Upload
others
View
13
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
ii
PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL SPARKOL VIDEOSCRIBE
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
UNTUK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MATERI MERAIH BERKAH DENGAN MAWARIS
SISWA KELAS XII MIPA 1 SMA NEGERI 3 PATI
TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Ahmad Nur Fahmi
NIM. 111-14-224
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2018
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
DAN
KESEDIAAN DIPUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ahmad Nur Fahmi
NIM : 11114224
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 29 September 2018
Yang menyatakan
Ahmad Nur Fahmi
NIM. 11114224
iv
Dr. Winarno, S. Si., M.Pd. Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing
Hal : Naskah Skripsi Lamp : 4 eksemplar Saudara : Ahmad Nur Fahmi
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara/saudari:
Nama : Ahmad Nur Fahmi
NIM : 11114224
Jurusan : Tabiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL SPARKOL
VIDEOSCRIBE DALAM MENINGKATKAN PRESTASI
BELAJAR SISWA UNTUK MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MERAIH
BERKAH DENGAN MAWARIS SISWA KELAS XII MIPA 1
SMA NEGERI 3 PATI TAHUN AJARAN 2017/2018
Dengan ini kami mohon skripsi saudara / saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian
Wassalamu’alaikum. Wr. Wr.
Salatiga, 6 Agustus 2018
Pembimbing
Dr. Winarno, S. Si., M.Pd.
v
NIP. 197305261999031004
PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL SPARKOL VIDEOSCRIBE
DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA UNTUK
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MERAIH
BERKAH DENGAN MAWARIS SISWA KELAS XII MIPA 1 SMA
NEGERI 3 PATI TAHUN AJARAN 2017/2018
Disusun oleh:
Ahmad Nur Fahmi
NIM. 11114224
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam (IAIN) Salatiga, pada tanggal 28 Septermber 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan Panitia Penguji
Ketua penguji : Dra. Nur Hasanah, M. Pd. __________________
Sekertaris : Dr. Winarno, S. Si., M. Pd. __________________
Penguji I : Dra. Djami’atul Islamiyah, M. Ag. __________________
Penguji II : Rovi’in, M. Ag. __________________
Salatiga, 28 September 2018
Dekan,
Suwardi, M.Pd
NIP.196701211999031002
vi
MOTTO
Do What You Love, Love What You Have
|= ÏGä. ãΝà6 ø‹n=tæ ãΑ$ tF É)ø9 $# uθ èδ uρ ×νö�ä. öΝä3©9 ( # |¤tãuρ βr& (#θ èδ t�õ3s? $ \↔ø‹x© uθ èδ uρ ×�ö� yz öΝà6 ©9 (
# |¤ tãuρ βr& (#θ ™6 Ås è? $ \↔ø‹ x© uθèδ uρ @�Ÿ° öΝä3©9 3 ª! $#uρ ãΝn=÷ètƒ óΟçFΡr& uρ Ÿω šχθßϑn=÷ès? ∩⊄⊇∉∪
Diwajibkan atas kamu berperang, Padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu, dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Al Baqarah: 216
vii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayah-Nya. Skripsi ini
saya persembahkan kepada :
1. Kedua Orang tuaku, Sinar dan Endang Sri Wahyuningsih yang selalu
membimbing, menyayangi, mendukung, dan memotivasi.
2. Adiku Ahmad Rieza Ainun Najib Hilmi dan saudara-saudara sepupuku.
3. Pondok Modern Darussalam Gontor, yang sudah mendidik dan
membesarkanku layaknya ibu kandungku.
4. Saudara-saudara seperjuanganku, PKKI 2014. Terimakasih untuk menjadi
teman belajar dan bermain yang tidak akan terlupakan.
5. Dan juga kepada teman dan sahabat-sahabatku yang selalu memotivasi
dan mengingatkanku.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada
penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
Penggunaan Media Audiovisual Sparkol Videoscribe dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi
Meraih Berkah Dengan Mawaris Siswa Kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 3 Pati
Tahun Ajaran 2017/2018.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya
yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-
satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman
kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.
Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai
pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Dekan Bapak Suwardi, M.Pd.
3. Ketua jurusan PAI IAIN Salatiga, Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.
4. Bapak Dr. Winarno, S. Si., M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk
penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
5. Pembimbing Akademik saya ibu Noor Malihah, S.pd., M.Hum., Ph.D.
6. Ibu Sari Famularsih M.A. selaku Pengelola Program Khusus Kelas
Internasional.
ix
7. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta
karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang
pendidikan S1.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga
hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca
pada umumnya. Amin.
Salatiga, 29 September 2018
Ahmad Nur Fahmi
NIM. 11114224
x
ABSTRAK
Fahmi, Ahmad Nur. 2018. Penggunaan Media Audiovisual Sparkol Videoscribe
dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Untuk Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Materi Meraih Berkah Dengan Mawaris Siswa
Kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: (1) Dr. Winarno, S. Si., M.Pd., (2) Faizal Risdianto, S.S. M.Hum.
Kata Kunci: Media Audiovisual, Sparkol Videoscribe, prestasi, belajar, mawaris.
Rendahnya dan kurangnya prestasi siswa dalam studi mereka menjadi salah satu problematika di sekolah. Di sisi lain, teknologi informasi dalam dunia pendidikan sekarang ini menjadi suatu peranan yang dapat menunjang kualitas dan tujuan dari kegiatan belajar mengajar. Sparkol videoscibe merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat menunjang aktivitas belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah. Materi mawaris pada kelas XII Pendidikan Agama Islam Merupakan salah satu materi yang menurut siswa cukup berat dibandingkan dengan materi yang lain. Sehingga tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Mawaris pada kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 3 Pati melalui penggunaan media audiovisual Sparkol Videoacribe.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan 2 siklus yang didahului dengan kegiatan pra siklus guna mengetahui situasi dan kondisi siswa sebelum adanya penelitian. Langka-langkah dalam penelitian tersebut dimulai dari langkah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yakni pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
Media pembelajaran audiovisual Sparkol videoscribe dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan adanya peningkatan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru, ketertarikan dalam materi pelajaran, keatifan siswa di kelas. Termasuk juga peningkatan rata-rata hasil belajar siswa yang menjadi tujuan utama penelitian ini. Jumlah siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 36 siswa. Indikator keberhasilan yang ditentukan yakni 67. Dari pra siklus yakni sebanyak 11 siswa atau ketuntasan 30% terjadi peningkatan pada siklus 1 menjadi sejumlah 27 siswa atau sebesar 75% kemudian meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 35 siswa atau sebesar 97%. Yang mana secara garis besar nilai siswa dikatakan meningkat dan mencapai batas indikator keberhasilan yang ditentukan.
xi
DAFTAR ISI
DEKLARASI................................................................................................... iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN.................................................... v
MOTTO........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR..................................................................................... viii
ABSTRAK....................................................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv
BAB I
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 6
D. Manfaat Hasil Penelitian................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan............................... 7
F. Rancangan Penelitian........................................................................ 9
G. Subyek Penelitian.............................................................................. 10
H. Langkah-Langkah Penelitian........................................................... 10
I. Metode Pengumpulan Data............................................................... 12
J. Instrumen Penelitian.......................................................................... 13
K. Analisis Data..................................................................................... 13
L. Sistematika Penulisan........................................................................ 14
xii
BAB II
A. Kajian Teori....................................................................................... 16
1. Media Pembelajaran Audiovisual................................................. 16
a. Pengertian Media Pembelajaran.............................................. 16
b. Fungsi Media Pembelajaran..................................................... 17
c. Pemilihan Media Pembelajaran............................................... 18
d. Klasifikasi Media Pembelajaran.............................................. 21
2. Sparkol Vidoescribe..................................................................... 22
a. Pengertian Sparkol Videosribe................................................ 22
b. Kegunaan dari Sparkol VideoScribe........................................ 23
c. Kelebihan dan Kekurangan Sparkol Videoscribe................... 24
d. Penggunaaan Sparkol Videoscribe.......................................... 25
3. Hakekat Belajar............................................................................ 31
a. Pengertian Belajar.................................................................... 31
b. Pengertian Prestasi Belajar...................................................... 32
c. Prestasi Belajar PAI................................................................. 32
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar PAI........ 33
e. Indikator Ketuntasan dan Peningkatan Prestasi Belajar PAI... 33
4. Pendidikan Agama Islam.............................................................. 34
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam....................................... 34
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam............................................. 35
c. Materi Pendidikan Agama Islam............................................. 35
xiii
d. Mawaris.................................................................................... 36
5. Penelitian Tindakan Kelas............................................................ 46
B. Kajian Pustaka................................................................................... 48
1. Penelitian Terdahulu..................................................................... 48
BAB III
A. Metode Penelitian.............................................................................. 50
B. Deskripsi Pelaksanaan....................................................................... 52
1. Siklus I.......................................................................................... 52
2. Siklus II......................................................................................... 54
BAB IV
A. Hasil Penelitian per Siklus................................................................. 58
1. Kondisi Awal................................................................................ 58
2. Hasil Penelitian Siklus 1............................................................... 61
3. Hasil Penelitian Siklus 2............................................................... 71
B. Pembahasan....................................................................................... 81
1. Siklus 1......................................................................................... 82
2. Siklus 2......................................................................................... 82
3. Analisis Data Akhir...................................................................... 83
BAB V
A. Kesimpulan ....................................................................................... 89
B. Saran.................................................................................................. 90
Daftar Pustaka.................................................................................................. 92
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Nilai Ulangan Harian Pra Siklus........................... 58
Tabel 4.2 Uraian Nilai Hasil Pra Siklus......................................... 60
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Terhadap Siswa Siklus 1.................. 66
Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 1................................. 69
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Siswa Siklus 2................... 77
Tabel 4.6 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 2.................................. 79
Tabel 4.7 Kesimpulan Hasil Belajar Siswa Siklus 1....................... 82
Tabel 4.8 Kesimpulan Hasil Belajar Siswa Siklus 2....................... 83
Tabel 4.9 Peningkatan Prestasi Belajar PAI................................... 85
Tabel 4.10 Prosentase Peningkatan Antar Siklus............................ 86
Tabel 4.11 Peningkatan Jumlah Siswa yang Melampaui KKM..... 86
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dipandang sebagai faktor penting yang dapat meningkatkan
kualitas sumber daya manusia karena melalui pendidikan dapat terjadi proses
komunikasi yang dapat memperkaya pengetahuan seseorang. Dalam undang-
undang nomor 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara (Depdiknas, 2003:1). Hal ini membuktikan bahwasanya pemerintah
ikut andil dalam proses mencerdaskan anak bangsa dengan segala upaya dari
keputusa-keputusan yang pemerintah buat.
Pendidikan adalah tanggung jawab bagi semua elemen masyarakat
termasuk pemerintah. Pendidikan merupakan salah satu fungsi terpenting
bagi pengembangan pribadi individu, kelompok, masyarakat, kebudayaan
nasional, bangsa dan negara (Kartono, 1992:31). Dari pendidikan tersebut
akan mengangkat derajat mulai dari individu seseorang hingga derajat suatu
bangsa. Pembelajaran di dalam kelas yang baik tidak hanya menyampaikan
materi dan isi pokok pelajaran kepada siswa namun juga memastikan
bahwasanya siswa benar-benar paham dan mengerti apa yang mereka
2
pelajari. Siswa juga tidak bosan, mengantuk dan bermain-main selama proses
belajar mengajar berlangsung.
Rendah, kurang dan lemahnya prestasi belajar siswa menjadi salah satu
problematika yang terjadi di berbagai sekolah. Dewasa ini upaya peningkatan
mutu pendidikan menjadi perhatian penting dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia terutama bagi para pelajar. Sebagian besar memandang
mutu pendidikan di Indonesia masih sangat rendah, hal ini ditandai dengan
rendahnya prestasi belajar siswa, rendahnya minat dan semangat belajar
siswa, menurunnya attitude yang dimiliki siswa, kemampuan siswa yang
masih belum sesuai dengan harapan, dan masih rendahnya indeks prestasi
siswa di tingkat internasional. Di dalam kelas siswa cenderung bosan
sehingga tidak memperhatikan apa yang bapak atau ibu guru sedang
terangkan.
Pada dasarnya filsafat pendidikan adalah nilai-nilai yang diyakini dan
diharapkan oleh seseorang atau oleh masyarakat tertentu (Hamalik, 1977:33).
Ki Hajar Dewantoro mengungkapkan bahwa pendidikan tidak terlepas dari 3
elemen yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat (Abdullah Idi, 2011:70).
Sehingga kolaborasi dan saling mendukungnya antara ketiga pendidikan
tersebut dapat mengembangkan dan mendorong pendidikan sebagaimana
tujuannya.
Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, mulai dari pendidikan
dasar sampai dengan perguruan tinggi hanya akan efektif, jika dikelola oleh
tenaga kependidikan atau guru yang profesional. Guru profesional adalah
3
guru yang memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan persyaratan yang di
tuntut oleh profesi kegururan (Sudarmawan, 1995: 53). Sehingga dapat
dikatakan berkembangnya pendidikan dan pengajaran di suatu lembaga
pendidikan dapat ditunjang oleh guru-guru profesional yang selalu
memberikan inovasi baru dalam mengajar.
Sebagai guru profesional dituntut untuk bekerja secara aktif, kreatif,
menyenangkan dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada. Sehingga
pembaharuan harus terus dilakukan, salah satunya dari sisi alat bantu
pembelajaran. Hasil penelitian secara nyata membuktikan bahwa penggunaan
alat bantu sangat membantu aktifitas proses belajar mengajar di kelas,
terutama peningkatan prestasi belajar siswa/mahasiswa (Sudarmawan, 1995:
1). Alat bantu pembelajaran tidak selamanya bersifat konfensional atau hanya
satu jenis saja. Kemajuan di bidang teknologi juga dapat dijadikan alat bantu
dalam pembelajaran. Media pembelajaran dapat di jadikan pengantar dalam
menyampaikan materi pembelajaran sehingga lebih menarik dan
menyenangkan bagi siswa.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berpengaruh pada
penggunaan alat-alat bantu mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-
lembaga pendidikan lainnya. Sekarang ini, pembelajaran di sekolah mulai
disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga terjadi
perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan (Hujair, 2015:1). Sehingga
dalam pembelajaran di kelas guru akan bnayak menggunakan media
4
pembelajaran yang menunjang dan menarik sesuai zaman perkembnngan
tekhnologi yakni dengan media pembelakjaran audiovisual.
Dalam pembelajaran di dalam kelas tidak guru seharusnya tidaklah
hanya mengandalkan kepada metode saja, melaikan juga menyelipkan media
dan alat peraga didalam proses pembelajarannya. Hal ini dapat menigkatkan
ketertarikan siswa dan mengurangi rasa bosan akan pelajaran dan materi yang
sedang dilakukan. Penggunaan media pembelajaran tersebut juga tidak
selamanya menggunakan media pembelajaran konvensional namun juga
selaras dengan perkembangan zaman dan perkembangan siswa.
Sekarang ini banyak dari yayasan dan lembaga pendidikan yang sangat
mengedepankan teknologi dalam layanan pendidikannya. Walaupun masih
banyak juga sekolah-sekolah yang masih dalam batas kekurangan dalam
pengadaan kebutuhan wajib yang harus ada dalam pelaksanaan pembelajaran
di kelas. Dari kedua sisi tersebut, banyak dari sekolah yang serba kekurangan
berasal dari pedalaman atau pedesaan yang jauh dari pusat perkotaan. Di sisi
lain, kemajuan dalam bidang teknologi media banyak ditemukan dalam
lingkup lembaga pendidikan menengah dan atas yang mana siswanya sudah
bayak mengenal dan faham tentang kemajuan teknologi dewasa ini.
Sehingga di era modern ini, sangat tepat jika disediakan media
pembelajaran yang sesuai dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) karena pada dasarnya generasi sekarang adalah generasi yang tidak
lepas dari perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi di bidang
audiovisual dewasa ini sangatlah pesat. Komputer, laptop, smartphone sudah
5
menjadi perangkat yang berada di sekeliling siswa setiap harinya. Hal ini
dapat dimanfaatkan dalam meningkatkan minat belajar siswa sehingga para
siswa yang akan mendorong prestasi belajar mereka menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Sebagai seorang guru, kita haruslah dapat mengkreasikan atau
memberikan pembaharuan di dalam kelas guna mengkondisikan kelas
kembali menyenangkan, menarik, dan tidak membosankan agar siswa dapat
memenuhi tujuan dari proses belajar mengajar. Peneliti mendapatkan data
dari hasil survei di lapangan pada XII-MIPA 1 SMA Negeri 3 Pati yang
menyatakan bahwa 28 dari 36 siswa masih belum mencapai batas minimal
ketuntasan dengan batas indikator keberhasilan atau batas kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yakni 67 pada materi mawaris. Atau dengan kata lain hanya
8 siswa atau 22% yang sudah melewati batas indikator ketuntasan. Sehingga,
masih ada 78% dari total siswa yang harus diperbaiki. Dalam hal ini, penulis
ingin menguji media pembelajaran audiovisual Sparkol VideoScribe ke dalam
materi mawaris guna meningkatkan prestasi belajar dalam materi tersebut.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di SMA Negeri 3
Pati tentang ”Penggunaan Media Audiovisual Sparkol VideoScribe Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Untuk Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Materi Meraih Berkah Dengan Mawaris Siswa Kelas XII
MIPA 1 SMA Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2017/2018”
B. Rumusan Masalah
6
Belajar dari latar belakang dan penegasan judul tersebut, maka penulis
dapat merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah melalui media
pembelajaran audiovisual berbasis Sparkol VideoScribe dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada materi Meraih Berkah dengan Mawaris
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa kelas XII MIPA 1 SMA N 3
Pati tahun ajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan tersebut, penulis memiliki tujuan
penelitian yang ingin di capai yaitu: Guna mengetahui adanya peningkatan
belajar siswa dengan media pembelajaran audiovisual berbasis Sparkol
VideoScribe pada materi Meraih Berkah dengan Mawaris Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti siswa kelas XII MIPA 1 SMA N 3 Pati tahun ajaran
2017/2018.
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis dapat digunakan untuk
mengembangkan media pembelajaran audiovisual pada umumnya dan
khususnya Sparkol Videoscribe pada lingkup sekolah dasar dan
menengah. Sehingga dapat dijadikan suatu inovasi baru dalam dunia
pendidikan.
