167
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DAN MEDIA PAPAN FLANEL PADA SISWA KELAS III SEMESTER I MI MA'ARIF MIFTAHUL HUDA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan OLEH: MAESAROH NIM 11514107 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4234/1/BAB I.pdf · iii peningkatan hasil belajar matematika materi pecahan melalui model

  • Upload
    voxuyen

  • View
    225

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI

MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DAN

MEDIA PAPAN FLANEL PADA SISWA KELAS III

SEMESTER I MI MA'ARIF MIFTAHUL HUDA

LOPAIT KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH:

MAESAROH

NIM 11514107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

ii

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PECAHAN MELALUI

MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DAN

MEDIA PAPAN FLANEL PADA SISWA KELAS III

SEMESTER I MI MA'ARIF MIFTAHUL HUDA

LOPAIT KECAMATAN TUNTANG

KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH:

MAESAROH

NIM 11514107

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2018

iv

Jaka Siswanta, M.Pd.

Dosen Pembimbing IAIN Salatiga

Persetujuan Pembimbing

Hal : Naskah Skripsi

Lamp : 4 eksemplar

Saudari : Maesaroh

Kepada :

Yth Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Tempat

Asslamualaikum wr.wb

Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,

kami kirimkan naskah skripsi saudari :

Nama : Maesaroh

Nim : 11514107

Fakultas :Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : PGMI

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan

Melalui Model Example Non Example Dan Media Papan Flanel

Pada Siswa Kelas III Semester I MI Ma'arif Miftahul Huda

Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2017/2018

Dengan ini kami mohon skripsi saudari supaya dimunaqosahkan.

Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Salatiga, 16 Juli 2018

Dosen Pembimbing

Jaka Siswanta, M. Pd.

NIP. 19710219 200003 1003

v

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN

MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE

DAN MEDIA PAPAN FLANEL

PADA SISWA KELAS III SEMESTER I MI MA'ARIF MIFTAHUL HUDA

LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DISUSUN OLEH:

MAESAROH

NIM 11514107

Telah dipertahankan didepan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga,

pada tanggal 2 Oktober 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Drs. Ahmad Sulthoni, M. Pd. ___________________

Sekretaris Penguji : Jaka Siswanta, M. Pd. ___________________

Penguji I : Sutrisna, S. Ag., M. Pd. ___________________

Penguji II : Dr. Winarno, S. Si., M. Pd. ___________________

Salatiga, 3 Oktober 2018

Dekan,

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Suwardi, M. Pd.

NIP 19670121 199903 1002

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Maesaroh

NIM : 115 14 107

Jurusan : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau

temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan

kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan dipublikasikan pada e-respository iain

salatiga

Salatiga, 16 Juli 2018

Yang Menyatakan,

Maesaroh

NIM. 115 14 107

vii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

"Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka

merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri" (QS. Ar Ra'd:11)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayahku Untung (Alm) dan ibundaku Mukinah tersayang, yang

selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, dan kasih sayang

untuk anak-anaknya.

2. Saudara kandungku kakak Nur Rohmah dan Siti Masruroh atas

motivasi yang tak ada hentinya diberikan kepadaku sehingga

proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

3. Om dan tante ku, Tugiman dan Munawaroh yang dengan ikhlas

menyekolahkanku.

4. Bapak dan ibu dosen IAIN Salatiga yang telah bersedia

membimbing dan memberikan bekal ilmu.

5. Kepala Madrasah dan segenap guru MI Ma’arif Miftahul Huda

Lopait yang telah memberikan izin dan membantu peneliti

melaksanakan penelitian.

6. Teman dekatku Dewi Azizah, Rica Risti Wulandari, Nana

Mardiyana yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya.

viii

7. Sahabat-sahabat seperjuanganku angkatan 2014 khususnya jurusan

PGMI.

8. Teman-teman PPL MI Kumpulrejo 02 yang selalu membimbingku.

9. Teman-teman KKN Jumo Kedungjati yang selalu memberi

dukungan.

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengajari manusia atas apa yang

tidak diketahuinya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada

baginda Muhammad SAW. Selanjutnya, selama penulisan skripsi ini tentunya ada

kesulita dan hambatan yang dihadapi penulis. Banyak bantuan yang ikhlas

memberikan bantuan serta kemudahan demi tersusunnya skripsi ini. Oleh karena

itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M. Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, S. Si., M. Si. selaku Ketua Jurusan PGMI.

4. Bapak Jaka Siswanta, M. Pd. selaku pembimbing skripsi yang penuh

kesabaran dan bijaksana telah memberikan bimbingan, arahan, dan

dorongan yang tidak henti-hentinya disela-sela kesibukannya.

5. Bapak Sukron Ma'mun, S. Hi., M. Si. selaku pembimbing akademik yang

telah membimbing dan memberikan arahannya.

6. Bapak Misbakhul Munir, S. Pd. I. selaku kepala MI Ma'arif Miftahul Huda

Lopait yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.

7. Ibu Nuraini, S. Pd. I. selaku guru kelas III MI Ma'arif Miftahul Huda

Lopait yang telah membantu pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

hingga selesai.

8. Dewan guru dan karyawan MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait.

x

9. Siswa-siswi kelas III MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait.

10. Teman-teman IAIN Salatiga angkatan 2014 dan teman-teman FTIK

seperjuangan.

11. Semua pihak yang telah membantu baik material maupun spiritual dalam

penulisan skripsi ini.

Semoga bantuan dan kerjasama yang telah diberikan menjadi amal baik

dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh

dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca

akan saya terima dengan senang hati. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca.

Salatiga, 16 Juli 2018

Maesaroh

NIM.11514107

xi

ABSTRAK

Maesaroh. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan Melalui

Model Example Non Example Dan Media Papan Flanel Pada Siswa

Kelas III Semester I MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/02018. Skripsi.

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Salatiga. Dosen Pembimbing : Jaka Siswanta, M. Pd.

Kata kunci: Hasil Belajar, Example Non Example, dan Media Kartu Kemudi

Pintar

Latar belakang penelitian ini adalah hasil belajar matematika siswa tentang

pecahan yang masih rendah dan belum memenuhi target capaian ketutasan secara

klasikal. Rendahnya hasil belajar siswa dibuktikan dengan nilai rata-rata kelas

yaitu 52,10. Secara klasikal juga belum memenuhi target pencapaian Kriteria

Ketuntasan Klasikal yaitu 85% dibuktikan dengan hasil pra siklus bahwa siswa

yang tuntas sebanyak 5 anak dari 19 siswa dengan presentase 26,31% . Tujuan

penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan

melalui Model Pembelajaran Example Non Example dan Media Papan Flanel pada

siswa kelas III MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang dilaksanakan dengan dua

siklus. Siklus I dilaksankan pada tanggal 24 Januari 2018 dan siklus II

dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2017. Penelitian dilaksanakan pada kelas III

MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait dengan jumlah 19 siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

penerapan model pembelajaran example non example dan media papan flanel

dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada siswa kelas

III MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait Tuntang Tahun Pelajaran 2017/ 2018. Hal ini

dibuktikan dengan adanya peningkatan ketuntasan hasil belajar matematika pada

setiap siklus dan dan adanya capaian presentase hasil belajar matematika yang

secara klasikal yang sudah melampaui batas capaian Kriteria Ketuntasan Klasikal.

Peningkatan hasil belajar siswa dilihat dari peningkatan nilai dari pra siklus ke

siklus I 5,26 dengan nilai rata-rata pra siklus 52,10 dan siklus I 57,36. Siklus I ke

siklus II terjadi peningkatan 25,27 dari nilai rata-rata 57,36 menjadi 82, 63.

Tercapainya terget KKM terbukti pada hasil dari siklus II dengan rincian; Siklus I

siswa yang tuntas sebanyak 9 anak dengan presentase ketuntasan 47,36% dan

siklus II siswa yang tuntas sebanyak 17 anak degan presentase ketuntasan sudah

melampaui batas pencapaian secara klasikal yaitu 89,47%.

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL JUDUL ..............................................................................................i

LEMBAR BERLOGO .......................................................................................ii

JUDUL ...............................................................................................................iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iv

PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..........................................................vi

MOTTO DAN PERSEMBEHAN ......................................................................vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................ix

ABSTRAK .........................................................................................................xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................xii

DAFTAR TABEL ..............................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1

B. Rumusan Masalah .....................................................................................5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................5

D. Kegunaan Penelitian .................................................................................6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .......................................7

F. Metode Penelitian ......................................................................................8

1. Rancangan Penelitian ........................................................................8

xiii

2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian ...............................................8

3. Langkah-langkah Penelitian ..............................................................10

4. Metode Pengumpulan Data ...............................................................13

5. Instrumen Penelitian ..........................................................................15

6. Analisis Data .....................................................................................22

G. Sistematika Penulisan ...............................................................................23

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................26

A. Hasil Belajar Matematika ........................................................................26

1. Pengertian Belajar .........................................................................26

2. Karakteristik Siswa Dalam Belajar ...............................................29

3. Pengertian Hasil Belajar ...............................................................31

4. Matematika ..................................................................................32

B. Materi Pecahan ........................................................................................35

1. Pengertian Pecahan .......................................................................35

2. Mengenal Pecahan Sederhana ......................................................35

C. Model Pembelajaran Example Non Example ..........................................41

1. Pengertian Model Pembelajaran ...................................................41

2. Pengertian Model Example Non Example ....................................42

3. Langkah-langkah Model Example Non Example ..........................42

4. Penerapan Model Example Non Example Pada Siswa Kelas III MI

Ma'arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018 ..........................................43

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Example Non Example ..........44

xiv

D. Media Papan Flanel .................................................................................45

1. Pengertian Media Pembelajaran ...................................................45

2. Kegunaan Media Pembelajaran ....................................................46

3. Pengertian Papan Flanel ................................................................48

4. Karakteristik Papan Flanel ............................................................49

5. Kelebihan dan Kekurangan Papan Flanel .....................................49

6. Langkah-langkah Dan Cara Penggunaan Papan Flanel ................50

E. Kajian Pustaka .........................................................................................51

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................54

A. Gambaran Umum Lokasi penelitian .........................................................54

1. Identitas Madrasah ........................................................................54

2. Visi dan Misi Madrasah ................................................................55

3. Keadaan Siswa ..............................................................................55

4. Keadaan Guru ...............................................................................56

5. Subjek Penelitian ..........................................................................57

6. Kolaborator Penelitian ..................................................................57

7. Waktu Penelitian ...........................................................................58

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .............................................................58

1. Siklus I ..........................................................................................58

2. Siklus II .........................................................................................67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................75

A. Deskripsi Paparan Siklus .........................................................................75

1. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus ........................................75

xv

2. Deskripsi Data Siklus I .................................................................76

3. Deskripsi Data Siklus II ................................................................80

BAB V PENUTUP .............................................................................................84

A. Kesimpulan ............................................................................................84

B. Saran .......................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................86

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................88

RIWAYAT HIDUP PENELITI .........................................................................144

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nama Siswa Kelas III ......................................................................9

Tabel 1.2 Pedoman Observasi Guru ...............................................................15

Tabel 1.3 Pedoman Observasi Siswa .............................................................17

Tabel 3.1 Daftar Jumlah Siswa ......................................................................56

Tabel 3.2 Daftar Nama Guru dan Karyawan .................................................56

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas III .........................................................57

Tabel 3.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ......................................................58

Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru Siklus I ....................................................62

Tabel 3.6 Lembar Observasi Siswa Siklus I ..................................................64

Tabel 3.7 Nilai Evaluasi Siklus I ....................................................................64

Tabel 3.8 Lembar Observasi Guru Siklus II ..................................................70

Tabel 3.9 Lembar Observasi Siswa Siklus II .................................................72

Tabel 3.10 Nilai Evaluasi Siklus II ............................................................... 73

Tabel 4.1 Presentase Ketuntasan Siswa .........................................................74

Tabel 4.2. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I ...............................................76

Tabel 4.3. Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II .............................................78

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar ..............................................................82

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Penelitian ............................................................................10

Gambar 2.1 Contoh pecahan setengah ...............................................................36

Gambar 2.2 Contoh pecahan seperempat ...........................................................37

Gambar 2.3 Contoh pecahan sepertiga ...............................................................38

Gambar 2.4 Contoh pecahan seperenam ............................................................38

Gambar 2.5 Contoh pecahan dua per tiga ..........................................................39

Gambar 2.6 Contoh pecahan tiga per lima .........................................................39

Gambar 2.7 Pecahan setengah ...........................................................................39

Gambar 2.8 Pecahan sepermpat .........................................................................39

Gambar 2.9 Pecahan sepertiga ...........................................................................40

Gambar 2.10 Pecahan seperenam ......................................................................40

Gambar 4.1 Grafik pra siklus .............................................................................76

Gambar 4.2 Grafik siklus I .................................................................................79

Gambar 4.3 Grafik siklus II ...............................................................................82

Gambar 4.4 Grafik perbandingan antar siklus ...................................................83

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ..................................88

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................99

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ...............................................110

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I .................................................112

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II ..............................................115

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ...............................................117

Lampiran 7 Lembar Tes Formatif/ Evaluasi Siswa ............................................120

Lampiran 8 Foto Kegiatan .................................................................................136

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi .............................................................139

Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................140

Lampiran 11 Surat Balasan Izin Penelitian ........................................................141

Lampiran 12 Nilai SKK Mahasiswa ..................................................................142

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika adalah pengetahuan yang tidak kurang pentingnya

dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tujuan pengajaran

matematika adalah agar peserta didik dapat berkonsultasi dengan

mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam matematika. Pengajaran

matematika harus berusaha mengembangkan suatu pengertian sistem

angka, keterampilan menghitung dan memahami simbol-simbol yang

sering kali dalam buku pelajaran mempunyai arti khusus. Matematika

perlu ditekankan pada arti pemecahan berbagai masalah yang sering kali

ditemui dalam kehidupan sehari-hari (Rosma Haroty, 2012: 12).

Karena dalam kehidupan sehari-hari banyak yang melakukan

operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan

pengukuran. Bahkan telah disebutkan dalam Al-Qur'an surat Maryam ayat

94 berbunyi:

ا لقد أحصاهم وعدهم عد

Artinya: " Dia (Allah) benar-benar telah menentukan jumlah mereka dan

menghitung mereka dengan hitungan yang teliti ".

Dengan memahami ayat diatas, islam telah memberikan anjuran

untuk mempelajari ilmu tentang berhitung. Menghitung bukan hanya

berlaku sebagai teori atau pengetahuan saja, tetapi berhitung merupakan

2

permasalahan yang akan dihadapi dalam kehidupan nyata dan manusia

mampu untuk menerapkannya dengan hitungan yang teliti.

Matematika juga salah satu ilmu pengetahuan yang telah

berkembang sangat pesat. Sehingga siswa harus memiliki kemampuan

untuk mengikuti perkembangan pendidikan yang ada. Salah satu

karakteristik pembelajaran matematika adalah bersifat abstrak. Karena

keabstrakannya matematika relatif tidak mudah untuk dipahami oleh siswa

sekolah dasar pada umumnya.

Salah satu materi dalam pelajaran matematika adalah pecahan.

Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam

ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan,

yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan

pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap

sebagai satuan dan dinamakan penyebut (Heruman, 2007: 43). Pusat

Pengembangan Kurikulum dan Satuan Pendidikan Badan Penelitian dan

Pengembangan (Depdikbud, 1999) menyatakan bahwa pecahan

merupakan salah satu topik yang sulit untuk diajarkan. Kesulitan itu

terlihat dari kurang bermaknanya kegiatan pembelajaran yang dilakukan

guru, dan sulitnya pengadaan media pembelajaran (Heruman, 2007: 43).

