Upload
others
View
31
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
PENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI DAN VIDEOGRAFI
DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN ANGGOTA
YAYASAN PUNDI RAKYAT
Oleh:
GAN GAN GIANTIKA,S.Sos.,M.M. (200809967)
ICHSAN WIDI UTOMO,S.I.Kom.,M.M. (201403077)
SUSILOWATI,S.Sos.,M.M (200609010)
AZWAR MUNANJAR,S.I.Kom.,M.M. (201403067)
PROGRAM STUDI PENYIARAN (D3)
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
AGUSTUS 2021
ii
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... Error!
Bookmark not defined.
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
RINGKASAN ............................................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. Error!
Bookmark not defined.
II. METODE PELAKSANAAN ............................................................................. 5
III. LUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)........................................................... 8
IV. MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME) ............................................. 8
V. REALISASI BIAYA .......................................................................................... 9
VI. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10
LAMPIRAN ............................................................................................................... 11
iv
RINGKASAN
Diawali tahun 2014 dari gagasan generasi muda bernama Yadhy Cahyady yang tergugah
hatinya karena melihat kesenjangan sosial, dimana banyak orang mampu dan yang kurang
mampu di wilayah Kel. Serdang Kec. Kemayoran Jakarta Pusat, tetapi belum ada yang
menjembatani diantara keduanya. Oleh karena itu, Yadhy Cahyady mengajak beberapa orang
untuk mendirikan sebuah lembaga yang kemudian diberi nama KOIN-Kolam Infak. (Rakyat,
2014)
Pundi dimaksudkan sebagai wadah untuk menyimpan bantuan dari masyarakat baik
berupa uang, makanan maupun barang. Sedangkan Rakyat dimaksudkan sebagai pemberi
bantuan (PSKS) maupun penerima bantuan (PMKS), dengan sasaran untuk menggerakkan
PSKS membantu PMKS dengan media berupa KALAM-Kaleng Amal. Agar PSKS tertarik,
dibuatlah beberapa kegiatan dengan akronim dan PSKS dapat memilih sesuai minatnya,
diantaranya PERMATA-Pemberian Makanan Tambahan, PAHALA-Pelayanan Kesehatan
Lansia dan BRILIAN-Pemberian Beasiswa Prestasi Kepedulian. (Rakyat, 2014)
Mengingat kegiatan yang dilakukan berlangsung secara berkesinambungan, maka masyarakat
mulai melihat dan tertarik untuk ikut serta menjadi donatur. Dengan makin banyaknya bantuan
yang diterima dari masyarakat, dirasakan perlu untuk membuat lembaga berbadan hukum.
Akhirnya pada tahun 2018, para pendiri lembaga sepakat untuk memformalkan lembaga
KOIN-Kolam Infak menjadi sebuah Yayasan dengan nama Pundi Rakyat.
Dalam kegiatan Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Prodi Penyiaran (D3) Fakultas
Ilmu Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika, merupakan kerjasama
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi agar mitra dalam hal ini Yayasan Pundi Rakyat
dapat meningkatkan keterampilan anggotanya mengenai Teknik Dasar Fotografi dan
Videografi.
Permasalahan yang dialami khalayak mitra adalah (a) Belum semua anggota Yayasan Pundi
Rakyat memahami tentang Teknik Dasar Fotografi dan Videografi untuk meningkatkan
keterampilannya, (b) B e l u m s e m u a semua anggota Yayasan Pundi Rakyat
berpengalaman mengenai Teknik Dasar Fotografi dan Videografi.
Solusi dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah (a) Pengenalan mengenai apa i tu
Teknik Dasar Fotografi dan Videografi, (b) Pela t ihan Teknik Dasar Fotografi dan
Videografi.Target luaran berupa s iaran pers (press release) video kegiatan pengenalan
teknik dasar fotografidan videografi dalam meningkatkan keterampilan anggota yayasan
pundi rakyat.
Metode pelaksanaan pada kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan yaitu survey lokasi kegiatan,
tahap pelaksanaan yaitu pengenalan teknik dasar fotografidan videografi dalam
meningkatkan keterampilan anggota yayasan pundi rakyat, pelatihan pengenalan teknik dasar
fotografi dan videografi dalam meningkatkan keterampilan anggota yayasan pundi rakyat
serta tahap monitoring dan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan
mitra.
1
I. PENDAHULUAN
1. Analisis Situasi
Yayasan Pundi Rakyat ini terbentuk dari kesenjangan sosial di Kelurahan Serdang.
Generasi muda bernama Yadhy Cahyady pun menggagas untuk menjembatani pada tahun
2014. Saat itu, yang dilakukan adalah menjalankan program Koin (Kolam Infak), dengan
mengajak warga agar menyisihkan rejekinya setiap hari kemudian hasilnya dibagikan kepada
masyarakat yang membutuhkan. Serta berbagai program seperti Cerdik, Permata, Pahala, dan
lainnya.
