisasi/pencerahan);

2. Memperlambat, mengurangi/menghentikan laju kerusakan/degradasi dan kepunahan Kehati, diiringi upaya rehabilitasi serta implementasi prinsip pemanfaatan berkelanjutan;

3. Meningkatkan keberdayaan pranata kelembagaan, kebijakan, dan penegakan hukum;

4. Mengembangkan pemanfaatan berkelanjutan, IPTEK dan melestarikan kearifan lokal;

5. Implementation of 3 Goals of the Convention on Biological Diversity (conservation, sustainable use, and benefit sharing). Indonesia has ratified CBD in 1994 (Act No. 5/1994);

6. Implementation of Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plans (IBSAP), 2003 – 2020;

7. Mewujudkan keadilan, keseimbangan peran/kepentingan dan memperkecil potensi konflik;.

Page 12: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

URUSAN BIDANG LH berdasarkan PP 38/2007

12

1. B3

2. AMDAL

3. Pencemaran Air

4. Pencemaran Udara

5. Pencemaran & atau Kerusakan Pesisir & Laut,

6. Pencemaran/Kerusakan Tanah Akibat Kebakaran Hutan/ Lahan,

7. Pencemaran/Kerusakan Tanah Untuk Produksi Biomassa,

8. Penanggulangan Pencemaran & Kerusakan Akibat Bencana,

9. SNI,

10. Pengembangan Perangkat Ekonomi Lingkungan,

11. Penerapan SML, Produksi Bersih, Ekolabel

12. Diklat,

13. Pelayanan Bidang Lingkungan,

14. Pembinaan & Pengawasan Otonomi Daerah Bidang LH,

15. Penegakan Hukum Lingkungan,

16. Perjanjian Internasional Bidang Pedal,

17. Perubahan Iklim & Perlindungan Atmosfir,

18. Laboratorium Lingkungan.

2. Sub Bidang

Konservasi

SDA

19. Keanekaragaman Hayati

1. Sub bidang Pengendalian

Dampak

Lingkungan

Page 13: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Permeneg LH No.: 29 Tahun 2009 tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman

Hayati di Daerah

No. Pemerintahan Daerah Provinsi Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota

1. Koordinasi dalam perencanaan konservasi

keanekaragaman hayati skala provinsi.

Koordinasi dalam perencanaan konservasi

keanekaragaman hayati skala kab./kota.

• Substansi/objek dan tujuan koordinasi pengelolaan,

• SKPD yang dikoordinasikan • Pihak yang mengkoordinasi.

• Substansi/objek dan tujuan koordinasi pengelolaan,

• SKPD yang dikoordinasikan, • Pihak yang mengkoordinasi.

Perencanaan konservasi Kehati skala provinsi: • In-situ, • Ex-situ, • Lekat-lahan, • Ekosistem penopang keberhasilan pemanfaatan berkelanjutan.

Perencanaan konservasi Kehati skala kabupaten/kota: • In-situ, • Ex-situ, • Lekat-lahan, • Ekosistem penopang keberhasilan pemanfaatan berkelanjutan.

Bentuk perencanan: RIP Kehati Bentuk perencanaan: RIP Kehati

RIP Kehati disusun berdasarkan profil Kehati skala provinsi. Dokumen RIP ini wajib diintegrasikan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJM provinsi.

RIP Kehati disusun berdasarkan profil Kehati skala kab/kota. Dokumen RIP ini wajib diintegrasikan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJM kab/kota.

SKPD provinsi menetapkan rencana kerja tahunan (RKT) berdasarkan RIP Kehati sebagaimana tercantum di dalam dokumen RPJM provinsi bersangkuutan.

SKPD kab/kota menetapkan rencana kerja tahunan (RKT) berdasarkan RIP Kehati sebagaimana tercantum di dalam dokumen RPJM kab/kota bersangkuutan.

13

Page 14: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Penyusunan Profil dan RIP Kehati Daerah

Gubernur (Profil Kehati Provinsi)

Bupati/Wali kota (Profil Kehati Kabupaten/Kota)

Dilaksanakan oleh tim yang dibentuk oleh:

Perencanaan Konservasi Kehati Daerah

Penyusunan

Profil Kehati

Penyusunan

RIP Kehati

SKPD menetapkan

Renstra

RIP Kehati

diintegrasikan/menjadi

bagian dari RPJMD

Renstra dijabarkan

dalam Renja SKPD

Program/kegiatan

masing-masing SKPD

SKPD, UPT, dan pakar yang terkait

dengan bidang Kehati

Tim penyusun Profil dan RIP:

Page 15: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Konservasi dan pemanfaatan Kehati berkelanjutan

Identifikasi kawasan

bernilai penting bagi

konservasi Kehati

Kebijakan perencanaan

konservasi dan peman-

faatan berkelanjutan

• Kesesuaian peruntukan lahan/kawasan

(penetapan tata ruang wilayah);

• Kelestarian tata nilai kelangsungan

kehidupan dan tatanan ekosistem

penopang keberhasilan pemanfaatan

berkelanjutan;

• Pengembangan nilai tambah, pola, dan

bentuk pemanfaatan.

Page 16: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

FLORAdan FAUNA

POTENSI DAN PEMANFAATAN

SUMBERDAYA ALAM HAYATI DI NTT

Di NTT ada 46 jenis satwa yang dilindungi sesuai UU No. 5 tahun 1990 tentang KSDA Hayati dan Ekosistemnya yang dijabarkan dalam PP No. 7 tahun 1999 tentang Pengawetan jenis Tumbuhan dan Satwa atau sekitar 19,50% dari jenis satwa yang dilindungi di Indonesia. Ke-46 jenis satwa tersebut termasuk jenis Mamalia, Aves, Reptil, Insekta, Anthozoa, dan Bivalvia (lihat tabel berikut).

