Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PULLEY BASED
CVT’S ( CONTINOUSLY VARIABLE TRANSMISSION )
PADA MATA KULIAH SEPEDA MOTOR DAN MOTOR KECIL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SKRIPSI
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif
Oleh
Mukhlis Nugroho
5202412084
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama Mahasiswa : Mukhlis Nugroho
NIM : 5202412084
Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif S1
Fakultas : Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengembangan Multimedia
Interaktif Pulley Based CVT’s (Continously Variable Transmission) pada Mata
Kuliah Sepeda Motor dan Motor Kecil Universitas Negeri Semarang” ini merupakan
hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan
di suatu perguruan tinggi manapun, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini
tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 25 Januari 2017
Yang membuat pernyataan
Mukhlis Nugroho
NIM. 5202412084
iv
ABSTRAK
Nugroho, Mukhlis. 2016. Pengembangan Multimedia Interaktif Pulley Based CVT’s(Continously Variable Transmission) pada Mata Kuliah Sepeda Motor dan Motor
Kecil Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (1) Dr. M. Abdurrahman, M. Pd. (2) Drs.
Suwahyo, M.Pd.
Kata kunci: multimedia interaktif, pulley based CVT’s, Matik, R&D
Keberhasilan dalam proses perkuliahan di perguruan tinggi memerlukan suatu
media dan model pembelajaran yang efektif. Seorang pengajar dituntut untuk
memiliki kemampuan memilih dan mengembangkan pembelajaran yang efektif
dengan tujuan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan tidak
membosankan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kevalidan multimedia
interaktif pulley based CVT’s yang telah dikembangkan dan menguji keefektifan
pemanfaatan multimedia interaktif pulley based CVT’s yang dikembangkan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan dengan model
R&D yang terdiri 10 langkah. Desain uji coba dalam penelitian ini menggunakan
desain eksperimen dengan pola one group pre test-post test. Subjek uji coba dalam
penelitian berjumlah 31 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri
Semarang dengan mempertimbangkan proses pembelajaran sepeda motor matik yang
masih menggunakan media yang berisikan teks dan gambar. Instrumen yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ada dua yaitu instrumen tes
dan instrumen kuesioner (angket).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia yang telah dikembangkan
teruji valid dan efektif. Kevalidan multimedia ditunjukkan melalui hasil validasi dari
ahli media pertama dan ahli media kedua sebesar 81,25% sehingga memenuhi kriteria
sangat layak dan hasil validasi dari ahli materi pertama dan ahli materi kedua sebesar
83,35% sehingga memenuhi kriteria sangat layak serta didukung pengujian
ketertarikan yang dilakukan oleh 31 mahasiswa yang menggunakan multimedia dalam
pembelajaran sepeda motor matik diperoleh hasil penilaian sebesar 84,68% sehingga
memiliki kriteria sangat tertarik. Keefektifan multimedia ditunjukkan dengan nilai
rata-rata melalui uji coba pre-test mahasiswa sebesar 56,5 dan setelah mendapatkan
perlakuan, nilai rata-rata melalui uji coba post-test meningkat menjadi sebesar 70,7
sehingga mengalami peningkatan sebesar 13,16. Adapun hasil analisis uji t diperoleh
thitung sebesar 6,448 > ttabel sebesar 2,042, maka Ho ditolak sehingga terdapat
peningkatan hasil belajar yang signifikan.
Saran untuk penelitian ini yaitu pengajar dapat mengembangkan penggunaan
multimedia interaktif ini dengan mengubah isi media seperti video untuk
pembelajaran selanjutnya sesuai perkembangan teknologi sepeda motor matik yang
terbaru.
v
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
nikmat, serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini
dengan judul “Pengembangan Multimedia Interaktif Pulley Based CVT’s (
Continously Variable Transmission ) pada Mata Kuliah Praktik Sepeda Motor dan
Motor Kecil Universitas Negeri Semarang”. Proposal skripsi ini ditulis dalam rangka
menyelesaikan studi Strata 1 untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang.
Proposal skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak di
antaranya:
1. Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum.Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. Nur Qudus, M.T. Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
3. Rusiyanto, S.Pd.,M.T. Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang.
4. Dr. Dwi Widjanarko, S.Pd., ST., M.T. Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif
Universitas Negeri Semarang
5. Dr. Abdurrahman, M.Pd. Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan untuk
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
6. Drs. Suwahyo, M.Pd. Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan untuk
memberikan bimbingan, arahan serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini.
7. Bapak, Ibu serta keluargaku yang selalu mendukung dan mendoakan.
8. Seluruh keluarga besar mahasiswa Pendidikan Teknik Otomotif 2012.
vi
Penulis menyadari bahwasanya masih banyak kekurangan, baik dari segi
tulisan maupun isi. Oleh karenanya penulis berharap masukan kritik serta saran yang
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak baik bagi
akademisi, pembaca, serta perkembangan ilmu pengetahuan.
Semarang, Januari 2017
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
PRAKATA ........................................................................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vii
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN ........................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 4
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 4
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 4
E. Tujuan Masalah ....................................................................................... 5
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan .................................................. 5
G. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori ........................................................................................7
1. Multimedia Interaktif ......................................................................... 7
a. Definisi Multimedia ..................................................................... 9
b. Definisi Multimedia Interaktif ................................................... 10
c. Komponen-komponen Multimedia ............................................ 10
d. Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran ......................... 11
e. Prosedur Pengembangan Multimedia ........................................ 12
f. Evaluasi Penilaian Multimedia .................................................. 13
2. Sistem Transmisi CVT ( Continously Variable Transmission ......... 14
3. Komponen CVT ............................................................................... 16
a. Puli Primer ................................................................................. 18
b. Puli Sekunder ............................................................................. 18
c. Gear Reduksi ............................................................................. 21
d. Torsi Cam / Cam Penambah Torsi ............................................ 22
e. Rangkaian Rute Tenaga ............................................................. 23
f. Cara Kerja CVT ......................................................................... 24
4. Jenis – jenis CVT ............................................................................. 27
5. Perawatan CVT ................................................................................ 28
6. Kerusakan CVT ................................................................................ 29
B. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................. 30
C. Kerangka Berfikir .................................................................................. 31
D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 31
viii
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Model Pengembangan ...........................................................................32
B. Prosedur Pengembangan........................................................................34
1. Potensi dan Masalah ........................................................................34
2. Pengumpulan Data...........................................................................35
3. Desain Produk..................................................................................35
4. Validasi Desain................................................................................37
5. Revisi Desain ...................................................................................37
6. Uji Coba Produk ..............................................................................37
a. Lembar Kelayakan Ahli.............................................................37
b. Teknik Analisis Data Uji Kelayakan Ahli .................................40
7. Revisi Produk ..................................................................................41
8. Uji Coba Pemakaian ........................................................................41
C. Uji Coba Pemakaian Produk..................................................................42
1. Desain Uji Coba .................................................................................. 42
2. Subjek Uji Coba .................................................................................. 43
3. Jenis Data ............................................................................................ 42
4. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 43
a. Instrumen Tes................................................................................ 43
b. Instrumen Kuisioner ( Angket ) .................................................... 44
5. Teknik Analisis Instrumen .................................................................. 46
a. Validitas ........................................................................................ 47
b. Reliabilitas .................................................................................... 48
6. Teknik Analisis Data........................................................................... 49
a. Uji Normalitas ............................................................................... 49