Media pembelajaran digunakan untuk membantu guru dalam

menyampaikan materi ke siswa agar mudah untuk ditangkap siswa.

Menurut Sadiman (1993: 6) media adalah perantara atau pengantar pesan

dari pengirim kepenerima pesan (Cecep Kustandi, 2013: 7). Media papan

3

flanel adalah media visual yang efektif untuk menyajikan pesan tertentu

kepada sasaran tertentu pula, salah satunya kepada siswa (Bambang

Sitjibjo, 2011: 46-47).

Keberhasilan belajar matematika juga dipengaruhi interaksi guru

dengan siswa. Selain itu kreatifitas guru dalam menyampaikan materi juga

mempengaruhi. Selama ini di MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait dalam

menyampaikan materi pembelajaran, guru hanya menyampaikannya secara

lisan dan siswa mengikuti apa yang diperintahkan guru. Hal itu membuat

siswa kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Karena

pembelajaran hanya berpusat pada guru dan siswa kurang leluasa untuk

menyampaikan pemikirannya.

Sesuai hasil wawancara peneliti dengan Ibu Nuraini, S. Pd. I.

sebagai guru kelas III MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang tanggal 20 November tahun 2017

ditemukan beberapa masalah dalam pembelajaran Matematika, diantaranya

kurangnya pemahaman siswa materi pecahan yang diajarkan oleh guru,

sehingga tujuan yang sudah dirancang belum sesuai, banyak siswa yang

bermain sendiri, mengobrol dengan teman, atau terjadi kesalahan kalkulasi

dalam jawaban siswa sehingga mempengaruhi hasil akhir jawaban. Hal ini

dibuktikan dengan hasil nilai ulangan Matematika siswa kelas III yang

diperoleh dari guru menunjukkan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai

dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan yaitu

60. Dari 19 siswa hanya 5 siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM.

4

Selain faktor tersebut, faktor lain yang mempengaruhi siswa

mendapat nilai dibawah KKM, yakni kurangnya kreatifitas guru dalam

mengajar menyebabkan proses pembelajaran kurang menarik minat siswa

sehingga siswa cenderung pasif dan kurang tertarik dengan materi yang

diajarkan. Dalam hal ini guru dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam

mengajar agar mampu menciptakan proses pembelajaran yang

menyenangkan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Peneliti bersama Ibu Nuraini, S. Pd. I. selaku guru kelas III

melakukan diskusi mengenai faktor penyebab rendahnya nilai siswa dalam

materi pecahan. Melalui diskusi yang telah dilakukan, diputuskan untuk

menggunakan model example non example dan media papan flanel sebagai

solusi tindakan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran Matematika

yang ada di MI Ma'arif Miftahul Huda Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang.

Papan flanel merupakan media visual yang terbuat dari kain flanel

sehingga dapat dilipat dan praktis. Adapun kelebihan yang dimiliki media

papan flanel yaitu dapat memusatkan perhatian siswa terhadap suatu

masalah yang dibicarakan, dapat menghemat waktu pembelajaran karena

segala sesuatunya sudah dipersiapkan dan siswa dapat melihat secara

langsung, dan papan flanel dapat dibuat sendiri oleh guru ( Cecep

Kustandi, 2013: 47 ).

Sehubungan dengan hal itu, perlu dilakukan upaya perbaikan

proses dan hasil dengan kegiatan PTK bahwa penerapan metode example

5

non example dan media papan flanel dapat meningkatkan hasil belajar

siswa materi pecahan pada siswa kelas III MI Ma'arif Miftahul Huda

Lopait.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, peneliti akan

melaksanakann tindakan kelas di MI Miftahul Huda Lopait dengan judul

"PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI

PECAHAN MELAUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DAN

MEDIA PAPAN FLANEL PADA SISWA KELAS III SEMESTER I MI

MA'ARIF MIFTAHUL HUDA LOPAIT, KECAMATAN TUNTANG,

KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini apakah penggunaan model pembelajaran example non

example dan media papan flanel dapat meningkatkan hasil belajar

matematika materi pecahan pada siswa kelas III Semester I di MI Ma'arif

Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun

Pelajaran 2017/ 2018?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini untuk meningkatkan

hasil belajar matematika materi pecahan melalui model example non

example dan media papan flanel pada siswa kelas III Semester I MI

Ma'arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2017/ 2018.

6

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan yang bersifat

teoritis maupun praktis. Kegunaan penelitian ini antara lain:

1. Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan ilmu

pengetahuan yang luas mengenai penggunaan model pembelajaran

example non example dan media flanel dalam pembelajaran

matematika materi pecahan pada siswa kelas III MI Ma'arif

Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

tahun pelajaran 2017/ 2018.

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi siswa MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Manfaat yang diperoleh siswa dari penelitian ini adalah

siswa mendapatkan banyak contoh dan latihan dari materi

pecahan menggunakan model pembelajaran example non

example dan media papan flanel.

b. Bagi guru MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Manfaat yang diperoleh guru dari penelitian ini adalah

guru mendapatkan pandangan yang luas mengenai

pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran

matematika, sebagai alternatif guru dalam meningkatkan minat

belajar siswa, penguasaan materi dan hasil belajar siswa.

7

c. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi sekolah dalam

meningkatkan kualitas pelaksanaan pembelajaran matematika,

dapat meningkatkan mutu pendidikan dalam mata pelajaran

matematika, membantu mengembangkan sekolah dikarenakan

adanya guru yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan adalah jawaban sementara terhadap

terhadap masalah yang dihadapi, sebagai alternatif tindakan yang

dipandang paling tepat untuk memecahkan masalah yang telah

dipilih untuk diteliti melalui PTK (Mulyasa, 2011:63).

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan

model pembelajaran example non example dan media papan flanel

dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan

pada siswa kelas III Semester I MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Tuntang Tahun Pelajaran 2017/ 2018.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan model pembelajaran example non example dan

media papan flanel berhasil apabila indikator yang diharapkan

dapat tercapai, adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah:

a. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke

siklus II.

8

b. Siswa kelas III MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait dapat

mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )

dalam pembelajaran matematika materi pecahan yang telah

ditentukan oleh madrasah yaitu ≥60.

c. Siswa kelas III MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait dapat

mencapai target Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu 85 %

atau lebih.

F. Metode Penelitian

Metode penelitian menjelaskan tentang: rancangan penelitian,

subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, pengumpulan data,

instrumen penelitian, dan analisis data.

1. Rancangan Penelitian

Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan Penelitian

Tindakan Kelas. Kemmis (1983) menyatakan bahwa penelitian

tindakan merupakan upaya mengujicobakan ide-ide dalam praktik

untuk memperbaiki atau mengubah sesuatu agar memperoleh

dampak nyata dari situasi. Penelitian Tindakan Kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan yang dimunculkan dan terjadi

dalam sebuah kelas (Samsu Sumadayo, 2013: 21).

2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Ma'arif Miftahul

Huda Lopait Tuntang yang jumlah seluruh siswa 19 siswa yang

9

terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan dan guru

yang mengampu mata pelajaran matematika yaitu Nuraini, S. Pd.

I. Berikut nama-nama siswa kelas III MI Ma'arif Miftahul Huda

Lopait Tuntang:

Tabel 1.1 Nama Siswa Kelas III

No Nama Siswa

1 Alex Fajar Riyanto

2 Anindya Lutvi Syafara

3 Arya Purwo Dhekdho

4 Danang Zivan Edi Pradipa

5 Disti Avrillia Putri

6 Ilham Maulana Baihaqi

7 Nabil Saifu Umar Mahrus

8 Nadia Rahmadani

9 Naura Aisha Zabrina

10 Nur Alisa

11 Pradita Aulia Yuliyani

12 Putri Nurfaizah

13 Rahmalia Agustin

14 Rizqun Kholifatur Rohman

15 Sakinatun Nisa

16 Syafa Nazal Lathifa

17 Syauqi Alfin Habibillah

18 Syifa Intan Putri

19 Wildan Al Rasyid

b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

c. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17-31 Januari 2018.

10

3. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian menurut Kemmis

dan MCTaggart dalam Somadayo (2013: 27) terdiri dari empat

tahap, yaitu:

a. Rencana ( plaining )

b. Pelaksanaan tindakan ( action )

c. Pengamatan ( observation )

d. Refleksi ( reflektion )

Berikut gambaran keempat langkah siklus penelitian:

Gambar 1.1. Bagan Rancangan PTK (Sumber: Somadayo (2013: 27

Berdasarkan gambar di atas, langkah-langkah siklus penelitian

sebagai berikut:

Perencanaan

Pengamatan

SIKLUS I

SIKLUS II

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Refleksi

Refleksi

?

Perencanaan

11

a. Rencana (plaining)

1) Membuat rencana pembelajaran menggunakan model

example non example dan media papan flanel.

2) Mempersiapkan sarana yang mendukung yang diperlukan

saat berlangsungnya pembelajaran.

3) Mempersiapkan lembar observasi guru untuk mengetahui

keterampilan guru dalam menggunakan model example non

example dan media papan flanel.

4) Perencanaan tindakan pembelajaran dengan menggunakan

model example non example.

5) Menyiapkan instrumen pengambilan data hasil belajar siswa

dengan menggunakan tes.

6) Melakukan evaluasi pembelajaran terhadap pembelajaran

menggunakan model example non example dan media

papan flanel.

b. Tindakan (action)

Guru melakukan proses pembelajaran menggunakan

model example non example dan media papan flanel. Adapun

langkah-langkah yang dilakukan guru saat melakukan

pembelajaran menggunakan model example non example dan

media papan flanel sebagai berikut (Hamid Sholih, 2011:218-

220):

12

1) Guru mengajarkan materi pecahan dengan menggunakan

model example non example dan media papan flannel.

2) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 3-4 orang.

3) Guru memberikan contoh pecahan kepada siswa.

4) Guru menyebutkan contoh pecahan dan membawa beberapa

flannel berbentuk pecahan, salah satunya yang telah

disebutkan guru.

5) Perwakilan kelompok berlomba-lomba mengangkat tangan

mereka dan menjawab pertanyaan guru.

6) Terakhir guru memberikan kesimpulan dari pembelajaran

yang telah berlangsung.

c. Pengamatan (observation)

Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati kegiatan

dan tingkah laku siswa dalam mengikuti pembelajaran dan

mengamati guru dalam menyampaikan materi kepada siswa

dengan menggunakan lembar observasi dan lembar tes evaluasi

untuk mengambil data hasil belajar siswa setelah dilakukannya

proses pembelajaran dengan model example non example dan

media papan flanel.

d. Refleksi (reflektion)

Tahap refleksi diantaranya: menganalisis, mensintesis,

memaknai, dan menyimpulkan. Kegiatan refleksi dipandang

13

sebagai upaya untuk memahami dan memaknai proses dan hasil

yang dicapai sebagai akibat dari tindakan yang disertai dengan

kegiatan pengamatan menghasilkan tentang cerita apa yang

terjadi. Refleksi didasarkan pada bukti-bukti empiris yang telah

terkumpul serta teori-teori yang relevan (Samsu Somadayo,

2013:51-60).

Pada tahap ini data yang diperoleh dalam kegiatan

observasi dikumpulkan. Kemudian, dilakukan analisis untuk

mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai

tujuan yang diharapkan atau tidak. Berdasarkan hasil observasi

tersebut, guru merefleksikan hasil kegiatan pembelajaran yang

telah dilakukan sehingga dijadikan dasar untuk melakukan

tindakan kelas pada siklus selanjutnya

4. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah

sebagai berikut:

a. Observasi

Metode ini dilakukan peneliti terhadap siswa dan guru

selama pembelajaran berlangsung agar mengetahui kelebihan

dan kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran

matematika guna meningkatkan hasil belajar matematika

dengan menggunakan model example non example dan media

papan flanel.

14

b. Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti kepada guru kelas III MI

Ma'arif Miftahul Huda Lopait sebelum berlangsungnya kegiatan

guna mengetahui kondisi awal siswa dalam proses pembelajaran

sebelum diterapkan model pembelajaran example non example

dan media papan flanel.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan peneliti sebagai salah

teknik pengumpulan data yang berupa foto. Dokumentasi ini

dilakukan saat berlangsungnya proses pembelajaran, sehingga

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika

dengan menggunakan model example non example dan media

papan flanel dapat terekam dalam foto. Dokumentasi ini

dilakukan sebagai bukti kegiatan pembelajaran yang

berlangsung dan sebagai sumber data yang dapat memperkuat

data lain.

d. Tes

Tes dilakukan peneliti guna mengukur ketuntasan siswa

dan memperoleh data hasil belajar siswa mata pelajaran

matematika materi pecahan. Tes ini dilakukan setelah proses

pembelajaran dengan menggunakan model example non

example dan media papan flanel berlangsung.

15

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dimaksudkan adalah alat yang digunakan

oleh observer untuk mengukur dan mengambil data yang akan

dimanfaatkan untuk menetapkan keberhasilan dari rencana tindakan

yang dilakukan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Lembar observasi

1) Lembar observasi guru dalam menerapkan model example

non example dan media papan flannel.

Tabel 1.2 Pedoman Observasi Guru

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

Pembukaan

1 Memeriksa kesiapan siswa

2 Memberikan kegiatan apersepsi

(kaitannya dengan materi)

Kegiatan Inti Pembelajaran

A. PENGUASAAN MATERI

3 Penguasaan materi pembelajaran

4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

5 Kejelasan dalam penyampaian materi

6 Menghubungkan materi dengan

kehidupan nyata

B. PENDEKATAN/STRATEGI

16

PEMBELAJARAN

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi (tujuan yang akan

dicapai)

8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut

9 Menguasai kelas

10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11 Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasan

positif

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang direcanakan

C. PENDAYAGUNAAN SUMBER

BELAJAR/ MEDIA PEMBELAJARAN

13 Mendayagunakan sumber belajar/ media

secara efektif dan efisien

14 Menghasilkan pesan yang menarik

15 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan

sumber belajar/ media

D. PELIBATAN SISWA

16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa

dalam pembelajaran

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respons siswa

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa

E. PENILAIAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR

19 Memantau kemajuan belajar selama

proses

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

F. PENGGUNAAN BAHASA

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis

secara jelas, baik, dan benar

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang

17

sesuai

Penutup

23 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman

24 Melakukan tindak lanjut

Total 83

Keterangan:

Skor nilai

1= kurang, apabila memperoleh skor 0-25

2= cukup, apabila memperoleh skor 26-50

3= baik, apabila memperoleh skor 51-75

4= sangat baik, apabila memperoleh skor 76-100

Lembar Observasi Guru (Sumber: Mulyasa, 2013: 224-225)

2) Lembar Observasi Siswa

Tabel 1.3 Pedoman Observasi Siswa

No Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah

Pengetahuan Keaktifan Perhatian

K C B K C B K C B

1 Alex Fajar Riyanto

2 Anindya Lutvi S

3 Arya Purwo Dhekdho

4 Danang Zifan E. P

5 Disti Avrillia Putri

6 Ilham Maulana B

7 Nabil Syaifu Umar

8 Nadia Rahmadani

9 Naura Aisha Zabrina

10 Nur Alisa

18

11 Pradita Aulia Yuiyani

12 Putri Nurfaizah

13 Rahmalia Agustin

14 Rizqun Kholifatur R

15 Sakinatun Nisa

16 Syafa Nazal Lathifa

17 Syauqi Alfin H

18 Syifa Intan Putri

19 Wildan Al Rasyid

Jumlah

Keterangan

K= 1 (kurang)

C= 2 (cukup)

B= 3 (baik)

b. Lembar wawancara

Aspek-aspek yang digunakan dalam wawancara yaitu

1) KKM yang telah ditetuka sekolahan

2) Metode yang telah digunakan guru

3) Antusias siswa saat pembelajaran

4) Bagaimana antusias siswa saat proses pembelajaran

berlangsung?

