Pengujian Normal Multivariat dan Homoskedastisitas Matriks Varians-Kovarians Dua Populasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengujian Asumsi Normal Multivariat dan Homoskedastisitas Matriks Varians-Kovarians Dua Populasi

Citation preview

  • 1

    Abstrak Pendidikan adalah salah satu fokus utama pembangunan yang dilakukan pemerintah. Tidak hanya

    kualitas dari bangunan fisik yang berupa fasilitas-

    fasilitas pendidikan tetapi juga kualitas dari siswa.

    Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam

    penyelenggaraan pendidikan, yaitu suatu kondisi yang

    mendukung setiap siswa untuk dapat menyelesaikan

    pendidikannya dengan tepat waktu, sehingga peserta

    didik dapat lulus dalam menempuh Ujian Nasional yang

    diselenggarakan oleh pemerintah. Fokus Ujian Nasional

    lebih ditekankan pada siswa menengah atas karena

    mereka akan memutuskan untuk kuliah atau bekerja.

    Oleh karena itu penelitian ini fokus pada SMA dan

    SMK. Dimana objek yang dipilih adalah SMA dan SMK

    di Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008.

    Salah satu yang menjadi penting dalam pengawasan

    sekolah ketika memberikan bekal ilmu pada siswanya

    yaitu terlihat dari rasio guru-murid dan rasio murid-

    kelas. Pembandingan ini menggunakan uji multivariat

    dua populasi karena terdiri dari dua populasi yaitu

    SMA dan SMK. Sedangkan untuk setiap populasi terdiri

    dari dua variabel yaitu rasio guru-murid dan rasio

    murid-kelas. Tetapi dalam melakukan pembandingan,

    asumsi uji multivariat juga harus terpenuhi terlebih

    dahulu. Sehingga dalam hal ini, penelitian dilakukan

    hanya untuk menguji asumsi normal multivariat dan

    multivariat homoskedastisitas dua populasi. Kemudian

    dari hasil uji yang dilakukan ternyata baik untuk asumsi

    normal multivariat maupun multivariat

    homoskedastisitas tidak terpenuhi.

    Kata KunciPendidikan, Rasio Guru-Murid, Rasio Murid-

    Kelas, Normal multivariat, Multivariat Homoskedastisitas.

    I. PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu fokus utama pembangunan

    yang dilakukan pemerintah. Tidak hanya kualitas dari

    bangunan fisik yang berupa fasilitas-fasilitas pendidikan

    tetapi juga kualitas dari siswa. Karena melalui pelaksanaan

    pendidikan yang baik diharapkan dapat dibentuk generasi

    penerus yang mampu melanjutkan pembangunan, yaitu

    generasi yang cerdas dan terampil. Penyediaan fasilitas

    pendidikan yang memadai, pelaksanaan kurikulum yang

    baik dan tersedianya tenaga pengajar yang kompeten

    diharapkan mampu mengembangkan bahkan memajukan

    pendidikan. Namun selain faktor-faktor tersebut terdapat

    faktor yang tidak kalah pentingnya dalam penyelenggaraan

    pendidikan, yaitu suatu kondisi yang mendukung setiap

    siswa untuk dapat menyelesaikan pendidikannya dengan

    tepat waktu, sehingga peserta didik dapat lulus dalam

    menempuh Ujian Nasional yang diselenggarakan oleh

    pemerintah. Dengan kata lain peserta didik tidak gagal

    dalam menempuh Ujian Nasional. Masa Ujian Nasional

    merupakan masa kritis penentuan kelanjutan pendidikan

    setiap siswa apalagi untuk siswa menengah atas. Ini

    dikarenakan ketika mereka lulus, mereka dituntut untuk

    menentukan dimana mereka akan kuliah ataupun akan

    bekerja. Oleh karena itu perlu pengawasan yang ekstra

    terhadap setiap sekolah dalam pemberian bekal kepada

    siswanya.