b. Uji Homogenitas ........................................................................... 50
c. Uji t-berpasangan .......................................................................... 50
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Uji Coba ........................................................................................ 51
1. Data Uji Ahli ................................................................................... 51
2. Data Uji Instrumen Soal .................................................................. 54
a. Validitas ..................................................................................... 55
b. Reliabilitas ................................................................................. 55
3. Data Uji Pengguna ........................................................................... 55
4. Data Angket Tanggapan Siswa ........................................................ 56
B. Analisis Data .......................................................................................... 58
1. Uji Normalitas ................................................................................. 58
2. Uji Homogenitas .............................................................................. 59
3. Uji t-berpasangan ............................................................................. 60
4. Data Hasil pre-test dan post-test ...................................................... 61
C. Revisi Produk ........................................................................................62
1. Revisi Produk Ahli Media ...............................................................63
2. Revisi Produk Ahli Materi...............................................................65
D. Kajian Produk Akhir..............................................................................66
1. Tanggapan Produk Multimedia .......................................................66
a. Ahli Materi ................................................................................66
b. Ahli Media .................................................................................67
c. Mahasiswa .................................................................................67
ix
2. Keefektifan Multimedia...................................................................68
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan Tentang Produk .....................................................................71
B. Saran Pemanfaatan Hasil Pengembangan..............................................72
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 73
LAMPIRAN – LAMPIRAN ........................................................................... 75
x
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN
Simbol Arti
∑ Jumlah
O1 Tes Awal (Pre-test)
O2 Tes Akhir (Post-test)
X Perlakuan
rxy Validitas (rhitung)
r11 Reliabilitas Instrumen
X2 Chi-kuadrat
T Hasil Uji T
Singkatan Arti
CVT Continously Variable Transmission
R&D Research and Development
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kisi – kisi Instrumen untuk Ahli Media ........................................... 38
Tabel 3.2. Kisi – kisi Instrumen untuk Ahli Materi ........................................... 39
Tabel 3.3. Tabel Skala Persentase Penilaian ...................................................... 41
Tabel 3.4. Kisi – kisi Soal Pre-test dan Post-test .............................................. 44
Tabel 3.5. Kisi – kisi Kuesioner Untuk Mahasiswa ........................................... 44
Tabel 3.6. Tabel Skala Presentase Penilaian ...................................................... 46
Tabel 4.1. Nama validator ahli media ................................................................ 53
Tabel 4.2. Nama validator ahli materi ............................................................... 53
Tabel 4.3. Hasil uji validasi ahli media ............................................................. 53
Tabel 4.4. Hasil uji validasi ahli materi ............................................................. 53
Tabel 4.5. Hasil rekapitulasi Pre-test dan Post-test ........................................... 56
Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Pre-test dan Post-test .................... 59
Tabel 4.7. Hasil uji Homogenitas ...................................................................... 60
Tabel 4.8. Hasil Uji Perbedaan Rata-rata Pre-test dan Post-test ....................... 60
Tabel 4.9. Rata-rata Hasil Belajar pre-test dan post-test ................................... 61
Tabel 4.10. Saran oleh Ahli Media ...................................................................... 62
Tabel 4.11. Saran Oleh Ahli Materi ..................................................................... 62
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Konstruksi Sistem CVT ................................................................ 15
Gambar 2.2. Komponen Puli Primer ................................................................. 17
Gambar 2.3. Komponen Puli Sekunder ............................................................ 20
Gambar 2.4. Kondisi Normal Torsi Cam .......................................................... 22
Gambar 2.5. Kondisi Menanjak Torsi Cam ...................................................... 23
Gambar 2.6. Diagram aliran rute tenaga sepeda motor matik .......................... 24
Gambar 2.7. Saat mulai berjalan ....................................................................... 25
Gambar 2.8. Putaran Menengah ........................................................................ 26
Gambar 2.9. Putaran Tinggi .............................................................................. 26
Gambar 3.1. Langkah – langkah Penggunaan Metode R&D ............................ 33
Gambar 3.2. Prosedur Penelitian dan Pengembangan ...................................... 34
Gambar 3.3. Bagan Desain Produl .................................................................... 36
Gambar 4.1. Grafik Data Hasil Pre-test dan Post-test ...................................... 61
Gambar 4.2. Tampilan Menu Materi Sebelum dan Sesudah Revisi ................. 63
Gambar 4.3. Tampilan Animasi Materi Sebelum dan Sesudah Revisi ............. 64
Gambar 4.4. Tampilan Menu Help Sebelum dan Sesudah Revisi .................... 64
Gambar 4.5. Tampilan Menu Help ................................................................... 64
Gambar 4.6. Tampilan Perawatan Kopling Sebelum dan Sesudah Revisi ....... 65
Gambar 4.7. Tampilan puli Sekunder Sebelum dan Sesudah Revisi ................ 65
Gambar 4.8. Tampilan Puli Primer Sebelum dan Sesudah Revisi .................... 66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing .............. 75
Lampiran 2. Surat Usulan Dosen Pembimbing ...................................... 76
Lampiran 3. Surat Persetujuan Seminar Proposal .................................. 77
Lampiran 4. Halaman Persetujuan Proposal .......................................... 78
Lampiran 5. Surat Ijin Penelitian ........................................................... 79
Lampiran 6. Surat Tugas Penguji Seminar Proposal ............................. 80
Lampiran 7. Daftar Hadir Seminar Proposal ......................................... 81
Lampiran 8. Angket Validasi Ahli Media 1 ........................................... 82
Lampiran 9. Angket Validasi Ahli Materi 1 .......................................... 85
Lampiran 10. Angket Validasi Ahli Materi 1 ........................................ 88
Lampiran 11. Angket Validasi Ahli Materi 2 ........................................ 91
Lampiran 12. Perhitungan Analisis Uji Kelayakan Ahli ....................... 94
Lampiran 13. Perhitungan Analisis Uji Ketertarikan Mahasiswa ......... 95
Lampiran 14. Tabel Validitas Butir Soal ............................................... 96
Lampiran 15. Contoh Perhitungan Validitas Butir Soal ........................ 97
Lampiran 16. Perhitungan Reabilitas Soal ............................................. 99
Lampiran 17. Data Nilai Hasil Belajar Mahasiswa ............................. 100
Lampiran 18. Perhitungan Uji Normalitas Hasil Pre-test .................... 101
Lampiran 19. Perhitungan Uji Normalitas Hasil Post-test .................. 102
Lampiran 20. Perhitungan Uji Homogenitas Hasil Belajar Pre-test
dan Post-Test ................................................................ 103
Lampiran 21. Perhitungan Uji Peningkatan Belajar Pre-test dan
Post-Test........................................................................ 104
Lampiran 22. Soal Uji Coba Validitas dan Reabilitas ......................... 105
Lampiran 23. Soal Pre-test .................................................................. 115
Lampiran 24. Soal Post-test ................................................................. 121
Lampiran 25. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ....................................... 127
Lampiran 26. Kunci Jawaban Pre-test ................................................. 128
Lampiran 27. Kunci Jawaban Post-test ............................................... 129
Lampiran 28. Daftar Hadir Post-test dan Pre-test ............................... 130
xiv
Lampiran 29. Sampel data Pre-test ...................................................... 132
Lampiran 30. Sampel data Post-test .................................................... 133
Lampiran 31. Story Board Multimedia Pulley Based CVT’s ............... 134
Lampiran 32. Detail Multimedia Interaktif Pulley Based CVT’s ........ 140
Lampiran 33. Dokumentasi Penelitian ................................................. 144
Lampiran 34. Rencana Pembelajaran Semester ................................... 146
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan kegiatan yang harus selalu ada dalam aktivitas
pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 menyatakan bahwa “Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar.” Dalam konteks lain, pembelajaran juga dapat diartikan sebagai
suatu proses yang dilakukan pendidik untuk membantu peserta didik mengembangkan
dan mengubah perilaku (kognitif, afektif, dan psikomotor) serta merangkai gagasan
sesuai dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan. Pendidik merupakan salah satu
faktor yang berperan penting dalam proses pembelajaran yang tepat sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar peserta didik yang aktif, produktif, dan efektif.
