Penggunaan Obat Pada Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mmmm

Citation preview

  • OLEH DRA. HANIFAH YUSUF, APT, M.KES131 671 752

    DEPARTEMEN FARMAKOLOGI DAN TERAPIFAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAHNOVEMBER 2008

  • FASE-FASE YG DILALUI OBAT : - FASE BIOFARMASETIK: Obat btk padat mengalami desintegrasi dan disolusi -- FK

    - FASE FARMAKOKINETIK: Obat btk terlarut akan mengalami proses ADME, disini obat mengalami perubahan konsentrasi, kimiawi dalam perjalanannya di dl tbh -----FD

    FASE FARMAKODINAMIK:Obat berikatan dg reseptor untuk memberi respon farmakologis tertentu (efek)

  • Respon pasien terhadap obat berbeda, karena: 1. Usia : komposisi tubuh, maturasi organ2. Luas Permukaan Tubuh (LPT) : BB dan Tinggi Bdn3. Faktor genetika

  • Komposisi tubuh: %- Lemak, Protein, KH, Air, Mineral dan lain-lain

    Maturasi Organ: Normal /Abnormal- Terutama organ yg berperan pd kinetika obat : GIT, Jantung, Hepar, Ginjal.

    Berat Badan & Tinggi Badan: Normal/ Abnormal- Lemak, Protein, Malnutrisi

    Faktor Genetik- Kecepatan metabolisme obat

  • Pertanyaan:

    Pertanyaan:1. Sebutkan perbedaan faktor2 diatas pada bayi prematur, neonatus, anak2, dewasa dan lansia

    2. Seberapa jauh perbedaan diatas akan mempengaruhi respon pasien terhadap obat

    3. Apa yang harus dilakukan bila anda menghadapi pasien tsb

    4. Rasionalkah terapi yang anda berikan ?

  • Usia / LPT terkait dg:

    1. Pola ADME Obat A = AbsorpsiD = DistribusiM = Metabolisme E = Ekressi

    Faktor Genetika terkait dg: 1. Heriditas 2. Mutasi genetik

  • Absorpsi : Proses perpindahan obat dari tempat pemberian obat sampai masuk ke sirkulasi darah

    Organ utama : GIT, otot, paru-paru dan kulit

    Pertanyaan:

    Sebutkan absorpsi obat yg plg cepat menurut cara pemberian dan bentuk sediaan obat

    Apakah kecepatan aliran darah akan berubah pd keadaan syok kardiovaskuler, vasokonstriksi, MCI dan gagal jtg .

  • Faktor2 yg mempengaruhi proses absorpsi obat:

    Membran biologis : tebal, luas permukaan, koeffisien partisiSirkulasi darah pd situs absorpsi (vasokonstriktor/dilator)pH pd situs absorpsi (makmin, obat, lingkungan, patofisiologi)Bhn lain yg dpt meningkatkan/menurunkan absorpsi Kead saluran cerna (motilitas, tegangan permukaanya, GET)Formulasi obat (obat, vehikulum)Cara pemberian dan bentuk sediaan obat (Injeksi, tablet, topikal)Mekanisme pemindahan obat : diffusi pasif,transport aktif, dllExercise (menyebabkan aliran darah > ke otot, shg aliran darah ke GIT

  • Distribusi : Proses penyebaran obat dari sirkulasi darah ke organ lain Organ utama : Kecepatan sirkulasi darah akibat aktifitas jtg

    Faktor 2 yg mempengaruhi distribusi obat:% keterikatan obat dg protein plasma/protein jaringan% keterikatan obat dg lemakSifat keterikatan obat dg protein plasma/protein jaringan/lemakpH lingkunganInteraksi obatKecepatan aliran darah (adanya vasodilator/vasokonstrictor)Rute pemakaian obatAdanya kelainan jtg

  • Pertanyaan: Bagaimana dampak klinis obat2 yg terikat kuat pd protein /lemak dlm % besar ??