Yayasan Pundi Rakyat juga melakukan pendataan terhadap anggotanya yang
membutuhkan peningkatan keterampilan sesuai keminatan anak. Hal ini sesuai dengan visi,
misi serta tujuan dari Yayasan Pundi Rakyat.
Visi :
Menjadi lembaga kesejahteraan sosial yang profesional, amanah, dan sinergi dalam
meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Misi
1. Membangun jejaring kemitraan.
2. Menggalang partisipasi dan peran masyarakat dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
3. Menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat khususnya anak terlantar, lanjut usia,
dan keluarga miskin.
4. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
5. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pelaksana kegiatan.
Tujuan :
1. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat khususnya anak terlantar,
lanjut usia, dan keluarga miskin.
2. Memberikan pengarahan, pembinaan, dan bimbingan kepada anak terlantar, lanjut usia,
dan keluarga miskin agar hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat.
3. Memberikan bantuan kepada anak terlantar, lanjut usia, dan keluarga miskin berupa
dana tunai, beras, makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
2
Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang
kemudian membentuk susunan. Tingkat dapat juga berarti pangkat, taraf dan kelas. Sedangkan
peningkatan berarti kemajuan, secara umum peningkatan merupakan upaya untuk menambah
derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga diartikan penambahan
keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu pencapaian dalam proses,
ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
Kata peningkatan juga dapat menggambarkan perubahan dari keadaan atau sifat yang
negatif berubah menjadi positif. Sedangkan hasil dari sebuah peningkatan dapat berupa
kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah jumlah hasil dari sebuah proses. Sedangkan kualitas
menggambarkan nilai dari suatu objek karena terjadinya proses yang memiliki tujuan yang
berupa peningkatan. Hasil dari suatu peningkatan dapat ditandai dengan tercapainya tujuan
pada suatu titik tertentu. Dimana saat suatu usaha atau proses telah sampai pada titik tersebut
maka akan timbul perasaan puas dan bangga atas pencapaian yang telah diharapkan. (FIP-UPI,
2007).
Keterampilan menurut (Gordon, 1999)adalah kemampuan untuk mengoperasikan
pekerjaan secara mudah dan cermat.
Menurut (Soemarjadi, 1992) keterampilan merupakan perilaku yang diperoleh melalui
tahap-tahap belajar, keterampilan berasal dari gerakan-gerakan yang kasar atau tidak
terkoordinasi melalui pelatihan bertahap gerakan tidak teratur itu berangsur-angsur berubah
menjadi gerakan-gerakan yang lebih halus, melalui proses koordinasi diskriminasi (perbedaan)
dan integrasi (perpaduan) sehingga diperoleh suatu keterampilan yang diperlukan untuk tujuan
tertentu.
Perkembangan teknologi dan ide yang terjadi dalam bidang fotografi sangat berpengaruh
terhadap karakteristik dan hasil karya fotografi di jaman sekarang. Hal itu terlihat baik dalam
segi perkembangan mekanisme kamera, dari yang manual sampai digital, maupun dari segi
program atau perangkat lunak yang makin berkembang untuk mengolah hasil fotografi.
Namun, seiring dengan perkembangan dan perubahan teknologi tersebut, pengetahuan
mengenai teknik dasar fotografi hingga saat ini masih sama dan masih bisa diaplikasikan ke
semua jenis kamera yang ada di pasaran. Sehingga tidak ada salahnya untuk mempelajari teori
atau teknik fotografi, sebab prinsip kerja dari semua kamera di pasaran masih berdasar dengan
teori dan prinsip dasar yang sama. (Gunawan, 2013)
3
Gambar 1. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Dalam Meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM)
Gambar 2. Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
Dalam rangka mewujudkan pelayanan bagi publik maka harus diadakan
pelatihan atau workshop bagi anggota Yayasan Pundi Rakyat agar mampu untuk meningkatkan
keterampilan melalui pengenalan Teknik Dasar Fotografi Dan Videografi.
1) Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Sumber daya manusia di Yayasan Pundi Rakyat tidak semuanya memiliki latar belakang
pendidikan yang sama. Maka melihat hal ini perlu diadakan pengenalan teknik dasar
fotografi dan videografi dalam meningkatkan keterampilan anggota Yayasan Pundi
4
Rakyat dengan harapan dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
yang lebih luas lagi.
2) Aspek Pengelolaan
Dilihat dari bergitu heterogennya latar belakang anggota Yayasan Pundi Rakyat
maka harus dilakukan pengenalan teknik dasar fotografi dan videografi dalam
meningkatkan keterampilan anggota Yayasan Pundi Rakyat agar dapat meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai ciri khas dan kemampuan masing-
masing anggota.