Pembelajaran yang berkualitas bergantung dari kreativitas seorang pendidik
dan antusiasme peserta didik. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan
kemampuan peserta didik melalui proses pembelajaran. Seorang pendidik harus
mempertimbangkan dan mengorganisasikan materi, metode, dan media serta perangkat
pembelajaran lainnya yang sesuai untuk diterapkan di dalam kelas untuk mendapatkan
hasil belajar yang optimal.
Keberhasilan dalam proses perkuliahan di perguruan tinggi memerlukan
media dan model pembelajaran yang efektif. Seorang pengajar dituntut untuk memiliki
kemampuan memilih dan mengembangkan pembelajaran yang efektif dengan tujuan
dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dan tidak membosankan serta
tidak membutuhkan waktu banyak. Seorang pengajar dapat melakukan beberapa hal
dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan membuat suasana kelas agar tidak
2
membosankan yaitu dengan memilih media yang tepat, salah satunya dengan
penggunaan multimedia pembelajaran. “Pemilihan media yang tepat yaitu yang sesuai
dengan materi yang disampaikan dengan tujuan yang akan dicapai, itu merupakan salah
satu kunci keberhasilan proses belajar mengajar, maka disini diperlukan suatu alat bantu
mengajar dengan menggunakan media” (Cahyono dan Yudiono 2011: 11).
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada hari Senin 13 Juni 2016 di Prodi
Pendidikan Teknik Otomotif Jurusan Teknik Mesin UNNES kepada teknisi laboratorium
yang membantu pengajaran mata kuliah sepeda motor dan motor kecil diperoleh
informasi bahwa keterampilan peserta didik tentang sepeda motor matik masih rendah
yaitu menjelaskan CVT, menjelasakan cara kerja CVT, serta melakukan overhaul CVT,
perawatan CVT dan perbaikan CVT. Proses pembelajarannya hanya dibekali jobsheet
yang berisi point – point pemeriksaan CVT saja, dalam jobsheet tidak ada penjelasan
mengenai CVT dan petunjuk bagaimana cara melakukan overhaul CVT, perawatan CVT,
dan perbaikan CVT. Sementara itu peserta didik harus menerima materi CVT sepeda
motor matik hanya dalam waktu 240 menit saja yang terdiri dari 30 menit untuk teori dan
210 menit untuk praktik secara berkelompok, waktu yang sedikit itu dikarenakan
perkuliahan sepeda motor dan motor kecil bukan hanya berisi tentang materi CVT saja.
Hal itu membuat peserta didik kurang memahami dan menguasai CVT, overhaul CVT,
perawatan CVT, dan perbaikan CVT.
Ada banyak jenis CVT ( Continously Variable Transmission ) diantaranya
adalah Pulley Based CVT’s, Torodial CVT’s, Magnetic CVT, dan Infinitely CVT. Jenis
CVT yang dipakai pada sepeda motor matik adalah jenis Pulley Based CVT’s yaitu jenis
CVT yang menggunakan 2 puli dihubungkan dengan V-belt kemudian perubahan rasio
berdasarkan putaran mesin dengan memanfaatkan gaya sentrifugal sebuah pemberat pada
puli primer dan gaya pegas dari puli sekunder. Sepeda motor matik menggunakan Pulley
3
Based CVT’s maka perlu adanya multimedia interaktif yang dapat membantu mahasiswa
dalam mempelajari sepeda motor matik agar mahasiswa bisa mengerti tentang sepeda
motor matik, dan overhoul sepeda motor matik.
Pengembangan multimedia interaktif dengan memanfaatkan software power
point 2010 diharapkan mampu menghasilkan media pembelajaran yang layak dalam
pengajaran serta sebagai alat bantu mengajar sehingga peserta didik mampu merespon
dengan cepat penyerapan materi serta meningkatnya hasil belajar peserta didik pada
kompetensi sepeda motor matik. Selain itu, pengajar bisa mengulang materi hanya
dengan memilih menu yang terdapat di dalam multimedia pembelajaran tersebut. Hal itu
didukung dari segi sarana yang harusnya mendukung dalam menggunakan multimedia
interaktif seperti proyektor yang tersedia di Laboratorium Mesin, namun untuk
pemanfaatan sarana tersebut belum maksimal dikarenakan multimedia pembelajaran
interaktif tentang sistem CVT sepeda motor matik masih jarang bahkan belum ada di
dalam perkuliahan praktik sepeda motor dan motor kecil.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, penulis terdorong untuk
mengadakan sebuah penelitian dan mengembangkan media sebelumnya yaitu jobsheet
dengan menggabungkan materi, petunjuk perawatan dan perbaikan serta ditambah video
tata cara perawatan dan pemasangan sehingga diharapkan meningkatkan pemahaman
peserta didik tentang CVT, overhaul CVT, perbaikan CVT, dan perawatan CVT. Subjek
penelitian yang diambil untuk penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Teknik
Otomotif Universitas Negeri Semarang dengan mempertimbangkan proses pembelajaran
sistem CVT sepeda motor matik yang masih menggunakan media jobsheet yang berisi
point – point pemeriksaan CVT saja.
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada maka identifikasi masalah yang akan
dibahas yaitu :
1. Media pembelajaran yang belum efektif untuk sistem blok.
2. Pemahaman mahasiswa masih rendah karena waktu pembelajaran yang lebih singkat
disertai keterbatasan alat yang dimiliki kurang menjangkau setiap mahasiswa dalam
proses pembelajaran.
3. Pembelajaran yang hanya berpedoman dengan jobsheet dan media berisi teks dan
gambar saja.
4. Pemanfaatan sarana proyektor saat pembelajaran yang kurang dimaksimalkan.
C. Pembatasan Masalah
Batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Pengembangan multimedia interaktif Pulley Based CVT’s menggunakan software
Microsoft Power Point 2010 yang dibuat dengan menggabungkan teks, gambar,
audio, animasi, dan video dalam penyampaian materi
2. Penerapan multimedia interaktif Pulley Based CVT’s pada mahasiswa Pendidikan
Teknik Otomotif Unnes pada mata kuliah sepeda motor dan motor kecil.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakah kelayakan multimedia interaktif penggunaan pulley based CVT’s yang
telah dikembangkan ?
2. Bagaimanakah keefektifan multimedia interaktif pulley based CVT’s yang
dikembangkan ?
5
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Menguji kelayakan multimedia interaktif pulley based CVT’s yang telah
dikembangkan.
2. Menguji keefektifan multimedia interaktif pulley based CVT’s yang dikembangkan.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Multimedia interaktif dikembangkan dengan menggunakan Software Microsoft Office
Powerpoint.
2. Multimedia yang dikembangkan berisi beberapa media berupa teks, gambar, suara,
animasi, dan video tutorial dengan dilengkapi tombol navigasi yang mempunyai daya
interaktif.
3. Multimedia interaktif dibuat semenarik mungkin dengan dilengkapi fitur menu yang
meliputi:
a. Judul
b. Pengantar, yang terdiri dari: kata pengantar, profil, tujuan pembelajaran
c. Materi, yang terdiri dari: system CVT, perawatan CVT
d. Video Perawatan
e. Evaluasi
f. Kesimpulan
6
G. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan positif bagi dunia pendidikan
sehingga mampu menyukseskan proses pembelajaran di dalam kelas.
2. Praktis
a) Bagi mahasiswa:
1) Dapat digunakan sebagai bahan belajar dalam materi pulley based CVT’s.
2) Dapat mengetahui nama-nama dan fungsi komponen CVT.
3) Dapat belajar secara mandiri dengan menggunakan multimedia pembelajaran
interaktif.
