39
Keluarga Binaan (ASKEP LENGKAP) FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA I. FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA A. Data umum 1. Nama KK : Bpk. R 2. Umur KK : 46 th 3. Alamat : jalan mawar rt 09 rw 14 kelurahan lowok waru 4. No. Telephon : - 5. Pekerjaan : pedagang sate telur 6. Pendidikan : tidak sekolah 7. Susunan Anggota Keluarga : No Nama Umur Sex (L/P ) Hub Dg KK Gol Dara h Pendidi kan Pekerja an Masalah Kesehatan 1 Bpk. R 46 L KK - Tidak sekola h Pedaga ng sate telur HTN, Gastriti s 2 Ibu N 42 P Istr i - Tidak sekola h Pegawa i swasta HTN 3 An. R 14 L Anak - SMP pelaja r - 4 An. H 18 P Anak - SMA Penjag -

Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yey

Citation preview

Page 1: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

Keluarga Binaan (ASKEP LENGKAP)

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data umum

1. Nama KK : Bpk. R

2. Umur KK : 46 th

3. Alamat : jalan mawar rt 09 rw 14 kelurahan lowok waru

4. No. Telephon : -

5. Pekerjaan : pedagang sate telur

6. Pendidikan: tidak sekolah

7. Susunan Anggota Keluarga :

No Nama UmurSex

(L/P)

Hub

Dg KK

Gol

DarahPendidikan Pekerjaan

Masalah

Kesehatan

1 Bpk. R 46 L KK - Tidak

sekolah

Pedagang

sate telur

HTN,

Gastritis

2 Ibu N 42 P Istri - Tidak

sekolah

Pegawai

swasta

HTN

3 An. R 14 L Anak - SMP pelajar -

4 An. H 18 P Anak - SMA Penjaga

toko

-

Genogram ( dibuat 3 generasi )

Tn. R46 th

Ibu N42 th

An. R14 thAn. H

18 th

Tn. S21th

Ny. S21 th

An. F3.5th

Page 2: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

Keterangan:

8. Tipe Keluarga

Bentuk keluarga inti dimana yang yang tinggal dalam 1 rumah yaitu Tn. R, Ny. N, dan

An. R. anak pertama dan kedua telah pindah ke tempat masing masing. Cucu Tn. R

masih sering dititipkan ke Tn. R jika orang tuanya sedang sibuk atau jiak Ny. N libur

bekerja.

9. Latar belakang kebudayaan (etnik)

Semua anggota keluarga bersuku Madura, dimana keluarga mengatakan banyak

menghabiskan mas kecilnya terutama tn. R dan ny. N di pondok pesantren. Jadi tn. R

sangat mempercayai apa yang dikatakan oleh kiai,nya. Untuk diet sehari hari keluarga

sering makan makanan kering tanpa sayur, untuk tn. R memiliki kepercayaan bahwa

telur itu tidak baik bagi kesehatan, hal itu yang disampaikan oleh kia,nya. Selain itu ada

diet khusus untuk tn.R yang mengalami gangguan gastritis, setiap hari tn.R makan

lontong atau bubur sebagai pengganti nasi. Dalam berbusana, keluarga memakai model

pakaian modern. Dalam berkomunikasi keluarga banyak menggunakan bahasa jawa dan

Madura, mengingat latar belakang keluarga yang bersuku jawa tetapi lingkungan sekitar

warganya mayortas beruku jawa. Keluarga mengatakan jika ibu aktif dalam kegiatan

pkk yang diadakan 1 bulan sekali, begitu juga dg tn. R juga rajin menghadiri pengajian

ungtuk bapak-bapak yang diadakan 1 bulan sekali. Struktur kekuasaan sudah modern

dimana dalam menyelesaikan maslaah keluarga mengadakan diskusi terlebih dahulu,

walaupun pada akhirnya peran ayah masih terlihat sediki dominan. Keluarga sering

Laki laki

Perempuan

Garis pernikahan

Garis keturunan

Garis perceraian

Page 3: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

menggunakan tempat pelayanan kesehatan tradisionel seperti tyukang urut, herbal, atau

meminta nasihat kepada kiai.

10. Identifikasi religius

Seluruh anggota keluarga menganut agama yang sama yaitu islam. Keluarga

aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di sekitar rumah, seperti Tn. R ikut

engajian bulanan setiap jumat manis dan Ny. N mengikuti pengajian mingguan. Etnis

Madura juga dikenal sebagai etnis yang sangat menghormati kiai yang membimbingnya.

Menurut Tn.R beliau dan istri mondok ke pesantren semasa mudanya. Tn. R juga

mengatakan bahwa rajin bangun malam untuk sholat tahajjud.

11. Status kelas sosial

Keluarga Tn.R termasuk keluarga menengah ke bawah, dimana Tn. R dan Ny. N

sama sama bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan keluarga

mencukupi dari pengeluaran yang dibutuhkan. Ditambah lagi sekrang setelah lulus dari

SMK, anak Tn. R membantu mencari nafkah dengan menjadi penjaga toko.

12. Mobilitas kelas sosial

Ny. N mengatakan jika setelah pindah ke Malang, keadaan ekonomi keluarganya lebih

membaik dari sebelumnya. Di Malang, Ny. N dapat bekerja membantu suaminya dalam

mencari nafkah.

13. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga jarang melakukan rekreasi, sesekali melakukan rekreasi jika ada acara dengan

teman kerja Ny. N. Jika ada waktu luang keluarga memanfaatkannya dengan

mengunjungi keponakan yang tinggal tidak jauh dari rumahnya yang juga berasal dari

Madura, tidur, dan menonton tv.

