21

Click here to load reader

Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting.

Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk

mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui

tingkat pencapaian tujuan pembelajaran.

Sebagai bagian yang sangat penting dari sebuah proses pembelajaran,

penilaian dalam proses pembelajaran hendaknya dirancang dan dilaksanakan

oleh guru. Dengan melakukan penilaian ketika melaksanakan proses

pembelajaran, guru akan dapat mengetahui tingkat keberhasilan proses

pembelajaran dan akan memperoleh bahan masukan untuk menentukan

langkah selanjutnya. Dengan demikian, keefektifan suatu proses pembelajaran

banyak ditentukan oleh peran penilaian dalam proses pembelajaran itu sendiri.

Penilaian sebagai salah satu komponen utama proses pembelajaran harus

dipahami, direncanakan dan dilaksanakan dalam upaya mendukung

keberhasilan peningkatan mutu proses pembelajaran. Mengingat hal tersebut,

perlu dilakukan penilaian dalam proses pembelajaran secara terus menerus dan

berkesinambungan sebagai alat pemantau tentang keefektifan proses belajar

serta kemampuan siswa belajar. Maka dalam makalah ini kami akan membahas

lebih mendalam mengenai penilaian tersebut agar proses belajar-mengajar

berjalan seefektif mungkin.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah mengenai pembahasan kami adalah sebagai

berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan penilaian?

2. Bagaimana tujuan, prinsip dan pendekatan dari penilaian?

3. Apa yang dimaksud dengan penilaian formatif dan sumatif, penilaian kinerja

dan penilaian keterampilan proses?

1

Page 2: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

4. Bagaimana langkah-langkah penyusunan penilaian formatif dan sumatif,

penilaian kinerja dan penilaian keterampilan proses?

5. Apa tujuan dan manfaat penilaian formatif dan sumatif, penilaian kinerja dan

penilaian keterampilan proses?

C. Tujuan Pembahasan

Adapun tujuan masalah mengenai pembahasan kami adalah sebagai

berikut:

1. Memahami maksud dari Penilaian.

2. Mengetahui tujuan, prinsip dan pendekatan dari penilaian.

3. Memahami maksud dari penilaian formatif dan sumatif, penilaian kinerja dan

penilaian keterampilan proses

4. Mengetahui langkah-langkah penyusunan penilaian formatif dan sumatif,

penilaian kinerja dan penilaian keterampilan proses.

5. Mengetahui tujuan dan manfaat penilaian formatif dan sumatif, penilaian

kinerja dan penilaian keterampilan proses.

2

Page 3: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian

Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan

penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh

mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian

kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa

hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa

nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa

angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan

nilai kuantitatif tersebut.

B. Tujuan, Prinsip dan Pendekatan Penilaian

a. Tujuan Penilaian

Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran,

diantaranya untuk grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan

kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan prediksi.

1. Sebagai grading, penilaian ditujukan untuk menentukan atau

membedakan kedudukan hasil kerja peserta didik dibandingkan dengan

peserta didik lain. Penilaian ini akan menunjukkan kedudukan peserta

didik dalam urutan dibandingkan dengan anak yang lain. Karena itu,

fungsi penilaian untuk grading ini cenderung membandingkan anak

dengan anak yang lain sehingga lebih mengacu kepada penilaian acuan

norma.

2. Sebagai alat seleksi, penilaian ditujukan untuk memisahkan antara

peserta didik yang masuk dalam kategori tertentu dan yang tidak. Peserta

didik yang boleh masuk sekolah tertentu atau yang tidak boleh. Dalam hal

ini, fungsi penilaian untuk menentukan seseorang dapat masuk atau tidak

di sekolah tertentu.

3

Page 4: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

3. Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah

menguasai kompetensi.

4. Sebagai bimbingan, penilaian bertujuan untuk mengevaluasi hasil belajar

peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya,

membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan

program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.

5. Sebagai alat diagnosis, penilaian bertujuan menunjukkan kesulitan

belajar yang dialami peserta didik dan kemungkinan prestasi yang bisa

dikembangkan. Ini akan membantu guru menentukan apakah seseorang

perlu di remedial.

