14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses produksi yang menggunakan mesin bubut mulai dari pengawasan, design produk, pemakaian alat-alat mulai dari alat pelindung diri hingga alat kerja yang digunakan akan mempengaruhi pada produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan produksi yang baik dibutuhkan pekerja yang handal yaitu yang mengerti dan memahami cara penggunaan alat dan mesin kerja. Mesin bubut yang biasa digunakan mempunyai beberapa elemen-elemen penting yang mempunyai fungsi masing-msing, seperti kepala tetap, kepala lepas, eretan, alas mesin, gear box, dan lain-lain. Diantara elemen-elemen yang ada terdapat elemen yang kurang mendapat perhatian yaitu penampung beram/chip. Penampung tersebut berfungsi sebagai tempat menampung fluida pendingin dan beram sebagai hasil dari proses membubut. Kekurangan tersebut menyebabkan permasalahan yang sering dikeluhkan konsumen khususnya mahasiswa. Berdasarkan tingginya keluhan mahasiswa mengenai permasalahan dari penampung chip ini, kami selaku penulis mengambil tema ini dengan tujuan agar mahasiswa dalam melakukan kegiatan produksi menjadi lebih praktis dan maksimal dalam mendukung hasil produksi yang lebih baik. 1

Pengembangan Produk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

g

Citation preview

Page 1: Pengembangan Produk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam proses produksi yang menggunakan mesin bubut mulai dari pengawasan,

design produk, pemakaian alat-alat mulai dari alat pelindung diri hingga alat kerja yang

digunakan akan mempengaruhi pada produk yang dihasilkan. Untuk mendapatkan produksi

yang baik dibutuhkan pekerja yang handal yaitu yang mengerti dan memahami cara

penggunaan alat dan mesin kerja.

Mesin bubut yang biasa digunakan mempunyai beberapa elemen-elemen penting

yang mempunyai fungsi masing-msing, seperti kepala tetap, kepala lepas, eretan, alas mesin,

gear box, dan lain-lain. Diantara elemen-elemen yang ada terdapat elemen yang kurang

mendapat perhatian yaitu penampung beram/chip. Penampung tersebut berfungsi sebagai

tempat menampung fluida pendingin dan beram sebagai hasil dari proses membubut.

Kekurangan tersebut menyebabkan permasalahan yang sering dikeluhkan konsumen

khususnya mahasiswa.

Berdasarkan tingginya keluhan mahasiswa mengenai permasalahan dari penampung

chip ini, kami selaku penulis mengambil tema ini dengan tujuan agar mahasiswa dalam

melakukan kegiatan produksi menjadi lebih praktis dan maksimal dalam mendukung hasil

produksi yang lebih baik.

Gambar 1. Mesin bubut horizontal

1

Page 2: Pengembangan Produk

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Permasalahan

Melihat dari objek penelitian, permasalahan yang sering dihadapi mahasiswa adalah

sulitnya selama proses pembersihan mesin bubut dari beram maupun fluida pendingin yang

tertampung pada penampung tersebut sebagai hasil dari proses membubut. Saat pembersihan,

mahasiswa harus mengeluarkan penampung chip dari mesin bubut sehingga waktu yang

dibutuhkan meningkat.

Gambar 2. Penampung chip pada mesin bubut di Politeknik Negeri Jakarta

1.2.2 Ruang lingkup

Penelitian Pengembangan Produk ini menggunakan objek penelitian pada penampung

beram mesin bubut di Bengkel Mesin, Politeknik Negeri Jakarta.

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi kekurangan-kekurangan penampung chip pada

mesin bubut dan menutupi kekurangan tersebut menggunakan metode pengembangan

produk.

2. Mahasiswa dapat berinovasi dengan benda yang dikembangkan.

3. Menghasilkan rancangan baru yang sesuai dengan batasan-batasan tertentu serta sesuai

dengan standar yang berlaku.

2

Page 3: Pengembangan Produk

BAB II

ISI

2.1 Permasalahan Pada Penampung Chip

Permasalahan yang timbul pada Penampung Chip kerap merepotkan para pengguna.

