14
PENGERTIAN HASUD, RIYA', ANIAYA DAN DISKRIMINASI A. Sikap Hasad/Hasud Kata hasud dalam bahasa Arab berarti orang yang memilki sifat dengki. Dengki adalah satu sikap mental seseorang yang tidak senang orang lain mendapat kenikmatan hidup dan berusaha untuk melenyapkannya. Sifat ini harus dihindari oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Rasulullah SAW telah bersabda: ِ رْ عَ ّ ش ل اُ ةَ قِ الَ حَ لاِ نْ يِ ّ الدُ ةَ قِ الَ حَ يِ هُ دَ َ سَ ح ل اَ وُ اءَ $ ضْ $ غَ ب ل اْ مُ كَ لْ بَ قِ مَ مُ لا اُ اءَ دْ مُ كْ يَ لِ اَ ّ بَ د( ى$ رمد ت مد و حرواه ا) Artinya: “Telah masuk ke tubuhmu penyakit-penyakit umat tedahulu, (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut.” (HR Ahmad dan Turmidzi) Dari hadits diatas dapat dipahami bahwa hancurnya agama sejak dahulu adalah disebabkan oleh timbulnya sifat benci dan dengki diantara pemeluknya. Betapa kejinya sifat benci dan dengki apabila berkembang ditengah-tengah masyarakat apalagi di sekolah. Sifat tersebut dapat menghancurkan nama baik sekolah dan sudah dapat dipastikan sekolah tersebut akan menjadi sumber malapetaka bagi masyarakat di sekitarnya. Perlu diketahui, bahwa seseorang yang dihasudi, tidak akan pernah berkurang rezekinya karena adanya orang yang hasud kepadanya, bahkan seorang yang hasud kepadanya tidak akan pernah mampu “mengambil sesuatu” yang dimiliki oleh orang yang dihasudi tersebut. Oleh karena itu, keinginan orang yang hasud

PENGERTIAN HASUD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

777

Citation preview

PENGERTIAN HASUD, RIYA', ANIAYA DAN DISKRIMINASI

A. Sikap Hasad/Hasud

Kata hasud dalam bahasa Arab berarti orang yang memilki sifat dengki. Dengki adalah satu sikap mental seseorang yang tidak senang orang lain mendapat kenikmatan hidup dan berusaha untuk melenyapkannya. Sifat ini harus dihindari oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah SAW telah bersabda:

( )

Artinya: Telah masuk ke tubuhmu penyakit-penyakit umat tedahulu, (yaitu) benci dan dengki, itulah yang membinasakan agama, bukan dengki mencukur rambut. (HR Ahmad dan Turmidzi)

Dari hadits diatas dapat dipahami bahwa hancurnya agama sejak dahulu adalah disebabkan oleh timbulnya sifat benci dan dengki diantara pemeluknya. Betapa kejinya sifat benci dan dengki apabila berkembang ditengah-tengah masyarakat apalagi di sekolah. Sifat tersebut dapat menghancurkan nama baik sekolah dan sudah dapat dipastikan sekolah tersebut akan menjadi sumber malapetaka bagi masyarakat di sekitarnya.

Perlu diketahui, bahwa seseorang yang dihasudi, tidak akan pernah berkurang rezekinya karena adanya orang yang hasud kepadanya, bahkan seorang yang hasud kepadanya tidak akan pernah mampu mengambil sesuatu yang dimiliki oleh orang yang dihasudi tersebut. Oleh karena itu, keinginan orang yang hasud akan hilangnya apa yang diberikan Allah Swt terhadap orang yang dihasudinya itu merupakan perbuatan yang sangat zalim.

Selanjutnya, seorang yang hasud sebaiknya melihat keadaan orang yang dihasudinya. Jika orang yang dihasudinya itu memperoleh kenikmatan duniawi semata, maka sebaiknya dia menyayanginya, bukan bersikap hasud kepadanya, karena apa yang diperolehnya memang sudah ditentukan baginya bukan untuk orang yang hasud tersebut. Bukankah kelebihan harta benda merupakan suatu kesusahan? Seperti yang diungkapkan oleh al-Mutanabbi: Seorang pemuda menuturkan kehidupannya yang kedua. Yang dibutuhkannya hanyalah yang dimakannya. Sedangkan kelebihan kehidupannya hanya menjadi kesusahan baginya saja.

