pengenalan mikroskop

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aja

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan kemampuan mata manusia yang terbatas maka untuk pengamatan mineral penyusun batuan lebih lanjut harus menggunakan alat yaitu mikroskop. Yang dimaksud di sini adalah mikroskop polarisasi yang berbeda dengan mikroskop biasa, dimana mikroskop biasa hanya memperbesar benda yang diamati. Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan cahaya terpantul. Selain itu, perbedaannya pada beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator, kompensator dan lensa amici bertrand. Jenis/tipe dari mikroskop ini cukup beragam, ada beberapa tipe yang biasa digunakan misalnya tipe Olympus, Bausch & Lomb, dan Reichert.Mikroskop terdiri dari dua kata yang diambil dari bahasa Yunani yakni micros yang artinya kecil dan scopein yang artinya melihat. Jadi mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop ditemukan oleh Antony Van Leuwenhoek, dimana sebelumnya sudah ada Robert Hook dan Marcello Malphigi yang mengadakan penelitian melalui lensa yang sederhana. Lalu Antony Van Leuwenhoek mengembangkan lensa sederhana itu menjadi lebih kompleks agar dapat mengamati protozoa, bakteri dan berbagai makhluk kecil lainnya. Kemudian pada sekitar tahun 1600 Hanz dan Jansen telah menemukan mikroskop yang dikenal dengan mikroskop ganda yang lebih baik daripada mikroskop yang dibuat oleh Antony Van Leuwenhoek.Dalam membentuk bayangan, mikroskop menggunakan dua macam lensa yang berbeda fungsinya. Lensa yang paling sering berhubungan dengan mikroskop adalah lensa okuler dan lensa obyektif. Lensa obyektif adalah lensa cembung sedangakan lensa okuler terdiri dari lensa plankonveks yaitu lensa kolektif dan lensa mata. Dari dua macam lensa ini sudah dirancang khusus dengan perbesaran yang berbeda. Sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian diproyeksikan ke atas lensa okuler. Bayangan nyata tadi diperbesar oleh okuler untuk menghasilkan bayangan maya yang kita lihat. Dalam praktikum mineragrafi ini, jenis mikroskop yang digunakan adalah mikroskop polarisasi Nikon. Mikroskop ini digunakan untuk mengamati mineral untuk melihat kenampakannya secara mikroskopik. Dalam hal ini pengamatan yang akan dilakukan adalah pengamataan mineral bijih dan mineral tranparan menggunakan mikroskop polarisasi yang berbeda dengan mikroskop biasa yang hanya memperbesar benda yang akan diamati. Mikroskop polarisasi menggunakan cahaya yang dibelokkan atau terbias, bukan cahaya terpantul. Hal itu berhubungan dengan teknik pembacaan data yang dilakukan melalui lensa yang mempolarisasi obyek pengamatan. Hasil polarisasi obyek tersebut selanjutnya dikirim melalui lensa obyektif dan lensa okuler ke mata (pengamat). Selain itu, perbedaannya pada beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici Bertrand. Selain itu memiliki meja objek dimana objek yang akan di amati apabila tidak berada di bawah lensa objektif dapat dipindahkaan menggunakan pengarah preparat yaitu pengarah sumbu absis (sumbu x) dan pengarah sumbu ordinat (sumbu y).1.2 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari praktikum ini meliputi :1. Pengenalan mikroskop polarisasi Nikon dan bagian-bagiannya.2. Pengenalan cara penggunaan mikroskop polarisasi Nikon.

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud

Adapun maksud diadakannya praktikum ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian dari mikroskop polarisasi serta bagaimana menggunakan mikroskop ini untuk mengamati mineral bijih dan transparan dengan benar.

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :1. Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop polarisasi Nikon dan fungsinya.2. Mahasiswa dapat mengetahui cara menggunakan mikroskop polarisasi Nikon untuk mengamati mineral.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Jenis-jenis Mikroskop

Mikroskop yang dipergunakan untuk pengamatan sayatan tipis dari batuan, pada prinsipnya sama dengan mikroskop yang biasa dipergunakan dalam pengamatan biologi. Keutamaan dari mikroskop ini adalah cahaya (sinar) yang dipergunakan harus sinar terpolarisasi. Karena dengan sinar itu beberapa sifat dari kristal akan nampak jelas sekali. Salah satu faktor yang paling penting adalah warna dari setiap mineral, karena setiap mineral mempunyai warna yang khusus. Untuk mencapai daya guna yang maksimal dari mikroskop polarisasi maka perlu dipahami benar bagian-bagiannya serta fungsinya di dalam penelitian. Setiap bagian adalah sangat peka dan karenanya haruslah dijaga baik-baik. Kalau mikroskop tidak dipergunakan sebaiknya ditutup dengan kerudung plastik. Bagian-bagian optik haruslah selalu dilindungi dari debu, minyak dan kotoran lainnya. Perlu diketahui bahwa butir debu yang betapapun kecilnya akan dapat dibesarkan berlipat ganda sehingga akan mengganggu jalannya pengamatan. Adapun jenis-jenis mikroskop yaitu sebagai berikut :

