106
PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX A MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA KABUPATEN BONE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanPada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar A. MAPPIJANCI K 10541067113 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JANUARI 2016

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IXA MELALUI

PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

DALAM PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK

SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA KABUPATEN BONE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana PendidikanPada Program Studi Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar

A. MAPPIJANCI

K 10541067113

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

JANUARI 2016

Page 2: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …
Page 3: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …
Page 4: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : A. MAPPIJANCI

NIM : K10541067113

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Setelah diperiksa dan diteliti secara seksama, maka skripsi ini sudah layak

memenuhi persyaratan untuk diajukan dalam ujian skripsi.

Makassar, Januari 2016

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

Andi Baetal Mukaddas, S.Pd.,M.Sn Muh. Faisal, S. Pd., M.Pd.

NBM: 431 879 NIDN: 0927027904

Diketahui :

Dekan FKIP Ketua Prodi

UNISMUH Makassar Pendidikan Seni Rupa

Dr. Andi Sukri Syamsuri, M. Hum. Andi Baetal Mukaddas, S.Pd.,M.Sn.

NBM. 858 610 NBM. 431 879

Page 5: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

iv

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : A. MAPPIJANCI

Stambuk : K10541067113

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Judul Skripsi : Peningkatan Kreativitas Siswa Kelas IXA Melalui

Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Dalam Pembelajaran

Menggambar Bentuk SMP Negeri 1 Lappariaja Kabupaten Bone

Dengan ini menyatakan Perjanjian sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai selesainya skripsi

ini. Saya yang menyusunnya sendiri (tidak dibuat oleh siapapun).

2. Dalam penyusunan skripsi ini, saya selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti yang tertera pada butir 1, 2,

dan 3, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang

berlaku.

Demikian surat perjanjian ini saya buat dengan sebanarnya dan penuh kesadaran.

Makassar, Januari 2016

Yang Membuat Perjanjian

A. MAPPIJANCI NIM : K10541067113

Page 6: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

v

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : A. MAPPIJANCI

Stambuk : K10541067113

Jurusan : Pendidikan Seni Rupa

Judul Skripsi : Peningkatan Kreativitas Siswa Kelas IXA Melalui

Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL)

Dalam Pembelajaran Menggambar Bentuk SMP

Negeri 1 Lappariaja Kabupaten Bone

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim

penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau

dibuatkan oleh siapapun.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, Januari 2016

Yang Membuat Pernyataan

A. MAPPIJANCI NIM: K10541067113

Page 7: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

vi

Motto

Jangan batasi dirimu dengan kata 'menyerah'. Kegagalan hanya sementara.

Percaya diri, terus berusaha dan katakan 'aku bisa!

Sukses berarti melakukan yg terbaik yg kita bisa dengan apa yg kita

miliki. Bukan dengan menginginkan apa yg orang lain miliki.

Hidup ini pilihan. Kamu yg sekarang adalah pilihan yg kamu ambil di masa

lalu. Bijaklah dalam memilih langkahmu selanjutnya.

Dalam Perjalanan mungkin anda akan Merasakan Kepahitan , tapi

ingatlah tujuan akhir anda adalah Kebahagiaan

Page 8: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

vii

ABSTRAK

A. MAPPIJANCI. 2016. Peningkatan Kreativitas Siswa Kelas IXA Melalui

Pendekatan Contekstual Teaching Learning (CTL) Dalam Pembelajaran

Menggambar Bentuk SMP Negeri 1 Lappariaja Kabupaten Bone. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar.

Pembimbing I Bapak Andi Baetal Mukaddas, S. Pd., M. Sn dan pembimbing II

Bapak Muh. Faisal, S. Pd., M.Pd.

Dalam proses belajar mengajar seni budaya sangat diperlukan kreatifitas.

Proses di dalam kreatif berada di dalam benak, yang pada awalnya banyak

melibatkan intuisi dan bawah sadar, imajinasi , dan emosi, selanjutnya melibatkan

logika dan tindakan untuk solusi dan realisasinya. Dari temuan pra ahli

neuropsikologi setiap orang memiliki kapasitas kreatif hanya kadarnya yang berbeda

oleh karenanya dapat dikembangkan atau dimaksimalkan melalui berbagai

pendekatan, salah satunya adalah pendekatan Kontextual Teaching Learning (CTL)

melalui latihan yang terstruktur.

Pendekatan kontekstual ( Contextual Teaching and Learning ) yang lebih

terkenal dengan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan

antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong

siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan

dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis

penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IXA SMP Negeri 1 Lappariaja

Kab. Bone tahun ajaran 2015/2016. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas

IXA SMP Negeri 1 Lappariaja Kabupaten Bone tahun ajaran 2015/2016 yang

berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa

perempuan.

Dari Siklus I diketahui bahwa nilai rata-rata siswa masih rendah dan belum

memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini terlihat dari rendahnya

nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 69,50. Jumlah siswa

memperoleh nilai 70 hanya 13 orang atau 54,17% dari jumlah siswa secara

keseluruhan dan siswa yang belum berhasil sebanyak 11 orang atau 45,83% dari

jumlah siswa keseluruhan, artinya tindakan yang diberikan pada siklus I belum dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Dari Siklus II diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah

mengalami peningkatan dari siklus I. Ini dapat diketahui dari hasil belajar siklus II

yang diikuti oleh 24 siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 54,17

pada siklus I menjadi 72,50pada siklus II. Dan jumlah siswa memperoleh nilai 70

sebanyak 18 orang, ini berarti keberhasilan klasikal telah mencapai 75%.

Page 9: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

viii

Sedangkan siswa yang belum berhasil 6 orang sekitar 25% maka tindakan

dilanjutkan pada siklus III.

Dari Siklus III diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus III sudah

mengalami peningkatan. Ini dapat diketahui dari siklus I yang diikuti oleh 24 orang

siswa, nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 69,6 pada siklus I menjadi

72,5pada siklus II dan meningkat menjadi 77,6 pada siklus III. Siswa yang

memperoleh nilai 70 sebanyak 23 orang. Ini berarti keberhasilan klasikal

mencapai 95,83% sedangkan siswa yang belum berhasil sebesar 4,17%. Angka

keberhasilan ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan dapat dikatakan

berhasil.

Keywords: Kreativitas Siswa, Contekstual Teaching Learning (CTL),

Menggambar Bentuk

Page 10: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tiada kata indah selain ucapan syukur Alhamdulillah, segala puji hanya milik

Allah SWT sang penentu segalanya, atas limpahan Rahmat, Taufik, dan Hidayah-Nya

jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ” Peningkatan

Kreativitas Siswa Kelas IXA Melalui Pendekatan Contekstual Teaching Learning

(CTL) Dalam Pembelajaran Menggambar Bentuk SMP Negeri 1 Lappariaja

Kabupaten Bone”.

Tulisan ini diajukan sebagai syarat yang harus dipenuhi guna memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Salam dan shalawat senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW sang revolusioner sejati sepanjang masa, juga kepada seluruh

ummat beliau yang tetap istiqamah di jalan-Nya dalam mengarungi bahtera

kehidupan dan melaksanakan tugas kemanusiaan ini hingga hari akhir.