Maksud dari perkataan di atas adalah bahwa banyaknya harta benda akan menyebabkan timbulnya perasaan khawatir yang berlebihan dalam dirinya. Seseorang yang memiliki banyak budak perempuan, maka dia akan semakin merasa khawatir kepada mereka atau bahkan banyak menyita perhatian dan pikirannya. Begitu juga dengan seseorang yang sedang berkuasa, dia sangat merasa ketakutan akan dicopotnya jabatan tersebut dari dirinya.Ketahuilah, bahwa kenikmatan itu seringkali bercampur dengan kesusahan. Kenikmatan mungkin hanya bisa dirasakan sebentar saja, tetapi kesusahan yang mengiringinya mungkin akan dirasakan dalam waktu yang lama, sehingga orang tersebut menginginkan agar kenikmatan itu segera sirna saja atau dia bisa membebaskan diri dari kenikmatan tersebut. Yakinlah, bahwa sesuatu yang membuat seseorang merasa iri terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain belum tentu dirasakan oleh orang tersebut seperti yang dibayangkan oleh orang yang hasud tersebut. Banyak orang yang menyangka bahwa para pejabat itu bergelimang dengan kenikmatan. Mereka tidak memahami bahwa jika seseorang sangat menginginkan sesuatu, kemudian dia berhasil memperolehnya, maka sesuatu itu akan terasa biasa-biasa saja baginya, dan dia akan terus mengejar sesuatu yang dianggapnya lebih tinggi dari itu. Sementara, orang yang hasud hanya memandang semua itu dengan pandangan yang penuh harap dan penuh ambisi. Seorang yang hasud hendaknya mengetahui konsekuensi penderitaan yang mungkin saja dialami oleh orang yang dihasudinya di balik kenikmatan yang semu yang dirasakannya.

Dalam sebuah hadits yang sanadnya bersambung kepada Zubair bin al-Awwam, Rasulullah Saw bersabda: Telah menjalar kepada kalian penyakit umat-umat sebelum kamu, yaitu (penyakit) hasud dan permusuhan. Sifat permusuhan merupakan sesuatu yang bisa merusak dan membinasakan, yakni merusak agama. Demi Allah, yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak dianggap beriman sampai kalian saling mencintai (satu sama lain). Maukah kalian aku beritahu tentang sesuatu yang jika kalian mengamalkannya, maka kalian akan saling menyayangi, sebarkanlah salam di antara kalian

Dalam hadits lain yang sanadnya bersambung kepada Salim dari ayahnya, Rasulullah Saw bersabda:

Tidak diperbolehkan hasud kecuali kepada dua orang, yakni kepada seorang laki-laki yang diberikan al-Quran oleh Allah Swt sedangkan dia mengamalkannya siang dan malam; dan kepada seorang laki-laki yang diberikan harta oleh Allah Swt lalu dia menginfakannya di jalan yang benar siang dan malam. (HR Bukhari dan Muslim)

1. Bahaya Perbuatan Hasud

Sifat hasud sangat membahayakan kehidupan manusia antara lain:

a. Merugikan diri sendiri dan orang lain

b. Mencelakakan orang lainc. Menyebabkan hati tidak tenang karena selalu akan memikirkan bagaimana keadaan itu dapat hilang dari seseorang.d. Menghancurkan persatuan dan kesatuan, karena biasanya orang yang hasud akan mengadu domba dan suka memfitnahe. Menghancurkan kebaikan yang ada padanya. Rasulullah SAW bersabda: : , ( )

Artinya: Dari Abu Hurairah katanya: Telah bersabda rasullah SAW : Hendaklah engkau menjauhkan diri dari sifat hasud, sebab sifat hasud memakan kebaikan sebagaimana api membakar kayu bakar. (HR Abu Daud)

2. Cara Menghindari Hasud

Cara menghindari hasud antara lain sebagai berikut:

a. Meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT

b. Menyadari bahwa pemberian dari Allah kepada manusia tidaklah sama, sesuai dengan kehendak-Nyac. Menyadari bahwa hasud dapat menghapuskan kebaikan.B. Sikap Riya

Riya artinya memperlihatkan (menampakkan) diri kepada orang lain, supaya diketahui kehebatan perbuatannya, baik melalui pembicaraan, tulisan ataupun sikap perbuatan dengan tujuan mendapat perhatian, penghargaan dan pujian manusia, bukan ikhlas karena Allah.