5) Cara guru mengatasi kelemahan metode

c. Lembar dokumentasi proses pembelajaran

Aspek-asperk yang digunakan dalam dokumentasi yaitu

1) Foto kegiatan pembelajaran

d. Lembar tes tertulis materi pecahan

1) Soal tes siklus I

19

1. Berilah garis pada gambar agar menjadi dua bagian

sama besar.

2. Bagilah gambar berikut agar menjadi tiga bagian sama

besar.

3. Berilah garis pada gambar agar menjadi empat bagian

sama besar.

4. Berilah garis pada gambar agar menjadi empat bagian

sama besar.

5. Bagilah gambar berikut agar menjadi enam bagian

sama besar.

No 6-10, tulislah nama pecahan untuk bagian gambar yang

diwarnai.

20

6. =

7. =

8. =

9. =

10. =

2) Soal tes siklus II

Isilah tabel berikut!

No Gambar Lambang Pecahan Dibaca

1

21

2

3

4

5

6

7

22

8

9

10

6. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor

nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 60 (sesuai

KKM di MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang). Siswa dikatakan tuntas belajarnya atau

mencapai KKM jika nilai perolehan siswa ≥ 60. Sebaliknya siswa

dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika

nilai perolehan siswa < 60. Selanjutnya untuk menentukan akhir

perbaikan melalui siklus-siklus digunakan tolak ukur Kriteria

Ketuntasan Klasikal. Suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya jika

dalam kelas tersebut > 85% siswa telah tuntas belajarnya (Trianto,

2013:241).

Presentase ketuntasan klasikal dapat dihitung menggunakan

rumus (Daryanto, 2011:192):

23

P = ∑

∑ X 100%

G. Sistematika Penulisan

Sistematika disini dimaksudkan gambaran umum dalam penulisan

dalam laporan penelitian ini yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian

awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci

sebagai berikut:

1. Bagian awal

a. Halaman sampul

b. Halaman judul

c. Lembar logo IAIN

d. Persetujuan pembimbing

e. Pernyataan keaslian tulisan

f. Pengesahan kelulusan

g. Moto dan persembahan

h. Kata pengantar

i. Abstrak

j. Daftar isi

k. Daftar tabel

l. Daftar gambar

m. Daftar lampiran

2. Bagian inti

a. Bab I: Pendahuluan

24

1) Latar belakang masalah

2) Rumusan masalah

3) Tujuan penelitian

4) Kegunaan penelitian

5) Hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan

6) Metode penelitian

a) Rancangan peneitian

b) Subjek, lokasi, dan waktu penelitian

c) Langkah-langkah penelitian

d) Metode pengumpulan data

e) Instrumen penelitian

f) Pengumpulan data

g) Analisis data

7) Sistematika penulisan

b. Bab II.: Landasan Teori

1) Kajian teori

a) Kajian materi penelitian

b) Kajian teori

c) PTK

2) Kajian pustaka

c. Bab III: Pelaksanaan Penelitian

1) Deskripsi pelaksanaan siklus I (perenanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi)

25

2) Deskripsi pelaksanaan siklus II

3) Deskripsi pelaksanaan siklus III

d. Bab IV: Hasil Penelitian dan Pembahasan

1) Deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi)

2) Pembahasan

e. Bab V: Penutup

1) Kesimpulan

2) Saran

3. Bagian akhir

a. Daftar Pustaka

b. Lampiran

26

BAB II

LANDASAN TEORI

H. Hasil Belajar Matematika

1. Pengertian Belajar

Belajar hakikatnya adalah suatu proses yang ditandai dengan

adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari

proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti

berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,

kecakapan, keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspek-

aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar.

Seperti yang dikemukakan oleh George J. Mouly dalam

bukunya Psychology for Effective Teaching, bahwa belajar pada

dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat

adanya pengalaman. Pendapat senada disampaikan oleh Kimble dan

Garmezi yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah

laku yang relatif permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman.

Sedangkan Garry dan Kingsley menyatakan bahwa belajar adalah

proses perubahan tingkah laku yang orisinal melalui pengalaman dan

latihan-latihan (Trianto, 2009: 9).

Belajar adalah perubahan kemampuan dan disposisi seseorang

yang dapat dipertahankan dalam suatu periode tertentu dan bukan

merupakan hasil dari proses pertumbuhan (Rosma Hartiny, 2010: 31).

27

Belajar menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia artinya

berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat suatu

kepandaian. Dari definisi tersebut, dapat diartikan bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan dalam diri seseorang yang ditampakkan

dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti

peningkatan pengetahuan, kecakapan, daya pikir, sikap, kebiasaan,

dan lain-lain.

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu

proses perubahan, yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya (Drs. Slameto, 1991: 2).

Belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Sardiman (2003:

20), bahwa "belajar merupakan perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,

mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

Sudjana (2009: 28), memandang belajar suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan dari seseorang, perubahan sebagai

hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk

seperti perubahan pengetahuan, pemahaman sikap dan tingkah laku,

keterampilan, percakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek

yang pada individu yang belajar.

Menurut Djamarah (2008: 13) belajar adalah serangkaian

kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

28

sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan

lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif, dan psikomotor

(Muhamad Afandi, dkk, 2013: 1-2).

Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada

individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan

idividu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu

berinteraksi dengan lingkungannya.

H.C. Witherington dalam bukunya Educational Psychology

mengemukakan bahwa "Belajar adalah suatu perubahan didalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi

yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu

pengertian.

Definisi tersebut menunjukkan bahwa belajar adalah suatu

proses perubahan tingkah laku atau kecakapan manusia. Perubahan

tingkah laku ini bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang

bersifat fisiologis atau proses kematangan. Perubahan yang terjadi

karena belajar dapat berupa perubahan-perubahan dalam kebiasaan,

kecakapan-kecakapan atau dalam ketiga aspek yakni pengetahuan

(kognitif), sikap (affektif), dan keterampilan (psikomotor). Kegiatan

belajar merupakan kegiatan yang paling pokok keseluruhan proses

pendidikan. Hal ini mengandung arti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana

proses belajar yang dialami oleh peserta didik atau siswa.

29

Pandangan seorang guru terhadap pengertian belajar akan

mempengaruhi tindakannya dalam membimbing siswa untuk belajar.

Seorang guru yang mengartikan belajar sebagai menghafal fakta

tentunya akan lain cara mengajarinya dibandingkan dengan guru lain

yang mengartikan bahwa belajar sebagai suatu proses perubahan

tingkah laku. Untuk itu penting artinya pemahaman guru akan

pengertian belajar tersebut (Moh. Uzer Usman, dkk,1993: 4-5).

2. Karakteristik Siswa Dalam Belajar

Pemahaman guru akan karakteristik anak dalam belajar

penting sekali artinya, mengingat belajar bertujuan membatu

memperoleh perubahan tingkah laku bagi setiap siswa dalam rangka

mencapai tingkat perkembangan optimal.

Adapun karakteristik anak dalam belajar adalah sebagai berikut

a. Cepat dalam belajar

Anak tergolong cepat dalam belajar pada umumnya dapat

menyelesaikan kegiatan belajar dalam waktu lebih cepat dari yang

diperkirakan. Mereka tidak memerlukan waktu yang lama untuk

memecahkan suatu masalah karena lebih mudah dalam menerima

pelajaran. Dilihat dari tingkat kecerdasannya, pada umumnya

anak memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata dan banyak

yang tergolong sebagai anak jenius (sangat cedas). Oleh karena

itu salah satu cara untuk membantu mereka adalah dengan

30

menempatkan mereka pada kelompok khusus atau diberi tugas

tambahan sebagai pengayaan.

b. Lambat dalam belajar

Anak yang tergolong lambat dalam belajar pada umumnya lebih

banyak membutuhkan waktu yang diperkirakan untuk anak-anak

normal. Sebagai akibatnya anak-anak ini sering ketinggalan

dalam belajar dan ini pula sebagai salah satu sebab tinggal kelas.

Dilihat dari tingkat kecerdasannya pada umumnya anak-anak

golongan ini memiliki taraf kecerdasan dibawah rata-rata. Anak

golongan ini memerlukan perhatian khusus antara lain melalui

penempatan pada kelas-kelas khusus atau pelajaran tambahan

dalam program pengajaran remidial.

c. Anak yang kreatif

Anak kreatif ini umumnya dari golongan cepat tapi banyak pula

dari golongan normal (rata-rata). Mereka selalu ingin

memecahkan persoalan-persoalan, berani menanggung resiko

yang sulit sekalipun, lebih senang bekerja sendiri dan percaya

pada diri sendiri.

d. Anak yang berprestasi kurang (underachiever)

Anak yang tergolong underachiever ialah anak yang memiliki

taraf inteligensi yang tergolong tinggi, tapi prestasi belajar yang

dicapai termasuk rendah (dibawah rata-rata). Anak –anak dari

31

golongan ini memerlukan perhatian yang sebaik-baiknya dari para

guru, terutama dari para petugas bimbingan disekolah.

e. Anak yang gagal (drop-out)

Anak yang tergolong dalam drop-out adalah mereka yang tidak

berhasil menyelesaikan studinya atau gagal dalam kegiatan

belajarnya. Sebab-sebab drop-out ini banyak, seperti masalah

kurikulum, metode mengajar, lingkungan masyarakat, dan

keluarga yang tidak sesuai bagi anak (Moh. Uzer Usman, dkk,

1993: 10-12).

3. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang

berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat dari latihan atau

pengalaman yang diperoleh. Dalam hal ini, Gagne dan Briggs

mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh

seseorang sesudah mengikuti proses belajar.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa

setelah mengalami proses pembelajaran dan dapat diukur melalui

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan sintesis, yang diraih

siswa dan merupakan tingkat penguasaan setelah menerima

pengalaman belajar (Rosma Hartiny: 2010: 37).

Sudijono (2012, p.32) mengugkapkan hasil belajar merupakan

sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses

berfikir (cognitive domain) juga dapat mengungkap aspek kejiwaan

32

lainnya, yaitu aspek nilai atau sikap dan aspek keterampilan yang

melekat pada diri setiap individu peserta didik (Jurnal Pendidikan

Vokasi, 2016: 114).

Sanjaya (2010: 87) mengemukakan bahwa hasil belajar

tingkah laku sebagai hasil belajar dirumuskan dalam bentuk

kemampuan dan kompetensi yang dapat diukur atau dapat ditampilkan

melalui performance siswa.

Hasil belajar merupakan proses perubahan kemampuan

intelektual (kognitif), kemampuan minat atau emosi (afektif), dan

kemampuan motorik halus dan kasar (psikomotor) pada peserta didik

(Muhamad Afandi, dkk, 2013: 4-6).

Hasil belajar adalah penilaian pedidikan tentang kemajuan

siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah menyangkut

pengetahuan, kecakapan atau keterampilan yang dinyatakan sesudah

penilaian (Jurnal Pendidikan Matematika, 2014: 18).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan yang dimilki siswa setelah melalui proses

pembelajaran atau pengalaman dan dapat diukur melalui pengetahuan,

pemahaman yang telh diraih siswa.

4. Matematika

Matematika berasal dari kata Yunani "mathein" atau

"mathenein", yang artinya mempelajari. Menurut Nasution (1980:2)

yang dikutip oleh Subarinah kata matematika diduga erat

33

hubungannya dengan kata Sansekerta, medha atau widya yang artinya

kepandaian, ketahuan atau intelegensia.

Menurut Johnson dan Myklebust matematika adalah bahasa

simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-

hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya

adalah untuk memudahkan pemikiran.

Menurut Mulyani Sumantri matematika adalah pengetahuan

yang tidak kurang pentingnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

karena itu tujuan pengajaran matematika ialah agar peserta didik dapat

berkonsultasi dengan mempergunakan angka-angka dan bahasa dalam

matematika (Rosma Hartini, 2010: 11-12).

Pembelajaran Matematika adalah suatu proses belajar

mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas

berfikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi

pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik

terhadap materi Matematika. Menurut Hans Freudental dalam Susanto

(2013:189), Matematika merupakan aktifitas insani (human activities)

dan harus dikaitkan dengan realitas. Dengan demikian, Matematika

merupakan cara berpikir logis yang dipresentasikan dalam bilangan,

ruang, dan bentuk dengan aturan-aturan yang telah ada yang tak lepas

dari aktivitas insan tersebut. Pada hakikatnya, Matematika tidak

terlepas dari kehidupan sehari-hari, dalam arti Matematika memiliki

kegunaan yang praktis dalam kehidupan sehari-hari. Semua masalah

34

kehidupan yang membutuhkan pemecahan secara cermat dan teliti

mau tidak mau harus berpaling kepada Matematika (Rosma Hartiny,

2010:25).

Sujono mengemukakan beberapa pengertian matematika.

Diantaranya yaitu, matematika diartikan sebagai cabang ilmu

pegetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu

matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang

logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Bahkan dia

mengartikan matematika sebagai ilmu bantu dalam

menginterpretasikan sebagai ide dan kesimpulan.

Matematika secara umum ditegaskan sebagai penelitian pola

dari struktur, perubahan dan ruang. Orang mungkin mengatakan

bahwa matematika adalah penelitian bilangan dan angka. Dalam

pandangan formalis matematika adalah pemeriksaan aksioma yang

menegaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi

matematika. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) matematika didefinisikan sebagai ilmu tentang bilangan,

hubungan antara bilangan dan prosedur operasioal yang digunakan

dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Abdul Halim fathani,

2009: 19-22).

35

I. Materi Pecahan

1. Pengertian Pecahan

Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari suatu yang utuh.

Dari ilustrasi gambar, bagaian yang dimaksud adalah bagaian yang

diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah

yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian

yang dianggap sebagai satuan dan dinamakan penyebut (Heruman,

2007: 43).

Pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

dengan a, b bilangan cacah dan b ≠ 0 (Sukirman, 2016: 165).

Secara umum pecahan didefinisikan sebagai bentuk

dengan a

dan b bilangan cacah dan b ≠ 0. Dalam hal ini a disebut pembilang dan

b disebut penyebut (Mutijah dan Ifada, 2009: 96).

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian

pecahan adalah bilangan yang menyatakan sebagian dari suatu

keseluruhan yang dapat dinyatakan sebagai perbandingan dua

bilangan cacah a dan b, ditulis

dengan syarat b ≠ 0.

2. Mengenal Pecahan Sederhana

a. Pecahan Setengah dan Seperempat

Perhatikan gambar sebuah kue bolu yang dipotong menjadi

dua bagian sama besar.

36

Gambar 2.1 (Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 117)

Berdasarkan gambar diatas, kita melihat ada dua potong kue

bolu yang sama besar, masing-masing setengah bagian dari kue

bolu yang utuh.

Untuk memahami lebih lanjut tentang pecahan setengah,

perhatikan daftar berikut.

(Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 117)

Jadi, setengah adalah satu bagian yang dibagi menjadi dua

bagian sama besar.

Setelah mengenal dan memahami pecahan setengah, mari

kita pelajari pecahan seperempat. Perhatikan roti yang utuh

dibawah.

37

Kemudian roti dipotong menjadi 4 bagian sama besar.

