106
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SD N 07 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011 OLEH : NURUL HIDAYAH DEWI X7107055 Skripsi Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PADA SISWA KELAS V SD N 07 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2010/2011

OLEH :

NURUL HIDAYAH DEWI

X7107055

Skripsi

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

PADA SISWA KELAS V SD N 07 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR

TAHUN AJARAN 2010/2011

OLEH :

NURUL HIDAYAH DEWI

X7107055

Skripsi

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi dengan judul:

“Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Team Games Tournament Pada Siswa Kelas V SD N 07 Ngringo, Jaten,

Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011”

disusun oleh:

Nama : Nurul Hidayah Dewi

NIM : X7107055

telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hari : Senin

Tanggal : 6 Juni 2011

Oleh:

Page 4: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:

“Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Games Tournament Pada Siswa Kelas V SD N 07 Ngringo, Jaten,

Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011”

Disusun oleh:

Nama : Nurul Hidayah Dewi

NIM : X7107055

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapat gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Hari : Kamis

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang

Ketua : Drs. Kartono, M. Pd

Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M. Pd

Anggota I : Ngadino Y, M. Pd

Anggota II : Dra. Siti Wahyuningsih, M. Pd

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Page 5: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

NURUL HIDAYAH DEWI. X7107055. PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SD N 07 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2011.

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT) pada siswa kelas V SD N 07 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 07 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes tertulis, wawancara, dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi tentang keaktifan siswa didalam mengikuti proses belajar mengajar. Tes tertulis digunakan untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh adalah hasil belajar. Wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran IPS. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa arsip dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu : reduksi data, sajian data, dan penerikan kesimpulan atau verifikasi.

Hasil penelitian ini adalah adanya peningkatan rata-rata nilai hasil belajar IPS yang diperoleh siswa dari sebelumnya. Pada tes awal 63, 53; kemudian pada tes siklus pertama 72, 82; dan pada siklus kedua menjadi 76, 65. Kemudian adanya peningkatan prosentase ketuntasan belajar siswa yang pada tes awalnya 38, 24%; dan pada tes siklus pertama 94, 12%; kemudian pada siklus kedua menjadi 100%. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD Negeri 07 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

Page 6: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRAC

NURUL HIDAYAH DEWI. X7107055. THE IMPROVEMENT OF THE SOCIAL SCIENCES LEARNING RESULT THROUGH COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT ON THE FIFTH GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL 07 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR IN ACADEMIC YEAR 2010/2011. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2011.Thesis on Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, May 2011.

The aim of this research is to improve the learning outcomes of Social Sciences by applying the cooperative learning model type team games tournament (TGT) on the fifth grade of elementary school 07 Ngringo, Jaten, Karanganyar in Academic Year of 2010/2011.

This research is designed as Classroom Action Research which is conducted by 2 cycles. Each cycle consists of four stages. They are planning, action, observation and reflection. The subject of this research is the fifth grade student of Elementary School 07 Ngringo, Jaten, Karanganyar. The data were collected by using observation, written tests, interviews, and documentation. Observation is used to obtain information about students' activeness in joining teaching and learning process. The written test is used to measure student achievement after the implementation of learning. The data obtained the result of learning. Interviews are used to obtain information about various matters related to the implementation of social sciences learning. The researcher uses the documentation to take data form of archives and documents. The data was analyzed by using an interactive model which consists of three components. They are data reduction, data display, and conclusion or verification.

The results showed that there is an improvement on the social sciences value of the students. In initial tests showed 63, 53; then on the first cycle of tests 72, 82; and the second cycle to 76, 65. Then an increase in the percentage of student mastery of the first test is 38, 24%, and the first cycle of tests is 94, 12%; then on the second cycle up to 100%. As a result of the study, it can be concluded that the Social Sciences learning by applying cooperative learning model type Team Games Tournament (TGT) can improve the learning outcomes in the fifth grade of elementary school 07 Ngringo, Jaten, Karanganyar.

Page 7: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang

kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,

dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;

Alloh mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”

( QS. Al-Baqarah: 216)

“Bagaimanapun berkilaunya kebaikan seseorang pastilah ada kekurangannya,

begitu pula bahwa tidak semua orang yang jelek hanya penuh dengan kejelekan,

pasti ada hal positif yang ia punyai. Semua yang diciptakan ALLOH SWT di muka

bumi pastilah ada hikmahnya, bila kita menemukan keindahan akhlak seseorang

dan menjadi nyaman dengannya maka apa yang ia punyai merupakan pelajaran

bagi kita agar bias mengambil manfaatnya”

(penulis)

Page 8: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

Bapak dan ibuku tercinta Munadi dan Supini yang selalu memberikan

doa, dorongan, semangat dan motivasi untukku.

Kelurga besar SD N 07 Ngringo

Keluarga besar FKIP UNS dan Almamaterku tercinta yang telah

memberikan ilmu yang yang bermanfaat.

Page 9: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan ke hadirat Illahi Robbi berkat

limpahan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Games Tournament Pada Siswa Kelas V SD N 07 Ngringi, Jaten,

Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011” guna memenuhi persyaratan mendapat

gelar Sarjana Pendidikan.

Peneliti menyadari, terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan, petunjuk, bantuan dan saran-saran dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan FKIP.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP.

3. Drs. Kartono, M.Pd, selaku Ketua Program PGSD.

4. Ngadino Y, M.Pd, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan saran kepada peneliti.

5. Dra. Siti Wahyuningsih, M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah

memberikan arahan dan bimbingan kepada peneliti.

6. Sugiyarti, A.Ma selaku Kepala Sekolah SD N 07 Ngringo, Jaten,

Karanganyar yang telah memberikan izin melakukan penelitian tindakan

kelas kepada peneliti.

7. Suherwiyatmi, S.Pd selaku guru IPS Kelas V SD N 07 Ngringo, Jaten,

Karanganyar yang telah merelakan waktunya untuk membantu penelitian

ini.

8. Pihak-pihak yang turut membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam

penyusunan skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik konstruktif para pembaca

sangat peneliti harapkan. Dan semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah

pengetahuan bagi semua pihak.

Page 10: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Tidak lupa peneliti mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya apabila

terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam skripsi ini.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 11: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL............................................................................................................. i

PENGAJUAN ................................................................................................. ii

PERSETUJUAN ............................................................................................. iii

PENGESAHAN .............................................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

ABSTRAC ...................................................................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ............................................................................... 6

1. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial .................................... 6

a. Pengertian Belajar................................................................ 6

b. Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 7

c. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial........................................ 9

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games

Tournament (TGT) .................................................................. 17

a. Pengertian Pembelajaran .................................................... 17

b. Pengertian Model Pembelajaran ......................................... 17

Page 12: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

c. Jenis-jenis Model Pembelajaran ......................................... 18

d. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif........................ 19

e. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ................................ 21

f. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif .......................... 22

g. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif............. 23

h. Model Kooperatif tipe TGT................................................. 24

B. Penelitian yang Relevan ............................................................ 27

C. Kerangka Berpikir ..................................................................... 28

D. Hipotesis Tindakan .................................................................... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 30

B. Subjek Penelitian ....................................................................... 30

C. Sumber Data .............................................................................. 30

D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 31

E. Evaluasi Data ............................................................................ 32

F. Teknik Analisis Data ................................................................. 33

G. Indikator Kinerja ........................................................................ 34

H. Prosedur Penelitian .................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................... 39

B. Deskripsi Kondisi Awal ............................................................. 40

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian ............................................ 42

1. Deskripsi Siklus I ................................................................ 42

2. Deskripsi Siklus II ............................................................... 62

D. Pembahasan Hasil Penelitian dan Temuan ................................ 79

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ................................................................................... 84

B. Implikasi .................................................................................... 84

C. Saran .......................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 88

LAMPIRAN……………………………………………………………………. 90

Page 13: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 1. Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan (Prasiklus) ........................ 41

Grafik 2. Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 1 Siklus I ....................................... 49

Grafik 3. Hasil Nilai Afektif Pertemuan 1 Siklus I ......................................... 50

Grafik 4. Hasil Nilai Psikomotor Pertemuan 1 Siklus I .................................. 52

Grafik 5. Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 1 Siklus I................................... 54

Grafik 6. Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 2 Siklus I ....................................... 55

Grafik 7. Hasil Nilai Afektif Pertemuan 2 Siklus I ......................................... 57

Grafik 8. Hasil Nilai Psikomotor Pertemuan 2 Siklus I .................................. 58

Grafik 9. Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 2 Siklus I................................... 60

Grafik 10. Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 1 Siklus II ...................................... 67

Grafik 11. Hasil Nilai Afektif Pertemuan 1 Siklus II ........................................ 68

Grafik 12. Hasil Nilai Psikomotor Pertemuan 1 Siklus II ................................. 69

Grafik 13. Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 1 Siklus II ................................. 71

Grafik 14. Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 2 Siklus II ...................................... 72

Grafik 15. Hasil Nilai Afektif Pertemuan 2 Siklus II ........................................ 73

Grafik 16. Hasil Nilai Psikomotor Pertemuan 2 Siklus II ................................. 75

Grafik 17. Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 2 Siklus II ................................. 76

Grafik 18. Nilai Hasil Belajar Antarsiklus ........................................................ 82

Page 14: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Standar Kompetensi IPS Kelas V Semester II................................. 14

Tabel 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ........................ 23

Tabel 4. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan .................. 41

Tabel 6. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 1 Siklus I........... 48

Tabel 8. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Afektif Pertemuan 1 Siklus I............. 50

Tabel 10. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Psikomotor Pertemuan 1 Siklus I...... 51

Tabel 12. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 1 Siklus I...... 53

Tabel 14. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 2 Siklus I........... 55

Tabel 16. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Afektif Pertemuan 2 Siklus I............. 56

Tabel 18. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Psikomotor Pertemuan 2 Siklus I...... 58

Tabel 20. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 2 Siklus I...... 59

Tabel 23. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 1 Siklus II ......... 66

Tabel 25. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Afektif Pertemuan 1 Siklus I............. 68

Tabel 27. Daftar Frekuensi Nilai Psikomotor Pertemuan 1 Siklus II.............. 69

Tabel 29. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 1 Siklus II..... 70

Tabel 31. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 2 Siklus II ......... 71

Tabel 33. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Afektif Pertemuan 2 Siklus II ........... 73

Tabel 35. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Psikomotor Pertemuan 2 Siklus II .... 75

Tabel 37. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 2 Siklus II..... 76

Tabel 40. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS (Prasiklus, Siklus I,

Siklus II .......................................................................................... 40

Page 15: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP Siklus I ............................................................................. 90

Lampiran 2. Soal Tes Awal (prasiklus) ........................................................ 98

Lampiran 3. Kunci Jawaban Tes Awal ......................................................... 99

Lampiran 4. Soal Diskusi Pertemuan 1 Siklus I ........................................... 100

Lampiran 5. Kunci Jawaban Diskusi Pertemuan 1 Silus I............................ 101

Lampiran 6. Soal Evaluasi Pertemuan 1 Siklus I.......................................... 103

Lampiran 7. Kunci Jawaban Evaluasi Pertemuan 1Siklus I ......................... 104

Lampiran 8. Lembar Penilaian Afektif Pertemuan 1 Siklus I....................... 105

Lampiran 9. Lembar Penilaian Psikomotor Pertemuan 1 Siklus I ............... 108

Lampiran 10. Tabel 3. Daftar Nilai Hasil Belajar IPS (Peristiwa Sekitar

Proklamasi) Prasiklus ............................................................... 111

Lampiran 11. Tabel 5. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Pertemuan 1

siklus I ...................................................................................... 113

Lampiran 12. Tabel 7. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Pertemuan 1

Siklus I...................................................................................... 114

Lampiran 13. Tabel 9. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Pertemuan 1

Siklus I...................................................................................... 115

Lampiran 14. Tabel 11. Daftar Nilai Hasil Belajar IPS (Peristiwa Sekitar

Proklamasi) Pertemuan 1 Siklus I ............................................ 116

Lampiran 15. Soal Turnamen Pertemuan 2 Siklus I ....................................... 117

Lampiran 16. Kunci Jawaban Turnamen Pertemuan 2 Siklus I...................... 118

Lampiran 17. Soal Evaluasi Pertemuan 2 Siklus I ......................................... 119

Lampiran 18. Kunci Jawaban Evaluasi Pertemuan 2 Siklus I ........................ 120

Lampiran 19. Lembar Penilaian Afektif Pertemuan 2 Siklus I....................... 121

Lampiran 20. Lembar Penilaian Psikomotor Pertemuan 2 Siklus I................ 124

Lampiran 21. Tabel 13. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Pertemuan 2

Siklus I...................................................................................... 127

Lampiran 22. Tabel 15. Daftar Hasil Belajar Afektif Pertemuan 2 Siklus I... 128

Page 16: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Lampiran 23. Tabel 17. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Pertemuan 2

Siklus I...................................................................................... 129

Lampiran 24. Tabel 19. Daftar Nilai Hasil Belajar IPS (Peristiwa Sekitar

Proklamasi) Pertemuan 2 Siklus I ............................................ 130

Lampiran 25. Hasil Observasi Kinerja Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran

Siklus I...................................................................................... 131

Lampiran 26. Daftar Nilai Hasil Belajar IPS (Peristiwa Sekitar Proklamasi)

Siklus I...................................................................................... 132

Lampiran 27. RPP Siklus II ............................................................................ 134

Lampiran 28. Soal Diskusi Pertemuan 1 Siklus II.......................................... 142

Lampiran 29. Kunci Jawaban Soal Diskusi Pertemuan 1 Siklus II ............... 143

Lampiran 30. Soal Evaluasi Pertemuan 1 Siklus II ........................................ 144

Lampiran 31. Kunci Jawaban Evaluasi Pertemuan 1 Siklus II ....................... 145

Lampiran 32. Lembar Penilaian Afektif Pertemuan 1 Siklus II ..................... 146

Lampiran 33. Lembar Penilaian Psikomotor Pertemuan 1 Siklus II .............. 149

Lampiran 34. Tabel 22. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Pertemuan 1

Siklus II .................................................................................... 152

Lampiran 35. Tabel 24. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Pertemuan 1

Siklus II .................................................................................... 153

Lampiran 36. Tabel 26. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Pertemuan 1

Siklus II .................................................................................... 154

Lampiran 37. Tabel 28. Daftar Nilai Hasil Belajar IPS (Peristiwa Sekitar

Proklamasi) Pertemuan 1 Siklus II .......................................... 155

Lampiran 38. Soal Turnamen Pertemuan 2 Siklus II...................................... 157

Lampiran 39. Kunci Jawaban Turnamen Pertemuan 2 Siklus II .................... 160

Lampiran 40. Soal Evaluasi Pertemuan 2 Siklus II ......................... …... 161

Lampiran 41. Kunci Jawaban Evaluasi Pertemuan 2 Pertemua II.... …... 162

Lampiran 42. Lembar Penilaian Afektif Pertemuan 2 Siklus II .................... 163

Lampiran 43. Lembar Penilaian Psikomotor Pertemuan 2 Siklus II ............. 166

Lampiran 44. Tabel 30. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Pertemuan 2

Siklus II ................................................................................... 168

Page 17: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Lampiran 45. Tabel 32. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Pertemuan 2

Siklus II .................................................................................. 169

Lampiran 46. Tabel 34. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotor Pertemuan 2

Siklus II ................................................................................... 170

Lampiran 47. Tabel 36. Daftar Nilai Hasil Belajar IPS (Peristiwa Sekitar

Proklamasi) Pertemuan 2 Siklus II........................................... 171

Lampiran 48. Tabel 38. Daftar Nilai Hasil Belajar IPS (Peristiwa Sekitar

Proklamasi) Siklus II ............................................................... 171

Lampiran 49. Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Kegiatan Pembelajaran

Siklus II ................................................................................... 175

Lampiran 50. Daftar Nilai Hasil Belajar IPS (Peristiwa Sekitar Proklamasi)

Siklus II ................................................................................... 176

Lampiran 51. Tabel 39. Daftar Nilai Hasil Belajar IPS (Peristiwa Sekitar

Proklamasi) Siswa Kelas V Antarsiklus .................................. 178

Lampiran 52. Haasil Wawancara Sebelum Menggunakan Model

Pembelajaran Koopertatif Tipe TGT ...................................... 180

Lampiran 53. Hasil Wawancara Setelah Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT ........................................ 181

Lampiran 54. Rincian Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ......................... 182

Lampiran 55. Silabus Kelas V Semester II Pokok Bahasan Peristiwa Sekitar

Proklamasi ............................................................................... 183

Lampiran 56. Dokumentasi ............................................................................ 185

Page 18: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pendidikan merupakan

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara (Depdiknas: 2003).

Pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang memerlukan usaha

untuk mencapainya. Demikian halnya Indonesia, yang menaruh harapan besar

terhadap pendidik yang berpendidikan dalam perkembangan masa depan bangsa

ini, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus

dibentuk. Namun ada banyak hal yang harus disiapkan seperti sarana dan

prasarana serta guru yang berperan sangat penting.

M. Furqon Hidayatulloh (2009: 234) mengemukakan guru luar biasa adalah guru yang mampu memberikan dan menumbuhkan inspirasi agar peserta didik dapat berkembang potensinya secara optimal. Tugas dan fungsi guru dalam memberdayakan potensi peserta didik sangat penting sehingga diperlukan profil guru yang mampu memberikan dan menumbuhkan inspirasi agar peserta didik dapat mengembangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini diperlukan guru yang berkarakter kuat dan cerdas. Dimana guru yang berkarakter kuat meliputi amanah dan keteladanan. Amanah dibangun atas dasar empat pilar (komitmen, kompeten, kerja keras, konsisten), sedangkan keteladanan dibangun atas dasar tiga pilar (kesederhanaan, kedekatan, pelayanan maksimal). Cerdas berkaitan dengan kecerdasan intelektual, emosi, dan spiritual. Sehingga guru sejati adalah guru yang dapat membangun insan (peserta didik yang berkarakter kuat dan cerdas). Berdasarkan berbagai jenjang pendidikan di Indonesia, guru SD tidak

luput dari peranannya dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Bahkan sekarang

tidak sedikit kaum muda yang mulai tertarik pada profesi ini. Mata pelajaran yang

diajarkan terhitung banyak, namun terdapat salah satu mata pelajaran yang

Page 19: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

kebanyakan siswa merasa bosan dan jenuh, karena pembelajaran yang sarat akan

materi dan cerita, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang

diberikan mulai dari SD/MI sampai SMA/MA. IPS mengkaji seperangkat

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social.

