Pengganti Referat Cod.scr

8/16/2019 Pengganti Referat Cod.scr

1/19

1

Kepaniteraan Klinik Pengganti Refarat

Bagian/SMF Psikiatri (Jiwa) Januari 2015

HS!" #$S MMP! %&&'# P'"!S! S"$S! #$%&&R M$%R#

SK" K"!%!S (PR%'!*+ PS,-HS#H$%!+ S-H!.'PHR$%!+

H,P'M%!+ *% S'-!" !%#R'$RS!'%)

*! RSJ *R S'$PR#' HR*J'HS'*'

#H% 2015

'le

ania #r3sa Sil4nae+ SKe

K12 10 062

Pe78i78ing r Junua RF+ MKes+ SpKJ

FK"#S K$*'K#$R% %!$RS!#S H" '"$'

RMH SK!# J! *R S'$PR#' HR*J'HS'*'

PR'!%S! S"$S! #$%&&R

K$%*R!

2015


2/19


3/19

3

es kepribadian !! sangat dibutuhkan dalam berbagai bidang, baik

bidang pendidikan maupun bidang kerja (karier), tetapi tes !! dan !!-# ini

tidak banyak diketahui oleh khalayak umum di ndonesia. es !! ini mula-mula

lahir tahun 01% di 2merika Serikat, dan diperbaharui pada 0*0 (!!-#). es ini

sudah diterjemahkan dalam lebih dari $$ bahasa (termasuk dalam 3ahasa ndonesia)

dan dipergunakan di lebih dari 4$ negara. Sekarang juga dibentukkan !!-2,

untuk mengetes anak remaja secara akurat. Sepuluh ribu artikel dan buku telah

membahas riset tentang tes ini.(%)

5i ndonesia, secara khusus, sebagai contoh penelitian, pada tahun #$$

6ni&ersity of Gunardarma di 7akarta telah mempergunakan tes ini untuk meneliti

indikasi adanya sifat epribadian Type A (dorongan dan moti&asi tinggi untuk

mencapai gol-gol) dalam mahasiswa baru. ada tahun #$$8, Jurnal Medicine

Nusentara menerbitkan artikel berjudul, 9rofil !! dan ndeks restasi (..)

!ahasiswa edokteran: yang meneliti relasi antara profil kepribadian mahasiswa dan

hasil akademik mereka di kemudian hari.(1)


4/19

4

BB !!

P$MBHS%

MMP! (Minnes4ta Multipasi9 Pers4nalit3 !n:ent4r3)

1 *efinisi

!innesita !ultiphasic ersonality n&entory (!!) adalah salah satu yang

paling sering digunakan tes kepribadian dalam kesehatan mental. es ini

digunakan oleh professional yang terlatih untuk membantu dalam mengidentifikasi

kepribadian struktur dan psikopatologi.4

erancang !! adalah ". Starke ;athaway, h5, dan 7< !cinley, !5.

!! merupakan hak cipta dari 6ni&ersity of !innesota. !! dikembangkan

pada tahun 0%$ di 6ni&ersitas !innesota sebagai tes kepribadian yang

komprehensif dan serius yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah

kejiwaan. 5ire&isi pada tahun 0*0 sebagai !!-# dan &ersi untuk remaja

dikembangkan (!!-2). 2da juga &ersi singkat (!!-%).%

2 Skala;skala ala7 MMP!

!! yang asli memiliki % skala standar, tiga diantaranya berhubungan

dengan &aliditas dan sepuluh lainnya berhubungan dengan indeks-indeks klinisi

atau kepribadian.

a Skala aliitas

!! adalah salah satu tes pertama yang mengembangkan skala-skala

untuk mendeteksi apakah responden menjawab dengan cara yang akan

membuat hasil-hasilnya secara keseluruhan tidak &alid.8

. Skala 9=: atau


5/19

5

terjawab adalah memberikan salah satu dari beberapa indeks &aliditas sebuah

protocol. 7ika %$ item atau lebih dibiarkan tidak terjawab, protocol itu

kemungkinan besar tidak &alid dan tidak ada interpretasi lebih jauh yang

perlu diupayakan. ;al ini semata-mata karena jumlah item yang telah

direspon tidak cukup, yang berarti informasi yang tersedia untuk menskor

skala kurang. 7adi, hasil-hasilnya kurang dapat dipercaya. 6ntuk

meminimalkan jumlah respon cannot say, klient seharusnya di dorong untuk

menjawab seluruh pertanyaan.

