Pengelolaan Wisata Alam Humas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

WISATA

Citation preview

  • PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN WISATA ALAMDI TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGOAddress: Jln Raya Cibodas PO Box 3 Cipanas, Cianjur, Jawa Barat 43253 Indonesia. Telp./Fax: +62 - 263 -512776 E-mail: [email protected] web: www.gedepangrango.orgOleh:Ir. AGUS WAHYUDI, MMKepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

  • SEKILAS TAMAN NASIONALGUNUNG GEDE PANGRANGO

  • TAMAN NASIONAL GUNUNG GEDE PANGRANGOPenetapan TNGGP melalui SK Menteri Pertanian Nomor : 736/Mentan/X/1982, dengan kawasan seluas +/- 15.196 ha. Penetapan melalui SK Menteri Kehutanan No 174/Kpts-II/2003 tanggal 10 Juni 2003, kawasan TNGGP ditetapkan menjadi seluas +/- 21.975 ha.Berdasarkan BAST kawasan Perum Perhutani ke TNGGP No. 002/BAST-HUKAMAS/III/2009 dan No. 1237/II-TU/2/2009 luas TNGGP menjadi 22.851,030 ha Pengelolaan TNGGP berbasis zonasi dan dibagi ke dalam 7 zona yaitu : Inti, Rimba, Pemanfaatan, Rehabilitasi, Tradisional, Konservasi Owa dan Khusus.

  • RENCANA ZONASI TNGGPSEBAGAI DASAR PENGELOLAAN

    NO.ZONALUAS (HA)1.INTI 9.612,592 2.RIMBA7.175,396 3.PEMANFAATAN 1.330,4244.REHABILITASI 4.367,192 5.TRADISIONAL 312,1366.KONSERVASI OWA JAWA50.1007.KHUSUS 3.190TOTAL LUAS TNGGP 22.851,030

  • Potensi Flora

    Tumbuhan Berbunga > 1500 speciesPaku-pakuan > 400 speciesLumut : > 120 speciesTumbuhan Obat > 300 speciesFlora dilindungi : 10 spesiesFlora Endemik : 43 spesies

  • Potensi Fauna Serangga > 300 jenis Burung > 250 jenis Reptilia >75 jenis Ampibia > 20 jenis Mamalia > 110 jenis

    5 jenis primata (Owa Jawa, Surili, Lutung Jawa, Monyet Ekor Panjang, dan Kukang), dan Carnivora Besar (Macan Tutul/Kumbang)

  • Potensi Hidrologi

    Curah Hujan3.000 sampai 4.000 mm/tahun

    SungaiOrde I dan II 1.075 Anak SungaiOrde III 58 Sungai dan anak sungai, termasuk ke dalam 4 DAS Prioritas (Ciliwung, Citarum, Cimandiri, Cisadane)

    Debit Air Dihasilkan > 231 Milyar liter/tahun (Otto Sumarwoto)

    Sumber Energi Listrik 5 (lima) PLTA (Jatiluhur, Saguling, Cirata, Cimandiri, Cisoka)

  • Potensi WisataPendakian (Puncak Gede Pangrango, Kawah Gunung Berapi, Alun-Alun Suryakencana, Air Panas)Hutan Tropis Pegunungan, Air Terjun, dan Sungai Bersih dan Jernih, Telaga Biru, Danau dan Gua, Air Panas dan Hutan Rawa.Pengamatan Satwa liar diantaranya : Bird Watching (Elang Jawa), Pengamatan Owa Jawa, Lutung Jawa, Kukang, Surili, Macan Tutul, dll.Rumah Hutan, Rumah Pohon, Camping Ground (Bobojong, Barubolang, Pondok Halimun, Cipelang), Five Star Camp Rakata Situgunung, Canopy Trail Bodogol, dan Jalur Interpretasi Dikling, Sepeda gantung, Jalur Sepeda Gunung, Outbound Mandalawangi.

  • Potensi PenelitianDengan potensi kehati yang tinggi TNGGP juga dimanfaatkan peneliti sebagai bioprospecting kehati:Pusat Rehabilitasi Owa Jawa (javan gibbon centre)Plot Sample Permanen: tumbuhan, satwa, air, karbon, wisata alam, pemberdayaan masyarakat, IAS, adopsi pohon (restorasi)Pengamatan gunung api Gede (vulkanologi)Pengamatan perubahan iklim species katak sebagai indikator ekosistem

    Potensi penelitian diarahkan ke potensi wisata

  • PERMASALAHAN KAWASANKawasan Perluasan alih fungsi eks Hutan Produksi Perum Perhutani : adanya perbedaan prinsip dalam pengelolaan hutan, dimana terdapat program PHBM, pengambilan getah (damar, pinus) dan tumpangsari (aktivitas pertanian)Sekitar TNGGP terdapat 67 desa, yang umumnya tergolong Desa Miskin, berpenduduk 454.325 Jiwa dengan rata-rata tingkat pendidikan SD/SLTP, tingkat pendapatan sekitar Rp. 100.000,-/Jiwa/Bulan. Matapencaharian 70% petani, lahan milik sendiri 34 % (
  • Khusus pada Kawasan Perluasan TNGGP (+/- 7.655 hektar) terdapat 2.763 Penggarap eks. PHBM Perhutani yang menggarap 904 hektar, dimana 92% nya sangat tergantung atau hanya bermatapencaharian di Kawasan Perluasan.Perkembangan Pembangunan Wilayah Bogor, Sukabumi dan Cianjur sebagai daerah belakang DKI Jakarta, khususnya di bidang properti/ perumahan, infrastruktur, agribisnis, dan wisata pegunungan/ hutan yang berkecenderungan menekan kawasan konservasi.Selain masalah sosek juga masalah ekologi pinus, damar sebagai eksotik species yang merupakan monokultur dan perlu dirubah menjadi ekosistem hutan hujan tropis pegunungan (multispecies)Permasalahan Lingkungan yang utama: sampah dan vandalisme