2.1.1 Mikroskop Cahaya (Light Microscope)

Memiliki dua jenis lensa yaitu obyektif dan okuler, sistem kerjanya dibantu dengan cara pantulan cahaya yang menembus obyek yang diamati dan mampu memperbesar bayangan obyek hingga 1000 x . Merupakan mikroskop yang mempunyai bagian bagian yang terdiri dari alat-alat yang bersifat optik, berguna untuk mengamati benda-benda atau preparat yang transparan. Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa ialah mikroskop ultraviolet, karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia maka bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya.Lensa obyektif berfungsi untuk pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai apertura yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada obyek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal. Jika daya pisah kurang maksimal maka dua benda akan terlihat menjadi satu dan pembesarannyapun akan kurang optimal. Bagian - bagian mikroskop cahaya :1. Lensa okuler yaitu lensa yang berhadapn langsung dengan mata pengamat, lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.2. Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.3. Sekrup Pengarah Kasar (Makrometer), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.4. Sekrup Pengarah Halus (Mikrometer), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.5. Revolver, berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.6. Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.7. Pegangan, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop. Pegangan mikroskop sangat penting apabila mikroskop akan diangkat atau dipindahkan.8. Pegangan sedia (penjepit kaca), penjepit ini berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.9. Meja Objek, berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan objek yang akan di amati.10. Kondensor, kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik-turunkan.11. Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.12. Sendi Inklinasi (Pengatur Sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.13. Reflektor (cermin), terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.14. Kaki, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.2.1.2 Mikroskop Lapangan Gelap (Dark Field Microscope)

Mikroskop ini dilengkapi dengan suatu kondensor yang tidak memungkinkan adanya intensitas cahaya kuat sehingga dengan demikian bisa terjadi lapangan penglihatan yang kurang begitu terang (relatif gelap). Kegunaannya untuk melihat gerakan-gerakan bakteri khususnya Treponema pallidum. Treponema pallidum memiliki gerakan yang khas, sehingga dapat dibedakan dari spesies Treponema yang lain. Dalam kaitan dengan rapid diagnosis dari penyakit kholera, mikroskop ini dapat digunakan.

2.1.3 Mikroskop Fluoresen (Fluorescence Microscope)

Mikroskop ini dilengkapi dengan suatu sumber UV light (sinar ultra violet). Kegunaannya untuk mendeteksi agen etiologik (Ag) atau respon imun (Ab) pada spesimen penderita penyakit infeksi yang dicurigai . Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau Antigen (seperti bakteri, ricketsia, atau virus) dalam jaringan. Dalam teknik ini protein antibodi yang khas mula-mula dipisahkan dari serum tempat terjadinya rangkaian atau dikonjungsi dengan pewarna pendar. Karena reaksi Antibodi-Antigen itu besifat khas, maka peristiwa pendar akanan terjadi apabila antigen yang dimaksud ada dan dilihat oleh antibodi yang ditandai dengan pewarna pendar.

2.1.4 Mikroskop Ultraviolet

Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet. Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dari pada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultra violet untuk pecahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada mikroskop biasa. Karena cahaya ultra violet tak dapat dilihat oleh mata manusia, bayangan benda harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi Plate). Mikroskop ini menggunakan lensa kuarsa, dan mikroskop ini terlalu rumit serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari-hari.

2.1.5 Mikroskop Fase Kontras (Contranst phase Microscope)

Cara ideal untuk mengamati benda hidup adalah dalam kadaan alamiahnya, yakni tidak diberi warna dalam keadan hidup, namun pada jaringan hidup yang mikroskopik (jaringan hewan atau bakteri) tembus cahaya sehingga pada masing-masing jaringan tak akan teramati, kesulitan ini dapat diatasi dengan menggunakan mikroskop fasekontras. Prinsip alat ini sangat rumit. Apabila mikroskop biasa digunakan nuklus sel hidup yang tidak diwarnai dan tidak dapat dilihat, walaupun begitu karena nukleus dalam sel, nukleus ini mengubah sedikit hubungan cahaya yang melalui meteri sekitar inti. Hubungan ini tidak dapat ditangkap oleh mata manusia disebut fase. Namun suatu susunan filter dan diafragma pada mikroskop fase kontras akan mengubah perbedaan fase ini menjadi perbedaan dalam terang yaitu daerah-daerah terang dan bayangan yang dapat ditangkap oleh mata dengan demikian nukleus (dan unsur lain) yang sejauh ini tidak dapat dilihat menjadi dapat dilihat.