Melalui mata pelajaran IPS pesrta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga

Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab, serta warga dunia

yang cinta damai. (Depdiknas, 2007: 18).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SDN 07 Ngringo,

rendahnya hasil belajar IPS pada pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi di

kelas V SD Negeri 07 Ngringo, Karanganyar dikarenakan guru belum

menggunakan model pembelajaran serta mendesain skenario atau strategi

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi maupun kondisi siswa

sehingga memungkinkan siswa aktif dan kreatif. Guru sering menggunakan model

pembelajaran konvensional yang bersifat satu arah dan membosankan. Kegiatan

pembelajaran masih didominasi guru, siswa sebagai obyek bukan sebagai subyek

bahkan guru cenderung membatasi partisipasi dan kreatifitas siswa selama proses

pembelajaran.

Keberhasilan pembelajaran pada umumnya adalah meningkatkan prestasi

belajar siswa. Dari hasil pengamatan dan wawancara, hasil belajar IPS kelas V SD

Negeri 07 Ngringo untuk mata pelajaran IPS pada pokok bahasan Peristiwa

Sekitar Proklamasi menunjukkan belum mencapai hasil yang maksimal. Indikator

rendahnya kualitas belajar tersebut berdasarkan hasil ulangan harian kelas V mata

pelajaran IPS pada pokok bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi yaitu nilai

tertinggi 86, nilai terendah 50, sedangkan nilai KKM yang harus dicapai siswa

adalah 65. Dari siswa secara keseluruhan berjumlah 34, siswa yang mendapat nilai

di bawah KKM sebanyak 20 siswa. Sehingga dari hasil belajar tersebut dapat

berpengaruh terhadap hasil belajar IPS pada pokok bahasan berikutnya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas V, selama ini guru masih

menggunakan metode ceramah, penugasan, dan diskusi. Hal itu dikarenakan guru

menyadari bahwa belum memahami betul mengenai model-model pembelajaran

Page 20: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

yang inovatif serta kurang adanya sosialisasi mengenai model dan metode

pembelajaran tersebut. Guru menggunakan metode penugasan dan diskusi pada

waktu guru tidak dapat hadir karena mengikuti penataran atau tugas di luar

sekolah. Pada umumnya guru menyampaikan materi dasar dengan metode

ceramah, sehingga dominasi kegiatan selama proses pembelajaran berada pada

guru. Peran siswa menjadi pasif, lebih banyak mendengarkan dan memperhatikan

penjelasan guru.

Bertumpu pada kenyataan tersebut untuk merangsang dan meningkatkan

peran aktif siswa baik secara individual dan kelompok terhadap proses

pembelajaran IPS pada pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi. Salah satu

model pembelajaran yang sesuai dengan masalah ini adalah model Pembelajaran

Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Karena dalam pembelajaran

kooperatif tipe ini tidak hanya sekedar bekerja dalam kelompok saja, namun

terdapat permainan yang tersaji dalam game yang disajikan secara turnamen.

Dunia anak adalah dunia barmain. Hampir semua anak menyukai

permainan dan hal-hal yang menyenangkan. Dengan mengusung misi

pembelajaran yang menyenangkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament (TGT) merupakan tindakan alternatif yang kiranya

dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan menghargai siswa. Terutama dalam

pembelajaran IPS yang kebanyakan anak merasa jenuh, bosan, mengantuk dan

sebagainya yang diharapkan dapat diubah menjadi sesuatu yang menyenangkan

dan disukai oleh anak. Dalam model pembelajaran tipe Team Games Tournament

(TGT) ini dikemas dalam bentuk pemainan karena bermain merupakan

pemenuhan suatu kebutuhan mendasar bagi anak-anak serta sesuatu yang sangat

menarik (Russel Tyler, 1999, dalam jurnal Pendidikan ”Dwija Utama”). Sehingga

model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat

membantu dalam menciptakan sebuah suasana belajar yang kondusif,

menyenangkan, optimal dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran IPS pada pokok bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi.

Berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat masalah ini menjadi bahan

penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Pembelajaran

Page 21: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas V SD Negeri

07 Ngringo, Jaten, Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Kegiatan belajar mengajar masih satu arah sehingga keaktifan dan kreatifitas

siswa kurang berkembang secara optimal.

2. Guru masih menggunakan pembelajaran yang konvensional dalam

pembelajaran IPS .

3. Hasil belajar IPS belum menunjukkan hasil yang optimal.

C. Pembatasan Masalah

Dengan adanya masalah yang cukup banyak, maka penelitian ini dibatasi

pada:

1. Hasil belajar dibatasi pada hasil belajar IPS kelas V dengan materi “Peristiwa

Sekitar Proklamasi.”

2. Pembelajaran kooperatif dibatasi pada Pembelajaran Kooperatif tipe Team

Games Tournamen (TGT).

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti

yaitu : “Apakah melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD

N 07 Ngringo, Jaten, Karanganyar Tahun ajaran 2010/2011?”

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah tersebut di atas,tujuan dari penelitian ini

adalah : “Untuk meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif

tipe Team Games Tournament (TGT) siswa kelas V SD N 07 Ngringo, Jaten,

Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011.”

Page 22: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dibedakan atas manfaat teoritris dan praktis.

1. Manfaat Teoritris

a. Hasil penelitian ini dapat memperkaya wawasan dan memberi sumbangan

bagi dunia pendidikan.

b. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian lebih lanjut bagi peneliti lain.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi sekolah

1) Untuk meningkatkan kegiatan/proses belajar mengajar yang dilaksanakan

di sekolah terutama di kelas.

2) Sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan kurikulum sekolah.

3) Sebagai kontribusi adanya inovasi pembelajaran di sekolah.

b. Bagi guru

1) Sebagai bahan acuan ataupun masukkan dalam mengajarkan materi IPS

2) Sebagai sumber informasi bagi guru untuk memantau sejauh mana hasil

belajar siswa dalam mata pelajaran IPS, khususnya materi Peristiwa

Sekitar Proklamasi.

3) Mendapatkan model pembelajaran yang tepat dan inovatif, dalam rangka

meningkatkan hasil pembelajaran IPS pada materi Peristiwa Sekitar

Proklamasi menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.

c. Bagi siswa

1) Siswa dapat mengetahui sejauh mana hasil belajar mereka dalam mata

pelajaran IPS pada pokok bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi.

2) Membantu siswa dalam memahami mata pelajaran IPS pada pokok

bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi.

3) Siswa dapat mengoptimalkan pembelajaran IPS.

4) Siswa menjadi tertarik dan berminat mengikuti pembelajaran IPS.

Page 23: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

a. Pengertian Belajar

Dalam pengertiannya belajar mempunyai makna yang komplek.

Ditinjau dari pengertian belajar itu sendiri banyak ahli yang mengemukakan

pengertian belajar dengan ungkapan dan pendapat yang berbeda-beda.

Pendapat-pendapat tersebut antara lain :

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Menurut

Cronbach “Learning is Shown by Change in Behavior as Result of

Experience. Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman (Baharuddin dan

Esa Nur W, 2010: 13).

Menurut Morgan dalam Agus Suprijono (2009: 3) “Learning is any

relatively permanent change in behavior that is a result of past experience”,

belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari

pengalaman. Hilgrad dan Bower (Baharuddin dan Esa Nur W, 2010: 13)

menyatakan belajar adalah memperoleh pengetahuan atau menguasai

pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan

mendapatkan informasi atau menemukan.

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan

dalam berbagai bentuk, sikap, dan tingkah lakunya, keterampilannya,

kecakapannya, kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaanya. Oleh

karena itu belajar adalah proses yang aktif, belajar proses mereaksi terhadap

semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang

diarahkan kepada kompetensi, proses melihat, mengamati, memahami sesuatu

(SBM D2 PGSD oleh TIM, 2007: 2)

Page 24: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Slameto (2003: 2) memberikan pengertian belajar adalah sebagai

suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diiringi oleh

perubahan sikap dan tindakan oleh seseorang melalui pengenalan secara

berturut-turut dari suatu situasi ke situasi lain yang diulang-ulang sehingga

menjadi sempurna melalui tahapan-tahapan tertentu.

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar

adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses

pembelajara. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan

informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-

tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar.

Menurut Soedijarto dalam Purwanto (2010: 46) hasil belajar adalah

sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses

belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Hasil

belajar menurut Endang Poerwanti (2008: 7.11) adalah keberhasilan siswa

setelah mengikuti satuan pembelajaran tertentu. Bloom merumuskan hasil

belajar sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi domain (ranah), yaitu

ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. (sumber: tentang

pendidikan—taksonomi Bloom, diakses 11januari 2011).

Dalam ranah Kognitif, hasil belajar tersusun dalam enam tingkatan.

Enam tingkatan itu antara lain, (1) pengetahuan atau ingatan, (2) pemahaman,

(3) penerapan, (4) sintesis, (5) analisis dan (6) evaluasi. Adapun ranah afektif

terdiri dari lima tingkatan yaitu, (1) pengenalan (ingin menerima, sadar akan

adanya sesuatu), (2) merespon (aktif berpartisipasi), (3) penghargaan

(menerima nilai-nilai, setia pada nilai-nilai tertentu), (4) pengorganisasian

Page 25: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

(menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercaya), (5) pengamalan

(menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup). Sedangkan ranah

psikomotorik terdiri dari lima tingkatan juga yaitu, (1) peniruan (menirukan

gerak), (2) penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak), (3)

ketepatan (melakukan gerak dengan benar), (4) perangkaian (melakukan

beberapa gerakan sekaligus dengan benar), (5) naturalisasi (melakukan gerak

secara wajar). (sumber: tentang pendidikan—taksonomi Bloom, diakses

11januari 2011).

Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang diharapkan dalam

menguasai sebagian atau seluruh kompetensi yang diinginkan dan merupakan

hasil kegiatan setelah siswa mengalami pembelajaran dalam kompetensi

tertentu (SBM D2 PGSD, 2007: 41).

Menurut Slameto (1995: 54) bahwa faktor yang mempengaruhi hasil

belajar meliputi:

1. Faktor Intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu itu sendiri,

antara lain :

a) Faktor Jasmani, merupakan faktor yang berasaan individu dari anggota

badan individu itu sendiri, yang terdiri dari faktor kesehatan (tidak

sering sakit-sakitan) dan cacat tubuh (adanya salah satu anggota badan

yang cacat).

b) Faktor Psikologis, yaitu faktor yang mempengaruhi kejiwaan setiap

individu yang akan mempengaruhi belajar, seperti intelegensi perhatian,

minat bakat, motivasi atau dorongan, kematangan dan kesiapan dalam

menerima pelajaran.

c) Faktor Kelelahan, yaitu faktor yang disebabkan karena daya fisik

individu mengalami penurunan. Dibedakan menjadi dua yaitu :

(1) Kelelahan Jasmani, terlihat dari lemahnya tubuh dan timbul

kecenderungan untuk membaringkan tubuh, disebabkan kekacauan

subtansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga darah mengalir

tidak lancar.

Page 26: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

(2) Kelelahan Rohani, dilihat dari hilangnya gairah dan semangat

untuk belajar yang dapat disebabkan oleh kelesuan dan kebosanan.

2. Faktor Ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar individu tersebut, antara

lain :

a) Faktor Keluarga, yaitu faktor yang berasal dari dalam keluarga individu

itu sendiri, antara lain pola asuh orang tua, cara orang tua mendidik,

hubungan anak dengan anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga,

suasana atau keharmonisan keluarga, perhatian dari keluarga khususnya

dari orang tua, latar belakang keluarga. Keadaan ini sangat berpengaruh

terhadap kegiatan belajar siswa di rumah.

b) Faktor Sekolah, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekolah.

Meliputi metode pengajaran, kurikulum, hubungan guru dengan siswa

dan hubungan siswa dengan siswa, kedisiplinan sekolah, waktu

pelajaran di sekolah, alat pelajaran, kondisi gedung sekolah (sarana dan

prasarana), tugas rumah,

c) Faktor Masyarakat, yaitu faktor yang berasal dari lingkungan sekitar

siswa (masyarakat), seperti pergaulan dalam mayarakat, bentuk

kehidupan, status sosial, kebudayaan dan adat istiadat, media massa.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar

mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan dimana terdapat dua faktor yang

mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor dari dalam diri individu itu

sendiri dan faktor dari luar individu tersebut.

c. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial

1) Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mengkaji

peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial

dan kewarganegaraan (Depdikbud, 2004: 45). Ilmu sosial adalah disiplin

intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah,

Page 27: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

memusatkan manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau

masyarakat yang ia bentuk (Hidayati, 2008: 1.4)

Pendidikan IPS mempunyai dua konsep, yakni: (1) pendidikan LPS

yang diajarkan dalam tradisi ”citizenship transmission” dalam bentuk mata

pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Sejarah Nasional,

(2) pendidikan IPS yang diajarkan dalam tradisi ”social science” dalam

bentuk pendidikan IPS terpisah dari SMU, yang terkonfederasi di SLTP dan

yang terintegrasi di SD (Udin S. Winataputra, 2008: 51)

Dalam Hidayati (2008: 1.6) definisi IPS menurut National Council

for Social Studies (NCSS), mendefinisikan IPS sebagai berikut:

Social studies is the integrated study of the science and humanities to promote civic competence. Whitin the school program, socisl studies provides coordinated, systematic study drawing upon such disciplines as anthropology, economics, geography, history, law, philosophy, political science, psychology, religion, and sociology, as well as appropriate content from the humanities, mathematics, and natural sciences. The primary purpose of social studies is to help young people develop the ability to make informed and reasoned decisions for the public good as citizen of a culturally diverse, democratic society in an interdependent world.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, pengertian Ilmu

Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah dan

menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dinjau dari berbagai

aspek kehidupan secara terpadu. Memang pengetahuan sosial itu diperoleh

secara alamiah dari kehidupan sehari-hari, telah ada pada diri kita masing-

masing namun hal ini belum cukup menginat kehidupan masyarakat dengan

segala permasalahannya makin berkembang. Untuk menghadapi keadaan

demikian pengetahuan sosial yang diperoleh secara alamiah tidak cukup.

Disini perlu pendidikan formal khususnya pendidikan IPS.

2) IPS di Sekolah Dasar

Anak bukanlah sehelai kertas putih yang menunggu untuk ditulisi,

atau replika orang dewasa dalam format kecil yang dapat dimanipulasi

sebagai tenaga buruh yang murah, melainkan anak adalah entitas yang unik

yang memiliki berbagai potensi yang masih latent dan memerlukan proses

serta sentuhan-sentuhan tertentu dalam perkembangannya. Mereka akan

Page 28: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

berkembang dengan kesadaran akan ruang dan waktuyang semakin meluas

dan mencoba serta berusaha melakukan aktivitas yang berbentuk intervensi

dalam dunianya. Maka dari itu, pendidikan IPS adalah salah satu upaya

yang akan membawa kesadaran terhadap ruang dan waktu.

Pembelajaran IPS SD dimulai dari hal yang sederhana, dimulai dari

pengenalan diri sendiri (self), keluarga, tetangga, lingkungan baik tingkat

RT maupun RW, keurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi,

negara, negara tetangga dan bahkan dunia. Pembelajaran IPS di SD

mempunyai beberapa karakteristik dilihat dari materi dan strategi

penyampaiannya (Hidayati, 2008: 1.26), yaitu sebagai berikut:

a) Materi IPS SD

Ada 5 macam sumber materi IPS antara lain:

(1) Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak

sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan

yang luas negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya.

(2) Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan,

keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi.

(3) Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan

antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat

sampai yang terjauh.

(4) Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah

yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,

tentang tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian yang besar.

(5) Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan,

pakaian, permainan, keluarga.

b) Karakteristik Penyampaian Pengajaran IPS SD

Karkteristik penyampaian pengajaran IPS sebagaian besar

adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan:

anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat/tetangga, kota, daerah, negara,

dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or

Expanding Enviroment Curriculum” (Mukminan dalam Agus Badrudin,

Page 29: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2009: http:// beduatsuko. blogspot.com/, diakses pada tanggal 20

Januari 2011).

Menurut Hidayati (2008: 1-29) ada sejumlah karakteristik yang

dapat diidentifikasi pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat

di SD. Karakteristik pada masa kelas rendah SD (Kelas 1, 2, dan 3):

(1) Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah

(2) Suka memuji diri sendiri

(3) Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya

tidak penting

(4) Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang

menguntungkan dirinya

(5) Suka meremehkan orang lain

Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4, 5, dan 6);

(1) Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari.

(2) Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis.

(3) Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus.

(4) Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi

belajarnya di sekolah.

Menurut Jean Piaget dalam Hidayati (2008: 1.29) usia siswa SD

(7-12 tahun) ada pada stadium operasional konkrit. Oleh karena itu guru

harus mampu merancang pembelajaran yang dapat membangkitkan siswa,

misalnya penggalan waktu belajar tidak terlalu panjang, peristiwa belajar

harus bervariasi, dan yang tidak kalah pentingnya sajian harus dibuat

menarik bagi siswa.

3) Fungsi IPS

Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berfungsi

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dasar untuk melihat

kenyataan sosial yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari

(Depdikbud, 1995: 139). Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial berfungsi

untuk mengembangkan nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang

masyarakat, bangsa dan negara Indonesia (Depdikbud, 2004: 45).

Page 30: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Dalam http://massofa.wordpress.com /2007 /12/21/ hakekat -ips-

sebagai –program -studi/, diakses pada tanggal 20 Januari 2011) fungsi

IPS sebagai pendidikan adalah membekali anak didik dengan pengetahuan

sosial yang berguna, ketrampilan sosial dan intelektual dalam membina

perhatian serta kepedulian sosialnya sebagai sumber daya manusia yang

bertanggung jawab dalam merealisasikan tujuan nasional.

4) Tujuan pembelajaran IPS

Dalam Hidayati (2008: 1.24) kurikulum 2004 untuk tingkat SD

menyatakan bahwa, Pengetahuan Sosial (sebutan IPS dalam Kurikulum

2004), bertujuan untuk:

a) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah,

dan kewarganegaraan, pedagogis, dan psikologis.

b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan

sosial.

c) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

d) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional,

dan global.

Menurut Oemar Hamalik dalam Hidayati (2008: 1.24) merumuskan

tujuan pendidikan IPS berorientasi pada tingkah laku para siswa, yaitu: (1)

pengetahuan dan pemahaman, (2) sikap hidup belajar, (3) nilai-nilai sosial

dan sikap, (4) keterampilan.

5) Ruang lingkup pembelajaran IPS

Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, ruang lingkup mata

pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut:

a) Manusia, Tempat, dan Lingkungan

b) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan

c) Sistem Sosial dan Budaya

d) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan

Page 31: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Berdasarkan Silabus Kurikulum KTSP Kelas V tahun 2006, ruang

lingkup mata pelajaran IPS pada satuan pendidikan di SD/MI kelas V

semester II meliputi aspek yang terdapat pada tabel 1 di bawah ini:

Tabel. 1 Standar Kompetensi IPS Kelas V Semester II Pokok Bahasan

Peristiwa Sekitar Proklamasi

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator a. Menghargai peranan

tokoh pejuang dan

masyarakat dalam

mempersiapkan dan

mempertahankan

kemerdekaan

Indonesia.