  • PERMASALAHAN LINGKUNGANPencurian kehati (flora & fauna)Pencemaran airPemadatan tanahVandalismePengunjung wisata ke Cibodas ( 60 ribu 80 ribu orang per tahun)

    Kurangnya kesadaran menjaga lingkunganPenumpukan sampah Kerusakan lingkungan :

  • UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN TERKAIT PENGELOLAAN WISATA ALAM TNGGP

  • Penetapan kuota pengunjung pendakian sebanyak 600 orang/perhari di 3 pintu masuk (Cibodas, Gn Putri dan Selabintana)Pengembangan sistem booking online untuk pengunjung pendakian.Pengembangan berbagai juknis terkait pengaturan pengunjung seperti Juknis Pendakian, Pengelolaan Sampah, Penelitian dan Expedisi.Pembuatan Master Plan Wisata Alam Mandalangi dan Situgunung serta dalam proses perencanaan pengembangan master plan Ekowisata Cagar Biosfer CibodasPemantapan Batas Luar melalui rekonstruksi batas dan pengembangan model penanaman pohon batas (green belt)

  • Pengembangan Kelembagaan: Penegakan aturan dan sanksi, pemeriksaan barang bawaan pengunjung/pendaki, aturan wajib membawa kembali sampah bawaan pembentukan forum interpreter Gede Pangrango, pendampingan kegiatan pendakian, dll)Pengembangan promosi ekowisata; pembuatan leaflet, booklet, website, dsbPerencanaan pengembangan jejaring ekowisata terpadu Bopunjur melalui ekowisata Cagar Biosfer Cibodas.Pengembangan Infrastruktur (wisma tamu, canopy trail, peningkatan materi display di pusat informasi, pengembangan kantor Balai Besar TNGGP sebagai model kantor dan Pusat Pengunjung Ramah Lingkungan, pembuatan papan interprestasi,dll)Restorasi ekosistem sebagai upaya pemulihan potensi objek wisata berbasis alam

  • PARIWISATA ALAM(EKOWISATA)

  • Prinsip Dasar Pengembangan Pariwisata Alam

    Memberikan unsur pendidikan lingkungan (Edukasi)Memberikan dukungan terhadap upaya konservasi (Konservasi)Memberikan sumbangan ekonomi kepada masyarakat (Ekonomi)Keterlibatan masyarakat setempat (Peran serta masyarakat)Memberikan kepuasan kepada wisatawan (Rekreasi)

  • Pengembangan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB) dan Pondok HalimunPengembangan Program DIKLING berupa (1) Visit to School (2) School Visit, dan (3) Kemah KonservasiPengembangan Kemitraan Ekowisata

    PENGEMBANGAN PROGRAMPARIWISATA ALAM DI TNGGP

  • 5. Pengembangan Jalur DIKLING Ciwalen, dan Mandalawangi-Babes-Ciwalen-Cibereum dsk.

    6. Pemanfaatan Teknologi Ramah Lingkungan seperti Minihydro, dan Pemanfaatan Sampah (3R, dan Lubang Kompos Alami Berpindah).

  • PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK SISTEM LUBANG BERPINDAHWisata edukasi pengelolaan sampah organik dengan sistem lubang berpindah telah menjadi wisata pendidikan lingkungan yang sarat informasi dan edukasi

    Sistem pendidikan lingkungan ini memberikan pengetahuan mengenai pengelolaan sampah organik yang mudah dan eco-friendly

    Sistem pengelolaan sampah ini merupakan salah satu ruang lingkup (scope) yang disertifikasi dalam Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2004

    TNGGP menjadi Taman Nasional pertama di Indonesia yang telah mendapatkan rekomedasi sertifikasi tersebut

  • 7. Ekowisata Rekreasi ke Konservasi (Outbound, Pinball, Arung Jeram/tubing, Adopsi Pohon, Rehabilitasi Flag Species (JGC), Dikling KSDA, trek sepeda gunung dan Pusat Riset Bina Cinta Alam Satwa

  • 8. Budaya dan Kearifan Tradisional (Kesenian Musik dan Tari, Pertanian Organik, Peternakan, dan Perikanan).

    9. PENGELOLAAN OBYEK WISATA ALAM (OWA) DAN BUMI PERKEMAHAN (BUPER) TNGGP Bumi Perkemahan MandalawangiKebun Strawberry organikTanaman Obat

  • Wisma EdelweissKapasitas 5 kamarHarga : Rp. 850.000,-Wisma CantigiKapasitas 3 kamarHarga : Rp. 700.000,-Wisma SanintenKapasitas 2 kamarHarga : Rp. 600.000,-10. PENGINAPAN (Guest House)

  • Pondok Bambu Puspa Kapasitas 3 kamarHarga : Rp. 800.000,-AsramaKapasitas 5 kamarHarga : Rp. 850.000,-Pondok Bambu Rasamala Kapasitas 2 kamarHarga : Rp. 700.000,-

  • Pondok Selaras (Rumah Hutan)Kapasitas 50 orangHarga : Rp. 450.000 s.d 800.000

  • TERIMA KASIH

    *