penggolongan_obat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

m

Citation preview

PENGGOLONGAN OBAT

Kelompok 10 :Rabyatun Sallina (1011013005)Dian Permata Sari (1011013024)Annisa Mukminah (1011013069)PENGGOLONGAN OBATPendahuluanPenggolongan obat bertujuan untuk peningkatan keamanan , ketepatan penggunaan dan pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat keras, psikotropika dan narkotika yang diatur dalam Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000. Berdasarkan undang-undang obat digolongkan 5 kelompok:Obat BebasObat Bebas TerbatasObat KerasObat Wajib ApotekObat Psikotropika dan Narkotika

OBAT BEBASObat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter (disebut obat OTC = Over The Counter), jenis zat aktif pada obat golongan ini relatif aman sehingga pemakaiannya tidak memerlukan pengawasan tenaga medis selama diminum sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat.Obat bebas diatur berdasarkan S.K Menkes RI Nomor 2380/A/SKA/I/1983 tentang tanda khusus untuk obat bebas dan obat bebas terbatas.

Obat golongan ini ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Yang termasuk golongan obat ini yaitu obat analgetik atau pain killer(parasetamol), vitamin/multivitamin danmineral

4Obat bebas terbatasObat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras, obat jenis ini hanya dapat dijual bebas di toko obat berizin (dipegang seorang asisten apoteker) serta apotek (yang hanya boleh beroperasi jika ada apoteker,no pharmacist no service), karena diharapkan pasien memperoleh informasi obat yang memadai saat membeli obat bebas terbatas.

Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam. Obat ini disebut daftar W =Waarschuwing(Peringatan),

Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, lebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:

Contoh obat P11.Parazon Propifenazon Untuk sakit kepala, sakit gigi, nyeri waktu haid, dan menurunkan demam.

2.ZevitC (P1) Vit.C Untuk mencegah dan mengobati kekurangan vitamin B komplex, vitamin C, vitamin E dan seng.

3.Xepavit(P1)Vit.E Untuk pencegahan dan pengobatan kekurangan vitamin dan mineral.

Contoh Obat P.21.Ttanflex(P2) Bensidamin hodroklorida untuk gingivitis, stomatis, glositis, sariawan, bedah mulut.

2.Molexdine(P2)Povidoniodide Untuk mencegah dan mengobati infeksi tenggorokan, amandel, sariawan, dan gigi berlubang, kebersihan rongga mulut, menghilangkan bau mulut, profilaksi pasa tindakan sebelum dan sesudah operasi rongga mulut dan tenggorokan.

Contoh Obat P31.AlphadinePovidoniodidaUntuk anti septic dan disinvektan.

2.Isodine mundipharmaPovidoniodida Untuk disinvektan sebelum dan sesudah operasi, mencegah infeksi pada luka, infeksi kulit, irigasi pada leuritis dan osteomielitis, kompres luka bernanah. 3.Biosepton Povidoniodida Untuk kompres luka terbuka dari ringan sampai berat, mencegah infeksi, dan menyembuhkan luka khitan, cairan pencuci pada infeksi trichomonasiasi dan infeksi pada vagina.

Contoh Obat P41.NeoidoinePovidoniodida Untuk luka bakar, luka bernanah, antiseptic pra dan pasca bedah, infeksi kulit karena jamur, kandidiasis, dan vaginitis. 2.MolexdinePovidoniodida Untk sterilisasi kulit dan selaput lendir, antiseptic sebelum dan sesudah operasi infeksi kulit oleh jamur, virus, protozoa, luka bakar, khitanan, perawatan tali pusar dan kompres luka.

Contoh Obat P51.BravodermFlusinolonasetonida Untuk dermatitis yang terinfeksi oleh kuman yang peka terhadap neomisin atau tanpa ada infeksi sekunder. 2.BufacetinKloranfenicol Untuk infeksi kulit yang disebabkan bakteri gram positif dan negative khususnya yang sensitive terhadap kloramfenikol.

Contoh Obat P61.AmbevenGraphtophyllum pictumUntukpengobatanwasirinternadaneksternadengangejalanyeri,bengkak,danpendarahan

2.LaxarecNatrium lavril sulfuasetat Untuk mengatasi kesulitan buang air besar.

OBAT KERAS Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya) yaitu obat berkhasiat keras yang untuk memperolehnya harus dengan resep dokter, berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 02396/A/SKA/III/1986 penandaan obat keras dengan lingkaran bulat berwarna merah dan garis tepi berwarna hitam serta huruf K yang menyentuh garis tepi.

Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah antibiotik (tetrasiklin, penisilin, dan sebagainya), serta obat-obatan yang mengandung hormon (obat kencing manis, obat penenang, dan lain-lain). Obat-obat ini dari pembuatannya sampai pemakaiannya diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan hanya boleh diserahkan oleh apotek atas resep dokter. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan pemakaiannya pada pemerintah.

PSIKOTROPIKA DAN NARKOTIKA Obat-obat ini sama dengan narkoba yang kita kenal dapat menimbulkan ketagihan dengan segala konsekuensi yang sudah kita tahu. Karena itu, obat-obat ini mulai dari pembuatannya sampai pemakaiannya diawasi dengan ketat oleh Pemerintah dan hanya boleh diserahakan oleh apotek atas resep dokter. Tiap bulan apotek wajib melaporkan pembelian dan pemakaiannya pada pemerintah. PSIKOTROPIKAPsikotropika adalah Zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Jenis jenis yang termasuk psikotropika:a. Ecstasyb. Sabu-sabu NARKOTIKA Adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke dalam tubuh manusia.Pengaruh tersebut berupa pembiusan, hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat , halusinasi atau timbulnya khayalan-khayalan yang menyebabkan efek ketergantungan bagi pemakainya.

Macam-macam narkotika: Opiod (Opiat)Bahan-bahan opioida yang sering disalahgunakan : Morfin Heroin (putaw) Codein Demerol (pethidina) MethadoneKokain Cannabis (ganja) Narkotika Ciri-cirinya nya:Dulu dikenal obat daftar O (Golongan Opiat/Opium)Logonya berbentuk seperti palang ( + ) Obat ini berbahaya bila terjadi penyalahgunaan dan dalam penggunaannya diperlukan pertimbangan khusus, dan dapat menyebabkan ketergantungan psikis dan fisik oleh karena itu hanya boleh digunakan dengan dasar resep dokter.

OBAT WAJIB APOTEK (OWA)OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola Apotek (APA) kepada pasien.persayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA:

Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien (nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita.Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan kepada pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep saja yang termasuk OWA, dan hanya boleh diberikan 1tube.Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi, kontra-indikasi, cara pemakain, cara penyimpanan dan efek samping obat yang mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila efek tidak dikehendaki tersebut timbul.

Tujuan OWA adalah memperluas keterjangkauan obat untuk masayrakat, maka obat-obat yang digolongkan dalam OWA adalah obat ang diperlukan bagi kebanyakan penyakit yang diderita pasien. Antara lain: obat antiinflamasi (asam mefenamat), obat alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep oksitetrasiklin), antialergi sistemik (CTM), obat KB hormonal.

Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat diserahkan:Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan penyakit.Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan.Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.

Tabel. Contoh OWA

ObatIndikasiJumlah yang boleh diberikanAsam mefenamatAntiinflamasi dan anlagesik10 tabletSalep hidrokortisonAntialergi topikal1 tubeObat KBantifertilitas1 siklus (28 hari)Penggolongan Obat Tradisional Penggolongan obat di atas adalah obat yang berbasis kimia modern, padahal juga dikenal obat yang berasal dari alam, yang biasa dikenal sebagai obat tradisional.Obat tradisional Indonesia semula hanya dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu obat tradisional atau jamu dan fitofarmaka. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi, telah diciptakan peralatan berteknologi tinggi yang membantu proses produksi sehingga industri jamu maupun industri farmasi mampu membuat jamu dalam bentuk ekstrak. Namun, sayang pembuatan sediaan yang lebih praktis ini belum diiringi dengan perkembangan penelitian sampai dengan uji klinik. Saat ini obat tradisional dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu : jamu obat ekstrak alam dan fitofarmaka Jamu (Empirical based herbal medicine) Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misalnya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 10 macam bahkan lebih. Bentuk jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai dengan klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu yang telah digunakan secara turun-menurun selama berpuluh-puluh tahun bahkan mungkin ratusan tahun, telah membuktikan keamanan dan manfaat secara langsung untuk tujuan kesehatan tertentu

Obat Herbal Terstandar (Scientific based herbal medicine) Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak. Selain proses produksi dengan tehnologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.

Fitofarmaka (Clinical based herbal medicine) Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kesehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.