Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
MATERI SEMANGAT BERIBADAH DENGAN MEYAKINI
HARI AKHIR MELALUI STRATEGI VIDEO CRITIC
PADA SISWA KELAS XII DI SMA N 1 TUNTANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
INNA NURMAWATI
NIM. 23010-15-0072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
MATERI SEMANGAT BERIBADAH DENGAN MEYAKINI
HARI AKHIR MELALUI STRATEGI VIDEO CRITIC
PADA SISWA KELAS XII DI SMA N 1 TUNTANG
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh:
INNA NURMAWATI
NIM. 23010-15-0072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
iv
v
vi
vii
MOTTO
نيىٰ نى نن نم نز نر
“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar
kesanggupannya”
(Qs. Al-Baqarah: 286)
كج قيكا قى قم قح“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”
(Qs. Al-Insyirah: 5)
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah yang telah melimpahkan
karunia-Nya, skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Ayah dan Ibu tercinta. Ayah Dwi Herlan yang tampak cuek dan tidak
secerewet ibu, namun saya yakin beliau selalu mendoakan putri tercintanya
hingga bisa seperti ini. Ibu saya Sunarmi Wiana yang pastinya tiada henti
mengomeli, mendoakan untuk terselesaikannya skripsi putrinya. I love you
both.
2. Kepada temanku (ntik-ntik) Wiwit Setyo Larasati, Ulil Urwati, Maudyna
Agustin yang saling memberikan semangat dan saling mengingatkan untuk
lekas menyelesaikan skripsi ini.
3. Kepada seluruh guru SMA N 1 Tuntang khususnya Bapak Ahmad Ihya‟
Ulumuddin yang turut membantu dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.
4. Kepada bapak Drs, Abdul Syukur, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan sampai terselesainya skripsi ini.
5. Kepada seluruh teman-teman kususnya teman BOV, teman-teman PPL, KKN,
dan teman seperjuangan saya angkatan 2015 kususnya jurusan PAI yang
selalu membuat hari-hari saya bermakna.
6. Kepada teman-teman remaja PERMATA, terlebih senior-senior saya sekaligus
teman awal saya bergabung remaja (mbak Ana dan mbak Dias) yang yang
secara langsung maupun tidak, telah mensupport terselesaikannya skripsi ini.
Semoga aku lekas menyusul seperti kalian.
ix
7. Kepada kucingku yang seringkali menemaniku di kamar untuk berjuang
menyelesaikan skripsi, sekaligus penghiburku kala suntuk, bosan, penat
menghampiri.
8. Especially, to the son of Mr. Zaen who has always been in my happiness and
sorrow. My best friend, best partner, merciful and patient figure whose name I
always mention in every prayer. ILY.
9. Kepada semua manusia dari berbagai kalangan yang pernah menanyai “Kapan
wisuda? Sudah sampai bab berapa? Sudah selesai skripsinya? Kapan sidang
skripsi?” siapapun kalian, aku berterima kasih. Kini kalian sudah mendapat
jawabannya.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt, atas rahmat, hidayah
dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi
Semangat Beribadah Dengan Meyakini Hari Akhir Melalui Strategi Video Critic
pada Siswa Kelas XII Di SMA N 1 Tuntang Tahun Pelajaran 2019/2020”.
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita nabi
agung Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabatnya.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M. Ag.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M. Ag., selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ketua program studi PAI IAIN Salatiga, Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M. Si.
4. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi
5. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan yang
telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat.
6. Ibu Ari Adi Kusumawati selaku kepala sekolah SMA N 1 Tuntang.
7. Bapak dan Ibu guru SMA N 1 Tuntang, khususnya bapak Ahmad Ihya‟
Ulumuddin dan bapak H Dudy Istiyarto yang telah membimbing dan
membantu dalam penelitian ini.
xi
8. Kedua orang tua yang selalu mendoakan, mendidik, membimbing serta
memberi motivasi
Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis sepenuhnya
sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
umumnya.
Salatiga, 12 Agustus 2019
Inna Nurmawati
NIM. 23010150072
xii
ABSTRAK
Nurmawati, Inna. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti Materi Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari
Akhir Melalui Strategi Video Critic Pada Siswa Kelas XII di SMA N 1
Tuntang Tahun Pelajaran 2019/2020. Skripsi, Program Studi
Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut
Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Abdul Syukur, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar; PAI dan Budi Pekerti; Video Critic.
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti pada siswa kelas XII tahun
2019/2020. Hal ini dilatarbelakangi karena masih terdapat peserta didik yang
nilainya masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah
ditetapkan oleh pihak sekolah yakni 70. Hal ini memungkinkan karena kurangnya
penerapan metode yang tepat dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti. Adapun
rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah Penerapan
Strategi Video Critic dapat Meningkatkan Hasil Belajar PAI dan Budi Pekerti
Materi Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir pada Siswa Kelas XII di
SMA N 1 Tuntang Tahun Pelajaran 2019/2020?.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas dengan
menggunakan dua siklus. Subjek dari penelitian ini adalah kelas XII IPA 1 yang
berjumlah 34 siswa. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data
menggunakan observasi, tes dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian melalui strategi Video Critic dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil setiap
siklusnya mengalami peningkatan. Pada pra siklus peserta didik yang tuntas
sebanyak 55,9 % atau sebanyak 19 siswa dari 34 siswa dengan nilai rata-rata kelas
70. Pada siklus I persentase peserta didik yang tuntas adalah 70,6 % atau
sebanyak 24 siswa dengan nilai rata-rata kelas 71,5. Adapun pada siklus II
terdapat 31 siswa atau 91,2% telah mencapai KKM dengan nilai rata-rata kelas
sebesar 81,2. Jadi pada pra siklus ke siklus I ketuntasan meningkat sebesar 14,7 %
dan dari siklus I ke siklus II ketuntasan meningkat sebesar 20,6 %.40,70% dan
dari siklus I ke siklus II ketuntasan meningkat sebesar 14.48%.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................i
HALAMAN BERLOGO ....................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI ........ v
LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................................vi
MOTTO ............................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 6
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ......................................... 7
F. Metode Penelitian ....................................................................................... 8
1. Rancangan Penelitian ............................................................................ 8
2. Subyek Penelitian .................................................................................. 9
xiv
3. Langkah-langkah Penelitian .................................................................. 9
4. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 12
5. Instrumen Penelitian ........................................................................... 15
6. Analisis Data ....................................................................................... 16
G. Sistematika Penulisan ............................................................................... 17
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori .............................................................................................. 18
1. Hasil Belajar ......................................................................................... 18
a. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 18
b. Tujuan Belajar ............................................................................... 22
c. Prinsip-Prinsip Belajar .................................................................. 23
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ......................... 24
2. Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti .................................................... 27
a. Pengertian Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti ........................... 27
b. Dasar-dasar Pelaksanaan Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti ..... 32
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ...................... 34
3. Strategi Video Critic ........................................................................... 36
a. Pengertian Strategi Video Citic ..................................................... 36
b. Prosedur Strategi Video Critic ...................................................... 37
c. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Video Critic .......................... 38
d. Manfaat Strategi Video Critic ....................................................... 40
4. Materi Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir ................. 41
a. Pengertian Hari Akhir ................................................................... 41
b. Periode Hari Akhir ........................................................................ 43
c. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir ............................................ 46
xv
d. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir ............................................ 47
e. Menyajikan Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan
Perilaku Jujur, Bertanggung Jawab, dan Adil .............................. 48
B. Kajian Pustaka .......................................................................................... 51
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Tuntang ............................................... 54
1. Profil SMA Negeri 1 Tuntang ............................................................. 54
2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Tuntang ................................................ 55
3. Keadaan Guru dan Karyawan ............................................................. 56
4. Tujuan dan Keinginan Penyelenggaraan Pendidikan .......................... 61
5. Struktur Organisasi Sekolah SMA Negeri 1 Tuntang ......................... 62
6. Sarana dan Prasarana Sekolah ............................................................. 62
7. Waktu Penelitian ................................................................................. 64
8. Mata Pelajaran .................................................................................... 64
9. Keadaan Siswa .................................................................................... 66
B. Deskripsi Penelitian Siklus I ..................................................................... 67
C. Deskripsi Penelitian Siklus II ..................................................................... 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus .......................................................................... 74
1. Pra Siklus ............................................................................................ 74
2. Siklus I ................................................................................................ 78
3. Siklus II ............................................................................................... 85
B. Pembahasan ............................................................................................... 93
1. Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ................................ 93
2. Siklus I ................................................................................................ 95
3. Siklus II ............................................................................................... 96
xvi
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 98
B. Saran ......................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru SMA N 1 Tuntang ............................................................... 56
Tabel 3.2 Data Karyawan SMA N 1 Tuntang ........................................................ 60
Tabel 3.3 Daftar Peserta Didik Kelas XII IPS 1 .................................................... 66
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus ..................................................... 74
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai Pra Siklus ............................................................. 77
Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I ......................................................... 78
Tabel 4.4 Data Perolehan Nilai Siklus I ................................................................. 80
Tabel 4.5 Data Pengamatan Guru Siklus I ............................................................ 82
Tabel 4.6 Pengamatan Peserta Didik Siklus I ........................................................ 84
Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II ........................................................ 86
Tabel 4.8 Data Perolehan Nilai Siklus II ............................................................... 88
Tabel 4.9 Data Pengamatan Guru Siklus II .......................................................... 89
Tabel 4.10 Pengamatan Peserta Didik Siklus II ..................................................... 91
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ............ 94
Tabel 4.12 Hasil Belajar yang Mencapai KKM ..................................................... 95
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus ................................................ 77
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I .................................................... 81
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II .................................................. 88
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus ................................. 95
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3. Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 4. Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 5. Surat Permohonan Izin Penelitian di SMA
Lampiran 6. Surat Keterangan Izin Penelitian Disdikbud Provinsi Jawa Tengah
Lampiran 7. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 8. Lembar Konsultasi
Lampiran 9. Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia
dan peradaban masyarakat bangsa tertentu. Perkembangan tersebut akan
sangat dipengaruhi oleh sejumlah landasan dan asas-asas tertentu dalam
menentukan arah dan tujuan pendidikan (Aedi, 2016: 1). Dalam upaya
mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada pembekalan kemampuan
intelektual tinggi dan memiliki akhlak yang baik, siswa haruslah memiliki
latar belakang pendidikan yang terintegrasi.
Pendidikan adalah proses sepanjang hayat bagai perwujudan
pembentukan diri secara utuh (Suwarno, 2014:23). Hal ini menunjukkan
bahwa pengembangan segenap potensi dalam semua bentuk komitmen
manusia sebagai individu, sekaligus sebagai makhluk sosial dan persiapan
Tuhan.
Pendidikan agama Islam merupakan salah satu bagian dari materi
pendidikan yang mempunyai tanggung jawab untuk merealisasikan tujuan
pendidikan nasional. Sebagai salah satu dari mata pelajaran di sekolah,
pendidikan agama Islam seringkali mengalami kendala diantaranya
keberadaan mata pelajaran agama Islam tidak mendapatkan perhatian yang
serius dari pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari alokasi waktu yang hanya tiga
jam pelajaran perminggu bila dibandingkan dengan mata pelajaran lain yang
mempunyai alokasi waktu lebih banyak. Di sisi lain minat siswa terhadap
2
mata pelajaran pendidikan agama Islam diakui sangat minim, mereka lebih
suka dengan mata pelajaran yang berbasis teknologi dan informasi. Hal ini
terjadi karena salah satu kelemahan pendidikan agama Islam adalah
menerapkan metode atau strategi dalam proses pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan, strategi mempunyai andil yang cukup besar
dalam mencapai tujuan. Hal ini karena strategi menjadi sarana dan salah satu
hal untuk mencapai tujuan yaitu materi pelajaran atau strategi pelajaran yang
tersusun rapi dalam kurikulum pendidikan. Strategi pengajaran yang tidak
tepat akan menjadi pengganggu kelancaran jalannya proses pendidikan.
Menurut Hidayat dalam Silberman, salah satu prinsip dalam "quantum
learning" adalah bahwa belajar itu haruslah mengasyikkan dan berlangsung
dalam suasana gembira sehingga pintu masuk untuk informasi baru akan lebih
lebar dan terekam dengan baik. Mereka melakukan aktivitasnya dengan
gembira. Maka belajar secara spontan dan tanpa beban dan hasilnya sangat
efektif (Silberman, 2009: xvi). Dan disinilah salah satu agenda pokok yang
harus dipecahkan yakni bagaimana mencetak guru-guru yang bisa mengubah
kelas menjadi suasana yang kompetitif, aktif, dan menggembirakan.
Mata pelajaran pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk
membentuk watak dan kepribadian baik dalam hubungannya dengan sesama
sebagai makhluk sosial maupun hubungannya dengan Robb sebagai seorang
hamba. Secara substansial mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti memiliki
kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
3
mempraktikkan al-akhlaqul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari-
hari sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti Di SMA Negeri
1 Tuntang masih ditemukan rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti disebabkan banyak faktor, di
antaranya ialah berasal dari guru, hal ini kurang tepatnya guru dalam
menggunakan strategi pembelajaran serta guru belum mengembangkan
metode yang tepat.
Guru seringkali menggunakan metode ceramah dan tanya jawab tanpa
di kombinasikan dengan metode lainya sehingga tujuan pembelajaran sulit
tercapai. Dari siswa itu sendiri, ketika berada di dalam kelas siswa ramai
sendiri dengan teman-temannya, apabila guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum di mengerti, sedikit siswa
yang bertanya dan apabila guru bertanya mengenai kepahaman mengenai
materi siswa menjawab serentak sehingga guru masih bertanya-tanya apakah
siswa benar paham atau hanya ikut arus jawaban dari teman, guru kurang
membiasakan menggunakan media yang tepat saat pembelajaran berlangsung.
Dari beberapa faktor tersebut yang menyebabkan hasil belajar peserta
didik menjadi rendah. Masih banyak hal yang belum maksimal menurut
peneliti dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti terutaman materi iman
kepada hari akhir, sebagai berikut:
1. Hanya 55% siswa yang mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
4
2. Hanya 50 % siswa yang bisa menjawab pertanyaan seputar materi iman
kepada hari akhir.
3. Sulitnya siswa menyebutkan nama-nama lain hari akhir beserta artinya. Ini
terlihat ketika ditanya guru banyak tidak bisa menjawab.
(Wawancara dengan bapak Ihya‟ (Guru PAI) di SMA N 1 Tuntang pada
hari Senin 6 Mei 2019, pukul 09.45 WIB)
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa materi iman kepada hari
akhir yang disampaikan oleh guru belum mencapai hasil sesuai dengan apa
yang diharapkan. Berbagai upaya yang pernah dilakukan oleh guru agar siswa
lebih memahami materi iman kepada hari akhir ini diantaranya dengan
menerapkan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi tapi hasil yang
diperoleh belum maksimal.
Menyikapi masalah di atas, perlu diterapkan dan dikembangkan
sebuah strategi pembelajaran yang efektif yang mengikut sertakan peran
siswa. Sebuah pembelajaran kongkret yang melibatkan peran aktif siswa
mampu mendorong dan merangsang diri siswa untuk menerima pesan dan
nilai-nilai yang disampaikan, salah satunya dengan menggunakan strategi
Video Critic.
Alasan peneliti menggunakan strategi video critic bahwa kelebihan
strategi ini sangat baik jika digunakan untuk mengajarkan pelajaran yang
menuntut keterampilan tertentu. Dengan strategi ini siswa dapat
mengembangkan idenya sehingga dapat memaksimalkan potensi siswa dalam
untuk menerima pesan dan nilai-nilai yang disampaikan dalam proses
5
pembelajaran. Mengingat strategi tersebut belum pernah diterapkan
sebelumnya, diharapkan strategi ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran PAI dan Budi Pekerti.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka peneliti bermaksud
untuk mencari tahu dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti
Materi Semangat Beribadah Dengan Meyakini Hari Akhir melalui
Strategi Video Critic pada Siswa Kelas XII di SMA N 1 Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2019/2020”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang masalah di atas, maka dapat
diambil sebuah rumusan masalah yaitu: Apakah penggunaan Strategi Video
Critic dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti materi Semangat Beribadah dengan Meyakini
Hari Akhir pada siswa kelas XII Di SMA Negeri 1 Tuntang Tahun Pelajaran
2019/2020?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui strategi Video Critic dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XII Di SMA Negeri 1 Tuntang Tahun Pelajaran 2019/
2020, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi
Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir.
6
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi tentang
penentuan sikap-sikap yang seharusnya dimiliki manusia dan dapat
memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya metode active learning dalam pembelajaran agama Islam.
2. Secara Praktis
Berdasarkan tujuan dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan
penelitian ini bermanfaat:
a. Bagi siswa, penerapan strategi pembelajaran video critic dapat
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas
XII Di SMA Negeri 1 Tuntang.
b. Bagi guru, strategi pembelajaran video critic dapat dijadikan sebagai
suatu masukan dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI).
c. Bagi sekolah, tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat
dijadikan sebagai suatu masukan dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
d. Bagi peneliti penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan sebagai
suatu landasan dalam rangka menindak lanjuti penelitian ini dalam
ruang lingkup yang lebih luas lagi.
7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah pernyataan sementara tentang hubungan antar
variabel. Hubungan antar variabel dalam hipotesis ini diajukan dalam bentuk
dugaan kerja, atau teori, yang merupakan landasan dalam menjelaskan
mengenai hubungan tersebut. Hipotesis hanya merupakan dugaan yang
beralasan, atau mungkin dianggap perluasan sebuah hipotesis terdahulu yang
telah teruji kebenarannya, yang kemudian diterapkan pada data yang baru
(Adib, 2014: 98). Dalam pernyataan di atas, hipotesis berfungsi untuk
mengikat data sedemikian rupa, sehinggap hubungan yang diduga dapat kita
gambarkan, dan penjelasan yang mungkin dapat kita ajukan.
Melalui metode Video Critic, siswa akan berperan aktif dalam proses
belajar mengajar, iman kepada hari akhir akan dengan mudah dipahami dan
menumbuhkan semangat beribadah setelah melihat gambaran yang
ditayangkan video.
Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat dimunculkan satu hipotesis
tindakan: penggunaan strategi Video Critic pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti materi Semangat Beribadah dengan Meyakini
Hari Akhir pada siswa kelas XII Di SMA Negeri 1 Tuntang Tahun Pelajaran
2019/2020 dapat meningkatkan hasil belajar.
Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan ini meliputi indikator
proses dan hasil dalam penelitian penggunaan pendekatan proses. Dari segi
proses ditandai oleh kreatifan siswa dalam pembelajaran. Indikator
keberhasilan dalam penelitian ini mengacu pada ketuntasan klasikal, menurut
8
Depdikbud suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika
dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya
(Trianto, 2012: 241).
Berdasarkan kriteria tersebut, maka tingkat keberhasilan mata
pelajaran PAI dan Budi Pekerti berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yakni menunjukkan tingkat pencapaian ketuntasan belajar dengan
nilai ≥ 7,0.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian
pembelajaran yang berkonteks kelas dilaksanakan oleh guru untuk
memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi guru,
memperbaiki mutu dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi
peningkatan mutu dan hasil belajar. Tahapan-tahapan dalam rancangan
tindakan kelas sebagai berikut (Somadayo, 2013: 20):
a. Tahap Perencanaan
Dalam perencanaan penelitian tindakan kelas terdapat tiga kaitan
dasar, yaitu identifikasi masalah, merumuskan masalah dan pemecahan
masalah.
b. Tahap pelaksanaan (Acting)
Tahap pelaksanaan adalah menerapkan apa yang sudah direncanakan
pada tahap sebelumnya. Pada tahap ini tindakan harus sesuai dengan
rencana.