Page 17: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Tabel 1. Jenis Mamalia di NTT yang dilindungi UNDANG- undang

No

Nama Jenis Nama Latin

1 Paus Biru Balaenoptera musculus 2 Paus bersirip Balaenoptera physalus 3 Rusa, sambar (gns Cervus) Cervus spp. 4 Paus (dari semua jenis famili

Cetacea) Cetacea

5 Lumba-lumba air laut Dlphinidae 6 Duyung Dugong dugon 7 Landak Hystrixbrachyura 8 kuskus (semua jenis phalanger) phalanger spp. 9 Lumba-lumba air laut (famili

ziphiidae) Ziphiidae

Page 18: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Tabel 2. Jenis Aves (Burung) di NTT yang dilindungi

Undang-Undang

No Nama Jenis Nama Latin

1 Alap-Alap, Elang (Jns Accipiteridae) Accipitridae 2 Udang, Raja Udang (Jns Alcedinidae) Alcedinidae 3 Pecuk Ular Anhinga melanogaster 4 Kuntul, Bangau Putih Bubulcus ibis 5 Julang, Enggang, Rangkong, Bucerotidae 6 Kangkareng (Fam Bucerotidae) Bucerotidae sp. 7 Kakatua Jambul Kuning Cacatua sulphurea 8 Bangau Hitam, Sandang Lawe Ciconia episcopus 9 Pergam Raja Ducula whartoni 10 Kuntul Karang Egretta sacra 11 Kuntul, Bangau Putih Egretta spp. 12 Alap-Alap Putih, Alap-Alap Tikus Elanus caerulleus 13 Burung Kipas Rhipidura javanica 14 Alap-Alap, Elang (Fam Falconidae) Falconidae 15 Beo Flores Gracula religiosa mertensi 16 Bayan Lorius roratus 17 Burung Gosong Megapodius reintwardtii 18 Sesap, Pengisap Madu (Fam Meliphagidae) Meliphagidae

Page 19: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Tabel 3. Jenis Reptilia di NTT yang dilindungi

Undang-Undang

No Nama Jenis Nama Latin 1 Penyu Hijau Chelonia mydas 2 Buaya Muara Crocodylus porosus 3 Penyu Belimbing Dermochelys coriacea 4 Penyu Sisik Eretmochelys imbricata 5 Penyu Ridel Lepidochelys olivacea 6 Sanca Timor Python timorensis 7 Biawak Komodo, Ora Varanus komodoensis 8 Biawak Timor Varanus timorensis

Page 20: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Tabel 4. JENIS INSEKTA DAN ANTHOZOA DI NTT YANG

DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

No Nama Jenis (insekta) Nama Latin

1 Kupu-kupu raja Troides haliphron

2. Kupu-kupu raja Troides helen

3. Kupu-kupu raja Troides plat

No Nama Jenis (Anthozoa) Nama Latin

1. Akar bahar, koral hitam Antiphates sp

Page 21: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

TABEL 5. JENIS BIVALVIA DI NTT YANG DILINDUNGI UNDANG-

UNDANG

No Nama Jenis Nama Latin

Ketam Kelapa Birgus latro

2 Kepala Kambing Cassis cornuta

3 Triton Trompet Charonia tritonis

4 Kima Tapak Kuda, Kima Kuku Beruang Hippopus hipopus

5 Nautilus Berongga Nautilus pompillius

6 Troka, Susu Bundar Trochus niloticus

7 Batu Laga, Siput Hijau Turbo marmoratus

Page 22: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Permasalahan yang dihadapi :

1. Menurunnya daya dukung dan daya tampung lingkungan

2. Terjadinya penyusutan sumberdaya alam dan lingkungan

3. Permasalahan Lingkungan Buatan

4. Penerapan Standar Mutu Lingkungan Hidup yang masih lemah

5. Masalah Pemanfaatan Dan Pengurasan Sumber Daya Alam (hutan,

tanah, sumberdaya air, keanekaragaman hayati dan sumberdaya

pesisir dan laut)

6. Terjadinya bencana alam

7. Pencemaran lingkungan

Page 23: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Perangkat hukum dan kebijakan nasional maupun daerah mungkin sudah ada,

namun kesadaran dan tanggung jawab para pengambil keputusan, pelaku

pembangunan dan masyarakat masih kurang.

Masih terdapat jenis usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan

dampak besar dan penting namun belum memiliki AMDAL atau unit pengelolaan

lingkungan atau unit pemantauan lingkungan, sementara izin untuk melakukan

usaha dan/atau kegiatan tersebut sudah berjalan

1

2

Page 24: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan

Adalah sulit untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, karena juga tidak

mudah untuk menjamin bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan tidak melanggar baku

mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan

Belum semua orang mempergunakan haknya untuk berperan dalam pengelolaan

lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

Tidak semua orang menyadari haknya untuk berperan dalam menyampaikan informasi

dan/atau menyampaikan laporan, serta memberikan saran pendapat dalam

pengelolaan lingkungan hidup

3

4

5

Faktor Penyebab Belum Optimalnya Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Page 25: PENGELOLAAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI …bejobe.aji.or.id/upload/Pengelolaan-Kehati.ppt edit.pdf · • Pengembangan nilai dukung ekosistem peningkatan produktivitas lahan/kawasan