Sepenuhnya penulis menyadari bahwa skripsi ini takkan terwujud tanpa

adanya ulur tangan dari orang-orang yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khalik

untuk memberikan dukungan, bantuan, bimbingan baik secara langsung maupun

tidak langsung bagi penulis, oleh karena itu di samping rasa syukur kehadirat Allah

SWT, penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada pihak yang

selama ini memberikan bantuan hingga terselesainya skripsi ini.

Page 11: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

x

Dengan kerendahan hati penulis menyampaikan bahwa tak ada manusia yang

tak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis senantiasa,

mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif sehingga penulis dapat berkarya

yang lebih baik lagi pada masa yang akan datang. Dengan harapan dan do’a penulis,

semoga skripsi ini memberikan manfaat dan menambah khasanah ilmu khususnya di

bidang pendidikan Seni Rupa.

Amin Yaa Rabbal Alamin.

Wassalam

Makassar, Januari 2016

Penulis

Page 12: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ...................................................................................... v

MOTTO .............................................................................................................. vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 5

E. Definisi Istilah .......................................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kreativitas ................................................................................................ 8

B. Kerangka Pikir ......................................................................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ............................................................................... 39

Page 13: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

xii

B. Jenis Penelitian ......................................................................................... 41

C. Tempat Penelitian .................................................................................... 41

D. Subyek Penelitian ..................................................................................... 41

E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 42

F. Pengumpulan Data ................................................................................... 42

G. Cara Pengambilan Data ............................................................................ 42

H. Analisis Data ............................................................................................ 43

I. Indikator Keberhasilan ............................................................................. 43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 45

B. Pembahasan .............................................................................................. 54

BAB V PENUTUP

A. Simpulan .................................................................................................. 62

B. Saran ........................................................................................................ 62

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 64

LAMPIRAN

Page 14: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

xiii

Page 15: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan undang-undang dasar 1945 pasal 31 ayat 5 disebutkan

dengan jelas bahwa pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi

dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan Bangsa untuk

kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia dan undang-undang

Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab II pasal 2 dan pasal 3 tentang Dasar, Fungsi dan Tujuan

Pendidikan Nasional serta untuk mensukseskan wajib belajar 9 tahun dan

menyongsong kurikulum 2004 yang populer dengan nama kurikulum

Berbasis Kompetensi (KBK).

Pembelajaran merupakan unsur penting dalam kegiatan pendidikan.

Kesadaran tentang pentingnya pendidikan yang dapat memberikan

harapan dan kemungkinan dimasa yang akan datang, telah mendorong

berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat, seperti yang

tercantum dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2003 “Manusia

membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya, pendidikan merupakan

usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses

pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui masyarakat”.

(www.Depdiknasgo.2003)

Pendidikan dan pengajaran adalah salah satu upaya untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa, sebab pendidikan merupakan jalur yang

1

Page 16: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

2

sangat strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dalam

rangka meningkatkan kualitas hidup manusia, pada intinya pendidikan

adalah untuk memanusiakan manusia, mendewasakan, merubah prilaku,

serta meningkatkan kualitas menjadi lebih baik.

Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat,

namun memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga menimbulkan hasil

yang sesuai dengan proses yang telah dilalui. Salah satu kepedulian

pemerintah tentang pendidikan adalah setiap 10 tahun merevisi kurikulum

sebagai acuan bagi para penyelenggara pendidikan agar tujuan pendidikan

nasional tercapai. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada tahun 2004

pemerintah melakukan revisi kurikulum yang kita kenal Kurikulum Berbasis

Kompetensi ( KBK ) kemudian disempurnakan menjadi KurikulumTingkat

Satuan Pendidikan ( KTSP ) dimana seni budaya termasuk salah satu mata

pelajaran utama yang siswa harus pelajari.

Upaya peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan pelaksanaan

pembelajaran menjadi kebutuhan yang signifikan. Tujuan dari keseluruhan

pembelajaran ditunjukkan oleh prestasi belajar yang dicapai oleh siswa.

Namun kenyataannya dalam proses belajar mengajar untuk dapat mencapai

tujuan pembelajaran tidaklah mudah. Dalam kegiatan belajar mengajar di

sekolah sering dijumpai beberapa masalah yaitu masih banyak dijumpai

siswa yang mempunyai nilai rendah dalam sejumlah mata pelajaran,

khususnya pembelajaran seni budaya. Prestasi belajar yang dicapai belum

Page 17: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

3

memuaskan mengingat masih banyak siswa yang memperoleh nilai seni

budaya di bawah standar yang ditetapkan.

Dalam proses belajar mengajar seni budaya sangat diperlukan

kreatifitas. Proses di dalam kreatif berada di dalam benak, yang pada

awalnya banyak melibatkan intuisi dan bawah sadar, imajinasi , dan emosi,

selanjutnya melibatkan logika dan tindakan untuk solusi dan realisasinya.

Hal ini sesuai dengan temuan para ahli neuropsikologi, bahwa kemampuan

intuisi, kreatifitas dan emosi yang berada pada hemisphere otak sebelah

kanan berinteraksi dengan kemampuan logika, analitis yang berada pada

hemisphere otak sebelah kiri. Oleh karena itu kemampuan kreatif tidak

dapat berdiri sendiri tanpa melibatkan kemampuan logika analitis dan

tindakan nyata untuk merealisasikannya. Dari temuan pra ahli

neuropsikologi setiap orang memiliki kapasitas kreatif hanya kadarnya yang

berbeda oleh karenanya dapat dikembangkan atau dimaksimalkan melalui

berbagai pendekatan, salah satunya adalah pendekatan Kontextual Teaching

Learning (CTL) melalui latihan yang terstruktur.

Metode pembelajaran yang dipakai guru juga akan berpengaruh pula

terhadap cara belajar siswa, yang mana setiap siswa yang mempunyai cara

belajar yang berbeda antar siswa satu dengan yang lain. Oleh karena itu

metode belajar yang dipilih sebaiknya metode yang dapat mendorong siswa

untuk aktif dan kreatif dalam belajar. Biasanya gagasan kreatif muncul

secara intuitif berupa gambaran sepintas yang belum jelas, kemudian

dihubungkan dengan persepsi sadar, sejak itu gagasan bukan lagi besifat

Page 18: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

4

intuitif tetapi sudah merupakan pengalaman alam sadar. Untuk memperoleh

gagasan kreatif perlu aktif, tidak ada gagasan muncul tanpa suatu upaya

Keberhasilan pembelajaran tidak hanya dipengaruhi oleh metode

pembelajaran tetapi juga dipengaruhi oleh kemampuan berpikir kreatif

siswa. Siswa yang aktif dalam proses belajar mengajar dimungkinkan

memiliki prestasi belajar yang tinggi karena lebih mudah mengikuti

pembelajaran sedangkan siswa yang pasif cenderung lebih sulit mengikuti

pembelajaran. Pada kenyataannya tidak sedikit dijumpai siswa berprestasi

tinggi namun memiliki kemampuan berpikir kreatif rendah. Ini dikarenakan

banyak siswa mencapai keberhasilan akademis tetapi hanya sedikit

menunjukkan kemampuan kreatifitas dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis bermaksud mengankat judul

penelitian “Peningkatan Kreativitas siswa kelas IXA melalui Pendekatan

Contextual Teaching Learning (CTL) dalam pembelajaran Menggambar

Bentuk SMP Negei 1 Lappariaja Kabupaten Bone”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas

maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

a. Bagaimana kesiapan siswa menentukan posisi melihat objek

benda?

b. Bagaimana pemanfaatan benda dalam objek bentuk?

c. Bagaimana penentuan gelap terang objek sehingga dapat lebih

hidup?

