Upload
lecong
View
240
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
0
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS
DAN BERHITUNG (CALISTUNG) MELALUI PENDEKATAN
BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT)
PADA SISWA TK NEGERI PEMBINA BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Guru PAUD
Disusun Oleh :
SRI WIDAYATI
NIM: A53C111041
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS DAN
BERHITUNG (CALISTUNG) MELALUI PENDEKATAN BEYOND
CENTER AND CIRCLE TIME (BCCT) PADA SISWA TK NEGERI
PEMBINA BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Sri Widayati
NIM: A53C111041
ABSTRAK
Pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung) saat ini tidak perlu
dianggap tabu bagi anak usia dini. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
menambah pengetahuan mengenai penerapan pendekatan Beyond Center and
Circle Time (BCCT) pada siswa TK. Secara khusus bertujuan untuk mengetahui
pengembangan kemampuan Membaca, Menulis, dan Berhitung (Calistung) pada
Siswa kelas B TK Negeri Pembina Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.
Penelitian dilaksanakan pada semester Gasal tahun pelajaran 2013/2014 selama
4 bulan, yakni September s.d Desember 2013 di TK Negeri Pembina Boyolali.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode tes dan
metode observasi. Alat pengumpulan data meliputi butir soal tes dan pedoman
observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan Beyond Center and
Circle Time (BCCT) dapat mengembangkan kemampuan Membaca, Menulis, dan
Berhitung (Calistung) pada siswa kelas B TK Negeri Pembina Boyolali Tahun
Pelajaran 2013/2014, dengan rincian sebagai berikut: (1) Siswa yang tuntas pada
aspek membaca meningkat dari 33,33% (pra siklus) menjadi 80% (siklus II); (2)
Siswa yang tuntas pada aspek menulis meningkat dari 30,00% (pra siklus)
menjadi 76,67% (siklus II); dan (3) Siswa yang tuntas pada aspek berhitung
meningkat dari 20,00% (pra siklus) menjadi 83,33% (siklus II). Berdasarkan
hasil penelitian ini, maka pendekatan Beyond Center and Circle Time (BCCT)
dapat dijadikan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menerapkan
metode pembelajaran aktif yang dapat mengaktifkan siswa dalam belajar,
sehingga hasil belajar meningkat.
Kata kunci: kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan pendekatan Beyond Center
and Circle Time
PENDAHULUAN
Usia 4-6 tahun merupakan masa peka bagi anak. Pada masa ini telah
terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi
yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini merupakan masa untuk meletakkan
1
2
dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial
emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama.
Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan kondisi dan rangsangan yang sesuai
dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara
optimal (Depdiknas, 2003:6).
Pembelajaran membaca, menulis, berhitung (calistung) saat ini tidak
perlu dianggap tabu bagi anak usia dini. Hal yang paling penting adalah
merekonstruksi cara untuk mempelajarinya agar anak-anak menganggap kegiatan
belajar mereka tak ubahnya seperti bermain dan bahkan memang berbentuk
sebuah permainan. Hal ini perlu demi terciptanya suasana pembelajaran yang
dapat memberi rasa aman, nyaman dan meningkatkan kesiapan anak dalam belajar
(Susneti, 2001).
Wulandani (2009) menyatakan bahwa calistung merupakan kemampuan
dasar yang harus dimiliki setiap anak sejak anak tersebut belum masuk ke jenjang
pendidikan. Dari membaca, anak bisa mengerti huruf, kata, dan kalimat. Dari
menulis, anak bisa memiliki kemampuan untuk menuangkan ide dan bahasa
melalui tulisan. Sedangkan, dari berhitung, anak bisa memahami konsep-konsep
perhitungan dari setiap objek. Semakin cepat seorang anak bisa menguasai
calistung, semakin mudah pula untuk menjalani proses pendidikan selanjutnya.
Dengan begitu, anak tersebut bisa menjadi anak yang pandai. Sebab, ia bisa lebih
mudah memahami setiap pembahasan dan menyelesaikan setiap masalah dalam
pembahasan tertentu
Hasil kegiatan pembelajaran pada siswa kelas B TK Negeri Pembina
Boyolali sejumlah 30 orang pada tahun pelajaran 2012/2013 yang telah lalu, dapat
diketahui bahwa siswa yang telah berhasil dengan berkembang sangat baik (BSB)
dalam hal pengenalan membaca sebanyak 10 atau 33%; dalam hal menulis
sebanyak 9 siswa atau 30%, serta dalam hal berhitung sebanyak 6 siswa atau 20%.
Kurang baiknya hasil belajar siswa tersebut barangkali disebabkan oleh proses
pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru sehingga siswa kurang aktif.
Mengingat permasalahan di atas, guru perlu mencari solusi yang tepat agar tujuan
3
pembelajaran membaca, menulis dan berhitung dapat tercapai sesuai yang
diharapkan.