Riya itu bisa terjadi dalam niat, yaitu ketika akan melakukan pekerjaan. Bisa juga terjadi ketika melakukan pekerjaan atau setelah selesai melakukan suatu pekerjaanDalam sebuah hadis, Rasulullah bercerita, Di hari kiamat nanti ada orang yang mati syahid diperintahkan oleh Allah untuk masuk ke neraka. Lalu orang itu melakukan protes, Wahai Tuhanku, aku ini telah mati syahid dalam perjuangan membela agama-Mu, mengapa aku dimasukkan ke neraka? Allah menjawab, Kamu berdusta dalam berjuang. Kamu hanya ingin mendapatkan pujian dari orang lain, agar dirimu dikatakan sebagai pemberani. Dan, apabila pujian itu telah dikatakan oleh mereka, maka itulah sebagai balasan dari perjuanganmu. Orang yang berjuang atau beribadah demi sesuatu yang bukan ikhlas karena Allah SWT, dalam agama disebut riya. Sepintas, sifat riya merupakan perkara yang sepele, namun akibatnya sangat fatal. Sifat riya dapat memberangus seluruh amal kebaikan, bagaikan air hujan yang menimpa debu di atas bebatuan. Allah SWT berfirman,

Artinya: Dan Kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang beterbangan. (Al-Furqan: 23).

Abu Hurairah RA juga pernah mendengar Rasulullah bersabda, Banyak orang yang berpuasa, namun tidak memperoleh sesuatu dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga, dan banyak pula orang yang melakukan shalat malam yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali tidak tidur semalaman. Begitu dahsyatnya penyakit riya ini, hingga ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah, Apakah keselamatan itu? Jawab Rasulullah, Apabila kamu tidak menipu Allah. Orang tersebut bertanya lagi, Bagaimana menipu Allah itu? Rasulullah menjawab, Apabila kamu melakukan suatu amal yang telah diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya kepadamu, maka kamu menghendaki amal itu untuk selain Allah. Meskipun riya sangat berbahaya, tidak sedikit di antara kita yang teperdaya oleh penyakit hati ini. Kini tidak mudah untuk menemukan orang yang benar-benar ikhlas beribadah kepada Allah tanpa adanya pamrih dari manusia atau tujuan lainnya, baik dalam masalah ibadah, muamalah, ataupun perjuangan. Meskipun kadarnya berbeda-beda antara satu dan lainnya, tujuannya tetap sama: ingin menunjukkan amaliyahnya, ibadah, dan segala aktivitasnya di hadapan manusia.

Tanda-tanda penyakit hati ini pernah dinyatakan oleh Ali bin Abi Thalib. Kata beliau, Orang yang riya itu memiliki tiga ciri, yaitu malas beramal ketika sendirian dan giat beramal ketika berada di tengah-tengah orang ramai, menambah amaliahnya ketika dirinya dipuji, dan mengurangi amaliahnya ketika dirinya dicela. Secara tegas Rasulullah pernah bersabda, Takutlah kamu kepada syirik kecil. Para shahabat bertanya, Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan syirik kecil? Rasulullah berkata, Yaitu sifat riya. Kelak di hari pembalasan, Allah mengatakan kepada mereka yang memiliki sifat riya, pergilah kalian kepada mereka, di mana kalian pernah memperlihatkan amal kalian kepada mereka semasa di dunia. Lihatlah apakah kalian memperoleh imbalan pahala dari mereka?

B.Sifat Riya'Pengertian

Riya menurut arti bahasa berarti "melihat" karena ketika berbuat, selalu berusaha agar dilihat dan diperhatikan orang lain untuk mendapat pujian. Sedang riya menurut istilah adalah "sikap atau tindakan seseorang memperlihatkan amal perbuatannya serta ibadahnya kepada orang lain". Dengan kata lain riya adalah melakukan amal ibadah dengan niat karena selain Allah, ingin pujian atau dilihat orang lain.Niat karena Allah Swt sangat menentukan nilai dan kadar iman seseorang yang melakukan pekerjaan, apakah untuk mendapat ridha dan pahala Allah Swt atau untuk tujuan lain. Rasulullah bersabda:

Artinya:"Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya dan seseorang akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang diniatkan. "(HR. Bukhari dan Muslim).