2.3 Menghargai jasa

dan peranan tokoh

perjuangan dalam

memproklamasikan

kemerdekaan.

2.3.1 Menceritakan

peristiwa-peristiwa

penting yang

terjadi di sekitar

proklamasi

(peristiwa

Rengesdengklok,

penyusunan teks

proklamasi, detik-

detik proklamasi

kemerdekaan)

6) Evaluasi Pembelajaran IPS

Dalam suatu pembelajaran haruslah ada sebuah evaluasi untuk

mengetahui ada tidaknya dampak dari proses pembelajaran yang diterapkan.

Evaluasi adalah penilaian keseluruhan program pendidikan termasuk

perencanaan suatu program substansi pendidikan termasuk kurikulum dan

penilaian (assesment) dan pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan

kemampuan guru, pengelolaan (management) pendidikan, dan reformasi

pendidikan secara keseluruhan (Sarwiji Suwandi, 2009: 8).

Menurut Baxter dalam Sarwiji Suwandi (2009: 9) mengemukakan

pentingnya penilaian dalam pembelajaran, antara lain: (1) untuk

membandingkan siswa satu dengan yang lainnya, (2) untuk mengetahui

apakah para siswa memenuhi standar tertentu, (3) untuk membantu kegiatan

Page 32: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pembelajaran siswa, (4) untuk mengetahui atau mengontrol apakah program

pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya. Sedangkan dalam Endang

Poerwanti (2008:1-5) evaluasi adalah proses pemberian makna atau

penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara membandingkan angka

hasil pengukuran tersebut dengan kriteria, baik melalui evaluasi proses

maupun evaluasi akhir.

Dalam penelitian tindakan kelas biasanya menggunakan penilaian

berbasis kelas. Menurut Supranata dan Hatta dalam Sarwiji Suwandi (2009:

12) penilaian berbasis kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh guru

dalam rangka proses pembelajaran. Penilaian berbasis kelas merupakan

proses pengumpulan dan penggunaan informasi dan hasil belajar peserta

didik yang dilakukan oleh guru untuk menetapkan tingkat pencapaian dan

penguasaan peserta didik terhadap tujuan pendidikan yang telah ditetapkan,

yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian

belajar yang terdapat dalam kurikulum. Penilaian ini dapat dilaksanakan di

dalam dan/atau di luar kelas seperti laboratorium maupun lapangan. Dalam

penilaian kelas menggunakan berbagai alat dengan melalui:

1) Evaluasi proses, yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat proses

pembelajaran berlangsung, meliputi:

a) Observasi, yaitu digunakan untuk menilai aktivitas pembelajaran

siswa dalam kelompok.

b) Performance assesment (unjuk kerja), yaitu digunakan dalam berbagai

kontek untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu,

misalnya kemampuan berbicara.

c) Sikap, merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang

dimiliki oleh seseorang yang meliputi tiga komponen, yakni: afektif

(perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau penilaiannya terhadap

sesuatu objek), kognitif (kepercayaan atau keyakinan seseorang

mengenai objek) dan konatif (kecenderungan untuk berperilaku atau

berbuat dengan cara-cara tertentu berkenaan dengan kehadiran objek

sikap).

Page 33: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

d) Proyek (tugas), yaitu kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang

harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu, misalnya penelitian

sederhana tentang air di rumah, penelitian tentang harga sembako di

pasar.

e) Produk (hasil) penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu

produk dari hasil pembelajaran tersebut, seperti penilaian kemampuan

peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni:makanan,

pakaian, patung, lukisan, gambar)

f) Portofolio, yakni penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada

kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan

peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi dapat berupa

karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik

oleh peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atu bentuk informasi lain

yang terkait dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran

(Depdiknas, 2006: 15-16)

g) Self assesment (penilaian diri), yaitu suatu teknik penilaian di mana

peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan

status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya

dalam mata pelajaran tertentu. Misalnya menilai penguasaaan

pengetahuan, membuat tulisan/cerpen, menilai kecakapan

berpendapat.

2) Evaluasi Akhir, yaitu evaluasi yang dilakukan pada saat akhir

pembelajaran. Biasanya dengan menggunakan tes. Tes adalah suatu cara

untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus

dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi siswa

tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawannya

atau nilai standar yang ditetapakan

Page 34: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games

Tournament(TGT)

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan pengetahuan,

keterampilan atau sikap baru pada saat seorang individu berinteraksi dengan

lingkungan. Pembelajaran adalah istilah yang kadang-kadang mengundang

kontroversi baik dikalangan para ahli maupun di lapangan, terutama diantara

guru-guru di sekolah.

Menurut kamus bahasa Indonesia, pembelajaran adalah proses, cara

menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran menurut

Dimyati dan Mudjiono dalam SBM D2 PGSD oleh TIM (2007: 8) adalah

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat

siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Sedangkan menurut Knirk dan Gustfson dalam SBM D2

PGSD oleh TIM (2007: 10) pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis

melalui tahap rancangan pelaksanaan dan evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi

seketika, melainkan sudah melalui tahapan perancangan pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah setiap kegiatan yang dirancang oleh guru untuk

membantu siswa mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru dalam

suatu proses yang sengaja menciptakan suatu lingkungan, sehingga terjadi

proses belajar secara efektif, efisien dan kondusif situasional.

b. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu pola instruksional yang

memberikan proses spesifikasi dan penciptaan situasi lingkungan tertentu

yang mengakibatkan para siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan

khusus pada tingkah laku mereka (SBM D2 PGSD oleh TIM, 2007: 24)

Page 35: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Menurut Agus Suprijono (2009: 46) bahwa model pembelajaran

adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Trianto (2007: 5) mengemukakan model pembelajaran adalah suatu

perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam

merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan

untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran adalah suatu pola mengajar yang digunakan sebagai

pedoman bagi perancang pembelajaran dan para pengajar dalam

merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran.

c. Jenis-jenis Model Pembelajaran

Banyak model pembelajaran yang telah dikembangkan oleh para

ahli. Pengembangan model tersebut didasarkan pada konsep teori yang

selama ini dikembangkan. Menurut Sugiyanto (2008: 7) jenis-jenis model

pembelajaran itu antara lain, (1) model pembelajaran kontekstual; (2)

model pembelajaran kooperatif; (3) model pembelajaran kuantum; (4)

model pembelajaran terpadu; (5) model pembelajaran berbasis masalah.

1) Model Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang

mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan

dan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan

antara pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam

kehidupan mereka sendiri sehari-hari.

2) Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang

berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama

dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Page 36: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

3) Model Pembelajaran Kuantum

Pembelajaran kuantum mempunyai prinsip berbicara-bermakna,

semua mempunyai tujuan, konsep harus dialami, tiap usaha siswa diberi

reward. Strategi kuantum adalah tumbuhkan minat dengan AMBAK

(Apa Manfaat Bagiku), alami dengan dunia realitas siswa, namai, buat

generalisasi sampai konsep, demonstrasikan melalui presentasi,

komunikasi, ulangi dengan tanya jawab, latihan, rangkuman, dan

rayakan dengan reward dengan senyum-tawa-ramah-sejuk-nilai-

harapan.

4) Model Pembelajaran Terpadu

Pembelajaran terpadu pada dasarnya sebagai kegiatan mengajar

dengan memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan

demikian, pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dengan cara ini dapat

dilakukan dengan mengajarkan beberapa materi pelajaran disajikan tiap

pertemuan.

5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan

pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik

dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri,

mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi,

mengembangkan kemandirian dan percaya diri.

d. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Agus Suprijono (2009: 54) menjelaskan pembelajaran

kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja

kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau

diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih

diarahkan oleh guru, di mana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-

pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang

untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud.

Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas.

Page 37: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Menurut Slavin (2009: 4) model pembelajaran kooperatif adalah

model pembelajaran di mana para siswa bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam

mempelajari materi pembelajaran.

Isjoni (2009: 11) mengemukakan, cooperatif Learning atau

pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

berdasarkan faham konstruktivis, yang merupakan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap

siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu

untuk memahami materi pelajaran. Belajar dikatakan belum selesai jika

salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Menurur Anita Lie (2008: 28) menyebut cooperatif learning dengan

istilah pembelajaran gotong-royong, yaitu sistem pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa

lain dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan hanya berjalan kalau sudah

terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya siswa bekerja

secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dengan jumlah

anggota kelompok yang pada umumnya terdiri dari 4-6 orang.

Rita Rani Mandal (2009: 96) mengemukakan The concept of

cooperative learning refers to intructional methods and techniques in

which student work in small group and rewarded in some way performance

as a group. Dapat diartikan konsep pembelajaran kooperatif mengacu pada

metode dan teknik dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil dan

dihargai kinerjanya dalam kelompok.

Dari beberapa pendapat di atas, diambil kesimpulan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berbasis

kelompok dan mengutamakan kerja sama diantara siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Page 38: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

e. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam

kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif yang

membedakannya. Pelaksanaan prosedur model pembelajaran kooperatif

dengan benar akan memungkinkan guru mengelola kelas lebih efektif.

Roger dan David Johson dalam Agus Suprijono (2009: 58)

mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap

pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal harus

menerapkan lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif, yaitu:

1) Saling ketergantungan positif (Positive interdependence)

Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif

ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan

yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota

kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.

Sehingga setiap anggota merasa bertanggung jawab untuk

menyelesaikan tugasnya masing-masing.

2) Tanggung jawab perorangan (Personal responsibility)

Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran

terhadap keberhasilan kelompok. Unsur ini sebagai akibat langsung dari

unsur yang pertama. Karena tujuan pembelajaran kooperatif adalah

membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.

Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua

anggota yang diperkuat oleh kegiatan bersama. Artinya, setelah

mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus dapat

menyelesaikan tugas yang sama.

3) Tatap muka dengan interaksi promotif (face to face promotive

interaction)

Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling

ketergantungan positif. Ciri-cirinya adalah, (a) saling membantu secara

efektif dan efisien; (b) saling memberi informasi dan sarana yang

diperlukan; (c) memproses informasi bersama secara lebih efektif dan

Page 39: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

efisien; (d) saling mengingatkan; (e) saling membantu dalam

merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan

kemampuan wawasan terhadap masalah yang dihadapi; (f) saling

percaya; (g) saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan

bersama.

4) Komunikasi antar anggota (interpersonal skill)

Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam

pencapaian peserta didik harus: (a) saling mengenal dan mempercayai;

(b) mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius; (c) saling

menerima dan mendukung; (d) mampu menyelesaikan konflik secara

konstruktif.

5) Evaluasi proses kelompok (group processing)

Guru perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama. Agar

selanjutnya mereka bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Melalui

evaluasi ini dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan

kelompok dan kegitan dari kelompok. Siapa diantara anggota keompok

yang sangat membantu dan siapa yang tidak membantu. Tujuannya

adalah meningkatkan efektifitas anggota dalam memberikan kontribusi

terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok.

Lungdren dalam Isjoni (2009: 13-14) mengemukakan bahwa unsur-

unsur dalam pembelajaran kooperatif adalah:

1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka ”tenggelam atau

berenang bersama”.

2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta

didik lain dalam kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri

sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

f. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2009: 73) bahwa dalam pembelajaran kooperatif

terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan yaitu, (1) Student

Page 40: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

Team Achievement Division (STAD), (2) Jigsaw, (3) Team Game

Tournaments (TGT), (4) Group Investifation (GI), (5) Rotating Trio

Exchange, (6) Group Resume.

Robert E. Slavin (2009: 10) menyebutkan beberapa metode

pembelajaran kooperatif antara lain, Student Team Achievement Division

(STAD), Jigsaw, Team Games Tournament (TGT), Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) dan Team Accelerated Instruction (TAI).

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tipe-tipe

model pembelajaran kooperatif diantaranya adalah, Student Team

Achievement Division (STAD), Jigsaw, Team Games Tournament (TGT),

Group Investifation (GI), Rotating Trio Exchange, Group Resume,

Structural Approach, Cooperatif Integrated Reading and Composition

(CIRC) dan Team Accelerated Instruction (TAI).

g. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Agus Suprijono (2009: 65) terdapat enam langkah atau

tahapan di dalam pembelajaran yang menggunakan model kooperatif.

Langkah-langkah itu ditunjukkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif

FASE-FASE PERILAKU GURU

Fase 1: Present goals and set

(menyampaikan tujuan dan

mempersiapkan siswa)

Menjelaskan tujuan

pembelajaran dan

mempersiakan siswa agar lebih

siap menerima pelajaran.

Fase 2: Present information

(menyajikan informasi)

Mempresentasikan informasi

kepada siswa secara verbal.

Fase 3: Organize students into

learning tems (mengorganisir

siswa ke dalam tim-tim belajar.

Memberikan penjelasan kepada

siswa tentang tata cara

pembentukan tim belajar dan

Page 41: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

membantu kelompok

melakukan transisi yang

efisien.

Fase 4: Assist team work and

study (membantu kerja tim dan

belajar)

Membantu tim-tim belajar

selama siswa mengerjakan

tugas.

Fase 5: Test on the materials

(mengevaluasi)

Menguji pengetahuan siswa

mengenai materi pembelajaran

atau kelompok-kelompok

mepresentasikan hasil

kerjanya.

Fase 6: Provide recognition

(memberikan pengakuan atau

penghargaan)

Mempersiapkan cara untuk

mengakui usaha dan prestasi

individu maupun kelompok.

h. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)

Isjoni (2009: 83) berpendapat bahwa TGT adalah suatu tipe

pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-

kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang

memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku kata atau ras yang berbeda.

Robert E. Slavin (2009: 163) menyatakan Team Games Tournament

(TGT) artinya adalah bentuk pembelajaran yang terdapat dalam

pembelajaran koopratif yang paling tua dan paling banyak digunakan

dalam penelitian pendidikan, termasuk juga dalam penyampaian materi di

kelas. Dalam TGT menggunakan turnamen akademik, dan menggunakan

kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba

sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik

sebelumnya setara seperti mereka. Menurut Robert E. Slavin (2009: 143)

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

ada lima komponen utama (langkah-langkah pembelajaran TGT) yang

harus dimiliki, yaitu:

Page 42: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Presentasi Kelas

Tahap ini merupakan tahap awal dalam pembelajaran yang

menggunakan model pembelajaran TGT, karena pada tahap ini siswa

diajarkan oleh guru tentang Peristiwa Proklamasi. Sehingga pada tahap

ini sangat berperan penting dalam penerimaan materi pada diri siswa.

Dimana guru mepresentasikan materi pelajaran di depan kelas dan siswa

memperhatikan penjelasan guru.

2) Tim

Tim atau kelompok ini dapat terdiri dari empat sampai lima

siswa dan pengelompokkan tim ini adalah berdasarkan kemampuan, asal

daerah, suku, dll. Fungsi dari pengelompokkan ini adalah memastikan

bahwa dari masing-masing siswa benar-benar mempelajari materi yang

disampaikan oleh guru, yaitu memperhatikan apa yang disampaikan oleh

guru dan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru secara

berkelompok.

Fungsi pengelompokkan ini adalah untuk saling berbagi antara

satu siswa dengan siswa yang lain dalam satu kelompok. Hal ini

dilakukan apabila dalam anggota kelompok tersebut ada yang belum

paham, maka anggota kelompok yang lain harus bertanggung jawab

dengan cara mengajari anggota yang belum paham tersebut sampai

didapatkan semua anggota kelompok dapat paham semua.

3) Game

Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan

yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa yang diperolehnya

dari presentasi di kelas dan pelaksanaan kerja tim. Games ini dimainkan

di atas meja dengan 5-6 orang siswa, yang masing-masing mewakili tim

yang berbeda. Kebanyakan game hanya berupa nomor-nomor

pertanyaan yang ditulis pada lembar yang sama. Seorang siswa

mengambil sebuah kartu bernomor dan harus menjawab pertanyaan

sesuai nomor yang tertera pada kartu tersebut. Sebuah aturan tentang

Page 43: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

penantang memperbolehkan para pemain saling menantang jawaban

masing-masing.

4) Turnamen

Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung.

Biasanya berlangsung pada akhir pekan atau akhir unit materi

pembelajaran. Setelah guru memberikan presentasi di kelas dan tim telah

melaksanakan kerja kelompok terhadap lembar kegiatan pada turnamen

pertama, guru menunjuk siswa untuk berada pada meja turnamen

dimana tiga siswa berprestasi tinggi sebelumnya pada meja 1, tiga

berikutnya pada meja 2 dan seterusnya. Kompetisi berlangsung secara

seimbang sehingga memungkinkan para siswa dari semua tingkat

kinerja dapat berkontribusi secara maksimal terhadap skor tim mereka

jika mereka melakukan yang terbaik.

5) Rekognisi Tim

Rekognisi hampir sama dengan reward, yaitu memberikan

hadiah, pujian, penghargaan atau yang lainnya kepad siswa atau

kelompok yang paling baik. Sehingga dengan pemberian hadiah ini

siswa akan semakin tertarik untuk belajar.

Team Games Tournament (TGT) mempunyai ide utama untuk

memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu dalam

menuntaskan keterampilan-keterampilan yang disampaikan guru.

Apabila siswa menginginkan tim mereka mendapatkan penghargaan tim,

mereka harus membantu teman satu tim untuk menguasai bahan ajar.

Walaupun mereka belajar bersama dalam tim tetapi mereka tidak boleh

saling membantu dalam turnamen. Ini berarti setiap siswa harus

menguasai materi. Selain itu motivasi Team Games Tournament (TGT)

juga menggunakan permainan, sehingga kegembiraan dirasakan siswa.

Permainan inilah yang membedakan TGT dengan model pembelajaran

kooperatif lainnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, model pembelajaran

kooperatif tipe Team Games Tournament adalah pembelajaran kooperatif

Page 44: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

dengan menempatkan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar yang

beranggotakan 4-5 siswa yang memiliki kemampuan, suku atau ras yang

berbeda dengan menggunakan sistem turnamen akademik yang diikuti oleh

seluruh siswa.

B. Penelitian yang Relevan

1. Eriyani (2010) ”Penerapan Cooperative Learning Model Team Games

Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas

IV SD Negeri Kalijaren 01 Kec.Maos Kab. Cilacap Tahun Ajaran 2009/2010”.

Hasil penelitian tindakan kelas ini menyimpulkan adanya peningkatan hasil

belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe team games tournament (TGT), terbukti rata-rata

hasil pratindakan 66,1 atau 72%, pada siklus I menjdai 69,5 atau 86%, pada

siklus II menjadi 73,4 atau 9 %, dan pada siklus III nilai rata-rata 80, atau

100%.