    Jawab: Obat2 berikatan tinggi dg protein dlm btk ikatan yg kuat menyebabkan keberadaan obat di dlm tbh lebih lama (t lbh pjg) dan mengakibatkan timbulnya kumulasi obat

    Apa yg hrs anda lakukan ??(Interval, dosis obat ??)

  • Apa yg tjd bl 2 obat berikatan pd protein yg sama dan bagaimana dampak klinisnya ??

    Pd kondisi yg bgmn protein plasma menurun

    Kapan diperlukan pengukuran protein plasma

    Pada organ apa saja obat dpt menumpuk (terakumulasi) dan apa akibatnya pada organ tersebut

    Sebutkan tanda2 pd organ akibat akumulasi obat dan berikan contohnya

  • Perubahan kualitas dan kuantitas protein plasma pengikat obat dpt merubah volume distribusi obat ( cth: anaestesi lokal, diazepam, fenitoin, ampisilin dan fenobarbital).

    Bl konsentrasi obat bebas (yg tdk terikat pd protein plasma )meningkat maka kadar obat di dl darah meningkat -- timbulkan efek yg berlebihan.

  • Metabolisme:Proses perubahan obat dr suatu btk ke btk yg lain yg aktifitas farmakologinya berbeda (polaritas, kimiawi)

    Organ utama: Hepar, Saluran Cerna, Ginjal, Pembuluh darah

    Tujuannya:- Penyediaan energi utk fs tbh normal- Pembentukan/anabolisme bhn tertentu- Perombakan/katabolisme bhn tertentu- Konversi obat menjadi lbh polar shg mdh diserap

    (

  • Pd metabolisme obat terjadi: Bioaktifasi, inaktifasi atau dfetoksifikasi

    Bioaktifasi: obat tdk aktif ---aktif (metabolit aktif ini yg berkhasiat)

    Inaktifasi/detoksifikasi: Obat aktif ---tdk aktif, metabolit yg tdk aktif akan dikeluarkan dari tubuh (proses eliminasi obat)

    Eliminasi obat tjd melalui metabolisme dan ekressi (ginjal, hati, empedu, paru dll)

  • Faktor2 yg mempengaruhi metabolisme obat

    Kapasitas kerja hepar: normal/abnormal, maturitas organ

    - Malnutrisi, kelainan genetika, favisme, kehamilan

    - Adanya inducer/inhibitor enzim pemetabolisme obat

    - Interaksi dg obat/bhn kimia lain, makanan, minuman, rokok, lingkungan

    - Perubahan aliran darah hepar

  • Faktor genetik:Ras tertentu dg proses asetilator cepat (metabolisme mell reaksi asetilasi dg bantuan asetil transferase) akan menghasilkan metabolit tdk aktif dl jlh >, shg konsentrasi senyawa aktif (asal)
  • Favisme : Kejadian hemolisis akibat pemberian obat2 tertentu, misalnya antimalaria, nitrofurantoin, sulfonamida, vitamin K, aminopirine dan ???

  • Ekressi:Proses pengeluaran obat dari tubuhOrgan utama ekressi obat:Ginjal, Organ utama ekressi obat adalah: Ginjal, empedu, paru, saliva, ASI, kulit, dll

    Faktor-faktor yg mempengaruhi ekressi obat : - Kapasitas kerja ginjal - pH ginjal: 4,5 8, pH dpt mengubah eliminasi obat2 t3- Interaksi dg obat lain

  • Pola ADME obat pada bayi premature, neonatus dan anak2

    Absorpsi obat:

    - Sekresi asam lambung lebih lambat - pH cairan lambung lebih rendah- GET lebih panjang (6-8 jam) krn peristaltiknya belum teratur - Aktifitas kerja enzim2 di GIT/pankreas lebih lambat- Konsentrasi asam2 empedu dan enzim lipase lebih rendah

    Apa dampak klinisnya ?

  • Distribusi Obat Obat tertentu berkompetisi dg bilirubin utk berikatan dg albumin, mk obat tsb akan mengusir bilirubin dr ikatannya dg albumin.