Macam-macam riya'

Riya terbagi menjadi dua kategori, yaitu:a. Riya' dalam niatArtinya sejak awal perbuatan, bahkan sebelumnya sudah didasari riya'. Dengan demikian riya' dalam mat apabila seseorang melakukan sesuatu pekerjaan, hatinya merasa bangga dan mengharap pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan ikhlas karena Allah Swt Karena niat bukan karena Allah, maka segala apa yang ia lakukan baik ibadah salat, puasa, haji, maupun amaliah yang lainnya akan menjadi sia-sia dan musnah.

b. Riya' dalam perbuatanArtinya Riya' dilakukan ketika sedang melakukan perbuatan baik ibadah maupun pekerjaan amaliyah yang bersifat keduniaan bila didasari dengan niat riya', tidak ikhlas karena Allah Swt, ingin dilihat orang, mengharap pujian dan sanjungan dari orang lain, tidak akan mendapat nilai atau manfaat baik bagi dirinya maupun masyarakat, lebih-lebih bagi agama dan negara.

Bersedekah didasari riya', laksana batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lain menjadilah dia bersih. Baca firman Allah dalam QS. Al Baqarah: 264.Allah melarang berperang berdasarkan riya' dan menghalangi (orang) lain menempuh jalan Allah (sabilillah), baca firman Allah dalam QS. Al Anfal: 47.

C. Sifat Aniaya (Zalim)Pengertian

Aniaya berasal dan bahasa Arab (dzolama) sifat ini termasuk salah satu sifat yang dikutuk oleh Allah dan Rasul-Nya, serta dikecam oleh seluruh umat manusia di dunia.Sifat ini berakibat menjatuhkan martabat diri sendiri dan orang lain.Sifat aniaya/zalim dapat berupa bentuk :

a. Zalim kepada Allah, tidak mau mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya.b. Zalim kepada orang lain, artinya memperkosa kehormatan dan harta benda atau berbuat semena-mena kepada orang lain.c. kepada binatang, artinya memperlakukan binatang secara tidak Islam, dengan cara mengurung, menyembelih dengan pisau tumpul dan sebagainya.Bahaya sifat zalim

a. Akan merugikan kehidupan sendiri baik di dunia maupun di akhiratb. Akan memperoleh azab/laknat dan Allah (QS. Al Maidah: 78-80).c. Akan memperoleh siksaan Allah di akhirat (QS. Al Maidah: 33)d. Amal perbuatannya menjadi sia-sia (QS. Al Kahfi: 103-105)

D. DiskriminasiDiskriminasi adalah perbedaan.Sedangkan menurut istilah diskriminasi adalahbersikap membeda-bedakan atau memisahkan antara sesama manusia, baik karena perbedaan derajat, suku, bangsa, warna kulit, jenis kelamin, usia, golongan, ideologi dan sebagainya.

Menurut George A Theodorson dan Achilles George Theodorson dalam A Modern Dictionary of Sosiology mengartikan bahwa diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang terhadap perorangan atau kelompok berdasarkan sesuatu,biasanya bersifat katagorikal, atau atribut atribut khas berdasarkan suku, bangsa, agama ataukenggotaankelas kelas sosial.

Adapun contoh perbuatan diskriminasi yaitu :

a. Sebagian masyarakat yang menempatkan laki-laki lebih tinggi daripadaperempuan.b. Adanya jurang pemisah antara orang kaya dengan orang miskin.c. Di Amerika Serikat, adanya penggolongan antara orang yang berkulit putih dengan orang yang berkulit hitam ( orang Negro ),Orang kulit putih beranggapan bahwa mereka adalah orang pribumi.Sedangkan orang Negro dianggap sebagai budak dan merupakan sumber kerusuhan dan kekacauan.d. Stevanyang beragama Kristen enggan berteman dengan Yusuf yang beragama islam.Hal ini dikarenakan perbedaan agama