2. Manfaat Praktis
Setelah penelitian ini dilaksanakan dengan baik, diharapkan adanya
manfaat:
7
a. Untuk mengenal lebih jauh tentang media pembelajaran
audiovisual Sparkol VideoScribe dalam dalam pembelajaran PAI
sehingga kedepan dapat digunakan sebagai acuan dasar bahwa
pengembangan media pembelajaran mampu meningkatkan prestasi
belajar Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti siswa SMA N 3
Pati.
b. Bagi diri penulis sendiri, sehingga dengan berbagai pengalaman
dalam penelitian untuk skripsi ini akan menambah wawasan
berfikir kedepan dan akan dijadikan tolak ukur dalam menentukan
sikap dan pengembangan media ketika menjadi guru nanti dalam
membina siswa di sekolah.
c. Bagi sekolah, khususnya pada siswa SMA N 3 Pati, diharapkan
dapat membantu meningkatkan mutu pendidikan di sekolah
tersebut, khususnya hubungan antara orang tua siswa dengan
kebijakan sekolah.
d. Bagi IAIN Salatiga, diharapkan dapat menambah wawasan berfikir
bagi para mahasiswanya, sehingga dengan penelitian ini dapat
memberikan ilmu pengetahuan yang berkualitas.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memecahkan
masalah rendahnya prestasi belajar pada semua materi Pendidikan Agama
Islam dan Budi Pekerti. Daripada itu perlu diambil tindakan lain dari
8
biasanya. Dalam hal ini peneliti akan menggunakan media pembelajaran
audiovisual Sparkol VideoScribe dalam pemecahan masalah. Siswa akan
di dorong pemahaman mereka menggunakan video yang sudah
dipersiapkan untuk materi Meraih Berkah dengan Mawaris. Sehingga
audio visual tersebut tidak hanya dapat dilihat dipelajari di dalam proses
belajar mengajar saja. Namun, media tersebut dapat diberikan kepada
siswa secara cuma-cuma sehingga siswa dapat melihat kapanpun
dimanapun dan dengan smartphone sekalipun. Diharapkan dengan
mudahnya akses dalam mempelajari materi ini siswa lebih mudah dan
tertarik untuk mempelajari materi tersbut dan dapat mendongkrak prestasi
belajar mereka.
2. Indikator Keberhasilan
Dengan media pembelajaran ini penulis meyakini akan indikator
keberhasilan mencapai yang diharapkan mengingat akan sifat dari media
pembelajaran tersebut selaras dengan kemajuan teknologi dan mudah
untuk diakses oleh para siswa. Berdasarkan Depdikbud dalam Trianto
(2009: 241) menyatakan bahwa setiap siswa dikatakan tuntas dalam
belajarnya jika proposi jawaban benar siswa >65%, dan suatu kelas
dikatakan tuntas belajarnya jika dalam kelas tersebut terdapat >85% siswa
yang telah tuntas belajarnya. Selain itu, batas indikator ketuntasan yang
sudah ditentukan oleh sekolah adalah 67. Hal ini menjadi salah satu tolak
ukur akan ketuntasan dan rencana tindakan lanjutan dari penelitian ini.
9
Setelah penerapan media pembelajaran ini penulis meyakini bahwa
akan adanya peningkatan prestasi belajar materi mawaris pada siswa kelas
XII MIPA 1 SMA N 3 Pati. Hal tersebut mengingat bahwa media ini
cenderung lebih menarik perhatian siswa dalam belajar sehingga
mendorong siswa tidak hanya bermain dengan perangkat pintar namun
juga belajar dengan hal tersebut. Hal tersebut akan mendorong prestasi
belajar siswa menjadi lebih baik.
F. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, artinya penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana
peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan dengan
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generaslisasi
(Sugiono, 2008: 15). Penelitian yang akan penulis laksanakan yaitu kualitatif
diamana penulis sebagai peneliti dan pengumpul data juga sebagai pelaksana
penelitian dan siswa sebagai objek penelitiannya.
Berikut adalah siklus penelitian yang akan digunakan dalam
pelaksanaan penelitian tindalan kelas ini yang terdiri dari identifikasi masalah
kemudian dialnjutkan dengan perencanaan tindakan, kemudian dilanjutkan
dengan aksi tindakan dari rencana awal, kemudian pelaksanaan observasi dari
tindakan atau aksi yang sudah dilaksanakan, dan yang terakhir adalah refleksi
dari siklus tersebut. Pelaksanaan siklus tersebut dapat berulang kali dilakukan
10
setelah adanya refleksi yang mengindikasikan apa hasil dari siklus awal
tersebut. Dari siklus awal tersebut maka dapat diambil evaluasi bagi
perencanaan siklus selanjutnya.
Gambar 1.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas
G. Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitiannya adalah seluruh siswa kelas XII MIPA-1
semester genap tahun ajaran 2017/2018. Penelitian untuk skripsi ini akan
dilakukan pada siswa kelas XII MIPA-1 semester genap, antara bulan
Februari sampai dengan April 2018, sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan oleh bagian akademik IAIN Salatiga.
H. Langkah-Langkah Penelitian
Identifikasi
Masalah
Perencanaan
Rekfleksi
Observasi
Aksi
Perencanaan
Ulang
Aksi
Observasi
Rekfleksi
Dan seterusnya
11
Dengan demikian penulis akan melakukan kegiatan penelitian dengan
cara mencari data dari responden dengan waktu yang bersamaan (waktu yang
telah ditentukan) mulai dari melihat langsung keadaan objek penelitian,
mengadakan observasi dan wawancara. Adapun pendekatan penelitian yang
penulis gunakan adalah pendekatan cross-sectional, artinya dalam waktu
yang bersamaan, peneliti mengadakan pencatatan tentang perkembangan
berpikir anak didik, sehingga datanya dengan cepat dapat terkumpul, dan
tidak dikotori oleh pengaruh perubahan waktu karena waktunya bersamaan
(Suharsimi, 1998:10). Dengan cara tersebut akan memperoleh data yang
maksimal dalam waktu yang sangat efisien.
Menurut Zaenal Aqib (2008:30), empat proses penelitian tindakan
kelas yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun
langkah-langkah penelitian yang dimaksud adalah;
1. Langkah perencanaan, yaitu peneliti menyusun persiapan tindakan
dengan mempersiapkan lembar pengamatan guna melakukan
pengamatan terhadap proses tindakan yang berlangsung. Ketika
pelaksanaan tiba, maka guru menjelaskan bahwa yang akan datang
guru akan memberikan media pembelajaran baru yaitu Sparkol
videoScribe.
2. Langkah pelaksanaan. Hal ini dilakukan melalui; Melaksanakan
kegiatan dengan media pembelajaran audiovisual Sparkol videoScribe,
sehingga siswa mampu mengembangkan diri dan berfikir kritis secara
maksimal.
12
3. Langkah observasi, yaitu melaporkan apa yang sedang diamati, sesuai
dengan tahapan siklus yang ada.
4. Langkah refleksi adalah proses mengevaluasi dan menilai apa yang
sudah di laksanakan pada langkah pelaksanaan sebelumnya.
I. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpula data yang kongkrit ini penulis menggunakan
beberapa metode yaitu:
1. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang
diselidiki (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2002:70). Metode ini
digunakan untuk mengamati bagaimana ketertarikan, keaktifan,
pemahaman materi, dam kesungguhan belajar siswa XII Mipa 1 SMA
N 3 dalam mata pelajaran PAI yang nantinya akan berpengaruh pada
prestasi belajar siswa.
2. Interviu (Wawancara)
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap
muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau
keterangan-keterangan (Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2002:70).
Dengan metode ini penulis akan mencari secara langsung kepada
informan atau narasumber mengenai prestasi belajar siswa XII Mipa 1
SMA N 3 Pati dalam mata pelajaran PAI.
13
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi atau dokumenter adalah salah satu metode
pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial.
Pada intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk
menelusuri data historis (Burhan Bungin, 2006:144). Metode ini
digunakan untuk memperoleh data-data yang tertulis, berupa dokumen-
dokumen, seperti sejarah berdirinya sekolah, jumlah guru dan karyawan
serta latar belakang pendidikannya, jumlah murid dan dokumen-
dokumen lain yang dibutuhkan. Selain itu juga guna mengabadikan
gambar dan dokumen selama penelitian berlangsung.
J. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data
penelitian adalah:
1. Lembar pengamatan
Lembar ini digunakan untuk mendata secara langsung kegiatan
siswa dan guru dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti materi meraih berkah dengan mawaris dengan media
audiovisual Sparkol VideoScribe.
2. Lembar soal tes
Soal tes dalam lembar ini disusun berdasarkan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Lembar tes digunakan untuk
mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
K. Analisis Data
14
Setelah data-data itu terkumpul maka selanjutnya dilakukan analisis
data untuk mengetahui tentang bagaimana upaya yang dilakukan guru dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa melalui media pembelajaran audiovisual
Sparkol videoScribe pada kelas XII MIPA-1 semester genap SMA N 3 Pati
kelas XII tahun ajaran 2017/2018. Pada sesi penganalisaan penulis
menggnakan analisis Deskriptif Kualitatif yang mana data yang terkumpul
berbentuk kata-kata, gambar bukan angka-angka. Kalaupun ada angka-angka,
sifatnya hanya sebagai penunjang (Danim Sudarmawan, 2002:51). Ketika
pengumpulan data, penulis akan melakukan pendekatan sosial secara sabar.
Hal tersebut agar mendapatkan data-data yang mendetail walaupun bersifat
sepele. Secara singkat tidak ada data yang terlewatkan atau terabaikan.
L. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini penulis akan menguraikan
dalam bentuk bab-bab yang saling berkaitan yang satu dengan yang lainnya.
Penulisan skripsi ini terbagi menjati tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi
dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman
judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan kelulusan,
halaman pernyataan orisinalitas, halaman motto dan persembahan, halaman
kata pengantar, halaman abstrak, halaman daftar isi, dan halaman daftar
lampiran. Penulis menyusun ke dalam lima bab dengan rindcian sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
15
Bab ini akan membahas Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Peneltian,
Penegasan Istilah, Metode Penelitian, Metode Analisis
Data, Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Berisi tentang kajian pustaka yang menjelaskan landasan
teori tentang media pembelajaran audiovisual Sparkol
VideoScribe dan hasil belajar siswa.
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Berisi paparan data dan gambaran umum dari penelitian
media pembelajaran audio visual Sparkol VideoScribe
guna meningkatkan prestasi belajar siswa.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan yang merupakan bagian dari
penjelasan temuan peneliti tentang media pembelajaran
audiovisual Sparkol VideoScribe guna meningkatkan hasil
belajar siswa Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
materi Meraih Berkah dengan Mawaris.
BAB V : PENUTUP
Menjelaskan tentang kesimpulan hasil penelitian dan
saran-saran dalam penelitian.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran Audiovisual
a. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Arief S. Sadiman dalam Sukiman (2012: 27) kata
media berasal dari bahasa Latin yang merupaka bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi
secara bahasa, media diartikan sebagai pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan.
AECT (Association of Education and Communication
Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi (Sukiman, 2012: 28). Adapaun menurut Koyo dalam
Sukiman (2012: 28) NEA (National Education Association)
mengartikan media sebagai segala benda yang dapat dimanipulasikan,
dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang
dipergunakan untuk kegiatan tersebut. Berdasarkan pengertian-
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwasanya media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan dari pengirim
kepada penerima sehingga menerima inti dari pesan yang disampaikan
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
17
b. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Levie dan Lentz dalam Sukiman (2012: 38) media
pembelajaran memiliki fungsi yang bermacam-macam, yaitu:
1) Fungsi Atensi
Yaitu fungsi dimana media pembelajaran sebagai penarik minat
dan perhatian sehingga peserta didik lebih berkonsentrasi
terhadap isi pelajaran yang disampaikan bersamaan dengan
visualisasi agar peserta didik tidak memperhatikan kepada hal
lain.
2) Fungsi Afektif
Media visual seperti gambar dapat menggugah rasa emosional
peserta didik dalam belajar. Fungsi ini adalah menyertakan
gambar disamping teks pelajaran yang disampaiakan.
3) Fungsi Kognitif
Lambang visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan
yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi Kompensatoris
Media pembelajaran dalam fungsi ini sebagai akomondator
peserta didik yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi
pelajaran yang disampaikan dengan teks atau disajikan secara
verbal.
c. Pemilihan Media Pembelajaran
18
Dalam menggunakan media pembelajaran perlu adanya
pemilihan terhadap media pembelajaran agar sesuai dengan kondisi
peserta didik maupun dari kesediaan sarana prasarana agar proses
pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Dalam memilih media
pembelajaran menurut Azhar Arsyad dalam Sukiman (2012: 47) perlu
ada beberapa pertimbangan yakni:
1) Motivasi
Harus ada minat, kebutuhan, atau keinginan untuk belajar
dari peserta didik. Hal tersebut perlu adanya motivasi dalam
informasi yang terkandung dalam media pembelajaran.
2) Perbedaan Individual
Setiap peserta didik memiliki cara dan tingkat kecepatan
belajar yang berbeda satu dengan yang lain. Sehingga dalam
menyajikan media pembelajaran haruslah berdasarkan kepada
tingkat pemahaman peserta didik.
3) Tujuan pembelajaran
Menyampaikan kepada siswa akan tujuan dari
pembelajaran yang akan disampaikan menggunakan media
pembelajaran tersebut dapat memperbesar kemungkinan
berhasilnya tujuan pembelajaran.
4) Organisasi Isi
19
Pembelajaran akan lebih mudah ketika isi dan prosedur
keterampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan
diorganisasikan ke dalam urutan-urutan yang bermakna.
5) Persiapan sebelum mengajar
Sebelum mempelajari suatu pelajaran yang akan
disampaikan, lebih baik bagi peserta didik agar mengetahui
dasar dari apa yang akan mereka pelajari sehingga media
pembelajaran disesuaikan dengan kesiapan peserta didik.
6) Emosi
Jika menginginkan akan keberhasilan dari tujuan
pembelajaran dari media pembelajaran maka haruslah
diperhatikan akan kesiapan dan ketepatan elemen-elemen
rancangan media pembelajaran.
7) Partisipasi
Partisipasi aktif dari peserta didik sangatlah membantu
dalam proses pembelajaran, sehingga perlu adanya perhatian
dalam memilih media pembelajaran agar peserta didik ikut aktif
dalam kegiatan pembelajaran.
8) Umpan balik
Ada baiknya peserta didik secara berkala
menginformasikan kemajuan belajarnya sehingga pendidik
dapat mempersiapkan media yang akan digunakan selanjutnya.
9) Penguatan
20
Peserta didik yang berhasil dalam belajarnya perlu adanya
dorongan untuk terus belajar agar membangkitkan kepercayaan
dirinya dan secara positif akan mempengaruhi perilakunya
dimasa datang.
10) Latihan dan Pengulangan
Sesuatu yang baru dipelajari jarang sekali efektifitasnya
dalam sekali pembelajaran, perlu adanya pengulangan dalam
mempelajari hal beru tersebut. Pengulangan dan pelatihan secara
berkala dapat meninggalkan ingatan dalam jangka panjang.
11) Penerapan
Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan
kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil
belajar kepada masalah dan situasi yang baru.
Merurut Nana Sudjana dan Ahmad Rifai dalam Sukiman (2012:
50) menambahkan dalam mempertimbangkan pemilihan media
pembelajaran yakni:
1) Ketepatannya dengan tujuan atau kompetensi yang ingin
dicapai
2) Ketepatan untuk mendukung isi pembelajaran yang sifatnya
fakta, prinsip, konsep, atau generalisasi.
3) Keterampilan guru dalam melaksanakan dan menggunakannya.
4) Tersedianya waktu untuk menggunakannya.
d. Klasifikasi Media Pembelajaran
21
Secara umum media pembelajaran dibagi menjadi 3 kelompok,
yakni:
1) Media non proyeksi 2 dimensi
Media ini adalah sebuah alat peraga yang mempunyai
dua ukuran yakni panjang dan lebar atau biasa dikenal dengan
2 dimensi. Media tersebut meliputi :
a) Media berbentuk papan, seperti : papan tulis, papan
tempel, kertas karton.
b) Media grafis, seperti : gambar, foto, , dan grafik.
c) Media cetak, seperti : surat kabar, majalah, brosur,
buku, jurnal,dsb.
2) Media nonproyeksi 3 dimensi
Sebagaimana media pembelajaran nonproyeksi 2
dimensi, media pembelajaran nonproyeksi 3 dimensi adalah
alat peraga berdimensi namun memiliki 3 dimensi sehingga
peraga tersebut terlihat lebih nyata dari alat peraga non
proyeksi 2 dimensi. Media tersebut meliputi :
a) Model, seperti : maket, peta timbul, relief, dan globe
b) Benda nyata, seperti : benda sebenarnya yang dapat
diperlihatkan secara langsung kepada siswa.
3) Media proyeksi
Media proyeksi merupakan media yang saat ini sedang
banyak digunakan karena merupakan teknologi baru dalam
22
bidang pendidikan. Sehingga efisiensi dan kepraktisan dalam
media proyeksi lebih bedar daripada kedua media sebelumnya.
Media proyeksi adalah media yang dapat diproyeksikan ke
dalam suatu gambar bergerak maupun diam.
a) Media audio, seperti : radio, tape recorder, mp3, dsb.
b) Media visual, seperti : LCD, proyektor, OHP, dsb.
c) Media audiovisual, seperti : TV, video, film, dsb.
2. Sparkol Vidoescribe
a. Pengertian Sparkol Videosribe
Dalam perkembangan dunia teknologi informasi yang begitu
pesat, banyak perusahaan teknologi yang membuat produk-produn
teknologi informasi san mengembangkannya. Namun produk-produk
tidak hanya berupa alat, namun juga berupa aplikasi perangkat lunak.
Salah satunya adalah Sparkol Videoscribe yang dikembangkan oleh
perusahaan asal Inggris yang dirilis pada tahun 2012.
Dilansir dari halaman resmi Sparkol bahwasanya VideoScribe is
a unique way to create engaging animated videos quickly and easily.
You are empowered to bring impact to your message without
technical or design knowledge (T.p., What is Videoscribe,
https://www.videoscribe.co/en/, diakses 20 Februari 2018).
