54

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Disampaikan oleh John Pantouw pada acara Seminar dan Diskusi dengan tema :“Pembangunan Desa Berkelanjutan di Wilayah Koridor Rimba Berbasis Ekonomi Hijau (Green Economy)” Padang, 21 Agustus 2014

Citation preview

Page 1: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 2: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Indonesia mempunyai potensi energi air yang sangat besar yakni ± 75.000 MW dan baru termanfaatkan sekitar 6.000 MW (8%). Selama ini kita selalu mendengar kekurangan listrik dan kekurangan listrik tapi selalu semua pihak berpikir praktis dan cepat tapi mahal dan tidak bersahabat dengan lingkungan, kita selalu antisipasi dengan diesel,

PLTU/batubara secara besar-besaran seperti yang terlihat pada dua program 10.000 MW tahap 1 dan 10.000 MW tahap 2 yang mana didominasi oleh PLTU. Untuk 10.000 MW tahap 1 belum sempurna walaupun sudah lima tahun berjalan.

PLTA/PLTM masih bisa dihitung dan di bawah 1.000 MW selama 5 tahun belakangan ini. PLTA masih sekitar 10% dari total penyediaan energy primer di Indonesia dan masih tingginya pengunaan BBM 26 % Gas 20 % dan Batubara 38 %.

Page 3: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 4: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 5: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

PLTA /PLTM yang merupakan investasi jangka panjang masih merupakan kebijakan yang mempunyai seribu keruwetan dalam policy maupun perijinannya

PLTA /PLTM yang merupakan investasi jangka panjang masih merupakan kebijakan yang mempunyai seribu keruwetan dalam policy maupun perijinannya

Target Terukur :

Policy Yang Jelas Nilai Keekonomisan Yang Baik Bank Friendly Support Industry Mechanical Electrical Yang Memadai & Industry Jasa Konsultan Dan Konstruksi Yang Mengerti Kesulitan-kesulitan Yang Dihadapi Dalam Perencanaan Dan Pembangunan.

Didalam perencanaan untuk PLTA/PLTM type run off river penggunaan FDC majemuk yang dikombinasikan dengan pemilihan variasi turbin yang tepat bisa memecahkan persoalan agar potensi optimum energi suatu sungai dapat diperoleh. Debit Desain hasil dari FDC majemuk akan menghasilkan energy optimum tahunan suatu PLTA

Target Terukur :

Policy Yang Jelas Nilai Keekonomisan Yang Baik Bank Friendly Support Industry Mechanical Electrical Yang Memadai & Industry Jasa Konsultan Dan Konstruksi Yang Mengerti Kesulitan-kesulitan Yang Dihadapi Dalam Perencanaan Dan Pembangunan.

Didalam perencanaan untuk PLTA/PLTM type run off river penggunaan FDC majemuk yang dikombinasikan dengan pemilihan variasi turbin yang tepat bisa memecahkan persoalan agar potensi optimum energi suatu sungai dapat diperoleh. Debit Desain hasil dari FDC majemuk akan menghasilkan energy optimum tahunan suatu PLTA

Page 6: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 7: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 8: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Global Climate Change telah menjadi momok bagi dunia di abad ke-21 ini, antara lain perubahan iklim secara ekstrim (Franziska et al, 2011)

Pengelompokan jumlah hari hujan serta bergesernya hari hujan, terjadinya kekeringan (Hugo, 2005) dan naiknya muka air laut (Dzhamalov, et al, 2011; Vangelis et al, 20011; and Chang et al, 2011).

Penurunan penggunaan bahan bakar mengurangi emisi karbon menjadi sesuatu yang tidak bisa ditunda lagi. Pada pembangkit listrik, peran energi terbarukan (tenaga air, panas bumi, angin dan matahari) sudah merupakan kebutuhan yang sangat mendesak (Shiklomanov, et al, 2011).