#. Skala >"?>"? terdiri dari pasangan-pasangan pertanyaan terpilih yang

diharapkan untuk dijawab secara konsisten jika orang itu mendekati tes

dengan cara yang &alid. Setiap pasangan item memiliki isi yang mirip atau

berlawanan.%. Skala "?

Skala ini sama sepperti skala >"? akan tetapi, hanya pasangan-

pasangan dengan isi berlawanan yang di masukan.

1. Skala @Skala ini mengukur sejauh mana seseorang menjawab dengan cara

yang atipikal dan menyimpang. tem-item dengan skala @ !! dan !!-

# diseleksi berdasarkan dukungan oleh kurang dari $+ populasi. 7adi, dari

segi definisi statistic, mereka merefleksikan cara berfikir yang

nonkon&ensional. Skor tinggi pada skala @ biasanya disertai oleh skor-skor

yang tinggi pada banyak skala klinis. Skor tinggi sering dapat digunakan


6/19

6

sebagai indicator umum patologi. Seseorang yang mempunyai skor tinggi

mungkin juga 9faking bad:, yang bisa mengin&ilidasi protokolnya.4. Skala @b

eempat puluh item @b !!-# dirancang untuk mengidentifikasi

cara merespon 9fake bad: (pura-pura sakit) untuk 0 item terakhirnya.

anpa skala @b, tidak aka nada pengecekan pada &aliditas beberapa item

selanjutnya.

8. Skala @p

leh karena skala @ biasanya terele&asi pada pasien-pasien psikiatrik,

sering kali sulit untuk membedakan antara para penyandang psikopatologi

sejati dengan mereka yang menyandang sedikit patologi, tetapi berpura-pura

sakit.

. Skala @3S

@ake bad scale (@3S) dikembangkan dengan harapan bahwa skala ini

akan dapat mendeteksi pihak yang mengajukan tuntutan cedera pribadi yang

membesar-besarkan masalahnya . studi-studi lain mengindikasikannya

sebagai salah satu skala terbaik !!-# untuk mendeteksi kepura-puraan.*. Skala A

Skala A atau lie (kebohongan) terdiri atas 4 item yang

mengindikasikan sejauh mana seorang klien berusaha mendeskripsikan

dirinya dengan cara positif yang tidak realistis. 7adi, mereka yang mendapat

skor tinggi mendeskripsikan dirinya secara terlalu perfeksionis dan idealis.

0. Skala

Skala ini dorancang untuk medeteksi klient-klient yang terlalu positif

dalam mendeskripsikan dirinya. 7adi, skala ini mempunyai kesamaan dengan

skala A. akan tetapi, skala , lebih subtil dan efektif. 3ila hanya indi&idu-


7/19

7

indi&idu yang naBf, moralistic dan tidak rumit saja yang akan mendapatkan

skor tinggi pada skala A, orang yang lebih cerdas dan pintar secara

psikologis mungkin mempunyai skor yang mungkin sedikit lebih tinggi

meskipun mungkin tidak menunjukan ele&asi pada skala A.

$. Skala S

Skala S dikembangkan dengan harapan bahwa skala bisa

mengidentifikasikan dengan lebih akurat orang yang berusaha tampak terlalu

baik. elima puluh item skala S dikembangkan dengan mencatat perbedaan-

perbedaan dalam dukungan dalam terhadap item antara orang dalam situasi

perkejaan yang cenderung menampilkan dirinya secara ekstrem positif dan

sempel respon normatif. 7adi, orang yang mendukung beberapa item ini

dengan jumlah tinggi menampilkan dirinya sebagai orang yang rukun

dengan orang lain, bebas dari masalah psikologi, dan mempunyai keyakinan

yang kuat terhadap kebaikan manusia. Skala ini tampaknya tidak efektif

dalam mendiskriminasikan antara nonpasien yang diminta menampilkan

dirinya secara ekstrem positif dan orang yang diminta untuk merespon

secara jujur.

8 Skala Klinis

1. Hypochondriasis (Hs)Skala awalnya dirancang untuk membedakan penderita

hipokondriasis dengan para pasien dengan tipe-tipe psikiatrik lainnya.