Videoscribe adalah cara unik untuk membuat video animasi yang
menarik dengan cepat dan mudah. Anda diberdayakan untuk
membawa dampak pada pesan Anda tanpa pengetahuan teknis atau
23
desain. Videoscribe adalah software yang bisa kita gunakan dalam
membuat design animasi berlatar putih dengan sangat mudah
(Muhammad Zaki, 2014: Apa itu Videoscribe,
http://zakiiaydia.com/apa-itu-videoscribe/, diakses 18 Februari 2018).
Dengan kata lain adalah animasi dalam media pembelajaran yang
dapat dibuat dengan cepat dan mudah dengan efek dan hasil yang
menarik. Pada bulan April 2014, sudah lebih dari 250.000 pengguna
di 135 negara di seluruh dunia.
Terdapat dua versi Sparkol Videoscribe dalam pengunduhannya,
yakni secara gratis dan berbayar. Perbedaan tersebut hanyalah
perbedaan fitur yang desediakan oleh kedua versi tersebut. Versi
berbayar dapat ditebus dengan harga $75 per tahun atau $14.50 yang
dapat diakses dari laman resmi Sparkol. Namun banyak dari situs-
situs web perangkat lunak yang membagaikannya secara gratis.
b. Kegunaan dari Sparkol VideoScribe
Dari beberapa kegunaan dan fungsi dari VideoScribe ini adalah
menjadi sarana media pembelajaran bagi guru dalam menyajikan
materi di kelas. Selain itu Videoscribe ini juga memiliki kegunaan lain
yakni:
1) Videoscribe bisa digunakan untuk keperluan bisnis online. Ide
marketing bisa diaplikasikan lewat videoscribe
2) Videoscribe dapat digunakan untuk peresentasi.
3) Videoscribe dapat digunakan sebagai sarana promosi.
24
4) Videoscribe dapat digunakan untuk peresentasi segala
keperluan, misalnya seperti iklan TV.
c. Kelebihan dan Kekurangan Sparkol Videoscribe
Banyak keunggulan dari aplikasi perangkat lunak ini yang
dapat digunakan oleh banyak kalangan terutama tenaga pendidik.
Keunggulan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Mudah
2) Mampu mengkolaborasikan antara teks, gambar, dan audio
secara langsung.
3) Dapat digunakan baik online maupun offline.
4) Hasil dari Videoscribe mampu menarik perhatian terutama
bagi siswa.
5) Animasi yang disuguhkan simpel, ringan dan menarik.
6) Dapat dikaitkan dengan situs atau laman web publikasi seperti
Youtube.
Disamping dari keunggulan dan kelebihan dari perangkat
lunak tersebut, Videoscribe juga memiliki kekurangan yang mungkin
bagi sebagian orang bukanlah seuah masalah yang besar. Namun dari
kekurangan tersebut tidak banyak mengganggu aktifitas pemakaian
Sparkol Videoscribe ini. Kekurangannya adalah:
1) Versi penuhnya berbayar yang bagi sebagian orang yang tidak
selalu memakai perangkat lunak tersebut akan terasa mahal
karena berbayarnya berkala.
25
2) Tidak dapat dicetak kepada media kertas dan lain sebagainya.
3) Tidak dapat dikolaborasikan penggunaannya dengan perangkat
lunak lain yang sejenis.
d. Penggunaaan Sparkol Videoscribe
Penggunaan Sparkol Videoscribe termasuk dapat
dikatergorikan mudah meski digunakan oleh orang yang awam
sekalipun. Dalam penggunaannya ada beberapa cara dan runtutan
yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Buka terlebih dahulu aplikasi Sparkol Videoscribe
sebagaimana membuka aplikasi pada umumnya. Dengan
mengklik kiri mada mouse 2 kali.
2) Lakukan login dengan email anda, dan pastikan email anda
aktif kemudian klik log in yang berwarna merah. Jika belum
memiliki account maka klik “create new account” yang
berwarna biru.
26
3) Setelah berhasil masuk, maka akan muncul “Quick Start
Guide” yang mana akan membantu bagi para pengguna baru
dalam mengoperasikan perangkat lunak tersebut. Apabila tidak
diperlukan cukup klik tanda silang pada kanan bawah pada
popup tersebut.
4) Jika sudah, akan muncul pada laman scribing awal yang mana
semua data scribing anda yang pernah di buat akan di muat
dalam layar tersebut. Setelah itu klik pada “Start New Scribe”.
Yang akan masuk kepada laman scribing anda yang baru.
27
5) Didalam sparkol terdapat beberapa menu, dimana masing-
masing dari menu tersebut memiliki fungsi tersendiri.
a. untuk menyimpan proyek scribing yang anda buat.
b. untuk mengimport gambar ke dalam layer.
c. untuk menulis teks.
d. untuk menambah chart atau grafik data.
e. untuk menambahkan musik atau lagu ke dalam
layer.
28
f. untuk menambahkan audio recording secara
langsung kepada scribing yang anda buat.
g. untuk mengganti model kanvas layar.
h. untuk mengganti model animasi pergerakan tulisan
atau gambar yang ditayangkan.
i. untuk mereview scribing yang di buat.
j. untuk mengeksport atau merender scribing yang
anda buat.
k. untuk mengatur pergerakan layar yang anda
hadapi.
l. tool atau menu yang digunakan untuk mengatur
setiap layer atau tulisan yang anda masukkan.
6) Cara membuat teks pada Sparkol Videoscribe yakni dengan
mengklik pada menu yang bergambar huruf “ T ” pada layar
kiri atas yang kemudian akan muncul layer dimana anda harus
menulis teks yang anda inginkan.
29
7) Pada layer tool ini anda bisa mengatur beberapa bagian teks
seperti durasi teks berjalan, mereview, menghapus atau
mengubah bentuk teks dan lain sebagainya.
8) Setelah anda membuat scribing yang cukup, anda dapat
merender atau mengekport menjadi sebuah video dengan
mengklik menu ekport yang berada pada sisi kanan layar.
30
9) Proses ekspor video scribing dapat dilakukan dengan beberapa
model yakni video, langsung dibagikan kepada Youtube, post
to facebook, dan membuat powerpoint.
10) Jika anda ingin keluar dari sparkol sebaiknya anda
menyimpannya dengan memencet tombol save yang berada
pada kiri atas dan mengklik silang pada kanan atas layar.
31
Setelah selesai mengeksport scribing tersebut dan
menyimpannya ke dalam penyimpanan kompiter dalam bentuk video
anda dapat memutarnya dengan berbagai media pemutar video yang
anda miliki.
3. Hakekat Belajar
Dalam memahami prestasi belajar dapat ditinjau dari kata prestasi
dan belajar. Sedangkan masalah prestasi belajar itu sendiri dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang memerlukan pembahasan tersendiri. Oleh
karena itu pembahasan dari prestasi belajar itu sendiri akan dibahas secara
berurut mulai dari pengertian belajar, pengertian prestasi belajar, fungsi
prestasi belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar
memiliki kompetensi berupa ketrampilan dan pengetahuan yang
diperlukan. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai
kegiatan psiko-fisik menuju perkembangan pribadi seutuhnya.
Kemudian dalam arti sempit, belajar belajar dimaksudkan sebagai
32
usaha penugasan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian
kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman
A.M., 2009: 20). Belajar akan membawa perubahan pada individu
pelajar, perubahan tersebut bukan hanya penambahan ilmu
pengetahuan saja, namun juga berubahnya tingkah laku, sikap, pola
pikir, minat, keterampilan menjadi lebuh baik dari sebelumnya.
b. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi adalah hasil
pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar disekolah atau
perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan
melalui pengukuran dan penilaian (Depdiknas, 2007: 895). Prestasi
adalah tingkatan ketuntasan yang telah di capai dalam suatu hal.
Sedangkan belajar adalah suatu usaha yang ditempuh guna memiliki
suatu keterampilan dan kepandaian. Sehingga prestasi belajar adalah
suatu hasil penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atau angka dan peringkat.
c. Prestasi Belajar PAI
Prestasi belajar pendidikan agama Islam adalah suatu penilaian
tingkat ketuntasan dalam belajar mengenai agama Islam secara lebih
dalam. Prestasi belajar PAI tidak hanya di ukur dari tingkat ketuntasan
dan hasil nilai yang di dapati di dalam kelas saja, namun juga adanya
perubahan kepada yang lebih baik dari sebelumnya. Sehingga
perubahan tersebut dapat berupa perubahan sikap, tingkah laku,
33
respon, dan lain sebagainya sebagaimana norma-norma pendidikan
agama Islam ajarkan.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar PAI
Dalam pendidikan agama Islam ada banyak faktor yang
mempengaruhi dalam menuntaskan pencapaian sebagaimana yang
diharapkan. Diantaranya adalah :
1) Pendidik
Di dalam kamus Webster kata educator berarti educatorist
atau educationalis yang pandannya dalam bahasa Indonesia
adalah pendidik, spesialis di bidang pendidikan atau ahli
pendidikan (Ali Mudlofir, 2013:120). Dala arti lain pendidik
dapat disebut sebagai penanggung jawab dalam pendidikan
suatu peserta didik.
2) Peserta didik
Siswa atau peserta didik adalah salah satu komponen
manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses
belajar mengajar (Sardiman A. M., 2009: 111). Siswa
merupakan peserta didik yang menjadi obyek dari suatu
pendidikan dan proses belajar mengajar.
e. Indikator Ketuntasan dan Peningkatan Prestasi Belajar PAI
Setiap siswa dikatakan berhasil dalam belajarnya secara individu
adalah apabila siswa dalam menjawab dengan benar sebanyak 75 %
dari keseluruhan rangkaian evaluasi dan penilaian. Sedangkan dalam
34
lingkup kelas dapat dikatakan mengalami ketuntasan adalah ketika
80% dari total keseluruhan siswa dalam kelas melampaui batas
pencapaian individunya. Dan dikatakan mengalami peningkatan
adalah detika terjadi kenaikan presentase siswa yang melampaui batas
individunya dan meningkatnya presentase kelasnya.
4. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan merupakan serangkaian proses peningkatan mutu
dan kualitas serta pengetahuan dalam suatu bidang. Dan agama Islam
adalah suatu agama atau kepercayaan yang dibawa oleh Nabi
Muhammad SAW semenjak lebih dari 1400 tahun yang lalu. Agama
Islam menjadi salah satu muatan pelajaran yang di masukkan ke
dalam kurikulum pendidikan dalam semua elemen dan tingkatan
pendidikan.
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam ialah upaya sadar dan
terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal,
memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama islam,
dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama lain
dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga
terwujud kesatuan dan persatuan bangsa (Abdbul Majid, Dian
Andayani, 2004: 130). Dapat disimpulkan bahwa pendidikan Agama
Islam merupakan upaya orang dewasa untuk membina dan
mengembangkan pendidikan agama Islam kepada anak didiknya yang
35
dititik beratkan kepada penanaman nilai iman, Islam dan ihsan dalam
pribadi peserta didik agar memiliki ilmu pengetahuan luas.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan merupakan suatu hal yang ingin terlampaui atau dituju
dengan suatu usaha berkegiatan. Kegiatan tanpa tujuan akan
menjadikan kegiatan tersebut menjadi tidak terarah dan tidak
bermanfaat. Begitu juga dalam dunia pendidikan terlebih Pendidikan
Agama Islam.
Menurut kurikulum PAI (2002) dalam Majid (2012: 16)
Pendidikan Agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta
pengamalan peserta didik tentanjg adama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketakwaannya, berbangsaan dan bernegara, serta untuk dapat
melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
c. Materi Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa akan Agama
Islam bahkan dapat meningkatkan ketaqwaan siswa kepada Allah
SWT. Dalam dunia pendidikan, muncul beberapa anggapan yang
kurang menyenangkan tentang pendidikan agama Islam ini. Mereka
berpendapat bahwa 1) Islam diajarkan lebih pada hafalan (padahal
36
islam penuh dengan nilai-nilai) yang harus dipraktekkan. 2)
pendidikan agama islam lebih ditekankan pada hubungan formalitas
antara hamba dengan tuhan-Nya, sehingga penghayatan nilai-nilai
agama kurang mendapat penekanan (Abdul Majid, Dian Andayani,
2004: 131).
Pada dasarnya materi pendidikan agama Islam sangatlah luas
namun semua itu dibatasi oleh jenjang-jenjang pendidikan formal
yang diatur oleh pemerintah. Namun dalam pendidikan nonformal dan
informal tidak ada batasan materi yang disampaikan semua itu
tersgantung pada siapa yang mengajari. Lingkup materi pendidikan
agama Islam mencakup beberapa unsur pokok seperti,
1) Keimanan
2) Ibadah dan muamalah
3) Syariah
4) Akhlaq
Batasan yang di buat pada penelitian tindakan kelas ini ada pada
lingkup syariah yakni pada hal mawaris yang memiliki beberapa
materi hitung atau suatu ilmu pasti.
d. Mawaris
Berdasarkan permendikbud tahun 2016 nomor 24 lampiran 40
menyatakan bahwa materi mawaris yang disampaikan kepada siswa
mencakup dalam point 3.7 bahwa sisiwa sapat menganalisis dan
37
mengevaluasi ketentuan waris salam Islam, dan point 4.7 bahwa siswa
dapat mempraktekkan pelaksanaan waris dalam Islam.
1) Pengertian Mawaris
Berdasarkan buku guru Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti Kementrian Pendidikan dan Kabudayaan (2015:142-156)
Mawaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan
pemilikan harta benda dari seorang yang meninggal dunia kepada
seseorang yang masih hidup. Dengan demikian, untuk
terwujudnya kewarisan harus ada tiga unsur,yaitu:1) orang mati,
yang disebut pewaris atau yang mewariskan, 2) harta milik orang
yang mati atau orang yang mati meninggalkan harta waris, dan 3)
satu atau beberapa orang hidup sebagai keluarga dari orang yang
mati, yang disebut sebagai ahli waris.
Ilmu mawaris adalah ilmu yang diberikan status hukum
oleh Allah Swt. Sebagai ilmu yang sangat penting, karena ia
merupakan ketentuan Allah Swt. dalam firman-Nya yang sudah
terinci sedemikian rupa tentang hukum mawaris, terutama
mengenai ketentuan pembagian harta warisan (al-furud al-
muqaddarah). Warisan dalam bahasa Arab disebut al-mirats
merupakan bentuk masdar (infinitif ) dari kata warisa-yarisu-
irsan- miratsan yang berarti berpindahnya sesuatu dari seseorang
kepada orang lain, atau dari suatu kaum kepada kaum lain.
2) Dasar Hukum Mawaris
38
Sumber hukum ilmu mawaris yang paling utama adalah al-
Qur'an, kemudian As-Sunnah/hadis dan setelah itu ijma’ para
ulama serta sebagian kecil hasil ijtihad para mujtahid.
a. Al-Qur'an
Dalam Islam saling mewarisi di antara kaum
muslimin hukumnya adalah wajib berdasarkan al-Qur'an
dan Hadis Rasulullah. Banyak ayat al-Qur'an yang
mengisyaratkan tentang ketentuan pembagian harta warisan
ini. Di antaranya firman Allah Swt. dalam Q.S. an-
Nisa'/4:7:
ÉΑ% y Ìh�=Ïj9 Ò=ŠÅÁ tΡ $ £ϑÏiΒ x8t� s? Èβ#t$Î!≡ uθ ø9 $# tβθ ç/t� ø%F{$#uρ Ï !$|¡ ÏiΨ=Ï9 uρ
Ò=ŠÅÁ tΡ $ £ϑÏiΒ x8t� s? Èβ#t$Î!≡ uθ ø9 $# šχθç/t� ø%F{$#uρ $£ϑÏΒ ¨≅ s% çµ÷ΖÏΒ ÷ρr& u�èYx. 4
$ Y7ŠÅÁ tΡ $ZÊρã� ø�Β ∩∠∪
Artinya:
“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta
peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang
wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-
bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut
bahagian yang telah ditetapkan”
Ayat-ayat lain tentang mawaris terdapat dalam
berbagai surat, seperti dalam Q.S. an-Nisa'/4:7 sampai
dengan 12 dan ayat 176, Q.S an-Nahl/16:75 dan Q.S al-
39
Ahzab/33: ayat 4, sedangkan permasalahan yang muncul
banyak diterangkan oleh As-Sunnah, dan sebagian sebagai
hasil ijma’ dan ijtihad.
b. As-Sunnah
Hadis dari Ibnu Mas’ud berikut:
علموا قال ابن مسعود قال لي رسول الله صلى الله عليه وسلم ت
وا العلم وعلموه الناس تعلموا الفرائض وعلموه الناس تعلم
فإني امرؤ مقبوض والعلم سيقبض القرآن وعلموه الناس
أحدا وتظهر الفتن حتى يختلف اثنان في فريضة ال يجدان
يفصل بينهما
Artinya:
Dari Ibnu Mas’ud, katanya: Bersabda Rasulullah
SAW: “Pelajarilah al-Qur'an dan ajarkanlah ia kepada
manusia, dan pelajarilah al faraidh dan ajarkanlah ia kepada
manusia. Maka sesungguhnya aku ini manusia yang akan
mati, dan ilmu pun akan diangkat. Hampir saja nanti akan
terjadi dua orang yang berselisih tentang pembagian harta
warisan dan masalahnya; maka mereka berdua pun tidak
menemukan seseorang yang memberitahukan pemecahan
masalahnya kepada mereka”. (H.R. Ahmad).
3) Posisi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia
40
Hukum kewarisan Islam di Indonesia merujuk kepada
ketentuan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), mulai pasal 171
diatur tentang pengertian pewaris, harta warisan dan ahli waris.
Kompilasi Hukum Islam merupakan kesepakatan para ulama dan
perguruan tinggi berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 1991. Yang
masih menjadi perdebatan hangat adalah keberadaan pasal 185
tentang ahli waris pengganti yang memang tidak diatur dalam
fiqih Islam. Di bawah ini secara ringkas dapat dikemukakan tabel
hukum waris Islam menurut Kompilasi Hukum Islam.
4) Ketentuan Mawaris dalam Islam
a. Ahli Waris
Jumlah ahli waris yang berhak menerima harta
warisan dari seseorang yang meninggal dunia ada 25
orang,yaitu 15 orang dari ahli waris pihak laki-laki yang
biasa disebut ahli waris ashabah (yang bagiannya berupa sisa
setelah diambil oleh dawil furud) dan 10 orang dari ahli waris
pihak perempuan yang biasa disebut ahli waris dawil furud
(yang bagiannya telah ditentukan).
b. Syarat-syarat Mendapatkan Warisan
Seorang muslim berhak mendapatkan warisan apabila
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Tidak adanya salah satu penghalang dari penghalang-
penghalang untuk mendapatkan warisan.
