Upload
trinhdan
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIKIH
MATERI SEDEKAH DENGAN METODE SIMULASI
PADA SISWA KELAS VIII MTs YASINTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd )
Oleh:
MUFTI IMA FARISKY
114-13-017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
2
PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIKIH
MATERI SEDEKAH DENGAN METODE SIMULASI
PADA SISWA KELAS VIII MTs YASINTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S. Pd )
Oleh:
MUFTI IMA FARISKY
114-13-017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
7
MOTTO
Terkadang kita tidak dapat melihat diri kita sendiri dengan
jelas sampai kita bisa melihat diri kita sendiri melalui mata
orang lain
8
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Suamiku Fikki Isnandar dan anak-anakku tersayang Elvaro dan Kyara
kalian adalah penyemangat dan Bune sayang kalian
2. Ibunda tercinta Gunawati yang selalu mendoakan, mendidik, membimbing
serta memberi motivasi dalam menuntut ilmu
3. Para pendidik KB/TB Islam Al Husna Cabean yang selalu memberi
bantuan dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Shalawat serta
salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita
nanti-nantikan syafaatnya di yaumul akhirnanti.
Berkat petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar Fikih Materi Sedekah Dengan Metode Simulasi Pada
Siswa Kelas VIII MTs Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018” guna
memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Penyusunan skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya
bantuan, semangat dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga tersusun tugas
ini, khususnya kepada :
1. Bapak Dr. H. Rachmat Hariyadi, M. Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag, selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga
4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si, Selaku pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing dalam penyusunan skripsi
ini.
5. Bapak Kurdi, S. Ag, selaku kepala sekolah dan segenap guru MTs Yasinta
Salatiga yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini.
6. Ibunda tercinta yang selalu mendoakan, mendidik, membimbing serta
memberi motivasi
7. Suami dan anak-anakku tersayang yang selalu mendoakan dan memotivasi.
8. Kepala sekolah KB/TK Islam Al Husna Cabean dan semua dewan guru yang
sudah memberikan bantuan dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini
10
9. Teman-teman PAI Ekstensi 2013 yang tidak dapat saya sebut namanya satu
per satu yang selalu mendukung dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis hanya bisa berdo akepada Allah, semoga jasa dan bantuan yang
telah diberikan kepada penulis mendapat balasan yang berlipat ganda dan selalu
mendapat hidayah dan ridho-Nya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin dengan keterbatasan yang dimiliki tentunya masih banyak
kekurangannya. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca senantiasa penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
barokah bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 22 Maret 2018
Penulis
Mufti Ima Farisky
NIM. 114-13-017
11
ABSTRAK
Mufti Ima Farisky, 2018. Peningkatan Hasil Belajar Fikih Materi Sedekah
Dengan Metode Simulasi Pada Siswa Kelas VIII MTs Yasinta Salatiga
Tahun Pelajaran2017/2018.JurusanPendidikan Agama Islam (PAI).
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing Dra. Siti Asdiqoh, M.Si
Kata kunci : metode simulasi, pendidikan asgama islam
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam melalui metode Simulasi pada siswa kelas VIII di
MTs Yasinta Salatiga. Penelitian ini bertujuan untuk menanyakan adakah
peningkatan hasil belajar fikih materi Sedekah pada siswa kelas VIII MTs
Yasita Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan Metode
Simulasi?
Penerapan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK).Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yang setiap
siklusnya terdapat 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Yasinta
Salatiga, sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
lembar observasi, soal tes tertulis.
Berdasarkan analisis, hasil tes dan observasi yang sudah dilakukan
peneliti diperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kegiatan
belajardanaktivitas siswa sehinggahasilbelajarsiswa meningkat pada setiap
siklusnya. Hasil nilai rata-rata pada siklus I 70,89 dengan persentase
ketuntasan 38,89%. Pada siklus II meningkat lagi dengan nilai rata-rata siswa
87,5 dengan persentase ketuntasan 100%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Simulasi
dapat meningkatan hasil belajar Fikih pada siswa kelas VIII MTs Yasinta
Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.
12
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
LEMBAR LOGO IAIN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................... iv
PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... v
MOTTO .................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................ x
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiv
DAFTAR DIAGRAM .............................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian....................................................................... 4
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................ 5
13
F. Definisi Operasional ...................................................................... 6
G. Metode Penelitian .......................................................................... 8
H. Sistematika Penulisan ................................................................... 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. PengertianBelajar ..................................................................... 15
2. PrinsipBelajar ........................................................................... 16
3. Tujuan Belajar .......................................................................... 17
4. Pengertian Hasil Belajar ........................................................... 19
5. Ciri-CiriBelajar ........................................................................ 21
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................ 22
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian Yang Relevan .......................................................... 25
2. Pengertian Mata Pelajaran Fikih .............................................. 26
C. Metode Simulasi
1. Pengertian Metode Simulasi .................................................... 29
2. Karakteristik Metode Simulasi ................................................. 30
3. Prosedur Penggunaan Metode Simulasi ................................... 31
4. Prasyarat Pengoptimalan Pembelajaran Metode Simulasi ....... 31
5. Keunggulan dan Kelemahan Metode Simulasi ........................ 32
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
14
1. Sejarah Perkembangan MTs Yasinta ....................................... 35
2. Profil Sekolah ........................................................................... 36
3. Visi ........................................................................................... 38
4. Misi ......................................................................................... 39
5. Keadaan Siswa ......................................................................... 39
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...................................................... 41
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..................................................... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Tes dan Observasi ................................................................. 51
B. HasilObservasi ............................................................................... 54
C. Pembahasan Siklus I ke Siklus II ................................................... 58
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 62
B. Saran ............................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................... 66
15
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Siswa MTs Yasinta Salatiga
Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan
Tabel 3.3 Struktur Organisasi MTs Yasinta Salatiga
Tabel 3.4 Daftar Siswa Kelas VIII
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siklus I
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siklus II
Tabel 4.3 Ketuntasan Siklus I
Tabel 4.4 Ketuntasan Siklus II
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.8 PeningkatanPrestasiBelajarPrasiklus, Siklus I, Siklus II
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 2 Rubrik Kegiatan Diskusi Siklus I
Lampiran 3 Rubrik Pengetahuan Siklus I
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 6 Rubrik Kegiatan Diskusi Siklus II
Lampiran 7 Rubrik Pengetahuan Siklus II
Lampiran 8 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 9 Lembar Foto Kegiatan
Lampiran 10 Lembar Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 11 Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 12 Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi
18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, guru, peserta didik, dan kurikulum
merupakan tiga komponen utama di dalamnya. Guru merupakan
komponen utama yang paling penting, karena dia yang mengelola dan
melaksanakan proses belajar mengajar. Melalui proses belajar mengajar
inilah peserta didik akan mengalami perkembangan ke arah yang lebih
baik. Agar hal tersebut dapat terwujud maka diperlukan suasana proses
belajar mengajar yang kondusif bagi peserta didik dalam melampaui
tahapan-tahapan belajar secara efektif sehingga menjadi pribadi yang
percaya diri, inovatif, dan kreatif.
Dalam proses pembelajaran Fikih penguasaan metode
pembelajaran merupakan hal yang paling penting bagi seorang guru,
karena metode yang baik akan mampu mewujudkan tujuan pembelajaran.
Oleh sebab itu, dalam pembelajaran seorang guru hendaknya tidak hanya
membangun aspek kognitif, namun aspek afektif dan psikomotor peserta
didik juga harus dikembangkan.
Tercapainya tujuan pendidikan di Indonesia tidak dapat terlepas
dari peran guru, siswa, masyarakat maupun lembaga terkait lainnya.
Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan menuju
tercapainya tujuan tersebut perlu disampaikan suatu upaya perbaikan
19
sistem pembelajaran inovatif yang merangsang siswa untuk mencintai dan
akhirnya mau mempelajari secara seksama terhadap suatu mata pelajaran.
Mata pelajaran Fikih merupakan salah satu di antara mata pelajaran
yang lebih ditekankan dibandingkan mata pelajaran lain. Tetapi banyak
siswa yang merasa kurang mampu dalam mempelajari Fikih.
Kenyataannya banyak dijumpai di sekolah selama ini adalah pembelajaran
Fikih berlangsung secara tradisional yang meletakkan guru sebagai pusat
belajar bagi siswa. Hal tersebut dapat kita lihat dari adanya
ketidaktuntasan siswa kelas VIII MTs Yasinta Salatiga saat ulangan harian
pada masing-masing kompetensi dasar, sehingga guru Fikih harus mulai
mengembangkan sistem pembelajaran inovatif untuk membangkitkan
minat siswa terhadap pelajaran Fikih. Sehubungan dengan hal di atas
metode atau model mengajar yang digunakan oleh guru hendaknya
bervariasi sesuai dengan tujuan dan materi yang diajarkan sehingga akan
bisa membuat siswa lebih bergairah dalam belajar.
Metode atau model yang digunakan guru dalam interaksi belajar
mengajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan
kelancaran proses pembelajaran.Para ahli juga mengatakan bahwa masalah
mengajar adalah masalah setiap orang dalam mengajar, oleh karena itu
sangatlah dibutuhkan berbagai metode untuk proses pembelajaran
(Sukardi, 2005: 128).
Siswa akan lebih mudah memahami suatu konsep jika dia belajar
dengan proses latihan dan praktek dimana siswa terlibat langsung terutama
20
dalam materi pembelajaran Sedekah sehingga muncul suasana yang
menyenangkan. Untuk itu, perlu suatu metode pembelajaran guna
membantu guru mengatasi permasalahan dan hambatan siswa mengalami
kesulitan dalam pemahaman materi serta hasil pembelajarannya juga
belum memuaskan.
Pemanfaatan metode dapat menjadi sebuah solusi atas
permasalahan yang dihadapi para guru dalam penanaman konsep, salah
satunya adalah metodeSimulasi. Metode ini merupakan salah satu strategi
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar agar dalam proses
pembelajarannya aktif sehingga hasil belajar Sedekah di kelas VIII MTs
Yasinta Salatiga bisa meningkat atau lebih baik dari tahun sebelumnya.