    Pd bayi/neonatus permeabilitas sawar darah otak ckp besar, mk bilirubin yg terlepas akan msk ke otak dan menimbulkan kernikterus (misalnya: sulfonamid yg diberikan pd neonatus sbgi profilaksis thdp sepsis).

    Kapan diperlukan penilaian volume distribusi, konsentrasi obat yg terikat pd protein plasma dan konsentrasi obat dalam btk bebas?

  • Metabolisme obat:Pd usia ini fungsi hepar belum sempurna (ukuran, kapasitas kerja)Jenis dan jlh enzim mikrosomal pemetabolisme obat < (proses glukoronidasi & hidroksilasi)

    Metabolisme obat lebih lambatClearance hepar lambat Waktu paruh obat didlm tubuh lebih lama (rentan toksisitas)

  • Faktor-faktor yg mempengaruhi metabolisme obat:

    - Kapasitas kerja hepar: normal/abnormal, maturitas organ

    - Malnutrisi, kelainan genetika, favisme, kehamilan

    - Adanya inducer/inhibitor enzim pemetabolisme obat

    - Interaksi dg obat/bhn kimia lain, makanan, minuman, rokok

    - Perubahan aliran darah hepar

  • Ekressi obat:- Pada usia ini fungsi ginjal yg blm sempurna- Aliran darah ginjal yg rendah(GFR
  • Catatan: Kdg2 diperlukan pemantauan kadar obat aktif dl plasma utk menilai kemanfaatan terapi tanpa resiko toksisitas atau kerusakan pd organ lain.

    Penyakit tertentu/penyakit penyerta dan variasi individual perlu dipertimbangkan sehubungan dg ketidak matangan / kerusakan organ. Dl keadaan dmk hrs dilakukan penyesuaian dosis dan pengaturan frekwensi/ interval penggunaan obat berdasarkan konsentrasi obat dl plasma selama terapi

  • Perbedaan pola farmakodinamika

    Jumlah, jenis dan normal tdknya reseptor menentukan perbedaan respon pasien thdp obat

    Kdg2 bayi prematur, neonatus maupun anak2 menunjukkan respon yg berlebihan thdp obat2 tertentu, sdgkan pd kondisi lain menunjukkan respon yg lbh rendah

  • Prinsip penggunaan obat pd bayi premature dan neonatus

    Sebaiknya dihindari penggunaan obat2 dg resiko toksisitas tinggi (turunan sulfonamida, aspirin, khloramfenikol,heksakhlorofen, turunan opiat & barbiturat IV dan ??)

    Sebaiknya penentuan dosis diambil dosis yg lbh kecil dr dosis yg dihitung atau ikuti petunjuk dr pabrik

    Perlu monitoring respon klinik drwaktu ke waktu dan bl perlu monitor kadar obat dl plasma utk penyesuaian dosis

    Hati2 pd beberapa obat, volume distribusi/laju metabolismenya lebih tinggi pd bayi premature, neonatus dan anak2

  • DOSIS OBAT

    OLEHDRA HANIFAH YUSUF, APT, M.KES131 671 752

    DEPARTEMEN FARMAKOLOGI DAN TERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH DARUSSALAM B.ACEHTAHUN 2008

  • Pengertian Dosia Obat:

    Umum: Jl obat yg diberikan kpd penderita dl satuan tertentu

    Khusus: Jl obat yg memberikan efek tertentu pd OS dewasa

  • Satuan dosis obat:- gram, mg- ml, cc- Internasional unit (IU)

    Macam2 DOSIS

    Dosis minimal: Dosis terkecil yg menunjukkan efekDosis terapetik : Dosis lazim, dosis medicinalisDosis yg memberikan efek terapetik pd rata-rata penderitaDosis maksimum: Batasan dosis yg relatif aman diberikan pd penderita dewasa tanpa menunjukkan efek samping/toksis

  • Daftar dosis lazim/dosis maksimal obat tercantum dl monograf obat (Farmakope Indonesia)

    Petunjuk ini tidak mengikat, asal saja dosis yg dignkan dpt dipertanggung jawabkan secara ilmiah