6. Sebagai alat prediksi, penilaian bertujuan untuk mendapatkan informasi

yang dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta didik pada jenjang

pendidikan berikutnya atau dalam pekerjaan yang sesuai. Contoh dari

penilaian ini adalah tes potensi akademik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, tujuan penilaian adalah memberikan

masukan informasi secara komprehensif tentang hasil belajar peserta

didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran berlangsung maupun

dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara penilaian

sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik.

b. Prinsip Penilaian

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu

memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:

1. Valid/sahih

Penilaian hasil belajar oleh pendidik harus mengukur pencapaian

kompetensi yang ditetapkan dalam standar isi (standar kompetensi dan

kompetensi dasar) dan standar kompetensi lulusan. Penilaian valid

berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan menggunakan alat

yang sesuai untuk mengukur kompetensi.

4

Page 5: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

2. Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh

subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi,

budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.

3. Transparan/terbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur

penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap

hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang

berkepentingan.

4. Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik

karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama,

suku budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

5. Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen

yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi

dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk

memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7. Bermakna

Penilaian hasil belajar oleh pendidik hendaknya mudah dipahami,

mempunyai arti, bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua

pihak,terutama guru, peserta didik, dan orangtua serta masyarakat

8. Sistematis

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berencana dan

bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku.

9. Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik

dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

5

Page 6: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

10.Beracuan kriteria

Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan.

c. Pendekatan Penilaian

Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian

hasil belajar yaitu :

1. Penilaian yang mengacu kepada norma (Penilaian Acuan Norma atau

norm-referenced assessment) yaitu penilaian yang mengacu kepada

norma, interpretasi hasil penilaian peserta didik dikaitkan dengan hasil

penilaian seluruh peserta didik yang dinilai dengan alat penilaian yang

sama. Jadi hasil seluruh peserta didik digunakan sebagai acuan.

2. Penilaian yang mengacu kepada kriteria (Penilaian Acuan Kriteria atau

criterion referenced assessment) yaitu penilaian yang mengacu kepada

kriteria atau patokan, interpretasi hasil penilaian bergantung pada apakah

atau sejauh mana seorang peserta didik mencapai atau menguasai

kriteria atau patokan yang telah ditentukan.

C. Pengertian Penilaian Formatif dan sumatif, Penilaian Kinerja dan Penilaian

Keterampilan Proses

a. Penilaian Formatif

Penilaian formatif adalah penilaian yang dilaksanakan di tengah-

tengah atau pada saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu

dilaksanakan pada setiap kali satuan pembelajaran atau subpokok bahasan

dapat diselesaikan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta

didik “telah terbentuk” sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah

ditentukan.

b. Penilaian Sumatif

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan setelah

sekumpulan progrm pelajaran selesai diberikan. Dengan kata lain penilaian

yang dilaksanakan setelah seluruh unit pelajaran selesai diajarkan. Adapun

tujuan utama dari penilaian sumatif ini adalah untuk menentukan nilai yang

6

Page 7: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

melambangkan keberhasilan peserta didik setelah mereka menempuh

program pengajaran dalam jangka waktu tertentu.

c. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (Performance assessment) secara sederhana dapat

dinyatakan sebagai penilaian terhadap kemampuan dan sikap siswa yang

ditunjukkan melalui suatu perbuatan. Menurut para ahli penilaian kinerja

merupakan penilaian terhadap perolehan, penerapan pengetahuan dan

keterampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses maupun

produk. Penilaian tersebut mengacu pada standar tertentu.

D. Langkah-langkah Penyusunan Penilaian Formatif dan Sumatif, Penilaian

Kinerja dan Penilaian Keterampilan Proses

a. Penilaian Formatif

1) Menentukan topik pembelajaran.