Page 19: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

5

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas yang ingin diteliti dan informasi

yang diharapkan maka penelitian ini bertujuan yaitu:

a. Untuk mengetahui kesiapan siswa menentukan posisi melihat objek

benda

b. Untuk mengetahui pemanfaatan benda dalam objek bentuk

c. Untuk mengetahui penentuan gelap terang objek sehingga dapat

lebih hidup

D. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan hasil penelitian

memberikan manfaat kepada pihak :

1. Siswa

a. Meningkatkan kreativitas siswa dalam menggambar bentuk pada

khususnya dan mata pelajaran Seni Budaya pada umumnya

b. Meningkatkan kegiatan belajar, mengoptimalkan kemampuan berpikir

aktif dan kreativitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.

2. Guru

a. Untuk mendapatkan gambaran tentang kreativitas siswa melalui

pendekatan CTL dalam pembelajaran menggambar bentuk .

b. Mengembangkan profesionalisme guru dalam mengajar sebagai upaya

mewujudkan pembelajaran berpusat pada siswa melalui inovasi dan

kreativitas.

Page 20: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

6

3. Kepala Sekolah

a. Merupakan informasi yang dapat dijadikan bahan pembanding dalam

pelaksanaan pembelajaran.

b. Memberikan konstribusi untuk meningkatkan mutu sekolah.

4. Dinas Pendidikan

a. Dapat dijadikan rekomendasi kepada guru seni budaya dalam

pembelajaran menggambar bentuk

b. Dapat dijadikan rekomendasi untuk lebih mengaktifkan pelaksanaan

MGMP

E. Definisi Istilah

Penegasan istilah dari judul skripsi dimaksudkan untuk memperjelas

istilah-istilah dan memberi batasan ruang lingkup penelitian sehingga tidak

menimbulkan penafsiran lain. Adapun penegasan istilah yang perlu

dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Kreativitas

Kreativitas diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan

sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang

relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

2. Contextual Teaching Learning

Pendekatan kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa

menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan

keterampilan akademik mereka dalam berbagai tatanan dalam sekolah

dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata

atau masalah-masalah yang disimulasikan.

Page 21: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

7

3. Seni Lukis ( Gambar )

Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan

dari obyek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu. Medium

lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan

film didalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan

4. Menggambar bentuk

Menggambar bentuk merupakan proses perekaman obyek di atas bidang

dua dimensi melalui media dengan ketentuan ketepatan/kemiripan

bentuk, dan warna dengan memperhatikan perspektif, proporsi,

komposisi, gelap terang, serta bayang-bayang.

Page 22: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Kreativitas

Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu

kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan

paling tinggi bagi manusia (Maslow dalam Munandar, 2009). Pada dasrnya,

setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas

dapat diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang

tepat. Walaupun ada pengakuan ilmiah terhadap pentingnya kreativitas

namun hingga kini hanya sedikit sekali penemuan yang telah dilakukan. Hal

ini disebabkan adanya kesulitan metodoli dan karena adanya keyakinan

bahwa kerativitas adalah suatu faktor baeaan individu sehingga hanya

sedikit yang dapat dilakukan untuk mengendalikannya.

a. Pengertian kreativitas

Menurut NACCCE (National Advisory Committee on Creative and

Cultural Education) dalam (Craft, 2005), kreativitas adalah aktivitas

imaginatif yang menghasilakan hasil yang baru dan bernilai. Menurut

Munandar (1985), kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi

baru, berdasarkan data, informasi atau unsur-unsur yang ada. Selain itu

Csikszentmihalyi dalam (Clegg, 2008) menyatakan kreativitas sebagai

suatu tindakan, ide, atau produ yang mengganti sesuatu yang lama menjadi

sesuatu yang baru.

8

Page 23: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

9

Menurut Utami Munandar (1995:25) menyatakan kreativitas adalah

suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai

kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat

diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk

melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang suah ada

sebelumnya. Sedangkan Sterberg (1988), menyatkan bawhwa kreativitas

merupakan titik pertemuan yang khas antara tiga atribut psikologis, yaitu

intelegensi, gaya kognitif, dan kepribadian/motivasi. Selanjutnya Clark

Moustakis (1967) ahli psikologi humanistic menyatakan bahwa kreativitas

adalah pengalaman mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas

individu dalam bentuk terpadu dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan

alam,dan denganorang lain.

Dari berbagai pengertian yang dikemukakan oleh para ahli untuk

menjelaskan makna dari kreativitas adalah kemampuan seseorang

menciptakan sesuatu produk yang baru atau kombinasi dari hal-hal yang

sudah ada sebelumnya yang didasari oleh intelegensi, gaya kognitif, dan

kepribadian/motivasi melalui proses konsruksi ide yang berguna, serta dapat

dimengerti.

Adapun definisi kreativitas ditinjau dari segi penekanannya dapat

dikategorikan kedalam empat jenis dimensi (Four P’s Creativity) yaitu

dimensi person, dimensi proses, dimensi press dan dimensi product

a. Kreativitas dalam dimensi person

Definisi kreativitas dalam dimensi person adalah upaya mendefinikan

kreativitas yang berfokus pada individu atau person dari individu yang

Page 24: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

10

disebut kreatif. Menurut Guilford menerangkan bahwa kreativitas

merupakan kemampuan atau kecakapan yang adam diri seseorang, hal ini

erat sekali kaitannya dengan bakat. Sedangakn Hulbeck menerangkan

bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian

dalam interaksi dengan lingkungan. Definisi kreativitas dari dua pakar

tersebut diatas lebih berfokus pada segi pribadi.

b. Kreativitas dalam dimensi proses.

Definisi kreativitas dalam dimensi proses adalah upaya mengdefinisikan

kreativitas yang berfokus pada proses berpikir sehingga memunculkan ide-

ide unik atau kreatif. Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas

adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran,

keluwesan, ( fleksibilitas ), dan orisinalitas dalam berpikir, sera kemampuan

untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu

gagasan.

c. Kreativitas dalam dimensi press

Definisi kreativitas dalam dimensi press adalah pendekatan kreativitas

yang menekankan faktor press atau dorongan baik dorongan internal diri

sendiri berupa keinginan dan hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara

kreatif, maupun dorongan eksternal dari lingkungan sosial psikologis.

d. Kreativitas dalam dimensi product

Definisi kreativitas dalam dimensi product merupakan upaya

mendefinisikan kreativitas yang berfokus pada produk atau apa yang

dihasilkan oleh individu baik sesuatu yang baru/original atau sebuah

Page 25: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

11

elaborasi/ penggabungan yang inovatif. Definisi ini berfokus pada produk

kreatif menekankan pada orisinalitas, seperti yang dikemukan oleh Baron

(1969) yang menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk

menghasilkan/menciptakan sesuatu yang baru. Dari berbagai definisi

kreativitas yang dikemukakan diatas sehingga peneliti menyimpukan bahwa

: Kreativitas adalah proses konstruksi ide yan orisinil (asli), bermanfaat,

variatif ( bernilai seni ) dan inovatif (berbeda/lebih baik)

b. Ciri-Ciri Kreativitas

Guilford dalam (Munandar,2009) mengemukakan ciri-ciri dari kreativitas

antara lain:

1. Kelancaran berpikir ( fluency of thinking) , yaitu kemampuan untuk

menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang

secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah

kualitas, dan bukan kualitas.

2. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untu

memproduksi sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-

pertanyaan yang bervariasi, dapat melihat sesuatu masalah dari sudut

pandang yang berbeda-beda, mencari altenatif atau arah yang

berbeda-beda, serta manpu menggunakan bermacam-macam

pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang

yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat

mreninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara

berpikir yang baru.

Page 26: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

12

3. Elaborasi (elaboration) , yaitu kemampuan dalam mengembangkan

gagasan dan menambahkan atau memperinci detai-detail dari suatu

obyek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.

4. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan

gagasan unik atau kemampuan untuk mencetuskan gagasan asli

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kreativitas

Menurut Rogers dalam (Munandar, 2009) , faktor-faktor yang dapat

mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya :

1. Dorongan dari dalam diri sendiri (motivasi intrinsik)

Menurut Rogers dalam (Munandar, 2009) setiap individu memiliki

kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk

berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan

mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya. Dorongan ini

merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu

membentuk hubngan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam

upaya menjadi dirinya sepenuhnya. Hal ini didukung oleh pendapat

Munandar (2009) yang menyatakan individu harus memiliki

motivasi intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari

dirinya sendiri, selain didukung oleh perhatian , dorongan dan

pelathan dari lingkungan. Adapun kondisi internal (interal press)

yang dapat mendorong seseorang untukberkreasi diantaranya :

1) Keterbukaan terhadap pengalaman

Page 27: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

13

2) Kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan

pribadi seseorang (internal locus of evaluation)

3) Kemampuan untuk bereksperimen atau ”bermain” dengan

konsep-konsep.

2. Dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik )

Munandar (2009)mmengemukakan bahwa lingkungan yang dapat

mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan

keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan

kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama dan utama

dalam pengembangan kreativitas individu. Pada lingkungan sekolah,

pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari pra sekolah hingga ke

perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan

meningkatkan kreativitas individu. Pada lingkungan masyarakat,

kebudayaan-kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat juga

turut mempengaruhi kreativitas individu. Adapun kondisi

lingkungan yang dapat mengembangkan kreativitas ditandai dengan

adanya :

1) Kemampuan psikologis

Kemampuan psikologis dapat terbentuk melalui 3 proses yang

saling berhubungan, yaitu :

a) Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala

kelebihan dan keterbatasannya

Page 28: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

14

b) Mengusahakan suasana yang didalamnya tidak terdapat

evauluasi eksternal (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat

atau mempunyai efek mengancam).

c) Memberikan pengertian secara empatis, ikut menghayati

perasaan, pemikiran, tindakan individu, dan mampu melihat

dari sudut pandang mereka dan menerimanya.

2) Kebebasan psikologis

Lingkungan yang bebas secara psikologis, memberikan

kesempatan kepada individu untuk bebas mengekspresikan

secara simbolis pikiran-pikiran atau perasaan-perasaannya.

Menurut Munandar dalam (Zulkarnain, 2002) menyatakan

faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas dapat berupa

kemampuan berpikir dan sifat kepribadian yang berinteraksi

dengan lingkungan tertentu. Faktor kemampuan berpikir terdiri

dari kecerdasan (inteligensi) dan pemerkayaan bahan berpikir

berupa pengalaman dan ketrampian. Sedangkan faktor

kepribadian terdiri dari ingin tahu, harga diri dan kepercayaan

diri, sifat mandiri, berani mengambil resiko dan sifat asertif.

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan di atas, terdapat

berbagai faktor lain yang dapat menyebabkan munculnya variasi

atau perbedaan kreativitas yang dimiliki individu, menurut

Hurlock (1993) yaitu : jenis kelamin, status sosial ekonomi,

Page 29: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

15

urutan kelahiran, ukuran keluarga, lingkungan kota vs

lingkungan pedesaan serta inteligensi.

d. Tahap-Tahap Perkembangan Kreativitas

Menurut Cropley (1999) terdapat 3 tahapan perkembangan kreativitas

diantaranya :

a. Tahap prekonvensional (Preconventional phase)

Tahap ini terjadi padausia 6 – 8 tahun. Pada tahap ini, individu

menunjukkan spontanitas dan emosional dalam menghasilkan suatu

karya, yang kemudian mengarah kepada hasil yang aestetik dan

menyenangkan. Individu menghasilkan sesuatu yang baru tanpa

memperhatikan aturan dan batasan dari luar.

b. Tahap konvensional (Comventional phase)

Tahap ini berlangsung pada usia 9 – 12 tahun. Pada tahap ini

kemampuan berpikir seseorang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada

sehingga karya yang dihasilkan menjadi kaku. Selai itu, pada tahap ini

kemampuan kritis dan evaluatif juga berkembang.

c. Tahap poskonvensional (Posconventional phase)

Tahap ini berlangsung pada usia 12 tahun sampai dewasa. Pada tahap

ini individu sudah mampu menghasilkan karya-karya baru yang telah

disesuaikan dengan batasan-batasan eksternal dan nilai-nilai

komvensional yang ada di lingkungan.

Page 30: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

16

2. Contextual Teaching And Learning (CTL)

Istilah intruction pembelajaran) seperti yang dikemukakan oleh

Romiszoowski (1981:4) merujuk pada proses pengajaran berpusat pada

tujuan atau goal directed teaching process yang dalam banyak hal dapat di

rencanakan sebelumnya (pre planed) karena sifat dari proses tersebut, maka

proses belajar yang terjadi adalah proses perubahan perilaku dalam konteks

yang memang sebagian besar telah dirancang. Sedangkan dari sudut

pandang Gagne (19:…) berpendapat bahwa belajar dipengaruhi oleh dua

hal yakni variable dari diri individu dan diluar individu yang saling

berinteraksi. Dan John Dewey pada awal abad 20 menyatakan bahwa

kurukulum dan metode mengajar terkait dengan pengalaman dan minat

siswa yang dikenal dengan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran

kontekstual mengakui bahwa belajar merupakan sesuatu yang kompleks dan

multi dimensi yang jauh melampaui berbagai metodologi yang hanya

berorientasi pada latihan dan Stimulus – Respon. Berdasarkan teori

pembelajaran kontekstual belajar hanya terjadi jika siswa memproses

informasi atau pengetahuan baru sehingga dirasakan masuk akal sesuai

kerangka berfikir yang dimilikinya (ingatan, pengalaman, dan tanggapan).

Pengajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa

menguatkan, memperluas dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan

akademik mereka dalam berbagai tatanan dalam sekolah dan luar sekolah

agar dapat memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-

masalah yang disimulasikan.

Page 31: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

17

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang lebih

terkenal dengan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat.

Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan

pemikiran tentang belajar sebagai berikut :

1. Proses Belajar.

1. Belajar tidak hanya sekedar menghapal. Siswa harus

mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri.

2. Anak belajar dari mengalami. Anak mencatat sendiri pola – pola

bermagna dari pengetahuan baru, dan bukan diberi begitu saja oleh

guru.

3. Para ahli sepakat bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang itu

terorganisasi dan mencermingkan pemahaman yang mendalam

tentang sesuatu persoalan (subject matter)

4. Pengetahuan tidak dapat dipisah –pisahkan menjadi fakta – fakta atau

proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat

diterapkan.

5. Manusia mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi

baru.

