Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
SISWA KELAS V MIN 6 KECAMATAN JATI AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh :
PUTRI HANDAYANI
NPM: 1211100098
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
2017/1438 M
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
SISWA KELAS VMIN 6 KECAMATAN JATI AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Skripsi
Dianjukan untuk Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)
Dalam Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Oleh :
PUTRI HANDAYANI
NPM: 1211100098
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pembimbing I : Prof. Dr. Hj. Nirva Diana M. Pd
Pembimbing II : Drs. H. Badrul Kamil M. Pd. I
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
RADEN INTAN LAMPUNG
2017/1438 M
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
MELALUI MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)
SISWA KELAS V MIN 6 KECAMATAN JATI AGUNG
KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Oleh
PUTRI HANDAYANI
Latar belakang masalah penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar pada mata
pelajaran IPS, sehingga hasil belajar peserta didik banyak yang belum mencapai
KKM 70. Kondisi di atas memotivasi peneliti untuk mencari solusi dengan
menerapkan model Teams Games Tournament(TGT) karena model ini adalah salah
satu model pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif dalam belajar, model ini
juga menguji pemahaman peserta didik dengan suasana belajar yang menyenangkan,
menyenangkan disini maksudnya suasana belajar sambil bermain (games). Rumusan
masalah yang di ajukan adalah “Apakah penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT
dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS kelas V MIN6 LAMPUNG
SELATAN kecamatan Jati Agung Lampung Selatan tahun 2016/2017?”
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dimana dalam
penyampaian data menggunakan observasi, dokumentasi dan tes. Dengan tahapan
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subyek peneliti yaitu
siswa kelasV MIN 6 LAMPUNG SELATAN. Teknik pengumpulan data
menggunakan tes. Tes yang dilakukan peneliti menggunakan pre test (untuk melihat
pengetahuan siswa mengenai materi yang akan di sampaikan dan untuk membagi
siswa dalam bentuk kelompok) dan post test(Untuk melihat kemampuan siswa setelah
peroses pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games Tournament ).
Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar pada Siklus I dari 21 siswa yang
tuntas belajar sebanyak 12 siswa atau 57,2% sedangkan yang tidak tuntas belajar
sebanyak 9 siswa atau 42,8 % Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan dari
21 siswa hasil belajar siswa yang tuntas sebanyak 18 siswa atau 85,7%, sedangkan
yang tidak tuntas sebesar 3 siswa atau 14,3%. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V MIN 6
Lampung Selatan.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
MOTTO
(٠٤( وأن سعيه سوف ي رى )٩٣وأن ليس للإنسان إلا ما سعى )
Artinya :
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya,(40) Dan bahwasanya usaha itu
kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
(Q.S. An-Najm: 39-40).1
1 Kementrian agama RI, Syaamil Al –Qur’an Miracle The Reference, Sygma Publishing,
Bandung, 2010, h. 527
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, dengan penuh syukur kepada Allah SWT
skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Kedua orang tuaku tersayang, Bapak Ahmad Sardi dan Ibu Nunung
Purwati yang senantiasa senantiasa selalu memberikan dukungan,
semangat dan doa kepada saya selama ini sehingga dapat
menyelesaikan skrisi ini.
2. Adik adikku tersayang (Agus Rianto dan Nur Afrudin) yang secara
tidak langsung telah memberiku motivasi dan semangat.
3. Almamaterku tercinta UIN Raden Intan Lampung.
vi
RIWAYAT HIDUP
Putri Handayani dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 29 oktober
1992, anak pertama dari tiga bersaudara dari Bapak Ahmad Sardi dan Ibu Nunung
Purwati.
Pendidikan sekolah dasar ditempuh di SDN 3 Perumnas Way Kandis
Kecamatan Way Kandis Provinsi Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun
2006, kemudian melanjutkan ke sekolah menengah pertama di tempuh di SMPN
21 Bandar Lampung di selesaikan pada tahun 2009, sedangkan sekolah menengah
kejuruan ditempuh di SMK PGRI 4 Bandar Lampung dan diselesaikan pada tahun
2012. Kemudian pada tahun 2012 penulis meneruskan pendidikan S1 ke
Perguruan Tinggi Islam pada jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia yang dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini, Shalawat beserta salam penulis haturkan kepada junjungan
Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.
Dalam penyelesaian ini skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, baik berupa bantuan materi maupun moril. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulisan skripsi ini dengan segala partisipasi dan motivasinya.
Secara khusus penulis ucapkan terima kasih terutama kepada :
1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Raden Intan Lampung
2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan Ibu Nurul Hidayah,
M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI),
terimakasih atas petunjuk dan arahan yang diberikan selama masa study di
IAIN Raden Intan Lampung
3. Bunda Prof. Dr. Hj Nirva Diana, M. Pd dan Bapak Drs. Badrul Kamil, M. Pd. I
selaku pembimbing I dan pebimbing II yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
viii
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik
dan memberikan ilmu pengetahuan kepada peneliti selama menuntut ilmu di
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
5. Bapak Nasron M. Ag. MM selaku kepala MIN 6 Lampung Selatan kabupaten
Lampung Selatan yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan
penelitian di sekolah
6. Kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan penyusunan skripsi ini
baik langsung maupuun tak langsung.
Terima kasih atas kasih sayang, do’a dan motivasi dari semua pihak
tersebut yang selalu mengiringi langkah penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi
ini jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki,
oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
pribadi dan juga pembaca sekalian. Aamiin…
Bandar Lampung, Juli 2017
Penulis,
PUTRI HANDAYANI
NPM. 1211100098
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL. ................................................................................ i
ABSTRAK ................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
RIWAYAT HIDUP ................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL...................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 12
C. Batasan Masalah ....................................................................... 13
D. Rumusan Masalah .................................................................... 13
E. Tujuan Penelitian...................................................................... 14
F. Manfaat Penelitian.................................................................... 14
BAB II KAJIAN TEORI ......................................................................... 16
A. Hasil Belajar ............................................................................. 16
1. Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 16
2. Jenis Penilaian Hasil Belajar ............................................... 17
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ................ 18
B. Ilmu Pengetahuan Sosial .......................................................... 20
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ................................... 20
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ......................................... 21
3. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial ......................................... 22
4. Pentingnya Ilmu Pengetahuan Sosial .................................. 23
5. Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial ........................................ 23
C. Model Teams Games Tournament (TGT) ............................... 24
1. Pengertian Model TGT ........................................................ 24
2. Langkah-langkah Model TGT ............................................. 25
3. Kelebihan Model TGT ........................................................ 26
4. Kelemahan Model TGT ....................................................... 26
D. Hasil Penelitian Yang Relevan ................................................. 27
E. Hipotesis Tindakan ................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 30
A. Jenis Dan Sifat Penelitian ...................................................... 31
B. Setting Penelitian ................................................................... 31
1. Tempat Penelitian.............................................................. 31
2. Waktu Penelitian ............................................................... 31
3. Subjek Penelitian ............................................................... 31
C. Rencana Tindakan .................................................................. 31
D. Alat Pengumpulan Data ......................................................... 32
E. Indikator Keberhasilan Penelian ............................................ 34
F. Analisis Data .......................................................................... 35
G. Prosedur Penelian .................................................................. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 36
A. Gambaran Umum MIN 6 Lampung Selatan .......................... 36
B. Hasil Penelitian ..................................................................... 46
C. Analisi Data ........................................................................... 70
D. Pembahasan ........................................................................... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 78
A. Kesimpulan ............................................................................ 78
B. Saran ...................................................................................... 79
C. Penutup .................................................................................. 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I Model Siklus PTK Kemis dan Mc.Taggart ............................... 40
Gambar Grafik Rata Hasil Belajar Kelas VC ............................................ 79
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VC ................................. 6
Tabel 2 Persentase Nilai Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VC ............... 7
Tabel 3 Daftar Sarana dan Prasarana Min 6 Lampung Selatan ................. 47
Tabel 4 Daftar Kepala Sekolah, Guru dan Staff ........................................ 48
Tabel 5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ....................................... 55
Tabel 6 Daftar Nilai Hasil Postest Siklus I ................................................. 56
Tabel 7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ...................................... 60
Tabel 8 Daftar Nilai Siklus I Pertemuan Kedua ......................................... 61
Tabel 9 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ....................................... 65
Tabel 10 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................... 66
Tabel 11 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ..................................... 71
Tabel 12 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan Kedua ...... 72
Tabel 13 Perbandingan Hasil Evaluasi Siklus I dan Siklus II .................... 76
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Silabus
LAMPIRAN 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
LAMPIRAN 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
LAMPIRAN 4 Soal Siklus I
LAMPIRAN 5 Soal Siklus II
LAMPIRAN 6 Lembar Obsevarsi Peserta Didik
LAMPIRAN 7 Lembar Nilai Peserta Didik
LAMPIRAN 8 Lampiran Dokumentasi Foto Kegiatan
LAMPIRAN 9 Lembar Konsultasi
LAMPIRAN 10 Lembar Pengesahan Skripsi
LAMPIRAN 11 Surat Penelitian
LAMPIRAN 12 Balasan Surat Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar setiap peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia serta keterampilan yang dipelakukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan merupakan sarana untuk menuju kepada pertumbuhan
dan perkembangan bangsa, hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan
pendidikan nasional adalah "berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab".1
Makna pendidikan tidaklah semata-mata dapat menyekolahkan
anak disekolah untuk menimba ilmu pengetahuan, namun lebih luas dari
itu. Anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik jika memperoleh
pendidikan yang paripurna (komprehensif) agar kelak menjadi manusia
1Redaksi Sinar Grafika, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2004), h. 5
2
yang berguna bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama, pendidikan
hendaknya dilakukan secara dini yang dapat dilakukan didalam keluarga,
sekolah maupun masyarakat, dalam pendidikan harusnya meliputi tiga
aspek yaitu aspek kognitif, efektif dan psikomotor.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat dipahami bahwa pemerintah
sangat memperhatikan masalah dunia pendidikan hal ini dapat dilihat
dengan diadakannya jalur jenjang pendidikan yang telah ditetapkan pada
undang-undang sistem pendidikan nasional. Sehubungan dengan hal ini
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga,
masyarakat dan pemerintah hal itu ditandai dengan adanya pendidikan
disekolah (formal), pendidikan lingkungan masyarakat (non formal), dan
lingkungan keluarga (informal) yang mana pada ketiganya saling
melengkapi satu sama lain.
Pentingnya mendidik anak sejak dini dikarenakan masa anak-anak
merupakan the age (masa emas) yang tidak boleh disia-siakan. Sebab masa
ini merupakan kesempatan luar biasa untuk mengembangkan semua
potensi anak.Seiring dengan kebutuhan orang tua untuk mendidik anak
sejak dini, sekarang ini telah banyak bermunculan lembaga pendidikan
bagi anak di Indonesia, lembaga pendidikan ini mengemban tiga fungsi
yakni penanaman nila-nilai dasar, mengembangkan seluruh potensi
kecerdasan anak dan pengembangan kemampuan dasar.
3
Pembelajaran adalah suatu proses atau cara yang dilakukan agar
seseorang dapat melakukan kegiatan belajar, sedangkan belajar adalah
kegiatan yang memproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental
dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan2.
Model pembelajaran adalah suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan, dalam kegiatan belajar mengajar model
pembelajaran diperlukan oleh guru untuk dapat melaksanakan tugasnya,
dalam kegiatan belajar mengajar guru tidak harus terpaku dengan
menggunakan satu model pembelajaran, tetapi sebaiknya menggunakan
model pembelajaran yang bervariasi agar proses belajar mengajar tidak
membosankan tetapi menarik perhatian siswa.3
Guru menggunakan model pembelajaran di MIN 6 Lampung
Selatan khususnya kelas V menggunakan beberapa variasi model
pembelajaran diantaranya ceramah, tanya jawab dan penugasan.4 Model
pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi yang akan
disampaikan, dalam setiap kali pertemuan kelas model pembelajaran yang
digunakan bukanlah asal pakai tetapi melalui seleksi yang berkesesuaian
dengan perumusan tujuan intruksional khusus.
2Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2003), h. 63
3Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta :Rineka Cipta,
2010), h. 46 4Wardiyo, wawancara dengan peneliti, MIN 6 Lampung Selatan, 5 september 2016
4
Ceramah merupakan cara menyampaikan pelajaran melalui
penuturan secara lisan atau penjelasan langsung kepada sekelompok siswa,
ceramah tidak memerlukan peralatan yang lengkap karena ceramah hanya
mengandalkan suara guru dan tidak memerlukan persiapan yang rumit.
Tanya jawab adalah model pembelajaran dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, siswa diberikan kesempatan bertanya dan guru
menjawab pertanyaan-pertanyaan, model ini memungkinkan terjadinya
komunikasi langsung antara guru dan pelajar, tanya jawab digunakan
sebagai ulangan pelajaran yang telah di berikan.
Penugasan adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan
memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dalam waktu tertentu
dan hasilnya harus di pertanggung jawabkan kepada guru. Hal ini dapat
mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru, pemberiaan
tugas dapat dilakukan secara individu bisa juga dilakukan secara
kelompok, peserta didik dapat dikelompokkan dalam kelompok kecil.
Guru merupakan profesi yang sangat mulia, karena guru
merupakan salah satu golongan orang yang dilebihkan ilmunya,
Sehubungan dengan itu, Allah berfirman dalam Al Qur‟an yaitu:
5
هم جمن عمل صالا من ذكر أو أن ثى وهو مؤمن ف لنحيي نه حي وة طيبة ولنجزي ن أجرهم بأحسن ما كان وا ي عملون
Artinya :”Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki
maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang
baik dan sesungguhnya akan kami berikan kepada mereka
dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan”. (QS. An Nahl : 97)5
Berdasarkan hasil test pra survei, wawancara dengan guru ilmu
pendidikan sosial (IPS) Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan,
diperoleh keterangan bahwa masih banyak siswa yang belum mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 706, diketahui keadaan hasil
belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa kelas V MIN 6
Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan yaitu:
Tabel 1
NilaiHasil Belajar Peserta Didik Kelas V C
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016/2017
No Nama Siswa KKM Nilai Ketetuntasan
1 Aditya Pratama 70 60 Belum Tuntas
2 Annisa Rofi‟ah 70 70 Tuntas
3 Ade Feby Liana 70 60 Belum Tuntas
4 Aisyah 70 65 Belum Tuntas
5Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya(Jakarta: Yayasan PenerjemahAl
Qur‟an, 2009), h. 414 6Wardiyo, wawancara dengan penulis, MIN 6 Lampung Selatan, 5 September 2016
6
5 Dwi Lailatur Rofi‟ah 70 75 Tuntas
6 Firli Arif Mustofa 70 70 Tuntas
7 Fita Nahdia 70 75 Tuntas
8 Julia Ratna Sari 70 60 Belum Tuntas
9 Lusiana Eka 70 65 Belum Tuntas
10 M. Syaiful Anwar 70 70 Tuntas
11 M. Soliki 70 60 Belum Tuntas
12 M. A. Abdul Rosyid 70 75 Tuntas
13 Riski Dwi Febrian 70 70 Tuntas
14 Rama Nur Arif 70 60 Belum Tuntas
15 Risma Cahya 70 65 Belum Tuntas
16 Sigit Tiar Prabowo 70 65 Belum Tuntas
17 Sinta Riwayati 70 70 Tuntas
18 Sofi Tazkia Tamara 70 65 Belum Tuntas
19 Taufik Syaputra 70 70 Tuntas
20 Tofi Kusdianto 70 60 Belum Tuntas
21 Azizatul Khumairah 70 60 Belum Tuntas
Sumber :Dokumentasi nilai hasil belajar siswa dari guru Ilmu Pengetahuan
Sosial, tanggal 5 September 2016
Tabel 2
Persentase Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V C
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016
No Nilai Kriteria Jumblah Siswa Persentase
1 ≥ 70 Tuntas 9 42,7%
2 <70 BelumTuntas 12 57,3%
Jumlah 21 100 %
7
Peserta didik kelas lima C Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung
Selatan Tahun ajaran 2016/2017 adalah berjumblah 21 siswa yang terdiri
atas 9 siswa laki-laki dan 12 siswi perempuan.
Berdasarkan keterangan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil
belajar Ilmu Pendidikan Sosial peserta didik masih ada yang dibawah
kriteria ketuntasan minimal belajar, nilai minimal ketuntasan adalah 70.
Peserta didik yang mendapat nilai minimal ketuntasan 70 hanya ada 9
peserta didik dengan presentase 42,8% sedangkan peserta didik yang
nilainya belum mencapai nilai minimal ketuntasan ada 12 peserta didik
dengan presentase 57,2 %. Sehingga terlihat hasil belajar di kelas V C
masih rendah. Maka, dengan demikian diharapkan melalui Model TGT
hasil belajar peserta didik khususnya kelas V C MIN 6 Lampung Selatan
akan lebih meningkat.
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) model
pembelajaran yang guru gunakan sudah bagus namun kurang maksimal,
agar optimal peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) yang dapat digunakan dalam pembelajaran,
peneliti mengharapkan dengan model Teams Games Tournament (TGT)
dapat membuat hasil belajar siswa meningkat dari sebelumnya.
8
Teams Games Tournament ialah model belajar yang dilakukan
secara berkelompok yang terdiri dari tiga orang dengan memiliki
kemampuan akademis yang berbeda di kembangkan oleh Slavin dalam
model ini siswa dapat belajar dengan cara bekerjasama, juga untuk
membantu siswa mereview dan menguasai pelajaran. Slavin menemukan
bahwa TGT berhasil meningkatkan skill dasar,pencapaian,interaksi positif
antar siswa, harga diri,dan sikap penerima pada siswa siswi lain yang
berbeda.7
Mengembangkan model pengajaran merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan kualitas belajar peserta didik khususnya mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial, seorang pendidik dituntut mempunyai
model karena dapat membantu pendidik untuk mempermudah tugasnya
dalam menyampaikan mata pelajaran tersebut yang terpenting model
digunakan agar peserta didik mampu berperan aktif dalam proses belajar
mengajar.
Suatu proses belajar mengajar dikatakan baik, apabila proses
tersebut dapat membangkitkan kegiatan belajar yang efektif, masalah yang
menentukan bukan model pembelajaran atau prosedur yang digunakan
dalam pengajaran, tetapi pemberian hasil sangatlah penting karna secara
psikologi anak akan merasa senang apabila mereka diperhatikan.8
Permasalahan yang sering dijumpai dalam proses belajar mengajar,
khususnya pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bagaimana cara
guru menyajikan materi pelajaran kepada siswa secara baik sehingga
7Miftahul Huda, Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka
Belajar,2014), h. 197 8Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Press, 2005),
h. 49
9
diperoleh hasil yang efektif dan efesien sehingga siswa dapat memahami
materi yang telah guru sampaikan
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang
berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Menurut Benyamin S.Bloom ada tiga ranah (domain) hasil belajar
yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotor, domain kognitif adalah knowledge
(pengetahuan, ingatan) comprehension (pemahaman, menjelaskan,
meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan,
merencanakan) dan evaluation (menilai). Domain efektif adalah receiving
(sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),
organization (organisasi), characterization (karakteristik). Domain
psikomotorik meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikologi
juga mencakup keterampilan produktif, tekhnik, fisik, sosial, manajerial
dan intelektual. 9
Hasil belajar di pengaruhi oleh dua faktor antara lain faktor internal
yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri siswa dan faktor eksternal yaitu
faktor-faktor yang berada diluar diri siswa yang tergolong faktor internal
adalah faktor fisiologis dan faktor psikologis (misalnya kecerdasan
9 Benyamin Samuel Bloom, Taxonomy of Educational Objektives, (New York: David
Mckey, 1956). h. 42
10
motivasi berprestasi dan kemampuan kognitif), sedangkan faktor eksternal
adalah faktor sosial, faktor budaya dan faktor faktor spiritual dan faktor
lingkungan (guru, kurikulum dan model pembelajaran).10
Dalam hal ini penulis menerapkan model kooperatif TGT (Teams
GamesTournaments),dalam kegiatan belajar mengajar model pembelajaran
yang diperlukan oleh seorang guru atau tenaga pengajar dan
penggunaannya harus bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
setelah pengajaran berakhir.11
Pembelajaran model Teams Games Tournament (TGT) ini
merupakan salah satu pembelajaran yang diterapkan untuk menghadapi
kemampuan siswa yang heterogen, dimana model ini dipandang sebagai
model yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan pembelajaran.
Permainan TGT berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-
kartu yang diberi angka.
Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu dan berusaha untuk
menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka yang tertera. Turnamen
ini memungkinkan bagi siswa untuk menyumbangkan skor-skor maksimal
buat kelompoknya. Turnamen ini juga dapat digunakan sebagai review
materi pelajaran.
10
Toto Ruhimat, Kurikulum dan Pembelajaran (Jakarta: Rajawali Pers), h. 140 11
Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta :Rineka
Cipta, 2010), h. 46
11
Model Teams Games Tournament (TGT) mempunyai beberapa
keunggulan diantaranya sebagai berikut :
1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi
norma-norma kelompok.
2. Siswa aktif membantu dan memotifasi semangat untuk berhasil
bersama.
3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan
keberhasilan kelompok.
4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka
dalam berpendapat.
Oleh karena itu perlu diadakan tindakan kelas untuk membuktikan
bahwa melalui penerapan model Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial.
Pembelajaran di MIN 6 Jati Agung menggunakan model ceramah, tanya
jawab dan penugasan. Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan
kelas V, masih menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP).
Melihat permasalahan-permasalahan di atas maka peneliti
merencanakan solusi pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik, model pembelajaran yang digunakan yaitu
12
model pembelajaran Teams Games Tournamen (TGT).Oleh karena itu,
guru dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dalam menciptakan suasana
pembelajaran didalam kelas, agar peserta didik semangat dan lebih aktif
dalam belajar sehingga di dapat hasil belajar yang baik.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat peneliti
identifikasikan masalahnya sebagai berikut :
1. Guru kurang menggunakan model pembelajaran yang variatif dan
menarik.
2. Peserta didik dalam proses pembelajaran masih kurang aktif, karena
peserta didik cenderung duduk, mendengarkan, mencatat.
3. Hasil belajar peserta didik masih rendah pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial.
Sehingga perlu model pembelajaran yang dapat mengaktifkan
peserta didik, salah satunya adalah model Teams Games Tournament
(TGT)
13
C. Batasan Masalah
Mengingat terbatasnya kemampuan dalam penelitian ini baik
ditinjau dari segi pengetahuan, waktu dan agar penelitian ini hasilnya
memberikan gambaran yang jelas dan khusus, maka penelitian ini dibuat
batasan masalah antara lain :
1. Model yang akan digunakan adalah model Teams Games
Tournament(TGT).
2. Hasil belajar yang akan ditingkatkan adalah mata pelajaran IPS kelas V
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pertanyaan yang diajukan oleh peneliti
untuk dicari jawabannya melalui penelitian, biasanya sebuah penelitian
mempunyai pertanyaan penelitian, yaitu rincian rumusan masalah yang
diajukan oleh peneliti, rumusan masalah tersebut dibuat berdasarkan
batasan masalah yaitu masalah dari identifikasi masalah yang sudah
dibatasi.12
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan diatas,
maka rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah :
“Apakah model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
12
Suharsimi Arikunto dan Suharjo Supardi, Penelitian Tindakan Kelas ( Jakarta: Bumi
Aksara, 2015), h. 64
14
hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa
kelas V C MIN 6 Lampung Selatan tahun ajaran 2016/2017
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang penulis lakukan ini adalah untuk
mengetahui model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung
Selatan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang penulis laksanakan ini
diharapkan dapat mempunyai manfaat sebagai berikut :
a. Bagi siswa dengan penelitian ini dapat mendorong peserta didik untuk
lebih aktif dalam belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
b. Bagi Guru diharapkan dapat memberi bantuan dalam melaksanakan
tugasnya demi tercapainya prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial
yang maksimal dan meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya.
c. Bagi sekolah upaya ini dapat memberikan sulusi alternatif dari masalah
yang ada, guna meningkatkan hasil pembelajaran di sekolah dan dapat
meningkatkan sumber daya manusia.
d. Bagi peneliti diharapkan dapat menambah wawasan dan khazanah ilmu
pengetahuan.
15
e. Pembuat kebijakan dalam memilih model pembelajaran sesuai materi
yang akan di ajarkan.
16
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah “perolehan dari proses belajar siswa sesuai
dengan tujuan pengajaran (ends are being attained) , tujuan pengajaran
menjadi hasil potensial yang akan dicapai oleh anak melalui kegiatan
belajarnya”13
. Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa hasil belajar
adalah “kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.
Berdasarkan pengertian diatas dapat dipahami bahwa hasil belajar
adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh peserta
didik setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar meliputi objek
penilaian yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Perinciannya adalah
sebagai berikut
a. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis dan penilaian.
13Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), h. 45
17
b. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan
internalisasi.14
c. Ranah Psikomotor
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak, ada enam aspek ranah psikomotorik yakni gerakan
refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan
gerakan ekspresif dan interpretatif.15
Ketiga ranah hasil belajar tersebut sangat penting diketahui oleh
seorang guru dalam merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alat-
alat penilaian, baik tes maupun bukan tes, namun ranah kognitiflah yang
paling banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pelajaran.
2. Jenis penilaian hasil belajar
Penilaian hasil belajar pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan
untuk mengukur perubaahan tingkah laku yang telah terjadi pada siswa.
14
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 22 15Ibid, 23
18
Pada umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua
bentuk :
a. Bentuk siswa akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan
kelemahan atas perilaku yang diingiinkan.
b. Mereka mendapatkan bahwa perilaku yang diinginkan itu telah
meningkat baik setahap ataupun dua tahap sehingga timbul lagi
kesenjangan antara penampilan dan tingkah laku yang sekarang
dengan tingkah laku yang diinginkan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa
yaitu faktor intern dan ekstren (faktor dalam dan luar).
a. Faktor-faktor intern( faktor dari dalam) meliputi:
1). Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan yang perlu di perhatikan yaitu kondisi
fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak lahir, kondisi
normal ini harus meliputi keadaan otak, panca indra, anggota
tubuh, kondisi kesehatan fisik dan segar sangat mempengaruhi
keberhasilan belajar16
16
Thurstan Hakim, Belajar Secara Efektif (Jakarta: Puspa Swara, 2005), h. 12
19
2). Faktor Psikologi
a) Perhatian, peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap
bahan yang dipelajarinya.
b) Minat, bahan pelajaran yang menarik minat atau keinginan
anak akan mudah dipelajari.
c) Bakat, bakat salah satu faktor keturunan, apabila pelajaran
tidak sesuai dengan bakat maka anak akan mengalami
kesukaran dalam menerima pelajaran.
d) Motif, apabila peserta didik memiliki motif maka ia akan
mendorong untuk belajar untuk membentuk motif, bisa
dilakukan melalui kebiasaan.
b. Faktor ekstern (Faktor dari luar)17
1). Faktor Keluarga
a). Orang tua dalam mendidik.
Orang tua dapat mendidik anak-anaknya dengan
memberikan pendidikan yang baik akan berhasil dalam
belajar. Sedangkan apabila orang tua acuh terhadap
anaknya tentu anak tidak akan berhasil dalam belajar.
b).Ekonomi keluarga
17
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru ( Bandung:. Remaja
Rosdakarya, 2008), h. 129
20
Faktor ekonomi sangat menentukan dalam belajar anak.
Karena dengan ekonomi yang mapan otomatis keperluan
pendidikan akan tercukupi seperti biaya sekolah dan
peralatan sekolah.
c). Suasana rumah
Suasana rumah yang tidak nyaman dan terlalu gaduh
tidak akan memberikan anak belajar dengan aktif.
d). Faktor sekolah
lingkungan sekolah sangat diperlukan untuk
menetukan keberhasilan belajar siswa diantara nya yaitu
cara mengajar guru, Penggunaan kurikulum, relasi guru
dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
fasilitas sekolah, waktu sekolah, standar pelajaran diatas
ukuran.
B. Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah telaah tentang manusia dan
dunianya, manusia sebagai makhluk sosial selalu bersama dengan orang
lain, dalam sekolah dasar, dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
membahas hubungan antara manusia dengn lingkungann, yang
merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang di
21
organisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah, Geografi,
Sosiologi, Antropologi dan Ekonomi.
Pengertian Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) di sekolah dasar yaitu
suatu bahan kajian yang terpadu yang merupakan penyederhanaan
adaptasi, seleksi dan odifikasi yang diorganisasikan dari konsep
sejarah.sosiologi dan ekonomi. Ilmu Pendidikan Sosial merupakan
program pembelajaran melalui pendekatan multi disiplin dan
pendekatan terpadu sebagai disiplin ilmu-ilmu sosial, ilmu sosial yang
terlibat dalam Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) adalah ekonomi,sejarah,
sosiologi, politik, geografi, psikologi dan antropologi, pembelajaran
merupakan pemberian bantuan guru terhadap siswa.
2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Pada dasarnya tujuan dari pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial (IPS)
adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada
siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat,
kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tujuan adalah
merupakan sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu kegiatan
atau usaha itu selesai.
22
Tujuan (IPS) untuk anak didik yaitu:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyaratkat dan lingkungan.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa
ingin tahu, menyelesaikan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanuasiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal,
nasional, dan global.
Ruang lingkup (IPS) meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
a. Manusia, tempat, dan lingkungan.
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
c. Sistem sosial dan budaya.
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.18
3. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial
Dalam kegiatan pembelajaran (IPS), siswa dapat secara
langsung dibawa kedalam lingkungan alam dan masyarakat, disamping
18
Rudy Gunawan, Pendidikan IPS, Filosofi.Konsep.dan Aplikasi( Bandung: Alfabeta,
2013), h. 51
23
itu, dengan mempelajari sosial atau masyarakat, siswa secara langsung
dapat mengamati dan mempelajari norma-norma sehingga siswa dapat
pengalaman langsung adanya hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi antara kehidupan pribadi dan msyarakat.
4. Pentingnya Ilmu Pengetahuan Sosial
Dengan adanya pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa dapat
mempersiapkan diri untuk terjun kemasyarakat, juga membentuk
diirinya sebagai anggota masyarakat yang baik dengan menaati aturan
yang berlaku.19
5. Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Interaksi
b. Saling ketergantungan
c. Kesinambungan dan perubahan
d. Keragaman/kesamaan/perbedaan
e. Konflik
f. Tempat
g. Nilai kepercayaan
h. Budaya
i. Nasionalisme 20
j.
19
Ibid, hlm. 53 20
Etin Solehatin, Raharjo, Cooperative Learning, Analisis Model Pembelajarn IPS (
Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 15
24
C. Model Teams Games Tournament (TGT)
1. Pengertian model TGT
Model Teams Games Tournament (TGT) adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-
kelompok belajar yang beranggotakan tiga siswa yang memiliki
kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda.21
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah adalah suatu model
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kalaboratif yang anggotanya empat sampai enam
orang dengan struktur kelompok heterogen, menurut sunal dan hans
pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara pendekatan atau
serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi dorongan
Model Teams Games Tournamet (TGT) mudah diterapkan,
melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur
permainan. Aktivitas belajar yang diracang dalam pembelajaran
kooperatif model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan
siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung
jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
21
Isjoni, Pembelajaran Kooperatif, meningkatkan kecerdasan Komunikasi Antar Peserta
Didik ( Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2013), h. 83
25
2. Langkah-langkah model pembelajaran TGT
Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan model
TGT, yaitu: kelas, belajar dalam kelompok, permainan, pertandingan,
penghargaan kelompok. Langkah-langkah model TGT yaitu :
a. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran
b. Guru membagi kelas membentuk kelompok yang anggotanya 3
sampai 4 orang dalam satu kelompok secara heterogen (campuran
menurut prestasi, jenis kelamin, suku dan lain-lain)
c. Guru membuat daftar rangking akademik siswa sesuai kelompok
d. Guru memberikan kartu soal untuk dikerjakan secara berkelompok
dan menentukan siapa yang akan menjadi pembaca soal dan
menjawab pertanyaan
e. Yang mendapatkan tugas berkumpul dengan kelompok lain yang
telah mendapatkan tugas yang sama
f. Guru memberikan kartu soal dan kunci jawaban yang sudah diberi
angka di letakan secara terbalik diatas meja
g. Pembaca soal mengambil kartu soal dan kunci jawaban secara acak
dan membacakan soal terhadap kelompok awalnya
h. Tiap kelompok diberi skor atas penguasaan materi pelajaran,
kelompok yang meraih skor paling tinggi diberi penghargaan
i. Kesimpulan
26
3. Kelebihan Model pembelajan TGT
a. Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas
(berkemampuan akademis tinggi) lebih terlihat dalam
pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan rendah juga
ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam
kelompoknya.
b. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa
kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
c. Membuat pesera didik lebih peserat didik lebih bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran.
d. Peserta didik lebih senang dalam mengikuti pembelajaran karena
ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini.
4. Kelemahan model pembelajaran TGT
a. Guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok
untuk model pembelajaran ini.
b. Guru harus menyiapkan model pembelajaran TGT dengan baik
sebelum diterapkan, Misalnya membuat soal untuk setiap meja
tournamen dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari
yang tertinggi hingga terendah.
27
D. Hasil Penelitian Yang Relevan
Suatu penelitian dapat mengacu pada penelitian-penelitian
sebelumnya, hal ini dapat dijadikan titik tolak dalam melakukan penelitian.
Oleh sebab itu, tujuan penelitian terdahulu sangat penting untuk
mengetahui relevansi diantaranya:
1. Penelitian ini sebelumnya telah dilakukan oleh Ika Kholifatuzzawa
dengan judul „Penerapan model kooperatif TGT (Teams Games
Tournament) dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IV
MIN Tunggangri Kalidawir Tulung Agung Tahun Ajaran 2012/2013”
dari hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran
TGT pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar siswa,
hal ini dibuktikan pada hasil belajar siswa pada tes awal nilai tes rata-
rata siswa 67,20(Pre Test), meningkat menjadi 73,8 (post tes siklus I),
dan meningkat lagi menjadi 80,8 (post tes siklus II)22
2. Penelitian yang dilakukan muslahah tahun 2014 yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif
tipeTGT(Teams Games Tournament) pada peserta didik kelas III MIN
Model Pasar BaruKedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran
2013/2014. Menyimpulkan bahwa model pembelajaran TGT (Teams
22
Ika Kholifatuzzawa, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games
Tornament (TGT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV MIN Tunggangri
Kalidawir Tulung Agung Tahun Ajaran 2012/2013, (Tulung Agung: Skripsi Tidak Diterbitkan,
2013)
28
Games Tournament) dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam proses
pembelajaran sehingga pebelajaran tidak monoton sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa23
3. Penelitian yang dilakukan Mawaria Agustina tahun 2015 yang berjudul
“Penerapan Model pembelajaran kooperatif TGT dalam meningkatkan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran Agama Islam kelas VIII SMP
Printis 2 Bandar Lampung, menyimpulkan bahwa dengan
menggunakan model TGT (Teams Games Tournament) dapat
mengurangi kejenuhan, karna setiap kelompok akan berlomba
mengharuskan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini tentu
dapat memotifasi siswa dalam belajar sehinggga dapat meningkatkan
hasil belajar Agama Islam kelas VIII di SMP Printis 2 Bandar
Lampung.24
Berdasarkan beberapa paparan diatas, maka penulis
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial siswa kelas V MIN 6 Lampung Selatan.
23
Muslahah, Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui model pembelajaran kooperatif tipe
TGT (Teams Games Tournament) pada peserta didik kelas III MIN Model Pasar Baru Kedondong
Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014, (Pesawaran: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2014) 24
Mawaria Agustina, Penerapan Model pembelajaran kooperatif TGT (Teams Games
Tournament) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Agama Islam kelas
VIII SMP Printis 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015, (Bandar Lampung: Skripsi Tidak
Diterbitkan, 2015)
29
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis berasal dari kata yaitu „‟hypo‟‟ yang artinya dibawah dan
„‟thesa‟‟ yang artinya kebenaran. Jika digabungkan artinya adalah dibawah
kebenaran. Hal ini dapat ditarik pengertian bahwa untuk menjadi benar
sesuatu harus diuji kebenarannya.25
Hipotesis tindakan memuat tindakan
yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan. Untuk
sampai pada pemilihan tindakan yang tepat, peneliti dapat mulai menimbang
prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang di
inginkan dapat tercapai. Dalam hal ini peneliti hendaknya mencari masukan
dari orang-orang yang terkait dengan masalah penelitan.
Dengan demikian dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis
bahwa “Apakah model kooperatif Teams Games Tournament (TGT) dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial di MIN 6 Jati Agung Lampung Selatan tahun ajaran
2016/2017‟‟.
25
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu pendekatan praktek ( Jakarta: Rineka
Cipta, 2009), h.110
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
dilakukan secara kalaborasi antara guru dengan peneliti, penelitian tindakan
kelas diartikan sebagai suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan guru dikelasnya
sendiri dimulai dari perencanaan, pelaksanaan,pengumpulan data (observasi),
menganalisis data atau informasi untuk memusatkan sejauh mana kelebihan dan
kekurangan tindakan tersebut(refleksi)melalui beberapa siklus secara kolaboratif
dan partisipatif.
Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah
dengan mencermati suatu objek berdasarkan kegiatan yang dilakukan di dalam
kelas, adapun sifat penelitian ini adalah partisipatif dalam arti peneliti terlibat
dalam penelitian, penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan
hasil belajar peserta didik kelas V C MIN 6 Lampung Selatan dalam mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Berdasarkan pengertian diatas, maka ditegaskan penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang disengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.
31
B. Seting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN 6
Lampung Selatan untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas V C dengan jumblah
siswa 21 orang, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 12 siswi
perempuan.Pemilihan sekolah ini bertujuan untuk memperbaiki dan
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V C di MIN 6 Lampung
Selatan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2016/2017.
Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik
sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan
proses belajar mengajar yang efektif di kelas.
3. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V C
MIN 6 Lampung Selatan yang terdiri dari 21 peserta didik, dengan
komposisi 9 siswa laki-laki dan 12 siswi perempuan.
C. Rencana Tindakan
Sebelum PTK dilaksanakan dibuat berbagai input instrumental
yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu
perangkat pembelajaran yang berupa, RPP, Lembar kerja siswa, Lembar
32
pengamatan diskusi, Lebar evaluasi, dalam persiapan juga akan disusun
daftar nama kelompok diskusi yang dibuat secara heterogen.
D. Alat Pengumpulan Data
1. Sumber Data
a. Siswa
Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran.
b. Guru
Untuk melihat tingkah keberhasilan implementasi
pembelajaran model TGT dan hasil belajar siswa dalam proses
belajar.
2. Alat Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data dalam penelitian ini penulis
menggunakan mteode antara lain:
a. Observasi (pengamatan)
Sutrisno Hadimengemukakan bahwa observasi merupakan
suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantaranya yang
terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.26
Dalam pelaksanaannya, penulis menggunakan jenis
observasi berperan serta dimana penulis terlibat dalam kegiatan
26
Sugiono, Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (
Bandung: Alfabeta, 2013), h. 203
33
sehari-hari, orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai
sumber data penelitian. Model ini digunakan untuk mengetahui
kondisi proses penerapan model Teams Games Tornament (TGT),
jadi penulis mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan
siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Interview (Wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, sejarah Madrasah
ibtidaiyah dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumblah respondennya
sedikit.27
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstruktur karena wawancara yang bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Adapun wawancara ini ditujukan kepada siswa dan
siswi kelas V C di MIN 6 Lampung Selatan, yang dapat memberi
informasi tentang datayang dibutuhkan oleh peneliti tentang data
prasurvei dan penerapan model Teams Games Tournament
(TGT).
27
Ibid, 194
34
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah asal kata dari dokumen yang artinya
barang-barang tertulis. Dokumen yang digunakan dapat berupa
buku harian, surat pribadi, laporan, notulen rapat, catatan kasus
dalam pekerjaan sosial dan dokumen lainnya.28
Model ini penulis gunakan untuk melengkapi data-data
yang tidak diperoleh dari metode-metode lainnya, yaitu untuk
memperoleh gambaran mengenai hasil belajar siswa selama
proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi yang digunakan
adalah nilai rapot, profil sekolah dan foto-foto kegiatan yang
dilakukan selama pembelajaran dengan media kamera.
E. Indikator Keberhasilan Penelitian
Sebagai indikator keberhasilan yang diharapkan dalam penelitian
yag dilakukan adalah apabila hasil belajar siswa dalam pembelajaran
telah menunjukan peningkatan pada setiap siklusnya. Artinya penelitian
ini dikatakan berhasil apabila 80% siswa atau lebih mencapai ketuntasan
KKM yaitu 70 atau lebih, dan apabila pada siklus II sudah berhasil maka
tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.
28
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 201
35
F. Analisi Data
Menurut Lexy Moleong analisis data adalah proses
pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesis kerja yang disarankan oleh data.
Langkah yang harus ditempuh setelah pengumpulan data yaitu
analisis data, data kualitatif yang diperoleh dari hasil pengamatan dan
wawancara, data yang diperoleh dari penelitian ini akan dianalisis secara
kualitatif deskriptif dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Reduksi data,yakni kegiatan menyeleksi data sesuai dengan masalah,
dalam tahap ini pendidik atau peneliti membuang data yang tidak
relevan.
2. Mendeskripsikan data sehingga data yang diorganisir jadi bermakna,.
Mendeskripsikan data bisa dilakukan dalam bentuk grafik.
3. Membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi data. Setelah penulis
melakukan analisis data maka penulis mengambil kesimpulan.
Untuk menghitung presentasi hasil peserta didik dalam proses
pembelajaran diolah dengan menggunakan rumus:
P = F/N x 100%
Keterangan :
P : Angka Presentase
F : Nilai Hasil Ujian Blok
N : Jumblah Individu
36
Penelitian Tindakan Kelas umumnya diarahkan pada kebutuhan praktis
dalam kependidikan , selama ini memang penelitian-penelitian sudah banyak
dilakukan tetapi kurang dirasakan dampaknya dalam peningkatan mutu
pembelajaran dikelas.29
G. Prosedur Penelitian
Ada beberapaa metode yang diterapkan dalam penelitian tindakan kelas
(PTK), tetapi yang paling dikenal dan biasa digunakan adalah metode yang
dikemukakan oleh Kemmis & Mc. Taggart. Adapun model PTK yang
dimaksud menggambarkan ada empat langkah ( dan pengulangannya), yang
disajikan dalam bagan ini.30
Gambar I :
Model Siklus Kemmis & Mc. Taggart
29
Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 49 30
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), h. 137
Perencanaan
SIKLUS I
perencanaan
Pengamatan
SIKLUS II
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Refleksi Pelaksanaan
37
Bila dalam PTK terdapat lebih dari satu siklus, maka siklus kedua
dan seterusnya merupakan putaran ulang dari tahapan sebelumnya.
Hanya saja, antara siklus pertama, kedua, dan selanjutnya selalu
mengalami perbaikan setahap demi setahap. Jadi antara siklus yang satu
dengan yang lainnya tidak akan pernah sama meskipun melalui tahap-
tahap yang sama.
Dalam penelitian Tindakan Kelas ini penulis merencanakan
untuk melaksanakan 2 siklus, dimana dalam setiap siklus ada empat
langkah yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau
observasi, dan refleksi, dalam pelaksanaan penelitian pembelajaran
dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus masing-masing satu
pertemuan dengan setiap pertemuan masing-masing 2 jam pelajaran (2 x
40) menit.
1. Tahap-tahap pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua
siklus, Kegiatan awal dilakukan untuk mengetahui permasalahan
yang ada yaitu dengan melakukan observasi dengan siswa kelasV C
dan wawancara pendidik Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Berdasarkan observasi awal tersebut, kemudian ditetapkan
pembelajaran dengan model Teams Games Tournament( TGT )
38
Siklus I
a. Perencanaan
Penelitian mengadakan survei ke sekolah yang akan
dijadikan penelitian untuk mengidentifikasi permasalahan tentang
konsepsi siswa dan proses pembelajaran di kelas. Setelah
mengetahui permasalahan penulis maka merancang sebuah
pembelajaran dikelas yaitu dengan membuat desain
pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Silabus
dan membuat jadwal.
Didalam siklus ini yang harus dilakukan adalah mulai dari
perencanaan tindakan, pelaksanaan, mengamati atau observasi,
dan merefleksi. Adapun tahap-tahap dalam perencanaan
penelitian tindakan kelas adalah sebagai brikut:
1) Mempersiapkan waktu dan materi
2) Skenario pembelajaran
3) Menyiapkan sarana atau alat pembelajaran model Teams
Games Tournamens (TGT)
4) Membuat perangkat evaluasi
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini, pendidik melaksanakan pembelajaran
model Teams Games Tournamens (TGT) yang telah
direncanakan. Selama pembelajaran berlangsung, pendidik akan
39
memberikan RPP yang telah disusun, pendidik memberikan
masing-masing kelompok sejumblah informasi. Konsep, atau
keahlian untuk mengajar yang lain, pendidik menyarankan siswa
agar membaca memahami materi yang ditugaskan pendidik,
pendidik memberikan beberapa pertanyaan untuk dijawab setiap
kelompok, selanjutnya jawaban setiap kelompok ditukar kepada
kelomok lain untuk dikoreksi, kelompok yang mendapatkan nilai
tertinggi ialah yang menjadi pemenangnya, terakhir pendidik
memberikan penghargaan untuk kelompok yang menang dan
menyimpulkan pembahasan materi.
c. Observasi ( pengamatan)
Kegiatan ini dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah
disiapkan sebagai upaya untuk mengetahui jalannya
pembelajaran.
d. Refleksi
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan dan
mengidentifikasi data yang diperoleh selama observasi, yaitu
meliputi lembar observasi dan catatan lapangan, kemudian
dilakukan refleksi untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah
dilakukan yaitu dengn cara melakukan penelian terhadap proses
40
yang terjadi, masalah yang muncul, dan segala yang berkaitan
dengan tindakan yang dilakukan.
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum MIN 6 Lampung Selatan
1. Sejarah Singkat Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan sebelum menjadi Negeri
adalah Madrasah Swasta yang berdiri pada tahun 1979 yang bernama Madrasah
Ibtidaiyah Raudlatul Ulum Dusun Sukamaju Desa Sinar Rejeki Kecamatan
Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan dalam keadaan sangat sederhana,
gedung beratapkan alang-alang yang dirintis oleh para tokoh masyarakat serta
tokoh agama dengan sabar dan tabah untuk membangun dan mengelola Madrasah
tersebut.
Dengan keadaan siswa yang selalu bertambah maka Madrasah semakin
maju ( Hidup ), kemudian pada tahun 1984 Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Ulum
Dusun Sukamaju Desa Sinar Rejeki Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten
Lampung Selatan mendapat bantuan dari Pemerintah dua kelas menjadi tiga
kelas.
Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Ulum Dusun Sukamaju Desa Sinar Rejeki
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan ini di kepalai oleh
Bapak ABDUL KARIM (Alm) dengan tenaga guru yang seadanya.
Madrasah Ibtidaiyah Raudalutul Ulum Dusun Sukamaju Desa Sinar Rejeki
Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung Selatan menjadi Madrasah
42
Ibtidaiyah Negeri ( MIN ) Ulum Sukamaju Dusun Sukamaju Desa Sinar Rejeki
Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 1995 dan
didirikan diatas tanah seluas kurang lebih 3.675.M2
Selanjutnya MIN 6 Lampung Selatan kabupaten Lampung selatan setelah
berdiri sudah 4 kali mengalami pergantian kepala sekolah
a. Bapak Abdul Karim (Alm) menjabat sebagai kepala MIS Raudlatul Ulum
Dusun Sukamaju Desa Sinar Rejeki Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten
Lampung selatan sejak tahun 1979 s/d 1995
b. Bapak musodiq A. Ma menjabat sebagai kepala MIN Ulum Sukamaju
kabupaten lampung selatan sejak tahun 1995 s/d 2008
c. Bapak Agustami S.Ag menjabat sebagai kepala MIN Ulum Sukamaju
kabupaten lampung selatan sejak tahun 2008 s/d 2014
d. Bapak Nasron, S.Ag.MM menjabat sebagai kepala MIN 6 Lampung Selatan
sejak tahun tahun 2014 s/d sekarang perkembangan MIN 6 Lampung Selatan
dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang baik dan memuaskan.
2. Visi dan Misi MIN 6 Lampung Selatan
a. Visi
1) Menjadikan MIN 6 Lampung Selatan sebagai tempat pendidikan yang
mampu membimbing para siswa –siswi kearah insan yang
beriman,bertaqwa, ikhlas, memiliki pengetahuan dan ketrampilan sesuai
jenjang pendidikan.
43
2) Menjadikan MIN 6 Lampung Selatan sebagai tempat pendidikan yang
menjadi idola bagi masyarakat karena fasilitasnya memadai disertai
manajemen yang terbuka.
b. Misi
“Menyiapkan siswa-siswi yang bermutu berwawasan IMTAQ, IMTEK, untuk
dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi sesuai kemampuan
dan minatnya”.
3. Sarana dan Prasarana MIN 6 Lampung Selatan
Sarana dan prasarana yang dimaksud adalah meliputi sarana pokok dan
sarana penunjang yang di gunakan untuk kelancaran jalan nya kegiatan
pembelajaran di sekolah. Adapun sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki
MIN 6 Lampung Selatan kabupaten lampung selatan antara lain sebagai berikut:
Tabel 3
Daftar Sarana dan Prasarana
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016
No
Jenis Sarana dan Prasarana
Jumlah
Keadaan
Baik Rusak
Ringan
1 Ruang belajar 6 6
2 Ruang perpustakaan 1 1
3 Lapobarorium IPA 0
44
4 Ruang Kepala Sekolah 1 1
5 Ruang guru 1 1
6 Ruang kesehatan (UKS) 1 1
7 Kamar madi /WC guru 1 1
8 Kamar madi /WC siswa 1 1
9 Gudang 1 1
10 Ruang sirkulasi / selaras 0
11 Tempat bermain / tempat olah raga 1 1
12 Tempat ibadah 1 1
4. Keadaan Guru MIN 6 Lampung Selatan
Jumlah guru dan karyawan MIN 6Lampung Selatan tahun pelajaran
2016/2017 ada 22 orang dengan rincian sebagai berikut:
a. 18 orang guru
b. 1 orang tenaga administrasi
c. 3 orang tenaga lainnya
Tabel 4
Daftar Kepala Sekolah, Dewan Guru Beserta Staf
Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Lampung Selatan Tahun Ajaran 2016
No Nama Jabatan
1 Nasron, S. Ag, MM Kepala Madrasah
2 Sri Mulyani, S.Pd.I Guru
3 Carki Nurhayati, S.Pd.I Guru
4 Herlinda, S.Pd. I Guru
5 Sudirman, S.Pd.I Guru
6 Rezi Gushanafiah Tata Usaha ( TU )
7 Umi Zubaedah, M.Ag Guru
8 Sri Hidayati, S.Pd.I Guru
45
9 Risdiyanti, S.Ag Guru
10 Asih Margono, A.Ma Guru
11 Rohmanto Guru
12 Mulyani, S.Pd.I Guru
13 Wardiyo, A.Ma Guru
14 Sri Wasiati Guru
15 Slamet Sajidin, A. Ma Guru
16 Susiyami, S.Pd.I Guru
17 Susatun, A.Md Guru
18 Yuli Tamayanti, S.Pd.I Pustakawati
19 Ahmad Bajuri, S.Pd.I Staf Tata Usaha
20 Robiyatun, A. Ma Guru
21 Rizki Yolanda Guru
22 Abdurrahman Petugas kebersihan Sumber : Dokumentasi MIN 6 Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017
5. Jumlah siswa MIN Ulum Sukamaju
Pada tahun pelajaran 2016/2017 MIN 6 Lampung Selatan mempunyai
murid 310 siswa terdiri dari
a. Siswa kelas I sebanyak 64
b. Siswa kelas II sebanyak 42
c. Siswa kelas III sebanyak 48
d. Siswa kelas IV sebanyak 42
e. Siswa kelas V sebanyak 55
f. Siswa kelas VI sebanyak 59
6. Situasi perpustakaan MIN Ulum Sukamaju
Perpustakaan MIN 6 lampung selatan terletak di jalan raya sukamaju desa
sinar rejeki kecamatan jati agung kabupaten lampung selatan memiliki luas 15 x
10 m. Perpustakaan sekolah berada di MIN 6 lampung selatan dikelola oleh 1
46
pegawai. Adapun fasilitas yang di miliki oleh perpustakaan adalah seperti buku,
lemari, rak buku, meja, kursi, lemari loker, buku panduan (teks) Koran, novel, dan
atlas.
B. Hasil Penelitian
Proses pembelajaran dalam penelitian ini melalui model Teams Games
Tournament (TGT), penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dan berkalaborasi dengan guru yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik dalam mata pelajaran llmu Pengetahuan Sosial (IPS), penelitian ini
dilaksanakan pada 10 Oktober sampai dengan 10 November 2016, Materi yang
dipelajari adalah Sejarah Hindu, Budha dan Islam. Penelitian ini dilaksanakan dalam
2 siklus dengan alokasi waktu 2x40 menit. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan dengan
materi Sejarah Hindu, Budha dan Islam. Pada siklus II terdiri dari 2 pertemuan
dengan materi Tokoh-tokoh Sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia. Pada saat pra survey danpenelitian jumlah peserta didik kelas V C tetap
yakni 21 peserta didik. Penerapan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Siklus I terbagi dalam dua pertemuan dengan alokasi waktu 2x40 menit,
tentang pembelajaran IPS pokok bahasan Sejarah Hindu, Budha dan Islam dengan
kompetensi dasar mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah dari masa
Hindu, Budha dan Islam di Indonesia sebagai berikut:
1. Siklus I, pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin 17Oktober 2016 dan
pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin 24 Oktober 2016.
47
2. Siklus II, pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Senin 31 Oktober 2016 dan
pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Senin,07 November 2016.
1. Tindakan Siklus I
Pertemuan pertama
a. Perencanaan (planning)
Sebelum melakukan tindakan pada siklus 1, persiapan yang dilakukan
adalah:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai silabus
yang sudah ada.
2) Mempersiapkan materi sejarah Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia.
3) Mempersiapkan kartu untuk dibagikan pada peserta didik dengan
model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
4) Peneliti menyiapkan instrumen penelitian yaitu: lembar observasi,
menyiapkan media pembelajaran yang berupa gambar, dan soal post
tes.
b. Pelaksanaan (Acting)
Pelaku tindakan mengajar pada penelitian iniadalah peneliti. Pelaksanaan
tindakan siklus 1 dalam bentuk penerapan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) dengan media gambar dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan
sesuai jadwal pelajaran IPS kelas V, materi pelajaran siklus I adalah sejarah
Hindu, Budha dan Islam di Indonesia. Sebelum peneliti melaksanakan
48
pembelajaran peneliti telah melakukan sosialisasi di kelas V, memperkenalkan
diri dengan tujuan agar peserta didik tidak merasa tegang dalam proses
pembelajaran sehingga nantinya akan mudah untuk berinteraksi dengan baik.
Siklus l pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin 17 Oktober 2016
jam 13.00-14.20, dengan jumblah 21 Siswa, siklus I pertemuan pertama yang
diterapkan merupakan penentuan tindakan pada siklus berikutnya, pelaksanaan
tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games Tournament (TGT).
Pertemuan ini peneliti menyampaikan materi pelajaran IPS Sejarah Hindu,
Budha dan Islam di Indonesia. Sebelum belajar mengajar berlangsung peneliti
terlebih dahulu membimbing dan memotivasi siswa untuk masuk ke dalam meteri
yang akan diajarkan.
Adapun RPP tersebut terdiri atas tiga kegiatan yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup, namun penelitian menjelaskan bagian yang
terpenting saja dengan penjelasan sebagai berikut :
1). Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan do‟a serta memeriksa
kehadiran peserta didik melalui absensi dan mengkondisikan semua
peserta didik untuk siap belajar.
49
2. Guru menjelaskan kompetensi yang harus di capai dalam kegiatan
pembelajaran.
2). Kegiatan Inti
a) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok.
b) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan menginformasikan model
Teams Games Tournament (TGT), guru bertanya kepada siswa “siapa yang
diantara kalian yang tau model pembelajaran ini?‟‟ “belum pernah bu‟‟
sahut peserta didik. Pendidik lalu menjelaskan “Teams Games Tournament
adalah sebuah kartu yang berisi soal dan jawaban, setiap kelompok akan
mendapatkan kartu, tugas peserta didik adalah menjawab pertanyaan yang
berada dikartu tersebut, pada waktu guru menjelaskan tentang model
pembelajaran yang digunakan peserta didik terlihat antusias memperhatikan
penjelasan pendidik.
c) Guru menjelaskan materi tentang sejarah Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia.
d) Guru memberikan kartu berupa soal untuk kerjakan dalam kelompok
e) Masing-masing kelompok memilih kartu soal untuk dikerjakan dengan
kelompoknya.
f) Siswa yang bermasalah pada menjawab soal ini untuk meminta bantuan
satu kelompoknya.
50
g) Siswa yang sudah menyelesaikan tugas dengan kelompoknya akan
dikoreksi oleh kelompok lain.
h) Guru akan mengitung hasil yang benar kemudian mengambil nilai rata-rata
kelompok yang paling banyak menjawab dengan benar.
i) Untuk penyemangat diberikan penghargaan kepada kelompok yang paling
banyak mendapat skor.
j) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami.
3). Kegiatan Akhir
Guru menyimpulkan materi, dan menegaskan bahwa begitu pentingnya
mengetahui sejarah Hindu, Budha dan Islam di Indonesia,kemudian guru
memberikan nasehat-nasehat kepada peserta didik, lalu bersama-sama
melafadzkan hamdalah, dan pembelajaran diakhiri dengan salam.
c. Pengamatan
Pengamatan merupakan tahap yang ketiga dalam penelitian tindakan kelas,
dalam kegiatan ini pengamat atau peneliti mengamati peserta didik tentang apa
yang dilakukan selama proses belajar mengajar, pengamatan dilakukan oleh
guru yang sebagai observer saat pembelajaran sedang berlangsung,
pengamatan ini dilakukan untuk mendokumentasikan dengan mencatat segala
sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran dengan
51
menggunakan format observasi. Adapun hasil observasi siklus I pertemuan
pertama sebagai berikut :
Tabel 5
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Ket
1 2 3 4 5
1 Aditya Pratama 2 1 3 2 3 Baik
2 Annisa Rofi‟ah 3 2 3 2 2 Baik
3 Ade Feby Liana 2 1 2 3 2 Baik
4 Aisyah 2 1 1 2 2 Cukup
5 Dwi Layatul Rofi‟ah 2 2 2 1 2 Cukup
6 Firli Arif Mustafa 2 2 3 3 2 Baik
7 Fita Nahdia 3 2 3 2 2 Baik
8 Julia Ratna Sari 1 2 3 1 1 Cukup
9 Lusiana Eka 1 2 2 2 2 Cukup
10 M. Syaiful Anwar 2 3 1 2 3 Baik
11 M. Soliki 2 2 2 2 2 Baik
12 M. A.Abdul Rosyid 1 1 2 2 3 Cukup
13 Riski Dwi Febrian 2 2 1 2 1 Cukup
14 Rama Nur Arif 2 3 2 2 2 Baik
15 Risma Cahya 1 1 2 2 2 Cukup
16 Sigit Tiar Prabowo 2 2 3 2 3 Baik
17 Sinta Riwayati 2 3 2 2 2 Baik
18 Soffi Tazkia Tamara 1 2 1 2 1 Cukup
19 Taufik Syahputra 1 1 2 2 2 Cukup
20 Tofi Kusdianto 3 2 2 3 2 Baik
21 Azizatul Khumairoh 1 2 1 2 2 Cukup
Sumber : hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan pertama di MIN
6 Lampung Selatan kelas v c
52
Tabel 6
Daftar Nilai Hasil Belajar
Mata Pelajaran:Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : V C
Materi : Sejarah Hindu, Budha dan Islam KKM : 70
No Nama Nilai Keterangan
1 Aditya Pratama 70 Tuntas
2 Annisa Rofi‟ah 60 Belum Tuntas
3 Ade Feby Liana 70 Tuntas
4 Aisyah 60 Belum Tuntas
5 Dwi Lailatur Rofi‟ah 70 Tuntas
6 Firli Arif Mustofa 60 Belum Tuntas
7 Fita Nahdia 80 Tuntas
8 Julia Ratna Sari 70 Tuntas
9 Lusiana Eka 60 Belum Tuntas
10 M. Syaiful Anwar 70 Tuntas
11 M. Soliki 60 Belum Tuntas
12 M. A. Abdul Rosyid 70 Tuntas
13 Riski Dwi Febrian 60 Belum Tuntas
14 Rama Nur Arif 80 Tuntas
15 Risma Cahya 80 Tuntas
16 Sigit Tiar Prabowo 60 Belum Tuntas
17 Sinta Riwayati 80 Tuntas
18 Sofi Tazkia Tamara 60 Belum Tuntas
19 Taufik Syaputra 70 Tuntas
20 Tofi Kusdianto 60 Belum Tuntas
21 Azizatul Khumairah 70 Tuntas
Jumlah Peserta Didik Tuntas 12
Persentase Nilai Tuntas 57,2%
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 9
Persentase Nilai Tidak Tuntas 42,8%
Sumber: Nilai Hasil Belajar Siswa pada tanggal 17 Oktober 2016 pada siswa
kelas v c
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS peserta
didik masih ada yang dibawah kriteria ketuntasan minimal belajar, Peserta didik
yang mendapat nilai minimal 70 hanya ada 12 peserta didik dengan persentase
53
57,2%, 9 peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan
persentase 42,8%.
d. Refleksi
Penerapan pembelajaran Teams Games Tournament pada siklus I
pertemuan pertama ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik,
namun persentase yang mendapat nilai baik dalam siklus I pertemuan pertama ini
keberhasilan hasil belajar belum memuaskan.
1. Waktu yang digunakan untuk berdiskusi terlalu pendek, sehingga
penerapan model Teams Games Tournament belum terlaksana secara
maksimal.
2. Ada beberapa peserta didik yang tidak fokus dan tidak serius dalam
pembelajaran, kurangnya kerjasama, sehingga belum bisa memanfaatkan
waktu.
3. Memaksialkan bimbingan selama pembelajaran berlangsung
4. Mengorganisir waktu dengan baik
5. Mengamati siswa yang masi kurang faham
6. Menempatkan siswa yang kurang faham kepada kelompok yang
membutuhkan.
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I pertemuan pertama, pada siklus I
pertemuan kedua dilakukan perbaikan dengan rencana tindakan sebagai berikut:
1) Mempersingkat waktu dan materi yang akan disampaikan
54
2) Memberi motivasi kepada peserta didik
3) Perlu adanya umpan balik dari peneliti dengan peserta didik serta
kerjasama antar peserta didik dalam memanfaatkan waktu yang sudah
diberikan oleh pendidik
2. Siklus I pertemuan kedua
Dilaksanakan pada hari/tanggal: senin/24 Oktober 2016
a. Perencanaan (Planning)
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Menyiapkan materi tentang Sejarah Hindu, Budha dan Islam di Indonesia
3. Meyiapkan Lembar Kerja Siswa
4. Menyiapkan kartu Teams Games Tournament untuk dibagikan kepada
peserta didik
5. Menyusun lembar kerja observasi kompetensi siswa
b. Pelaksanaan
Siklus I pertemuan kedua yang diterapkan merupakan kelanjutan dari
siklus I pertemuan pertama dan penentuan tindakan pada siklus berikutnya,
pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti sendiri sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games
Tournament.
55
1). Kegiatan Awal
a) Guru membuka pelajaran dengan salamdan menyuruh ketua kelas untuk
memimpin do‟a
b) Memeriksa kehadiran peserta didik melalui absensi dan mengkondisikan
peserta didik untuk siap belajar
c) Menanyakan kembali materi yang telah dipelajari
2). Kegiatan Inti
a) Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok seperti minggu
sebelumnya
b) Guru menjelaskan daftar peninggalan sejarah Hindu, Budha dan Islam di
Indonesia
c) Guru menjelaskan cara-cara melestarikan dan memberi makna
peninggalan sejarah Hindu, Budha dan islam
d) Melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran
e) Guru meminta peserta didik untuk sedikit menjelaskan sejarah yang
dipahami
f) Guru kembali menguarkan kartu Teams Games Tournament yang berupa
soal dan jawaban seperti yang dilakukan pada minggu sebelumnya
g) Guru meminta perwakilan dari kelompok untuk mengambil satu kartu
h) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab soal
yang telah diberikan
56
i) Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami
j) Guru dan peserta didik membuat kesimpulan
3). Kegiatan Akhir
Guru memberikan nasehat-nasehat pada peserta didik, dan menjelaskan begitu
pentingnya mempelajari sejarah Hindu, Budha dan Islam di Indonesia, dan
mengetahui makna-maknanya dari sejarah tersebut, lalu bersama-sama
mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah.
c. Pengamatan
Selama kegiatan berlangsung peneliti melakukan pengambilan data berupa
hasil pengamatan proses belajar mengajar, adapun hasil proses observasi selama
proses belajar mengajar berlangsung adalah sebagai berikut :
Tabel 7
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Ket
1 2 3 4 5
1 Aditya Pratama 2 2 2 2 3 Baik
2 Annisa Rofi‟ah 3 2 3 3 2 Baik
3 Ade Feby Liana 2 1 2 3 2 Baik
4 Aisyah 2 2 1 2 2 Cukup
5 Dwi Layatul Rofi‟ah 2 2 2 2 2 Baik
6 Firli Arif Mustafa 2 2 3 3 2 Baik
7 Fita Nahdia 3 2 3 2 2 Baik
8 Julia Ratna Sari 2 2 3 2 2 Baik
9 Lusiana Eka 2 2 2 2 2 Baik
57
10 M. Syaiful Anwar 1 3 1 2 2 Cukup
11 M. Soliki 2 2 2 2 2 Baik
12 M. A.Abdul Rosyid 1 2 2 2 2 Cukup
13 Riski Dwi Febrian 2 2 1 2 2 Cukup
14 Rama Nur Arif 2 3 2 2 3 Baik
15 Risma Cahya 1 2 1 2 2 Cukup
16 Sigit Tiar Prabowo 2 2 3 3 3 Baik
17 Sinta Riwayati 2 2 2 2 2 Baik
18 Soffi Tazkia Tamara 1 2 2 2 1 Cukup
19 Taufik Syahputra 1 1 2 2 3 Cukup
20 Tofi Kusdianto 3 2 2 3 2 Baik
21 Azizatul Khumairoh 2 2 2 2 2 Baik
Sumber : hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus I pertemuan kedua di
MIN 6 Lampung Selatan kelas v c
Tabel 8
Daftar Nilai Hasil Belajar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : V C
Materi : Sejarah Hindu, Budha dan Islam KKM : 70
No Nama Nilai Keterangan
1 Aditya Pratama 70 Tuntas
2 Annisa Rofi‟ah 70 Tuntas
3 Ade Feby Liana 70 Tuntas
4 Aisyah 65 Belum Tuntas
5 Dwi Lailatur Rofi‟ah 70 Tuntas
6 Firli Arif Mustofa 60 Belum Tuntas
7 Fita Nahdia 80 Tuntas
8 Julia Ratna Sari 70 Tuntas
9 Lusiana Eka 75 Tuntas
10 M. Syaiful Anwar 70 Tuntas
11 M. Soliki 60 Belum Tuntas
12 M. A. Abdul Rosyid 70 Tuntas
13 Riski Dwi Febrian 60 Belum Tuntas
14 Rama Nur Arif 80 Tuntas
15 Risma Cahya 80 Tuntas
16 Sigit Tiar Prabowo 65 Belum Tuntas
58
17 Sinta Riwayati 80 Tuntas
18 Sofi Tazkia Tamara 60 Belum Tuntas
19 Taufik Syaputra 70 Tuntas
20 Tofi Kusdianto 65 Belum Tuntas
21 Azizatul Khumairah 75 Tuntas
Jumlah Peserta Didik Tuntas 14
Persentase Nilai Tuntas 66,6%
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 7
Persentase Nilai Tidak Tuntas 33,4%
Sumber: Dokumentasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada tanggal 24 Oktober 2016
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar IPS peserta
didik masih belum mencapai KKM yang telah ditargetkan yaitu 70, Peserta didik
yang mendapat nilai minimal 70 hanya ada 14 peserta didik dengan persentase
66,6%, 7 peserta didik yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan
persentase 33,3%, sehingga perlu di tingkatkan dan dilanjutkan pada siklus II.
e. Refleksi
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I pertemuan kedua dapat
digambarkan bahwasanya penerapan model Teams Games Tournament dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dikelas, meskipun
peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I ini belum memenuhi indikator
keberhasilan sehingga masih harus di lanjutkan pada siklus selanjutnya.
Berdasarkan hasil refleksi siklus l pertemuan kedua tersebut,
direkomendasikan perbaikan untuk siklus ll sebagau berikut :
1. Mempertahankan kinerja yang sudah baik pada proses pembelajaran siklus l
pertemuan kedua untuk tetap dilakukan pada siklus ll.
59
2. Memotivasi siswa untuk mengetahui begitu pentingnya mempelajari,
menghargai dan mengetahui makna dari sejarah dan memanfaatkan waktu.
3. Menginformasi peraturan dalam pembelajaran.
4. Mengarahkan siswa agar lebih bisa memanfaatkan waktu dan menghargai
orang lain.
2.Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksankan pada hari senin 31 oktober 2016pada
pertemuan ini peneliti menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran serta
memotivasi peserta didik untuk giat dalam belajar, peneliti mengingatkan
kembali bahwa pembelajaran masih menggunakan model Teams Games
Tournament (TGT).
a. Perencanaan (Planning)
Hal-hal yang harus dipersiapkan peneliti padas siklus II adalah :
1. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2. Menyiapkan materi tentang mengenal tokoh- tokoh sejarah pada masa
Hindu, Budha Dan Islam di Indonesia
3. Menyiapkan sumber belajr lain seperti buku paket dan bahan-bahan hasil
internet
4. Menyiapkan kartu Teams Games Tournament untuk dibagikan pada
peserta didik
5. Menyusun lembar observasi hasil belajar peserta didik
60
b. Pelaksanaan (Acting)
Siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari senin tanggal 31
oktober 2016 jam 13.00-14.20 sesuai dengan kompetensi dasar, pembelajaran
berlangsung selama dua jam pembelajaran ( 2x40 menit) dan jumblah siswa 21
orang dengan kegiatan sebagai berikut :
1).Kegiatan Awal
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam, dan menyuruh ketua kelas
untuk memimpin doa
2. Memeriksa peserta didik melalui absensi dan mengkondisikan semua
peserta didik untuk siap belajat
3. Menanyakan materi yang telah dipelajari sebelumnya
4. Guru membagi peserta didik dalam enam kelompok
2). Kegiatan Inti
1. Guru meyebutkan dan menjelaskan materi Tokoh-tokoh Sejarah pada
masa Hindu, Budha dan islam di Indonesia
2. Guru kembali menjelaskan model pembelajaran Teams Games
Tournament kepada peserta didik
3. Guru membagikan kartu Teams Games Tournament pada setiap kelompok
61
4. Guru memberikan waktu untuk menjawab soal tersebut setelah selesai
dikerjakan bersama kelompok peserta didik kembali menyerahkannya
kepada guru
5. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami
6. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan atas materi tersebut
3). Kegiatan Akhir
1. Guru memberi PR kepada peserta didik untuk dikerjakan dirumah
2. Guru menutup pembelajaran dengan hamdalah dan di akhiri dengan salam
c. Pengamatan
Selama kegiatan berlangsung peneliti tidak hanya mengajar saja
melainkan melakukan pengambilan data berupa hasil pengamatan proses belajar
mengajar. Adapun hasil observasi dalam proses pembelajaran berlangsung
adalah sebagai berikut :
Tabel 9
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Ket
1 2 3 4 5
1 Aditya Pratama 2 2 2 2 3 Baik
2 Annisa Rofi‟ah 3 2 3 3 2 Baik
3 Ade Feby Liana 2 1 2 1 2 Cukup
4 Aisyah 2 2 3 2 3 Baik
5 Dwi Layatul Rofi‟ah 2 3 3 3 2 Baik
6 Firli Arif Mustafa 2 2 3 2 3 Baik
62
7 Fita Nahdia 1 2 1 2 2 Cukup
8 Julia Ratna Sari 2 2 3 2 2 Baik
9 Lusiana Eka 2 2 3 2 2 Baik
10 M. Syaiful Anwar 2 3 1 2 3 Baik
11 M. Soliki 2 3 2 2 2 Baik
12 M. A.Abdul Rosyid 2 2 2 2 3 Baik
13 Riski Dwi Febrian 2 2 3 2 2 Baik
14 Rama Nur Arif 2 3 2 3 3 Baik
15 Risma Cahya 1 2 1 2 2 Cukup
16 Sigit Tiar Prabowo 2 2 3 3 3 Baik
17 Sinta Riwayati 2 2 2 3 3 Baik
18 Soffi Tazkia Tamara 2 3 2 2 3 Baik
19 Taufik Syahputra 1 1 2 2 3 Cukup
20 Tofi Kusdianto 3 2 2 3 2 Baik
21 Azizatul Khumairoh 2 2 2 2 3 Baik
Sumber : hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan pertama di
MIN 6 Lampung Selatan kelas v c
Tabel 10
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : V C
Materi : Tokoh-tokoh Sejarah Hindu KKM : 70
Budha dan Islam
No Nama Nilai Keterangan
1 Aditya Pratama 75 Tuntas
2 Annisa Rofi‟ah 80 Tuntas
3 Ade Feby Liana 70 Tuntas
4 Aisyah 80 Tuntas
5 Dwi Lailatur Rofi‟ah 70 Tuntas
6 Firli Arif Mustofa 80 Tuntas
7 Fita Nahdia 80 Tuntas
8 Julia Ratna Sari 70 Tuntas
9 Lusiana Eka 65 BelumTuntas
10 M. Syaiful Anwar 75 Tuntas
11 M. Soliki 60 Belum Tuntas
12 M. A. Abdul Rosyid 70 Tuntas
13 Riski Dwi Febrian 65 Belum Tuntas
63
14 Rama Nur Arif 80 Tuntas
15 Risma Cahya 80 Tuntas
16 Sigit Tiar Prabowo 65 Belum Tuntas
17 Sinta Riwayati 80 Tuntas
18 Sofi Tazkia Tamara 65 Belum Tuntas
19 Taufik Syaputra 85 Tuntas
20 Tofi Kusdianto 65 Belum Tuntas
21 Azizatul Khumairah 70 Tuntas
Jumlah Peserta Didik Tuntas 15
Persentase Nilai Tuntas 71,4%
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 6
Persentase Nilai Tidak Tuntas 28,6%
Sumber: Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Tanggal 31 Oktober 2016 Pada Siswa
Kelas v c
Berdasarkan nilai hasil belajar siswa diatas, persentase ketercapaian
keberhasilan melebihi kriteria rata-rata ketuntasan yang telah ditargetkan yaitu
71,4 % hanya 6 siswa yang belum mencapai KKM, dari lembar observasi diatas
hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang baik meskipun belum 100 %
pertemuan pertama ini, sangat terlihat adanya peningkatan sehingga model Teams
Games Tournament (TGT) ini baik di terapkan pada pembelajaran.
Persentase yang di peroleh belum memuaskan walaupun sudah mendekati
target yang di inginkan peneliti, tetapi peneliti belum cukup puas dengan hasil
persentase yang belum pas dengan target yang di inginkan, jadi peneliti
meneruskan proses pembelajaran ke siklus berikutnya yaitu siklus II pertemuan
yang kedua dengan menggunakan model Teams Games Tournament (TGT).
Sehingga peneliti dapat menyimpulkan bahwa model Teams Games
Tournament (TGT) dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata
64
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas V C MIN 6 Lampung Selatan
Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II pertemuan pertama ini peneliti bertindak sebagai
guru sekaligus sebagai observer, berdasarkan hasil belajar siswa pada siklus II
pertemuan pertama diperoleh gambaran bahwa secara umum pelaksanaan
pembelajaran ini telah terlaksana dengan baik, karena angka persentase
keberhasilan nilai hasil belajar siswa terus meningkat, pada siklus II pertemuan
pertama ini persentase keberhasilan baik adalah 71,4 %, namun persentase
berikut belum mencapai target yang ddi inginkan oleh peneliti, sehingga peneliti
meneruskan proses pembelajaran ke siklus II pertemuan kedua dengan
menggunakan model Teams Games Tournament.
Siswa sudah merasa nyaman dalam proses belajar mengajar dengan
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament, siswa sudah bisa
menghargai baik guru maupun terhadap teman-temannya sendiri karena sudah
menyadari dihatinya bahwa sikap menghormati sangatlah penting, karena siapa
yang mau di hormati harus bisa menghormati , siswa juga bisa memanfaatkan
waktu dengan baik dalam sesi tanya jawab maupun menjawab soal dari guru
sehingga sudah mulai bekerja sama yang baik.
Berdasarkan hasil refleksi siklus II pertemuan pertama tersebut,
direkomendasikan perbaikan di siklus II pertemuan kedua sebagai berikut :
65
1. Mempertahankan kinerja yang sudah baik pada proses pembelajaran
siklus II pertemuan pertama untuk tetap dilakukan pada siklus II
pertemuan kedua.
2. Memotivasi siswa untuk mengetahui pentingnya menghargai orang
lain.
3. Meginformasikan peraturan Teams Games Tournament.
4. Mengarahkan siswa agar lebih bisa memanfaatkan waktu dan
menghargai orang lain.
3. Siklus II petemuan kedua
Dilaksanakan pada hari senin tanggal 07 November 2016
a. Perencanaan (Planning)
1. Peneliti merenungkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus II
pertemuan pertama, untuk tidak diulangi kembali pada siklus II pertemuan
kedua
2. Peneliti membuat skenario pembelajaran, membuat format pembelajaran
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
3. Peneliti menyiapkan materi yang akan di bahas di siklus II pertemuan
kedua tentang Tokoh-tokoh sejarah Hindu, Budha dan islam di indonesia
4. Menyusun lembar observasi hasil belajar siswa untuk siklus II pertemuan
kedua
66
b. Pelaksanaan
Siklus II Dilaksanakan pada hari senin tanggal 07 November 2016 jam
13.00-14.20, disini peneliti bertindak sebagai guru dan observer yang mencatat
lembar observasi pada pedoman pada siklus II, dengan menerapkan model Teams
Games Tournaments (TGT), pada pertemuan kali ini masi dihadiri oleh 21
peserta didik dengan kegiatan sebagai berikut :
1). Kegiatan Awal
1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan menyuruh ketua kelas
memimpin do‟a
2. Memeriksa kehadiran peserta didik melalui absensi dan mengkondisikan
semua peserta didik
3. Menanyakan kembali materi yang telah di pelajari
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran tentang Tokoh-tokoh sejarah hindu,
Budha dan Islam di Indonesia
2). Kegiatan inti
1. Guru meyebutkan dan menjelaskan materi Tokoh-tokoh Sejarah pada
masa Hindu, Budha dan islam di Indonesia
2. Guru kembali menjelaskan model pembelajaran Teams Games
Tournament kepada peserta didik
3. Guru membagikan kartu Teams Games Tournament pada setiap kelompok
67
4. Guru memberikan waktu untuk menjawab soal tersebut setelah selesai
dikerjakan bersama kelompok peserta didik kembali menyerahkannya
kepada guru
5. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami
6. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan atas materi tersebut
3). Kegiatan Akhir
Guru memberikan nasehat-nasehat pada peserta didik, lalu bersama-sama
melafadzkan hamdalah dan pelajaran diakhiri dengan salam.
c. Pengamatan
Selama kegiatan berlangsung peneliti melakukan pengambilan data
berupa hasil pengamatan aktivitas peserta didik, adapun hasil observasi selama
kegiatan berlangsung adalah sebagai berikut :
Tabel 11
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Ket
1 2 3 4 5
1 Aditya Pratama 2 2 2 2 3 Baik
2 Annisa Rofi‟ah 3 2 3 3 2 Baik
3 Ade Feby Liana 2 3 2 3 3 Baik
4 Aisyah 2 2 3 2 3 Baik
5 Dwi Layatul Rofi‟ah 2 3 3 3 2 Baik
6 Firli Arif Mustafa 2 2 3 2 3 Baik
7 Fita Nahdia 3 2 3 2 3 Baik
68
8 Julia Ratna Sari 2 2 3 2 2 Baik
9 Lusiana Eka 2 2 1 2 2 Cukup
10 M. Syaiful Anwar 2 3 1 2 3 Baik
11 M. Soliki 2 3 2 2 2 Baik
12 M. A.Abdul Rosyid 2 2 2 2 3 Baik
13 Riski Dwi Febrian 2 2 1 2 2 Cukup
14 Rama Nur Arif 2 3 2 3 3 Baik
15 Risma Cahya 2 2 3 2 3 Baik
16 Sigit Tiar Prabowo 2 2 3 3 3 Baik
17 Sinta Riwayati 2 2 2 3 3 Baik
18 Soffi Tazkia Tamara 2 3 2 2 3 Baik
19 Taufik Syahputra 2 3 2 2 3 Baik
20 Tofi Kusdianto 3 2 2 3 2 Baik
21 Azizatul Khumairoh 2 2 2 2 3 Baik
Sumber : hasil observasi aktivitas belajar siswa siklus II pertemuan kedua di
MIN 6 Lampung Selatan kelas v c
Tabel 12
Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : V C
Materi : Tokoh-tokoh Sejarah Hindu KKM : 70
Budha dan Islam
No Nama Nilai Keterangan
1 Aditya Pratama 75 Tuntas
2 Annisa Rofi‟ah 80 Tuntas
3 Ade Feby Liana 90 Tuntas
4 Aisyah 80 Tuntas
5 Dwi Lailatur Rofi‟ah 80 Tuntas
6 Firli Arif Mustofa 80 Tuntas
7 Fita Nahdia 85 Tuntas
8 Julia Ratna Sari 70 Tuntas
9 Lusiana Eka 60 BelumTuntas
10 M. Syaiful Anwar 70 Tuntas
11 M. Soliki 80 Tuntas
12 M. A. Abdul Rosyid 90 Tuntas
13 Riski Dwi Febrian 80 Tuntas
14 Rama Nur Arif 85 Tuntas
69
15 Risma Cahya 80 Tuntas
16 Sigit Tiar Prabowo 60 Belum Tuntas
17 Sinta Riwayati 80 Tuntas
18 Sofi Tazkia Tamara 60 Belum Tuntas
19 Taufik Syaputra 85 Tuntas
20 Tofi Kusdianto 80 Tuntas
21 Azizatul Khumairah 90 Tuntas
Jumlah Peserta Didik Tuntas 18
Persentase Nilai Tuntas 85,7%
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 3
Persentase Nilai Tidak Tuntas 14,3%
Hasil observasi nilai hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan kedua di
kelas V C MIN 6 Lampung selatan
Dilihat dari tabel di atas hasil tes akhir pada tahap siklus II yang
menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
menunjukkan adanya sebuah peningkatan dibanding dengan tahap I. Pada siklus
II pertemuan kedua sebesar 85,7%. Dari hasil siklus II pertemuan kedua peneliti
merasa cukup sampai siklus II, hasil belajar peserta didik meningkat lebih dari
80%. Peserta didik lulus dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditentukan oleh pihak sekolah
d. Refleksi
Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan penelitian kelas V siklus II yang
menerapkan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT) sebagai
berikut:
1) Sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP
2) Peneliti sudah memotivasi siswa dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran lebih menarik dan siswa lebih antusias.
70
3) Hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap aktivitas siswa dan
pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui model Teams Games
Tournament (TGT)
4) Sudah banyak peserta didik yang berani bertanya dan memahami
materi. Peserta didik merasa senang dengan adanya pembelajaran ini
karena bertambah akrab dengan teman sekelompoknya.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan menjelaskan adanya peningkatan hasil
belajar peserta didik.
C. Analisis Data
Penelitian ini telah dilakukan penulis sebagai peneliti yang peneliti
laksanakan hingga siklus kedua dimulai pada tanggal 17 Oktober - 7
November 2016, yang dibantu oleh seorang guru bidang studi IPS yang
menjadi teman diskusi dalam tahap refleksi. Adapun hasilnya dengan
menggunakan model Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan
hasil belajar IPS kelas V C di MIN 6Lampung Selatan, hal tersebut dapat
dilihat dari hasil belajar studi IPS yang meningkat setiap siklusnya.
Peningkatan hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya
pemahaman peserta didik serta meningkatnya rasa ingin tahu dan
meningkatnya minat belajar peserta didik dalam belajar sehingga
meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, peserta didik
merasa senang dengan model yang digunakan, sehingga dalam pembelajaran
peserta didik lebih aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilitator yang
71
memfasilitasi peserta didik.Pada setiap pelaksanaan pembelajaran peneliti
menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournamentyang dapat
membuat siswa saling berperan dalam menyelesaikan tugas, bekerja sama,
bertukar pikiran guna menyelesaikan masalah sehingga siswa mendapatkan
hasil memuaskan dibandingkan dengan pembelajaran yang diterapkan
sebelumnya.
Hal ini sesuai dengan ungkapan atau teori Slavin Robert E bahwa:
Model Teams Games Tournament (TGT) berhasil meningkatkan skill-skill
dasar, pencapaian, interaksi positif antar siswa, harga diri, hasil belajar siswa
dan sikap penerimaan pada peserta didik lain yang berbeda dalam Teams
Games Tournament (TGT) siswa mempelajari materi diruang kelas, setiap
siswa ditempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari tiga sampai empat
orang yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.31
Hal ini diperkuat dengan penelitian muslahahtahun 2014yang berjudul
“Peningkatan Hasil Belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe
TGT (Teams Games Tournament) pada peserta didik kelas III MIN Model
Pasar Baru Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014.
Menyimpulkan bahwa model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament)
dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran dan
pmebelajaran tidak monoton sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.32
31
Miftahul Huda, Model-model Pembelajaran dan Pengajaran ( Yogyakarta: Pustaka:
Belajar, 2014), h. 197 32
Muslahah, Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui model pembelajaran kooperatif tipe
TGT (Teams Games Tournament) pada peserta didik kelas III MIN Model Pasar Baru Kedondong
Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014, (Pesawaran: Skripsi Tidak Diterbitkan, 2014)
72
Berdasarkan teori tersebut dapat diketahui bahwa dengan menggunakan
model Teams Games Tournament (TGT) dapat mempermudah peserta didik
dalam memahami materi serta dapat menumbuhkan minat peserta didik dalam
belajar, dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, dapat menerima
perbedaan kemampuan peserta didik, mengurangi kejenuhan peserta didik,
sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan.
Dari hasi belajar IPS peserta didik dengan menggunakan model Teams
Games Tournament (TGT) pada siklus I dan siklus II diperoleh hasil nilai
belajar yang digambarkan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 13
Rekapitulasi Hasil Belajar peserta didik pada materi IPS
No
Pelaksanaan
Siklus
Jumlah Peserta
Didik
Persentase
Ketuntasan
Klasikal Tuntas Belum
Tuntas
Tuntas Belum
Tuntas
1 Siklus I
pertemuan I
12 9 57,2 % 42,8 % 57,2%
Pertemuan II 14 7 66,6 % 33,4 % 66,6 %
2 Siklus II
Pertemuan I
15 6 71,4 % 28,6 % 71,4 %
Pertemuan II 18 3 85,7 % 14,2 % 85,7%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil belajar peserta didik,
meningkat pada setiap siklusnya, sebelum tindakan diperoleh nilai rata-rata
peserta didik yang tuntas belajar yaitu yang mendapat nilai lebih besar atau
sama dengan 70 ada 9 peserta didik dengan presentase 42,8% sedangkan
73
peserta didik yang nilainya belum mencapai nilai minimal ketuntasan ada 12
peserta didik dengan presentase 57,2 %
Pada siklus I hasil belajar peserta didik meningkat, peserta didik yang
tuntas pada siklus I mencapai 66,6% yaitu 14 peserta didik, pada siklus II juga
mengalami peningkatan, peserta didik yang tuntas mencapai 85,7% yaitu 18
peserta didik.
Dapat diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Peningkatan hasil belajar juga dipengaruhi oleh aktifitas peserta didik dalam
langkah-langkah penerapan model Teams Games Tournament yaitu peserta
didik memilih kartu yang berisikan soal yang telah diberikan oleh guru, peserta
didik berdiskusi, mempresentasikan hasil diskusi, menanggapi hasil presentasi,
aktifitas-aktifitas tersebut menjadikan peserta didik lebih aktif dalam
pembelajaran, sehingga dalam pembelajaran peserta didik yang lebih berperan
aktif, dan guru berperan sebagai fasilitator yang memfasilitasi peserta didik
dalam belajar.
Hasil belajar tersebut sesuai dengan pendapat Hamruni dalam bukunya
Strategi dan model-model pembelajaran aktif dan menyenangkan, bahwa:
Pembelajaran aktif model Teams Games Tournament menekankan
kemampuan peserta didik dalam mengungkapkan ide, menambahkan rasa
kepercayaan dengan kemampuan diri untuk berfikir mandiri, belajar bersama
siswa lainnya, menumbuhkan sikap respek pada orang lain dengan menyadari
keterbatasannya dan bersedia menerima segala perbedaan, siswa tidak selalu
bergantung kepada guru, dapat meningkatkan prestasi akademik dan
kemampuan sosial termasuk mengembangkan rasa harga diri, keterampilan
74
mengelola waktu juga sikap positif terhadap sekolah dan membantu
memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.33
Berdasarkan teori tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik merasa
senang belajar dan proses pembelajaran dapat berjalan secara aktif dengan
menggunakan model Teams Games Tournament, pertanyaan tersebut dapat
dibuktikan pada saat peneliti melalakukan observasi pada peserta didik,
observasi dilakukan sesudah tindakan pembelajaran, observasi ditujukan pada
peserta didik, peserta didik terlebih dahulu dikelompokan menjadi peserta didik
yang memiliki hasil belajar rendah, sedang dan tinggi.
Berdasarkan tabel hasil belajar diatas dan hasil observasi pada saat
proses belajar mengajar berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tornament (TGT) pada setiap
siklus diperoleh gambaran bahwa secara umum pelaksana pembelajaran pada
setiap siklus telah terlaksana dengan baik dan ini bisa dilihat dari adanya
peningkatan hasil belajar dan pelaksanaan proses belajar dengan menggunakan
model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT).
Model Teams Games Tournament siswa berperan aktif dalam proses
pembelajaran, mempunyai rasa keingintahuan yang besar terhadap masalah
yang belum dimengerti, bertanggung jawab dan mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru, dari penerapan model pembelajaran tersebut tampak dari
aura siswa yang ceria dan lebih bersemangat dalam belajar.
33
Hamruni.Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif dan menyenangkan
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar.2009).h. 92
75
D. Pembahasan
Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung dari
keberhasilan kegiatan pembelajaran sebagai sinergi dari komponen-komponen
pendidikan baik instrumen output maupun input yang berupa kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana prasarana, sistem pengelohan maupun lingkungan sosial
dengan peserta didik sebagai subyeknya. Dari komponen tersebut, kualitas sumber
daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting guna menunjang
keberhasilan kegiatan pembelajaran. Kualitas sumber daya manusia mencakup
model atau cara pembelajaran yang digunakan sebagai metode pembelajaran.
Pembelajaran Teams games Tournaments(TGT) memberikan kesempatan
kepada para siswa untuk berkembang pada taraf pengajaran individu atau
kelompok kecil. Taraf pengajaran tersebut dapat bervariasi, memberikan
kesempatan kepada seorang guru untuk menggunakan cara cerdik atau mengulang
pelajaran sampai beberapa kali atau sekedar memberikan pengulangan singkat
dari materi yang dipersentasikan oleh guru
Pembahasan keberhasilan belajar dengan mengimplementasikan model
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)dengan mengacu pada hasil
pengamatan yang telah peneliti lakukan dan hasil bahwa terhadap pembelajaran
IPS telah diterapkan Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT), hal
ini terbukti dari peningkatan hasil belajar peserta didik setelah proses.
Adapun dalam hasil belajar peserta didik, peneliti menilai penelitian
dicukupkan sampai dengan siklus 2 karena telah terdapat peningkatan jumlah
peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan minimal. KKM yang
76
ditetapkan sekolah sebesar 70. Nilai pencapaian hasil belajar peserta didik untuk
masing-masing siklus dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 1
Data Hasil Belajar IPS pada Peserta Didik Kelas V C di MIN 6
Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2016/2017
Berdasarkan grafik di atas, terbukti adanya peningkatan hasil belajar
IPS pada peserta didik kelas V C MIN 6 Lampung Selatan tahun 2016 yang telah
mencapai KKM, sebelum diterapkan pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT) hasil belajar IPS peserta didik kelas V C masih rendah. Setelah diterapkan
pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) pada siklus pertama yakni
dengan jumlah 21 peserta didik. 12 peserta didik yang tuntas dengan persentase
57,2 % sedangkan 9 peserta didik belum tuntas dengan persentase 42,8 %.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Data Awal Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
77
Selanjutnya pada siklus kedua peserta didik yang tuntas sebanyak 18
dengan persentase 85,7% sedangkan 3 peserta didik yang belum tuntas dengan
persentase 14,3%. Dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif
tipe Team Games Tournamnet (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik kelas V C MIN 6 Lampung Selatan yakni dari yang tuntas berjumlah
peserta didik 12 (57,2%) – 18 (85,7%). Hal ini berarti terjadi peningkatan yang
sangat signifikan yakni mencapai 28,5%.
78
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan analisis data membuktikan bahwa
penerapan Teams Games Tournament ( TGT )dapat meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran IPS pada peserta didik kelas V C MIN 6 Lampung
Selatan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis data yaitu Pada siklus I
pertemuan pertama, siswa yang mencapai ketuntasan 12 dengan persentase
57,2%, sedangkan siswa yang nilainya belum mencapai ketuntasan sebanyak 9
siswa dengan persentase 42,8 %. Pada siklus I pertemuan kedua mencapai
sebanyak 14 siswa dengan persentase 66,6 %, sedangkan yang belum tuntas
yaitu 7 siswa dengan persentase 33,4%. Pada siklus II pertemuan pertama
dilihat dari rata-rata tes siswa yang mencapai KKM adalah 15 siswa dengan
persentase 71,4% sedangkan yang belum tuntas 6 siswa dengan persentase
28,6%, Pada siklus II pertemuan kedua siswa yang mencapai ketuntasan 18
siswa dengan persentase 85,7%, sedangkan siswa yang hasil belajarnya belum
tuntas sebanyak 3 orang dengan persentase 14,3%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V C MIN 6 Lampung
Selatan.
79
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka saran yang dapat peneliti
berikan adalah sebagai berikut:
1. Pihak Sekolah
a. Hendaknya seluruh pihak sekolah mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang berlangsung, khususnya kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament
(TGT)
b. Diharapkan mengadakan pembinaan kepada guru terutama belajar
mengajar dan melengkapi fasilitas yang di butuhkan dalam
pembelajaran
c. Kepada semua pihak sekolah terutama para guru, sudah seharusnya
meningkatkan kompetensi termasuk kompetensi profesional serta
membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya
kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi keberhasilan
proses pembelajaran, yang akhirnya akan dapat menghasilkan peserta
didik yang berprestasi, berbudi pekerti luhur dan berakhlakul karimah
yang mampu berdampak positif pada perkembangan dan kemajuan
sekolah
80
2. Bagi guru
a. Hendaknya dalam proses belajar mengajar, guru benar-benar paham
dan menyiapkan pembelajaran dengan sebaik mungkin agar materi
tersampaikan secara maksimal
b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan memperkaya
variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami
oleh peserta didik. Guru selalu memantau perkembangannya terutama
dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang
diajarkan.
c. Agar menerapkan metode, strategi, metode pembelajaran aktif maupun
kooperatif lainnya kembali dan melakukan perbaikan-perbaikan dalam
belajar mengajar.
d. Sebelum di terapkan metode, strategi, model pembelajaran aktif
maupun kooperatif lainnya, diharapkan guru memperdalam terlebih
dahulu dan memberikan pemahaman kepada peserta didik sebelum
menerapkannya agar pelaksanaanya akan berjalan dengan maksimal.
3. Bagi peserta didik
Diharapkan agar peserta didik dalam belajar bersungguh-sungguh,
belajar apapun baik ilmu pengetahuan maupun bidang lainnya yang
mempunyai nilai positif, karena dengan bersungguh-sungguh insya allah
akan mendapatkan hasil yang maksimal.
81
C. Penutup
Pada bagian akhir ini penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah
kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan hidayahnya kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, disebabkan oleh keterbatasan ilmu atau teori yang penulis
kuasai. Karena itu, para pembaca kiranya dapat memberikan masukan dan
saran-saran yang sifatnya membangun sehingga skripsi ini menjadi sempurna
sangat penulis harapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat adanya,
khususnya bagi penulis serta umumnya bagi pembaca, serta pada Allah jugalah
penulis makhfirahnya. Aamiin ya Robbal Alamin.
DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsih. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta, 2012.
Benyamin Samuel Bloom. Taxonomy of Educational Objektives. New York:
David Mckey, 1956.
Etin Solehatin, Raharjo.Cooperative Learning, Analisis Model Pembelajarn IPS.
Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
Hamruni.Srategi Pembelajaran.Yogyakarta: Insan Madani, 2012.
Imas Kurniasih & Berlin Sani. Ragam Pengembangan Model Pembelajaran. Kata
Pena, 2015
Isjoni.Pembelajaran Kooperati, Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar
Peserta Didik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013.
Kunandar. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Rajawali Pers, 2011
Miftahul Huda.Model-model Pembelajaran dan Pengajaran.Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2014.
Muhibin Syah. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2008.
___________. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Nana Sudjana.Penilaian Hasil Proses Belajar Menngajar.Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005.
Oemar Hamalik.Proses Belajar Mengajar. Jakarta. Bumi Aksara, 2011.
Purwanto. Evaluasi Hasil Proses Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013
Redaksi Sinar Grafika. Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Rudy Gunawan.Pendidikan IPS, Filosofi.Konsep dan Aplikasi. Bandung:
Alfabeta, 2013.
Sardiman AM.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press,
2005.
Sugiono.Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta, 2013.
Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2013.
____________dan Suharjo Supardi.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumu
Aksara,2015.
Syaiful Bahri Djamarah.Psikologi Belajar.Jakarta. Rineka Cipta, 2002.
____________dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
Toto Ruhimat, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
LAMPIRAN
Daftar Nilai Hasil Belajar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : V C
Materi : Tokoh-tokoh Sejarah Hindu KKM : 70
Budha dan Islam
No Nama Nilai Keterangan
1 Aditya Pratama 75 Tuntas
2 Annisa Rofi’ah 80 Tuntas
3 Ade Feby Liana 90 Tuntas
4 Aisyah 80 Tuntas
5 Dwi Lailatur Rofi’ah 80 Tuntas
6 Firli Arif Mustofa 80 Tuntas
7 Fita Nahdia 85 Tuntas
8 Julia Ratna Sari 70 Tuntas
9 Lusiana Eka 60 BelumTuntas
10 M. Syaiful Anwar 70 Tuntas
11 M. Soliki 80 Tuntas
12 M. A. Abdul Rosyid 90 Tuntas
13 Riski Dwi Febrian 80 Tuntas
14 Rama Nur Arif 85 Tuntas
15 Risma Cahya 80 Tuntas
16 Sigit Tiar Prabowo 60 Belum Tuntas
17 Sinta Riwayati 80 Tuntas
18 Sofi Tazkia Tamara 60 Belum Tuntas
19 Taufik Syaputra 85 Tuntas
20 Tofi Kusdianto 80 Tuntas
21 Azizatul Khumairah 90 Tuntas
Jumlah Peserta Didik Tuntas 18
Persentase Nilai Tuntas 85,7%
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 3
Persentase Nilai Tidak Tuntas 14,3%
Hasil observasi nilai hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan kedua di
kelas V C MIN 6 Lampung selatan
Daftar Nilai Hasil Belajar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : V C
Materi : Tokoh-tokoh Sejarah Hindu KKM : 70
Budha dan Islam
No Nama Nilai Keterangan
1 Aditya Pratama 75 Tuntas
2 Annisa Rofi’ah 80 Tuntas
3 Ade Feby Liana 70 Tuntas
4 Aisyah 80 Tuntas
5 Dwi Lailatur Rofi’ah 70 Tuntas
6 Firli Arif Mustofa 80 Tuntas
7 Fita Nahdia 80 Tuntas
8 Julia Ratna Sari 70 Tuntas
9 Lusiana Eka 65 BelumTuntas
10 M. Syaiful Anwar 75 Tuntas
11 M. Soliki 60 Belum Tuntas
12 M. A. Abdul Rosyid 70 Tuntas
13 Riski Dwi Febrian 65 Belum Tuntas
14 Rama Nur Arif 80 Tuntas
15 Risma Cahya 80 Tuntas
16 Sigit Tiar Prabowo 65 Belum Tuntas
17 Sinta Riwayati 80 Tuntas
18 Sofi Tazkia Tamara 65 Belum Tuntas
19 Taufik Syaputra 85 Tuntas
20 Tofi Kusdianto 65 Belum Tuntas
21 Azizatul Khumairah 70 Tuntas
Jumlah Peserta Didik Tuntas 15
Persentase Nilai Tuntas 71,4%
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 6
Persentase Nilai Tidak Tuntas 28,6%
Hasil observasi nilai hasil belajar siswa pada siklus II pertemuan satu di kelas
V C MIN 6 Lampung selatan
Daftar Nilai Hasil Belajar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : V C
Materi : Sejarah Hindu, Budha dan Islam KKM : 70
No Nama Nilai Keterangan
1 Aditya Pratama 70 Tuntas
2 Annisa Rofi’ah 70 Tuntas
3 Ade Feby Liana 70 Tuntas
4 Aisyah 65 Belum Tuntas
5 Dwi Lailatur Rofi’ah 70 Tuntas
6 Firli Arif Mustofa 60 Belum Tuntas
7 Fita Nahdia 80 Tuntas
8 Julia Ratna Sari 70 Tuntas
9 Lusiana Eka 75 Tuntas
10 M. Syaiful Anwar 70 Tuntas
11 M. Soliki 60 Belum Tuntas
12 M. A. Abdul Rosyid 70 Tuntas
13 Riski Dwi Febrian 60 Belum Tuntas
14 Rama Nur Arif 80 Tuntas
15 Risma Cahya 80 Tuntas
16 Sigit Tiar Prabowo 65 Belum Tuntas
17 Sinta Riwayati 80 Tuntas
18 Sofi Tazkia Tamara 60 Belum Tuntas
19 Taufik Syaputra 70 Tuntas
20 Tofi Kusdianto 65 Belum Tuntas
21 Azizatul Khumairah 75 Tuntas
Jumlah Peserta Didik Tuntas 14
Persentase Nilai Tuntas 66,6%
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 7
Persentase Nilai Tidak Tuntas 33,4%
Hasil observasi nilai hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan kedua di
kelas V C MIN 6 Lampung selatan
Daftar Nilai Hasil Belajar
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : V C
Materi : Sejarah Hindu, Budha dan Islam KKM : 70
No Nama Nilai Keterangan
1 Aditya Pratama 70 Tuntas
2 Annisa Rofi’ah 60 Belum Tuntas
3 Ade Feby Liana 70 Tuntas
4 Aisyah 60 Belum Tuntas
5 Dwi Lailatur Rofi’ah 70 Tuntas
6 Firli Arif Mustofa 60 Belum Tuntas
7 Fita Nahdia 80 Tuntas
8 Julia Ratna Sari 70 Tuntas
9 Lusiana Eka 60 Belum Tuntas
10 M. Syaiful Anwar 70 Tuntas
11 M. Soliki 60 Belum Tuntas
12 M. A. Abdul Rosyid 70 Tuntas
13 Riski Dwi Febrian 60 Belum Tuntas
14 Rama Nur Arif 80 Tuntas
15 Risma Cahya 80 Tuntas
16 Sigit Tiar Prabowo 60 Belum Tuntas
17 Sinta Riwayati 80 Tuntas
18 Sofi Tazkia Tamara 60 Belum Tuntas
19 Taufik Syaputra 70 Tuntas
20 Tofi Kusdianto 60 Belum Tuntas
21 Azizatul Khumairah 70 Tuntas
Jumlah Peserta Didik Tuntas 12
Persentase Nilai Tuntas 57,2%
Jumlah Peserta Didik Tidak Tuntas 9
Persentase Nilai Tidak Tuntas 42,8%
Hasil observasi nilai hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan satu di kelas
V C MIN 6 Lampung selatan
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Mata Pelajaran : IPS Siklus/Pertemuan: I/I
Materi : Sejarah Hindu, Budha dan Islam Kelas/ Semester : V/I
Di Indonesia
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Ket
1 2 3 4 5
1 Aditya Pratama 2 1 3 2 3 Baik
2 Annisa Rofi’ah 3 2 3 2 2 Baik
3 Ade Feby Liana 2 1 2 3 2 Baik
4 Aisyah 2 1 1 2 2 Cukup
5 Dwi Layatul Rofi’ah 2 2 2 1 2 Cukup
6 Firli Arif Mustafa 2 2 3 3 2 Baik
7 Fita Nahdia 3 2 3 2 2 Baik
8 Julia Ratna Sari 1 2 3 1 1 Cukup
9 Lusiana Eka 1 2 2 2 2 Cukup
10 M. Syaiful Anwar 2 3 1 2 3 Baik
11 M. Soliki 2 2 2 2 2 Baik
12 M. A.Abdul Rosyid 1 1 2 2 3 Cukup
13 Riski Dwi Febrian 2 2 1 2 1 Cukup
14 Rama Nur Arif 2 3 2 2 2 Baik
15 Risma Cahya 1 1 2 2 2 Cukup
16 Sigit Tiar Prabowo 2 2 3 2 3 Baik
17 Sinta Riwayati 2 3 2 2 2 Baik
18 Soffi Tazkia Tamara 1 2 1 2 1 Cukup
19 Taufik Syahputra 1 1 2 2 2 Cukup
20 Tofi Kusdianto 3 2 2 3 2 Baik
21 Azizatul Khumairoh 1 2 1 2 2 Cukup
Keterangan :
A. Berilah nilai jika siswa yang bersangkutan aktif. Lampung Selatan, Oktober 2016
Observer
Kriteria Nilai:
1. 10-15 : Baik
2. 7-9 : Cukup
3. 5-6 : Kurang Wardiyo S.Pd
Nip.
B. Jenis Aktivitas yang diamati :
1. Memperhatikan guru ketika menerangkan materi pelajaran ( 1-3 )
2. Mencatat materi penting yang sedang diajarkan ( 1-3 )
3. Menjawab dan mengajukan pertanyaan ( 1-3 )
4. Berdiskusi dalam kelompok ( 1-3 )
5. Latihan, dan menyelesaikan soal dengan baik ( 1-3 )
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR
Mata Pelajaran : IPS Siklus/Pertemuan:I/II
Materi : Sejarah Hindu, Budha dan Islam Kelas/ Semester : V/I
Di Indonesia
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Ket
1 2 3 4 5
1 Aditya Pratama 2 2 2 2 3 Baik
2 Annisa Rofi’ah 3 2 3 3 2 Baik
3 Ade Feby Liana 2 1 2 3 2 Baik
4 Aisyah 2 2 1 2 2 Cukup
5 Dwi Layatul Rofi’ah 2 2 2 2 2 Baik
6 Firli Arif Mustafa 2 2 3 3 2 Baik
7 Fita Nahdia 3 2 3 2 2 Baik
8 Julia Ratna Sari 2 2 3 2 2 Baik
9 Lusiana Eka 2 2 2 2 2 Baik
10 M. Syaiful Anwar 1 3 1 2 2 Cukup
11 M. Soliki 2 2 2 2 2 Baik
12 M. A.Abdul Rosyid 1 2 2 2 2 Cukup
13 Riski Dwi Febrian 2 2 1 2 2 Cukup
14 Rama Nur Arif 2 3 2 2 3 Baik
15 Risma Cahya 1 2 1 2 2 Cukup
16 Sigit Tiar Prabowo 2 2 3 3 3 Baik
17 Sinta Riwayati 2 2 2 2 2 Baik
18 Soffi Tazkia Tamara 1 2 2 2 1 Cukup
19 Taufik Syahputra 1 1 2 2 3 Cukup
20 Tofi Kusdianto 3 2 2 3 2 Baik
21 Azizatul Khumairoh 2 2 2 2 2 Baik
Keterangan :
A. Berilah nilai jika siswa yang bersangkutan aktif. Lampung Selatan, Oktober 2016
Observer
Kriteria Nilai:
1. 10-15 : Baik
2. 7-9 : Cukup
3. 5-6 : Kurang Wardiyo.S.Pd
Nip.
B. Jenis Aktivitas yang diamati :
1. Memperhatikan guru ketika menerangkan materi pelajaran ( 1-3 )
2. Mencatat materi penting yang sedang diajarkan ( 1-3 )
3. Menjawab dan mengajukan pertanyaan ( 1-3 )
4. Berdiskusi dalam kelompok ( 1-3 )
5. Latihan, dan menyelesaikan soal dengan baik ( 1-3 )
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR
Mata Pelajaran : IPS Siklus/Pertemuan:II/I
Materi : Tokoh-tokoh Sejarah Sejarah Kelas/ Semester : V/I
Hindu, Budha dan Islam di Indonesia
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Ket
1 2 3 4 5
1 Aditya Pratama 2 2 2 2 3 Baik
2 Annisa Rofi’ah 3 2 3 3 2 Baik
3 Ade Feby Liana 2 1 2 1 3 Cukup
4 Aisyah 2 2 3 2 3 Baik
5 Dwi Layatul Rofi’ah 2 3 3 3 2 Baik
6 Firli Arif Mustafa 2 2 3 2 3 Baik
7 Fita Nahdia 1 2 1 2 2 Cukup
8 Julia Ratna Sari 2 2 3 2 2 Baik
9 Lusiana Eka 2 2 3 2 2 Baik
10 M. Syaiful Anwar 2 3 1 2 3 Baik
11 M. Soliki 2 3 2 2 2 Baik
12 M. A.Abdul Rosyid 2 2 2 2 3 Baik
13 Riski Dwi Febrian 2 2 3 2 2 Baik
14 Rama Nur Arif 2 3 2 3 3 Baik
15 Risma Cahya 1 2 1 2 2 Cukup
16 Sigit Tiar Prabowo 2 2 3 3 3 Baik
17 Sinta Riwayati 2 2 2 3 3 Baik
18 Soffi Tazkia Tamara 2 3 2 2 3 Baik
19 Taufik Syahputra 1 1 2 2 3 Cukup
20 Tofi Kusdianto 3 2 2 3 2 Baik
21 Azizatul Khumairoh 2 2 2 2 3 Baik
Keterangan :
A. Berilah nilai jika siswa yang bersangkutan aktif. Lampung Selatan, Oktober 2016
Observer
Kriteria Nilai:
1. 10-15 : Baik
2. 7-9 : Cukup
3. 5-6 : Kurang Wardiyo S.Pd
Nip.
B. Jenis Aktivitas yang diamati :
1. Memperhatikan guru ketika menerangkan materi pelajaran ( 1-3 )
2. Mencatat materi penting yang sedang diajarkan ( 1-3 )
3. Menjawab dan mengajukan pertanyaan ( 1-3 )
4. Berdiskusi dalam kelompok ( 1-3 )
5. Latihan, dan menyelesaikan soal dengan baik ( 1-3 )
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR
Mata Pelajaran : IPS Siklus/Pertemuan:II/II
Materi : Tokoh-tokoh Sejarah Sejarah Kelas/ Semester : V/I
Hindu, Budha dan Islam di Indonesia
No Nama Siswa Jenis Aktivitas Ket
1 2 3 4 5
1 Aditya Pratama 2 2 2 2 3 Baik
2 Annisa Rofi’ah 3 2 3 3 2 Baik
3 Ade Feby Liana 2 3 2 3 3 Baik
4 Aisyah 2 2 3 2 3 Baik
5 Dwi Layatul Rofi’ah 2 3 3 3 2 Baik
6 Firli Arif Mustafa 2 2 3 2 3 Baik
7 Fita Nahdia 3 2 3 2 3 Baik
8 Julia Ratna Sari 2 2 3 2 2 Baik
9 Lusiana Eka 2 2 1 2 2 Cukup
10 M. Syaiful Anwar 2 3 1 2 3 Baik
11 M. Soliki 2 3 2 2 2 Baik
12 M. A.Abdul Rosyid 2 2 2 2 3 Baik
13 Riski Dwi Febrian 2 2 1 2 2 Cukup
14 Rama Nur Arif 2 3 2 3 3 Baik
15 Risma Cahya 2 2 3 2 3 Baik
16 Sigit Tiar Prabowo 2 2 3 3 3 Baik
17 Sinta Riwayati 2 2 2 3 3 Baik
18 Soffi Tazkia Tamara 2 3 2 2 3 Baik
19 Taufik Syahputra 2 3 2 2 3 Baik
20 Tofi Kusdianto 3 2 2 3 2 Baik
21 Azizatul Khumairoh 2 2 2 2 3 Baik
Keterangan :
A. Berilah nilai jika siswa yang bersangkutan aktif. Lampung Selatan, Nov 2016
Observer
Kriteria Nilai:
1. 10-15 : Baik
2. 7-9 : Cukup
3. 5-6 : Kurang Wardiyo S.Pd
Nip.
B. Jenis Aktivitas yang diamati :
1. Memperhatikan guru ketika menerangkan materi pelajaran ( 1-3 )
2. Mencatat materi penting yang sedang diajarkan ( 1-3 )
3. Menjawab dan mengajukan pertanyaan ( 1-3 )
4. Berdiskusi dalam kelompok ( 1-3 )
5. Latihan, dan menyelesaikan soal dengan baik ( 1-3 )
Soal siklus 1
Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c
atau d sesuai pilihan jawaban !
1. Agama Islam masuk ke indonesia pada abad ke . . .
a. 14 Masehi c. 15 Masehi
b. 13 Masehi d. 16 Masehi
2. Majid peninggalan sejarah Islam adalah . . .
a. Masjid Raya Baiturrahman c. Masjid Agung Demak
b. Katangga d. Masjid Kudus
3. Candi borobudur adalah peninggalan sejarah agama . . .
a. Budha c. Islam
b. Hindu d. Kristen
4. Kerajaan sriwijaya mencapai pundak kejayaan pada masa pemerintahan . .
a. Raden Wijaya c. Kameswara
b. Balaputra Dewa d. Ken Arok
5. Kesultanan cirebon didirikan oleh . . .
a. Sunan Gresik c. Sunan Gunung Jati
b. Sunan Giri d. Sunan Bonang
6. Candi peninggalan agama hindu adalah . . .
a. Sewu c. Airlangga
b. Borobudur d. Dieng
7. Kerajaan tertua di Indonesia adalah . . .
a. Kutai c. Tarumanegara
b. Singasari d. Majapahit
8. Kerajaan singasari didirikan oleh . . .
a. Ken Dedes c. Ken Arok
b. Kertapati d. Punawarman
9. Pembakaran mayat di Bali disebut . . .
a. Upacara c. Ngaben
b. Ziarah d. Mapandes
10. Peninggalan sejarah bercorak Islam adalah . . .
a. Candi c. Kaligrafi
b. Stupa d. Patung
Soal siklus 1
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat !
1. Siapakah pendiri kerajaan singasari . . .
2. Kerajaan majapahit didirikan oleh . . .
3. Candi Borobudur di bangun pada abad . . .
4. Upacara pembakaran mayat di Bali disebut . . .
5. Tulisan indah dalam bahasa arab di sebut . . .
6. Tempat beribadah umat Islam disebut . . .
7. Kerajaan hindu tertua di Indonesia adalah . . .
8. Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad . . .
9. Kerajaan majapahit terletak di . . .
10. Kerajaan demak didirikan oleh . . .
Kunci Jawaban Siklus 1
Pilihan Ganda
1. B
2. C
3. A
4. B
5. C
6. D
7. A
8. C
9. C
10. C
Essay
1. Ken Arok
2. Raden Wijaya
3. 7 Masehi
4. Ngaben
5. Kaligrafi
6. Masjid
7. Kutai
8. 13 Masehi
9. Hutan tarik
10. Raden Patah
Soal siklus II
Pilihlah jawaban yang paling benar dan berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c
atau d sesuai pilihan jawaban !
1. Kerajaan Hindu tertua di Indonesia adalah . . .
a. Majapahit c. Kutai
b. Mataram Lama d. singasari
2. Berikut ini candi peninggalan agama hindu adalah . . .
a. Borobudur c. Panataran
b. Kalasan d. Mendut
3. Tiga dewa dalam ajaran hindu adalah . . .
a. Trisatya c. Trimurti
b. Tridarma d. Tripitaka
4. Berikut ini adalah kitab peninggalan agama Hindu adalah. . .
a. Sutasoma c. Paraton
b. Negarakertagama d. Baratayudha
5. Pendiri kerajaan Majapahit adalah . . .
a. Raden Wijaya c. Ken Arok
b. Gajah Mada d. Hayam Wuruk
6. Kerajaan berikut yang bercorak budha adalah . . .
a. Kutai c. Sriwijaya
b. Majapahit d. Banten
7. Arca sang budha gautama pertama kali ditemukan di . . .
a. Kutai c. Kediri
b. Sikendeng d. Magelang
8. Pembangunan masjid Agung Demak dipimpin oleh sunan . . .
a. Kalijaga c. Ampel
b. Giri d. Kudus
9. Candi muara takus adalah peninggalan kerajaan . . .
a. Singasari c. Majapahit
b. Kediri d. Sriwijaya
10. Masjid katangga merupakan peninggalan islam darii kerajaan . . .
a. Samudra pasai c. Demak
b. Cirebon d. Gowa
Soal siklus II
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat !
1. Candi Borobudur dibangun pada abad . . .
2. Tulisan Indah dalam bahasa arab disebut . . .
3. Pendiri kerajaan Singasari adalah . . .
4. Kerajaan Majapahit didirikan oleh . . .
5. Upacara pembakaran mayat di Bali disebut . . .
6. Kerajaan hindu tertua di Indonesia adalah . . .
7. Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad . . .
8. Kerajaan majapahit terletak di . . .
9. Kerajaan Demak didirikan oleh . . .
10. Tempat beribadah umat Islam adalah . . .
Jawaban Soal Siklus II
Pilihan Ganda
1. C
2. C
3. C
4. D
5. A
6. C
7. B
8. A
9. D
10. D
Essay
1. 7 Masehi
2. Kaligrafi
3. Ken Arok
4. Raden Wijaya
5. Ngaben
6. Kutai
7. 13 Masehi
8. Hutan Tarik
9. Raden Patah
10. Masjid