27
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN BIOKIMIA PERAIRAN TAHUN 2014 Nama : M Ali Rahman NPM : 230210130059 Lab : TPHP ABSTRAK Setiap alat mempunyai fungsi dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu mengenali bahan dan setiap jenis alat berdasarkan fungsi, dan prosedur penggunaannya masing-masing sehingga diperoleh data yang cukup valid untuk dianalisa. Praktikum kali ini dilakukan pada tanggal 28 oktober 2014 di laboratorium TPHP FPIK Universitas Padjadjaran adapun peralatan yang digunakan seperti korteks, neraca, alat sentrifugasi, destilasi, bunsen, biuret, thermometer, gelas-gelas kimia, spektrofotometer, hot plate, incubator, dan lemari pendingin. Setelah mengenal dan mengetahui fungsi dan cara kerja masing-masing alat dapat menghindari dari kesalahan penggunaan alat tersebut. Karena apabila praktikan tidak mengetahui cara kerja dan fungsi masing- masing alat, kita dapat melakukan kesalahan yang nantinya dapat berbahaya bagi praktikan tersebut maupun praktikan

Pengenalan Alat Dan Bahan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

alat dan bahan

Citation preview

PENGENALAN ALAT DAN BAHANBIOKIMIA PERAIRANTAHUN 2014Nama: M Ali RahmanNPM: 230210130059Lab: TPHP

ABSTRAKSetiap alat mempunyai fungsi dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu perlu mengenali bahan dan setiap jenis alat berdasarkan fungsi, dan prosedur penggunaannya masing-masing sehingga diperoleh data yang cukup valid untuk dianalisa. Praktikum kali ini dilakukan pada tanggal 28 oktober 2014 di laboratorium TPHP FPIK Universitas Padjadjaran adapun peralatan yang digunakan seperti korteks, neraca, alat sentrifugasi, destilasi, bunsen, biuret, thermometer, gelas-gelas kimia, spektrofotometer, hot plate, incubator, dan lemari pendingin. Setelah mengenal dan mengetahui fungsi dan cara kerja masing-masing alat dapat menghindari dari kesalahan penggunaan alat tersebut. Karena apabila praktikan tidak mengetahui cara kerja dan fungsi masing-masing alat, kita dapat melakukan kesalahan yang nantinya dapat berbahaya bagi praktikan tersebut maupun praktikan yang lainnya. Kesalahan yang sekecil apapun dapat merubah hasil dari praktikum.Kata Kunci : Peralatan dan bahan laboratoriumPENDAHULUANDidalam praktikum biokimia seringkali praktikan tidak terlepas dari alat-alat yang berada di laboratorium. Peralatan yang digunakan pada laboratorium biokimia hampir sama dengan peralatan-peralatan yang umumnya digunakan di laboratorium kimia, yaitu berupa alat-alat gelas antara lain : tabung reaksi, cawan petri, pipet ukur, dan pipet volumetrik, labu ukur, labu erlenmeyer, gelas piala, pH meter, gelas arloji, termometer, botol tetes, pembakar spirtus, kaki tiga dengan kawat asbes, dan rak tabung reaksi.(Anonym, 2012). Di samping peralatan gelas tersebut, pada laboratorium masih ada sejumlah alat yang khusus antara lain : autoklaf, oven, mikroskop, jarum ose (inokulum), jarum preparat, gelas objek, kaca penutup, keranjang kawat untuk sterilisasi, inkubator untuk membiakan mikroorganisme dengan suhu tertentu yang kostan, spektrofotometer untuk mengukur kepekatan suspensi atau larutan, penangas air untuk mencairkan medium, magnetik stirrer untuk mengaduk, dan tabung durham untuk penelitian fermentasi.(Anonym, 2012). Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.(Walton. 1998).Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik. Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan didalam laboratorium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan khusus sesuai dengan kebutuhan. (Imamkhasani, 2000).

METODOLOGIWaktu dan TempatWaktu: Selasa, 28 Oktober 2014Tempat: Laboratorium TPHP FPIK Universitas PadjadjaranDaftar AlatAlat yang digunakan dalam praktikum kali ini yaitu korteks, neraca, alat sentrifugasi, destilasi, bunsen, biuret, thermometer, gelas-gelas kimia, spektrofotometer, hot plate, incubator, dan lemari pendingin.

