10
Pengertian Masa Nifas Masa nifas adalah masa sejak selesainya persalinan hingga pulihnya alat-alat kandungan dan anggota badan serta psikososial yang berhubungan dengan kehamilan/persalinan selama 6 minggu. Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut : 1. Fase taking in Merupakan periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung inu menjadi pasif terhadap lingkungannya. 2. Fase taking hold Periode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri. 3. Fase letting go fase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang verlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat. Ada kalanya, ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues B. Gangguan Psikologis pada Masa Nifas 1. Baby blues a. Pengertian Gangguan efek ringan ( gelisah, cemas, lelah ) yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan. b. Faktyor Penyebab 1) Faktor Hormonal Berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin,dan estriol yang yang terlalu rendah. 2) Faktor Usia. 3) Pengalam dalam pross kehamilan dan persalinan. 4) Adanya perasaan belum siap menghadapi lahirnya bayi. 5) Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status perkawinan, kehamilan

Pengertian Masa Nifas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengertian Masa Nifas

   Pengertian Masa NifasMasa nifas adalah masa sejak selesainya persalinan hingga pulihnya alat-alat kandungan dan anggota badan serta psikososial yang berhubungan dengan kehamilan/persalinan selama 6 minggu.Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut :

1.      Fase taking inMerupakan periode ketergantungan yang berlangsung pada hari pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada saat itu focus perhatian ibu terutama pada dirinya sendiri. Pengalaman selama proses persalinan sering berulang diceritakannya. Hal ini membuat cenderung inu menjadi pasif terhadap lingkungannya.

2.      Fase taking holdPeriode yang berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase ini ibu merasa khawatir akan ketidakmampuannya dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Pada fase ini ibu memerlukan dukungan karena saat ini merupakan kesempatan yang baik untuk menerima berbagai penyuluhan dalam merawat diri dan bayinya sehingga timbul percaya diri.

3.      Fase letting gofase menerima tanggung jawab akan peran barunya yang verlangsung sepuluh hari setelah melahirkan. Ibu sudah dapat menyesuaikan diri, merawat diri dan bayinya sudah meningkat. Ada kalanya, ibu mengalami perasaan sedih yang berkaitan dengan bayinya keadaan ini disebut baby blues

B.     Gangguan Psikologis pada Masa Nifas1.       Baby blues

a.  PengertianGangguan efek ringan ( gelisah, cemas, lelah ) yang sering tampak dalam minggu pertama setelahh persalinan.

b.  Faktyor Penyebab1)  Faktor Hormonal

Berupa perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin,dan estriol yang yang terlalu rendah.

2) Faktor Usia.3) Pengalam dalam pross kehamilan dan persalinan.4)  Adanya perasaan belum siap menghadapi lahirnya bayi.5)  Latar belakang psikososial wanita yang bersangkutan, seperti tingkat pendidikan, status

perkawinan, kehamilan yang tidak diinginkakan, riwayat gangguan kejiwaan sebelumnya, sosial ekonomi, serta keadekuatan dukungan sosial lingkungannya.

c. GejalaReaksi depresi/sedih, menagis, mudah tersinggun atau iritabilitas, cemas, labil perasaan, cendrung menyalahkan diri sendiri,gangguan tidur dan gangguan nafsu makan.

d.  Pencegahan1. beristirahat ketika bayi tidur2. berolah raga ringan, ikhlas dan tulus dengan peran baru sebagai ibu3. tidak perfeksionis dalam hal mengurusi bayi4. bicarakan rasa cemas dan komunikasikan5. bersikap fleksibel dan bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru

2.       Depresi Post partuma. Pengertian

Page 2: Pengertian Masa Nifas

Depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan berlangsung selama 30 hari.b.  Faktor Penyebab

1. factor konstitusionalGangguan post partum berkaitan dengan riwayat obstetri yang meliputi riwayat hamil sampai bersalin, serta adanya komplikasi atau tidak dari kehamilan dan persalinan sebelumnya.

2. factor fisikTetrjadi karena ketidakseimbangan hormonal, Hormon yang terkait dengan terjadinya depresi post partum adalah prolaktin, steroid dan progesterone.