Page 32: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

18

6. Siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah,menemukan sesuatu

yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide – ide.

2. Transfer Belajar

1. Siswa belajar dari mengalami sendiri, bukan dari pemberian orang lain

2. Keterampilan dan pengetahuan itu diperluas dari konteks yang

terbatas (sempit) ,sedikit demi sedikit.

3. Penting bagi siswa tahu “ untuk apa “ ia belajar, dan “ bagaimana “

ia menggunakan pengetahuan dan keterampilan itu.

3. Siswa Sebagai Pembelajar.

1. Manusia mempunyai kecenderungan untuk belajar dalam bidang

tertentu dan seorang anak mempunyai kecenderungan untuk belajar

dengan cepat hal – hal baru.

2. Strategi belajar itu penting. Anak dengan mudah mempelajari sesuatu

yang baru. Akan tetapi untuk hal – hal yang sulit,strategi belajar

sangat penting.

3. Peran orang dewasa (guru) membantu menghubungkan antara yang

baru dan yang sudah diketahui.

4. Tugas guru menfasilitasi : agar informasi baru bermakna,memberi

kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide

mereka sendiri dan menyadarkan siswa untuk menerapkan strategi

mereka sendiri.

Page 33: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

19

4. Pentingnya Lingkungan Belajar.

a. Belajar efektif itu dimulai dari lingkungan belajar yang berpusat pada

siswa. Dari “ guru akting di depan kelas, siswa menonton “ ke “

siswa akting bekerja dan berkarya, guru mengarahkan.”

b. Pengajaran harus berpusat pada bagaimana cara siswa menggunakan

pengetahuan baru mereka. Strategi belajar lebih dipentingkan

dibandingkan hasilnya.

c. Umpan balik amat penting bagi siswa, yang berasal dari proses

penilaian (assessment) yang benar.

d. Menumbuhkan komunitas belajar dalam bentuk kerja kelompok itu

penting.

Menurut Zahorik dalam Departemen Pendidikan Nasional (2003 : 8)

ada lima elemen yang harus diperhatikan dalam praktek pembelajaran

kontekstual :

1) Pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge)

2) Pemerolehan pengetahuan baru (acquiring knowledge) dengan cara

mempelajari secara keseluruhan dulu,kemudian memperhatikan

detailnya.

3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge) yaitu dengan

cara menyusun konsep sementara (hipotesis),melakukan sharing

kepada orang lain agar mendapat tanggapan (validasi) dan atas dasar

tanggapan itu konsep tersebut direvisi dan dikembangkan .

Page 34: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

20

4) Mempraktekkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying

knowledge)

5) Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi

pengembangan pengetahuan tersebut.

Ada tujuh komponen utama dalam penerapan pendekatan CTL dalam

kelas yaitu :

a) Konstruktivisme (Constructivism)

1. Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalaman –

pengalaman baru berdasarkan pada pengalaman awal.

2. Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman –

pengalaman belajar bermakna.

b) Inquiry (Menemukan)

1. Pembelajaran diawali dengan pengamatan dalam rangka

untuk memahami suatu konsep

2. Siklus yang tediri dari kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki,

menganalisa dan merumuskan teori baik secara individu maupun

bersama – sama dengan teman lainnya.

3. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan

berpikir kritis.

c) Questioning (Bertanya)

1. Digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan menilai

kemampuan berpikir siswa

2. Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan berbasis inquiri

Page 35: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

21

d) Learning Community (Masyarakat Belajar)

1. Berbicara dan membagi pengalaman dengan orang lain.

2. Bekerja sama dengan orang lain untuk menciptakan pembelajaran

yang lebih baik dibandingkan dengan bekerja sendiri.

e) Modeling (Pemodelan)

1. Berpikir sambil mengucapkan proses berpikir anda sendiri.

2. Mendemonstrasikan bagaimanas anda menginginkan para siswa

untuk belajar.

3. Melakukan apa yang anda inginkan agar siswa melakukannya.

f) Reflection (Refleksi)

1. Cara – cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita pelajari.

2. Merevisi dan merespon kejadian,aktivitas dan pengalaman.

3. Mencatat apa yang telah kita pelajari,bagaimana kita merasakan ide

– ide baru.

4. Dapat berupa berbagai bentuk : jurnal ,diskusi, maupun hasil karya /

seni.

g) Authentic Assessment (Penilaian Yang Sebenarnya)

1. Mengukur pengetahuan atau keterampilan siswa.

2. Mempersyaratkan penerapan pengetahuan atau keterampilan.

3. Penilaian produk atau kinerja.

4. Tugas – tugas kontekstual dan relevan

5. Proses dan produk dua – duanya dapat diukur.

Page 36: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

22

Sedangkan strategi pengajaran yang berasosiasi dengan CTL adalah

CBSA, Pendekatan Proses, Pendidikan kecakapan hidup (Life Skills

Education), Pembelajaran yang sebenarnya (Authentic Insruction),

Pembelajaran berdasarkan Penemuan (Inquiry- Based Learning) ,

Pembelajaran yang berdasarkan masalah (Solving – Problem), Belajar

Kelompok (Cooperative Learning) dan Pelayanan Pembelajaran (Service

Learning) dan strategi – strategi belajar mengacu pada prilaku dan proses –

proses berpikir yang digunakan oleh siswa yang mempegaruhi apa yang

dipelajari termasuk proses memori dan metakognitif.

Menurut Blancard dalam Margaretha dkk (2003 : 1) strategi-strategi

pengajaran yang sesuai dengan Contextual Teaching and Learnig sebagai

berikut :

1. Menekankan pada pemecahan masalah.

2. Menyadari kebutuhan akan pengajaran dan pembelajaran yang

terjadi dalam berbagai konteks seperti di rumah, masyarakat dan

pekerjaan.

3. Mengajar siswa memonitor dan mengarahkan pembelajaran mereka

sendiri, sehingga mereka menjadi pebelajar yang mandiri.

4. Mengaitkan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang

berbeda-beda.

5. Mendorong siswa untuk belajar dari sesama teman dan belajar

bersama.

6. Menerapkan penilaian autentik.

Page 37: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

23

3. Seni Rupa

Seni dalam kamus bahasa Indonesia mempunyai pengertian (1) halus,

kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan dan enak didengar, mungil dan

elok; (2) keahlian membuat karya yang bermutu; (3) kesanggupan akal

untuk menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi; orang yang bekesanggupan

luar biasa. Menurut Plato seni adalah peniruan terhadap alam, sehingga

karya seni merupakan tiruan dari bentuk lam seperti manusia, binatang dan

tumbuhan. Dan ditambahkan olek Aristoteles bahwa seni adalah peniruan

terhadap alam itu harus ideal, serba baik, misalnya menggambar bentuk

harus sempurna, membuat patung manusia harus yang baik. Menurut

Akhdiat K. Miharja mengatakan bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia

yang merefleksikan realitas dalam suatu karya yang berkat bentuk dan

isinya mempunayai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam

rohani penerimanya. Sedangkan Ki Hajar Dewantara mengatakan bahwa

seni itu merupakan perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya

dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia.

Dari pendapat para ahli tentang seni maka dapat disimpulkan bahwa seni

merupakan kegiatan ekspresi rohani/ jiwa/ gagasan/ perasaan, kemahiran/

keterampilan/kelakuan manusia yang luar biasa yang menghasilkan karya

yang memiliki estetis serta memilik makna simbolis.