B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan

14. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak dewasa dimana anak pertama

telah meninggalkan rumah. Tugas tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa

telah dijalankan oleh keluarga Tn. R. Tn. R tetap menjaga hubungan baik dengan ayah

ibunya, dan membantu perekonomian mereka dengan memberikan uang setiap bulannya.

Kepada anak yang sudah menikah Tn. R membantu menjadikan anaknya lebih mandiri

dengan membelikan rumah. Pasangan Tn. R dan Ny. N juga berhubungan baik meskipun

Ny.N mengatakan sedikit segan dengan suaminya.

Page 4: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Semua tugas perkembangan keluarga Tn. R telah dilakukan.

16. Riwayat keluarga inti

Pada tahun 1986 Tn. R dijodohkan oleh kiainya dengan Ny. N. pada saat itu Tn. R telah

berstatus duda dengan 1 orang anak dari istri sebelumnya. 2 tahun kemudian Tn. R

pindah ke Malang tetapi pada saat itu Ny. N masih tetap di Madura. Pada tahun 1992

Ny. N mengikuti suaminya pindah ke Malang dan menetap di Malang sejak saat itu.

17. Riwayat keluarga asal

Baik orang tua dari Tn. R maupun Ny. N tidak ada yang memiliki masalah kesehatan

yang sama seperti yang dimiliki Tn. R dan Ny.N yaitu hipertensi. Orang tua Tn. R masih

lengkap, sedangkan orang tua Ny. N tinggal ayah. Ibu Ny. N meninggal digigit ular saat

meladang.

C. Data Lingkungan

18. Karakteristik rumah

Denah rumah

Rumah Tn. R adalah rumah milik sendiri. Kondisi rumah cukup rapi baik di dalam

maupun di luar rumah. Jumlah kamar tetap 3. Dan terdapat 1 ruang kosong yang

dijadikan kamar tidur untuk Tn.R. jum lah kamar mandi ada 2. Di lantai bawah dan atas.

An. R dan an. H tidur terpisah. Tn. R dan Ny. H tidur dikamar terpisah. Penerangan di

dalam rumah kurang. Ventilasi juga kurang. Lantai dan atap adekuat dan rumah

merupakan rumah permanen. Keluarga Tn. R menggunakan PDAM untuk keperluan

sehari hari. Hanya terdapat 3 sikat gigi, 3 handuk, dan 1 sabun batang. Jadi sabun batang

digunakan bersama. Sikat gigi dan handuk juga digunakan bersama. Setiap hari terdapat

petugas kebersihan yang mengambil sampah ke rumah Tn. R.

kamar kamar

kamar

kamar

dapur

Ruang Tamu

KM

KM

Page 5: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

19. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat

Tipe lingkungan sekitar rumah Tn.R merupakan perkotaan. Jalan raya disekitar rumah

Tn.R cukup bagus, hanya terdapat lubang diberapa titik. Sama dengan halnya Tn.R,

warga di sekitar rumah Tn.R juga memanfaatkan jasa petugas untuk membuang sampah.

20. Mobilitas geografis keluarga

Keluarga telah tinggal di wilayah RW 14 sejak tahun 1988. Hanya saja saat itu masih

kontrak. Jan pada tahun 1999 baru memiliki rumah permanen di RW 14. Dan sejak saat

itu tidak berpindah lagi.

21. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat

Keluarga Tn. R berhubungan baik dengan warga sekitarnya. Sudah bisa beradaptasi

dengan lingkungannya. Dan juga sudah bias menggunakan bahasa Jawa. Keluarga

menilai warga disekitanya merupakan orang baik yang siap menolong apabila ada yang

membutuhkan. Di sekitar rumah Tn. R belum ada LSM atau lembaga yang membantu

dalam mengatasi masalah kesehatan maupun social. Tetapi dari komunitasnya sendiri

yait warga RW 14 telah bergerak aktif dalam mengumpuulkan uang iuran setiap

bulannya untuk membantu lansia dan anak sekolah yang membutuhkan biaya

pengobatan dan biaya sekolah.

D. Struktur Keluarga

22. Pola dan Komunikasi Keluarga

Komunikasi dalam keluarga disampaikan secara langsung. Lebih banyak anak-

anak menceritakan masalahnya dengan sang ibu. Bahasa yang digunakan sehari-hari

yaitu bahasa Madura dan jawa. Pesan emosional cenderung dipikirkan sendiri atau

tertutup. Apabila masalahnya sudah tidak dapat ditanggung sendiri, baru akan

mengkomunikasikannya dengan anggota keluarga yang lain. Jenis emosi yang

disampaikan yaitu bersifat positif dan negative. Biasanya anggota keluarga jarang

menghabiskan waktu bersama, karena memang kondisi kedua orang tua yang bekerja

sehingga tidur malam juga sedikit lebih awal. Tetapi keluarga biasnaya berbincang-

bincang saat sebelum tidur atau setelah sholat saat menonton tv. Secara umum tidak

terdapat masalah yang berarti dalam pola komunikasi keluarga.

23. Struktur Kekuatan

Page 6: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

Keputusan banyak diambil oleh Tn. R selakuk kepala keluarga. Tetapi hal ini

biasanya lebih dulu dirundingkan dengan Ny. N. Dalam penggunaan keuangan keluarga,

Ny.N lebih banyak berperan. Kekuasaan dalam keluarga lebih banayak didominasi oleh

Tn. R sebagai kepala keluaraga.

24. Struktur Peran

Tn. R berperan sebagai kepala keluarga dengan mencari nafkah setiap harinya.