2. Yusrika Firda Isnaini (2010) ”Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)

pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sriwedari Surakarta Tahun Ajaran

2009/2010”. Hasil penelitian tersebut adalah terdapat peningkatan hasil belajar

siswa dari nilai rata-rata tes IPS semester 1 adalah 51 menjadi 74,44 pada

pokok bahasan Koperasi pada siswa kelas IV SD N Sriwedari Surakarta.

Dari penelitian di atas keduanya berbicara tentang penerapan

pembelajaran kooperatif pada pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD dan IPS

kelas IV SD, berdasarkan penelitian yang relevan tersebut, penelitian ini relevan

dengan penelitian di atas yaitu sama-sama berbicara tentang metode pembelajaran

kooperatif pada siswa Sekolah Dasar. Sedangkan perbedaannya adlah pada tipe

dan subjek penelitian dimana penelitian ini berbicara tentang penerapan metode

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada siswa kelas V

SD Negeri 07 Ngringo pada mata pelajaran IPS tahun ajaran 2010/2011.

Page 45: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPS dikatakan berhasil apabila sebagian besar siswa telah

mendapat nilai di atas KKM yang telah ditetapkan. SD N 07 Ngringo menetapkan

KKM mata pelajaran IPS kelas V adalah 65 pada tahun ajaran 2010/2011. Akan

tetapi pada kenyataannya hasil belajar pada pokok bahasan peristiwa sekitar

proklamasi SD N 07 Ngringo masih rendah terbukti masih banyak siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM. Hal ini disebabkan guru hanya menggunakan

model pembelajaran yang konvensional, guru masih menggunakan metode

ceramah dalam menyampaikan bahan ajar, guru tidak menggunakan media dalam

menyampaikan materi IPS. Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga

siswa menjadi jenuh dan mudah bosan, serta dapat mempengaruhi rendahnya hasil

belajar IPS.

Beberapa upaya agar siswa terdorong untuk belajar, diantaranya adalah

penyajian materi yang menarik perhatian siswa sehingga menumbuhkan

semangat, minat, motivasi dan hasil belajar yang baik. Hal ini dapat dilakukan

dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran

kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat diterapkan untuk

mengaktifkan siswa, menumbuhkan semangat siswa dan memotivasi siswa dalam

belajar sehingga meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam model pembelajaran ini

siswa tidak hanya bekerja dalam kelompok saja, melainkan terdapat permainan

yang tersaji dalam games yang dimainkan secara turnamen. Dengan model ini

siswa dapat belajar sambil bermain, dapat berlatih bahwa ketergantungan dengan

orang lain itu pasti ada, sehingga sikap saling membutuhkan dan bekerjasama

dapat terbentuk.

Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament (TGT) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar pada pokok

bahasan peristiwa sekitar proklamasi pada mata pelajaran IPS kelas V SD N07

Ngringo, Jaten Karanganyar tahun ajaran 2010/2011. Kerangka berpikir dapat

digambarkan pada gambar 1 di bawah ini:

Page 46: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Gambar 1: Alur Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori di atas, dapat ditarik hipotesis tindakan sebagai

berikut :

“Melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dapat

meningkatkan hasil belajar IPS tentang Peristiwa Sekitar Proklamasi bagi siswa

kelas V semester II SD N O7 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar

tahun ajaran 2010/2011”.

TINDAKAN

Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT

pada materi Peristiwa sekitar Proklamasi

SIKLUS I Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe TGT

(materi peristiwa sekitar proklamasi)

KONDISI AKHIR

Hasil belajar IPS pada materi Peristiwa sekitar

Proklamasi meningkatkan

SIKLUS II Penggunaan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe

TGT (tokoh yang berperan dalam peristiwa sekitar

proklamasi)

KONDISI AWAL

Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional

Hasil belajar IPS pada pokok bahasan

peristiwa sekitar proklamasi rendah

Page 47: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 07 Ngringo yang

berada di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 (genap) Tahun Ajaran

2010/2011 selama 6 bulan, yang terdiri dari tahap persiapan sampai dengan

pelaporan penelitian. Yaitu pada bulan Januari sampai Juni 2011. Tabel waktu

dan jadwal penelitian terlampir pada lampiran 54 halaman 182.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sesuatu baik orang, benda ataupun lembaga

(organisasi) yang sifat keadaanya (attributnya) akan diteliti

(www.tatangmanguny’s blog, diakses 21 Februari 2011). Sebagai subjek adalah

siswa dan guru yang terlibat dalam pelaksanaan pembelajaran (Sarwiji Suwandi,

2009: 55). Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD N 07

Ngringo tahun ajaran 2010/2011 dengan banyak siswa 34 siswa yang terdiri dari

19 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki dengan pokok bahasan Peristiwa

Sekitar Proklamasi.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat

diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2006: 107). Data atau informasi yang paling

penting untuk dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini diperoleh dari data

kualitatif. Informasi data ini akan digali dari berbagai macam sumber data.

Adapun sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini antara lain:

1. Informasi data dari nara sumber yang terdiri guru dan siswa kelas V

2. Arsip nilai ulangan harian

Page 48: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran dengan metode Pembelajaran

Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)

4. Informasi lain tentang kondisi sekolah serta sejarah singkatnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian adalah proses atau kegiatan yang

dilakukan oleh peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena,

informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian

(www.tkplb.org/documents/etraining. diakses pada 20 Februari 2011).

Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah:

1. Observasi

Seringkali orang mengartikan observasi sebagai suatu aktiva yang

sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata (Suharsimi

Arikunto, 2002: 133). Yang menjadi observer guru IPS kelas V (guru kelas V).

Observasi dilakukan untuk mengobservasi kinerja peneliti ketika sedang

mengajar di kelas V SDN 07 Ngringo. Selain itu juga untuk memantau proses

dan dampak pembelajaran yang diperlukan untuk menata langkah-langkah

perbaikan agar lebik efektif dan efisien.

2. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur untuk mengukur keterampilan, pengetahuan

intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok

(Suharsimi Arikunto, 2002: 127). Pemberian tes dimaksudkan untuk mengukur

seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan

(Sarwiji Suwandi, 2009: 59). Dalam penelitian ini tes digunakan untuk

penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor. Tes kognitif dilaksanakan pada

setiap akhir pembelajaran tiap siklus dan berbentuk tes tertulis. Sedangkan tes

afektif dan psikomotor dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung

dan berbentuk tes kinerja dengan rentang nilai dan descriptor yang telah

ditentukan.

Page 49: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu proses Tanya jawab lisan untuk memperoleh

bahan atau informasi yang dilaksanakan secara sepihak (Endang Poerwanti,

dkk, 2008: 5-16). Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai guru IPS kelas

V yang sekaligus guru kelas V SDN 07 Ngringo pada sebelum serta sesudah

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournamen

(TGT).

4. Dokumentasi

a. Arsip

1) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tentang ruang lingkup

materi pembelajaran, tujuan pembelajaran, kompetensi dasar, indicator

dan materi pokok kelas V.

2) Silabus tentang alokasi waktu dan tema yang diajarkan.

b. Dokumen

Berupa nilai siswa kelas V SDN 07 Ngringo yang digunakan

sebagai data tentang hasil belajar pada pokok bahasan Peristiwa Sekitar

Proklamasi sebelum dilakukan tindakan. Bentuk dokumen lain yaitu foto

dan video di setiap pelaksanaan tindakan dalam proses

pembelajaran/penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament (TGT).

E. Validitas Data

Semua data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian hendaklah

mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Karena itu diperlukan

validitas data. Untuk menguji kesahihan data dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong dalam Sarwiji Suwandi

(2009: 60) triangulasi adalah teknik pemeriksaan validitas data dengan

memanfaatkan sarana di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

perbandingan data itu. Teknik triangulasi yang digunakan antara lain :

Page 50: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

1. Triangulasi Sumber Data

Triangulasi data adalah mengambil data dari berbagai suasana, waktu,

dan jenis. Triangulasi data dalam penelitian ini meliputi data hasil belajar

kognitif, data hasil belajar afektif, dan data hasil belajar psikomotor yang

diambil dari siswa kelas V SDN 07 Ngringo pada saat proses pembelajaran,

data kondisi kelas dan sekolah SDN 07 Ngringo yang diperoleh ketika

melakkukan wawancara dengan guru IPS kelas V yang sekaligus guru kelas V,

dan data nilai kinerja yang diambil oleh guru ketika peneliti mengajar di kelas.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode yaitu seorang peneliti dengan mengumpulkan data

sejenis dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda.

Triangulasi metode dalam penelitian ini meliputi: (1) metode observasi untuk

menilai kinerja peneliti pada saat mengajar di kelas, (2) metode tes untuk

mengumpulkan data nilai kognitif, afektif, dan psikomotor dari siswa kelas V

SDN 07 Ngringo, (3) metode wawancara guna mengetahui kondisi

pembelajaran sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif

tipe Team Games Tournament (TGT), (4) metode dokumentasi guna

mengumpulkan data silabus dan nilai siswa kelas V SDN 07 Ngringo sebelum

dilakukan tindakan.

F. Teknik Analisis Data

Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

interaktif. Model analisis interaktif mempunyai tiga komponen yaitu, (1) Reduksi

Data (Data Reduction), (2) Penyajian Data (Data Display), (3) Penarikan

Kesimpulan (Conslucion Drawing Verification). Milles dan Huberman dalam

Suharsimi Arikunto (2006: 91) menjelaskan tiga komponen tersebut sebagai

berikut :

1. Reduksi data ( Data Reduction)

Reduksi data yaitu proses pemilihan data dan penyederhanaan kasar.

Dalam penelitian ini reduksi dilakukan dengan pemilihan dan penyederhanaan

data nilai kognitif, afektif, dan psikomotor dari siswa kelas V SDN 07 Ngringo,

Page 51: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

serta data hasil observasi kinerja guru dan wawancara dari guru IPS (guru

kelas) kelas V SDN 07 Ngringo.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersususun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dalam

penelitian ini penyajian data disusun dan disajikan dalam bentuk tabel, grafik,

dan dinarasikan dalam pembahasan penelitian.

3. Penarikan kesimpulan (Consclucion Drawing Verification)

Kesimpulan adalah tinjauan ulang secara utuh, sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal (interaktif), hipotesis atau

teori. Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan berlangsung pada tahap

refleksi pada setiap siklus. Data yang telah disusun dan disajikan disimpulkan

apakah telah memenuhi target maupun indicator yang telah ditentukan.

G. Indikator Kinerja

Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 61) indikator kinerja merupakan

rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolok ukur dalam menentukan

keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kinerja dalam penalitian ini

adalah meningkatkan hasil belajar IPS pada pokok bahasan Peristiwa Sekitar

Proklamasi pada siswa kelas V SDN 07 Ngringo dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament. Indicator penelitian ini

bersumber dari kurikulum dan silabus KTSP IPS kelas V serta Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65.

Pembelajaran pada siklus I dikatakan berhasil maupun efektif apabila

hasil belajar IPS secara klasikal memperoleh nilai ≥ 65 mencapai 70% dari jumlah

siswa. Sedangkan pembelajaran pada siklus II dikatakan berhasil apabila hasil

belajar siswa secara klasikal memperoleh nilai ≥ 65 mencapai 75%. Di samping

itu, bertolak dari silabus dan RPP maka siswa juga harus dapat memenuhi

indikator sebagai berikut:

Page 52: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

1. Siswa dapat menceritakan secara singkat tentang peristiwa-peristiwa yang

terjadi di sekitar proklamasi (misalnya peristiwa Rangesdengklok, pertemuan

di Dalat, penyusunan teks proklamasi).

2. Siswa dapat menceritakan peranan beberapa took yang terlibat dalam peristiwa

sekitar proklamasi.

3. Siswa dapat memberikan contoh sikap cara menghargai jasa para tokoh dalam

peristiwa sekitar proklamasi.

H. Prosedur Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom research)

yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri atas 2

siklus. Menurut Sarwiji Suwandi (2009: 27) bahwa setiap siklus terdiri atas

perencanaan, pelaksanaan, tindakan, dan refleksi.

Mekanisme kerja dalam pelaksanaan PTK ini diwujudkan dalam bentuk

siklus yang setiap siklusnya tercakup empat kegiatan, yaitu: (1) rencana, (2)

tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

1. Rancangan Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah:

1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi

2) Merencanakan pembelajaran dengan metode Team Games Tournament

(TGT)

a) Presentasi Kelas: guru menyampaikan materi pembelajaran kepada

siswa, siswa menggali materi dari sumber lain.

b) Tim: siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri

dari 5-6 orang siswa.

c) Games: games ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan soal yang harus

dikerjakan/dijawab oleh tim.

d) Tournament: struktur dimana games berlangsung. Turnamen atau

kompetisi ini berlangsung secara kompetitif dimana siswa saling

bermain di papan soal untuk mengambil undian soal.

Page 53: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

e) Rekognisi Tim: memberikan hadiah, pujian, penghargaan atau

lainnya kepada siswa atau kelompok yang terbaik (menjawab soal

paling banyak dan benar).

3) Menentukan pokok bahasan yaitu peristiwa sekitar proklamasi

4) Mengembangkan skenario pembelajaran

5) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran

6) Menyusun Lembar Kerja Siswa/LKS (soal turnament)

7) Mengembangkan format evaluasi

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Melakukan pembelajaran tentang peristiwa sekitar proklamasi.

2) Guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode Team

Games Tournament (TGT) sesuai dengan RPP yaitu terlampir pada

lampiran 1 halaman...

3) Guru menjelaskan aturan permainan pembelajaran dengan Team Games

Tournament, dengan membagi siswa ke dalam kelompok yang masing-

masing kelompok terdiri dari 5-6.

4) Siswa belajar IPS pada pokok bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi

dengan menggunakan metode Team Games Tournament (TGT)

5) Memantau perkembangan hasil belajar IPS siswa kelas V SDN 07

Ngringo pada pokok bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran.

Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman yang telah disiapkan

peneliti. Dan yang menjadi observer dalam penelitian ini adalah guru IPS

(guru kelas) kelas V SDN 07 Ngringo.

d. Tahap Refleksi

Hasil dari pelaksanaan tindakan dan hasil dari observasi kemudian

dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditentukan. Karena

indikator ketercapaian kinerja sebesar 70% untuk penilaian afektif dan

psikomotor belum terpenuhi, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan

Page 54: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Model Pembelajaran Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)

tersebut belum berhasil dan harus dilanjutkan kesiklus II.

2. Rancangan Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1) Identifikasi masalah pada siklus I dan penetapan alternatif pemecahan

masalah

2) Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Team

Games Tournament (TGT)

a) Presentasi Kelas: guru menyampaikan materi pembelajaran kepada

siswa, siswa menggali materi dari sumber lain.

b) Tim: siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri

dari 5-6 orang siswa.

c) Games: games ini terdiri atas pertanyaan-pertanyaan soal yang harus

dikerjakan/dijawab oleh tim.

d) Tournament: struktur dimana games berlangsung. Turnamen atau

kompetisi ini berlangsung secara kompetitif dimana siswa saling

bermain di papan soal untuk mengambil undian soal.

e) Rekognisi Tim: memberikan hadiah, pujian, penghargaan atau

lainnya kepada siswa atau kelompok yang terbaik (menjawab soal

paling banyak dan benar).

3) Menentukan pokok bahasan yaitu Peristiwa Sekitar Proklamasi dengan

sub materi Tokoh-tokoh yang Berperan dalam Peristiwa Sekitar

Proklamasi.

4) Mengembangkan skenario pembelajaran

5) Menyusun lembar soal turnamen

6) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran

7) Mengembangkan format evaluasi

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Memperbaiki tindakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang telah

disempurnakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

Page 55: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

2) Guru menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode Team

Games Tournament (TGT) sesuai dengan RPP pada siklus II (terlampir

pada lampiran 18 halaman 155)

3) Siswa belajar dalam situasi pembelajaran dengan menggunakan metode

Team Games Tournament pada materi Peristiwa Sekitar Proklamasi

(Tokoh-tokoh yang Berperan dalam Peristiwa Sekitar Proklamasi).

4) Memantau perkembangan hasil belajar IPS pokok bahasan peristiwa

sekitar proklamasi pada siswa yaitu melalui penilaian kognitif, afektif

dan psikomotor.

c. Tahap Observasi

Tahap observasi dilakukan seperti pada siklus I yaitu melalui

pengamatan proses pembelajaran dengan poin-poin dalam pedoman yang

telah disiapkan peneliti. Dan yang menjadi observer dalam penelitian ini

adalah guru IPS (guru kelas) kelas V SDN 07 Ngringo.

d. Tahap Refleksi

Hasil analisis data dari siklus II ini digunakan sebagai acuan untuk

menentukan tingkat ketercapaian tujuan penelitian dalam meningkatkan

hasil belajar IPS pada pokok bahasan Peristiwa Sekitar Proklamasi siswa

kelas V SDN 07 Ngringo melalui penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)

Page 56: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 07 Ngringo. Tempat penelitian ini

berlokasi sangat strategis karena teletak di pinggir jalan raya, tepatnya beralamat

di Jalan Cempaka 4 Perumnas Palur, Ngringo, Jaten, Karanganyar. Lingkungan

fisik sekolah tempat penelitian ini cukup baik, hal ini terlihat dari tata ruang dan

pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada. Diantaranya ruang kelas, kantor

guru, halaman sekolah, kamar mandi, perpustakaan dan UKS. Halaman sekolah

ini tidak begitu luas yaitu kurang lebih 1.657 meter persegi dengan luas bangunan

536 meter persegi. Halaman tersebut biasanya dipergunakan sebagai tempat

upacara bendera, olah raga, dan tempat bermain siswa pada jam istirahat serta

untuk ekstarkurikuler tari dan pramuka.

Sekolah ini juga memiliki perpustakaan dengan koleksi buku yang cukup

lengkap. Akan tetapi minat baca siswa SDN 07 Ngringo masih rendah, terbukti

dengan sedikitnya pengunjung perpustakaan pada jam istirahat. Sekolah ini juga

memiliki kantin sekolah yang cukup terawatt dan terletak di dalam sekolah yang

menjual makanan dan minuman yang cukup lengkap, namun masih banyak siswa

yang membeli makanan di luar sekolah.

Ditinjau dari segi kuantitas dan kualitas pembelajaran, SDN 07 Ngringo

sudah cukup baik. Karena ditunjang dengan jumlah guru yang cukup, yaitu 13

orang terdiri dari : 6 guru kelas, 1 guru agama islam, 1 guru Bahasa Inggris, 2

guru penjaskes/olahraga, 1 penjaga sekolah, 1 kepala sekolah dan 1 pegawai

perpustakaan. Para guru memiliki profesionalitas yang cukup tinggi karena

pengalaman mengajar yang sudah cukup lama. Selain itu juga ada yang

bersertifikasi, sehingga kinerjanya sudah tidak diragukan lagi.