!eskipun skala itu dapat menunjukan diagnosis hipokondriasis, namun skala

itu paling berguna sebagai sebuah skala untuk mengindikasikan berbagai


8/19

8

macam karakteristik kepribadian, tetapi belum tentu konsisten dengan

diagnostik untuk hipokondriasis.2. Depression

elima puluh tujuh item skala dua berhubungan dengan brooding,

kelambanan fisik, perasaan depresi yang subjektif, apati mental, dan

malfungsi fisik.skor tinggi mungkin mengindikasikan berbagai kesulitan

disalah satu bidang atau lebih. rang yang mendapat skor tinggi pada skala #

biasanya dideskripsikan sebagai orang yang suka mengkritik dirinya,

menarik diri, suka menyendiri, pendiam dan retiring (mengundurkan diri).

3. Hysteria5irancang untuk mengindikasikan pasien-pasien yang telah

mengembangkan gangguan-gangguan atau motorik-motorik yang berbasis

psikogenetik. @itur penting orang yang mempunyai skor tinggi pada skala ini

adalah mereka secara stimulan melaporkan keluhan-keluhan fisik tertentu,

tetapi juga menggunakan gaya pengingkaran dimana mereka mungkin

mengekspresikan optimism secara berlebih-lebihan.

4. sychopathic de!iant

Skala ini untuk mengetes tingkat penyesuaian social seseorang secara

umum. ertanyaan-pertanyaannya berhubungan dengan bidang-bidang

seperti derajat pengasingan diri dari keluarga, kedap social, masalah dengan

sekolah dan figure otoritas, dan penarikan diri dan masyarakat.

". Masculinity#$e%initySkala ini dirancang untuk mengidentifikasi laki-laki yang mengalami

maslaah dengan perasaan homoseksual dan kebingungan identitas gender.

2kan tetapi, upaya ini kurang berhasil karena skor yang tinggi tampaknya

tidak mempunyai kaitan yang jelas dengan preferensi seksual.


9/19

9

&. aranoia

6ntuk mengidentifikasi orang dengan kondisi atau keadaan paranoid.

a mengukur derajat sensitifitas interpersonal, kebijakan-diri dan kecurigaan

seseorang. Cle&asi ringan pada skala 8 menunjukan bahwa orang itu

emosional, berhati lembut, dan mengalami sensiti&itas interpersonal. 3ila

ele&asi lebih tinggi, kecurigaan dan sensitifitas seseorang menjadi lebih

ekstrim dan konsisten dalam proses-proses psikotik.

'. sychasthenia

eempat puluh delapan item pada skala awalnya dirancang untuk

mengukur sindroma psikastenia.. chi*ophrenia

Skala ini dirancang untuk mengidentifikasi orang yang mengalam

kondisi ski'ofrenik atau mirip. ujuan ini sebagian berhasil dalam arti bahwa

diagnosis ski'ofrenia muncul sebagai sebuah kemungkinan dalam kasus

orang yang mendapat skor ekstreem tinggi. 2kan tetapi, bahkan orang yang

mendapat skor cukup tinggipun belum tentu memenuhi kriteria ski'ofrenia.+. Hypo%ania

eempat puluh enam item pada skala 0 awalnya dikembangkan untuk

mengidentifikasikan orang yang mengalami gejala-gejala hipomanik. Gejala-

gejala ini mungkin mencakup periode-periode siklus euforia, iritabilitas yang

mengikat, dan akti&itas tidak produktif yang eksesif yang mungkin

digunakan sebagai distraksi untuk menghancurkan depresi. Skala ini efektif

bukan hanya dalam mengidentifikasi orang dengan kondisi manic tingkat

sedang, tetapi juga dalam mengidentifikasi karakteristik kelompok-

kelompok bukan pasien.

1,. ocial intro!ersion


10/19

10

Skala ini dikembangkan dari person mahasiswa pada pertanyaan-

pertanyaan yang terkait dengan kontinum intro&ersi-ekstra&ersi. Skala ini

di&alidasi berdasarkan sejauh mana mahasiswa ikut berpartisipasi dalam

kegiatan-kegiatan sosial. Skor yang tinggi menunjukan bawah responden

pemalu, mempunyai keterampilan social yang terbatas, merasa tidak nyaman

dalam interaksi sosial, dan menarik diri dari banyak situasi interpersonal.

BB !!!

HS!" *% P$MBHS%

Hasil Penelitian

enelitian ini dilakukan di "umah Sakit 7iwa 5". Soeparto ;ardjohusodo

endari pada bulan 7anuari #$4. Sampel dalam penelitian ini adalah semua data

yang diperoleh dari rekam medik tes !! anggota polisi menurut skala klinis 8

aranoid, (psikastenia), * (ski'ofrenia), 0 (hipomania) dan skala $ (Social

ntro&ertion) di "umah Sakit 7iwa 5". Soeparto ;ardjohusodo endari pada tahun

#$1.