4) Dapat mengevaluasi secara mandiri untuk mengukur sejauh mana pemahaman
tentang materi.
b)Bagi dosen, sebagai tambahan media pembelajaran yang dapat digunakan pada mata
kuliah praktik sepeda motor dan motor kecil khususnya pada materi pulley based
CVT’s.
c) Bagi peneliti, sebagai tambahan wawasan bagi seorang calon pendidik tentang
pemilihan media pembelajaran yang tepat guna meningkatkan pembelajaran yang
berkualitas.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Multimedia Interaktif
a. Definisi Multimedia
Rusman, dkk (2011: 71) mengemukakan bahwa multimedia
dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk
menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio,
grafis, animasi dan video. Tan Seng Chee dan Angela F.L. Wong dalam
(Lestari, 2013: 85) menyatakan bahwa multimedia secara tradisional
merujuk kepada penggunaan beberapa media, sedangkan multimedia
pada zaman sekarang merujuk kepada penggunaan gabungan beberapa
media dalam penyajian pembelajaran melalui komputer.
Konsep lain dari Constantinescu (2007: 2) “Multimedia
refers to computer-based systems that use various types of content, such
us text, audio, video, graphics, animation, and interactivity.” Maksudnya
adalah bahwa multimedia merujuk kepada sistem berbasis komputer
yang menggunakan berbagai jenis isi seperti teks, audio, video, grafik,
animasi, dan interaktivitas. Arsyad (2007: 171) mengungkapkan bahwa
multimedia yang umumnya dikenal dewasa ini adalah berbagai macam
kombinasi grafik, teks, suara, video, dan animasi yang menjadi suatu
kesatuan yang secara bersama-sama menampilkan informasi, pesan, atau
isi pelajaran.
8
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan di atas
dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan gabungan antara
berbagai media yang berisi teks, gambar, audio, animasi, dan video yang
dikemas menjadi satu kesatuan file digital dengan berbantuan software
komputer.
b. Definisi Multimedia Interaktif
“Definisi multimedia interaktif yaitu sistem yang
menggunakan lebih dari satu media presentasi (Teks, Suara, Citra,
Animasi dan Video) secara bersamaan dan melibatkan keikutsertaan
pemakai untuk memberi perintah, mengendalikan, dan memanipulasi”
(Putra, 2013: 20). Daryanto dalam (Novana dkk, 2012: 96)
mengemukakan bahwa multimedia interaktif merupakan suatu
multimedia yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat
dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang
dikehendaki untuk proses selanjutnya. Rusman, dkk (2011: 70)
menyatakan bahwa multimedia interaktif diartikan sebagai teknologi
yang mengoptimalkan peran komputer sebagai media yang menampilkan
teks, suara, grafik, video, animasi dalam sebuah tampilan yang
terintegrasi dan interaktif.
Berdasarkan beberapa definisi yang dinyatakan di atas dapat
disimpulkan bahwa multimedia interaktif adalah suatu tampilan
multimedia yang dirancang dengan dilengkapi alat pengontrol (tool) yang
dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga tampilannya memenuhi
9
fungsi menginformasikan pesan dan memiliki interaktivitas kepada
pengguna (user).
c. Komponen – kompenen Multimedia
Multimedia terdiri dari beberapa komponen yaitu teks,
gambar, audio, animasi, dan video. Komponen-komponen tersebut
memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing untuk memperkuat apa
yang akan disampaikan sehingga maksud dan tujuan dari multimedia
akan tergambar jelas dari segi materi yang akan disampaikan.
Komponen-komponen tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1) Teks
“Teks merupakan bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan
dan dikenali, serta file teks mempunyai struktur yang sederhana. Teks
biasanya mengacu pada kata, kalimat, alinea, segala sesuatu yang tertulis
atau ditayangkan.” (Rahayu, 2013: 8).
2) Gambar
Rahayu (2013: 9) menjelaskan bahwa gambar merupakan salah satu
komponen penting dalam multimedia karena dapat meringkas dan
menyajikan data kompleks serta mampu menyampaikan banyak kata.
Gambar dalam publikasi multimedia lebih menarik perhatian dan dapat
mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks, sebab manusia selalu
berorientasi terhadap visual.
3) Audio
“Teknologi audio juga berperan penting dalam penyampaian informasi,
tanpa adanya audio dalam sebuah multimedia maka hasilnya tidak
10
lengkap. Suara atau audio di dalam multimedia biasanya berupa suara
musik, suara dari voice record, dan efek-efek suara lain.”(Rahayu,2013:
9).
4) Animasi
Andi dalam (Hartiti, 2013: 49) mengatakan animasi sebuah gerakan
objek maupun teks yang diatur sedemikian rupa sehingga kelihatan
hidup. Animasi dapat memberikan gambaran pergerakan bagi suatu objek
yang tetap atau statis sehingga dapat bergerak dan kelihatan seolah-olah
hidup.
5) Video
“Video adalah gambar-gambar yang saling berurutan sehingga
menimbulkan efek gerak. Pembuatan video dalam multimedia bertujuan
untuk membuat tampilan yang dihasilkan lebih menarik.” (Rahayu, 2013:
9). Media video dalam multimedia mempunyai manfaat untuk
menyajikan informasi, memaparkan konsep-konsep yang rumit,
memaparkan proses, dan menyingkat atau memperpanjang waktu.
d. Pemanfaatan Multimedia dalam Pembelajaran
Multimedia dalam pembelajaran menjadi alat atau sarana
yang digunakan oleh pengajar dalam penyampaiaan materi. Putra (2013:
21) menyatakan bahwa ada 3 tipe pemanfaatan multimedia dalam
pembelajaran, yaitu:
1) Multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas.
Misal jika guru menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas
atau berdasarkan suatu buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai
11
media pelengkap untuk menjelaskan materi yang diajarkan di depan
kelas. Latihan dan tes pada tipe pertama ini tidak diberikan dalam paket
multimedia melainkan dalam bentuk print yang diberikan oleh guru.
2) Multimedia digunakan sebagai materi pembelajaran mandiri. Tipe kedua
ini multimedia mungkin saja dapat mendukung pembelajaran di kelas
mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe pertama, pada tipe kedua
seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi seluruhnya di
dalam paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi pembelajaran,
termasuk latihan, feedback, dan tes yang mendukung tujuan
pembelajaran disediakan di dalam paket.
3) Multimedia digunakan sebagai media satu-satunya di dalam
pembelajaran.
Dengan demikian seluruh fasilitas pembelajaran yang mendukung tujuan
pembelajaran juga telah disediakan di dalam paket ini. Paket semacam ini
sering disebut CBL (Computer Based Learning).
e. Prosedur Pengembangan Multimedia
Pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia
interaktif diperlukan berbagai cara untuk menghasilkan media yang baik,
salah satunya adalah dengan menerapkan prosedur pengembangan media
pembelajaran.