2) Menyatakan aspek dan tahap pencapaian bagi sesuatu topik pembelajaran.

a. Guru menentukan kebolehan pelajar dalam mengenal warna, simbol,

membaca dan lain-lain mengikut keperluan topik berkenaan.

b. Setelah aspek berkenaan ditentukan, maka guru boleh menentu tahap

penguasaan murid-murid terhadap satu-satu topik berkenaan.

c. Dalam hal ini apabila keputusan menunjukkan 80% hingga 90% pelajar

telah menunjukkan penguasaan terhadap sesuatu topik, memperlihatkan

bahawa kebanyakan pelajar sudah menguasai topik berkenaan.

3) Menghubungkaitkan elemen-elemen yang terdapat dalam setiap topik.

a. Guru seterusnya mengaitkan semua elemen berkenaan yang terdapat

dalam satu-satu topik agar saling bertautan dan tidak terpisah.

4) Membentuk soalan ujian.

a. Dilakukan selepas penentuan elemen-elemen berkenaan

b. setiap elemen berkenaan seharusnya diuji kepada pelajar sekurang-

kurangnya satu soalan.

7

Page 8: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

5) Mencadangkan langkah susulan.

a. Guru mengetahui tahap penguasaan sesuatu topik pembelajaran di

samping kesukaran yang dihadapi oleh murid-murid.

b.  tindakan susulan harus dilaksanakan berdasarkan keputusan ujian yang

diperolehi.

c. Contoh: murid-murid masih menunjukkan kelemahan ketara dalam

sesuatu topik, maka tindakan selanjutnya yang harus diambil oleh guru

ialah mengulang semula topik berkenaan atau mengubah suai

pendekatan penyampaian agar murid-murid boleh menguasai topik

tersebut.

b. Penilaian Sumatif

1) Membentuk jadual penentuan ujian.

2) Membuat soalan-soalan yang berkaitan dengan isi dan perlakuan yang

ingin diuji. Setiap item haruslah menguji objektif pelajaran yang telah

ditetapkan.

3) Mengumpul item secara sistematik. Misalnya mengelompokkan item

mengikut bentuk yang sama. Item objektif diasingkan dengan item

mengisi tempat kosong, esei dan sebagainya. Item juga boleh disusun

mengikut susunan topik atau mengikut aras kemahiran kognitif. Misalnya

menyusun soalan bermula aras rendah diikuti aras lebih tinggi.

4) Menyediakan arahan yang jelas tentang apa yang seharusnya murid

lakukan dalam menjawab setiap soalan yang dikemukakan.

5) Menguji item tersebut terlebih dahulu melalui ujian rintis kepada sampel

pelajar bagi memastikan ujian yang bakal dijalankan itu benar-benar sah

dan boleh dipercayai serta dapat membaiki kelemahan-kelemahan yang

wujud pada item berkenaan.

6) Menganalisis item serta memastikan pilihan jawapan yang disediakan

(distraktor) dapat berperanan dengan baik.

8

Page 9: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

c. Penilaian Kinerja

1) Menentukan jenis kegiatan pembelajaran.

2) Kegiatan pembelajaran dapat berupa mendengarkan penjelasan guru,

observasi, diskusi, belajar kelompok, simulasi, melakukan percobaan,

membaca, dan sebagainya.

3) Penggunaan lebih dari satu jenis kegiatan pembelajaran sangat

diharapkan dengan maksud agar perbedaan individual siswa dapat

dilayani dan kebosanan siswa dapat dihindari.

d. Penilaian Keterampilan Proses

1) Mengidentifikasikan jenis keterampilan proses yang akan dinilai.

2) Merumuskan indikator untuk setiap jenis keterampilan proses.

3) Menentukan dengan cara bagaimana keterampilan proses tersebut

diukur (misalnya apakah tes unjuk kerja, tes tulis, ataukah tes lisan).

4) Membuat kisi-kisi instrumen.

5) Mengembangkan instrumen pengukuran keterampilan proses

berdasarkan kisi-kisi yang dibuat.

6) Melakukan validasi instrumen.

7) Melakukan ujicoba terbatas untuk mendapatkan validitas dan reliabilitas

empiris.

8) Perbaikan butir-butir yang belum valid.

