Upload
arfi-nita
View
269
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
yey
Citation preview
Keluarga Binaan (ASKEP LENGKAP)
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
I. FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA
A. Data umum
1. Nama KK : Bpk. R
2. Umur KK : 46 th
3. Alamat : jalan mawar rt 09 rw 14 kelurahan lowok waru
4. No. Telephon : -
5. Pekerjaan : pedagang sate telur
6. Pendidikan: tidak sekolah
7. Susunan Anggota Keluarga :
No Nama UmurSex
(L/P)
Hub
Dg KK
Gol
DarahPendidikan Pekerjaan
Masalah
Kesehatan
1 Bpk. R 46 L KK - Tidak
sekolah
Pedagang
sate telur
HTN,
Gastritis
2 Ibu N 42 P Istri - Tidak
sekolah
Pegawai
swasta
HTN
3 An. R 14 L Anak - SMP pelajar -
4 An. H 18 P Anak - SMA Penjaga
toko
-
Genogram ( dibuat 3 generasi )
Tn. R46 th
Ibu N42 th
An. R14 thAn. H
18 th
Tn. S21th
Ny. S21 th
An. F3.5th
Keterangan:
8. Tipe Keluarga
Bentuk keluarga inti dimana yang yang tinggal dalam 1 rumah yaitu Tn. R, Ny. N, dan
An. R. anak pertama dan kedua telah pindah ke tempat masing masing. Cucu Tn. R
masih sering dititipkan ke Tn. R jika orang tuanya sedang sibuk atau jiak Ny. N libur
bekerja.
9. Latar belakang kebudayaan (etnik)
Semua anggota keluarga bersuku Madura, dimana keluarga mengatakan banyak
menghabiskan mas kecilnya terutama tn. R dan ny. N di pondok pesantren. Jadi tn. R
sangat mempercayai apa yang dikatakan oleh kiai,nya. Untuk diet sehari hari keluarga
sering makan makanan kering tanpa sayur, untuk tn. R memiliki kepercayaan bahwa
telur itu tidak baik bagi kesehatan, hal itu yang disampaikan oleh kia,nya. Selain itu ada
diet khusus untuk tn.R yang mengalami gangguan gastritis, setiap hari tn.R makan
lontong atau bubur sebagai pengganti nasi. Dalam berbusana, keluarga memakai model
pakaian modern. Dalam berkomunikasi keluarga banyak menggunakan bahasa jawa dan
Madura, mengingat latar belakang keluarga yang bersuku jawa tetapi lingkungan sekitar
warganya mayortas beruku jawa. Keluarga mengatakan jika ibu aktif dalam kegiatan
pkk yang diadakan 1 bulan sekali, begitu juga dg tn. R juga rajin menghadiri pengajian
ungtuk bapak-bapak yang diadakan 1 bulan sekali. Struktur kekuasaan sudah modern
dimana dalam menyelesaikan maslaah keluarga mengadakan diskusi terlebih dahulu,
walaupun pada akhirnya peran ayah masih terlihat sediki dominan. Keluarga sering
Laki laki
Perempuan
Garis pernikahan
Garis keturunan
Garis perceraian
menggunakan tempat pelayanan kesehatan tradisionel seperti tyukang urut, herbal, atau
meminta nasihat kepada kiai.
10. Identifikasi religius
Seluruh anggota keluarga menganut agama yang sama yaitu islam. Keluarga
aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di sekitar rumah, seperti Tn. R ikut
engajian bulanan setiap jumat manis dan Ny. N mengikuti pengajian mingguan. Etnis
Madura juga dikenal sebagai etnis yang sangat menghormati kiai yang membimbingnya.
Menurut Tn.R beliau dan istri mondok ke pesantren semasa mudanya. Tn. R juga
mengatakan bahwa rajin bangun malam untuk sholat tahajjud.
11. Status kelas sosial
Keluarga Tn.R termasuk keluarga menengah ke bawah, dimana Tn. R dan Ny. N
sama sama bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan keluarga
mencukupi dari pengeluaran yang dibutuhkan. Ditambah lagi sekrang setelah lulus dari
SMK, anak Tn. R membantu mencari nafkah dengan menjadi penjaga toko.
12. Mobilitas kelas sosial
Ny. N mengatakan jika setelah pindah ke Malang, keadaan ekonomi keluarganya lebih
membaik dari sebelumnya. Di Malang, Ny. N dapat bekerja membantu suaminya dalam
mencari nafkah.
13. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga jarang melakukan rekreasi, sesekali melakukan rekreasi jika ada acara dengan
teman kerja Ny. N. Jika ada waktu luang keluarga memanfaatkannya dengan
mengunjungi keponakan yang tinggal tidak jauh dari rumahnya yang juga berasal dari
Madura, tidur, dan menonton tv.
B. Riwayat Keluarga dan Tahap Perkembangan
14. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak dewasa dimana anak pertama
telah meninggalkan rumah. Tugas tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa
telah dijalankan oleh keluarga Tn. R. Tn. R tetap menjaga hubungan baik dengan ayah
ibunya, dan membantu perekonomian mereka dengan memberikan uang setiap bulannya.
Kepada anak yang sudah menikah Tn. R membantu menjadikan anaknya lebih mandiri
dengan membelikan rumah. Pasangan Tn. R dan Ny. N juga berhubungan baik meskipun
Ny.N mengatakan sedikit segan dengan suaminya.
15. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Semua tugas perkembangan keluarga Tn. R telah dilakukan.
