11
17/05/2011 XI IPA AKSELERASI | DHEA ANINDYA PUTRI SMAN 7 BANJARMASIN LAPORAN PRAKTIKUM PENGGOLONGAN DARAH 

penggolongan darah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 1/11

 

17/05/2011

XI IPA AKSELERASI | DHEA ANINDYA PUTRI

SMAN 7 

BANJARMASIN 

LAPORAN PRAKTIKUM PENGGOLONGAN

DARAH 

Page 2: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 2/11

 

  1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan

laporan yang berjudul “Penggolongan Darah”. Shalawat serta salam senantiasa

dilimpah curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Laporan ini disusun sebagai hasil dari praktek bedah katak yang telah

dilakukan pada tanggal 13 Mei 2011. Saya menyadari laporan ini masih banyak

kekurangan dalam penyusunannya, oleh karena itu segala usul, saran,

komentar, dan koreksi dari pihak manapun akan saya terima dengan senang

hati.

Banjarmasin, 13 Mei 2011

Dhea Anindya Putri

Page 3: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 3/11

 

  2

DAFTAR ISI

Kata pengantar................................................................................................1

Daftar isi..........................................................................................................2

BAB. I Pendahuluan

A.  Latar belakang.......................................................................................3

B.  Rumusan masalah.................................................................................5

C.  Tujuan Penelitian..................................................................................5

BAB. II Metode penelitian

A.  Jenis penelitian.....................................................................................5

B.  Alat dan bahan......................................................................................6

C.  Langkah kerja........................................................................................7

BAB. III Pembahasan

A.  Hasil pengamatan (tabel)......................................................................8

B.  Analisis & Pembahasan hasil pengamatan............................................8

BAB. IV Penutup

A.  Kesimpulan............................................................................................10

B.  Saran.....................................................................................................10

Page 4: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 4/11

 

  3

BAB. I PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan

 jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis

penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh).

Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya

saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat

menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal,

syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang

terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

  Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di

permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum

darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima

darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

  Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah

merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.

Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari

orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif 

  Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B

serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan

golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO

apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-positif 

tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

  Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi

antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif 

dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan

disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat

menerima darah dari sesama O-negatif. (Anonim. 2010)

Page 5: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 5/11

 

  4

Karl Landsteiner, seorang ilmuwan asal Austria yang menemukan 3 dari 4 golongan

darah dalam sistem ABO pada tahun 1900 dengan cara memeriksa golongan darah

beberapa teman sekerjanya. Percobaan sederhana ini pun dilakukan dengan mereaksikan

sel darah merah dengan serum dari para donor.

Hasilnya adalah dua macam reaksi (menjadi dasar antigen A dan B, dikenal dengan

golongan darah A dan B) dan satu macam tanpa reaksi (tidak memiliki antigen, dikenal

dengan golongan darah O). Kesimpulannya ada dua macam antigen A dan B di sel darah

merah yang disebut golongan A dan B, atau sama sekali tidak ada reaksi yang disebut

golongan O.

Kemudian Alfred Von Decastello dan Adriano Sturli yang masih kolega dari Landsteiner

menemukan golongan darah AB pada tahun 1901. Pada golongan darah AB, kedua antigen A

dan B ditemukan secara bersamaan pada sel darah merah sedangkan pada serum tidak

ditemukan antibodi.

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung populasi

atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah terhadap

populasi yang berbeda-beda. (Anonim. 2009)

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan

faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui

memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki

faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang

memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah

Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan

darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A

lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah

B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya

donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi

terhadap antigen Rh (D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada

perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat

mempengaruhi janin pada saat kehamilan. (Anonim. 2010)

Golongan darah dikelompokkan menjadi 4, yaitu; A, B, O, dan AB. Penetapan

penggolongan darah didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B.

Page 6: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 6/11

 

  5

Individu-individu dengan golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada sel

darah merah, individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B, dan individu dengan

golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen tersebut. Berikut adalah tabel hubungan

golongan darah dan antigennya.