Gambar 2.2 (Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 118)

Jadi seperempat adalah satu bagian yang dibagi empat sama

besar.

b. Pecahan Sepertiga dan Seperenam

Perhatikan gambar wafer berikut! Wafer dipotong menjadi

tiga bagian yang sama besar.

(Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 122)

Pada gambar diatas kita dapatkan tiga potong wafer yang

sama besar yaitu sepertiga bagian dari wafer yang utuh. Perhatikan

tabel berikut!

38

Gambar 2.3 (Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 122)

Setelah mengenal dan memahami pecahan sepertiga, mari

kita pelajari pecahan seperenam. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2.4 (Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 123)

c. Pecahan Sederhana Lainnya

Perhatikan gambar berikut!

39

Bagian yang diwarnai yaitu dua per

tiga dari keseluruhan.

Gambar 2.5 (Joko Sugiarto, 2007: 125)

Bagian yang diwarnai yaitu tiga per

lima dari keseluruhan.

Gambar 2.6 (Joko Sugiarto, 2007: 125)

d. Lambang Pecahan Setengah dan Seperempat

Gambar 2.7 (Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 127)

Pada gambar diatas, ada dua bagian yang sama besar.

Jika kamu ambil satu bagian yang diwarnai, berarti kamu telah

mengambil setengah dari keseluruhan.

Bagian yang diwarnai menunjukkan pecahan setengah.

Lambang pecahan setengah yaitu

, dibaca setengah atau satu

per dua. Demikian pula dengan gambar berikut.

Gambar 2.8 (Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 127)

40

Lingkaran dibagi menjadi empat bagian yang sama

besar, bagian yang diwarnai yaitu seperempat dari keseluruhan.

Lambang pecahan seperempat adalah

, dibaca seperempat atau

satu per empat.

e. Lambang Pecahan Sepertiga dan Seperenam

Gambar 2.9 (Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 129)

Pada gambar diatas ada tiga bagian yang sama besar, jika

kamu mengambil satu bagian yaitu yang diwarnai berarti

mengambil sepertiga dari keseluruhan. Lambang pecahan

sepertiga yaitu

, dibaca sepertiga atau satu per tiga. Demikian

pula dengan gambar berikut.

Gambar 2.10 (Sumber: Joko Sugiarto, 2007: 129)

Pada gambar diatas ada enam bagian yang sama besar, jika

kamu mengambil satu bagian, misal bagian yang diwarnai berarti

41

kamu mengambil seperenam dari keseluruhan. Lambang pecahan

seperenam yaitu

, dibaca seperenam atau satu per enam (Joko

Sugiarto, 2007: 117-132).

J. Model Pembelajaran Example Non Example

1. Pengertian Model Pembelajaran

Soekamto (Trianto, 2011) mengemukakan maksud dari model

pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

sistematis mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para pelajar merencanakan aktivitas

belajar mengajar.

Model pembelajaran menurut Eggen (1995) adalah strategi

perspektif pembelajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

Model pembelajaran merupakan landasan praktik

pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori

belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi

kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas (Agus

Suprijono, 2016:53-54).

Joyce da Weill mendeskripsikan model pengajaran sebagai

rencana atau pola yag dapat digunakan untuk membentuk kurikulum,

mendesain materi-materi intruksional, dan memandu proses

42

pengajaran diruang kelas atau di setting yang berbeda (Miftahul Huda,

2013:73)

2. Pengertian Model Pembelajaran Example Non Example

Model pembelajaran example non example merupakan strategi

pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media untuk

menyampaikan materi pembelajaran. Strategi ini bertujuan untuk

mendorong siswa untuk berfikir kritis dan memecahkan

permasalahan-permasalahan dalam contoh yang disajikan. Strategi

example non example juga ditujukan untuk mengajarkan siswa dalam

belajar memahami dan menganalisis sebuah konsep.

Menurut Buehl (1996) example non example melibatkan siswa

untuk: 1) Menggunakan sebuah contoh untuk memperluas

pemahaman sebuah konsep dengan lebih mendalam dan lebih

kompleks; 2) Melakukan proses discovery (penemuan) yang

mendorong mereka membangun konsep secara progresif melalui

pengalaman langsung terhadap contoh yang mereka pelajari; dan 3)

Mengeksplorasi karakteristik dari suatu konsep dengan

mempertimbangkan bagian non example yang memungkinkan masih

memiliki karakteristik konsep yang telah dipaparkan pada bagian

example (Miftahul Huda, 2013: 234-236).

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Example Non Example

Menurut (Suprijono, 2009: 125) langkah-langkah model

pembelajaran example non example diantaranya:

43

a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

b. Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui

LCD atau OHP, jika ada dapat pula menggunakan proyektor

c. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk memperhatikan atau menganalisis gambar

d. Melalui diskusi kelompok, hasil diskusi dari analisis gambar

tersebut dicatat pada kertas

e. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya

f. Mulai dari komentar atau hasil diskudi peserta didik, guru mulai

menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai

g. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran

4. Penerapan Model Example Non Example Pada Siswa Kelas III MI

Ma'arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018

Langkah-langkah model pembelajaran example non example yang

penulis lakukan diantaranya:

a. Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

b. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada peserta

didik untuk memperhatikan atau menganalisis gambar

44

c. Guru memberikan contoh langsung kepada siswa dengan

membawa dua gambar pecahan dimana gambar tersebut

merupakan gambar pecahan yang berbeda

d. Guru mengucapkan salah satu nama pecahan dan siswa diminta

untuk memilih pecahan yang benar atau yang salah dari gambar

yang dibawa guru

e. Setelah siswa paham cara mainnya, guru langsung membagi

kelompok

f. Siswa diminta menuliskan hasil dari analisis yang telah dilakukan

bersama kelompoknya

g. Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya

h. Guru dan peserta didik menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Example Non

Example

Kebaikan dari model pembelajaran example non example adalah

a. Pembelajaran lebih menarik, sebab gambar dapat meningkatkan

perhatian anak untuk mengikuti proses belajar mengajar

b. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru

menunjukkan gambar-gambar dari materi yang ada

c. Dapat meningkatkan daya nalar atau pikir siswa sebab dia diminta

guru untuk menganalisis gambar yang ada

45

d. Dapat meningkatkan kerja sama antara siswa sebab siswa

diberikan kesempatan untuk berdiskusi dalam menganalisis

gambar yang ada

e. Pembelajaran lebih berkesan sebab siswa dapat secara langsung

mengamati gambar yang telah dipersiapkan guru (Jurnal Persona

Dasar, 2016: 58-59).

f. Siswa lebih kritis dalam menganalisis gambar

g. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar

h. Siswa diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya

(Miftahul Huda, 2013:236).

Kekurangan dari model pembelajaran example non example adalah

a. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar

b. Memakan waktu yang cukup lama (Jumanta Hamdayama, 2014:

101).

K. Media Papan Flanel

1. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin yang adalah bentuk

jamak dari medium batasan mengenai pengertian sangat luas, namun

harus dibatasi pada media pendidikan saja yakni media yang

digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran (Daryanto,

2013:5).

Menurut Sadiman (1993:6) media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Cecep Kustandi,

46

2013: 7). Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan

dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa)

sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.

Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa)

untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai (Basyiruddin, 2002:11).

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurikan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi

dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif (Sukiman,

2011: 29).

2. Kegunaan Media Pembelajaran

Berbagai kegunaan atau manfaat pemebelajaran telah dibahas

oleh banyak ahli. Arief Sadiman, dkk. (2005: 17-18) menyampaikan

kegunaan-kegunaan media pendidikan secara umum sebagai berikut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat visual

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, seperti:

1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan

langsung diruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto,

slide, realita, film, radio, atau model.

47

2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh

indera dapat disajikan dengan bantuan microskop, film, slide,

atau gambar.

3) Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali

dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman

vidio, film, foto, slide.

c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat

mengatasi sikap pasif anak didik.

d. Memberikan rangsangan yang sama, dapat menyimak

pengalamandan persepsi peserta didik terhadap isi pelajaran.

e. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

kepada peserta didik tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan

mereka.

Beberapa kegunaan praktis dari penggunaan media

pembelajaran didalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses

dan hasil belajar.

b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan

perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar,

interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dan

lingkungannya, dan kemungkinan keserta didik untuk belajar

sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatya.

48

c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang

dan wakru (Sukiman, 2011:40-44).

3. Pengertian Papan Flanel

Media papan flanel adalah media visual yang efektif untuk

menyajikan pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula, salah satunya

kepada siswa. Papan berlapis kain flanel ini dapat dilipat dan praktis.

Gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas

dengan mudah, sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain untuk

menempel gambar-gambar dapat pula menempelkan huruf dan angka-

angka (Bambang Sutjibjo, 2011: 46-47).

Papan flanel merupakan media grafis yang efektif untuk

menyajikan pesan-pesan tertentu kepada sasaran tertentu pula. Bentuk

papan flanel adalah papan yang berlapis kain flanel, sehingga gambar

yang akan disajikan akan dipasang dan dicopot atau dilepas dengan

mudah dan dapat dipakai berkali-kali (Hujair AH Sanaky, 2013:70).

Menurut Koyo K, dkk, (1985:60) papan flanel adalah papan

yang berlapis kain flanel sehingga gambar yang akan disajikan dapat

dipasang, dilipat, dan dilepas dengan mudah dan dapat dipakai

berkali-kali.

Arief S. Sadiman, dkk, (2005:48) mengemukakan papan flanel

adalah media grafis yang efektif sekali untuk menyajikan pesan-pesan

tertentu kepada sasaran tertetu pula. Papan flanel ini dapat

49

menggunakan kain atau ketas plano secara berlapis (Sukiman,

2011:107).

4. Karakteristik Papan Flanel

Kain flanel tersedia dalam bermacam warna. Flanel ini

digunakan untuk merekatkan gambar atau pesan. Gambar atau pesan

yang direkatkan ini disebut sebagai item papan flanel. Menurut

Daryanto (2012: 22) kegunaan media papan flanel adalah dapat

dipakai untuk jenis mata pelajaran apa saja, dapat menerangkan

perbandingan atau persamaan secara sistematis, dapat memupuk siswa

untuk belajar aktif.

Tujuan pembuatan papan flanel menurut Hujar AH. Sanaky (2013: 70)

a. Membantu pengajar untuk menerangkan bahan pelajaran

b. Mempermudah pemahaman pembelajar tentang bahan pelajaran

c. Agar bahan pelajaran lebih menarik

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa

karakteristik media papan flanel yaitu papan flanel terbuat dari kain

flanel, dimana kain flanel memiliki bebagai macam warna. Papan

flanel digunakan untuk merekatkan gambar atau pesan.

5. Kelebihan dan Kekurangan Papan Flanel

a. Kelebihan Papan Flanel

Kelebihan menggunakan papan flanel adalah sebagai berikut:

1) Papan flanel dapat dibuat sediri oleh guru

2) Dapat dipersiapkan terlebih dahulu dengan teliti

50

3) Dapat memusatkan perhatian siswa terhadap suatu masalah

yang dibicarakan

4) Dapat menghemat waktu pembelajaran, karena segala

sesuatunya sudah dipersiapkan dan peserta didik dapat

melihat sendiri secara langsung

b. Kekurangan Papan Flanel

1) Walaupun bahan flanel dapat menempel, pada sesamanya,

tetapi hal ini tidak menjamin pada bahan yang berat karena

dapat terlepas bila ditempelkan

5) Bila terkena angin sedikit saja, bahan yang ditempel pada

kain flanel tersebut akan berhamburan jatuh (Bambang

Sutjibjo, 2011: 47).

Sedangkan keterbatasan penggunaan media papan flanel

sebenarnya tidak terletak pada peralatan fisiknya, tetapi lebih

banyak pada kurangnya persiapan atau kurangnya keterampilan

guru dalam menggunakannya (Ibrahim, dkk, 2001: 13).

6. Langkah-langkah Dan Cara Penggunaan Papan Flanel

Langkah-langkah dan cara menggunakan di dalam proses

pembelajaran, sebagai berikut:

a. Gambar yang telah diberikan kain flanel disiapkan terlebih dahulu

sebelum mengajar

51

b. Siapkan papan flanel dan gantungkan papan flanel tersebut

didepan kelas atau pada bagian yang mudah dilihat oleh

pembelajar

c. Ketika pengajar akan menerangkan bahan pelajaran dengan

menggunakan gambar, maka gambar dapat ditempelkan pada

papan flanel yang telah dilapisi kain flanel (Hujair AH Sanaky,

2013: 72).

L. Kajian Pustaka

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayati

dengan judul " Peningkatan Prestasi Belajar Materi Sifat Bangun Ruang

Melalui Metode Example Non Example Pada Siswa Kelas V MI

Ulumuddin Ngargosoko Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang

Tahun Pelajaran 2015/2016.

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas V MI

Ulumuddin Ngargosoko Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang

Tahun Pelajaran 2015/2016, diperoleh bahwa penggunaan Metode

Example Non Example dapat meningkatkan prestasi belajar materi sifat

bangun ruang. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes siklus I yaitu

69,75 dengan presentase rata-rata ketuntasan belajar siswa sebanyak

65,38%. Nilai rata-rata siklus II yaitu 80,19 dengan presentase rata-rata

ketuntasan belajar siswa sebanyak 88, 46%. Selain hasil secara kognitif,

penerapan metode Example Non Example dapat meningkatkan keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran sifat bangun ruang diantaranya dalam

52

hal kerja sama ketika diskusi kelompok, siswa lebih aktif bertanya dan

mengungkapkan pendapatnya, serta lebih semangat dalm mengikuti

pembelajaran, siswa juga memiliki minat dan motivasi lebih kuat sehingga

bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan juga

meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sopiya

Nurohmah dengan judul " Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia

Materi Menulis Karangan Melalui Model Pembelajaran Example Non

Example Pada Siswa Kelas III Semester I MI Ma'arif Tirto Kecamatan

Grabag Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018.

Hasil Penelitian pada siklus I dan II diperoleh data: Standar KKM

mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah 65, sebelum menggunakan model

pembelajaran Example Non Example hanya 32% atau 10 siswa yang

tuntas, sedangkan 67% atau 21 siswa yang belum tuntas. Setelah

menggunakan model pembelajarn Example Non Example dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia pada siklus I diperoleh data 61% atau 19

siswa yang tuntas dan 39% atau 12 siswa belum tuntas, jika dilihat

peningkatannya sebesar 29%. Setelah dilakukan refleksi siklus II, terjadi

peningkatan hasil belajar sebesar 90%. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan model pembelajaran Example Non Example dapat

meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi menulis karangan

pada siswa kelas III semester I MI Ma'arif Tirto, Kecamatan Grabag,

Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2017/2018.

53

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur Hidayati dan

Sopiya Nurohmah, bahwa penelitian dalam penerapan model example non

example sudah ada yang melakukan penelitian terlebih dahulu, tetapi

berbeda dalam mata pelajaran juga materi yang diteliti.

54

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Peneliti ingin memaparkan lokasi

dilaksanakannya penelitian karena dipandang perlu untuk menghindari

persepsi yang salah mengenai lokasi penelitian.