3.factor psikologiParaliahan yang cepat dari keadaan “ 2 dalam 1 “, pada akhir kehamilan menjadi dua individu. Yaitu ibu dan anak yang bergantung pada penyesuaian psikologis individu.

c. Gejala1. Kelelahan dan perubahan mood2. Gangguan nafsu makan dan gangguan tidur3. Tidak mau berhubungan dengan orang lain4.  Tidak mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.

d. PencegahanUntuk mencegah terjadinya depresi post partum sebagai anggota keluarga harus memberikan dukungan emosional kepada ibu dan jangan mengabaikan ibu bila terlihat  sedang sedih, dan sarankan pada ibu untuk:1. beristirahat dengan baik2. berolahraga yang ringan3. berbagi cerita dengan orang lain4. bersikap fleksible5. bergabung dengan orang-oarang baru6. sarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga me

3.       Post Partum Psikosa

a.       Pengertian

Depresi yang paling berat, terjadi pada minggu pertama dalam 6 minggu setelah melahirkan.

b.      Faktor Penyebab

1.      Faktor sosial kultural (dukungan suami dan keluarga, kepercayaan atau etnik ).

2.      Faktor obstetrik dan ginekologik ( kondisi fisik ibu dan kondisi fisik bayi )

3.      Karakter personal seperti harga diri yang rendah.

4.      Perubahan hormonal yang cepat.

5.      Marital disfungsion atau ketidak mampuan membina hubungan dengan orang lain yang

mengakibatkan kurangnya dukungan.

6.      Unwanted pregnancy atau kehamilan tidak di inginkan

7.      Merasa terisolasi.

c.       Gejala

1.      Curiga berlebihan

2.      Kebingungan

3.       Sulit konsentrasi

4.      Bicara meracau atau inkoheren

5.      Pikiran obsesif ( pkiran yang menyimpang dan berulang-ulang )

6.      Impulsif ( bertindak diluar kesadaran )

Page 3: Pengertian Masa Nifas

d.      Pencegahan

1.      Pelajari diri sendiri

Pelajari dan mencari informasi mengenai depresi dan psikosa pospartum, sehingga ibu dan keluarga

sadar terhadap kondisi ini. Apabila terjadi, maka akan segera mendapatkan penanganan yang tepat.

2.      Tidur dan makan yang cukup

Diet nutrisi penting untuk kesehatan, lakukan usaha yang terbaik dengan makan dan tidur yang

cukup. Keduanya penting dalam periode pospartum.

3.      Olahraga

Merupakan kunci untuk mengurangi depresi postpartum, lakukan peregangan selama 15 menit

dengan berjalan kaki setiap hari, sehingga membuat ibu menjadi lebih rileks dan lebih menguasai

emosional yang berlebihan.

4.      Beritahukan perasaan ibu

Jangan takut untuk mengutarakan perasaan ibu dan mengekspresikan yang ibu inginkan dan

butuhkan demi kenyamanan ibu. Jika mempunyai masalah, segera beritahukan kepada orang yang

dipercaya ataupun orang yang terdekat.

5.      Dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat

Dukungan dari orang terdekat dari mulai kehamilan, persalinan dan pospartum sangat penting,

yakinkan diri ibu bahwa keluarga selalu berada disamping ibu setiap ada kesulitan.

6.      Persiapan diri dengan baik

Persiapan sebelum persalinan sangat diperlukan, ikutlah kelas hamil, baca buku-buku yang

dibutuhkan.

7.      Lakukan pekerjaan rumah tangga

Pekerjaan rumah tangga sedikit banyak dapat membantu ibu melupakan golakan perasaan yang

terjadi selama periode pospartum. Kondisi anda yang belum stabil, bisa ibu curahka dengan

memasak atau membersihkan rumah.

8.      Dukungan emosional

Minta dukungan emosional dari keluarga dan lingkungan sehingga ibu dapat mengatasi rasa frustasi

atau stress. Ceritakan pada mereka mengenai perubahan yang ibu rasakan, sehingga ibu merasa

lebih baik dari setelahnya.

