Upload
auroradanista
View
407
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
5/10/2018 PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penghambatan-perkecambahan-ok 1/7
PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN
Oleh
Afifi Rahmadetiassani (083112620150008)
LABORATORIUM BOTANI, FAKULTAS BIOLOGI
5/10/2018 PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penghambatan-perkecambahan-ok 2/7
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
2010
I. Pendahuluan
Alelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara
makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia
(Rohman, 2001). Sedangkan menurut Odum (1971) dalam Rohman (2001) alelopati
merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yang menghasilkan zat
kimia dan dapat menghambat pertumbuhan jenis yang lain yang tumbuh bersaing
dengan tumbuhan tersebut. Istilah ini mulai digunakan oleh Molisch pada tahun 1937
yang diartikan sebagai pengaruh negatif dari suatu jenis tumbuhan tingkat tinggi
terhadap perkecambahan, pertumbuhan, dan pembuahan jenis-jenis lainnya.
Kemampuan untuk menghambat pertumbuhan tumbuhan lain merupakan akibat
adanya suatu senyawa kimia tertentu yang terdapat pada suatu jenis tumbuhan. Dalam
Rohman (2001) disebutkan bahwa senyawa-senyawa kimia tersebut dapat ditemukan
pada jaringan tumbuhan (daun, batang, akar, rhizoma, bunga, buah, dan biji)
(http://doelsyifa.wordpress.com/2009/12/11/ada-apa-dengan-alelopati/).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa senyawa-senyawa tersebut dapat terlepas dari jaringan tumbuhan melalui berbagai cara yaitu melalui penguapan, eksudat akar,
pencucian, dan pembusukan bagian-bagian organ yang mati. Proses-proses tersebut
melalui penjelasan berikut ini (http://iqbalali.com/2008/01/23/alelopati/).
1. Penguapan. Senyawa alelopati ada yang dilepaskan melalui penguapan.
Beberapa genus tumbuhan yang melepaskan senyawa alelopati melalui
penguapan adalah Artemisia, Eucalyptus, dan Salvia. Senyawa kimianya
termasuk ke dalam golongan terpenoid. Senyawa ini dapat diserap oleh
tumbuhan di sekitarnya dalam bentuk uap, bentuk embun, dan dapat pula
masuk ke dalam tanah yang akan diserap akar.
2. Eksudat akar. Banyak terdapat senyawa kimia yang dapat dilepaskan oleh
akar tumbuhan (eksudat akar), yang kebanyakan berasal dari asam-asam
benzoat, sinamat, dan fenolat.
2
5/10/2018 PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penghambatan-perkecambahan-ok 3/7
3. Pencucian. Sejumlah senyawa kimia dapat tercuci dari bagian-bagian
tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah oleh air hujan atau tetesan
embun. Hasil cucian daun tumbuhan Crysanthemum sangat beracun, sehingga
tidak ada jenis tumbuhan lain yang dapat hidup di bawah naungan tumbuhan
ini.
4. Pembusukan organ tumbuhan. Setelah tumbuhan atau bagian-bagian
organnya mati, senyawa-senyawa kimia yang mudah larut dapat tercuci
dengan cepat. Sel-sel pada bagian-bagian organ yang mati akan kehilangan
permeabilitas membrannya dan dengan mudah senyawa-senyawa kimia yang
ada didalamnya dilepaskan. Beberapa jenis mulsa dapat meracuni tanaman
budidaya atau jenis-jenis tanaman yang ditanam pada musim berikutnya.
Selain melalui cara-cara di atas, pada tumbuhan yang masih hidup dapat
mengeluarkan senyawa alelopati lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang
di bawah tanah. Demikian juga tumbuhan yang sudah matipun dapat melepaskan
senyawa alelopati lewat organ yang berada di atas tanah maupun yang di bawah
tanah. Rohman (2001) menyebutkan bahwa senyawa-senyawa kimia tersebut dapatmempengaruhi tumbuhan yang lain melalui penyerapan unsur hara, penghambatan
pembelahan sel, pertumbuhan, proses fotosintesis, proses respirasi, sintesis protein,
dan proses-proses metabolisme yang lain (http://iqbalali.com/2008/01/23/alelopati/).