1 skala 6 (Paran4i)

;asil penelitian ini meliputi distribusi frekuensi responden berdasarkan

distribusi derajat paranoid yakni


11/19

11

o High score D E 84,

o -o score D F 84,

;asil yang didapat untuk skala 8 (paranoid) dari 8#% anggota polisi menurut

pembagian skor pada tabel .

#a8el 1 @rekuensi Skala 8 (paranoid) !enurut embagian Skor.

Skala 6 (paran4i)

*era


12/19

12

pernah mengalaminya sehingga mudah untuk curiga terhadap siapapun atau kegiatan

yang akan dilakukan.

2 skala = (Psikastenia)

eempat puluh delapan item pada skala awalnya dirancang untuk

mengukur sindroma psikastenia. Skala ini dibagi menjadi # bagian skor yaituD%


o -o score D F 84,

;asil yang didapat untuk skala (psikastenia) dari 8#% anggota polisi

menurut pembagian skor pada tabel #.

#a8el 2 @rekuensi Skala (psikastenia) !enurut embagian Skor

Skala = (psikastenia)

*era


13/19

13

> skala ? (Ski@4frenia)

Skala yang terdiri dari * pernyataan dan menggambarkan dimensi

psikopatologi pikiran aneh serta tingkah laku yang banyak kaitannya dengan

ski'ofrenia. Skala ini dirancang untuk mengidentifikasi orang yang mengalami

kondisi ski'ofrenik atau mirip. ujuan ini sebagian berhasil dalam arti bahwa

diagnosis ski'ofrenia muncul sebagai sebuah kemungkinan dalam kasus orang

yang mendapat skor ekstreem tinggi. 2kan tetapi, bahkan orang yang mendapat

skor cukup tinggipun belum tentu memenuhi criteria ski'ofrenia. Skala * dalam

referat ini dibagi menjadi # bagian skor yaituD %


o -o score D F 84,

;asil yang didapat untuk skala * (ski'ofrenia) dari 8#% anggota polisi

menurut pembagian skor pada tabel %.

#a8el > @rekuensi Skala * (ski'ofrenia) !enurut embagian Skor

Skala ? (ski@4frenia)

*era


14/19

14

abel % menunjukkan bahwa hasil tes !! pada skala * (ski'ofrenia) dari

8#% orang anggota polisi didapatkan anggota polisi yang memiliki high score

sebanyak 11 orang, dan lo score sebanyak 40 orang.

ada anggota kepolisian sangat mudah mengalami stress karena resiko profesi

mereka yang menyakut dunia kejahatan dan tugas mereka setiap harinya untuk

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan memberi

perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada masyarakat, sehingga dituntut

untuk selalu siaga dalam kondisi apapun.

A skala (Hip47ania)

Skala yang terdiri dari 10 pernyataan dan menggambarkan dimensi

hipomania, emosionalitas, impulsi&itas, pikiran-pikiran dan akti&itas-akti&itas

yang berlebihan. Skala 0 dalam referat ini dibagi menjadi # bagian skor yaitu.


o -o score D F 84,

;asil yang didapat untuk skala 0 (hipomania) dari 8#% anggota polisi

menurut pembagian skor pada tabel 1.

#a8el A @rekuensi Skala 0 (hipomania) !enurut embagian Skor

Skala (ip47ania)

*era


15/19

15

High 8 #,8 +

Low 8$ 0,1 +

#4tal 8#% $$ +

abel 1 menunjukkan bahwa hasil tes !! pada skala 0 (hipomania) dari


sebanyak 8 orang, dan lo score sebanyak 8$ orang.

5 skala 10 (S49ial !ntr4:erti4n)Skala yang terdiri dari $ pernyataan dan menggambarkan dimensi minat

untuk berpatisipasi secara sosial. Skala $ ini dibagi menjadi # bagian skor

yaitu.


o -o score D F 84,

;asil yang didapat untuk skala $ (social intro&ersion) dari 8#% anggota

polisi menurut pembagian skor pada tabel 4.

#a8el 5 @rekuensi Skala $ (social intro&ersion) !enurut embagian Skor

Skala 10 (s49ial intr4:ersi4n)

*era


16/19

16

#4tal 8#% $$ +

abel 4 menunjukkan bahwa hasil tes !! pada $ (social intro&ersion) dari


sebanyak 0 orang, dan lo score sebanyak 81 orang.ada derajat berat ditemukan pada responden yang pemalu, mempunyai

keterampilan sosial yang terbatas, merasa tidak nyaman dalam interaksi sosial, dan

menarik diri dari banyak situasi interpersonal.