Masa nifas merupakan masa yang rentan dan terbuka untuk bimbingan dan pembelajaran. Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi. Tanggung jawab ibu mulai bertambah.Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam beradaptasi pada masa nifas adalah sebagai berikut:

1. Fungsi menjadi orang tua2. Respon dan dukungan dari keluarga3. Riwayat dan pengalaman kehamilan serta persalinan4. Harapan, keinginan dan aspirasi saat hamil dan melahirkan

Fase-fase yang akan dialami oleh ibu pada masa nifas antara lain:1. Fase taking in2. Fase taking hold

Page 4: Pengertian Masa Nifas

3. Fase letting goFase Taking InFase ini merupakan periode ketergantungan, yang berlangsung dari hari pertama sampai hari ke dua setelah melahirkan. Ibu terfokus pada dirinya sendiri, sehingga cenderung pasif terhadap lingkungannya. Ketidaknyamanan yang dialami antara lain rasa mules, nyeri pada luka jahitan, kurang tidur, kelelahan. Hal yang perlu diperhatikan pada fase ini adalah istirahat cukup,komunikasi yang baik dan asupan nutrisi.Gangguan psikologis yang dapat dialami oleh ibu pada fase ini adalah:

1. Kekecewaan pada bayinya2. Ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan fisik yang dialami3. Rasa bersalah karena belum bisa menyusui bayinya4. Kritikan suami atau keluarga tentang perawatan bayinya

Fase Taking HoldFase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Ibu merasa khawatir akan ketidakmampuan dan rasa tanggung jawab dalam perawatan bayinya. Perasaan ibu lebih sensitif sehingga mudah tersinggung. Hal yang perlu diperhatikan adalah komunikasi yang baik, dukungandan pemberian penyuluhan/pendidikan kesehatan tentang perawatan diri dan bayinya. Tugasbidan antara lain: mengajarkan cara perawatan bayi, cara menyusui yang benar, cara perawatanluka jahitan, senam nifas, pendidikan kesehatan gizi, istirahat, kebersihan diri dan lain-lain.Fase Letting GoFase ini merupakan fase menerima tanggungjawab akan peran barunya. Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai dapat menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayinya. Terjadi peningkatan akan perawatan diri dan bayinya. Ibu merasa percaya diri akan peran barunya, lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan dirinya dan bayinya. Dukungan suami dan keluarga dapat membantu merawat bayi. Kebutuhan akan istirahat masih diperlukan ibu untuk menjaga kondisi fisiknya.Hal-hal yang harus dipenuhi selama nihas adalah sebagai berikut:

1. Fisik.Istirahat, asupan gizi, lingkungan bersih2. Psikologi.Dukungan dari keluarga sangat diperlukan3. Sosial.Perhatian, rasa kasih sayang, menghibur ibu saat sedih dan

menemani saat ibu merasa kesepian4. Psikososial.

ReferensiAmbarwati, 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra Cendikia. (hlm: 87-96).Irhami. 2010.Proses Adaptasi Psikologis Ibu Masa Nifas.zikra-myblog.blogspot.com/2010/06/zikra-proses-adaptasi-psikologis-ibu.html Diunduh 19 Oktober 2010 Pukul 08.55 PMSaleha, 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba

Page 5: Pengertian Masa Nifas

Medika (hlm: 63-69).Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 85-100).The_wie. 2009. Proses Adaptasi Psikologis Ibu Dalam Masa Nifas. the2w.blogspot.com/2009/10/proses-adaptasi-psikologis-ibu-dalam.html Diunduh 19 Oktober 2010 Pukul 08.55 PMPengertian Bounding Attachment

1. Klause dan Kennel (1983): interaksi orang tua dan bayisecara nyata, baik fisik, emosi, maupun sensori pada beberapa menit dan jam pertama segera bayi setelah lahir.

2. Nelson (1986), bounding: dimulainya interaksi emosisensorik fisik antara orang tua dan bayi segera setelah lahir,attachment: ikatan yang terjalin antara individu yang meliputi pencurahan perhatian; yaitu hubungan emosi danfisik yang akrab.

3. Saxton dan Pelikan (1996), bounding: adalah suatu langkah untuk mengunkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu kepada bayinya segera setelah lahir; attachment: adalah interaksiantara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang waktu.

4. Bennet dan Brown (1999), bounding:  terjadinya hubungan antara orang tua dan bayi sejak awal kehidupan, attachment: pencurahan kasih sayang di antara individu.

5. Brozeton (dalam Bobak, 1995): permulaan saling mengikat antara orang-orang seperti antaraorang tua dan anak pada pertemuan pertama.

6. Parmi (2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang dan suatu proses yang saling merespon antara orang tua dan bayi lahir.

7. Perry (2002), bounding: proses pembentukan attachment atau membangun ikatan;attachment: suatu ikatan khusus yang dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.