9
c. Tahap pengamatan (Observation)
Pada tahap ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang
dikumpulkan, cara mengumpulkan, alat dan instrument pengumpulan
data.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang telah
dilakukan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis seberapa jauh
tingkat perubahan perilaku peserta didik sebelum dan sesudah
dilakukan tindakan.
2. Subyek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa SMA
Negeri 1 Tuntang kelas XII IPA 1, untuk mengetahui hasil pembelajaran
PAI dan Budi Pekerti yang disampaikan dengan strategi Video Critic.
3. Langkah-langkah Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini adalah sebagai
berikut:
a. Siklus I
1) Perencanaan:
a) Menyusun RPP
b) Mengembangkan skenario model pembelajaran.
c) Menyusun LOP (Lembar Observasi Peserta didik)
d) Menyusun kuis
10
2) Pelaksanaan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada
skenario dan LOP.
a) Guru menerangkan materi Semangat Beribadah dengan
Meyakini Hari Akhir.
b) Guru melakukan tanya jawab
c) Guru memilih video yang akan ditunjukkan kepada siswa
d) Guru menceritakan kepada siswa, sebelum menonton video itu,
bahwa guru ingin agar mereka mengulas secara kritis video
tersebut.
e) Guru menayangkan video.
f) Beri waktu 5-10 untuk merenungkan dan menuliskan pendapat
mereka tentang video yang telah di tayangkan secara kritis.
g) Secara bergiliran, tiap anak diminta menyampaikan pendapat
masing-masing.
h) Guru memberi penjelasan secukupnya untuk mengklarifikasi.
3) Observasi
Kolabolator mencatat semua aktivitas siswa pada proses
tindakan siklus I ini, dan mendiskusikan tentang tindakan yang
telah dilakukan mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara
skenario dengan respon dari peserta didik yang mungkin tidak
diharapkan.
4) Refleksi
a) Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format LOP.
11
b) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang
skenario model pembelajaran, LOP, dan lainlain.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya.
b. Siklus II
Setelah melakukan refleksi tindakan I, maka dilakukan
tindakan II. Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut:
1) Perencanaan:
a) Mengidentifikasi masalah yang ada di siklus I
b) Menyusun RPP
c) Menyusun kuis dan menyiapkan video
d) Menyusun LOP (Lembar Observasi Peserta didik)
2) Pelaksanaan dengan menerapkan tindakan yang mengacu pada
skenario dan LOP.
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu pengembangan
rencana tindakan II dengan melaksanakan tindakan upaya lebih
meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam proses
pelaksanaan strategi video critic pada pembelajaran Semangat
Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir di kelas XII SMA N 1
Tuntang yang telah direncanakan.
3) Observasi
Kolabolator mencatat semua aktivitas siswa pada proses
tindakan siklus II ini, dam mendiskusikan tentang tindakan yang
12
telah dilakukan mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara
skenario dengan respon dari peserta didik yang mungkin tidak
diharapkan.
4) Refleksi
a) Menganalisis hasil evaluasi untuk memperoleh gambaran
bagaimana hasil belajar siswa kelas kelas XII SMA N 1
Tuntang setelah melakukan tindakan, hal apa saja yang perlu
diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah
dilakukan.
b) Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan hal apa saja
yang perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan
yang telah dilakukan.
Demikian seterusnya penelitian tindakan kelas ini meliputi
kegiatan perencanaan (planing), tindakan (acting), pengamatan
(observing) dan refleksi. Sampai diperoleh hasil belajar yang memenuhi
target KKM yang telah ditetapkan.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik dalam penelitian merupakan langkah-langkah yang harus
ditempuh dan diatur secara baik. Adapun teknik yang dipakai sebagai
berikut:
13
a. Teknik Observasi
Observasi pada konteks pengumpulan data adalah tindakan
mengambil informasi, atau data melalui media pengamatan dalam
melakukan pengamatan ini, peneliti menggunakan sarana utama indera
penglihatan. Melalui pengamatan mata sendiri, seorang guru
diharuskan melakukan pengamatan terhadap tindakan, dan perilaku
responden di kelas atau sekolah (Sukardi, 2015:50). Observasi
merupakan bagian yang paling penting dalam tindakan. Observasi di
lakukan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan tindakan sesuai
dengan rencana yang telah disusun, seberapa proses yang terjadi dapat
diharapkam menuju sasaran yang diharapkan.
Teknis ini penulis gunakan untuk mengamati, mendengarkan,
dan mencatat langsung terhadap implementasi strategi video critic
dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi
Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir, aktivitas siswa,
peran guru dan pemanfaatan lingkungan sekitar dalam pembelajaran
pendidikan agama Islam di SMA Negeri 1 Tuntang
b. Teknik Tes
Tes merupakan alat pengukur data yang berharga dalam sebuah
penelitian. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan
kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban-jawaban
yang dijadikan penetapan skor angka. (Kusumah & Dwitagama, 2010:
78-79). Dengan kata lain tes merupakan serentetan pertanyaan atau
14
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,
pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
Teknik ini menggunakan teknik tes tertulis, tes tertulis ini
menggunakan lembar pertanyaan atau latihan yang diberikan kepada
siswa untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi dan skill
atau bakat-bakat yang dimiliki. Instrumen yang digunakan adalah
lembaran-lembaran soal yang terdiri atas butir tes yang digunakan
untuk mengukur pencapaian siswa setelah mempelajari materi
Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir yang disebut
dengan tes hasil belajar siswa. Tes tersebut diberikan setelah
pembelajaran dengan strategi Video Critic
c. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi dari asal katanya dokumen, yang artinya barang
barang tertulis. Dalam melakukan metode dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan, notulen rapat dan sebagainya (Arikunto, 2010:
201).
Dalam teknik ini dimaksudkan untuk memperoleh data atau
informasi yang tidak ditemukan dalam observasi maupun tes meliputi
data nilai sebelum menggunakan strategi pembelajaran video critic,
kegiatan pembelajaran di kelas, guru yang sedang mengajar, siswa
15
yang sedang melakukan kegiatan pembelajaran dan apapun yang
mendukung penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mendpatkan informasi tentang karakteristik data secara objektif. Instrumen
yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk
melaksanakan pengamatan didalam kelas. Lembar observasi berupa
lembar cheklist tentang aktifitas pembelajaran yang dilakukan guru
bersama siswa. Melalui lembar observasi ini, peneliti dapat mengatasi
kendala-kendala yang dihadapi guru serta memperbaiki kekurangan-
kekurangan selama pembelajaran.
b. Soal Tes
Untuk mengukur hasil belajar siswa, peneliti menggunakan
naskah soal berupa Lembar Kerja Siswa (LKS), soal pre test, soal post
test dan soal kuis. Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan untuk
mengetahui seberapa jauh kemajuan siswa pada hasil belajar setelah
menggunakan metode Video Critic dengan yang sebelumnya.
c. Dokumentasi
Melalui dokumentasi peneliti bisa mengetahui kondisi data-
data dan hal-hal yang terkait dengan siswa, seperti hasil belajar dan
16
foto yang menggambarkan situasi saat pembelajaran berlangsung.
Dokumentasi ini sangat penting membantu dalam mengumpulkan data
sebagai pendukung dalam proses penelitian.
6. Analisis Data
Sukardi (2015:72) menyatakan analisis data dalam penelitian
tindakan kelas merupakan kegiatan dinamis yang dilakukan oleh para
guru-peneliti, bergerak dari komponen tindakan dalam satu siklus ke siklus
lain sampai membangun interpretasi, dengan fokus utamanya rencana, dan
tindakan atau aspek praktis. Analisis data hasil tes belajar peserta didik
akan dilakukan dengan cara deskriptif kuantitatif yaitu dengan
membandingkan hasil belajar awal dengan nilai-nilai hasil belajar pada
siklus I dan siklus II. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta
didik dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti. Nilai maksimal yang
dapat diperoleh peserta didik adalah nilai 100.
Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan,
tes atau dengan metode yang lain diolah dengan analisis deskriptif untuk
menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan
tiap siklus dan untuk menggambarkan hasil belajar siswa. Adapun teknik
pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang
disajikan berdasarkan angka-angka maka rumus yang digunakan. Data
nilai hasil belajar dan nilai ketuntasan belajar diperoleh menggunakan
rumus:
a. Nilai Siswa =
× 100%
17
Hasil belajar siswa dikatakan tuntas apabila nilai yang diperoleh ≥70 .
b. Ketuntasan Belajar =
× 100%
Hasil penelitian ini berupa gambaran sejelasnya dan selengkapnya
mengenai peningkatan hasil belajar siswa kelas XII SMA N 1
Tuntang.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah dalam penyajian dan memahami skripsi
yang penulis tulis, maka skripsi ini disusun berdasarkan sistematika
sebagai berikut:
1. Bab I Pendahuluan, bab ini akan membahas mengenai: latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
hipotesis dan indikator keberhasilan, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
2. Bab II Landasan Teori, bab ini akan membahas tentang kajian teori
dan kajian materi penelitian.
3. Bab III Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini akan membahas
Deskripsi Pelaksanaan Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II,
Deskripsi Pelaksanaan Siklus III dan seterusnya.
4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini akan
membahas deskripsi per siklus dan pembahasan.
5. Bab V Penutup, dalam bab ini akan membahas kesimpulan dan saran.
18
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata "belajar"
merupakan kata.yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut
ilmu di lembaga pendidikan formal (Djamarah, 2011:12). Kegiatan
belajar mereka lakukan setiap waktu sesuai dengan keinginan. Entah
malam hari, siang hari, sore hari, atau pagi hari.
Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai
macam kompetensi, keterampilan, dan sikap (Baharuddin &Wahyuni,
2015: 13). Belajar dimulai sejak manusia hingga akhir hayat. Pada
waktu bayi, seorang bayi menguasai keterampilan-keterampilan,
seperti memegang botol dan mengenali orang-orang di sekelilingnya.
Saat menginjak masa anak-anak dan remaja, sesuai sikap, nilai, dan
keterampilan mendukung sosial untuk memperoleh kompetensi. Pada
saat dewasa, individu diharapkan memiliki mahir dengan tugas-tugas
kerja khusus dan keterampilan-keterampilan lainnya, seperti
mengendarai mobil, berwiraswasta, dan menjalin dengan orang lain.
19
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan
dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit
maupun implisit (tersembunyi), untuk menangkap isi dan pesan
belajar, maka dalam belajar tersebut menggunakan kemampuan pada
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik (Kompri, 2015:219). Kognitif
yaitu kemampuan yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran atau
pikiran terdiri dari kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis dan evaluasi. Afektif yaitu kemampuan yang
mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi-reaksi sedangkan
psikomotorik yaitu kemampuan yang mengutamakan keterampilan
jasmani, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan
kompleks penyusunan pola gerakan dan kreatifitas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu upaya
untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, dengan menggunakan
kemampuan pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik agar terjadi
perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen yang didapatkan
dari pengalaman. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan dan
merupakan suatu perubahan kemampuan bereaksi yang bersifat
langgeng, sebagai hasil latihan yang diperkuat.
Sedangkan hasil belajar menurut Arikunto dalam (Akbar, 2017:
11) adalah hasil yang dicapai setelah setelah melakukan kegiatan
belajardan merupakan penilaian yang dicapai oleh siswa untuk
mengetahui sejauh mana pelajaran/materi yang sudah diajarkan oleh
20
guru. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan
bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
Menurut pemikiran Gagne dalam (Triyanti, 2019: 44) hasil
belajar diantaranya:
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan
dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan
merespon secara spesifik terhadap rangsangan spesifik.
Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol,
pemecahan masalah maupun penerapan aturan.
2) Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan
konsep dan lambang. Kemampuan intelektual terdiri dari
kemampuan mengkategorisasi, kemampuan analitis-sintesis, fakta-
konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan
aktivitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan
aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan
konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Kemampuan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian
gerak jasmani dalam urusan koordinasi, sehingga terwujud
otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek
berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa
21
kemampuan menginternalisasikan dan eksternalisasi nilai-nilai.
Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai
standar perilaku.
Menurut Bloom hasil belajar mencakup kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik. Sedangkan menurut Lindgren hasil belajar
meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap (Thobroni, 2017:
21-22). Hasil belajar pada diri seseorang sering tidak langsung tampak
tanpa seseorang itu melakukan tindakan untuk memperlihatkan
kemampuan yang diperolehnya melalui belajar.
Dalam hubungannya dengan kegiatan di sekolah sering
dijumpai anak tidak berhasil mempelajari suatu pelajaran, hal ini
disebabkan anak tersebut belum memiliki pengetahuan tentang
hubungan antara mata pelajaran dengan dirinya. Sudah menjadi tugas
guru untuk memberikan dorongan dengan jalan mengatur situasi
sedemikian rupa sehingga siswa sadar adanya keterkaitan antara mata
pelajaran dengan dirinya. Suatu daya yang mendorong seseorang untuk
berbuat sesuatu itu dinamakan motivasi.
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar adalah bentuk akhir dari sebuah proses belajar mengajar
yang telah dilakukan sebelumya. Pencapaian keberhasilan itu
didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dan hasilnya
dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun
psikomotorik.
22
b. Tujuan Belajar
Proses pembelajaran yang dilaksanakan di lembaga pendidikan
formal mempunyai tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Tujuan belajar
adalah untuk mencapai tindakan instruksional (instructional effects)
yang berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan tujuan
belajar sebagai hasil yang menyertai tujuan belajar instruksional lazim
disebut nurturant effects bentuknya berupa mencapai kemampuan
berfikir kritis, kreatif, sikap terbuka dan demokratis, menerima
pendapat orang dan sebagainya (Kastolani, 2014: 66-67). Secara
umum tujuan belajar adalah:
1) Untuk mendapat pengetahuan
Hal ini ditandai dengan pemilikan pengetahuan dan
kemampuan berfikir. Kemampuan pengembangan berfikir
membutuhkan adanya bahan pengetahuan dan kemampuan berfikir
dapat memperluas pengetahuan.
2) Penanaman konsep dan keterampilan
Artinya bahwa penanaman konsep atau merumuskan
konsep memerlukan suatu keterampilan baik keterampilan jasmani
yang dapat dilihat dan dialami sehingga menitikberatkan pada
keterampilan gerak atau penampilan anggota tubuh seseorang yang
sedang berjalan, atau keterampilan rohani yang menyangkut
persoalan-persoalan penghayatan dan keterampilan berfikir serta
23
kreativitas untuk menyelesaikan dan merumuskan suatu masalah
atau konsep.
3) Pembentukan sikap
Guru harus bertindak bijak dalam menumbuhkan sikap
mental, perilaku dan pribadi siswa. Ia harus cakap mengarahkan
motivasi dan berfikir bahwa pribadi guru harus dipakai sebagai
teladan.
Jadi tujuan belajar adalah untuk merubah seluruh aspek, baik
berupa tingkah laku, pengetahuan, keterampilan seseorang untuk
menjadi lebih baik dan bisa menerapkan segala sesuatu yang telah
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
c. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip-prinsip belajar menurut Sukmadinata dalam (Suyono
& Hariyanto, 2015:128-129) diantaranya:
1) Belajar merupakan bagian dari perkembangan.
2) Belajar berlangsung seumur hidup.
3) Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan,
lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara aktif.
4) Belajar mencakup semua aspek kehidupan, oleh karena itu belajar
harus mengembangkan aspek kognitif, afektif, psikomotor dan
keterampilan hidup.
24
5) Kegiatan belajar berlangsung di sembarang tempat dan waktu,
seperti di sekolah, rumah, masyarakat, tempat rekreasi dan
sebagainya.
6) Belajar berlangsung baik dengan guru maupun tanpa guru.
7) Belajar yang terencana dan disengaja menuntut motivasi yang
tinggi.
8) Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai
dengan yang amat kompleks.
9) Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.
10) Dalam hal tertentu belajar membutuhkan bantuan dan bimbingan
dari orang lain.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara global dapat
diuraikan dalam dua bagian, yaitu faktor pada dirinya/ internal dan
faktor luar dirinya/ eksternal (Sukmadinata, 2011: 162). Kedua faktor
tersebut saling mempengaruhi dalam proses individu sehingga
menentukan kualitas hasil belajar.
1) Faktor Internal
Menurut Syah (2017:146) faktor internal adalah faktor yang
berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek yakni
aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah) dan aspek psikologis
(yang bersifat rohaniah) atau bisa disebut juga faktor-faktor yang
25
berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil
belajar individu.
a) Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor-faktor ini
dibedakan menjadi dua macam yakni keadaan jasmani dan
keadaan panca indera.
b) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis
seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar. Ada
beberapa faktor psikologis yakni kecerdasan/intelegensi siswa,
motivasi, bakat, minat, dan sikap.
2) Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi balajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan sosial
dan faktor lingkungan non-sosial.
a) Lingkungan sosial
Yang pertama lingkungan sosial sekolah. Lingkungan
ini meliputi guru, administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan
harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa
untuk belajar lebih baik di sekolah.
26
Yang kedua lingkungan sosial masyarakat. Kondisi
lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan
mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang kumuh,
banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa
kesulitan ketika memerlukan teman belajar, diskusi, atau
meminjam alat-alat belajar yang kebetulan belum dimilikinya.
Yang ketiga lingkungan sosial keluarga. Lingkungan
keluarga, merupakan lingkungan pertama dan utama dalam
pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses
belajarpada lingkungan sekolah dan masyarakat. Lingkungan
ini sangat mempengaruhi kegiatan belajar. Ketegangan
keluarga, sifat-sifat orangtua, demografi keluarga (letak
rumah), pengelolaan keluarga, semuannya dapat memberi
dampak terhadap aktivitas belajar siswa. Hubungan antara
anggota keluarga, orangtua, anak, kakak, atau adik yang
harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar
dengan baik.
b) Lingkungan non-sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial
adalah lingkungan alamiah, instrumental, dan materi pelajaran.
Faktor lingkungan alamiah seperti kondisi udara yang segar,
tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat,
27
atau tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya, bila
kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses belajar
siswa akan terlambat.
Faktor instrumental seperti perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olah raga
dan lain sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum
sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan
lain sebagainya.
Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia perkembangan
siswa begitu juga dengan metode mengajar guru, disesuaikan
dengan kondisi perkembangan siswa. Karena itu, agar guru
dapat memberikan kontribusi yang postif terhadap aktivitas
belajar siswa, maka guru harus menguasai materi pelajaran dan
berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan
kondisi siswa.
2. Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
a. Pengertian Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
Pembelajaran yang diidentifikasikan dengan kata “mengajar”
berasal dari kata dasar “ajar” yang berarti petunjuk yang diberikan
28
kepada orang supaya diketahui ditambah dengan awalan “pe” dan
akhiran”an” menjadi “pembelajaran”, yang berarti proses, perbuatan,
cara mengajar atau mengajar sehingga anak didik mau belajar (Uno &
Mohamad, 2015:142). Pembelajaran adalah kegiatan dimana guru
melakukan peran-peran tertentu agar siswa dapat belajar untuk
mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Terdapat beberapa
konsepsi tentang pembelajaran, hal ini dapat terjadi karena adanya
perbedaan pendapat yang digunakan orang dalam memahami makna
pembelajaran.
Pembelajaran pada hakikatnya sangat terkait dengan bagaimana
membangun interaksi antara guru dan siswa. Kurikulum menentukan
keberhasilan pembelajaran. Kurikulum akan membimbing dan
menghantarkan siswa dalam mencapai keberhasilan pembelajaran.