16. Riwayat keluarga inti
Pada tahun 1986 Tn. R dijodohkan oleh kiainya dengan Ny. N. pada saat itu Tn. R telah
berstatus duda dengan 1 orang anak dari istri sebelumnya. 2 tahun kemudian Tn. R
pindah ke Malang tetapi pada saat itu Ny. N masih tetap di Madura. Pada tahun 1992
Ny. N mengikuti suaminya pindah ke Malang dan menetap di Malang sejak saat itu.
17. Riwayat keluarga asal
Baik orang tua dari Tn. R maupun Ny. N tidak ada yang memiliki masalah kesehatan
yang sama seperti yang dimiliki Tn. R dan Ny.N yaitu hipertensi. Orang tua Tn. R masih
lengkap, sedangkan orang tua Ny. N tinggal ayah. Ibu Ny. N meninggal digigit ular saat
meladang.
C. Data Lingkungan
18. Karakteristik rumah
Denah rumah
Rumah Tn. R adalah rumah milik sendiri. Kondisi rumah cukup rapi baik di dalam
maupun di luar rumah. Jumlah kamar tetap 3. Dan terdapat 1 ruang kosong yang
dijadikan kamar tidur untuk Tn.R. jum lah kamar mandi ada 2. Di lantai bawah dan atas.
An. R dan an. H tidur terpisah. Tn. R dan Ny. H tidur dikamar terpisah. Penerangan di
dalam rumah kurang. Ventilasi juga kurang. Lantai dan atap adekuat dan rumah
merupakan rumah permanen. Keluarga Tn. R menggunakan PDAM untuk keperluan
sehari hari. Hanya terdapat 3 sikat gigi, 3 handuk, dan 1 sabun batang. Jadi sabun batang
digunakan bersama. Sikat gigi dan handuk juga digunakan bersama. Setiap hari terdapat
petugas kebersihan yang mengambil sampah ke rumah Tn. R.
kamar kamar
kamar
kamar
dapur
Ruang Tamu
KM
KM
19. Karakteristik lingkungan tempat tinggal dan masyarakat
Tipe lingkungan sekitar rumah Tn.R merupakan perkotaan. Jalan raya disekitar rumah
Tn.R cukup bagus, hanya terdapat lubang diberapa titik. Sama dengan halnya Tn.R,
warga di sekitar rumah Tn.R juga memanfaatkan jasa petugas untuk membuang sampah.
20. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga telah tinggal di wilayah RW 14 sejak tahun 1988. Hanya saja saat itu masih
kontrak. Jan pada tahun 1999 baru memiliki rumah permanen di RW 14. Dan sejak saat
itu tidak berpindah lagi.
21. Hubungan sosial keluarga dengan masyarakat
Keluarga Tn. R berhubungan baik dengan warga sekitarnya. Sudah bisa beradaptasi
dengan lingkungannya. Dan juga sudah bias menggunakan bahasa Jawa. Keluarga
menilai warga disekitanya merupakan orang baik yang siap menolong apabila ada yang
membutuhkan. Di sekitar rumah Tn. R belum ada LSM atau lembaga yang membantu
dalam mengatasi masalah kesehatan maupun social. Tetapi dari komunitasnya sendiri
yait warga RW 14 telah bergerak aktif dalam mengumpuulkan uang iuran setiap
bulannya untuk membantu lansia dan anak sekolah yang membutuhkan biaya
pengobatan dan biaya sekolah.
D. Struktur Keluarga
22. Pola dan Komunikasi Keluarga
Komunikasi dalam keluarga disampaikan secara langsung. Lebih banyak anak-
anak menceritakan masalahnya dengan sang ibu. Bahasa yang digunakan sehari-hari
yaitu bahasa Madura dan jawa. Pesan emosional cenderung dipikirkan sendiri atau
tertutup. Apabila masalahnya sudah tidak dapat ditanggung sendiri, baru akan
mengkomunikasikannya dengan anggota keluarga yang lain. Jenis emosi yang
disampaikan yaitu bersifat positif dan negative. Biasanya anggota keluarga jarang
menghabiskan waktu bersama, karena memang kondisi kedua orang tua yang bekerja
sehingga tidur malam juga sedikit lebih awal. Tetapi keluarga biasnaya berbincang-
bincang saat sebelum tidur atau setelah sholat saat menonton tv. Secara umum tidak
terdapat masalah yang berarti dalam pola komunikasi keluarga.
23. Struktur Kekuatan
Keputusan banyak diambil oleh Tn. R selakuk kepala keluarga. Tetapi hal ini
biasanya lebih dulu dirundingkan dengan Ny. N. Dalam penggunaan keuangan keluarga,
Ny.N lebih banyak berperan. Kekuasaan dalam keluarga lebih banayak didominasi oleh
Tn. R sebagai kepala keluaraga.
24. Struktur Peran
Tn. R berperan sebagai kepala keluarga dengan mencari nafkah setiap harinya.
Ny.N sebagai ibu memasak dan menyiapkan kebutuhan rumah sehari-hari. An. H yang
saat ini telah lulus SMK, bekerja untuk membantu perekonomian keluarga. Sedangkan
An.R sedang menempuh jenjang pendidikan SMP.
Terdapat peran informal dalam keluarga. Yaitu Ny.N bekerja membantu mencari
nafkah suaminya. Hal ini dilakukan karena untuk mencukupi kebutuhan hidup dan
sekolah anak-anak. Akibatnya, Ny.N harus menanggung 2 tugas yaitu menyiapkan
kebutuhan rumah sehari-hari dan juga bekerja.