41
2) Kematian orang yang diwarisi, walaupun kematian
tersebut berdasarkan vonis pengadilan. Misalnya hakim
memutuskan bahwa orang yang hilang itu dianggap
telah meninggal dunia.
3) Ahli waris hidup pada saat orang yang memberi
warisan meninggal dunia. Jadi, jika seorang wanita
mengandung bayi, kemudian salah seorang anaknya
meninggal dunia, maka bayi tersebut berhak menerima
warisan dari saudaranya yang meninggal itu, karena
kehidupan janin telah terwujud pada saat kematian
saudaranya terjadi.
c. Sebab-sebab Menerima Harta Warisan
Seseorang mendapatkan harta warisan disebabkan
salah satu dari beberapa sebab sebagai berikut:
1) Karena nasab (hubungan keturunan /darah).
2) Karena perkawinan, yakni sebagai suami/istri.
3) Karena memerdekakan mayat (jika mayat pernah
menjadi budak).
4) Karena ada hubungan sesama muslim. ( jika orang
Islam tidak mempunyai ahli waris bisa di serahkan ke
Baitul Maal ).
d. Sebab-sebab seseorang tidak mendapat harta waris
42
Berikut adalah sebab-sebab seseorang tidak dapat harta
warisan:
1) Hamba(budak) ia tidak cakap memiliki sebagaimana
firman Allah swt. (Q.S. An-Nahl:75).
2) Pembunuh, orang yang membunuh tidak dapat
mewarisi harta dari yang dibunuh. Sabda Rasulullah
SAW yang artinya: ”Yang membunuh tidak dapat
mewarisi sesuatu dari yang dibunuhnya”(H.R. Nasai)
3) Murtad dan kafir, orang yang keluar dari Islam, yaitu
antara pewaris atau yang mati, murtad salah satunya
5) Ahli Waris Dzawil Furudl dan Ashobah.
Ahli waris dzawil furudl ialah ahli waris yang sudah
ditentukan secara jelas besar kecilnya. Misalnya 1/2, 1/3, 1/4 dan
sebagainya. Sedang ahli waris Ashobah ialah ahli waris yang belum
tentu bagianya, mungkin menerima semua harta atau tidak sama
sekali. Adapun bagian-bagian dari ahli waris dzawil furudl adalah
sebagai berikut :
a. Yang mendapat bagian setengah (1/2).
1) Anak perempuan tunggal.
2) Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki.
3) Saudara perempuan sekandung.
4) Saudara perempuan sebapak (jika no : 3 tidak ada)
5) Suami, jika istri yang meninggal tidak punya anak.
43
b. Yang mendapat bagian seperempat (1/4).
1) Suami, jika istri mempunyai anak.
2) Istri, jika suami yang meninggal tidak punya anak.
c. Yang mendapat bagian seperdelapan (1/8)
1) Istri, jika suami mempunyai anak.
d. Yang mendapat bagian dua pertiga (2/3)
1) Dua anak perempuan atau lebih, jika tidak ada anak laki-
laki.
2) Dua cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki jika
tidak ada anak perempuan.
3) Dua saudara perempuan sekandung /lebih.
4) Dua saudara perempuan sebapak/lebih jika tidak ada
saudara perempuan sekandung.
e. Yang mendapat bagian sepertiga (1/3)
1) Ibu, jika yang meninggal tidak mempunyai anak atau
saudara perempuan.
2) Dua orang saudara perempuan/lebih, jika yang meninggal
tidak punya anak atau orang tua.
f. Yang mendapat bagian seperenam (1/6)
1) Ibu, jika bersama anak/cucu dari anak laki-laki.
2) Ayah, jika bersama anak/cucu.
3) Kakek, jika bersama anak/cucu sedangkan ayahnya tidak
ada.
44
4) Nenek, jika tidak ada ibu.
5) Saudara seibu, jika tidak ada anak.
Adapun yang tidak masuk dalam ahli waris dzawil furudl
berarti ia mendapat bagian ashobah. Ashobah terbagi tiga jenis
yaitu ashabah binafsihi, ashobah bighairi dan ashobah yang
menghabiskan bagian tertentu.
Ashobah binafsihi adalah yang ashobah dengan
sendirinya. Tertib ashobah binafsihi sebagai berikut:
a. Anak laki-laki
b. Cucu laki-laki dari anak laki-laki terus kebawah
c. Ayah
d. Kakek dari garis ayah keatas
e. Saudara laki-laki kandung
f. Saudara laki-laki seayah
g. Anak laki-laki saudara laki-laki kandung sampai kebawah
h. Anak laki-laki saudara laki-laki seayah sampai kebawah
i. Paman kandung
j. Paman seayah
k. Anak laki-laki paman kandung sampai kebawah
l. Anak laki-laki paman seayah sampai kebawah
m. Laki-laki yang memerdekakan yang meninggal.
Ashobah bil ghair atau dengan saudaranya yaitu:
a. Anak perempuan bersama anak laki-laki atau cucu laki.
45
b. Cucu perempuan bersama cucu laki-laki
c. Saudara perempkuan kandung bersama saudara laki-laki
kandung atau saudara laki-laki seayah.
d. Saudara perempuan seayah bersama saudara laki-laki seayah.
Ashobah maal Ghair atau yang menghabiskan bagian
tertentu yakni:
a. Anak perempuan kandung satu orang bersama cucu
perempuan satu atau lebih (2/3).
b. Saudara perempuan kandung bersama saudara perempuan
seayah (2/3)
6) Hijab dan Mahjub.
Hijab berarti tutup/tabir, maksudnya ialah seorang yang
menjadi penghalang atas ahli waris lainnya untuk menerima harta
waris. Hijab dibagi menjadi 2 macam yaitu :
a. Hijab hirman, yakni tertutup secara mutlak Misalnya : Anak
dan cucu sama-sama ahli waris, namun cucu tidak mendapat
harta karena ada anak laki-laki.
b. Hijab nuqson, yakni hijab yang hanya sekedar mengurangi
jumlah yang diterima ahli waris.
7) Adat dan Warisan
Menurut hukum adat, ahli waris adalah mereka yang
paling dekat dengan generasi berikutnya, yaitu mereka yang
menjadi besar dari keluarga yang mewariskan. Misalnya anak
46
angkat dianggap sebagai anak sehingga mendapat harta warisan.
Namun harta yang dapat diwariskan kepada anak angkat adalah
harta yang diperoleh ketika waktu hidup bapak angkatnya. Ada
persamaan dan pebedaan antara adat dan warisan. Persamaannya
adalah : a. Waktu pembagian setelah dikurangi biaya pengurusan
mayat. b. Bagian ahli waris laki-laki 2 kali bagian perempuan
(sepikul segendongan) Pebedaannya adalah : a) Dalam hukum
adat dibedakan antara yang diperoleh sewaktu hidup dan harta
yang diperoleh dari orang tuanya. b) Dalam hukum adat anak
angkat berhak menerima warisan sedang dalam hukum Islam
tidak berhak menerima.
5. Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian memiliki beberapa model dan macamnya namun dalam
suatu proses belajar mengajar ada suatu penelitian yang mana tidak
mengganggu proses belajar mengajar namun membantu guru dan tenaga
pendidik dalam meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Penelitian
tindakan kelas di kenal di Indonesia untuk suatu penelitian tindakan (ation
research) yang diaplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas
dengan maksud memperbaiki proses belajar mengajar (Ridwan Abdullah
Sani dan Sudiran, 2016: 15). Penelitian tindakan kelas adalah sebuah
penelitian yang dilakukan olehguru di kelasnya sendiri.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan
47
(Zainal Aqib, 2008: 18). Guru profesional yang sudah dijelaskan dalam
undang-undang memiliki arti yang sangat mendalam yang merupakan
tujuan dari guru itu sendiri. Sehingga adanya penelitian ini dapat menjadi
salah satu indikator akan tujuan dan maksud dari guru profesional itu.
Semua penelitian memiliki manfaatnya masing-masing. PTK
dapat berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
pembelajaran (Ridwan Abdullah Sani dan Sudiran, 2016: 15). Dalam
meningkatkan mutu pendidikan maka perlu adanya penelitian yang mana
dapat mengetahui bagaimana metode yang paling tepat bagi suatu tingkat
pendidikan. Selain itu penelitian tindakan kelas juga dapat menguji suatu
metode atau media baru yang dipelajari maupun ditemukan oleh tenaga
pendidik sehingga dapat diketahui efektifitas dan kecocokan metode
tersebut dengan peserta didik. Manfaat yang dapat dipetik jika mau dan
mampu melaksanakan penelitian tindakan kelas adalah (Margareta Mega
Natalia, 2008: 14):
1. Menimbuhkan kebiasaan, budaya, dan tradisi meneliti serta
menulis artikel ilmiah di kalangan guru.
2. Dapat terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,
nyaman, dan menyenangkan karena strategi, teknik, dan media
yang digunakan dalam pembelajaran sangat bervariasi dan dipilih
dengan sungguh-sungguh.
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
48
Penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan oleh penulis ini
bukanlah penelitian yang pertama di lakukan. Ada beberapa skripsi yang
memiliki kesamaan judul dan tujuan penelitian di universitas yang
berbeda. Salah satunya adalah skripsi yang di tulis oleh Ilham Musyadat
tahun 2015 dengan judul skripsi Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Videoscribe untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Sosiologi Kelas X MAN Bangil. skripsi tersebut meneliti
tentang audiovisual berbasis Sparkol VideoScribe namun dalam mata
pelajaran sosiologi. Sehingga skripsi ini menitik beratkan pada materi
interaksi sosial dan individu pada mata pelajaran sosiologi. Berbeda
dengan skripsi tersebut, penulis ingin menelitinya dengan materi mawaris
dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang
mana belum penulis temukan dalam skripsi tersebut.
Skripsi kedua yang penulis temukan adalah Pengembangan Media
Pembelajaran Menggunakan Sparkol Videoscribe Dalam
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi
Cahaya Kelas Viii Di Smp Negeri 01 Kerjo Tahun Ajaran 2015/ 2016
yang dilaksanakan oleh Dyah Ayu Wulandari dari Universitas Negeri
Semarang (UNNES) pada tahun 2016. Perbedaan skripsi tersebut dengan
yang akan penulis laksanakan adalah pada tujuan diadakannya penelitian.
Dyah Ayu ingin menitik beratkan pada pengujian media pembelajaran
tersebut guna mengetahui seberapa banyak meningkatnya minat belajar
49
siswa, namun bagi penulis ingin mengetahui bagaimana peningkatan
prestasi belajar siswa setelah menggunakan media pembelajaran tersebut.
Skripsi ketiga yang penulis temukan yaitu skripsi karya Ika Novia
Listiani dari UIN Sunan Kalijaga pada tahun 2017 yang berjudul
Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Sparkol
Videoscribe Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran Ipa Materi Cahaya Kelas VIII Di Smp Negeri 01 Kerjo
Tahun Ajaran 2015/ 2016 yang menitik beratkan pada bentuk
perkembangan dan kualitas dari media pembelajaran tersebut. Sedangkan
penulis ingin mengetahui seberapa besar keberhasilan media pembelajaran
tersebut dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dari ketiga skripsi tersebut memiliki ketitik beratan yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Disamping perbedaan materi, perbedaan tujuan
yang ingin diketahui oleh penulis juga berbeda. Hal tersebut juga terjadi
dengan titik berat penulis yang ingin mengetahui seberapa besar pengaruh
media pemebelajaran audiovisual Sparkol VideoScribe terhadap prestasi
belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi mawaris siswa di
kelas.
50
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam melaksanakan penelitian ini
peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas karena penelitian ini
berdasarkan masalah yang terjadi di dalam kelas.
Penelitian tindakan kelas brasal dari tiga kata yakni penelitian,
tindakan, dan kelas. Dari ketiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
yang sengaja dimunculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas (Zaenal Aqib,
2006: 13). Penelitian ini merupakan suatu tindakan penelitian yang
dibutuhkan oleh guru guna meningkatkan kinerja profesionalisme seorang
guru juga dalam menempatkan posisi dan cara terbaik dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas.
Dalam kegiatan belajar mengajar sebenarnya sudah ada peningkatan
mutu oleh guru itu sendiri namun sifatnya coba-coba, tidak dirangcang dari
awal, dan tidak diamati prosesnya secara sistematis. Sehingga muncul
beberapa ciri dari kegiatan penelitian tiandakan kelas itu sebagai berikut
(Suharsimi Arikunto, 2010:7).
1. Harus terlihat adanya upaya untuk meningkatkan mutu profesional
guru, bukan seperti yang dilakukan sebagai pekerjaan sehari-hari.
51
2. Tindakan tersebut harus dapat dilihat dalam unjuk kerja siswa secara
kongkrit yang dapat diamati oleh peneliti.
3. Penelitian tindakan kelas berlangsung dalam siklus.
4. Penelitian tindakan kelas bukan berbicara tentang materi melainkan
tentang cara, metode, prosedur, atau media.
5. Tindakan yang diberikan harus bersifat baru dan berbeda dari
biasanya.
Prinsip tindakan dari penelitian tindakan kelas adalah penyususna
rencana tindakan yang akan diberikan kepada suatu kelas dengan materi yang
sudah di pilih. Rencana penelitian tersebut berupa siklus tindakan yang
dijelaskan dala point rencana penelitian dan langkah-langkah penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan
meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan
(Zainal Aqib, 2008: 18). Sehingga profesionalitas guru dalam meningkatkan
mutu pendidikan baik dari sisi siswa, metode, dan cara dapat tercapai dengan
baik.
Manfaat yang dapat dipetik jika mau dan mampu melaksanakan
penelitian tindakan kelas adalah (Margareta Mega Natalia, 2008: 14):
3. Menimbuhkan kebiasaan, budaya, dan tradisi meneliti serta menulis
artikel ilmiah di kalangan guru.
4. Dapat terwujudnya proses pembelajaran yang menarik, menantang,
nyaman, dan menyenangkan karena strategi, teknik, dan media yang
52
digunakan dalam pembelajaran sangat bervariasi dan dipilih dengan
sungguh-sungguh.
B. Deskripsi Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada kelas XII-
MIPA 1 SMA Negeri 3 Pati. Penelitian ini terbagi menjadi 2 siklus yakni
siklus 1 dan 2. Namun sebelum mengadakan kedua siklus tersebut peneliti
mengadakan pra siklus sebagai gambaran dasar situasi kelas sebelum
menggunakan media pembelajaran Sparkol Videoscribe.
1. Siklus I
1) Perencanaan
Proses perencanaan mengacu kepada pokok dan rumusan masalah
yang telah ditemukan sebelumnya sehingga dalam melaksanakan
proses pembelajaran dapat memperbaiki kondisi awal dari proses
pembelajaran di kelas. Proses belajar mengajar dimulai dari
penerapan apersepsi, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
a) Menyusun RPP
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan mengacu kepada
tahapan pembelajaran kooperatif.
b) Mengembangkan skenario model dan media pembelajaran
c) Menyusun LOS (Lembar Observasi Siswa)
2) Pelaksanaan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada
scenario media pembelajaran Sparkol VideoScribe, dengan langkah-
langkah sebagai berikut ;
53
a) Guru menerangkan materi Mawaris.
b) Siswa mengamati video tentang mawaris
c) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
d) Guru memberikan studi kasus tentang contoh-contoh riil tentang
pembagian warisan.
e) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil untuk
mendiskusikan kasus tersebut.
f) Guru memastikan setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif
dalam diskusi.
g) Guru menginstruksikan setiap kelompok melalui juru bicara
yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas.
h) Guru mengklarifikasi, menyimpulkan dan tindak lanjut.
3) Observasi
Kolaborator mencatat semua aktivitas siswa pada proses tindakan
siklus 1 ini, dan mendiskusikan tentang tindakan I yang telah
dilakukan dengan mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara
scenario dengan respon dari siswa yang mungkin tidak diharapkan.
4) Refleksi
Dalam refleksi ini dilakukan;
a) Menganalisis hasil evaluasi untuk memperoleh gambaran
adakah peningkatan hasil belajar Siswa Kelas XII Mipa-1 SMA
Negeri 3 Pati Semester Gasal Tahun Pelajaran 2017/2018, setelah
54
melakukan tindakan, hal apa saja yang perlu diperbaiki sehingga
diperoleh hasil refleksi kegiatan yang yang lebih baik.
b) Menganalisis hasil evaluasi untuk memperoleh gambaran
bagaimana hasil belajar Siswa setelah melakukan tindakan, hal
apa saja yang perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi
kegiatan yang baik.
c) Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan, hal apa saja
yang perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan
yang baik.
2. Siklus II
Setelah melakukan refleksi tindakan siklus I, maka dilakukan
tindakan siklus II. Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut;
1) Perencanaan
Dalam perencanaan ini dilakukan;
a) Mengidentifikasi masalah yang ada di siklus I
Masalah yang terjadi pada siklus 1 adalah terlalu cepatnya
durasi video media pembelajaran yang dibuat sehingga siswa
kurang dapat menangkap apa yang disampaikan.
b) Mencarikan alternatif pemecahan.
Menanggapi masalah yang ada pada siklus 1 maka dalam video
media pembelajaran menggunakan Sparkol Videoscribe
tersebut, durasi setiap pointnya sedikit dipanjangkan sehingga
55
siswa dapat menagkap apa yang disampaikan melalui media
pembelajaran tersebut.
c) Membuat satuan tindakan.
Setelah masalah berhasil dicarikan solusinya, maka dalam siklus
II ini tetap menggunakan rencana proses pembelajaran yang
direncanakan sebagaimana pada siklus 1 namun dengan media
pembelajaran yang sudah dievaluasi dari siklus I. Perencanaan
tersebut meliputi penerapan apersepsi, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
2) Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu pengembangan rencana
tindakan II dengan melaksanakan tindakan Penggunaan Media
Audiovisual Sparkol VideoScribe Dalam Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
Materi Meraih Berkah Dengan Mawaris Siswa Kelas XII MIPA 1
SMA Negeri 3 Pati Tahun Ajaran 2017/2018, dengan menggunakan
Media Audiovisual Sparkol VideoScribe, yang telah direncanakan
dengan langkah-langkah sebagai berikut;
a) Guru menerangkan materi Mawaris.
b) Siswa mengamati video tentang mawaris
c) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya.
d) Guru memberikan studi kasus tentang contoh-contoh riil
tentang pembagian warisan.