Ny.N sebagai ibu memasak dan menyiapkan kebutuhan rumah sehari-hari. An. H yang

saat ini telah lulus SMK, bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Sedangkan

An.R sedang menempuh jenjang pendidikan SMP.

Terdapat peran informal dalam keluarga. Yaitu Ny.N bekerja membantu mencari

nafkah suaminya. Hal ini dilakukan karena untuk mencukupi kebutuhan hidup dan

sekolah anak-anak. Akibatnya, Ny.N harus menanggung 2 tugas yaitu menyiapkan

kebutuhan rumah sehari-hari dan juga bekerja.

Model yang ditiru dalam menjalankan peran keluarga yaitu Kiai dimana tempat

Tn. R dan Ny.N menuntut ilmu. Status social ekonimo keluarga yang rendah

menyebabkan peran ganda terjadi pada sang ibu. Yaitu membantu mencari nafkah dan

sebagai IRT. Sakit yang diderita Tn. R dan Ny.N tidak mempengaruhi dari peran

mereka. Tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa terjadi stress atau konfik akibat

adanya peran ganda pada sang ibu.

25. Nilai-Nilai Keluarga

Nilai yang menonjol pada keluarga yaitu nilai agama. Dimana keluarga menilai

bahwa agama merupakan nilai yang paling penting dalam mendidik anak-anak.nya. nilai

ini cenderung sama dengan masyarakat dis sekitarnya karena masyarakat di sekitar

keluarga Tn. R tinggal menganut agama yang sama dengan Tn.R. Tidak terdapat

konflik nilai dalam keluarga.

E. Fungsi Keluarga

26. Fungsi Afektif

Anak anak cenderung lebih dekat dengan Ny. N. lebih banyak menceritakan masalah

sekolah maupun kebutuhan lain kepada Ny. N. setiap anggota keluarga menunjukkan

perhatian kepada yang lainnya. Contohnya Ny. N selalu memasak 2 jenis makanan

pokok yaitu nasi dan lontong. Karena Tn.R tidak bisa makan nasi karena penyakit

Page 7: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

gastritisnya. Keluarga Tn. K tidak pernah berpisah dalam waktu yang lama. Keluarga

lebih mengacu pada tindakan dalam menunjukkan rasa kasih sayang.

27. Fungsi Sosialisasi

Anak-anak Tn.R memiliki privasi maupun otonomi dalam keluarga.

Keterpisahan tempat tidur dari orang tua dan boleh menentukkan kegiatan apa yang akan

dilakukan merupakan salah satu contohnya. Tn. R dan Ny. N memikul bersama

tanggung jawab dalam membesarkan anak. Pembagiannya tergantung siapa yang berada

di rumah. Saat Tn.R bekerja, Ny.N yang menanggung tanggung jawab untuk

memberikan contoh pada anaknya. Faktor dari suku Madura berpengaruh dalam

membsarkan anak, dimana suku Madura dikenal mengutamakan nilai agama. Begitu

pula dengan keluarga Tn. R, lebih mengutamakan nilai agama dalam membesarkan

anak.nya. keluarga tidak memiliki masalah dalam maupen berisiko dalam mengasuh

anak.

28. Fungsi Perawatan Kesehatan

Tn. R pernah diberitahu oleh Kiainya bahawa telur buruk bagi kesehatannya.

Tetapi dalam kesehariannya Tn.R tidak mengurantetap mengkonsumsi telur. Keluarga

percaya bahwa mentimun dan cincau dapat menurunkan tekanan darah. Tetpai dalam

pelaksanaannya, keluarga jarang mengkonsumsi cincau maupun mentimun. Keluarga

tidak pernah melakukan olahraga.

Keluarga menyebutkan sehat yaitu apabila badan terasa enak, tidak pusing, dan

tidak ada keluahan yang dirasakan. Keluarga mendapatkan informasi kesehatan melalui

Ny. N yang mengikuti PKK dan saat melakukan pemeriksaan di puskesmas. Keluarga

menyadari sakit yang diderita Tn. R dan Ny.N yaitu hipertensi. Selain itu Tn. R juga

memiliki penyakit gastritis yang sering kambuh. Masalaah yang dianggap penting oleh

keluarga yaitu penyakit gastritis yang diderita Tn. R dan juga hipertensi. Tindakan yang

telah dilakukan yaitu memasakan lontong setiap harinya bagi Tn. R. selain itu juga Tn. R

pernah mengkonsumsi mentimun dan cincau. Untuk gastritis, setelah keluar dari rumah

sakit sekita 2 tahun yang lalu, Tn. R hanya membeli obat di warung apabila dirasa

gastritisnya kambuh.

Terdapat pembatasan anggaran untuk diet keluarga. Pengaturan ini dibuat oleh

Ny. N untuk menghemat pengeluaran keluarga. Jenis diet yang sering dikonsumsi oleh

Page 8: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

keluarga yaitu makan makanan kering. Jadi hanya nasi dengan lauk tanpa sayur. Saat

puasa terkadang Ny.N hanya makan saat buka puasa saja.

Tn. R dan Ny.N biasa tidur pada pukul 7-2 malam. Sedangkan putranya biasa

tidur pada pukul 8-5. Menurut keluarga, pengaturan tidurnya sudah cukup. Karena

terbiasa saat masih mondok di pesantren. Tidak ada kesulitas saat akan mau memulai

tidur maupun saat tidur. Semua anggota keluarga tidur terpisah. Anak-anak tidur di

lantai 2, sedangkan Tn. R tidur di samping ruang tamu yang digunakan sebagai kamar

tambahan. Sedangkan Ny.N tidur di kamar belakang.

