Upload
vuongnhan
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGUATAN PIS – PK
TERINTEGRASI DENGAN
BIDANG SUMBER DAYA
KESEHATAN (SDK)
Dra. FITHRIYANI, Apt., M.Kes. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Prov. Sulawesi Selatan Makassar, 27 Maret 2019
MENTERI KESEHATAN
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL 2019
RAPAT KERJA KESEHATAN NASIONAL 2019
UPAYA MENCAPAI MENTERI
KESEHATAN
CAKUPAN KESEHATAN SEMESTA
Determinan Ideologi, Hankam, Politik, Hukum/Regulasi, Ekonomi, Sosial,
Agama, Budaya, Fisik, Biologi, Ilmu
dan Teknologi Pemberdayaan
Masyarakat
Cakupan Kesehata
n Semesta
SPM
6
SDM Kesehatan
Farmasi, Alat Kesehatan
dan Makanan
Pembiayaan
Kesehatan
Manajemen dan Informasi
Kesehatan
Penelitian & Pengembang an Kesehatan
Upaya
Kesehatan
PENGUATAN PIS–PK TERINTEGRASI
BIDANG SDK
Pogram Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
(PPSDMK)
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Peran PPSDMK
Program Indonesia Sehat – Pendekatan Keluarga
Penyusunan Rencana Kebutuhan (Renbut) SDMK secara berjenjang pada Fasyankes yang ditindak lanjuti dengan pemetaan kebutuhan,
Peningkatan kompetensi SDMK melalui Pelatihan Keluarga Sehat (KS) dan Manajemen Puskesmas (MP)
PELATIHAN KELUARGA SEHAT (KS)
Pelatihan Keluarga sehat adalah kegiatan yang dilakukan untuk pengkayaan, pengetahuan program yang terfokus pada pendekatan keluarga sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan, sekaligus melakukan pendataan seluruh keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas (pembuatan database keluarga sehat dan menghitung indeks keluarga sehat).
TUJUAN PELATIHAN KS
Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan program keluarga sehat di wilayah kerja puskesmas.
Tujuan Khusus peserta mampu :
Menjelaskan Pelayanan Gizi di Keluarga Menjelaskan Pelayanan KIA di Keluarga Menjelaskan Pelayanan Penyakit Menular (Tuberculosis) di Keluarga Menjelaskan Pelayanan Penyakit Tidak Menular di Keluarga MenjelaskanPemantauan Sanitasi Lingkungan di Keluarga Melakukan Komunikasi Efektif Melakukan Pendataan Keluarga Sehat di Wilayah Kerja Puskesmas
& 2017 puskesmas yang telah dilatih KS sebanyak 238 puskesmas ini berarti jumlah NAKES yang telah dilatih KS sebanyak 238 pusk X 5 orang = 1.190 orang
Tahun 2018 puskesmas yang telah dilatih KS sebanyak 123 puskesmas, jumlah NAKES yang dilatih KS sebanyak 123 x 5 orang = 615 orang Total Nakes yang telah dilatih sampai thn 2018 sebanyak 1.190 + 615 = 1.805 orang
Tahun 2019 direncanakan akan dilatih sebanyak 97 puskesmas sehingga semua puskesmas telah selesai dilatih pada tahun 2019.