2.1.6Mikroskop Elektron (Elektrone Microscope)

Adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan peambesaran obyek sampai duajuta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektromagnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektro maknetik yang lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya.Macam- macam mikroskop elektron:1. Mikroskop transmisi elektron (TEM)2. Mikroskop pemindai transmisi elektron (STEM)3. Mikroskop pemindai elektron4. Mikroskop pemindai lingkungan electron (ESEM)5. Mikroskop refleksi elektron (REM)

BAB IIIHASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Mikroskop Polarisasi

Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang cara kerjanya membiaskan cahaya, bukan memantulkan cahaya. Dasar yang membedakan mikroskop polarisasi dengan mikroskop biasa yakni adanya beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand. Jenis dari mikroskop ini cukup beragam, ada beberapa tipe mikroskop polarisasi yang biasa digunakan, yakni Nikon, Olympus dan Reetchet. Perbedaan tipe mikroskop tersebut hanya pada penempatan kedudukan bagian-bagiannya, tapi secara umum prinsip penggunaannya relatif sama.

3.2Bagian-bagian Mikroskop Polarisasi

Adapun bagian-bagian dari mikroskop Polarisasi beserta fungsinya yaitu :

3.2.1 Tubus atas bagian atas, meliputi :

1. Lensa okulerBerfungsi untuk melihat objek yang akan diamati.

2. Eye pieceBerfungsi sebagai tempat meletakkan mata saat mengamati objek.3. DioptringBerfungsi untuk memperjelas bayangan benda pada saat pengamatan dan mengatur posisi lensa okuler.4. Pin holeBerfungsi untuk mengatur gelap-terangnya lensa amici Bertrand.5. Lensa Amici BertrandBerfungsi untuk memperjelas gambar interferensi bagian dalam.6. Skala lensa amici BertrandSebagai skala dalam memperjelas gambar interferensi bagian dalam.7. Pengunci tubus atas bagian atasBerfungsi untuk mengunci tubus atas bagian atas.

3.2.1.1 Tubus atas bagian tengah, meliputi :

8. AnalisatorBerfungsi untuk mendapatkan warna obsorbs maksimum pada saat pengamatan nikol silang.9. Pengunci skala analisatorBerfungsi untuk mengunci skala analisator.10. Skala analisatorBerfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator secara detail.11. Skala nonius analisatorBerfungsi untuk menunjukkan nilai kedudukan analisator lebih detail.12. KompensatorBerfungsi untuk menentuan WI maksimum, bias rangkap dan TRO.13. Keping gips (530 mm)Berfungsi untuk menentukan tambahan dan pengurangan warna interferensi yang berharga 530 mm.14. Keping mikaMenentukan harga bias rangkap dan warna interferensi yang tinggi pada kristal yang mempunyai harga 50 mm.15. Baji kuarsaBerfungsi untuk menentukan penambahan dan pengurangan warna interferensi yang mempunyai harga 0,009 mm.16. Pengunci tubus atas bagian tengahBerfungsi untuk mengunci tubus atas bagian tengah.

3.2.1.2 Tubus atas bagian bawah, meliputi :

17. FilterBerfungsi untuk menyaring debu pada mikroskop.18. MikrofotometriUntuk mengambil gambar sayatan tipis batuan.19. Tabung halogenBerfungsi untuk digunakan pada saat pengamatan mineral bijih.20. Cincin tabung halogenBerfungsi sebagai letakan lensa pada tabung halogen.21. Dusty cupBerfungsi untuk membersihkan debu pada mikroskop.