Pemilihan pendekatan Beyond Center and Circle Time (BCCT) dalam
kegiatan pembelajaran adalah untuk merangsang anak agar bermain secara aktif di
sentra-sentra permainan. Jadi anak didiknya yang belajar aktif, bukan gurunya.
Sedangkan tugas guru sebatas memotivasi, memfasilitasi, mendampingi dan
memberi pijakan-pijakan (Suyadi, 2009).
Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah melalui pendekatan
Beyond Center and Circle Time (BCCT) dapat mengembangkan kemampuan
Membaca, Menulis, dan Berhitung (Calistung) pada siswa kelas B TK Negeri
Pembina Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014?
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan
mengenai penerapan pendekatan Beyond Center and Circle Time (BCCT) pada
siswa TK. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengembangan kemampuan Membaca, Menulis, dan Berhitung (Calistung) pada
Siswa kelas B TK Negeri Pembina Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan, yakni pada September s.d
Desember 2013 di TK Negeri Pembina Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas B TK Negeri Pembina Boyolali
Tahun Pelajaran 2013/2014 berjumlah 30 orang terdiri dari 12 laki-laki dan 18
perempuan.
Penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian
yang bersifat reflektif yang berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh
guru dalam proses belajar mengajar, kemudian direfleksikan alternatif pemecah
masalahnya dan ditindak lanjuti dengan tindakan nyata (Suwandi, 2007:6).
Penelitian ini meliputi 2 (dua) siklus tindakan. Pada kegiatan pra tindakan
4
pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah. Pada siklus I,
dan II pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan BCCT.
Tahapan siklus dalam penelitian tindakan menurut Kemmis & Taggart
sebagaimana dikutip Sukidin, Basrowi & Suranto (2009), menggunakan system
spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi
dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang
pemecahan permasalahan.
Tahap-tahap pelaksanaan dalam tiap siklus meliputi kegiatan-kegiatan
antara lain: perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi.
1. Tahap perencanaan, meliputi hal-hal sebagai berikut: mengidentifikasi dan
menganalisis masalah yang akan diteliti, menetapkan alasan mengapa
penelitian tersebut dilakukan, merumuskan masalah secara jelas, menetapkan
rumusan hipotesis, menetapkan cara untuk menguji hipotesis, dan membuat
secara rinci rancangan tindakan.
2. Tahap tindakan. Tahap tindakan dalam tiap siklus baik siklus I dan siklus II
dilakukan masing-masing tiga kali pertemuan. Setelah dilakukan pembelajaran
pada tiap siklus, maka hasilnya dianalisis untuk menentukan tindakan
selanjutnya.
3. Observasi. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua
dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung.
4. Refleksi. Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) mencakup analisis,
sintesis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang
dilakukan.
Jenis data dalam penelitian ini meliputi dua macam data, yaitu data
kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka
sedangkan data kualitatif adalah data yang dalam bentuk kata, kalimat, dan
gambar (Sugiyono, 2009: 15). Data kuantitatif diperoleh dari hasil tes, sedangkan
data kualitatif diperoleh berdasarkan pada hasil observasi. Sumber data dalam
5
penelitian ini meliputi : 1) Daftar nilai kegiatan pembelajaran siklus I dengan
materi aspek pengembangan bahasa (membaca dan menulis) dan siklus II dengan
materi aspek pengembangan kognitif (berhitung); 2) Hasil observasi mengenai
keadaan kelas, keadaan siswa, suasana pembelajaran, dan kreatifitas guru.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Metode
tes, digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan
perlakuan dan setelah mendapatkan perlakuan; 2) Metode observasi, digunakan
untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran,
kreatifitas guru, keaktifan siswa dan sebagainya; dan 3) Metode dokumentasi
adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan bukti-bukti
yang bersumber dari non-manusia (Afifuddin & Saebani, 2009:141). Dokumentasi
meliputi rapor siswa, nilai tes formatif, daftar hadir siswa.
Untuk mengetahui ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator
sebagai berikut: Sekurang-kurangnya 75 % siswa mendapat nilai dari tes
kemampuan calistung dengan kategori minimal BSB (Berkembang Sangat Baik).
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi kegiatan pembelajaran
calistung di TK Negeri Pembina Boyolali dengan menggunakan pendekatan
BCCT pada siklus I, dan II menunjukkan bahwa guru telah berupaya memperbaiki
kualitas pembelajaran mulai dari penataan lingkungan main, penyambutan anak,
main pembukaan, kegiatan inti sampai pada kegiatan penutup sesuai dengan
langkah-langkah penerapan BCCT. Upaya guru ini dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran. Upaya guru ini juga dapat menjelaskan bahwa perencanaan
yang baik bagi sesorang guru sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung
merupakan salah satu faktor penting yang memiliki kontribusi terhadap baik
tidaknya kualitas pembelajaran.
