6
Penghindaran pajak Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pa- jak adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam pe- mungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara. Perlawanan terhadap pajak ter- diri dari perlawanan aktif dan perlawanan pasif. 1 Perlawanan pasif terhadap pajak Perlawanan yang inisiatifnya bukan dari wajib pajak itu sendiri tetapi terjadi karena keadaan yang ada di sekitar wajib pajak itu. Hambatan-hambatan tersebut berasal da- ri struktur ekonomi, perkembangan moral dan intelektual penduduk, dan teknik pemungutan pajak itu sendiri. 1.1 Struktur Ekonomi Contoh: Pajak penghasilan yang diterapkan pada masya- rakat agraris. Padahal pajak ini diperuntukkan untuk ma- syarakat di negara industri. Dalam pajak ini, wajib pajak dituntut untuk menghitung sendiri pendapatan nettonya. Untuk itu diperlukan adanya pembukuan. Namun, meng- hitung pendapatan netto akan sangat sulit dilakukan oleh masyarakat agraris. Selain karena pencatatan pendapat- an yang akurat sulit dilakukan, mereka juga tidak mampu melakukan pembukuan. Karena itu, timbullah perlawan- an pasif terhadap pajak. Untuk menghindari hal ini, pa- jak ditentukan dengan perkiraan jumlah bulat atas dasar pendapatan kadastral/nilai sewa, ataupun atas dasar luas- nya tanah yang dikerjakan. Di negara berkembang, biasanya negara agraris menghu- bungkan besarnya penghasilan netto dengan luas kepe- milikan atas tanah dan dihubungkan dengan tingkat ke- suburan tanah. Indonesia mengambil jalan keluar untuk masyarakat kecil yang tidak bisa melakukan pembukuan dengan menggunakan norma perhitungan. Norma per- hitungan dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak. Wajib pajak tinggal menghitung berapa omsetnya dikalikan de- ngan norma perhitungannya. 1.2 Perkembangan Intelektual dan Moral Penduduk Perlawanan pasif yang timbul dari lkemahnya sistem kon- trol yang dilakukan oleh fiscus ataupun karena objek pa- jak itu sendiri sulit untuk dikontrol. Contoh: Pajak kepemilikan permata yang diterapkan di Belgia. Permata adalah benda yang kecil dan sulit dikon- trol keberadaannya. Sehingga bisa saja pemilik permata menyembunyikan permata ini agar terhindar dari penge- naan pajak. 1.3 Cara Hidup Masyarakat di Suatu Ne- gara Contoh: masyarakat yang hidup di daerh tropis yang ha- nya memiliki dua musim sehingga memungkinkan mere- ka bekerja sepanjang tahun. Hal ini bisa mengakibatkan mereka bekerja lebih santai dan hasilnya tidak optimal. Pendapatan mereka lebih sedikit sehingga penerimaan negara pun kurang. Berbeda dengan masyarakat yang tinggal di daerah subtropis yang memiliki empat musim. Sebelum teknologi berkembang, mereka tidak bisa be- kerja di musim dingin. Karena itu, mereka harus bekerja keras di musim yang lainnya agar kebutuhan di musim di- ngin bisa terpenuhi. Hasilnya, mereka bisa menghasilhan pendapatan yang lebih banyak sehingga uang yang masuk ke kas negara pun lebih banyak. 1.4 Teknik Pemungutan Pajak Itu Sendiri Contoh: untuk pajak yang cara perhitungannya rumit dan memerlukan pengisian formulir yang rumit pula, ma- ka perlu diadakan penyuluhan pajak untuk menghinda- ri adanya perlawanan pasif terhadap pajak. Jadi, setiap tahun, peugas pajak melakukan penyuluhan dari kantor perpajakan mulai dari pusat sampai ke daerah. Perlawanan pasif sangat kuat dirasakan oleh pajak lang- sung dari pada pajak tidak langsung. Hal ini disebabkan oleh karena cara perhitungan pajak tidak langsung lebih sederhana dari pajak langsung. Di negara berkembang, pajak tidak langsung lebih besar dari pajak langsung. Se- dangkan di negara maju, pemasukan negara dari pajak langsung lebih besar dari pada pemsukan negara dari pa- jak tidak langsung. Pajak tidak langsung hanya meru- pakan pelengkap dari pajak langsung. Namun, dari pa- jak tidak langsung ada masalah ketidakadilan. Sebagai contoh, cukai tembakau yang dikenakan pada orang yang merokok. Jika ada konglomerat dan tukang becak yang merokok, mereka akan dikenakan cukai tembakau yang sama besarnya walaupun mereka memiliki kemampuan ekonomi yang jauh berbeda. 1