Keefisienan Penampung Produk dalam penggunaan saat hari kerja sangatlah besar. Karena

Penampung Chip bertujuan sebagai tempat pembuangan sisa bubut dari benda kerja.

1. Ketidakefektifan dalam penggunaan penampung chip, yaitu:

- Penampung berat- Mudah karat- Dalam melakukan pembersihan penampung harus diangkat terlebih dahulu- Waktu untuk proses pembersihan lama- Masih ada sisa chip yang tertinggal- Tempat pembuangan fluida kurang maksimal dalam penyerapan.

2.2 Solusi Permasalahan

Pada penelitian yang kami lakukan dengan objek penampung chip, kami menemukan

beberapa solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada. Solusi yang kami temukan akan

menutupi kekurangan-kekurangan yang telah kami jelaskan sebelumnya. Solusi yang kami

dapat adalah dengan menambahkan beberapa perlengkapan dan mengubah design.

2.3 Solusi Desain

Dari beberapa solusi yang didapat, akan dianalisa menurut parameter-parameter yang

sudah ditentukan agar didapat barang yang bisa direkomendasikan untuk Masyarakat luas

adalah.

2.3.1 Solusi desain 1

Dengan menambahkan karet pada ball place bertujuan agar mengurangi benturan

yang diterima oleh ring dan pin agar tidak mudah bergeser sehingga tidak menimbulkan

kerusakan yang besar. Hal tersebut yang mempengaruhi gembok tidak bias dibuka dan kunci

tidak bisa dicabut dari gemboknya.

2.3.2 Solusi desain 2

3

Page 4: Pengembangan Produk

Solusi design 2 hampir sama seperti solusi design 1 tetapi dari kedua ini berbeda di

pemberian lapisan yang bertujuan untuk mencegah karat. Karat yang mengakibatkan gembok

tidak bisa dikunci atau dicabut karena karat menghambat laju penarikan gembok. Oleh karena

itu pada solusi design 2 ini kita memberikan ide dengan cara melapisi bagian yang mudah

karat dengan chrome, memang sedikit menambah biaya tetapi dengan melakukan hal ini akan

menambah umur pemakaian gembok dibanding dengan yang tidak dilapisi chrome karena

mudah berkarat.

2.3.3 Solusi design 3

Solusi design 3 adalah mengganti rancangan pada pin dan ring. Pin dan ring yang

sudah dilapisi karet masih ada kemungkinan akan terjadinga pergeseran pin sehingga ring

pada gembok akan tidak berarturan dan mengakibatkan kunci susah dicabut. Pengubahan

design ini dengan cara merubah dimensi pin dan ring yang awalnya pin hanya berukuran

3mm menjadi 5mm. hal ini akan menambah kekuatan dari pin sehingga ring tidak akan

bergeser akibat benturan yang terjadi secara sengaja atupun tidak sengaja.

2.4 Gambar Desain

2.4.1 desain 1

Gambar

7. Design 1

2.4.2 design 2

4

23

1Keterangan:

1 : wiper karet

2 : slot pengunci

3 : batang wiper

4 : engsel

Keterangan:

1 : wiper karet

2 : batang wiper

3 : tutup berbentuk setengah silinder

4

Page 5: Pengembangan Produk

Gambar 8. Design 2

2.4.3 design 3

Gambar 9. Design 3

5

3 1

Keterangan:

1 : wiper karet

2 : batang wiper

3 : tutup berbentuk setengah silinder

1

3

Keterangan:

1 : wiper karet

2 : batang wiper

3 : rak

2

2

Page 6: Pengembangan Produk

2.5 Analisa Pesaing

Pesaing yang dihadapi hanya satu, karena hanya berfokus pada mesin bubut yang terdapat di Workshop Politeknik Negeri Jakarta.