Model yang ditiru dalam menjalankan peran keluarga yaitu Kiai dimana tempat
Tn. R dan Ny.N menuntut ilmu. Status social ekonimo keluarga yang rendah
menyebabkan peran ganda terjadi pada sang ibu. Yaitu membantu mencari nafkah dan
sebagai IRT. Sakit yang diderita Tn. R dan Ny.N tidak mempengaruhi dari peran
mereka. Tidak terdapat bukti yang menunjukkan bahwa terjadi stress atau konfik akibat
adanya peran ganda pada sang ibu.
25. Nilai-Nilai Keluarga
Nilai yang menonjol pada keluarga yaitu nilai agama. Dimana keluarga menilai
bahwa agama merupakan nilai yang paling penting dalam mendidik anak-anak.nya. nilai
ini cenderung sama dengan masyarakat dis sekitarnya karena masyarakat di sekitar
keluarga Tn. R tinggal menganut agama yang sama dengan Tn.R. Tidak terdapat
konflik nilai dalam keluarga.
E. Fungsi Keluarga
26. Fungsi Afektif
Anak anak cenderung lebih dekat dengan Ny. N. lebih banyak menceritakan masalah
sekolah maupun kebutuhan lain kepada Ny. N. setiap anggota keluarga menunjukkan
perhatian kepada yang lainnya. Contohnya Ny. N selalu memasak 2 jenis makanan
pokok yaitu nasi dan lontong. Karena Tn.R tidak bisa makan nasi karena penyakit
gastritisnya. Keluarga Tn. K tidak pernah berpisah dalam waktu yang lama. Keluarga
lebih mengacu pada tindakan dalam menunjukkan rasa kasih sayang.
27. Fungsi Sosialisasi
Anak-anak Tn.R memiliki privasi maupun otonomi dalam keluarga.
Keterpisahan tempat tidur dari orang tua dan boleh menentukkan kegiatan apa yang akan
dilakukan merupakan salah satu contohnya. Tn. R dan Ny. N memikul bersama
tanggung jawab dalam membesarkan anak. Pembagiannya tergantung siapa yang berada
di rumah. Saat Tn.R bekerja, Ny.N yang menanggung tanggung jawab untuk
memberikan contoh pada anaknya. Faktor dari suku Madura berpengaruh dalam
membsarkan anak, dimana suku Madura dikenal mengutamakan nilai agama. Begitu
pula dengan keluarga Tn. R, lebih mengutamakan nilai agama dalam membesarkan
anak.nya. keluarga tidak memiliki masalah dalam maupen berisiko dalam mengasuh
anak.
28. Fungsi Perawatan Kesehatan
Tn. R pernah diberitahu oleh Kiainya bahawa telur buruk bagi kesehatannya.
Tetapi dalam kesehariannya Tn.R tidak mengurantetap mengkonsumsi telur. Keluarga
percaya bahwa mentimun dan cincau dapat menurunkan tekanan darah. Tetpai dalam
pelaksanaannya, keluarga jarang mengkonsumsi cincau maupun mentimun. Keluarga
tidak pernah melakukan olahraga.
Keluarga menyebutkan sehat yaitu apabila badan terasa enak, tidak pusing, dan
tidak ada keluahan yang dirasakan. Keluarga mendapatkan informasi kesehatan melalui
Ny. N yang mengikuti PKK dan saat melakukan pemeriksaan di puskesmas. Keluarga
menyadari sakit yang diderita Tn. R dan Ny.N yaitu hipertensi. Selain itu Tn. R juga
memiliki penyakit gastritis yang sering kambuh. Masalaah yang dianggap penting oleh
keluarga yaitu penyakit gastritis yang diderita Tn. R dan juga hipertensi. Tindakan yang
telah dilakukan yaitu memasakan lontong setiap harinya bagi Tn. R. selain itu juga Tn. R
pernah mengkonsumsi mentimun dan cincau. Untuk gastritis, setelah keluar dari rumah
sakit sekita 2 tahun yang lalu, Tn. R hanya membeli obat di warung apabila dirasa
gastritisnya kambuh.
Terdapat pembatasan anggaran untuk diet keluarga. Pengaturan ini dibuat oleh
Ny. N untuk menghemat pengeluaran keluarga. Jenis diet yang sering dikonsumsi oleh
keluarga yaitu makan makanan kering. Jadi hanya nasi dengan lauk tanpa sayur. Saat
puasa terkadang Ny.N hanya makan saat buka puasa saja.
Tn. R dan Ny.N biasa tidur pada pukul 7-2 malam. Sedangkan putranya biasa
tidur pada pukul 8-5. Menurut keluarga, pengaturan tidurnya sudah cukup. Karena
terbiasa saat masih mondok di pesantren. Tidak ada kesulitas saat akan mau memulai
tidur maupun saat tidur. Semua anggota keluarga tidur terpisah. Anak-anak tidur di
lantai 2, sedangkan Tn. R tidur di samping ruang tamu yang digunakan sebagai kamar
tambahan. Sedangkan Ny.N tidur di kamar belakang.
Keluarga menyadari apabila olahraga dan rekreasi sangat dibutuhkan untuk
kesehatan. Tetapi dalam praktiknya, keluarga tidak pernah melakukan olahraga. Dan
sangat jarang sekali melakukan rekreasi. Tn.R menghabiskan waktu luangnya dengan
mengunjunggi keponkan yang tinggal di dekat rumahnya. Sedangkan anak R banyak
menghabiskan waktu bermain dengan teman temannya. Sedangkan Ny. N banyak
menonton tv atau beristirahat saja di rumah.