    Salah satu yang menjadi penting dalam pengawasan

    sekolah ketika memberikan bekal ilmu pada siswanya yaitu

    terlihat dari rasio guru-murid dan rasio murid-kelas. Rasio

    guru-murid menjadi perhatian karena ketika rasio antara

    guru dan murid seimbang diharapkan proses pembelajaran

    menjadi lancar. Ini dikarenakan ketika jumlah guru sesuai

    dengan jumlah murid maka murid akan lebih mudah

    mendapatkan materi pelajaran. Jika rasionya tidak seimbang

    yaitu ketika jumlah guru lebih kecil daripada jumlah siswa

    maka akan membuat siswa menjadi banyak ketinggalan

    dalam hal ilmu pengetahuan. Begitu juga apabila rasio

    murid-kelas tidak seimbang, maka proses pembelajaran akan

    menjadi tidak lancar. Mereka akan tidak nyaman apabila

    kelas untuk proses belajar tidak nyaman atau mengalami

    kekurangan. Sehingga perlu perhatian dari pemerintah

    dalam keadaan rasio guru-murid serta rasio murid-kelas.

    Keadaan tersebut juga menjadi perhatian dari pemerintah

    dari Kabupaten Pasuruan yang merupakan salah satu

    kabupaten di Jawa Timur yang juga memiliki banyak

    sekolah. Dalam penelitian ini perhatian khusus ditujukan

    kepada SMA dan SMK di Kabupaten Pasuruan tahun

    pelajaran 2007/2008. Ini dikarenakan jenjang ini

    membutuhkan perhatian ekstra karena merupakan masa

    penentuan masa depan untuk kuliah ataupun bekerja.

    Pada penelitian ini ditujukan untuk membandingkan

    antara SMA dan SMK di Kabupaten Pasuruan tahun

    pelajaran 2007/2008, apakah antara keduanya memiliki

    perlakuan yang sama dalam hal rasio guru-murid dan rasio

    murid-kelas. Pembandingan ini menggunakan uji multivariat

    dua populasi karena terdiri dari dua populasi yaitu SMA dan

    SMK. Sedangkan untuk setiap populasi terdiri dari dua

    variabel yaitu rasio guru-murid dan rasio murid-kelas.

    Tetapi dalam melakukan pembandingan, asumsi uji

    multivariat juga harus terpenuhi terlebih dahulu. Sehingga

    dalam hal ini, penelitian dilakukan hanya untuk menguji

    asumsi normal multivariat dan multivariat homoskedastisitas

    dua populasi.

    II. TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Multivariat

    Data multivariat merupakan data hasil pengukuran pada

    beberapa variabel yang secara umum dinotasikan sebagai xij.

    Notasi tersebut menunjukkan harga tertentu dari

    pengamatan ke-i pada variabel ke-j jika terdapat p variabel

    dan ada sebanyak n pengamatan, yang dapat ditunjukkan

    dalam bentuk matriks seperti di bawah ini, dimana xnp

    merupakan objek pengamatan ke-n untuk variabel ke-p [3].

    Pengujian Normal Multivariat dan Homoskedastisitas

    Matriks Varians-Kovarians Dua Populasi

    Wahyuni Resmi (1311100043) (1) dan Indah Kurnia Putri (1311100047) (2) (1)(2)Jurusan Statistika, FMIPA, ITS, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

    Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia

    e-mail : (1)[email protected]; (2)[email protected]

  • 2

    (4)

    B. Matriks Varian-Kovarian

    Untuk lebih memudahkan dalam menganalisis data,

    varians-kovarians sampel dapat disusun dalam sebuah

    matriks berukuran pxp sebagai berikut.

    Diagonal utama dari matriks menyatakan varians, dan

    selain diagonal utama menyatakan kovarians [3].

    C. Uji Asumsi untuk Data Multivariat

    Pada dasarnya, distribusi utama dan permasalahan yang

    muncul dalam analisis multivariat adalah distribusi normal

    multivariat.Normal multivariat adalah perluasan dari

    univariat normal.Asumsi yang harus dipenuhi antara lain

    data pada variabel bebas seharusnya berdistribusi normal

    multivariat dan adanya kesamaan matriks varians kovarians

    antar kelompok/populasi. Oleh karena itu perlu adanya uji

    normalitas multivariat yang bertujuan untuk mengetahui

    apakah data mengikuti distribusi normal multivariat [5].

    1. Uji Normalitas Multivariat

    Untuk memeriksa data apakah berdistribusi normal

    multivariat, dapat dilihat dari Q-Q plot antara square

    distance (d2j) dengan nilai quantil dari distribusi Chi-

    Square . Jika hasil plot menggambarkan garis lurus

    maka data tersebut dapat dinyatakan sebagai normal

    multivariat [3].

    Uji hipotesis :

    H0 : data berdistribusi normal multivariat.

    H1 : data tidak berdistribusi normal multivariat.