3.2.2 Tubus tengah, meliputi :22. Lengan mikroskopBerfungsi sebagai penyangga tubus atas dan tubus tengah serta sebagai pegangan saat mengangkat mikroskop.23. Pengarah halus Untuk mengatur kedudukan meja objek secara halus.24. Pengarah kasarUntuk mengatur kedudukan meja objek secara kasar.25. RevolverUntuk mengatur kedudukan lensa objektif.26. Lensa objektif perbesaran 5 XBerfungsi untuk memperbesar 5 kali kenampakan objek.27. Lensa objektif perbesaran 10 XBerfungsi untuk memperbesar 10 kali kenampakan objek.28. Lensa objektif perbesaran 20 XBerfungsi untuk memperbesar 20 kali kenampakan objek.29. Lensa objektif perbesaran 100 XBerfungsi untuk memperbesar 100 kali kenampakan objek.30. Meja objekBerfungsi sebagai tempat meletakkan objek saat pengamatan.31. Lubang meja objekBerfungsi untuk meneruskan cahaya dari kondensor ke meja objek.32. Penjepit preparatBerfungsi untuk menjepit preparat pada saat pengamatan.33. Skala meja objekBerfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja objek .34. Skala nonius meja objekBerfungsi sebagai penunjuk kedudukan meja objek secara detail.35. Pengunci meja objekBerfungsi untuk mengunci meja objek.36. Pengarah sumbu absisBerfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu-x.37. Pengarah sumbu ordinatBerfungsi untuk mengarahkan kedudukan sumbu-y.38. Skala absisBerfungsi untuk menunjukkan nilai sumbu-x.39. Skala ordinatBerfungsi untuk menunjukkan nilai sumbu-y.40. Skala nonius absisBerfungsi untuk menunjukkan nilai sumbu-x secara detail.41. Skala nonius ordinatBerfungsi untuk menunjukkan nilai sumbu-y secara detail.42. Substage unitBerfungsi untuk meneruskan cahaya dari lamp socket ke meja objek.43. Pengunci substage unitBerfungsi untuk mengunci substage unit.44. Pengarah horizontal substage unitBerfungsi sebagai pengarah substage secara horizontal.45. Pengarah vertikal substage unitBerfungsi untuk mengarahkan substage secara vertikal.46. DiafragmaBerfungsi untuk mengatur banyak-sedikitnya cahaya yang masuk pada kondensor.47. KondensorBerfungsi menampilkan sinar agar preparat dapat terlihat dengan jelas.48. Skala bukaan diafragmaBerfungsi sebagai penunjuk kedudukan mukaan diafragma.

3.2.3 Tubus bawah, meliputi :

49. IluminatorBerfungsi untuk menangkap dan meneruskan cahaya dari lamp socket.50. Pengarah iluminatorBerfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk dalam iluminator.51. Selubung iluminatorBerfungsi sebagai pelindung iluminator.52. Brightness control dialBerfungsi untuk mengatur jumlah cahay yang masuk ke mikroskop.53. Lamp socketBerfungsi sebagai sumber cahaya pada mikroskop.54. Kabel penghubungBerfungsi untuk mengalirkan arus listrik ke mikroskop.55. Orientation plateUntuk mengetahui keseimbangan mikroskop.56. Kaki mikroskopBerfungsi sebagai penyangga mikroskop secara keseluruhan.57. TransformatorBerfungsi sebagai mengatur energi listrik yang masuk ke mikroskop.58. TransformerBerfungsi sebagai sumber tegangan bagi tranformator

Adapun bagian-bagian mikroskop polarisasi secara umum dapat dilihat pada gambar 2.1 dibawah ini :

Gambar 2.1 Bagian-bagian mikroskop polarisasi

3.3 Cara Menggunakan Mikroskop Polarisasi

Pertama ambil mikroskop dengan memegang lengan mikroskop dengan tangan kanan dan menyangga dari bawah menggunakan tangan kiri. Kemudian letakkan mikroskop diatas meja dengan diberi lap kasar terlebih dahulu sebagai pengalas. Kemudian alirkan listrik ke mikroskop melalui kabel peghubung lalu atur mikroskop agar seimbang. Pengaturan yang paling penting dilakukan sebelum mengamati adalah memusatkan perputaran meja objek/centering, pengaturan arah getaran polarisator sejajar dengan salah satu benang silang, dan pengaturan arah getar analisator agar tegak lurusarah getar polarisator. Centering penting dilakukan agar pada saat pengamatan dengan menggunakan perputaran meja objek, mineral yang kita amati tetap berada pada medan pandangan (tidak keluar dari medan pandangan).

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut :1. Mikroskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat objek berukuran kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.2. Jenis-jenis mikroskop meliputi mikroskop cahaya, mikroskop polarisasi, mikroskop elektron, mikroskop ultra violet, mikroskop fluoresen dan mikroskop stereo.3. Mikroskop polarisasi adalah mikroskop yang cara kerjanya membiaskan cahaya. Perbedaan mikroskop polarisasi dengan mikroskop biasa yakni adanya beberapa komponen khusus yang hanya terdapat pada mikroskop ini, antara lain keping analisator, polarisator, kompensator, dan lensa amici bertrand.4. Mikroskop polarisasi Nikon memiliki 64 komponen yang memilki fungsi masing-masing.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan adalah :1. Untuk praktikan ,sebaiknya lebih berhati hati dalam memegang mikroskop. Jangan sampai membuat mikroskop menjadi rusak. Dan yang pastinya harus menghapal bagian dari mikroskop agar dapat menggunakannya lebih baik lagi.2. Untuk asisten sebaiknya lebih mampu untuk mengenal serta dapat mengetahui cara menggunakan mikroskop dengan baik dan benar.