Tn. R sudah 1 tahun terakhir tidak minum kopi. Jadi tidak ada anggota keluarga
yang memiliki kebiasaan minum kopi. Hanya Tn. R yang masih merokok. Keluarga
tidak secara regular menggunkan obat-obatnya dengan resep. Dan juga tidak menyimpan
obat-obatan di rumahnya. Hanya saja saat Tn. R sakit gastritis, akan dibelikan obat di
warung.
Keluarga tahu cara merawat Tn.R yaitu dengan membuat lontong untuk makan
Tn. R dan juga mentimun dan cincau untuk tekanan darah tin gginya. Tetapi hal ini
jarang dilakukan dalam keluarga. Hanya lontong saja yang setiap hari selalu tersedia.
Keluarga mengatakan tidak memiliki kegiatan khusus untuk mencegah sakait. Hanya
istirahat apabila ada kesempatan.
Rumah dan lingkungan Tn. R tinggal tidak terpapar polusi. Hanya saja di
beberapa Rt banyak warga yang terserang penyakit chikunguya. Limbah air keluarga
dibuang ke selokan. Selokan di depan rumah Tn. R tertutup. Tetapi di jalan masuk gang
tempat Tn. R tinggal, selokannya terbuka dan mampet di beberapa titik. Terakhir kalai
keluarga mengunjungi yankes yaitu setengah tahun yang lalu, yaitu saat penyakit
gastritis Tn. R kambuh.
Keluarga tidak teratur memeriksakan giginya. Sikat gigi juga masih campur
menjadi 1. Keluarga mengatakan hanya menyikat gigi saja untuk menjaga kesehatan
gigi. Tidak terdapat penyakit keturunan maupun penyakit yang berhubungan dengan
lingkungan dari orang tua Tn. R maupun Ny. N.
Keluarga jarang menggunakan layanan kesehatan. Lebih sering menggunakan
layanan herbal maupun pijat refleksi. Tetapi keluarga pernah menggunakan jasa RSSA
malang yaitu saat Tn. R terkena gastritis. Keluarga hanya tahu cara memanggil ambulan
yaitu dengan datang ke salah satu partai yang menyediaakan ambulan.
29. Terapi Komplementer dan Alternatif
Tn. R banyak menggunakan jamu-jamuan, herbal maupun pijat refreksi dari pada
menggunakan layanan kesehatan. Keluarga mengatakan hanya menggunakan layanan
kesehatan saat dirasa penyakit sudah parah.
30. Sumber Pembiayaan
Tn. R dan keluarga tidak memiliki asuransi kesehatan, semua pembiayaan
kesehatan dibiayai dari uang pribadi.
F. Stress dan Koping Keluarga
31. Stressor jangka pendek
Tidak terdapat stressor atau masalah yang berat dalam keluarga dalam 6 buan terakhir.
Masalah yang sering terjadi yaitu masalah keuangan.
32. Stressor jangka panjang
3 tahun yang lalu anak Tn.R yaitu Tn. S yang saat itu berprofesi sebagai tukang angkot
menabrak seseorang yang langsung meninggal di tempat. Baik Tn.R maupun Ny. N
mengatakan saat itu sangat memikirkan masalah hal tersebut hingga saat dicheck
tekanan darah Tn. R naik menjadi 180/100 mmHg. Dan satu tahun kemudian Tn. R
terkena gastritis yang sampai sekarang masih sering kambuh.n
33. Strategi koping keluarga
Stressor keuangan yang sering menjadi masalah, disiasati dengan Ny. N yang ikut
bekerja membantu Tn. R. selain itu, Ny. N juga memasak menu seadanya, sesuai dengan
kemampuannya. Untuk masalah anak Tn. R, saat itu diambil jalan damai kepada
keluarga korban sehingga anak Tn. R hanya dipenjara selama 1 minggu.
34. Adaptasi keluarga
Keluarga beradaptasi dengan lingkungannya. Bias menggunakan bahasa jawa dalam
komunikasi dengan masyarakata sekitar walaupun sebenarnya anggota keluarga
semuanya bersuku Madura. Sedangkan dengan kondisi ekonomi yang kurang, keluarga
beradaptasi dengan mengkonsumsi makanan seadanya.
G. Harapan Keluarga
Harapan keluarga dengan adanya perawat yaitu dapat membantu dalam menurunkan
tekanan darah dan gastritis yang diderita Tn. R.
H. Pemeriksaan Fisik
No Jenis pemeriksaan ayah ibu Anak 1 Anak 2 Anak 3
1. TTV :
Tensi :
Suhu :
Nadi :
Nafas :
180/120
36
84
20
150/90
36,5
82
18
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
dapat
dikaji
Tidak
dapat
dikaji
2. Kulit, rambut dan
kuku.