    Pemeriksaan normal multivariat dilakukan dengan

    langkah-langkah sebagai berikut [3].

    1. Menghitung nilai square distance (d2j) untuk setiap pengamatan

    , j = 1,2, , n

    2. Mengurutkan nilai d2j seluruh pengamatan yang diperoleh dari perhitungan di atas sedemikian hingga

    3. Membuat Q-Q plot atau Chi-Square plot dengan

    nilai d2(j) sebagai sumbu X dan nilai kuantil atas

    sebagai sumbu Y.

    Kriteria gagal tolak H0, yang berarti data berdistribusi

    normal multivariat, secara visual dapat dilihat dari Q-Q plot

    yang terbentuk. Jika plot membentuk garis lurus maka data

    mengikuti distribusi normal. Selanjutnya, kriteria pemenuhan

    asumsi normal multivariat dapat diketahui melalui statistik

    uji yang dirumuskan sebagai berikut [3].

    Daerah penolakan : Tolak H0 jika rQ< rn,

    Dimana rQ adalah koefisien korelasi antara

    dan , dan rn, merupakan titik kritis Q-Q plot

    pada tabel uji koefisien korelasi untuk normalitas.

    2. Uji Kesamaan Matriks Varians-Kovarians

    Pemeriksaan kesamaan matriks varians kovarians antara

    dua populasi atau lebih dilakukan dengan Boxs M test yang dirumuskan sebagai berikut [4].

    Uji Hipotesis :

    H0 : 1 = 2 = = k = (matriks kovarians bersifat multivariat homoskedastisitas)

    H1 : minimal ada satu i j (matriks kovarians tidak bersifat multivariat homoskedastisitas)

    Statistik Uji: , dimana

    Daerah Kritis : Tolak H0 jika C >

    dengan

    D. Uji Normalitas Univariat

    Pemeriksaan distribusi normal untuk setiap variabel

    dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Pengujian ini

    dilakukan dengan menyesuaikan fungsi distribusi empiris

    (berdasarkan sampel) )(xFn dengan distribusi teoritis tertentu

    (sesuai yang dihipotesiskan) )(0 xF .

    Uji Hipotesis :

    H0 : )(xFn = )(0 xF (Data mengikuti distribusi teoritis )(0 xF )

    H1: )(xFn )(0 xF (Data tidak mengikuti dist. teoritis )(0 xF )

    Statistik Uji: )()( 0 xFxFMaksD n

    Daerah Kritis : Tolak H0 jika Dhitung> D

    3. METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data

    Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data

    sekunder yang diperoleh dari Tesis yang berjudul

    Pemodelan Banyaknya Siswa Gagal Ujian Nasional Dengan Regresi Zero-Inflated Generalized Poisson oleh Dwi Cahyosetiyono. Data tesis tersebut didapatkan dari

    Sub-Dinas Sekolah Lanjutan dan dari Sub-Bagian

    Perencanaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten

    Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008 baik tingkat SMA dan

    SMK untuk sekolah negeri dan swasta [1].

    B. Variabel Penelitian

    Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah rasio

    guru-murid dan rasio murid-kelas yang diteliti dari setiap

    SMA dan SMK di Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran

    2007/2008. Pemilihan tersebut diduga mempengaruhi

    kualitas siswa di suatu sekolah. Dimana rasio guru-murid

    dihitung dari perbandingan antara jumlah murid pada suatu

    sekolah dengan jumlah guru yang ada pada sekolah

    bersangkutan. Indikator ini digunakan untuk

    menggambarkan beban kerja guru dalam mengajar dan

    untuk melihat mutu pengajaran di kelas. Sedangkan rasio

    murid-kelas diperoleh dengan menghitung perbandingan

    antara jumlah murid pada suatu sekolah dengan jumlah

    kelas yang ada pada sekolah bersangkutan. Angka yang

    diperoleh merupakan indikator kepadatan kelas pada

    sekolah yang bersangkutan.

    C. Metode Analisis Data

    (2)

    (3)

    (5)

    (6)

    (7)

    (1)

  • 3

    Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah

    sebagai berikut.

    1. Melakukan identifikasi data yang diperoleh menjadi dua populasi yaitu SMA dan SMK di Kabupaten

    Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008 sesuai data tesis

    yang didapatkan.