Penerapan metode Simulasidapat memaksimalkan pembelajaran
karena pengetahuan peserta didik yang didapat akan menjadi bermakna.
Penulis berpendapat bahwa penerapan metode ini membuat ingatan siswa
tentang suatu materi meningkat dan mempengaruhi hasil belajar siswa
menjadi lebih memuaskan dan mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal). Pada saat melakukan wawancara dan observasi dengan guru,
ditemukan fakta bahwa proses pembelajaran masih dilakukan dengan
metode biasa. Guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah tanpa
dikombinasikan dengan strategi apapun. Hal ini dikarenakan sumber daya
guru dan sarana prasarana sekolah belum memadai untuk diadakan
pengkombinasian metode dan strategi pembelajaran. Maka dari itu KKM
di sekolah ini belum tercapai atau masih di bawah 75 %.
21
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tindakan kelas tentang “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
FIKIH MATERI SEDEKAH DENGAN METODE SIMULASI PADA
SISWA KELAS VIII MTs YASINTA SALATIGA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah metode Simulasidapat meningkatkan hasil belajar Fikih materi
Sedekah pada siswa kelas VIII di MTs Yasinta Salatiga TahunPelajaran
2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk
mengetahui metode Simulasidapat meningkatkan hasil belajar siswa
Fikih materi Sedekah pada siswa kelas VIII di MTs Yasinta Salatiga
TahunPelajaran 2017/2018.
D. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan
kegunaan bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada
umumnya. Adapun kegunaan yang diharapkan sebagai berikut:
1. Kegunaan Teoritik
22
Dengan metode Simulasi diharapkan penelitian ini dapat
mendukung majunya pendidikan Fikih di Indonesia.
2. Kegunaan Praktis
Penulis mengharapkan dengan hasil penelitian ini dapat:
a. Memberikan informasi tentang metode pembelajaran yang sesuai
dengan materi Sedekah;
b. Meningkatkan motivasi pada pelajaran Fikih; dan
c. Mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan
bidang studi Fikih.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan jawaban sementara terhadap
masalah yang dihadapi, sehingga alternatif tindakan yang
dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah
dipilih untuk diteliti melalui PTK (Suharsini, 1998: 71).
Hipotesis tindakan dalam penelitian sangat terkait dengan
rumusan masalah penelitian. Sehingga dapat dikatakan hipotesis
tindakan dalam penelitian ini adalah metode Simulasi dapat
meningkatkan hasil belajar Fikih materi Sedekah pada siswa kelas
VIII MTs Yasinta Salatiga tahun pelajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
23
Penerapan metode Simulasi dapat dikatakan efektif apabila
indikator yang diharapkan dapat tercapai. Indikator yang dapat
dirumuskan peneliti adalah:
a. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila siswa mencapai KKM ≥
75
b. Secara klasikal siswa yang tuntas mencapai 85%sesuai dengan
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) indikator sekolah
F. Definisi Operasional
1. Pengertian Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan adalah sebuah cara atau usaha yang dilakukan
untuk mendapatkan keterampilan atau kemampuan menjadi lebih baik
(Sawiwati, 2009: 4).
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) hasil belajar adalah
hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah
diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang
diperoleh siswa menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam
menerima materi pelajaran. Dia juga menyebutkan hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar.
2. Pengertian Fikih
24
Fikihberasal dari bahasa Arab fiqih yang semula berarti
pengetahuan dan pemahaman. Menurut Imam Zahrah, Fikih berarti
pemahaman yang mendalam lagi tuntas yang dapat menunjukkan
tujuan dari perkataan dan perbuatan.
Fikih adalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang
secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai
aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat
maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya.
3. Metode Simulasi
MetodeSimulasimerupakan proses perancangan model dari
suatu sistem nyata (riil) dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen
dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah laku sistem atau
untuk menyusun strategi (dalam suatu batas atau limit yang ditentukan
oleh sebuah satu atau beberapa kriteria) sehubungan dengan operasi
sistem tersebut.
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu
metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan
yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi:
penggambaran suatu sistem atau prosess dengan peragaan model
statistic atau pemeran.
Jadi yang dimaksud dengan judul sekripsi ini adalah untuk
mengetahui hasil belajar Fikih materi sedekah pada kelas VIII MTs
25
Yasinta Salatiga dengan menggunakan metode Simulasi ini apakah
bisa berhasil diterapkan dalam pembelajaran ataukah tidak. Karena
peneliti berharap bahwasanya metode yang digunakan bisa berhasil
untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dan dari materi sedekah,
peneliti juga berharap bahwa sedekah itu juga bisa diterapkan pada
kehidupan sehari-hari.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang
sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama
(Suharsimi, 2007: 3).
Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti di Kelas
VIII MTs Yasinta Salatiga. Model penelitian tindakan kelas yang
digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kemmis
dan Taggart (dalam Suwarsih Madya (1994 : 25) yang terdiri dari dua
siklus. Penelitian dilakukan dalam bentuk siklus, setiap siklus terdiri
dari perencanaan,tindakandanobservasi, serta refleksi (Suharsimi,
2007:107).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Yasinta
Salatiga yang berjumlah 18 siswa.
26
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan merupakan langka-langkah pertama yang
dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan
adalah:
1) Menyiapkan materi sedekah
2) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
sedekah
3) Menganalisis berbagai materi tentang sedekahsesuai dengan
indikator pembelajaran
4) Menyiapkan lembar tes untuk simulasi bersedekah
5) Menyiapkan observasi untuk guru
6) Menyusun alat evaluasi pembelajaran sesuai dengan indikator
pembelajaran
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan ini merupakan pelaksanaan penerapan
dan metode simulasiyang telah direncanakan pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksanaannya terdapat
tiga kegiatan yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
c. Pengamatan
Pengamatan yaitu suatu kegiatan mengamati semua
peristiwa yang terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung
27
sampai berakhirnya proses pembelajaran. Pengamatan tersebut
meliputi melihat dengan seksama, mendengar dengan penuh
konsentrasi, dan mengamati metode yang digunakan dengan penuh
teliti dan kritis. Dengan adanya pengamatan pada siswa maka guru
dan peneliti akan mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman
materi yang diajarkan. Pengamatan tidak hanya ditunjukkan
kepada siswa, tetapi juga ditunjukkan kepada guru yang mengajar.
Dalam hal ini peneliti hanya meneliti guru yang mengajar dan para
siswa. Peneliti tidak ikut campur dalam proses pembelajaran yang
berlangsung, namun hanya sekedar mengamatinya. Dari
pengamatan tersebut peneliti akan mengetahui kekurangan dari
proses pembelajarannya. Sehingga dalam siklus selanjutnya dapat
memperbaiki kekurangan tersebut.
d. Refleksi
Refleksi ini dilakukan dengan menganalisis hasildari
pengamatan sejauh mana tingkat perubahan siswa antara sebelum
dan sesudah menggunakan metode Simulasi. Guru juga dianalisis
oleh peneliti ketika mengajar di dalam kelas. Dengan adanya
refleksi dapat memperbaiki tindakan pada siklus II dan seterusnya.
28
GambarSiklus PTK
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian antara lain:
a. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain
yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu
atau kelompok (Suharsimi, 1996: 138).Teknik ini digunakan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa dalam
materi Fikih
b. Observasi
29
Dalam observasi sistematis pengamatan menggunakan
pedoman sebagai instrumen pengamatan (Suharsimi, 1996:
146). Teknik ini digunakan untuk mengamati perilaku siswa
dan guru, proses belajar siswa di MTs Yasinta Salatiga.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yang diamati bukan benda hidup tetapi
benda mati berupa catatan, buku dan sebagainya. Dokumentasi
penelitian ini adalah foto-foto kegiatan pembelajaran, lembar
kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa (Suharsimi, 1996:
234-235). Teknik ini digunakan untuk mendapatkan informasi
tentang gambaran umum MTs Yasinta Salatiga dan hal-hal
yang berkaitan dengan penelitian.
5. Instrumen Penelitian
a. Pedoman atau Lembar Pengamatan
Digunakan untuk mengamati kegiatan secara langsung
dalam proses pembelajaran Fikih materi sedekah di kelas VIII.
Hasil observasi berupa catatan lapangan yang menggambarkan
kegiatan yang dilakukan guru dan siswa.
b. Soal Tes
30
Evaluasi yang digunakan yaitu berupa tes, karena data yang
dibutuhkan berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target
kompetensi setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar. Tujuan
peneliti menggunakan simulasi adalah untuk melatih keaktifan
siswa agar mau memahami dan mempraktekkan bersedekah.
6. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis
data yang dilakukan dengan menganalisis dan merefleksi setiap
siklusnya berdasrkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penelitian
ini dianalisis untuk mengetahui hasil akhir dari setiap siklus.
Presentase ketuntasan belajar yang peneliti harapkan adalah 85% atau
lebih dari jumlah siswa kelas VIII. Sehingga dapat menggunakan
rumus:
P= jumlah siswa yang tuntasX 100%
Jumlah siswa
H. Sistematika Penulisan
Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca dalam
mengikuti uraian penyajian data penelitian ini, maka akan penulis
paparkan sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Pada bab ini mencakup latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, definisi operasional, metode
penelitian (rancangan penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah
31
penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, pengumpulan
data, analisis data) dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori. Pada bab inimencakup kajian teori (kajian
teori, kajian materi penelitian) dan kajian pustaka.
BAB III Pelaksanaan Penelitian. Pada bab ini berisi deskripsi
pelaksanaan siklus I (perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II dan seterusnya mengikuti empat
tahapan tersebut.
BAB IV Hasil Penelitian dan pembahasan. Pada bab ini berisi
deskripsi persiklus (data hasil penelitian, refleksi), dan pembahasan.
BAB V Penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran.
Bagian terakhir dari skripi berisi tentang daftar pustaka dan
lampiran-lampiran
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang sangat penting bagi
perkembangan setiap individu. Belajar akan terjadi setiap saat dalam
32
diri seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi.
Lalu, apa itu belajar? Untuk menjawab pertanyaan itu, berikut ini
adalah beberapa ahli yang mengemukakan pengertian belajar.
Ada beberapa pengertian belajar menurut para ahli. Belajar
adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan
berbagai sikap, termasuk penemuan, dan menyesuaikan dengan situasi
baru. Definisi ini menekankan hasil dari aktivitas belajar (Sriyanti,
2013: 16-17)
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barusecara
keseluruhan sebagai hasil pengamatannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Sebagai istilah psikologi dan pendidikan,
belajar dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah learning (Slameto,
1995:2).
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah kegiatan yang dilakukan individu secara sadar dan terus
menerus melalui latihan dan pengalaman yang menghasilkan
perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
2. Prinsip Belajar
Pertama,prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Perubahan
perilaku sebagai hasil belajar memiliki ciri-ciri:
a. Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang
disadari.
33
b. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c. Fungsional atau bermanfaat sebagi bekal hidup.
d. Positif atau berakumulasi.
e. Aktif atau sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f. Permanen atau tetap sebagaimana dikatakan oleh Wittig, belajar
sebagai any realitively permanent shange in an organism’s
behavioral repertoire that occurs as a result of experience.
g. Bertujuan dan terarah
h. Mencakup keseluruhan.
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena
didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah
proses sistematik yang dinamis, konstruktif dan organic. Belajar
merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar.
Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman
pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya (Suprijono, 2013:4).
Jadi prinsip belajar adalah suatu hubungan yang terjadi antara
peserta didik dengan pendidik agar siswa mendapat motivasi belajar
yang berguna bagi dirinya sendiri.
3. Tujuan Belajar
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya
sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Tujuan
belajar ada 3 jenis:
34
a. Untuk mendapatkan pengetahuan
Tujuan inilah yang memiliki kecenderungan lebih besar
perkembangannya di dalam kegiatan belajar. Peranan guru sebagai
pengajar sangat menonjol.
b. Penanaman konsep dan keterampilan
Penanaman konsep atau merumuskan konsep juga
memerlukan suatu keterampilan.
c. Pembentukan sikap
Guru sangat berperan penting dalam hal ini, karena
pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan
terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values
(Sardiman, 1986:26).
Tujuan belajar sebenarnya sangat banyak dan bervariasi.
Tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan
tindakan instruksional yang biasa berbentuk pengetahuan dan
ketrampilan (Suprijono, 2013: 5).
Kondisi belajar dikelompokkan sesuai dengan tujuan belajar
yang ingin dicapai, yang disederhanakan menjadi lima kemampuan
manusia sebagai hasil belajar dan membutuhkan sistem lingkungan
untuk mencapainya yaitu:
a. Ketrampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting
dari sitem lingkungan skolastik.
35
b. Strategi kognitif mengatur cara belajar dan berpikir seseorang di
dalam arti seluas-luasnya termasuk kemampuan memecahkan
masalah.
c. Informasi herbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
d. Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain
keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka.
e. Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas
emosional yang dimiliki seseorang sebagaimana dapat disimpulkan
dari kecenderungannya bertingkah laku terhadap orang, barang
atau kejadian (Hasibuan dan Mujiono, 1995:5).
4. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan.
Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa:
a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
meresponsecara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi symbol,
pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
36
b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan
mengkategorisasi, kemampuan analitis sintesis, fakta konsep dan
mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual
merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas.
c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penelitian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap
merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar
perilaku.
Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Domain Kognitif adalah pengetahuan
(knowledge), pemahaman, menjelaskan (comprehension),
menerapkan(application), menguraikan, menentukan hubungan
(analysis), mengorganisasikan (synthesis), menilai(evaluation).
Domain Afektif adalah sikap menerima (receiving),
memberikan respon (responding), nilai (valuing), organisasi
37
(organization), karakterisasi (characterization). Domain psikomotor
meliputi initiatory, pre-routine, dan roundtinized.
Menurut Lindgren hasil pembelajaran meliputi kecakapan,
informasi, pengertian dan sikap. Jadi kesimpulannya, hasil belajar
adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu
aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang
dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas
tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan
komprehensif (Suprijono, 2011:6).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah
mengalami proses pembelajaran yang diukur melalui pengetahuan,
pemahaman, maupun pengaplikasian yang diraih siswa dan merupakan
tingkat penguasaan setelah menerima pengalaman belajar yang
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka.
5. Ciri-ciri Belajar
Proses belajar akan menghasilkan perubahan tingkah laku
dalam kegiatan belajar maka terdapat ciri-ciri adalah:
a. Perubahan secara sadar
Perubahan ini berarti bahwa seseorang yang belajar akan
menyadari terjadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasa
telah terjadi adanya perubahan dalam diri.
b. Perubahan yang bersifat kontinu dan fungsional
38
Sebagai hasil belajar perubahan yang terjadi dalam diri
seseorang berlangsung secara kesinambungan, tidak statis.
Perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya
dan akan berguna bagi proses belajar berikutnya.
c. Perubahan bersifat positif dan aktif
Perubahan dalam belajar senantiasa bertambah dan tertuju
untuk memperoleh suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
d. Perubahan bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat
menetap atau permanen. Perubahan ini berarti bahwa tingkah laku
yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
e. Perubahan bertujuan dan terarah
Perubahan ini berarti bahwa perubahan tingkah laku itu
terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar
terarah pada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang dicapai seseorang setelah melalui proses
belajar meliputi keseluruhan tingkah laku (Slameto, 2003: 3).
Berdasarkan ciri-ciri yang disebutkan di atas, maka proses
mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru
ke siswa tetapi suatu kegiatan memungkinkan siswa
merekonstruksi diri pengetahuannya dan menggunakan
pengetahuan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh
39
karena itu, guru sangat dibutuhkan untuk membantu belajar siswa
sebagai perwujudan perannya sebagai fasilitator.
6. Faktor yang mempengaruhi belajar
Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak
sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar diantaranya adalah :
a. Faktor Intern
1) Faktor Jasmani
a) Faktor Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah,
kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk jika
badannya lemah.
b) Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik
atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan.
2) Faktor Psikologis
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam
faktor psikologis yaitu: inteligensi, perhatian, minat, bakat,
motif, kematangan, dan kelelahan.
b. Faktor Ekstern
1) Faktor keluarga
40
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, dan keadaan ekonomi
keluarga. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Keluarga yang keadaan ekonominya kurang, perhatian
orang tua yang kurang kepada anaknya, serta kebiasaan sehari-
hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam
kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta
didik.
2) Faktor sekolah
Faktorsekolah yang mempengaruhi belajar ini
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran
dan waktu sekolah, standar pelajaran,keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah.
3) Faktor masyarakat
Faktor masyarakat merupakan faktor yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Lingkungan siswa yang
kumuh, banyak pengangguran, dan anak terlantar juga dapat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau
41
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya
(Slameto, 1995: 54).
Jadi dua faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor
internal, yakni faktor yang bersumber dari dalam diri peserta
didik yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Dimana
faktor internal ini meliputi kecerdasan, minat dan perhatian,
motivasi belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
Sedangkan faktor eksternal, yakni faktor yang berasal
dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar
yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
B. Kajian Pustaka
1. Penelitian yang Relevan
adapun hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Mar’atus Solihah (2017) yang
berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran Fikih Materi
Thoharoh Melalui Metode Every One Is A Teacher Here Pada
Siswa Kelas VII MTs Sudirman Getasan Tahun Ajaran
2017/2018”. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa penerapan
metode every one is a teacher here dapat meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran fikih materi thoharoh pada siswa kelas VII
D MTs Sudirman Getasan. Hal ini terbukti dari hasil belajar yang
meningkat yaitu nilai pra siklus siswa yang mencapai KKM 9
42
siswa atau 30% dan yang belum mencapai KKM 21 siswa atau
70%. Selanjutnya pada siklus I siswa yang mencapai KKM
sebanyak 25 siswa atau 83% dan yang belum mencapai KKM 5
siswa atau 17% dengan rata-rata kelas 85, siklus II yang mencapai
KKM sebanyak 30 siswa 100% dengan rata-rata kelasnya 88.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Lilik Kusnianingsih (2015) yang
berjudul “Penerapan Metode Simulasi Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS siswa kelas V SDN Wunut Tulung Klaten”.
Merupakan penelitian tindakan kelas dengan mengadopsi dari
Stephen Kemmis dan Mc Taggart. Dengan penerapan metode
simulasi siswa berpartisipasi aktif maupun siswa yang pengamat
aktif dapat mengembangkan imajinasi membentuk kekompakan
kelompok, siswa tidak malu dan ragu untuk mengembangkan
potensi. Meningkanya hasil belajar dapat dibuktikn dengan
peningkatan kuwalitas pada ranah kognitif dari tes sebelum
tindakan sebesar 65,59 meningkat menjadi 70,15 pada siklus I,
kemudian pada siklus II meningkat menjadi 70,48. Sedangkan pada
ranah afektif dari siklus I sebesar 6 meningkat menjadi 77 pada
siklus II.
Bedanya dengan penelitian saya, materi sedekah itu lebih
cenderung mengacu pada praktek kehidupan sehari-hari. Tetapi tanpa
adanya pengetahuan dan pembiasaan, siswa tidak akan mengerti apa
maksud dan tujuan dari sedekah. Dengan demikian. peneliti
43
menerapan metode Simulasi pada pembelajaran fikih materi sedekah
untuk kelas VIII di MTs Yasinta Salatiga dengan harapan hasil
belajarnya nanti bisa meningkat menjadi lebih baik.
Jadi peneliti menyimpulkan bahwa dengan penerapan metode
Simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa MTs Yasinta kelas
VIII yang sesuai dengan Indikator Kompetensi dan Tujuan
Pembelajaran yang sudah ditentukan.
2. Pengertian Mata Pelajarn Fikih
Menurut al Jurjani dalam kitabnya At Ta’rifat yang dikutip oleh
Ahmad Hanafi, Fikih menurut bahasa berarti faham terhadap tujuan
seseorang pembicara dari pembicaranya. Menurut istilah Fikih ialah
mengetahui hukum-hukum syara’ yang mengenaiperbuatan dengan
melalui dalil-dalilnya yang terperinci. Fikih adalah ilmu yang
menghasilkan oleh fikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan
kepada pemikiran dan perenungan. Oleh karena itu Tuhan tidak bisa
disebut sebagai “Faqih” (ahli dalam fiqh), karena bagi Nya tidak ada
sesuatu yang tidak jelas (Hanafi, 1998:10).
Menurut Ustadz Abdul Hamid Hakim dalam kitabnya “Sulam
Fikih” yang dikutip oleh Sidi Nazar Bakry, Fikih menurut bahasa:
Faham, maka tahu aku akan perkataan engkau, artinya faham aku”
(Bakri, 2003: 3).
Jadi secara definisi ilmu Fikih adalah suatu ilmu yang mempelajari
bermacam-macam syariat atau hukum islam dan berbagai macam
44
aturan hidup bagi manusia, baik yang bersifat individu maupun yang
berbentuk masyarakat sosial.
Mata pelajaran Fikih di Madarsah Tsanawiyah merupakan salah
satu mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk menyiapkan peserta
didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan
hukum islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidup (way of
life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan
pengalaman, pembiasaan dan keteladanan (Hanafi 1998: 05).
a. Fungsi
Mata pelajaran Fikih berfungsi:
1) Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta
didik kepada Allah Swt sebagai pedoman mencapai
kebahagian hidup di dunia dan akhirat;
2) Penanaman kebiasaan melaksanakan hukum islam
dikalangan peserta didikdengan ikhlas dan perilaku yang
sesuai dengan peaturan yang berlaku di madrasah dan
masyarakat;
3) Pembentukan dan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab
sosial di masyarakat;
45
4) Pengembangan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt
serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang
telah ditanamkan lebih dahulu dilingkungan keluarga;
5) Pembangunan mental peserta didik di lingkungan fisik dan
sosial melalui fikih islam;
6) Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami
Fikih/hukum islam pada jenjang pendidikan yang lebih
tinggi (Kementerian Agama RI, 2010: 14).
b. Tujuan
Mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan
untuk membekali peserta didik agar dapat:
1) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam
secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli
dan aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan
menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan
sosial;
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam
dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat
menumbuhkan ketaatan menjalamkan hukum islam,
disiplin, dan bertanggung jawab sosial yang tinggi dalam
kehidupan pribadi maupun sosialnya.
C. Metode Simulasi
46
1. Pengertian metode Simulasi
Metode simulasi merupakan proses perancangan model dari suatu
sistem nyata (riil) dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen dengan model
ini untuk tujuan memahami tingkah lakusistem atau untuk menyusun
strategi (dalam suatu batas atau limit yang ditentukan olehsebuah satu atau
beberapa kriteria) sehubungan dengan operasi sistem tersebut.
Metodesimulasi dapat menjelaskan tingkah laku sebuah sistem
dalam beberapa waktu denganmengobservasi tingkah laku yang dibuat
sesuai dengankarakter sistem yang asli sehingga seorang analis bisa
mengambil kesimpulan tentangtingkah laku dari sistem dunia nyata.
2. Karakteristik Metode Simulasi
Ada beberapa karakteristik metode simulasi , diantaranya
sebagai berikut:
a. Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi
merupakan bagian dariketerampilan yang akan dihasilkan melalui
pembelajaran simulasi;
b. Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan agama
dan pendidikan apresiasi;
c. Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa;
d. Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis
kontekstual, bahan pembelajaran dapatdiangkat dari
47
kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah sosial
(Sri Anitah, W. DKK, 2007: 23).
Metode simulasi memiliki karakterisktik yang membedakan
dengan metode pembelajaran yang lain. Karakteristik pembelajaran
simulasi ini antara lain adalah perpaduan antara pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pendekatan yang
berpusat pada guru. Pendekatan pembelajaran ini juga dapat
melatih siswa bekerjasama dalam kelompok secara efektif dan
menuntun siswa pada proses peralihan isi pengetahuan ke arah
proses pengaplikasian teori dalam realita kehidupan.
3. Prosedur penggunaan Metode simulasi
Prosedur yang harus ditempuh dalam penggunaan
metodesimulasi adalah:
a. Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru;
b. Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas;
c. Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang
prosedur, teknik, dan peran yangdimainkan;
d. Proses pengamatan pelaksanaan simulasi dapat dilakukan
dengan diskusi (Sri Anitah, W. DKK, 2007: 23).
Agar metode simulasi ini bisa berjalan dengan lancar, harus
adanya langkah-langkah yang harus ditempuh seperti halnya
48
menentukan topik terlebih dahulu, kemudian mensimulasikan
materi yang akan disimulasikan dan mendiskusikannya.
4. Prasyarat Pengoptimalan Pembelajaran Metode Simulasi
Penggunaan metode simulasi menuntut beberapa kemampuan guru,
antara lain:
a. Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik,
prosedur dan peran yang akandilakukan siswa dalam
simulasi;
b. Mampu memberikan ilustrasi;
c. Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi;
d. Mampu mengamati proses simulasi yang dilakukan siswa(Sri
Anitah, W. DKK, 2007: 24).
Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus
diperhatikan dalam penerapan metode simulasi ini adalah kondisi,
minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam bersimulasi.
Pemahaman terhadap pesan yang akan disimulasikan juga
kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan.
5. Keunggulan dan Kelemahan Metode Simulasi
Terdapat beberapa kelebihan dan kelemahan dengan menggunakan
metode simulasi, diantaranya:
a. Keunggulan metode simulasi
1) Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi
dalam kelompoknya;
49
2) Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga
terlibat langsung dalam pembelajaran;
3) Dapat membiasakan siswa untuk memahami permasalahan
sosial(merupakan implementasi pembelajaran yang berbasis
kontekstual);
4) Dapat membinahubungan personal yang positif;
5) Dapat membangkitkan imajinasi;
6) Membina hubungan komunikatif dan bekerja sama dalam
kelompok.
Jadi simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa
dalam mengahadapi situasi yang sebenarnya, baik dalam
kehidupan keluarga, masyarakat, maupun dunia kerja. Juga
dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui
simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan
sesuai dengan materi yang disimulasikan, dan memupuk
keberanian dan percaya diri siswa.
b. Kelemahan metode simulasi
1) Relatif memerlukan waktu yang cukup banyak;
2) Sangat bergantung pada aktivitas siswa;
3) Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar;
4) Banyak siswa yang kurang menyenangi sehingga simulasi
tidak efektif (Sri Anitah, W. DKK , 2007: 24).
50
Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak
selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan. Pengelolaan yang
kurang baik sering dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga
tujuan pembelajaran menjadi terabaikan. Karena faktor
psikologis seperti rasa malu dan takut sering mempengaruhi
siswa dalam melakukan simulasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode simulasi banyak
keunggulan, namun sebagai sebuah metode pembelajaran tetap memiliki
kelemahan.Berbagai kelebihan di atas perlu diketahui oleh seorang guru
agar potensi yang ada dapat dimaksimalkan, dan kelemahan dapat di atasi
dengan berbagai cara agar pembelajaran sesuai dengan kondisi dan waktu
yang telah disediakan.
51
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitiaan
1. Sejarah Perkembangan Madrasah Tsanawiyah` Yasinta
Madrasah Tsanawiyah Yasinta didirikan di atas tanah
waqaf dari bapak Sarjoko dan ibu Hj. Supartini yang dikelola oleh
Yayasan Insan Taqwa (Yasinta) Salatiga. MTs Yasinta mulai
beroperasi pada tahun 2012 dengan kepala madrasahnya yang
pertama yaitu Drs. Tulusmono, S.Pd, M.Si. Siswa angkatan
pertama berjumlah 24 siswakemudian pada tahun kedua
pendaftaran hanya berjumlah 9 orang dan tahun ketiga
pendaftaran berjumlah 20 orang. Seiring berjalannya waktu, MTs
Yasinta sudah cukup dikenal dan diminati masyarakat. Hal ini
terbukti dari siklus jumlah siswa yang selalu meningkat setiap
tahunnya. MTs Yasinta yang satu atap dengan pondok pesantren
nampaknya membuat minat masyarakat meningkat, terbukti
52
sekitar 90% siswa MTs Yasinta juga nyantri di pondok pesantren
Yasinta.
Madrasah Tsanawiyah Yasinta Salatiga merupakan
lembaga di bawah Yayasan Insan Taqwa (YASINTA) Salatiga
yang tidak hanya memberikan pendidikan Madrasah Tsanawiyah
(setara SMP) dan juga disertai dengan Pendidikan Pondok
Pesantran yang berorientasi pada pendalaman ilmu agama., sosial
dan akhlak, sehingga lulusan MTs Yasinta dan Pondok Pesantren
Yasinta ditargetkan menjadi lulusan yang percaya diri dengan
kemampuan akademik yang mumpuni, senantiasa berakhlakul
karimah, dan menjadi generasi penerus bangsa yang berkarakter
dan berintegritas.
MTs Yasinta Salatiga berdiri pada tanggal 14 Agustus
2012. Karena MTs Yasinta Salatiga bebasis pondok, jadi siswa di
Madrasah ini diwajibkan untuk mondok. Apabila siswa tidak mau
mondok, maka siswa harus mengikuti sekolah diniah pada sore
harinya.
Pada tanggal 26 Oktober 2016 MTs Yasinta Salatiga resmi
berstatus terakreditasi B dan merupakan akreditasi untuk yang
pertama kalinya diraih.
2. Profil Sekolah
Nama Madrasah : MTs Yasinta
53
Kurikulum : Kurikulum 13
Bidang Keunggulan :Tahfidz Al-Qur’an Juz 30,
Penguasaanketerampilan umum
dan kitab-kitab dasar
Alamat : Jl. K.H. Abdul Wahid No.6 Cabean,
Kel.Mangunsari,Kec. Sidomukti,
KotaSalatiga
NISM : 121233730004
NPSN : 60727454
Penyelenggara Madrasah : Yayasan Insan Taqwa (Yasinta)
Kepala Madrasah : Kurdi, S.Ag.
Tahun Didirikan : 15 Syawal 1432/ 2012
Status Tanah : Wakaf
Surat bukti HGB : Surat Keputusan
Luas Tanah : 1800 m2
Luas Bangunan : 720 m2
Tabel 3.1 Jumlah Siswa MTs Yasinta Salatiga
No Kelas Jumlah Siswa
1 VII 28
2 VIII 19
3 IX 25
Jumlah 72
54
Tabel 3.2 Data Guru dan Karyawan
1. Guru Laki-laki 4 orang
2. Guru Perempuan 8 orang
3. Penjaga 1 orang
4. Pegawai TU 1 orang
Jumlah keseluruhan 14 orang
Tabel 3.3 Struktur Organisasi MTs Yasinta Salatiga
Kepala Sekolah Kurdi, S.Ag
Waka Kurikulum Erwin Mutoharoh, S.Pd.I
Waka Kesiswaan Wulan Agustina, S.Pd.I
TU Nurul Fahmi
Bendahara:
1. Bendahara BOS
2. Bendahara sekolah
Zaharah Lu’luah, S.Pd
Titis Kiswandani, S.Pd
3. Visi
55
Dalam pengelolaan madrasah ini, visi kami adalah “ITBA’ NABI”
merupakan singkatan dari ILMU – TERAMPIL – BERIMAN – AMAL –
NASIONALIS – AMANAH – BERBUDAYA – INOVATIV
4. Misi
Madrasah Tsanawiyah Yasinta dalam perjalanannya mengusung misi
sebagai berikut:
a. Menyelenggaraan pendidikan yang profesional, berkualitas dan
bertanggung jawab
b. Meningkatkan kualitas akdemis yang berwawasan IPTEK kepada
peserta didik
c. Membina terwujudnya kualitas iman dan taqwa
d. Membina terwujudnya kualitas akhlaqul karimah peserta didik
e. Membina terwujudnya kualitas keterampilan dan Life Skill peserta
didik
f. Membina sikap mental kepedulian sosial peserta didik
g. Mewujudkan keseimbangan ilmu umum dan agama kepada
peserta didik
5. Keadaan siswa
Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah
siswi kelas VIII MTs Yasinta Salatiga.Dengan jumlah siswa
sebanyak 18 anak yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 7 siswa
perempuan.
56
Tabel 3.4Daftar Siswa Kelas VIII
No Nama Siswa L/P
1 Adi Bintang Cahyadi Laki-laki
2 Anugrah Eka Ananda Laki-laki
3 Dela Delinta Difa Perempuan
4 Dyan Gita Maura Perempuan
5 Edi Setiawan Laki-laki
6 Feriyandanu Laki-laki
7 Indi Yunita Rahayu Perempuan
8 M. Hilmy Laki-laki
9 Maya Fazira Perempuan
10 M. Joko Purwanto Laki-laki
11 M. Irfani Priyono Laki-laki
12 Nur Hidayatuloh Laki-laki
13 Puspita Sari Perempuan
14 Ulya Novita Perempuan
15 Venni Oktaviani Perempuan
57
16 Yogi Pratama Sari Perempuan
17 Aditya M. Fikri Laki-laki
18 M. Yoga Pratama Laki-laki
B. Deskipsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Januari 2018 dilaksanakan
kurang lebih 2 jam pelajaran (2x40 menit) dengan langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan perencanaan
2. Menyiapkan materi
3. Manganalisis materi yang akan diajarkan
4. Menyiapkan lembar penilaian
5. Menyiapkan lembar observasi
6. Menyiapkan alat evaluasi
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Secara garis besar
pelaksanaan siklus I ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
Tahap ini digunakan untuk merencanakan dan mempersiapkan apa
yang akan diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar di antaranya
yaitu:
58
a. Guru menentukan pokok materi yang akan dipelajari yaitu
mempraktikan cara bersedekah
b. Mempersiapkan RPP untuk kegiatan belajar mengajar
c. Mempersiapkan kegiatan belajar pembelajaran dengan metode
Simulasi
d. Mempersiapkan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa
e. Mempersiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa untuk
mengetahui perkembangan dalam pembelajaran
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, guru dibantu oleh peneliti dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yaitu:
a. Kegiatan Awal
1) Pada awal pembelajaran guru memimpin do’a bersama
dilanjutkan dengan memeriksa daftar hadir, dan kesiapan
belajar siswa
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai
3) Guru memberikan pertanyaan apersepsi untuk menstimulus
rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang akan diberikan
59
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa menyimak contoh cerita yang disampaikan guru
b) Siswa mencermati nilai-nilai keteladanan dalam cerita
tersebut.
2) Menanya
a) Guru memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait dengan materi yang akan dipelajari
b) Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait
dengan sedekah
3) Mengeksplorasi
a) Guru menjelaskan secara singkat metode pembelajaran
yang akan digunakan saat pembelajaran.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
c) Guru membagi siswa dalam tiga kelompok belajar yang
terdiri dari 6 orang
d) Siswa mensimulasikan tata cara bersedekah dengan
menggunakan media pembelajaran berupa pakaian,
makanan,uang, beras, dan kotak amal
e) Siswa mendiskusikan hubungan niat dengan
diterimanya sedekah
60
f) Siswa menjawab soal-soal latihan terkait dengan
penerapan pola hidup yang seimbang antara dunia dan
akhirat
4) Mengasosiasi
a) Siswa menulis hasil pendalaman materi tentang hukum
shadaqah dengan bahan curian
b) Siswa menyimpulkan hubungan antara niat
denganshadaqah
5) Mengkomunikasikan
a) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok yang telah
dilakukan dalam sebuah presentasi kelompok
b) Guru dan siswa bersama-sama menanggapi jalannya
presentasi
c) Siswa menyusun refleksi dan simpulan pembelajaran
dengan bimbingan guru
c. Kegiatan Penutup
d) Guru melakukan klarifikasi dan penguat terhadap hasil
evaluasi
e) Evaluasi
f) Berdoa bersama dan salam
3. Tahap Observasi
61
Pada tahap ini, dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang berlangsung yaitu:
a. Peneliti bersama guru mengamati keaktifan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung
b. Peneliti mengamati aktifitas guru dalam mengelola kegiatan
belajar mengajar
c. Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan saat
pembelajaran
4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi dengan menggunakan
metode Simulasi. Dengan metode simulasi ini, peneliti dapat
mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa. Refleksi dilakukan
dengan menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan
kemampuan siswa sebelumdan sesudah dilakukan tindakan. Kemudian
mengkaji keberhasilan belajar siswa sebagai pesiapan untuk tindakan
selanjutnya
Adapun refleksi yang didapatkan dari siklus I adalah penggunaan
metode pembelajaran Simulasi dapat dikatakan belum berjalan secara
maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
a. Kurangnya pengkondisian kelas
b. Masih banyak siswa yang belum memperhatikan penjelasan
guru secara maksimal melalui metode Simulasi
c. Masih banyak siswa yang bermain atau berbicara sendiri
62
Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru perlu menciptakan kelas yang
kondusif agar siswa dapat memperhatikan secara maksimal apa yang guru
jelaskan atau praktikan melalui metode Simulasi. Guru juga harus melakukan
simulasi mengenai materi semaksimal mungkin agar siswa dapat fokus dan
memahami apa yang di simulasikan. Selain itu guru juga harus memotivasi siswa
agar tidak bermain dan berbicara sendiri, karena hal itu dapat merugikan diri
sendiri.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Januari 2018 dilaksanakan
kurang lebih 2 jam pelajaran (2x40 menit) dengan langkah sebagai berikut:
1. Menyiapkan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Menyiapkan materi
3. Manganalisis materi yang akan diajarkan
4. Menyiapkan lembar penilaian
5. Menyiapkan lembar observasi
6. Menyiapkan alat evaluasi
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Secara garis besar
pelaksanaan siklus I ini dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
63
Tahap ini digunakan untuk merencanakan dan mempersiapkan apa
yang akan diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar di antaranya
yaitu:
a. Guru menentukan pokok materi yang akan dipelajari yaitu
mempraktikan cara bersedekah
b. Mempersiapkan RPP untuk kegiatan belajar mengajar
c. Mempersiapkan kegiatan belajar pembelajaran dengan metode
Simulasi
d. Mempersiapkan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa
e. Mempersiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa untuk
mengetahui perkembangan dalam pembelajaran
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini, guru dibantu oleh peneliti dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran sesuai dengan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yaitu:
a. Kegiatan Awal
1) Pada awal pembelajaran guru memimpin do’a bersama
dilanjutkan dengan memeriksa daftar hadir, dan kesiapan
belajar siswa
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai
64
3) Guru memberikan pertanyaan apersepsi untuk menstimulus
rasa ingin tahu siswa terhadap materi yang akan diberikan
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa menyimak contoh cerita yang disampaikan guru
b) Siswa mencermati nilai-nilai keteladanan dalam cerita
tersebut.
2) Menanya
a) Guru memotivasi siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait dengan materi yang akan dipelajari
b) Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
sedekah
3) Mengeksplorasi
a) Guru menjelaskan secara singkat metode pembelajaran
yang akan digunakan saat pembelajaran.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
c) Guru membagi siswa dalam tiga kelompok belajar yang
terdiri dari 6 orang
d) Siswa mensimulasikan tata cara bersedekah dengan
menggunakan media pembelajaran berupa pakaian,
makanan, uang, beras, dan kotak amal
65
e) Siswa mendiskusikan hubungan niat dengan
diterimanya sedekah
f) Siswa menjawab soal-soal latihan terkait dengan
penerapan pola hidup yang eimbang antara dunia dan
akhirat
4) Mengasosiasi
a) Siswa menulis hasil pendalaman materi tentang hukum
shadaqah dengan bahan curian
b) Siswa menyimpulkan hubungan antara niat
denganshadaqah
5) Mengkomunikasikan
a) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok yang telah
dilakukan dalam sebuah presentasi kelompok
b) Guru dan siswa bersama-sama menanggapi jalannya
presentasi
c) Siswa menyusun refleksi dan simpulan pembelajaran
dengan bimbingan guru
c. Kegiatan Penutup
a) Guru melakukan klarifikasi dan penguat terhadap hasil
evaluasi
b) Evaluasi
c) Berdoa bersama dan salam
66
3. Tahap Observasi
Pada tahap ini, dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang berlangsung yaitu:
d. Peneliti bersama guru mengamati keaktifan siswa pada saat
pembelajaran berlangsung
e. Peneliti mengamati aktifitas guru dalam mengelola kegiatan
belajar mengajar
f. Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan saat
pembelajaran
4. Tahap Refleksi
Setelah melakukan perbaikan pada siklus II ini jumlah siswa yang
memperhatikan lebih banyak dari siklus sebelumnya, karena persiapan
pembelajaran lebih matang dan motivasi yang diberikan oleh guru.
Dengan metode simulasi menjadikan siswa fokus pada apa yang
disampaikan guru dan lebih terarah sehingga hasil belajar siswa lebih
baik dari siklus sebelumnya. KKM indikator sekolah yang diperoleh
siswa pada siklus II ini tercapai dengan maksimal.
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A Hasil Tes dan Observasi
1. Siklus I
Hasil belajar yang diraih peserta didik pada evaluasi siklus I dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.1 Hasil belajar siklus I
68
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adi Bintang Cahyadi 65 Belum Tuntas
2 Anugrah Eka Ananda 70 Belum Tuntas
3 Dela Delinta Difa 85 Tuntas
4 Dyan Gita Maura 80 Tuntas
5 Edi Setiawan 70 Belum Tuntas
6 Feriyandanu 60 Belum Tuntas
7 Indi Yunita Rahayu 70 Belum Tuntas
8 M. Hilmy 80 Tuntas
9 Maya Fazira 70 Belum Tuntas
10 M. Joko Purwanto 70 Belum Tuntas
11 M. Irfani Priyono 70 Belum Tuntas
12 Nur Hidayatuloh 65 Belum Tuntas
13 Puspita Sari 85 Tuntas
14 Venni Oktaviani 70 Belum Tuntas
15 Ulya Novita 80 Tuntas
16 Yogi Pratama Sari 85 Tuntas
17 Aditya M. Fikri 85 Tuntas
18 M. Yoga Pratama 70 Belum Tuntas
2. Siklus II
69
Hasil belajar yang diraih peserta didik pada evaluasi siklus II dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Hasil belajar siklus II
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adi Bintang Cahyadi 90 Tuntas
2 Anugrah Eka Ananda 85 Tuntas
3 Dela Delinta Difa 90 Tuntas
4 Dyan Gita Maura 85 Tuntas
5 Edi Setiawan 85 Tuntas
6 Feriyandanu 80 Tuntas
7 Indi Yunita Rahayu 90 Tuntas
8 M. Hilmy 95 Tuntas
9 Maya Fazira 80 Tuntas
10 M. Joko Purwanto 90 Tuntas
11 M. Irfani Priyono 90 Tuntas
12 Nur Hidayatuloh 80 Tuntas
13 Puspita Sari 90 Tuntas
14 Venni Oktaviani 80 Tuntas
15 Ulya Novita 90 Tuntas
70
16 Yogi Pratama Sari 90 Tuntas
17 Aditya M. Fikri 95 Tuntas
18 M. Yoga Pratama 90 Tuntas
B. Hasil Observasi
1. Hasil Belajar
a. Siklus I
Berikut ini dijelaskan mengenai hasil belajar yang diraih
peserta didik pada evaluasi siklus I.Dari data 18 siswa di atas
menunjukkan hasil belajar siswa pada siklus I. Siswa yang
mencapai KKM indikator sekolah dalam persentase adalah
sebagai berikut:
P = fx100%
N
P = 7 x 100%
18
P = 38,89%
Sedangkan siswa yang belum mencapai KKM indikator
sekolah dalam persentase adalah sebagai berikut:
P = f x 100%
N
P = 11 x 100%
18
P = 61,11 %
71
Hasil observasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Ketuntasan Siklus I
No Tuntas dan Tidak Tuntas Siklus I
1. Tuntas 7
(38,89%)
2. Tidak Tuntas 11
(61,11%)
Pada siklus I ini menunjukkan siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa
dan yang belum tuntas sebanyak 11 siswa. Hasil yang didapatkan dari
siklus I adalah penggunaan metode simulasi dapat dikatakan belum
berjalan secara maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Kurangnya pengkondisian kelas
b. Masih banyak siswa yang belum memperhatikan penjelasan
guru secara maksimal melalui metode Simulasi
c. Masih banyak siswa yang bermain atau berbicara sendiri
Untuk mengatasi hal-hal tersebut guru perlu menciptakan
kelas yang kondusif agar siswa dapat memperhatikan secara
maksimal apa yang guru jelaskan atau praktikan melalui metode
simulasi. Guru juga harus melakukan simulasi mengenai materi
semaksimal mungkin agar siswa dapat fokus dan memahami apa
yang disimulasikan. Selain itu guru juga harus memotivasi siswa
72
agar tidak bermain dan berbicara sendiri, karena hal itu dapat
merugikan diri sendiri.
b. Siklus II
Berikut ini dijelaskan mengenai hasil belajar yang diraih
peserta didik pada evaluasi siklus II.. Siswa yang mencapai
KKM indikator sekolah dalam persentase adalah sebagai berikut:
P = fx100%
N
P = 18 x 100%
18
P = 100%
Hasil observasi siklus I dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.4 Ketuntasan Siklus I I
No Tuntas dan Tidak Tuntas Siklus II
1. Tuntas 18
(100%)
2. Tidak Tuntas 0
(100%)
73
Pada siklus II ini kegiatan pembelajaran dengan metode simulasi
berlangsung dengan lancar. Dapat dilihat dari semua siswa yang
memperhatikan apa yang dijelaskan dan disimulasikan oleh guru sehingga
tidak ada siswa yang bermain dan berbicara sendiri. Sehingga kegiatan
pembelajaran berjalan dengan lancar dengan memperoleh hasil yang
maksimal.
Dengan adanya kemajuan hal tersebut siswa dapat mencapaitarget
KKM indikator sekolah secara maksimal. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada siklus II ini ketuntasan yang diperoleh adalah 100% yang
berarti bahwa seluruh siswa telah lulus dalam mencapai standar KKM
indikator sekolah.
C. Pembahasan Siklus I ke Siklus II
Setelah melakukan penelitian berbagai kegiatanpada siklus I dan siklus
II diperoleh data nilai fikih dengan menggunakan metode simulasi .
Berikut hasil penelitian siklus I dan siklus II
1. Siklus I
Hasil pengamatan siklus I diperoleh data nilai hasil belajar yang
disusun dalam bentuk frekuensi. Kemudian disimpulkan dalam bentuk
table di bawah ini:
Tabel 4.5 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Keterangan Nilai
74
1. Nilai terendah 60
2. Nilai tertinggi 85
3. Nilai rata-rata kelas 73,89
4. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75
5. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 7
6. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM
11
7. Presentase siswa yang mencapai KKM 38,89 %
Berdasarkan tabel di atas siswa yang telah mencapai KKM adalah
sebanyak 7 siswa (38,89%). Pada siklus I ini hasil belajar siswa
mengalami
peningkatan dari kondisi awal sebelum penelitian.
2. Siklus II
Data hasil belajar siswa pada siklus II dapat disimpulkan dengan tabel
di bawah ini :
Tabel 4.6 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Keterangan Nilai
1. Nilai terendah 80
2. Nilai tertinggi 95
3. Nilai rata-rata kelas 87,5
75
4. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) 75
5. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM 18
6. Jumlah siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM
0
7. Presentase siswa yang mencapai KKM 100 %
Hasil penelitian dari siklus I dan siklus II dapat diperoleh data nilai hasil
belajar keseluruhan di bawah ini:
Tabel 4.7 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Kelas
No Keterangan Sebelum
Penelitian
Siklus I Siklus II
1. Nilai terendah 50 60 80
2. Nilai tertinggi 80 85 95
3. Nilai rata-rata kelas 59,72 73,89 87,5
4. Siswa yang mencapai nilai
KKM
6 7 18
5.. Siswa yang mendapat nilai
di bawah KKM
12 11 0
6. Presentase siswa yang
mencapai KKM
33,33 % 38,89 % 100%
76
Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat grafiknilai rata-rata siswa sebelum
penelitian, siklus I dan siklus II
Gambar 4.8 Grafik PeningkatanRata-rata Nilai Kelas
Berdasarkan data rekapitulasi di atas, terlihat adanya peningkatan
hasil belajar siswa dari sebelum dilakukn penelitian, bahwa siswa yang
mencapai ketuntasan hanya 33,33% dari keseluruhan jumlah siswa. Pada
siklus I setelah menerapkan metode pembelajaran simulasi ketuntasan
hasil belajar siswa meningkat menjadi 38,89% dan pada siklus II mencapai
100%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode simulasi pada mata pelajaran Fikih materi sedekah di
MTs Yasinta Salatiga berhasil meningkatkan hasil belajar siswa.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Nilai Rendah Nilai Tinggi MencapaiKKM
DibawahKKM
Sebelum Penelitian
Siklus I
Siklus II
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam dua siklus
penelitian, dapat disimpulkan bahwa metode simulasi dapat meningkatkan hasil
belajar fikih materi sedekah pada siswa kelas VIII MTs Yasinta Salatiga Tahun
Ajaran 2017/2018.
Peningkatan hasil belajar siswa dari pelaksanaan siklus I ke siklus II cukup
drastis. Siswa yang tuntas pada siklus I sebanyak 7 siswa atau dipersentasekan
38,89%. Sedangkan pada siklus II sebanyak 18 siswa mencapai nilai ketuntasan
minimum atau dipersentasekan sebesar 100%. Peningkatan hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus II sebanyak 11 siswa atau dalam persen 61,11% dari jumlah
siswa sebanyak 18 anak.
B.Saran
1.Dalam setiap melaksanakan proses pembelajaran, hendaknya guru
mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam pembelajaran, agar
prosespembelajaran dapat berjalan dengan lancar, seperti Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan metode pengajaran, dan
juga media pengajaran yang tepat.
78
2. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat mengaktifkan
siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, karena siswa dengan aktif di
kelas maka secara tidak langsung pemahaman dan pengalaman akan
bertambah.
3. Guru sebagai pembentuk karakter siswa juga harus selalu memberi motivasi
dan semangat kepada siswa serta memberi teladan untuk berbuat baik
kepada siapapun.
79
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri, W, dkk. (2007). Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Arikunto Suharsimi. 2007.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Bina Aksara.
Asmani, Jamal Ma’mur. 2016. Tips Efektif Cooperative Learning Pembelajaran
Aktif, Kreaktif dan Tidak Membosankan.Yogyakarta: Diva Press.
Baharuddin. 2010. Pendidikan dan Psikologi Perkembangan. Yogjakarta: Ar-Ruz
Media.
Bakry, Nazar Sidi. 2003. Fikih dan Ushul Fikih. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada
Direktorat Pendidikan Madrasah. Buku Siswa Fikih. 2015. Jakarta
Hanafi, A. 1998. Pengantar dan Syarah Hukum Islam. Jakarta: PT. Bulan Bintang
Nusantara
Mulyasa, 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Oemar Hamalik. 2005. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
Sistem. Jakarta: Bumi Aksara. hlm. 173.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.2003. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ramayulis. 2014. Metodologi Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Kalam Mulia.
Sam’s, Rosmana, Hartini. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Teras
Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran (Teoritik dan Praktik
Kurikulum KTSP). Jakarta: Prenada Media Group
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Sriyanti, Lilik. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Ombak Dua.
Sukardi, 2005, Metodologi PenelitianPendidikan Kompetnsi dan Praktiknya,
Jakarta: Sinar Grafika Ofset
80
Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tampubolan, Sau. 2014. Penelitian Tindakan Kelas( Untuk Pengembangan
ProfesiPendidik dan Keilmuan). Erlangga
81
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS I
Nama Sekolah : MTs Yasinta Salatiga
Mata pelajaran : Fikih
Kelas / Semester : VIII / II
Materi : Sedekah
Alokasi waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
1. Standar kompetensi : Sedekah
2. Kompetensi Dasar : 1.1 Menghargai perintah bersedekah
2.2 Membiasakan bersedekah
3.1 Memahami ketentuan bersedekah
4.1 Mensimulasikan tata cara bersedekah
3. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
a. Menyebutkan pengertian sedekah
b. Menjelaskan ketentuan sedekah
c. Membiasakan bersedekah
d. Mensimulasi tata cara sedekah
4. Indikator Kompetensi :
a. Mengetahui pengertian sedekah
b. Mengidentifikasi ketentuan sedekah
c. Membiasakan sedekah
d. Mensimulasi tata cara sedekah
5. Materi Pembelajaran
a. Sedekah
82
Pengertian sedekah ialah pemberian sesuatu kepada seseorang yang
membutuhkan, semata-mata hanya mengharap ridho Alloh Swt. Kata
sedekah dalam Al qur’an memiliki makna yang sama dengan kata zakat.
Hukum sedekah adalah sunnah muakkad (yang sangat dianjurkan). Namun
begitu pada kondisi tertentu sedekah bisa menjadi wajib. Rukun sedekah
adalah orang yang memberi, orang yang diberi, ijab dan qabul, barang
yang diberikan. Pahala sedekah bisa hilang dikarenakan menyebut-
nyebutsedekah yang sudah diberikan dalam artian mengungkit-ungkitnya
baik kepada si penerima maupun kepada orang lain, menyinggung hati si
penerima sedekah, mempunyai niat ingin dipuji dan disanjung oleh orang
lain atau riya’. Adapun manfaat sedekah adalah dapat membantu
meringankan beban orang lain, menumbuhkan rasa kasih sayang dan
mempererat hubungan abtar sesama, sebagai obat penyakit dana akan
dilapangka rejekinya, dapat meredam murka Alloh Swt dan menolak
bencana dan juga menambah umur.
6. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Simulasi
7. Langkah-langkah Pembelajaran
b. Pendahuluan
a) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama
b) Guru melakukan absensi kehadiran siswa
c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
akan di pelajari.
c. Kegiatan Inti
6) Mengamati
Siswa menyimak contoh cerita yang disampaikan guru
Siswa mencermati nilai-nilai keteladanan dalam cerita tersebut.
83
7) Menanya
c) Guru memotovasi siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait dengan materi yang akan dipelajari
d) Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait
dengan sedekah
8) Mengeksplorasi
1) Guru menjelaskan secara singkat metode pembelajaran
yang akan digunakan saat pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
3) Guru membagi siswa dalam tiga kelompok belajar yang
terdiri dari 6 orang
4) Siswa mensimulasikan tata cara bersedekah dengan
menggunakan media pembelajaran berupa pakaian,
makanan, uang, beras, dan kotak amal
5) Siswa mendiskusikan hubungan niat dengna diterimanya
sedekah
6) Siswa menjawab soal-soal latihan terkait dengan penerapan
pola hidup yang seimbang antara dunia dan akhirat
9) Mengasosiasi
c) Siswa menulis hasil pendalaman materi tentang hukum
sedekah dengan bahan curian
d) Siswa menyimpulkan hubungan antara niat dengan
sedekah
10) Mengkomunikasikan
1) Siswa menyampaikan hasil diskusikelompok yang telah
dilakukan dalam sebuah presentasi kelompok
2) Guru dan siswa bersama-sama menanggapi jalannya
presentasi
3) Siswa menyusun refleksi dan simpulan pembelajaran
dengan bimbingan guru
84
d. Penutup
1) Guru melakukan klarifikasi dan penguat terhadap hasil
evaluasi
2) Evaluasi
3) Berdoa bersama dan salam
8. Hasil Belajar
a. Penilaian sikap
Mengamati adab siswa dalam mengikuti pembelajaran (daftar
siswa terlampir )
b. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : tes tertulis
Bentuk instrument : uraian
Kisi-kisi : terlampir
86
Lampiran 2
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
No. Nama Keaktifan Kerjasama
Skor Ket A B C Kr A B C Kr
1. Adi Bintang Cahyadi V V 65 TT
2. Anugrah Eka Ananda V V 70 TT
3. Dela Delinta Difa V V 85 T
4. Dyan Gita Maura V V 80 T
5. Edi Setiawan V V 70 TT
6. Feriyandanu V V 60 TT
7. Indi Yunita Rahayu V V 70 T
8. M. Hilmi V V 80 T
9. Maya Fazira V V 70 T
10 M. Joko Purwanto V V 70 T
11 M. Irfani Priyono V V 70 T
12 Nur Hidayatuloh V V 65 T
13 Puspita Sari V V 85 T
14 Ulya Novita V V 70 TT
15 Venni Oktaviani V V 80 T
16 Yogi Pratama Sari V V 85 T
17 Aditya M. Fikri V V 85 T
18 M. Yoga Pratama V V 70 TT
Keterangan nilai
A : > 80= baik sekali B: >70= baik
C : > 65= cukup Kr : < 65= kurang
Lampiran 3
Rubrik Pengetahuan
87
No. Soal-soal Kunci Jawaban Skor
1. Apakah yang dimaksud
dengan sedekah?
sedekah adalah pemberian sesuatu
kepada seseorang yang
membutuhkan, semata-mata hanya
mengharap ridha Alloh Swt
25
2. Sebutkan rukun sedekah!
Rukun sedekah yaitu:
a. Orag yang memberi
b. Orang yang diberi
c. Ijab dan Qabul
d. Barang yang diberikan
25
3. Sebutkan macam-macam
sedekah?
Macam sedekah antara lain:
Materi/ perbuatan, Tersenyum,
Nasehat/ pendapat, Ikut
memikirkan/ mencarikan jalan
keluar
25
4. Apakah manfaat dari sedekah?
Manfaat sedekah yaitu:
a. Membantu meringankan
beban orang lain
b. Menumbuhkan rasa kasih
sayang dan mempererat
hubungan antar sesama
25
nilai =
x 100
Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
88
Lampiran 4 :
Lembar Pengamatan Guru
Siklus 1
Guru yang diamati : Erwin Muthoharoh, S.Pd.I
Nama Sekolah : MTs Yasinta
Mata Pelajaran : Fikih
Materi : Sedekah
Hari/tanggal : Kamis, 18 Januari 2018
Waktu Pelaksanaan : 2x40 menit
No. Kemampuan
Guru Indikator
Skor
1 2 3
1. Perencanaan
Pembelajaran
Membuat RPP V
Membuat media V
2. Membuka
Pelajaran
1. Persiapan
a. Salam dan doa pembuka V
b. Presensi V
2. Proses belajar mengajar V
a. Apersepsi V
b. Menyampaikan materi
sesuai RPP V
3. Ketepatan
metode Simulasi
Metode mendukung keberhasilan
KBM V
Metode efektif dan efisien V
Penggunaan metode sesuai kondisi V
89
dan keadaan
4.
Pelaksanaan
langkah-langkah
metode simulasi
Memberi penjelasan tentang
materi yang akan diajarkan
V
Pelaksanaan metode Simulasi
dengan diperhatikan siswa
V
5. Pengelolaan
kelas
Memberi petunjuk dan penjelasan V
Penyampaian jelas,lugas dan
sopan
V
6. Penguasaan
materi ajar
Penyampaian materi dengan
metode simulasi
V
7.
Sikap dan
kemampuan
berbahasa
Menggunakan bahasa indonesia
dengan baik dan benar
V
Intonasi suara digunakan dengan
tepat
V
8.
Evaluasi
pembelajaran
Melemparkan pertanyaan umpan
balik
V
Memberikan kesimpulan V
Memberikan soal evaluasi V
9. Menutup
pelajaran
Memberi penguatan terhadap
materi/kesimpulan
V
Memberi tugas dan menutup
dengan salam
V
a. Keterangan :
1 : Tidak baik
2 : Baik
3 : Sangat baik
b. Pedoman Penilaian :
Nilai baik jika skor = 80% - 100%
Nilai cukup jika skor = 50% - 70%
Nilai kurang jika skor = 10% - 40%
92
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
SIKLUS II
Nama Sekolah : MTs Yasinta Salatiga
Mata pelajaran : Fikih
Kelas / Semester : VIII / II
Materi : Sedekah
Alokasi waktu : 2 x 40 menit ( 1 x pertemuan )
1. Standar kompetensi : Sedekah
2. Kompetensi Dasar : 1.1 Menghargai perintah bersedekah
2.2 Membiasakan bersedekah
3.1 Memahami ketentuan bersedekah
4.1 Mensimulasikan tata cara bersedekah
3. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan mampu:
a. Menyebutkan pengertian sedekah
b. Menjelaskan ketentuan sedekah
c. Membiasakan bersedekah
d. Mensimulasi tata cara sedekah
4. Indikator Kompetensi :
a. Mengetahui pengertian sedekah
b. Mengidentifikasi ketentuan sedekah
c. Membiasakan sedekah
d. Mensimulasi tata cara sedekah
5. Materi Pembelajaran
a. Sedekah
93
Pengertian sedekah ialah pemberian sesuatu kepada seseorang yang
membutuhkan, semata-mata hanya mengharap ridho Alloh Swt. Kata
sedekah dalam Al qur’an memiliki makna yang sama dengan kata zakat.
Hukum sedekah adalah sunnah muakkad (yang sangat dianjurkan). Namun
begitu pada kondisi tertentu sedekah bisa menjadi wajib. Rukun sedekah
adalah orang yang memberi, orang yang diberi, ijab dan qabul, barang
yang diberikan. Pahala sedekah bisa hilang dikarenakan menyebut-
nyebutsedekah yang sudah diberikan dalam artian mengungkit-ungkitnya
baik kepada si penerima maupun kepada orang lain, menyinggung hati si
penerima sedekah, mempunyai niat ingin dipuji dan disanjung oleh orang
lain atau riya’. Adapun manfaat sedekah adalah dapat membantu
meringankan beban orang lain, menumbuhkan rasa kasih sayang dan
mempererat hubungan abtar sesama, sebagai obat penyakit dana akan
dilapangka rejekinya, dapat meredam murka Alloh Swt dan menolak
bencana dan juga menambah umur.
6. Metode Pembelajaran
a. Ceramah
b. Simulasi
7. Langkah-langkah Pembelajaran
a. Pendahuluan
a) Guru mengucapkan salam dan berdoa bersama
b) Guru melakukan absensi kehadiran siswa
c) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran yang
akan di pelajari.
b. Kegiatan Inti
a) Mengamati
Siswa menyimak contoh cerita yang disampaikan guru
Siswa mencermati nilai-nilai keteladanan dalam cerita tersebut.
94
b) Menanya
1) Guru memotovasi siswa untuk mengajukan pertanyaan
terkait dengan materi yang akan dipelajari
2) Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan
sedekah
c) Mengeksplorasi
1) Guru menjelaskan secara singkat metode pembelajaran
yang akan digunakan saat pembelajaran
2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
3) Guru membagi siswa dalam tiga kelompok belajar yang
terdiri dari 6 orang
4) Siswa mensimulasikan tata cara bersedekah dengan
menggunakan media pembelajaran berupa pakaian,
makanan, uang, beras, dan kotak amal
5) Siswa mendiskusikan hubungan niat dengan diterimanya
sedekah
6) Siswa menjawab soal-soal latihan terkait dengan
penerapan pola hidup yang seimbang antara dunia dan
akhirat
d) Mengasosiasi
1) Siswa menulis hasil pendalaman materi tentang hukum
sedekah dengan bahan curian
2) Siswa menyimpulkan hubungan antara niat dengan
sedekah
e) Mengkomunikasikan
1) Siswa menyampaikan hasil diskusi kelompok yang telah
dilakukan dalam sebuah presentasi kelompok
2) Guru dan siswa bersama-sama menanggapi jalannya
presentasi
95
3) Siswa menyusun refleksi dan simpulan pembelajaran
dengan bimbingan guru
c. Penutup
1) Guru melakukan klarifikasi dan penguat terhadap hasil
evaluasi
2) Evaluasi
3) Berdoa bersama dan salam
8. Hasil Belajar
a. Penilaian sikap
Mengamati adab siswa dalam mengikuti pembelajaran (daftar
siswa terlampir )
b. Penilaian Pengetahuan
Teknik penilaian : tes tertulis
Bentuk instrument : uraian
Kisi-kisi : terlampir
96
Lampiran 6
Rubrik kegiatan Diskusi (Penilaian Sikap Selama Diskusi):
No. Nama Keaktifan Kerjasama
Skor Ket A B C Kr A B C Kr
1. Adi Bintang Cahyadi V V 90 T
2. Anugrah Eka Ananda V V 85 T
3. Dela Delinta Difa V V 90 T
4. Dyan Gita Maura V V 85 T
5. Edi Setiawan V V 85 T
6. Feriyandanu V V 80 T
7. Indi Yunita Rahayu V V 90 T
8. M. Hilmi V V 95 T
9. Maya Fazira V V 80 T
10 M. Joko Purwanto V V 90 T
11 M. Irfani Priyono V V 90 T
12 Nur Hidayatuloh V V 80 T
13 Puspita Sari V V 90 T
14 Ulya Novita V V 80 T
15 Venni Oktaviani V V 90 T
16 Yogi Pratama Sari V V 90 T
17 Aditya M. Fikri V V 95 T
18 M. Yoga Pratama V V 90 T
Keterangan nilai
A : > 80= baik sekali B: >70= baik
C : > 65= cukup Kr : < 65= kurang
97
Lampiran 7
Rubrik Pengetahuan
No. Soal-soal Kunci Jawaban Skor
1. Apakah yang dimaksud
dengan sedekah?
sedekah adalah pemberian sesuatu
kepada seseorang yang
membutuhkan, semata-mata hanya
mengharap ridha Alloh Swt
20
2. Sebutkan rukun sedekah!
Rukun sedekah yaitu:
a. Orag yang memberi
b. Orang yang diberi
c. Ijab dan Qabul
d. Barang yang diberikan
20
3. Sebutkan macam-macam
sedekah?
Macam sedekah antara lain:
Materi/ perbuatan, Tersenyum,
Nasehat/ pendapat, Ikut
memikirkan/ mencarikan jalan
keluar
20
4. Apakah manfaat dari sedekah?
Manfaat sedekah yaitu:
a. Membantu meringankan
beban orang lain
b. Menumbuhkan rasa kasih
sayang dan mempererat
hubungan antar sesama
20
5. Bagaimana pahala sedekah
bisa hilang?
Pahala sedekah bisa hilang
dikarenakan:
a. menyebut-nyebut sedekah
yang sudah diberikan
dalam artian mengungkit-
ungkitnya baik kepada si
20
98
penerima maupun kepada
orang lain
b. menyinggung hati si
penerima sedekah,
c. mempunyai niat ingin
dipuji dan disanjung oleh
orang lain atau riya’.
nilai =
x 100
Keterangan nilai
< 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
99
Lampiran 8
Lembar Pengamatan Guru
Siklus 1
Guru yang diamati : Erwin Muthoharoh, S.Pd.I
Nama Sekolah : MTs Yasinta
Mata Pelajaran : Fikih
Materi : Sedekah
Hari/tanggal : Kamis, 25 Januari 2018
Waktu Pelaksanaan : 2x40 menit
No. Kemampuan
Guru Indikator
Skor
1 2 3
1. Perencanaan
Pembelajaran
Membuat RPP V
Membuat media V
2. Membuka
Pelajaran
3. Persiapan
c. Salam dan doa pembuka V
d. Presensi V
4. Proses belajar mengajar V
c. Apersepsi V
d. Menyampaikan materi
sesuai RPP V
3. Ketepatan
metode Simulasi
Metode mendukung keberhasilan
KBM V
Metode efektif dan efisien V
100
Penggunaan metode sesuai kondisi
dan keadaan V
4.
Pelaksanaan
langkah-langkah
metode simulasi
Memberi penjelasan tentang
materi yang akan diajarkan
V
Pelaksanaan metode Simulasi
dengan diperhatikan siswa
V
5. Pengelolaan
kelas
Memberi petunjuk dan penjelasan V
Penyampaian jelas,lugas dan
sopan
V
6. Penguasaan
materi ajar
Penyampaian materi dengan
metode simulasi
V
7.
Sikap dan
kemampuan
berbahasa
Menggunakan bahasa indonesia
dengan baik dan benar
V
Intonasi suara digunakan dengan
tepat
V
8.
Evaluasi
pembelajaran
Melemparkan pertanyaan umpan
balik
V
Memberikan kesimpulan V
Memberikan soal evaluasi V
9. Menutup
pelajaran
Memberi penguatan terhadap
materi/kesimpulan
V
Memberi tugas dan menutup
dengan salam
V
c. Keterangan :
1 : Tidak baik
2 : Baik
3 : Sangat baik
d. Pedoman Penilaian :
Nilai baik jika skor = 80% - 100%
103
Lampiran 9
Pintu masuk MTs Yasinta
Ruang kelas MTs Yasinta
Foto saat guru memberikan pembelajaran