Keluarga menyadari apabila olahraga dan rekreasi sangat dibutuhkan untuk

kesehatan. Tetapi dalam praktiknya, keluarga tidak pernah melakukan olahraga. Dan

sangat jarang sekali melakukan rekreasi. Tn.R menghabiskan waktu luangnya dengan

mengunjunggi keponkan yang tinggal di dekat rumahnya. Sedangkan anak R banyak

menghabiskan waktu bermain dengan teman temannya. Sedangkan Ny. N banyak

menonton tv atau beristirahat saja di rumah.

Tn. R sudah 1 tahun terakhir tidak minum kopi. Jadi tidak ada anggota keluarga

yang memiliki kebiasaan minum kopi. Hanya Tn. R yang masih merokok. Keluarga

tidak secara regular menggunkan obat-obatnya dengan resep. Dan juga tidak menyimpan

obat-obatan di rumahnya. Hanya saja saat Tn. R sakit gastritis, akan dibelikan obat di

warung.

Keluarga tahu cara merawat Tn.R yaitu dengan membuat lontong untuk makan

Tn. R dan juga mentimun dan cincau untuk tekanan darah tin gginya. Tetapi hal ini

jarang dilakukan dalam keluarga. Hanya lontong saja yang setiap hari selalu tersedia.

Keluarga mengatakan tidak memiliki kegiatan khusus untuk mencegah sakait. Hanya

istirahat apabila ada kesempatan.

Rumah dan lingkungan Tn. R tinggal tidak terpapar polusi. Hanya saja di

beberapa Rt banyak warga yang terserang penyakit chikunguya. Limbah air keluarga

dibuang ke selokan. Selokan di depan rumah Tn. R tertutup. Tetapi di jalan masuk gang

tempat Tn. R tinggal, selokannya terbuka dan mampet di beberapa titik. Terakhir kalai

keluarga mengunjungi yankes yaitu setengah tahun yang lalu, yaitu saat penyakit

gastritis Tn. R kambuh.

Keluarga tidak teratur memeriksakan giginya. Sikat gigi juga masih campur

menjadi 1. Keluarga mengatakan hanya menyikat gigi saja untuk menjaga kesehatan

gigi. Tidak terdapat penyakit keturunan maupun penyakit yang berhubungan dengan

lingkungan dari orang tua Tn. R maupun Ny. N.

Page 9: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

Keluarga jarang menggunakan layanan kesehatan. Lebih sering menggunakan

layanan herbal maupun pijat refleksi. Tetapi keluarga pernah menggunakan jasa RSSA

malang yaitu saat Tn. R terkena gastritis. Keluarga hanya tahu cara memanggil ambulan

yaitu dengan datang ke salah satu partai yang menyediaakan ambulan.

29. Terapi Komplementer dan Alternatif

Tn. R banyak menggunakan jamu-jamuan, herbal maupun pijat refreksi dari pada

menggunakan layanan kesehatan. Keluarga mengatakan hanya menggunakan layanan

kesehatan saat dirasa penyakit sudah parah.

30. Sumber Pembiayaan

Tn. R dan keluarga tidak memiliki asuransi kesehatan, semua pembiayaan

kesehatan dibiayai dari uang pribadi.

F. Stress dan Koping Keluarga

31. Stressor jangka pendek

Tidak terdapat stressor atau masalah yang berat dalam keluarga dalam 6 buan terakhir.

Masalah yang sering terjadi yaitu masalah keuangan.

32. Stressor jangka panjang

3 tahun yang lalu anak Tn.R yaitu Tn. S yang saat itu berprofesi sebagai tukang angkot

menabrak seseorang yang langsung meninggal di tempat. Baik Tn.R maupun Ny. N

mengatakan saat itu sangat memikirkan masalah hal tersebut hingga saat dicheck

tekanan darah Tn. R naik menjadi 180/100 mmHg. Dan satu tahun kemudian Tn. R

terkena gastritis yang sampai sekarang masih sering kambuh.n

33. Strategi koping keluarga

Stressor keuangan yang sering menjadi masalah, disiasati dengan Ny. N yang ikut

bekerja membantu Tn. R. selain itu, Ny. N juga memasak menu seadanya, sesuai dengan

kemampuannya. Untuk masalah anak Tn. R, saat itu diambil jalan damai kepada

keluarga korban sehingga anak Tn. R hanya dipenjara selama 1 minggu.

34. Adaptasi keluarga

Keluarga beradaptasi dengan lingkungannya. Bias menggunakan bahasa jawa dalam

komunikasi dengan masyarakata sekitar walaupun sebenarnya anggota keluarga

semuanya bersuku Madura. Sedangkan dengan kondisi ekonomi yang kurang, keluarga

beradaptasi dengan mengkonsumsi makanan seadanya.

Page 10: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

G. Harapan Keluarga

Harapan keluarga dengan adanya perawat yaitu dapat membantu dalam menurunkan

tekanan darah dan gastritis yang diderita Tn. R.

H. Pemeriksaan Fisik

No Jenis pemeriksaan ayah ibu Anak 1 Anak 2 Anak 3

1. TTV :

Tensi :

Suhu :

Nadi :

Nafas :

180/120

36

84

20

150/90

36,5

82

18

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

dapat

dikaji

Tidak

dapat

dikaji

2. Kulit, rambut dan

kuku.