    2. Mengidentifikasi variabel yang diteliti yaitu rasio guru-murid dan rasio murid-kelas.

    3. Melakukan pengujian asumsi normal multivariat untuk setiap grup yaitu untuk data SMA dan SMK. Dimana

    pengujian ini dilihat dari nilai proporsi dan plot chi-

    square. Untuk mendapatkan nilai proporsi dan plot chi-

    square menggunakan bantuan software Macro Minitab

    dan R. Kemudian metode lain untuk menguji normal

    multivariat yaitu dengan melihat koefisien korelasi

    yang dihasilkan dengan bantuan software Minitab.

    Apabila koefisien korelasi lebih kecil dari nilai tabel

    Q-Q plot maka distribusi normal tidak terpenuhi,

    begitu juga sebaliknya.

    4. Apabila asumsi distribusi normal dalam pengujian normal multivariat untuk setiap grup tidak terpenuhi

    maka dilanjutkan dengan pengujian univariat normal

    dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

    Pengujian Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan

    bantuan software Minitab.

    5. Setelah melakukan pengujian normal multivariat selanjutnya dilakukan pengujian homoskedastisitas

    matriks varian-kovarian. Pengujian ini menggunakan

    Boxs Test dengan bantuan software SPSS. 6. Apabila kedua asumsi yaitu normal multivariat dan

    homoskedastisitas matriks varian-kovarian terpenuhi

    maka dikatakan kedua populasi tersebut dapat

    dilakukan uji multivariat dua populasi.

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pada saat melakukan analisis multivariat, terlebih

    dahulu harus memenuhi asumsi berdistribusi normal dan

    homoskedastisitas matriks varian-kovarians. Sehingga untuk

    mengetahui apakah asumsi-asumsi tersebut terpenuhi maka

    perlu dilakukan pengujian. Pada penelitian ini menggunakan

    dua populasi yaitu SMA di Kabupaten Pasuruan tahun

    pelajaran 2007/2008 yang berjumlah 31 sekolah dan SMK

    di Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008 yang

    berjumlah 24 sekolah. Berikut ini merupakan hasil

    pengujian normal multivariat dan homoskedastisitas matriks

    varian-kovarian pada setiap populasi tersebut dengan

    variabel yang diamati adalah rasio guru-murid dan rasio

    murid-kelas.

    A. Pengujian Asumsi Normal multivariat Data SMA di Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2007/2008

    Analisis untuk mengetahui asumsi data berdistribusi

    normal untuk populasi pertama dengan jumlah SMA ada 31

    yaitu ada dua metode sebagai berikut.

    1. Pengujian dengan melihat nilai proporsi dan plot chi-square.

    Untuk mengetahui apakah data SMA di Kabupaten

    Pasuruan Tahun Pelajaran 2007/2008 mengikuti

    asumsi normal yaitu dengan menghitung nilai proporsi

    dari jarak mahalanobis ( ) yang nilainya kurang dari

    atau sama dengan kuantil distribusi chi-square

    ( . Sedangkan apabila melihat dari plot chi-

    square maka dikatakan berdistribusi normal apabila

    membentuk garis lurus. Pada pengujian ini

    menggunakan bantuan software Minitab dan R, dimana

    hasil perhitungan yang diperoleh dari software

    keduanya menghasilkan hasil yang serupa. Nilai

    proporsi yang diperoleh yaitu sebesar 0,612903 dan

    plot yang dihasilkan yaitu sebagai berikut.

    Gambar 1. Plot Chi-Square untuk Data SMA

    Berdasarkan Gambar 1 mengenai plot chi-square untuk

    data SMA di Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran

    2007/2008 tersebut terlihat bahwasanya plot tidak

    membentuk garis lurus, sehingga asumsi distribusi

    normal untuk populasi ini tidak terpenuhi.

    2. Pengujian dengan melihat nilai koefisien korelasi. Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam

    mendapatkan nilai koefisien korelasi.

    H0 : Data SMA di Kabupaten Pasuruan tahun

    pelajaran 2007/2008 berdistribusi normal

    dengan 2 variat

    H1 : Data SMA di Kabupaten Pasuruan tahun

    pelajaran 2007/2008 tidak berdistribusi normal

    = 0,05 Daerah kritis :

    Tolak H0 jika dengan tingkat signifikan lebih kecil

    dari yang diperoleh dari tabel titik kritis Q-Q plot.

    Perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan

    bantuan software Minitab. Hasil yang diperoleh adalah

    sebagai berikut. Tabel 1. Hasil Koefisien Korelasi untuk Data SMA

    Koefisien Korelasi (r hitung) r tabel

    0,959 0,965

    Berdasarkan Tabel 1 mengenai koefisien korelasi

    untuk data SMA di kabupaten Pasuruan tahun

    pelajaran 2007/2008 diperoleh koefisien korelasi

    sebesar 0,959. Kemudian untuk nilai tabel dengan sebesar 0,05 dan jumlah pengamatan sebesar 31 SMA

    diperoleh nilai yaitu 0,965. Apabila

    dibandingkan dengan nilai tabel maka diperoleh

    koefisien korelasi bernilai lebih kecil dibandingkan

    nilai tabel titik kritis Q-Q plot begitu juga dengan nilai

    p-value yang lebih kecil dari nilai , sehingga disimpulkan tolak H0 atau Data SMA di Kabupaten

    Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008 tidak berdistribusi

    normal dengan 2 variat.

    Berdasarkan kedua metode dalam melihat uji asumsi

    normal multivariat pada data SMA di Kabupaten Pasuruan

    tahun pelajaran 2007/2008, keduanya menghasilkan

    kesimpulan yang sama yaitu data SMA tidak berdistribusi

    normal. Sehingga perlu dilakukan uji univariat normal untuk

    mengetahui variabel-variabel yang tidak berdistribusi

    normal.

  • 4

    B. Pengujian Asumsi Univariat Normal Data SMA di Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2007/2008

    Pemeriksaan asumsi distribusi normal dilakukan pada

    variabel rasio guru-murid rasio murid-kelas untuk SMA di

    Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008

    menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut.

    H0 : Fn(x) = F0(x) (Data mengikuti distribusi normal)

    H1 : Fn(x) F0(x) (Data tidak mengikuti distribusi normal) = 0,05 Daerah kritis :

    Tolak H0 jika Dhitung > D dimana D adalah nilai kritis untuk

    uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi sebesar . Tabel 2. Uji Kolmogorov-Smirnov Data SMA

    Variabel Dhitung D P-value Keputusan

    Rasio guru-

    murid 0,202 0,159

  • 5

    disimpulkan tolak H0 atau Data SMK di Kabupaten

    Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008 tidak berdistribusi

    normal dengan 2 variat.

    Berdasarkan kedua metode dalam melihat uji asumsi

    normal multivariat pada data SMA di Kabupaten Pasuruan

    tahun pelajaran 2007/2008, keduanya menghasilkan

    kesimpulan yang sama yaitu data SMK tidak berdistribusi

    normal. Sehingga perlu dilakukan uji univariat normal untuk

    mengetahui variabel-variabel yang tidak berdistribusi

    normal.

    D. Uji Univariat Normal Data SMK di Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2007/2008

    Pemeriksaan asumsi distribusi normal dilakukan pada

    variabel rasio guru-murid rasio murid-kelas untuk 24 SMK

    di Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008

    menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut.

    H0 : Fn(x) = F0(x) (Data mengikuti distribusi normal)

    H1 : Fn(x) F0(x) (Data tidak mengikuti distribusi normal) = 0,05 Daerah kritis :

    Tolak H0 jika Dhitung > D dimana D adalah nilai kritis untuk

    uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi sebesar . Tabel 4. Uji Kolmogorov-Smirnov Data SMK

    Variabel Dhitung D P-value Keputusan

    Rasio guru-

    murid 0,217 0,181 0,150

    Gagal tolak

    H0

    Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan bahwa untuk

    variabel rasio guru-murid tidak mengikuti distribusi normal

    karena nilai p-value yang lebih kecil dari . Sedangkan untuk variabel rasio murid-kelas mengikuti distribusi normal

    karena nilai p-value lebih besar dari . Selain dari pengujian, asumsi distribusi normal dapat dilihat dari plot

    Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut.

    Gambar 5. Plot Kolmogorov-Smirnov Rasio Guru-Murid SMK

    Berdasarkan Gambar 5 mengenai plot Kolmogorov-

    Smirnov untuk rasio guru-murid di SMK tersebut terlihat

    bahwasanya plot tidak membentuk garis lurus, sehingga

    asumsi distribusi normal untuk variabel rasio guru-murid ini

    tidak terpenuhi. Sedangkan plot untuk variabel murid-kelas

    yaitu sebagai berikut.

    Gambar 6. Plot Kolmogorov-Smirnov Rasio Murid-Kelas SMK

    Berdasarkan Gambar 6 mengenai plot Kolmogorov-

    Smirnov untuk rasio murid-kelas di SMK tersebut terlihat

    bahwasanya plot membentuk garis lurus, sehingga asumsi

    distribusi normal untuk variabel rasio murid-kelas ini

    terpenuhi, hal ini berbeda dengan variabel rasio guru-murid.