9) Terapkan sebagai instrumen penilaian keterampilan proses dalam

pembelajaran.

E. Tujuan dan Manfaat Penilaian Formatif dan Sumatif, Penilaian Kinerja dan

Penilaian Keterampilan Proses

a. Penilaian Formatif

Tujuan Penilaian Formatif :

1) memperbaiki pengajaran pembelajaran.

2) meningkatkan pencapaian pelajar pada akhir sesuatu pelajaran.

9

Page 10: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

3) memperlihatkan kelemahan-kelemahan yang wujud sama ada pada

penyampaian guru atau penguasaan murid dan seterusnya guru akan

memperbaiki agar murid dapat menguasai dengan lebih baik.

4) menolong murid-murid menguasai sesuatu unit atau topik pembelajaran

dan ini memungkinkan mereka memperolehi pencapaian yang lebih baik

pada akhir penggal atau semester persekolahan.

5) memperbaiki kualiti serta dapat meramal pencapaian pelajar. Menjadi

satu kepuasan kepada seseorang guru apabila beliau dapat

meningkatkan pencapaian murid-murid dari semasa ke semasa.

6) guru dapat meninggi dan mengekalkan pencapaian yang memuaskan.

Hal ini melalui perbandingan yang boleh dibuat antara pencapaian murid

sekarang dengan pencapaian murid-murid lalu melalui rekod ujian

formatif yang telah dikendalikan dan mencatatkan masalah yang dihadapi

oleh murid-murid dahulu serta langkah penyelesaian yang telah diambil.

Dengan cara ini, guru dapat mengekalkan prestasi pelajar dan meramal

pencapaian pada akhir penggal persekolahan.

7) mengubah suai pengajaran seseorang guru.

8) guru juga dapat menentukan pendekatan yang lebih baik dalam

penyampaian.

9) memberikan bimbingan pembelajaran kepada murid-murid.

10)menjadikan murid sentiasa bersedia untuk menduduki siri ujian yang

dijalankan dan dengan itu memerlukan ketekunan dan tumpuan kepada

topik-topik pembelajaran.

Manfaat Penilaian Formatif

1) Manfaat bagi siswa:

a) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai bahan

program secara menyeluruh atau belum

b) Merupakan penguatan bagi siswa dan memperbesar motivasi siswa

untuk belajar giat

c) Untuk perbaikan belajar siswa

d) Sebagai diagnosa kekurangan dan kelebihan siswa

10

Page 11: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

2) Manfaat bagi guru:

a) Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat

diterima oleh siswa

b) Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum

dikuasai siswa

3) Manfaat bagi program sekolah:

a) Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat

atau tidak

b) Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan

prasyarat yang belum diperhitungkan

c) Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi

hasil yang akan dicapai atau tidak

d) Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah

tepat atau tidak.

b. Penilaian Sumatif

Tujuan Penilian Sumatif

1) membantu murid-murid secara individu dalam meningkatkan pencapaian.

2) Memberikan gred kepada murid-murid berdasarkan pencapaian yang

ditunjukkan dalam peperiksaan yang diadakan.

3) mengiktiraf kebolehan dan kemahiran yang dimiliki oleh pelajar. Ini

berdasarkan skor yang diperolehi oleh pelajar dalam penilaian yang

dijalankan.

4) dijadikan petunjuk dalam memulakan sesuatu kursus baru yang

berkaitan.

5) memperlihatkan peringkat pencapaian yang berbeza mengikut

kumpulan. 

Manfaat Penilaian Sumatif

a) Mengetahui sampai sejauh mana bahan yang diajarkan sudah dapat

diterima oleh siswa

11

Page 12: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

b) Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat

atau tidak

c) Merupakan penguatan bagi siswa dan memperbesar motivasi siswa

untuk belajar giat

c. Penilaian Kinerja

Tujuan Penilaian Kinerja

Depdiknas (2000) menyebutkan bahwa tujuan penilaian kinerja adalah

membantu dalam

(a) pengembangan profesi dan karier guru,

(b) pengambilan kebijaksanaan per sekolah,

(c) cara meningkatkan kinerja guru,

(d) penugasan yang lebih sesuai dengan karier guru,

(e) mengidentifikasi potensi guru untuk program in-service training,

(f) jasa bimbingan dan penyuluhan terhadap kinerja guru yang mempunyai

masalah kinerja,

(g) penyempurnaan manajemen sekolah,

(h) penyediaan informasi untuk sekolah serta penugasan-penugasan yang

lebih tinggi.