Pada tahun ajaran 2010/2011 ini jumlah siswa SDN 07 sebanyak 207

siswa, yang terdiri dari kelas I sebanyak 42 siswa, kelas II sebanyak 30 siswa,

kelas III sebanyak 30 siswa, kelas IV sebanyak 46 siswa, kelas V sebanyak 34

Page 57: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

siswa, kelas VI sebanyak 25 siswa. Jumlah siswa tahun ini mengalami kenaikan

dibandingkan tahun ajaran kemarin.

Dari apa yang dilaksanakan guru dalam penyelenggaraan pendidikan,

menunjukkan bahwa guru di SDN 07 Ngringo memiliki daya kreatif dan inovatif

yang cukup tinggi. Ini ditunjukkan dengan usaha keras guru dalam

mengembangkan dan terus mempertahankan sekolah dasar negeri yang

berkualitas dan tidak tertinggal dengan sekolah-sekolah dasar yang lain. Tetap

terpacu untuk meraih prestasi yang lebih tinggi, sesuai dengan visi sekolah yaitu

“Berprestasi dengan dasar iman dan takwa dan berjiwa nasional yang tinggi”.

B. Deskripsi Kondisi Awal

Berdasarkan data hasil pengamatan langsung tanggal 17 Maret 2011

terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyampaikan

pembelajaran IPS tentang pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi, masih

terdapat banyak kekurangan, antara lain guru masih menggunakan pembelajaran

konvensional yang cenderung membosankan, kegiatan belajar mengajar masih

satu arah (kekreatifan siswa kurang berkembang) dan nilai hasil belajar belum

menunjukkan hasil yang optimal (masih banyak siswa yang nilainya di bawah

KKM) siswa kelas V SD Negeri 07 Ngringo khususnya mata pelajaran IPS

tentang pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi. Hasil tes awal tentang pokok

bahasan peristiwa sekitar proklamasi dapat dilihat pada tabel 3 yaitu pada

lampiran 10 halaman 111.

Dalam tabel 3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata mata pelajaran IPS

kelas V SD Negeri 07 Ngringo sebelum dilaksanakan tindakan adalah 63, 53.

Siswa kelas V SD Negeri 07 Ngringo sebanyak 34 siswa, hanya 13 siswa atau 38,

24% yang memperoleh nilai di atas ketuntasan minimal. Sebanyak 21 siswa atau

61, 76% memperoleh nilai di bawah nilai KKM, yaitu 65.Untuk memperjelas data

nilai tabel 3, dapat dilihat tabel distribusi frekuensi pada tabel 4.

Page 58: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Tabel 4. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS

Siswa kelas V sebelum Tindakan (Prasiklus)

No. Interval Frekuensi Prosentase (%) Keterangan

1 40-49 5 14, 71% Tidak tuntas

2 50-59 1 2, 94% Tidak tuntas

3 60-69 15 44, 12% Tidak tuntas

4 70-79 6 17, 65% Tuntas

5 80-89 3 8, 82% Tuntas

6 90-90 4 11, 76% Tuntas

Jumlah 34 100%

Dari hasil tes awal pada tabel 4 dapatdiketahui bahwa penguasaan materi

peristiwa sekitar proklamasi oleh siswa kelas V SD Negeri 07 Ngringo masih

kurang, sehingga nilai hasil belajar siswa masih sangat rendah, yaitu masih

banyak nilai yang di bawah KKM. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM

adalah sebanyak 13 siswa atau 38, 24% , yang tidak mendapat nilai di atas KKM

sebanyak 21 siswa atau 61, 76%. adapun grafik nilai hasil belajar IPS dapat dilihat

pada grafik 1.

Grafik 1. Nilai Hasil Belajar Sebelum Tindakan (prasiklus)

Page 59: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Berdasarkan grafik 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas sebesar 63,

53. Siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 13 siswa, siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 21 siswa, yaitu siswa yang mendapat

nilai 40 sebanyak 5 siswa, yang mendapat nilai 50 sebanyak 1 siswa, yang

mendapat nilai 60 sebanyak 15 siswa, dan yang mendapat nilai 70 ke atas

sebanyak 13 siswa. Hal ini dapat diartikan bahwa hasil belajar IPS kelas V SDN

07 Ngringo pada pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi masih rendah.

Oleh karena itu diperlukan adanya penanganan untuk hal tersebut dan

salah satunya yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament (TGT). Dengan penerapan model pembelajaran tersebut

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas V pada pokok bahasan

peristiwa sekitar proklamasi SDN 07 Ngringo, Jaten, Karanganyar pada tahun

ajaran 2010/2011.

C. Deskripsi Permasalahan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan melalui 2 siklus yang masing-masing terdiri

dari 2 kali pertemuan yang terbagi dalam 4 tahapan yaitu, perencanaan,

pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1. Deskripsi Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan, yaitu pada tanggal 17

Maret 2011 dan 24 Maret 2011. Masing-masing pertemuan adalah 2 x 35 menit.

Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Pada tahapan ini dilakukan pengamatan terhadap proses

pembelajaran IPS materi peristiwa sekitar proklamasi di kelas V. tujuan dari

pengamatan ini adalah untuk mengetahui model pembelajaran yang

dipergunakan oleh guru, serta keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pengamatan terhadap proses pembelajaran dan hasil

belajar siswa, diperoleh informasi bahwa siswa kelas V SD N 07 Ngringo

sebagai data awal bahwa siswa kelas V SD Negeri 07 Ngringo sebanyak 34

Page 60: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

siswa, terdiri dari 19 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Proses belajar

mengajar IPS pada pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi SD Negeri 07

Ngringo kecamatan Jaten masih dilakukan secara konvensional, masih

menggunakan metode ceramah, tidak adanya penggunaan media, dan nilai rata-

rata masih rendah.

Bertolak dari kenyataan tersebut di atas, diadakan diskusi sekaligus

konsultasi dengan guru bidang studi IPS yang sekaligus sebagai guru kelas V

untuk mencari alternative pemecahan agar dapat meningkatkan hail belajar

pada materi peristiwa sekitar proklamasi pada kelas V. salah satu alternatif

pemecahan yang dapat dilakukan adalah melaksanakan pembelajaran dengan

mengaktifkan siswa,yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament (TGT).

Dengan berpedoman pada kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

2007 kelas V tentang peristiwa sekitar proklamasi. Dilakukan langkah-langkah

untuk merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) sebagai berikut :

1) Memilih kompetensi dasar yang sesuai meningkatkan hasil belajar peristiwa

proklamasi. Alasan memilih kompetensi dasar atau indikator tersebut

adalah:

a) Kompetensi dasar tentang meningkatkan hasil belajar peristiwa

proklamasi harus betul-betul dikuasai oleh siswa, karena hal tersebut

merupakan dasar untuk menciptakan individu Indonesia yang punya

nasionalisme dan patriotisme yang tinggi, karena dengan mengetahui

sejarah kemerdekaan Indonesia akan menggugah siswa untuk lebih giat

lagi belajar dan tetap meneruskan perjuangan para pahlawan proklamasi

kemerdekaan.

b) Kompetensi dasar pada peristiwa sekitar proklamasi tersebut nantinya

dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai modal dalam

pergaulan anak.

Page 61: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

c) Pemilihan kompetensi dasar meningkatkan hasil belajar peristiwa

proklamasi didasarkan pada kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan

harapan masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

2) Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan indikator yang telah disusun.

Rencana pembelajaran disusun 2 kali pertemuan masing-masing pertemuan

2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit yang dilaksanakan pada tanggal 17 dan 24

Maret 2011.

3) Mempersiapkan media yang akan dipergunakan dalam pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Dalam tahapan ini guru melaksanakan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT) dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun

sebelumnya.

1) Pertemuan I

Pertemuan ke-1 dilaksanakan hari kamis, 17 Maret 2011.

Pembelajaran direncanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament (TGT). Guru membuka proses pembelajaran ini

diawali dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu peristiwa

sekitar proklamasi.

Sebagai kegiatan awal, agar suasana kelas menjadi lebih semanagat

dan hidup, guru mengajak siswa menyanyikan lagu “sorak-sorak

bergembira”. Lalu siswa mengerjakan tes awal (pretes). Setelah selesai

mengerjakan , guru mempresentasikan materi yang akan disampaikan yaitu

tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitar proklamasi kemerdekaan

Indoneia menggunakan sumber belajar yang telah disiapkan.

Kemudian guru mulai mengelompokkan siswa menjadi 7 kelompok

kecil yang terdiri dari 4-5 siswa tiap kelompok. Cara pengelompokkan

dilakukan dengan cara menjadikan siswa yang berprestasi di kelas sebagai

ketua kelompok. Sehingga masing-masing tersusun sebuah kelompok yang

anggotanya terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Yang dimaksudkan untuk menghindari kesenjangan dalam tim.

Page 62: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Setelah kelompok terbagi guru memberikan tugas kepada masing-

masing kelompok untuk dikerjakan yaitu dengan membuat deskripsi tentang

peristiwa penting yang terjadi di sekitar proklamasi kemerdekaan. Setelah

itu masing-masing kelompok melaporkan ke depan kelas. Kemudian agar

kegiatan kelompok tidak membosankan siswa, guru menggantinya dengan

kegiatan semacam cerdas cermat. Kegiatan ini akan menarik karena siswa

akan punya sikap kompetitif positif lebih tinggi, sehingga diharapkan lebih

semangat dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Masing-masing

kelompok mendapat 5 soal wajib dan 10 soal rebutan. Apabila kelompok

menjawab benar mendapat nilai 100, apabila salah dapat dilempar kepada

kelompok selanjutnya (untuk soal rebutan). Kelompok yang dapat

menjawab benar soal lemparan mendapat nilai 50. Bagi siswa yang belum

memahami materi yang diberikan oleh guru di awal pelajaran dapat saling

berbagi pengetahuan dengan teman yang lain di dalam kelompok tersebut.

Setelah siswa menyelesaikan tugas kelompok, siswa diberi evaluasi

untuk dikerjakan secara mandiri. Pada latihan ini siswa harus mengerjakan

secara individu. Setelah selesai guru meminta siswa untuk menukar dengan

temannya hasil pekerjaannya, kemudian dikoreksi bersama-sama dan

dihitung jumlah jawaban yang benar dan yang salah lalu dinilai oleh

korektor dan dikumpulkan.

Kemudian guru bertanya jawab tentang soal yang dikerjakan tadi,

sebagai tahap refleksi. Sebagai tindak lanjut guru memberi pesan-pesan agar

selalu rajin belajar dan memberikan pekerjaan rumah.

2) Pertemuan II

Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari kamis, 24 Maret 2011.

Sebagai kegiatan awal guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi

yang telah disampaikan dipertemuan sebelumnya. Guru lalu menyampaikan

kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan ini, yaitu turnamen.

Kemudian guru mengelompokkan siswa menjadi 7 tim kecil berdasarkan

nilai pada pertemuan sebelumnya. Sehingga masing-masing tersusun tim

Page 63: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

yang anggotanya terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan

rendah.

Setiap anggota tim memperoleh penomoran 1, 2, 3, 4, dan

seterusnya dengan cara mengambil undian tim. Penomoran itu kemudian

digunakan untuk menentukan anggota tim tersebut bermain pada turnamen

ke berapa. Anggota tim yang memperoleh nomor 1 akan bermain di

turnamen 1, yang memperoleh nomor 2 akan bermain di turnamen 2, dan

seterusnya.

Siswa memulai games dan turnamen. Permainan dimulai dengan

salah satu siswa dari tim yang pertama mengambil nomor undian soal pada

gelas/kotak undian. Setelah mendapatkan nomor soal siswa mencari nomor

soal tersebut pada kotak soal yang terdapat pada papan soal. Kemudian soal

diambil dan dan dikerjakan bersama kelompoknya lalu ditulis jawabannya

pada lembar jawab yang sudah disediakan. Setelah itu dilanjutkan pada tim

yamg mendapat nor urut 2 dan seterusnya sampai semua soal terjawab oleh

masing-masing tim. Masing-masing soal bernilai 100 setiap jawaban yang

benar dan 0 untuk jawaban yang salah. Dan akan mendapatkan 1 bintang

tiap mendapat nilai 200 point. Siswa melanjutkan permainan sampai

masing-masing tim menyelesaikan permainan tersebut. Siswa menerima

bimbingan dari guru apabila mengalami kesulitan saat melakukan kegiatan,

sambil melatihkan keterampilan-keterampilan kooperatif (menyampaikan

pendapat/menjawab pertannyaan, menjadi pendengar yang aktif,

menghargai berbagai perbedaan individu.

Setelah selesai games dan tournament siswa diminta mengerjakan

soal tes akhir. Dalam mengerjakan soal ini, siswa harus mengerjakannya

sendiri (individu) untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament (TGT). Setelah siswa selesai mengerjakan , guru meminta tes

akhir ini untuk dicocokkan bersama dengan menggesar jawaban ke meja

lain untuk ditukarkan dengan temannya. Setelah selesai dikumpulkan ke

depan.

Page 64: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Kemudian guru bertanya jawab tentang soal yang dikerjakan

tersebut, sebagai umpan balik. Sebagai tindak lanjut guru memberi motivasi

kepada siswa.

c. Observasi

Dalam tahap ini dilaksanakan pemantapan terhadap pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament (TGT), yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu

berupa lembar observasi, dokumentasi dengan kamera dan perekaman melalui

video. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian

pelakasanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa besar

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT) dalam meningkatkan hasil belajar IPS pokok bahasan peristiwa sekitar

proklamasi di kelas V SD Negeri 07 Ngringo, Jaten, Karanganyar Tahun

Ajaran 2010/2011.

Oleh karena itu, pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau

proses yang terjadi dalam proses pembelajaran, namun juga pada aspek

tindakan guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk suasana kelas pada

saat proses pembelajaran berlangsung. Berikut ini adalah hasil dari observasi

atau pengamatan selama pembelajaran berlangsung.

1) Observasi Peserta Didik

a) Pertemuan Ke-1

(1) Ranah Kognitif

Penilaian ranah kognitif diperoleh dari hasil tes proses pada

saat pembelajaran dan tes evaluasi di akhir pembelajaran. Kedua

nilai tersebut kemudian direrata sehingga menjadi nilai kognitif

pertemuan 1. Hasil nilai yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 5

lampiran 11 halaman 113.

Page 65: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Berdasarkan data nilai tabel 5 dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata kelas V sesudah dilaksanakan tindakan siklus I pada ranah

kognitif adalah 72. Siswa kelas V SD Negeri 07 Ngringo sebanyak

34 siswa, yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 10

siswa atau 29, 41%. Sebanyak 24 siswa atau 70, 59% memperoleh

nilai di atas KKM. Nilai standar KKM di SD N 07 Ngringo adalah

65 untuk mata pelajaran IPS. Untuk memperjelas data nilai pada

tabel 5 dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar

Kognitif Pertemuan 1 Siklus I

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1 50-59 0 0 %

2 60-69 12 35, 29 %

3 70-79 12 35, 29 %

4 80-89 8 23, 53 %

5 90-99 2 2, 94 %

Jumlah 34 100 %

Dari data tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa siswa yang

mendapat nilai di atas KKM adalah sebanyak 24 siswa atau 70,

59%. Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 10

siswa atau 29, 41%. Adapun grafik nilai hasil belajar IPS pokok

bahasan peristiwa sekitar proklamasi pada siswa kelas V SDN 07

Ngringo dapat dilihat pada grafik 2.

Page 66: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Grafik 2. Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 1Siklus I

Berdasarkan grafik 2 nilai hasil belajar IPS pada pokok

bahasan peristiwa sekitar proklamasi dapat diketahui bahwa nilai

rata-rata kelas sebesar 72. Siswa yang mendapat nilai diatas KKM

sebanyak 24 siswa, siswa yang mendapat nilai di bawah KKM

sebanyak 10 siswa.

(2) Ranah Afektif

Penilaian ranah afektif diperoleh dari hasil pengamatan

pada saat pembelajaran. Adapun aspek yang diamati dalam

penelitian siklus I pertemuan 1 meliputi : (1) bekerja sama, (2)

bertanya/menjawab pertanyaan, (3) bertanggung jawab, (4)

menjadi pendengar yang baik. Nilai efektif dari siklus I pertemuan

1 dapat dilihat pada tabel 7 lampiran 12 halaman 114.

Berdasarkan daftar nilai afektif siklus I pertemuan 1 pada

tabel 7, masih terdapat siswa yang memperoleh nilai di bawah

KKM yaitu sebanyak 7 siswa dengan 6 siswa mendapat nilai 63

dan 1 siswa mendapat nilai 56. Sedangkan yang memperoleh nilai

di atas KKM sebanyak 27 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 8.

Page 67: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 8. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Afektif IPS

Pertemuan 1 Siklus I

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 56-65 7 20, 56%

2. 66-75 20 58, 82%

3. 76-85 2 5, 88%

4. 86-95 5 14, 71%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 8 diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai

56-65 sebanyak 7 siswa atau 20, 56%, siswa yang memperoleh

nilai 66-75 sebanyak 20 siswa atau 58, 82%, yang memperoleh

nilai 76-85 sebanyak 2 siswa atau 5, 88%, dan yang memperoleh

nilai 86-95 sebanyak 5 siswa atau 14, 71%. Menurut frekuensinya

dapat disimpulkan bahwa kelas yang tertinggi frekuensinya adalah

66-75 (58, 82%), kemudian 56-65 (20, 56%), 86-95 (14, 71%) dan

76-85 (5, 88%). Dapat dilihat pada grafik 3.

Grafik 3. Hasil Nilai Afektif Pertemua 1 Siklus I

Page 68: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Dari grafik 3 dapat diketahui hasil nilai afktif dari kelas V

mata Pelajaran IPS pada pokok bahasan peristiwa sekitar

proklamasi dengan hasil masih ada beberapa siswa yang masih

memperoleh nilai di bawah KKM.

(3) Ranah Psikomotor

Penilaian ranah psikomotor sangat penting dalam

pembelajaran. Aspek yang diamati pada ranah ini antara lain : (1)

keberanian, (2) antusias, dan (3) partisipasi. Dari 34 siswa

diperoleh nilai seperti pada tabel 9 lampiran 13 halaman 115.

Berdasarkan daftar nilai psikomotor pada tabel 9 mata

pelajaran IPS kelas V pada pokok bahasan peristiwa sekitar

proklamasi diketahi rerata kelasnya adalah 72. Masih ada peserta

didik yang memperoleh nilai di bawah KKM yaitu sebanyak 10

siswa. Sedangkan 24 siswa sudah memenuhi KKM yang telah

ditetapkan yaitu 65. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

01.