Paparan lokasi penelitian secara garis besar sebagai berikut:

1. Identitas Madrasah

Nama Madrasah : MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Alamat Sekolah : Ds. Lopait RT 10 RW 01 Kec. Tuntang

Kab. Semarang

Nama dan Alamat Yayasan : Lembaga Pendidikan Ma'arif NU

NSM/ NPSN : 111233220073/ 60712900

Jenjang Akreditasi : Terakreditasi A

Tahun Didirikan : 1 Maret 1960

Tahun Beroperasi : 1968

E-mail : [email protected]

Nama Kepala Madrasah : Misbakhul Munir, S. Pd. I

55

2. Visi dan Misi Madrasah

Visi dan Misi madrasah yaitu antara lain:

a. Visi Madrasah

Menjadi Madrasah kebanggaan umah, melahirkan generasi

islami yang unggul dalam bebudi pekerti, dan mampu bersaing dalam

prestasi.

b. Misi Madrasah

1) Mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil yang mantap

akidahnya, tekun beribadah, berakhlak karimah, berilmu

pegetahuan

2) Menanamkan dasar-dasar syariat islam yang kuat pada diri

peserta didik

3) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari al

Qur'an dan menjalankan ajaran agama islam

4) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualiatas dalam

pencapaian prestasi akademik dan non akademik

5) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga

kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan

6) Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien,

transparan dan akuntabel

3. Keadaan Siswa

Jumlah siswa di MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait pada tahun

ajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut:

56

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Siswa MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang

No Kelas Siswa

1 I 32

2 II 22

3 III 37

4 IV 23

5 V 23

6 VI 20

Jumlah Siswa 157

(Sumber : Administrasi Sekolah)

4. Keadaan Guru

Jumlah guru dan karyawan di MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

seluruhnya berjumlah 9 orang. Berikut data lengkap guru dan karyawan

di MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait:

Tabel 3.2

Daftar Guru dan Karyawan MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Tahun 2017/2018

No Nama Guru NIP/NIPTK L/P

1 Misbkhul Munir, S. Pd. I. 197402142005011003 L

2 Khoirun Nisak, S. Pd. I. 198201122005012003 P

3 Slamet Istiyono, S. Pd. I. 19860621200701038 L

4 Siti Rodhiyah, S. Ag. 19651007198801001 P

5 Ahmad Wibowo, S. Pd. 19820622201101007 L

6 Nuraini, S. Pd. I. 19810903200301046 P

7 Fitriya Yuniyati, S. Pd. I. 19840726200501101 P

8 Muazin, S. Pd. I. 19840526200801033 L

9 Dyah Novita Sari 19931116201201024 P

(Sumber : Administrasi Sekolah)

57

5. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III MI Ma'arif

Miftahul Huda Lopait yang berjumlah 19 siswa, terdiri dari 8 siswa laki-

laki dan 11 siswa perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subjek

penelitian adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3

Daftar Nama Siswa Kelas III MI Miftahul Huda Lopait

Tahun 2017/2018

No Nama Siswa Jenis Kelamin

1 Alex Fajar Riyanto Laki-laki

2 Anindya Lutvi Syafara Perempuan

3 Arya Purwo Dhekdho Laki-laki

4 Danang Zivan Edi Pradipa Laki-laki

5 Disti Avrillia Putri Perempuan

6 Ilham Maulana Baihaqi Laki-laki

7 Nabil Saifu Umar Mahrus Laki-laki

8 Nadia Rahmadani Perempuan

9 Naura Aisha Zabrina Perempuan

10 Nur Alisa Perempuan

11 Pradita Aulia Yuliyani Perempuan

12 Putri Nurfaizah Perempuan

13 Rahmalia Agustin Perempuan

14 Rizqun Kholifatur Rohman Laki-laki

15 Sakinatun Nisa Perempuan

16 Syafa Nazal Lathifa Perempuan

17 Syauqi Alfin Habibillah Laki-laki

18 Syifa Intan Putri Perempuan

19 Wildan Al Rasyid Laki-laki

(Sumber : Administrasi Sekolah)

6. Kolaborator Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan jenis penelitian

kolaboratif. Guru kelas yang melakukan kegiatan proses pembelajaran

58

dan peneliti sebagai pengamat. Peneliti membantu guru dalam

menyiapkan rencana pembelajaran dan media pembelajaran dan

melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan guru dan siswa

selama proses pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan model

example non example dan media papan flanel.

7. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan 2 kali pertemuan (2 siklus) di MI

Ma'arif Miftahul Huda Lopait. Waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat

pada Tabel 3.4:

Tabel 3.4.

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

No Siklus Pelaksanaan penelitian

1 Siklus I Rabu, 24 Januari 2018

2 Siklus II Rabu, 31 Januari 2018

B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus penelitian.

Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Uraian dari kedua siklus tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

Siklus I dilakukan dalam empat tahap. Tahapan-tahapan tersebut

adalah sebagai berikut:

59

a. Perencanaan

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi

pecahan melalui model example non example dan media papan

flanel.

2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

3) Menyiapkan soal pecahan untuk dikerjakan siswa untuk

mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus

I.

4) Menyiapkan media papan flanel yang akan digunakan.

5) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi pecahan

melalui model example non example dan media papan flanel

yang digunakan untuk mengamati kegiatan siswa pada saat

proses pembelajaran.

6) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi pecahan

melalui model example non example dan media papan flanel

yang digunakan untuk mengamati dan mengetahui kegiatan guru

pada saat proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 Januari

2018. Pelaksanaan siklus I ini sudah menggunakan model example

non example dan media papan flanel pada materi pecahan dengan

waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah dalam pelaksanaannya adalah

sebagai berikut:

60

1) Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memeriksa

kerapian siswa

2) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk membaca

doa mau belajar bersama-sama.

3) Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa.

4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa apakah pernah berbagi

makanan kepada teman-temannya?

5) Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran.

6) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan berhitung 1-5 dari

depan

7) Siswa mencari kelompok yang telah ditentukan

8) Guru menunjukkan media papan flanel kepada siswa

9) Guru menjelaskan pecahan setengah, seperempat, sepertiga,

seperenam, dan pecahan lainnya menggunakan media papan

flanel

10) Guru mencontohkan aturan berjalannya diskusi dan siswa

memperhatikannya

11) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memperhatikan

gambar pada media

12) Guru menunjukkan gambar pecahan yang benar dan yang salah

dan siswa memulai berdiskusi sesuai dengan aturan yang telah

dicontohkan guru

61

13) Melalui diskusi kelompok, siswa menuliskan hasil diskusi yang

telah dilakukan

14) Tiap kelompok memaparkan hasil diskusi mereka didepan kelas

15) Setelah diskusi selesai, siswa diminta mengerjakan soal yang

telah diberikan guru

16) Guru dan siswa menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran

17) Guru melakukan tindak lanjut dengan pemberian tugas individu

18) Guru memberitahukan materi selanjutnya

19) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih semangat

belajar

20) Guru menutup pelajaran dengan membaca doa penutup majelis

dan mengucapkan salam

c. Pengamatan/ Observasi

Selama proses pembelajaran, peneliti secara melakukan

pengamatan dengan menggunakan lembar pengamatan. Lembar

pengamatan digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam

melakukan pembelajaran dengan menggunakan model example non

example dan media papan flanel. Aspek-aspek yang diamati pada

lembar observasi guru sebagai berikut:

62

Tabel 3.5

Lembar Observasi Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

Pembukaan

1 Memeriksa kesiapan siswa √

2 Memberikan kegiatan apersepsi

(kaitannya dengan materi)

Kegiatan Inti Pembelajaran

A. PENGUASAAN MATERI

3 Penguasaan materi pembelajaran √

4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan

lain yang relevan

5 Kejelasan dalam penyampaian materi √

6 Menghubungkan materi dengan

kehidupan nyata

B. PENDEKATAN/ STRATEGI

PEMBELAJARAN

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan kompetensi (tujuan yang akan

dicapai)

8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

9 Menguasai kelas √

10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11 Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasan

positif

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai

dengan alokasi waktu yang direcanakan

C. PENDAYAGUNAAN SUMBER

BELAJAR/ MEDIA PEMBELAJARAN

13 Mendayagunakan sumber belajar/ media

secara efektif dan efisien

14 Menghasilkan pesan yang menarik √

15 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan

sumber belajar/ media

63

D. PELIBATAN SISWA

16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap

respons siswa

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa

E. PENILAIAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR

19 Memantau kemajuan belajar selama

proses

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

F. PENGGUNAAN BAHASA

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis

secara jelas, baik, dan benar

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang

sesuai

Penutup

23 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman √

24 Melakukan tindak lanjut √

Total 76

Keterangan:

Skor nilai

1= kurang, apabila memperoleh skor 0-25

2= cukup, apabila memperoleh skor 26-50

3= baik, apabila memperoleh skor 51-75

4= sangat baik, apabila memperoleh skor 76-100

64

Tabel 3.6

Lembar Observasi Siswa Siklus I

No Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah

Pengetahuan Keaktifan Perhatian

K C B K C B K C B

1 Alex Fajar Riyanto √ √ √ 6

2 Anindya Lutvi S √ √ √ 7

3 Arya Purwo Dhekdho √ √ √ 6

4 Danang Zifan E. P √ √ √ 5

5 Disti Avrillia Putri √ √ √ 5

6 Ilham Maulana B √ √ √ 5

7 Nabil Syaifu Umar √ √ √ 7

8 Nadia Rahmadani √ √ √ 6

9 Naura Aisha Zabrina √ √ √ 3

10 Nur Alisa √ √ √ 8

11 Pradita Aulia Yuiyani √ √ √ 5

12 Putri Nurfaizah √ √ √ 4

13 Rahmalia Agustin √ √ √ 4

14 Rizqun Kholifatur R √ √ √ 5

15 Sakinatun Nisa √ √ √ 6

16 Syafa Nazal Lathifa √ √ √ 7

17 Syauqi Alfin H √ √ √ 6

18 Syifa Intan Putri √ √ √ 6

19 Wildan Al Rasyid √ √ √ 5

Jumlah 106

Keterangan

K= 1 (kurang)

C= 2 (cukup)

B= 3 (baik)

Tabel 3.7

Nilai Evaluasi Siklus I

No. Nama Siswa KKM Nilai

1 Alex Fajar Riyanto 60 40

65

2 Anindya Lutvi Syafara 60 50

3 Arya Purwo Dhekdho 60 40

4 Danang Zivan Edi Pradipa 60 50

5 Disti Avrillia Putri 60 50

6 Ilham Maulana Baihaqi 60 60

7 Nabil Saifu Umar Mahrus 60 70

8 Nadia Rahmadani 60 70

9 Naura Aisha Zabrina 60 50

10 Nur Alisa 60 60

11 Pradita Aulia Yuliyani 60 70

12 Putri Nurfaizah 60 50

13 Rahmalia Agustin 60 40

14 Rizqun Kholifatur Rohman 60 80

15 Sakinatun Nisa 60 80

16 Syafa Nazal Lathifa 60 70

17 Syauqi Alfin Habibillah 60 40

18 Syifa Intan Putri 60 70

19 Wildan Al Rasyid 60 50

Jumlah 1090

Rata-rata 57,36

Presentase 47,36%

d. Refleksi

Hasil penelitian atau data yang diperoleh dianalisis sesegera

mungkin berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan untuk

mengetahui sejauh mana perubahan hasil belajar siswa sebelum dan

sesudah dilakukan penelitian. Setelah proses perencanaan,

pelaksanaan, dan pengamatan pada siklus I, maka yang dilakukan

selanjutnya adalah refleksi.

Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas yang telah dilakukan,

terdapat kelemahan yaitu:

66

1. Guru dan siswa masih beradaptasi dengan model dan media

pembelajaran yang digunakan sehingga bingung untuk

menggunakaanya

2. Pada langkah example non example siswa masih bingung untuk

bertanya kepada guru

3. Pada waktu memaparkan hasil diskusi, pada saling tunjuk untuk

memaparkan hasil diskusi mereka

4. Banyak siswa yang ramai saat perwakilan kelompok

memaparkan hasil diskusi mereka

5. Waktu yang digunakan belum maksimal

Hasil yang diperoleh pada siklus I belum memuaskan karena

baru 9 siswa dari 19 siswa yang dinyatakan tuntas Kriteria

Ketuntasan Minimal ≥60. Rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus

I ini adalah 57,36 dan dengan presentase kelulusan 47,36 %.

Perbaikan yang harus dilakukan pada siklus berikutnya yaitu:

peneliti harus menjelaskan kembali langkah-langkah example non

example sehingga guru tidak bingung dalam menggunakan model

tersebut dan siswa dapat menangkap apa yang dijelaskan guru

dengan menggunakan model example non example. Guru juga lebih

bisa mengendalikan kelas saat proses pembelajaran sehingga siswa

merasa senang dan tidak ramai sendiri. Guru juga dapat

menggunakan tepuk untuk menarik perhatian siswa.

67

Adanya permasalahan-permasalahan dan belum tercapainya

indikator keberhasilan maka penulis akan melakukan siklus II untuk

memperbaiki hasil belajar pada siklus I.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan karena hasil dari siklus I belum mencapai

indikator keberhasilan. Berdasarkan evaluasi dari siklus I yang harus

direfleksikan pada siklus berikutnya. Siklus II dilakukan dalam empat

tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

1) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi

pecahan melalui model example non example dan media papan

flanel

2) Menyiapkan absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

3) Menyiapkan soal pecahan untuk dikerjakan siswa untuk

mengetahui kemampuan siswa sehingga hasil belajar pada siklus

II.

4) Menyiapkan media papan flanel yang akan digunakan

5) Mempersiapkan lembar pengamatan siswa pada materi pecahan

melalui model example non example dan media papan flanel yang

digunakan untuk mengamati kegiatan siswa pada saat proses

pembelajaran.

6) Mempersiapkan lembar pengamatan guru pada materi pecahan

melalui model example non example dan media papan flanel yang

68

digunakan untuk mengamati dan mengetahui kegiatan guru pada

saat proses pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 31 Januari

2018. Pelaksanaan siklus II ini menggunakan model example non

example dan media papan flanel pada pecahan dengan waktu 2 x 35

menit. Langkah-langkah dalam pelaksanaannya adalah sebagai

berikut:

1) Guru mengkondisikan siswa agar tidak ramai dan memeriksa

kerapian siswa

2) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk membaca

doa mau belajar bersama-sama.

3) Guru menanyakan kabar siswa dan mengabsen siswa.

4) Apersepsi: Guru bertanya kepada siswa siapa yang masih ingat

materi minggu lalu?

5) Guru menjelaskan maksud dan tujuan pembelajaran.

6) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan guru menyebutkan 5

siswa yang mempunyai nilai baik dari tes sebelumnya. 5 siswa

tersebut sebagai ketua kelompok

7) Guru membagi siswa dalam berkelompok sesuai nilai yang

diperoleh sebelumnya. Dalam 1 kelompok terdapat berbagai

kemampuan yang dimiliki siswa

8) Siswa mencari kelompok yang telah ditentukan

69

9) Guru menunjukkan media papan flanel kepada siswa

10) Guru menjelaskan lambang pecahan setengah, seperempat,

sepertiga, seperenam, dan pecahan lainnya menggunakan media

papan flanel

11) Guru mencontohkan aturan berjalannya diskusi

12) Guru menunjukkan gambar pecahan yang benar dan yang salah

13) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya sesuai gambar yang

ditunjukkan

14) Melalui diskusi kelompok, siswa menuliskan hasil diskusi yang

telah dilakukan

15) Ketua kelompok memaparkan hasil diskusi mereka didepan kelas

16) Guru dan siswa menyimpulkan materi sesuai dengan tujuan

pembelajaran

17) Guru melakukan tindak lanjut dengan pemberian tugas individu

18) Guru memberitahukan materi selanjutnya

19) Guru memberikan motivasi kepada siswa agar lebih semangat

belajar

20) Guru menutup pelajaran dengan membaca doa penutup majelis

dan mengucapkan salam

c. Pengamatan/ Observasi

Peneliti melakukan pengamatan dengan lembar pengamatan

yang telah disusun sebagaimana pada siklus I. Lembar pengamatan

digunakan untuk mengetahui keterampilan guru dalam menerapkan

70

model example non example dan media papan flanel. Siklus II ini

peneliti mengamati apakah ada perubahan tingkah laku dan hasil

belajar siswa dari siklus sebelumnya (siklus I). Aspek-aspek yang

diamati pada lembar observasi guru sebagai berikut:

Tabel 3.8

Lembar Observasi Guru Siklus II

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

Pembukaan

1 Memeriksa kesiapan siswa √

2 Memberikan kegiatan apersepsi (kaitannya

dengan materi)

Kegiatan Inti Pembelajaran

A. PENGUASAAN MATERI

3 Penguasaan materi pembelajaran √

4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain

yang relevan

5 Kejelasan dalam penyampaian materi √

6 Menghubungkan materi dengan kehidupan

nyata

B. PENDEKATAN/ STRATEGI

PEMBELAJARAN

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan yang akan dicapai)

8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

9 Menguasai kelas √

10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11 Melaksanakan pembelajaran yang

memungkinkan tumbuhnya kebiasan positif

71

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang direcanakan

C. PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR/

MEDIA PEMBELAJARAN

13 Mendayagunakan sumber belajar/ media

secara efektif dan efisien

14 Menghasilkan pesan yang menarik √

15 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan

sumber belajar/ media

D. PELIBATAN SISWA

16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons

siswa

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa

E. PENILAIAN PROSES DAN HASIL

BELAJAR

19 Memantau kemajuan belajar selama proses √

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

F. PENGGUNAAN BAHASA

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara

jelas, baik, dan benar

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang

sesuai

Penutup

23 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman √

24 Melakukan tindak lanjut √

Total 89

Keterangan:

Skor nilai

72

1= kurang, apabila memperoleh skor 0-25

2= cukup, apabila memperoleh skor 26-50

3= baik, apabila memperoleh skor 51-75

4= sangat baik, apabila memperoleh skor 76-100

Tabel 3.9

Lembar Observasi Siswa Siklus II

No Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah

Pengetahuan Keaktifan Perhatian

K C B K C B K C B

1 Alex Fajar Riyanto √ √ √ 7

2 Anindya Lutvi S √ √ √ 7

3 Arya Purwo Dhekdho √ √ √ 7

4 Danang Zifan E. P √ √ √ 9

5 Disti Avrillia Putri √ √ √ 7

6 Ilham Maulana B √ √ √ 4

7 Nabil Syaifu Umar √ √ √ 7

8 Nadia Rahmadani √ √ √ 6

9 Naura Aisha Zabrina √ √ √ 5

10 Nur Alisa √ √ √ 8

11 Pradita Aulia Yuiyani √ √ √ 7

12 Putri Nurfaizah √ √ √ 7

13 Rahmalia Agustin √ √ √ 7

14 Rizqun Kholifatur R √ √ √ 6

15 Sakinatun Nisa √ √ √ 6

16 Syafa Nazal Lathifa √ √ √ 9

17 Syauqi Alfin H √ √ √ 8

18 Syifa Intan Putri √ √ √ 7

19 Wildan Al Rasyid √ √ √ 7

Jumlah 131

Keterangan

K= 1 (kurang)

73

C= 2 (cukup)

B= 3 (baik)

Tabel 3.10

Nilai Evaluasi Siklus II

No. Nama Siswa KKM Nilai

1 Alex Fajar Riyanto 60 80

2 Anindya Lutvi Syafara 60 80

3 Arya Purwo Dhekdho 60 100

4 Danang Zivan Edi Pradipa 60 85

5 Disti Avrillia Putri 60 90

6 Ilham Maulana Baihaqi 60 50

7 Nabil Saifu Umar Mahrus 60 80

8 Nadia Rahmadani 60 50

9 Naura Aisha Zabrina 60 65

10 Nur Alisa 60 100

11 Pradita Aulia Yuliyani 60 65

12 Putri Nurfaizah 60 90

13 Rahmalia Agustin 60 100

14 Rizqun Kholifatur Rohman 60 70

15 Sakinatun Nisa 60 100

16 Syafa Nazal Lathifa 60 100

17 Syauqi Alfin Habibillah 60 80

18 Syifa Intan Putri 60 100

19 Wildan Al Rasyid 60 85

Jumlah 1570

Rata-rata 82,63

Presentase 89,47%

d. Refleksi

Pelaksanaan siklus II ini guru dapat mengatasi kelemahan-

kelemahan pada siklus I. Guru melaksanakan proses pembelajaran

sesuai dengan yang di rencanakan. Siswa mengikuti pembelajaran

74

dengan baik, bahkan antusias siswa pada siklus II ini menunjukkan

bahwa mereka ingin mendapatkan hasil yang bagus. Jika dilihat dari

evaluasi yang telah dikerjakan, hanya ada dua anak yang tidak tuntas.

Rata-rata kelas yang diperoleh pada siklus II ini adalah 82,63 dan

dengan presentase ketuntasan 89,47%. Karena siklus II sudah

menunjukkan ketuntasan, maka siklus ini berhenti sampai siklus II.

75

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Paparan Siklus

1. Hasil Observasi pada Tahap Pra Siklus

Pembelajaran yang dilakukan di MI Ma'arif Miftahul Huda

Lopait sebelum dilakukan penelitian yaitu pembelajaran masih

berpusat pada guru, metode pembelajaran masih menggunakan

metode caramah dan latihan sehingga siswa kurang tertarik dalam

mengikuti pembelajaran matematika. Sehingga hasil pembelajaran di

MI Ma'arif Miftahul huda Lopait masih kurang memuaskan.

Berdasarkan pengamatan terhadap siswa kelas III sebelum

dilaksanakan penelitian menunjukkan bahwa masih rendahnya

kemampuan siswa terhadap materi pecahan. Hal ini dapat dibuktikan

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1

Presentase Ketuntasan Siswa

No Kategori Frekuensi Presentase

1 Tuntas 5 26,31 %

2 Belum tuntas 14 73,68%

Jumlah 19 100%

76

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa siswa MI Ma'arif Miftahul

Huda Lopait yang tuntas dengan nilai di atas KKM berjumlah 5

siswa dengan persentase 26,31 % dan siswa yang mendapatkan nilai

di bawah KKM berjumlah 14 siswa dengan persentase 73,68 %. Hal

ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika materi pecahan di

MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait memerlukan perbaikan

pembelajaran melalui model example non example dan media papan

flanel sehingga hasil yang diperoleh siswa dapat mencapai target

Kriteria Ketuntasan Klasikal. Dari keterangan jumlah siswa yang

tuntas dapat dilihat dalam grafik dibawah ini.

Gambar 4.1 Grafik Ketuntasan Siswa Pra Siklus

2. Deskripsi Data Siklus I

Penelitian siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Januari

2018. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).

0

2

4

6

8

10

12

14

Tuntas TidakTuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

77

Materi yang diajarkan pada siklus I adalah mengenal pecahan

sederhana yaitu pecahan seperempat, setengah, sepertiga, dan

seperenam. Hasil pengamatan pada siklus I, peneliti mendapat

gambaran bahwa aktivitas siswa pada siklus I dari kegiatan awal

sampai kegiatan akhir sudah cukup baik, namun siswa terlihat

kebingungan karena masih beradaptasi dengan model pembelajaran

baru. Pada siklus ini masih banyak siswa yang bersifat pasif dan

tidak paham dengan pembagian tugas. Pada saat kerja secara

kelompok dalam menganalisis gambar pecahan yag benar dan yang

salah, masing-masing kelompok masih terlihat kebingungan dalam

menganalisis. Banyak anggota kelompok yang belum mengerti

mengenai pecahan yag didiskusikan. Penganalisisan gambar pecahan

cenderung dibuat oleh siswa yang memahami materi saja, anggota

kelompok yang belum memahami materi malah ramai sendiri.

Belum ada kerjasama yang baik antar anggota kelompok sehingga

penganalisisan gambar pecahan masih belum sesuai dengan langkah-

langkah dan tidak selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh

guru. Selain itu, masih banyak siswa yang belum berani

mengeluarkan pendapatnya dan masih malu untuk bertanya baik itu

kepada guru maupun kepada temannya. Nilai hasil belajar siswa

pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2.

78

Tabel 4.2.

Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus I

Keterangan:

Tuntas : 9 siswa

Belum Tuntas : 10 siswa

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1 Alex Fajar Riyanto 60 40 Belum Tuntas

2 Anindya Lutvi Syafara 60 50 Belum Tuntas

3 Arya Purwo Dhekdho 60 40 Belum Tuntas

4 Danang Zivan Edi Pradipa 60 50 Belum Tuntas

5 Disti Avrillia Putri 60 50 Belum Tuntas

6 Ilham Maulana Baihaqi 60 60 Tuntas

7 Nabil Saifu Umar Mahrus 60 70 Tuntas

8 Nadia Rahmadani 60 70 Tuntas

9 Naura Aisha Zabrina 60 50 Belum Tuntas

10 Nur Alisa 60 60 Tuntas

11 Pradita Aulia Yuliyani 60 70 Tuntas

12 Putri Nurfaizah 60 50 Belum Tuntas

13 Rahmalia Agustin 60 40 Belum Tuntas

14 Rizqun Kholifatur Rohman 60 80 Tuntas

15 Sakinatun Nisa 60 80 Tuntas

16 Syafa Nazal Lathifa 60 70 Tuntas

17 Syauqi Alfin Habibillah 60 40 Belum Tuntas

18 Syifa Intan Putri 60 70 Tuntas

19 Wildan Al Rasyid 60 50 Belum Tuntas

Nilai Tertinggi 80

Nilai Terendah 40

Rata-rata 57,36

79

= 47,36 %

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata

yang dicapai siswa pada siklus I mencapai 57,36 dari jumlah siswa

kelas III. Siswa yang tuntas belajar (mencapai KKM) terdapat 9

siswa (47,36%), sedangkan siswa yang belum tuntas belajar 10 siswa

(52,63%). Siklus I ini secara klasikal pembelajaran belum tuntas

belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 60 (nilai KKM) hanya

mencapai 47,36% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Hasil

persentase belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 85% dari

jumlah seluruh siswa tuntas belajarnya, jadi harus dilaksanakan

siklus selanjutnya yaitu siklus II pada waktu yang telah ditentukan.

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.2 jumlah siswa yang tuntas

pada siklus I dapat dilihat dari grafik berikut.

Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus I

0

2,5

5

7,5

10

12,5

15

Tuntas TidakTuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

80

3. Deskripsi Data Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Januari

2018. Pembelajaran berlangsung selama 70 menit (2 x 35 menit).

Materi yang diajarkan pada siklus II adalah membaca dan menulis

lambag pecahan setengah, seperempat, sepertiga, dan seperenam.

Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus I diperbaiki pada

siklus II. Hasil pengamatan pada siklus II, peneliti mendapat

gambaran bahwa guru mampu mengatasi kelemahan kelemahan pada

siklus I bahkan guru mampu menguasai siswa dan menguasai kelas.

Sehingga siswa menjadi lebih antusias dan tertib dalam proses

pembelajaran. Nilai hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat

pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3.

Daftar Hasil Belajar Siswa Siklus II

No. Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1 Alex Fajar Riyanto 60 80 Tuntas

2 Anindya Lutvi Syafara 60 80 Tuntas

3 Arya Purwo Dhekdho 60 100 Tuntas

4 Danang Zivan Edi Pradipa 60 85 Tuntas

5 Disti Avrillia Putri 60 90 Tuntas

6 Ilham Maulana Baihaqi

60 50 Belum

Tuntas

7 Nabil Saifu Umar Mahrus 60 80 Tuntas

8 Nadia Rahmadani

60 50 Belum

Tuntas

9 Naura Aisha Zabrina 60 65 Tuntas

10 Nur Alisa 60 100 Tuntas

11 Pradita Aulia Yuliyani 60 65 Tuntas

81

12 Putri Nurfaizah 60 90 Tuntas

13 Rahmalia Agustin 60 100 Tuntas

14 Rizqun Kholifatur

Rohman

S60 70 Tuntas

15 Sakinatun Nisa 60 100 Tuntas

16 Syafa Nazal Lathifa 60 100 Tuntas

17 Syauqi Alfin Habibillah 60 80 Tuntas

18 Syifa Intan Putri 60 100 Tuntas

19 Wildan Al Rasyid 60 85 Tuntas

Nilai Tertinggi 100

Nilai Terendah 50

Rata-rata 82,63

Keterangan:

Tuntas = 17 siswa

Belum Tuntas = 2 siswa

Persentase ketuntasan dihitung berdasarkan rumus berikut:

= 89,47%

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai

siswa pada siklus II 82,63. Siswa yang sudah tuntas belajar terdapat

17 siswa (89,47%), sedangkan yang belum tuntas belajar 2 siswa

(10,52%). Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pada

siklus II pembelajaran sudah dianggap tuntas karena sudah mencapai

kriteria ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu 85% dari

jumlah siswa memperoleh nilai 60. Pembelajaran pada siklus II

dianggap berhasil sehingga penelitian dihentikan sampai siklus II.

82

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.3 jumlah siswa yang tuntas

pada siklus I dapat dilihat dari grafik berikut.

Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Siswa Siklus II

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis pengumpulan data maka diperoleh

kesimpulan data hasil belajar. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat

pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar

Siklus Kategori Jumlah siswa

Pra Siklus Tuntas 5

Tidak 14

Siklus I Tuntas 9

Tidak 10

Siklus II Tuntas 17

Tidak 2

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Tuntas TidakTuntas

Tuntas

Tidak Tuntas

83

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.4 perbadingan jumlah siswa

yang tuntas dari pra siklus sampai siklus II dapat dilihat dari grafik

berikut.

Gambar 4. Grafik 4.4 perbadingan jumlah siswa yang tuntas dari

pra siklus sampai siklus I

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas

TidakTuntas

84

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa

penerapan model example non example dan media papan flanel ternyata

dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan pada siswa

kelas III Semester I MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang

Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan dari

hasil pra siklus sebelum menerapkan model example non example dan

media papan flanel hanya 26,31% (5 siswa) yang tuntas, sedangkan

73,68% (14 siswa) yang belum tuntas KKM. Selanjutnya pada siklus I

47,36% (9 siswa) tuntas belajarnya dan ada 52,64% (10 siswa) belum

tuntas belajar dari KKM. Kemudian, pada siklus II ada 89,47% (17 siswa)

tuntas belajarnya dan ada 10,53% (2 siswa) yang belum tuntas dari KKM.

Oleh karena itu, dari data diatas Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

dinyatakan berhasil .

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan yang diperoleh, dapat dikemukakan

saran sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya perlu menjelaskan kepada guru dan siswa

tentang model example non example dan media pembelajaran papan

85

flanel secara mendalam agar guru dan siswa tidak mengalami

kebingungan dalam melaksanakan dan mengikuti proses

pembelajaran.

2. Bagi Siswa pada hasil penelitian, siswa sebaiknya lebih aktif dalam

mengikuti pembelajaran matematika materi pecahan dengan model

example non example dan media pembelajaran papan flanel agar dapat

memperoleh hasil belajar yang maksimal serta dapat membanggakan

orang tua dan guru.

3. Bagi Guru harus lebih kreatif, inovatif dan variatif dalam

menggunakan model, metode, atau strategi pembelajaran. Model,

metode, atau strategi pembelajaran h disesuaikan dengan materi yang

akan diajarkan.