Page 9: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) ATAU PLTM SKALA KECIL adalah salah satu teknologi yang sudah terbukti tidak merusak lingkungan, menunjang diversifikasi energi sebagai pemanfaatan energi terbarukan, menunjang program pengurangan penggunaan BBM, dan sebagian besar konstruksinya menggunakan kandungan lokal

Page 10: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

GAMBAR ILUSTRASI PLTM

Page 11: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Sumber : INAHA - Indonesia Hydropower Associate

Page 12: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Sumber : INAHA - Indonesia Hydropower Associate

Page 13: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

RENCANA PENGEMBANGAN PLTA/M6.3 GW s.d TAHUN 2021 DAN 12.9 GW s.d TAHUN 2027

Sumber : INAHA - Indonesia Hydropower Associate

SUMATERA4.408,4 MW

SUMATERA4.408,4 MW

KALIMANTAN431 MW

KALIMANTAN431 MW

SULAWESI3239,6 MW

SULAWESI3239,6 MW

MALUKU156,4 MW

MALUKU156,4 MW

PAPUA49 MW

PAPUA49 MW

NUSA TENGGARA15 MW

NUSA TENGGARA15 MW

JAWA4.594,5 MW

JAWA4.594,5 MW

HYDROPOWER POTENSIAL STUDY (1983) : 75.000 MW

– 1249 LOKASI

HYDROPOWER POTENSIAL STUDY (1983) : 75.000 MW

– 1249 LOKASI

REVIEW HYDROPOWER POTENSIAL STUDY (1999) SCREENING KE-3: 21.480

MW – 167 LOKASI

REVIEW HYDROPOWER POTENSIAL STUDY (1999) SCREENING KE-3: 21.480

MW – 167 LOKASI

HYDROPOWER MASTER PLAN STUDY (2011) :

12.894 MW – 89 LOKASI

HYDROPOWER MASTER PLAN STUDY (2011) :

12.894 MW – 89 LOKASI

Page 14: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Contoh Peta Potensi PLTM Wilayah

Sumatera

Contoh Peta Potensi PLTM Wilayah

Sumatera

S. KeradakS. Batu

Palapat,S. Bungo

S. KeradakS. Batu

Palapat,S. Bungo

S. Lundang, Batang

Bayang,Sangir

S. Lundang, Batang

Bayang,Sangir

S. Muara SahungS. Air Nakai,

S. Air Palik

S. Muara SahungS. Air Nakai,

S. Air Palik

Page 15: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Pembangkit Listrik Tenaga Mini HidroStruktur PLTM

Pekerjaan Sipil

• Jalan Akses• Bendung• Sand Trap• Waterway• Headpond• Penstock• Power House• Tail race• Struktur Tambahan• Sarana Gedung (Penerangan, outlets, AC, Pemadam Kebakaran

Pekerjaan Metal

• Pintu (gates)• Penahan Sampah (Trashrack)• Stoplogs• Penstock

Pekerjaan Elektro-Mekanikal• Turbin

• Generator

Jaringan Distribusi

• jaringan 20kv yang terdekat

Page 16: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Sumber : PLN

Page 17: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Peraturan Menteri ESDM No. 12/2014 PLN wajib beli Tanpa Masuk RUPTL terlebih dahulu Proses pengadaan : Penunjukan Langsung Harga Rp. 1075 x F(Jamali) thn ke 1 – 8 dan Rp. 750xF tahun ke 9 – 20 ; Untuk yg sdh berijin menjadi maksimum Rp.880xF/kWH Untuk teg. Rendah Rp.1270xF thn 1 – 8 dan Rp. 770 utk th 9 -20; yg sdh berijin maksimum Rp. 970 x F F =1 , Sumatera F = 1.1, Kalimantan & Sulawesi F = 1.2, NTB & NTT F = 1.25, Maluku & Maluku Utara F = 1.3 , Papua & Papua Barat F = 1.6 Pengembangan berdasar potensi yang ada, dan sejauh dapat tersambung ke jaringan 20kV – PLN Standar PPA

Peraturan Menteri ESDM No. 12/2014 PLN wajib beli Tanpa Masuk RUPTL terlebih dahulu Proses pengadaan : Penunjukan Langsung Harga Rp. 1075 x F(Jamali) thn ke 1 – 8 dan Rp. 750xF tahun ke 9 – 20 ; Untuk yg sdh berijin menjadi maksimum Rp.880xF/kWH Untuk teg. Rendah Rp.1270xF thn 1 – 8 dan Rp. 770 utk th 9 -20; yg sdh berijin maksimum Rp. 970 x F F =1 , Sumatera F = 1.1, Kalimantan & Sulawesi F = 1.2, NTB & NTT F = 1.25, Maluku & Maluku Utara F = 1.3 , Papua & Papua Barat F = 1.6 Pengembangan berdasar potensi yang ada, dan sejauh dapat tersambung ke jaringan 20kV – PLN Standar PPA

Page 18: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 19: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

PLTA/PLTM memiliki service life time yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembangkit listrik tenaga yang lain seperti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dan Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal (PLTG)

Tidak membutuhkan bahan bakar minyak dan gas

Responsif terhadap beban, artinya PLTA/PLTM dapat dengan cepat membangkitkan tenaga listrik segera setelah dihidupkan.