I :

P :

P :

A :

rambut

bersih,

warna

hitam agak

berantakan

rambut

bersih,

warna

hitam

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

3. Kepala, leher

I :

P :

P :

A :

sekret

telinga

bersih,

sekret

hidung

bersih,

sekret

telinga

bersih,

sekret

hidung

bersih,

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

4. Thoraks dan paru

I :

P :

P :

A :

bentuk

dada

normal,

tidak ada

wheezing,

bentuk

dada

normal,

tidak ada

wheezing

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

5. Abdomen

I :

P :

P :

A :

tidak ada

massa

abdomen,

tidak ada

massa

abdomen,

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

Page 11: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

6. Genitalia

I :

P :

P :

A :

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

7. Ekstremitas atas +

refleks fisiologis

I :

P :

P :

A :

ekstrimitas

tidak ada

kelainan,

luka pada

kulit tidak

ada, jamur

kuit tidak

ada dan

terasa

hangat.

ekstrimitas

tidak ada

kelainan,

luka pada

kulit tidak

ada, jamur

kuit tidak

ada dan

terasa

hangat.

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

8. Ekstremitas bawah

+

refleks fisiologis

I :

P :

P :

A :

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

Tidak

Dapat

dikaji

Page 12: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

ANALISA DATA

Data Masalah Keperawatan

Data Subyektif:

- Ny.N mengatakan bahwa tekanan darahnya sudah normal

saat mengetahui bahwa TD.nya 140/90 mmHg

- keluarga mengatakan tidak tahu tentang diet yang cocok

untuk orang dengan hipertensi

- keluarga mengatakan sering mengkonsumsi makanan

tanpa sayur hanya lauk dan nasi atau lontong

- keluarga mengatakan hanya ke puskesmas saat dirasa

sakit kepala sudah tidak dapat ditahan lagi.

Data Obyektif:

TD Tn.R = 180/120 mmHg

TD Ny.N = 150/90 mmHg.

Keluarga terlihat kesulitan menjawab saat ditanya

tentang hipertensi

Keluarga terlihat tidak dapat menyebutkan makanan yang

sesuai dengan orang dengan hipertensi

Defisiensi pengetahuan

berhubungan pendidikan yang

rendah dan kurangnya pajanan

informasi yang ditunjukkan

oleh:

- Ny.N mengatakan bahwa

tekanan darahnya sudah

normal saat mengetahui

bahwa TD.nya 140/90

mmHg

- keluarga mengatakan

tidak tahu tentang diet

yang cocok untuk orang

dengan hipertensi

- keluarga mengatakan

sering mengkonsumsi

makanan tanpa sayur

hanya lauk dan nasi atau

lontong

- keluarga mengatakan

hanya ke puskesmas saat

dirasa sakit kepala sudah

tidak dapat ditahan lagi.

- TD Tn.R = 180/120

mmHg

- TD Ny.N = 150/90

mmHg.

- Keluarga terlihat

kesulitan menjawab saat

ditanya tentang

Page 13: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

hipertensi

- Keluarga terlihat tidak

dapat menyebutkan

makanan yang sesuai

dengan orang dengan

hipertensi

Data Subyektif:

- Keluarga mengatakan jika Tn.R memiliki penyakit

Gastritis

- Keluarga mengatakan hanya membeli obat di warung

saat gastritis Tn. R kambuh

- Keluarga mengatkan bahwa lebih sering menggunakan

pengobatan herbal, jamu jamuan dan pijat refleksi

daripada layanan kesehatan

- Keluarga menyatakan bahwa terakhir menggunakan

layanan kesehatan yaitu setengah tahun yang lalu saat

penyakit Tn. R kambuh

- keluarga mengatakan hanya ke puskesmas saat dirasa

sakit kepala sudah tidak dapat ditahan lagi.

Data Obyektif:

TD Tn.R = 180/120 mmHg

TD Ny.N = 150/90 mmHg.

Ketidakefektifan Manajemen

Regimen Terapeutik Keluarga

berhubungan dengan

perekonomian yang rendah dan

kompleksivitas rejimen terapi yang

ditunjukkan dengan:

- Keluarga mengatakan

jika Tn.R memiliki

penyakit Gastritis

- Keluarga mengatakan

hanya membeli obat di

warung saat gastritis Tn.

R kambuh

- Keluarga mengatkan

bahwa lebih sering

menggunakan

pengobatan herbal, jamu

jamuan dan pijat refleksi

daripada layanan

kesehatan

- Keluarga menyatakan

bahwa terakhir

menggunakan layanan

kesehatan yaitu setengah

tahun yang lalu saat

penyakit Tn. R kambuh

- keluarga mengatakan

hanya ke puskesmas saat

Page 14: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

dirasa sakit kepala sudah

tidak dapat ditahan lagi.

- TD Tn.R = 180/120

mmHg

- TD Ny.N = 150/90

mmHg.

Data Subyektif:

- Tn. R mengatakan bahwa dirinya merokok

- Ny. N mengatakan bahwa hanya ada 3 handuk yang

digunakan bersama

- Keluarga menyatakan bahwa tidak pernah berekreasi dan

berolah raga

- Ny.N mengatakan bahwa hanya terdapat 3 sikat gigi

yang digunakan bersama

- Keluarga mengatakan bahwa sering mengkonsumsi

makanan tanpa sayur, jadi hanya lauk dan nasi atau

lontong

- Keluarga mengatakan bahwa sakit adalah saat dirasa ada

keluhan yang dirasakan dalam badan.

- Keluarga tidak memiliki kegiatan yang bertujuan untuk

memperbaiki kesehatan atau mencegah sakit.

- Ny.N ikut bekerja untuk membantu memnuhi kebutuhan

keluarga.