Penghindaran pajak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PERPAJAKAN

Citation preview

  • Penghindaran pajak

    Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pa-jak adalah hambatan-hambatan yang terjadi dalam pe-mungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnyapenerimaan kas negara. Perlawanan terhadap pajak ter-diri dari perlawanan aktif dan perlawanan pasif.

    1 Perlawanan pasif terhadap pajakPerlawanan yang inisiatifnya bukan dari wajib pajak itusendiri tetapi terjadi karena keadaan yang ada di sekitarwajib pajak itu. Hambatan-hambatan tersebut berasal da-ri struktur ekonomi, perkembangan moral dan intelektualpenduduk, dan teknik pemungutan pajak itu sendiri.

    1.1 Struktur Ekonomi

    Contoh: Pajak penghasilan yang diterapkan pada masya-rakat agraris. Padahal pajak ini diperuntukkan untuk ma-syarakat di negara industri. Dalam pajak ini, wajib pajakdituntut untuk menghitung sendiri pendapatan nettonya.Untuk itu diperlukan adanya pembukuan. Namun, meng-hitung pendapatan netto akan sangat sulit dilakukan olehmasyarakat agraris. Selain karena pencatatan pendapat-an yang akurat sulit dilakukan, mereka juga tidak mampumelakukan pembukuan. Karena itu, timbullah perlawan-an pasif terhadap pajak. Untuk menghindari hal ini, pa-jak ditentukan dengan perkiraan jumlah bulat atas dasarpendapatan kadastral/nilai sewa, ataupun atas dasar luas-nya tanah yang dikerjakan.Di negara berkembang, biasanya negara agraris menghu-bungkan besarnya penghasilan netto dengan luas kepe-milikan atas tanah dan dihubungkan dengan tingkat ke-suburan tanah. Indonesia mengambil jalan keluar untukmasyarakat kecil yang tidak bisa melakukan pembukuandengan menggunakan norma perhitungan. Norma per-hitungan dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak. Wajibpajak tinggal menghitung berapa omsetnya dikalikan de-ngan norma perhitungannya.

    1.2 Perkembangan Intelektual dan MoralPenduduk

    Perlawanan pasif yang timbul dari lkemahnya sistem kon-trol yang dilakukan oleh scus ataupun karena objek pa-jak itu sendiri sulit untuk dikontrol.Contoh: Pajak kepemilikan permata yang diterapkan di

    Belgia. Permata adalah benda yang kecil dan sulit dikon-trol keberadaannya. Sehingga bisa saja pemilik permatamenyembunyikan permata ini agar terhindar dari penge-naan pajak.

    1.3 Cara Hidup Masyarakat di Suatu Ne-gara

    Contoh: masyarakat yang hidup di daerh tropis yang ha-nya memiliki dua musim sehingga memungkinkan mere-ka bekerja sepanjang tahun. Hal ini bisa mengakibatkanmereka bekerja lebih santai dan hasilnya tidak optimal.Pendapatan mereka lebih sedikit sehingga penerimaannegara pun kurang. Berbeda dengan masyarakat yangtinggal di daerah subtropis yang memiliki empat musim.Sebelum teknologi berkembang, mereka tidak bisa be-kerja di musim dingin. Karena itu, mereka harus bekerjakeras di musim yang lainnya agar kebutuhan di musim di-ngin bisa terpenuhi. Hasilnya, mereka bisa menghasilhanpendapatan yang lebih banyak sehingga uang yang masukke kas negara pun lebih banyak.