2. Peta Lokasi Mitra
Yayasan Pundi Rakyat berlokasi di Jl. Taruna VIII No 6 Kelurahan Serdanf, Kecamatan
Kemayoran Jakarta Pusat 10650
Gambar 3. Peta Lokasi Mitra
Jarak antara Universitas Bina Sarana Informatika dengan Yayasan Pundi Rakyat
adalah 6,5 km.
2. Permasalahan Mitra
Pada pelaksanaan Pengabdian Masyarakat saat ini menyesuaikan dengan kondisi yang
terjadi pada masa era Pandemi Covid – 19. Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Program
Studi Penyiaran Fakultas Komunikasi dan Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika (LPPM
5
Universitas Bina Sarana Informatika) tetap mengikuti instruksi Pemerintah agar melaksanakan
physical distancing sehingga dalam penyelenggaraanya mengggunakan system online atau
menggunakan zoom conference. Physical distancing atau pembatasan fisik adalah salah satu
langkah yang disarankan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Berikut permasalahan yang dihadapi oleh mitra:
a. Tidak tidak semuanya memiliki latar belakang pendidikan yang sama terutama dalam
bidang teknik dasar fotografi dan videografi. Tindakan yang dilakukan adalah
memberikan pengenalan teknik dasar fotografi dan videografi dalam meningkatkan
keterampilan bagi mitra.
b. Heterogennya latar belakang anggota Yayasan Pundi Rakyat. Melihat hal ini maka
diberikan pengenalan teknik dasar fotografi dan videografi dalam meningkatkan
keterampilan anggota Yayasan Pundi Rakyat dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) sesuai ciri khas dan kemampuan masing-masing anggota.
II. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan pada
Yayasan Pundi Rakyat yaitu:
1. Tahap Persiapan
Tahap ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh Yayasan Pundi
Rakyat dan mengajukan perijinan untuk melakukan kegiatan pelatihan pada Yayasan
Pundi Rakyat. Selanjutnya melakukan persiapan untuk pelatihan dengan membuat materi
pelatihan pengenalan teknik dasar fotografi dan videografi, membuat soal tes dan
kuesioner untuk mengetahui respon dari pesera pelatihan.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap 1 Pelatihan dan pendampingan dalam penyuluhan mengenai berupa pengenalan
teknik dasar fotografi dan videografi. Penyuluhan mengenai berupa pengenalan teknik
dasar fotografi dan videografi sangat penting dalam meningkatkan keterampilan terutama
untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi s e r t a meningkatkan Sumber
Daya Manusia.
Tahap 2 Pelatihan, pendampingan, dan simulasi penyusunan materi pengenalan teknik
dasar fotografi dan videografi.
6
3 . Tahap Monitoring dan Evaluasi.
Pada tahap ini dilakukan dengan menyerahkan soal tes yang harus diisi oleh mitra
untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan mitra setelah dilakukan
pelatihan. Selain itu, mitra juga harus mengisi kuesioner untuk mengetahui bagaimana
respon dari peserta pelatihan.
Tugas dari tim pelaksana pengabdian masyarakat sebagai berikut:
1. Ketua Pelaksana
Nama : Gan Gan Giantika, S.Sos.,M.M.
Bidang Ilmu : Komunikasi
Tugas :
a. Melakukan pembuatan proposal Pengabdian Masyarakat
b. Mempersiapkan pelaksanakan program
c. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan keuangan
program kemitraan masyarakat.
2. Anggota 1
Nama : Ichsan Widi Utomo,S.I.Kom.,M.M.
Bidang Ilmu : Komunikasi
Tugas :
a. Bertanggung jawab dan merancang program kemitraan masyarakat
b. Melakukan pelatihan pengenalan teknik dasar fotografi dan
videografi
c. Membantu kelompok sasaran dalam mengembangkan pengetahuan
dan keterampilannya
d. Melaksanakan pendampingan dan pemantauan
3. Anggota 2
Nama : Susilowati, S.Sos.,M.M.
Bidang Ilmu : Komunikasi
Tugas :
a. Melaksanakan pendampingan dan pemantauan
b. Menyusun artikel di media massa lokal (Pers Release)
c. Menyusun laporan HKI
4. Anggota 3
Nama : Azwar Munanjar,S.I.Kom.,M.M.