Newby dalam (Lestari, 2013: 84) mengemukakan bahwa ada
4 tahapan dasar dalam pengembangan media berbasis multimedia, yaitu:
(1) Planning, berkaitan dengan perencanaan data media berdasarkan
kurikulum dan tujuan instruksional, (2) Instructional design, perencanaan
12
direalisasikan dalam bentuk rancangan, (3) Prototype, hasil rancangan
kemudian diwujudkan dalam bentuk purwarupa, dan (4) Test, purwarupa
yang dihasilkan kemudian diujicoba, ujicoba dilakukan untuk menguji
reliabilitas, validitas, dan objektifitas media.
f. Evaluasi Penilaian Multimedia
Wahono (2006) menyatakan bahwa ada beberapa aspek
dalam evaluasi penilaian multimedia, yaitu: aspek rekayasa perangkat
lunak, aspek instructional design (desain pembelajaran), dan aspek
komunikasi visual.
a) Aspek Rekayasa Perangkat Lunak, meliputi: (1) Efektif dan efisien
dalam
penggunaan media pembelajaran, (2) Handal, (3) Mudah dalam
pemeliharaan, (4) Mudah dalam pengoprasiannya, (5) Ketepatan
pemilihan software, (6) Media dapat dijalankan di berbagai hardware
dan software yang ada, (7) Mudah dalam penggunaan, (8) Dokumentasi
lengkap, dan (9) Multimedia dapat dikembangkan.
b) Aspek Desain Pembelajaran, meliputi: (1) Kejelasan tujuan
pembelajaran, (2) Relevansi tujuan pembelajaran dengan
SK/KD/Kurikulum, (3) Cakupan dan kedalaman tujuan pembelajaran, (4)
Ketepatan penggunaan strategi pembelajaran, (5) Interaktivitas, (6)
Pemberian motivasi belajar, (7) Kontekstualitas dan aktualitas, (8)
Kelengkapan dan kualitas bahan bantuan belajar, (9) Kesesuaian materi
dengan tujuan pembelajaran, (10) Kedalaman materi, (11) Kemudahan
untuk dipahami, (12) Sistematis, runtut, dan alur logika jelas, (13)
13
Kejelasan uraian, pembahasan, contoh, simulasi, dan latihan, (14)
Konsistensi evaluasi dengan tujuan pembelajaran, (15) Ketepatan dan
ketetapan alat evaluasi, dan (16) Pemberian umpan balik terhadap hasil
evaluasi.
c) Aspek Komunikasi Visual, meliputi: (1) Komunikatif: sesuai dengan
pesan dan dapat diterima/sejalan dengan keinginan sasaran, (2) Kreatif
dalam ide berikut penuangan gagasan, (3) Sederhana dan memikat, (4)
Audio (narasi, sound effect, backsound, dan musik), (5) Visual (layout
design, typography, dan warna), (6) Media bergerak (animasi dan movie),
dan (7) Layout Interactive (ikon navigasi).
Penilaian multimedia yang dikembangkan dikatakan valid
jika sudah memenuhi validasi dari ahli media pembelajaran dan ahli
materi pembelajaran. Ali (2009: 16) menyatakan bahwa validasi oleh ahli
dilakukan dengan mekanisme memberikan hasil pengembangan media
pembelajaran yang sudah jadi dalam bentuk CD (Compact Disc) lalu ahli
media dan ahli materi memberikan penilaian terhadap media tersebut
dalam bentuk angket. Angket kepada ahli media pembelajaran dan ahli
materi pembelajaran berisi tentang: (1) aspek rekayasa perangkat lunak,
(2) aspek instructional design (desain pembelajaran), dan (3) aspek
komunikasi visual.
2. Sistem Transmisi CVT ( Continously Variable Transmission )
Subandrio (2009 : 19) mengatakan istem transmisi
merupakan bagian komponen mesin sepeda motor yang berfungsi
pemindah tenaga dari mesin ke roda belakang. Sepeda motor matik
14
menggunakan sistem transmisi otomatis, yaitu tenaga dari crankshaft
(poros engkol) diteruskan ke roda belakang lewat bantuan dua buah pulley
yang dihubungkan dengan V-belt. Pada sistem transmisi otomatis tidak
diperlukan adanya pemindahan gigi (persneling) seperti pada sepeda motor
umumnya.
Gambar 2.1. Konstruksi Sistem CVT (Yamaha, 2002:2)
Subandrio (2009 : 19) menjelaskan teknologi yang digunakan
pada sistem transmisi otomatis dikenal dengan sebutan CVT ( Continously
Variable Transmission ). Pada teknologi ini, tenaga dari mesin dapat
tersalurkan dengan sempurna ke roda belakang dengan menyesuaikan
perubahan kecepatan dan perubahan torsi kendaraan, tentunya dengan ratio
yang sangat tepat, sehingga percepatan yang dihasilkan lebih konstan dan
bebas hentakan. Transmisi CVT disalurkan melalui sabuk yang disebut V-
belt. Sabuk V-belt terbuat dari campuran serat dan bahan kimia dengan
karet khusus yang mempunyai daya tahan tinggi, awet, dan efisien.
15
Mochammad Chafid Kurniawan (2013 : 324) menjelaskan
CVT adalah sistem perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan
putaran mesin. Mesin ini tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai
gantinya menggunakan dua buah pulley (depan dan belakang) yang
dihubungkan dengan sabuk (V-belt). Karena kerja CVT yang linear, maka
CVT dapat menghasilkan akselerasi yang halus tanpa adanya kehilangan
tenaga. Mekanisme V-belt tersimpan dalam ruangan yang dilengkapi
dengan sistim pendingin untuk mengurangi panas yang timbul karena
gesekan sehingga bisa tahan lebih lama. Sistim aliran pendingin V-belt ini
dibuat sedemikian rupa sehingga terbebas dari kotoran/debu dan air.
Lubang pemasukan udara pendingin terpasang lebih tinggi dari as roda
untuk menghindari masuknya air saat sepeda motor berjalan di daerah
banjir.
Kelebihan CVT dapat memberikan perubahan kecepatan dan
perubahan torsi dari mesin ke roda belakang secara otomatis. Dengan
perbandingan ratio yang sangat tepat tanpa harus memindah gigi, seperti
pada motor – motor biasa. Dengan sendirinya tidak terjadi hentakan yang
biasa timbul pada pemindahan gigi pada mesin – mesin konvensional.
Perubahan kecepatan sangat lembut dengan kemampuan mendaki yang
baik. Sistim CVT terdiri pulley primary dan pulley secondary yang
dihubungakn dengan V-belt (Yamaha, 2002 : 5).
3. Komponen CVT
Komponen CVT merupakan rangkaian sistem transmisi yang
bekerja saling berkaitan. Terdapat tiga bagian utama komponen CVT, yaitu
16
Primary sheave, Secondary sheave, dan Gear reduksi (Subandrio, 2009 :
20).
a. Primary sheave
Subandrio (2009: 20) menjelaskan bahwa primary sheave
disebut juga puli primer, yaitu komponen CVT yang menyatu dengan
crankshaft. Primary sheave bekerja akibat adanya putaran dari mesin
melalui crankshaft. Ketika putaran mesin meningkat, roller weight
(pemberat) akan tertekan ke atas slider yang terletak pada cam. Akibat
gaya sentrifugal, roller weight akan menekan sliding sheave, sehingga
celah kedua pulley menyempit. Hal ini mengakibatkan perubahan diameter
V-belt.
Gambar 2.2. Komponen Primary sheave (Yamaha, 2002: 7)
Komponen – komponen primary sheave adalah :
1. Fixed Sheave
Fixed sheave adalah bagian dari primary sheave yang tidak bergerak,
berfungsi sebagai penahan V-belt. Fixed sheave berbentuk piringan yang
17
bagian sisinya dibentuk menyerupai kipas, tujuanya adalah untuk
membantu proses pendinginan pada ruang CVT.
2. Sliding sheave
Sliding sheave adalah bagian yang bergerak ke kiri dan ke kanan yang
berfungsi mendorong V-belt. Sliding sheave bekerja dengan menyesuaikan
kecepatan mesin. Semakain tinggi putaran mesin, sliding sheave akan
menekan V-belt ke arah diameter pulley yang lebih besar.
3. Slider
Slider adalah komponen yang berfungsi menggerakan roller weght untuk
mendorong sliding sheave. Pada putaran yang tinggi, slider akan
mendorong roller weight ke bagian atas sliding sheave, sehingga sliding
sheave bergerak menekan V-belt.
4. Cam
Cam adalah piringan tempat dudukan slider, seperti halnya fixed sheave.
Cam juga terletak pada collar yang terkopel dengan poros engkol.