    1.4 Teknik Pemungutan Pajak Itu Sendiri

    Contoh: untuk pajak yang cara perhitungannya rumitdan memerlukan pengisian formulir yang rumit pula, ma-ka perlu diadakan penyuluhan pajak untuk menghinda-ri adanya perlawanan pasif terhadap pajak. Jadi, setiaptahun, peugas pajak melakukan penyuluhan dari kantorperpajakan mulai dari pusat sampai ke daerah.Perlawanan pasif sangat kuat dirasakan oleh pajak lang-sung dari pada pajak tidak langsung. Hal ini disebabkanoleh karena cara perhitungan pajak tidak langsung lebihsederhana dari pajak langsung. Di negara berkembang,pajak tidak langsung lebih besar dari pajak langsung. Se-dangkan di negara maju, pemasukan negara dari pajaklangsung lebih besar dari pada pemsukan negara dari pa-jak tidak langsung. Pajak tidak langsung hanya meru-pakan pelengkap dari pajak langsung. Namun, dari pa-jak tidak langsung ada masalah ketidakadilan. Sebagaicontoh, cukai tembakau yang dikenakan pada orang yangmerokok. Jika ada konglomerat dan tukang becak yangmerokok, mereka akan dikenakan cukai tembakau yangsama besarnya walaupun mereka memiliki kemampuanekonomi yang jauh berbeda.

    1

  • 2 2 PERLAWANAN AKTIF TERHADAP PAJAK

    2 Perlawanan aktif terhadap pajakPerlawanan aktif adalah perlawanan yang inisiatifnyaberasal dari wajib pajak itu sendiri. Hal ini merupakanusaha dan perbuatan yang secara langsung ditujukan ter-hadap scus dan bertujuan untuk menghindari pajak ataumengurangi kewajiban pajak yang seharusnya dibayar.Ada 3 cara perlawanan aktif terhadap pajak, yaitu: Peng-hindaran Pajak (Tax Avoidance), Pengelakan Pajak (TaxEvation), Melalaikan Pajak.

    2.1 Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)Penghindaran pajak terjadi sebelum SKP keluar. Dalampenghindaran pajak ini, wajib pajak tidak secara jelasmelanggar undang-undang sekalipun kadang-kadang de-ngan jelas menafsirkan undang-undang tidak sesuai de-ngan maksud dan tujuan pembuat undang-undang.Penghindaran pajak dilakukan dengan 3 cara, yaitu:Menahan DiriYang dimaksud dengan menahan diri yaitu wajib pajaktidak melakukan sesuatu yang bisa dikenai pajak. Con-toh:

    Tidak merokok agar terhindar dari cukai tembakau Tidak menggunakan ikat pinggang dari kulit ularatau buaya agar terhindar dari pajak atas pemakai-an barang tersebut. Sebagai gantinya, menggunakanikat pinggang dari plastik.

    Pindah LokasiMemindahkan lokasi usaha atau domisili dari lokasi yangtarif pajaknya tinggi ke loksi yang tarif pajaknya rendah.Contoh:Di Indonesia, diberikan keringanan bagi investor yangingin menanamkan modalnya di Indonesia Timur. Na-mun, pindah lokasi tidak semudah itu dilakukan oleh wa-jib pajak. Mereka harus memikirkan tentang transporta-si, akomodasi, SDM, SDA, serta fasilitas-fasilitar yangmenunjang usaha mereka. Hal ini harus sesuai dengankentungan yang akan mereka dapatkan dan keringananpajak yang mereka peroleh. Biasanya, hal ini jarang ter-jadi. Yang terjadi hanya pada pengusaha yang baru mem-buka usaha, atau perusahaan yang akan membuka cabangbaru. Mereka membuka cabang baru di tempat yang tarifpajaknya lebih rendah.Penghindaran Pajak Secara YuridisPerbuatan dengan cara sedemikian rupa sehinggaperbuatan-perbuatan yang dilakukan tidak terkenapajak. Biasanya dilakukan dengan memanfaatkankekosongan atau ketidak jelasan undang-undang. Halinilah yang memberikan dasar potensial penghindaranpajak secara yuridis. Contoh:

    1. Penetapan pajak khusus untuk tempat dansa umumdi Belanda. Pemerintah negeri Belanda menetapk-an pajak khusus untuk tempat dansa umum. Kare-na pengenaan pajak ini, keuntungan pengusaha ja-di berkurang. Untuk menghindari hal ini, merekamengubah status tempat dansa umum tersebut men-jadi tempat dansa khusus anggota yang keanggota-annya terbuka untuk umum. Dengan demikian, me-reka terbebas dari pengenaan pajak untuk tempatdansa umum.