Tabel 10. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Psikomotor IPS

Pertemuan 1 Siklus I

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 51-60 10 29, 41%

2. 61-70 8 23, 53%

3. 71-80 6 17, 65%

4. 81-90 5 14, 71%

5. 91-100 5 14, 71%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 10 dapat diketahui prosentase nilai psikomotor

siswa. Peserta didik yang memperoleh nilai 51-60 sebanyak 10

siswa (29, 41%), 61-70 sebanyak 8 siswa (23, 53%), 71-80

sebanyak 6 siswa (17, 65%), 81-90 sebanyak 5 siswa (14, 71%),

Page 69: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

dan 91-100 sebanyak 5 siswa (14, 71%). Data ini dapat disajikan

pada grafik 4.

Grafik 4. Hasil Nilai Psikomotor IPS Pertemuan 1 Siklus I

Dari grafik 4 dapat diketahui hasil nilai psikomotor siswa

kelas V pada mata pelajaran IPS pokok bahasan peristiwa sekitar

proklamasi, bahwa masih ada peserta didik yang memperoleh nilai

di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 65. Siswa

yang memperoleh nilai di bawah KKM sebanyak 10 siswa dan

sebanyak 24 siswa sudah mencapai KKM yang telah ditetapkan.

(4) Hasil Belajar IPS

Nilai kognitif, afektif, dan psikomotor yang telah

dipaparkan di atas, kemudian dijadikan nilai siklus I pertemuan

petama dengan menjumlahkan hasil nilai ketiga ranah tersebut

sehingga diperoleh rerata. Dapat dilihat pada tabel 11ampiran 14

halaman 116.

Berdasarkan daftar nilai hasil belajar mata pelajaran IPS

pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi pertemuan 1 siklus I

pada tabel 11, masih terdapat siswa yang memperoleh nilai di

Page 70: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

bawah KKM. Sebanyak 4 siswa masih mendapatkan nilai di bawah

KKM dan 30 siswa sudah mencapai KKM yang telah ditentukan

yaitu 65. Rerata kelas pada pertemuan 1 siklus I ini adalah 71, 62.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 12. Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPS

Pertemuan 1 Siklus I

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 46-56 1 2, 94%

2. 57-67 12 35, 29%

3. 68-78 15 44, 12%

4. 79-89 4 11, 76%

5. 90-100 2 5, 88%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 12 diperoleh rerata nilai hasil belajar siswa pada

siklus I pertemuan 1 yaitu 71, 63. Siswa yang mendapatkan nilai

46-56 sebanyak 1 siswa atau 2, 94%, 57-67 sebanyak 12 siswa atau

35,29%, 68-78 sebanyak 15 siswa atau 44, 12%, 79-89 sebanyak 4

siswa atau 11, 76%, dan 90-100 sebanyak 2 siswa atau 5, 88%.

Apabila diurutkan menurut kelas dengan frekuensi yang terbanyak

maka yang paling tinggi prosentasinya adalah 68-78 (44, 12%),

kemudian 57-67 (35, 29%), nilai 79-89 (11, 76%), nilai 90-100 (5,

88%), dan yamh terendah 46-56 (2,94%). Seperti yang disajikan

pada grafik 5.

Page 71: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Grafik 5. Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 1 Siklus I

Berdasarkan grafik 5 dapat diketahui hasil belajar siswa

dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sehingga didapatkan

nilai hasil belajar pada siklus I pertemuan pertama dengan siswa

yang memperoleh nilai terendah antara 46-56 (2, 94%) dan nilai

tertinggi antara 90-100 (5, 88%).

b) Pertemuan Ke-2

(1) Ranah Kognitif

Penilaian ranah kognitif diperoleh dari hasil tes proses yaitu

ketika pembelajaran yang berupa turnamen dalam menjawab soal

dan evaluasi yang berupa tes akhir siklus I. Kedua nilai tersebut

kemudian direrata sehingga menjadi nilai kognitif pertemuan 2.

Hasil nilai yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 13 lampiran 21

halaman 127.

Berdasarkan daftar nilai kognitif siklus I pertemuan 2 pada

tabel 13, dapat diketahui rerata kelas yaitu 74,65 dari 34 siswa.

Masih ada 5 siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan 29 siswa lainnya telah

Page 72: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

mencapai nilai 65 yang merupakan batas KKM yang telah

ditentukan. Untuk daftar frekuensi dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14. Daftar Frekuensi Hasil Nilai Belajar Kognitif

Petemuan 2 Siklus I

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 51-60 3 8, 82%

2. 61-70 6 17, 65%

3. 71-80 18 52, 94%

4. 81-90 5 14, 71%

5. 91-100 2 5, 88%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 14 dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat

nilai di atas KKM adalah sebanyak 29 siswa atau 85, 29%.

Sedangkan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 5

siswa atau 14, 71%. Menurut frekuensinya, maka kelas nilai

dengan jumlah siswa terbanyak yaitu 71-80 (52, 94%), kemudian

kelas 61-70 (17, 65%), kelas 81-90 (14, 71%), kelas 51-60

(8,82%), dan 91-100 (5, 88%). Adapun grafik nilai hasil belajar

kognitif dapat dilihat pada grafik 6.

Grafik 6. Hasil Nilai Kognitif Pertemuan 2 Siklus I

Page 73: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Berdasarkan grafik 6 dapat diketahui hasil belajar siswa

dari ranah kognitif. Sehingga didapatkan nilai hasil belajar pada

siklus I pertemuan pertama dengan siswa yang memperoleh nilai

terendah antara 51-60 (8, 82%) dan nilai tertinggi antara 91-100 (5,

88%).

(2) Ranah Afektif

Penilaian ranah afektif diperoleh dari hasil pengamatan

pada saat pembelajaran. Adapun aspek yang diamati dalam

penelitian siklus I pertemuan 2 yaitu : (1) bekerja sama, (2)

bertanya/menjawab pertanyaan, (3) bertanggung jawab, (4)

menjadi pendengar yang baik. Nilai afektif dari siklus I pertemuan

2 dapat dilihat pada tabel 15 lampiran 22 halaman 128.

Berdasarkan daftar nilai afektif siklus I pertemuan 2 pada

tabel 15, dapat dikethui rata-rata kelas hasil belajar afektif siswa

kelas V mata pelajaran IPS pada pokok bahasan peristiwa sekitar

proklamasi yaitu 72, 12. Dari 34 siswa masih ada 7 siswa yang

masih mendapatkan nilai di bawah KKM yaitu antara 60-69 dan

sebanyak 27 siswa sudah mencapai KKM yang telah ditentukan

yaitu 65. Dapat dilihat pada tabel 16 daftar frekuensi siswa.

Tabel 16. Daftar Frekuensi Hasil Belajar Afektif IPS Kelas V

Pertemuan 2 Siklus I

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 60-69 20 58, 82%

2. 70-79 8 23, 53%

3. 80-89 3 8, 82%

4. 90-99 3 8, 82%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 16 diperoleh data siswa yamg memperoleh nilai

antara 60-69 (58, 82%) sebanyak 20 siswa, 70-79 (23, 53%)

sebanyak 8 siswa, dan antara 80-89 (8, 82%) dan 90-99 (8, 82%)

Page 74: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

masing-masing 3 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

grafik 7.

Grafik 7. Hasil Nilai Afektif IPS Pertemuan 2 Siklus I

(3) Ranah Psikomotor

Penilaian ranah Psikomotor diambil ketika pembelajaran

berlangsung. Aspek yang diamati yaitu: (1) keberanian, (2)

antusias, (3) partisipasi. Dari 34 siswa diperoleh nilai yang

berbeda-beda antara siswa yang satu dengan yang lainnya, dapat

dilihat pada tabel 17 lampiran 23 halaman 129.

Berdasarkan daftar nilai psikomotor siklus I pertemuan 2

pada tabel 17, masih terdapat 7 siswa yang mendapat nilai di bawah

KKM ynag telah ditetapkan yaitu 65. Sedangkan 27 siswa sudah

memenuhi rerata Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rerata

kelas dari hasil nilai psikomotor adalah 73, 09. Dapat dilihat pada

daftar frekuensi pada tabel 18.

Page 75: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Tabel 18. Hasil Belajar Nilai Psikomotor IPS Kelas V

Pertemuan 2 Siklus I

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 56-65 7 20,59%

2. 66-75 18 52, 94%

3. 76-85 5 14, 71%

4. 86-95 4 11, 76%

Jumlah 34 100%

Berdasarkan data frekuensi pada tabel 18 dapat diperoleh

kelas dengan jumlah siswa terbanyak adalah antara 66-75 (52,

94%) sebanyak 18 siswa, kemudian 56-65 (20, 59%) sebanyak 7

siswa, kemudian 76-85 (14, 71%) dan 86-95 (11, 76%) yang

masing-masing 5 siswa dan 4 siswa. untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada grafik 8.

Grafik 8. Nilai Hasil Belajar Psikomotor Pertemuan 2 Siklus I

Dari grafik 8 dapat diketahui nilai hasil belajar siswa kelas

V pada mata pelajaran IPS pokok bahasan peristiwa sekitar

Page 76: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

proklamasi. Masih ada 7 siswa yang belum memenuhi KKM dan

sebanyak 27 siswa sudah memenuhi KKM yang telah ditentukan

yaitu 65.

(4) Hasil Belajar IPS

Nilai kognitif, afektif dan psikomotor yang telah didapatkan

dari siklus I pertemuan 2 kemudian dijumlah dan direrata sehingga

diperoleh nilai hasil belajar siklus I pertemuan 2. Nilai dari hasil

tersebut dapat dilihat pada tabel 19 lampiran 24 halaman 130.

Berdasarkan daftar nilai hasil belajar mata pelajaran IPS

pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi kelas V siklus I

pertemuan 2 pada tabel 19, masih terdapat 3 siswa yang belum

memenuhi Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan 31

siswa sudah mendapatkan nilai di atas KKM. Rerata kelas pada

siklus I pertemuan 2 adalah 73, 44. Untuk mengetahui frekuensi

siswa dari nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 20.

Tabel 20. Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPS

Pertemuan 2 Siklus I

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 56-65 3 8, 82%

2. 66-75 23 67, 65%

3. 76-85 4 11, 76%

4. 86-95 4 11, 76%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 20 dapat diketahui frekuensi nilai hasil belajar

IPS kelas V pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi pada

siklus I pertemuan 2 terdapat peningkatan dari pertemuan 1. Siswa

yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 3 siswa, sedangkan

31 siswa sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang telah ditentukan yaitu 65. Menurut frekuensi yang terbanyak

adalah kelas 66-75 (67, 65%), kemudian 76-85 (11,76%) dan 86-95

Page 77: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

(11, 76%) dan yang terakhir 56-65 (8, 82%). Dapat dilihat juga

pada grafik 9.

Grafik 9. Nilai Hasil Belajar IPS Pertemuan 2 Siklus I

c) Hasil Belajar IPS Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama proses

pelaksanaan tindakan, data yang diperoleh selama pertemuan 1 dan 2

lalu dikumpulkan kemudian direrata. Hasil belajar siklus I diperoleh

dari hasil rekap penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor dari kedua

pertemuan. Hasil setelah direrata menunjukkan bahwa nilai dari hasil

belajar siklus I sangat beragam, dapat dilihat pada tabel 21 lampiran 26

halaman 132.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa selama siklus I

terdapat peningkatan yang cukup baik walaupun dengan rata-rata yang

belum cukup memuaskan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan

pada nilai rata-rata yang sebelumnya pada prasiklus nilai rata-ratanya

63, 53 menjadi 72, 82 setelah dilaksanakan tindakan siklus I. Kenaikan

nilai tersebut berdasarkan tiga aspek yaitu, penilaian dari aspek

Page 78: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

kognitif, penilaian dari aspek afektif, dan penilaian dari aspek

psikomotor.

2) Observasi Kinerja Guru

Selama proses pembelajaran siklus I, kinerja guru diamati dan dinilai

oleh observer yaitu guru IPS kelas V SDN 07 Ngringo yang sekaligus guru

kelas V itu sendiri. Penilaian meliputi 15 kategori dengan skor 1-4. Hasil

penilaian dapat dilihat pada lampiran 25 halaman 131.

Berdasarkan lampiran 25 halaman 131 tersebut, diperoleh hasil bahwa

ketika mengajar peneliti sangat baik dalam kemampuan menggunakan

model pembelajaran serta keterampilan membuka dan menutup pelajaran.

Peneiti mendapat skor 3 (baik) unntuk sebelas kategori yaitu: (1) pemberian

motivasi belajar; (2) penyampaian materi dengan jelas dan sistematis; (3)

pengelolaan kelas; (4) kejelasan suara; (5) penggunaan strategi bertanya; (6)

pemberian penguatan kepada peserta didik (pujian, hadiah, tepuk tangan,

dll); (7) menggunakan variasi dalam mengajar (suara, tempat, media,

metode, dll); (8) guru mampu melibatkan peserta didik untuk berperan aktif

dalam pembelajaran; (9) penguasaan bahan ajar; (10) mengarah pada tujuan

pembelajaran; dan (11) ketepatan strategi pembelajaran.

Peneliti juga mendapatkan nilai 2 (cukup baik) untuk kategori

pemberian umpan balik dan keterampilan membimbing diskusi kelompok

kecil. Sehingga kedua kategori ini harus lebih ditingkatkan oleh peneliti.

Hasil dari rerata skor menunjukkan nilai peneliti dalam mengajar

siklus I yaitu 3, yang dapat diartikan bahwa kemampuan guru dalam

mengajar sudah cukup baik, tetapi masih terdapat kekurangan yang harus

diperbaiki oleh peneliti dalam mengajar.

d. Refleksi

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan di analisis.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan dalam proses pelaksanaan

tindakan, masih terdapat siswa yang masih mendapat nilai di bawah KKM.

Sedangkan sebagian besar siswa sudah mendapat nilai di atas KKM dan dapat

diuraikan sebagai berikut :

Page 79: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Pertemuan 1 dan 2

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran

berlangsung siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab

pertanyaan guru, serta bekerja sama dalam kelompoknya. Namun masih ada

siswa yang bercanda dengan temannya. Pada pertemuan 1 dan 2 ini sudah

menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa, karena nilai rata-rata kelas

mencapai 72, 82 yang semula sebelum dilakukan tindakan hanya 63, 53.

Siswa yang dapat mencapai KKM 85,29%, meskipun nilai terendah adalah 60

sebanyak 1 anak tetapi hasil tersebut sudah menunjukkan keberhasilan bahwa

pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi sudah dikuasai oleh siswa.

Dengan demikian Pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT) dapat dikatakan berhasil, akan tetapi belum maksimal.

2. Deskripsi Siklus II

Tindakan siklus II dilaksanakan pada bulan April yaitu pada tanggal 7

dan 14 April 2011. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus II adalah sebagai

berikut :

a. Perencanaan

Bertolak dari hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada

Siklus I. Diketahui bahwa hasil yang diperoleh siswa belum maksimal. Oleh

karena itu , peneliti mengulang kembali pembelajaran IPS tentang pokok

bahasan peristiwa sekitar proklamasi. Rencana yang akan dilaksanakan pada

siklus II antara lain : 1) guru akan lebih mengoptimalkan pemberian motivasi

kepada siswa untuk meningkatkan kerja sama antar kelompok baik sebelum

pembelajaran, selama pembelajaran dan sesudah pembelajaran dengan harapan

siswa lebih bersemangat dalam meningkatkan hasil belajarnya. 2) guru tidak

akan dominan dalam memberikan penjelasan pada siswa dan yang harus lebih

aktif adalah siswa, akan tetapi tetap memberikan penjelasan yang benar di

akhir pembelajaran.

Berpijak dari beberapa indikator yang ditetapkan, masih ada indikator

yang belum menunjukkan hasil seperti yang diharapkan. Oleh karena itu,

Page 80: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

peneliti dengan pengarahan dan masukkan dari guru-guru yang lain kembali

menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan lebih cermat dan

teliti untuk pelaksanaan siklus II. Indikator dari pembelajaran berikutnya

adalah menjelaskan peranan tokoh peristiwa sekitar proklamasi.

Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

seperti pada siklus II, yaitu : 1) memilih atau menentukan Kompetensi Dasar,

hasil belajar dan indicator yang hendak dicapai, 2) mempersiapkan alat-alat

atau media yang akan dipergunakan, 3) menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) siklus II.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) yang

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yakni tanggal 7 April 2011 dan

tanggal 14 April 2011.

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari kamis, 7 April 2011.

Pembelajaran direncanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament (TGT). Sebelum kegiatan pembelajaran guru

membagi siswa dibagi menjadi 6 kelompok. Pengelompokkan dilaksanakan

sesuai dengan kelompok pada pertemuan sebelumnya, yaitu pada siklus I

pertemuan pertama.

Guru membuka proses pembelajaran diawali dengan berdoa bersama,

kemudian sebagai kegiatan awal, siswa dan guru bersama menyanyikan lagu

“Indonesia Telah Merdeka” dengan semangat. Setelah itu guru

menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, yaitu tokoh dalam peristiwa

proklamasi, sikap yang perlu diteladani, dan cara menghargai jasa para

pahlawan.

Kemudian guru mempresentasikan materi yang akan dissampaika,

yaitu tokoh dalam peristiwa proklamasi, sikap yang perlu diteladani, dan

cara menghargai jasa para pahlawan dengan menggunakan sumber dan

media pembelajaran yang telah dipersiapkan.

Page 81: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Sesudah itu, seperti siklus I siswa bekerja kelompok layaknya cerdas

cermat. Masing-masing kelompok mendapat 5 soal wajib dan 10 soal

rebutan. Apabila kelompok menjawab benar mendapat nilai 100, apabila

salah dapat dilempar kepada kelompok selanjutnya (untuk soal rebutan).

Kelompok yang dapat menjawab benar dari soal lemparan mendapat nilai

50. Siswa yangbelum memahami materi ini dapat saling berbagi

pengetahuan dan informasi dengan teman-temannya dalam kelompok

tersebut.

Setelah itu siswa diberi evaluasi untuk dikerjakan secara mandiri.

Pada evaluasi ini siswa harus mengerjakannya secara individu. Setelah

selesai guru meminta evaluasi individu untuk dikumpulkan di depan.

Sebagai tindak lanjut guru memberi pesan-pesan agar selalu rajin belajar

dan senang berbuat baik kepada semua teman tanpa membeda-bedakan latar

belakang.

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari kamis, 14 April 2011.