Manfaat Penilaian Kinerja

1.Penyesuaian-penyesuaian kompensasi

2.Perbaikan kinerja

3.Kebutuhan latihan dan pengembangan

4.Pengambilan keputusan dalam hal penempatan pemberian tugas

5.Untuk kepentingan penelitian

6.Membantu diagnosis terhadap kesalahan

12

Page 13: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

d. Penilaian Keterampilan Proses

Tujuan Penilaian Keterampilan Proses

1. Memberikan motivasi .belajar kepada siswa karena dalam keterampilan

proses siswa dipacu untuk senantiasa bepartisipasi aktif dalam belajar.

2. Untuk lebih memperdalam konsep pengertiadan fakta yang dipelajari

siswa karena hakekatnya siswa sendirilah yang mencari dan menemukan

konsep tersebut

3. Untuk mengembangkan pengetahuan atau teori dengan kenyataan hidup

dalam masyarakat sehingga antara teori dan kenyataan hidup akan

serasi

4. Sebagai persiapan dan latihan dalam menghadapi hidup didalam

masyarakat sebab siswa telah dilatih untuk berpikir logis dalam

memecahkan masalah

5. Mengembangkan sikap percaya diri, bertanggung jawab dan rasa

kesetiakawanan sosial dalam menghadapi berbagai masalah.

Pada dasarnya keterampilan proses ini dilaksanakan dengan

menekankan pada begaimana siswa belajar, begaimana siswa mengolah

problemnya sehingga menjadi miliknya. Yang dimaksud dengan perolehan

itu adalah hasil belajar siswa yang diperoleh dari pengalaman dan

pengamatan lingkungan yang diolah menjadi suatu konsep yang diperoleh

dengan jalan belajar secara aktif melalui keterampilan proses.

Manfaat Penilaian Keterampilan Proses

1) Mengetahui cara memecahkan masalah

2) Membekali siswa membentuk konsep sendiri dan cara bagaimana

mempelajari sesuatu

3) Membantu siswa mengembangkan dirinya sendiri

4) Membantu siswa yang masih pada tahap

5) perkembangan berpikir konkrit

6) Mengembangkan kreativitas siswa

13

Page 14: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Maka dapat disimpulkan bahwa penilaian itu sangatlah penting dalam

pelaksanaan proses belajar-mengajar yang efektif. Tanpa adanya proses

penilaian mungkin tujuan-tujuan dalam pembelajaran tidak dapat tercapai.

B. Saran

Saran kami kepada pembaca agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam

membuat hal yang positif dan dapat menambah wawasan pembaca khususnya

calon guru.

14

Page 15: Penilian Formatif, Sumatif, Kinerja dan Keterampilan Proses

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2010. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/05/01/penilaian-hasil-belajar/

http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/ANA_RATNAWULAN/

handout_-penilaian_kinerja_dan_portofolio.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja

http://mahmuddin.wordpress.com/2010/04/10/pelaksanaan-penilaian-

keterampilan-proses-sains/

http://makalahkumakalahmu.wordpress.com/2008/10/23/keterampilan-proses-

dasar-pada-pembelajaran/

http://perjuanganpendidikan.blogspot.com/2009/05/penilaian-formatif-dan-

sumatif.html

http://www.masbied.com/2011/02/20/contoh-proposal-skripsi-pendidikan-

matematika-pendekatan-keterampilan-proses/

http://zhizhachu.wordpress.com/tag/prinsip-prinsip-penilaian-hasil-belajar/

Suharsimi Arikunto dan Cepo Safruddin Abdul Jabar. 2004. Evaluasi Program

Pendidikan. Jakarta: Bumu Aksara.

15