    2. Di Belanda dan di Indonesia pada zaman penjajah-an Belanda, pemilik bioskop menyediakan sederetkursi gratis di barisan terdepan khusus untuk war-tawan. Dengan asumsi, setelah menonton wartawantersebut akan menulis review tentang lm tersebutdan memuat di koran/majalah mereka. Oleh peme-rintah, ini dianggap iklan gratis. Maka dari itu, di-terapkanlah pajak untuk kursi gratis tersebut. Pe-milik bioskop menghindari pengenaan pajak ini de-ngan cara mengenakan tarif masuk yang sangat mu-rah khusus untuk wartawan.

    3. Di Indonesia, untuk pegawai diberi tunjangan be-ras (in natura). Menurut undang-undang yang ber-laku, hal ini tidak boleh dibebankan sebagai biaya.Penghindarannya dengan cara: perusahaan bekerja-sama dengan yayasan dalam penyaluran tunjanganini. Perusahaan memberi uang kepada yayasan, danyayasan menyalurkannya ke pegawai dalam bentukberas. Jadi, pegawai tetap dapat beras dan hal itudibebankan sebagai biaya sehingga pajaknya berku-arang.

    Celah undang-undang merupakan dasar potensial peng-hindaran pajak secara yuridis. Suatu undang-undang di-rumuskan tidak jelas karena:1. Kesengajaan pembuat undang-undang

    Hal ini terjadi karena latar belakang pembu-at undang-undang tersebut adalah pemerintahdan parlemen, di mana parlemen mewakiliberbagai kepentingan yang berbeda dan bisasaling bertolak belakang antara satu dan yanglainnya. Dua kepentingan yang paling domin-an di parlemen adalah anggota parlemen yangmewakili kelompok buruh dan pemilik mo-dal. Apabila diajukan undang-undang yangmenyinggung dua p;ihak tersebut, diusahak-an dicarikan jalan kompromi terhadap subs-tansi masalahnya. Namun ini sulit dilakuk-an kaena menyangkut kepentingan yang ber-beda. Lalu dicarilah jalan kompromi terhadapperumuasn yang bisa diterima oleh semua pi-hak. Masing-masing pihak bebas menafsirkanundang-undang tersebut sesuai dengan kepen-tingan masing-masing pihak. Pada akhirnya,undang-undang tersebut mengambang. Bisa

  • 2.2 Pengelakan Pajak (Tax Evasion) 3

    saja wajib pajak menafsirkan sesuai kepenti-ngannya dan scus menafsirkan sesuai dengankepentingan negara.

    2. Ketidaksengajaan pembuat undang-undang

    Contoh: Pada akhir tahun 1800an, undang-undang anti-trust atau undang-undang anti mo-nopoli di Amerika Serikat yang ditujukan un-tuk pemilik modal yang berbunyi Apabilaada yang menghambat atau menghalangi per-dagangan antar negara bgaian, bisa dijatuhi hu-kuman berdasarkan undang-undang ini.

    Pada suatu kasus, serikat buruh pada perusa-haan transportasi melakukan pemogokan se-hingga perdagangan antar negara bagian ter-hambat. Pemimpin serikat buruh ini ditang-kap dan dihukum berdasarkan undang-undanganti monopoli karena dianggap menghambatperdagangan antar negara bagian. Seharus-nya undang-undang ini ditujukan untuk pemi-lik modal, bukan untuk kaum buruh. Karenaitu, pada pemilu berikutnya kaum buruh me-milih wakil-wakil mereka yang memang dalamhidupnya membela kepentingan kaum buruh.Setelah pemilu, mereka berhasil mendomina-si kursi di parlemen. Sehingga, mereka me-nambahkan undang-undang anti trust tersebutdengan kalimat undang-undang ini tidak ditu-jukan untuk kaum buruh.