Hasil observasi terhadap guru pada siklus I dan siklus II menunjukkan
pelaksanaan pendekatan BCCT oleh guru terlihat semakin baik. Nilai kinerja
guru berdasarkan hasil observasi dipaparkan pada tabel berikut.
6
Tabel 1. Nilai Kinerja Guru
No Kegiatan
Pembelajaran Nilai Kategori
1 Siklus I 7,7 Baik
2 Siklus II 8,3 Baik
Kemampuan siswa kelas B TK Negeri Pembina Boyolali tahun pelajaran
2013/2014 pada semua kategori dalam pembelajaran calistung, yakni: Belum
Berkembang (BB), Mulai Berkembang (MB), Berkembang Sesuai Harapan
(BSH), dan Berkembang Sangat Baik (BSB); baik sebelum maupun setelah
menggunakan pendekatan BCCT dipaparkan dalam tabel berikut.
Tabel 2. Perkembangan Kemampuan Membaca
pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Kategori Jumlah Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
BB 0 0 0
MB 2 0 0
BSH 18 12 6
BSB 10 18 24
Jumlah 30 30 30
Gambar 1. Grafik Perkembangan Kemampuan Membaca
pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
0
5
10
15
20
25
BB MB BSH BSB
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
7
Tabel 3. Perkembangan Kemampuan Menulis
pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Kategori Jumlah Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
BB 0 0 0
MB 2 1 0
BSH 19 17 7
BSB 9 12 23
Jumlah 30 30 30
Gambar 2. Grafik Perkembangan Kemampuan Menulis
pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel 4. Perkembangan Kemampuan Berhitung
pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Kategori Jumlah Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
BB 0 0 0
MB 1 0 0
BSH 23 16 5
BSB 6 14 25
Jumlah 30 30 30
0
5
10
15
20
25
BB MB BSH BSB
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
8
Gambar 3. Grafik Perkembangan Kemampuan Berhitung
pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan data pada Tabel 2, Tabel 3, dan Tabel 4 tersebut, untuk siswa
yang telah mencapai ketuntasan yakni telah mendapat nilai/kategori BSB
(Berkembang Sangat Baik) pada semua aspek perkembangan dirangkum dalam
tabel berikut.
Tabel 5. Perkembangan Kemampuan Membaca, Menulis,
dan Berhitung pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II
untuk Kategori BSB (Berkembang Sangat Baik)
Pengembangan
Dasar
Jumlah Siswa
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Membaca 10 18 24
Menulis 9 12 23
Berhitung 6 14 25
Tabel 5 menunjukkan perkembangan kemampuan siswa yang telah tuntas
belajar dengan kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Siswa yang tuntas pada aspek membaca meningkat dari 10 orang (33,33%)
pada pra siklus menjadi 24 orang (80%) pada siklus II.
0
5
10
15
20
25
BB MB BSH BSB
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
9
2. Siswa yang tuntas pada aspek menulis meningkat dari 9 orang (30,00%)
pada pra siklus menjadi 23 orang (76,67%) pada siklus II.
3. Siswa yang tuntas pada aspek berhitung meningkat dari 6 orang (20,00%)
pada pra siklus menjadi 25 orang (83,33%) pada siklus II.
SIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap hasil penelitian, simpulan
dari penelitian adalah pendekatan Beyond Center and Circle Time (BCCT) dapat
mengembangkan kemampuan Membaca, Menulis, dan Berhitung (Calistung) pada
siswa kelas B TK Negeri Pembina Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Hal ini
ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah siswa yang tuntas belajar dengan kategori
Berkembang Sangat Baik (BSB) dari hasil pra siklus pembelajaran sampai
dengan hasil pada pasca siklus pembelajaran (siklus I dan siklus II).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menerapkan pendekatan
Beyond Center and Circle Time (BCCT) dapat berpengaruh secara positif dalam
meningkatkan mutu proses maupun hasil belajar siswa, yakni dapat
mengembangkan kemampuan Membaca, Menulis, dan Berhitung (Calistung) pada
siswa kelas B TK Negeri Pembina Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka pendekatan Beyond Center and Circle Time
(BCCT) dapat dijadikan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin
menerapkan pendekatan pembelajaran aktif yang dapat mengaktifkan siswa
dalam belajar sehingga hasil belajar meningkat, terutama dalam pembelajaran
membaca, menulis dan berhitung.
10
DAFTAR PUSTAKA
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: Penerbit Pustaka Setia.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabheta.
Sukidin, Basrowi & Suranto. 2008. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Insan Cendikia.
Susneti, T. 2001. ”Upaya Tingkatkan Mutu Taman Kanak-kanak”. Rindang ,
Nomor 3, Th XXVII Oktober 2001. Semarang: CV Aneka Ilmu.
Suwandi, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : Panitia Sertifikasi Guru
Rayon 13.
Suyadi. 2009. Permainan Edukatif yang Mencerdaskan. Jogjakarta: Powerbook
Wulandani, S.P. 2009. Metode Dasar Calistung. Jakarta: Kawan Pustaka