Bidang Ilmu : Komunikasi
Tugas :
a. Melaksanakan pendampingan dan pemantauan
b. Menyusun laporan Pengabdian Masyarakat
7
Mahasiswa yang dilibatkan dalam program kemitraan masyarakat:
1. Nama : Metha Safitri Gultom
NIM : 42190158
Tugas : Membantu semua pelaksanaan kegiatan pelatihan
2. Nama : Amel Halallia
NIM : 42200039
Tugas : Membantu semua pelaksanaan kegiatan pelatihan
3. Nama : Aglianka Grajlani Putri
NIM : 42200065
Tugas : Membantu semua pelaksanaan kegiatan pelatihan
4. Nama : Ade Iwan Prayogi
NIM : 42190005
Tugas : Membantu semua pelaksanaan kegiatan pelatihan
4. Pelaksanaan
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini akan dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu
Tanggal : 3 April 2021
Waktu : 08.30 – 12.00 WIB
Lokasi : Yayasan Pundi Rakyat
Alamat :Jl. Taruna VIII No 6 Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran
Jakarta Pusat 10650
Metode : Aplikasi Zoom Meeting
Topic: Pengabdian Masyarakat UBSI
Time: Apr 3, 2021 08:30 AM Bangkok
Join Zoom Meeting
https://us02web.zoom.us/j/86930111696?pwd=aUxBVkpQWVhDeHhLQW84WlJwdDk1QT
09
Meeting ID: 869 3011 1696
Passcode: 185303
8
Peserta terdiri dari anggota Yayasan Pundi Rakyat , dengan jumlah peserta sebanyak
15 orang. Pengabdian kepada masyarakat yang diberikan berupa Pengenalan Teknik Dasar
Fotografi Dan Videografi Dalam Meningkatkan Keterampilan Anggota Yayasan Pundi
Rakyat.
Pada pelaksanaan Pengabdian Masyarakat ini, dikarenakan masih pandemi Covid-19
dan harus mengikuti instruksi pemerintah agat tidak mengadakan kegiatan yang
menyebabkan berkumpulnya massa dalam jumlah banyak, maka kegiatan ini dilakukan
melalui aplikasi Zoom Meeting.
III. LUARAN YANG DICAPAI (OUTPUT)
Luaran dan target capaian dari kegiatan pengabdian masyarakat, tertera pada tabel 1.
Tabel 1. Luaran dan Target Capaian
No Jenis Luaran Indikator Capaian Status Capaian
1 Artikel di media massa cetak
atau elektronik Lokal
Sudah Terbit
Link :
http://news.bsi.ac.id/prodi-
penyiaran-gelar-pengabdian-
masyarakat-pengenalan-
teknik-dasar-fotografi-dan-
videografi/
2 Kekayaan Intelektual (KI) Hak Cipta Terdaftar
Nomor HKI : EC00202122334
3 Mitra Non Produktif Pengetahuannya
meningkat
Sudah Tercapai
IV. MANFAAT YANG DIPEROLEH (OUTCOME)
Dari kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang nyata,
terlihat dari respon para peserta antara lain :
1. Menambah wawasan penggunaan komunikasi dalam untuk meningkatkan
keterampilan melalui pengenalan Teknik Dasar Fotografi Dan Videografi.
2. Kegiatan berdampak nyata serta positif bagi semua kalangan.
3. Meningkatkan hubungan antar lembaga sehingga diharapkan akan semakin banyak
kerjasama dan program yang berdampak nyata bagi masyarakat luas.
4. Menjaga keberlangsungan lembaga-lembaga pendidikan dan lembaga terkait
(Yayasan Pundi Rakyat, Lembaga yang bergerak dalam bidang sosial ) di era
kenormalan baru ini demi mensejahterakan masyarakat luas.
5. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi Sumber Daya Manusia yang terlibat di
Yayasan Pundi Rakyat
9
Dalam kegiatan ini, kontribusi yang diberikan oleh mitra sangatlah baik, merespon positif
terhadap kegiatan dan juga memberikan masukan untuk mengadakan kegiatan yg serupa atau
bentuk kegiatan lainnya.
V. REALISASI BIAYA
Justifikasi Anggaran Kegiatan Pengabdian Masyarakat :
HONOR
No Item Honor Kegiatan Volume Satuan Honor (Rp) Total (Rp)
1 Honor Narasumber Pelatihan 1 orang 900.000 800.000
2 Honor PIC Mitra 1 kali 500.000 500.000
3 Biaya HKI 1 kali 600.000 500.000
Total Honor 1.800.000
BELANJA BAHAN
No Item Bahan Volume Satuan Honor (Rp) Total (Rp)
1 Kuota Internet Tim Dosen 4 1 100.000 400.000
2 Kuota Internet Peserta 1 1 500.000 400.000
3 Pengadaan materi pelatihan 15 eksemplar 15.000 225.000
Total Belanja Bahan 1.025.000
BELANJA BARANG NON OPERASIONAL
No Item Bahan Volume Satuan Honor (Rp) Total (Rp)
1 Konsumsi Peserta 15 box 15.000 225.000
2 Snack Peserta 10 box 10.000 100.000
3 Air Mineral 2 dus 250.000 50.000
Total Belanja Barang Non Operasional 375.000
BIAYA PERJALANAN
No Item Bahan Volume Satuan Honor (Rp) Total (Rp)
1 Trans Transportasi Survey 4 orang 100.000 400.000
2 Transportasi Pelatihan 4 orang 100.000 400.000
Total Biaya Perjalanan 800.000
Total Keseluruhan 4.000.000
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Perkembangan teknologi dan ide yang terjadi dalam bidang fotografi sangat berpengaruh
terhadap karakteristik dan hasil karya fotografi di jaman sekarang. Hal itu terlihat baik dalam
segi perkembangan mekanisme kamera, dari yang manual sampai digital, maupun dari segi
10
program atau perangkat lunak yang makin berkembang untuk mengolah hasil fotografi.