56
e) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil untuk
mendiskusikan kasus tersebut.
f) Guru memastikan setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif
dalam diskusi.
g) Guru menginstruksikan setiap kelompok melalui juru bicara
yang ditunjuk menyajikan hasil diskusinya dalam forum kelas.
h) Guru mengklarifikasi, menyimpulkan dan tindak lanjut.
3) Observasi
Kolaborator mencatat semua aktivitas siswa pada proses tindakan
siklus II ini, dan mendiskusikan tentang tindakan yang telah
dilakukan dengan mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara
scenario dengan respon dari siswa yang mungkin tidak diharapkan.
4) Refleksi
Dalam refleksi ini dilakukan yaitu;
a) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format Lembar
Observasi.
b) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
scenario model pembelajaran.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
Selama di lapangan, peneliti melakukan pengumpulan data melalui
pengamatan langsung, menilai dan sekaligus menganalisis jawaban yang
diterimanya. Caranya jika jawaban dari siswa tersebut setelah dianalisis terasa
57
belum memuaskan, maka peneliti akan melakukan proses pembelajaran
dengan media Audiovisual Sparkol VideoScribe tahap ke-2, dan melanjutkan
tes berikutnya, sampai tahap tertentu (siklus 2), diperoleh data yang dianggap
kredibel. Maka aktivitas dalam analisis data ini dilakukan dengan data
reduction dan verification.
Data reduction, dilakukan setelah data diperoleh dari lapangan yang
jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci.
Setelah itu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Reduksi data
ini berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-
hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang
lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan.
Verification, pada langkah ini bahwa kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak
ditemukan bukti-bukti yang kuat dan mendukung pada tahap pengumpulan
data berikutnya, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
yang lebih akurat.
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian per Siklus
1. Kondisi Awal
Dalam proses pembelajaran di kelas XII-MIPA 1 SMA Negeri 3
Pati, guru pada umumnya menggunakan metode ceramah tanpa banyak
menggunakan media pembelajaran yang variatif. Penggunaan media
pembelajaran yang monoton dan sering digunakan oleh guru-guru saat ini
seperti Microsoft Power Point, sudah sangat familiar dengan siswa.
Sehingga hal ini menimbulkan kebosanan dalam kelas.
Sebelum diadakannya kegiatan pada siklus-siklus, peneliti terlebih
dahulu mengadakan tindakan pra siklus dengan mengambil nilai siswa mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diperoleh dari nilai ulangan siswa
harian. Data kondisi awal tersebut diambil pada 14 Maret 2018
berkolaborasi dengan bapak guru yakni bapak Sinar, M. A., selaku salah
satu guru pengampu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XII
Mipa 1, dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa. Data kondisi awal siswa
kelas XII-MIPA 1 SMA Negeri 3 Pati adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Nilai Ulangan Harian Pra Siklus
No Nama KKM Pra Keterangan
1 Siswa 1 67 60 Belum Tuntas
2 Siswa 2 67 74 Tuntas
3 Siswa 3 67 55 Belum Tuntas
59
4 Siswa 4 67 84 Tuntas
5 Siswa 5 67 66 Belum Tuntas
6 Siswa 6 67 66 Belum Tuntas
7 Siswa 7 67 72 Tuntas
8 Siswa 8 67 52 Belum Tuntas
9 Siswa 9 67 50 Belum Tuntas
10 Siswa 10 67 70 Tuntas
11 Siswa 11 67 62 Belum Tuntas
12 Siswa 12 67 50 Belum Tuntas
13 Siswa 13 67 62 Belum Tuntas
14 Siswa 14 67 50 Belum Tuntas
15 Siswa 15 67 55 Belum Tuntas
16 Siswa 16 67 70 Tuntas
17 Siswa 17 67 56 Belum Tuntas
18 Siswa 18 67 55 Belum Tuntas
19 Siswa 19 67 70 Tuntas
20 Siswa 20 67 56 Belum Tuntas
21 Siswa 21 67 64 Belum Tuntas
22 Siswa 22 67 80 Tuntas
23 Siswa 23 67 70 Tuntas
24 Siswa 24 67 58 Belum Tuntas
25 Siswa 25 67 70 Tuntas
26 Siswa 26 67 52 Belum Tuntas
60
27 Siswa 27 67 58 Belum Tuntas
28 Siswa 28 67 74 Tuntas
29 Siswa 29 67 60 Belum Tuntas
30 Siswa 30 67 56 Belum Tuntas
31 Siswa 31 67 60 Belum Tuntas
32 Siswa 32 67 68 Tuntas
33 Siswa 33 67 64 Belum Tuntas
34 Siswa 34 67 52 Belum Tuntas
35 Siswa 35 67 66 Belum Tuntas
36 Siswa 36 67 54 Belum Tuntas
Berdasarkan data hasil diatas, maka dapat diuraikan menjadi tabel
keterangan berikut ini:
Tabel 4.2 Uraian Nilai Hasil Pra Siklus
No Keterangan
Hasil
Awal
1 Nilai Terendah 50
2 Nilai Tertinggi 84
3 Nilai Rata-rata Kelas 62,25
4 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 67
5 Jumlah Peserta Didik yang Mencapai Nilai
Indikator Keberhasilan 11
6 Jumlah Peserta Didik yang Belum Mencapai
Nilai Indikator Keberhasilan 25
7 Prosentasi Peserta Didik yang Mencapai
Indikator Keberhasilan 30,50%
61
Melalui tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa jumlah peserta didik
yang sudah mencapai batas minimum indikator keberhasilan adalah 11
orang siswa, sedangkan yang belum mencapai batas minimum indikator
keberhasilan berjumlah 25 siswa. Jumalh yang sudah mencapai batas
minimum indikator keberhasilan hanya baru 30,5% dari jumlah siswa
seluruhnya dan yang belum mencapai Indikator keberhasilan sebanyak
69,5%. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya nilai ketuntasan
minimal atau Indikator keberhasilan sebagaimana yang diharapkan. Data
diatas menjadi dasar dalam melaksanakan dan menerapkan media
Pembelajaran Sparkol VideoScribe dalam Pembelajaran Meraih Berkah
dengan Mawaris siswa kelas XII-Mipa 1 SMA Negeri 3 Pati tahun ajaran
2017/2018.
Pelaksanaan tindakan kelas sesuai dengan rencana pembelajaran
yang telah dirumuskan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan ini menerapkan
metode pembelajaran Sparkol Videoscribe untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa melalui tahapan-tahapan yang telah di tentukan.
2. Hasil Penelitian Siklus 1
a. Kegiatan Perencanaan Siklus 1
Tahap perencanaan ini berisi mengenai persiapan segala sesuatu yang
berkaitan dengan kegiatan peneliti yang terdiri dari :
1) Mempersiapkan RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
yang memuat seluruh konsep kegiatan belajar mengajar.
62
2) Menyiapkan segala sesuatu yang mendukung proses belajar
mengajar termasuk video media pembelajaran dengan Sparkol
Videoscribe.
3) Menyiapkan lembar observasi peserta didik untuk mengamati
proses pembelajaran.
b. Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1
Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini guru menerapkan media
pembelajaran Sparkol Videoscribe yaitu sebuah video edukatif yang
dibuat guna mempermudah siswa dalam mempelajari materi yang
disediakan. Adapun urutan tindakan dalam melaksanakan proses
pembelajaran ini diawali dengan kegiatan apersepsi, kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
1) Kegiatan apersepsi
Dari kegiatan apersepsi guru benar-benar melaksanakan
tindakan sebagaimana yang direncanakan sebagai berikut:
a) Membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan
berdoa, yang dipimpin oleh ketua kelas dengan membaca
surat alfatihah. Selesai berdoa guru mengucapkan terimakasi
kepada ketua kelas sebagai tanda atas keberaniannya
memimpin doa.
b) Menyapa peserta didik untuk menciptakan keakraban, hal ini
dilakukan agar suasana pembelajaran terasa lebih akrab dan
bersahabat. Guru menanyakan apakah keadaan semua baik-
63
baik saja mengingat terkadang ada siswa yang memaksakan
masuk kedalam kelas ketika kondisinya kurang baik.
c) Mengecek kesiapan kelas seperti absensi, tempat duduk, dan
perlengkapan lainnya. Termasuk juga mempersiapkan laptop
dan LCD proyektor yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran tesebut.
d) Memberikan motivasi dan menyampaikan media dan tujuan
pembelajaran, yaitu media pembelajaran Sparkol Videoscribe
sehingga pada tujuannya siswa dapat menganalisis dan
mengevaluasi ketentuan mawaris dalam Islam serta
memprtaktikkan pembagian mawaris dalam Islam.
e) Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan siswa menemukan konsep tentang mawaris dari
berbagai situasi nyata yang dekat dengan kehidupan siswa
dan menumbuhkan motivasi internal dalam diri siswa melalui
menunjukkan kebergunaan mempelajari mawaris dalam
kehidupan.
2) Kegiatan inti
Adapun tindakan daslam kegiatan inti dilakukan dengan
menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiaatan
mengamati, menanya, ekplorasi, mengomunikasi, serta
menyimpulkan. Mereka diarahkan untuk mengamati materi yang
sedang dipelajari, kemudian diarahkan untuk bertanya dan
mendiskusikan apa yang mereka pelajari.
64
Mengamati
Diawali dari siswa mengamati video tentang mawaris yang
dibuat menggunakan media pembelajaran Sparkol Videoscribe
yang ditayangkan di depan kelas melalui proyektor kelas. Disini
siswa secara langsung melihat penjelasan tentang mawaris secara
singkat dan padat. Siswa melaksanakan pengamatan terhadap
video secara individu.
Kemudian siswa mengingat serta mengamati buku teks
tentang mawaris mulai dari pengertiannya, dalil dasar hukumnya,
ketentuan mawaris lainnya dan mensinkronkan apa yang
merekatangkap dari video tersebut.
Menanya
Dalam pelaksanaan ini, beberapa siswa menanyakan dengan
mengajukan pertanyaan tentang ketentuan mawaris mulai dari
pengertiannya, dalil dasar hukumnya, ketentuan mawaris lainnya.
Sebagaimana siswa bertanya tentang bagian harta warisan anak
angkat dan anak di luar nikah. Namun sebelum guru menjawab
pertanyaan tersebut, guru kembali menanyakan kepada siswa
bagaimana jawaban pendapat dari siswa yang lain tentang
pertanyaan tersebut.
Eksplorasi
Siswa diminta untuk berkelompok guna mendiskusikan apa
yang belum mereka ketahui tentang mawaris mulai dari
65
pengertiannya, dalil dasar hukumnya, ketentuan mawaris lainnya
dan mendiskusikan contoh praktik mawaris.
Selain itu siswa diberikan sebuah pertanyaan tentang
masalah warisan guna menentukan apa saja penyebab tidak
mendapatkannya warisan, apa yang menjadi penyebab
mendapatkannya warisan, dan apa yang menjadi penghalang
mendapatkannya warisan.
Asosiasi
Siswa menganalisa materi mawaris dari media Sparkol
videoScribe mulai dari pengertiannya, dalil dasar hukumnya,
ketentuan mawaris lainnya. Sebagai hasil dari diskusi mereka
tentang pengertian mawaris, kata-kata yang berkaitan dengan
mawaris beserta apa saja penyebab tidak mendapatkannya
warisan, apa yang menjadi penyebab mendapatkannya warisan,
dan apa yang menjadi penghalang mendapatkannya warisan.
Komunikasi
Siswa secara acak mempresentasikan hal-hal yang berkaitan
dengan pengertian mawaris, kata-kata yang berkaitan dengan
mawaris beserta apa saja penyebab tidak mendapatkannya
warisan, apa yang menjadi penyebab mendapatkannya warisan,
dan apa yang menjadi penghalang mendapatkannya warisan. Serta
mendemonstrasikan contoh masalah dalam pembagian harta
warisan
3) Penutup
66
Setelah kegiatan pembelajarna tersebut selesai, maka
langkah berikutnya adalah menutup kegiatan dengan
memanfaatkan sisa waktu yang ada. Yang dilakukan dalam
kegiatan penutup adalah:
a) Klarifikasi / kesimpulan siswa dibimbing oleh guru
menyimpulkan materi mawaris. Yaitu dengan mengajak
siswa untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari
yang kemudian dibantu dengan pemutaran media
pembelajaran tersebut sehingga siswa kembali mengingat apa
yang telah mereka pelajari dari awal.
b) Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.
Sehigga dapat diambil catatan bahwa pembelajaran pada hari
tersebut berjalan menarik dan menyenangkan karena media
pembelajaran yang digunakan yakni Sparkol Videoscribe
tergolong baru bagi siswa.
c) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.
d) Guru mengakhiri pertemuan dengan bersama-sama membaca
Tahmid dan diakhiri dengan mengucapkan salam.
c. Hasil Evaluasi Siklus 1
Hasil Pengamatan Terhadap Siswa
Pada siklus 1 data yang diperoleh menggunakan lembar
observatif pada peserta didik dan tes formatif. Berikut ini adalah tabel
hasil pengamatan terhadap peserta didik.
67
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Terhadap Siswa Siklus 1
No Nama
Hasil Pengamatan
Jumlah
A B C D Rata 2
1 Siswa 1 3 3 2 3 2,75
2 Siswa 2 3 2 3 3 2,75
3 Siswa 3 2 2 3 3 2,5
4 Siswa 4 2 3 2 3 2,5
5 Siswa 5 3 2 3 3 2,75
6 Siswa 6 3 3 3 3 3
7 Siswa 7 4 3 2 2 2,75
8 Siswa 8 3 3 2 3 2,75
9 Siswa 9 2 2 3 2 2,25
10 Siswa 10 3 4 2 3 3
11 Siswa 11 3 3 3 3 3
12 Siswa 12 2 3 3 2 2,5
13 Siswa 13 3 2 2 2 2,25
14 Siswa 14 1 2 3 3 2,25
15 Siswa 15 3 3 2 3 2,75
16 Siswa 16 2 3 2 3 2,5
17 Siswa 17 1 2 3 2 2
18 Siswa 18 3 3 3 4 3,25
19 Siswa 19 3 3 2 2 2,5
68
20 Siswa 20 2 2 3 3 2,5
21 Siswa 21 3 2 3 4 3
22 Siswa 22 1 1 2 3 1,75
23 Siswa 23 2 1 3 3 2,25
24 Siswa 24 2 3 2 2 2,25
25 Siswa 25 4 3 3 4 3,5
26 Siswa 26 3 3 2 3 2,75
27 Siswa 27 2 3 3 3 2,75
28 Siswa 28 3 4 3 4 3,5
29 Siswa 29 2 3 2 3 2,5
30 Siswa 30 3 2 3 2 2,5
31 Siswa 31 3 3 2 3 2,75
32 Siswa 32 3 2 3 3 2,75
33 Siswa 33 3 3 2 2 2,5
34 Siswa 34 2 2 3 3 2,5
35 Siswa 35 1 1 2 2 1,5
36 Siswa 36 1 2 2 3 2
Rata- rata 2,5 2,5 2,5 2,8 2,59028
Keterangan :
(A) Ketertarikan
1 = Tidak Tertarik
2 = Kurang tertarik
69
3 = Cukup Tertarik
4 = Sangat tertarik
(B) Keaktifan
1 = Tidak aktif
2 = Kurang aktif
3 = Cukup aktif
4 = Sangat aktif
(C) Pemahaman Materi
1 = Tidak faham
2 = Kurang faham
3 = Cukup Faham
4 = Sangat Faham
(D) Kesungguhan Belajar
1 = Tidak bersungguh- sungguh
2 = Kurang bersungguh- sungguh
3 = Cukup bersungguh- sungguh
4 = Sangat bersungguh- sungguh
Berdasarkan data pengamatan diatas secara keseluruhan tingkat
perhatian dan keaktifan siswa disekolah terbilang sudah mencapai
50% dari keseluruhan siswa kelas. Hal tersebut berasal dari banyaknya
siswa yang sudah mengerti dan mudah memahami media
pembelajaran yang dibawakan oleh guru. Disisi lain, siswa juga masih
merasa asing dengan media pembelajaran tersebut sehingga tingkat
pemahaman dan perhatian siswa masih kurang. Dan hal tersebut
70
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada materi ini yang
cenderung masih kurang baik. Hal tersebut dapat dijelaskan dengan
tabel nilai siswa pada siklus 1 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 1
No Nama KKM Siklus 1 Keterangan
1 Siswa 1 67 77 Tuntas
2 Siswa 2 67 80 Tuntas
3 Siswa 3 67 56 Belum Tuntas
4 Siswa 4 67 76 Tuntas
5 Siswa 5 67 72 Tuntas
6 Siswa 6 67 70 Tuntas
7 Siswa 7 67 82 Tuntas
8 Siswa 8 67 66 Belum Tuntas
9 Siswa 9 67 58 Belum Tuntas
10 Siswa 10 67 80 Tuntas
11 Siswa 11 67 78 Tuntas
12 Siswa 12 67 82 Tuntas
13 Siswa 13 67 72 Tuntas
14 Siswa 14 67 68 Tuntas
15 Siswa 15 67 76 Tuntas
16 Siswa 16 67 68 Tuntas
17 Siswa 17 67 58 Belum Tuntas
18 Siswa 18 67 78 Tuntas
19 Siswa 19 67 76 Tuntas
20 Siswa 20 67 74 Tuntas
21 Siswa 21 67 72 Tuntas
22 Siswa 22 67 82 Tuntas
23 Siswa 23 67 75 Tuntas
24 Siswa 24 67 62 Belum Tuntas
25 Siswa 25 67 76 Tuntas
71
26 Siswa 26 67 67 Tuntas
27 Siswa 27 67 60 Belum Tuntas
28 Siswa 28 67 70 Tuntas
29 Siswa 29 67 65 Belum Tuntas
30 Siswa 30 67 68 Tuntas
31 Siswa 31 67 75 Tuntas
32 Siswa 32 67 75 Tuntas
33 Siswa 33 67 62 Belum Tuntas
34 Siswa 34 67 74 Tuntas
35 Siswa 35 67 78 Tuntas
36 Siswa 36 67 66 Belum Tuntas
Dari tabel nilai tes yang sudah terlaksana tersebut terlihat
banyaknya siswa yang sudah mencapai batas kriteria ketuntasan atau
indikator keberhasilan, namun hal tersebut masih kurang maksimal
sehingga harus ada perbaikan di dalam pembelajaran di kelas dan
media pembelajaran yang digunakan.
d. Refleksi Siklus 1
Berdasarkan proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan
menggunakan siklus 1, penulis menemukan adanya kekurangan dan
kendala baik dari sisi peserta didik maupun dari media pembelajaran
yang digunakan. Hal itu dapat dilihat dari tabel hasil pengamatan siswa
dan prestasi belajar siswa. Banyak dari peserta didik masih kaget dan
asing dengan media pembelajaran tersebut sehingga penguasaan dan
pemahaman materi tersebut menjadi berkurang. Selain itu dilihat dari
prestasi belajar siswa pada materi tersebut yang nilainya masih di
bawah indikator keberhasilan terhitung banyak. Berdasarkan beberapa
72
hal tersebut, maka peneliti perlu melakukan tindakan kebali pada siklus
selanjutnya sehingga semua peserta didik dapat mencapai indikator
prestasi belajar pada materi mawaris sebagaimana yang telah
ditentukan.