Data Obyektif:

Rumah terlihat kurang pencahayaan, cahaya matahari

tidak bisa masuk

Perilaku kesehatan cenderung

berisiko dengan perekonomian

yang rendah, merokok, dan

perilaku negative yang

ditunjukkan dengan:

- Tn. R mengatakan

bahwa dirinya merokok

- Ny. N mengatakan

bahwa hanya ada 3

handuk yang digunakan

bersama

- Keluarga menyatakan

bahwa tidak pernah

berekreasi dan berolah

raga

- Ny.N mengatakan

bahwa hanya terdapat 3

sikat gigi yang

digunakan bersama

- Keluarga mengatakan

bahwa sering

mengkonsumsi makanan

tanpa sayur, jadi hanya

lauk dan nasi atau

lontong

- Keluarga mengatakan

bahwa sakit adalah saat

Page 15: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

dirasa ada keluhan yang

dirasakan dalam badan.

- Keluarga tidak memiliki

kegiatan yang bertujuan

untuk memperbaiki

kesehatan atau

mencegah sakit.

- Rumah terlihat kurang

pencahayaan, cahaya

matahari tidak bisa

masuk

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Prioritas Masalah

Defisiensi Pengetahun

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 1 3 1

Kemungkinan masalah

dapat diubah :

2 2 2

Potensial masalah

dapat dicegah :

1 3 1

Menonjolnya masalah : 1 2 1

Total 5

Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga

Page 16: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 1 3 1

Kemungkinan masalah

dapat diubah :

2 1 1

Potensial masalah

dapat dicegah :

1 3 1

Menonjolnya masalah : 1 2 1

Total 4

Perilaku kesehatan cenderung berisiko

Kriteria Bobot Skor Pembenaran

Sifat Masalah : 1 2 0.6

Kemungkinan masalah

dapat diubah :

2 1 1

Potensial masalah

dapat dicegah :

1 2 0.6

Menonjolnya masalah : 1 1 0.5

Total 2.7

b. Daftar Diagnosa berdasarkan prioritas

1. Defisiensi pengetahuan berhubungan pendidikan yang rendah dan kurangnya

pajanan informasi yang ditunjukkan oleh:

- Ny.N mengatakan bahwa tekanan darahnya sudah normal saat mengetahui

bahwa TD.nya 140/90 mmHg

Page 17: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

- keluarga mengatakan tidak tahu tentang diet yang cocok untuk orang dengan

hipertensi

- keluarga mengatakan sering mengkonsumsi makanan tanpa sayur hanya lauk

dan nasi atau lontong

- keluarga mengatakan hanya ke puskesmas saat dirasa sakit kepala sudah

tidak dapat ditahan lagi.

- TD Tn.R = 180/120 mmHg

- TD Ny.N = 150/90 mmHg.

- Keluarga terlihat kesulitan menjawab saat ditanya tentang hipertensi

- Keluarga terlihat tidak dapat menyebutkan makanan yang sesuai dengan

orang dengan hipertensiKetidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik

Keluarga

2. Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga berhubungan dengan

perekonomian yang rendah dan kompleksivitas rejimen terapi yang ditunjukkan

dengan:

- Keluarga mengatakan jika Tn.R memiliki penyakit Gastritis

- Keluarga mengatakan hanya membeli obat di warung saat gastritis Tn. R

kambuh

- Keluarga mengatkan bahwa lebih sering menggunakan pengobatan herbal,

jamu jamuan dan pijat refleksi daripada layanan kesehatan

- Keluarga menyatakan bahwa terakhir menggunakan layanan kesehatan yaitu

setengah tahun yang lalu saat penyakit Tn. R kambuh

- keluarga mengatakan hanya ke puskesmas saat dirasa sakit kepala sudah

tidak dapat ditahan lagi.

- TD Tn.R = 180/120 mmHg

- TD Ny.N = 150/90 mmHg.

3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko dengan perekonomian yang rendah,

merokok, dan perilaku negative yang ditunjukkan dengan:

- Tn. R mengatakan bahwa dirinya merokok

- Ny. N mengatakan bahwa hanya ada 3 handuk yang digunakan bersama

- Keluarga menyatakan bahwa tidak pernah berekreasi dan berolah raga

- Ny.N mengatakan bahwa hanya terdapat 3 sikat gigi yang digunakan

bersama

Page 18: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

- Keluarga mengatakan bahwa sering mengkonsumsi makanan tanpa sayur,

jadi hanya lauk dan nasi atau lontong

- Keluarga mengatakan bahwa sakit adalah saat dirasa ada keluhan yang

dirasakan dalam badan.

- Keluarga tidak memiliki kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki

kesehatan atau mencegah sakit.