Namun, seiring dengan perkembangan dan perubahan teknologi tersebut, pengetahuan
mengenai teknik dasar fotografi hingga saat ini masih sama dan masih bisa diaplikasikan ke
semua jenis kamera yang ada di pasaran. Sehingga tidak ada salahnya untuk mempelajari teori
atau teknik fotografi, sebab prinsip kerja dari semua kamera di pasaran masih berdasar dengan
teori dan prinsip dasar yang sama.
Pada kegiatan pengabdian masyarakat mengenai Pengenalan Teknik Dasar Fotografi
Dan Videografi Dalam Meningkatkan Keterampilan Anggota Yayasan Pundi Rakyat
berjalan dengan sangat baik, pemaparan materi penyuluhan dan pendampingan menambah
wawasan mengenai penggunaan dalam bidang fotografi, menambah pengetahuan bagi sumber
daya manusia yang terlibat dalam acara ini.
2. Saran
a. Sebaiknya kegiatan dapat dilakukan secara berkala dalam bentuk kegiatan lainnya
yang disesuaikan dengan kebutuhan mitra.
b. Sebaiknya dapat dilakukan pelatihan secara langsung (tatap muka) untuk
mendapatkan hasil yang maksimal
DAFTAR PUSTAKA
FIP-UPI, T. P. (2007). Ilmu &Aplikasi Pendidikan . Bandung: PT Imperial.
Gordon, D. (1999). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT.Pustaka
Binaman Presindo.
Gunawan, A. P. (2013, April). Pengenalan Teknik Dasar Fotografi. HUMANIORA , Vol.4 No.1
, 518-527.
Rakyat, Y. P. (2014). https://pundirakyat.or.id/. Retrieved Maret 4, 2021, from
https://pundirakyat.or.id/latar-belakang/: https://pundirakyat.or.id/
Soemarjadi. (1992). Pendidikan Keterampilan. Jakarta: Depdikbud.
11
LAMPIRAN
Lampiran A. Absen Panitia
12
Lampiran B. Absen Peserta
13
Lampiran C. Surat Keterangan Mitra / Instansi
14
Lampiran D. Luaran Pengabdian Masyarakat
http://news.bsi.ac.id/prodi-penyiaran-gelar-pengabdian-masyarakat-pengenalan-
teknik-dasar-fotografi-dan-videografi/
15
16
17
Lampiran E. Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Gambar 1. Penyampaian Materi
“Pengenalan Teknik Dasar Fotografi Dan Videografi Dalam Meningkatkan Keterampilan
Anggota Yayasan Pundi Rakyat
“
Gambar 2. Penyampaian materi oleh Ichsan Widi Utomo,S.I.Kom.,M.M.
18
Gambar 3. Tanya Jawab Peserta Yayasan Pundi Rakyat
Gambar 4. Tanya Jawab Peserta Yayasan Pundi Rakyat
19
Gambar 5. Sesi Poto Bersama Dengan Anggota Yayasan Pundi Rakyat
MATERI PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PENGENALAN TEKNIK DASAR FOTOGRAFI DAN VIDEOGRAFI
DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN
ANGGOTA YAYASAN PUNDI RAKYAT
Anggota Kelompok :
Gan Gan Giantika,S.Sos.,M.M. (200809967)
Ichsan Widi Utomo,S.I.Kom.,M.M. (201403077)
Susilowati,S.Sos.,M.M. (200609010)
Azwar Munanjar,S.I.Kom.,M.M. (201403067)
PROGRAM STUDI PENYIARAN FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA MARET 2021
PENGERTIAN FOTOGRAFI
Fotografi berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan grafis yang berarti gambar. Dengan
berkembangnya teknologi digital yang sangat pesat saat ini bahkan hampir semua orang. Secara
harfiah fotografi bisa diartikan sebagai teknik melukis dengan cahaya. Fotografi merupakan
gabungan ilmu, teknologi, dan seni. Perpaduan yang harmonis antara ketiganya bisa
menghasilkan sebuah karya yang mengagumkan. Tentunya dengan skill serta sentuhan seni
sang fotografer, sebuah foto bisa menjadi berarti. Fotografi memiliki bermacam-macam
manfaat dan tujuan baik untuk dokumentasi, penelitian, maupun sebagai media dalam ranah
estetika. Dengan foto, suatu momen bisa bertutur.