    Resep yg mgdg obat dg dosis > dosis maksimal tetap akan dilayani oleh Apoteker/ AA di Apotik apabila pd resep tersebut ada tanda tangan, paraf, tanda seru atau ditulis dengan jelas pada obat yg dosisnya > DM

  • Bila timbul hal yg tdk diinginkan akibat obat diberikan > DM dan tdk tanda khusus dari dokter, mk kesalahan menjadi tanggung jawab Apoteker

    Tetapi bila obat diberikan > DM dan ada tanda khusus mk yg bertanggung jawab adalah Dokter penulis resep

    DM tiap obat hrs diketahui agar terhindar dari efek yg tdk diharapkan

  • Dosis toxic: Dosisnya > DL / DM shg menimbulkan keracunan

    Dosis Lethalis: Dosis yg >DL shg menyebabkan kematian pd hewan coba

    Dosis lethalis -50:Dosis yg menyebabkan kematian 50% hewan coba dl suatu penelitian obat

  • Dosis tunggal: Dosis yg diberikan utk satu kali pemakaian obat

    Dosis harian: Dosis yg diberikan utk sehari pemakaian obat

    Dosis initial: dosis awal, Loading dose Dosis permulaan terapi (2x dosis terapi), diharapkan konsentrasi terapetik dl plasma cepat dicapai (Cth: antimalaria, antiasthma bronchial & glikosida jtg)

  • Dosis pemeliharaan: dosis lanjutan, maintenance doseDosis yg dibutuhkan utk mempertahankan/memelihara konsentrasi terapetik dl plasma (1,5 atau sama)

    Pedoman standar kualitas & dosis obat yg berlaku diIndonesia adalah: - Farmakope Indonesia edisi III (FI) - Merck Index - Farmakope lain - Buku Farmakologi

  • Bl tdk dinyatakan lain, mk dosis yg dimaksud dl FI adalah: dosis oral, baik utk DT/DM

    Dosis obat sering dinyatakan berdasarkan :- BB : mg/ kg BB- Usia : 1-3 thn = 50 mg

    Pertanyaan: Jelaskan kenapa ada perbedaan dosis obat pada pemakaian per-os dan parenteral

  • Faktor2 yg mempengaruhi penentuan dosis obat:a.Faktor obat/bhn tambahan: Sifat fisika: daya larut, btk kristal, ukuran partikel, Sifat kimia: asam, basa, garam, ester, pH, PKa, hidrat, anhidrat

    b.Cara pemberian obat: -Oral: tablet, kapsul, larutan, suspensi/emulsi -Parenteral: sc, ic, im, iv, ip, -Rektal, vaginal, urethral: ovula, suppositoria -Implantasi, inhalasi, sublingual, buccal, transdermal

    c.Efek yg diinginkan: lokal, sistemik, cepat, lambat

    D.Kondisi patologis penyakit

  • d. Faktor penderita:Umur: bayi premature, neonatus, bayi, anak2, lansia, dewasaBB: normal, BBR, ObesitasLPT: LPT anak/dewasaJenis kelamin: ibu menyusui, ibu hamil, wanita/laki2Status gizi: malnutrisi, malabsorpsiRas/genetik: berkaitan dg kecepatan metabolisme obatToleransi, resistensi dan kumulasi obatLife styleKapasitas kerja organ kinetikaTingkat keparahan penyakitInteraksi obat dg obat lain , makanan, minuman, rokok & lgkg

  • 4. RUMUS PERHITUNGAN DOSISa.Berdasarkan Umur:-Rumus Young (< 8 th) = n x dosis dewasa n + 12

    -Rumus Dilling (> 8 thn) = n x dosis dewasa 20

    -Rumus Fried: m x dosis dewasa 150

    -Rumus AugsbergerDosis anak = 4n + 20 x dosis dewasa 100

    -Rumus CowlingDosis anak = n + 1 x dosis dewasa24Catatan: n = Umur dalam tahun, m = umur dalam bulan

  • -Rumus Januschke:

    -Rumus Van Junker Caubius

    UmurDosis< 1 tahun1/10 dosis dewasa2 3 tahun1/54 5 tahun1/46 7 tahun1/37 9 tahun1/3 1/210 tahun1/2

    UmurDosis< 1 tahun1/12 x dosis dewasa1 2 tahun1/82 3 tahun1/63 4 tahun4 7 tahun1/37 14 tahun14 20 tahun2/320 60 tahun1

  • b.Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh: Dosis anak = LPT anak x dosis dewasa LPT dewasa

    c. Berdasarkan Berat Badan:Rumus Clarck: Dosis Anak = BB anak x dosis dewasa 60

    Rumus Augsberger:Dosis anak: 1,5 W + 10 x dosis dewasa100

    -Luas Permukaan Tubuh Dihitung berdasarkan nomograph international yg menggambarkan hubungan antara Tinggi badan dan Berat Badan

  • Pengertian dalam menentukan dosis obat:% b/b: Sering pd btk sediaan larutan, salap, bedak, pulveres Mrpkn berat bahan aktif (x g) dalam 100 g hasil akhir obat(Ungt 2-4 tdd As salisilat 2%, Sulfur praecepitat 4% dl keseluruhan salap 100 g), sbgi bahan pembawa dignkan minyak lemak. Jl asam salisilat 2 g + Sulfur praecip 4 digerus sampai homogen dl 94 g minyak lemak/lemak semipadatb. % b/v : Pada btk sediaan injeksi, larutanMrpkn berat bahan aktif dl mg atau gram untuk 100 ml atau 1 ml larutan. Misalnya Atropin sulfas injeksi 0,1 % berarti tiap ml injeksi mengandung 1 mgc. % v/v: Pada pengenceran Etanol, HCl, As Sulfat, Ammonia adalah: x ml eatanol absolut dl 100 ml hasil akhir, misalnya pembuatan etanol dilutus (70%), dibuat dari etanol 96%. Ambil x ml etanol 96% buat jadi 100 ml etanol yg kadarnya 70%, kekurangan volumenya ditambahkan aqua destd. % v/b: Digunakan utk menyatakan jl zat cair dl 100 g bhn padat. Misalnya kadar minyak anisi 10%, berarti dl 100 g biji anisi mgdg 10 ml minyak anisi

  • Penakar obat:-Sendok makan = Cochlear cibarium = 15 ml-Sendok bubur = Cochlear pultis = 8 ml-Sendok teh= Cochlear theae = 5 ml-Gelas obat = diberi tanda dl satuan ml atau ekivalen dg g-Penetes obat (standar penetes)= 1 g aqua dest 1 ml = 20 tetes pd suhu 20 C. Diameter bgn luar penetes 3 mm, bgn dl 0,6 mm.

    Contoh perhitungan dosis dan latihan:Pasien bernama Joko umur 15 thn, BB 40 kg datang ke praktek dokter Lusi setelah 3 hari mengalami demam, sakit kerongkongan, nyeri otot dan hidung tersumbat disertai batuk berdahak yang purulen. Tentukan terapinya

  • R/ Amoxsan capsulS 3dd cap R/ Sistenol caplet s tdd capR/ Cohistan syrS 1 dd R/ Indexon tabS 3 dd tabPro: Joko (15 thn, 40 kg, alamat: Jln Japakeh 25 B.Aceh)

    Berapa dosis obat tsb diatas untuk Joko?

    Catatan: Dosis dpt dihitung berdasarkan umur, BB atau LPT

    Dosis lazim oral/dosis terapi dl Farmakope edisi III utk Amoxicillin = Ampisillin 250 500 mg/kali, 1 2 g/hariDosis lazim oral amoxicillin dl MIMS untuk dewasa dan anak2 atau BB > 20 kg = 250 500 mg untuk setiap 8 jam (3 kali sehari)