HASIL DAN PEMBAHASAN1. Vortex Mixer

Sumber : http://202.67.224.138/pdimage/77/2348277_velp_vortex_mixer_zx3_jpg_489_d.jpg.Vortex mixer adalah alat yang digunakan untuk mencampur larutan yang ada dalam tabung reaksi. Alat ini terdiri dari sebuah motor listrik dengan drive shaft berorientasi vertikal dan melekat pada sepotong karet. Ketika tabung reaksi atau wadah lain yang sesuai ditekan pada cangkir karet vortex mixer maka gerak akan ditransmisikan ke dalam cairan dan terbentuk pusaran.2. NeracaAdalah suatu alat untuk mengukur massa benda. Massa adalah banyaknya zat yang terkandung di dalam suatu benda. Satuan SI-nya adalah kilogram (kg). Sedangkan berat adalah besarnya gaya yang dialmi benda akibat gaya tarik bumi pada benda tersebut. Satuan SI-nya Newton (N). Untuk mengukur massa benda dapat digunakan neraca atau timbangan.Neraca dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti :a. Neraca Ohaus Neraca Ohaus dua lengan

Sumber : http://rumushitung.com/wp-content/uploads/2013/06/gambar-neraca-ohaus-2-lengan.jpg.

Nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tapi skala satuan dan 1/100 nya di putar. Neraca ini memiliki dua lengan. Lengan depan terdapat satu anting logam yang digeser-geser dari 0, 10, 20, , 100g. Sedangkan lengan belakang lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, , 500 g. Selain dua lengan, neraca ini memiliki skala utama dan skala nonius. Skala utama 0 sampai 9 g sedangkan skala nonius 0 sampai 0,9 g. Neraca Ohaus tiga lengan

Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-C72d9i-jOy4/T1f3BWPYnJI/AAAAAAAAAQQ/CVglgCw-5bg/s1600/neraca-ohauss.jpg. Neraca Ohauss tiga lengan mempunyai nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser. Neraca ini memiliki tiga lengan, yakni sebagai berikut: Lengan depan memiliki anting logam yang dapat digeser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4,., 10gr.Di mana masing-masing terdiri 10 skala tiap skala 1 gr. Jadi skala terkecil 0,1 gram Lengan tengah, dengan anting lengan dapat digeser, tiap skala 100 gr, dengan skala dari 0,100, 200, , 500gr. Lengan belakang, anting lengan dapat digeser dengan tiap skala 10 gram, dari skala 0, 10, 20, , 100 gr.b. Neraca Digital

Sumber : http://jogjas.com/indogama/wp-content/uploads/pa642.jpg.Neraca digital merupakan alat yang sering ada dalam laboratorium yang digunakan untuk menimbang bahan yang akan digunakan. Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta cara kalkulasi fecare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga yang hanya timbul ditampilkan layar LCD-nya (Mansur, 2010). Kita mengenal neraca digital sebagai alat ukur untuk satuan berat. Dibandingkan dengan neraca jaman dulu yang masih menggunakan neraca analog atau manual, neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan) (Timbangandigital, 2010).

c. Neraca Analitis Dua Lengan

Sumber : http://jogjas.com/indogama/wp-content/uploads/pa642.jpg.Jenis neraca ini digunakan untuk mengukur massa benda misalnya emas, batu, dan kristal benda. Batas ketelitian alat ini : 0,1 gr. Bagian-bagian dari alat ini:1. Letak anak timbang2. Anak timbang3. Jarum indikator4. Tempat zat yang akan ditimbang.Dalam penggunaan neraca ini harus diingat bahwa :1. Letak anak timbang disebelah kiri hadapan penimbang.2. Letak zat yang akan ditimbang disebelah kanan hadapan penimbang.3. Apabila jarum indikator bergerak kekiri itu berarti beban/massa lebih berat disebelah kanan.4. Apabila jarum indikator bergerak kekanan itu berarti beban/massa lebih berat disebelah kiri.5. Pada saat menimbang harus selalu dalam keadaan tertutup.6. Selalu menggunakan kertas timbang.

d. Neraca Lengan Gantung

Sumber : http://3.bp.blogspot.com/_j53fKsOnq6A/TJjIhgSO63I/AAAAAAAAIys/GSz2_hsgyuU/s400/timbangan+dacin+mini.JPG Neraca ini berguna untuk menentukan massa benda dan biasanya digunakan oleh pedagang. Cara penggunaanya relative mudah: Tempatkan benda yang akan diukur pada tempat penyimpan beban. Kemudian geser beban pemberat disepanjang batang bersekala sampai setimbang. Baca skala pada batang tersebut. Catat hasil pengukurannya.3. Alat Sentrifugasi

Sumber : http://cdn1.bigcommerce.com/server2300/zcgfz4/products/3902/images/7017/tabung_sentrifugasi_15_ml__95413.1409390831.1280.1280.jpg?c=2.Alat sentrifugasi berfungsi untuk mengendapkan dan memisahkan padatan dari larutan.4. Alat Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

Sumber : http://bisakimiadotcom.files.wordpress.com/2013/02/distillations.jpg.5. Pembakar Bunsen

Sumber : http://radialdirect.com.au/bunsen-burner-in-science-lab.jpg Berfungsi Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose. Cara kerjanya sangat sederhana yaitu menyalakan Bunsen Yaitu dengan membakar bagian atas atau sumbu dari bunsen, atur sampai terbentuk api warna biru.6. Buret

Sumber : http://www.harpercollege.edu/tm-ps/chm/100/dgodambe/thedisk/labtech/buret1.jpg.