(Paranti, 2018:3-4). Dalam proses pembelajaran, guru dan siswa
merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan karena diantara
kedua komponen tersebut harus saling terjalin interaksi yang saling
menunjang agar hasil belajar tersebut dapat dicapai seperti yang telah
ditentukan.
Secara sederhana, istilah pembelajaran (instruction) bermakna
sebagai upaya untuk membelajarkan seseorang atau kelompok orang
melalui berbagai upaya dan berbagai strategi, metode dan pendekatan
ke arah pencapaian yang telah direncanakan (Majid, 2013:4). Jadi
pembelajaran ialah proses atau cara untuk menjadikan manusia atau
29
makhluk hidup belajar, dengan terjadinya interaksi antara pendidik
dengan peserta didik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan
belajar bertujuan untuk mencapai suatu pencapaian yang telah
direncanakan.
Pembelajaran pada kurikulum 2013 tidak jauh berbeda dari
kurikulum sebelumnya yaitu KBK atau KTSP. Karena pada dasarnya
kurikulum 2013 merupakan pengembang dari kurikulum sebelumnya
(Paranti, 2018: 16). Hanya saja yang membedakannya adalah titik
tekan pembelajaran dan juga cakupan materi yang diberikaan kepada
peserta didik. sebagaimana diketahui bahwa kurikulum 2013 berupaya
memadukan antara kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran pada dasarnya adalah interaksi antara siswa dengan
lingkungan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu
perubahan perilaku (pengetahuan, sikap maupun keterampilan).
Adapun Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang
memberikan pengetahuan yang membentuk sikap keperibadian, sikap
dan keterampilan peserta didik dalam mengamalkan ajaran agamanya,
yang dilaksanakan sekurang-kurangnya melalui mata pelajaran pada
semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikannya (Kemendikbud RI,
2017: 19). Pendidikan Agama Islam memiliki makna mengasuh,
membimbing, mendorong mengusahakan, menumbuh kembangkan
manusia bertakwa. Takwa merupakan derajat yang menunjukkan
30
kualitas manusia bukan saja dihadapan sesama manusia tetapi juga
dihadapan Allah
Sedangkan Ramayulis dalam (Rahayu, 2017: 24) mengatakan
bahwa Pendidikan Agama Islam adalah proses mempersiapkan
manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah
air, dan tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (akhlak), teratur
pikirannya, halus perasaannya, mahir dalam pekerjaanya, manis tutur
katanya, baik dengan lisan maupun tulisan. Pendidikan Agama Islam
juga memiliki makna mengasuh, membimbing, mendorong
mengusahakan, menumbuh kembangkan manusia bertakwa.
Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu bidang studi
yang ada didalam kurikulum 2013 di mana Pendidikan Agama Islam
sendiri lebih banyak menekankan pada pendidikan karakter (Paranti,
2018:4). Pendidikan Agama Islam merupakan suatu proses pembinaan
dan mendidik peserta didik agar dapat mewarisi ajaran agama Islam
dan menjadi generasi yang hidupnya dihiasi dengan nilai-nilai ajaran
agama Islam, yang beriman dan beramal shaleh.
Dalam dokumen Kurikulum 2013, PAI mendapatkan
tambahan kalimat “dan Budi Pekerti” sehingga menjadi Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti. Oleh karena itu, dapat diartikan
sebagai pendidikan yang memberikan pengetahuan dan membentuk
sikap, kepribadian, dan keterampilan peserta didik dalam
31
mengamalkan ajaran agama Islam, yang dilaksanakan sekurang-
kurangnya melalui mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan.
Dalam pelaksanaanya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Budi Pekerti sebagai salah satu mata pelajaran dalam kurikulum
pendidikan. Sebagai suatu bidang kajian atau mata pelajaran,
Pendidikan Agama Islam diberikan mulai tingkat TK hingga perguruan
tinggi. Sebagaimana dikemukakan dalam Undang-Undang Sisdiknas
No. 20 Tahun 2003 pasal 30 ayat 2 disebukan bahwa:
Pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memahami dan
mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan menjadi ahli
ilmu agama. Kemudian pada pasal 30 ayat 3 disebutkan bahwa
pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur
pendidikan formal, nonformal dan informal. (UU RI Sisdiknas,
2003)
Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti harus dilaksanakan dengan
benar dan sesuai dengan pedoman dan contoh dari Rasulullah SAW,
seperti yang tertera dalam al-Qur‟an surat Al-Hijr/15: 94-95. Allah
berfirman:
قمقىقيكا قح فىفي فم فخ فح فج غم
Artinya: “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan
segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan
berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
Sesungguhnya kami memelihara kamu daripada
(kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan
(kamu).” (Depag RI, 2009: 267).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
pendidikan agama Islam adalah proses interaksi peserta didik dan
32
pendidik yang dilakukan secara sadar dengan memberikan bimbingan
dan arahan untuk kepribadian.
Adapun yang dimaksud pembelajaran pendidikan agama Islam
dalam skripsi ini adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar dalam pembelajaran mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti.
b. Dasar-dasar Pelaksanaan Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
Pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah mempunyai
dasar yang kuat. Dasar tersebut dapat ditinjau dari berbagai segi, yaitu:
1) Dasar Yuridis/Hukum
Dasar pelaksanaan pendidikan agama berasal dari
perundang undangan yang secara tidak langsung dapat menjadi
pegangan dalam melaksanakan pendidikan agama di sekolah
secara formal.
2) Segi Religius
Dasar religius adalah dasar yang bersumber dari ajaran
Islam. Menurut ajaran Islam pendidikan agama adalah perintah
Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada-Nya. Dalam Al-
Qur‟an banyak ayat yang menunjukkan perintah tersebut antara
lain, Q.S. Al-Nahl/16: 125.
33
كي كى كم كل كا قي قى في فى
ير ىٰ ني نى نن نم نز ممنر ما لىلي لم
يم يز
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan
hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka
dengan cara yang baik” (Depag RI, 2009:281).
Selanjutnya dijelaskan juga dalam Q.S. Ali-Imran/3: 104.
تيثر تى تن تم تز تر بي بى بن بم بز
ثى ثن ثم ثز
Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat
yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang
makruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah
orang-orang yang beruntung” (Depag RI, 2009:63).
3) Aspek Psikologis
Psikologis yaitu dasar yang berhubungan dengan aspek
kejiwaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini didasarkan bahwa
dalam hidupnya, manusia baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat dihadapkan pada hal-hal yang membuat
hatinya tidak tenang dan tidak tentram sehingga memerlukan
adanya pegangan hidup. Mereka merasa bahwa dalam jiwanya
ada suatu perasaan yang mengakui adanya Zat yang Maha Kuasa,
34
tempat mereka berlindung dan tempat mereka memohon
pertolongan-Nya.
c. Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Menurut Ramayulis dalam (Waluyo, 2017: 18-19) yaitu
Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah SWT. Hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT,
QS. An-Nahl/16: 125 yang berbunyi
sebagai berikut :
يم ...كم كل كا قي قى في فى
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik….” (Depag RI, 2009: 421).
Tujuan pendidikan agama Islam pada hakekatnya sama dan
sesuai dengan tujuan diturunkan agama Islam yaitu untuk membentuk
manusia yang muttaqin. Menurut Baharuddin dalam (Rahayu, 2017:
24-25) tujuan pendidikan Islam dapat dipecah menjadi tujuan-tujuan
berikut ini:
1) Membentuk manusia muslim yang dapat melaksanakan ibadah
mahdhah.
2) Membentuk manusia Muslim yang disamping dapat melaksanakan
ibadah mahdhah, juga dapat melaksanakan ibadah muamalah
35
dalam kedudukannya sebagai anggota masyarakat dalam
lingkungan tertentu.
3) Membentuk warga Negara yang bertanggungjawab kepada
masyarakat dan bangsanya dan tanggungjawab kepada Allah
penciptanya.
4) Membentuk dan mengembangkan tenaga professional yang siap
dan trampil atau tenaga setengah trampil untuk memungkinkan
memasuki teknostruktur masyarakat.
5) Mengembangkan tenaga ahli di bidang ilmu (agama dan ilmu-ilmu
Islami lainnya).
Pendidikan Islam sangat penting keberadaannya karena
pendidikan agama Islam merupakan suatu upaya atau proses
pencarian, pembentukan, dan pengembangan sikap dan perilaku untuk
mencari, mengembangkan, memelihara, serta menggunakan ilmu dan
perangkat teknologi atau ketrampilan demi kepentingan manusia
sesuai ajaran
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk membentuk mausia lebih
sempurna lagi bukan hanya di dunia tetapi juga di akhirat yang mana
kesempurnaan itu dapat didapatkan melalui menghayati, meyakini, dan
mengamalkan ajaran agama Islam itu dengan sebaik-baiknya agar
menjadi manusia muslim seutuhnya. Dengan kata lain yakni
mengajarkan, membina dan mendasari kehidupan anak didik dengan
36
nilai-nilai agama Islam dan membentuk anak didik yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah sehingga dia mampu menjalankan
perintahperintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
3. Strategi Video Critic
a. Pengertian Strategi Video Citic
Menurut Tim dosen Fakultas Tarbiyah Malang dalam
(Nabsiyah, 2015:18) video adalah suatu strategi pembelajaran yang
merupakan bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi
yang langsung bisa dilihat. Sedangkan Critic adalah orang yang
mengkritik. Ini merupakan strategi untuk mendukung pengajaran
sesama siswa di dalam kelas.
Dalam buku Melvin L. Silberman dijelaskan bahwa seringkali
melihat video-video pendidikan merupakan persoalan pasif. Para
peserta didik duduk di tempat-tempat duduknya, dengan menunggu
untuk dihibur (Silberman, 2009:124). Ini adalah suatu cara aktif untuk
membuat para peserta didik menyaksikan suatu video.
Strategi Video Citic (membahas program video dengan
mengulas isi video secara kritis) merupakan salah satu pembelajaran
aktif (Active Learning), strategi video critic ini merupakan strategi
yang menggunakan media video sebagai alat dalam proses
pembelajarannya, peran guru menyampaikan proses pembelajaran
dengan cara siswa dikelompokkan, kemudian dengan bantuan media
video tersebut siswa terfokus pada materi yang ditayangkan guru,
37
sehingga siswa tersebut faham dengan materi yang telah di lihat
melalui video tersebut, setelah peserta didik selesai menonton
tayangan video yang berisi materi pembelajaran tersebut peserta didik
akan membuat suatu diskusi yang bertujuan untuk mengulas secara
kritis materi yang telah ditayangkan melalui video critic tersebut.
Pembelajaran aktif ini tidak hanya berhenti pada diskusi saja
akan tetapi untuk menghidupkan suasana kelas yang aktif, disini guru
mempunyai peran aktif dalam pembelajaran, yaitu guru melakukan
jajak pendapat terhadap kelas ataupun setiap kelompok diskusi harus
memberikan pendapat mereka mengenai isi dari materi tersebut dan isi
dari diskusi yang telah mereka diskusikan secara kritis (Silberman,
2009:124). Pembelajaran ini bertujuan agar peserta didik faham dan
dapat diingat dengan long memory untuk diaplikasikan pada kehidupan
mereka sehari-hari. Pembelajaran ini termasuk pada teknik full-class
learning (belajar sepenuhnya didalam kelas).
b. Prosedur Strategi Video Critic
Pada prinsipnya guru tidak boleh sembarangan memilih serta
menggunakan strategi, dalam pemilihan strategipun perlu disesuaikan
dengan karakteristik siswa. Berikut adalah penjelasan cara penggunaan
strategi video critic yang dikemukakan oleh Silberman (2009:125):
1) Pilihlah suatu video yang ingin anda tunjukkan kepada para peserta
didik.
38
2) Ceritakan kepada peserta didik, sebelum menonton video itu,
bahwa anda ingin agar mereka mengulas secara kritis video itu.
3) Mintalah mereka melihat beberapa faktor, yang meliputi realisme
(para aktor), saat-saat yang tidak bisa dilupakan, organisasi isi, dan
aplikabilitas terhadap kehidupan mereka.
4) Tayangkan video itu.
5) Adakan satu diskusi yang mungkin anda sebut suatu ”pojok
kritikus”.
6) (Pilihan) lakulan jajak pendapat terhadap kelas, dengan
menggunakan beberapa jenis dari seluruh sistem yang diurutkan,
seperti: Setuju tidak setuju.
Variasi prosedur pelaksanaan strategi video critic:
1) Buatlah suatu panel para pengulas video.
2) Tunjukkan video itu kembali. Kadang-kadang para kritikus
mengubah pendapat mereka ketika melihat sesuatu yang kedua
kalinya. Dalam hal ini guru harus menggunakan pembelajaran aktif
agar siswa dapat turut serta dalam pembelajaran.
c. Kelebihan dan Kelemahan Strategi Video Critic
Setiap strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran,
semua akan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Berikut adalah kelebihan dan kelemahan strategi video critic sebagai
pembelajaran aktif (Hikmawati, 2016: 14-15):
39
1) Kelebihan
a) Menarik minat belajar siswa secara efektif.
b) Siswa termotivasi karena lebih mudah belajar disaat enjoy.
c) Adanya partisipasi dari semua kelompok.
d) Tiap orang bertanggungjawab atas pembelajarannya masing-
masing.
e) Masing-masing memberikan koreksi jika ada kesalahan.
f) Menjadikan proses pembelajaran aktif dan peserta didik bisa
belajar mandiri dimana siswa belajar sesuai dengan kecepatan
masing-masing.
g) Informasi yang dapat disajikan secara serentak pada waktu
yang sama di lokasi (kelas) dengan jumlah peserta yang tak
terbatas.
h) Menghemat waktu dan rekaman dapat di putar berulang-ulang.
i) Menimbulkan daya tarik kepada diri siswa.
j) Mempermudah pengertian atau pemahaman siswa.
k) Menjelaskan bagian-bgian yang penting. Misalnya melalui
gambar kita dapat memperbesar bagian-bagian yang penting
atau bagian yang kecil sehingga dapat diamati.
2) Kelemahan
a) Komunikasi yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan
pencarian bentuk umpan balik yang lain.
40
b) Kurang mampu menampilkan detil dari objek yang disajikan
secara sempurna.
c) Memerlukan biaya atau peralatan yang mahal dan kompleks.
Dilihat dari kelemahan yang ada, maka jika guru memilih
menggunakan strategi video critic, harus disesuaikan pula dengan
sarana dan prasarana yang ada disekolah tersebut, agar strategi dan
media yang dipilih guru akan sesuai dengan mata pelajaran
disekolah pada hari itu.
d. Manfaat Strategi Video Critic
Manfaat strategi ini dalam kegiatan pembelajaran PAI dan
Budi Pekerti, diantaranya sebagai berikut (Hikmawati, 2016: 15-
16):
1) Memberikan pengalaman yang tak terduga kepada peserta
didik.
2) Memperlihatkan secara nyata sesuatu yang pada awalnya tidak
mungkin bisa dilihat.
3) Jika dikombinnasikan dengan animasi dan pengaturan
kecepatan, dapat mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke
waktu.
4) Memperagakan keterampilan yang akan dipelajari.
5) Menampilkan presentasi studi kasus yang dapat memicu
diskusi peserta didik.
41
4. Materi Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir/ Hari
Kiamat
a. Pengertian Hari Akhir
Hari Akhir menurut bahasa artinya “Hari Penghabisan” juga
disebut “Hari Pembalasan”. Adapun menurut istilah, hari Akhir adalah
hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya
kehidupan semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari
Kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah Swt. yang seadil-adilnya.
Kebenaran akan datangnya Hari Akhir dapat ditemukan melalui kajian
ayat-ayat al-Qur‟an, ilmu pengetahuan, dan panca indera. Melalui
kajian akan kebenaran adanya Hari Akhir, kalian dapat menghayati
akan nilai-nilai keimanan kepada Hari Akhir (Kemendikbud RI,
2018:5).
Menurut al-Qur‟an, hari Akhir atau hari Kiamat dibagi menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
1) Kiamat Sugra (Kecil)
Kiamat sugra adalah peristiwa datangnya kematian bagi
semua makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu.
Firman Allah Swt. dalam Q.S. Ali-Imran/3: 185:
فىثز ثي ثى ثن ثم في ثر تي تى تن
مم ما لملىلي كي كى كم كل كا قي قى
نن نم نز نر
42
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu, barang siapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan” (Depag RI,
2009:47).
Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati
mengalami proses awal kehidupan akhirat yang disebut alam
barzakh. Barzakh adalah alam yang menjadi batas antara alam
dunia dan alam akhirat. Pada masa itu roh manusia sudah
menyadari akan kebenaran janji Allah, bahkan kepada mereka
yang jahat sudah diperlihatkan Neraka dan siksaannya
(Kemendikbud RI, 2018:6).
2) Kiamat Kubra (Besar)
Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan
hancur leburnya alam semesta secara total dan serentak. Proses
terjadinya hari kiamat tersebut dijelaskan oleh Allah dalam banyak
ayat, di antaranya dalam Q.S. at-Takwir/81: 1-3:
غم عمغج عج طمظم ضمطح ضخ ضجضح صحصم سم سخ
Artinya: “Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang
berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan”
(Depag RI, 2009:685).
Berdasarkan ayat tersebut, peristiwa kiamat merupakan
kejadian yang sangat hebat, yaitu tatkala Malaikat Israfil meniup
sangkakala. Kemudian bumi diangkat, gunung-gunung dibenturkan
dan terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar, benda-
43
benda bumi pun bertebaran laksana kabut. Sementara manusia
akan kacau balau kebingungan hanya Allah Swt. saja yang Maha
Kekal (Kemendikbud RI, 2018:7).
b. Periode Hari Akhir
Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua
makhluk Allah Swt. berakhir, maka mulailah manusia menjalani
tahapan kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’ (kekal).
Tahapan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Yaumul Ba’ats
Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk
manusia, terjadilah hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah
proses dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman
Allah dalam Q.S. al-Mujadalah/58: 6 yang artinya:
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah Swt.
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja
yang mereka telah kerjakan, dan Allah Swt. mengumpulkan
semua amal perbuatan mereka padahal mereka sudah
melupakannya dan Allah Swt. menyaksikan atas segala
sesuatu.” (Depag RI, 2009:642).
2) Yaumul Hasyr
Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah
dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. Kemudian semua
manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar
(tempat berkumpul). Firman Allah dalam Q.S. al-Kahfi/18: 47
yang artinya:
44
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami
perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat
bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan
tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka.” (Depag
RI, 2009:299).
3) Buku Catatan
Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan
(kitab perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqib dan
„Atid. Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan
manusia sewaktu hidup di dunia. Firman Allah dalam Q.S. al-
Kahfi/ 18: 49 yang artinya:
“Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat orang-orang
bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya
dan mereka berkata “Wahai celaka kami, kitab apakah ini
yang tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang
besar, melainkan ia mencatat semuanya. Mereka
memperoleh di hadapan mereka apa-apa yang telah
mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak akan menganiaya
seseorang pun.” (Depag RI, 2009:299).
4) Yaumul Hisab dan Mizan
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt.
memperlihatkan semua amalan di akhirat untuk dihisab. Segala
dosa besar dan kecil dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika
amalan mereka dihitung, anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi.
Firman Allah dalam Q.S. an-Nur/24: 24 yang artinya: “Pada hari
itu lidah, tangan, dan kaki masing-masing menjadi saksi atas
perbuatan yang telah mereka kerjakan.” (Depag RI, 2009:352).
Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah
timbangan yang adil berisi kebajikan dan kejahatan yang telah
45
diperbuat setiap manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan
seadil-adilnya. Firman Allah dalam Q.S. al-Anbiya‟/21: 47 yang
artinya:
“Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari
kiamat dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan
jika amalan itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan
(pahalanya). Dan cukuplah kami saja yang
memperhitungkannya.” (Depag RI, 2009:326).