SEJARAH PERKEMBANGAN FOTOGRAFI
Pada hakikatnya, fotografi merupakan teknik untuk menghasilkan gambar yang tahan lama
melalui suatu reaksi kimia yang terjadi, ketika cahaya menyentuh permukaan yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Sejarah fotografi saat ini berhutang banyak pada beberapa nama
yang memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi perkembangan fotografi
sampai era digital sekarang.
a) Era 1000 M Kita mencatat nama Al Hazen, seorang pelajar berkebangsaan Arab yang
menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil, hal
ini dikemukakannya pada tahun 1000 M.
b) Era 1400 M Kurang lebih 400 tahun kemudian, Leonardo da Vinci juga menulis
mengenai fenomena yang sama. Namun, Battista Della Porta, juga
menulis hal tersebut sehingga dia yang dianggap sebagai penemu
prinsip kerja kamera melalui bukunya, Camera Obscura.
c) Awal abad 17 Ilmuwan Italia, Angelo Sala menemukan bahwa bila serbuk perak
nitrat dikenai cahaya, warnanya akan berubah menjadi hitam.
Bahkan saat itu, dengan komponen kimia tersebut ia telah berhasil
merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama. Hanya saja masalah yang
dihadapinya adalah menyelesaikan proses kimia
seteah gambar-gambar itu terekam sehingga permanen.
d) Era tahun 1727 Pada 1727, Johan Heinrich Schuize, profesor farmasi dari
Universitas di Jerman juga menemukan hal yang sama pada
percobaan yang tak berhubungan dengan fotografi. Ia memastikan
bahwa komponen perak nitrat menjadi hitam karena cahaya dan
bukan oleh panas.
e) Era tahun 1800 Pada tahun 1800, Thomas Wedgwood, seorang berkebangsaan
Inggris, bereksperimen untuk merekam gambar positif dari citra
yang telah melalui lensa pada kamera obscura yang sekarang ini
disebut kamera, tapi hasilnya sangat mengecewakan.
Akhirnya ia berkonsentrasi sebagaimana juga Schuize membuat
gambar-gambar negative pada kulit atau kertas putih yang telah
disaputi komponen perak dan menggunakan cahaya matahari
sebagai penyinaran.
Tahun 1824, setelah melalui berbagai proses penyempurnaan oleh berbagai negara,
akhirnya Joseph Nieephore Niepee, seorang lithograph berhasil membuat gambar permanen
pertama yang disebut “FOTO Pembuatannya dengan tidak menggunakan kamera, melalui
proses yang disebutnya Heliogravure atau proses kerjanya mirip lithograph dengan
menggunakan sejenis aspal yang disebutnya Bitumen of Judea sebagai bahan kimia dasarnya.
Agustus 1827, setelah saling menyurati beberapa waktu sebelumnya, Niepee berjumpa dengan
Louis Daguerre, pria Perancis dengan beragam keterampilan tapi dikenal sebagai pelukis.
Mereka merencanakan kerjasama untuk menghasilkan foto melalui penggunaan kamera. Tahun
1829, Niepee secara resmi bekerja sama dengan Daguerre tetapi Niepee meninggal dunia pada
tahun 1833. Pada tanggal 7 Januari 1839, dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan
secara ilmiah, Dagurre mengumumkan hasil penelitian. Penelitiannya selama ini kepada
Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis Tanggal 25 Januari 1839, William Henry Fox Talbot,
seorang ilmuwan Inggris memaparkan hasil penemuannya berupa proses fotografi modern
kepada Institut Kerajaan Inggris. Berbeda dengan Daguerre, ia menemukan sistem negative-
positif (bahan dasar: perak nitrat, diatas kertas). Walaupun telah menggunakan kamera, sistem
itu masih sederhana seperti apa yang sekarang kita istilahkan: Contact Print (print yang dibuat
tanpa pembesaran atau pengecilan). Juni 1840, Talbot memperkenalkan Calotype perbaikan
dari system sebelumnnya juga menghasilkan negative diatas kertas. Dan pada Oktober 1847,
Abel Niepee de St Victor keponakan Niepee memperkenalkan penggunaan kaca sebagai base
negative menggantikan kertas. Pada januari 1850, seorang ahli kimia Inggris Robert Bingham
memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai emulsi foto yang saat itu cukup popular
dengan sebutan WET_PLATE Fotografi. Setelah berbagai perkembangan dan penyempurnaan,
penggunaan rol film mulai dikenal. Juni 1888, George Eastman seorang Amerika
menciptakan revolusi fotografi dunia hasil penelitiannya di tahun 1877. Ia menjual produk baru