Pembelajaran direncanakan dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament (TGT). Sebagai kegiatan awal, guru bertannya

kepada siswa tentang materi yang telah disampaikan pertemuan

sebelumnya. Sehingga masing-masing tersusun sebuah tim yang anggotanya

terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Setiap anggota tim memperoleh penomoran 1, 2, 3, 4, 5, dan

seterusnya yang ditentukan oleh guru. Penomoran itu kemudian digunakan

untuk menentukan anggota tim tersebut bermain pada turnamen keberapa.

Anggota tim yang memperoleh nomor 1 akan bermain di turnamen 1, yang

memperoleh nomor 2 akan bermain di turnamen 2, dan seterusnya.

Siswa memulai games dan tournament. Permainan dimulai dengan

salah satu siswa dari tim yang pertama mengambil nomor undian soal pada

gelas/kotak undian. Setelah mendapatkan nomor soal siswa mencari nomor

soal tersebut pada kotak soal yang terdapat pada papan soal. Kemudian soal

diambil dan dan dikerjakan bersama kelompoknya lalu ditulis jawabannya

Page 82: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

pada lembar jawab yang sudah disediakan. Setelah itu dilanjutkan pada tim

yamg mendapat nomor urut 2 dan seterusnya sampai semua soal terjawab

oleh masing-masing tim. Masing-masing soal bernilai 100 setiap jawaban

yang benar dan 0 untyk jawaban yang salah. Dan akan mendapatkan 1

bintang tiap mendapat nilai 200 poin. Siswa melanjutkan permainan sampai

masing-masing tim menyelesaikan permainan tersebut. Siswa menerima

bimbingan dari guru apabila mengalami kesulitan saat melakukan kegiatan,

sambil melatihkan keterampilan-keterampilan kooperatif (menyampaikan

pendapat/menjawab pertannyaan, menjadi pendengar yang aktif,

menghargai berbagai perbedaan individu.

Bagi tim yang memperoleh nilai tertinggi, mereka berhak mendapat

reward dari guru. Hal ini dilakukan agar siswa menjadi bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga terjadi kompetisi positif antar kelompok

maupun individu.

Kemudian siswa diminta memgerjakan soal tes akhir. Dalam

mengerjakan soal ini, siswa harus mengerjakannya secara individu untuk

mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Setelah

siswa selesai mengerjakan, guru meminta tes akhir ini untuk dicocokkan

bersama dengan menukarkannya dengan teman lain. Lalu dikumpulkan di

depan.

Lalu guru bertannya jawab tentang soal yang dikerjakan tadi, sebagai

umpan balik. Sebagai tindak lanjut guru memberi pesan-pesan agar selalu

rajin belajar di rumah.

c. Observasi

Dalam tahap ini peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan

terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan

pembelajaran kooperatif. Dalam abservasi ini untuk memperoleh data

kesesuaian pelaksanaan penggunaan pembelajaran kooperatif dengan rencana

pembelajaran yang telah disusun, untuk mengetahui seberapa besar

pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan menghasilkan perubahan pada

hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 07 Ngringo. Oleh karena itu

pengamatan tidak hanya ditujukan pada aktivitas atau partisipasi siswa dalam

Page 83: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

proses belajar. Namun juga aspek tindakan guru dalam melaksanakan

pembelajaran termasuk suasana kelas pada setiap pertemuan.

Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)

pada masing-masing pertemuan. Observasi ini ditujukan pada kegiatan guru

dalam melaksanakan pembelajaran, suasana kelas saat pembelajaran.

Keseluruhan data yang diperoleh dalam kgiatan ini termasuk pencatatan hasil

tes akan digunakan sebagai bahan atau masukan untuk menganalisis

perkembangan nilai hasil belajar IPS siswa setelah dilakukannya pembelajaran

kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT). Berikut adalah hasil dari

observasi atau pengamatan selama pembelajaran berlangsung :

1) Peserta Didik

a. Pertemuan Ke-1

(1) Ranah Kognitif

Penilaian ranah kognitif diperoleh dari tes proses selama

pembelajaran yaitu pada kegitan diskusi/turnamen dan tes evaluasi di

akhir pembelajaran. Nilai kognitif dapat dilihat pada tabel 22

lampiran 34 halaman 152.

Berdasarkan tabel 22 diperoleh rata-rata kelas 75, 58 dari

hasil belajar ranah kognitif. Masih ada siswa yang mendapatkan nilai

di bawah KKM yaitu sebanyak 4 siswa dari 34 siswa, sedangkan 30

siswa sudah memenuhi di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

yang telah ditentukan yaitu 65. Untuk melihat frekuensi nilai siswa

dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar Kognitif

Pertemuan 1 Siklus II

No. Interval Frekuensi Prosentase (%) 1. 56-65 6 17, 65% 2. 66-75 11 32, 35% 3. 76-85 15 44, 12% 4. 86-95 2 5, 88%

Jumlah 34 100%

Page 84: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Dari tabel 23 dapat diperoleh nilai frekuensi yaitu nilai 56-65

sebanyak 6 siswa atau 17, 65%, siswa yang memperoleh 66-75

sebanyak 11 siswa atau 32, 35%, siswa yang memperoleh 76-85

sebanyak 15 siswa atau 44, 12%, dan 86-95 sebanyak 2 siswa atau 5,

88%. Dari tabel 23 dapat dilihat pada grafik 9.

Grafik 10. Nilai Hasil Belajar Kognitif Pertemuan 1 Siklus II

(2) Ranah Afektif

Penilaian ranah afektif diperoleh dari hasil pengamatan pada

saat pembelajaran. Adapun aspek yang diamati dalam penelitian

siklus II pertemuan 1 yaitu: (1) bekerja sama, (2) bertanya/

menjawab pertanyaan, (3) bertanggung jawab, (4) menjadi

pendengar yang baik. Nilai Afektif pertemuan 1 dapat dilihat pada

tabel 24 lampiran 35 halaman 153.

Berdasarkan daftar nilai afektif pada tabel 24 mata pelajaran

IPS pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi diketahui rerata

kelas adalah 74, 21. Dari hasil tersebut masih ada siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM yaitu sebanyak 4 siswa dari 34 siswa,

sedangkan sebanyak 30 siswa sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM). Untuk melihat frekuensi nilai hasil belajar afektif

dapat dilihat pada tabel 25.

Page 85: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 25. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar Afektif

Pertemuan 1 Siklus II

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 56-65 4 11, 76%

2. 66-75 23 67, 65%

3. 76-85 4 11, 76%

4. 86-95 3 8, 82%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 25 dapat diperoleh nilai frekuensi yaitu nilai 56-65

sebanyak 4 siswa atau 11, 76%, siswa yang memperoleh 66-75

sebanyak 23 siswa atau 67, 65%, siswa yang memperoleh 76-85

sebanyak 4 siswa atau 11, 76%, dan 86-95 sebanyak 3 siswa atau 8,

82%. Dari tabel 24 dapat dilihat pada grafik 10.

Grafik 11. Nilai Hasil Belajar Afektif Pertemuan 1 Siklus II

(3) Ranah Psikomotor

Penilaian ranah Psikomotor diambil ketika pembelajaran

berlangsung yaitu ketika diskusi/turnamen. Aspek yang diamati pada

ranah ini yaitu: (1) keberanian; (2) antusias; (3) partisipasi. Nilai

hasil belajar psikomotor siklus II pertemuan 1 dapat dilihat pada

tabel 26 lampiran 36 halaman 154.

Page 86: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Berdasarkan daftar nilai psikomotor pada tabel 26 mata

pelajaran IPS kelas V pada pokok bahasan peristiwa sekitar

proklamasi diketahi rerata kelasnya. Masih ada siswa yang

memperoleh nilai di bawah KKM yaitu sebanyak 3 siswa.

Sedangkan 31 siswa sudah memenuhi KKM yang telah ditetapkan

yaitu 65. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 27.

Tabel 27. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar Psikomotor

Pertemuan 1 Siklus II

No. Interval Frekuensi Prosentase (%) 1. 56-65 3 8, 82% 2. 66-75 20 58, 82% 3. 76-85 6 17, 65% 4. 86-95 5 14, 71%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 27 dapat diperoleh nilai frekuensi yaitu nilai 56-65

sebanyak 3 siswa atau 8, 82%, siswa yang memperoleh 66-75

sebanyak 20 siswa atau 58, 82%, siswa yang memperoleh 76-85

sebanyak 6 siswa atau 17, 65%, dan 86-95 sebanyak 5 siswa atau 14,

71%. Dari tabel 28 dapat dilihat pada grafik 11.

Grafik 12. Nilai Hasil Belajar Psikomotor Pertemuan 1 Siklus II

Page 87: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Dari grafik 12 dapat diketahui nilai hasil belajar siswa kelas

V pada mata pelajaran IPS pokok bahasan peristiwa proklamasi

dengan nilai reratanya 74, 74. Masih ada 3 siswa yang belum

memenuhi KKM dan sebanyak 31 siswa sudah memenuhi KKM

yang telah ditentukan yaitu 65.

(4) Hasil Belajar IPS

Nilai kognitif, afektif dan psikomotor yang telah didapatkan

dari siklus II pertemuan 1 kemudian dijumlah dan direrata sehingga

diperoleh nilai hasil belajar siklus II pertemuan 1. Nilai dari hasil

tersebut dapat dilihat pada tabel 28 lampiran 37 halaman 155.

Berdasarkan daftar nilai hasil belajar mata pelajaran IPS

pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi kelas V siklus II

pertemuan 1 pada tabel 28, masih terdapat siswa yang belum

memenuhi Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan 31

siswa sudah mendapatkan nilai di atas KKM. Rerata kelas pada

siklus II pertemuan 1 adalah 74, 79. Untuk mengetahui frekuensi

siswa dari nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 29.

Tabel 29. Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPS

Pertmuan 1 Siklus II

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 56-65 2 5, 88%

2. 66-75 25 73, 53%

3. 76-85 3 8, 82%

4. 86-95 4 11, 76%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 29 dapat diketahui frekuensi nilai hasil belajar IPS

kelas V pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi pada siklus I

pertemuan 2 terdapat peningkatan dari pertemuan 1. Siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 2 siswa, sedangkan 32

siswa sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

Page 88: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

telah ditentukan yaitu 65. Menurut frekuensi yang trbanyak adalah

kelas 66-75 (73, 53%), kemudian 86-95 (11, 76%) , 76-85 (8, 82%) ,

dan yang terakhir 56-65 (5, 88%). Dapat dilihat juga pada grafik 13.

Grafik 13. Nilai Hasil Belajar Pertemuan 1 Siklus II

b. Pertemuan Ke-2

(1) Ranah Kognitif

Penilaian ranah kognitif diperoleh dari tes prose selama

pembelajaran yaitu pada kegitan diskusi/turnamen dan tes evaluasi

di akhir pembelajaran. Nilai kognitif dapat dilihat pada tabel 30

lampiran 44 halaman 168.

Berdasarkan tabel 30 diperoleh rata-rata kelas 80, 53 dari

hasil belajar ranah kognitif. Siswa kelas V SDN 07 Ngringo

sebanyak 34 siswa, dan semua siswa telah mendapatkan nilai hasil

belajar kognitif di atas KKM pada siklus II pertemuan 2 ini..

Untuk melihat frekuensi nilai siswa dapat dilihat pada tabel 31.

Tabel 31. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar Kognitif

Pertemuan 2 Siklus II

No. Interval Frekuensi Prosentase (%) 1. 61-70 2 5, 88% 2. 71-80 17 50% 3. 81-90 10 29, 41% 4. 91-100 5 14, 71%

Jumlah 34 100%

Page 89: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Dari tabel 31 dapat diperoleh nilai frekuensi yaitu nilai 61-70

sebanyak 2 siswa atau 5, 88%, siswa yang memperoleh 71-80

sebanyak 17 siswa atau 50%, siswa yang memperoleh 81-90

sebanyak 10 siswa atau 29, 41%, dan 91-100 sebanyak 5 siswa

atau 14, 71%. Dari tabel 32 dapat dilihat pula pada grafik 14.

Grafik 14. Nilai Hasil Belajar Kognitif Pertemuan 2 Siklus II

Berdasarkan grafik 14 nilai hasil belajar kognitif diperoleh

nilai rata-rata 80, 53. Semua siswa sudah mencapai nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu di atas 65.

(2) Ranah Afektif

Penilaian ranah afektif diperoleh dari hasil pengamatan pada

saat pembelajaran. Adapun aspek yang diamati dalam penelitian

sikluus II pertemuan 1 yaitu: (1) bekerja sama, (2)

bertanya/menjawab pertanyaan, (3) bertanggung jawab, (4)

menjadi pendengar yang baik. Nilai Afektif pertemuan 1 dapat

dilihat pada tabel 32 lampiran 45 halaman 169.

Berdasarkan daftar nilai afektif pada tabel 32 mata pelajaran

IPS pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi diketahui rerata

kelas adalah 75, 44. Dari hasil tersebut masih ada siswa yang

Page 90: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

mendapat nilai di bawah KKM yaitu sebanyak 2 siswa dari 34

siswa, sedangkan sebanyak 32 siswa sudah memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM). Untuk melihat frekuensi nilai hasil

belajar afektif dapat dilihat pada tabel 33.

Tabel 33. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar Afektif

Pertemuan 2 Siklus II

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 61-70 11 32, 35%

2. 71-80 14 41, 18%

3. 81-90 6 17, 65%

4. 91-100 3 8, 82%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 33 dapat diperoleh nilai frekuensi yaitu nilai 61-70

sebanyak 11 siswa atau 32, 35%, siswa yang memperoleh 71-80

sebanyak 14 siswa atau 41, 18%, siswa yang memperoleh 81-90

sebanyak 6 siswa atau 17, 65%, dan 91-100 sebanyak 3 siswa atau

8, 82%. Dari tabel 33 dapat dilihat pada grafik 15.

Grafik 15. Nilai Hasil Belajar Afektif Pertemuan 2 Siklus II

Page 91: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

(3) Ranah Psikomotor

Penilaian ranah Psikomotor diambil ketika pembelajaran

berlangsung yaitu ketika diskusi/turnamen. Aspek yang diamati

pada ranah ini yaitu: (1) keberanian; (2) antusias; (3) partisipasi.

Nilai hasil belajar psikomotor siklus II pertemuan 1 dapat dilihat

pada tabel 34 lampiran 46 halaman 170.

Berdasarkan daftar nilai psikomotor pada tabel 34 mata

pelajaran IPS kelas V pada pokok bahasan peristiwa sekitar

proklamasi diketahi rerata kelas. Semua siswa telah mencapai

KKM yang telah ditentukan yaitu 65. Dari tabel 34 diperoleh rerata

kelas 78, 24 dari 34 siswa kelas V SDN 07 Ngringo.

Tabel 35. Daftar Frekuensi Nilai Hasil Belajar Psikomotor

Pertemuan 2 Siklus II

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 61-70 8 23, 53%

2. 71-80 11 32, 35%

3. 81-90 9 26, 47%

4. 91-100 6 17, 65%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 35 dapat diperoleh nilai frekuensi yaitu nilai 61-

70 sebanyak 8 siswa atau 23, 53%, siswa yang memperoleh 71-80

sebanyak 11 siswa atau 32, 35%, siswa yang memperoleh 81-90

sebanyak 9 siswa atau 26, 47%, dan 91-100 sebanyak 6siswa atau

17, 65%. Dari tabel 35 dapat dilihat pula pada grafik 15.

Page 92: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Grafik 16. Nilai Hasil Belajar Psikomotor Pertemuan 2 Siklus II

Dari grafik 16 dapat diketahui nilai hasil belajar aspek

psikomotor siswa kelas V pada mata pelajaran IPS pokok bahasan

peristiwa proklamasi dengan nilai reratanya 78, 24. Dan semua

siswa sudah memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu 65.

(4) Hasil Belajar IPS

Nilai kognitif, afektif dan psikomotor yang telah

didapatkan dari siklus II pertemuan 2 kemudian dijumlah dan

direrata sehingga diperoleh nilai hasil belajar siklus II pertemuan 2.

Nilai dari hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 36 lampiran 47

halaman 171.

Berdasarkan daftar nilai hasil belajar mata pelajaran IPS

pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi kelas V siklus II

pertemuan 2 pada tabel 36, rerata nilai yang didapat adalah 78, 03 .

semua siswa sudah menunjukkan keberhasilannya yaitu dengan

dibuktikannya semua siswa kelas V SDN 07 Ngringo sudah

memenuhi nilai di atas KKM pada mata pelajaran IPS pokok

bahasan Peristiwa sekitar proklamasi. Untuk mengetahui frekuensi

siswa dari nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 37.

Page 93: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Tabel 37. Daftar Frekuensi Hasil Belajar IPS

Pertemuan 2 Siklus II

No. Interval Frekuensi Prosentase (%)

1. 61-70 2 5, 88%

2. 71-80 24 70, 59%

3. 81-90 5 14, 71%

4. 91-100 3 8, 82%

Jumlah 34 100%

Dari tabel 37 dapat diketahui frekuensi nilai hasil belajar

IPS kelas V pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi pada

siklusI I pertemuan 2 terdapat peningkatan dari pertemuan 1.

Semua siswa kelas V SDN 07 Ngringo sudah memenuhi Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 65.

Menurut frekuensi yang terbanyak adalah kelas 71-80 (70, 59%),

kemudian 81-90 (14, 71%) dan 91-100 (8, 82%) dan yang terakhir

61-70 (5, 88%). Dapat dilihat juga pada grafik 17.

Grafik 17. Nilai Hasil Belajar Pertemuan 2 Siklus II

Page 94: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

c. Hasil Belajar IPS Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama proses

pelaksanaan tindakan siklus II, data yang diperoleh selama pertemuan

1 dan 2 lalu dikumpulkan kemudian direrata. Hasil belajar siklus II

diperoleh dari hasil rekap penilaian kognitif, afektif, dan psikomotor

dari kedua pertemuan.

Hasil setelah direrata menunjukkan bahwa nilai dari hasil belajar

siklus II sangat beragam dan menujukkan adanya peningkatan dari

siklus I, dapat dilihat pada tabel 38 lampiran 48 halaman 173.

Dari tabel 38 dapat diketahui bahwa selama siklus II terdapat

peningkatan yang cukup baik, dengan rata-rata yang cukup

memuaskan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pada nilai

rata-rata yang sebelumnya pada prasiklus nilai rata-ratanya 63, 53

menjadi 72,82 (siklus I), dan 76, 65 setelah dilaksanakan tindakan

siklus II. Kenaikan nilai tersebut berdasarkan tiga aspek yaitu,

penilaian dari aspek kognitif, penilaian dari aspek afektif, dan penilaian

dari aspek psikomotor.

2) Observasi Kinerja Guru

Selama proses pembelajaran siklus I, kinerja guru diamati dan

dinilai oleh observer yaitu guru IPS kelas V SDN 07 Ngringo yang

sekaligus guru kelas V itu sendiri. Penilaian meliputi 15 kategori dengan

skor 1-4. Hasil penilaian dapat dilihat pada lampiran 49 halaman 175.