Buret adalah sebuah peralatan gelas laboratorium berbentuk silinder yang memiliki garis ukur dan sumbat keran pada bagian bawahnya .digunakan untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi. Buret sangatlah akurat, buret kelas A memiliki akurasi sampai dengan 0,05 cm. Oleh karena presisi buret yang tinggi, kehati-hatian pengukuran volume dengan buret sangatlah penting. Ketika membaca buret, mata harus tegak lurus dengan permukaan cairan. Bahkan ketebalan garis ukur juga mempengaruhi; bagian bawah meniskus cairan harus menyentuh bagian atas garis. Nilai yang umumnya digunakan adalah dengan menambahkan 0,02 mL jika bagian bawah miniskus menyentuh bagian bawah garis ukur. Oleh karena presisinya yang tinggi, satu tetes cairan yang menggantung pada ujung buret harus ditransfer ke labu penerima, biasanya dengan menyentuh tetesan itu ke sisi labu dan membilasnya ke dalam larutan dengan pelarut. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL. Biuret berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Sedangkan statifnya terbuat dari besi atau baja yang berfungsi untuk menegakkan buret, corong, corong pisah dan peralatan gelas lainnya pada saat digunakan. Dan klem buret terbuat dari besi atau baja untuk memegang buret yang digunakan untuk titrasi.7. Termometer

Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-t1JHPBCndbk/UX-4uqHhFJI/AAAAAAAAABQ/BdnSii0wPN4/s320/lab-thermometer.jpg.Termometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau temperatur gradien dengan menggunakan berbagai prinsip yang berbeda-beda.Berdasarkan fungsi dan kegunaannya, ada beberapa jenis termometer. Berikut ini adalah macam macam termometer :a) Alcohol Thermometer (Termometer Alkohol) Termometer kaca yang mirip dengan termometer air raksa, hanya saja dengan menggunakan cairan alkohol.

b) Mercury-In-Glass Thermometer (Termometer Air Raksa) Termometer air raksa ini menggunakan air raksa sebagai bahan utamanya. Air raksa dimasukkan ke dalam sebuah bola kaca berukuran sangat kecil, dan dimasukkan ke dalam sebuah tabung kaca sempit.

c) Termometer Digital Karena perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer digital yang prinsip kerjanyasama dengan termometer yang lainnya yaitu pemuaian. Pada termometer digital menggunakanlogam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan olehrangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca. Cara Menggunakan termometer digital ini, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.

Sumber : http://2.bp.blogspot.com/-PYx Xn5atik/TocUz8Li2sI/AAAAAAAAABc/_4lQW-_L5hM/s1600/TERMOMETER.jpg.8. Gelas-Gelas Kimia 1). Gelas Kimia (beaker)

Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-cmxMpUh_9b4/Ubu9n29CzBI/AAAAAAAAAME/NAvBeAzOfuU/s1600/Beaker+500ml.jpg.Gelas kimia berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Beaker Glass ini berfungsi diantaranya untuk : Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi Menampung zat kimia Memanaskan cairan Media pemanasan cairan

2). Labu Erlenmeyer

Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-cmxMpUh_9b4/Ubu9n29CzBI/AAAAAAAAAME/NAvBeAzOfuU/s1600/Beaker+500ml.jpg.Labu Erlenmeyer berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2L. Labu Erlenmeyer ini berfungsi diantaranya untuk : Untuk menyimpan dan memanaskan larutan Menampung filtrat hasil penyaringan Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi 3). Gelas ukur

Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-JTZ7XCByNQk/Tn3VTC0oYmI/AAAAAAAAAKA/NS1DtWl4S_c/s1600/13.+Gelas+Ukur.jpg.Berupa gelas tinggi dengan skala di sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. Gelas ukur berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu 4). PipetAlat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas. Jenisnya: Pipet seukuran digunakan untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat, bagian tengahnya menggelembung. Ukuran/volume pipet ini bervariasi dari 1 mL sampai 100 mL. Tingkat kesalahannya kurang dari 0,01 mL.

Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-l7g41vSjUuw/UfWm-GEFiiI/AAAAAAAAAP8/L89B0X6GM2g/s1600/pipet+volumetrik.jpg. Pipet berukuran berupa pipa kurus dengan skala di sepanjang dindingnya. Berguna untuk mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat.