I :
P :
P :
A :
rambut
bersih,
warna
hitam agak
berantakan
rambut
bersih,
warna
hitam
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
3. Kepala, leher
I :
P :
P :
A :
sekret
telinga
bersih,
sekret
hidung
bersih,
sekret
telinga
bersih,
sekret
hidung
bersih,
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
4. Thoraks dan paru
I :
P :
P :
A :
bentuk
dada
normal,
tidak ada
wheezing,
bentuk
dada
normal,
tidak ada
wheezing
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
5. Abdomen
I :
P :
P :
A :
tidak ada
massa
abdomen,
tidak ada
massa
abdomen,
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
6. Genitalia
I :
P :
P :
A :
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
7. Ekstremitas atas +
refleks fisiologis
I :
P :
P :
A :
ekstrimitas
tidak ada
kelainan,
luka pada
kulit tidak
ada, jamur
kuit tidak
ada dan
terasa
hangat.
ekstrimitas
tidak ada
kelainan,
luka pada
kulit tidak
ada, jamur
kuit tidak
ada dan
terasa
hangat.
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
8. Ekstremitas bawah
+
refleks fisiologis
I :
P :
P :
A :
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
Tidak
Dapat
dikaji
ANALISA DATA
Data Masalah Keperawatan
Data Subyektif:
- Ny.N mengatakan bahwa tekanan darahnya sudah normal
saat mengetahui bahwa TD.nya 140/90 mmHg
- keluarga mengatakan tidak tahu tentang diet yang cocok
untuk orang dengan hipertensi
- keluarga mengatakan sering mengkonsumsi makanan
tanpa sayur hanya lauk dan nasi atau lontong
- keluarga mengatakan hanya ke puskesmas saat dirasa
sakit kepala sudah tidak dapat ditahan lagi.
Data Obyektif:
TD Tn.R = 180/120 mmHg
TD Ny.N = 150/90 mmHg.
Keluarga terlihat kesulitan menjawab saat ditanya
tentang hipertensi
Keluarga terlihat tidak dapat menyebutkan makanan yang
sesuai dengan orang dengan hipertensi
Defisiensi pengetahuan
berhubungan pendidikan yang
rendah dan kurangnya pajanan
informasi yang ditunjukkan
oleh:
- Ny.N mengatakan bahwa
tekanan darahnya sudah
normal saat mengetahui
bahwa TD.nya 140/90
mmHg
- keluarga mengatakan
tidak tahu tentang diet
yang cocok untuk orang
dengan hipertensi
- keluarga mengatakan
sering mengkonsumsi
makanan tanpa sayur
hanya lauk dan nasi atau
lontong
- keluarga mengatakan
hanya ke puskesmas saat
dirasa sakit kepala sudah
tidak dapat ditahan lagi.
- TD Tn.R = 180/120
mmHg
- TD Ny.N = 150/90
mmHg.
- Keluarga terlihat
kesulitan menjawab saat
ditanya tentang
hipertensi
- Keluarga terlihat tidak
dapat menyebutkan
makanan yang sesuai
dengan orang dengan
hipertensi
Data Subyektif:
- Keluarga mengatakan jika Tn.R memiliki penyakit
Gastritis
- Keluarga mengatakan hanya membeli obat di warung
saat gastritis Tn. R kambuh
- Keluarga mengatkan bahwa lebih sering menggunakan
pengobatan herbal, jamu jamuan dan pijat refleksi
daripada layanan kesehatan
- Keluarga menyatakan bahwa terakhir menggunakan
layanan kesehatan yaitu setengah tahun yang lalu saat
penyakit Tn. R kambuh
- keluarga mengatakan hanya ke puskesmas saat dirasa
sakit kepala sudah tidak dapat ditahan lagi.
Data Obyektif:
TD Tn.R = 180/120 mmHg
TD Ny.N = 150/90 mmHg.
Ketidakefektifan Manajemen
Regimen Terapeutik Keluarga
berhubungan dengan
perekonomian yang rendah dan
kompleksivitas rejimen terapi yang
ditunjukkan dengan:
- Keluarga mengatakan
jika Tn.R memiliki
penyakit Gastritis
- Keluarga mengatakan
hanya membeli obat di
warung saat gastritis Tn.
R kambuh
- Keluarga mengatkan
bahwa lebih sering
menggunakan
pengobatan herbal, jamu
jamuan dan pijat refleksi
daripada layanan
kesehatan
- Keluarga menyatakan
bahwa terakhir
menggunakan layanan
kesehatan yaitu setengah
tahun yang lalu saat
penyakit Tn. R kambuh
- keluarga mengatakan
hanya ke puskesmas saat
dirasa sakit kepala sudah
tidak dapat ditahan lagi.
- TD Tn.R = 180/120
mmHg
- TD Ny.N = 150/90
mmHg.
Data Subyektif:
- Tn. R mengatakan bahwa dirinya merokok
- Ny. N mengatakan bahwa hanya ada 3 handuk yang
digunakan bersama
- Keluarga menyatakan bahwa tidak pernah berekreasi dan
berolah raga
- Ny.N mengatakan bahwa hanya terdapat 3 sikat gigi
yang digunakan bersama
- Keluarga mengatakan bahwa sering mengkonsumsi
makanan tanpa sayur, jadi hanya lauk dan nasi atau
lontong
- Keluarga mengatakan bahwa sakit adalah saat dirasa ada
keluhan yang dirasakan dalam badan.
- Keluarga tidak memiliki kegiatan yang bertujuan untuk
memperbaiki kesehatan atau mencegah sakit.
- Ny.N ikut bekerja untuk membantu memnuhi kebutuhan
keluarga.