Berdasarkan lampiran 49 halaman 175 diperoleh hasil bahwa ketika

mengajar peneliti sangat baik dalam kemampuan menggunakan model

pembelajaran serta keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Peneiti

mendapat skor 3 (baik) unntuk dua belas kategori yaitu: (1) pemberian

motivasi belajar; (2) penyampaian materi dengan jelas dan sistematis; (3)

pengelolaan kelas; (4) kejelasan suara; (5) penggunaan strategi bertanya;

(6) pemberian penguatan kepada peserta didik (pujian, hadiah, tepuk

tangan, dll); (7) menggunakan variasi dalam mengajar (suara, tempat,

media, metode, dll); (8) guru mampu melibatkan peserta didik untuk

Page 95: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

berperan aktif dalam pembelajaran; (9) penguasaan bahan ajar; (10)

mengarah pada tujuan pembelajaran; dan (11) ketepatan strategi

pembelajaran; (12) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.

Hasil dari rerata skor menunjukkan nilai peneliti dalam mengajar

siklus IIada peningkatan. Pada siklus I skor rata-rata mengajar guru adalah

3. Setelah guru melaksanakan tindakan pada siklus II, skor rata-rata

meningkat. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan guru

dari siklus I ke siklus II dalam menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT).

d. Refleksi

Hasil analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran IPS dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT) pada siklus II secara umum telah menunjukkan perubahan yang

signifikan dimana guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin baik.

Presentasi aktivitas siswa dalam pembelajaran meningkat. Dengan partisipasi

siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelaspun menjadi

hidup dan lebih menyenangkan.

Dari analisis hasil tes siklus I dan hasil tes siklus II diketahui bahwa

pada siklus I nilai rata-rata siswa mencapai 72, 82. Siklus II nilai rata-rata kelas

mencapai 76, 65 dengan jumlah siswa yang mendapat nilai di atas KKM

sebanyak 34 anak (100%) dari 34 siswa.

Dari penelitian ini, pembelajaran dikatakan berhasil apabila nilai hasil

belajar IPS siswa dalam pembelajaran meningkat. Selain itu hasil yang dicapai

siswa melalui 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotor mencapai nilai

rata-rata kelas 76, 65. Prosentase siswa yang memperoleh nilai di atas KKM

mencapai 100% atas dasar tersebut dan melihat hasil yang diperoleh pada

siklus II, maka pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) yang dilaksanakan pada siklus

II dikatakan berhasil, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

Namun guru harus tetap melaksanakan bimbingan belajar untuk perbaikkan

prestasi belajar bagi siswa yang masih mendapatkan nilai pada zona minimal

Page 96: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

KKM dan melaksanakan pengayaan untuk siswa yang memperoleh nilai di atas

rata-rata kelas sebagai tindak lanjut.

D. Pembahasan Hasil Penelitian dan Temuan

Bertolak dari hasil observasi dan analisis data yang ada, dapat diketahui

ada peningkatan hasil belajar dalam proses belajar siswa dalam pembelajaran IPS

pada materi peristiwa sekitar proklamasi siswa kelas V SDN 07 Ngringo, Jaten,

Karanganyar tahun ajaran 2010/2011.

Dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament (TGT) dalam meningkatkan hasil belajar siswa materi peristiwa

sekitar proklamasi dibagi menjadi 3 tahap, yang meliputi : kondisi awal

(prasiklus), siklus I ,dan siklus II. Gambaran pembahasan dan temuan pada

masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kondisi Awal (prasiklus)

Pada prasiklus sebelum dilakukan tindakan dengan pembelajaran

kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) nilai materi peristiwa

proklamasi siswa rata-ratanya adalah 60, nilai tersebut masih dibawah KKM

yaitu 65. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain :

a. Kegiatan belajar mengajar masih satu arah sehingga kreatifitas siswa kurang

berkembang secara optimal.

b. Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional yang cenderung

membosankan .

Nilai rata-rata siswa sebelum dilaksanakan tindakan rata-rata siswa

63,53. Siswa yang belum mencapai nilai KKM sebesar 21 siswa dari 34 siswa

atau sekitar 61, 76%. Sedangkan yang memenuhi KKM hanya 13 siswa dari 34

siswa atau 38, 24%.

2. Kondisi Siklus I

Berdasarkan hasil prasiklus kemudian peneliti melakukan tindakan

tindakan atas dasar kelemahan yang ditemukan pada prasiklus . Disini peneliti

memberikan sebuah solusi yaitu berupa penggunaan pembelajaran kooperatif

tipe Team Games Tournament(TGT) yang bertujuan untuk meminimalisir

Page 97: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

kelemahan yang ada dalam prasiklus dan untuk meningkatkan hasil belajar.

Setelah dilakukan pengajaran dengan pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournamen (TGT) Nampak adanya peningkatan nilai yang dicapai oleh

siswa, yakni nilai rata-rata kelas V pada mata pelajaran IPS pokok bahasan

Peristiwa Sekitar Proklamasi. Di sini terlihat ada peningkatan nilai rata-rata

siswa yang semula pada pra siklus nilai rata-ratanya adalah 63,53 menjadi 72,

82 pada siklus I dan 76, 65 pada siklus II.

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa setelah

dilaksanakan tindakan siklus I rata-rata siswa yang semula 63, 53, meningkat

menjadi 72, 82. Siswa yang belum mencapai nilai KKM dari siswa menurun

menjadi 2 siswa dari 34 siswa atau 5, 88%, sedangkan yang sudah mencapai

niali KKM meningkat dari 13 siswa menjadi 32 siswa atau 94, 12%. Karena

peneliti menginginkan adanya perbaikkan lagi mengenai peningkatan nilai

siswa, sehingga peneliti perlu adanya perlakuan kembali bagi siswa yaitu

dengan melaksanakan tindakan siklus II.

Akan tetapi berdasarkan pengamatan oleh observer dan peneliti, masih

ditemukan beberapa kelemahan yang teridentifikasi selama proses KBM

dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT) pada siklus I antara lain :

a. Siswa masih agak takut dan nervous, karena pembelajaran tidak sama

dengan pembelajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya.

b. Situasi di dalam kelas yang kurang begitu kondusif yang ditandai dengan

masih adanya beberapa siswa yang gaduh dan kurang berkonsentrasi pada

saat KBM berlangsung dan begitu pula saat kerja kelompok.

3. Kondisi Siklus II

Berdasarkan kelemahan pada siklus I kemudian peneliti merevisi semua

rancangan dengan menjelaskan konsep materi peristiwa sekitar proklamasi

yang belum di kuasai secara jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa.

Perencanaan pada apa yang telah dijelaskan tersebut di atas dilaksanakan pada

siklus II. Setelah pelaksanaan tindakan terhadap kelemahan yang muncul pada

siklus I.

Page 98: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Di sini peneliti melihat adanya peningkatan nilai siswa baik dari

penilaian perilaku dan sikap siswa terhadap kelemahan pelajaran maupun nilai

akademis yang dicapai oleh siswa.

Pada siklus II ini beberapa siswa yang mulanya dari kegiatan siklus I

aspek afektif yaitu perilaku siswa masih takut dan masih pasif dalam mengikuti

pembelajaran, ada beberapa yang masih ramai dan kurang berkonsentrasi.

Selain itu juga terlihat adanya peningkatan pada aspek kemampuan kognitif

yaitu adanya peningkatan pada hasil belajar siswa yang mana pada siklus I nilai

rata-rata kelas adalah 72, 82 menjadi 76, 65.

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa setelah

dilaksanakan tindakan siklus II rata-rata siswa yang semula 72, 82 meningkat

menjadi 76, 65. Siswa yang belum mencapai nilai KKM dari 2 siswa menurun

menjadi 0 siswa yang tidak memenuhi KKM. Pada siklus II semua siswa sudah

memenuhi KKM walaupun masih ada beberapa siswa yang nilainya berada

pada ambang batas nilai KKM. Nilai tersebut sudah sangat baik sehingga

peneliti tidak melakukan perbaikan kembali. Kemudian bagi siswa yang msih

diambang batas KKM harus mendapat perhatian lebih dari guru.

4. Hubungan antar Siklus

Berdasar data yang diperoleh dari kondisi awal (prasiklus), siklus I, dan

siklus II dapat dilihat pada Tabel 39 lampiran 51 halaman 178.

Berdasar data nilai tabel 39 dapat diketahui, bahwa nilai rata-rata

sebelum dilaksanakan tindakan (pra siklus) yaitu 63, 53. Tetapi setelah

dilakukan siklus I, yang semula rata-rata siswa 63, 53 menjadi 72, 82. Setelah

dilakukan siklus II, nilai rata-rata siswa meningkat lagi menjadi 76, 65.

Sehingga dengan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament

(TGT) dikatakan berhasil. Untuk memperjelas data tabel 39 dapat dilihat tabel

distribusi frekuensi hubungan antar siklus nilai hasil belajar IPS pada tabel 40.

Page 99: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Tabel 40. Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS

Pra Siklus, Siklus I, Siklus II

Frekuensi NO.

Interval

Nilai Pra

Siklus Nilai Siklus

I Nilai Siklus

II 1 36-45 5 0 0 2 46-55 1 0 0 3 56-65 15 4 0 4 66-75 6 23 19 5 76-85 4 3 11 6 86-95 3 4 4

Jumlah 34 34 34

Dari hasil data tabel 40 dapat disimpulkan bahwa, pada prasiklus siswa

yang mendapat nilai di atas KKM adalah sebanyak 13 siswa atau 38, 24%.

Siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 21 siswa atau 61, 76%.

Setelah dilakukan siklus I siswa yang mendapat nilai di atas KKM meningkat

menjadi 32 siswa atau 94, 12%, dan yang mendapat nilai di bawah KKM hanya

2 siswa atau sebesar 5, 88%. Setelah dilakukan siklus II siswa yang mendapat

nilai di atas KKM meningkat yaitu 34 siswa atau 100%, dan sudah tidak ada

lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Adapun grafik nilai hasil

belajar IPS antar siklus dapat dilihat pada gambar grafik 18.

Grafik 18. Nilai Hasil Belajar Antarsiklus

Page 100: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Berdasarkan grafik 18 nilai hasil belajar di atas dapat dilihat bahwa nilai

rata-rata kelas pra siklus sebesar 63, 53. Siswa yang mendapat nilai di atas

KKM sebanyak 13 siswa atau 38,24%, dan yang mendapat nilai di bawah

KKM sebanyak 21 siswa atau sebesar 61,76%. Setelah dilakukan siklus I, nilai

rata-rata kelas siswa yang semula 63,53 meningkat menjadi 72, 82. Siswa yang

mendapat nilai di atas KKM sebanyak 32 siswa atau sebesar 94, 12%, dan

siswa yang mendapat nilai di bawah KKM turun menjadi 2 siswa atau sebesar

5, 88%. Setelah dilakukan siklus II nilai rata-rata kelas meningkat lagi menjadi

76, 65. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 34 siswa dari 34

siswa atau sebesar 100%. Dari hasil tersebut kita dapat mengetahui nilai hasil

belajar yang diperoleh SD Negeri 07 Ngringo, Jaten, Karanganyar Tahun

Ajaran 2010/2011, maka pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dianggap cukup, sehingga penelitian diakhiri pada siklus II.

Page 101: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas V SDN 07 Ngringo

Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2010/2011 dapat

disimpulkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 07

Ngringo pada pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi. Hal ini ditunjukkan

dengan adanya peningkatan dari rata-rata kelas prasiklus 63, 53. Kemudian

setelah dilakukannya siklus I, rata-rata kelas meningkat menjadi 72, 82. Kemudian

pada siklus II meningkat lagi menjadi 76, 65.

Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan hasil belajara IPS pada materi

pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi pada siswa kelas V SDN 07 Ngringo,

Jaten, Karanganyar Tahun Ajaran 2010/211.

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikemukakan

implikasi teoritis dan implikasi praktis hasil penelitian sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Implikasi teoritis dari penelitian ini adalah bahwa adanya peningkatan

hasil belajar IPS kelas V SDN 07 Ngringo pada pokok bahasan peristiwa

sekitar proklamasi melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Games

Tournament (TGT). Hasil penelitian ini dapat ditinjau dari hal menyajikan

materi pelajaran, dimana guru harus dapat memilih model pembelajaran yang

tepat agar peserta didik mampu menguasai dan memahami materi pelajaran

dengan baik. Selain itu memungkinkan terciptanya suasana pembelajaran yang

menarik dan menyenangkan sehingga peserta didik akan lebih mudah

mengingatnya. Penumbuhan motivasi dan minat juga merupakan hal yang

Page 102: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

sangat penting karena dapat membangkitkan keinginan peserta didiuntuk

belajar dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Dari hasil penelitian ini dalam implikasi teoritas dapat diambil

kesimpulan bahwa melalui penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament (TGT) dapat menjadi salah satu metode pembelajaran IPS

khususnya pada pokok bahasan peristiwa sekitar proklamasi di Sekolah Dasar,

karena pembelajaran ini melibatkan interaksi antara siswa satu dengan siswa

lain untuk saling bekerjasama. Hal ini mengindikasikan kedalaman dan

keleluasaan dari pemahaman siswa terhadap materi tertentu sebagai hasil dari

proses belajar.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukkan bagi guru dan

calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan

meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan prestasi

dan hasil belajar siswa yang akan dicapai. Hasil belajar siswa dapat

ditingkatkan dengan menerapkan metode pembelajarfan dan media yang tepat

bagi siswa.

Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian yang sudah

diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti dalam

menghadapi permasalahan yang sejenis dalam mengajar nantinya. Di samping

itu, perlu penelitian lebih lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan

atau menjaga dan meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)

pada hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang

menghadapi permasalahan yang sejenis, terutama untuk mengatasi masalah

peningkatan hasil belajar siswa yang pada umumnya dimilki oleh sebagian

besar siswa. Adpun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini

harus diatasi semaksimal mungkin.

Page 103: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas ini, dapat disampaikan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Hendaknya para guru dalam pembelajaran IPS khususnya pada pokok

bahasan peristiwa sekitar proklamasi menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT) dalam melaksanakan

pembelajaran. Karena dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team

Games Tournament (TGT) siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran,

lebih mempunyai sikapkompetitif positif yang tinggi, lebih semangat dalam

pembelajaran, sehingga menjadikan hasil belajar menjadi lebih baik dengan

proses yang menyenangkan.

b. Hendaknya para guru menumbuhkan kerja sama dan semangat gotong-

royong dalam pembelajaran agar terjadi interaksi yang harmonis antara

siswa dengan siswa, siswa dengan guru, dan guru dengan guru. Karena

dengan kerja sama dan gotong-royong akan membentuk masyarakat belajar

yang harmonis.

c. Hendaknya para guru menumbuhkan sikap nasionalisme yang tinggi, rela

berkorban, dan pantang menyerah untuk meneladani perjuangan para

pahlawan, khususnya pahlawan pada peristiwa sekitar proklamasi.

d. Hendaknya para guru menanamkan sikap menghargai para pahlawan dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan bekal sikap tersebut dapat memicu hubungan

yang baik dengan orang lain di lingkungannya.

2. Bagi Sekolah

a. Hendaknya para pemegang kebijaksanaan di sekolah dan para guru

berkenan meningkatkan proses dan hasil dalam pembelajaran, sehingga

pembelajaran akan lebih optimal.

b. Penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengadakan

training/pelatihan dan pengembangan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Games Tournament untuk meningkatkan hasil belajar yang optimal.

Page 104: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

3. Bagi siswa

a. Setiap siswa hendaknya dapat menjalin hubungan baik dengan guru agar

proses belajar mengajar terasa nyaman dan menyenangkan.

b. Siswa hendaknya lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran.

c. Siswa hendaknya lebih belajar dengan giat untuk meneruskan perjuangan

para pahlawan dan mengisi kemerdekaan dengan hal positif.

d. Siswa hendaknya menerapkan sikap menghargai dan meneladani para

pahlawan proklamasi dalam kehidupan sehari-hari.

4. Bagi Peneliti Lain

Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya

lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament (TGT)

guna memperbaiki kekurangan dalam penerapannya sebagai salah satu solusi

alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 105: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

DAFTAR PUSTAKA

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Ahmad Zuber. 2009. Aktif Belajar IPS Kelas 5. Surakarta: PT Tiga Serangkai

Mandiri.

Anita Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: PT Grasindo.

Baharuddin. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Depdikbud. 1994. Pedoman Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Di Sekolah

Dasar. Jakarta: Depdiknas

Depdiknas. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

________ . 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI.

Jakarta

Endang Susilaningsih. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SD/MI Kelas 5.

Jakarta: Depdiknas.

Endang Poerwanti, dkk. 2008. Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Depdiknas

Eriyani. 2010. Penerapan Cooperative Learning Model Team Games Tournament

(TGT) untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV SD

Negeri Kalijaren 01 Kec. Maos, Kab. Cilacap Tahun Ajaran 2009/2010.

Surakarta: UNS

Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Jakarta: Depdiknas

Indrayati. 2004. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial

Melalui Model Pembelajaran Team Group Turnamen (TGT) Pada Siswa

Kelas VI Semester I SDN Kleco 1 Tahun Ajaran 2004/2005. Jurnal

Pendidikan Dwija Utama. 30-39

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada

Mandal, Rita Rani. 2009. “Cooperative Learning Strategis to Enchance Writing

Skill”. The Journal of Applied Linguistics. Chennai: Institute of

Advenced Study in Education. 1, 95-98

Page 106: PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL … · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

M. Furqon Hidayatulloh. 2009. Guru Sejati. Surakarta: Yusma Pustaka

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya

Ilmiah. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13

_____________. 2009. Model Assesmen Dalam Pembelajaran. Surakarta: Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta

Slavin, Robert. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media

Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia

Sertifikasi Guru Rayon 13

Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

TIM D2 PGSD. 2007. Strategi Belajar Mengajar D2 PGSD Semester II/3 SKS.

Surakarta

Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik

Konsep, Landasan Teoritis-Praktik dan Implementasinya. Jakarta:

Prestasi Pustaka

Udin S. Winataputra, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta:

Universitas Terbuka

Yusrika Firda Isnaini. 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division

(STAD) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sriwedari Surakarta Tahun

Ajaran 2009/2010. Surakarta: UNS

(http://beduatsuko.blogspot.com/. Diakses 20 Januari 2011)

(http://tentang pendidikan taksonomi Bloom. Diakses 11 januari 2011)

(http://massofa.wordpress.com/2007/12/21/hakekat-ips-sebagai-program-studi/.

Diakses 20 Januari 2011)

(www.tkplb.org/documents/etraining. diakses pada 20 Februari 2011).