3. Hasil Penelitian Siklus 2
a. Kegiatan Perencanaan Siklus 2
Dalam perencanaan ini dilakukan;
d) Mengidentifikasi masalah yang ada di siklus I
Masalah yang terjadi pada siklus 1 adalah terlalu cepatnya
durasi video media pembelajaran yang dibuat sehingga siswa
kurang dapat menangkap apa yang disampaikan.
e) Mencarikan alternatif pemecahan.
Menanggapi masalah yang ada pada siklus 1 maka dalam video
media pembelajaran menggunakan Sparkol Videoscribe
tersebut, durasi setiap pointnya sedikit dipanjangkan sehingga
siswa dapat menagkap apa yang disampaikan melalui media
pembelajaran tersebut.
f) Membuat satuan tindakan.
Setelah masalah berhasil dicarikan solusinya, maka dalam siklus
II ini tetap menggunakan rencana proses pembelajaran yang
direncanakan sebagaimana pada siklus 1 namun dengan media
pembelajaran yang sudah dievaluasi dari siklus I. Perencanaan
tersebut meliputi penerapan apersepsi, kegiatan inti dan kegiatan
penutup.
73
b. Kegiatan Pelaksanaan Siklus 2
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu pengembangan rencana
tindakan II dengan melaksanakan tindakan Penggunaan Media
Audiovisual Sparkol VideoScribe Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Siswa Untuk Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Meraih
Berkah Dengan Mawaris Siswa Kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 3 Pati
Tahun Ajaran 2017/2018, dengan menggunakan Media Audiovisual
Sparkol VideoScribe, yang telah direncanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut;
d) Kegiatan apersepsi
Dari kegiatan apersepsi guru benar-benar melaksanakan
tindakan sebagaimana yang direncanakan sebagai berikut:
1) Membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan
berdoa, yang dipimpin oleh ketua kelas dengan membaca surat
alfatihah. Selesai berdoa guru mengucapkan terimakasi kepada
ketua kelas sebagai tanda atas keberaniannya memimpin doa.
2) Menyapa peserta didik untuk menciptakan keakraban, hal ini
dilakukan agar suasana pembelajaran terasa lebih akrab dan
bersahabat. Guru menanyakan apakah keadaan semua baik-baik
saja mengingat terkadang ada siswa yang memaksakan masuk
kedalam kelas ketika kondisinya kurang baik.
3) Mengecek kesiapan kelas seperti absensi, tempat duduk, dan
perlengkapan lainnya. Termasuk juga mempersiapkan laptop
74
dan LCD proyektor yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran tesebut.
4) Memberikan motivasi dan menyampaikan media dan tujuan
pembelajaran, yaitu media pembelajaran Sparkol Videoscribe
sehingga pada tujuannya siswa dapat menganalisis dan
mengevaluasi ketentuan mawaris dalam Islam serta
memprtaktikkan pembagian mawaris dalam Islam.
5) Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan siswa menemukan konsep tentang mawaris dari
berbagai situasi nyata yang dekat dengan kehidupan siswa dan
menumbuhkan motivasi internal dalam diri siswa melalui
menunjukkan kebergunaan mempelajari mawaris dalam
kehidupan.
e) Kegiatan inti
Adapun tindakan dalam kegiatan inti dilakukan dengan
menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiaatan
mengamati, menanya, ekplorasi, mengomunikasi, serta
menyimpulkan. Mereka diarahkan untuk mengamati materi yang
sedang dipelajari, kemudian diarahkan untuk bertanya dan
mendiskusikan apa yang mereka pelajari.
Mengamati
Diawali dari siswa mengamati video tentang mawaris yang
dibuat menggunakan media pembelajaran Sparkol Videoscribe yang
ditayangkan di depan kelas melalui proyektor kelas. Disini siswa
75
secara langsung melihat penjelasan tentang mawaris secara singkat
dan padat. Siswa melaksanakan pengamatan terhadap video secara
individu.
Kemudian siswa mengingat serta mengamati buku teks tentang
mawaris mulai dari pengertiannya, dalil dasar hukumnya, ketentuan
mawaris lainnya dan mensinkronkan apa yang merekatangkap dari
video tersebut.
Menanya
Dalam pelaksanaan ini, beberapa siswa menanyakan dengan
mengajukan pertanyaan tentang ketentuan mawaris tentang bagian-
bagian dari setiap anggota keluarga yang diwarisi berikut bagaimana
cara menghitungnya. Ada beberapa siswa yang bertanya tentang
bagian anak laki-laki tentang alasan mendapatkan sisa. Banyak dari
mereka bagian anak laki-laki cenderung sedikit daripada yang lain
sebelum mereka menghitunya. Namun setelah diulangi lagi tentang
penjelasan perhitungan tersebut mereka menjadi faham.
Eksplorasi
Siswa diminta untuk berkelompok guna mendiskusikan apa
yang belum mereka ketahui tentang mawaris tentang bagian-bagian
dari setiap anggota keluarga yang diwarisi berikut bagaimana cara
menghitungnya mendiskusikan contoh praktik mawaris.
Selain itu siswa dimberikan sebuah pertanyaan tentang
masalah warisan memahamkan bagaimana cara menghitung dan
76
menempatkan warisan dengan benar sesuai dengan ketentuan yang
berlaku..
Asosiasi
Siswa menganalisa materi mawaris dari media Sparkol
videoScribe tentang bagian-bagian dari setiap anggota keluarga
yang diwarisi berikut bagaimana cara menghitungnya.
Komunikasi
Siswa secara acak mempresentasikan hal-hal yang berkaitan
tentang bagian-bagian dari setiap anggota keluarga yang diwarisi
berikut bagaimana cara menghitungnya.
f) Penutup
Setelah kegiatan pembelajarn tersebut selesai, maka langkah
berikutnya adalah menutup kegiatan dengan memanfaatkan sisa
waktu yang ada. Yang dilakukan dalam kegiatan penutup adalah:
1) Klarifikasi / kesimpulan siswa dibimbing oleh guru
menyimpulkan materi mawaris. Yaitu dengan mengajak
siswa untuk mengungkapkan apa yang telah mereka pelajari
yang kemudian dibantu dengan pemutaran media
pembelajaran tersebut sehingga siswa kembali mengingat apa
yang telah mereka pelajari dari awal.
2) Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran.
Sehigga dapat diambil catatan bahwa pembelajaran pada hari
tersebut berjalan menarik dan menyenangkan karena disisi
77
lain media tersebut baru, bentuk soal dan penjelasan yang
berupa video menjadi daya terik tersendiri.
3) Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya.
4) Guru mengakhiri pertemuan dengan bersama-sama membaca
Tahmid dan diakhiri dengan mengucapkan salam.
c. Hasil Evaluasi Siklus 2
Hasil Pengamatan Terhadap Siswa
Pada siklus 2 ini, banayk terjadi penigkatan dalam segi
ketertarikan siswa itu sebdiri dikarenakan siswa sudah mampu
menempatkan diri mereka dengan media pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Sehingga dalam tebel berikut dapat dijelaskan
adanya peningkatan.
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Siswa Siklus 2
No Nama
Hasil Pengamatan
Jumlah
A B C D Rata 2
1 Siswa 1 4 4 3 4 3,75
2 Siswa 2 4 3 4 4 3,75
3 Siswa 3 3 3 4 4 3,5
4 Siswa 4 3 3 3 4 3,25
5 Siswa 5 3 3 4 4 3,5
6 Siswa 6 3 4 3 3 3,25
7 Siswa 7 4 3 3 3 3,25
8 Siswa 8 3 3 4 4 3,5
9 Siswa 9 3 3 4 3 3,25
10 Siswa 10 4 4 3 3 3,5
78
11 Siswa 11 4 3 4 3 3,5
12 Siswa 12 3 3 4 3 3,25
13 Siswa 13 4 3 3 3 3,25
14 Siswa 14 3 3 4 4 3,5
15 Siswa 15 4 4 3 3 3,5
16 Siswa 16 3 4 3 3 3,25
17 Siswa 17 2 3 3 3 2,75
18 Siswa 18 4 3 3 4 3,5
19 Siswa 19 4 3 3 3 3,25
20 Siswa 20 3 4 4 3 3,5
21 Siswa 21 4 3 4 4 3,75
22 Siswa 22 2 3 3 3 2,75
23 Siswa 23 3 2 4 3 3
24 Siswa 24 3 3 4 3 3,25
25 Siswa 25 4 3 3 4 3,5
26 Siswa 26 3 4 3 3 3,25
27 Siswa 27 3 3 4 3 3,25
28 Siswa 28 4 4 3 4 3,75
29 Siswa 29 3 3 3 3 3
30 Siswa 30 4 2 3 2 2,75
31 Siswa 31 3 3 4 3 3,25
32 Siswa 32 4 3 3 3 3,25
33 Siswa 33 3 3 3 2 2,75
34 Siswa 34 2 3 4 3 3
35 Siswa 35 3 3 3 2 2,75
36 Siswa 36 3 3 2 3 2,75
RATA-RATA 3,3 3,2 3,4 3,2 3,2708
Keterangan :
(A) Ketertarikan
79
5 = Tidak Tertarik
6 = Kurang tertarik
7 = Cukup Tertarik
8 = Sangat tertarik
(B) Keaktifan
5 = Tidak aktif
6 = Kurang aktif
7 = Cukup aktif
8 = Sangat aktif
(C) Pemahaman Materi
5 = Tidak faham
6 = Kurang faham
7 = Cukup Faham
8 = Sangat Faham
(D) Kesungguhan Belajar
5 = Tidak bersungguh- sungguh
6 = Kurang bersungguh- sungguh
7 = Cukup bersungguh- sungguh
8 = Sangat bersungguh- sungguh
Dari keterangan tabel diatas dapat dilihat adanya peningkatan
perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan berikut
juga media yang dibawakan. Hal tersebut ternyata sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa pada siklus 2 ini karena siswa
cenderung lebih fokus memperhatikan materi pada media
80
pembelajaran Sparkol Videoscribe tersebut. Berikut adalah tabel
prestasi belajar siswa setelah mengikuti tes yang diberikan oleh
peneliti.
Tabel 4.6 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus 2
No Nama KKM Siklus 2 Keterangan
1 Siswa 1 67 76 Tuntas
2 Siswa 2 67 90 Tuntas
3 Siswa 3 67 72 Tuntas
4 Siswa 4 67 86 Tuntas
5 Siswa 5 67 80 Tuntas
6 Siswa 6 67 82 Tuntas
7 Siswa 7 67 82 Tuntas
8 Siswa 8 67 74 Tuntas
9 Siswa 9 67 76 Tuntas
10 Siswa 10 67 90 Tuntas
11 Siswa 11 67 88 Tuntas
12 Siswa 12 67 80 Tuntas
13 Siswa 13 67 78 Tuntas
14 Siswa 14 67 78 Tuntas
15 Siswa 15 67 80 Tuntas
16 Siswa 16 67 72 Tuntas
17 Siswa 17 67 68 Tuntas
18 Siswa 18 67 88 Tuntas
19 Siswa 19 67 76 Tuntas
20 Siswa 20 67 76 Tuntas
21 Siswa 21 67 90 Tuntas
22 Siswa 22 67 80 Tuntas
23 Siswa 23 67 90 Tuntas
24 Siswa 24 67 70 Tuntas
25 Siswa 25 67 88 Tuntas
81
26 Siswa 26 67 78 Tuntas
27 Siswa 27 67 75 Tuntas
28 Siswa 28 67 74 Tuntas
29 Siswa 29 67 70 Tuntas
30 Siswa 30 67 76 Tuntas
31 Siswa 31 67 86 Tuntas
32 Siswa 32 67 68 Tuntas
33 Siswa 33 67 68 Tuntas
34 Siswa 34 67 76 Tuntas
35 Siswa 35 67 80 Tuntas
36 Siswa 36 67 66 Belum Tuntas
Setelah siklus 2 ini semua siswa sudah mencapai nilai
indikator keberhasilan, namun ada satu siswa yang tidak dapat
mengerjakan dengan baik lantaran kondisi tubuh yang kurang fit
sehingga tidak dapat berfikir dan berkonsentrasi dalam
mengerjakan tes. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap prestasi
belajarnya. Melihat dari tabel tersebut siswa nomor 36 masih
belum mencapai batas minimal indikator keberhasilan, namun
nilainya sudah sangat mendekati batas nilai yang harus di capai.
d. Refleksi Siklus 2
Berdasarkan perbaikan yang dilakukan pada siklus 2 ini, keadaan
kelas menjadi lebih kondusif karena media pembelajaran dan guru
sudah menyempurnakan pada siklus 2 ini dan sudah dikondisikan dan
dievaluasi pada siklus sebelumnya. Kekurangan pada siklus 2 ini ada
siswa yang sedikit tidak enak badan sehingga hasil yang didapatkan
kurang maksimal. Siklus 2 ini peneliti berhasil meningkatkan prestasi
82
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi
meraih berkah dengan Mawaris menggunakan media pembelajaran
Sparkol Videoscribe.
B. Pembahasan
Setelah melakukan berbagai kegiatan pada siklus 1 dan 2 diperoleh data
nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan media
pembelajaran Sparkol Videoscribe pada materi Mawaris. Berikut haisl
penelitian siklus 1 dan siklus 2.
1. Siklus 1
Hasil pengamatan pada siklus 1 diperoleh data nilai hasil belajar
yang disususn dalam bentuk tabel yang disimpulkan pada tabel dibawah
ini:
Tabel 4.7 Kesimpulan Hasil Belajar Siswa Siklus 1
No Keterangan
Hasil
Awal
1 Nilai Terendah 56
2 Nilai Tertinggi 82
3 Nilai Rata-rata Kelas 71,5
4 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 67
5 Jumlah Peserta Didik yang Mencapai Nilai Indikator
Keberhasilan 27
6 Jumlah Peserta Didik yang Belum Mencapai Nilai
Indikator Keberhasilan 9
7 Prosentasi Peserta Didik yang Mencapai Indikator
Keberhasilan 75,00%
83
Berdasarkan tabel diatas, peserta didik yang telah mencapai
indikator keberhasilan adalah sebanyak 27 siswa dengan prosentase 75%
dari keseluruhan. Sedangkan siswa yang belum mencapai batas indikator
keberhasilan adalah 9 siswa atau 25%. Pada siklus ini mengalami
peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian.
2. Siklus 2
Pada siklus 2, data nilai hasil belajar yang dapat disimpulkan
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Kesimpulan Hasil Belajar Siswa Siklus 2
No Keterangan
Hasil
Awal
1 Nilai Terendah 66
2 Nilai Tertinggi 90
3 Nilai Rata-rata Kelas 79
4 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 67
5 Jumlah Peserta Didik yang Mencapai Nilai Indikator
Keberhasilan 35
6 Jumlah Peserta Didik yang Belum Mencapai Nilai
Indikator Keberhasilan 1
7 Prosentasi Peserta Didik yang Mencapai Indikator
keberhasilan 97,30%
Dari hasil tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang
sudah mencapai Indikator keberhasilan sebanyak 35 siswa atau dengan
prosentase 97.3% dari keseluruhan siswa kelas. Namun satu orang yang
belum mencapai indikator keberhasilan tersebut dikarenakan kurangnya
menjaga kesehatan sehingga ketika pengambilan tes tersebut siswa kurang
84
maksismal dalam mengerjakan. Bagi peneliti hal tersebut bukanlah
merupakan sebuah masalah karena adanaya alasan yang logis sehingga ada
siswa yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
Peningkatan pada siklus 2 terbilang signifikan dari siklus 1 maupun pra
siklus.
3. Analisis Data Akhir
Tindakan penelitian ini dilakukan menggunakan dus siklus yang
didahului oleh pra siklus atau mencari keadaan awal dari siswa kelas
sebelum menggunakan media pembelajaran yang disediakan oleh peneliti.
Pada siklus 1 mengacu kepada rencana pembelakaran yang sudah disusun
oleh peneliti. Pada awal pembelajaran, peneliti sedikit mengulas materi
yang akan diajarakan sehingga siswa sedikit memahami apa yang akan
mereka pelajari melelui media pembelajaran yang akan diuji. Media
pembelajaran yang sudah disiapkan di putar dan dengan amteri pelajaran
yang dibagikan oleh peneliti hal ini karena mengingat media pembelajaran
yang digunakan tergolong baru bagi siswa. namun, melihat hasil dari
siklus 1 yang sudah memiliki kenaikan yang cukup bagu daripada pra
siklus sudah sedikit menunjukkan kelebihan dan keunggulan dari media
pembelajaran Sparkol Vidoescribe pada materi Mawaris.