Adapun dampak negatif diskriminasi,yaitu :

a. Mengakibatkan munculnya sifat yang buruk yaitu kecongkakan atau kesombongan.b. Membanggakan diri sendiri dan meremehkan orang lainc. Memunculkan sikap apatis(sifat masa bodoh)yang menumbuhkan kehancuran tatanan masyarakatd. Manusia terkoyak-koyak pada golongannya sendiri

Sikap dan Perilaku Muslim yang Menjauhi Sifat Hasud, Riya' dan Zalim, dan Diskriminasi1. Selalu meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah Swt2. Selalu mensyukuri nikmat dan karunia Allah Swt yang diberikan dan menyadari bahwa Allah Swt memberikan nilai lebih antara satu dengan yang lain.3. Selalu menanamkan komitmen pribadi dalam setiap tindakannya dalam pergaulan di masyarakat; yaitu menjadikan dirinya sebagai penyuluh, bukan hakim, menjadikan dirinya sebagai seorang model muslim yang istiqomah, bukan menjadi pengecam saudaranya, menjadikan dirinya bagian menjadi solusi dan bukan bagian dari masalah, dan menjadikan setiap usahanya membawa manfaat bukan mudharat.4. Menyadari bahwa yang membedakan manusia di sisi Allah adalah kualitas ketaqwaanmereka.5. Melihat keragaman ciptaan, bangsa dan suku adalah sesuatu yang wajar dan niscaya.6. Allah tidak melihat kemuliaan seseorang dari penampilan luar.7. Membiasakan diri menghindari sifat-sifat saling merendahkan, saling mencela, salingmemanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan, saling berperasangka jelek (salingcuriga), saling mencari-cari kejelekan orang lain, saling menggunjig

Al Baqoroh 109 [Sebahagian besar Ahli Kitabmenginginkanagar mereka dapat mengembalikan kalian kepada kekafiran setelah kalian beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Berhubungan dengan dengkiYakniketidakinginanAhli Kitab (Yahudi dan Nasrani) akan di turunkannya suatu kebaikan kepada (kaum Mukmin) dari tuhannyaBerkaitan dengan RiyaOrang2 Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) karena ingin mengharap pujian dan sanjungan dari orang lain. Ingin di anggap bahwa Orang2 Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) adalah orang yang benar. Karena kecerdasannya

Berkaitan dengan ZholimOrang2 Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) ingin menjadikan orang beriman menjadi orang yang tiak mematuhi perintah Allah. Dan ingin memasukan orang beriman ke dalam golongan orang yang musrik .

Berkaitan dengan DiskriminasiAllah memperingatkan kepada kita agar tidak termasuk ke dalam golongan musyrik

An-Nissa 142

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka[364]. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya[365] (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali[366].Berkaitan dengan RiyaSeseorang jika mendirikan sholat hanya semata karena manusia. Meeka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka dilayani sebagai melayani para mukmin.

Surat Al-M`n 1-71. Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?2. Itulah orang yang menghardik anak yatim3. dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. 4. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat5. (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya6. orang-orang yang berbuat riya7. dan enggan (menolong dengan) barang berguna

Berkaitan dengan RiyaBeribadah keapada allah semata untuk karena mendapatkan perhatian terhadap manusia. Memberikan sedekah kepada orang miskin, kemudian ingin mendapat sanjungan atau pujianBerkaitan dengan ZholimOrang yang menguras kehormatan, maupun berbuat semena-mena terhadap orang miskin.Asy Syu'araa' 42Fir'aun menjawab: "Ya, kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)."

Berhubungan dengan dengkiFiraun tidak senang dan berbuat sesuatu kepada nabi Musa, agar sihir dari firaun menangBerkaitan dengan RiyaFiraun telah menganggap dirinya adalah tuhan. Maka firaun menyuruh kepada umat lainnya untuk menyembah firaun. Padahal firaun adalah termasuk orang yang musrikBerkaitan dengan ZholimFiraun membunuh semua anak laki-laki pada saat jamannyaFiraun membakar nabi Musa As.Menghukum orang yang tidak bersalahBerkaitan dengan DiskriminasiMembedakan dengan golongan orang musyrik yang di tokohkan dengan Firaun

Bottom of Form