3
1. Pengertian Tema Menurut arti katanya tema berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti menempatkan atau meletakkan. Dalam kehidupan sehari-hari kata tema sering dikacaukan pula pemakaiannya dengan istilah topik. Kata topic juga berasal dari kata Yunani topoi yang berarti tempat. Aristoteles, yang dianggap sebagai salah seorang tokoh retorika jaman klasik, menegaskan bahwa untuk membuktikan sesuatu mula-mula harus ditentukan dan dibatasi topoi ‘tempat’ berlangsungnya suatu peristiwa. Dalam batas-batas yang telah ditentukan tadi, penulis harus menemukan: manusia, interaksi, dan fakta-fakta lainnya yang menimbulkan atau bersangkutan dengan peristiwa baru. Pengertian tema, secara khusus dalam karang-mengarang, dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari sudut proses penyusunan sebuah karangan. Dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Amanat utama ini dapat diketahui misalnya bila seorang membaca sebuah roman, atau karangan lainnya. Selesai membaca karangan tersebut, akan meresaplah ke dalam pikiran pembaca suatu sari atau makna dari seluruh karangan itu. Dari segi proses penulisan kita bisa membatasi tema dengan suatu rumusan yang agak berlainan, walaupun nantinya apa yang akan dirumuskan itu pada hakekatnya sama saja. Dalam kenyataan untuk menulis suatu karangan, penulis harus memilih suatu topik atau pokok pembicaraan. Diatas pokok pembicaraan itulah ia menempatkan suatu tujuan yang ingin disampaikan dengan landasan topic tadi. Dengan demikian pada waktu menyusun sebuah tema atau pada waktu menentukan sebuah tema untuk sebuah karangan ada dua unsure yang paling dasar perlu diketahui yaitu topik atau pokok pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi. Berdasarkan kenyataan ini, pengertian tema dapat dibatasi sebagai: suatu rumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.

Pengertian Tema

  • Upload
    5012124

  • View
    2.418

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengertian Tema

1. Pengertian Tema

Menurut arti katanya tema berarti sesuatu yang telah diuraikan atau sesuatu yang telah ditempatkan. Kata ini berasal dari kata Yunani tithenai yang berarti menempatkan atau meletakkan. Dalam kehidupan sehari-hari kata tema sering dikacaukan pula pemakaiannya dengan istilah topik. Kata topic juga berasal dari kata Yunani topoi yang berarti tempat. Aristoteles, yang dianggap sebagai salah seorang tokoh retorika jaman klasik, menegaskan bahwa untuk membuktikan sesuatu mula-mula harus ditentukan dan dibatasi topoi ‘tempat’ berlangsungnya suatu peristiwa. Dalam batas-batas yang telah ditentukan tadi, penulis harus menemukan: manusia, interaksi, dan fakta-fakta lainnya yang menimbulkan atau bersangkutan dengan peristiwa baru.Pengertian tema, secara khusus dalam karang-mengarang, dapat dilihat dari dua sudut, yaitu dari sudut karangan yang telah selesai dan dari sudut proses penyusunan sebuah karangan.Dilihat dari sudut sebuah karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Amanat utama ini dapat diketahui misalnya bila seorang membaca sebuah roman, atau karangan lainnya. Selesai membaca karangan tersebut, akan meresaplah ke dalam pikiran pembaca suatu sari atau makna dari seluruh karangan itu. Dari segi proses penulisan kita bisa membatasi tema dengan suatu rumusan yang agak berlainan, walaupun nantinya apa yang akan dirumuskan itu pada hakekatnya sama saja. Dalam kenyataan untuk menulis suatu karangan, penulis harus memilih suatu topik atau pokok pembicaraan. Diatas pokok pembicaraan itulah ia menempatkan suatu tujuan yang ingin disampaikan dengan landasan topic tadi. Dengan demikian pada waktu menyusun sebuah tema atau pada waktu menentukan sebuah tema untuk sebuah karangan ada dua unsure yang paling dasar perlu diketahui yaitu topik atau pokok pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi. Berdasarkan kenyataan ini, pengertian tema dapat dibatasi sebagai: suatu rumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tadi.Panjang tema tergantung dari beberapa banyak hal yang akan disampaikan sebagai perincian dari tujuan utama, dan kemampuan penulis untuk memperinci dan mengemukakan ilustrasi-ilustrasi yang jelas dan terarah. Perbantingan antara tema dengan karangan dapat disamakan yang terdiri dari subyek dan predikat. Semua bagian kalimat lainnya dapat berfungsi untuk memperjelas gagasan-gagasan utama tadi. Begitu pula, kedudukan tema secara lebih konkrit dapat kita lihat dalam hubungan antara kalimat topic dan alenia. Kalimat topik merupakan tema dari alenia itu. Sedangkan kalimat-kalimat lainnya hanya berfungsi untuk memperjelas kalimat topik atau tema alinea tersebut.

2. Memilih Topik

Masalah pertama yang dihadapi penulis untuk merumuskan tema sebuah karangan adalah topik atau pokok pembicaraan. Penetapan topik sebelum mulai menggarap suatu tema merupakan suatu keahlian. Namun seringkali pula justru hal inilah yang menjadi beban yang tidak kecil bagi mereka yang baru mulai menulis. Mereka sukar sekali menemukan topik nama yang kiranya

Page 2: Pengertian Tema

dapat dipergunakannya untuk menyusun karangannya. Sebenarnya sumber-sumber yang berada disekitar kita menyediakan bahan yang berlimpah-limpah. Apa saja yang menarik perhatian kita dapat saja dijadikan topik dalam karangan kita: pengalaman-pengalaman di masa lampau, pengalaman masa kini, keluarga, cita-cita, karier, alam sekitar, persoalan-persoalan kemasyarakatan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, mata pencaharian, dan sebagainya.

Semua pokok persoalan tersebut dapat dijadikan topik karangan dengan mempergunakan salah satu bentuk tulisan, yaitu: narasi, deskripsi, eksposisi, atau argumentasi.

Narasi berusaha untuk mengisahkan suatu peristiwa atau kejadian secara kronologi. Beberapa pokok yang biasanya dipakai dalam narasi adalah: biografi, roman, novel, sejarah, dsb. Sebaliknya deskripsi berusaha untuk menggambarkan sesuatu hal sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, misalnya: tentang keadaan Kota Jakarta, tentang gedung-gedung yang bersejarah, tentang senja di pelabuhan, dan sebagainya. Deskripsi bertalian dengan pelukisan kesan pancaindera terhadap sebuah objek.

Bila kita berpindah dari reproduksi masa silam kepada tulisan-tuliasan eksposisi (yang bertujuan untuk member penjelasan atau informasi), maka tema tadi akan diuraikan dalam sebuah proses, misalnya: bagaimana membuat api, bagaimana beternak ayam, bagaimana menanam singkong, dan sebagainya.

Corak lain dari tulisan-tulisan ekspositoris itu adalah menerangkan tetang proses kerja sesuatu barang: bagaimana operasi sebuah mesin pintal, bagaimana sebuah kapal selam menyelam atau timbul, bagaimana kerja sebuah mesin jahit, dan sebagaimananya.