5
Penggunaan Power Steering Pemakaian penguat tenaga kemudi dengan cara yang benar akan menjaga sistem ini tetap awet dan tahan lama, berikut adalah uraian pemakaian power steering dengan baik dan benar. 1. Memeriksa dan Mengganti Oli Power Steering Secara Berkala Periksalah kondisi oli power steering, apabila oli tersebut sudah berubah warna segera ganti dengan oli baru. Perubahan warna oli ini disebabkan perubahan suhu yang tinggi akibat adanya tekanan tinggi dari pompa oli. Oli Power Steering sebaiknya diganti setelah 25.000 km pemakaian. Mengganti oli dapat mencegah kotoran yang bisa mengendap di saluran Power Steering akibat dari oli yang sudah tidak bagus lagi. Kalau oli yang telah lama dibiarkan terus, pastinya akan mengurangi kemampuan kerja serta dapat dapat mengakibatkan keausan pada power steering tersebut. 2. Pastikan Tekanan Angin pada Ban Selalu dalam Keadaan Standar

Penggunaan Power Steering

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penggunaan Power Steering

Penggunaan Power Steering

Pemakaian penguat tenaga kemudi dengan cara yang benar akan menjaga sistem ini tetap

awet dan tahan lama, berikut adalah uraian pemakaian power steering dengan baik dan benar.

1. Memeriksa dan Mengganti Oli Power Steering Secara Berkala

Periksalah kondisi oli power steering, apabila oli tersebut sudah berubah warna segera

ganti dengan oli baru. Perubahan warna oli ini disebabkan perubahan suhu yang tinggi akibat

adanya tekanan tinggi dari pompa oli. 

Oli Power Steering sebaiknya diganti setelah 25.000 km pemakaian. Mengganti oli dapat

mencegah kotoran yang bisa mengendap di saluran Power Steering akibat dari oli yang sudah

tidak bagus lagi. Kalau oli yang telah lama dibiarkan terus, pastinya akan mengurangi

kemampuan kerja serta dapat  dapat mengakibatkan keausan pada power steering tersebut.

2. Pastikan Tekanan Angin pada Ban Selalu dalam Keadaan Standar

Ban merupakan salah satu piranti vital kendaraan selain, berfungsi sebagai “sepatu”, ban 

juga digunakan sebagai output untuk menentukan arah dan dapat mempengaruhi kinerja power

steering. Usahakan agar kondisi ban selalu dalam keadaan yang baik dan hindari keausan

maupun kurangnya tekanan angin karena dapat menyebabkan beban power steering menjadi

berat sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen.

3. Jangan 'Banting Habis' Power Steering

Page 2: Penggunaan Power Steering

Akibat lahan parkir sempit, banyak pengendara kesulitan saat memarkir mobil. Bila ingin

praktis dan cepat, kemudi diputar sampai mentok. 'Banting habis' setir sampai mentok ke kiri

maupun ke kanan.

Tetapi hati-hati. Khususnya, bagi pengendara yang mengemudikan mobil dengan power

steering. Bersabarlah sedikit. Pengguna mobil dengan power steering sebaiknya tidak memutar

kemudi sampai mentok ke sudut kiri maupun kanan. Bila terlanjur mentok, segera putar balik.

Cukup putar balik sedikit saja. Yang penting tidak mentok.

Karena saat power steering mentok, tekanan minyak power steering berada di posisi

paling tinggi. Temperatur pun jadi naik. Ruangan yang panas ini kurang baik bagi komponen-

komponen power steering yang terbuat dari karet. Seal pompa, rack and pinion, atau selang-

selang misalnya. Bila terkena suhu yang tinggi terus-menerus, bahan-bahan dari karet (seal)

tersebut akan cepat aus, keras dan tidak elastis lagi. Yang lebih berbahaya lagi, suhu berlebih itu

bisa menyebabkan seal jebol.

Biasanya, keausan seall akan menyebabkan power steering bocor. Karet-karet tidak

menutup rapat dan oli power steering merembes keluar sistem. Berikutnya, fungsi dan performa

power steering akan menurun. Sangatlah menyebalkan bila sudah mengadopsi power steering,

tetapi saat memutar kemudi tetap terasa berat.

Jadi, hati-hati memutar kemudi power steering. Selain saat memarkir mobil, kebiasaan

membanting habis putaran kemudi ini umumnya terjadi juga di saat melewati tikungan tajam dan

U turn.

4. Belokkan Steer dengan Cara yang Benar

Page 3: Penggunaan Power Steering

Usahakan untuk selalu mengendarai mobil secara halus, terutama saat berbelok/menikung

untuk tidak menahan kemudi dalam posisi mentok atau patah terlalu lama. Apabila kemudi

dibelokkan secara patah akan menyebabkan suhu yang tinggi pada satu bagian sisi Rack Pinion

Steer sehingga daya tahan Seal/Gasket yang ada tidak kuat yang menyebabkan kebocoran.

5. Luruskan Posisi Roda Depan Saat Parkir

Saat kendaraan diparkir sebaiknya semua roda kendaraan dalam keadaaan lurus. Bila hal

ini tidak dilakukan, pada jenis Power Steering Rack & Pinion yang biasa digunakan pada tipe

sedan dan minibus akan menimbulkan kebocoran dalam waktu yang lama. Hal ini disebabkan

karena bila kemudi diparkirkan dalam keadaan berbelok As Rack Steer (Bootster) dapat

menimbulkan perubahan suhu yang dapat membuat komponen karet Bootster cepat sobek/alot

sehingga kotoran atau air dapat masuk dan dapat merusaknya.

6. Perhatikan dan Periksa Kondisi Kaki-Kaki

Periksalah sektor kaki-kaki kendaraan minimal sebulan sekali karena sektor ini juga

berhubungan dengan power steering.  Antara Balljoint roda, Tie rod dan Long Tie rod bekerja

saling berhubungan juga dengan power steering karena saat komponen tersebut bekerja seperti

berbelok, maka sistem power steering juga ikut bekerja sehingga apabila komponen kaki-kaki

tersebut bermasalah, kemungkinan besar sistem kerja power steeringnya juga akan mengalami

masalah.