Adapun cabang seni yaitu seni rupa ,seni musik, seni tari, dan seni

drama. Seni musik, seni tari, dan seni drama termasuk dalam satu jenis seni

pertunjukkan. Seni rupa adalah ungkapan gagasan atau perasaan yang

Page 38: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

24

estetis dan bermakna yang mewujudkan melalui media titik, garis, bidang,

bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip-prinsip

tertentu. Seni rupa yang sering kita lihat di kehidupan sehari-hari itu di bagi

dua menurut kegunaannya. Yakni seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Sedangkan ragam seni rupa nusantara dibagi menjadi dua kelompok besar

yaitu seni rupa berdimensi dua seperti gambar,lukisan,grafis dan seni rupa

berdimensi tiga seperti patung, kriya dan desain.

1. Seni lukis ( gambar )

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar yang

sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari

menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau

permukaan dari obyek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu.

Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan

bahkan film didalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat

yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa

memberikan imajinasi tertentu kepada media yang digunakan. Secara

historis, eni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan

prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahn yang lalu, nenek

moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua

untuk mencitrakan bagian-bagian penting kehidupan. Sebuah lukisan atau

gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana

seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar

prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan

Page 39: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

25

tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau

batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwarna-warni di

dinding-dinding gua yan masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini

memungkinkan gambar ( dan selanjutnya lukisan ) untuk berkembang lebih

cepat dari pada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

Adapun obyek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah

manusia, binatang dan obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung,

sungai dan laut. Bentuk dari obyek yang digambar tidak selalu serupa

dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman

si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya gambar seekor banteng dibuat

dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran

tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang

menganggap tanduk adalah bagian paling mengesangkan dari seekor

banteng. Karena itanggap tanduk adalah bagian paling mengesangkan dari

seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi

berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerah.

Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok

masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk

menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat

gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila

diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada

biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam

kegiatannya dan terus melakukann hal itu sehingga mereka menjadi semakin

Page 40: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

26

ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada

saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi

kegiatan seni. Pada zaman klasik seni lukis bertujuan untuk mestisme

sebagai akibat belum berkembangnya agama dan sebagai propaganda sebagi

contoh grfiti di reruntuhan kota Pompeii. Di zaman ini lukisan dimaksudkan

untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini

sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran

bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam

banyak hal.

Pada zaman pertengahan seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu

pengetahuan akibat terlalu kuatnya pengaruh agama pada zaman itu. Ilmu

pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari

pengabdian kepada Tuhan, sehingga seni lukis tidak bisa lagi sejalan dengan

realitas. Kebanyakan lukisan pada zaman ini berupa simbolisme, bukan

realisme, sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa

dikategorikan ” bagus ”. Lukisan pada masa ini digunakan sebagi alat

propaganda dan religi. Beberapa agam yang melarang menggambar hewan

dan manusia yang mendorong perkembangan abstrakisme ( pemisahan

unsur bentuk yang ” benar ” dari benda). Berawal dari kota Firenze setelah

kekalahan dari Turki, banyak sekali ilmuan dan budayawan ( termasuk

pelukis ) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung

Italia sekarang. Dukungan dari keluarga De Medici yang menguasai kota

Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi

Page 41: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

27

keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru

Eropa. Seni rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni

zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat

baru untuk merebut kembali kekuasaanyang dirampas oleh Turki, dan

akhirnya pengaruh seni di kota Fierenze menyebar keseluruh Eropa hingga

Eropa Timur. Tokoh-tokoh seni yang banyak dikenal pada itu seperti

Tomassi, Donatello, Leonardo da Vinci, Michaelangelo dan Raphael.

Pada peradaban islam mulai muncul di permukaan yaitu ketika terjadi

hubungan timbal balik antara peradaban orang-orang Arab dengan non-

Arab. Pada mulanya islam tidak memerlukan uatu bentuk kesenian tetapi

bersama jalannya sang waktu, kaum muslimin menjadikan karya-karya seni

sebagai media untuk mengekspresiasikan pandangan hidupnya. Mereka

membangun bentuk-bentuk seni yang kaya sesuai dengan perspektif

kesadaran nilai islam dan secara perlahan mengembangkan gaya mereka

sendiri serta menambah sumbangan kebudayaan di lapangan kesenian.

Seni lukis modern Indonesia dimulai dengan masuknya penjajahan

Belanda di Indonesia. Kecenderungan seni rupa Eropa Barat pada zaman itu

adalah aliran romantisme yang membuat banyak pelukis Indonesia ikut

mengembangkan aliran ini. Raden Saleh Syarif Bustaman adalah salah

seorang asisten yang cukup beruntung bisa mempelajari melukis gaya Eropa

yang dipraktekkan pelukis Belanda. Namun seni lukis Indonesia tidak

melalui perkembangan yang sama seperti zaman renaisans Eropa, sehingga

perkembangannya tidak melalui tahapan yang sama. Pada era revolusi

Page 42: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

28

Indonesia banyak pelukis Indonesia yang beralih dari tema romantisme

menjadi cenderung ke arah ” kerakyatan ” yaitu cenderung ke bentuk-bentuk

yang lebih sederhana sehingga melahirkan abstraksi. Perjalanan seni lukis

Indonesia sejak perintisan Raden Saleh sampai awal abad XXI ini terasa

masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi. Aliran seni lukis

yang menyerupai bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi atau

dari gudang bawah sadar manusia adalah aliran surrealisme dimana pelukis

berusaha untuk membebaskan fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian

menuangkan setiap bagian dari obyek untuk menghasilkan sensasi tertentu.

Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini adalah Salvador Dali. Pablo

Picasso adalah salah tokoh aliran kubisme dimana aliran ini cenderung

melakukan usaha abstraksi terhadap obyek ke dalam bentuk-bentuk

geometri atau bentuk balok-balok untuk mendapatkan sensasi tetentu.

Sedangkan Raden Saleh adalah tokoh pelukis Indonesia yang mengikuti

aliran romantisme dimana aliran ini berusaha membangkitkan kenangan

romantis dan keindahan di setiap obyek.

2. Gambar Bentuk

Menggambar merupakan pola kelakuan manusia atau kegiatan yang

melibatkan kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan. Koordinasi

antara kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan yang baik dapat

mewujudkan karya gambar yang baik. Menggambar sebagai bagian dari

pola kelakuan seni rupa dapat juga diartikan sebagai media pengungkapan

gagasan. Pemahaman ini sesuai dengan konsep yang mengatakan bahwa

Page 43: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

29

seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan

tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap

terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya

yang estetis dan bermakna.