Anonim (tanpa tahun) menjelaskan tentang pengaruh alelopati terhadap
pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut :
(http://iqbalali.com/2008/01/23/alelopati/).
• Senyawa alelopati dapat menghambat penyerapan hara yaitu dengan
menurunkan kecepatan penyerapan ion-ion oleh tumbuhan.
• Beberapa alelopat menghambat pembelahan sel-sel akar tumbuhan.
• Beberapa alelopat dapat menghambat pertumbuhan yaitu dengan
mempengaruhi pembesaran sel tumbuhan.
3
5/10/2018 PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penghambatan-perkecambahan-ok 4/7
• Beberapa senyawa alelopati memberikan pengaruh menghambat respirasi
akar.
• Senyawa alelopati memberikan pengaruh menghambat sintesis protein.
• Beberapa senyawa alelopati dapat menurunkan daya permeabilitas membran
pada sel tumbuhan.
• Senyawa alelopati dapat menghambat aktivitas enzim.
Rice (1974) dalam Salempessy (1998) dalam Tetelay (2003) juga menjelaskan
bahwa senyawa alelopat dapat menyebabkan gangguan atau hambatan pada
perbanyakan dan perpanjangan sel, aktifitas giberalin dan Indole Acetid Acid ( IAA ),
penyerapan hara, laju fotosintesis, respirasi, pembukaan mulut daun, sintesa protein,
aktivitas enzim tertentu dan lain-lain. Selain itu Patrick (1971) dalam Salampessy
(1998) dalam Tetelay (2003) menyatakan bahwa hambatan allelopati dapat pula
berbentuk pengurangan dan kelambatan perkecambahan biji, penahanan pertumbuhan
tanaman, gangguan sistem perakaran, klorosis, layu, bahkan kematian tanaman.
(http://doelsyifa.wordpress.com/2009/12/11/ada-apa-dengan-alelopati/)
Alelopati tentunya menguntungkan bagi spesies yang menghasilkannya,namun merugikan bagi tumbuhan sasaran. Oleh karena itu, tumbuhan-tumbuhan yang
menghasilkan alelokimia umumnya mendominasi daerah-daerah tertentu, sehingga
populasi hunian umumnya adalah populasi jenis tumbuhan penghasil alelokimia.
Dengan adanya proses interaksi ini, maka penyerapan nutrisi dan air dapat
terkonsenterasi pada tumbuhan penghasil alelokimia dan tumbuhan tertentu yang
toleran terhadap senyawa ini. (http://doelsyifa.wordpress.com/2009/12/11/ada-apa-
dengan-alelopati/)
Proses pembentukkan senyawa alelopati sungguh merupakan proses interaksi
antarspesies atau antarpopulasi yang menunjukkan suatu kemampuan suatu
organisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup dengan berkompetisi dengan
organisme lainnya, baik dalam hal makanan, habitat, atau dalam hal lainnya.
(http://doelsyifa.wordpress.com/2009/12/11/ada-apa-dengan-alelopati/)
4
5/10/2018 PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penghambatan-perkecambahan-ok 5/7
Tumbuhan yang bersifat sebagai alelopat mempunyai kemampuan bersaing
yang lebih hebat sehingga pertumbuhan tanaman pokok lebih terhambat, dan hasilnya
semakin menurun. Namun kuantitas dan kualitas senyawa alelopati yang dikeluarkan
oleh tumbuhan dapat dipengaruhi oleh kerapatan tumbuhan alelopat, macam
tumbuhan alelopat, saat kemunculan tumbuhan alelopat, lama keberadaan tumbuhan
alelopat, habitus tumbuhan alelopat, kecepatan tumbuh tumbuhan alelopat, dan jalur
fotosintesis tumbuhan alelopat (C3 atau C4).
(http://doelsyifa.wordpress.com/2009/12/11/ada-apa-dengan-alelopati/)
II. Tujuan
Melihat bagaimana pengaruh ekstrak dari buah tomat muda dan tomat tua
terhadap pertumbuhan kecambah benih tomat dan kecambah benih cabai.