    2.1.1 Apakah penghindaran pajak bisa dicela seca-ra moral?

    Menahan diriSecara moral, hal ini tidak tercela karena tidak adaorang yang akan menganggap perbuatan seorang pemi-num/perokok yangmengurangi kebiasaanmeokoknya se-bagai orang yang menghindari pajak. Malah, orang yangmengurangi, atau malah tidak merokok sama sekali di-anggap sebagai tindakan terpuji.Pindah lokasiHal ini tidak tercela karena merupakan hak asasi se-tiap orang untuk memilih tempat atau lokasi usa-ha/domisilinya.Penghindaran pajak secara YuridisHal ini masih merupakan kontroversi di kalangan paraahli.TercelaHal ini biasanya dikemukakan oleh kelompok sosialistis.Penghindaran pajak secara yuridis biasa dilakukan olehorang-orang atau badan yang penghasilannya tinggi de-ngan cara bermusyawarah untuk mengurangi pajaknya.

    Hal tersebut bisa mengakibatkan pengurangan kas nega-ra yang berimbas pada menurunnya kemampuan negarauntuk menyantuni masyrakat miskinnya.Tidak tercelaHal ini dikemukakan oleh kelompok kapitalis liberalistis.Alasannya, pada banyak putusan Mahkamah Agung dinegara Eropa Barat yang mengatakan bahwa tidak ada sa-tu orang pun yang diharuskan menafsirkan suatu undang-undang untuk kepentingan negara.

    2.2 Pengelakan Pajak (Tax Evasion)Pengelakan pajak terjadi sebelum SKP dikeluarkan. Halini merupakan pelanggaran terhadap undang-undang de-ngan maksud melepaskan diri dari pajak/mengurangi da-sar penetapan pajak dengan cara menyembunyikan seba-gian dari penghasilannya. Wajib pajak di setiap negaraterdiri dari wajib pajak besar (berasal dari multinatio-nal corporation yang terdiri dari perusahaan-perusahaanpenting nasional) dan wajib pajak kecil (berasal dari pro-fesional bebas yang terdiri dari dokter yang membukapraktek sendiri, pengacara yang bekerja sendiri, dll).Kecenderungan wajib pajak melakukan penghindaranatau pengelakan pajak (dengan asumsi negara yang mem-punyai sistem penegakan hukum yang bagus dan orang-orang yang tidak mudah disuap).

    2.3 Wajib Pajak BesarWajib pajak besar memiliki kecenderungan untuk mela-kukan penghindaran pajak (Tax Avoidance). Karena:

    Perusahaan besar memiliki biro-biro hukum atautim lawyer yang tangguh yang mampu mencari ce-lah dalam undang-undang pajak.

    Pembukuan dilakukan oleh banyak orang sehinggarisiko terjadinya kebocoran juga besar.

    Jika wajib pajak besar ingin melakukan pengelakanpajak, mereka harus memperkecil keuntungannyadi mata publik. Perusahaan yang labanya kecil, per-formancenya akan turun sehingga harga sahamnyaturun. Hal ini mengakibatkan pamornya turun didepan relasi dagangnya. Sehingga mereka akan ke-hilangan relasi yang mengakibatkan kerugian yanglebih besar dibandingkan pengurangan tarif pajak.

    2.4 Wajib Pajak KecilWajib pajak kecil cenderung melakukan pengelakan pa-jak (Tax Evation). Karena:

    Tidak punya kemampuan untuk mencari celahundang-undang pajak.

  • 4 3 PELIMPAHAN PAJAK

    Apabila dokter/profesional bebas menyembunyikansebahagian pendapatannya, kecil kemungkinan di-ketahui oleh scus karena dia sendiri yang mencatatpenghasilannya.

    Penghasilan para profesional bebas sulit dilacak olehscus karena biaya yang dibayar oleh pasien kepadadokter tidak mengurangi penghasilan kena pajak se-seorang. Biaya tersebut dianggap sebagai konsumsi.

    2.5 Akibat-Akibat Pengelakan Pajak

    2.5.1 Dalam bidang keuangan

    Pengelakan pajak merupakan pos kerugian bagi kas ne-gara karena dapat menyebabkan ketidakseimbangan an-tara anggaran dan konsekuensi-konsekuensi lain yangberhubungan dengan itu, seperti kenaikan tarif pajak, ke-adaan inasi, dll.