Menggambar bentuk secara umum merupakan kegiatan menggambar

yang obyek gambarnya berupa bentuk benda. Di dalam penggambarannya,

obyek benda tersebut hendaklah digambarkan secara tepat sesuai dengan

keadaannya baik bentuk maupun warnanya. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa gambar bentuk adalah gagasan bentuk yang diwujudkan

diatas bidang gambar melalui kemahiran tangan dengan media titik, garis,

bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang dibuat dengan

memperhatikan ketepatan bentuk dan perspektif, proporsi, serta komposisi

sehingga menghasikan karya yang indah. Dengan perkataan lain

menggambar bentuk sama halnya memotret bentuk benda dengan

kemampuan penglihatan dan kemahiran tangan atau menggambar bentuk

adalah membuat karya dua dimensi dengan meniru obyek atau benda dan

mengutamakan kemiripan bentuk seperti apa yang kita lihat. Sehingga

menggambar bentuk harus mempunyai benda atau obyek yang digambar

atau ditiru. Dalam kegiatan menggambar obyek seringkali disebut benda

atau model. Obyek gambar bentuk adalah benda dengan berbagai macam

bentuk seperti benda-benda mati, flora, fauna, manusia,atau alam

sekitar.Sehingga menggambar bentuk sering disebut juga menggambar alam

benda (still life), sedangkan obyek untuk menggambar model biasanya

Page 44: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

30

berupa manusia. Bentuk benda yang menjadi obyek gambar bermacam-

macam. Bentuk benda dapat dibedakan antara geometris dan nongeometris.

Bentuk geometris merupakan bentuk beraturan dan bentuk dasar benda.

Yaitu : kubus, balok, piramid/limas, silinder, kerucut, dan bola. Sedangkan

nongeometris merupakan bentuk yang tidak beraturan. Bentuk ini terdapat

pada berbagai benda alam. Selain itu benda dapat dibedakan menjadi tiga

bentuk yaitu :

a. Bentuk kubistis

Bentuk kubistis adalah betuk-bentuk yang menyerupai kubus atau

benda yang bentuk dasarnya kubus dan balok seperti lemari, meja,

kursi, kardus, kulkas dan pesawat TV.

b. Bentuk Silindris

Bentuk silindris adalah benda yang bentuk dasarnya menyerupai

silinder atau bulat seperti gelas, botol, kendi, teko, ember, guci, cangkir,

kaleng, dan piring.

c. Bentuk bebas

Bentuk bebas adalah benda yang bentuknya tidak beraturan atau yang

tidak termasuk kubinis dan silindris seperti kain, buah-buahan, sayur-

sayuran, dan busana.

Dalam menggambar bentuk ada beberapa prinsip yang harus

diperhatikan. Tujuannya adalah agar gambar yang dibuat lebih tepat/mirip

dengan obyek yang digambar. Prinsip-prinsip tersebut adalah perspektif,

proporsi, komposisi, gelap terang (half-tone), bayang-bayang (shadow).

Page 45: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

31

a. Perspektif

Perspektif merupakan prinsip atau kaidah yang penting dalam

menggambar bentuk atau melukis corak realis dan karenanya harus

dipenuhi. Menurut prinsip ini obyek yang digambar hendaknya sesuai

dengan tampakan yang sebenarnya, yaitu obyek gambar yang dekat

dengan penggambar akan kelihatan lebih besar, lebih tinggi, dan lebih

jelas sedangkan obyek gambar yang jauh dari si penggambar akan

tampak lebih kecil, lebih pendek, dan kurang jelas.

b. Proporsi

Yang dimaksud dengan prinsip proporsi dalam menggambar bentuk

adalah perbandingan bagian per bagian atau bagian keseluruhan.

Dengan menerapkan prinsip proporsi ini obyek gambar yang satu

dengan obyek yang lain harus tampak wajar.

c. Komposisi

Komposisi dalam menggambar bentuk diartikan sebagai susunan atau

letak obyek gambar. Letak obyek gambar yang satu dengan obyek

gambar yang lain hendaknya tidak berjauhan sehingga tidak tampak

terpisah.

d. Gelap – Terang (Half – Tone)

Dalam menggambar bentuk agar kelihatan realis atau seperti tiga

dimensi hendaknya memperhatikan nada gelap terang atau sering

disebut half-tone . Bagian benda yang terang hendaknya diberi warna

yang muda atau dibiarkan warna putih kertas, bagian benda setengah

Page 46: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

32

terang atau setengah gelap diberi warna sedang atau diarsir sedang, dan

bagian benda yang tampak gelap diberi warna tua atau diarsir warna

hitam pekat.

e. Bayang-bayang (Shadow)

Dalam menggambar bentuk, peranan bayang-bayang akan menentukan

terciptanya kesan tiga dimensi (realis). Oleh karena itu, bayang-bayang

meskipun agak samar-samar harus ada. Bayang-bayang itu jatuh tidak

jauh dari benda yang terkena cahaya.

Untuk menggambar bentuk memerlukan teknik. Teknik ini adalah cara-

cara yang lazim dipergunakan untuk menggambar. Adapun teknik dalam

menggambar adalah sebagai berikut :

1) Linear

Teknik linear merupakan cara menggambar obyek gambar dengan garis

sebagai unsur lurus maupun garis lengkung.

2) Blok

Teknik blok merupakan cara menggambar dengan menutup obyek

gambar menggunakan satu warna, sehingga hanya tampak bentuk

globalnya (siluet)

3) Arsir

Teknik arsir merupakan cara menggambar dengan garis-garis sejajar

atau menyilang untuk menentukan gelap-terang obyek gambar sehingga

tampak seperti tiga dimensi.

Page 47: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

33

4) Dusel

Teknik dusel merupakan cara menggambar yang penentuan gelap –

terang obyek gambar menggunakan pensil gambar yang digoreskan

dalam posisi miring (rebah)

5) Pointilis

Teknik pointilis merupakan cara menggambar yang dalam menentukan

gelap – terang obyek gambar menggunakan pensil atau pena gambar

dengan dititik – titikan.

6) Aquarel

Teknik aquarel merupakan cara menggambar dengan menggunakan cat

air dengan sapuan warna yang tipis, sehingga hasilnya tampak

transparan atau tembus pandang.

7) Plakat

Teknik plakat merupakan cara menggambar dengan menggunakan

bahan cat poster atau cat air dengan sapuan warna yang tebal sehingga

hasilnya tampak pekat dan menutup.

Dalam menggambar bentuk ada dua pendekatan yang dapat

digunakan, yaitu pendekatan dengan model dan pendekatan tanpa model.

a. Pendekatan dengan model

Yang dimaksud dengan model adalah benda atau obyek yang akan

digambar, misalnya kendi, gelas, buah-buahan, kursi, keramik dan

sebagainya. Menggambar dengan pendekatan model maksudnya dalam

kegiatan menggambar harus ada model. Dengan adanya model,

Page 48: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

34

penggambar lebih banyak memperoleh kemudahan antara lain : obyek

gambar lebih jelas, tidak perlu mencari-cari obyek gambar, pengambar

dapat mengontrol gambar dan model sesering mungkin serta ketepatan

sudut gambar lebih terjamin.

b. Pendekatan Tanpa Model

Pendekatan ini bertolak belakang dari pendekatan dengan model.

Menggambar bentuk tanpa model banyak kekurangan, terutama bagi

siswa yang masih menggambar. Bagi yang belum mahir, model

diperlukan untuk menghasilkan gambar yang baik, sebab tuntutan

keberhasilan dengan menggambar bentuk adalah ketepatan gambar

dengan obyek yang digambar.

Adapun langkah-langkah dalam menggambar bentuk dengan

pendekatan model adalah pengamatan, sketsa, menentukan gelap terang,

menentukan teknik dan sentuhan akhir.

3. Ciri – ciri kreativitas

Seseorang dikatakan kreatif tentu ada indikator-indikator yang

menyebabkanseseorang itu disebut kreatif. Indikator sebagai ciri dari

kreativitas dapat diamatidalam dua aspek yakni aspek aptitute dan

nonaptitute. Ciri-ciri aptitute adalahciri-ciri yang berhubungan dengan

kognisi atau proses berpikir, sedangkan ciri-ciri nonaptitute adalah ciri-ciri

yang lebih berkaitan dengan sikap atau perasaan.