5) Ash-Shirath
Ash-Shirath adalah jembatan yang terbentang di atas neraka
menuju surga. Mudah atau sulitnya melewati Ash-Shirath itu
tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda:
“Terbentanglah jembatan (Ash-Shirath) itu di antara dua tepi
Neraka Jahanam.” (H.R. Muslim).
6) Yaumul Jaza’
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan
menerima balasan Allah (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang
sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah Q.S
Ghafir/40: 17 yang artinya: “Pada hari itu, tiap jiwa diberi balasan
dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang pun
dirugikan pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah Swt. sangat
cepat perhitungan-Nya.” (Depag RI, 2009:469).
7) Balasan Perbuatan Baik dengan Surga
Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan,
mereka diberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya.
46
Pada saat itu terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun
bagi mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt. pasti akan
menerima balasan yang setara, yaitu berupa surga. Surga
disediakan Allah Swt. sebagai karunia kepada hamba-Nya.
8) Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak
mengerjakan perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafir terhadap
Allah Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan
menerima balasan yang sesuai dengan apa yang telah
dikerjakannya pula. Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan
neraka, digambarkan melalui firman Allah Swt. dalam Q.S. al-
Gasyiyah/88: 4-7 yang artinya:
“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi
minuman dengan air dari sumber yang sangat panas.
Mereka tidak memperoleh makanan selain dari pohon yang
berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar.” (Depag RI, 2009:592).
c. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang ke-lima
yang harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang
dilakukan oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan
dipertanggungjawabkan di akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimanan
kepada Hari Akhir hendaknya dijadikan landasan utama untuk
menyadarkan diri agar selalu taat kepada ajaran Allah Swt. Banyak
ayat dan hadis yang memerintahkan kita agar meyakini datangnya Hari
47
Akhir, di antaranya adalah firman Allah Swt. pada Q.S. al-Baqarah/2:
4 berikut:
لي لم لخ كيلجلح كى كم كخكل كاكجكح قي
Artinya: “dan mereka yang beriman kepada (al-Qurān) yang
diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang
telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan
adanya akhirat” (Depag RI, 2009:2).
Kemudian, dalam percakapan Rasulullah saw. dengan malaikat
Jibril yang panjang tentang iman, Islam, dan Ihsan, beliau bersabda
(ketika ditanya tentang iman) “Beliau menjawab: “Kamu beriman
kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-
Nya, hari akhir, dan takdir baik dan buruk”. (H.R. Muslim).
Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari
Akhir merupakan salah satu ciri orang beriman. Adapun dalam
penggalan hadis di atas, Rasulullah saw. menyebutkan bahwa Hari
Akhir sebagai salah satu perkara yang wajib diyakini, yang kemudian
disebut rukun iman. Iman kepada Hari Akhir berarti percaya dengan
penuh keyakinan bahwa kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat
(Kemendikbud RI, 2018:11-12).
d. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai
hikmah karena Allah Swt. tidak menjadikan sesuatu sia-sia belaka
48
tanpa tujuan dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini beberapa hikmah
iman kepada Hari Akhir (Kemendikbud RI, 2018:12).
1) Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan
kebejatan moral yang mengakibatkan murka Allah di dunia dan di
akhirat.
2) Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin
dengan segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan
di alam dunia ini.
3) Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt.
dengan mengharapkan mau‟nah-Nya pada hari itu.
4) Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
5) Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi
melaksanakannya;
6) Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang
ada di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.
e. Menyajikan Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan
Perilaku Jujur, Bertanggung Jawab, dan Adil
Makna kemenangan dan sukses dunia dan akhirat adalah kita
perlu menelusuri motif diri kita yang paling dalam. Hal-hal apakah
yang mampu menggerakkan diri kita untuk melakukan hal-hal yang
sangat besar, serta kemenangan apakah yang kita harapkan? Sukses itu
ada yang bersifat jangka panjang dan ada yang bersifat jangka pendek.
Sukses yang jangka panjang adalah kesuksesan negeri akhirat. Adapun
49
sukses jangka pendek adalah kesuksesan hidup di dunia (Kemendikbud
RI, 2018:13).
Keyakinan akan adanya Hari Akhir membawa konsekuensi
bahwa hidup di dunia bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan awal
dari kehidupan yang panjang. Siapapun orangnya pada akhirnya akan
meninggal dunia. Sungguh setiap yang berjiwa akan merasakan
kematian. Sukses yang bersifat jangka panjang adalah kesuksesan
negeri akhirat, kesuksesan inilah yang harus diraih dengan jalan
melakukan kebiasaan efektif dengan melakukan kegiatan-kegiatan
positif dalam kehidupan di dunia, khususnya banyak melakukan amal
kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-Qur‟an.
Keimanan kepada Hari Akhir juga memiliki keterkaitan dengan
perilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil. Mengapa? Karena dengan
memiliki keimanan yang teguh akan adanya Hari Akhir dan
pembalasan di akhirat, akan menumbuhkan kesadaran bahwa semua
perbuatan yang dikerjakan selama di dunia akan dipertanggung
jawabkan di hadapan Allah Swt. Untuk itu, segala sikap dan
perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama. Menyadari
bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran Allah Swt.,
sehingga diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur atau
sombong dalam dirinya, selalu berusaha melakukan amal salih,
bersikap jujur, dan menghindari perbuatan-perbuatan yang
bertentangan dengan norma agama. (Kemendikbud RI, 2018:14).
50
Dengan beriman kepada Hari Akhir, akan mendorong
seseorang untuk melakukan kebiasaan diri dengan akhlakul karimah.
Seperti mawas diri, rendah hati, peduli kepada sesama, dan selalu
berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hal ini dilakukan
dengan ibadah (seperti shalat) maupun dengan ibadah sosial. Ibadah
sosial, yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama dan akan
termotivasi untuk selalu berperilaku jujur, bertanggung jawab, dan
adil.
Keyakinan akan adanya hari akhir dapat mengantarkan
manusia untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam
kehidupannya. Khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai
dengan nilai-nilai al-Qur‟an. Dari pembahasan di atas, perilaku yang
menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari Akhir adalah sebagai
berikut ini (Kemendikbud RI, 2018:15).
1) Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. Untuk itu, segala
sikap dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama.
2) Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran
Allah Swt., sehingga diharapkan dapat menghilangkan sikap
takabur atau sombong dalam dirinya;
3) Selalu berusaha melakukan amal saleh dan menghindari semua
perbuatan yang bertentangan dengan norma agama;
51
4) Membiasakan diri dengan akhlakul karimah, seperti mawas diri,
rendah hati, peduli kepada sesama, dan lain-lain.
5) Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan
melakukan ibadah (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial,
yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama.
6) Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.
B. Kajian Pustaka
Dalam penelitian ini peneliti mengkaji skripsi atau penelitian terdahulu
yang relevan dengan permasalahan, sebagai bahan pertimbangan dan
perbandingan terhadap penelitian yang peneliti lakukan, antara lain:
1. Skripsi yang ditulis oleh Widiyawati (2014) dengan judul Efektivitas
Strategi Video Critic Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas X SMKN Tempel Tahun Ajaran
2013/2014. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Widiyawati yaitu
mengenai Efektivitas Strategi Video Critic Dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas
X. Peningkatan yang terjadi adalah pengingkatan minat belajar siswa yang
tinggi dalam penerapan strategi video critic di kelas dibandingkan dengan
minat belajar kelas ceramah. Karena banyaknya peserta didik yang
monoton dengan pembelajaran ceramah yang terus menerus menjadikan
minat belajar peserta didik rendah dibandingkan dengan penerapan strategi
video critic yang diterapkan dikelas. (Widiyawati, 2014).
52
2. Skripsi dari M. Saidul Kamal, IAIN Wali Songo Semarang, dengan judul
Skripsi “Analisis Dampak Penerapan Strategi Video Critic Pada Mata
Pelajaran PAI Materi Sholat Aspek Psikomotorik Terhadap Kemampuan
Ibadah Sholat ( Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Nurul Islam Purwoyoso
Ngalian Semarang Tahun Ajaran 2010/2011 ). Dalam penelitian ini lebih
memfokuskan pada strategi yang dipakai dalam pembelajaran PAI.
Strategi Video Critic sangat penting digunakan disamping strategi-strategi
yang lain, karena dalam strategi ini dapat berdampak pada pemahaman
peserta didik dalam menerima materi dengan long memory. Strategi Video
Critic ini dimaksudkan secara pengetahuan dan kecakapan tertentu (dalam
hal ini adalah ibadah sholat) dapat dimiliki dan pelaksanaan ibadah sholat
peserta didik, mengingat bahwa strategi Video Critic merupakan strategi
yang lebih mengedepankan keaktifan peserta didik, yaitu dengan
membahas kembali materi-materi atau teori-teori pada pembelajaran, akan
tetapi proses belajar mengajar tidak hanya mengejar target materi dalam
kurikulum tetapi juga harus memberikan dampak yang positif terhadap
perkembangan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Kamal,
2011).
3. Penelitian Dewi Yanti, dengan judul “Pelaksanaan Pembelajaran Active
Learning Menggunakan Video Critic Pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VII
Di SMA Islam Raudlatul Falah Pati Tahun 2010 STAIP (Sekolah Tinggi
Agama Islam Pati)”. Dalam penelitian ini ditemukan data bahwa
pembelajaran dengan menggunakan strategi video critic sangat penting
53
dalam proses pembelajaran. Ditemukan bahwa penerapan strategi video
critic memperoleh hasil dimana peserta didik termotivasi dalam
belajarnya. Dan dengan motivasi yang dimiliki peserta didik inilah yang
akan mempengaruhi keterampilan hasil belajar peserta didik (Yanti, 2010).
Persamaan dari penelitian penulis dengan penelitian Widiyawati, M.
Saidul Kamal, Dewi Yanti adalah sama-sama meneliti menggunakan
penelitian tindakan kelas dengan metode Video Critic, subyek penelitiannya
adalah peserta didik. Sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh
penelitian terdahulu dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian
yang di lakukan Widiyawati yang hanya terfokus pada efetivitas strategi video
critic dalam minat belajar PAI. Pada penelitian M. Saidul Kamal fokus pada
materi sholat. Sedangkan dalam penelitian Dewi Yanti fokus pada mata
pelajaran fiqih. Ketiga penelitian tersebut belum ada yang membahas
mengenai materi Semangat Beribadah dalam Meyakini Hari
Akhirsebagaimana judul yang diangkat oleh peneliti. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk meneliti kembali penelitian yang sejenis guna membuktikan
teori yang sudah ada.
54
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Tuntang
1. Profil SMA Negeri 1 Tuntang
Terkait dengan profil SMA Negeri 1 Tuntang digambarkan sebagai
berikut:
a. Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Tuntang
b. Alamat Sekolah : Jalan Raya Tuntang Bringin Km 1
c. Nomor telepon : (0298) 7100851
d. Desa/ Kelurahan : Delik
e. Kecamatan : Tuntang
f. Kabupaten : Semarang
g. Provinsi : Jawa Tengah
h. Kode Pos : 50773
i. Status Sekolah : Negeri
j. Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
k. SK Pendirian : 421.3/0121.B
l. Tanggal SK Pendirian : 2004-05-04
m. NSS : 1302206034
n. NPSN : 20320243
o. Akreditasi : A
p. Didirikan : 2004
q. Diresmikan : 2005
55
r. Program : IPA, IPS, Bahasa
s. Kepala Sekolah : Dra. Ariyati Adi Kusumawati
t. Kurikulum : K13 Revisi
u. Email : [email protected]
v. Luas Tanah : 22.800 m2.
w. Bujur : 110.40401500000007
x. Lintang : -7.126784
y. Penyelenggaraan : Waktu Pagi
(Sumber: File data administrasi SMA N 1 Tuntang tahun 2019/2020)
2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Tuntang
a. Visi
1) Unggul dalam Prestasi
2) Luhur Budi Pekerti
3) Dan Berwawasan Budaya
b. Misi
1) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan sarana pendidikan untuk
mendukung program pengembangan pembelajaran sehingga
mampu berprestasi akademis maupun non akademis yang memiliki
daya saing.
2) Membangun sosialisasi yang baik antar warga sekolah dilandasi
ketaqwaan dan kesatuan perilaku melalui pembiasaan 5S, senyum,
sapa, salam, sopan, dan santun.
56
3) Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler yang bercinta budaya
daerah.
(Sumber: File data administrasi SMA N 1 Tuntang tahun 2019/2020)
3. Keadaan Guru dan Karyawan
a. Data Guru
Tabel 3.1 Data Guru SMA N 1 Tuntang
NO NAMA / NIP Mata Pelajaran
1 Dra. Ariyati Adi Kusumawati
NIP. 19670419 199203 2 004
2 Dra. Wahyuningsih
Biologi
NIP. 19661202 199412 2 001
3 Darwati, S.Pd, M.Pd.
Sejarah (Peminatan IPS)
NIP.19670513 199412 2 001
4 Agus Hariyanto, S.Pd.
Biologi
NIP. 19591216 198103 1 008
5 Dra. Tri Murdiyanti
Fisika
NIP. 19620402 199203 2 005
6 Dra. Nur Budi Astuti
Geografi
NIP. 19650728 199512 2 002
7 Drs. H. Dudy Istiyarto
Biologi
NIP. 19671118 199802 1 003
8 Trubus, S.Pd., M.Hum.
Seni Budaya
NIP. 19710321 199802 1 003
9 Drs. Sudiro
Geografi
NIP. 19650730 200012 1 001
10 Farida Rin Astuti, S.Pd. Bahasa Inggris, Bahasa dan
Sastra Inggris
NIP. 19700223 200212 2 003
11 Dra. Puji Utami Bahasa Indonesia
57
NIP. 19671014 200501 2 003
12 Drs. Ariyanto
Kimia
NIP.19650606 200501 1 003
13 Kasih Tri Basuki, S.Pd Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
NIP. 19600215 198003 1 008
14 Yuniarti, S.Pd
Bahasa Indonesia
NIP. 19710610 200604 2 014
15 Candra Tri Handoko, M.Pd.
Fisika
NIP. 19770612 20604 1 004
16 Dwi Endarto, S.Pd.
Matematika (Peminatan IPA)
NIP. 19730630 200701 1 013
17
Setyani Dwi Palupi, S.Pd BK
NIP. 19800202 200604 2 026
18
Dian Noor Widyastuti, S.Pd. Mulok Bahasa Jawa
NIP. 19790514 200902 2 002
19 Muhidin Ali Supriyadi, S.Pd. Pendidikan Jasmani, Olah
Raga dan Kesehatan
NIP. 19740110 200902 1 001
20 Surti Harjanti, SS. Bahasa Inggris, Bahasa dan
Sastra Inggris
NIP. 19760125 200902 2 002
21 Danial Muhammad Nur
Ekonomi
NIP. 19860608 201001 1 011
22 Veronica Heni S.Pd.
BK
NIP. 19870321 201001 2 020
23 Nur Adina Choirina, S.S.
Bahasa dan Sastra Jepang
NIP. 19801027 201101 2 004
24 Riyanti, S.Pd.
Kimia
NIP. 19780905 201406 2 003
25 Anisa Fitriana, S.Pd. Bahasa Inggris, Bahasa dan
Sastra Inggris
NIP. 19790729 201406 2 001
26 Alvin Widyarto, S.Pd. Ekonomi
58
NIP. 19800917 201406 1 001
27 Rinayanti Budi H., S.Pd.
Matematika
NIP. 19810502 201406 2 001
28 Dewi Puspitasari, S.Pd.
Bahasa Indonesia
NIP. 19810612 201406 2 001
29 Fredi Tri Widiyanto, S.Pd. Pendidikan Jasmani, Olah
Raga dan Kesehatan
NIP. 19890201 201902 1003
30
Dewi Lailatus Safiratul I, S.Pd. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti NIP. 19940304 201902 2 006
31
Rohayati, S.Pd. Ekonomi, BK
NIP. 19951023 201902 2 005
32
Maryati, S.Ag. Agama Buda
NIP. 19690206 200003 2 001
33
Sri Yuniarsih, S.Pd. Bahasa Inggris
NIP. 19770626 200212 2 017
34
Dra. Nuraini Kuswardhani Bahasa Perancis
NIP. 19640403 199403 2 009
35
Kartika Adi Prasetya, S.Si. Geografi, Sosiologi
NIP. -
36
Ari Susanto, S.Pd. Sejarah Indonesia/ Ekonomi
NIP. -
37
Arvina Cahyasari, S.Pd. Prakarya dan Kewirausahaan
NIP. -
38
Ratih Pratiwi Putri, S.Pd. Prakarya dan Kewirausahaan,
Bahasa dan Sastra Jepang NIP. -
38
Ratih Pratiwi Putri, S.Pd. Prakarya dan Kewirausahaan,
Bahasa dan Sastra Jepang NIP. -
39
Wahyu Dini Astutik, S.E. Sejarah Indonesia/ Ekonomi,
Sejarah (Peminatan IPS) NIP. -
40 Moris Natangku Agama Kristen
59
NIP. -
41
Ravi Aji Pamungkas, S.Pd. Sejarah Indonesia, Pendidikan
Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan NIP. -
42
Titin Agustyani M., S.Pd. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan NIP. -
43
Yuniyan Dyah P., S.Pd. Matematika
NIP. -
44
Isna Atik Wildayati, S.Pd.I Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti NIP. -
45
Dwi Pujiana, S.Pd. Pendidikan Jasmani, Olah
Raga dan Kesehatan,
Sosiologi NIP. -
46
Rudy Hermawan, S.Pd. Matematika
NIP. -
47
Ahmad Ihya U., S.Pd. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti NIP. -
48
Galoh Dwi Condro W, S.Pd. BK
NIP. -
49
Lisa Megawati, S.Pd. Mulok Bahasa Jawa
NIP. -
50
Saidatun I'in Maghfiroh S.Pd. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti, Prakarya dan
Kewirausahaan NIP. -
51
Yhana Alfianadevi, M., S.Pd. Matematika (Peminatan IPA)
NIP. -
52
Andri Setiawan, S.Sn. Seni Budaya
NIP. -
53
Fajar Arifiyanto, S.Pd. Bahasa Indonesia, Bahasa dan
Sastra Indonesia NIP. -
60
54 Fatwa Nur'aini, S.Pd. Sosiologi, Antropologi
55
Taufiq Harpan Aldila. M.Pd. Sejarah Indonesia, Sejarah
(Peminatan IPS) NIP. -
56
Eko Sutikno S.Pd. Bahasa Indonesia
NIP. -
57
Yunita Diah Kurniawati, S.Pd. Matematika
NIP. -
58
Osi Natria Pundi Sri Harsiwi Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti NIP. -
(Sumber: File data administrasi SMA N 1 Tuntang tahun 2019/2020)
b. Data Karyawan
Tabel 3.2 Data Karyawan SMA N 1 Tuntang
No. Nama Karyawan No. Nama Karyawan
1. Pariyono 10. Nuryanto
2. Sumarjono 11. Warsito
3. Trimanto 12. Adilla Yusuf
4. Tri Sugiyono 13. Agus Medhi Yatmo
5. Sutiman 14. Evi Desiliyawati
6. Sumardi 15. Atik Riwayati
7. Wahyinto 16. Juwarti
8. Astu Byakti 17. Dhanang Hermawan
9. Agus Sriyono 18. Erni Natali Andayani
(Sumber: File data administrasi SMA N 1 Tuntang tahun 2019/2020)
61
4. Tujuan dan Keinginan Penyelenggaraan Pendidikan
SMA Negeri 1 Tuntang, terhimpun dari berbagai keinginan
berbeda namun memiliki tujuan dan kebutuhan yang sama.
a. Keinginan Orang tua atau Masyarakat
Orang tua menginginkan sekolah yang baik dan bermutu,
sekolah yang tertib, disiplin dan memenuhi kebutuhan peserta
didiknya. Setiap warga sekolah memilik karakter sesuai dengan motto
sekolah yaitu 5S: senyum, sapa, salam, sopan, dan santun yang
senantiasa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain budi
pekerti yang baik, orang tua tentu menginginkan anaknya dapat
diterima di PTN/ PTAIN ternama sehingga diharapkan memiliki masa
depan yang lebih baik. Orang tua tentunya akan merasa bangga
melihat kegiatan putra-putrinya di lingkungan sekolah yang bernuansa
kekeluargaan, penuh keakraban dan harmonis.