5. Collar
Collar adalah poros yang menghubungkan crankshaft dengan fixed sheave,
sliding sheave, dan cam.
6. Weight
Weight disebut juga pemberat atau roller yang berfungsi sebagai
pendorong sliding sheave. Weight bekerja akibat adanya putaran yang
tinggi dan adanya gaya sentrifugal, sehingga slider mendorong weight dan
menekan sliding sheave. Roller adalah bagian paling umum dalam tuning
skuter matic. Secara umum roller weight berpengaruh terhadap akselerasi.
18
Roller weight pada skuter matic berjumlah 6 buah dan terletak di dalam
pully atau sering disebut rumah roller.
7. V-belt
Disebut juga sebagai sabuk, berfungsi sebagai penghubung putaran dari
primary sheave ke secondary sheave. Besarnya diameter V-belt bervariasi
tergantung pabrikan sepeda motorya. Namun, besarnya diameter V-belt
biasanya diukur dari dua poros crankshaft dan poros primary drive Gear
shift. V-belt terbuat dari karet dengan kualitas tinggi, sehingga tahan
terhadap gesekan dan panas. Bagian bawah V-belt dibuat menyerupai roda
gigi yang berfungsi sebagai pendingin. Beberapa pabrikan telah
menetapkan standar V-belt, yaitu antara 20.000 km sampai 25.000 km.
b. Secondary Sheave
Subandrio (2009 : 22) menjelasakan secondary sheave juga
disebut puli sekunder, bekerja dengan meneruskan putaran mesin dari
primary sheave yang dhubungkan oleh V-belt ke bagian gigi reduksi (roda
belakang). Pada situasi normal, pegas yang melekat pada poros akan
menekan sliding sheave, sehingga diameternya besar. Namun, pada saat
putaran tinggi, V-belt menekan sliding sheave yang ditahan oleh pegas,
sehingga diameter mengecil.
Buku Yamaha (2002: 8) menjelaskan puli sekunder terdiri dari
piringan yang diam (fixed sheave) berlokasi pada as primary drive Gear
melalui bearing dan kopling centrifugal ( clutch carier ) terkopel pada bos
di bagian fixed sheave. Adapun piringan pulley yang dapat bergeser (
sliding sheave ) menekan V-belt ke piringan yang diam ( fixed sheave )
19
melalui tekanan per. Adapun rumah kopling terkopel menjadi satu dengan
as drive Gear. Pada saat putaran langsam kopling sentrifugal terlepas dari
rumah kopling sehingga putaran mesin tidak diteruskan keroda belakang.
Gambar 2.3. Komponen Secondary Sheave (Yamaha, 2002: 8)
Subandrio (2009: 22) menjelaskan komponen - komponen secondary
sheave adalah :
1. Clutch housing
Disebut juga rumah kopling, berfungsi meneruskan putaran ke primary
drive Gear shaft ( poros roda belakang )
2. Clutch carier
Disebut juga sepatu kopling, berfungsi meneruskan dan memutuskan
putaran ke poros roda belakang sesuai tinggi rendahnya putaran. Putaran
yang tinggi akan menyebabkan sepatu kopling terlempar dan menempel
pada rumah kopling.
3. Sliding sheave
Sliding pada secondary sheave berbentuk piringan yang bergerak atau
bergeser menekan V-belt.
20
4. Fixed sheave
Piringan yang berfungsi menhan V-belt.
5. Spring
Merupakan pegas yang berfungsi mendorong sliding sheave.
6. Torque cam
Sejenis pasak yang berfungsi menambah torsi ( gaya putar). Torque cam
bekerja otomatis dengan menekan sliding sheave saat gaya putar
diperlukan, misalnya saat kondisi jalan mendaki/beban berat atau
penambahan percepatan/akselerasi.
c. Gear Reduksi
Subandrio (2009: 23) menyatakan bahwa hampir semua
kendaraan bermotor memerlukan gear reduksi untuk mengurangi putaran
mesin, meningkatkan tenaga, dan menstabilkan putaran. Konstruksi dan
tipe gear reduksi pada sepeda motor matik bervariasi tergantung dari
pabrikan sepeda motornya. Sebut saja misalnya tipe gear reduksi dengan
dua tingkat reduksi, gear reduksi tipe ini mempunyai kelebihan dalam
menghasilkan perbandingan putaran yang ideal antara crankshaft dan roda
belakang. Selain itu, Gear reduksi dengan dua tingkat reduksi dapat
mengurangi noise.
Subandrio (2009 : 23) menjelasakn gear reduksi ditempatkan
pada Gearbox yang posisinya terpisah dari rumah CVT. Untuk mengurangi
gesekan antara roda gigi pada Gear reduksi diperlukan pelumas. Jenis
pelumas untuk Gear reduksi telah ditetapkan oleh asing – masing
pabrikan.
21
d. Torsi cam / cam penambah torsi
Cam penambah torsi dapat disebut dengan nama “ sensor
torque “ perangkat ini dapat membuat sliding sheave bergeser secara
otomatis jika torsi/daya putar yang besar diperlukan. Misalnya pada
kondisi mendaki atau penambahan kecepatan (Yamaha, 2002:16).
Gambar 2.4. Kondisi normal torsi cam (Yamaha, 2002 : 16)
Gambar diatas menjelaskan pada pengoperasian kondisi
normal. Apabila jalan mendaki atau penambahan percepatan beban roda
belakang akan bertambah berat maka sliding sheave pada pulley sekunder
akan tergeser ke depan disebabkan adanya alur torsi cam yang
mengarahkan ke dalam sehingga diameter pulley sekunder akan membesar
dan torsi belakang akan bertambah besar (seperti pada gambar 2.5).
22
Gambar 2.5. Kondisi menanjak torsi cam (Yamaha, 2002: 17)
e. Rangkaian Rute Tenaga
Subandrio (2009 : 24) menjelaskan rangkaian rute tenaga pada
sistem transmisi otomatis dimulai dari putaran crankshaft. Seperti pada
sepeda motor lainya, untuk memutarkan poros engkol menggunakan dua
cara, yaitu menggunakan elektrik strater dan kick starter. Ketika elektrik
starter dipergunakan, motor listrik bertenaga baterai terlebih dahulu
menghidupkan starter wheel, selanjutnya memutarkan crankshaft. Pada
kick starter, sebelum putaran sampai pada crankshaft, tenaga entakan dari
kick crank terlebih dahulu melewati one way clutch. Putaran poros engkol
diteruskan ke pulley primer. Dengan bantuan V-belt putaran dari pulley
primer diteruskan ke pulley sekunder. Untuk memutarkan roda belakang,
pada komponen pulley sekunder dipasang kopling sentrifugal yang akan
memutarkan rumah kopling untuk duteruskan ke roda belakang.
23
Gambar 2.6. Diagram rangkaian rute tenaga sepeda motor matik (Yamaha,
2002: 6)
f. Cara kerja CVT
Sistem cara kerja CVT sepeda motor matik dimulai dari
putaran stasioner hingga putaran tinggi. Cara kerja CVT menurut
Subandrio ( 2009 : 25 ) adalah sebagai berikut :
1. Putaran stasioner
Pada putaran stasioner, putaran dari crankshaft diteruskan ke pulley
primer, kemudian putaran diteruskan ke pulley sekunder yang
dihubungkan oleh V-belt. Selanjutnya putaran dari pulley sekunder
diteruskna ke kopling sentrifugal. Namun, karena putaran masih rendah,
kopling sentrifugal belum bekerja. Hal ini disebabkan gaya tarik per
kopling masih lebih kuat daripada gaya sentrifugal, sehingga sepatu
kopling belum menyentuh rumah kopling dan rear wheel tidak
berputar.