PLTA/PLTM merupakan pembangkit listrik dengan energi hijau dan ramah lingkungan

PLTA/PLTM masih mempunyai nilai ekonomis yang tinggi

Page 20: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 21: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Desk StudyDesk Study

“metode dalam mengestimasi debit sungai untuk mikro-hidro pada tahap pertama”

• Prediksi besarnya limpasan dipergunakan berdasarkan koefisien limpasan, atau membandingkan aliran sungai yang berasal dari satu DAS dengan daerah aliran sungai di dekatnya. Jika tidak tersedia, maka perlu pendekatan:

1. membandingkan data debit di lokasi lain dalam DAS yang sama, yaitu dengan membandingkan luasan DAS lokasi mini hidro dan lokasi AWLR.

2. Apabila data debit dari sungai di dekat lokasi tidak tersedia, maka besarnya debit dapat diturunkan dari model berdasarkan asumsi ketersediaan air, yaitu dengan Rainfall-runoff model (Model hujan-debit) dengan metode stokastik atau deterministik, yang mendasari model proses fisik dengan tingkat kerumitan yang berbeda (Beven, 2001). Metode analisis time series dapat diterapkan untuk memprediksi data aliran sungai (Chatfield, 1980)

2.1. Debit Desain2.1. Debit Desain

Page 22: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Berdasarkan analisis di atas, sebuah pengamatan debit yang terbatas dapat diperpanjang (Elshorbagy et al., 2002). Yang penting dalam hal ini adalah menyelidiki apakah komponen hidrologis yang diperoleh itu merupakan komponen stokastik atau lebih cenderung deterministik di mana sangat peka terhadap kondisi awal proses.

Teori hidrograf (Viesman dan Lewis, 2003) dapat digunakan untuk memprediksi respons debit pada saat musim basah/banjir, serta aliran air tanah yang dideteksi sebagai debit dasar (base flow).

Analisis hidrologi stokastik ditetapkan bahwa proses yang terjadi adalah tetap dan tidak bergantung waktu, dengan mempertahankan sifat-sifat statistik kejadian hidrologi agar tetap tidak berubah dari waktu ke waktu dalam periode analisis (Haan, 1977). Proses pemodelannya untuk memprediksi debit aliran musiman untuk tahun-tahun yang akan datang dengan menggunakan data debit pada tahun sebelumnya ini yang harus dilakukan dalam memprediksi potensi pembangkitan mini hidro.

Page 23: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Aliran sungai dari waktu ke waktu merupakan rangkaian deret berkala yang memiliki sifat statistik yang khas (Linsley, 1982). Dalam pengelolaan sumberdaya air di suatu wilayah, seorang ahli hidrologi dipaksa harus mengkaji dan mampu memahami watak aliran sungai dari waktu ke waktu.

Page 24: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Air minum 99% (seringkali mendekati100%)

Industri 95 – 98%

irigasi: setengah lembabkering

70 – 85%80 – 95%

PLTA 85 – 90% Untuk PLTA umumnya dipakai peluang 97,3% karena dalam 1 tahun biasanya turbin dan generator akan mengalami turun mesin (overhaul) selama 10 hari. Dengan demikian, dalam 1 tahun PLTA beroperasi efektif selama 365 hari – 10 hari = 355 hari, yaitu (355/365) x 100% = 97,3% Masing-masing metode mempunyai karakteristik sendiri-sendiri, yang sesuai dengan kebutuhan. Penyelesaian menggunakan analisis frekuensi dan secara statistik umumnya dinyatakan sebagai Flow Duration Curve

Page 25: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Energi listrik yang dihasilkan dalam 1 tahun : P = g x ηT x ηE x Q x H