Selain itu, orang tua berharap semangat belajar yang tinggi
untuk mencapai prestasi juga senantiasa dimiliki oleh putra-putrinya.
Kepala sekolah, guru, karyawan, serta komite sekolah menjadi panutan
dan barisan terdepan yang senantasa berusaha mewujudkan harapan
dan cita-cita orang tua.
b. Keinginan Siswa
Setiap siswa yang bergabung di SMAN 1 Tuntang memiliki
keinginan yang berbeda-beda dengan tujuan yang sama. Suasana
belajar yang nyaman, aman, tertib dan menyenangkan menjadi hal
62
yang diimpi-impikan siswa. Berkaitan dengan harapan siswa, tentu
pembelajaran tidak luput dari peran guru sertta karyawan yang
memberikan pelayanan yang maksimal dalam mewujudkannya.
c. Keinginan Guru dan Pimpinan Sekolah
Pimpinan sekolah, guru, dan karyawan yang setiap hari
memberikan pelayanan demi terwujudnya harapan orang tua dan
siswa. Sekolah mengaharapkan siswa dapat berprestasi, menghormati
orang tua/guru, disiplin, bertanggung jawab. Sekolah juga berharap
orang tua yang peduli terhadap perkembangan anak serta turut
membantu mewujudkan program sekolah. Adanya hubungan baik
antara pihak sekolah, komite, orang tua dan siswa.
(Sumber: File data administrasi SMA N 1 Tuntang tahun 2019/2020)
5. Struktur Organisasi Sekolah SMA Negeri 1 Tuntang
a. Kepala Sekolah : Dra. Ariyati Adi Kusumawati
b. Wakil Kepala : Tri Murdiyanto
c. Waka Kurikulum : Drs. Hubertus Dudy Istiyarto
d. Waka Kesiswaan : Ginah, S. Pd.
e. Kepala Laboratorium : Drs. Ariyanto
f. Kepala Tata Usaha : Daryanto. SE.
(Sumber: File data administrasi SMA N 1 Tuntang tahun 2019/2020)
6. Sarana dan Prasarana Sekolah
a. Data Rinci Operasional
1) Status BOS : Bersedia Menerima
63
2) Penyelenggraan : Waktu Pagi
3) Sumber Listrik : PLN (Daya 12500)
4) Akses Internet : WIFI tersedia (Tri)
b. Data terkait Fasilitas Sekolah
1) Rombongan belajar : 25
2) Ruang Kelas : 22
3) Laboratorium : IPA, Bahasa, Keagamaan dan
Komputer
4) UKS : Ada.
5) Perpustakaan : Ada
6) Sanitasi siswa : Ada
7) Kantin, Koperasi : Ada
8) Masjid : Ada
9) Lapangan Olahraga : Ada
10) Tempat Parkir : Ada
c. Data terkait Proses Pembelajaran
1) Rasio Siswa Rombel : 32
2) Rasio Siswa Ruang Kelas : 36
3) Rasio Siswa Guru : 24
4) Persentasi Guru Berkualifikasi : 100
5) Persentase Ruang Kelas Laik : 88
6) LCD Proyektor : Ada, Terbatas
(Sumber: File data administrasi SMA N 1 Tuntang tahun 2019/2020)
64
7. Waktu Penelitian
Waktu penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada tanggal 23 Juli
2019 sampai dengan tanggal 31 Juli 2019 dan tempat di SMA Negeri 1
Tuntang tahun pelajaran 2019/2020. Penelitian ini dilaksanakan pada
semester gasal, jadwal penelitian ditetapkan dengan rincian sebagai
berikut:
a. Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Juli 2019 selama 3 x 45
menit (3 jam pelajaran).
b. Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Juli 2019 selama 3 x 45
menit (3 jam pelajaran).
8. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diteliti adalah PAI dan Budi Pekerti materi
Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir, dengan:
a. Kompetensi Inti (KI):
KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
65
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
b. Kompetensi Dasar (KD)
1) Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Hari Akhir.
2) Menunjukkan sikap mawas diri dan taat beribadah sebagai
cerminan dari kesadaran beriman kepada Hari Akhir.
3) Memahami makna iman kepada Hari Akhir.
4) Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Hari
Akhir.
66
9. Keadaan Siswa
Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitianya adalah peserta
didik kelas XII IPA 1. Dengan jumlah peserta didik sebanyak 34 anak
yang teridiri dari 21 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.
Tabel 3.3 Daftar Peserta Didik Kelas XII IPA 1
DAFTAR PESERTA DIDIK KELAS XII IPA 1
NO INDUK L/P NAMA
1 2049 L Abdul Latif
2 2121 L Abdul Rohman
3 2128 P Anastasya Pramesti
4 2019 P Azhara Fatma Cahyani
5 2055 L Dani Eko Setiawan
6 2092 P Dela Wahyu Nur Afifah
7 2093 P Denada Nabila Alya Mukharomah
8 2021 L Denny Farissa Setiawan
9 2133 P Devita Arma Novita Sari
10 2022 L Dewa Dwi Darma
11 2101 P Galuh Dea Sawitri
12 2106 L Labib Munif Mufriani
13 2032 P Lucyana Desy Anggraeni
14 2142 P Lulu Rahmawati
15 2143 P Meila Frida Eka Wijayanti
16 2033 L Muhammad Adnan Firdaus
17 2064 L Muhhamad Faisal Ar-rasyid
18 2145 L Nandra Nur Ariyanto
67
(
S
u
m
(
S
u
( Sumber: File data administrasi SMA N 1 Tuntang tahun 2019/2020)
B. Deskripsi Penelitian Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 Juli 2019, selama tiga
jam pelajaran (3 x 45 menit) yaitu pada pukul 13.00 WIB sampai dengan
pukul 15.30 WIB (Jeda istirahat 13.45-14.00) sesuai dengan jadwal pelajaran
PAI dan Budi Pekerti kelas XII SMA Negeri 1 Tuntang kelas XII IPA 1.
Pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu,
19 2114 L Nawang Abdi Kusuma
20 2115 P Nita Riskiana Dewi
21 2067 L Ramadhan Alfi Fadhilah
22 2069 P Rilia Dian Pramesti
23 2072 P Rizka Aprilia Putri Kinasih
24 2151 P Rizky Rohmandhoni Putri
25 2073 P Rizqa Rana Widyani
26 2043 L Sadam Danang Dian Pratama
27 2152 P Safina Farah Hamidah
28 2117 P Sherin Aulia Rahma
29 2044 P Shinta Kusuma Ambarta
30 2076 P Tari
31 2119 P Tri Widhiastuti
32 2080 L Udi Pratomo
33 2120 P Vina Navila Anggraini
34 2046 P Wica Patria Wanarca
68
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Secara garis besar
dideskripsikan sebagai berikut:
1. Tahap perencanaan (Planning)
a. Menyusun tanggal pelaksanaan penelitian.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Menyiapkan materi pembelajaran dan mempersiapkan pembelajaran
dengan strategi video critic.
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati perubahan dan
perkembangan dalam pembelajaran.
e. Menyiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik.
2. Tahap Pelaksanaan (Acting)
a. Kegiatan Awal
1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah
disiapkan.
2) Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan
berdoa bersama, mengecek kesiapan dan kehadiran peserta didik,
melakukan apersepsi dan memberikan cerita singkat yang
berkaitan dengan bahan ajar.
3) Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan
69
menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
b. Kegiatan Inti
1) Guru memaparkan kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung,
kemudian menjelaskan metode video critic yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran.
2) Guru menayangkan video yang berkaitan dengan materi Hari
Akhir.
3) Semua siswa menuliskan analisa kritik video yang telah
ditayangkan guru.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan.
2) Guru memberi pertanyaan kepada peserta didik untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
3) Guru membagikan lembar evaluasi.
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
5) Guru menutup proses pembelajaran dengan berdoa dan salam.
3. Tahap Observasi (Observing)
a. Peneliti bersama guru kolaborator mengamati keaktifan peserta didik
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
70
b. Mengambil gambar situasi pembelajaran dengan menggunakan kamera
foto.
c. Peneliti mengamati aktivitas guru dalam menerapkan strategi video
critic pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.
d. Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan strategi video critic pada mata pelajaran PAI dan Budi
Pekerti.
4. Tahap Refleksi (Reflecting)
a. Melakukan pertemuan dengan guru untuk membahas hasil evaluasi
tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
b. Menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan
kemampuan peserta didik sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus II apabila belum mencapai indikator 85% dari
KKM sebesar 70.
C. Deskripsi Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 31 Juli 2019, selama
tiga jam pelajaran (3 x 45 menit) yaitu pada pukul 13.00 WIB sampai dengan
pukul 15.30 WIB (Jeda istirahat 13.45-14.00) sesuai dengan jadwal pelajaran
PAI dan Budi Pekerti kelas XII SMA Negeri 1 Tuntang. Pelaksanaan siklus II
ini dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu, perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan refleksi. Secara garis besar dideskripsikan sebagai berikut:
71
1. Tahap perencanaan (Planning)
a. Menyusun tanggal pelaksanaan penelitian.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Menyiapkan materi pembelajaran dan mempersiapkan pembelajaran
dengan strategi video critic.
d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati perubahan dan
perkembangan dalam pembelajaran.
e. Menyiapkan lembar soal evaluasi untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik.
2. Tahap Pelaksanaan (Acting)
a. Kegiatan Awal
1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah
disiapkan.
2) Guru membuka proses pembelajaran dengan memberi salam dan
berdoa bersama, mengecek kesiapan dan kehadiran peserta didik,
melakukan apersepsi dan memberikan cerita singkat yang
berkaitan dengan bahan ajar.
3) Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari dan
menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung.
72
b. Kegiatan Inti
1) Guru memaparkan kegiatan pembelajran yang akan berlangsung,
guru membagi peserta didik menjadi empat/ delapan kelompok
kemudian menjelaskan metode video critic yang akan dilaksanakan
dalam pembelajaran.
2) Guru menayangkan video yang berkaitan dengan materi Hari
Akhir.
3) Masing-masing kelompok berdiskusi untuk menganalisa video.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan.
2) Guru memberi pertanyaan kepada peserta didik untuk mengecek
pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari.
3) Guru membagikan lembar evaluasi.
4) Guru menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
5) Guru menutup proses pembelajaran dengan berdoa dan salam.
3. Tahap Observasi (Observing)
a. Peneliti bersama guru kolaborator mengamati keaktifan peserta didik
pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
b. Mengambil gambar situasi pembelajaran dengan menggunakan kamera
foto.
73
c. Peneliti mengamati aktivitas guru dalam menerapkan strategi video
critic pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.
d. Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan strategi video critic pada mata pelajaran PAI dan Budi
Pekerti.
4. Tahap Refleksi (Reflecting)
d. Melakukan pertemuan dengan guru untuk membahas hasil evaluasi
tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
e. Menganalisis hasil tindakan seberapa jauh tingkat perubahan
kemampuan peserta didik sebelum dan sesudah dilakukan tindakan.
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan dua skilus. Untuk mengukur peningkatan hasil belajar peserta
didik mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti materi Semangat Beribadah
dengan Meyakini Hari Akhir kelas XII IPA 1 di SMA N 1 Tuntang, peneliti
menggunakan tes tertulis yang berbentuk lembar kerja. Adapun hasil
penelitian sebagai berikut.
1. Pra Siklus
Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 Abdul Latif 70 Tuntas
2 Abdul Rohman 75 Tuntas
3 Anastasya Pramesti 65 Belum Tuntas
4 Azhara Fatma Cahyani 60 Belum Tuntas
5 Dani Eko Setiawan 75 Tuntas
6 Dela Wahyu Nur Afifah 70 Tuntas
7 Denada Nabila Alya
Mukharomah 55 Belum Tuntas
8 Denny Farissa Setiawan 60 Belum Tuntas
9 Devita Arma Novita Sari 85 Tuntas
10 Dewa Dwi Darma 60 Belum Tuntas
11 Galuh Dea Sawitri 70 Tuntas
12 Labib Munif Mufriani 60 Belum Tuntas
75
13 Lucyana Desy Anggraeni 75 Tuntas
14 Lulu Rahmawati 60 Belum Tuntas
15 Meila Frida Eka Wijayanti 65 Belum Tuntas
16 Muhammad Adnan Firdaus 95 Tuntas
17 Muhhamad Faisal Ar-rasyid 80 Tuntas
18 Nandra Nur Ariyanto 60 Belum Tuntas
19 Nawang Abdi Kusuma 90 Tuntas
20 Nita Riskiana Dewi 70 Tuntas
21 Ramadhan Alfi Fadhilah 65 Belum Tuntas
22 Rilia Dian Pramesti 70 Tuntas
23 Rizka Aprilia Putri Kinasih 80 Tuntas
24 Rizky Rohmandhoni Putri 70 Tuntas
25 Rizqa Rana Widyani 65 Belum Tuntas
26 Sadam Danang Dian Pratama 80 Tuntas
27 Safina Farah Hamidah 60 Belum Tuntas
28 Sherin Aulia Rahma 60 Belum Tuntas
29 Shinta Kusuma Ambarta 75 Tuntas
30 Tari 75 Tuntas
31 Tri Widhiastuti 55 Belum Tuntas
32 Udi Pratomo 80 Tuntas
33 Vina Navila Anggraini 55 Belum Tuntas
34 Wica Patria Wanarca 90 Tuntas
76
Dengan KKM 70 pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti,
perhitungan nilai rata-rata kelas, persentase peserta didik yang tuntas dan
persentase peserta didik yang tidak tuntas pada pra siklus adalah sebagai
berikut:
a. Nilai rata-rata hasil tes peserta didik pra siklus
Nilai rata-rata=
=
=70
b. Nilai persentase hasil tes siswa yang tuntas pra siklus
Persentase ketuntasan=
× 100%
=
× 100%
= 55,9%
c. Nilai persentase hasil tes peserta didik yang tidak tuntas pra siklus
Persentase tidak tuntas=
× 100%
=
× 100%
= 44,1%
77
Tabel 4.2 Data Perolehan Nilai Pra Siklus
No.
Rentang Nilai Jumlah Peserta
Didik
Persentase
Angka Ketuntasan
1. ≥ 70 Tuntas 19 55,9%
2. < 70 Tidak Tuntas 15 44,1%
Jumlah 34 100%
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Pra Siklus
Refleksi pra siklus
Dalam pembelajaran pada pra siklus ini, hasil belajar peserta didik
masih dikatakan kurang dan masih banyak peserta didik tidak tuntas.
Perserta didik yang tidak tuntas dalam pra siklus ini terdapat 15 siswa
atau 44,1% dan yang tuntas terdapat 19 siswa atau 55,9% dengan
rata-rata nilai 70. Dari kekurangan tersebut maka peneliti melakukan
55.90%
44.10% Tuntas
Tidak Tuntas
78
perbaikan pembelajaran dengan menggunakan strategi active learning
dengan metode video critic.
2. Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 24 Juli 2019 di kelas XII IPA 1
dengan jumlah siswa 34 siswa.
a. Hasil Belajar
Tabel 4.3 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus I
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 Abdul Latif 75 Tuntas
2 Abdul Rohman 70 Tuntas
3 Anastasya Pramesti 70 Tuntas
4 Azhara Fatma Cahyani 60 Belum Tuntas
5 Dani Eko Setiawan 70 Tuntas
6 Dela Wahyu Nur Afifah 70 Tuntas
7 Denada Nabila Alya
Mukharomah 70 Tuntas
8 Denny Farissa Setiawan 65 Belum Tuntas
9 Devita Arma Novita Sari 80 Tuntas
10 Dewa Dwi Darma 65 Belum Tuntas
11 Galuh Dea Sawitri 75 Tuntas
12 Labib Munif Mufriani 70 Tuntas
13 Lucyana Desy Anggraeni 70 Tuntas
14 Lulu Rahmawati 60 Belum Tuntas
79
1) N
ilai rata-rata hasil tes peserta didik siklus I
Nilai rata-rata=
=
15 Meila Frida Eka Wijayanti 70 Tuntas
16 Muhammad Adnan Firdaus 85 Tuntas
17 Muhhamad Faisal Ar-rasyid 80 Tuntas
18 Nandra Nur Ariyanto 75 Tuntas
19 Nawang Abdi Kusuma 80 Tuntas
20 Nita Riskiana Dewi 75 Tuntas
21 Ramadhan Alfi Fadhilah 65 Belum Tuntas
22 Rilia Dian Pramesti 75 Tuntas
23 Rizka Aprilia Putri Kinasih 80 Tuntas
24 Rizky Rohmandhoni Putri 70 Tuntas
25 Rizqa Rana Widyani 65 Belum Tuntas
26 Sadam Danang Dian Pratama 80 Tuntas
27 Safina Farah Hamidah 60 Belum Tuntas
28 Sherin Aulia Rahma 60 Belum Tuntas
29 Shinta Kusuma Ambarta 80 Tuntas
30 Tari 75 Tuntas
31 Tri Widhiastuti 60 Belum Tuntas
32 Udi Pratomo 80 Tuntas
33 Vina Navila Anggraini 60 Belum Tuntas
34 Wica Patria Wanarca 85 Tuntas
80
=71,5
2) Nilai persentase hasil tes siswa yang tuntas siklus I
Persentase ketuntasan=
× 100%
=
× 100%
= 70,6%
3) Nilai persentase hasil tes peserta didik yang tidak tuntas siklus I
Persentase tidak tuntas=
× 100%
=
× 100%
= 29,4%
Tabel 4.4 Data perolehan nilai siklus I
No.