One Way Cluth
Starter Starter Crank Puli
Clutch Clutch Puli
Kick Crank
Rear Drive Drive Gear
V-belt
24
2. Saat mulai berjalan
Ketika putaran mesin meningkat, roda belakang mulai berputar. Ini
terjadi karena adanya gaya sentrifugal yang semakin kuat dibandingkan
dengan gaya tarik per. Pada putaran yang tinggi, sepatu kopling akan
terlempar keluar dan mengopel rumah kopling. Pada kondisi ini, posisi
V-belt pada bagian pulley primer berada pada diameter bagian dalam
pulley (diameter kecil), sedangkan pulley sekunder diameter V-belt
berada pada bagian luar (diameter besar).
Gambar 2.7. Saat mulai berjalan (Yamaha, 2002:12)
3. Putaran menengah
Pada putaran menengah diameter V-belt kedua pulley berada pada
posisi balance ( sama besar ). Ini terjadi akibat gaya sentrifugal roller
weight pada pulley primer bekerja dan mendorong sliding sheave ke
arah fixed sheave. Tekanan pada sliding sheave mengakibatkan V-belt
bergeser ke arah lingkaran luar. Selanjutnya menarik V-belt pada pulley
sekunder ke arah lingkaran dalam.
25
Gambar 2.8. Putaran menengah (Yamaha, 2002: 13)
4. Putaran tinggi
Pada kondisi putaran tinggi, diameter V-belt pada pulley primer lebih
besar daripada pulley sekunder. Ini disebabkan gaya sentrifugal roller
weight makin besar menekan sliding sheave. Akibatnya, V-belt terlepar
ke arah sisi luar pulley primer.
Gambar 2.9. Putaran tinggi (Yamaha, 2002: 14)
26
4. Jenis – jenis CVT
a. Basic CVT
Dalam sistem CVT yang paling umum ini , ada dua puli dan v-belt yang
menghubungkan kedua puli . Gear ratio diubah dengan gerakan putaran
mesin
b. Toroidal CVTs
Roda dapat memutar sepanjang dua sumbu . Mereka berputar di sekitar
sumbu horisontal dan sumbu vertikal.
c. Magnetic CVT
Magnomatics 'Magsplit, adalah setara magnetik terpadu dari planetary
Gear dan motor / generator dan seperti sistem mekanik, rasio gigi
Magsplit dapat dikendalikan pada rentang yang luas dan mampu
sepenuhnya melepaskan output drive dan mengemudi secara terbalik.
d. Infinitely CVT
Infinitely CVT adalah tipe khusus dari continuously variable
transmission (CVT). Berbeda dengan transmisi standar, yang hanya
terbatas atau langkah gigi rasio memproduksi tiga, empat, atau lima
kecepatan, CVT’s
tambahan memiliki semua rasio yang tersedia antara gigi. Hal ini
memungkinkan mesin dijalankan pada rpm yang paling efisien
sementara memvariasikan kecepatan kendaraan.
27
e. Hidrostastic CVT
CVT hidrostatik menggunakan pompa variabel, perpindahan bervariasi
aliran cairan ke motor hidrostatik. Dalam jenis transmisi ini, pompa
mengkonversi gerak rotasi dalam aliran fluida .
f. Cone based CVT
Tujuannya adalah transimission Gearbox yang akan membiarkan kita
mengubah rasio gigi dengan cepat dan mendapatkan rasio rasio tinggi
sampai 1: 1 atau lebih tinggi. Hasil ini akan memberikan kecepatan
tinggi dan torsi besar.
5. Perawatan CVT
Perawatan CVT dilakukan dengan tujuan :
a. Menjaga CVT bekerja optimal sampai jangka waktu lama
b. Menjaga CVT tidak mudah mengalami kerusakan
c. Menjaga umur komponen CVT panjang
Cara perawatan CVT adalah
a. Pelumasan
Pelumasan dilakukan pada komponen–komponen yang bergerak
menggunakan grease. Grease tidak boleh menyentuh permukaan puli,
v-belt, clutch carrier, dan clutch housing. Titik pelumasan pada CVT
adalah
1. Persinggungan antara diameter dalam primary sliding sheave dengan
diameter luar collar pada puli primer.
2. Persinggungan antara diameter luar secondary fixed sheave dengan
diameter dalam sliding sheave pada puli sekunder.
28
3. Torsi cam set.
4. Bearing
b. V-belt
Perawatan pada v-belt adalah dengan memeriksa keretakan pada v-belt
dan pengecekan menggunakan v-belt check gauge untuk mengetahui
kelayakan v-belt untuk digunakan. Secara umum pada buku panduan
servis sepeda motor matik penggantian v-belt dilakukan setiap 25.000
km.
c. Perawatan pada kopling dilakukan dengan cara membersihkan
permukaan singgung antara sepatu kopling dengan rumah kopling.
Pembersihan dilakukan agar permukaan singgung bersih dari grease
atau kotoran yang menempel.
5. Kerusakan CVT
Kerusakan CVT terjadi karena kurangnya perawatan CVT. Kerusakan CVT
pada umumnya adalah
a. Getaran saat motor matik mulai berjalan
Permasalahan ini terjadi karena pengkopelan tidak sempurna kopling
sentrifugal. Hal ini disebabkan karena adanya kotoran (grease, minyak,
atau debu) yang menempel pada sepatu kopling maupun pada rumah
kopling. Perbaikan dilakukan dengan cara membersihkan sepatu
kopling dan rumah kopling.
b. Suara berdecit
Suara berdecit terjadi ketika penambahan kecepatan atau akselerasi
motor matik diakibatkan karena slip v-belt dengan permukaan puli. Hal
29
itu disebabkan karena adanya kotoran (grease, oli, atau debu) yang
menempel pada v-belt atau permukaan puli. Perbaikan dilakukan
dengan membersihan v-belt dan permukaan puli menggunakan v-belt
cleaner.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian yang dilakukan Maryatun (2015) dalam Jurnal
Pendidikan Ekonomi UM Metro dengan judul “Pengaruh penggunaan media
progam microsoft powerpoint terhadap hasil belajar strategi promosi
pemasaran mahasiswa semester 2 progam studi pendidikan ekonomi
Universitas Muhammadiyah Metro tahun ajaran 2014/2015” bahwa terdapat
peningkatan proses pembelajaran yang berhasil dan dibuktikan dengan rata-
rata nilai pre-test pengukuran awal sebelum proses pembelajaran sebesar
59,7308 dan rata-rata nilai post-test setelah diberikan threatment
menggunakan variabel X sebesar 82,115.
Penelitian yang dilakukan (Ali, 2009) dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan
Elektromagnetik” menyimpulkan bahwa keberadaan media pembelajaran
mata kuliah Medan Elektromagnetik ini sangat membantu mahasiswa dalam
mendapatkan materi pembelajaran, memahami materi, meningkatkan
semangat belajar mahasiswa dan kompetensi pada mata kuliah Medan
Elektromagnetik. Media pembelajaran ini memberikan manfaat bagi
mahasiswa khususnya untuk melakukan belajar mandiri pada mata kuliah
Medan Elektromagnetik.
30
Penelitian yang dilakukan (Ramansyah, 2014) dengan judul
“Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash CS3 pada Kelas
1 SDN Bancaran 3 Bangkalan” menyimpulkan bahwa Multimedia ini
menyajikan proses pergerakan bersuci secara gamblang dan jelas dengan
animasi yang disukai oleh siswa Kelas 1 SD di mana proses pergerakan ini
yang tidak dapat dimunculkan dari buku tematik SD. Hal ini tentu
menunjukkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif telah memenuhi
kebutuhan guru dalam meningkatkan strategi penyampaian pesan
pembelajaran dan telah memenuhi kebutuhan siswa yang beragam dalam
mempelajari materi-materi yang ada dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti bab “Bersih itu Sehat”.