Sumber : http://4.bp.blogspot.com/-ipEL8TD5w5I/UFDABPc3GJI/AAAAAAAAAG0/BdwISDfzylg/s1600/pipetukur.jpg. Pipet tetes berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

Sumber : http://202.67.224.132/pdimage/53/4358153_img01959-20131002-0702.jpg.6). Tabung reaksiBerupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. Tabung reaksi ini berfungsi yaitu sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil 7). Kaca arlojiTerbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Kaca arloji ini berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator

9. Spektrofotometer

Sumber : http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/10/Spektrofotometri.jpg/220px-Spektrofotometri.jpg Spektrofotometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu pada suatu obyek kaca atau kuarsa yang disebutkuvet. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap dan sisanya akan dilewatkan. Alat ini memiliki prinsip kerja hasil penggabungan dari alat spektrometer dan fotometer. Spektrometer adalah alat yang menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu. Sedangkan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsikan. Spektrometer memiliki alat pengurai seperti prisma yang dapat menyeleksi panjang gelombang dari sinar putih. Pada fotometer terdapat filter dari berbagai warna yang memiliki spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.

10. Hot Plate

Sumber : http://sulaiman-analis.blogspot.com/2013/09/mengenal-peralatan-laboratorium_19.html Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.11. Inkubator

Sumber : http://www.helodermen.de/Bild_Banner/gr_pics_neu/Inkubator%20(1).jpg.Inkubator (Incubator) Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Suhu di dalam inkubator konstan dan dapat diatur sesuai dengan tujuan inkubasi. Bentuk inkubator yang dikenal ada yang berupa shaker dan water bath. Di dalam laboratorium, digunakan untuk menumbuhkan bakteri pada suhu tertentu, menumbuhkan ragi dan jamur, menyimpan biakan murni mikroorganisme I pada suhu rendah. Inkubator biasanya hanya dapat diatur di atas suhu kamar, sedangkan cooled inkubator dapat diatur baik pada suhu di bawah maupun diatas suhu kamar. Prinsip kerjanya yaitu mengubah energi listrik menjadi energi panas. Kawat nikelin akan menghambat aliran elektron yang mengalir sehingga mengakibatkan peningkatan suhu kawat. Cara penggunaan inkubator adalah semua medium yang sudah dimasukan ke dalam cawan petri dan terbungkus kertas dimasukan ke dalam inkubator selama 24 jam dengan suhu konstan sesuai dengan yang diinginkan.

KESIMPULANDari praktikum ini praktikan dapat mengenali alat dan bahan yang digunakan, dan setiap alat mempunyai fungsi dan cara penggunaan yang berbeda-beda. Oleh karena itu praktikan perlu mengenal setiap jenis alat, fungsi, dan prosedur penggunaannya masing-masing. Setelah itu mengenal dan mengetahui fungsi dan cara kerja masing-masing alat dapat menghindari dari kesalahan penggunaan alat tersebut. Karena apabila praktikan tidak mengetahui cara kerja dan fungsi masing-masing alat, praktikan dapat melakukan kesalahan yang nantinya dapat berbahaya bagi praktikan tersebut maupun praktikan yang lainnya. Kesalahan yang sekecil apapun dapat merubah hasil dari praktikum yang telah dilakukan.

DAFTAR PUSTAKATaiyeb, M. 2006. Pengenalan Alat Laboratorium. Jurusan Biologi FMIPA UNM.MakassarSudarmadji. 2005. Penuntun Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : LepdikbudWirjosoemarto.K, dkk. 2004. Teknik Laboratorium. Jica. IMSTEP Anonim.2013. Instrumen Dasar Laboratorium.http://rindachie.wen9.com/menu/labs/alkes.html (diakses tanggal 2-11-2014jam19.30 WIB)amydahlia.2011. Pengenalan Alat-Alat Laboratorium.http://amydahlia.wordpress.com/2011/10/18/nama-fungsi-dan-cara-kerja-alatalatlaboratorium-mikrobiologi/ (diakses tanggal 2-11-2014 jam 20.00)http://kimia.unsoed.ac.id/?page_id=511 (Diakses tanggal 2-11-2014 jam 20.30 WIB)Achmad Sulaiman.2013. mengenal Peralatan laboratorium. http://sulaiman-analis.blogspot.com/2013/09/mengenal-peralatanlaboratorium_19.html (Diakses tanggal 3-11-2014 jam 18.30 WIB) Ailsa Giovani.2013. Pengujian Alat dan Teknik Praktikum Mikrobiologi Pangan. http://ailsagiovanni.blogspot.com/2013/01/pengujian-alat-dan-teknik-praktikum.html (Diakses tanggal 3-11-2014 jam 19.00 WIB)