    Karena salah satu variabel memiliki distribusi yang tidak

    normal, maka memberikan hasil yang tidak normal pula

    ketika dilakukan pengujian asumsi normal multivariat pada

    data SMK di Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran

    2007/2008.

    E. Pengujian Asumsi Multivariat Homoskedastisitas

    Pengujian asumsi berikutnya selain uji normal

    multivariat adalah pengujian asumsi multivariat

    homoskedastisitas. Data yang dapat dianalisis lebih lanjut

    dalam analisis multivariat adalah data yang terpenuhi asumsi

    homoskedastisitas. Berikut pengujian asumsi multivariat

    homoskedastisitas antara data SMA dan SMK di Kabupaten

    Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008.

    H0 : (Matriks kovarians bersifat multivariat

    homoskedastisitas)

    H1 : (Matriks kovarians tidak bersifat multivariat

    homoskedastisitas)

    = 0,05 Daerah kritis :

    Tolak H0 jika p-value < Perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan bantuan

    software SPSS. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut. Tabel 5. Boxs Test dari SPSS

    Boxs M 13,495

    F 4,310

    df1 3

    df2 4,04x10-5

    p-value 0,005

    Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai Boxs M sebesar 13,495 dan untuk p-value dihasilkan nilainya

    sebesar 0,005. Nilai ini ternyata lebih kecil dari sehingga disimpulkan tolak H0 atau matriks kovarians antara data

    SMA dan SMK di Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran

    2007/2008 tidak bersifat multivariat homoskedastisitas.

    Berdasarkan penelitian tersebut mengenai uji normal

    multivariat dan multivariat homoskedastisitas ternyata data

    antara SMA dan SMK di Kabupaten Pasuruan tidak

    memenuhi kedua asumsi tersebut.

    5. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam pengujian asumsi distribusi normal multivariat,

    data rasio guru-murid dan murid-kelas pada SMA dan SMK

    di Kabupaten Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008 tidak

    berdistribusi normal multivariat, baik secara visual maupun

    matematis pada uji koefisien korelasi. Setelah ditelusuri

    pada pengujian selanjutnya yaitu uji normalitas univariat

    diperoleh bahwa data rasio murid-kelas pada SMA dan

    SMK telah berdistribusi normal, sedangkan data rasio guru-

    murid tidak berdistribusi normal.Ketidaknormalan salah satu

    variabel inilah yang mungkin menyebabkan penolakan

    hipotesis nol pada uji normalitas secara multivariat.

    Pada pemeriksaan homoskedastisitas matriks varians

    kovarians kedua populasi tersebut menunjukkan bahwa

    matriks kovarians antara data SMA dan SMK di Kabupaten

    Pasuruan tahun pelajaran 2007/2008 tidak bersifat

    multivariat homoskedastisitas. Ini berarti sebaran data pada

    SMA dan SMK dalam kasus ini terdapat perbedaan yang

    signifikan.

  • 6

    Oleh karena itu pada analisis selanjutnya sebaiknya

    dilakukan analisisyang mengasumsikan bahwa matriks

    varians kovarians kedua populasi tersebut berbeda. Selain

    itu dalam melakukan penelitian apapun diperlukan ketelitian

    yang tinggi terhadap setiap fenomena yang mungkin terjadi,

    misalkan dalam kasus ini dengan melakukan pengujian

    asumsi multivariat untuk seluruh variabel.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1] Cahyosetiyono, Dwi. (2009). Pemodelan Banyaknya Siswa Gagal

    Ujian Nasional Dengan Regresi Zero-Inflated Generalized Poisson.

    Tesis S2: Jurusan Statistika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

    [2] Johnson, R.A., Wichern, D.W. (2007). Applied Multivariate

    Statistical Analysis 6th Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

    [3] Maulidya. (2007). Perbandingan Analisis Diskriminan dan Regresi

    Logistik. Tugas Akhir S1: Jurusan Matematika, Universitas Negeri

    Surabaya.

    [4] Morrison, D.F. (1967). Multivariate Statistical Methods. New York:

    Mc.Graw-Hill,Inc.

    [5] Sharma, Subhash. (1996). Applied Multivariate Techniques. Canada:

    John Wiley & Sons.