dengan merk KODAK berupa sebuah kamera box kecil dan ringan yang telah berisi rol film
(dengan bahan kimia perak bromide) untuk 100 exposure. Bila seluruh film diguakan, kamera
ini yang diisi film dikirim ke perusahaan Eastman untuk diproses. Setelah itu kamera
dikirimkan kembali dan telah berisi rol film yang baru
Berbeda dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis,
produk baru tersebut memungkinkan siapa saja dapat memotret dengan leluasa. Hingga kini
perkembangan fotografi terus mengalami perkembangan dan berevolusi menjadi film-film
digital yang mutakhir tanpa menggunakan rol film. Selanjutnya secara bertahap, fotografi
berkembang ke arah penyempurnaan teknik dan kualitas gambarnya sampai pada akhir
abad ke-19 fotografi telah mencapai kualitas hasil yang mendekati seperti yang dikenal
sekarang. Namun, sebenarnya perkembangan foto seni di Indonesia sendiri telah berkembang
di akhir abad 18. Orang Indonesia yang telah membuat foto-foto indah menawan di dalam
studio maupun di alam bebas, foto-foto itu jelas sekali bernapaskan seni seperti yang
dikenal sekarang. Obyek, lighting, dan komposisinya jelas sekali diperhitungkan dengan teliti
saat pengambilan gambar. Pencetakan fotonya pun sangat brilian, sehingga hasil fotonya
menjadi indah dan menawan bagaikan lukisan foto piktorial. Perbedaan yang dapat dilihat
dengan jelas adalah sebagian besar foto terekam beku. Jika memotret manusia, maka si model
diwajibkan diam dalam beberapa saat. Hal ini dikarenakan teknologi fotografi saat itu masih
sederhana. Body kamera berukuran besar sedangkan filmnya masih dalam bentuk lembaran
(bukan rol), bahkan bahan dasarnya kaca atau seluloid, dngan kepekaan (ASA) yang masih
rendah. Mekanis pada lensa juga sangat sederhana, bahkan banyak lensa
yang mempunyai sat bukaan diafrgama dan tidak disertai lembaran daun diafragma sehingga
pemotretan dilakukan dengan cara membuka dan menutup lensa. Pada tahun 1826, Joseph
Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang
berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang
dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Selama 8 jam
EXPOSURE
Exposure adalah banyak sedikitnya paparan dari cahaya yang nantinya akan bisa
diterima oleh sensor yang ada di sebuah kamera agar bisa mendapatkan gambar dan juga foto
yang bagus. pengaturan exposure memang akan menjadi satu hal yang akan membuat foto bisa
terlihat lebih bagus atau bahkan menjadi lebih jelek nantinya. Ketika kita mengatur exposure
dengan kondisi cahaya yang masuk ke foto jumlahnya terlalu tinggi tentunya akan membuat
gambar akan menjadi sangat terang, atau bisa kita katakan sebagai over exposure. Hal ini juga
akan bisa terjadi sebaliknya, kalau kita mengambil foto dengan pengaturan exposure yang akan
membuat cahaya yang masuk ke foto sedikit, tentunya akan membuat gambar yang telah kita
ambil tersebut akan menjadi semakin gelap atau bisa kita sebut dengan under exposure. Dengan
adanya hal ini menunjukkan kalau pengaturan eksposur yang tepat akan bisa membuat foto
mendapatkan pencahayan yang pas.
EXPOSURE TRIANGLE
Segitiga pencahayaan atau exposure triangle adalah istilah umum tentang cara yang
digunakan untuk mengasosiasikan tiga variabel penentu pencahayaan sebuah foto. Tiga hal
yang termasuk ke dalamnya, yaitu aperture, shutter speed, dan ISO.
1. Aperture
Aperture adalah lubang yang ada di dalam lensamu. Semakin rendah nomor aperture, semakin
lebar pula bukaan lensa, sehingga cahaya yang masuk akan lebih terang.
Biasanya aperture ditandai dengan f/numbers atau f/stop, misalnya f/1.4, f/2, f/2.8, sampai f/16
atau bahkan lebih dari itu, tergantung kapasitas kameramu. Angka-angka ini akan berpengaruh
pada jumlah cahaya masuk dan ketajaman gambar. Seorang yang
suka memotret landscape umumnya menggunakan bukaan kecil untuk menampilkan latar
belakang pemandangan yang lebih jelas dan tajam. Aperture merupakan bagian dari exposure
triangle yang sebaiknya diprioritaskan. Dengan mengatur aperture duluan, barulah setelah itu
angka ISO dan shutter speed yang menyesuaikan.
