Penguatan Etika Profesi Penegak Hukum Sebagai Solusi Ketidakmampuan Hukum Di Indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Penguatan Etika Profesi Penegak Hukum Sebagai Solusi Ketidakmampuan Hukum Di Indonesia

    1/3

    Aldo Jefry Sulistyo

    E0012022

    PENGUATAN ETIKA PROFESI PENEGAK HUKUM SEBAGAI

    SOLUSI KETIDAKMAMPUAN HUKUM DI INDONESIA

    Keadaan Hukum di Indonesia saat ini lebih sering menuai kritik daripada

    pujian !erbagai kritik diarahkan baik yang berkaitan dengan penegakan hukum "

    kesadaran hukum " kualitas hukum" ketidakjelasan berbagai hukum yang

    berkaitan dengan proses berlangsungya penegakan hukum dan juga lemahnya

    penerapan berbagai peraturan Kritik begitu sering dilontarkan berkaitan dengan

    penegakan hukum di Indonesia Kebanyakan masyarakat kita akan bi#ara bah$a

    hukum di Indonesia itu dapat dibeli" yang mempunyai jabatan" nama dan

    kekuasaan" yang punya uang banyak pasti aman dari gangguan hukum $alau

    aturan negara dilanggar Ada pengakuan di masyarakat bah$a karena hukum

    dapat dibeli maka aparat penegak hukum tidak dapat diharapkan untuk

    melakukan penegakan hukum se#ara menyeluruh dan adil Sejauh ini" hukum

    tidak saja dijalankan sebagai rutinitas belaka tetapi tetapi juga dipermainkan

    seperti barang dagangan Hal tersebut dapat dilihat dan ditandai dengan

    mun#ulnya istilah %a&a Hukum akhir akhir ini

    Hukum yang seharusnya menjadi alat kontrol masyarakat" telah berubah

    fungsinya disebabkan oleh perangkat hukum yangmorat'marit Hukum seolah

    olah menjadi tumpul ke atas dan tajam ke ba$ah (raktik penyele$engan dalamproses penegakan hukum seperti" ma&a hukum di peradilan" peradilan yang

    diskriminatif atau rekayasa proses peradilan merupakan realitas yang gampang

    ditemui dalam penegakan hukum di negeri ini )rang biasa yang ketahuan

    melakukan tindak pen#urian ke#il" seperti *enek %inah yang mengambil tiga

    butir kakao di (urbalingga" Kholil dan !asari di Kediri yang men#uri dua buah

    semangka langsung ditangkap dan dihukum seberat beratnya Sedangkan

    seorang pejabat negara yang melakukan korupsi bernilai milyaran rupiah milik

    negara dapat bebas berkeliaran dengan seenaknya %asalah'masalah hukum

    yang demikian semakin hari tidak semakin berkurang dan malah bertambah

    besar

    Sebelum masalah'masalah hukum di Indonesia semakin bertambah besar"

    alangkah baiknya jika kembali lagi ke titik a$al dalam ber&kir" kenapa

    permasalahan hukum khususnya dalam penegakan hukum ini bisa terjadi+

    %ungkin dengan pertanyaan sederhana tersebut bisa didapatkan ja$aban yang

    sederhana pula sehingga mudah untuk menemukan ja$aban dan dipahami

    !erpijak kepada teori penegakan hukum yang dikemukakan oleh Soerjono

    Soekamto" faktor'faktor penegakan hukum atau yang lebih dikenal dengan istilah

    la$ enfor#ement antara lain yaitu,1

    1 Soerjono Soekanto" -aktor'faktor .ang %empengaruhi (enegakan Hukum" Jakarta , /aja$ali (ers" 200" hal 21

  • 8/15/2019 Penguatan Etika Profesi Penegak Hukum Sebagai Solusi Ketidakmampuan Hukum Di Indonesia

    2/3

    1 -aktor hukumnya sendiri" yaitu peraturan perundang'undangan

    yang berlaku di Indonesia2 -aktor penegak hukum" yakni pihak'pihak yang membentuk

    maupun menerapkan hukum -aktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum

    -aktor masyarakat" yakni lingkungan dimana hukum tersebutberlaku atau diterapkan

    3 -aktor kebudayaan" yakni sebagai hasil karya" #ipta dan rasa yang

    didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup

    4ari kelima faktor tersebut" faktor yang saat ini yang menjadi sorotan

    adalah faktor penegak hukum /uang lingkup penegak hukum sangat luas sekali"

    karena men#akup semua yang se#ara langsung maupun se#ara tidak langsung

    berke#impung di bidang penegakan hukum *amun ada beberapa profesi

    penegak hukum yang paling menonjol yaitu (olisi" Jaksa" Hakim" dan (enga#ara

    (ara pelaku profesi penegak hukum tersebut" banyak yang melakukan

    penyalahgunaan $e$enang yang mereka miliki untuk kepentingan tertentu atau

    sering kita kenal dengan istilah %a&a Hukum !ah$a timbulnya %a&a Hukum

    tidak lain dikarenakan adanya kesempatan Kesempatan tersebut timbul

    dikarenakan sistem penga$asan terhadap profesi penegak hukum yang lemah

    dan adanya banyak #elah hukum yang dapat mereka manfaatkan Sehingga

    keberadaan %a&a Hukum makin merajalela melenggang dalam sistem peradilan

    dan penegakan hukum di Indonesia

    Sistem untuk men#egah terjadinya %a&a Hukum sebenarnya sudah ada"

    yaitu dengan adanya kode etik pada tiap'tiap profesi penegak hukum atau kita

    lebih kenal dengan Etika (rofesi Hukum Seharusnya para pelaku profesi penegakhukum merenungkan kembali etika profesi hukum dan kode etik profesi hukum

      Istilah etika berhubungan dengan tingkah laku manusia dalam

    pengambilan keputusan moral Sedangkan profesi adalah bidang pekerjaan yang

    dilandasi keahlian" keterampilan" kejuruan tertentu Sedangkan kode etik adalah

    norma dan asas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan

    tingkah laku Keduanya memiliki kesamaan dalam hal etika moral yang khusus

    di#iptakan untuk kebaikan jalannya profesi yang bersangkutan dalam profesi

    hukum

    Hubungan etika dengan profesi hukum adalah" bah$a etika profesimerupakan sikap hidup" ber$ujud kesediaan untuk memberikan pelayanan

    profesional di bidang hukum terhadap masyarakat dengan keterlibatan penuh

    dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa

    ke$ajiban terhadap mayarakat yang membutuhkan pelayanan hukum 4an oleh

    karena itu dalam melaksanakan profesi terdapat kaidah'kaidah pokok berupa

    etika profesi yaitu sebagai berikut5

    1 (rofesi harus dipandang sebagai pelayanan dan oleh karena itu sifat

    6tanpa pamrih7 menjadi #iri khas dalam mengembangkan profesi2 (elayanan profesional dalam mendahulukan kepentingan pen#ari

    keadilan menga#u pada nilai'nilai luhur

  • 8/15/2019 Penguatan Etika Profesi Penegak Hukum Sebagai Solusi Ketidakmampuan Hukum Di Indonesia

    3/3