Page 19: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

III. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Keperawatan

Keluarga

Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Rencana Tindakan

Kriteria Standar

1 Defisiensi Pengetahuan Setelah dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 4x

kunjungan,keluar

ga mengetahui

tentang konsep

Hipertensi dan

diet lambung

pada anggota

yang terkena

gastritis

1. Keluarga dapat

mengenali dan

mengetahui

tentang

hipertensi dan

gastritis

2. Keluarga dapat

memutuskan diet

yang sesuai bagi

anggota keluarga

dengan

hipertensi dan

gastritis

3. Keluarga dapat

memberikan

perawatan

kepada anggota

keluarga dengan

hipertensi dan

gastritis

1. Kognitif

-Keluarga

memahami

konsep

Hipertensi

meliputi

pengertian,

penyebab

dan faktor

resiko,

tanda dan

gejala,

pengobatan

, dan

komplikasi,

massage

punggung,

serta diet

bagi

hipertensi

-Keluarga

memehami

tentang diet

bagi anggota

keluarganya

dengan

gastritis

1.1 keluarga

mengetahui

masalah

tentang

pengertian

hipertensi

sebesar 100%

1.2 keluarga

mengetahui

masalah

tentang

penyebab dan

faktor resiko

hipertensi

sebesar 80%

1.3 keluarga

mengetahui

tentang tanda

dan gejala

hipertensi

sebesar 80%

1.4 keluarga

mengetahui

tentang

pengobatan

hipertensi

sebesar 100%

1.5 keluarga

- jelaskan mengenai

pengertian hipertensi

- jelaskan mengenai

penyebab dan faktor

risiko hipertensi

- jelaskan mengenai

tandan dan gejala

hipertensi

- jelaskan mengenai

pengobatan hipertensi

- jelaskan mengenai

pengertian hipertensi

- jelaskan mengenai

komplikasi hipertensi

- jelaskan mengenai

massage punggung

untuk mengurangi

tekanan darah pada

pasien hipertensi

- jelaskan mengenai diet

hipertensi

- jelaskan mengenai diet

lambung bagi penderita

gastritis

- minta keluarga untuk

memutuskan program

diet bagi anggota

keluarga dengan

Page 20: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

2. Afektif

Keluarga

dapat

memutuskan

diet yang

sesuai bagi

anggota

keluarga

yang

memiliki

hipertensi

dan gastritis

3. Psikomotor

Keluarga

dapat

memenuhi

program diet

dan

melakukan

massage

punggung

bagi anggota

keluarga

dengan

hipertensi

dan

pemenuhan

diet lambung

bagi anggota

dg gastritis

mengetahui

komplikasi

hipertensi

sebesar 80%

1.6 keluarga

mengetahui

cara massage

punggung bagi

pasien

hipertensi

sebesar 100%

1.7 keluarga

mengetahui diet

bagi pasien

hipetensi

sebesar 100%

1.8 keluarga

mengetahui diet

bagi pasien

gastritis sebesar

100%

2.1 keluarga dapat

memutuskan

untuk

melakukan

program diet

yang sesuai

bagi anggota

keluarga

dengan

hipertensi

- minta keluarga untuk

memutuskan program

diet bagi anggota

keluarga dengan

gastritis

- minta keluarga untuk

memutuskan apakah

bersedia melakukan

massage punggung

bagi anggota

keluarganya yang

terkena hipertensi

- contohkan gerakan

massage punggung

- minta keluarga untuk

menggulangi gerakan

massage punggung

- minta keluarga untuk

membuat jadwal untuk

program diet hipertensi

- minta keluarga untuk

membuat jadwal untuk

program diet gastritis

- minta keluarga untuk

membuat jadwal untuk

massage punggung

bagi keluarga dengan

hipertensi.

Page 21: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

hipertensi.

2.2 keluarga dapat

memutuskan

untuk

melakukan

program diet

yang sesuai

bagi anggota

keluarga

dengan

gastritis.

2.3 keluarga dapat

memutuskan

untuk

melakukan

massage

punggung bagi

anggota

keluarga

dengan

hipertensi.

3.1 keluarga

melakukan

program diet

yang telah

disepakati

sebanyak

minimal 3 kali

dalam

seminggu

Page 22: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

2 Ketidakefektifan

Manajemen Regimen

Terapeutik Keluarga

Setelah dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 3x

kunjungan,

keluarga

menunjukkan

perbaikan dalam

manajemen

regimen

terapeutik

keluarga

1. Keluarga dapat

mengetahui

pentingnya bagi

anggota yang

terkena hipetensi

untuk melakukan

kontrol setiap

bulan, serta bagi

anggota keluarga

dengan gastritis

untuk

memeriksakan

kondisinya ke

layanan

kesehatan saat

gastritis kambuh

2. Keluarga dapat

memutuskan

pengobatan yang

sesuai bagi

anggota keluarga

dengan hipertensi

dan gastritis

3. Keluarga dapat

memberikan

perawatan

kepada anggota

keluarga dengan

hipertensi dan

- Kognitif

Keluarga

mengetahui

pentingnya

bagi anggota

yang terkena

hipetensi untuk

melakukan

kontrol setiap

bulan dan

minum obat

setiap hari,

serta bagi

anggota

keluarga

dengan

gastritis untuk

memeriksakan

kondisinya ke

layanan

kesehatan saat

gastritis

kambuh

- Afektif

keluarga dapat

memutuskan

menggunakan

layanan

kesehatan

untuk

1.1 keluarga

mengetahui

masalah

tentang

pentingnya

bagi anggota

keluarga

dengan

hipertensi

untuk kontrol

setiap bulan

sebesar

100%

1.2 keluarga

mengetahui

masalah

tentang

pentingnya

bagi anggota

keluarga

dengan

hipertensi

untuk minum

obat setiap

hari sebesar

100%

1.3 pentingnya

bagi anggota

keluarga

dengan

- jelaskan pentingnya

pasien hipertensi untuk

kontrol secara teratur

- jelaskan cara

pencatatan waktu

kontrol dan minum obat

pasien hipertensi

- jelaskan pentingnya

pasien hipertensi untuk

minum obat secara

teratur

- jelaskan penting pasien

gastritis untuk kontrol ke

layanan kesehatan saat

gastritis kambuh

- minta keluarga untuk

memutuskan apakah

akan menggunakan

layanan kesehatan

saat ada anggota

keluarga yang sakit

- minta keluarga untuk

memutuskan untuk

kontrol setiap kali obat

HT habis.