C. Kerangka Berfikir
Pesan yang akan disampaikan dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan multimedia ini adalah pelajaran Continuous Variable
Tansmission (CVT) sepeda motor matik. Informasi yang berupa pelajaran
CVT sepeda motor ini disajikan dalam bentuk multimedia interaktif sehingga
memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan informasi yang
disajikan dalam bentuk tercetak. Kelebihan yang dimiliki daya rangsang
sangat tinggi, melibatkan lebih banyak indera, daya interaktif yang tinggi.
Desain media pembelajaran CVT sepeda motor menggunakan
Software Microsoft Office Powerpoin.. Pendahuluan diberikan untuk
memberikan kesiapan kepada siswa dalam mengikuti kegiatan pelajaran.
Kemudian dalam hal ini penyajian materi berupa text, gambar, video, animasi
31
dan sound/musik pengiring. Materi-materi disusun dalam urutan yang tepat
untuk mencapai tujuan kompetensi yang diharapkan.
Multimedia yang dikembangkan tidak dapat langsung dipakai
sebelum dinilai oleh para ahli. Penilaian validasi ahli dalam hal ini akan
melibatkan ahli media dan ahli materi. Setelah dinilai kevalidan untuk
selanjutnya dapat dilakukan percobaan dalam uji coba terbatas dalam
kelompok kecil. Hal ini dilakukan untuk melihat keefektifan dari penggunaan
multimedia yang sudah dikembangkan. Selanjutnya untuk menambah nilai
dari multimedia yang dikembangkan, dosen pengampu mata kuliah dan
mahasiswa sebagai subjek coba diminta untuk mengisi angket kuesioner
tanggapan multimedia. Hasil dari pengembangan produk multimedia CVT ini
diharapkan membantu mempermudah peserta didik dalam proses
pembelajaran sistem CVT.
D. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah multimedia interaktif penggunaan pulley based CVT’s yang telah
dikembangkan memenuhi kriteria layak ?
2. Apakah multimedia interaktif pulley based CVT’s yang telah dikembangkan
efektif digunakan ?
71
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan Tentang Produk
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian tentang multimedia yang
telah dikembangkan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Setelah melakukan uji ahli media dan uji ahli materi, multimedia
pembelajaran yang telah dikembangkan memenuhi kriteria “sangat
layak”. Terbukti pada rata-rata persentase hasil uji ahli materi adalah
83,35% dan untuk rata-rata persentase hasil uji ahli media adalah
81,25%. Hasil uji ketertarikan siswa menunjukkan bahwa multimedia
yang telah dikembangkan memenuhi kriteria “sangat tertarik” dengan
rata-rata persentase sebesar 81,71%
2. Ada peningkatan hasil belajar yang signifikan antara mahasiswa sebelum
diberikan multimedia pembelajaran dan sesudah diberikan multimedia
pembelajaran pulley based CVT’s (Continously Variable Transmission).
Terbukti dari rata-rata hasil nilai pre-test sebelum diberikan multimedia
pembelajaran adalah 56,5 dan setelah diberikan multimedia
pembelajaran, rata-rata nilai post-test hasilnya adalah 70,7. Berdasarkan
uji t-berpasangan dapat ditarik hasil dari = 6,448 dan =
2,042. Karena t berada pada daerah penolakan Ho maka dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan multimedia interaktif pulley based
CVT’s (Continously Variable Transmission) yang telah dikembangkan
teruji efektif dalam pembelajaran.
72
B. Saran Pemanfaatan Hasil Pengembangan
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan berdasarkan manfaat yang
berkaitan dengan pengembangan penelitian diantaranya yaitu:
1. Pengguna (peserta didik maupun pengajar) yang terlibat dalam
pembelajaran diharapkan menggunakan komputer dengan perangkat
lunak (software) yang mampu digunakan untuk mengoperasikan
multimedia terutama harus terdapat software microsoft powerpoint
minimal versi powerpoint 2010 yang paling rendah untuk
mengoperasikan sehingga kendala teknis terkait dengan pengoperasian
komputer dapat dihindarkan.
2. Pengajar dapat mengembangkan multimedia pembelajaran ini dengan
menambahkan/merevisi multimedia yang ada dengan video dan gambar
yang resolusinya lebih baik, serta dapat menambahkan animasi CVT yang
sesuai dengan kondisi perkembangan teknologi sehingga dapat
mempermudah peserta didik dalam memahami cara kerja CVT dan
perawatan CVT dengan syarat dapat menguasai aplikasi software
microsoft powerpoint.
3. Peserta didik diharapkan mampu menggunakan secara mandiri sehingga
multimedia ini dapat digunakan untuk pembelajaran secara mandiri
dalam pembelajaran CVT.
73
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan
Elektromagnetik. Jurnal edukasi. 5/1: 11-18.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Arsyad, . 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Cahyono, D.N dan Yudiono, H. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sistem
Pengapian Transistor Menggunakan Multimedia Berbasis Ulead Video
Studio. Jurnal Pendidikan Teknik Mesin.11/1: 10-14.
Constantinescu, A. I. (2007). Using Technology to Assist in Vocabulary
Acquisition and Reading Comprehension. The Internet TESL Journal.
13/2. Online. Available at http://iteslj.org/Articles/Constantinescu-
Vocabulary.html [accesed 20/2/16].
Hartiti, R. 2013. Penerapan Media Animasi Flash dalam Pembelajaran Motif
Batik Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Menganti. Jurnal Pendidikan Seni Rupa. 1/1: 47-55.
Kurniawan, M.C. 2013. Pengujian Transmisi Otomatis CVT Mesin Sepeda Motor
Suzuki Skydrive Tahun 2010. JTM. Volume 01 Nomor 02 : 319-325.
Lestari, A.S. 2013. Pembelajaran Multimedia. Jurnal Al-Ta’dib. 6/2: 84-98.
Maryatun. 2015. Pengaruh Penggunaan Media Progam Microsoft PowerpointTerhadap Hasil Belajar Strategi Promosi Pemasaran Mahasiswa Semester 2
Progam Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Metro
Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Pendidikan Ekonomi UM Metro ISSN:2442-9449 Vol.3 No.1 (2015) 1-13.
Yamaha. 2002. Mekanisme dan Petunjuk Praktis Sistim CVT NOUVO 115 cc.
Jakarta : PT Yamaha Motor Kencana Indonesia – Education Department
– Servive Division.
Novana, T., Budi P, A. P., dan Sukaesih, S. 2012. Pengembangan Multimedia
Interaktif Berbahasa Inggris Materi Vertebrata sebagai Suplemen
Pembelajaran di SMA. Unnes Journal of Biology Education. 1/1: 96-99.
Putra, I.E. 2013. Teknologi Media Pembelajaran Sejarah melalui Pemanfaatan
Multimedia Animasi Interaktif. Jurnal Teknoif. 1/2: 20-25.
74
Rahayu, N.S. 2013. Desain Multimedia. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Ramansyah, W. 2014. Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Adobe Flash CS3 pada Kelas 1 SDN Bancaran 3 Bangkalan. Jurnal Ilmiah Edutic. 1/1: 1-11.
Rusman., Kurniawan, D., dan Riyana, C. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Subandrio. 2009. Merawat dan Memperbaiki Sepeda Motor Matic. Jakarta :
Kawan Pustaka.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT Tarsito.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan PendekatanKuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukiyasa, K. dan Sukoco. 2013. Pengaruh Media Animasi terhadap Hasil Belajar
dan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem Kelistrikan Otomotif. Jurnal Pendidikan Vokasi. 3/1: 126-137.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional. 8 Juli 2003.
Wahono, R.S. 2006. Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran. Online.
Available at http://romisatriawahono.net/2006/06/21/aspek-dan-kriteria-
penilaian-media-pembelajaran/ [accessed 11/2/16].