8. Subroto (cit Lestari, 2002): sebuah peningkatan hubungan kasih sayang dengan keterikatan batin antara orang tua dan bayi.

9. Maternal dan Neonatal Health: adalah kontak dini secara langsung antara ibu dan bayi setelahproses persalinan, dimulai pada kala III sampai dengan post partum.

10. Harfiah, bounding: ikatan; attachment: sentuhan.Tahap-Tahap Bounding Attachment

Page 6: Pengertian Masa Nifas

1. Perkenalan (acquaintance), dengan melakukan kontak mata, menyentuh, erbicara, dan mengeksplorasi segera setelah mengenal bayinya.

2. Bounding (keterikatan)3. Attachment, perasaan sayang yang mengikat individu dengan

individu lain.Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting dari ikatan ialah perkenalan.Elemen-Elemen Bounding Attachment

1. Sentuhan – Sentuhan, atau indera peraba, dipakai secara ekstensif oleh orang tua dan pengasuh lain sebagai suatu sarana untuk mengenali bayi baru lahir dengan cara mengeksplorasitubuh bayi dengan ujung jarinya.

2. Kontak mata – Ketika bayi baru lahir mampu secara fungsional mempertahankan kontak mata,orang tua dan bayi akan menggunakan lebih banyak waktu untuk saling memandang. Beberapa ibu mengatakan, dengan melakukan kontak mata mereka merasa lebih dekat dengan bayinya (Klaus, Kennell, 1982).

3. Suara – Saling mendengar dan merespon suara anata orang tua dan bayinya juga penting.Orang tua menunggu tangisan pertama bayinya dengan tegang.

4. Aroma – Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki aroma yang unik (Porter, Cernoch, Perry, 1983). Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan aroma susu ibunya (Stainto, 1985).

5. Entrainment – Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai dengan struktur pembicaraan orangdewasa. Mereka menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak mulaiberbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola komunikasi efektif yang positif.

6. Bioritme – Anak yang belum lahir atau baru lahir dapat dikatakan senada dengan ritme alamiah ibunya. Untuk itu, salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme personal (bioritme). Orang tua dapat membantu proses ini dengan memberi kasih sayang yang konsisten dan dengan memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan perilaku yang responsif. Hal ini dapat meningkatkan interaksi sosial dan kesempatan bayi untuk belajar.

Page 7: Pengertian Masa Nifas

7. Kontak dini – Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua–anak.Namun menurut Klaus, Kennel (1982), ada beberapa keuntungan fisiologis yang dapat diperoleh dari kontak dini :

1. Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.2. Reflek menghisap dilakukan dini.3. Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.4. Mempercepat proses ikatan antara orang tua dan anak (body

warmth (kehangatan tubuh); waktu pemberian kasih sayang; stimulasi hormonal).Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatkan Bounding Attachment

1. Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).2. Sentuhan orang tua pertama kali.3. Adanya ikatan yang baik dan sistematis berupa

kedekatan orang tua ke anak.4. Kesehatan emosional orang tua.5. Terlibat pemberian dukungan dalam proses persalinan.6. Persiapan PNC sebelumnya.7. Adaptasi.8. Tingkat kemampuan, komunikasi dan keterampilan untuk

merawat anak.9. Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu dalam

memberi kehangatan pada bayi, menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa nyaman.

10. Fasilitas untuk kontak lebih lama.11. Penekanan pada hal-hal positif.12. Perawat maternitas khusus (bidan).13. Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan sosial

dari keluarga, teman dan pasangan.14. Informasi bertahap mengenai bounding attachment.

Keuntungan Bounding Attachment1. Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai,

menumbuhkan sikap sosial.2. Bayi merasa aman, berani mengadakan eksplorasi.

Hambatan Bounding Attachment1. Kurangnya support sistem.2. Ibu dengan resiko (ibu sakit).3. Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit, bayi dengan

cacat fisik).4. Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.

Page 8: Pengertian Masa Nifas

EGC. (hlm: 54-55). books.google.co.id/books?id=ZkPup-5Ozy8C&pg=PA54&lpg=PA54&dq=pengertian+bounding+attachment&source=….Desty, dkk. 2009. Respon Orang Tua Terhadap Bayi Baru Lahir. Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta.Suherni, 2007. Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya. (hlm: 64-66).