Pada siklus 2, peneliti mencoba untuk memberikan teks materi dari
apa yang disampaikan setelah media pembelajaran digunakan guna
mengetahui lebih lanjut tingkat efektivitas dari media pembelajaran
Sparkol Videoscribe tersebut. Karena pada siklus 1 siswa sudah mulai
mengenal media pembelajaran tersebut, sehingga siswa sudah mengetahui
85
apa yang harus dilakukan ketika media pembelajaran tersebut mulai
digunakan. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa
dan ketertarikan siswa terhadap materi dan media pembelajaran tersebut
sebagai alat bantu penyampaian materi hal tersebut dapat ditunjukkan
dalam tabel peningkatan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam materi
Meraih Berkah dengan Mawaris:
Tabel 4.9 Peningkatan Prestasi Belajar PAI
No Tahap
Prestasi Belajar
Rata-
Rata Tuntas Prosentase
Tidak
Tuntas Prosentase
1 Kondisi Awal 62 11 30,50% 25 69,50%
2 Siklus 1 72 27 75,00% 9 25,00%
3 Siklus 2 79 35 97,30% 1 2,70%
Berdasarkan tabel perbandingan prestasi belajar siswa tersebut
dapat dinyatakan bahwa hasil evaluasi pembelajaran dari kondisi awal ,
siklus 1, dan siklus 2 dapat dijelaskan adanya peningkatan prestasi belajar
dari setiap tindakan. Banyak dari siswa yang memenuhi nilai indikator
keberhasilan dan secara keseluruhan mengalami peningkatan pada setiap
siklusnya. Dapat dilihat pada rata-rata prestasi belajar siswa kondisi awal
yakni dengan rata-rata 62. Kondisi ini secara umum saja sudah terasuk
belum mencapai batas indikator keberhasilan yang sudah ditentukan.
Namun pada siklus 1 setelah adanya tindakan dan pemberian media
pembelajaran sebagai alat bantu proses pembelajaran mengalami kenaikan
yakni dengan rata-rata 72. Secara umum sudah terlihat adanya peningkatan
pada sebagian besar siswa kelas. Rata-rata tersebut juga sudah melewati
86
batas indikator keberhasilan yang sudah ditentukan. Pada siklus 2 juga
dapat dilihat adanya peningkatan yang memang tidak terlalu banyak
daripada siklus sebelumnya. Rata-rata tersebut 79, namun hal tersebut
sudah cukup meningkatkan prestasi belajar siswa mengingat hampir semua
siswa sudah melampaui batas indikator keberhasilan kecuali 1 siswa yang
kala itu terjadi kendala pada kesehatannya sehingga kurang maksimal
dalam mengerjakan tes yang diberikan. Berikut adalah tabel prosentase
peningkatan antar silklus:
Tabel 4.10 Prosentase Peningkatan Antar Siklus
No Tahap Prestasi Belajar
Rata-Rata Prosentase Peningkatan
1 Kondisi Awal 62
2 Siklus 1 72 10%
3 Siklus 2 79 7%
Dalam tabel diatas terlihat adanya peningkatan prestasi belajar
sebesar 10% pada siklus 1 dari kondisi awal. Dan juga terjadi peningkatan
sebesar 7% pada siklus 2 dari siklus 1. Secara keseluruhan antara kondisi
awal dan siklus 2 terjadi peningkatan rata-rata kelas sebesar 17%. Secara
detail jumlah siswa yang mengalami peningkatan sehingga melampaui
indikator keberhasilan dapat dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.11 Peningkatan Jumlah Siswa yang Melampaui INDIKATOR
KEBERHASILAN
Kegiatan Peningkatan Jumlah Siswa
Kondisi Awal 11 siswa / 30,5%
87
Peningkatan 16 siswa / 44,45%
Siklus 1 27 siswa / 75%
Peningkatan 8 siswa / 22,21%
Siklus 2 35 siswa / 97,30%
Dapat diketahui dari tebel tersebut bahwasanya dari setiap kegiatan
yang dilakukan terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai batas
nilai yang sudah di tentukan atau indikator keberhasilan. Dari kondisi awal
terjadi peningkatan sebanyak 16 siswa atau sekitar 44,45% dari
keseluruhan siswa sehingga yang telah mencapai sebanyak 27 siswa atau
75% dari keseluruhan siswa kelas pada siklus 1. Dan pada siklus 2 terjadi
peningkatan dibanding siklus 1 sebanyak 8 siswa atau sekitar 22,21%
sehingga siswa yang telah mencapai batas indikator keberhasilan menjadi
35 siswa atau sekitar 97,30% dari keseluruhan siswa kelas.
Peningkatan prestasi belajar tersebut dipengaruhi faktor-faktor
yang ada pada diri siswa dan dari luar peneliti upayakan dengan maksimal
agar tujuan dari penelitian ini tercapai. Beberapa siswa yang hasil
belajarnya masih rendah dikarenakan berbagai faktor yaitu faktor internal
dari anak itu sendiri dan eksternal dari luar diri mereka sendiri. Faktor
internal yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi kecerdasan, minat
dan perhatian, motivasi belajar dan ketekunan serta kondisi kesehatan.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu
keluarga, sekolah, dan masyarakat.
88
Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XII-MIPA 1
ini didukung dengan adanya perhatian, keaktifan dan media pembelajaran.
Siswa yang tuntas dalam belajar adalah siswa yang mau memperhatikan,
mendengarkan dan mau mengulangi pelajaran tersebut menggunakan
media pembelajaran yang dapat digunakan siswa dengan mudah pada
perangkat elektronik yang mereka punyai, serta antusias dalam proses
embelajaran serta tes ataupun evaluasi pembelajaran yang diberikan.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan
kelas yang dilaksanakan di kelas XII-MIPA 1 SMA Negeri 3 Pati telah
mencapai indikator keberhasilan yaitu 97,30%. Sehingga hipotesis yang
menyatakan bahwa setelah penggunaan media pembelajaran Sparkol
Videoscribe ini penulis meyakini bahwa adanya peningkatan prestasi
belajar materi Meraih Berkah dengan Mawaris pada siswa kelas XII MIPA
1 SMA N 3 Pati tahun ajaran 2017/2018 adalah benar adanya.
89
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian baik melalui pengamatan langsung,
dokumentasi, maupun tes yang dilaksanakan selama dua siklus berikut
dengan pembahasan diperoleh hasil yang cukup menggembirakan
meskipun masih terdapat kekurangan. Dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media pembelajaran audiovisual Sparkol Videoscribe pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Meraih Berkah dengan
Mawaris, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XII-MIPA 1
SMA Negeri 3 Pati tahun ajaran 2017/2018.
Hal ini dapat dilihat dari hasil peningkatan prestasi belajar 36 siswa
dari kedua siklus tersebut yang mengalami peningkatan yang cukup baik.
Dari batas nilai Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM yakni 67, siswa
yang tuntas pada pra siklus sebanyak 11 orang atau sebesar 30,50%,
sedangkan pada siklus 1 sebanyak 27 orang atau sebesar 75%, dan pada
siklus 2 sebanyak 35 siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan
minimum atau sebesar 97,30%. Peningkatan hasil belajar dari pra siklus ke
siklus 2 sebanyak 24 siswa atau sebesar 66,67% dari jumlah siswa
sebanyak 36 siswa.
90
B. Saran
Dari penelitian ini maka saran yang dapat peneliti sumbangkan
kepada sekolah adalah perlunya bimbingan lebih intensif kepada siswa
agar dalam belajar dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,
sehingga siswa tidak hanya dikejar oleh soal-soal test belaka, tetapi juga
harus ditanamkan kemauan untuk belajar dalam kehidupan sehari-hari
mengingat perkembangan teknologi yang semakin canggih dan siswa
sudah tidak asing lagi dengan media elektronik.
Media pembelajaran terlebih media audiovisual Sparkol
Videoscribe dapat menarik minat dan konsentrasi siswa sekarang ini
sehingga siswa tidak hanya bermain dengan perangkat pintar mereka
namun juga bisa belajar dengan baik. Selain itu dengan disarankan
perangkat lunak ini kepada para guru dapat menunjang produktivitas
dalam kegiatan belajar mengajar dikarenakan media pembelajaran ini
sangatlah user friendly atau mudah sekali bagi kalangan guru sekalipun.
Bagi guru pada umumya, guru adalah fasilitator yang harus
mengikuti kemajuan zaman terlebih lagi dengan kemajuan teknologi yang
selalu berkembang, sehingga dapat menerapkan metode maupun media
pembelajaran yang tepat menarik, dan menyenangkan bagi siswa. Dengan
media audiovisual Sparkol Videoscribe ini guru dengan mudah
menyampaikan materi secara langsung karena visualisasi dan demonstrasi
dari media tersebut dapat diatur sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
apa yang guru inginkan sebagaimana yang biasa di lakukan dia tas papan
tulis. Selain itu, menciptakan suasana kelas yang aktif dan kondusif dapat
91
meminimalisir kebosanan siswa selama proses pembelajaran di dalam
kelas.
Bagi siswa media pembelajaran ini menjadi salah satu rekomendasi
bagi kegiatan belajar mereka khususnya Sparkol Videoscribe ini, karena
penjelasan guru dapat mereka lihat secara runtut sesuai dengan yang di
jelaskan oleh guru. Sehingga para siswa tidak akan merasa kebingungan
bagaimana runtutan dari suatu penjelasan. Hal ini akan mempermudah
siswa ketika sedang belajar sendirian ataupun belajar tanpa pendamping.
Kesehatan juga merupakan faktor pendukung proses belajar siswa yang
sangat berpengaruh bagi prestasi belajar siswa, maka dari itu, menjaga
kesehatan merupakan suatu hal yang penting bagi seorang murid.
92
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta,
________________, 2010, Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah,
dan Pengawas, Yogyakarta: Aditya Media,
Aqib, Zaenal, 2008, Penelitian Tindakan Kelas untuk guru, Bandung: CV.
Yrama Widya,
Bungin, Burhan, 2006, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana,
Danim, Sudarmawan, 2002, Menjadi Peneliti Kualitatif, Bandung: Pustaka
Setia,
_________________, 1995, Media Komunikasi Pendidikan, Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara,
Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Ketiga, Jakarta: Balai Pustaka,
Hamalik, Oemar, 1977, Media Pendidikan, Bandung: Penerbit Alumni,
Idi, Abdullah, dan Safarina HD, 2011, Sosiologi Pendidikan: Individu,
Masyarakat, dan Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press,
Kartono, Kartini, 1992, Pengantar Ilmu Pendidikan, Bandung: Penerbit
Mandar,
93
Listiani, Ika Novia, 2017, Pengembangan Media Pembelajaran
Menggunakan Sparkol Videoscribe Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Cahaya Kelas VIII
Di Smp Negeri 01 Kerjo Tahun Ajaran 2015/ 2016 (Skripsi),
Majid, Abdul, dan Dian Andayani, 2004, Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi, Bandung; Remaja Rosdakarya,
____________, 2012, Perencanaan Pembelajaran, Bandung; Remaja Rosda
Karya,
Mudlofar, Ali, 2013, Pendidik Profesional: konsep, Strategi, dan Aplikasinya
dalam Peningkatan Mutu Pendidik Indonesia, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada,
Narbuko, Cholid, dan Abu Achmadi, 2002, Metodologi Penelitian, Jakarta:
PT Bumi Perkasa,
Natalia, Margareta Mega, dan Kania Islam Dewi, 2008, Penelitain Tindakan
Kelas, Bandung; Tinta Emas Publishing,
Official Web of Sparkol, 2018, Sparkol, https://www.videoscribe.co/en/,
diakses pada 20 Februari 2018,
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, 2015, Jakarta; Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan,
Sanaki, Hujair AH, 2015, Media Pembelajaran Interaktif Inovativ,
Yogyakarta: Kaukaba Dipantara,
94
Sani, Ali Mudlofar, 2016, Penelitian Tindakan Kelas, Tangerang: Tsmart,
Sukiman, 2012, Pengembangan Media Pembelajaran, Yogyakarta:
Pedagogia,
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D, Bandung; Alfabeta,
Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group,
Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (sisdiknas), Jakarta: Sinar Grafika,
Usman, Basyiruddin, 2002, Media Pembelajaran, Jakarta:Ciputat Press,
Zaki, Muhammad, 2014, Apa Itu VideoScribe, http://zakiiaydia.com/apa-itu-
videoscribe/, diakses 18 Februari 2018,
95
Dokumentasi
Keadaan pada kondisi awal
Peneliti memberikan prakata akan diadakannya penelitian
Kondisi siswa dalam memperhatikan pelajaran menggunakan media Sparkol
Videoscribe
96
Kondisi siswa dalam mengerjakan soal
Penggunaan media pembelajaran Sparkol Videoscribe
Kondisi siswa dalam memperhatikan pelajaran menggunakan Sparkol Videoscribe
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 3 PATI
Kelas/Semester : XII / Genap
Mata Pelajaran : Pend. Agama Islam dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Meraih Berkah dengan Mawaris
Jumlah Pertemauan : 5 Jam Pelajaran
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan
proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaaan, kenegaraan dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar (KD)
3. 7 Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan waris dalam Islam
4. 7 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian waris dalam Islam.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah megamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi,dan mengomunisasi
dalam proses pembelajaran ini siswa diharapkan dapat ;
1. Menganalisis dan mengevaluasi ketentuan waris dalam Islam
2. Mempraktikkan pelaksanaan pembagian waris dalam Islam.
D. Materi Pelajaran
Mawaris (Terlampir)
E. Alat (Bahan) / Sumber Belajar
Alat/bahan : video, LCD, laptop, speaker.
Media Pembelajaran : Media Audiovisual Sparkol Videoscribe
Sumber belajar : Al Quran dan Hadits Nabi.
: buku PAI Kelas XII, kemendikbud, 2014.
: buku tajwid
: kitab tafsir Al Quran.
: buku lain yang menunjang.
: multimedia interaktif dan internet.
F. Pendekatan dan Model Pembelajaran
1. Pendekatan dalam pembelajaran ini menggunakan Scientific
appoach/pendekatan ilmiah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membuat jejaring. 2. Model pembelajaran yang dipergunakan adalah: , diskusi dan ceramah
G. Kegiatan Belajar Mengajar
KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Pendahuluan
1. Pembelajaran dimulai, guru mengucapkan salam, menyapa,
berdo’a bersama.
2. Memperhatikan kesiapan dan semangat peserta didik,
dengan memeriksa kehadiran, kerapihan berpakaian.
3. Memberikan motivasi dan menyampaikan model dan
tujuan pembelajaran.
4. Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan untuk
mengarahkan siswa menemukan konsep tentang mawaris
dari berbagai situasi nyata yang dekat dengan kehidupan
siswa dan menumbuhkan motivasi internal dalam diri siswa
melalui menunjukkan kebergunaan mempelajari mawaris
dalam kehidupan.
10 menit
Inti
Mengamati:
- Siswa mengamati video tentang mawaris
- Menyimak keterangan guru tentang mawaris
Menanya:
- Mengajukan pertanyaan tentang mawaris
- Melakukan tanya jawab tentang mawaris dalam
kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun
masyarakat
Mengeksplorasi:
- Menggali informasi tentang mawaris,
- Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan
70 menit
mendiskusikan contoh praktik mawaris
Mengasosiasikan:
- Menganalisa materi mawaris dengan media Sparkol
videoScribe
Mengkomunikasikan:
- Mempresentasikan hasil diskusi mawaris di depan
kelas
- Mendemontrsikan contoh masalah dalam pembagian
harta warisan
Penutup
1. Klarifikasi / kesimpulan siswa dibimbing oleh guru
menyimpulkan materi mawaris.
2. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran.
3. Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran.
4. Mengucapkan salam.
10 menit
H. Penilaian
1. Prosedur :
a. Penilaian proses belajar mengajar oleh guru.
b. Penilaian hasil belajar (test lisan, / tertulis dalam bentuk objektif atau esay).
2. Alat Penilaian : (Soal terlampir)
Mengetahui, Pati, 20 Januari 2018
Kepala Sekolah Guru Pend. Agama Islam
Drs. SUDARTO, M.Pd. Drs. Sinar, M.Ag.
NIP. 196606131994031005 NIP.
196701012000031003
Lampiran Materi
1. Pengertian Mawaris
Mawaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan
pemilikan harta benda dari seorang yang meninggal dunia kepada seseorang
yang masih hidup. Dengan demikian, untuk terwujudnya kewarisan harus ada
tiga unsur,yaitu:1) orang mati, yang disebut pewaris atau yang mewariskan, 2)
harta milik orang yang mati atau orang yang mati meninggalkan harta waris,
dan 3) satu atau beberapa orang hidup sebagai keluarga dari orang yang mati,
yang disebut sebagai ahli waris.
Ilmu mawaris adalah ilmu yang diberikan status hukum oleh Allah Swt.
sebagai ilmu yang sangat penting, karena ia merupakan ketentuan Allah Swt.
dalam firman-Nya yang sudah terinci sedemikian rupa tentang hukum mawaris,
terutama mengenai ketentuan pembagian harta warisan (al-fµrud al-
muqaddarah). Warisan dalam bahasa Arab disebut al-mīrās merupakan bentuk
masdar (infinitif ) dari kata wari¡a-yari¡u-irsan- mīrā¡an yang berarti
berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain, atau dari suatu kaum
kepada kaum lain.
2. Dasar hukum Mawaris
Sumber hukum ilmu mawaris yang paling utama adalah al-Qur'an, kemudian
As-Sunnah/hadis dan setelah itu ijma’ para ulama serta sebagian kecil hasil
ijtihad para mujtahid.
a. Al-Qur'an
Dalam Islam saling mewarisi di antara kaum muslimin hukumnya
adalah wajib berdasarkan al-Qur'an dan Hadis Rasulullah. Banyak ayat
al-Qur'an yang mengisyaratkan tentang ketentuan pembagian harta
warisan ini. Di antaranya firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nisa'/4:7:
Artinya:
“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-
bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian
(pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik
sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan”
Ayat-ayat lain tentang mawaris terdapat dalam berbagai surat, seperti
dalam Q.S. an-Nisa'/4:7 sampai dengan 12 dan ayat 176, Q.S an-
Nahl/16:75 dan Q.S al-Ahzab/33: ayat 4, sedangkan permasalahan yang
muncul banyak diterangkan oleh As-Sunnah, dan sebagian sebagai hasil
ijma’ dan ijtihad.
b. As-Sunnah
Hadis dari Ibnu Mas’ud berikut:
Artinya:
Dari Ibnu Mas’ud, katanya: Bersabda Rasulullah saw..:
“Pelajarilah al-Qur'an dan ajarkanlah ia kepada manusia, dan
pelajarilah al faraidh dan ajarkanlah ia kepada manusia. Maka
sesungguhnya aku ini manusia yang akan mati, dan ilmu pun akan
diangkat. Hampir saja nanti akan terjadi dua orang yang
berselisih tentang pembagian harta warisan dan masalahnya;
maka mereka berdua pun tidak menemukan seseorang yang
memberitahukan pemecahan masalahnya kepada mereka”. (H.R.