Bedasarkan kebutuhan pelanggan, penampung chip pada mesin bubut yang di modifikasi di desain dengan memenuhi kebutuhan yang di dapat dari menyebar angket dengan rincian:

1. Tidak merepotkan pengguna pada saat membersihkan sisa chip bubut.2. Penampung Chip mudah dirawat3. Memiliki warna yang menarik4. Mempersingkat waktu dalam pembersihan5. Tidak mudah karat6. Ringan dan aman7. Terdapat saluran keluar untuk fluisa pendingin.

6

DAFTAR KEBUTUHAN PELANGGANNo

.Kebutuhan Nila

iPesaing 1

1 Mudah Digunakan 10 82 Efisiensi 8 83 Ringan 9 74 Anti Karat 9 85 Mudah Dibersihkan 10 86 Perawatan yang Mudah 7 77 Ramah Lingkungan 7 78 Desain Menarik 8 69 Tidak Mudah Melukai 8 7

Page 7: Pengembangan Produk

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada akhir penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa solusi untuk menciptakan

desain baru pada sebuah penampung chip mesin bubut adalah dengan cara mencari apa

permasalahan-permasalahan yang dikeluhkan mahasiswa. Pada penelitian ini, kami memilih

penampung chip mesin bubut sebagai sampel permasalahan pada penelitian. Pada penampung

chip ini, masalah yang paling sering dikeluhkan adalah ketidakefektifan selama proses

pembersihan beram. Maka kami memutuskan untuk mencari beberapa solusi guna

menutupi permasalahan tersebut.

Dari analisa solusi desain yang telah kami analisa terhadap setiap opsi berdasarkan

parameter-parameter yang telah ditentukan, didapat poin-poin penting antara lain:

1. Menurut segi ketahanan, opsi ketiga mempunyai ketahanan paling kuat dengan umur

pemakaian paling lama. Ini didukung dari struktur desain yang lebih kuat dan kokoh.

2. Menurut segi perawatan, semua opsi yang ditawarkan tidak memerlukan perlakuan

perawatan yang khusus. Namun jika melakukan perawatan yang sama, umur

pemakaian opsi ketiga tetap memiliki ketahanan yang lebih bagus dibanding pilihan

lainnya.

3. Menurut segi biaya produksi dan tingkat kesulitan pembuatan, pembuatan opsi

pertama dan opsi kedua mempunyai biaya produksi yang sama namun tingkat

kesulitan paling mudah adalah opsi pertama dibandingkan dengan opsi lain.

4. Menurut segi kontrol pemakaian, opsi kedua mempunyai tingkat kontrol pemakaian

yang paling mudah. Ini didukung dari desain yang lebih menarik dan keefektifan

selama proses pembersihan.

1.2 Pemilihan dan Pertimbangan Solusi

Setelah mempertimbangkan dan menganalisa setiap desain yang kami buat dan dilihat

dari parameter-parameter yang telah ditentukan, maka kami mengkaji dan memilih opsi

kedua untuk diterapkan di Bengkel Mesin, Politeknik Negeri Jakarta. Dengan

mempertimbangkan bahwa dalam pemakaian lebih efektif, pengguna mesin akan merasa

lebih nyaman selama proses pembubutan.

7

Page 8: Pengembangan Produk

Tabel 3.2 Perbandingan Analisa Design Opsi

Bobot I II III

Ketahanan 35% 3 1,05 3 1,05 5 1.75

Perawatan 30 % 4 1.2 4 1.2 3 0.9

Biaya

produksi

25 % 4 1 4 1 2 0,5

Kontrol

pemakaian

10% 3 0.3 4 0.4 3 0,3

Jumlah 14 3,55 15 3,65 13 3,45

Penjelasan:

Bobot dipilih berdasarkan keluhan konsumen, dimana semakin tinggi bobot semakin

penting peranannya dalam bengkel teknik mesin maupun industri. Kita ambil contoh biaya

produksi, harga dalam industri sangat penting, semakin murah dan berkualitas suatu barang

maka barang tersebut akan laku terjual.