Rentang Nilai Jumlah
Peserta Didik
Persentase
Angka Ketuntasan
1. ≥ 70 Tuntas 24 70,6%
2. < 70 Tidak Tuntas 10 29,4%
Jumlah 34 100%
81
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I
Berdasarkan data tersebut pelaksanaan siklus I dapat diperoleh
data dengan jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 24 siswa atau
70,6% dan peserta didik yang belum tuntas sebanyak 10 siswa atau
29,4%. Adapun peserta didik yang dinyatakan tuntas yaitu peserta
didik yang mendapat nilai mencapai Krtiteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu 70.
b. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati
kegiatan peserta didik dan guru dalam pembelajaran. Pada siklus I ini
peneliti mendapatkan data observasi guru dan peserta didik SMA N 1
Tuntang sebagai berikut:
70.60%
29.40%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
82
Tabel 4.5 Data Pengamatan Guru Siklus I
No Kegiatan
Skor
1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presensi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2 Kemampuan guru dalam membuka
dan melakukan apersepsi:
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
3 Ketepatan guru menggunakan
strategi:
a. Guru faham mengenai strategi Video
Critic
C. Guru menguasai materi pelajaran
dengan baik
D. Guru membagi siswa menjadi 8
83
kelompok
d. Guru berperan sebagai fasilitator
e. Guru menilai hasil analisis peserta
didik
f. Guru mengevaluasi hasil analisis
peserta didik
4 Kemampuan guru dalam menguasai
Kelas
a. Mampu membuat peserta didik lebih
aktif bertanya
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
c. Memberikan bimbingan pada kegiatan
pembelajaran
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
d. Salam penutup
84
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
Nilai=
× 100%
=
× 100%
= 79,8 % (Baik)
Tabel 4.6 Pengamatan Peserta Didik Siklus I
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik memperhatikan
pelajaran
2 Peserta didik berani mengajukan
pertanyaan kepada guru
3 Peserta didik mampu menganalisis
video yang sudah ditayangkan oleh
guru
4 Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
85
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
Nilai=
× 100%
=
× 100%
= 68,8 % (Baik)
c. Refleksi
Berdasarkan pengamatan peneliti pembelajaran yang dilakukan
belum maksimal, meskipun mengalami peningkatan hasil belajar dari
pra siklus ke siklus I, namun masih terdapat beberapa peserta didik
belum mencapai KKM. Pada siklus I ini masih terdapat 29,4% peserta
didik yang tidak tuntas dan 70,6 % telah tuntas KKM. Adapun refleksi
yang didapatkan pada siklus I ini adalah penggunaan strategi video
critic belum maksimal, terdapat peserta didik yang belum berani
bertanya dan masih terdapat peserta didik yang tidak memperhatikan/
fokus ketika pembelajaran berlangsung. Pada pembelajaran siklus I
perlu adanya perbaikan, diantaranya guru harus bisa mengendalikan
kondisi kelas sehingga peserta didik dapat fokus dalam pembelajaran
dan menjelaskan kembali terkait strategi video critic.
86
3. Siklus II
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 31 Juli 2019 di kelas XII IPA 1
dengan jumlah siswa 34 siswa.
a. Hasil Belajar
Tabel 4.7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II
NO NAMA NILAI KETERANGAN
1 Abdul Latif 95 Tuntas
2 Abdul Rohman 80 Tuntas
3 Anastasya Pramesti 85 Tuntas
4 Azhara Fatma Cahyani 75 Tuntas
5 Dani Eko Setiawan 75 Tuntas
6 Dela Wahyu Nur Afifah 85 Tuntas
7 Denada Nabila Alya
Mukharomah 95 Tuntas
8 Denny Farissa Setiawan 70 Tuntas
9 Devita Arma Novita Sari 95 Tuntas
10 Dewa Dwi Darma 80 Tuntas
11 Galuh Dea Sawitri 70 Tuntas
12 Labib Munif Mufriani 75 Tuntas
13 Lucyana Desy Anggraeni 85 Tuntas
14 Lulu Rahmawati 65 Belum Tuntas
15 Meila Frida Eka Wijayanti 70 Tuntas
16 Muhammad Adnan Firdaus 100 Tuntas
87
1)
2)
3)
4)
5)
1) N
i
l
a
i
rata-rata hasil tes peserta didik siklus II
Nilai rata-rata=
=
=81,2
17 Muhhamad Faisal Ar-rasyid 95 Tuntas
18 Nandra Nur Ariyanto 80 Tuntas
19 Nawang Abdi Kusuma 85 Tuntas
20 Nita Riskiana Dewi 90 Tuntas
21 Ramadhan Alfi Fadhilah 60 Belum Tuntas
22 Rilia Dian Pramesti 85 Tuntas
23 Rizka Aprilia Putri Kinasih 90 Tuntas
24 Rizky Rohmandhoni Putri 75 Tuntas
25 Rizqa Rana Widyani 75 Tuntas
26 Sadam Danang Dian Pratama 85 Tuntas
27 Safina Farah Hamidah 65 Belum Tuntas
28 Sherin Aulia Rahma 70 Tuntas
29 Shinta Kusuma Ambarta 100 Tuntas
30 Tari 85 Tuntas
31 Tri Widhiastuti 70 Tuntas
32 Udi Pratomo 85 Tuntas
33 Vina Navila Anggraini 75 Tuntas
34 Wica Patria Wanarca 90 Tuntas
88
2) Nilai persentase hasil tes siswa yang tuntas siklus II
Persentase ketuntasan=
× 100%
=
× 100%
= 91,2%
3) Nilai persentase hasil tes peserta didik yang tidak tuntas siklus II
Persentase tidak tuntas=
× 100%
=
× 100%
= 8,8%
Tabel 4.8 Data perolehan nilai siklus II
No. Rentang Nilai Jumlah
Peserta Didik
Persentase
Angka Ketuntasan
1. ≥ 70 Tuntas 31 91,2%
2. < 70 Tidak Tuntas 3 8,8%
Jumlah 34 100%
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
91.20%
8.80%
Diagram Ketuntasan Nilai Siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
89
Berdasarkan data tersebut pelaksanaan siklus II dapat diperoleh
data dengan jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 31 siswa atau
91,2% dan peserta didik yang belum tuntas sebanyak 3 siswa atau
8,8%. Dalam pelaksanaan siklus II ini belum sempurna 100%
dikarenakan terdapat 3 siswa atau 8,8% yang tidak tuntas KKM.
Namun pada siklus ke II kelulusan sudah mencapai 90,2% dan hal ini
sudah memenuhi ketuntasan klasikal dengan rata-rata perolehan nilai
sebesar 81,2.
c. Observasi
Pada siklus II ini peneliti mendapatkan data observasi guru dan
peserta didik SMA N 1 Tuntang sebagai berikut:
Tabel 4.9 Data Pengamatan Guru Siklus II
No Kegiatan
Skor
1 2 3 4
1 Persiapan guru dalam mengajar
a. Menyiapkan RPP
b. Menyiapkan presensi
c. Menyiapkan lembar observasi
d. Menyiapkan perlengkapan mengajar
2
Kemampuan guru dalam membuka
dan melakukan apersepsi:
a. Salam pembuka
b. Mengkondisikan kelas
90
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran
d. Memberikan motivasi untuk belajar
3 Ketepatan guru menggunakan
strategi:
a. Guru faham mengenai strategi Video
Critic
b. Guru menguasai materi pelajaran
dengan baik
c. Guru membagi siswa menjadi 8
kelompok
d. Guru berperan sebagai fasilitator
e. Guru menilai hasil analisis peserta
didik
f. Guru mengevaluasi hasil analisis
peserta didik
4 Kemampuan guru dalam menguasai
Kelas
a. Mampu membuat peserta didik lebih
aktif bertanya
b. Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan
c. Memberikan bimbingan pada kegiatan
pembelajaran
5 Kemampuan guru dalam menutup
pelajaran
a. Kesimpulan
b. Melakukan evaluasi
c. Memberikan tindak lanjut
91
d. Salam penutup
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
Nilai=
× 100%
=
× 100%
= 94,04 % (Sangat Baik)
Tabel 4.10 Pengamatan Peserta Didik Siklus II
No Aspek Pengamatan
Skor
1 2 3 4
1 Peserta didik memperhatikan
pelajaran
2 Peserta didik berani mengajukan
pertanyaan kepada guru
3 Peserta didik mampu menganalisis
video yang sudah ditayangkan oleh
guru
92
4 Peserta didik mengerjakan soal
evaluasi
Keterangan:
1 = Kurang < 54%
2 = Cukup 55-64%
3 = Baik 65-84%
4 = Sangat Baik 85-100%
Nilai=
× 100%
=
× 100%
= 93,75 % (Sangat Baik)
c. Refleksi
Pada siklus II ini hampir semua peserta didik antusias
mengikuti kegiatan pembelajaran, lebih fokus dan kondusif
memperhatikan video yang ditayangkan serta lebih aktif berani
bertanya dan memberi umpan balik. Pada siklus ke II ketuntasan sudah
mencapai 90,2% dan hal ini sudah memenuhi ketuntasan klasikal
dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 81,2 sehingga penelitian
dihentikan sampai siklus II karena hasil belajar sudah mencapai
ketuntasan klasikal.
93
B. Pembahasan
1. Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II
NO NAMA Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Achmad Sulistyo 70 75 95
2 Amelia Ade Safitri 75 70 80
3 Ananda Abdi Nagara 65 70 85
4 Andreas Vicky Aditya 60 60 75
5 Anggi Rio Putra Pratama 75 70 75
6 Anggun Ariesta 70 70 85
7 Dian Septya Ningrum 55 70 95
8 Dimas Ridlo Alfian 60 65 70
9 Diovanny Gilang
Armanda 85 80 95
10 Dwi Sundari 60 65 80
11 Ery Nur Alif 70 75 70
12 Galang Satrio Nugroho 60 70 75
13 Ganjar Adiatma 75 70 85
14 Gregorius Roberto Fahik
Gomes 60 60 65
15 Guntari 65 70 70
16 Hesti Lukitowati 95 85 100
17 Islhakhudin 80 80 95
18 Jessica Vionita
Christiana 60 75 80
94
Dalam menggunakan strategi Video Critic pada mata pelajaran
PAI dan Budi Pekerti materi Semangat Beribadah dengan Meyakini
Hari Akhir diperoleh presentase peserta didik yang mencapai KKM
sebagai berikut.
19 Latifa Alya Ardyanti 90 80 85
20 Laurentius Hepa Arjunda 70 75 90
21 Listera Wijayanti 65 65 60
22 Luthfi Bela Nafisa 70 75 85
23 Mahyun Pujo Sentoso 80 80 90
24 Mochammad Rizky
Azizy 70 70 75
25 Tarisha Ayu Wardani 65 65 75
26 Naufal Arrasyid
Kusumawardhanu 80 80 85
27 Prasetya Kukuh Wijaya 60 60 65
28 Rafi Dayu Anggi 60 60 70
29 Safaryono 75 80 100
30 Shevilia Rosa Puspitasari 75 75 85
31 Sigit Dwi Andrean 55 60 70
32 Wahyu Andriansyah 80 80 85
33 Yohana Dewi 55 60 75
34 Yosafat Kurniawan 90 85 90
95
Tabel 4.12 Hasil Belajar yang Mencapai KKM
Uraian
Peserta Didik yang Tuntas Peserta Didik yang
Tidak Tuntas
Frekuensi % Frekuensi %
Pra siklus 19 55,9% 15 44,1%
Siklus I 24 70,6% 10 29,4%
Siklus II 31 91,2% 3 8,8%
Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
2. Siklus I
Pada siklus I didapatkan hasil yang menunjukan bahwa 24 dari 34
peserta didik kelas XII IPA 1 dapat menuntaskan pembelajaran PAI dan
Budi Pekerti materi Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir.
Hal ini dapat diketahui bahwa antara pra siklus dan post test siklus I
56%
70.60%
91.20%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Diagram Ketuntasan KKM Siswa Antar Siklus
96
mengalami peningkatan. Pada pra siklus peserta didik yang tuntas
sebanyak 55,9 % dan pada siklus I presentase peserta didik yang tuntas
adalah 70,6 %. Peningkatan peserta didik yang mencapai KKM dari pra
siklus ke post test siklus I sebanyak 5 siswa.
Pada siklus I sudah mencapai 70,6 % ketuntasan dengan nilai rata
rata kelas 71,5. Hal ini memiliki beberapa faktor seperti ketepatan metode
yang digunakan untuk materi yang di ajarkan dan adanya minat belajar
peserta didik yang tinggi serta suasana pembelajaran yang cukup
menyenangkan dari biasanya. Namun demikian masih terdapat 10 siswa
yang belum dapat mencapai KKM, sehingga peneliti melakukan siklus
yang ke II. Hal ini bertujuan untuk menyakinkan dan memantapkan
penggunaan strategi Video Critic dalam pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti serta memberikan pengarahan terhadap 10 siswa yang belum
mencapai KKM pada siklus I.
3. Siklus II
Berdasarkan hasi yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara
post test siklus I dan post test siklus II mengalami peningkatan. Hasil post
test siklus I peserta didik yang dapat mencapai KKM sebanyak 24 siswa
dari 34 siswa. Sedangakan post test siklus II peserta didik yang mencapai
KKM sebanyak 31 siswa dari 34 siswa. Dari data tersebut menunjukkan
post test siklus I ke post test siklus II terdapat peningkatan siswa yang
mencapai KKM sebanyak 7 siswa.
97
Dalam pelaksanaan siklus II ini belum sempurna 100%
dikarenakan terdapat 3 siswa yang tidak tuntas KKM. Namun Pada siklus
ke II kelulusan sudah mencapai 91,2% dan hal ini sudah memenuhi
ketuntasan klasikal dengan rata-rata perolehan nilai sebesar 81,2. Dengan
menggunakan strategi video critic dalam PAI dan Budi Pekerti materi
Semangat Beribadah dengan Meyakini Hari Akhir yang diterapkan oleh
guru mampu meningkatkan hasil belajar PAI dan Budi Pekerti kelas XII
IPA 1. Selain itu penerapan metode tersebut peserta didik lebih semangat
dalam mengikuti proses pembelajaran, kritis terhadap materi sehingga
keaktifan saat mengikuti pembelajaran sudah meningkat dibandingkan
dengan pertemuan sebelumnya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan
hasil belajar peserta didik kelas XII IPA 1 di SMA N 1 Tuntang dengan
menggunakan strategi video critic. Pada pra siklus peserta didik yang
tuntas sebanyak 55,9 % dan pada siklus I persentase peserta didik yang
tuntas adalah 70,6 % kemudian pada siklus II persentase peserta didik
yang tuntas adalah sebanyak 91,2%. Jadi pada pra siklus ke siklus I
ketuntasan meningkat sebesar 14,7 % dan dari siklus I ke siklus II
ketuntasan meningkat sebesar 20,6 %.
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan dari
Penelitian Tindakan Kelas yang Berjudul “Peningkatan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Materi Semangat Beribadah
Dengan Meyakini Hari Akhir Melalui Strategi Video Critic pada Siswa Kelas
XII Di SMA N 1 Tuntang Tahun Pelajaran 2019/2020” dapat disimpulkan
bahwa strategi ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Hal tersebut dapat diketahui dari hasil setiap siklusnya mengalami
peningkatan. Nilai KKM yang telah di tentukan sekolah yakni 70. Pada pra
siklus peserta didik yang tuntas sebanyak 55,9 % atau sebanyak 19 siswa dari
34 siswa dengan nilai rata-rata kelas 70. Pada siklus I persentase peserta didik
yang tuntas adalah 70,6 % atau sebanyak 24 siswa dengan nilai rata-rata kelas
71,5. Adapun pada siklus II terdapat 31 siswa atau 91,2% telah mencapai
KKM dengan nilai rata-rata kelas sebesar 81,2. Jadi pada pra siklus ke siklus I
ketuntasan meningkat sebesar 14,7 % dan dari siklus I ke siklus II ketuntasan
meningkat sebesar 20,6 %.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang diperoleh maka peneliti dapat
memberikan saran sebagai berikut.
99
1. Guru
a. Dalam kegiatan belajar mengajar guru diharapkan dapat
mengembangkan metode belajar yang menarik, tepat dan efektif
sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran.
b. Pembelajaran menggunakan strategi video critic dengan perlu
dikembangkan dan diterapkan pada pokok bahasan materi yang lain
karena sudah teruji dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
c. Dalam seluruh pembelajaran hendanya peserta didik dilibatkan secara
aktif baik secara fisik ataupun secara psikis.
2. Peserta Didik
a. Dalam proses belajar dan mengajar hendaknya peserta didik dapat
terlibat secara aktif, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi terhadap
materi yang dipelajari serta mampu menumbuhkan sikap percaya diri
ketika pembelajaran berlangsung.
b. Peserta didik sebaiknya lebih memperhatikan guru ketika materi
dijelaskan agar lebih paham dan dapat meningkatkan motivasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Aedi, Nur. 2016. Dasar-dasar Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Gosyen
Publishing. Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 Strategi
Pembelajaran Aktif terjemah Sarjuli, et. al., Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Adib, Mohammad. 2015. Filsafat Ilmu: Ontologi, Epistemologi, Aksiologi, dan
Logika Ilmu Pengetahuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Departemen Agama RI. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: PT Sygma
Exmedia Arkanleema.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif Teori dan Aplikasi. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2018. Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti: Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kompri. 2015. Motivasi Pembelajaran Prespektif Guru dan Siswa. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan
Kelas, Edisi Kedua. Jakarta: PT Indeks.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Silberman, Melvin L. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif,
Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Somadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sukardi, M. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas: Implementasi
dan Pengembangannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suwarno, Wiji. 2014. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.
Suyono dan Hariyanto. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.
Syah, Muhibbin. 2017. Psikologi Belajar. Depok: PT. Rajagrafindo Persada.
Thobrani. 2017. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktek. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif. Jakarta:
Kencana.
Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. 2015. Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif,
Menarik. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Akbar, Taufiq. 2017. Upaya Peningkatan Hasil Belajar PAI Melalui Metode
Pencarian Informasi pada Siswa Kelas VIII SMP Al-Mubarak Pondok
Aren . Skripsi tidak diterbitkan. Jakarta. Jurusan Pendidikan Agama
UIN Syarif Hidayatullah.
Hikmawati, Khoriq. 2016. Penerapan Strategi Video Critic pada Pembelajaran
Fiqih di MA NU Ibtidaul Falah Samirejo Dawe Kudus Tahun Pelajaran
2016/2017.Thesis tidak diterbitkan. Kudus. Jurusan Pendidikan
Agama Islam STAIN Kudus.
Kamal, M. Saidul. 2011. Analisis Dampak Penerapan Strategi Video Critic Pada
Mata Pelajaran PAI Materi Sholat Aspek Psikomotorik Terhadap
Kemampuan Ibadah Sholat (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Nurul
Islam Purwoyoso Ngalian Semarang Tahun Ajaran 2010/2011).
Skripsi tidak diterbitkan. Semarang. Jurusan Pendidikan Agama Islam
IAIN Wali Songo Semarang.
Nabsiyah. 2015. Penerapan Strategi Video Critic dan Learning Start with A
Question untuk Meningkatkan Hasil Belajar dalam Pembelajaran
Berbasis Scientific pada Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti
(Penelitian Tindakan Kelas di SDIT Al-Hikmah Pulung Siswa Kelas
1 Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015). Skripsi tidak diterbitkan.
Ponorogo. Jurusan Pendidikan Agama Islam STAIN Ponorogo.
Paranti, Nikita Dian. 2018. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi
Pekerti Berbasis Kurikulum 2013 Di SMP Piri Jatiagung Lampung
Selatan. Skripsi tidak diterbitkan. Lampung: Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Raden Intan Lampung.
Rahayu, Sholihah Pamuji. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Materi Azan dan Ikamah dengan Metode
Snowball Throwing pada Siswa Kelas V SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga
Tahun 2016/2017. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga. Jurusan Pendidikan
Agama Islam IAIN Salatiga.
Triyanti, Ika. 2019. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak
Terpuji kepada Sesama Melalui Model Cooperative Learning
Dengan Metode Role Playing pada Peserta Didik Kelas VIII B di MTs
Negeri 12 Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi tidak
diterbitkan. Salatiga. Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.
Waluyo, Joko. 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan Menggunakan Metode Role Playing
pada Siswa Kelas V Di SD Negeri Trosemi 02 Kec. Gatak Kab.
Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi tidak diterbitkan.
Surakarta. Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Surakarta.
Widiyawati. 2014. Efektivitas Strategi Video Critic dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa
Kelas X SMKN Tempel Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi tidak
diterbitkan. Yogyakarta. Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
Yanti, Dewi. 2010. Pelaksanaan Pembelajaran Active Learning Menggunakan
Video Critic Pada Mata Pelajaran Fikih Kelas VII Di SMA Islam
Raudlatul Falah Pati Tahun 2010. Skripsi tidak diterbitkan. Pati. Jurusan
Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Pati.
Ulumuddin, Ahmad Ihya‟. 2019. Wawancara Pembelajaran PAI di SMA N 1
Tuntang pada hari Senin 6 Mei 2019, pukul 09.45 WIB.