4. Bagi Pihak Madrasah atau komite sekolah harus mampu memberikan

dukungan dan fasilitas yag mendukung kepada guru dalam rangka

mengembangkan dan menginovasikan pembelajaran agar mutu

pembelajaran matematika di Sekolah Dasar menjadi meningkat dan

menghasilkan lulusan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Fathani, Abdul Halim. 2009. Matematika Hakikat Dan Logika. Jogjakarta: Ar-

Ruzz Media.

Fitri, Rahma, dkk. 2014. Penerapan Strategi The Firing Line Pada Pembelajaran

Matematika Siswa Kelas XI IPS SMA N 1 Batipuh. Diperoleh dari

ejournal.unp.ac.id pada tanggal 22 Maret 2018.

Habibah, Syarifah. 2016. Penggunaan Model Pembelajaran Examples Non

Examples Terhadap Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Tokoh-

Tokoh Pergerakan Nasional Kelas V SDN 70 Banda Aceh. Diperoleh dari

www.journal.unsyiah.ac.id pada tanggal 23 Maret 2018 .

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif

Berkarakter. Bogor.: Ghalia Indonesia.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

____________. 2015. Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Praktik. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Mulyasa. 2013. Uji Kompetensi Dan Penilaian Kinerja Guru. Bandung. Remaja

Rosdakarya.

Mutijah, dkk. 2009. Bilangan Dan Aritmatika. Yogyakarta: Grafindo Litera

Media.

Sam's, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

Yogyakarta: Sukses Offset.

Sanaky, Hujair AH. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif. Yogyakarta:

Kaukaba Dipantara.

Siswanto,Budi Tri. 2016. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Praktik Kelistrikan Otomotif SMK Di Kota

Yogyakarta. Diperoleh dari http://journal.uny.ac.id pada tanggal 22 Maret

2018.

Slameto. 1988. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sugiarto, Joko. 2007. Terampil Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga.

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta:Pedagogia.

Sukirman. 2016. Matematika Untuk Guru Dan Calon Guru Pendidikan Dasar

(Buku 1). Yogyakarta: UNY Press.

Suprijono, Agus. 2016. Model-Model Pembelajaran Emansipatoris. Yogjakarta:

Pustaka Pelajar.

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Uzman, Moh. Uzer, dkk. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajara Mengajar.

Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Nama Madrasah : MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/ 2

Materi Pokok : Pecahan

Siklus : I

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

A. Standar Kompetensi

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan

masalah

B. Kompetensi Dasar

3.1 Mengenal pecahan sederhana

C. Indikator

3.1.1 Mengenal pecahan setengah dan seperempat

3.1.2 Mengenal pecahan sepertiga dan seperenam

3.1.3 Mengenal pecahan sederhana lainnya

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru siswa mampu mengenal

pecahan setengah dan seperempat dengan benar

2. Setelah mengamati papan flanel siswa mampu mengenal pecahan

sepertiga dan seperenam dengan benar

3. Setelah berdikusi siswa mampu mengenal pecahan sederhana lainnya

dengan benar

E. Materi Ajar

1. Pecahan Setengah dan Seperempat

Perhatikan gambar sebuah kue bolu yang dipotong menjadi dua bagian

sama besar.

Berdasarkan gambar diatas, kita melihat ada dua potong kue bolu yang

sama besar, masing-masing setengah bagian dari kue bolu yang utuh.

Untuk memahami lebih lanjut tentang pecahan setengah, perhatikan daftar

berikut.

Jadi, setengah adalah satu bagian yang dibagi menjadi dua bagian sama

besar.

Setelah mengenal dan memahami pecahan setengah, mari kita pelajari

pecahan seperempat. Perhatikan roti yang utuh dibawah.

Kemudian roti dipotong menjadi 4 bagian sama besar.

Jadi seperempat adalah satu bagian yang dibagi empat sama besar.

2. Pecahan Sepertiga dan Seperenam

Perhatikan gambar wafer berikut! Wafer dipotong menjadi tiga bagian

yang sama besar.

Pada gambar diatas kita dapatkan tiga potong wafer yang sama besar yaitu

sepertiga bagian dari wafer yang utuh. Perhatikan tabel berikut!

Setelah mengenal dan memahami pecahan sepertiga, mari kita pelajari

pecahan seperenam. Perhatikan gambar berikut!

3. Pecahan Sederhana Lainnya

Perhatikan gambar berikut!

Bagian yang diwarnai yaitu dua per tiga

dari keseluruhan.

Bagian yang diwarnai yaitu tiga per lima

dari keseluruhan.

F. Metode Pembelajaran

Ceramah, example non example, diskusi, latihan

G. Media Pembelajaran

Papan Flanel

H. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan 10 menit

a. Guru menyampaikan salam dan berdoa bersama-sama

dengan membaca basmalah

b. Guru menanyakan kabar siswa

c. Guru mengabsen kehadiran siswa

d. Guru melakukan apersepsi: Guru bertanya kepada siswa

apakah pernah berbagi makanan kepada teman-temannya?

e. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

2 Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

- Siswa diminta untuk memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang

disampaikan

- Siswa diminta mendengarkan penjelasan guru tentang

cara berjalannya diskusi

b. Elaborasi

- Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan berhitung

1-5 dari depan

- Siswa mencari kelompok yang telah ditentukan

- Guru menunjukkan media papan flanel kepada siswa

- Guru menjelaskan pecahan setengah, seperempat,

50 menit

sepertiga, seperenam, dan pecahan lainnya

menggunakan media papan flanel

- Guru mencontohkan aturan berjalannya diskusi dan

siswa memperhatikannya

- Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk

memperhatikan gambar pada media

- Guru menunjukkan gambar pecahan yang benar dan

yang salah dan siswa memulai berdiskusi sesuai

dengan aturan yang telah dicontohkan guru

- Melalui diskusi kelompok, siswa menuliskan hasil

diskusi yang telah dilakukan

- Tiap kelompok memaparkan hasil diskusi mereka

didepan kelas

- Setelah diskusi selesai, siswa diminta mengerjakan

soal yang telah diberikan guru.

c. Konfirmasi

- Siswa bertanya apa yang belum diketahui

- Guru bersama siswa membahas soal yang belum

dipahami

- Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

3 Kegiatan Penutup 10 menit

- Guru memberitahukan materi selanjutnya yaitu

lambang pecahan

- Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih

semangat belajar

- Menutup pelajaran dengan membaca doa penutup

majelis dan mengucapkan salam

I. Sumber Belajar

Terampil Berhitung Matematika kelas III semester 2. Erlangga: Jakarta. hlm

117-132.

J. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian

Tes Tertulis

11. Berilah garis pada gambar agar menjadi dua bagian sama besar.

12. Bagilah gambar berikut agar menjadi tiga bagian sama besar.

13. Berilah garis pada gambar agar menjadi empat bagian sama besar.

14. Berilah garis pada gambar agar menjadi empat bagian sama besar.

15. Bagilah gambar berikut agar menjadi enam bagian sama besar.

No 6-10, tulislah nama pecahan untuk bagian gambar yang diwarnai.

16. =

17. =

9. =

10. =

Kunci Jawaban:

1.

2.

3.

4.

5.

6. = empat per enam

7. = tiga per delapan

8. = tiga per lima

9. = dua per tiga

10. = satu per enam

Penilaian: Nilai = Jumlah skor x 10

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

remedial

Salatiga, 24 Januari

2018

Guru Kelas III

Nuraini, S. Pd. I.

NIP.

Pengamat

Maesaroh

NIM. 115 14 107

Mengetahui,

Kepala Madrasah

Misbakhul Munir, S. Pd. I.

NIP. 197402342005011003

.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Madrasah : MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : III/ 2

Materi Pokok : Pecahan

Siklus : II

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

K. Standar Kompetensi

3. Memahami pecahan sederhana dan penggunaannya dalam pemecahan

masalah

L. Kompetensi Dasar

3.2 Membaca dan menulis lambang bilangan pecahan

M. Indikator

3.2.1 Membaca dan menulis lambang bilangan pecahan setengah dan

seperempat

3.2.2 Membaca dan menulis lambang bilangan pecahan sepertiga dan

seperenam

N. Tujuan Pembelajaran

4. Setelah mendengarkan penjelasan guru, siswa mampu membaca dan

menulis lambang bilangan pecahan setengah dan seperempat dengan

benar

5. Setelah mengamati media papan flanel, siswa mampu membaca dan

menulis lambang bilangan pecahan sepertiga dan seperenam dengan

benar

O. Materi Ajar

1. Lambang Pecahan Setengah dan Seperempat

Pada gambar diatas, ada dua bagian yang sama besar. Jika kamu

ambil satu bagian yang diwarnai, berarti kamu telah mengambil setengah

dari keseluruhan.

Bagian yang diwarnai menunjukkan pecahan setengah. Lambang

pecahan setengah yaitu

, dibaca setengah atau satu per dua. Demikian

pula dengan gambar berikut.

Lingkaran dibagi menjadi empat bagian yang sama besar, bagian

yang diwarnai yaitu seperempat dari keseluruhan. Lambang pecahan

seperempat adalah

, dibaca seperempat atau satu per empat.

2. Lambang Pecahan Sepertiga dan Seperenam

Pada gambar diatas ada tiga bagian yang sama besar, jika kamu

mengambil satu bagian yaitu yang diwarnai berarti mengambil sepertiga

dari keseluruhan. Lambang pecahan sepertiga yaitu

, dibaca sepertiga

atau satu per tiga. Demikian pula dengan gambar berikut.

Pada gambar diatas ada enam bagian yang sama besar, jika kamu

mengambil satu bagaian, misal bagian yang diwarnai berarti kamu

mengambil seperenam dari keseluruhan. Lambang pecahan seperenam

yaitu

, dibaca seperenam atau satu per enam.

P. Metode Pembelajaran

Ceramah, example non example, diskusi, latihan

Q. Meia Pembelajaran

Papan Flanel

R. Langkah-Langkah Pembelajaran

No Kegiatan Waktu

1 Pendahuluan

g. Guru menyampaikan salam dan berdoa bersama-sama

dengan membaca basmalah

h. Guru menanyakan kabar siswa

i. Guru mengabsen kehadiran siswa

j. Guru melakukan apersepsi: Guru bertanya kepada siswa

apakah pernah berbagi makanan kepada teman-temannya?

k. Guru menyampaikan topik yang akan dipelajari

l. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai

10 menit

2 Kegiatan Inti

a. Eksplorasi

- Siswa diminta untuk memperhatikan dan

mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang

disampaikan

- Siswa diminta mendengarkan penjelasan guru tentang

50 menit

cara berjalannya diskusi

d. Elaborasi

- Siswa dibagi menjadi 5 kelompok dengan guru

menyebutkan 5 siswa yang mempunyai nilai baik dari

tes sebelumnya. 5 siswa tersebut sebagai ketua

kelompok

- Guru membagi siswa dalam berkelompok sesuai nilai

yang diperoleh sebelumnya. Dalam 1 kelompok

terdapat berbagai kemampuan yang dimiliki siswa

- Siswa mencari kelompok yang telah ditentukan

- Guru menunjukkan media papan flanel kepada siswa

- Guru menjelaskan lambang pecahan setengah,

seperempat, sepertiga, seperenam, dan pecahan

lainnya menggunakan media papan flanel

- Guru mencontohkan aturan berjalannya diskusi

- Guru menunjukkan gambar pecahan yang benar dan

yang salah

- Siswa berdiskusi dengan kelompoknya sesuai gambar

yang ditunjukkan

- Melalui diskusi kelompok, siswa menuliskan hasil

diskusi yang telah dilakukan

- Ketua kelompok memaparkan hasil diskusi mereka

didepan kelas

- Setelah diskusi selesai, siswa diminta mengerjakan

soal yang telah diberikan guru.

e. Konfirmasi

- Siswa bertanya apa yang belum diketahui

- Guru bersama siswa membahas soal yang belum

dipahami

- Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

3 Kegiatan Penutup

- Guru memberitahukan materi selanjutnya yaitu

lambang pecahan

- Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih

semangat belajar

- Menutup pelajaran dengan membaca doa penutup

majelis dan mengucapkan salam

10 menit

S. Sumber Belajar

Terampil Berhitung Matematika kelas III semester 2. Erlangga: Jakarta. hlm

117-132.

T. Penilaian Hasil Belajar

1. Tes Tertulis

Isilah tabel berikut!

No Gambar Lambang Pecahan Dibaca

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Kunci Jawaban

No Gambar Lambang Pecahan Dibaca

1

Sepertiga atau satu

per tiga

2

Seperempat atau

satu per empat

3

Dua per tiga

4

Seperenam atau satu

per enam

5

Dua per enam

6

Tiga per enam

7

Empat per enam

8

Seperempat atau

satu per empat

9

Dua per empat

10

Tiga per enam

Penilaian:

m. Jumlah skor setiap nomor bernilai 2

n. Nilai = Jumlah skor x 5

Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan

remedial

Salatiga, 31 Januari

2018

Guru Kelas III

Nuraini, S. Pd. I.

NIP.

Pengamat

Maesaroh

NIM. 115 14 107

Mengetahui,

Kepala Madrasah

Misbakhul Munir, S. Pd. I.

NIP. 197402342005011003

Lembar Pengamatan Siswa pada Materi Pecahan melalui Model

Example non Example dan media pembelajaran Papan Flanel di MI Ma'arif

Miftahul Huda Lopait Siklus I

Nama Sekolah : MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Pecahan

Kelas/ Semester : III/II

Hari/ tanggal : Rabu, 24 Januari 2014

Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√ )

No Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah

Pengetahuan Keaktifan Perhatian

K C B K C B K C B

1 Alex Fajar Riyanto √ √ √ 6

2 Anindya Lutvi S √ √ √ 7

3 Arya Purwo Dhekdho √ √ √ 6

4 Danang Zifan E. P √ √ √ 5

5 Disti Avrillia Putri √ √ √ 5

6 Ilham Maulana B √ √ √ 5

7 Nabil Syaifu Umar √ √ √ 7

8 Nadia Rahmadani √ √ √ 6

9 Naura Aisha Zabrina √ √ √ 3

10 Nur Alisa √ √ √ 8

11 Pradita Aulia Yuiyani √ √ √ 5

12 Putri Nurfaizah √ √ √ 4

13 Rahmalia Agustin √ √ √ 4

14 Rizqun Kholifatur R √ √ √ 5

15 Sakinatun Nisa √ √ √ 6

16 Syafa Nazal Lathifa √ √ √ 7

17 Syauqi Alfin H √ √ √ 6

18 Syifa Intan Putri √ √ √ 6

19 Wildan Al Rasyid √ √ √ 5

Jumlah 106

Keterangan

K= 1 (kurang)

C= 2 (cukup)

B= 3 (baik)

Salatiga, 24 Januari 2018

Pengamat,

Maesaroh

NIM. 11514107

Lembar Pengamatan Guru pada Materi Pecahan melalui Model

Example non Example dan media pembelajaran Papan Flanel di MI Ma'arif

Miftahul Huda Lopait Siklus I

Nama Madrasah : MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Guru : Nuraini, S. Pd. I.