Data Obyektif:
Rumah terlihat kurang pencahayaan, cahaya matahari
tidak bisa masuk
Perilaku kesehatan cenderung
berisiko dengan perekonomian
yang rendah, merokok, dan
perilaku negative yang
ditunjukkan dengan:
- Tn. R mengatakan
bahwa dirinya merokok
- Ny. N mengatakan
bahwa hanya ada 3
handuk yang digunakan
bersama
- Keluarga menyatakan
bahwa tidak pernah
berekreasi dan berolah
raga
- Ny.N mengatakan
bahwa hanya terdapat 3
sikat gigi yang
digunakan bersama
- Keluarga mengatakan
bahwa sering
mengkonsumsi makanan
tanpa sayur, jadi hanya
lauk dan nasi atau
lontong
- Keluarga mengatakan
bahwa sakit adalah saat
dirasa ada keluhan yang
dirasakan dalam badan.
- Keluarga tidak memiliki
kegiatan yang bertujuan
untuk memperbaiki
kesehatan atau
mencegah sakit.
- Rumah terlihat kurang
pencahayaan, cahaya
matahari tidak bisa
masuk
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Prioritas Masalah
Defisiensi Pengetahun
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 1 3 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah :
2 2 2
Potensial masalah
dapat dicegah :
1 3 1
Menonjolnya masalah : 1 2 1
Total 5
Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 1 3 1
Kemungkinan masalah
dapat diubah :
2 1 1
Potensial masalah
dapat dicegah :
1 3 1
Menonjolnya masalah : 1 2 1
Total 4
Perilaku kesehatan cenderung berisiko
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat Masalah : 1 2 0.6
Kemungkinan masalah
dapat diubah :
2 1 1
Potensial masalah
dapat dicegah :
1 2 0.6
Menonjolnya masalah : 1 1 0.5
Total 2.7
b. Daftar Diagnosa berdasarkan prioritas
1. Defisiensi pengetahuan berhubungan pendidikan yang rendah dan kurangnya
pajanan informasi yang ditunjukkan oleh:
- Ny.N mengatakan bahwa tekanan darahnya sudah normal saat mengetahui
bahwa TD.nya 140/90 mmHg
- keluarga mengatakan tidak tahu tentang diet yang cocok untuk orang dengan
hipertensi
- keluarga mengatakan sering mengkonsumsi makanan tanpa sayur hanya lauk
dan nasi atau lontong
- keluarga mengatakan hanya ke puskesmas saat dirasa sakit kepala sudah
tidak dapat ditahan lagi.
- TD Tn.R = 180/120 mmHg
- TD Ny.N = 150/90 mmHg.
- Keluarga terlihat kesulitan menjawab saat ditanya tentang hipertensi
- Keluarga terlihat tidak dapat menyebutkan makanan yang sesuai dengan
orang dengan hipertensiKetidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik
Keluarga
2. Ketidakefektifan Manajemen Regimen Terapeutik Keluarga berhubungan dengan
perekonomian yang rendah dan kompleksivitas rejimen terapi yang ditunjukkan
dengan:
- Keluarga mengatakan jika Tn.R memiliki penyakit Gastritis
- Keluarga mengatakan hanya membeli obat di warung saat gastritis Tn. R
kambuh
- Keluarga mengatkan bahwa lebih sering menggunakan pengobatan herbal,
jamu jamuan dan pijat refleksi daripada layanan kesehatan
- Keluarga menyatakan bahwa terakhir menggunakan layanan kesehatan yaitu
setengah tahun yang lalu saat penyakit Tn. R kambuh
- keluarga mengatakan hanya ke puskesmas saat dirasa sakit kepala sudah
tidak dapat ditahan lagi.
- TD Tn.R = 180/120 mmHg
- TD Ny.N = 150/90 mmHg.
3. Perilaku kesehatan cenderung berisiko dengan perekonomian yang rendah,
merokok, dan perilaku negative yang ditunjukkan dengan:
- Tn. R mengatakan bahwa dirinya merokok
- Ny. N mengatakan bahwa hanya ada 3 handuk yang digunakan bersama
- Keluarga menyatakan bahwa tidak pernah berekreasi dan berolah raga
- Ny.N mengatakan bahwa hanya terdapat 3 sikat gigi yang digunakan
bersama
- Keluarga mengatakan bahwa sering mengkonsumsi makanan tanpa sayur,
jadi hanya lauk dan nasi atau lontong
- Keluarga mengatakan bahwa sakit adalah saat dirasa ada keluhan yang
dirasakan dalam badan.
- Keluarga tidak memiliki kegiatan yang bertujuan untuk memperbaiki
kesehatan atau mencegah sakit.
III. RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa Keperawatan
Keluarga
Tujuan Umum Tujuan Khusus Kriteria Evaluasi Rencana Tindakan
Kriteria Standar
1 Defisiensi Pengetahuan Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 4x
kunjungan,keluar
ga mengetahui
tentang konsep
Hipertensi dan
diet lambung
pada anggota
yang terkena
gastritis
1. Keluarga dapat
mengenali dan
mengetahui
tentang
hipertensi dan
gastritis
2. Keluarga dapat
memutuskan diet
yang sesuai bagi
anggota keluarga
dengan
hipertensi dan
gastritis
3. Keluarga dapat
memberikan
perawatan
kepada anggota
keluarga dengan
hipertensi dan
gastritis
1. Kognitif
-Keluarga
memahami
konsep
Hipertensi
meliputi
pengertian,
penyebab
dan faktor
resiko,
tanda dan
gejala,
pengobatan
, dan
komplikasi,
massage
punggung,
serta diet
bagi
hipertensi
-Keluarga
memehami
tentang diet
bagi anggota
keluarganya
dengan
gastritis
1.1 keluarga
mengetahui
masalah
tentang
pengertian
hipertensi
sebesar 100%
1.2 keluarga
mengetahui
masalah
tentang
penyebab dan
faktor resiko
hipertensi
sebesar 80%
1.3 keluarga
mengetahui
tentang tanda
dan gejala
hipertensi
sebesar 80%
1.4 keluarga
mengetahui
tentang
pengobatan
hipertensi
sebesar 100%
1.5 keluarga
- jelaskan mengenai
pengertian hipertensi
- jelaskan mengenai
penyebab dan faktor
risiko hipertensi
- jelaskan mengenai
tandan dan gejala
hipertensi
- jelaskan mengenai
pengobatan hipertensi
- jelaskan mengenai
pengertian hipertensi
- jelaskan mengenai
komplikasi hipertensi
- jelaskan mengenai
massage punggung
untuk mengurangi
tekanan darah pada
pasien hipertensi
- jelaskan mengenai diet
hipertensi
- jelaskan mengenai diet
lambung bagi penderita
gastritis
- minta keluarga untuk
memutuskan program
diet bagi anggota
keluarga dengan
2. Afektif
Keluarga
dapat
memutuskan
diet yang
sesuai bagi
anggota
keluarga
yang
memiliki
hipertensi
dan gastritis
3. Psikomotor
Keluarga
dapat
memenuhi
program diet
dan
melakukan
massage
punggung
bagi anggota
keluarga
dengan
hipertensi
dan
pemenuhan
diet lambung
bagi anggota
dg gastritis
mengetahui
komplikasi
hipertensi
sebesar 80%
1.6 keluarga
mengetahui
cara massage
punggung bagi
pasien
hipertensi
sebesar 100%
1.7 keluarga
mengetahui diet
bagi pasien
hipetensi
sebesar 100%
1.8 keluarga
mengetahui diet
bagi pasien
gastritis sebesar
100%
2.1 keluarga dapat
memutuskan
untuk
melakukan
program diet
yang sesuai
bagi anggota
keluarga
dengan
hipertensi
- minta keluarga untuk
memutuskan program
diet bagi anggota
keluarga dengan
gastritis
- minta keluarga untuk
memutuskan apakah
bersedia melakukan
massage punggung
bagi anggota
keluarganya yang
terkena hipertensi
- contohkan gerakan
massage punggung
- minta keluarga untuk
menggulangi gerakan
massage punggung
- minta keluarga untuk
membuat jadwal untuk
program diet hipertensi
- minta keluarga untuk
membuat jadwal untuk
program diet gastritis
- minta keluarga untuk
membuat jadwal untuk
massage punggung
bagi keluarga dengan
hipertensi.
hipertensi.
2.2 keluarga dapat
memutuskan
untuk
melakukan
program diet
yang sesuai
bagi anggota
keluarga
dengan
gastritis.
2.3 keluarga dapat
memutuskan
untuk
melakukan
massage
punggung bagi
anggota
keluarga
dengan
hipertensi.
3.1 keluarga
melakukan
program diet
yang telah
disepakati
sebanyak
minimal 3 kali
dalam
seminggu
2 Ketidakefektifan
Manajemen Regimen
Terapeutik Keluarga
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 3x
kunjungan,
keluarga
menunjukkan
perbaikan dalam
manajemen
regimen
terapeutik
keluarga
1. Keluarga dapat
mengetahui
pentingnya bagi
anggota yang
terkena hipetensi
untuk melakukan
kontrol setiap
bulan, serta bagi
anggota keluarga
dengan gastritis
untuk
memeriksakan
kondisinya ke
layanan
kesehatan saat
gastritis kambuh
2. Keluarga dapat
memutuskan
pengobatan yang
sesuai bagi
anggota keluarga
dengan hipertensi
dan gastritis
3. Keluarga dapat
memberikan
perawatan
kepada anggota
keluarga dengan
hipertensi dan
- Kognitif
Keluarga
mengetahui
pentingnya
bagi anggota
yang terkena
hipetensi untuk
melakukan
kontrol setiap
bulan dan
minum obat
setiap hari,
serta bagi
anggota
keluarga
dengan
gastritis untuk
memeriksakan
kondisinya ke
layanan
kesehatan saat
gastritis
kambuh
- Afektif
keluarga dapat
memutuskan
menggunakan
layanan
kesehatan
untuk
1.1 keluarga
mengetahui
masalah
tentang
pentingnya
bagi anggota
keluarga
dengan
hipertensi
untuk kontrol
setiap bulan
sebesar
100%
1.2 keluarga
mengetahui
masalah
tentang
pentingnya
bagi anggota
keluarga
dengan
hipertensi
untuk minum
obat setiap
hari sebesar
100%
1.3 pentingnya
bagi anggota
keluarga
dengan
- jelaskan pentingnya
pasien hipertensi untuk
kontrol secara teratur
- jelaskan cara
pencatatan waktu
kontrol dan minum obat
pasien hipertensi
- jelaskan pentingnya
pasien hipertensi untuk
minum obat secara
teratur
- jelaskan penting pasien
gastritis untuk kontrol ke
layanan kesehatan saat
gastritis kambuh
- minta keluarga untuk
memutuskan apakah
akan menggunakan
layanan kesehatan
saat ada anggota
keluarga yang sakit
- minta keluarga untuk
memutuskan untuk
kontrol setiap kali obat
HT habis.