Pada alternatif pertama terdapat angka 4 dan 1. Angka 4 disini adalah nilai dari

benda yang akan kita produksi, jika perbandingan dengan produk yang ada dalam industri

tinggi, maka produk kita bisa disebut mahal, semakin mahal maka nilai dalam kolom harga

semakin kecil, sebaliknya, semakin murah maka nilai dalam kolom harga semakin besar

karena dapat diterima oleh konsumen. Sedangkan, nilai 1 sebagai contoh, adalah perkalian

dari bobot dan nilai per seratus. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alternatif pertama

memiliki harga yang cukup murah karena bahan yang digunakan mudah dijangkau,

perawatan yang lebih mudah dibandingkan dengan alternatif ketiga. Ketahanan yang dimiliki

oleh alternatif pertama cukup untuk menahan beban-beban tarik dan kejut pada sistem ini,

kemudian kontrol pemakaian cukup mudah.

Pada alternatif kedua memiliki harga yang sama dengan alternatif pertama, namum

mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dalam proses produksi, yang disebabkan oleh

pembuatan tutup berbentuk setengah silinder yang menuntut ketelitian yang tinggi dan

menjadikan tampilan dari benda modifikasi ini menarik, kontrol pemakaian yang cukup

mudah karena sistem kerja tutup yang bisa dibuka-tutup tanpa adanya penambahan dimensi.

8

Page 9: Pengembangan Produk

Pada alternatif ketiga ini memiliki harga yang cukup mahal dikarenakan

membutuhkan pelat yang lebih banyak dibanding alternatif pertama maupun kedua untuk

membuat bagian rak. Ketahanan pada alternatif ketiga ini mempunyai nilai yang paling tinggi

karena menggunakan tutup bentuk datar yang disambung menggunakan las sehingga mampu

menahan beban-beban tarik dan kejut yang diberikan pada alternatif ini.

Alasan opsi kedua paling cocok diterapkan di Bengkel Teknik Mesin, Politeknik

Negeri Jakarta, adalah:

1. Biaya produksi yang murah.

2. Beram yang dibersihkan tidak akan jatuh ke lantai karena tertampung pada

penutupnya.

3. Keefektifan dalam pemakaian dibandingkan dengan opsi lainnya.

4. Kontrol pemakaian yang cukup mudah.

5. Tampilan desain yang menarik.

1.3 Pengembangan Desain Modifikasi

Produk yang baik adalah produk yang memiliki manfaat sesuai yang dibutuhkan oleh

konsumen. Setelah dari beberapa opsi tersebut dipilih satu opsi sebagai rekomendas, maka

produk tersebut dituntut untuk bisa berkembang menjadi lebih baik sesuai perkembangan

jaman. Produk tersebut harus mampu berkembang dari segi harga untuk jadi lebih murah

maupun dari segi bentuk agar makin nyaman digunakan.

Beberapa bagian yang bisa dikembangkan pada opsi kedua , adalah sebagai berikut:

1. Bagian material dapat diganti bahan yang lebih murah guna mengurangi biaya

produksi namun masih tetap memprioritaskan kekuatan bahan.

2. Batang wiper dapat diganti dengan bahan yang lebih flexibel.

3. Desain penutup dapat dikembangkan agar tampilan menjadi lebih menarik.

1.4 Penutup

Kami menyarankan pada pembaca untuk selalu mencari awal permasalahan suatu

produk dalam upaya untuk mengembangkannya kembali dan dalam upaya melakukan

rekayasa balik suatu produk, alangkah baiknya apabila produk yang akan direkayasa balik

tersebut memiliki segmen dan peminat pada pasar, sehingga pada akhirnya rekayasa balik

9

Page 10: Pengembangan Produk

produk tersebut dapat menghasilkan keuntungan / laba bagi perusahaan yang meneliti

rekayasa balik produk tersebut.

Terdapat banyak kekurangan pada desain dan modifikasi kami dikarenakan

terbatasnya kemampuan dan pengetahuan perancangan kami, oleh karena itu kami banyak

berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis

demi kebaikan makalah ini dan penulisan makalah pada kesempatan berikutnya. Semoga

makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

10