PENYELENGGARAAN PELATIHAN KS OLEH DINKES PROV. SULSEL
Tahun 2016 & 2017 puskesmas yang telah dilatih KS sebanyak 238 puskesmas ini berarti jumlah NAKES yang telah dilatih KS sebanyak 238 pusk X 5 orang = 1.190 orang
NO KABUPATEN/KOTA JUML. PKM SDH DILATIH BLM
DILATIH
PERSENTASE
1 MAKASSAR 46 43 3 93,48%
2 WAJO 23 23 0 100,00%
3 PINRANG 17 16 1 94,12%
4 JENEPONTO 19 19 0 100,00%
5 PANGKEP 23 8 15 34,78%
6 LUWU 22 21 1 95,45%
7 TORAJA UTARA 26 26 0 100,00%
8 BONE 38 10 28 26,32%
9 GOWA 26 24 2 92,31%
10 MAROS 14 9 5 64,29%
11 BULUKUBA 20 20 0 100,00%
12 ENREKANG 13 4 9 30,77%
13 TAKALAR 15 15 0 100,00%
NO KABUPATEN/KOTA JUML. PKM SDH DILATIH BLM
DILATIH
PERSENTASE
14 BANTAENG 13 13 0 100,00%
15 PALOPO 12 12 0 100,00%
16 SOPPENG 17 5 12 29,41%
17 TANA TORAJA 21 11 10 52,38%
18 PARE-PARE 6 6 0 100,00%
19 SIDRAP 14 12 2 85,71%
20 KEP SELAYAR 14 13 1 92,86%
21 LUWU TIMUR 17 15 2 88,24%
22 SINJAI 16 16 0 100,00%
23 BARRU 12 8 4 66,67%
24 LUWU UTARA 14 11 3 78,57%
TOTAL 458 361 97 78,60%
PERAN FARMASI
Program Indonesia Sehat – Pendekatan Keluarga
Penguatan Logistik Obat dan Alat Kesehatan pada Pelayanan Kesehatan,
Pelayanan Kefarmasian sesuai Standar
Peningkatan Penggunaan Obat Rasional
Ibu bersalin di faskes
Bayi mendapat imunisasi dasar
lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6
bulan
Pertumbuhan balita dipantau tiap
bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai
standar
1 Keluarga mengikuti KB Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
Tidak ada anggota keluarga yang
merokok
Keluarga mempunyai akses terhadap air
bersih
Keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes
9
Nakes Farmasi sebagai Pembina Keluarga
Penderita TB Paru berobat sesuai
standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak
ditelantarkan
Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alkes dan BMHP
Pelayanan
Farmasi Klinik
(Edukasi - GC)
Peran Farmasi Program Indonesia Sehat - Pendekatan Keluarga
Pasif: Pencarian kasus pada pasien yang datang
ke Apotek
Aktif: edukasi dan pemberdayaan masyarakat
melalui Apoteker AoC (Gema Cermat, Dagusibu)
Pelaporan: Notifikasi pasien, pendataan dan
pelaporan
Manajemen pengelolaan logistik:
Penyediaan obat TB (Paket DOTS, Obat MDR)
Penyimpanan & Distribusi obat TB
Pengamatan mutu obat
Pelayanan Farmasi Klinik:
Pemberian informasi obat TB
Konseling obat TB
Pengkajian resep TB
Kajian interaksi obat TB
Monitoring efek samping obat TB
Pengawasan kepatuhan minum obat TB
Pemantauan kemajuan pengobatan dan hasil
pengobatan TB
Edukasi masyarakat
Home Pharmacy Care (Fasilitasi pengantaran obat)
Strategi Komprehensif
untuk TB
Eliminasi TB
Edukasi tentang
1. PENGGUNAAN (waktu menelan obat,
dosis),
2. PENYIMPANAN OBAT
3. PENGAMATAN MUTU OBAT di rumah
(Organoleptis)
Imunisasi
1. Menjamin ketersediaan vaksin
2. Memberikan edukasi
3. Melaporkan vaksin yang tidak
memenuhi syarat & KIPI
Stunting
Pemberian Informasi
1. Tablet Tambah Darah vitamin &
mineral
2. Obat Kecacingan
3. Pemberian PMT
NO KABUPATEN/KOTA JUML
APOTEKER AoC
1 MAKASSAR 15
2 PINRANG 15
3 MAROS 15
4 PANGKEP 15
5 TAKALAR 15
6 GOWA 15
7 JENEPONTO 15
8 LUWU UTARA 15
9 PALOPO 15
10 LUWU TIMUR 15
11 BULUKUBA 15
HARAPAN Nakes Farmasi – Apoteker Agent
of Change Gema Cermat harus
turut serta dalam pelaksanaan
Program PIS-PK, Germas dan
Fokus Program Prioritas
Kesehatan
Bila melihat jumlah puskesmas dan jumlah NAKES yang telah dilatih, idealnya jumlah kunjungan rumah yang terdata saat ini
sudah harus diatas 70%. Namun kenyataannya dari hasil penginputan aplikasi KS terlihat bahwa total kunjungan rumah baru sekitar 52,67% (Nas.41,19%). Data per Januari 2019
Melaksanakan intervensi lanjut secara terintegrasi
lintas program dan lintas sektor