(Mayhoneys. 2008) 

B.  RUMUSAN MASALAH

-  Menentukan jenis golongan darah yang jika ditetesi serum anti A

menggumpal, dan ditetesi serum anti B darah tidak menggumpal

-  Menentukan jenis golongan darah yang jika ditetesi serum anti Bmenggumpal, dan ditetesi serum anti A darah tidak menggumpal

-  Menentukan jenis golongan darah yang jika ditetesi serum anti A &

anti B darah menggumpal

-  Menentukan jenis golongan darah yang jika ditetesi serum anti A &

anti B darah tidak menggumpal

C.  TUJUAN

Untuk mengetahui golongan darah siswa dalam kelompok

BAB. II METODE PENELITIAN

A.  JENIS PENELITIAN

Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen

Page 7: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 7/11

 

  6

B.  ALAT DAN BAHAN

Alat:

-  Object glass

-  Lancing device & jarum khusus yang masih steril

-  Kapas

Bahan:

-  Darah

-  Alkohol 95%

Page 8: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 8/11

 

  7

-  Serum anti A

-  Serum anti B

C.  LANGKAH KERJA

-  Siapkan semua peralatan dan bahan

-  Bersihkan object glass

-  Bersihkan ujung jari probandus dengan alcohol 95 %

-  Tusukkan jarum francke ke ujung jari yang telah dibersihkan.

-  Teteskan darah di dua sisi (A dan B) pada object glass

-  Teteskan serum anti A pada sisi A dan anti B pada sisi B

-  Amati hasil reaksi antara darah dan serum.

-  Catat hasil pengamatan.

Page 9: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 9/11

 

  8

BAB. III PEMBAHASAN

A.  HASIL PENGAMATAN

B.  ANALISIS & PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

Setelah darah ditetesi serum maka akan terjadi beberapa kemungkinan yang akan

menunjukkan golongan darah tersebut. Beberapa kemungkinan tersebut yaitu:

No Nama Keadaan setelah diberi

serum anti A

Keadaan setelah diberi

serum anti B

Golongan

Darah

1. Dhea Anindya

Putri

menggumpal tidak menggumpal A

2. Ika Nurjannah menggumpal tidak menggumpal A

3. Johan Robbi

Mahfuz Zhafiri

tidak menggumpal menggumpal B

4. Laila Rismawati tidak menggumpal menggumpal B

5 . Putri Fierda

Andini

menggumpal menggumpal AB

6. Wahid Rahman tidak menggumpal menggumpal B

Page 10: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 10/11

 

  9

a. Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah,maka individu tersebut

memiliki aglutinogen tipe A (golongan darah A)

b. Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki aglutinogen tipe B

(golongan darah B)

c. Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi induvidu tersebut memiliki

aglutinogen tipe A dan tipe B (golongan darah AB)

d. Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi,maka individu

tersebut tidak memiliki aglutinogen (golongan darah O). (Wijaya. 2009)

Page 11: penggolongan darah

5/10/2018 penggolongan darah - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/penggolongan-darah 11/11

 

  10

BAB. IV PENUTUP

A.  KESIMPULAN

-  Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya

perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah

merah.

-  Golongan darah berdasarkan sistem ABO dapat di deteksi menggunakan serum

anti A dan anti B. 

-  Jika serum anti-A menyebabkan aglutinasi pada tetes darah,maka individu

tersebut memiliki aglutinogen tipe A ( golongan darah A ).

-  Jika serum anti-B menyebabkan aglutinasi, individu tersebut memiliki

aglutinogen tipe B ( golongan darah B ).

-  Jika kedua serum anti-A dan anti-B menyebabkan aglutinasi induvidu tersebut

memiliki aglutinogen tipe A dan tipe B ( golongan darah AB ).

-  Jika kedua serum anti-A dan anti-B tidak mengakibatkan aglutinasi,maka individu

tersebut tidak memiliki aglutinogen (golongan darah O). 

B.  SARAN

Sebaiknya eksperimen seperti ini lebih sering lagi dilakukan, agar siswa semakin

tertarik dengan dunia biologi