III.Metodologi
Alat :
1. Beaker glass
2. Blender
3. Kain penyaring
4. Cawan Petri
5. Kertas merang
6. CorongBahan :
1. Buah tomat (muda, matang)
2. Benih tomat
3. Benih cabe
4. Akuades
Cara kerja :
1. Masing-masing buah tomat ditimbang 100 g, potong sampai halus lalu
dimasukkan kedalam blender, ditambah akuades 100 mL dan digiling sampai
halus selama 5 menit.
2. Masing-masing disaring, sehingga diperoleh ekstrak buah tomat.
3. Cawan petri disiapkan, dilapisi dengan kertas merang tiga lembar, biji tomat
dan biji cabe disebar sebanyak 15 biji/cawan petri.
4. Selanjutnya ekstrak tomat tadi diambil dengan pipet dan disiramkan ke
masing-masing cawan petri yang telah disebar benih tomat dan cabe.
5
5/10/2018 PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penghambatan-perkecambahan-ok 6/7
Penyiraman ini dilakukan setiap hari, jangan sampai kekeringan selama
percobaan berlangsung, sampai umur tujuh hari. Untuk kontrol disiram
akuades.
5. Pertumbuhan benih diamati, dicatat yang lebih dahulu berkecambah dan yang
paling lambat.
IV.Hasil dan Pembahasan
AllelopatiBenih Tanaman
Tomat Cabai
Kontrol (Akuadestilata) Tumbuh semua Tumbuh semua
Tomat Muda
Tidak tumbuh
Tidak tumbuh
Tidak tumbuh
Tidak tumbuh
Tomat TuaTidak tumbuh
Tidak tumbuh
Tidak tumbuh
Tidak tumbuh
Dari hasil pengamatan selama tujuh hari, tidak ada pertumbuhan benih baik
benih tomat maupun benih cabe. Pada kontrol yang hanya disiram dengan air juga
tidak mengalami pertumbuhan benih. Hal tersebut mungkin dikarenakan :
1. Biji yang digunakan tidak bagus (rusak), bila biji rusak maka tidak akan ada
perkecambahan.
2. Biji mengalami dormansi. Biji yang digunakan memiliki selaput yang keras,
sehingga air sulit masuk
3. Waktu pengamatan yang kurang lama, karena biji mengalami dormansi
sehingga sel pelindungnya tidak tembus air bila sel pelindungnya tembus air
harus menunggu waktu yang lama.
4. Penggunaan media berupa kertas merang. Dalam hal ini media kertas merang
kurang efektif karena pada kontrol kelompok lain menggunakan kapas danmengalami perkecambahan. Bila benih tersebut tumbuh di kertas merang agak
sulit karena kertas merang permukaanya keras sehingga tidak dapat ditembus
akar tomat maupun cabai yang ukuran akarnya kecil.
6
5/10/2018 PENGHAMBATAN PERKECAMBAHAN ok - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/penghambatan-perkecambahan-ok 7/7
Menurut literatur yang saya peroleh, tomat muda menunjukkan sifat
autotoxic, dimana menghambat pertumbuhan anakan atau individu sejenis yang lain.
Sedangkan tomat tua lebih menunjukkan sifat antitoxic, dimana menghambat
pertumbuhan tanaman lain yang tidak sejenis. Kemampuan allelopati ini bergantung
pada kandungan zat-zat alelopat pada kedua tomat, namun pada intinya keduanya
sama-sama dapat menghasilkan zat alelopati yang tidak jauh berbeda.
Zat allelopati ini akan membaut tanaman lain mengalami penghambatan pada
perkecambahanya. Proses ini beralangsung secara kimiawi dan juga ditentukan oleh
kondisi alam, utamanya substrat
V. Kesimpulan
Ekstark tomat muda menunjukkan sifat autotoxic dan ekstrak tomat tua
menunjukkan sifat antitoxic.
Daftar Pustaka
http://doelsyifa.wordpress.com/2009/12/11/ada-apa-dengan-alelopati/. Diakses pada
tanggal 18 Desember 2010.
http://iqbalali.com/2008/01/23/alelopati/. Diakses pada tanggal 18 Desember 2010.Matondang, I., K. Dwiyono, Yarni, dan Yenisbar. Penuntun Praktikum Fisiologi
Tumbuhan. Laboratorium Botani Fakultas Biologi Universitas Nasional.
Jakarta. 2009.
7