Ahmad).
c. Posisi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia
Hukum kewarisan Islam di Indonesia merujuk kepada ketentuan
dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI), mulai pasal 171 diatur tentang
pengertian pewaris, harta warisan dan ahli waris. Kompilasi Hukum
Islam merupakan kesepakatan para ulama dan perguruan tinggi
berdasarkan Inpres No. 1 Tahun 1991. Yang masih menjadi perdebatan
hangat adalah keberadaan pasal 185 tentang ahli waris pengganti yang
memang tidak diatur dalam fiqih Islam. Di bawah ini secara ringkas
dapat dikemukakan tabel hukum waris Islam menurut Kompilasi
Hukum Islam.
3. Ketentuan Mawaris dalam Islam
a. Ahli Waris
Jumlah ahli waris yang berhak menerima harta warisan dari seseorang yang
meninggal dunia ada 25 orang,yaitu 15 orang dari ahli waris pihak laki-laki
yang biasa disebut ahli waris ashabah (yang bagiannya berupa sisa setelah
diambil oleh ©awil furµd) dan 10 orang dari ahli waris pihak perempuan
yang biasa disebut ahli waris ©awil furµd (yang bagiannya telah
ditentukan)
b. Syarat-syarat Mendapatkan Warisan
Seorang muslim berhak mendapatkan warisan apabila memenuhi
syaratsyarat
sebagai berikut:
1) Tidak adanya salah satu penghalang dari penghalang-penghalang
untuk mendapatkan warisan.
2) Kematian orang yang diwarisi, walaupun kematian tersebut
berdasarkan vonis pengadilan. Misalnya hakim memutuskan bahwa
orang yang hilang itu dianggap telah meninggal dunia.
3) Ahli waris hidup pada saat orang yang memberi warisan meninggal
dunia. Jadi, jika seorang wanita mengandung bayi, kemudian salah
seorang anaknya meninggal dunia, maka bayi tersebut berhak
menerima warisan dari saudaranya yang meninggal itu, karena
kehidupan janin telah terwujud pada saat kematian saudaranya
terjadi.
c. Sebab-sebab Menerima Harta Warisan
Seseorang mendapatkan harta warisan disebabkan salah satu dari beberapa
sebab sebagai berikut: .
1) Karena nasab (hubungan keturunan / darah).
2) Karena perkawinan, yakni sebagai suami/istri.
3) Karena memerdekakan mayat (jika mayat pernah menjadi budak).
4) Karena ada hubungan sesama muslim. ( jika orang Islam tidak
mempunyai ahli waris bisa di serahkan ke Baitul Maal ).
d. Sebab-sebab seseorang tidak mendapat harta waris ialah sebagai berikut
1) Hamba(budak) ia tidak cakap memiliki sebagaimana firman Allah
swt. (Q.S. An-Nahl:75).
2) Pembunuh, orang yang membunuh tidak dapat mewarisi harta dari
yang dibunuh. Sabda Rasulullah SAW yang artinya: ”Yang
membunuh tidak dapat mewarisi sesuatu dari yang
dibunuhnya”(H.R. Nasai)
3) Murtad dan kafir, orang yang keluar dari Islam, yaitu antara pewaris
atau yang mati, murtad salah satunya
4. Ahli Waris Dzawil Furudl dan Ashobah.
Ahli waris dzawil furudl ialah ahli waris yang sudah ditentukan secara
jelas besar kecilnya. Misalnya 1/2, 1/3, 1/4 dan sebagainya. Sedang ahli waris
Ashobah ialah ahli waris yang belum tentu bagianya, mungkin menerima semua
harta atau tidak sama sekali. Adapun bagian-bagian dari ahli waris dzawil
furudl adalah sebagai berikut :
a. Yang mendapat bagian setengah (1/2).
1) Anak perempuan tunggal.
2) Cucu perempuan tunggal dari anak laki-laki.
3) Saudara perempuan sekandung.
4) Saudara perempuan sebapak (jika no : 3 tidak ada)
5) Suami, jika istri yang meninggal tidak punya anak.
b. Yang mendapat bagian seperempat (1/4).
1) Suami, jika istri mempunyai anak.
2) Istri, jika suami yang meninggal tidak punya anak.
c. Yang mendapat bagian seperdelapan (1/8)
1) Istri, jika suami mempunyai anak.
d. Yang mendapat bagian dua pertiga (2/3)
1) Dua anak perempuan atau lebih, jika tidak ada anak laki-laki.
2) Dua cucu perempuan atau lebih dari anak laki-laki jika tidak ada
anak perempuan.
3) Dua saudara perempuan sekandung /lebih.
4) Dua saudara perempuan sebapak/lebih jika tidak ada saudara pr.
sekandung.
e. Yang mendapat bagian sepertiga (1/3)
1) Ibu, jika yang meninggal tidak mempunyai anak atau saudara
perempuan.
2) Dua orang saudara perempuan/lebih, jika yang meninggal tidak
punya anak atau orang tua.
f. Yang mendapat bagian seperenam (1/6)
1) Ibu, jika bersama anak/cucu dari anak laki-laki.
2) Ayah, jika bersama anak/cucu.
3) Kakek, jika bersama anak/cucu sedangkan ayahnya tidak ada.
4) Nenek, jika tidak ada ibu.
5) Saudara seibu, jika tidak ada anak.
Adapun yang tidak masuk dalam ahli waris dzawil furudl berarti ia
mendapat bagian ashobah. Ashobah terbagi tiga jenis yaitu ashabah binafsihi,
ashobah bighairi dan ashobah yang menghabiskan bagian tertentu.
Ashobah binafsihi adalah yang ashobah dengan sendirinya. Tertib
ashobah binafsihi sebagai berikut: a. Anak laki-laki b. Cucu laki-laki dari anak
laki-laki terus kebawah c. Ayah d. Kakek dari garis ayah keatas e. Saudara
laki-laki kandung f. Saudara laki-laki seayah g. Anak laki-laki saudara laki-laki
kandung sampai kebawah h. Anak laki-laki saudara laki-laki seayah sampai
kebawah i. Paman kandung j. Paman seayah k. Anak laki-laki paman kandung
sampai kebawah l. Anak laki-laki paman seayah sampai kebawah m. Laki-laki
yang memerdekakan yang meninggal.
Ashobah bil ghair atau dengan dengan saudaranya a. Anak perempuan
bersama anak laki-laki atau cucu laki. b. Cucu perempuan bersama cucu laki-
laki c. Saudara perempkuan kandung bersama saudara laki-laki kandung atau
saudara laki-laki seayah. d. Saudara perempuan seayah bersama saudara laki-
laki seayah.
Ashobah maal Ghair atau yang menghabiskan bagian tertentu a. Anak
perempuan kandung satu orang bersama cucu perempuan satu atau lebih (2/3).
b. Saudara perempuan kandung bersama saudara perempuan seayah (2/3)
5. Hijab dan Mahjub.
Hijab berarti tutup/tabir, maksudnya ialah seorang yang menjadi
penghalang atas ahli waris lainnya untuk menerima harta waris. Hijab dibagi
menjadi 2 macam yaitu : a. Hijab hirman, yakni tertutup secara mutlak
Misalnya : Anak dan cucu sama-sama ahli waris, namun cucu tidak mendapat
harta karena ada anak laki-laki. b. Hijab nuqson, yakni hijab yang hanya
sekedar mengurangi jumlah yang diterima ahli waris.
6. Penghitungan Warisan
Dalam ilmu faroid bagian ahli waris yang sudah ditentukan adalah 1/2,
1/4, 1/8, 2/3, 1/8, 1/6, maka dalam perhitungan harus dicari KPT (Kelipatan
Persekutuan Terkecil) nya yang dalam ilmu faroid disebut dengan asal masalah.
Contoh : Bapak H. Muin meninggal dunia dengan meninggalkan warisan
sebanyak Rp. 50.000.000,-. Setelah diambil untuk pengurusan mayat
tinggal Rp. 48.000.000,-. Berapakah bagianya masing-masing dari ahli
waris tersebut dibawah ini ? a. Istri, b. Ibu, c. anak laki-laki, d. 2 anak
perempuan :
Jawab : a. Istri = 1/8 ( 3 ) 3/24 x Rp. 48.000.000,- = Rp. 6.000.000,-
b. Ibu = 1/6 ( 4 ) 4/24 x Rp. 48.000.000,- = Rp. 8.000.000,-
c. anak laki-laki= sisa ( 17 ) 17/24 x Rp. 48.000.000,- =
Rp.34.000.000,-
d. 2 anak perempuan
Anak laki-laki dan perempuan mendapatkan sisa dengan perbandingan
2 : 1 jadi , 1 anak laki-laki x 2 = 2 2 anak perempuan x 1 = 2 Jumlah = 4
1 anak laki-laki = 2/4 x Rp.34.000.000,- = Rp.17.000.000,- 2 anak
perempuan = 2/4 x Rp.34.000.000,- = Rp.17.000.000,- masing-masing
anak perempuana = Rp. 17.000.000,- = Rp. 8.500.000,- 2
7. Adat dan Warisan
Menurut hukum adat, ahli waris adalah mereka yang paling dekat dengan
generasi berikutnya, yaitu mereka yang menjadi besar dari keluarga yang
mewariskan. Misalnya anak angkat dianggap sebagai anak sehingga mendapat
harta warisan. Namun harta yang dapat diwariskan kepada anak angkat adalah
harta yang diperoleh ketika waktu hidup bapak angkatnya. Ada persamaan dan
pebedaan antara adat dan warisan. Persamaannya adalah : a. Waktu pembagian
setelah dikurangi biaya pengurusan mayat. b. Bagian ahli waris laki-laki 2 kali
bagian perempuan (sepikul segendongan) Pebedaannya adalah : a) Dalam
hukum adat dibedakan antara yang diperoleh sewaktu hidup dan harta yang
diperoleh dari orang tuanya. b) Dalam hukum adat anak angkat berhak
menerima warisan sedang dalam hukum Islam tidak berhak menerima.
Lampiran Penilaian
Penilaian Kognitif.
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e yang dianggap sebagai jawaban
yang paling tepat !
1. Sebelum Islam datang, perempuan tidak menerima harta warisan sedikit pun
dengan dalih tidak memiliki konstribusi dalam membela kehormatan keluarga.
Setelah Islam datang, sebagai agama rahmatan lil alamin, memberikan waris
pada perempuan, karena . . . .
a. ketentuan dari Allah Swt.
b. belas kasihan kepada mereka
c. mereka berhak menerimanya
d. membela kehormatan mereka
e. menghargai jasa besar mereka
2. Tidak semua harta peninggalan dapat dibagi kepada ahli waris. Sebelum harta
diwariskan, harus dibersihkan dulu dari . . . .
a. Riba
b. Riya
c. Hutang
d. kotoran
e. ashabah
3. Menghitung warisan harus memahami apa yang disebut dengan furudhul
muqadarah, yang artinya adalah . . . .
a. a.hak-hak waris para pewaris
b. ketentuan pembagian harta warisan
c. peralihan benda waris pada ahli waris
d. bagian-bagian tertentu dari waris
e. ketentuan sebelum harta diwaris
4. Kelompok penerima warisan, ada yang digolongkan ke dalam dzawil
furudh, ada juga yang dari ashabah, menurut bahasa ashabah berarti . . . .
a. Terhalang
b. Bertambah
c. harta yang rusak
d. kelebihan harta
e. sisa harta
5. Dekat tidaknya ahli waris, menentukan hak waris yang diperoleh. Berikut ini
ahli waris yang tidak pernah hilang hak warisnya adalah . . . .
a. saudara laki-laki dan perempuan
b. anak laki-laki dan perempuan
c. cucu laki-laki dan perempuan
d. paman dan bibi
e. ayah dan ibu
6. Setiap ahli waris memiliki bagian yang berbeda tergantung dekat tidaknya
dengan yang meninggal. Dan ahli waris yang mendapat bagian 2/3 adalah. . . .
a. anak perempuan lebih dari satu
b. suami apabila tidak ada anak
c. cucu laki laki lebih dari satu
d. saudara perempuan tunggal
e. anak perempuan tunggal
7. Kedekatan nasab, sangat memberi arti tentang bagian yang diterima.Salah
satu ahli berikut ini yang termasuk ashabah binnafsi adalah . . . .
a. Istri
b. Suami
c. anak perempuan
d. saudara laki-laki seibu
e. saudara laki-laki sekandung
8. Perhatikanlan Q.S.an-Nis±'/4:7 di bawah ini!
Terjemahan yang tepat untuk kalimat yang di beri garis bawah adalah . . . .
a. baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan
b. dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabat-kerabatnya
c. dari harta peninggalan keluarga dan kerabatnya
d. dan bagi seorang wanita ada hak bagian (pula)
e. bagi orang laki-laki ada hak bagian
9. Apabila kelompok ahli waris laki-laki semuanya masih ada, yang berhak
mendapat bagian harta warisan adalah . . . .
a. suami, anak laki-laki, anak perempuan dan cucu
b. anak laki-laki, anak perempuan, istri dan bapak
c. suami, anak laki-laki,dan anak perempuan
d. anak laki-laki, cucu laki-laki, dan bapak
e. suami, bapak, dan anak laki-laki
10. Adanya hukum waris memberikan keadilan bagi kehidupan manusia.
Pernyataan di bawah ini merupakan hikmah adanya hukum waris, kecuali .. . .
a. sebagai pembelajaran untuk menjadi lebih bijaksana
b. menjalin persaudaraan berdasarkan hak dan kewajiban
c. menghindari perselisihan yang mungkin terjadi antar ahli waris
d. menghilangkan pilih kasih dari orangtua kepada anak anaknya
e. melindungi hak anak yang masih kecil atau dalam keadaan lemah
Kunci jawaban :
1. A
2. C
3. D
4. E
5. B
6. A
7. E
8. A
9. A
10. B
Tugas ini terdiri dari lima soal pilihan ganda. Setiap soal mempunyai bobot nilai yang sama yaitu
2 jika benar dan 1 jika salah. Jika peserta didik dapat menjawab semua soal dengan benar, maka
akan memperoleh nilai 10.
Perhitungan nilai dilakukan dengan menggunakan rumus :
����� ��ℎ� �� ����� = ����� �� � �������ℎ � 4
����� ��������
Contoh :
Jika peserta didik hanya mendapat nilai 4 dari 5 soal, maka perhitungan nilainya adalah ;
����� ��ℎ� �� ����� = � � �
�� = 3,2 (B+)
Perolehan nilai tersebut menunjukkan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar
karena sudah di atas 2,67 yang merupakan nilai minimal untuk ketuntasan belajar sebagaimana
ditetapkan dalam Permendikbud tersebut.
Penilaian sikap I
Berilah tanda checklist (V) pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikap anda !
SS = Sangat setuju (4) s = Setuju (3) KS = Kurang Setuju (2) Tidak Setuju (1)
No. Pernyataan SS S KS TS
1 Konsep warisan dalam Islam mampu menghilangkan sikap kikir dan
tamak pada seorang muslim.
2 Ilmu fara’id sangat merepotkan dalam pembagian warisan, ketika ada
orang meninggal.
3 Tidak masalah, bila seorang muslim tidak memakai ilmu waris ketika
membagi waris, dengan syarat semua ahli waris rida.
4 Istri berhak menentukan sendiri bagian warisnya, kalau suaminya
meninggal.
5 Lebih baik orangtua membagikan harta warisnya ketika masih hidup,
untuk menghindarkan perselisihan yang mungkin terjadi.
6 Apabila harta waris berupa tanah dan bangunan, untuk memudahkan
pembagiannya, hendaknya diuangkan terlebih dulu.
7 Bagian laki-laki dua kali lipat bagian perempuan, merupakan bentuk
keadilan dalam pembagian waris.
8 Bila seseorang meninggal, dan tidak memiliki ahli waris, maka harta
warisnya sebaiknya diberikan pada negara.
9 Mengambil harta waris anak yatim diperbolehkan, dengan syarat
apabila anak yatim tersebut sudah baligh, maka akan diganti.
10 Anak adopsi boleh mendapatkan wasiat dari orang yang meninggal,
sebagai ganti dari harta waris.
Perhitungan Perolehan Nilai Akhir
Peserta didik diminta untuk memberikan pernyataan terhadap 5 pertanyaan.
Penilaian terhadap pernyataan yang diberikan adalah ;
Nilai 4 jika pernyataan yang diberikan sangat tepat.
Nilai 3 jika pernyataan yang diberikan tepat.
Nilai 2 jika pernyataan yang diberikan kurang tepat.
Nilai 1 jika pernyataan yang diberikan tidak tepat.
Jika nilai tertinggi untuk setiap pernyataan adalah 4, dan dalam rubrik penilaian ini terdapat 10
pernyataan, maka nilai maksimalnya adalah 4 X 10 = 50. Perhitungan nilai dilakukan dengan
menggunakan rumus :
����� ��ℎ� �� ����� = ����� �� � �������ℎ � 4
����� ��������
Contoh :
Jika peserta didik hanya mendapat nilai 45, maka perhitungan nilainya adalah ;
����� ��ℎ� �� ����� = �� � �
�� = 3,6 (B+)
Catatan :
1. Guru dapat mengembangkan instrumen penilaian sesuai dengan kebutuhan.
2. Guru diharapkan memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karekter yang dimiliki peserta
didik selama dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan sikap atau nilai-nilai
karakter yang dimiliki oleh peserta didik dapat dilakukan dengan Tabel berikut ini;
3. Aspek sikap dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti disiplin, jujur, sopan, santun,
dll.
Keterangan :
Seberlum menetapkan nilai bagi peserta didik, guru terlebih dahulu harus menentukan
indikator pencapaian yang diinginkan. Berikut ini contoh indikator sikap yang akan dinilai.
Penilaian Aspek Sikap II
No Nama
Siswa
Toleransi Demokrasi Komunikatif Kreatif
M
K
M
B
M
T
B
T
M
K
M
B
M
T
B
T
M
K
M
B
M
T
B
T
M
K
M
B
M
T
B
T
1
2
Indikator Sikap
No. Aspek Sikap Indikator
1 Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,
pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
2 Demokrasi Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan
kewajiban dirinya dan orang lain.
3 Komunikatif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja
sama dengan orang lain.
4 Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru
dari apa yang telah dimilikinya.
Kriteria Keterangan Nilai
No. Kriteria Keterangan Nilai
1 MK Membudaya secara Konsisten (apabila peserta didik terus menerus
memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten).
2 MB Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai
tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten).
3 MT Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten).
4 BT Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator.