159
i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEKERJAAN MELALUI METODE MAKE-A MATCH DAN MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL ULUM DUREN KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh NUR AMANAH NIM 115 14 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEKERJAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4138/1/skripsi edit pdf amanah.pdfpeningkatan hasil belajar ips materi pekerjaan melalui metode

Embed Size (px)

Citation preview

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PEKERJAAN

MELALUI METODE MAKE-A MATCH DAN MEDIA PUZZLE

PADA SISWA KELAS III MI MIFTAHUL ULUM DUREN

KEC. TENGARAN KAB. SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

NUR AMANAH

NIM 115 14 001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

ii

iii

iv

kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di Publikasikan oleh

Perpustakaan IAIN Salatiga.

v

MOTTO

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah

kesulitan itu itu ada kemudahan (QS. Al-Insyirah: 5-6).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku Bapak (Sumarno) dan Ibu (Tukimah) tersayang, sebagai

wujud baktiku kepada beliau, yang telah membesarkan dan mendidikku

dengan ikhlas yang senantiasa memberikan dukungan, doa dan memenuhi

kebutuhanku hingga jenjang S1.

2. Kakakku (Asih) dan adik-adikku (utami, wahyu, estri) tersayang yang selalu

memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan jenjang S1.

3. Puji Hartanto yang selalu menemani serta memberikan motivasi serta

dorongan kepadaku dalam menyelesaikan studiku.

4. Bapak ibu guru dan bapak ibu Dosen yang telah mengamalkan ilmunya dari

awal masuk bangku sekolah hingga sarjana, serta bapak dosen pembimbing

skripsiku Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd yang telah membimbing dan

memberi arahan kepadaku.

5. Sahabat-sahabatku Sofiatun, Zulfa, Rif’a, Arina, dwipuji, Azizah yang selalu

menemaniku dalam menyelesaikan studi hingga jenjang S1.

6. Teman-teman seperjuangan PGMI angkatan 2014.

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas

limpahan nikmat, rahmat, hidayah serta inayah-Nya. Sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan dengan lancar. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurahkan kepada baginda nabi Agung Muhammad SAW, keluarga, sahabat,

dan para pengikutnya, yang telah membawa kita dari zaman kebodohan hingga

zaman kaya ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.

Skripsi yang berjudul Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Pekerjaan

Melalui Metode Make-AMatch Dan Penggunaan Media Puzzle Pada Siswa

Kelas Iii Mi Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

Tahun Ajaran 2017/2018. Ini diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam

Negeri Salatiga.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan kali ini penulis ingin berterima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku ketua jurusan PGMI yang telah memberikan

saran yang membangun kepada penulis.

4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan tulus yang telah

memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Budihardjo, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberi motivasi dan dukungannya.

6. Dosen Penguji, Sukron Jazakumullah Ahsanal Jaza' Jaza an Katsiro

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf karyawan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis.

vii

8. Pimpinan dan Petugas Perpustakaan (IAIN) Salatiga dan Perpustakaan

Umum Salatiga yang telah memberikan fasilitas dan pelayanan untuk

mendapatkan buku-buku yang diperlukan sampai skripsi ini terselesaikan.

9. Bapak Muhammad Toha, S.Pd.I selaku kepala MI Miftahul Ulum Duren

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah memberi izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian di MI Miftahul Ulum Duren.

10. Bapak Muhammad Burhanudin, S.Pd.I selaku wali kelas III MI Miftahul

Ulum Duren yang telah membantu proses penelitian ini.

11. Siswa siswi kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang yang telah berkenan, mendukung serta membantu

penelitian dalam melakukan penelitian ini.

12. Teman-teman serta sahabat yang telah menginspirasi, saling mendukung dan

berjuang bersama-sama.

Semoga atas bantuan dan kerja sama yang telah diberikan menjadi amal

baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian

ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran untuk pembaca selalu penulis

harapkan demi kesempurnaan penelitian ini. Akhirnya, penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.

Salatiga, 09 Mei 2018

viii

ABSTRAK

Amanah, Nur. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Pekerjaan Melalui

Metode Make-A Match Dan Penggunaan Media Puzzle Pada Siswa

Kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Skripsi Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut

Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing Drs. Sumarno Widjadipa,

M.Pd.

Kata Kunci : Hasil Belajar IPS, Metode Make-A Match, Metode Puzzle

Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar yang diperoleh siswa kelas III

MI Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun

ajran 2017/2018 pada pelajaran IPS materi Pekerjaan masih rendah rata-rata

kelas hanya mencapai 53,87 sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65

dan KKM Nasional 75. Hal ini karena dalam menyampaikan pelajaran IPS, guru

lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang melibatkan siswa

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan Metode Make a Match

dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran terutama pada pembelajaran IPS.

Metode ini mengarahkan pemahaman siswa pada pembelajaran aktif , yang

melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih

mampu memahami materi dan pembelajar IPS menjadi lebih menyenangkan.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian

ini adalah siswa kelas III yang berjumlah 15 siswa, yang terdiri dari 7 siswa laki-

laki dan 8 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus yang setiap

siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data

diambil dari nilai akhir siswa, dokumentasi, observasi dengan mengamati

perilaku siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa penggunaan metode Make

A Match dan media Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi

Pekerjaan pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018. Dapat dilihat dari hasil

pembahasan yaitu Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada pra siklus sebesar

53,87 menjadi 56,64 pada siklus I dan meningkat lagi pada siklus II menjadi

66,13. Dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 75,2. Jadi, dari pra siklus ke

siklus III nilai rata-rata hasil belajar meningkat. Untuk angka ketuntasan belajar

siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 4 siswa atau sebesar 26,67% dan

menjadi 9 siswa pada siklus II atau sebesar 60%. Dan angka ketuntasan belajar

pada siklus II sebanyak 9 siswa atau sebesar 60% menjadi 13 siswa atau

sebesar 86,67% pada siklus III. Jadi angka ketuntasan belajar dari pra siklus ke

siklus III meningkat sebesar 75,2% atau sebanyak 13 siswa dari 15 siswa.

ix

DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Lembar Berlogo

Halaman Judul .................................................................................................... i

Halaman persetujuan pembimbing ..................................................................... ii

Lembar Pengesahan ............................................................................................ iii

Pernyataan Keaslian Tulisan ............................................................................... iv

Motto dan Persembahan ..................................................................................... v

Kata Pengantar .................................................................................................... vi

Abstrak ................................................................................................................ viii

Daftar Isi ............................................................................................................. ix

Daftar Tabel ........................................................................................................ xiv

Daftar lampiran ................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................... 6

E. Kegunaan Penelitian ..................................................................................... 7

F. Definisi Operasional ..................................................................................... 9

G. Metode Penelitian ......................................................................................... 10

H. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 16

x

I. Pengumpulan Data ........................................................................................ 16

J. Analisis ......................................................................................................... 17

K. Sistematika Penulisan ................................................................................... 18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS

a. Belajar ............................................................................................... 20

1) Pengertian Belajar ....................................................................... 20

2) Pengertian Hasil Belajar ............................................................. 20

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................. 21

c. Ciri- ciri Belajar ................................................................................ 24

d. Tujuan Hasil Belajar ......................................................................... 24

2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................ 26

b. Tujuan Pembelajaran IPS ................................................................. 27

c. Fungsi Pembelajaran IPS .................................................................. 27

d. Hakekat IPS di Sekolah Dasar .......................................................... 28

3. Pekerjaan ................................................................................................ 29

a. Pengertian Pekerjaan ........................................................................ 29

b. Jenis-jenis Pekerjaan ......................................................................... 30

4. Make A Match ......................................................................................... 32

a. Pengertian Make A Match ................................................................. 32

xi

b. Langkah-langkah Make A Match ...................................................... 34

c. Kelebihan Make A Match ................................................................. 35

d. Kelemahan Make A Match ............................................................... 36

5. Media Pembelajaran ............................................................................... 36

a. Pengertian Media Pembelajaran ....................................................... 36

b. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran ........................................ 37

c. Pertimbangan Pemilihan Media ........................................................ 38

d. Fungsi Media Pembelajaran ............................................................. 41

6. Puzzle

a. Pengertian Puzzle .............................................................................. 41

b. Jenis Potongan Puzzle ....................................................................... 42

c. Manfaat Media Puzzle ...................................................................... 43

d. Cara Memainkan Puzzle ................................................................... 44

7. Hubungan Materi IPS, Metode Make-A Match dan Media Puzzle ......... 45

B. Kajian Pustaka .............................................................................................. 45

BAB III HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Miftahul Ulum Duren

1. Profil Sekolah MI Miftahul Ulum Duren ............................................... 51

2. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................................. 51

3. Keadaan Siswa ........................................................................................ 52

B. Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian .................................................................................... 53

xii

2. Waktu Penelitian ..................................................................................... 54

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus

1. Siklus I .................................................................................................... 54

2. Siklus II ................................................................................................... 60

3. Siklus III ................................................................................................. 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus

1. Pra Siklus ................................................................................................ 72

2. Siklus I .................................................................................................... 73

3. Siklus II ................................................................................................... 80

4. Siklus III ................................................................................................. 86

B. Pembahasan

1. Hasil Rekapitulasi ................................................................................... 93

2. Kondisi Awal .......................................................................................... 94

3. Kondisi Akhir ......................................................................................... 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 97

B. Saran ............................................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema Siklus Penelitian .................................................................... 12

Tabel 3.1 Data Jumlah Siswa MI ........................................................................ 53

Tabel 3.2 Data Responden Siswa Kelas III ........................................................ 53

Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Pra Siklus ............................................................. 73

Tabel 4.2 Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus .................................................... 73

Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif pada Siklus I ........................................................ 74

Tabel 4.4 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I ........................................................ 75

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus I ......................................................... 75

Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ....................................................... 78

Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif pada Siklus II ....................................................... 80

Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II ....................................................... 81

Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ....................................................... 81

Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II .................................................... 84

Tabel 4.11 Hasil Tes Formatif Siklus III ............................................................ 87

Tabel 4.12 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus III ................................................... 87

Tabel 4.13 Hasil Pengamatan Guru Siklus III .................................................... 88

Tabel 4.14 Hasil Pengamatan Siswa Siklus III ................................................... 90

Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM Sekolah ........ 94

Tabel 4.16 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan KKM Nasional ....... 94

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 : Dokumentasi Kegiatan

Lampiran 3 : Lembar Konsultasi

Lampiran 4 : Surat Tugas Pembimbing Skripsi

Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian

Lampiran 6 : Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 7 : daftar Nilai SKK

Lampiran 8 : SK KKM

15

xvi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran yang

terdapat dan diberikan di sekolah dari Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah

(MI) hingga Sekolah Menengah Atas. Ilmu Pengetahuan Sosial membahas

kehidupan sosial dengan segala aspek dan permasalahannya. Dalam buku

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Teori, Aplikasi dan Evaluasi (Rasimin,

2012 : 56) diperoleh pendapat bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu

bidang kajian ilmu pengetahuan yang dilakukan secara terpadu dan merupakan

hasil dari penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin ilmu-

ilmu sosial yang di organisasikan dari konsep-konsep dan ketrampilan-

ketrampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi bahkan

disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan agama (Puskur, 2001: 9).

Di tingkat sekolah dasar ilmu pengetahuan diberikan dalam satu bidang

studi saja. Karena melihat dari tingkat pemahaman dan kecerdasan peserta didik,

oleh karena itu kajian ilmu pengetahuan sosial ditingkat dasar disederhanakan.

Di sekolah dasar mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial memuat materi

sosiologi, ekonomi, sejarah dan geografi. Melalui mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial siswa diarahkan untuk menjadi warga negara indonesia

(WNI) yang demokratis dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta

damai (Rasimin, 2012: 33). Tujuan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan

2

Sosial (IPS) adalah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut : (1)

mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya, (2) memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis, kritis, rasa

ingin tahu, inkuiri memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan

sosial, (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan, (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan

berkompetensi dalam masyarakat majemuk ditingkat lokal, nasional dan global

(Rasimin, 2012: 34).

Kehidupan bermasyarakat yang sangat kompleks dengan berbagai

persoalan yang didalamnya merupakan salah satu alasan mengapa Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) perlu diajarkan di sekolah sebagai lembaga pendidikan

sekaligus bagian dari masyarakat. Misalnya, Sosiologi mempelajari segala hal

yang berhubungan dengan aspek hubungan sosial meliputi proses, faktor,

perkembangan, permasalahan dan lain-lain. Ekonomi mempelajari proses,

perkembangan dan permasalahan yang berhubungan dengan ekonomi. Segala

aspek psikologi yang berhubungan dengan sosial dipelajari dalam ilmu psikologi

sosial. Aspek budaya, perkembangan dan permasalahannya dipelajari dalam

Antropologi. Aspek Sejarah yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan kita

dipelajari dalam sejarah. Aspek Geografi yang memberi efek ruang terhadap

kehidupan manusia dipelajari dalam Geografi. Aspek politik yang menjadi

landasan keutuhan dan kesejahteraan masyarakat dipelajari dalam ilmu politik

(Rasimin, 2012: 42).

3

Semua guru harus menyadari bahwa tidak semua materi dapat disajikan

dengan melihat langsung disekitar sekolah, alam bebas atau survei langsung ke

lokasi. Materi pembelajaran juga tidak akan mudah diterima peserta didik jika

hanya disampaikan secara abstrak tanpa menyentuh, menggunakan, mendengar,

merasakan, atau paling tidak melihat sesuatu yang berkaitan dengan materi

pembelajaran tersebut. Seringkali seorang guru kurang mampu menangkap dan

menanggapi hal-hal yang bersifat abstrak atau yang belum pernah terekam

dalam ingatannya sehingga dibiarkan berjalan sesuai dengan alur pengajaran

klasik model ceramah.

Dengan demikian peserta didik hanya dibiarkan untuk berandai-andai,

membayangkan isi materi pembelajaran yang disampaikan secara abstrak

tersebut tanpa pernah melihat wujudnya (Rasimin, 2012: 3). Padahal proses

pembelajaran dikatakan berhasil jika saat pembelajaran menggunakan model,

metode, teknik, strategi serta media pembelajaran yang menarik. Model, metode,

tekhnik, strategi dan media yang menarik merupakan suatu modal yang bisa

digunakan untuk menunjang keberhasilan belajar. Namun keberhasilan dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) belum maksimal karena dalam

pembelajaran guru hanya memberikan pengertian dan mengesampingkan

pemahaman siswa. Semua guru tentunya menginginkan siswanya berhasil dalam

kegiatan belajar. Keberhasilan merupakan modal bagi siswa untuk memperoleh

nilai yang baik dalam ujian. Sesungguhnya keberhasilan belajar tidak hanya

dilihat dari aspek nilai saja melainkan juga dari aspek-aspek yang lainnya. Hal

4

itu sesuai dengan pernyataan “Taksonomi Bloom” yang harus dicapai siswa

dalam belajar yaitu kemampuan afektif (sikap), kemampuan kognitif

(pengetahuan) dan kemampuan psikomotorik (ketrampilan) (Arikunto, 2012:

131).

Melalui survei dan wawancara yang dilakukan pada bulan Januari di

kelas III MI Miftahul Ulum Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang

ditemukan bahwa kemampuan siswa dalam menguasai konsep Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) tergolong masih rendah. Hal itu dapat dilihat dari

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan untuk mata pelajaran IPS

adalah 65. Dari hasil wawancara pada bulan Januari diketahui bahwa dari jumlah

15 siswa, 3 siswa (20%) memperoleh nilai sesuai KKM dan 12 siswa (80%)

belum memenuhi dari KKM kelas sebagai indikator keberhasilan PTK, sehingga

peneliti mencoba untuk mencari solusinya.

Berdasarkan survei dan wawancara diketahui bahwa faktor penyebab

rendahnya kemampuan belajar IPS siswa adalah faktor dari siswa sendiri dan

dari guru kelas. Faktor penyebab dari siswa adalah siswa yang kurang

memahami materi yang bersifat konseptual dengan baik. Siswa yang kurang

dapat mempertahankan daya ingatnya dalam jangka waktu yang panjang. Serta

siswa yang kurang tertarik dengan proses pembelajaran yang ada. Sedangkan

faktor penyebab rendahnya kemampuan siswa dari faktor guru kelas adalah

kurangnya kreativitas guru dalam proses penyampaian pembelajaran. Proses

pembelajaran dikelas hanya berpusat pada guru saja. Siswa kurang didorong

5

untuk mengembangkan kemampuan berfikirnya. Siswa hanya diarahkan untuk

menghafal tetapi tidak memahami apa yang telah dipelajarinya. Siswa tidak

didorong oleh guru untuk lebih kreatif.

Atas dasar kenyataan demikian, perlu dicari alternatif lainnya dengan

melakukan inovasi baik model, metode, teknik, strategi serta media

pembelajaran. Metode dan media pembelajaran yang efektif dan efisien untuk

meningkatkan hasil belajar IPS salah satunya adalah melalui metode Make-A

Match dan media Puzzle. Metode dan media ini dapat menumbuhkan semangat

belajar, kreativitas dan berfikir siswa. Seperti yang terdapat dalam tafsir Al-

Qur’an Surah Al-A’raaf dibawah ini.

Yang artinya: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan

seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh

merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi

orang-orang yang bersyukur. (QS.7:58)” (Al-A’raaf: 58).

Seperti itulah belajar, ibarat tanah yang baik bila ditanami dengan

tanaman maka tanaman akan subur, seperti pembelajaran, bila proses

pembelajaran menggunakan metode atau media yang sesuai maka pembelajaran

akan berhasil dan berjalan dengan menyenangkan pula.

6

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tindakan kelas tentang : Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Pekerjaan Melalui

Metode Make-A Match Dan Penggunaan Media Puzzle Pada Siswa Kelas III MI

Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun

Ajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini yaitu :

Apakah penggunaan metode Make-A Match dan media Puzzle dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pokok bahasan Pekerjaan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS

materi pekerjaan melalui metode Make A-Match dan penggunaan media Puzzle

pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang tahun ajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis berasal dari kata hipo dan thesis, hipo artinya rendah dan thesis

artinya kebenaran. Jadi hipotesis adalah kebenaran yang masih memiliki

7

taraf kerendahan dan akan diuji kebenarnnya melalui penelitian (Maslikhah,

2013: 41).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode Make-

A Match dan media Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial pokok bahasan Pekerjaan pada siswa kelas III MI

Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun

ajaran 2017/2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode Make-A Match dan media puzzle ini dikatakan efektif

apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat

dirumuskan penulis adalah sebagai berikut :

a. Secara Individual: Nilai yang diperoleh siswa melebihi KKM yang sudah

ditentukan di sekolah tersebut, yakni 65

b. Secara Klasikal: Apabila dalam satu kelas tersebut yang mendapat skor

sama dengan atau lebih besar dari 75 harus mencapai presentase 85%

dari semua siswa.

E. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna dan bermanfaat secara teoritik dan praktis.

1. Manfaat secara Teoritik

Penelitian ini berguna untuk mengetahui apakah penerapan metode

Make-A Match dan media puzzle dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) pokok bahasan Pekerjaan pada siswa kelas III di

8

MI Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun

ajaran 2017/2018.

2. Manfaat secara Praktis

a. Bagi Siswa

1) Melatih siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran

2) Meningkatkan ketrampilan berbicara siswa seperti bertanya dan

mengungkapkan pendapat

3) Membangkitkan minat dan rasa ingin tau siswa terhadap masalah

yang sedang dibicarakan

4) Menuntun proses berfikir siswa, sebab pertanyaan yang baik akan

membantu siswa agar dapat menentukan jawaban yang baik.

5) Memusatkan perhatian siswa terhadap masalah yang sedang dibahas.

b. Bagi Guru

1) Guru menjadi lebih kreatif karena dituntut untuk bisa menjadikan

pembelajaran menarik bagi siswa

2) Meningkatkan kemampuan guru dalam memecahkan masalah yang

muncul dari masing-masing siswa

3) Meningkatkan mutu kinerja guru saat proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah

1) Sekolah akan mengalami perubahan atau perbaikan yang lebih pesat

karena mampu menanggulangi berbagai masalah belajar siswa.

2) Berbagai strategi atau teknik pembelajaran dapat dihasilkan sekolah.

9

3) Sekolah memiliki guru yang berpotensi dan professional dalam

mengelola kelas.

F. Definisi Operasional

Untuk memperjelas pengertian dan pemahaman serta agar tidak terjadi

kesalahan penafsiran terhadap judul diatas maka dijelaskan dibawah ini :

1. Hasil Belajar

Hasil belajar dalam ilmu pengetahuan sosial (IPS) yaitu perubahan

tingkah laku yang dialami peserta didik mencakup pengembangan dimensi

manusia secara utuh, yang terdiri dari beberapa aspek seperti : aspek moral,

akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, ketrampilan dan seni

(Rasimin, 2012: 51).

Dalam bukunya Susanto (2013: 5) hasil belajar yaitu perubahan-

perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek

kognnitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

2. Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang kajian ilmu pengetahuan

yang dilakukan secara terpadu, dan menerapkan hasil dari penyederhanaan,

adaptasi, seleksi dan modifikasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang

diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan-keterampilan sejarah,

geografi, sosiologi, antropologi, dan ekonomi bahkan disiplin ilmu

humaniora, pendidikan dan agama (Puskur, 2001: 9) dalam (Rasimin, 2012 :

56).

10

3. Metode Make-A Match

Make-A Match (membuat pasangan) adalah pembelajaran kooperatif

dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat, siswa yang sudah

menemukan pasangannya sebelum batas waktu akan mendapat point

(Rusman, 2011:223)

4. Media Puzzle

Puzzle adalah suatu gambar yang dibagi menjadi potongan-potongan

gambar yang bertujuan untuk mengasah daya pikir, melatih kesabaran, dan

membiasakan kemampuan berbagi. Selain itu, media puzzle juga dapat

disebut permainan edukasi karena tidak hanya untuk bermain tetapi juga

mengasah otak dan melatih antara kecepatan pikiran dan tangan.

Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah peningkatan hasil

belajar IPS materi pekerjaan melalui metode Make-A Match dan media Puzzle

pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan penelitian tindakan kelas

(PTK). Arikunto menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari 3

kata yang dapat yang dapat dipahamai pengetahuannya sebagai berikut:

a. Penelitian yaitu kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

11

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan

penting bagi peneliti.

b. Tindakan yaitu suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus

kegiatan.

c. Kelas yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari seorang guru.

Dari ketiga pengertian diatas, yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang

sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan

(Arikunto, 2008).

Secara umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK yaitu:

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapaun gambaran

tahap penelitian adalah sebagai berikut :

12

Skema Siklus Penelitian

Gambar 1.1 skema siklus penelitian (Arikunto,2010: 50)

2. Lokasi, waktu dan subyek penelitian

a. Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul

Ulum Duren. Madrasah ini dipilih menjadi tempat penelitian karena

memerlukan pengembangan metode pembelajaran yang akan

meningkatkan hasil kinerja guru dan aktivitas siswa. Dengan demikian

tujuan pembelajaran akan tercapai secara optimal. Selain itu juga adanya

kesediaan untuk bekerjasama dari kepala sekolah dan guru kelas yang

bersangkutan di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Duren Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang

13

b. Waktu

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan kurang lebih satu bulan

pada semester genap tahun ajaran 2017/2018 di MI Miftahul Ulum

Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dari tanggal 5 sampai

20 Maret 2018.

c. Subyek penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah

siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran

Kabupaten Semarang. Siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang dipilih sebagai subyek

penelitian karena dinilai perlu adanya suatu pembaharuan dalam kegiatan

pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar siswa

meningkat. Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial materi Pekerjaan dengan menggunakan metode

Make-A Match dan media puzzle.

3. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini terdiri dari empat tahapan penting,

yaitu: planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan

reflection (refleksi) (Arikunto,2008: 16). Penjabarannya sebagai berikut:

1) Perencanaan (Planning)

Rencana (planning) adalah bagian awal yang harus dilakukan.

Kegiatan yang dilakukan adalah:

14

a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan metode Make-A

Match dan media puzzle.

b) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saat

proses pembelajaran berlangsung dengan metode Make-A Match dan

media puzzle.

c) Mempersiapkan lembar pengamatan guru untuk mengetahui kondisi

guru dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode

Make-A Match dan media puzzle.

d) Mempersiapkan lembar pengamatan pembelajaran untuk penilaian

perhatian siswa.

e) Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran menggunakan metode

Make-A Match dan media puzzle.

f) Menyusun tes formatif untuk siswa.

g) Target yang diharapkan dalam penetapan metode Make-A Match dan

media puzzle ini keberhasilan pembelajaran minimal memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

2) Action (Tindakan)

Tahap tindakan merupakan pelaksanaan yang telah dibuat yang

berupa penerapan pembelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran

yang tertulis pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan tahap

pembelajaran. Kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan, yaitu

15

kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. Dan pada RPP bagian

inti meliputi elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi.

3) Observation (Pengamatan)

Pada tahap ini segala aktivitas siswa dalam proses pembelajaran

diamati, dicatat dan dinilai, kemudian dianalisis untuk dijadikan umpan

balik. Pengamatan tersebut meliputi keaktifan dan inisiatif siswa selama

kegiatan pembelajaran. Pantauan guru saat proses pembelajaran

berlangsung, kondisi siswa mampu menyerap konsentrasi secara

maksimal atau tidak.

4) Reflection (Refleksi)

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang telah dilakukan. Dalam hal ini dilakukan analisis data berupa:

a) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran

b) Evaluasi hasil observasi

c) Analisi hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I dan

siklus II.

Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah

dilaksanakan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki

kinerja guru pada tahap selanjutnya yaitu pada siklus II dan seterusnya.

16

H. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian tindakan

ini adalah:

1. Lembar observasi

Lembar observasi meliputi lembar observasi guru dalam pelaksanaan

pembelajaran IPS dengan merepkan metode Make-A Match dan media

puzzle. Lembar pengamatan ini disusun untuk mengetahui tentang penerapan

metode pembelajaran Make-A Match dan media puzzle pada siswa kelas III

MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

2. Soal tes

Lembar soal diberikan kepada siswa untuk mengetahui hasil belajar IPS

siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan dengan menerapkan metode

Make-A Match pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren Kecamatan

Tengaran Kabupaten Semarang.

I. Pengumpulan Data

Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data

digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan

menguji hipotesis. Dalam pengumpulan data penelitian ini cara mengumpulkan

data adalah sebagai berikut :

1. Pengamatan

Observasi (pengamatan) adalah kegiatan pengamatan atau pengambilan

data untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran

17

(Arikunto, 2008: 127). Dalam setiap siklus guru melakukan pengamatan

kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana perhatian, aktivitas, dan hasil

belajar terhadap materi Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan.

2. Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan yang diberikan kepada seseorang

dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang dijadikan

penetapan skor angk (Kusumah dan Dwitagama, 2010:78). Tes yang

digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tes tertulis.

J. Analisis

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisis data

dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya

berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format pengamatan

lainnya. Analisis refleksi dilakukan peneliti bersama guru kelas III MI Miftahul

Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, sebagai pijakan untuk

menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa

kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan

analisis deskriptif. Analisis deskriptif yang digunakan berupa presentase sebagai

berikut :

1. Menghitung rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut:

M

Keterangan :

M = Nilai rata-rata

18

∑x = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa (Djamarah, 2005: 302)

2. Menghitung presentasi ketuntasan belajar siswa dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan :

P = Presentasi

F = Frekuensi

N = Jumlah Siswa (Djamarah, 2005: 264-265).

K. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah para pembaca penulis menguraikan sistematika

penulisan sebagai berikut :

BAB I : Berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis

tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan

penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Berisi kajian pustaka yang mencakup : hasil belajar siswa

meliputi definisi belajar, faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar dan ciri-ciri belajar.

Pembelajaran IPS di SD/MI. Make-A Match meliputi

definisi Make-A Match, cara membuat dan kegunaan

Make-A Match, kelebihan dan kekurangan Make-A

Match, aplikasi Make-A Match dalam pembelajaran.

19

Pekerjaan, jenis-jenis pekerjaan, arti pentingnya bekerja.

Media pembelajaran meliputi definisi media

pembelajaran, fungsi dan peranan media pembelajaran,

tujuan dan manfaat media pembelajaran, pertimbangan

pemilihan media. Puzzle.

BAB III : Berisi Pelaksanaan Penelitian mencakup Subjek

penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi

pelaksanaan siklus II dan deskripsi pelaksanaan siklus

III.

BAB IV : Berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan, mencakup :

deskripsi paparan persiklus meliputi deskripsi paparan

siklus I, deskripsi paparan siklus II, deskripsi paparan

siklus III dan pembahasan.

BAB V : Penutup mencakup : kesimpulan dan saran yang

selanjutnya akan bermanfaat bagi perkembangan teori

maupun praktek bidang yang diteliti.

20

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hasil belajar Mata Pelajaran IPS

a. Belajar

1) Pengertian Belajar

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dalam lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik (Djamarah, 2002:

141). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan

unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap

jenis dan jenjang pendidikan (Muhibin, 2003: 63). Belajar adalah

suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.

Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan dan

sebagainya) oleh usaha, perolehan (KBBI, 2011: 166).

Dalam kegiatan proses belajar, hasil merupakan nilai dari

suatu pembelajaran yang menjadi acuan atau tolok ukur tentang

pemahaman siswa terhadap suatu materi. Dengan nilai pula

21

seorang guru dapat menentukan keberhasilan atau kemunduran

suatu pembelajaran.

Hasil belajar adalah suatu perubahan-perubahan yang

terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif,

afektif dan psikomotorik (Susanto,2013: 5).

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah perubahan taraf kemampuan yang telah

dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam

waktu tertentu baik berupa perubahan kognitif, afektif, dan

psikomotorik kemudian akan diukur dan dinilai kemudian

diwujudkan dalam angka atau pernyataan serta merubah perilaku

secara keseluruhan dalam interaksi anatara individu dengan

lingkungan dari hasil pengalamannya sendiri.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Prestasi belajar seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,

secara global diklasifikasikan menjadi tiga faktor yaitu; faktor

internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar.

1) Faktor internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua

aspek, yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis.

a) Aspek Fisiologis

22

Faktor fisiologi yaitu faktor yang berhubungan dengan

kondisi fisik/ jasmaniah dan fungsi panca indera. Panca indra

yang sangat mempengaruhi belajar antara lain indra penglihat

(mata), indra pendengar (telinga). Oleh karena itu maka panca

indera harus senantiasa dijaga agar terlindungi dari bahaya

yang dapat mengakibatkan terganggunya fungsi tersebut.

b) Aspek Psikologis

Faktor psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas

dan kualitas perolehan pembelajaran siswa antara lain :

tingkat kecerdasan/ intelegensi siswa, sikap siswa, bakat

siswa, minat siswa, motivasi siswa.

2) Faktor Eksternal

Faktor- faktor eksternal yang memengaruhi belajar dapat

digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan

sosial dan faktor lingkungan nonsosial (Muhibin Syah,2003:

138).

a) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf

administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

semangat belajar seorang siswa. Para guru selalu

menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan

memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya

23

dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi,

dapat menjadi daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar

siswa.

Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa

adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman

sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi

masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan

anak-anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi

aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan

menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau

berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar yang kebetulan

belum dimilikinya.

Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi

kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga siswa itu

sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga,

ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak rumah),

semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk

terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.

b) Lingkungan Nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah

gedung sekolah dan letaknya, keadaan cuaca dan waktu

24

belajar yang digunakan siswa. Faktor faktor ini dipandang

turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

c. Ciri-ciri belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

Menurut Dimyati dkk (2002:8) sebagai tindakan, maka belajar hanya

dialami oleh siswa sendiri adapun ciri-ciri belajar yaitu :

1) Siswa yang bertindak belajar atau pembelajar.

2) Memperoleh hasil belajar dan pengalaman hidup.

3) Belajar bisa dilakukan diberbagai tempat

4) Belajar dapat dilakukan sepanjang hayat

5) Dapat memecahkan masalah

6) Dapat mempertinggi martabat pribadi.

d. Tujuan Hasil Belajar

Tujuan hasil belajar (Hamalik, 2003: 160-161) adalah sebagai

berikut:

1) Memberi informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya

mencapai tujuan-tujuan belajar melalui berb agai kegiatan belajar.

Informasi yang didapat dari hasil belajar menunjukkan adanya

suatu perubahan yang mengalami kemajuan atau kemunduran.

2) Memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina

kegiatan-kegiatan belajar yang lebih lanjut. Informasi hasil

belajar dipertimbangkan baik dari segi kelebihan dan kelemahan,

25

yang dijaikan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan belajar

selanjutnya.

3) Memberikan informasi tentang kemampuan siswa, menetapkan

kesulitan-kesulitannya dan menyarankan kegiatan remidial

(perbaikan). Hasil belajar yang menunjukkan adanya siswa yang

belum tuntas belajar supaya mengikuti program perbaikkan.

4) Memberikan informasi sebagai dasar untuk mendorong motivasi

belajar siswa dengan cara mengenal kemajuan sendiri dan

merangsangnya untuk melakukan perbaikan. Informasi ini

berguna untuk menyadarkan siswa untuk memperbaiki diri tanpa

adannya paksaan dari pihak luar.

5) Memberi informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa,

sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga

masyarakat dan pribadi yang berkualitas. Informasi ini ditujukan

untuk manfaat jangka panjang demi kualitas kehidupan siswa

yang lebih baik.

6) Memberikan informasi yang tepat untuk membimbing siswa

memilih sekolah, atau jabatan yang sesuai dengan kecakapan, mi

nat dan bakatnya. Informasi ini sangat penting dalam mengambil

keputusan dalam menentukan masa depan.

26

2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari apa

yang ada di dunia pendidikan dasar dan lanjutan Amerika Serikat

dinamakan social studies. Dengan demikian sesuai isinya IPS bisa

diartikan sebagai penelaahan masyarakat (Daljoeni, 1981:6).

Dalam buku Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Teori,

Aplikasi dan Evaluasi (Rasimin, 2012 : 56) diperoleh pendapat

bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu bidang kajian ilmu

pengetahuan yang dilakukan secara terpadu dan merupakan hasil dari

penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi dari disiplin ilmu-

ilmu sosial yang di organisasikan dari konsep-konsep dan

ketrampilan-ketrampilan sejarah, geografi, sosiologi, antropologi,

dan ekonomi bahkan disiplin ilmu humaniora, pendidikan dan agama

(Puskur, 2001: 9).

Dari berbagai pengertian diatas dapat diartikan bahwa IPS

merupakan ilmu yang mempelajari tentang bermasyarakat dan

ketrampilan untuk menunjang kehidupan yang nyata sehingga dapat

bersosialisasi dengan siapapun. IPS merupakan pengetahuan

mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat.

27

b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu PengetahuanSosial selain mempunyai tujuan membentuk

warga negara yang baik, dengan memiliki kemampuan untuk

menyesuaiakan diri dengan lingkungan kehidupan masyarakat, juga

memiliki fungsi aplikatif (Rasimin, 2012: 40).

c. Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial

Fungsi ilmu pengetahuan sosial (Rasimin,2012 :40-41) yaitu:

1) Membina siswa menjadi warga negara yang baik yang memiliki

pengetahuan ketrampilan dan kepedulian sosial yang berguna

bagi dirinya sendiri serta serta bagi masyarakat dan negara.

2) Membina siswa menjadi warga negara yang baik dan memiliki

pengetahuan, ketrampilan dan kepedulian sosial, hendaknya

harus disesuaikan dengan tata nilai moral yang berlaku di

masyarakat.

3) Untuk mewariskan nilai moral dalam masyarakat agar dapat

menjunjung tinggi kemuliaan harkat dan derajat manusia.

Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, nilai moral

siswa sebagai peserta didik dapat dilihat dari perilaku

kesehariannya. Siswa berbuat jujur dan menghargai sesama

temannya, yang dibarengi dengan pemahaman. Kesadaran

terhadap hal itu dapat menanamkan nilai moral dalam dirinya.

28

d. Hakekat Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) disekolah dasar, pada hakikatnya

harus memperhatikan kebutuhan peserta didik yang rata-rata masih

berusia 6-12 tahun dalam kelompok usia ini, anak berada dalam

tahap perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada

tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam

keseluruhan yang utuh, dan mengangggap tahun yang akan datang

sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah

kondisi sekarang yang sesuai dengan kenyataan hidup yang

dialaminya yang bersifat kongkrit, dan bukan masa depan yang

belum bisa dipahami dalam kehidupan nyata yang bersifat abstrak.

Hal demikian sangat bertolak belakang dengan sifat dari materi

ilmu pengetahuan sosial yang penuh dengan pesan-pesan yang

bersifat abstrak. Sebagaimana konsep-konsep, seperti waktu,

perubahan, kesinambungan, arah mata angin, lingkungan, ritual,

akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan atau

kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam ilmu

pengetahuan sosial harus dibelajarkan kepada siswa sekolah dasar

(Rasimin, 2012: 59-60).

29

3. Pekerjaan

Jenis-jenis Pekerjaan (Sumber: Buku IPS kelas 3 untuk SD/MI)

a. Pengertian Bekerja

Bekerja adalah usaha seseorang untuk mendapatkan penghasilan.

Tujuan seseorang bekerja selain untuk mendapatkan penghasilan,

memenuhi kebutuhan hidup, yang paling utama yaitu untuk

beribadah kepada Allah. Seperti yang ada dalam ayat dibawah ini:

Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya

serta orang-orang yang beriman akan melihat pekerjaanmu itu, dan

kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Maha Mengetahui

yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa

yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. At-Taubah: 105).

b. Jenis- jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan dibagi menjadi dua, yaaitu pekerjaan yang

menghasilkan barang dan pekerjaan yang menghasilkan jasa.

Pekerjaan yang menghasilkan barang yaitu pekerjaan yang

kegiataannya membuat barang. Sedangkan pekerjaan yang

menghasilkan jasa yaitu pekerjaan yang hasil kerjanya dapat

dirasakan oleh konsumennya.

30

1) Jenis pekerjaan yang menghasilkan barang, di antaranya :

a) Petani

Petani yaitu orang yang bekerja dibidang dibidang

pertanian.

b) Peternak

Peternak adalah kegiatan mengembangbiakkan dan

membudidayakan hewan ternak.

c) Nelayan

Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya

menangkap ikan di laut.

d) Penjahit

Penjahit atau tailor adalah orang yang pekerjaannya

menjahit pakaian.

e) Koki

Koki adalah orang yang pekerjaannya membuat makanan.

2) Jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa, di antaranya :

a) Guru

Guru adalah orang yang pekerjaannya mengajar,

mendidik, dan membimbing siswanya dalam belajar

disekolah.

31

b) Sopir

Sopir adalah orang yang bekerja mengantarkan

penumpang.

c) Dokter

Dokter adalah orang yang bekerja di bidang kesehatan.

d) Polisi

Polisi adalah orang yang bertugas menjaga keamanan dan

ketertiban umum.

e) Pilot

Pilot adalah orang yang bertugas untuk menerbangkan

pesawat terbang.

c. Arti Pentingnya Bekerja dan Semangat Kerja

1) Alasan orang harus bekerja

Banyak alasan orang yang bekerja yaitu untuk menyalurkan

kemampuan yang dimiliki atau sebagai hobi dan juga banyak

pihak atau kalangan yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan

untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan yang paling utama

alasan seseorang bekerja adalah karena Allah yaitu sesorang

bekerja berarti seseorang beribadah kepada Allah serta untuk

mencukupi kebutuhan hidup. Seperti yang tercantum dalam hadis

dibawah ini:

32

Artinya: “Dari Miqdam r.a. berkata: Nabi Muhammad saw.

bersabda: “Tidak seorang pun yang makan lebih baik daripada

makan hasil usahanya sendiri. Sungguh Nabi Daud as. Makan

hasil usahanya.” (HR. Bukhari).

2) Pentingnya semangat dalam bekerja

Semangat Kerja sangat penting saat kita bekerja. Karena

dengan semangat kerja kita akan mendapatkan hasil yang

maksimal dan prestasi yang maksimal pula. Orang yang malas

dan tak bersemangat akan gagal dalam pekerjaannya.

4. Make A Match

a. Pengertian Make A Match

Make-A Match (membuat pasangan) adalah pembelajaran

kooperatif dengan cara mencari pasangan soal/jawaban yang tepat,

siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu akan

mendapat point (Rusman, 2011:223).

Metodeini dikembangkan pertama kali pada 1994 oleh Lorna

Curran, metode Make-A Match saat ini menjadi salah satu metode

33

penting dalam ruang kelas. Tujuan dari strategi ini (Miftakhul Huda,

2014: 251) antara lain :

1) Pendalaman materi

2) Penggalian materi

3) Edutainment.

Tata laksananya cukup mudah, tetapi guru perlu melakukan

beberapa persiapan khusus sebelum menerapkan metode ini. Beberapa

persiapannya antara lain:

1) Membuat beberapa pertanyaan yang sesuai dengan materi yang

dipelajari (jumlahnya tergantung tujuan pembelajaran) kemudian

menulisnya dalam kartu-kartu pertanyaan.

2) Membuat kunci jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah

dibuat dan menulisnya dalam kartu-kartu jawaban. Akan lebih baik

jika kartu pertanyaan dan kartu jawaban berbeda warna.

3) Membuat aturan yang berisi penghargaan bagi siswa yang berhasil

dan sanksi bagi siswa yang gagal (di sini, guru dapat membuat

aturan ini bersama-sama dengan siswa).

4) Menyediakan lembaran untuk mencatat pasangan-pasangan yang

berhasil sekaligus untuk penskoran presentasi .

34

b. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran dengan Metode Make A

Match

Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa

untuk mempelajari materi di rumah.

2) Siswa dibagi kedalam 2 kelompok, misalnya kelompok A dan

kelompok B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

3) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu

jawaban kepada kelompok B.

4) Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harusnmencari

atau mencocokkan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok

lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimum waktu

yang ia berikan kepada mereka.

5) Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari

pasangannya dikelompok B. Jika mereka sudah menemukan

pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan

diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah

dipersiapkan.

6) Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu

sudah habis. Siswa yang belum menemukan pasangan diminta

untuk berkumpul tersendiri.

35

7) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan

siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan

memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.

8) Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan

kecocokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang

memberikan presentasi.

9) Guru memanggil pasangan berikutnya, begitu seterusnya sampai

seluruh pasangan melakukan presentasi (Miftakhul Huda, 2014:

252-253).

c. Kelebihan Metode Make a Match

Kelebihan metode ini antara lain:

1) Dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, baik secara kognitif

maupun fisik

2) Karena ada unsur permainan, metode ini menyenangkan

3) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari

dan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

4) Efektif sebagai sarana melatih keberanian siswa untuk tampil

presentasi

5) Efektif melatih kedisiplinan siswa menghargai waktu belajar.

36

d. Kelemahan Metode Make a Match

Adapun kelemahan metode ini adalah:

1) Jika strategi ini tidak dipersiapkan dengan baik, akan banyak waktu

yang terbuang

2) Pada awal-awal penerapan metode, banyak siswa yang akan malu

berpasangan dengan lawan jenisnya

3) Jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, akan banyak siswa

yang kurang memperhatikan pada saat presentasi pasangan

4) Guru harus hati-hati dan bijaksana saat memberi hukuman pada

siswa yang tidak mendapat pasangan, karena mereka bisa malu

5) Menggunakan metode ini secara terus menerus akan menimbulkan

kebosanan (Miftakhul Huda, 2014: 254).

5. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan

pesan (Brovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang

berfungsi dan dapat digunakan menyampaikan pesan pembelajaran.

Pembelajaran adalah proses komunikasi anatara pembelajar, pengajar

dan bahan ajar. Maka dapat dikatakan bahwa, bentuk komunikasi

tidak akan berjalan tanpa bantuan sarana untuk menyampaikan pesan

(Hujair S, 2013:3).

37

National Education Assiciaton (NEA), mengatakan bahwa media

adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio visual

serta peralatannya. Gagne (1970), mengatakan bahwa media adalah

berbagai jenis komponen atau sumber belajar dalam lingkungan

pembelajar yang dapat merangsang pembelajar untuk belajar. Briggs

(1970), mengatakan media adalah segala wahana atau alat fisik yang

dapat menyajikan pesan serta merangsang pembelajar untuk belajar.

Schramm, mengatakan media adalah teknologi pembawa informasi

atau pesan instruksional. Secara umum dapat dikatakan bahwa media

adalah sarana atau alat bantu yang dapat digunakan dalam proses

pembelajaran.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat

digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk

mempertinggi efektifitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

b. Tujuan dan Manfaat Media Pembelajaran

1) Tujuan Media Pembelajaran

Tujuan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran untuk:

a) Mempermudah proses pembelajaran di kelas

b) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran

c) Menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan tujuan belajar

38

d) Membantu konsentrasi pembelajar dalam proses pembelajaran.

2) Manfaat Media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran baik secara umum maupun khusus

sebagai alat bantu pembelajaran bagi pengajar pembelajar. Jadi

manfaat media pembelajaran adalah :

a) Pengajaran lebih menarik perhatian pembelajar sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya, sehingga dapat

lebih difahami pembelajar, serta memungkinkan pembelajar

menguasai tujuan pengajaran dengan baik.

c) Metode pembelajaran bervariasi, tidak semata-mata hanya

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata lisan pengajar,

pembelajar tidak bosan dan pengajar tidak kehabisan tenaga.

d) Pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab

tidak hanya mendengarkan penjelasan dari pengajar saja, tetapi

juga aktivitas lain yang dilakukan seperti : mengamati,

melakukan, mendemonstrasikan dll (Nana S dkk, 1991:2)

Selain itu, manfaat media pembelajaran bagi pengajar dan

pembelajar yaitu sebagai berikut :

Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, sebagai berikut :

a) Memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

39

b) Menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik

c) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran

d) Membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajian materi

pelajaran

e) Membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar

f) Meningkatkan kualitas pengajaran

g) Memberikan dan meningkatkan variasi belajar

h) Menyajikan inti informasi, pokok-pokok secara sistematis

sehingga memudahkan penyampaian, dan

i) Menciptakan kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan

dan tanpa tekanan.

Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar yaitu:

a. Meningkatkan motivasi belajar pembelajar

b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi pembelajar

c. Memudahkan pembelajar untuk belajar

d. Merangsang pembelajar untuk berfikir dan beranalisis

e. Pembelajaran dalam kondisi dan situasi belajar yang

menyenangkan dan tanpa tekanan

f. Pembelajar dapat memahami materi pembelajaran secara

sistematis yang disajikan (Hujair S, 2013:6)

40

3) Pertimbangan Pemilihan Media

Pertimbangan media yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran menjadi pertimbangan utama, karena media yang dipilih

harus sesuai dengan :

a) Tujuan pengajaran

b) Bahan pelajaran

c) Metode mengajar

d) Tersedia alat yang dibutuhkan

e) Pribadi pengajar

f) Kondisi siswa, minat dan kemampuan pembelajar

g) Situasi pengajaran yang sedang berlangsung.

Keterkaitan antara media pembelajaran dengan tujuan

pembelajaran, materi, metode dan kondisi belajar harus menjadi

perhatian dan pertimbangan pengajar dalam memilih dan

menggunakan media dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga

media yang digunakan lebih efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Media pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri, tetapi

terkait dan atau memiliki hubungan secara timbal balik dengan empat

aspek tersebut (Hujair S 2013:7). Dengan demikian, alat-alat, sarana

atau media pembelajaran yang digunakan harus disesuaikan dengan

empat aspek tersebut, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran

secara efektif dan efisien.

41

4) Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran

dengan :

a) Menghadirkan objek sebenarnya

b) Membuat duplikasi dari objek yang sebenarnya

c) Membuat konsep abstrak ke konsep kongkret

d) Memberi kesamaan persepsi

e) Mengatasi hambatan waktu, tempat, jumlah dan jarak

f) Menyajikan ulang informasi secara konsisten

g) Memberi suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan,

santai dan menarik, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

6. Puzzle

a. Pengertian Puzzle

Puzzle adalah permainan terdiri atas kepingan-kepingan dari satu

gambar tertentu yang dapat melatih yang kreativitas, keteraturan, dan

tingkat konsentrasi. Permainan puzzle dapat dilakukan oleh anak-anak

hingga anak belasan tahun, tetapi tentu saja tingkat kesulitannya harus

disesuaikan dengan usia anak yang memainkannya. Permainan puzzle

anak akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun gambar.

Pada tahap awal mengenal puzzle, mereka mungkin mencoba untuk

menyusun gambar puzzle dengan cara mencoba memasang-

masangkan bagian-bagian puzzle tanpa petunjuk. Permainan puzzle

42

dengan sedikit arahan dan contoh, maka anak sudah dapat

mengembangkan kemampuan kognitifnya dengan cara mencoba

menyesuaikan bentuk, menyesuaikan warna, atau logika

(Soebachman, 2012:48) dalam Bratadiangga, 2017.

Puzzle adalah permainan menyusun dan mencocokan bentuk dan

tempatnya sesuai dengan gambar yang sebenarnya. Disimpulkan

bahwa permainan puzzle adalah permainan yang dapat merangsang

kemampuan logika matematika anak, yang dimainkan dengan cara

membongkar pasang kepingan puzzle berdasarkan pasangannya

(Yuliyanti, 2008:42).

b. Jenis Potongan Puzzle

Puzzle terdiri dari kepingan-kepingan. Kegiatan membongkar

dan menyusun kembali kepingan puzzle menjadi bentuk yang utuh

bertujuan melatih koordinasi mata, tangan dan pikiran anak dalam

menyusun kepingan puzzle yang terdiri dari berbagai bentuk yang

berbeda dengan cara mencocokkan potongan gambar satu dengan

lainnya, sehingga membentuk satu gambar yang utuh dan baik.

Puzzle merupakan permainan yang membutuhkan kesabaran dan

ketekunan anak dalam merangkainya. Anak terbiasa dalam

permainan puzzle, lambat laun mental anak juga akan terbiasa untuk

bersikap tenang, tekun, dan sabar dalam menyelesaikan sesuatu.

43

Beberapa jenis potongan puzzle menurut Departemen

Pendidikan Nasional (2003: 45-46) dalam Bratadiangga, 2017,

diantaranya:

1) Puzzle model potongan melengkung

2) Puzzle model potongan geometris

3) Puzzle model potongan modul

4) Puzzle model potongan menurut bagian

5) Puzzle model potongan lurus

Jumlah dan jenis potongan puzzle harus disesuaikan dengan

kelompok umur dan kemampuan kecerdasan anak, mulai dari jumlah

2 keping, 3 keping, 6 keping, 9 keping dan seterusnya.

c. Manfaat Media Puzzle

Manfaat permainan puzzle menurut Yulianty (2008:43) adalah:

1) Mengasah otak, kecerdasan otak anak akan terlatih karena

permainan puzzle yang melatih sel-sel otak untuk memecahkan

masalah.

2) Melatih koordinasi mata dan tangan, permainan puzzle melatih

koordinasi tangan dan mata anak. Hal itu dikarenakan anak harus

mencocokan keping-keping puzzle dan menyusunnya menjadi

satu gambar utuh.

3) Melatih membaca, membantu mengenal bentuk dan langkah

penting menuju pengembangan keterampilan membaca.

44

4) Melatih nalar, permainan puzzle dalam bentuk manusia akan

melatih nalar anak-anak karena anaak-anak akan menyimpulkan

dimana letak kepala, tangan, kaki, dan lain-lain sesuai dengan

logika.

5) Melatih kesabaran. Aktivitas permainan puzzle, kesabaran akan

terlatih karena saat bermain puzzle di butuhkan kesabaran dalam

menyelesaikan permasalahan.

6) Memberikan pengetahuan, permainan puzzle memberikan

pengetahuan kepada anak-anak untuk mengenal warna dan

bentuk. Anak juga akan belajar konsep dasar binatang, alam

sekitar, jenis-jenis benda, anatomi tubuh manusia, dan lain-lain.

d. Cara Memainkan Puzzle

Permainan tidak hanya membuat anak menikmati permainan tapi

juga dituntut agar membuat anak untuk teliti dan tekun ketika

mengerjakan permainan tersebut. Kegiatan yang aktif dan

menyenangkan juga meningkatkan aktifitas sel otaknya dan juga

merupakan masukan-masukkan pengamatan atau ingatan yang

selanjutnya akan menyuburkan proses pembelajaran dan

menggunakan semua panca indranya secara aktif. Cara memainkan

puzzle pun tidak sulit. Menurut Yulianti (2008: 43) dalam

Bratadiangga, 2017 langkah-kangkah memainkan permainan puzzle

adalah sebagai berikut:

45

1) Lepaskan kepingan puzzle dari papannya

2) Acak kepingan puzzle tersebut

3) Mintalah anak untuk memasangkannya kembali

4) Berikan tantangan pada anak untuk melakukannya dengan cepat,

biasanya dengan hitungan angka 1 sampai 10 atau stopwatch dll.

7. Hubungan Antara Hasil Belajar IPS dengan Metode Make-A Match

dan Media Puzzle

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan salah satu mata pelajaran

yang terdapat dan diberikan di sekolah dari Sekolah Dasar (SD)/

Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Sekolah Menengah Atas. Ilmu

Pengetahuan Sosial membahas kehidupan sosial dengan segala aspek dan

permasalahannya. Dalam buku Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Teori, Aplikasi dan Evaluasi (Rasimin, 2012 : 56).

Di tingkat sekolah dasar ilmu pengetahuan diberikan dalam satu

bidang studi saja. Karena melihat dari tingkat pemahaman dan

kecerdasan peserta didik, oleh karena itu kajian ilmu pengetahuan sosial

ditingkat dasar disederhanakan. Di sekolah dasar mata pelajaran Ilmu

Pendidikan Sosial memuat materi sosiologi, ekonomi, sejarah dan

geografi. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial siswa

diarahkan untuk menjadi warga negara indonesia (WNI) yang

demokratis dan bertanggungjawab, serta warga dunia yang cinta damai

(Rasimin, 2012: 33).

46

Penggunaan metode pembelajaran dan media yang menarik dapat

memotivasi siswa agar senang dalam belajar IPS sehungga siswa

mempunyai semangat belajar tinggi dengan hasil yang maksimal.

Penerapan metode Make-A Match (membuat pasangan) adalah

pembelajaran kooperatif cara untuk mencari pasangan soal/jawaban yang

tepat, siswa yang sudah menemukan pasangannya sebelum batas waktu

akan mendapat point (Rusman, 2011:223).

Selain metode pembelajaran, media pembelajaran mempunyai

peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media puzzle

menjadikan siswa tidak jenuh saat proses pembelajaran karena dalam

puzzle terdapat unsur yang dapat melatih pemikiran siswa untuk

menemukan suatu gambar yang telah teracak untuk dirancang menjadi

gambar utuh. Dan media puzzle ini didalamnya mengandung unsur

permainan, sehingga anak senang dalam pembelajaran IPS tersebut.

B. Kajian Pustaka

1. Dari penelitian Nur Wahid Setiawan dengan judul Peningkatan Hasil

Belajar Matematika Materi Bangun Datar Melalui Metode Make A

Match Berbantu Media Gambar Pada Siswa Kelas IV MI Gubug Cepogo

Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilatarbelakangi hasil belajar

yang diperoleh siswa kelas IV MI Gubug Cepogo Tahun 2016/2017

pada pelajaran Matematika materi bangun datar masih rendah rata-rata

kelas hanya mencapai 60,7 sedangkan KKM yang ditetapkan sekolah

47

yaitu 65. Hal ini karena dalam menyampaikan pelajaran matematika,

guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang

melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Penggunaan

metode Make a Match dapat dijadikan alternatif metode pembelajaran

dalam membelajarkan Matematika. Metode ini mengarahkan

pemahaman siswa pada pembelajaran aktif yang melibatkan siswa

secara aktif dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih mampu

memahami materi, dan belajar Matematikamenjadi lebih menyenangkan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas melalui metode

Make a Match yang berbantu media gambar. Setiap siklus terdiri dari

empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan hasil

belajar bangun datar pada siswa kelas IV MI Gubug Cepogo dengan

jumlah 14 siswa. Pada siklus I siswa yang tuntas sesuai KKM sebanyak

8 siswa atau 57,14% dan yang belum tuntas 6 siswa atau 42,85% dengan

rata-rata kelas 68,57, siklus II yang tuntas sebanyak 14 siswa atau 100%

dan rata-rata kelasnya 90. Dengan melihat hasil kedua siklus di atas

dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode Make a Match

dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika

materi bangun datar.

2. Dari penelitian Arihatul Laili dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Ipa

Materi Rangka Manusiadengan Metode Puzzle Pada Siswa Kelas IV

48

semester I MI Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini di latarbelakangi

oleh kenyataan bahwa hasil belajar siswa kelas IV MI Miftahul Huda

Lopait dalam pembelajaran IPA materi Rangka Manusia masih rendah.

Hal ini ditunjukkan oleh data persentase siswa yang belum tuntas atau

belum mencapai nilai KKM pada hasil belajar prasiklus sebanyak 57,69

% atau 15 siswa dari 26 siswa.Permasalahan dalam Pembelajaran IPA

yang disampaikan secara monoton dengan menggunakan strategi yang

tidak sesuai dengan materi pelajaran, serta keterbatatasan alat peraga

mengakibatkan kurangnya motivasi dan minat belajar siswa, sehingga

hasil belajar yang didapatkan tidak mencapai nilai KKM. Dunia anak

adalah dunia untuk bermain dan belajar. Anak akan lebih mudah

menangkap ilmu jika diberikan lewat permainan. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan metode permainan puzzle sebagai alternatif yang

digunakan dalam pembelajaran IPA materi rangka manusia. Karena

puzzle merupakan salah satu jenis permainan yang bersifat edukatif yang

dapat meningkatkan keterampilan kognitif, meningkatkan keterampilan

motorik halus, melatih nalar dan daya ingat, melatih kesabaran,

menambah pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan sosial

anak.Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subyek

penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 26 siswa, yang

terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan. Penelitian

49

dilaksanakan dalam 2 siklus yang setiap siklusnya terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Data diambil dari

nilai akhir siswa, dokumentasi, observasi dengan mengamati perilaku

siswa dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dikatakan

bahwa penggunaan metode puzzle dapat meningkatkan hasil belajar IPA

materi rangka manusia pada siswa kelas IV MI Miftahul Huda Lopait

KecamatanTuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

Bukti adanya peningkatan hasil belajar IPA adalah persentase hasil

belajar dari siklus I ke siklus II sebanyak 19,23%. Pada siklus I siswa

yang tuntas 18 siswa atau 69,23% dan siswa yang belum tuntas 8 siswa

atau 30,76% dengan rata-rata 69,53. Pada siklus II siswa yang tuntas 23

siswa atau 88,46% dan siswa yang belum tuntas 3 siswa atau 11,53%

dengan rata-rata 79,53% dari 26 siswa.

3. Dari penelitian Muhammad Cholilur Rohman dengan judul Peningkatan

Hasil Belajar Matematika Materi Sifat-Sifat Bangun Datar Melalui

Strategi Make A Match Pada Siswa Kelas III MI Ma’arif Gedangan Kec.

Tuntang Kab. Semarang tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini

merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi

sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pertanyaan utama yang akan

dijawab melalui penelitian ini adalah apakah strategi pembelajaran

Make A Match dapat meningkatakan hasil belajar Matematika materi

50

sifat-sifat bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan

Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran 2015/2016? Untuk menjawab

pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan penelitian

tindakan kelas (action research) sebanyak dua siklus.Penelitian tindakan

kelas dilaksanakan melaui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Tiap

siklusnya ada empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan refleksi. Adapun metode pengumpulan data yang

digunakan meliputi observasi, test, dan dokumentasi. Hasil yang

diperoleh dalam penelitian ini adalah terjadi peningkatan hasil belajar

siswa untuk mata pelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar

kelas III tahun 2016. Melalui startegi pembelajaran make a match ada

peningkatan hasil belajar, hal inidapat dilihat kondisi awal yaitu nilai

rata-rata hasil belajar siswa 63 atau 55% siswa yang tuntas belajar,pada

siklus I meningkat menjadi 68 atau 83% dan meningkat lagi pada

siklus II menjadi 73 atau 100% siswa tuntas. Berdasarkan hasil belajar

tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui strategi pembelajaran make a

match dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat-sifat

bangun datar pada siswa kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.

51

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Duren

1. Profil Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum Duren

a. Nama Madrasah : Miftahul Ulum Duren

b. NIS/NPSN : 111233220010/ 60712882

c. NISS : 111233220148

d. Akreditasi Madrasah : B

e. Alamat Lengkap Madrasah : Jln Masjid Besar, Miri Desa Duren

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

f. Nama Kepala Sekolah : Muhammad Toha, S.Pd.I

g. No Telp/Hp : 08564040154

h. Kepemilikan Tanah : Milik Sendiri

i. Luas Bangunan : 974 m2

2. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

Terwujudnya MI Miftahul Ulum sebagai pilihan masyarakat yang

mencerdaskan anak bangsa dengan didasari iman dan taqwa.

b. Misi

1) Mengembangkan pembelajaran sesuai dengan perkembangan zaman.

2) Menumbuhkan semangat berprestasi pada seluruh warga Madrasah.

52

3) Mendidiik anak berkepribadian Islami dan berwawasan Global.

4) Menjalin kerjasama yang baik antar warga Madrasah dan

Lingkungan.

c. Tujuan

Secara umum tujuan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum

adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak

mulia, terampil, mandiri dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Bertolak dari tujuan umum pendidikan dasar tersebut, Madrasah

Ibtidaiyah Miftahul Ulum mempunyai tujuan umum sebagai berikut :

1) Dapat membaca AL-Qur’an dengan baik

2) Sholat lima waktu dengan baik

3) Melaksanakan hukum-hukum islam

4) Mempersiapkan peserta didik untuk untuk melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

5) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga pendidikan lain.

Secara khusus tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Ulum

adalah Mempersiapkan Generasi Islam yang berkualitas dalam iman,

ilmu dan akhlaq.

3. Keadaan Siswa

Jumlah siswa MI Miftahul Ulum Duren 92 siswa dengan jumlah siswi 48

orang dan jumlah siswa 44 orang pada tahun 2018.

53

Tabel 3.1

Data Jumlah Siswa MI Miftahul Ulum Duren Tahun Ajaran 2017/2018

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah L P

1 I 5 8 13

2 II 10 13 23

3 III 6 9 15

4 IV 13 3 16

5 V 4 12 16

6 VI 5 4 9

Jumlah 44 48 92

B. Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Subyek penelitian yang diambil dalam penelitian kelas ini adalah siswa

kelas III Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum Duren tahun ajaran

2017/2018. Data responden ini berjumlah 15 siswa, 7 laki-laki dan 8

perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subyek penelitian adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.2

Data Responden Siswa Kelas III MI Miftahul Ulum Duren Tahun Ajaran

2017/2018

No Nama Keterangan

Laki-laki Perempuan

1 Atar Narendra L

2 Dewi Irmawati P

3 Elsa Ayunda P P

4 Lisa Dian M P

5 M.Alvin Al-Ayubi L

6 M.Imam Reza L

54

7 M.Khazis Indra S L

8 M.Faza Kurnia H L

9 M.Rofimgudin L

10 Najmatul Laily F P

11 Silvia Rahmawati P

12 Siti Septiana A P

13 Rifka Dwi F P

14 Zaldo Diki K L

15 Habibah Aulia A P

2. Waktu penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan kurang lebih selama satu

bulan mulai Senin, 5 Maret 2018 hingga Selasa, 20 Maret 2018. Penelitian

dilakukan pada siswa kelas III MI Miftahul Ulum Duren, Kecamatan

Tengaran, Kabupaten Semarang yang berjumlah 15 siswa. Penelitian

tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari

tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus

1. Siklus I

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus 1 dilaksanakan pada

Senin, 05 Maret 2018. Target yang ingin dicapai adalah siswa mampu

mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Kriteria Ketuntasan

Minimal ini merupakan kesepakatan bersama dari persatuan guru kelas III

MI Miftahul Ulum Duren, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang.

Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus I ini dilakukan 4

55

(empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi

tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi

(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai

berikut :

a. Tahap Perencanaan/Planning antara lain:

1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu jenis

pekerjaan

2) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan

belajar mengajar.

3) Merancang soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan

siswa.

4) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk

guru guna mengetahui perubahan dan perkembangan.

5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna

mengetahui perubahan dan pengembangan.

6) Menggunakan media pembelajaran yaitu puzzle yang berkaitan

materi pekerjaan

b. Tahap Implementasi Tindakan/Acting

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai pengamat dan guru sebagai

pengajar. Penerapan tindakan mengacu pada konsep pembelajaran di

kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah

didesain. Adapun kegiatan dalam siklus I ini adalah sebagai berikut :

56

1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar

c. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman

kalian yang tidak berangkat hari ini?”

d. Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam

menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang

tahu hari ini kita akan belajar tentang apa?”

e. Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi

yang akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan

dipelajari dan bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”

f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti (60 menit), antara lain:

Eksplorasi

a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mendefinisikan pengertian pekerjaan yang siswa ketahui.

b) Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan.

c) Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan.

Misal: Apakah pekerjaan Orang tua kalian?

Elaborasi

a) Guru menjelaskan tujuan bekerja dan jenis-jenis pekerjaan.

b) Guru memberikan pertanyaan mengenai tujuan bekerja.

57

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan

jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya.

d) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk

menjawab. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab

guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab.

e) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A

dan B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

f) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan

kartu jawaban kepada kelompok B.

g) Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan

kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi

dengan waktu.

h) Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu

pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika

sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta

mereka melaporkan diri kepadanya.

i) Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan. Jika

waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan

diminta untuk berkumpul sendiri.

58

j) Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan

meminta setiap kelompok untuk menyusunnya. Setelah

tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah disusun.

Konfirmasi

a) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain

dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan

memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.

b) Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle

yang telah disusun.

3) Kegiatan Akhir (5 menit) antara lain:

a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari

ini.

b) Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan

tugas dengan benar.

c) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa

dalam menerima materi.

d) Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan

datang.

e) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk

pulang.

f) Guru mengucap salam

59

c. Tahap Pengamatan/Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :

1) Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati partisipasi

peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.

2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati

aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

d. Tahap Refleksi/Reflekting

Setelah melakukan pembelajaran pada siklus 1 dan menganalisis

hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Ternyata dari 15 siswa,

banyak siswa yang belum mencapai KKM materi yang telah

disampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

1) Metode pembelajaran Make-A Match terlalu baru untuk siswa.

2) Siswa tidak fokus pada materi yang diajarkan.

3) Persiapan yang kurang matang dalam mempersiapkan metode

pembelajaran Make-A Match.

Pada siklus 1 masih menganggap proses pembelajaran sama yang

dilakukan oleh guru kelas III yang hanya menggunakan metode ceramah.

Disini guru harus bisa menggunakan teknik pembelajaran yang baru agar

siswa memperhatikan dan fokus dalam pembelajaran serta hasil belajar

meningkat.

60

2. Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 13

Maret 2018 selama kurang lebih 2 jam mata pelajaran 2 x 35 menit. Pada

siklus II ini peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran meliputi RPP,

lembar soal, lembar observasi dan menambah materi pembelajaran.

Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus II ini dilakukan 4

(empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi

tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi

(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai

berikut :

a. Tahap Perencanaan/ Planning

Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini, peneliti berupaya

meningkatkan keaktifan dan perhatian serta prestasi siswa dalam

pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini masih sama yaitu

Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa, perencanaan dalam siklus II ini

sebagai berikut :

1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi

pada siklus I.

2) Menentukan sub pokok bahasan.

3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan

belajar mengajar.

4) Mempersiapkan metode Make-A Match dengan baik.

61

5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa dan merancang tes

formatif untuk mengetahui kemampuan siswa. Merancang lembar

observasi untuk mengetahui perubahan dan perkembangan siswa

dalam menerima pembelajaran.

b. Tahap Implementasi Tindakan/ Acting

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah

didesain. Adapun kegiatan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan awal (5 menit) antara lain :

a) Guru mengucapkan salam

b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar

c) Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman

kalian yang tidak berangkat hari ini?”

d) Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam

menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang

tahu hari ini kita akan belajar tentang apa?”

e) Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi

yang akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan

dipelajari dan bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”

f) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

62

2) Kegiatan Inti (60 menit) antara lain :

Eksplorasi

a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mendefinisikan pengertian pekerjaan yang siswa ketahui.

b) Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan.

c) Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan.

Misal: Apakah pekerjaan Orang tua kalian?

Elaborasi

a) Guru menjelaskan pengertian bekerja dan jenis-jenis pekerjaan.

b) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan

jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya.

c) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk

menjawab. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab

guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab.

d) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A

dan B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

e) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan

kartu jawaban kepada kelompok B.

f) Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan

kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi

dengan waktu.

63

g) Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu

pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika

sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta

mereka melaporkan diri kepadanya.

h) Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan. Jika

waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan

diminta untuk berkumpul sendiri.

i) Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan

meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.

j) Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah

disusun.

Konfirmasi

d) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain

dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan

memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.

e) Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle

yang telah disusun.

3) Penutup (5 menit)

a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

hari ini.

b) Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan

tugas dengan benar.

64

c) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar

siswa dalam menerima materi.

d) Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan

datang

e) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk

pulang

f) Guru mengucap salam

c. Tahap Pengamatan/ Observing

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :

1) Digunakan lembar observasi untuk mengamati partisipasi peserta

didik pada saat kegiatan pembelajaran.

2) Digunakan lembar observasi oleh peneliti untuk mengamati aktivitas

peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan

pembelajaran berlangsung.

3) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan

metode make a match yang sedang berlangsung.

4) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-

kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta memberikan

saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

5) Guru memberi bimbingan dan pengarahan terhadap siswa yang masih

kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya.

65

d. Tahap Refleksi/ Reflecting

Pada siklus II ini jumlah siswa yang belum mencapai target

KKM sudah berkurang jika dibanding dengan siklus I. Hal ini karena

guru sudah menggunakan metode mak- a match dengan baik, sehingga

siswa banyak yang memperhatikan dengan seksama. Selain itu

bimbingan dan motivasi guru cukup untuk mereka mengerti akan materi

yang akan disajikan melalui metode make a match. Dari hasil tes juga

menunjukkan peningkatan.

3. Siklus III

Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada Selasa, 20 Maret

2018, selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2x35 menit) dan dilaksanakan

sesuai jadwal pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Sehingga tidak menganggu

pembelajaran yang lain.

Adapun kegiatan pelaksanaan tindakan dalam siklus III ini dilakukan 4

(empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi

tindakan (acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi

(reflecting), secara garis besar pelaksanaan dapat dideskripsikan sebagai

berikut :

a. Tahap Perencanaan/ Planning

Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus III ini, peneliti

berupaya meningkatkan keaktifan, perhatian dan prestasi siswa dalam

pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini, yaitu “Arti

66

Pentingnya Bekerja dan Semangat Kerja”. Adapun perencanaan dalam

siklus III ini, sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada

siklus II.

2) Menentukan sub pokok bahasan.

3) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus III, RPP

ini disusun dengan mempertimbangkan hasil pembelajaran pada

siklus II. RPP ini disusun sebelum tindakan dilakukan.

4) Mendiskusikan penerapan metode make a match dengan guru,

peneliti mendiskusikan tata cara pelaksanaan metode make a match

pada siklus III dengan guru, guna mempersiapkan pembelajaran agar

lebih baik dari siklus I dan siklus II.

5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa sebagai tes formatif

untuk mengetahui kemampuan siswa.

6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau mendapatkan

data perubahan dan perkembangan siswa.

7) Merancang lembar observasi untuk guru guna mengetahui perubahan

dan perkembangan.

b. Tahap Implementasi Tindakan/ Acting

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah

didesain. Adapun kegiatan dalam siklus III ini adalah sebagai berikut :

67

1) Kegiatan Awal (5 menit) antara lain :

a) Guru mengucapkan salam

b) Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar

c) Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman

kalian yang tidak berangkat hari ini?”

d) Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam

menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang

tau hari ini kita akan belajar tentang apa?”

e) Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan

materi yang akan dipelajari dengan memberitahu materi yang

akan dipelajari dan bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”

f) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti (60 menit) antara lain :

Eksplorasi

a) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mendefinisikan pengertian pekerjaan yang siswa ketahui.

b) Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan.

c) Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan.

Misal: Apakah pekerjaan Orang tua kalian?

68

Elaborasi

a) Guru menjelaskan pengertian bekerja.

b) Guru menyebutkan jenis-jenis pekerjaan. Guru memberikan

pertanyaan mengenai arti pentingnya bekerja dan semangat kerja.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan

jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya.

d) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk

menjawab. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab

guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab.

e) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A

dan B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

f) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan

kartu jawaban kepada kelompok B.

g) Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan

kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi

dengan waktu.

h) Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu

pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika

sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta

mereka melaporkan diri kepadanya.

69

i) Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah dipersiapkan. Jika

waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan

diminta untuk berkumpul sendiri.

j) Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan

meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.

k) Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah

disusun.

l) Setelah siswa dapat mencari, menyusun mengetahui tentang

pekerjaan, guru bertanya tentang arti pentingnya bekerja dan

semangat kerja

Konfirmasi

a) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi.

b) Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan

memperhatikan dan memberikan tanggapan apakah pasangan itu

cocok atau tidak.

c) Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle

yang telah disusun.

d) Guru meminta siswa menjelaskan pentingnya bekerja dan

semangat kerja.

3) Penutup (5 menit) antara lain :

a) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

hari ini.

70

b) Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan

tugas dengan benar.

c) Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa

dalam menerima materi.

d) Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan

datang.

e) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk

pulang.

f) Guru mengucap salam

c. Tahap Pengamatan/ Observing

Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran be rlangsung, antara lain :

1) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan

siswa dengan lembar pengamatan siswa.

2) Mencatat setiap kegaiatan dan perubahan yang terjadi saat peerapan

metode make a match yang sedang berlangsung.

3) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang

kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru serta

memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran berikutnya.

4) Guru memberi pengarahan terhadap siswa yang kurang maksimal

dalam mengerjakan tugasnya.

71

d. Tahap Refleksi/ Reflecting

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III. Pada

siklus III ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin banyak di

banding siklus II, hal ini karena perlengkapan dan cara pembelajaran

menggunakan make a match yang dilakukan oleh guru sudah semakin

baik, sehingga siswa dapat memperhatikan pelajaran secara maksimal

serta prestasi belajar siswa pun menjadi lebih baik dari siklus II. Untuk

data hasil penelitian yang diperoleh akan dipaparkan pada bab IV yaitu

hasil penelitian dan pembahasan.

72

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Paparan Siklus

Penelitian tindakan kelas yang direncanakan menggunakan 3 siklus,

dengan standar kompetensi memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.

Siklus pertama ke dua dan ketiga menguraikan sub pokok bahasan yang

berbeda yaitu siklus I sub pokok bahasan “Pekerjaan Penghasil Barang”.

Siklus II sub pokok bahasan “Pekerjaan Penghasil Jasa”. Sedangkan siklus III

sub pokok bahasan “Arti Pentingnya Bekerja dan Semangat Kerja” Waktu

pelaksanaan 2x35 menit (2 jam pelajaran) dalam 1 kali pertemuan.

Dalam penelitian ini setiap pembelajaran di gunakan lembar soal dan

lembar observasi untuk mengukur sejauh mana prestasi belajar siswa dan

target KKM yang dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial dengan menerapkan metode make a match dan media

puzzle. Secara rinci, hasil penelitian akan diuraikan sebagai berikut :

1. Pra Siklus

Berdasarkan hasil wawancara nilai hasil belajar IPS siswa masih banyak

yang belum mencapai KKM. Adapun hasil belajar siswa tersebut yaitu :

73

Tabel 4.1

Hasil tes formatif Pra Siklus

No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Sekolah Nasional

1 Atar Narendra 56 ‾ ‾

2 Dewi Irmawati 74 √ ‾

3 Elsa Ayunda Putri 60 ‾ ‾

4 Lisa Dian Maryam 62 ‾ ‾

5 M.Alvin Al-Ayubi 50 ‾ ‾

6 M.Imam Reza 40 ‾ ‾

7 M.Khazis Indra S 68 √ ‾

8 M.Faza Kurnia Haqi 30 ‾ ‾

9 M.Rofingudin 46 ‾ ‾

10 Najmatul Laily Fadila 54 ‾ ‾

11 Silvia Rahmawati 68 √ ‾

12 Siti Septiana Anjani 52 ‾ ‾

13 Rifka Dwi Fajarina 48 ‾ ‾

14 Zaldo Diki K 40 ‾ ‾

15 HabibahAulia A 60 ‾ ‾

Rata-rata 808 53,87

Catatan KKM Sekolah 65, KKM Nasional 75

Tabel 4.2

Rekapitulasi Ketuntasan Pra siklus

KKM Tuntas Tidak Tuntas

KKM Individual 3 siswa

(20%)

12 siswa

(80%)

KKM Nasional 0 siswa

(0%)

15 siswa

(100%)

Nilai Rata-rata 53,84

2. Siklus I

Dalam memberikan penilaian pengamatan terhadap siswa, peneliti

mengacu pada KKM individual adalah standar nilai minimal yang dihitung

berdasarkan norma (guru) yaitu 65 dan KKM nasional adalah sesuai dengan

74

ketentuan pemerintah yaitu 75 untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial.

Adapun dari hasil tes formatif pada siklus I ini, didapatkan hasil

sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :

a. Data hasil belajar siswa siklus I

Tabel 4.3

Hasil tes formatif pada siklus I

No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Sekolah Nasional

1 Atar Narendra 58 ‾ ‾

2 Dewi Irmawati 78 √ √

3 Elsa Ayunda Putri 60 ‾ ‾

4 Lisa Dian Maryam 68 √ ‾

5 M.Alvin Al-Ayubi 52 ‾ ‾

6 M.Imam Reza 48 ‾ ‾

7 M.Khazis Indra S 66 √ ‾

8 M.Faza Kurnia Haqi 30 ‾ ‾

9 M.Rofingudin 40 ‾ ‾

10 Najmatul Laily Fadila 60 ‾ ‾

11 Silvia Rahmawati 70 √ ‾

12 Siti Septiana Anjani 54 ‾ ‾

13 Rifka Dwi Fajarina 58 ‾ ‾

14 Zaldo Diki K 42 ‾ ‾

15 HabibahAulia A 62 ‾ ‾

Rata-rata 846 56,4

Catatan: KKM Sekolah: 65, KKM Nasional: 75

75

Tabel 4.4

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I

KKM Tuntas Tidak Tuntas

KKM Individu 4 siswa

(26,67%)

11 siswa

(73,33%)

KKM Nasional 1 siswa

(6,67%)

14 siswa

(93,33%)

Nilai Rata-rata 56,4

b. Hasil pengamatan Guru dan Siswa Siklus I

1) Hasil pengamatan Guru Siklus I

Tabel 4.5

Hasil Pengamatan Guru Siklus I

No Fase Kompetensi Skor

A B C

1 Pendahuluan Guru mengawali dengan salam dan

menyiapkan peserta didik secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran

Guru memberi motivasi siswa supaya

lebih bersemangat dalam menerima

materi

Guru menggali kemampuan awal

siswa berkenaan dengan materi yang

akan dipelajari dengan memberitahu

materi yang akan dipelajari

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

76

2 Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi dua

kelompok dengan masing-masing

kelompok diberi kartu pertanyaan dan

kartu jawaban tentang materi jenis

pekerjaan penghasil barang serta

menggunakan media puzzle

Guru menjelaskan materi jenis

pekerjaan penghasil barang kemudian

memberikan contoh dalam kehidupan

sehari-hari

Guru menyampaikan peraturan siswa

dalam mencari atau mencocokkan

kartu pertanyaan dan jawaban materi

pekerjaan penghasil barang

menggunakan media puzzle

Guru bertanya jawab dengan siswa

mengenai cakupan materi

menggunakan media puzzle

Guru membimbing siswa secara

berkelompok untuk mencari pasangan

kartu pertanyaan dan jawaban tentang

jenis pekerjaan penghasil barang dan

merangkai potongan puzzle

Guru membantu siswa secara

berkelompok memberikan penjelasan

jenis pekerjaan penghasil barang

dengan bahasanya sendiri

77

3 Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil pembelajaran

Guru memberikan evaluasi seluruh

rangkaian aktivitas pembelajaran

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpendapat tentang

pembelajaran yang diikuti

Guru melakukan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas secara individual maupun

kelompok (melakukan penilaian hasil

belajar)

Guru mengakhiri pelajaran dengan doa

dan ditutup dengan salam

Kategori Baik

Keterangan:

Skor kategori :

A = 3 (Baik)

B = 2 (Cukup)

C = 1 (Kurang)

78

2) Lembar pengamatan Siswa siklus I

Tabel 4.6

Hasil Pengamatan Siswa Siklus I

No Nama Skor Total

Skor

Nilai Predikat

A B C D

1 Atar N 2 2 3 3 10 66 Cukup

2 Dewi I 3 3 4 3 13 86 Sangat Baik

3 Elsa A 2 3 3 2 10 66 Cukup

4 Lisa D 2 3 3 2 10 66 Cukup

5 M.Alvin 2 3 3 2 10 66 Cukup

6 M.Imam R 2 2 3 3 10 66 Cukup

7 M.Khazis 2 3 4 3 12 80 Sangat Baik

8 M.Faza 1 1 2 2 7 46 Kurang

9 M.Rofingudin 2 2 2 3 9 60 Cukup

10 Najmatul L 3 3 3 2 11 73 Baik

11 Silvia R 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

12 Siti Septiani A 2 2 3 3 10 66 Cukup

13 Rifka Dwi F 3 2 2 4 11 73 Baik

14 Zaldo Diki K 2 2 3 2 9 60 Cukup

15 Habibah A 2 2 3 3 10 66 Cukup

Keterangan :

A. Kreatifitas siswa dalam menemukan materi

B. Keaktifan bertanya

C. Keaktifan menemukan pasangan antara soal dan jawaban

D. kerjasama antar kelompok

Nilai 90-100 (A Skor 4 : Sangat Baik)

Nilai 70-89 ( B Skor 3 : Baik)

Nilai 60-69 (C Skor 2 : Cukup)

Nilai 0-59 (D Skor 1 : Kurang)

79

c. Refleksi

Berdasarakan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini,

ternyata banyak siswa yang belum mencapai target KKM baik standar

dari sekolah maupun nasional terlihat dari 15 siswa baru 4 siswa

(26,67%) tuntas dan 11 siswa (73,33%) belum tuntas KKM sekolah

serta dalam KKM Nasional baru terdapat 1 siswa (6,67%) tuntas dan 14

siswa (93,33%) belum tuntas, hal ini disebabkan selain metode

pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang tidak

bersungguh-sungguh belajar dengan metode make a match dan media

puzzle, siswa masih suka bermain-main dengan media pembelajaran

yang ada.

Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa pada siklus I dapat diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena guru

menggunakan metode pembelajaran yang baru. Jadi, guru masih

canggung saat penyajian materi dengan metode Make A Match dan

media Puzzle.

2) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan

standar ketuntasan, hal ini dikarenakan belum paham materi ya ng

disampaikan oleh guru.

3) Guru belum terbiasa menggunakan metode Make A Match dan media

Puzzle sehingga pembelajaran di dalam kelas kurang maksimal.

80

Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil

belajar siswa belum mencapai rata-rata 60. Hal ini harus dijadikan suatu

yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus II.

3. Siklus II

Dari pengamatan yang dilakukan terhadap siswa kelas III MI Miftakhul

Ulum Duren, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran

2017/1018 selama pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh data sebagai

berikut

a. Data hasil belajar siswa

Tabel 4.7

Hasil tes formatif pada siklus II

No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Sekolah Nasional

1 Atar Narendra 62 ‾ ‾

2 Dewi Irmawati 84 √ √

3 Elsa Ayunda Putri 68 √ ‾

4 Lisa Dian Maryam 70 √ ‾

5 M.Alvin Al-Ayubi 64 ‾ ‾

6 M.Imam Reza 52 ‾ ‾

7 M.Khazis Indra S 78 √ √

8 M.Faza Kurnia Haqi 42 ‾ ‾

9 M.Rofingudin 50 ‾ ‾

10 Najmatul Laily Fadila 72 √ ‾

11 Silvia Rahmawati 80 √ √

12 Siti Septiana Anjani 66 √ ‾

13 Rifka Dwi Fajarina 68 √ ‾

14 Zaldo Diki K 60 ‾ ‾

15 HabibahAulia A 76 √ √

Rata-rata 992 66,13

Catatan : KKM Sekolah 65, KKM Nasional 75

81

Tabel 4.8

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II

KKM Tuntas Tidak Tuntas

KKM Individu 9 siswa

(60%)

6 siswa

(40%)

KKM Nasional 4 siswa

(26,67%)

11 siswa

(73,33%)

Nilai Rata-rata 66,13

b. Data hasil Pengamatan Guru dan Siswa siklus II

1) Data hasil pengamatan guru II

Tabel 4.9

Hasil Pengamatan Guru Siklus II

No Fase Kompetensi Skor

A B C

1 Pendahuluan Guru mengawali dengan salam dan

menyiapkan peserta didik secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran

Guru memberi motivasi siswa supaya

lebih bersemangat dalam menerima

materi

Guru menggali kemampuan awal

siswa berkenaan dengan materi yang

akan dipelajari dengan memberitahu

materi yang akan dipelajari

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

82

2 Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi dua

kelompok dengan masing-masing

kelompok diberi kartu pertanyaan dan

kartu jawaban tentang materi jenis

pekerjaan penghasil barang serta

menggunakan media puzzle

Guru menjelaskan materi jenis

pekerjaan penghasil barang kemudian

memberikan contoh dalam kehidupan

sehari-hari

Guru menyampaikan peraturan siswa

dalam mencari atau mencocokkan

kartu pertanyaan dan jawaban materi

pekerjaan penghasil barang

menggunakan media puzzle

Guru bertanya jawab dengan siswa

mengenai cakupan materi

menggunakan media puzzle

Guru membimbing siswa secara

berkelompok untuk mencari pasangan

kartu pertanyaan dan jawaban tentang

jenis pekerjaan penghasil barang dan

merangkai potongan puzzle

Guru membantu siswa secara

berkelompok memberikan penjelasan

jenis pekerjaan penghasil barang

dengan bahasanya sendiri

83

3 Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil pembelajaran

Guru memberikan evaluasi seluruh

rangkaian aktivitas pembelajaran

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpendapat tentang

pembelajaran yang diikuti

Guru melakukan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas secara individual maupun

kelompok (melakukan penilaian hasil

belajar)

Guru mengakhiri pelajaran dengan doa

dan ditutup dengan salam

Kategori Baik

Keterangan:

Skor kategori :

A = 3 (Baik)

B = 2 (Cukup)

C = 1 (Kurang)

84

2) Data hasil pengamatan siswa siklus II

Tabel 4.10

Hasil Pengamatan Siswa Siklus II

No Nama Skor Total

Skor

Nilai Predikat

A B C D

1 Atar N 2 2 4 3 11 73 Baik

2 Dewi I 3 4 4 3 14 93 Sangat Baik

3 Elsa A 2 3 4 3 12 80 Sangat Baik

4 Lisa D 2 3 3 3 11 73 Baik

5 M.Alvin 2 3 3 3 11 73 Baik

6 M.Imam R 2 3 3 3 11 73 Baik

7 M.Khazis 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

8 M.Faza 3 2 2 3 10 66 Cukup

9 M.Rofingudin 2 2 3 3 10 66 Cukup

10 Najmatul L 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

11 Silvia R 3 3 4 3 13 86 Sangat Baik

12 Siti Septiani A 3 2 3 3 11 73 Baik

13 Rifka Dwi F 3 2 2 4 11 73 Baik

14 Zaldo Diki K 3 2 3 3 11 73 Baik

15 Habibah A 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

Keterangan :

A. Kreatifitas siswa dalam menemukan materi

B. Keaktifan bertanya

C. Keaktifan menemukan pasangan antara soal dan jawaban

D. kerjasama antar kelompok

Nilai 90-100 (A Skor 4 : Sangat Baik)

Nilai 70-89 ( B Skor 3 : Baik)

Nilai 60-69 (C Skor 2 : Cukup)

Nilai 0-59 (D Skor 1 : Kurang)

85

c. Refleksi

Pada siklus II siswa sudah mulai mengerti apa yang di

intruksikan guru dibandingkan pada siklus I, Hal ini dikarenakan guru

mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran dimulai.

Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal, terbukti dari 15 siswa 9 siswa (60%) tuntas dan 6

siswa (40 %) tidak tuntas dalam KKM sekolah. Sedangakan untuk KKM

Nasional hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa

dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 15 siswa, 4 siswa ( 26,67%)

tuntas dan 11 siswa ( 73,33%) tidak tuntas berarti ada peningkatan

kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa. Setelah adanya pengamatan

dalam pembelajaran pada siklus II didapatkan hasil sebagai berikut :

1) Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran menggunakan

metode make a match dan media puzzle, hal ini dikarenakan peneliti

melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap siswa.

2) Siswa sudah fokus terhadap apa yang diperintahkan oleh guru.

3) Sudah 50% lebih siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes

formatif. Dari guru, tidak ada lagi kendala dalam mempersiapkan

pembelajaran tersebut karena belajar dari pengalaman pelaksanaan

siklus I.

Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan dengan

baik. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa

86

dalam menyelesaikan soal, terbukti hasil belajar siswa terjadi

peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari

15 siswa 9 siswa (60%) tuntas dan 6 siswa (40%) tidak tuntas dalam

KKM sekolah. Sedangakan untuk KKM Nasional hasil belajar siswa

terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal,

terbukti dari 15 siswa, 4 siswa (26,67%) tuntas dan 11 siswa (73,33 %)

tidak tuntas, berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam hasil

belajar siswa. Meskipun sudah 50 % lebih siswa yang tuntas dalam

mengikuti tes formatif pada siklus II akan tetapi nilai yang diperoleh

belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan siklus III.

4. Siklus III

Dari pengamatan yang dilakukan terhadap siswa kelas III MI Miftakhul

Ulum Duren, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran

2017/1018 selama pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh data sebagai

berikut :

Adapun dari hasil tes formatif pada siklus III ini, didapatkan hasil

sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :

87

a. Data Hasil Belajar Siswa siklus III

Tabel 4.11

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus III

No Nama Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

Sekolah Nasional

1 Atar Narendra 74 √

2 Dewi Irmawati 92 √ √

3 Elsa Ayunda Putri 82 √ √

4 Lisa Dian Maryam 78 √ √

5 M.Alvin Al-Ayubi 72 √ ‾

6 M.Imam Reza 70 √ ‾

7 M.Khazis Indra S 82 √ √

8 M.Faza Kurnia Haqi 52 ‾ ‾

9 M.Rofingudin 64 ‾ ‾

10 Najmatul Laily Fadila 80 √ √

11 Silvia Rahmawati 84 √ √

12 Siti Septiana Anjani 72 √ ‾

13 Rifka Dwi Fajarina 76 √ √

14 Zaldo Diki K 70 √ ‾

15 HabibahAulia A 80 √ √

Rata-rata 1128 75,2

Catatan : KKM Sekolah 65, KKM Nasional 75

Tabel 4.12

Rekapitulasi Ketuntasan Siklus III

KKM Tuntas Tidak Tuntas

KKM Individual 13 siswa

(86,67%)

2 siswa

(13,33%)

KKM Nasional 8 siswa

(53,34%)

7 siswa

(46,66%)

Nilai Rata-rata 75,2

88

b. Data hasil pengamatan Guru dan Siswa siklus III

1) Data hasil pengamatan Guru siklus III

Tabel 4.13

Hasil Pengamatan Guru Siklus III

No Fase Kompetensi Skor

A B C

1 Pendahuluan Guru mengawali dengan salam dan

menyiapkan peserta didik secara psikis

dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran

Guru memberi motivasi siswa supaya

lebih bersemangat dalam menerima

materi

Guru menggali kemampuan awal

siswa berkenaan dengan materi yang

akan dipelajari dengan memberitahu

materi yang akan dipelajari

Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran

2 Kegiatan Inti Guru membagi siswa menjadi dua

kelompok dengan masing-masing

kelompok diberi kartu pertanyaan dan

kartu jawaban tentang materi jenis

pekerjaan penghasil barang serta

menggunakan media puzzle

89

Guru menjelaskan materi jenis

pekerjaan penghasil barang kemudian

memberikan contoh dalam kehidupan

sehari-hari

Guru menyampaikan peraturan siswa

dalam mencari atau mencocokkan

kartu pertanyaan dan jawaban materi

pekerjaan penghasil barang

menggunakan media puzzle

Guru bertanya jawab dengan siswa

mengenai cakupan materi

menggunakan media puzzle

Guru membimbing siswa secara

berkelompok untuk mencari pasangan

kartu pertanyaan dan jawaban tentang

jenis pekerjaan penghasil barang dan

merangkai potongan puzzle

Guru membantu siswa secara

berkelompok memberikan penjelasan

jenis pekerjaan penghasil barang

dengan bahasanya sendiri

3 Penutup Guru bersama siswa menyimpulkan

hasil pembelajaran

Guru memberikan evaluasi seluruh

rangkaian aktivitas pembelajaran

Guru memberikan kesempatan kepada

siswa untuk berpendapat tentang

pembelajaran yang diikuti

90

Keterangan:

Skor kategori :

A = 3 (Baik)

B = 2 (Cukup)

C = 1 (Kurang)

2) Data hasil pengamatan Siswa siklus III

Tabel 4.14

Hasil Pengamatan Siswa Siklus III

No Nama Skor Total

Skor

Nilai Predikat

A B C D

1 Atar N 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

2 Dewi I 3 4 4 3 14 93 Sangat Baik

3 Elsa A 2 3 4 3 12 80 Sangat Baik

4 Lisa D 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

5 M.Alvin 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

6 M.Imam R 2 3 3 3 11 73 Baik

7 M.Khazis 3 3 4 3 13 86 Sangat Baik

8 M.Faza 3 2 3 2 10 66 Cukup

9 M.Rofingudin 3 2 3 2 10 66 Cukup

10 Najmatul L 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

11 Silvia R 3 3 4 3 13 86 Sangat Baik

12 Siti Septiani A 3 3 3 3 12 86 Sangat Baik

Guru melakukan kegiatan tindak lanjut

dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas secara individual maupun

kelompok (melakukan penilaian hasil

belajar)

Guru mengakhiri pelajaran dengan doa

dan ditutup dengan salm

Kategori Sangat Baik

91

13 Rifka Dwi F 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

14 Zaldo Diki K 3 2 3 3 11 73 Baik

15 Habibah A 3 3 3 3 12 80 Sangat Baik

Keterangan :

A. Kreatifitas siswa dalam menemukan materi

B. Keaktifan bertanya

C. Keaktifan menemukan pasangan antara soal dan jawaban

D. kerjasama antar kelompok

Nilai 90-100 (A Skor 4 : Sangat Baik)

Nilai 70-89 ( B Skor 3 : Baik)

Nilai 60-69 (C Skor 2 : Cukup)

Nilai 0-59 (D Skor 1 : Kurang)

c. Refleksi

Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan memperhatikan

materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini dikarenakan guru

mempersiapkan pembelajaran menggunakan metode make a match dan

media puzzle secara maksimal. Selain itu pembelajaran menggunakan

metode make a match dan media puzzle yang dilaksanakan pada siklus

III sudah tidak asing bagi siswa. Hal itu dapat dilihat dari pengamatan

guru kolaborator yang mengamati perhatian siswa dalam mengikuti

pembelajaran. Dari pengamatan diperoleh bahwa dari 15 siswa, 13 siswa

( 86,67%%) tuntas dan 2 siswa (13,33 %) tidak tuntas dalam KKM

sekolah. Sedangakan untuk KKM Nasional hasil belajar siswa terjadi

peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari

92

15 siswa, 8 siswa (53,34%) tuntas dan 7 siswa (46,66%) tidak tuntas.

Berarti ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa terhadap

hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan

menggunakan metode make a match dan media puzzle. Dari hasil

pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal kelas yaitu 88,89 % > 85 %

target KKM kelas. Maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini

dinyatakan berhasil.

Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus III

didapatkan hasil sebagai berikut:

1) Siswa sudah terbiasa belajar dengan metode make a match dan media

puzzle.

2) Sebagian besar siswa sudah fokus mengikuti intruksi yang

disampaikan guru.

3) Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes

formatif.

4) Guru tidak lagi menjelaskan mengenai pembelajaran dengan metode

make a match dan media puzzle kepada siswa sehingga hanya fokus

terhadap materi yang akan diberikan kepada siswa.

Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik. Dari

hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal, terbukti dari 15 siswa, 13 siswa (86,67 %) tuntas

dan 2 siswa ( 13,33%) tidak tuntas dalam KKM sekolah. Adapun alasan

93

ke-2 siswa yang diakhir PTK ini tetap belum mencapai KKM

individu/sekolah disebabkan oleh:

a) Karena siswa tersebut lemah dalam berfikir dan banyak usil dengan

temannya.

b) Karena siswa tersebut lemah dalam berfikir dan ketika KBM sedang

berlangsung siswa tidak fokus, banyak diam dan kurang komunikasi.

Sedangakan untuk KKM Nasional hasil belajar siswa terjadi

peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari

15 siswa, 8 siswa (53,34%) tuntas dan 7 siswa (46,66%) tidak tuntas,

berarti ada peningkatan yang signifikan kemampuan siswa dalam

memperoleh hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan

metode make a match dan media puzzle. Pada siklus III ini sudah

dikatakan berhasil baik dilihat dari segi perhatian siswa maupun dari

tingkat pemahaman siswa.

B. Pembahasan

1. Hasil rekapitulasi

Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini :

a. Rekapitulasi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan

metode Make A Matchdan media Puzzle

94

Tabel 4.15

Rekapitulasi hasil belajar siswa berdasarkan KKM Sekolah

Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Tuntas 3 siswa

(20%)

4 siswa

(26,67%)

9 siswa

(60%)

13 siswa

(86,67%)

Tidak Tuntas 12 siswa

(80%)

11 siswa

(73,33%)

6 siswa

(40%)

2 siswa

(13,33%)

b. Rekapitulasi hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan

metode Make A Match dan media Puzzle.

Tabel 4.16

Rekapitulasi hasil belajar siswa berdasarkan KKM Nasional

Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

Tuntas 0 siswa

(0%)

1 siswa

(6,67%)

4 siswa

(26,67%)

8 siswa

(53,34%)

Tidak Tuntas 15 siswa

(100%)

14 siswa

(93,33%)

11 siswa

(73,33%)

7 siswa

(46,66%)

2. Kondisi Awal

Dari hasil pengamatan, ternyata pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

MI Miftakhul Ulum Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang,

sebelumnya hanya menggunakan metode ceramah. Hal ini menjadi salah

satu faktor penyebab kenapa hasil belajar siswa pada mata pelajaran di

madrasah tersebut rendah, prestasi belajarnya pun juga kurang dari Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditentukan oleh sekolah maupun

nasional.

95

3. Kondisi Akhir

Setelah diadakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan

penerapan metode Make A Match dan media Puzzle di MI Miftahul Ulum

Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018

dapat kita lihat ternyata perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial cukup tinggi, meskipun pada awalnya (Siklus I) hanya

beberapa siswa saja yang memperhatikan dan hasil belajar pada saat test

formatif juga masih kurang dari KKM yang telah ditentukan sekolah

maupun KKM Nasional, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada pra

siklus dari 15 siswa, 3 siswa (20%) tuntas dan 12 siswa (80%) tidak tuntas

dalam KKM Sekolah. Sedangkan untuk KKM Nasional dari 15 siswa belum

tuntas semua. Setelah dilakukan siklus I dari 15 siswa, 4 siswa (26,67%)

tuntas dan 11 siswa (73,33%) tidak tuntas dalam KKM Sekolah. Sedangkan

untuk KKM Nasional hasil belajar siswa dari 15 siswa, 1 siswa (6,67%) dan

14 siswa (93,33%) tidak tuntas, itu dikarenakan metode pembelajaran yang

baru mereka kenal.

Tetapi setelah diadakannya siklus II hasil belajar siswa dalam mengikuti

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sudah mulai terlihat, hal ini dapat

dilihat sudah terbukti dari 15 siswa, 9 siswa (60%) tuntas dan 6 siswa (40%)

tidak tuntas dalam KKM sekolah. Sedangkan untuk KKM Nasional hasil

belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan

soal, terbukti dari 15 siswa, 4 siswa (26,67%) tuntas dan 11 siswa (73,33%)

96

tidak tuntas berarti ada berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam

hasil belajar siswa. Sudah 50% lebih siswa yang tuntas dalam mengikuti tes

formatif dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan penerapan

metode make a match dan media puzzle. Hal ini dikarenakan guru telah

mengadakan sosialisasi terhadap siswa sebelum pembelajaran dimulai.

Bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dimulai dengan penerapan

metode make a match dan media puzzle akan mempermudah siswa dalam

menangkap materi pembelajaran.

Pada siklus III siswa sudah terbiasa pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Sosial dengan menggunakan metode make a match dan media puzzle,

sehingga guru hanya fokus terhadap materi yang akan disampaikan kepada

siswa. Sebagian besar siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial. Dari 15 siswa 13 siswa (86,67%) tuntas dan 2 siswa

(13,33%) tidak tuntas dalam KKM sekolah. Sedangkan untuk KKM

Nasional hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal, terbukti dari 15 siswa, 8 siswa (53,34%) tuntas dan 7

siswa (46,66%) tidak tuntas, sebagian besar siswa sudah memperoleh nilai

sesuai dengan KKM yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan bahwa

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode make a

match dan media puzzle berhasil dan membawa pengaruh besar terhadap

hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

97

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul Peningkatan

Hasil Belajar IPS Materi Pekerjaan Melalui Metode Make A Match dan

Penggunaan Media Puzzle Pada Siswa Kelas III MI Miftahul Ulum Duren

Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2017/2018 dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial melalui metode

Make A Match dan media Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) materi Pekerjaan Pada Kelas III di MI Miftahul Ulum

Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018. Hal

ini dapat dilihat dari hasil pembahasan yaitu Nilai rata-rata hasil belajar siswa

pada pra siklus sebesar 53,87 menjadi 56,64 pada siklus I dan meningkat lagi

pada siklus II menjadi 66,13. Dan pada siklus III meningkat lagi menjadi 75,2.

Jadi, dari pra siklus ke siklus III nilai rata-rata hasil belajar meningkat. Untuk

angka ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I naik menjadi 4 siswa

atau sebesar 26,67% dan menjadi 9 siswa pada siklus II atau sebesar 60%. Dan

angka ketuntasan belajar pada siklus II sebanyak 9 siswa atau sebesar 60%

menjadi 13 siswa atau sebesar 86,67% pada siklus III. Jadi angka ketuntasan

belajar dari pra siklus ke siklus III meningkat sebesar 75,2% atau sebanyak 13

siswa dari 15 siswa.

98

B. Saran

1. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya lebih aktif dalam proses pembelajaran supaya lebih

paham terhadap materi yang disampaikan oleh guru.

b. Untuk kedua siswa perlu meningkatkan tambahan bimbingan agar dapat

mengejar ketertinggalan dari target KKM.

2. Bagi Guru

a. Guru perlu berupaya mencari solusi terhadap permasalahan yang

dihadapi saat pembelajaran, salah satunya dengan menerapkan metode

make a match dan media puzzle, metode maupun media pembelajaran

yang menarik dan inovatif yang dapat mengaktifkan serta menumbuhkan

semangat dan minat belajar siswa.

b. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan

segala kebutuhan yang diperlukan baik itu teknik, metode dan media

pembelajaran dengan sebaik-baiknya.

c. Guru perlu menginformasikan ke-2 siswa (yang belum mencapai KKM)

kepada orang tuanya atau wali siswa untuk mencari solusi tentang

kesulitan yang dialami anaknya.

3. Bagi Sekolah

a. Hendaknya pihak sekolah selalu memberi motivasi kepada guru, agar

selalu aktif dan kreatif meningkatkan kualitas pembelajaran.

99

b. Pihak sekolah hendaknya mendorong guru agar menggunakan metode

maupun media pembelajaran yang bervariasi dalam kegiatan belajar

mengajar agar siswa tidak jenuh saat proses pembelajaran berlangsung.

100

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk . 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi

Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Cholilur Rohman, Muhammad. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika

MateriSifat-Sifat Bangun Datar Melalui Strategi Make A Match Pada

Siswa Kelas III MI Ma’arif Gedangan Kecamatan Tuntang Tahun Ajaran

2015/2016.http://perpus.iainsalatiga.ac.id. Diakses pada Selasa, 26 Desember

2017 pukul 11.00 WIB.

Daljoeni. 1981. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Offset Alumni.

Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah Saiful Bahri & Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta::

Adi Mahasatya.

Djamarah, Syaiful Bahri 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta : PT Rineka Cipta.

“Guru”. Kamus Bahasa Indonesia Online. 2011. Diakses tanggal 6 februari 2018

pukul 11.00. (http://kamusbahasaindonesia.org/guru).

Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulumdan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayah, Nur. 2015. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial Pokok Bahasan Sumber Daya Alam Melalui Teknik

Mind Mapping Pada Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Semowo, Kec.

Pabelan, Kab. Semarang tahun ajaran 2014/2015.

http://perpus.iainsalatiga.ac.idDiakses pada Selasa, 26 Desember 2017

pukul 09.30 WIB.

http://Bratadiangga.blogspot.co.id/2017/02/media-puzzle.html? Diakses pada Kamis,

4 Desember 2017 pukul 10.00 WIB.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan

Pembelajaran.Yogyakarta:PustakaBelajar

101

Kusumah, Wijaya dan Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta Barat: Permata Puri Media.

Laili, Arihatul. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Rangka Manusia

dengan Metode Puzzle Pada Siswa Kelas IV Semester I MI Miftahul Huda

Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran

2016/2017. http://perpus.iainsalatiga.ac.id. Diakses pada Selasa, 26

Desember 2017 pukul 10.25 WIB.

Maslikhah. 2013. Melejitkan Kemahiran Menulis Karya Ilmiah Bagi

Mahasiswa.Yogyakarta: Trust Media.

Rasimin. 2012. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Teori – Aplikasi. Yogyakarta:

Trust Media Publishing.

Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: Rajawali Pers.

Sanaky, Hujair. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta: Kaukaba

Dipantara.

Sudiana, Nana dkk.1991. Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya).

Bandung: CV. Sinar Baru

.

Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta :

Kencana Prenada Media Group.

Syah,Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wahid Setiawan, Nur. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi

Bangun Datar Melalui Metode Make a Match berbantu MediaGambar

Pada Siswa Kelas IV MI Gubug Cepogo Tahun Ajaran

2016/2017.http://perpus.iainsalatiga.ac.id. Diakses pada Selasa, 26

Desember 2017 pukul 10.00 WIB.

102

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap : Nur Amanah

2. TTL : Kab. Semarang 03 Juni 1996

3. Alamat Rumah : Dsn. Krajan RT 08/01, Desa Duren, Kec. Tengaran Kab.

Semarang

4. Hp : 085602523205

5. Email : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. TK PGRI Duren, lulus tahun 2002

2. SD N Duren 01, lulus tahun 2008

3. SMP N 1 SUSUKAN, lulus tahun 2011

4. SMA N 1 SUSUKAN, lulus tahun 2014

5. S1 IAIN Salatiga, lulus tahun 2018

Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 09 Mei 2018

103

LAMPIRAN-LAMPIRAN

104

Lampiran 1

SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Madrasah : MI Miftakhul Ulum Duren

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Pekerjaan Penghasil Barang

Kelas/semester : III (Tiga)/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

B. Kompetensi Dasar

2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

C. Indikator

2.1.1 Menjelaskan pengertian pekerjaan.

2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan.

2.1.3 Menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang.

2.1.3 Menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan

pengertian bekerja.

2. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan jenis-jenis

pekerjaan.

3. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan contoh jenis-

jenis pekerjaan yang menghasilkan barang.

4. Setelah menyusun potongan puzzle siswa dapat menjelaskan contoh

jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan barang dan hasilnya.

105

E. Materi Ajar

Pekerjaan Penghasil Barang

Setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengertian

dari bekerja adalah melakukan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Manusia yang bekerja akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya karena

dengan bekerja mereka menghasilkan uang. Dengan menggunakan uang

mereka dapat membeli kebutuhan pokok yaitu kebutuhan sandang (pakaian),

pangan (makanan) dan papan (rumah).

Dalam bekerja harus semangat, disiplin, dan jujur. Modal utama

seseorang untuk bekerja adalah kemauan, pendidikan, dan keterampilan.

Jenis-jenis pekerjaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenis-jenis pekerjaan

yang menghasilkan barang (Adalah pekerjaan yang membuat atau

menghasilkan sebuah barang yang dapat dipergunakan) dan jenis-jenis

pekerjaan yang menghasilkan jasa (pekerjaan yang memberikan jasa atau

pelayanan kepada orang lain).

1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang

a. Petani

Petani bekerja di sawah. Petani menghasilkan padi. Beras

merupakan makanan pokok. Sungguh besar jasa petani. Sepantasnya

kita mengucapkan terima kasih.

b. Nelayan

Para nelayan menangkap ikan di laut. Hasil penangkapan dijual

di pasar. Berbagai jenis ikan ada di pasar.

c. Peternak

Peternak menghasilkan barang. Misalnya peternak ayam,

peternak itik, peternak kambing, dan lain sebagainya. Beternak ayam

menghasilkan telur dan daging. Beternak sapi menghasilkan daging,

kulit, dan susu. Sapi atau kerbau untuk membajak sawah.

106

d. Pengrajin

Pengrajin menghasilkan barang. Misalnya, perajin rotan. Dari

rotan dapat dibuat kursi. Dapat dibuat tempat tidur, rak buku, dan

lain-lain.

e. Penjahit menghasilkan barang. Misalnya, membuat pakaian dan

celana.

f. Pedagang. Misalnya, pedagang tempe.

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Make a Match

G. Media Pembelajaran

Potongan-potongan Puzzle

H. Sumber Pembelajaran

Nani, dkk 2015. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ESPS kelas 3, KTSP.

ERLANGGA halaman 62-65

I. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar

c. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman kalian

yang tidak berangkat hari ini?”

d. Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam

menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang tau hari

ini kita akan belajar tentang apa?”

e. Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang

akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan dipelajari dan

bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”

f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

107

2. Kegiatan Inti (60 menit)

a. Eksplorasi

1) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendefinisikan

pengertian pekerjaan yang siswa ketahui

2) Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan

3) Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. Misal:

Apakah pekerjaan Orang tua kalian?

b. Elaborasi

1) Guru menjelaskan pengertian bekerja dan jenis-jenis pekerjaan

2) Guru memberikan pertanyaan mengenai tujuan bekerja.

3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan

jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya.

4) Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk

menjawab.

5) Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab guru menunjuk

beberapa siswa untuk menjawab.

6) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan

B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

7) Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu

jawaban kepada kelompok B.

8) Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan

kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi

dengan waktu.

9) Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu

pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika sudah

menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka

melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas

yang sudah dipersiapkan.

108

10) Jika waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan

diminta untuk berkumpul sendiri.

11) Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan

meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.

12) Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah

disusun.

c. Konfirmasi

1) Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain

dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan

memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.

2) Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle

yang telah disusun.

3. Penutup ( 5 menit )

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

b. Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan tugas

dengan benar.

c. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa

dalam menerima materi.

d. Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan

datang

e. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk pulang

f. Guru mengucap salam

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis Penilaian

a. Pengamatan

b. Tes tulis

2. Instrumen Penilaian

a. Soal

I.Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Manusia bekerja untuk ...

109

a. Memenuhi gaya hidup

b. Memenuhi kebutuhan

c. Menjalani kebutuhan

d. Menikmati kebutuhan

2. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah ...

a. Telepon

b. Televisi

c. Rumah

d. Sepeda

3. Negara Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak laut,

maka banyak warganya yang bekerja sebagai ....

a. Tukang kebun

b. Peternak

c. Pengrajin

d. Nelayan

4. Seseorang yang bekerja dengan membuka usaha sendiri disebut

....

a. Pegawai negeri

b. Wiraswasta

c. Wirausaha

d. Badan usaha

5. Petani adalah pekerjaan yang bekerja di ....

a. Kantin

b. Gunung

c. Laut

d. Sawah

6. Petani garam adalah pekerjaan yang biasa di lakukan di

daerah...

a. Perbukitan

b. Persawahan

110

c. Pantai

d. Gunung

7. Penduduk di daerah pegunungan biasa bekerja sebagai ....

a. Pekerja tambak

b. Pekerja kebun

c. Nelayan

d. Petani garam

8. Berikut pekerjaan yang menghasilkan barang adalah ....

a. Polisi

b. Dokter

c. Petani

d. Guru

9. Berikut ini adalah kebutuhan pokok manusia adalah ....

a. Rumah, makanan dan mobil

b. Rumah, televisi dan pakaian

c. Handphone, pakaian dan rumah

d. Rumah, pakaian dan makanan

10. Kebutuhan seorang pelajar adalah sebagai berikut ....

a. Handphone, televisi dan buku

b. Tas, buku dan pensil

c. Televisi, tas dan sepeda

d. Sepeda, buku dan pensil

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apakah bekerja itu ?

2. Jenis-jenis pekerjaan dibagi menjadi dua. Jenis pekerjaan yang

menghasilkan .... dan .....

3. Petani termasuk pekerjaan yang menghasilkan?

4. Nelayan adalah pekerjaan yang menghasilkan?

5. Peternak ayam adalah pekerjaan yang menghasilkan?

111

Kunci jawaban

A. Pilihan Ganda

1. B 6. C

2. C 7. B

3. D 8. C

4. C 9. D

5. D 10. B

B. Uraian

1. Bekerja adalah melakukan dan menyelesaikan sebuah

pekerjaan.

2. Barang dan jasa

3. Barang (padi)

4. Barang (ikan)

5. Barang (daging dan telur)

4. Pedoman penilaian

Romawi 1 setiap nomor mempunyai nilai 1

Romawi 2 setiap nomer mempunyai nilai 3

Nilai = jumlah benar x 4

jika benar semua nilai = 25 x 4 = 100

112

113

SIKLUS II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Madrasah : MI Miftakhul Ulum Duren

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Pekerjaan Penghasil Jasa

Kelas/semester : III (Tiga)/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

B. Kompetensi Dasar

2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

C. Indikator

2.1.1 Menjelaskan pengertian bekerja

2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan.

2.1.3 Menyebutkan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.

2.1.4 Menjelaskan contoh jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa dan

tugasnya.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan

pengertian bekerja.

2. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan jenis-jenis

pekerjaan.

3. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan contoh jenis-jenis

pekerjaan yang menghasilkan jasa.

4. Setelah menyusun potongan puzzle siswa dapat menjelaskan contoh jenis-

jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa dan tugasnya.

114

E. Materi Ajar

Pekerjaan Penghasil Jasa

Setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pengertian

dari bekerja adalah melakukan dan menyelesaikan sebuah pekerjaan. Manusia

yang bekerja akan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya karena dengan bekerja

mereka menghasilkan uang. Dengan menggunakan uang mereka dapat membeli

kebutuhan pokok yaitu kebutuhan sandang (pakaian), pangan (makanan) dan

papan (rumah).

Dalam bekerja harus semangat, disiplin, dan jujur. Modal utama seseorang

untuk bekerja adalah kemauan, pendidikan, dan keterampilan. Jenis-jenis

pekerjaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenis-jenis pekerjaan yang

menghasilkan barang (Adalah pekerjaan yang membuat atau menghasilkan

sebuah barang yang dapat dipergunakan) dan jenis-jenis pekerjaan yang

menghasilkan jasa (Adalah pekerjaan yang memberikan jasa atau pelayanan

kepada orang lain).

Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa

Jasa adalah bantuan berupa tenaga, pikiran, keterampilan, atau pelayanan

yang diberikan kepada orang lain.

a. Guru Memberikan ilmu

b. Dokter Memberikan layanan kesehatan

c. Polisi Menjaga keamanan

d. Tentara Menjaga pertahanan

e. Pemangkas rambut Memotong rambut

f. Sopir Melayani penumpang

g. Pelawak Menghibur

h. Wartawan Mencari berita

i. Pilot Menerbangkan pesawat

115

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Make a Match

G. Media Pembelajaran

Potongan-potongan Puzzle

H. Sumber Pembelajaran

Nani, dkk 2015. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ESPS kelas 3, KTSP.

ERLANGGA halaman 66-69

I. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar

c. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman kalian

yang tidak berangkat hari ini?”

d. Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam

menerima materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang tau hari ini

kita akan belajar tentang apa?”

e. Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang

akan dipelajari dengan memberitahu materi yang akan dipelajari dan

bertanya “siapa yang sudah pernah bekerja?”

f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

Eksplorasi

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendefinisikan

pengertian pekerjaan yang siswa ketahui

b. Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan

c. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. Misal:

Apakah pekerjaan Orang tua kalian?

116

Elaborasi

a. Guru menjelaskan pengertian bekerja dan jenis-jenis pekerjaan

b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan

jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya.

c. Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk

menjawab.

d. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab guru menunjuk

beberapa siswa untuk menjawab.

e. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan

B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

f. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu

jawaban kepada kelompok B.

g. Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan

kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi

dengan waktu.

h. Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu

pertanyaan untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika sudah

menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka

melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas

yang sudah dipersiapkan.

i. Jika waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan

diminta untuk berkumpul sendiri.

j. Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan

meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.

k. Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah

disusun.

117

Konfirmasi

a. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan

siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberikan

tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.

b. Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle yang telah

disusun.

3. Penutup ( 5 menit )

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

b. Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan tugas

dengan benar.

c. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa dalam

menerima materi.

d. Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan datang

e. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk pulang

f. Guru mengucap salam

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis Penilaian

a. Pengamatan

b. Tes tulis

2. Instrumen Penilaian

Soal

Pilihlah jawaban yang tepat!

1. Berikut ini alasan seseorang dalam bekerja, kecuali ....

a. Mencari uang

b. Bermain-main saja

c. Mengamalkan ilmu pengetahuan

d. Mengabdi kepada negara

2. Guru adalah pekerjaan yang menghasilkan ....

a. Barang

118

b. Dagangan

c. Benda

d. Jasa

3. Berikut ini adalah pekerjaan-pekerjaan yang menghasilkan

jasa adalah ...

a. Dokter, petani dan nelayan

b. Nelayan, guru dan sopir

c. Sopir, guru dan dokter

d. Sopir, nahkoda dan peternak

4. Pemangkas rambut adalah contoh pekerjaan yang

menghasilkan...

a. Barang

b. Jasa

c. Benda

d. Makanan

5. Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia harus...

a. Belajar

b. Bekerja

c. Belanja

d. Tidur

6. Contoh pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah...

a. Nelayan

b. Petani

c. Pilot

d. Peternak

7. Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah..

a. Televisi

b. Makanan

c. Telepon

d. Mobil

119

8. Dokter adalah pekerjaan yang dikerjakan di...

a. Rumah

b. Sekolah

c. Rumah sakit

d. Sawah

9. Berikut ini yang merupakan pekerjaan yang menghasilkan

jasa, kecuali..

a. Nelayan

b. Guru

c. Sopir

d. Dokter

10. Berikut ini adalah kebutuhan pokok manusia adalah ....

e. Rumah, makanan dan mobil

f. Rumah, televisi dan pakaian

g. Handphone, pakaian dan rumah

h. Rumah, pakaian dan makanan

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!

1. Apakah pekerjaan penghasil jasa itu?

2. Sopir adalah pekerjaan yang menghasilkan...

3. Dokter memberikan jasa pekerjaan dalam bidang...

4. Jasa seorang guru adalah...

5. Guru adalah tenaga yang menggunakan...dan...

Kunci jawaban

A. Pilihan Ganda

1. B 6. C

2. D 7. B

3. C 8. C

4. B 9. A

5. B 10. D

120

121

SIKLUS III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Madrasah : MI Miftakhul Ulum Duren

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Arti Pentingya Bekerja dan Semangat Kerja

Kelas/semester : III (Tiga)/2

Alokasi Waktu : 2x35 menit

A. Standar Kompetensi

2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang

B. Kompetensi Dasar

2.1 Mengenal jenis-jenis pekerjaan

C. Indikator

2.1.1 Menjelaskan pengertian bekerja.

2.1.2 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan.

2.1.3 Menjelaskan arti pentingnya bekerja dan semangat bekerja.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan

pengertian bekerja.

2. Dengan mencari pasangan kartu siswa dapat menyebutkan jenis-jenis

pekerjaan.

3. Setelah mendengar penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan arti

pentingnya bekerja dan semangat bekerja.

E. Materi Ajar

Bekerja

1. Pengertian bekerja

Setiap orang perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan

bekerja mereka mendapat upah (uang) atau barang, dengan upah atau uang

tersebut mereka dapat membeli rumah, pakaian dan makanan serta keperluan

122

lainnya. Dalam bekerja harus semangat, disiplin, dan jujur. Modal utama

seseorang untuk bekerja adalah kemauan, pendidikan, dan keterampilan.

Jenis-jenis pekerjaan dapat dibagi menjadi dua, yaitu jenis-jenis pekerjaan

yang menghasilkan barang dan jenis-jenis pekerjaan yang menghasilkan jasa.

2. Arti pentingnya bekerja dan semangat bekerja

a. Alasan orang harus bekerja

Manusia memiliki banyak kebutuhan hidup. Kebutuhan itu,

terutama kebutuhan pokok. Kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang

harus terpenuhi. Termasuk kebutuhan pokok adalah makanan, pakaian,

dan tempat tinggal (rumah). Setiap hari kita butuh makan untuk tumbuh

dan hidup. Kita butuh pakaian untuk menutup badan serta butuh rumah

untuk berteduh dan istirahat.

Kebutuhan dapat terpenuhi apabila kita mempunyai penghasilan.

Untuk mendapatkan penghasilan setiap orang harus bekerja.

Penghasilan dapat berupa uang yang dapat digunakan untuk membeli

berbagai barang dan jasa yang diperlukan.

b. Pentingnya semangat dalam bekerja

Semangat Kerja sangat penting saat kita bekerja. Karena dengan

semangat kerja kita akan mendapatkan hasil yang maksimal dan

prestasi yang maksimal pula. Orang yang malas dan tak bersemangat

akan gagal dalam pekerjaannya. Pedagang yang malas akan

ditinggalkan pembeli, kemudian rugi, dan usahanya bisa bangkrut.

Seorang pegawai, jika malas bekerja juga dapat bernasib buruk. Ia akan

diperingatkan oleh atasannya dan mungkin saja dipecat dari kantor dan

akhirnya menganggur. Oleh karena itu, jika ingin menjadi orang sukses

dalam pekerjaan, orang harus punya semangat kerja yang tinggi.

Semangat dalam bekerja harus tetap dipertahankan dan terus

ditingkatkan.

c. Ciri-ciri semangat kerja

Ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja adalah sebagai berikut :

123

Suka bekerja keras, rajin, jujur, tidak mudah mengeluh, disiplin, dan

ulet.

F. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Make a Match

G. Media Pembelajaran

Potongan-potongan Puzzle

H. Sumber Pembelajaran

Nani, dkk 2015. Buku Ilmu Pengetahuan Sosial ESPS kelas 3, KTSP.

ERLANGGA halaman 70-72

I. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pendahuluan (5 menit)

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa belajar

c. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya “siapa teman kalian yang

tidak berangkat hari ini?”

d. Guru memberi motivasi siswa supaya lebih bersemangat dalam menerima

materi dengan memberikan pertanyaan “siapa yang tau hari ini kita akan

belajar tentang apa?”

e. Guru menggali kemampuan awal siswa berkenaan dengan materi yang akan

dipelajari dengan memberitahu materi yang akan dipelajari dan bertanya

“siapa yang sudah pernah bekerja?”

f. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

Eksplorasi

a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendefinisikan

pengertian pekerjaan yang siswa ketahui

b. Guru meminta siswa membaca materi macam-macam pekerjaan

124

c. Guru memberikan pertanyaan seputar jenis-jenis pekerjaan. Misal:

Apakah pekerjaan Orang tua kalian?

Elaborasi

a. Guru menjelaskan pengertian bekerja.

b. Guru menyebutkan jenis-jenis pekerjaan.

c. Guru memberikan pertanyaan mengenai arti pentingnya bekerja dan

semangat kerja.

d. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan

jawabannya dan mempersilakan untuk berdiskusi dengan teman

sebangkunya.

e. Guru mempersilakan siswa secara sukarela tanpa ditunjuk untuk

menjawab.

f. Apabila tidak ada siswa dengan sukarela menjawab guru menunjuk

beberapa siswa untuk menjawab.

g. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok A dan B.

Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan.

h. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu

jawaban kepada kelompok B.

i. Guru menyampaikan peraturannya, siswa mencari/mencocokkan

kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain dan dibatasi dengan

waktu.

j. Guru meminta anggota kelompok A yang mendapat kartu pertanyaan

untuk mencari jawaban dikartu kelompok B. Jika sudah menemukan

pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri

kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertas yang sudah

dipersiapkan.

k. Jika waktu sudah habis, siswa yang belum menemukan pasangan

diminta untuk berkumpul sendiri.

125

l. Guru memberikan potongan puzzle kepada setiap kelompok dan

meminta setiap kelompok untuk menyusunnya.

m. Setelah tersususun guru tanya jawab tentang puzzle yang telah

disusun.

n. Setelah siswa dapat mencari, menyusun mengetahui tentang

pekerjaan, guru bertanya tentang arti pentingnya bekerja dan

semangat kerja

Konfirmasi

a. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan

siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan

memberikan tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak.

b. Guru meminta siswa menyebutkan jenis pekerjaan dari puzzle yang

telah disusun.

c. Guru meminta siswa menjelaskan pentingnya bekerja dan semangat

kerja.

3. Penutup ( 5 menit )

a. Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran hari ini.

b. Guru memberikan pujian terhadap kelompok yang mengerjakan tugas

dengan benar.

c. Guru melakukan evaluasi untuk mengetahui seberapa besar siswa

dalam menerima materi.

d. Guru memberitahu materi pembelajaran dipertemuan yang akan

datang

e. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa untuk pulang

f. Guru mengucap salam

j. Penilaian Hasil Belajar

1. Jenis Penilaian

a. Pengamatan

b. Tes tulis

126

2. Instrumen Penilaian

Soal

Pilihan Ganda

1. Berikut ini alasan seseorang dalam bekerja, kecuali ...

a. Mencari uang

b. Bermain-main saja

c. Mengamalkan ilmu pengetahuan

d. Mengabdi kepada negara

2. Berikut ini adalah sifat yang harus dilakukan saat bekerja, kecuali

...

a. Korupsi

b. Semangat

c. Rajin

d. Tanggung jawab.

3. Orang yang bekerja sesuai dengan tugas dan kewajibannya

mencerminkan sikap ...

a. Cekatan

b. Rajin

c. Disipilin

d. Tanggung jawab

4. Untuk mendapatkan hasil yang baik maka kita harus bekerja

dengan ...

a. Malas

b. Semangat

c. Biasa

d. Lembur

5. Ciri-ciri orang yang semangat bekerja adalah ...

a. Malas dalam bekerja

b. Selalu menunda pekerjaan

127

c. Bekerja dengan tanggung jawab

d. Mudah menyerah

6. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik maka kita harus ...

a. Bekerja dengan malas

b. Bekerja tergantung upah

c. Bekerja menunggu diawasi

d. Bekerja dengan semangat

7. Berikut yang bukan manfaat bekerja dengan semangat adalah ...

a. Pekerjaan dapat mudah terselesaikan

b. Pekerjaan menjadi lebih sulit

c. Pekerjaan dapat selesai tepat waktu

d. Hasil yang diperoleh lebih baik

8. Orang yang tepat waktu dalam bekerja menunjukan bahwa ia

mempunyai sifat ...

a. Rajin

b. Semangat

c. Sopan

d. Disiplin

9. Agar dapat dipercaya dalam pekerjaan maka kita harus selalu

bersikap ...

a. Korupsi

b. Jujur

c. Malas

d. Sopan

10. Orang yang tidak mempunyai pekerjaan dinamakan ...

a. Tuna wiswa

b. Gelandangan

c. Karyawan

d. Pengangguran

128

Uraian

1. Sebutkan ciri-ciri orang yang bekerja dengan semangat

2. Manfaat orang yang bekerja dengan semangat yaitu...

3. Pekerjaan akan mudah terselesaikan jika kita bekerja dengan ...

4. Orang yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri

dinamakan...

5. Kebutuhan dapat terpenuhi apabila kita mempunyai...

Kunci jawaban

A. Pilihan Ganda

1. B 6. D

2. A 7. B

3. D 8. D

4. B 9. B

5. C 10. D

B. Uraian

1. Suka bekerja keras, rajin, jujur, tidak mudah mengeluh, disiplin,

dan ulet.

2. Akan mendapatkan hasil yang maksimal dan prestasi yang

maksimal pula.

3. Semangat

4. Wirausaha

5. Penghasilan

3. Pedoman penilaian

Tes tulis

Romawi 1 setiap nomor mempunyai nilai 1

Romawi 2 setiap nomer mempunyai nilai 3

Nilai = jumlah benar x 4 Jika benar semua nilai = 25 x 4 = 100

129

130

Lampiran 2

Dokumentasi Kegiatan Penelitian

131

132

133

134

135

136

137

138

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Nur Amanah

Fakultas/Jurusan : FTIK/PGMI

NIM : 115 14 001

Dosen Pembimbing Akademik : Prof. Dr. Budiharjo, M.Ag.

Dosen Pembimbing Skripsi : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.

No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Skor

1 OPAK STAIN

SALATIGA dengan

tema: “Aktualisasi

Gerakan Mahasiswa

yang Beretika, Disiplin

dan Berfikir Terbuka”

18-19 Agustus

2014

Peserta

3

2 OPAK JURUSAN

TARBIYAH STAIN

SAATIGA 2014 dengan

Tema: “Aktuaisasi

Pendidika Karakter

Sebagai Pembentuk

Geneasi yang Religius,

Educative dan Humanis”

20-21 Agustus

2014

Peserta

3

3 ORIENTASI DASAR

KEISLAMAN (ODK)

dengan tema:

“Pemahaman Islam

Rahmatan Lil’Alamin

21 Agustus

2014

Peserta

3

139

Sebagai Langkah Awal

Menjadi Mahasiswa

Berkarakter”

4 Achievement Mtivation

Traiing (AMT) dengan

Tema: “Dengn AMT

Semangat enyongsong

Prestasi”

23 Agustus

2014

Peserta

2

5 Himpunan Mahasiswa

PGMI STAIN

SALATIGA dengan

tema: “Harmoni

Keluarga PGMI yang

Humanis dan

Berkarakter”

27 Agustus

2014

Peserta

2

6 UPT Perpustakaan

STAIN Salatiga dengan

tema: “Library User

Education (Pendidikan

Pemustaka)

28 Agustus

2014

Peserta

2

7 Panitia Kegiatan Pra

Ibtida’ Lembaga

Dakwah Kampus (LDK)

Darul Amal STAIN

Salatiga dalam acara

“Training Pembuatan

Makalah”

17 September

2014

Peserta

2

8 Seminar Nasional

Entrepreneurship

16 November

2014

Peserta

8

140

9 Mujarofadz

(Musyawarah

Jam’iyyatul Qurro’ wal

Huffadz)

25 Desember

2014

Panitia

3

10 Seminar Harmonisasi

Lingkungan

27 Desember

2014

Peserta

2

11 Seminar Nasional

Perlindungan Hukum

Terhadap Usaha Mikro

Menghadapi Pasar Bebas

ASEAN

` Peserta

8

12 Piagam Penghargaan

dalam acara Seminar

Nasional Menghafal Al

Qur’an Seasyik Bermain

28 Maret 2015 Peserta

8

13 Seminar Nasional

dengan tema “Islamisasi

Nusantara ataukah

Menusantarakan Islam”

05-08

November

2015

Peserta

8

14 Piagam Penghargaan

dalam kegiatan Lomba

Isra’ Mi’raj Nabi

Muhammad SAW

05 Mei 2016 Panitia

3

15 Seminar Nasional

dengan tema “Penerapan

Nilai-nilai Lingkungan

Kepada Individu”

21 September

2016

Peserta

8

16 Seminar Nasional

Problematika Hakim dan

22 september

2016

Peserta

141

Peradilan “Rekontruksi

Ideal Sistem Peradilan di

Indonesia”

8

17 Dialog Interaktif Senat

Mahasiswa Fakultas

Ekonomi dan Bisnis

Islam dengan tema

“Peran Politik dalam

Perekonomian di

Indonesia”

04 Oktober

2016

Peserta

2

18 Piagam Penghargaan

dalam kegiatan

lomba Isra’ Mi’raj

Nabi Muhammad

SAW

24 April 2017 Panitia

3

19 Seminar Nasional

Peringatan Hari

Bumi dengan tema

“Dengarkan Bisikan

Alam Tentang

Manusia”

29 April 2017 Peserta

8

20 Talk Show & Cooking

Class dengan tajuk

“Siapkan Dirimu,

Jemput Jodohmu”

1 Oktober 2017 Peserta

2

142

143