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tuntang
Kelas/Semester : XII/ 1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Hari Akhir
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan
kepada
Hari Akhir.
Mampu Menghayati nilai-nilai
keimanan kepada Hari Akhir.
1.2 Menunjukkan sikap mawas diri
dan taat beribadah sebagai
cerminan dari kesadaran
beriman kepada Hari Akhir
Mampu bersikap mawas diri
dan taat beribadah sebagai
cerminan dari kesadaran
beriman kepada Hari Akhir
1.3 Memahami makna iman kepada
Hari Akhir.
Menganalisis makna iman
kepada Hari Akhir.
Mengetahui dan memahami
perbedaan kiamat Sugra dan
Kubra.
Mengetahui dan memahami
beberapa tahapan/ periode
Hari Akhir.
1.4 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Hari
Akhir.
Mampu menerapkan sikap
yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Hari Akhir
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
1. Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Hari Akhir.
2. Bersikap mawas diri dan taat beribadah sebagai cerminan dari kesadaran
beriman kepada Hari Akhir
3. Menganalisis makna iman kepada Hari Akhir.
4. Mengetahui dan memahami perbedaan Kiamat Sugra dan Kiamat Kubro.
5. Mengetahui dan memahami tahapan/ periode Hari Akhir.
6. Menerapkan sikap yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Hari
Akhir
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Hari Akhir
Hari Akhir menurut bahasa artinya “Hari Penghabisan” juga
disebut “Hari Pembalasan”. Adapun menurut istilah, hari Akhir adalah
hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya
kehidupan semua makhluk Allah Swt. Hari Akhir juga disebut hari
Kiamat, yaitu hari penegakan hukum Allah Swt. yang seadil-adilnya.
Kebenaran akan datangnya Hari Akhir dapat ditemukan melalui kajian
ayat-ayat al-Qur‟an, ilmu pengetahuan, dan panca indera. Melalui kajian
akan kebenaran adanya Hari Akhir, kalian dapat menghayati akan nilai-
nilai keimanan kepada Hari Akhir (Kemendikbud RI, 2018:5).
Menurut al-Qur‟an, hari Akhir atau hari Kiamat dibagi menjadi
dua, yaitu sebagai berikut.
a. Kiamat Sugra (Kecil)
Kiamat sugra adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua
makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Firman
Allah Swt. dalam Q.S. Ali-Imran ayat 185:
فىثز ثي ثى ثن ثم في ثر تي تى تن
مم ما لملىلي كي كى كم كل كا قي قى
نن نم نز نر
Artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan
pahalamu, barang siapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdayakan” (Depag RI,
2009:47).
Sebelum terjadi hari kiamat, mereka yang telah mati
mengalami proses awal kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh.
Barzakh adalah alam yang menjadi batas antara alam dunia dan alam
akhirat. Pada masa itu roh manusia sudah menyadari akan kebenaran
janji Allah, bahkan kepada mereka yang jahat sudah diperlihatkan
Neraka dan siksaannya (Kemendikbud RI, 2018:6).
b. Kiamat Kubra (Besar)
Peristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk dan hancur
leburnya alam semesta secara total dan serentak. Proses terjadinya hari
kiamat tersebut dijelaskan oleh Allah dalam banyak ayat, di antaranya
dalam Q.S. at-Takwir ayat 1-3:
غم عمغج عج طمظم ضمطح ضخ ضجضح صحصم سم سخ
Artinya: “Apabila matahari digulung, apabila bintang-bintang
berjatuhan, dan apabila gunung-gunung dihancurkan” (Depag
RI, 2009:685).
Berdasarkan ayat tersebut, peristiwa kiamat merupakan
kejadian yang sangat hebat, yaitu tatkala Malaikat Israfil meniup
sangkakala. Kemudian bumi diangkat, gunung-gunung dibenturkan
dan terjadilah kerusakan hebat. Langit pecah bergelegar, benda-benda
bumi pun bertebaran laksana kabut. Sementara manusia akan kacau
balau kebingungan hanya Allah Swt. saja yang Maha Kekal
(Kemendikbud RI, 2018:7).
2. Periode Hari Akhir
Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua
makhluk Allah Swt. berakhir, maka mulailah manusia menjalani tahapan
kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’ (kekal). Tahapan tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Yaumul Ba’ats
Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk
manusia, terjadilah hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses
dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah
dalam Q.S. al-Mujadalah ayat 6 yang artinya:
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah Swt. semuanya,
lalu diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja yang mereka
telah kerjakan, dan Allah Swt. mengumpulkan semua amal
perbuatan mereka padahal mereka sudah melupakannya dan
Allah Swt. menyaksikan atas segala sesuatu.” (Depag RI,
2009:642).
b. Yaumul Hasyr
Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah
dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. Kemudian semua
manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar (tempat
berkumpul). Firman Allah dalam Q.S. al-Kahfi ayat 47 yang artinya:
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan
gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar
dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami
tinggalkan seorang pun dari mereka.” (Depag RI, 2009:299).
c. Buku Catatan
Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan
(kitab perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqib dan „Atid.
Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan manusia
sewaktu hidup di dunia. Firman Allah dalam Q.S. al-Kahfi ayat 49
yang artinya:
“Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat orang-orang
bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan
mereka berkata “Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang
tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar,
melainkan ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh di
hadapan mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan
Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.” (Depag RI,
2009:299).
d. Yaumul Hisab dan Mizan
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan
semua amalan di akhirat untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil
dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka dihitung,
anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah dalam Q.S. an-
Nur ayat 24 yang artinya: “Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki
masing-masing menjadi saksi atas perbuatan yang telah mereka
kerjakan.” (Depag RI, 2009:352).
Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan
yang adil berisi kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat setiap
manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya.
Firman Allah dalam Q.S. al-Anbiya‟ ayat 47 yang artinya:
“Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari
kiamat dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jika
amalan itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan (pahalanya).
Dan cukuplah kami saja yang memperhitungkannya.” (Depag
RI, 2009:326).
e. Ash-Shirath
Ash-Shirath adalah jembatan yang terbentang di atas neraka
menuju surga. Mudah atau sulitnya melewati Ash-Shirath itu
tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda:
“Terbentanglah jembatan (Ash-Shirath) itu di antara dua tepi Neraka
Jahanam.” (H.R. Muslim).
f. Yaumul Jaza’
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan
menerima balasan Allah (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang
sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah Q.S al-
Mukmin ayat 17 yang artinya: “Pada hari itu, tiap jiwa diberi balasan
dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan
pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah Swt. sangat cepat perhitungan-
Nya.” (Depag RI, 2009:469).
g. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga
Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan,
mereka diberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada
saat itu terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun bagi
mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt. pasti akan menerima
balasan yang setara, yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt.
sebagai karunia kepada hamba-Nya.
h. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak
mengerjakan perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafir terhadap
Allah Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan
menerima balasan yang sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya
pula. Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan
melalui firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Gasyiyah ayat 4-7 yang
artinya:
“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman
dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak
memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri yang
tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”
(Depag RI, 2009:592).
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Video Critic
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1. Media : Cetak, Audio Visual, proyeksi visual gerak
(video)
2. Alat : LCD, Laptop, Speaker, Papan Tulis, Penghapus,
Spidol, Kertas.
3. Sumber Pembelajaran :
a. Mashudi, dkk. Modul MGMP PAI SMA Kab Semarang: Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XII. Solo:
Prioritas Cendekia.
b. Departemen Agama RI. 2009. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta:
Departemen Agama RI.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran dengan
salam dan berdo‟a bersama dipimpin
oleh seorang peserta didik dengan
penuh khidmat:
2. Guru memperlihatkan kesiapan diri
dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian,
posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi dan
mereview kembali materi
sebelumnya.
4. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari dan menyampaikan
tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
15 Menit
Inti 1. Guru menjelaskan materi secara
global dan singkat mengenai hari
Akhir (makna hari Akhir, perbedaan
kiamat sugra dan kubra,
periode/tahapan hari Akhir).
2. Guru mempersiapkan tayangan
video mengenai materi hari Akhir.
90 Menit
3. Siswa diminta untuk menganalisis
artikel studi kasus yang diberikan
oleh guru dan menyelesaikan
permasalahan yang ada.
4. Dari tiap-tiap kelompok
mengirimkan perwakilannya untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
5. Guru memberikan penegasan
terhadap presentasi yang dilakukan
siswa.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dibahas.
2. Guru melakukan evaluasi, untuk
mengetahui tingkat keberhasilan
siswa.
3. Guru menutup pembelajaran dengan
melafadzkan hamdalah dan doa
penutup majelis.
30 Menit
H. PENILAIAN
1. Jenis/teknik penilaian: Penilaian tertulis dan penilaian non tes
2. Bentuk instrumen dan kunci jawaban: Pilihan Ganda danUraian (Essay)
Penilaian Tertulis
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap
sebagai jawaban yang paling tepat!
1. Iman kepada hari akhir (kiamat) adalah rukun iman yang ke...
a. Satu d. Empat
b. Dua e. Lima
c. Tiga
Jawaban: E
2. Sebelum kiamat terjadi, manusia yang telah mati terlebih dulu menunggu
di alam ...
a. Ghaib d. Azali
b. Arham e. Akhirat
c. Barzakh
Jawaban: C
3. Perhitungan amal baik dan perbuatan jahat disebut juga:
a. Yumul mizan d. Yaumul kiamat
b. Yaumul hisab e. Yaumul Milad
c. Yaumul ba‟ats
Jawaban: B
4. Kiamat kecil di kenal dengan istilah…
a. Kiamat Sugra
b. Kiamat Kubro
c. Kiamat Zalzalah
d. Hari Akhir
e. Yumul Hisab
Jawaban: A
5. Peristiwa berikut yang merupakan kiamat kubra adalah ...
a. Gunung meletus
b. Gempa di Yogyakarta
c. Tsunami di Aceh
d. Tenggelamnya Kapal Titanic
e. Musnahnya alam semesta
Jawaban: E
6. Apabila tertimpa mushibah kita disunnahkan mengucapkan ...
a. Takbir d. Istirja'
b. Tasbih e. Istighfar
c. Tahmid
Jawaban: D
7. Petugas pencabut nyawa untuk masyarakat yang terkena gempa bumi dan
tsunami adalah malaikat ...
a. Jibril d. Raqib Atid
b. Maut/Izrail e. Zabaniyah
c. Munkar Nakir
Jawaban: B
8. Setelah semua manusia dibangkitkan dari alam kubur, mereka
dikumpulkan di padang yang maha luas yang disebut . . . .
a. Barzakh d. Hisab
b. Mahsyar e. Jaza`
c. Ba‟ats
Jawaban: B
9. Sebagai tanda-tanda hari kiamat, nanti akan ada orang yang mengaku
sebagai utusan Allah yang bernama….
a. Dajjal d. Khidir
b. Imam Mahdi e. Ibrahim
c. Isa Al-Masih
Jawaban: A
10. Tanda-tanda kiamat ada yang besar dan ada yang kecil. Berikut ini
termasuk tanda-tanda yang besar, kecuali ...
a. Munculnya dajjal
b. Matahari terbit dari barat
c. Banyak terjadi gempa bumi
d. Turunnya Nabi Isa 'Alaihissalam
e. Seluruh manusia dalam kondisi kafir
Jawaban: C
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat!
1. Apa arti hari akhir secara bahasa dan istilah?
Jawab: Hari Akhir menurut bahasa artinya “Hari Penghabisan” juga
disebut “Hari Pembalasan”. Adapun menurut istilah, hari Akhir adalah
hari mulai hancurnya alam semesta berikut isinya dan berakhirnya
kehidupan semua makhluk Allah Swt.
2. Hari kiamat dibagi menjadi dua, yakni kiamat sugra dan kubra. Jelaskan!
3. Salinlah dan terjemahkan beberapa ayat al-Qur‟an yang menggambarkan
kiamat Kubra!
Jawab: Kiamat sugra adalah peristiwa datangnya kematian bagi semua
makhluk termasuk manusia yang bersifat lokal dan individu. Sedangkan
kiamat kubra merupakan eristiwa berakhirnya seluruh kehidupan makhluk
dan hancur leburnya alam semesta secara total dan serentak.
4. Sebutkan tanda-tanda kiamat sugra!
Jawab: gunung meletus, banjir, tsunami, kematian seseorang, dll.
5. Sebutkan beberapa contoh tahapan hari akhir atau yang bisa juga disebut dengan
nama lain hari akhir! (minimal 3).
Jawab: Yaumul Ba’ats (Hari Kebangkitan), Yaumul Hasyr (Hari
berkumpulnya manusia setelah dibangkitkan dari kubur, Yaumul Hisab
(Hari Perhitungan amal)
H. Penilaian Non Tes
1. Rubrik penilaian sikap dalam mengikuti diskusi:
No Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai Ket
1 2 3 4 5
Aspek yang diamati:
1. Keaktifan
2. Kerjasama
3. Keberanian berpendapat
4. Keterbukaan terhadap pendapat orang lain
5. Sikap tanggung jawab
Keterangan Skor:
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Nilai = x 100
Kriteria Nilai :
A = 80 – 100 = Baik Sekali
B = 70 – 79 = Baik
C = 60 – 69 = Cukup
D = < 60 = Kurang
2. Rubrik penilaian unjuk kerja tentang iman kepada hari Akhir
No Nama Peserta Aspek yang dinilai Jumlah
Nilai Ket
1 2 3
Aspek yang dinilai:
a. Kejelasan dan kedalaman informasi
1) Jika peserta didik dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan sempurna, nilai 30.
2) Jika peserta didik dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi lengkap tetapi kurang sempurna, nilai 20.
3) Jika peserta didik dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap, nilai 10.
b. Keaktifan dalam diskusi
1) Jika peserta didik berperan sangat aktif dalam diskusi, nilai 30.
2) Jika peserta didik berperan aktif dalam diskusi, nilai 20.
3) Jika peserta didik kurang aktif dalam diskusi, nilai 10.
c. Kejelasan dan kerapian presentasi
1) Jika peserta didik dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
rapi, nilai 40.
2) Jika peserta didik dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi,
nilai 30.
3) Jika peserta didik dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
kurang rapi, nilai 20.
4) Jika peserta didik dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan
tidak rapi, nilai 10.
Tuntang, 24 Juli 2019
Peneliti
Inna Nurmawati
NIM: 23010150072
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tuntang
Kelas/Semester : XII/ 1
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Materi Pokok : Hari Akhir
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit
A. KOMPETENSI INTI
(KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-2) Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
(KI-3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural dalamilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
(KI-4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan
kepada
Hari Akhir.
Mampu Menghayati nilai-nilai
keimanan kepada Hari Akhir.
1.3 Menunjukkan sikap mawas diri
dan taat beribadah sebagai
cerminan dari kesadaran beriman
kepada Hari Akhir
Mampu bersikap mawas diri
dan taat beribadah sebagai
cerminan dari kesadaran
beriman kepada Hari Akhir
2.3 Memahami makna iman kepada
Hari Akhir.
Mengetahui dan memahami
tahapan/ periode Hari Akhir.
Mampu mengetahui dan
memahami hakikat beriman
kepada Hari Akhir
Mampu mengetahui dan
memahami hikmah beriman
kepada Hari Akhir.
Mampu menjelaskan kaitan
antara beriman kepada Hari
Akhir dengan perilaku jujur,
bertanggung jawab, dan adil.
1.5 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Hari
Akhir.
Mampu menerapkan sikap
yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Hari Akhir
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu:
7. Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Hari Akhir.
8. Bersikap mawas diri dan taat beribadah sebagai cerminan dari kesadaran
beriman kepada Hari Akhir
9. Mengetahui dan memahami tahapan/ periode Hari Akhir.
10. Mengetahui dan memahami hakikat beriman kepada Hari Akhir
11. Mengetahui dan memahami hikmah beriman kepada Hari Akhir.
12. Menjelaskan kaitan antara beriman kepada Hari Akhir dengan perilaku
jujur, bertanggung jawab, dan adil.
13. Menerapkan sikap yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Hari
Akhir
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Periode Hari Akhir
Setelah alam semesta hancur secara total dan kehidupan semua
makhluk Allah Swt. berakhir, maka mulailah manusia menjalani tahapan
kehidupan baru dan proses menuju alam baqa’ (kekal). Tahapan tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Yaumul Ba’ats
Sesudah hancur dan musnahnya alam semesta termasuk
manusia, terjadilah hari kebangkitan. Hari kebangkitan adalah proses
dibangkitkannya seluruh makhluk dari alam kubur. Firman Allah
dalam Q.S. al-Mujadalah ayat 6 yang artinya:
“Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah Swt. semuanya,
lalu diberitahukan-Nya kepada mereka apa saja yang mereka
telah kerjakan, dan Allah Swt. mengumpulkan semua amal
perbuatan mereka padahal mereka sudah melupakannya dan
Allah Swt. menyaksikan atas segala sesuatu.” (Depag RI,
2009:642).
b. Yaumul Hasyr
Yaumul Hasyr yaitu hari berkumpulnya manusia setelah
dibangkitkan dari kuburnya masing-masing. Kemudian semua
manusia digiring ke tempat yang luas yaitu Padang Mahsyar (tempat
berkumpul). Firman Allah dalam Q.S. al-Kahfi ayat 47 yang artinya:
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan
gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar
dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami
tinggalkan seorang pun dari mereka.” (Depag RI, 2009:299).
c. Buku Catatan
Setiap manusia di alam mahsyar mempunyai buku catatan
(kitab perjalanan hidup) yang sudah dicatat Malaikat Raqib dan „Atid.
Kitab catatan ini berisi semua perbuatan dan perkataan manusia
sewaktu hidup di dunia. Firman Allah dalam Q.S. al-Kahfi ayat 49
yang artinya:
“Dan diletakkan kitab, lalu akan kamu lihat orang-orang
bersalah ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya dan
mereka berkata “Wahai celaka kami, kitab apakah ini yang
tidak melupakan yang kecil dan tidak pula yang besar,
melainkan ia mencatat semuanya. Mereka memperoleh di
hadapan mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan. Dan
Tuhanmu tidak akan menganiaya seseorang pun.” (Depag RI,
2009:299).
d. Yaumul Hisab dan Mizan
Yaumul Hisab adalah hari ketika Allah Swt. memperlihatkan
semua amalan di akhirat untuk dihisab. Segala dosa besar dan kecil
dihitung dengan seksama dan teliti. Ketika amalan mereka dihitung,
anggota tubuh mereka ikut menjadi saksi. Firman Allah dalam Q.S. an-
Nur ayat 24 yang artinya: “Pada hari itu lidah, tangan, dan kaki
masing-masing menjadi saksi atas perbuatan yang telah mereka
kerjakan.” (Depag RI, 2009:352).
Tahapan selanjutnya adalah Mizan. Mizan adalah timbangan
yang adil berisi kebajikan dan kejahatan yang telah diperbuat setiap
manusia. Setiap orang ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya.
Firman Allah dalam Q.S. al-Anbiya‟ ayat 47 yang artinya:
“Dan Kami letakkan timbangan yang tepat (adil) pada hari
kiamat dan tidak seorang pun dirugikan walau sedikit. Dan jika
amalan itu hanya seberat zarrah pasti kami berikan (pahalanya).