  • Dosis amoxicillin untuk Joko umur 15 tahun n/20 x dosis dewasa = 15/20 x 500 mg = 375 mg/kaliDosis lazim dl FI untuk Parasetamol/ acetaminofen Dosis oral 1 x pki = 500 mg; 1 hr pki 500 mg 2 g Sistenol tdd parasetamol 500 mg & asetil sistein 200 mg (MIMS) Dosis lazim dl MIMS utk dewasa & anak2 > 11 thn = 1 tablet = 500 mgDosis acetaminofen utk Joko umur 15 tahun n/20 x dosis dewasa = 15/20 x 500 mg = 375 mg/ kali

    Dosis Cohistan = Chlorpheniramin maleat dl FI edisi III Dosis oral 2 4 mg/kali Dosis dl MIMS utk dewasa 3 4 kali sehari 1 tablet = 4 mg Dosis utk Joko 15 tahun 15/20 x 4 mg = 3 mg/ kali

    Dosis Indexon = Dexamethasone dl FI ed III Dosis oral 0,5 mg 2 mg /hari; bila dosis harian diambil 0,75 mg maka utk 1 x pki 0,75 mg/ 3 = 0,25 mg

  • Maka dosis obat flu buat Joko adalah sbb:

    R/ Amoxsan capsul 375 mg atau tabletm.f.pulv dtd no XVda in capS 3dd cap I

    R/ Sistenol 375 mgm.f. cap dtd no Xs tdd cap I

    R/ Cohistan tab atau 3 mgm.f. cap dtd no XS 1 dd cap I

    R/ Indexon 0,25 mg atau 1 tabletm.f.cap dtd no XIIS 3 dd cap I

    Pro: Joko (15 thn, 60 kg, alamat: Jln Japakeh 25 B.Aceh)

  • Obat migrain: Nyeri kepala sebelah (Sedang dan berat)

    R/ Ergotamin tartratParasetamol Belladonae extractFenobarbitalm.f. cap dtd no XIIS. 3dd cap IPro: Ny Aldi (25 th, BB 50 kg)

    Obat migrain (ringan dan sedang)R/ MethampyronParasetamolCaffeinExtract Belladonm.f. cap dtd no XVS 3 dd cap I sosPro: Lina (15 thn, BB 40 kg)

  • Maka dosis masing-masing obat adalah sbb:

    Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi IIIErgotamin tartrat adalah 1 mg/kali; atau 2 4 mg/ hari Dosis Ergotamin utk Ny Aldi 25 thn = 1 mg

    Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Parasetamol adalah 500 mg/ kali; 500 mg 2g /hariDosis Parasetamol utk Ny Aldi 25 thn = 500 mg

    Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Belladonae extract adalah 10 20 mg /kali; 30 -60 mg/hrDosis Belladon extract utk Ny Aldi 25 thn = 10 mg

    Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Fenobarbital utk sedatif adalah 15 30 mg/ kali; 45 90 mg/hrDosis fenobarbital utk Ny Aldi 25 thn = 20 mg

    Catatan:Paracetamol tablet= 500 mgBelladon extr tablet= 10 mgFenobarbital tablet= 15, 30, 50, 100 dan 300 mg

  • Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Methampyron 500 mg/kali; 500 mg 1,5 g/hrDosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 500 mg = 375 mg, karena bkj sinergis dg parasetamol dosis diturunkan menjadi 250 mg atau tablet

    Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Parasetamol 500 mg/kl; 500 mg 2 g/hrDosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 500 mg = 375 mg, boleh diturunkan menjadi 250 mg atau tablet

    Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi IIICaffein 100 -200 mg/kali; 300 600 mg/ hrDosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 100 mg = 75 mg

    Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi IIIExtract Belladon adalah 10 20 mg /kali; 30 -60 mg/hrDosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 10 mg = 7,5 mg atau tablet

  • Obat migrain: Nyeri kepala sebelah (Sedang dan berat)

    R/ Ergotamin tartrat 1 mg Parasetamol1 tablet Belladonae extr 1 tablet Fenobarbital1 tabletm.f. cap dtd no XIIS. 3dd cap IPro: Ny Aldi (25 th, BB 50 kg)

