14
PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA) Oleh: Dr. Ir. Fronthea Swastawati, MSc Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro 2012

PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

  • Upload
    bikita

  • View
    165

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Oleh: Dr. Ir. Fronthea Swastawati, MSc Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro 2012. PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA). Prinsip dasar pengolahan. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Oleh:Dr. Ir. Fronthea Swastawati, MSc

Teknologi Hasil PerikananFakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro2012

Page 2: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Prinsip dasar pengolahan Cara untuk menangani hasil perikanan

untuk memperpanjang daya awet dan menghambat kerusakan.

Faktor-faktor penyebab kerusakan makanan meliputi: aktivitas mikroorganisme, aktivitas enzim, perubahan temperatur, pengaruh kadar air, pengaruh udara.

Bahan makanan dapat diawetkan dengan berbagai metode.

Page 3: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Metode Pengawetan

Metode Pengawetan

Penggaraman Penggulaan Penambahan bahan kimia

Page 4: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Penggaraman

Penggaraman merupakan cara pengawetan ikan dengan menggunakan garam dapur (NaCl).Garam dapat ddigunakan sebagai pengawet karena: Garam menyerap air dari tubuh ikan melalui

proses osmosa Garam menyerap air dari tubuh bakteri itu

sendiri, bakteri mengalami plasmolisis (pemecahan inti plasma) sehingga mati

Page 5: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Metode penggaraman

Penggaraman Kering (Dry Salting)menggunakan kristal garam yang dicampur dengan ikan.

Penggaraman Basah(Wet Salting)menggunakan larutan garam 30-50%.

Penggaraman Kench(Kench salting)jenis penggaram kering, tetapi tidak menggunakan bak.

Page 6: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Penggulaan Gula dapat menghambat mikroorganisme

dalam bahan makanan dengan jalan proses plasmolisa, karena gula dalam bentuk larutan mempunyai tekanan osmotik yang tinggi. Pemberian gula ke dalam bahan makanan dapat dalam bentuk kering (seperti pada pembuatan jam, jelly) atau dalam bentuk sirup.

Page 7: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Pemanis atau gula yang digunakan pada produk panganJenis pemanis Rasa manis Relatif

Fruktosa 114

Sukrosa 100

Gula Invert 95

Glukosa 69

Sorbitol 51

Maltosa 40

Laktosa 39

Siklamat (pemanis buatan) 3000

Sakarin (pemanis buatan) 30000

Page 8: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Fungsi Gula Dalam Bahan Pangan Zat Pemanis

digunakan untuk menambah cita rasa pada minuman, dan pengalenggan produk pangan.

Zat Pengawetbanyak digunakan untuk mengawetkan buah, sayur dan sebagai bumbu untuk produk daging.

Memperbaiki Tekstur penambahan gula pada roti atau biskuit, membuat tekstur lebih lunak

Pembentuk Warnaadanya reaksi antara gula pereduksi dengan komponen asam amino yang menghasilkan zat warna coklat (Reaksi Maillard)

Page 9: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Penggunaan Gula Pada Produk Perikanan

Dendengjenis gula yang digunakan glukosa

Minuman Rumput Laut dan Permen jellijenis gula yang biasa digunakan fruktosa, Sukrosa, dan gula buatan

Surimipenggunaan sorbitol sebagai cryoprotectan dosis penggunaan (???)

Page 12: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Contoh Penggunaan Bahan Kimia Belerangdioksida dan Garam-garamnya

sebagai antimikroorganisme, menghambat pencoklatan enzimatis

Asam Benzoat dan Garam-Garam Benzoatefektif terhadap khamir dan bakteri dari pada kapang. Konsentrasi yang digunakan 25 mg/l – 400 mg/l, aktif pada ph 2,5 - 4.

Page 13: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

Asam Sorbat dan Garam-Garam Sorbataktif terhadap kapang dan khamir, tetapi tidak aktif terhadap bakteri (lactobacilli, Staphylococci, dan Clostridia)

Nisinnisin adalah penghambat berbagai jenis bakteri gram positif.

Page 14: PENGGUNAAN BAHAN PENGAWET DAN BUMBU  (SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KHASNYA)

TERIMA KASIH