BB !

P$%#P

S!MP"%

. ;asil tes !! pada skala 8 (paranoid) dari 8#% orang anggota polisi yang

melakukan tes !! di "umah Sakit 7iwa endari antara lain

• ditemukan lebih banyak pada lo score sebanyak 401 orang.

• ditemukan pada high score sebanyak #0 orang.

#. ;asil tes !! pada skala (psikastenia) dari 8#% orang anggota polisi yang

melakukan tes !! di "umah Sakit 7iwa endari antara lain


17/19

17

• ditemukan lebih banyak pada lo score sebanyak 8$1 orang.

• ditemukan pada high score sebanyak 0 orang.

%. ;asil tes !! pada skala * (ski'ofrenia) dari 8#% orang anggota polisi yang

melakukan tes !! di "umah Sakit 7iwa endari antara lain.

• ditemukan lebih banyak pada lo score sebanyak 40 orang.


1. ;asil tes !! pada skala 0 (hipomania) dari 8#% orang anggota polisi yang

melakukan tes !! di "umah Sakit 7iwa endari antara lain.

• ditemukan lebih banyak pada lo score sebanyak 8$ orang.


4. ;asil tes !! pada skala $ (Social ntro&ertion) dari 8#% orang anggota

polisi yang melakukan tes !! di "umah Sakit 7iwa endari antara lain

• 5itemukan lebih banyak pada lo score sebanyak 81 orang.

• 5itemukan pada high score sebanyak 0 orang.

B SR%

. 3agi seorang yang ingin menjadi calon anggota kepolisian agar sebelumnya

melihat kemampuan diri sendiri terlebih dahulu, apakah telah mampu dalam

mengemban tugas sebagai seorang polisi yang harus selalu siap siaga dalam

melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat dari tindakan kriminal.

#. 3agi seorang anggota kepolisian yang menderita paranoid atau psikastenia

berat agar lebih ditingkatkan kesejahteraan, lingkungan, dan keamanan

(sa&ety) mereka. 2lat-alat pelindung diri lebih dilengkapi lagi sehingga

mereka merasa lebih aman dan tidak was-was lagi dengan lingkungan sekitar

tempatnya bertugas. unjangan dan asuransi bagi anggota kepolisian beserta

keluarganya juga dapat mendukung agar gangguan paranoid atau psikastenia

berkurang, supaya dapat menimbulkan kepercayaan terhadap atasannya.

http://id.wikipedia.org/wiki/Skizofreniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipomaniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Skizofreniahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hipomania


18/19

18

5apat juga diupayakan dalam memasok makanan ketika sedang bertugas,

sehingga dapat menimbulkan rasa aman karena hidupnya dijamin dengan

baik.

%. 3agi seorang anggota kepolisian dengan skor ski'ofrenia yang tinggi,

disarankan untuk banyak membaca dan menulis, serta belajar bela diri tanpa

menggunakan alat seperti karate atau pencak silat, agar peikiran, perilaku dan

persepsinya sesuai dengan realitas. Selain itu bagi instansi terkait untuk bias

menyediakan sarana seperti perpustakaan yang bias dimanfaatkan oleh

anggota kepolisiannya.1. 3agi seorang anggota kepolisian yang memiliki skor hipomania berat agar

bisa ikut bernyanyi, berjoget, dan akti& bersosialisasi dengan masyarakat.

enempatan tugas juga sangat penting tergantung dengan hasil tes !!

anggota kepolisian agar bisa sesuai dengan kepribadian mereka. !isalnya

seseorang yang hipomania cocok ditempatkan di bagian ;umas, sedangkan

seseorang dengan social intro&ert dapat ditempatkan dibagian administrasi

atau laboratorium forensik.

*F#R PS#K


19/19

19

. !aslim, "usdi. #$%. 5iagnosis Gangguan 7iwa, "ujukan "ingkas 5G7- dan

5S!-4. 3agian lmu edokteran 7iwa @ 6nika 2tma 7aya. 7akarta.#. 3adan enelitian dan engembangan esehatan. #$%. "iset esehatan 5asar.

7akartaD ementrian esehatan ".%. 3en-orath, ossef S. #$#. /nterpreting the MM/#2#0 . !inneapolis D

6ni&ersity of !innesota ress

1. "eed,

Documents

Pengganti Referat Cod.scr