2. Shutter Speed
Shutter speed adalah lamanya waktu untuk shutter atau rana terbuka pada kamera atau bisa
juga diartikan sebagai lamanya sensor pada kamera melihat dan menangkap objek yang ada di
foto. Semakin rendah angka shutter speed, semakin lama pula rana akan terbuka, sehingga
cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera lebih banyak. Bisanya angka shutter speed yang
rendah sengaja digunakan untuk membuat foto blur dan menunjukkan pergerakan objek
(motion). Shutter speed yang tinggi biasanya digunakan untuk memotret objek bergerak tanpa
menunjukkan pergerakan tersebut. Meskipun memotret orang yang sedang mengendarai
sepeda motor di jalanan, gambar nggak akan ngeblur. Hal ini terjadi karena angka shutter
speed yang tinggi menyebabkan rana pada kamera terbuka sangat cepat, sehingga cahaya yang
masuk ke dalam sensor kamera lebih sedikit. Semakin cepat pergerakan objek yang ingin kamu
potret, semakin tinggi pula angka shutter speed yang digunakan.
3. ISO
ISO adalah kemampuan kamera atau tingkat sensitifitas sensor kamera terhadap jumlah cahaya.
Semakin besar angka pengaturan ISO, maka semakin sensitif dan besar pula cahaya yang
didapatkan. Angka ISO kamera kisaran 100 sampai 1600, tapi ada juga kamera yang mampu
lebih tinggi lagi, GenK. Tapi tentunya dengan harga kamera yang lebih mahal. Namun ada satu
hal yang perlu menjadi catatan. Nggak semua kondisi lokasi cocok untuk difoto dengan ISO
yang tinggi, karena kalau terlalu tinggi gambarnya malah jadi noise. Kalau gambarnya noise,
otomatis kualitas gambar menurun. Mau zoom gambar sedikit saja langsung buram, DSLR
dan mirrorless dapat mengatasi angka ISO yang tinggi dengan baik. Sensor dan
ukuran pixel kamera yang besar mampu mengatasi gangguan digital. Tapi balik lagi soal noise,
sebaiknya gunakan ISO dengan angka serendah mungkin. Untuk memotret di hari yang cerah,
pengaturan ISO kisaran 100-200 dirasa sempurna. Lain halnya jika kamu memotret di dalam
ruangan. Kamu mungkin memerlukan ISO kisaran 800-1600 sambil memastikan gambarmu
nggak noise. Maka dari itu pengaturan manual mode sangat disarankan saat memotret,.
DASAR VIDEOGRAFI TYPE OF SHOT DAN ANGLE
Type Of Shot adalah sebuah teknik pengambilan gambar yang bertujuan untuk memilih luas
area frame yang di berlakukan kepada obyek utama dalam foto baik frame yang lebar maupun
sempit untuk membenarkan pemotongan oleh frame tersebut. Pada dasarnya type of shot
terbagi menjadi 3 yaitu Close shot, Medium Shot dan Long shot.
TYPE OF ANGLE
Angle merupakan sebuah posisi sudut pandang kamera. Angle kamera memiliki berbagai jenis.
Angle kamera ini sangat bermanfaat dalam menciptakan persepsi orang yang lihat di dalam
fotografi, sinematografi bahkan ilustrasi sekalipun.
SURAT TUGASNo.0235/C.01/LPPM-UBSI/III/2021
TentangPanitia Pengabdian Masyarakat LPPM UBSI
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, dengan ini menugaskan :
Penanggung Jawab Dr. Mochamad Wahyudi, MM, M.Kom, M.PdKetua Pelaksana Gan Gan Giantika S.Sos,MMAnggota Ichsan Widi Utomo S.Ikom M.M
A.munanjar S.I.Kom M.M Susilowati S.Sos, MMAde Iwan PrayogiAglianka Grajlani Putri Amel HalalliaMetha Safitri Gultom
Bertanggung jawab terhadap jalanya acara dari awal s/d akhir sebagai Panitia Pengabdian MasyarakatUBSI berupa Pengenalan Teknik Dasar Fotografi dan Videografi Dalam MeningkatkanKeterampilan Anggota Yayasan Pundi Rakyat masa penugasan pada:
Tanggal : 3 April 2021Tempat : Yayasan Pundi Rakyat
Jl. Taruna Viii No 6 Kelurahan Serdang, Kecamatan Kemayoran Jakarta Pusat 10650
Surat tugas dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Agar dilaksanakan dengansebaik-baiknya.
Jakarta, 3 Maret 2020Ketua LPPMUniversitas Bina Sarana Informatika
Taufik Baidawi, M.KomTembusan
- Rektor UBSI
- Arsip
- Ybs
Diberikan Kepada
Ichsan Widi Utomo, S.Ikom M.MSebagai Tutor
Pengabdian Masyarakat yang diadakan di Yayasan Pundi Rakyat dan diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat UBSI pada tanggal 3 April 2021 dengan materi Pengenalan Teknik Dasar
Fotografi dan Videografi Dalam Meningkatkan Keterampilan Anggota Yayasan Pundi Rakyat.
Jakarta,10 April 2021Ketua LPPM
Universitas Bina Sarana Informatika
Taufik Baidawi, M.Kom