    Obat migrain (ringan dan sedang)R/ Methampyron tablet Parasetamol tablet Caffein 75 mg Extract Belladon tabletm.f. cap dtd no XVS 3 dd cap I , sosPro: Lina (15 thn, BB 40 kg)

  • Cth perhitungan dosis obat berdasarkan berat badan

    R/ ParasetamolPhenobarbitalFenitoin Vitamin B1m.f.pulv dtd no XXS tdd pulv IPro: Siska (5 th, BB 20 kg,jl taman siswa 7, merduati, b.Aceh)CatatanLihat daftar dosis dewasa pd daftar dosisUtk dosis obat berdasarkan berat badan, htg dosis obat utk pasien anda berdasarkan berat badanUtk dosis obat berdsrkan umur, htg dosis obat utk pasien anda berdsrkn umurDmk juga kalau berdsrkn Luas Permukaan Tubuh

  • Lihat daftar dosis anak untuk:Parasetamol utk 5 th : 100-200 mg/kali; 400-800 mg/hrDosis utk siska 5 th = 100 mg / kali2. Fenobarbital sbgi antiepilepsi utk 5 th 30 -100 mg/kali; Dosis utk siska 5 th = 50 mg / kali3. Fenitoin sbgi antiepilepsi 5 th = 1,5 4 mg/kg BB/kaliDosis utk siska 5 th = 2 mg x 20 = 40 mg/ kali4. Vit B1 : 0,5 0,7 mg/hr atau 0,9 mg/hrDosis utk siska 5 th = 0,7 mg/3 = 0,23 mg/kali

  • R/ Parasetamol0,1Phenobarbital0,05Fenitoin 0,04Vitamin B10,23 mgm.f.pulv dtd no XXS tdd pulv IPro: Siska (5 th, BB 20 kg)

    R/ Parasetamol2Phenobarbital1Fenitoin 0,8Vitamin B14,6 mgm.f.pulv no XXS tdd pulv IPro: Siska (5 th, BB 20 kg)

  • Dit: Berapa dosis obat tersebut untuk lestari dan tuliskan resepnyaJawab: Dosis erithromisin stearat utk umur
  • Dik: Pasien bernama Ella umur 5 tahun, berat badan 30 kg. Diberi terapi dengan parasetamol, dekstrometorfan, CTM, GG, Vit. C, menthol dan Syrup thymi 50 ml, obat dibuat dalam bentuk elixir 150 ml; aturan pakai 3xsehari 1 sendok tehDit: Hitung dosis untuk satu kali pemakaian dan berapa jlh semua obat utk eliksir 150 ml ?Jwb: Dosis Parasetamol untuk 5-10 tahun = 100 - 200 mg/kali 400 - 800mg/hari Dosis Dektrometorfan = 1 mg/ kg BB/ hari dibagi dalam 3-4 dosis Dosis CTM = 0,35 mg/kg BB/ hari dibagi 4 dosis Dosis Gliseril Ghayakol = 125-200 mg/kali; 275-600 mg/hari Vit.C = 30-40mg/hari dibagi 3-4 dosis

    Dosis 1x pemakaianParasetamol = 100-200mgDekstrometorfan = 1 mg x 30 (BB) = 30 mg/ hari atau 10 mg/kali (3xsehari )CTM = 0,35 mg x 30 (BB) = 10,5 mg/hari atau 3,5 mg/kaliGG = 125 200 mg/kaliVit.C= 30-40mg/hari atau 10mg/kali

    Jumlah obat untuk eliksir 150 ml 150ml/5mlx 1 sdk the = 30 sendok tehMaka utk 150 ml eliksir dibutuhkan:Parasetamol= 30 x 100 mg = 3 g(dlm range 100 - 200mg)Dekstrometorfan= 30 x 10 mg = 0,3 gCTM= 30 x 3,5 mg = 0,105 gGG= 30 x 125 mg = 0,375 g(dlm range 125-200mg)Vit. C= 30 x 10 mg = 0,3 g(dlm range 10-13mg)

    Tidak dihitung BJ karena jumlah dlm satuan ml

  • *