“Dimana Q dan H menjadi dua nilai yang paling kritis yang mempengaruhi

perencanaan proyek”dengan : P = daya yang dihasilkan (KW)ηT = efisiensi turbinηE = efisiensi generatorQ = Debit pembangkit rata-rata bulanan (m3/s)g = Percepatan gravitasi = 9,81 m/sH = Tinggi jatuh efektif (m)E = Energi (KWH = Kilowatt hour) = P x f(t) dimana f

(t) biasanya dalam jam

Page 26: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

DARI UNSUR DEBIT PERLU DIPERHATIKAN HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT :

- Debit pada saat musim hujan- Debit pada saat musim kering- Jumlah bulan kering dan bulan hujan- Bagaimana kejernihan air yang ada, makin jernih makin baik.- Tidak ada unsur-unsur kimiawi pada air yang dapat merusak

turbin misal unsure belerang.- Besaran daripada DAS yang dapat dihitung dengan peta rupa

bumi/peta Bako.- Besaran daripada hujan yang jatuh pada DAS.- Kondisi lahan penutup daripada DAS

Page 27: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Dalam praktis yang dapat mempengaruhi sebuah debit desain antara lain :

•Baik buruknya DAS yang ada•Besar kecilnya curah hujan dan lama hujan pada DAS tersebut.•Topografi dan geologi dari pada DAS tersebut.•Besar kecilnya DAS di hulu daripada rencana bendung dibuat.

Page 28: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Untuk hal-hal praktis dalam masyarakat perdesaan dapat digunakan metode-metde sederhana dalam merencanakan Q desain :

•Penggunaan GPS untuk lokasi. (ada pada beberapa HP)

•Untuk mengukur kecepatan aliran menggunakan jam tangan/stop watch dengan melempar daun atau kertas dalam jarak tertentu sehingga kita dapat mencatat kecepatan dalam meter/detik (V)

•Dengan alat ukur sederhana gambar luasan dari profil sungai meter persegi (A); bisa juga diasumsikan sesuai data garis sungai yang ada pada musim hujan maupun musim kemarau.

•Sehingga diperoleh debit desain pada waktu tertentu Qt = At x Vt dalam m3/detik. Dengan mendapatkan A hujan dan A kering maka mempunyai Q hujan dan Q kering.

•Cek Data Hujan bisa diperoleh di dinas PU setempat atau Dinas BMKG setempat dicek perbandingan bulan hujan dan bulan kering.

• Q desain = (Q hujan x bulan hujan + Q kering x bulan kering)/12

Page 29: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Asumsi-asumsi yang biasa digunakan :

- efisiensi turbin diasumsikan 90% efisiensi generator dan

- Factor kehilangan tinggi di saluran serta penstock diasumsikan sebesar 90%

sehingga rumus di atas bisa disederhanakan : (Tabel Perhitungan Potensi

Daya Terlampir)

P (KW) = 0,8 x 0,9 x beda tinggi x Qdesain

E (KWH) = P x 24 jam x 365 hari x 70% (asumsi Faktor Pembangkit)

Note : H (m) = Beda tinggi antara tempat pengambilan dan tempat

pembangkitan/power house

Page 30: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Beda tinggi (H) delta meter dapat diperoleh dengan berbagai kondisi antara lain :

•Sungai yang mempunyai kemiringan yang cukup tajam.•Sungai yang mempunyai terjunan-terjunan.•Saluran-saluran miring pada daerah irigasi•Bangunan-bangunan terjun pada daerah irigasi.•Adanya embung/situ/bendungan/danau.

Page 31: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Contoh : Diketahui

H = 100 m

Qdesain :

- Qhujan = 5 m3/d selama 7 bulan

- Q kering = 1 m3/dt selama 5 bulan

P = 0,8 (koeff eff alat) x 0,9 (asumsi factor kehilangan tinggi) x

100 m x 3,33 m3/dt

= 239,76 KW

E = 239,76 x 24 jam x 365 hari x 70% (Plant factor)

= 1.470.208 KWH

Kalau kita mengikuti Permen ESDM 12 th 2014 maka PLTMH tersebut punya nilai ekonomis tahunan sebesar : 1.470.208 x 970 (harga tegangan rendah) x 1,1 (koeff daerah Sumatera) = 1,569 M selama 20 tahun bila telah berijin;

Nilai Ekonomis untuk ijin baru : 1.470.208 x 1270 x 1,1 = 2,054 M

utk tahun ke 1 sd 8 dan : 1.470.208 x 770 x 1.1 = 1,245 M utk tahun ke 9 sd 20

Page 32: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 33: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Sumber : Mitra kerja dengan PT. Andritz

Page 34: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

1. Kombinasi penempatan lokasi bendung, waterway dan rumah pembangkit yang tepat sehingga dapat menemukan tinggi jatuh / head yang maksimum.

2. Aplikasi dari seri hidrologi kemudian dikelompokan dalam sifat yang menyerupai antara lain basah dan kering untuk satu tahun tanpa pemilahan (gambar 1) atau basah1, kering dan basah 2 dalam satu tahun (gambar 2) atau basah 1, kering 1, kering 2 dan basah 2 untuk satu tahun (gambar 3) Untuk lebih jelasnya bisa di lihat pada gambar di bawah.

3. Data basah dan kering untuk satu tahun (gambar 1) atau basah1, kering dan basah 2 dalam satu tahun (gambar 2) atau basah 1, kering 1, kering 2 dan basah 2 untuk satu tahun (gambar 3) dibuatkan FDC masing masing yang ditunjukan untuk satu tahun tampa pemisahan yang secara umum sering dipakai (gambar 4), sedang pemisahan FDC majemuk 3 pemisahan/pengelompokan basah 1, kering dan basah 2 (gambar 5) dan pemisahan FDC majemuk 4 pemisahan/pengelompokan basah 1, kering 1, kering2 dan basah 2 (gambar 6)

Page 35: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Gambar 1 : Pengelompokan Debit-1 (Satu Tahun)

Gambar 4 : Pengelompokan Debit menjadi 3 (Basah-1, Basah-2, Kering-1)

Gambar 3 : Pengelompokan Debit menjadi 4 (Basah-1, Basah-2, Kering-1, Kering-2)

Gambar 2 : Rating Curve Debit-1 (Satu Tahun)

Gambar 5 : Rating Curve Debit-3 fase (Basah-1, Basah-2, Kering)

Gambar 6 : Rating Curve Debit-4 (basah-1, Basah-2, Kering-1, Kering-2)

Page 36: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Selain hal-hal teknis keberhasilan suatu PLTA/PLTM juga dipengaruhi oleh beberapa kebijakan dan iklim usaha yang ada antara lain :•Perijinan di tingkat Kabupaten yang masih berputar-putar dan tidak adanya keseragaman antara satu daerah dengan daerah lainnya. Reformasi birokrasi yang selalu didengung dengungkan oleh pemerintah masih banyak jalan ditempat untuk perijinan pengusahaan PLTA dan PLTM tersebut.

•Proses alur perijinan di pihak PLN dan ESDM yang masih tidak seragamnya serta minimnya pemahaman atas proses ataupun potensi yang dimiliki suatu sungai.

•Penetapan tarif bagi investor swasta dengan permen 12 tahun 2014 sudah cukup memadai.

•Kemauan pemerintah untuk pembangunan desa baik dari visi misi Presiden 2014-2019, juga siaran pers dari ESDM dan Koperasi merupakan momentum waktu waktu yang tepat untuk memaksimalkan potensi energi terbarukan pada desa-desa.

•Pemahaman bahwa perencanaan dan pembangunan PLTA/PLTM tidak semudah yang dipikirkan semua pihak sehingga perlu support yang nyata dari Pemerintah.

•Pemahaman dan support dari pihak perbankan dan lembaga keuangan untuk energi terbarukan dan khususnya PLTA/PLTM masih diperlukan sehingga investor tidak menjadi ragu-ragu baik dari perencanaan maupun masa konstruksi.

Page 37: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Pembahasan dari melihat potensi dari Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro untuk Desa maka perlu langkah-langkah yang simultan dari semua pihak terkait :

•Pemerintah cg. ESDM, Dalam Negeri, Keuanagn, Koperasi dan PLN perlu menyatukan kemauan bersama bahwa Desa yang memiliki sungai bisa menjadi penopang utama dari penyediaan listrik tenaga air. Perlunya pemahaman support Pemerintah dalam pembangunan awal PLTM dan pengelolaan dengan Koperasi dan peran serta Masyarakat Desa secara mandiri atau variasi dengan support pihak swasta baik secara CSR muapun bisnis to bisnis.

•Pencarian titik-titik potensi (lokasi bendung, jalur water way dan lokasi power house) dan perhitungan potensi PLTMH yang dihasilkan bisa dilakukan secara mandiri oleh desa; bisa pula meminta bantuan pihak-pihak professional ataupun dinas terkait (dinas ESDM).

•Kementrian Kehutanan dengan dibantu desa-desa yang telah mempunyai potensi PLTMH memulai memelihara DAS yang ada di hulu dengan menjaga dan menanam secara terus menerus untuk memperbaiki kondisi DAS yang kita ketahui bersama sedang dalam kondisi kritis.

Page 38: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Ada beberapa hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan mengenai

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi

Desa :

1. Desa merupakan potensi utama daripada lokasi PLTM/PLTMH

2. Debit dalam meter kubik perdetik dan beda tinggi dalam meter merupakan unsur utama yang dapat diperoleh dengan mudah oleh masyarakat desa.

3. Pembangunan PLTMH dengan mengacu pada target pemerintah maka kementrian ESDM, Keuangan, Dalam Negeri, Koperasi dan PLN perlu membuat formulasi yang tepat sehingga mudah dilaksanakan oleh desa.

4. Dengan dibangunnya PLTMH sebagai aset Koperasi dan Desa akan menjadikan konsen terhadap kepedulian ekosistem/DAS meningkat.

5. Dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi 1067 rupiah/KWH akan bisa menghidupkan kegairahan ekonomi yang tinggi pada desa.

6. Dengan ditunjang ekonomi dari energi hijau yang meningkat maka kepedulian terhadap lingkungan otomatis akan meningkat.

7. Perlunya support teknikal aspek untuk pembelajaran awal.

8. Perlunya panduan untuk pemilihan jenis turbin apakah francis mempunyai efiseinsi tinggi ataukah teknologi sederhana crossflow, disini komunikasi dengan pabrikan yang ada.

Page 39: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

9. GEDE 1 MHPP

1 FDC

3 FDC

2 FDC

0

5

10

15

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Dis

char

ge (

m3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC : Year Round)

0

5

10

15

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Dis

char

ge (

m3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-1 : Wet Season)

0

5

10

15

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Dis

char

ge (

m3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-2 : Transitional Season)

0

5

10

15

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Dis

char

ge (

m3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-3 : Dry Season)0

5

10

15

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Dis

char

ge (

m3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-1 : Wet Season)

0

5

10

15

20

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Dis

char

ge (

m3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-2 : Dry Season)

Page 40: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 41: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

13. KROKOH MHPP

1 FDC

3 FDC

2 FDC

0

15

30

45

60

75

90

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Disc

harg

e (m

3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC : Year Round)

0

15

30

45

60

75

90

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Disc

harg

e (m

3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-1 : Wet Season)

0

15

30

45

60

75

90

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Disc

harg

e (m

3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-2 : Transitional Season)

0

15

30

45

60

75

90

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Disc

harg

e (m

3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-3 : Dry Season)0

15

30

45

60

75

90

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Disc

harg

e (m

3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-1 : Wet Season)

0

15

30

45

60

75

90

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Disc

harg

e (m

3 /s)

Probability (%)

Flow Duration Curve (FDC-2 : Dry Season)

Page 42: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 43: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Sungai Kladen Kondisi Kering

Sungai Kladen Kondisi Kering

Sungai Kladen Kondisi Banjir

Sungai Kladen Kondisi Banjir

Page 44: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Sungai Konang Kondisi Kering

Sungai Konang Kondisi Kering

Sungai Konang Kondisi Banjir

Sungai Konang Kondisi Banjir

Page 45: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Diagram Alir Perijinan PLTM

Page 46: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

HARGA HARGA PERMEN PERMEN

ESDM 12/14ESDM 12/14

HARGA HARGA PERMEN PERMEN

ESDM 12/14ESDM 12/14

Page 47: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Sungai Cianten, Kab. Bogor - Jawa BaratSungai Cianten, Kab. Bogor - Jawa Barat

Page 48: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 49: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 50: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 51: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 52: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 53: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa
Page 54: Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro sebagai Sumber Energi Terbarukan Desa

Terima Kasih