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Pecahan

Kelas/ Semester : III/ II

Hari/ Tanggal : Rabu, 24 Januari 2018

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

Pembukaan

1 Memeriksa kesiapan siswa √

2 Memberikan kegiatan apersepsi (kaitannya dengan

materi)

Kegiatan Inti Pembelajaran

A. PENGUASAAN MATERI

3 Penguasaan materi pembelajaran √

4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan

5 Kejelasan dalam penyampaian materi √

6 Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata √

B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(tujuan yang akan dicapai)

8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

9 Menguasai kelas √

10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual √

11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasan positif

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direcanakan

C. PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR/ MEDIA

PEMBELAJARAN

13 Mendayagunakan sumber belajar/ media secara efektif

dan efisien

14 Menghasilkan pesan yang menarik √

15 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan sumber belajar/

media

D. PELIBATAN SISWA

16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √

E. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

19 Memantau kemajuan belajar selama proses √

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi

(tujuan)

F. PENGGUNAAN BAHASA

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik,

dan benar

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √

Penutup

23 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman √

24 Melakukan tindak lanjut √

Total 76

Keterangan:

Skor nilai

1= kurang, apabila memperoleh skor 0-25

2= cukup, apabila memperoleh skor 26-50

3= baik, apabila memperoleh skor 51-75

4= sangat baik, apabila memperoleh skor 76-100

Salatiga, 24 Januari 2018

Pengamat,

Maesaroh

NIM. 11514107

Lembar Pengamatan Siswa pada Materi Pecahan melalui Model

Example non Example dan media pembelajaran Papan Flanel di MI Ma'arif

Miftahul Huda Lopait Siklus II

Nama Madrasah : MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Pecahan

Kelas/ Semester : III/ II

Hari/ Tanggal : Rabu 31 Januari 2018

Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek (√ )

No Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah

Pengetahuan Keaktifan Perhatian

K C B K C B K C B

1 Alex Fajar Riyanto √ √ √ 7

2 Anindya Lutvi S √ √ √ 7

3 Arya Purwo Dhekdho √ √ √ 7

4 Danang Zifan E. P √ √ √ 9

5 Disti Avrillia Putri √ √ √ 7

6 Ilham Maulana B √ √ √ 4

7 Nabil Syaifu Umar √ √ √ 7

8 Nadia Rahmadani √ √ √ 6

9 Naura Aisha Zabrina √ √ √ 5

10 Nur Alisa √ √ √ 8

11 Pradita Aulia Yuiyani √ √ √ 7

12 Putri Nurfaizah √ √ √ 7

13 Rahmalia Agustin √ √ √ 7

14 Rizqun Kholifatur R √ √ √ 6

15 Sakinatun Nisa √ √ √ 6

16 Syafa Nazal Lathifa √ √ √ 9

17 Syauqi Alfin H √ √ √ 8

18 Syifa Intan Putri √ √ √ 7

19 Wildan Al Rasyid √ √ √ 7

Jumlah 131

Keterangan

K= 1 (kurang)

C= 2 (cukup)

B= 3 (baik)

Salatiga, 31 Januari 2018

Pengamat,

Maesaroh

NIM. 11514107

Lembar Pengamatan Guru pada Materi Pecahan melalui Model

Example non Example dan media pembelajaran Papan Flanel di MI Ma'arif

Miftahul Huda Lopait Siklus II

Nama Madrasah : MI Ma'arif Miftahul Huda Lopait

Guru : Nuraini, S. Pd. I.

Mata Pelajaran : Matematika

Materi Pokok : Pecahan

Kelas/ Semester : III/ II

Hari/ Tanggal : Rabu, 31 Januari 2018

No Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

Pembukaan

1 Memeriksa kesiapan siswa √

2 Memberikan kegiatan apersepsi (kaitannya dengan

materi)

Kegiatan Inti Pembelajaran

A. PENGUASAAN MATERI

3 Penguasaan materi pembelajaran √

4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang

relevan

5 Kejelasan dalam penyampaian materi √

6 Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata √

B. PENDEKATAN/ STRATEGI PEMBELAJARAN

7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

kompetensi (tujuan yang akan dicapai)

8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut √

9 Menguasai kelas √

10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat

kontekstual

11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan

tumbuhnya kebiasan positif

12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu yang direcanakan

C. PENDAYAGUNAAN SUMBER BELAJAR/

MEDIA PEMBELAJARAN

13 Mendayagunakan sumber belajar/ media secara

efektif dan efisien

14 Menghasilkan pesan yang menarik √

15 Melibatkan siswa dalam pendayagunaan sumber

belajar/ media

D. PELIBATAN SISWA

16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran

17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons

siswa

18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa √

E. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR

19 Memantau kemajuan belajar selama proses √

20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan

kompetensi (tujuan)

F. PENGGUNAAN BAHASA

21 Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas,

baik, dan benar

22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai √

Penutup

23 Melakukan refleksi/ membuat rangkuman √

24 Melakukan tindak lanjut √

Total 89

Keterangan:

Skor nilai

1= kurang, apabila memperoleh skor 0-25

2= cukup, apabila memperoleh skor 26-50

3= baik, apabila memperoleh skor 51-75

4= sangat baik, apabila memperoleh skor 76-100

Salatiga, 31 Januari 2018

Peneliti

Maesaroh

NIM.11514107

Soal Evaluasi Siklus I

Nama :

No Absen :

1. Berilah garis pada gambar agar menjadi dua bagian sama besar.

2. Bagilah gambar berikut agar menjadi tiga bagian sama besar.

3. Berilah garis pada gambar agar menjadi empat bagian sama besar.

4. Berilah garis pada gambar agar menjadi empat bagian sama besar.

5. Bagilah gambar berikut agar menjadi enam bagian sama besar.

No 6-10, tulislah nama pecahan untuk bagian gambar yang diwarnai.

6. = 9. =

7. = 10. =

8. =

Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I

11.

12.

13.

14.

15.

16. = empat per enam 9. = dua per tiga

17. = tiga per delapan

10. = satu per enam

18. = tiga per lima

Soal Evaluasi Siklus II

Nama :

No. Absen :

Isilah tabel berikut!

No Gambar Lambang Pecahan Dibaca

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II

No Gambar Lambang Pecahan Dibaca

1

Sepertiga atau satu

per tiga

2

Seperempat atau satu

per empat

3

Dua per tiga

4

Seperenam atau satu

per enam

5

Dua per enam

6

Tiga per enam

7

Empat per enam

8

Seperempat atau satu

per empat

9

Dua per empat

10

Tiga per enam

Nilai Evaluasi Prasiklus

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1 Alex Fajar Riyanto 60 70 Tuntas

2 Anindya Lutvi Syafara 60 50 Belum Tuntas

3 Arya Purwo Dhekdho 60 60 Tuntas

4 Danang Zivan Edi Pradipa 60 50 Belum Tuntas

5 Disti Avrillia Putri 60 40 Belum Tuntas

6 Ilham Maulana Baihaqi 60 60 Tuntas

7 Nabil Saifu Umar Mahrus 60 70 Tuntas

8 Nadia Rahmadani 60 50 Belum Tuntas

9 Naura Aisha Zabrina 60 60 Tuntas

10 Nur Alisa 60 50 Belum Tuntas

11 Pradita Aulia Yuliyani 60 50 Belum Tuntas

12 Putri Nurfaizah 60 50 Belum Tuntas

13 Rahmalia Agustin 60 40 Belum Tuntas

14 Rizqun Kholifatur Rohman 60 50 Belum Tuntas

15 Sakinatun Nisa 60 50 Belum Tuntas

16 Syafa Nazal Lathifa 60 50 Belum Tuntas

17 Syauqi Alfin Habibillah 60 40 Belum Tuntas

18 Syifa Intan Putri 60 50 Belum Tuntas

19 Wildan Al Rasyid 60 50 Belum Tuntas

Rata-rata 52,10

Nilai Evaluasi Siklus I

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1 Alex Fajar Riyanto 60 40 Belum Tuntas

2 Anindya Lutvi Syafara 60 50 Belum Tuntas

3 Arya Purwo Dhekdho 60 40 Belum Tuntas

4 Danang Zivan Edi Pradipa 60 50 Belum Tuntas

5 Disti Avrillia Putri 60 50 Belum Tuntas

6 Ilham Maulana Baihaqi 60 60 Tuntas

7 Nabil Saifu Umar Mahrus 60 70 Tuntas

8 Nadia Rahmadani 60 70 Tuntas

9 Naura Aisha Zabrina 60 50 Belum Tuntas

10 Nur Alisa 60 60 Tuntas

11 Pradita Aulia Yuliyani 60 70 Tuntas

12 Putri Nurfaizah 60 50 Belum Tuntas

13 Rahmalia Agustin 60 40 Belum Tuntas

14 Rizqun Kholifatur Rohman 60 80 Tuntas

15 Sakinatun Nisa 60 80 Tuntas

16 Syafa Nazal Lathifa 60 70 Tuntas

17 Syauqi Alfin Habibillah 60 40 Belum Tuntas

18 Syifa Intan Putri 60 70 Tuntas

19 Wildan Al Rasyid 60 50 Belum Tuntas

Rata-rata 57,36

Nilai Evaluasi Siklus II

No Nama Siswa KKM Nilai Keterangan

1 Alex Fajar Riyanto 60 80 Tuntas

2 Anindya Lutvi Syafara 60 80 Tuntas

3 Arya Purwo Dhekdho 60 100 Tuntas

4 Danang Zivan Edi Pradipa 60 85 Tuntas

5 Disti Avrillia Putri 60 90 Tuntas

6 Ilham Maulana Baihaqi 60 50 Belum Tuntas

7 Nabil Saifu Umar Mahrus 60 80 Tuntas

8 Nadia Rahmadani 60 50 Belum Tuntas

9 Naura Aisha Zabrina 60 65 Tuntas

10 Nur Alisa 60 100 Tuntas

11 Pradita Aulia Yuliyani 60 65 Tuntas

12 Putri Nurfaizah 60 90 Tuntas

13 Rahmalia Agustin 60 100 Tuntas

14 Rizqun Kholifatur Rohman 60 70 Tuntas

15 Sakinatun Nisa 60 100 Tuntas

16 Syafa Nazal Lathifa 60 100 Tuntas

17 Syauqi Alfin Habibillah 60 80 Tuntas

18 Syifa Intan Putri 60 100 Tuntas

19 Wildan Al Rasyid 60 85 Tuntas

Rata-rata 82,63

Lampiran Foto Kegiatan

Foto Siswa Mengerjakan Evaluasi

Foto Guru Membagikan Soal

Foto Siswa Berdiskusi Kelompok

Foto Guru Menjelaskan Materi

DAFTAR NILAI SKK

Nama : Maesaroh

NIM : 115-14-107

Jurusan : PGMI

NO Jenis Kegiatan Waktu

Pelaksanaan

Jabatan Nilai

1 Opac STAIN Salatiga 2014

dengan tema “Aktualisasi

Gerakan Mahasiswa Yang

Beretika, Disiplin, dan Berfikir

Terbuka”

18-19 Agustus

2014

Peserta

3

2 Opac Jurusan Tarbiyah STAIN

Salatiga 2014 dengan tema

“Aktualisasi Pendidikan

Karakter Sebagai Pembentuk

Generasi yang Religius,

Educative, dan Humanis”

20-21 Agustus

2014

Peserta

3

3

LDK Darul Amal dan

ITTAQA STAIN Salatiga

Orientasi Dasar Keislaman

(ODK) dengan tema

“Pemahaman Islam Rahmatan

21 Agustus

2014

Peserta 2

Lil’Alamin Sebagai

LangkahAwal Menjadi

Mahasiswa Berkarakter”

4

SSC dan KSEI STAIN Salatiga

dalam kegiatan Workshop

Enterpreneurship yang bertema

“Menanamkan nilai-nilai jiwa

kewirausahaan mahasiswa

yang kreatif dan inovatif “

22 Agustus

2014

Peserta 2

5

CEC Dan JQH STAIN Salatiga

Achievement Motivation

Training (AMT) dengan tema

“Dengan AMT Semangat

menyongsong Prestasi”

23 Agustus

2014

Peserta 2

6

Himaprodi PGMI STAIN

Salatiga dalam acara

pengakrapan mahasiswa baru

PGMI STAIN Salatiga gengan

tema’’Harmoni Keluarga

PGMI yang Humanis dan

Berkarakter’’

27 Agustus

2014

Peserta 2

7

UPT Perpustakaan STAIN

Salatiga “Libarary User

28 Agustus

2014

Peserta 2

Education ( Pendidikan

Pemustaka)”

8

Seminar Nasional KPI STAIN

Salatiga dengan tema

“Berkontribusi Untuk Negeri

Melalui Televisi TV“

5 November

2014

Peserta 8

9

Himpunan Mahasiswa Islam

cabang Salatiga Komisariat

Walisongo dengan tema

“Mempertegas Peran

Pendidikan dalam

Mencerahkan Masa Depan

Anak Bangsa“

19 November

2014

Peserta 2

10

JQH Al-Furqon STAIN

Salatiga dalam acara

Mujarofadz (Musyawaroh

Jam’iyyatul Qurro wal

Huffadz)

25 Desember

2014

Panitia

3

11

Seminar Nasional AS IAIN

Salatiga dengan tema

“Mencegah Generasi Pemuda

Islam dari Pengaruh

Radikalisme ISIS“

6 Mei 2015 Peserta 8

12 KAMMI dalam acara

Talkshow Sukses Kuliah

Bersama KAMMI Salatiga

16 September

2015

Peserta 2

13 Seminar Nasional LDK Fathir

Ar Rasyid IAIN Salatiga

dengan tema “Muslimah Sejati

Bertabur Inspirasi“

29 November

2015

Peserta 8

14

Seminar Nasional dalam

rangka Musyawarah Nasional

(MUNAS) FKMTHI IAIN

Jember dengan tema

“Islamisasi Nusantara ataukah

Menusantarakan Islam“

5-8 November

2015

Peserta 8

15

Seminar dan Sarasehan oleh

FKMB Salatiga dengan tema

“Satu Langkah Mengenal

Boyolali“

2 April 2016 Peserta 2

16

Seminar Nasional HMJ AS

IAIN Salatiga dengan tema

“Rekontruksi Ideal Sistem

Peradilan di Indonesia“

22 Desember

2016

Peserta 8

17

PMII dalam acara

Memperingati Hari Santri

22 Oktober

2016

Peserta 2

Nasional 22 Oktober 2016

18

Seminar Nasional HMJ PMI

Fakultas Dakwah IAIN

Salatiga dengan tema

“Mengembangkan Layanan

Kemanusiaan Berbasis

Kearifan Lokal Komunitas“

17 Desember

2016

Peserta 8

19 Seminar Nasional Fakultas

syariah IAIN Salatiga dengan

tema “ Perempuan Indonesia di

Mata Hukum Dan HAM“

21 Desember

2016

Peserta 8

20 Seminar Nasional ITTAQO

dengan tema “Metodologi

Pembelajaran Bahasa Arab

Integratif Untk Membangun

Peradapan Islam Di Indonesia“

23 Mei 2017 Peserta 8

21

Seminar Online HAMADA

dengan tema “Tips and Trick

Student Exchange“

14 Oktober

2017

Peserta 2

22

Seminar Nasional HMJ PMI

Fakultas dakwah IAIN Salatiga

dengan tema “Strategi

Pemberdayaan Masyarakat

17 November

2017

Peserta 8

Menuju Desa Wisata“

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Maesaroh

TTL : Salatiga, 7 Agustus 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Modangan RT 03 RW 08Blotongan Kecamatan

Sidorejo Kota Salatiga

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenjang Pendidikan :

a. RA Ma'arif Blotongan, lulus tahun 2002

b. MI Ma'arif Blotongan, lulus tahun 2008

c. MTs Negeri Salatiga, lulus tahun 2011

d. SMK Negeri 1 Salatiga, lulus tahun 2014

e. Masih menyelesaikan pendidikan S1 Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PGMI IAIN Salatiga

Demikian daftar riwayat hidup ini, saya buat dengan sebenar-benarnya.

Salatiga, 16 Juli 2018

Peneliti

Maesaroh