- minta keluarga untuk
memutuskan
menggunakan layanan
kesehatan saat penyakit
gastritis
4. Keluarga dapat
lebih
memanfaatkan
layanan
kesehatan yang
tersedia.
pengobatan
anggota
keluarganya.
- Psikomotor
Keluarga dapat
memantau
anggota
keluarganya
yang terkena
hipertensi
untuk minum
obat teratur
Keluarga dapat
memanfaatkan
layanan
kesehehatan
setiap kali obat
hipertensi
habis atau ada
anggota
keluarganya
yang sakit
gastritis untuk
kontrol ke
layanan
kesehatan
setiap kali
gastritis
kambuh
sebesar
100%
2.1 keluarga
sepakat
memutuskan
untuk
menggunakan
layanan
kesehatan
untuk
pengobatan
keluarganya
2.2 keluarga
sepakat
memutuskan
untuk datang
ke layanan
kesehatan
setap kali
obat HT habis
2.3 keluarga
sepakat
memutuskan
untuk
gastritis kambuh
- minta anggota keluarga
untuk mencatat waktu
minum obat yang
dilakukan dan yang
terlewati
- minta keluarga untuk
mencatat waktu harus
kontrol dan apakah
telah kontrol, tidak
kontrol, maupun telat
kontrol.
menggunakan
layanan
kesehatan
saat penyakit
gastritis
kambuh
3.1 keluarga
memantau
anggota
keluarga
dengan
hipertensi
untuk minum
obat
3.2 keluarga
memastikan
anggota
keluarga
datang ke
layanan
kesehatan
saat obat HT
habis atau
saat gastritis
kambuh
3 Perilaku kesehatan
cenderung berisiko
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 3x
1. Keluarga dapat
mengenali dan
mengetahui
Kognitif
- Keluarga
memahami
konsep rumah
1.1 keluarga
mengetahui
masalah
tentang
- jelaskan tentang konsep
rumah sehat
- jelaskan tentang
pentingn ya berhenti
kunjungan,
keluarga
menunjukkan
perbaikan dalam
perilaku
kesehatan yang
lebih adaptif
dengan
penerapan PHBS
tentang PHBS
2. Keluarga dapat
memutuskan
untuk melakukan
PHBS
3. Keluarga dapat
memodifikasi
gaya hidup sesuai
dengan PHBS
sehat
- Keluarga
memahami
tentang
pentingnya
berhenti
merokok
- Keluarga
memahami
pentingnya
olahraga
secara teratur
- Keluarga
mengetahui
tentang
kesehatan gigi
dan badan
Afektif
- Keluarga
dapat
memutuskan
untuk
memodifikasi
rumah agar
memenuhi
rumah sehat
- Keluarga
memutuskan
cara untuk
menghapuskan
kebiasaan
konsep rumah
sehat sebesar
80%
1.2 keluarga
mengetahui
masalah
tentang
pentingnya
berhenti
merokok
sebesar 100%
1.3 keluarga
mengetahui
masalah
tentang
pentingnya
olahraga
secara teratur
sebesar 100%
1.4 keluarga
mengetahui
masalah
tentang
kesehatan gigi
dan badan
sebesar 80%
2.1 keluarga
sepakat
memutuskan untuk
memodifikasi
rumah agar
merokok
- jelaskan tetang
pentingnya olahraga
secara teratur
- jelaskan tentang
masalah kesehatan gigi
dan badan
- minta keluarga untuk
memutuskan apakah
akan memodifikasi
rumah agar memenuhi
kriteria rumah sehat
- minta keluarga untuk
memutuskan untuk
berhenti merokok.
- minta keluarga untuk
memutuskan memulai
olahraga secara teratur
- minta anggota keluarga
untuk memutuskan
untuk memperbaiki
kesehatan gigi dan
badan
- minta keluarga untuk
membuka jendela dan
ventilasi rumah setiap
pagi
- minta keluarga untuk
membuat catatan
tentang berhenti
merokok
- Keluarga
memutuskan
untuk
berolahraga
- Keluarga
memutuskan
untuk
memperbaiki
masalah
kesehatan gigi
dan badan
Psikomotor
- Keluarga
dapat
memodifikasi
rumah untuk
memenuhi
kriteria rumah
sehat
- Keluarga
keluarga mau
memulai untuk
menghilangkan
kebiasaan
merokok
- Keluarga
melakukan
olahraga setiap
hari
memenuhi rumah
sehat
2.2 keluarga
sepakat
memutuskan untuk
menghapuskan
kebiasaan
merokok
2.3 keluarga
sepakat
memutuskan untuk
untuk berolahraga
2.4 keluarga
sepakat
memutuskan untuk
memperbaiki
masalah
kesehatan gigi dan
badan
3.1 keluarga
melakukan
modifikasi
rumah untuk
memenuhi
kriteria rumah
sehat
3.2 keluarga
memulai untuk
menghilangkan
kebiasaan
merokok
- minta keluarga untuk
membuat catatan
olahraga setiap pagi
- minta keluarga untuk
mengusahakan sikat
gigi dan handuk untuk
setiap anggota keluarga
- Setiap
anggota
keluarga
memiliki
handuk dan
sikat gigi
masing
masing, serta
dapat
mempraktikan
kebersihan gigi
dan badan
secara benar
merokok
3.3 keluarga
memulai untuk
melakukan
olahraga setiap
hari
3.4 keluarga
memulai untuk
memiliki
handuk dan
sikat gigi
masing masing,
serta
mempraktikan
kebersihan gigi
dan badan
secara benar