Dan cukuplah kami saja yang memperhitungkannya.” (Depag
RI, 2009:326).
e. Ash-Shirath
Ash-Shirath adalah jembatan yang terbentang di atas neraka
menuju surga. Mudah atau sulitnya melewati Ash-Shirath itu
tergantung kepada amal setiap manusia. Rasulullah saw. bersabda:
“Terbentanglah jembatan (Ash-Shirath) itu di antara dua tepi Neraka
Jahanam.” (H.R. Muslim).
f. Yaumul Jaza’
Yaumul Jaza’ yaitu suatu hari ketika semua manusia akan
menerima balasan Allah (Jaza’). Balasan yang diterima seseorang
sesuai dengan amalnya selama ia hidup di dunia. Firman Allah Q.S al-
Mukmin ayat 17 yang artinya: “Pada hari itu, tiap jiwa diberi balasan
dengan apa yang telah diusahakannya. Tidak seorang pun dirugikan
pada hari tersebut. Sesungguhnya Allah Swt. sangat cepat perhitungan-
Nya.” (Depag RI, 2009:469).
g. Balasan Perbuatan Baik dengan Surga
Setelah seluruh manusia dihisab dan melalui timbangan,
mereka diberikan balasan yang sesuai dengan amal perbuatannya. Pada
saat itu terbagilah manusia menjadi dua golongan. Adapun bagi
mukmin yang bertakwa kepada Allah Swt. pasti akan menerima
balasan yang setara, yaitu berupa surga. Surga disediakan Allah Swt.
sebagai karunia kepada hamba-Nya.
h. Balasan Perbuatan Buruk dengan Neraka
Adapun orang yang selama hidup di dunia lebih banyak
mengerjakan perbuatan jahat, maksiat, tercela, dan kafir terhadap
Allah Swt. kufur kepada ajaran dan nikmat Allah Swt., maka akan
menerima balasan yang sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya
pula. Sebagian kegetiran dan kerasnya siksaan neraka, digambarkan
melalui firman Allah Swt. dalam Q.S. al-Gasyiyah ayat 4-7 yang
artinya:
“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman
dengan air dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak
memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri yang
tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.”
(Depag RI, 2009:592).
2. Hakikat Beriman kepada Hari Akhir
Iman kepada hari akhir merupakan rukun iman yang ke-lima yang
harus diyakini oleh setiap umat Islam. Segala perbuatan yang dilakukan
oleh setiap manusia, baik maupun buruk akan dipertanggungjawabkan di
akhirat kelak. Oleh sebab itu, keimanan kepada Hari Akhir hendaknya
dijadikan landasan utama untuk menyadarkan diri agar selalu taat kepada
ajaran Allah Swt. Banyak ayat dan hadis yang memerintahkan kita agar
meyakini datangnya Hari Akhir, di antaranya adalah firman Allah Swt.
pada Q.S. al-Baqarah ayat 4 yang artinya:
“dan mereka yang beriman kepada (al-Qurān) yang
diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah
diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya
akhirat” (Depag RI, 2009:2).
Kemudian, dalam percakapan Rasulullah saw. dengan malaikat
Jibril yang panjang tentang iman, Islam, dan Ihsan, beliau bersabda (ketika
ditanya tentang iman) “Beliau menjawab: “Kamu beriman kepada Allah,
Malaikat-Malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan
takdir baik dan buruk”. (H.R. Muslim).
Dalam ayat di atas ditegaskan bahwa meyakini adanya Hari Akhir
merupakan salah satu ciri orang beriman. Adapun dalam penggalan hadis
di atas, Rasulullah saw. menyebutkan bahwa Hari Akhir sebagai salah satu
perkara yang wajib diyakini, yang kemudian disebut rukun iman. Iman
kepada Hari Akhir berarti percaya dengan penuh keyakinan bahwa
kehidupan yang kekal hanyalah di akhirat (Kemendikbud RI, 2018:11-12).
3. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir
Semua ciptaan Allah Swt. yang lahir di dunia mempunyai hikmah
karena Allah Swt. tidak menjadikan sesuatu sia-sia belaka tanpa tujuan
dan hikmah di dalamnya. Di bawah ini beberapa hikmah iman kepada Hari
Akhir (Kemendikbud RI, 2018:12).
a. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan
moral yang mengakibatkan murka Allah di dunia dan di akhirat.
b. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan
segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam
dunia ini.
c. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt.
dengan mengharapkan mau‟nah-Nya pada hari itu.
d. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
e. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi
melaksanakannya;
f. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada
di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.
4. Menyajikan Kaitan antara Beriman kepada Hari Akhir dengan
Perilaku Jujur, Bertanggung Jawab, dan Adil
Makna kemenangan dan sukses dunia dan akhirat adalah kita perlu
menelusuri motif diri kita yang paling dalam. Hal-hal apakah yang mampu
menggerakkan diri kita untuk melakukan hal-hal yang sangat besar, serta
kemenangan apakah yang kita harapkan? Sukses itu ada yang bersifat
jangka panjang dan ada yang bersifat jangka pendek. Sukses yang jangka
panjang adalah kesuksesan negeri akhirat. Adapun sukses jangka pendek
adalah kesuksesan hidup di dunia (Kemendikbud RI, 2018:13).
Keyakinan akan adanya Hari Akhir membawa konsekuensi
bahwa hidup di dunia bukanlah akhir dari kehidupan, melainkan awal dari
kehidupan yang panjang. Siapapun orangnya pada akhirnya akan
meninggal dunia. Sungguh setiap yang berjiwa akan merasakan kematian.
Sukses yang bersifat jangka panjang adalah kesuksesan negeri akhirat,
kesuksesan inilah yang harus diraih dengan jalan melakukan kebiasaan
efektif dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam kehidupan di
dunia, khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai dengan nilai-
nilai al-Qur‟an.
Keimanan kepada Hari Akhir juga memiliki keterkaitan dengan
perilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil. Mengapa? Karena dengan
memiliki keimanan yang teguh akan adanya Hari Akhir dan pembalasan di
akhirat, akan menumbuhkan kesadaran bahwa semua perbuatan yang
dikerjakan selama di dunia akan dipertanggung jawabkan di hadapan
Allah Swt. Untuk itu, segala sikap dan perilaku kita harus selaras
dengan tuntunan agama. Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di
hadapan kebesaran Allah Swt., sehingga diharapkan dapat
menghilangkan sikap takabur atau sombong dalam dirinya, selalu
berusaha melakukan amal salih, bersikap jujur, dan menghindari
perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan norma agama.
(Kemendikbud RI, 2018:14).
Dengan beriman kepada Hari Akhir, akan mendorong seseorang
untuk melakukan kebiasaan diri dengan akhlakul karimah. Seperti mawas
diri, rendah hati, peduli kepada sesama, dan selalu berusaha
mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hal ini dilakukan dengan ibadah
(seperti shalat) maupun dengan ibadah sosial. Ibadah sosial, yaitu semua
kegiatan yang bermanfaat bagi sesama dan akan termotivasi untuk selalu
berperilaku jujur, bertanggung jawab, dan adil.
Keyakinan akan adanya hari akhir dapat mengantarkan manusia
untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif dalam kehidupannya.
Khususnya banyak melakukan amal kebaikan sesuai dengan nilai-nilai al-
Qur‟an. Dari pembahasan di atas, perilaku yang menggambarkan
kesadaran beriman kepada Hari Akhir adalah sebagai berikut ini
(Kemendikbud RI, 2018:15).
1) Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. Untuk itu, segala sikap
dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama.
2) Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran
Allah Swt., sehingga diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur
atau sombong dalam dirinya;
3) Selalu berusaha melakukan amal saleh dan menghindari semua
perbuatan yang bertentangan dengan norma agama;
4) Membiasakan diri dengan akhlakul karimah, seperti mawas diri,
rendah hati, peduli kepada sesama, dan lain-lain.
5) Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan
melakukan ibadah (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial, yaitu
semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama.
6) Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.
E. METODE PEMBELAJARAN
3. Pendekatan : Scientific
4. Metode : Video Critic
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
a. Media : Cetak, Audio Visual, proyeksi visual gerak (video)
b. Alat : LCD, Laptop, Speaker, Papan Tulis, Penghapus,
Spidol, Kertas.
c. Sumber Pembelajaran :
a. Mashudi, dkk. Modul MGMP PAI SMA Kab Semarang: Pendidikan
Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XII. Solo:
Prioritas Cendekia.
b. Departemen Agama RI. 2005. Al-Quran dan Terjemahnya. Jakarta:
Departemen Agama RI.
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pembelajaran
dengan salam dan berdo‟a bersama
15 Menit
dipimpin oleh seorang peserta didik
dengan penuh khidmat:
2. Guru memperlihatkan kesiapan diri
dengan mengisi lembar kehadiran
dan memeriksa kerapihan pakaian,
posisi dan tempat duduk disesuaikan
dengan kegiatan pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi dan
mereview kembali materi
sebelumnya.
4. Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan
sehari-hari dan menyampaikan
tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung.
Inti 1. Guru menjelaskan materi secara
global dan singkat mengenai hari
Akhir (periode/tahapan hari Akhir,
hakikat beriman kepada Hari Akhir,
hikmah beriman kepada Hari
Akhir, kaitan antara beriman
kepada Hari Akhir dengan perilaku
jujur, bertanggung jawab, dan adil).
2. Guru mempersiapkan tayangan
video mengenai materi hari Akhir.
3. Siswa dibentuk kelompok,
kemudian diminta untuk
menganalisis video yang sudah
ditayangkan.
105 Menit
4. Dari tiap-tiap kelompok
mengirimkan perwakilannya untuk
menyampaikan hasil diskusinya.
5. Guru memberikan penegasan
terhadap presentasi yang dilakukan
siswa.
6. Guru melakukan evaluasi, untuk
mengetahui tingkat keberhasilan
siswa.
Penutup 1. Guru bersama siswa menyimpulkan
materi yang telah dibahas.
2. Guru menutup pembelajaran dengan
melafadzkan hamdalah dan doa
penutup majelis.
15 Menit
H. PENILAIAN
3. Jenis/teknik penilaian: Penilaian tertulis dan penilaian non tes
4. Bentuk instrumen dan kunci jawaban: Pilihan ganda dan Uraian (Essay)
Penilaian Tertulis
I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap
sebagai jawaban yang paling tepat!
1. Pengadilan Allah Swt. di alam akhirat sangat adil dan teliti, tidak seorang
pun yang dirugikan, manusia berhak masuk surga karena ketakwaannya.
Sebaliknya mereka akan masuk neraka, karena kedurhakaanya. Pernyataan
di bawah ini yang tidak termasuk contoh perilaku yang mencerminkan
iman kepada Hari Akhir adalah . . . .
a. menuruti semua keinginan teman
b. senantiasa bertakwa kepada Allah Swt.
c. memberikan dorongan untuk selalu bersikap optimis
d. sangat hati-hati saat ada keinginan untuk berbuat keburukan
e. disiplin dalam melaksanakan ibadah shalat lima waktu (maktubah)
Jawab: A.
2. Tanda-tanda seseorang mengimani Hari Akhir, di antaranya adalah . . . .
a. takut menghadapi kematian
b. tidak mau menerima jabatan duniawi
c. mengabaikan urusan dunia yang bersifat fana
d. selalu berusaha ikhlas dalam melakukan pekerjaan
e. selalu mengingat tanda-tanda datangnya Hari Akhir dengan baik
Jawab: D
3. Pernyataan di bawah ini yang tidak termasuk perilaku yang mencerminkan
keimanan terhadap Hari Akhir, adalah . . . .
a. selalu bertakwa kepada Allah Swt.
b. disiplin dalam melakukan shalat lima waktu
c. menghabiskan waktunya untuk berzikir di dalam masjid
d. mencintai fakir-miskin yang diwujudkan dengan sedekah
e. menyantuni, memelihara, mengasuh, dan mendidik anak yatim
Jawab: C
4. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan
melakukan ibadah ritual (seperti shalat) maupun dengan ibadah sosial,
yaitu semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama; Pernyataan tersebut
termasuk....
a. perilaku yang menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari Akhir
b. hikmah beriman kepada hari akhir.
c. manfaat beriman kepada hari akhir.
d. tujuan beriman kepada hari akhir.
e. manfaat dan tujuan beriman kepada hari akhir.
Jawab: A
5. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan
moral yang mengakibatkan murka Allah Swt. di dunia dan di akhirat
termasuk....
a. perilaku yang menggambarkan kesadaran beriman kepada Hari Akhir
b. hikmah beriman kepada hari akhir.
c. manfaat beriman kepada hari akhir.
d. tujuan beriman kepada hari akhir.
e. manfaat dan tujuan beriman kepada hari akhir.
Jawab: B
6. Jembatan terbentang diatas neraka menuju surga disebut dengan....
a. yaumul Barzakh
b. yaumul Mizan
c. Ash-Shirat
d. yaumul Hisab
e. yaumul Jaza`
Jawab: C
7. Hari dimana kita akan menerima balasan Allah disebut...
a. yaumul Barzakh
b. yaumul Mahsyar
c. yaumul Ba‟ats
d. yaumul Hisab
e. yaumul Jaza`
Jawab: E
8. Pada hari akhir nanti semua amal manusia akan dihitung, maka sebaiknya kita
selalu ….
a. Mencatat sendiri amal kita
b. Berusaha baramal solih
c. Berlatih cara berhitung dengan baik
d. Bersembunyi agar tidak kelihatan
e. belajar Sains dengan tekun
Jawab: B
9. Tahapan di mana setiap orang ditimbang amalnya dengan seadil-adilnya adalah
pada…
a. yaumul Barzakh
b. yaumul Ba‟ats
c. yaumul Mahsyar
d. yaumul Mizan
e. yaumul Jaza`
Jawab: D
10. Balasan perbuatan dengan neraka yakni bagi orang-orang yang selalu berbuat…
a. Dzikir
b. Tidak pernah meninggalkan sholat
c. Mabuk
d. Bersholawat
e. Sedekah
Jawab: C
II. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan tepat!
6. Apa yang disebut dengan Ash-Shirat?
Jawab: Jembatan terbentang diatas neraka menuju surga
7. Siapakah yang mendapatkan balasan amal dengan Surga?
Jawab: orang-orang yang selalu berbuat baik selama di dunia serta menjauhi
larangan Allah. Timbangan amal baik lebih banyak, sehingga mendapat balasan
Surga.
8. Tulis contoh terjemahan ayat al-Qur‟an yang menggambarkan siksa
neraka!
Jawab: Q.S. al-Gasyiyah ayat 4-7 yang artinya:
“Memasuki api yang sangat panas (neraka), diberi minuman dengan air
dari sumber yang sangat panas. Mereka tidak memperoleh makanan
selain dari pohon yang berduri yang tidak menggemukkan dan tidak pula
menghilangkan lapar.”
9. Sebutkan hikmah iman kepada Hari Akhir!
Jawab:
b. Muncul rasa kebencian yang dalam kepada kemaksiatan dan kebejatan
moral yang mengakibatkan murka Allah di dunia dan di akhirat.
c. Menyejukkan dan menggembirakan hati orang-orang mukmin dengan
segala kenikmatan akhirat yang sama sekali tidak dirasakan di alam
dunia ini.
d. Senantiasa tertanam kecintaan dan ketaatan terhadap Allah Swt.
dengan mengharapkan mau‟nah-Nya pada hari itu.
e. Senantiasa termotivasi untuk beramal baik dengan ikhlas.
f. Senantiasa menghindari niat-niat yang buruk apalagi
melaksanakannya;
g. Menjauhkan diri dari asumsi-asumsi yang mengkiaskan apa yang ada
di dunia ini dengan apa yang ada di akhirat.
5. Bagaimana menerapkan perilaku mulia sebagai bukti keimanan kepada
Hari Akhir? Jelaskan!
Jawab:
a. Menyadari bahwa semua perbuatan selama di dunia akan
dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Swt. Untuk itu, segala sikap
dan perilaku kita harus selaras dengan tuntunan agama.
b. Menyadari bahwa manusia itu sangat kecil di hadapan kebesaran
Allah Swt., sehingga diharapkan dapat menghilangkan sikap takabur
atau sombong dalam dirinya;
c. Selalu berusaha melakukan amal saleh dan menghindari semua
perbuatan yang bertentangan dengan norma agama;
d. Membiasakan diri dengan akhlakul karimah, seperti mawas diri,
rendah hati, peduli kepada sesama, dan lain-lain.
e. Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah Swt. baik dengan
melakukan ibadah (seperti salat) maupun dengan ibadah sosial, yaitu
semua kegiatan yang bermanfaat bagi sesama.
f. Termotivasi untuk selalu bekerja keras dan menjauhi kemalasan.
Penilaian Non Tes
7. Rubrik penilaian sikap dalam mengikuti diskusi:
No Nama Siswa Aspek yang diamati Jumlah
Skor Nilai Ket
1 2 3 4 5
Aspek yang diamati:
1. Keaktifan
2. Kerjasama
3. Keberanian berpendapat
4. Keterbukaan terhadap pendapat orang lain
5. Sikap tanggung jawab
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria:
4 = Baik Sekali
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
Nilai = x 100
Kriteria Nilai :
A = 80 – 100 = Baik Sekali
B = 70 – 79 = Baik
C = 60 – 69 = Cukup
D = < 60 = Kurang
8. Rubrik penilaian unjuk kerja tentang praktek pelaksanaan
pembagian waris dalam Islam
No Nama Peserta Aspek yang dinilai Jumlah
Nilai Ket
1 2 3
Aspek yang dinilai:
b. Kejelasan dan kedalaman informasi
4) Jika peserta didik dapat memberikan kejelasan dan kedalaman
informasi lengkap dan sempurna, nilai 30.
5) Jika peserta didik dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi lengkap tetapi kurang sempurna, nilai 20.
6) Jika peserta didik dapat memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap, nilai 10.
c. Keaktifan dalam diskusi
4) Jika peserta didik berperan sangat aktif dalam diskusi, nilai 30.
5) Jika peserta didik berperan aktif dalam diskusi, nilai 20.
6) Jika peserta didik kurang aktif dalam diskusi, nilai 10.
d. Kejelasan dan kerapian presentasi
5) Jika peserta didik dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
rapi, nilai 40.
6) Jika peserta didik dapat mempresentasikan dengan jelas dan rapi,
nilai 30.
7) Jika peserta didik dapat mempresentasikan dengan sangat jelas dan
kurang rapi, nilai 20.
8) Jika peserta didik dapat mempresentasikan dengan kurang jelas dan
tidak rapi, nilai 10.
Tuntang, 31 Juli 2019
Peneliti
Inna Nurmawati
NIM: 23010150072
Lampiran 3
Dokumentasi Pelaksanaan Pembelajaran
Foto siswa saat pembelajaran dengan kolaborator
Foto ketika kolaborator menayangkan video
Foto ketika siswa sedang berdiskusi mengenai analisis video yang telah ditayangkan
Foto ketika perwakilan kelompok menyampaikan hasil analisis video
Foto ketika siswa mengerjakan evaluasi
Foto peneliti bersama kolaborator dan para siswa
Lampiran 4
Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 5
Surat Permohonan Izin Penelitian di SMA
Lampiran 6
Surat Keterangan Izin Penelitian Disdikbud Provinsi Jawa Tengah
Lampiran 7
Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian
Lampiran 8
Lembar Konsultasi
Lampiran 9
Nilai SKK Mahasiswa
Lampiran 10
Daftar Riwayat Hidup Penulis
Nama : Inna Nurmawati
Tempat/ tanggal lahir : Kab. Semarang/13 Maret 1997
Alamat : Baran Gembongan RT 03/02Kec. Ambarawa, Kab.
Semarang
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Email : [email protected]
Pendidikan :
1. TK PGRI Baran (Lulus 2003)
2. SD N Baran 02 (Lulus 2009)
3. MTs PSA Nurul Amal Kenteng Bandungan (Lulus
2012)
4. MA NU Banat Kudus (Lulus 2015)
5. IAIN Salatiga (Prodi Pendidikan Agama Islam)