    2.5.2 Dalam bidang ekonomi

    Pengelakan pajak sangat memengaruhi persaingan sehatdi antara para pengusaha. Maksudnya, pengusaha yangmelakukan pengelakan pajak dengan cara menekan bi-ayanya secara tidak wajar. Sehingga, perusahaan yangmengelakkan pajak memperoleh keuntungan yang lebihbesar dibandingkan pengusaha yang jujur. Walaupun de-ngan usaha dan produktitas yang sama, si pengelak pa-jak mendapat keuntungan yang lebih besar dibandingkandengan pengusaha yang jujur.Pengelakan pajak menyebabkan stagnasi (macetnya) per-tumbuhan ekonomi atau perputaran roda ekonomi. Jikamereka terbiasa melakukan pengelakan pajak, merekatidak akan meningkatkan produktitas mereka. Untukmemperoleh laba yang lebih besar, mereka akan mela-kukan pengelakan pajak.Langkanya modal karena wajib pajak berusaha menyem-bunyikan penghasilannya agar tidak diketahui scus. Se-hingga mereka tidak berani menawarkan uang hasil peng-gelapan pajak tersebut ke pasar modal.

    2.5.3 Dalam bidang psikologi

    Jika wajib pajak terbiasa melakukan penggelapan pa-jak, itu sama saja membiasakan untuk selalu melang-gar undang-undang. Jika wajib pajak menggelapkan pa-jak, maka wajib pajak mendapatkan keuntungan bersihyang lebih besar. Jika perbuatannya melangggar undang-undang tidak diketahui oleh scus, maka dia akan senangkarena tidak terkena sangsi dan menimbulkan keinginanuntukmengulangi perbuatannya itu lagi pada tahun-tahunberikutnya dan diperluas lagi tidak hanya pada pelang-garan undang-undang pajak, tetapi juga undang-undangyang lainnya.

    2.6 Melalaikan Pajak

    Melalaikan pajak terjadi setelah SKP keluar. Melala-ikan pajak adalah menolak membayar pajak yang telahditetapkan dan menolak memenuhi formalitas-formalitasyang harus dipenuhi oleh wajib pajak dengan cara meng-halangi penyitaan.

    1. Jika wajib pajak telah menerima SKP, maka dia ha-rus membayar pajak sesuai dengan SKP tersebut.

    2. Jika wajib pajak tidak melakukannya, maka scusakan mengirim surat teguran.

    3. Jika belum dibayar juga, maka diterbitkanlah suratpaksa yang kekuatannya sama dengan putusan pe-ngadilan yang berlaku.

    4. Setelah 2 x 24 jam wajib pajak belummembayar ju-ga, maka diterbitkan surat penyitaan yaitu surat per-intah untuk melakukan penyitaan pada harta wajibpajak itu.

    Wajib pajak akan melakukan usaha untuk menghalangipenyitaan itu dengan cara kasar dan cara halus.Cara kasar: yaitu saat juru sita datang, dilepaskan anjingherder untuk mengusir juru sita tersebut. Ataupun meng-ancam dengan golok.Cara halus: yaitu dengan cara mengalihk-an/memindahtangankan semua harta wajib pajakke tangan orang lain atau keluarganya secara pura-pura.Untuk memunculkan harta yang tersembunyi ini, makawajib pajak disandera. Karena melalaikan pajak buka-nlah perbuatan pidana, maka jika wajib pajak disandera,biaya makan dan minum ditanggung oleh DirektoratJenderal Pajak. Sandera diberlakukan untuk orang yangberutang, baik utang publik maupun perdata (menurutHIR). Tetapi, ada edaran dari MA bahwa untuk utangperdata, orang yang berutang tidak disandera karenaposisi orang yang berutang lebih lemah. Untuk utangpajak termasuk utang publik. Karena itu wajib pajakyang tidak membayar pajak akan disandera.