- minta keluarga untuk

memutuskan

menggunakan layanan

kesehatan saat penyakit

Page 23: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

gastritis

4. Keluarga dapat

lebih

memanfaatkan

layanan

kesehatan yang

tersedia.

pengobatan

anggota

keluarganya.

- Psikomotor

Keluarga dapat

memantau

anggota

keluarganya

yang terkena

hipertensi

untuk minum

obat teratur

Keluarga dapat

memanfaatkan

layanan

kesehehatan

setiap kali obat

hipertensi

habis atau ada

anggota

keluarganya

yang sakit

gastritis untuk

kontrol ke

layanan

kesehatan

setiap kali

gastritis

kambuh

sebesar

100%

2.1 keluarga

sepakat

memutuskan

untuk

menggunakan

layanan

kesehatan

untuk

pengobatan

keluarganya

2.2 keluarga

sepakat

memutuskan

untuk datang

ke layanan

kesehatan

setap kali

obat HT habis

2.3 keluarga

sepakat

memutuskan

untuk

gastritis kambuh

- minta anggota keluarga

untuk mencatat waktu

minum obat yang

dilakukan dan yang

terlewati

- minta keluarga untuk

mencatat waktu harus

kontrol dan apakah

telah kontrol, tidak

kontrol, maupun telat

kontrol.

Page 24: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

menggunakan

layanan

kesehatan

saat penyakit

gastritis

kambuh

3.1 keluarga

memantau

anggota

keluarga

dengan

hipertensi

untuk minum

obat

3.2 keluarga

memastikan

anggota

keluarga

datang ke

layanan

kesehatan

saat obat HT

habis atau

saat gastritis

kambuh

3 Perilaku kesehatan

cenderung berisiko

Setelah dilakukan

asuhan

keperawatan

selama 3x

1. Keluarga dapat

mengenali dan

mengetahui

Kognitif

- Keluarga

memahami

konsep rumah

1.1 keluarga

mengetahui

masalah

tentang

- jelaskan tentang konsep

rumah sehat

- jelaskan tentang

pentingn ya berhenti

Page 25: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

kunjungan,

keluarga

menunjukkan

perbaikan dalam

perilaku

kesehatan yang

lebih adaptif

dengan

penerapan PHBS

tentang PHBS

2. Keluarga dapat

memutuskan

untuk melakukan

PHBS

3. Keluarga dapat

memodifikasi

gaya hidup sesuai

dengan PHBS

sehat

- Keluarga

memahami

tentang

pentingnya

berhenti

merokok

- Keluarga

memahami

pentingnya

olahraga

secara teratur

- Keluarga

mengetahui

tentang

kesehatan gigi

dan badan

Afektif

- Keluarga

dapat

memutuskan

untuk

memodifikasi

rumah agar

memenuhi

rumah sehat

- Keluarga

memutuskan

cara untuk

menghapuskan

kebiasaan

konsep rumah

sehat sebesar

80%

1.2 keluarga

mengetahui

masalah

tentang

pentingnya

berhenti

merokok

sebesar 100%

1.3 keluarga

mengetahui

masalah

tentang

pentingnya

olahraga

secara teratur

sebesar 100%

1.4 keluarga

mengetahui

masalah

tentang

kesehatan gigi

dan badan

sebesar 80%

2.1 keluarga

sepakat

memutuskan untuk

memodifikasi

rumah agar

merokok

- jelaskan tetang

pentingnya olahraga

secara teratur

- jelaskan tentang

masalah kesehatan gigi

dan badan

- minta keluarga untuk

memutuskan apakah

akan memodifikasi

rumah agar memenuhi

kriteria rumah sehat

- minta keluarga untuk

memutuskan untuk

berhenti merokok.

- minta keluarga untuk

memutuskan memulai

olahraga secara teratur

- minta anggota keluarga

untuk memutuskan

untuk memperbaiki

kesehatan gigi dan

badan

- minta keluarga untuk

membuka jendela dan

ventilasi rumah setiap

pagi

- minta keluarga untuk

membuat catatan

tentang berhenti

Page 26: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

merokok

- Keluarga

memutuskan

untuk

berolahraga

- Keluarga

memutuskan

untuk

memperbaiki

masalah

kesehatan gigi

dan badan

Psikomotor

- Keluarga

dapat

memodifikasi

rumah untuk

memenuhi

kriteria rumah

sehat

- Keluarga

keluarga mau

memulai untuk

menghilangkan

kebiasaan

merokok

- Keluarga

melakukan

olahraga setiap

hari

memenuhi rumah

sehat

2.2 keluarga

sepakat

memutuskan untuk

menghapuskan

kebiasaan

merokok

2.3 keluarga

sepakat

memutuskan untuk

untuk berolahraga

2.4 keluarga

sepakat

memutuskan untuk

memperbaiki

masalah

kesehatan gigi dan

badan

3.1 keluarga

melakukan

modifikasi

rumah untuk

memenuhi

kriteria rumah

sehat

3.2 keluarga

memulai untuk

menghilangkan

kebiasaan

merokok

- minta keluarga untuk

membuat catatan

olahraga setiap pagi

- minta keluarga untuk

mengusahakan sikat

gigi dan handuk untuk

setiap anggota keluarga

Page 27: Pengkajian Komunitas Tn.R Aica

- Setiap

anggota

keluarga

memiliki

handuk dan

sikat gigi

masing

masing, serta

dapat

mempraktikan

kebersihan gigi

dan badan

secara benar

merokok

3.3 keluarga

memulai untuk

melakukan

olahraga setiap

hari

3.4 keluarga

memulai untuk

memiliki

handuk dan

sikat gigi

masing masing,

serta

mempraktikan

kebersihan gigi

dan badan

secara benar