    3 Pelimpahan PajakH. J. Hofstra, ahli hukum pajak dari Belanda, menam-bahkan bahwa salah satu bentuk perlawanan aktif pajakyaitu pelimpahan pajak. Hal ini biasa dilakukan olehwajib pajak dengan melimpahkan kewajiban pajak lang-sungnya ke pihak lain atau pihak ke tiga. Hal ini adalahpelanggaran undang-undang karena pajak langsung dike-nakan kepada wajib pajak untuk wajib pajak itu sendiritidak boleh dilimpahkan kepada orang lain. Karena wa-jib pajak itu sendiri merupakan destinator.Contoh pelimpahan pajak:

  • 5Pajak penghasilan (yang seharusnya dibayar sendiri olehperusahaan) dilimpahkan ke dalam harga barang yang di-jual ke masyarakat. Hal ini mengakibatkan harga barangmenjadi lebih tinngi dari yang seharusnya. Pelimpahanpajak ini melanggar undang-undang.

    4 Kompensasi Pajak

    4.1 Secara NegatifReaksi lain sebagai gejala perlawanan terhadap pajak ya-itu kompensasi pajak secara negatif. Kompensasi pajaksecara negatif yaitu: melepaskan pekerjaan sampinganuntuk menghindari tarif pajak yang lebih tinggi.Contoh: A adalah seorang akuntan yang bekerja full ti-me di sebuah perusahaan. Gaji per tahunnya Rp 40 juta.Menurut UU PPh, tarif pajaknya 25%. Setelah mem-punyai pekerjaan sampingan, pendapatannya menjadi Rp60 juta/tahun. Karena kenaikan ini, tarif pajaknya men-jadi 35%. Karena terkena tarif pajak yang lebih tinggi,maka dia melepas pekerjaan sampingan tersebut.

    4.2 Secara PositifKompensasi pajak secara positif bukan merupakan per-lawanan terhadap pajak. Hal ini bahkan menguntungkanbagi kas negara.Contoh: B adalah seorang akuntan di sebuah perusahaandengan pendapatan Rp 40 juta/tahun. Setelah mempu-nyai pekerjaan sampingan, pendapatannya menjadi Rp60 juta/tahun. Namun, dia tetap mengambil pekerjaanitu walaupun tarif pajaknya naik karena berpikir bahwapendapatannya juga meningkat.

    5 Pranala luarWikidata: Tax evasion

    Tax Evasion and Fraud collected news and commen-tary at The Economist

    (Inggris) Tax Evasion - Berita dan komentar di TheNew York Times

    (Inggris) Tax Evasion - Kumpulan berita dan ko-mentar di The Wall Street Journal

    United States

    US Justice Dept press release on Jerey Chernick,UBS tax evader

    US Justice Tax Division and its enforcement eorts

  • 6 6 TEXT AND IMAGE SOURCES, CONTRIBUTORS, AND LICENSES

    6 Text and image sources, contributors, and licenses6.1 Text

    Penghindaran pajak Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Penghindaran_pajak?oldid=7535035 Kontributor: Robbot, Hayabusa future,Roscoe x, Borgx, Borgxbot, IvanLanin, JAnDbot, Idioma-bot, Loveless, Muhammad Sadeli, MystBot, Luckas-bot, Xqbot, Kenrick95Bot,EmausBot, Akuindo, Bonaditya, SamanthaPuckettIndo dan Pengguna anonim: 8

    6.2 Images Berkas:Commons-logo.svg Sumber: https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4a/Commons-logo.svg Lisensi: Public domain

    Kontributor: This version created by Pumbaa, using a proper partial circle and SVG geometry features. (Former versions used to be slightlywarped.) Pembuat asli: SVG version was created by User:Grunt and cleaned up by 3247, based on the earlier PNG version, created byReidab.

    6.3 Content license Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0

    Perlawanan pasif terhadap pajak Struktur Ekonomi Perkembangan Intelektual dan Moral Penduduk Cara Hidup Masyarakat di Suatu Negara Teknik Pemungutan Pajak Itu Sendiri

    Perlawanan aktif terhadap pajak Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) Apakah penghindaran pajak bisa dicela secara moral?

    Pengelakan Pajak (Tax Evasion) Wajib Pajak Besar Wajib Pajak Kecil Akibat-Akibat Pengelakan Pajak Dalam bidang keuangan Dalam bidang ekonomi Dalam bidang psikologi

    Melalaikan Pajak

    Pelimpahan Pajak Kompensasi Pajak Secara Negatif Secara Positif

    Pranala luar Text and image sources, contributors, and licensesTextImagesContent license