Menurut David Cambell ciri-ciri kreativitas ada tiga kategori:

1. Ciri-ciri pokok : kunci untuk melahirkan ide, gagasan, ilham,

pemecahan,cara baru, penemuan.

Page 49: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

35

2. Ciri-ciri yang memungkinakan : yang membuat mampu

mempertahankanide-ide kreatif, sekali sudah ditemuka tetapi tetap

hidup.

3. Ciri-ciri sampingan : tidak langsung berhubungan dengan penciptaan

ataumenjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup, tetapi

kerap mempegaruhi perilaku orang-orang kreatif.

Tabel 1.1 Penjelasan ciri-ciri kreativitas

Ciri-ciri Pokok Ciri-ciri yang

Memungkinkan

Ciri-ciri Sampingan

1. Berpikir dari

segala arah

(convergent

thingking)

2. Berpikir

kesegala arah

(divergent

thingking)

3. Fleksibilitas

konseptual

(kemampuan

secara spontan

mengganti cara

memandang,

pendekatan,

kerja yang tak

jalan)

4. Orisinilitas

(kemampuan

menelorkan ide

yang asli

bahkan

mengejutkan)

5. Lebih menyukai

kompleksitas

daripada

simplisitas

6. Latar belakang

hidup yang

merangsang

(hidup dalam

1. Kemampuan untuk

bekerja keras

2. Berpikir mandiri

3. Pantang menyerah

4. Mampu

berkomunikasi

dengan baik

5. Lebih tertarik pada

konsep daripada

detail

6. Keingin tahu

intelektual

7. Kaya humor dan

fantasi

8. Tidak segera

menolak ide atau

gagasan baru

9. Arah hidup yang

mantap

1. Tidak mengambil

pusing apa yang

dipikirkan orang

lain

2. Kekacauan

psikologis

Page 50: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

36

lingkungan

yang dapat

menjadi contoh)

7. Kecakapan

dalam banyak

hal (multiple

skills)

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukan indikator

kreativitasdikemukan oleh Munandar, S. C. U (1992) sebagai berikut :

1. Dorongan ingin tahu besar.

2. Sering mengajukan pertanyaan yang baik.

3. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah.

4. Bebas dalam menyatakan pendapat.

5. Mempunyai rasa keindahan.

6. Menonjol dalam salah satu bidang seni.

7. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak

mudahterpengaruh orang lain.

8. Rasa humor tinggi.

9. Daya imajinasinya kuat.

10. Keaslian / orisinilitas tinggi (tampak dalam ungkapan gagasan

karangandan sebagainya, dalam memecahkan masalah menggunakan

cara-caraorisinil yang belum pernah diungkapkan orang lain).

11. Dapat bekerja sendiri.

12. Senang mencoba hal-hal baru.

13. Kemampuan mengembangkan atau memerinci suatu

gagasan(kemampuan elaborasi)

Page 51: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

37

Dari uraian mengenai ciri-ciri kreativitas diatas maka dapat dipahami

bahwaseseorang dikatakan kreatif apabila dalam interaksinya dengan

lingkungan ciri-ciridari kreativitas mendominasi dalam aktivitas

kehidupannya, dan melakukansegalanya dengan cara-cara yang unik.

Semua ciri-ciri tersebut secara konstruktif dapat dimunculkan dalam

diri setiap individu, sebab setiap individu memiliki potensi kreatif.

B. Kerangka Pikir

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang

lebih terkenal dengan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota

keluarga dan masyarakat. Untuk memudahkan pemahaman terhadap

penulisan ini, maka digambarkan alur berpikir penulis seperti pada gambar

2.1 berikut:

Page 52: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

38

Gambar 2.1 Model CTL

Hasil Belajar Siswa

Meningkat

Sebelum

Perlakuan

Hasil Belajar Yang

Rendah

Kegiatan Belajar Mengajar

Guru Peserta

Didik

Penerapan Pembelajaran Pendekatan CTL 1. Membangun pengalaman siswa berdasarkan

pengalaman awal.

2. Mengembangkan sekaligus menggunakan

keterampilan berpikir kritis siswa.

3. Mendorong dan membimbing dan menilai

kemampuan berpikir siswa.

4. Bekerja sama dengan siswa lain untuk menciptakan

pembelajaran yang lebih baik dibandingkan dengan

bekerja sendiri.

5. Mengikuti keinginan siswa dalam pembelajaran.

6. Merevisi dan merespon kejadian, aktivitas dan

pengalaman siswa.

7. Mengukur pengetahuan atau keterampilan siswa

Page 53: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

39

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari siklus I,

siklus II dan siklus III. Setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Dalam

penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru bidang studi Seni budaya

yang mengajar di kelas tersebut. Pada setiap siklus memiliki tahapan-

tahapan tertentu sesuai dengan tahapan dalam tindakan kelas yang

dikemukakan oleh Anonym (2001). Tahapan-tahapan yang dimaksud ialah:

1). perencanaan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (acting), 3) observasi

dan evaluasi, 4) analisis dan refleksi.

1. Perencanaan (planning)

Sebelum melaksanakan tindakan perlu membuat perencanaan terlebih

dahulu. Bentuk kegiatan yang termasuk kedalam perencanaan adalah:

1. Membuat rencana pembelajaran

2. Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan di kelas sesuai

dengan rencana pembelajaran.

3. Membuat lembar observasi kreativitas siswa

4. Membuat lembar observasi kegiatan guru

5. Mendesain alat evaluasi

2. Pelaksanaan Tindakan (acting)

Setelah semua persiapan tindakan kelas selesai maka langkah

selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan. Dalam pelaksanaan ini

pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat

39

Page 54: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

40

pada persiapan tindakan. Secara umum tahapan dalam pelaksanaan tindakan

ini antara lain adalah :

1. Memotivasi siswa untuk belajar

2. Melaksanakan kegiatan ini sesuai dengan rencana pembelajaran

(RP) yang telah dipersiapkan pada perencanaan tindakan

3. Melakukan evaluasi

4. Menganalisis hasil evaluasi

5. Merefleksikan pelaksanan tindakan untuk menentukan perbaikan

kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya

3. Observasi dan Evaluasi

a) Observasi

Secara umum observasi adalah upaya mengamati dan mendokumentasi

hal-hal yang diamati. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK), Observasi

adalah cara yang digunakan untuk mengadakan penilaian dengan jalan

mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Pemantauan

terhadap pembelajaran menggunakan lembar pengamatan (observasi)

yang hasilnya digunakan untuk menentukan jenis tindakan perbaikan

pada siklus berikutnya.

b) Evaluasi

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari

proses pelaksanaaan tindakan. Evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus

dengan memberikan tes akhir untuk melihat tingkat keberhasilan yang

Page 55: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

41

telah diperoleh siswa dalam memahami materi pelajaran yang

diberikan.

4. Analisis dan Refleksi

Data tes dianalisis dengan perhitungan data penilaian hasil observasi

mengenai aktivitas belajar siswa dan data mengenai hasil belajar siswa pada

masing-masing siklus. Jika hasilnya belum seperti yang diharapkan maka

masalah yang ada belum terselesaikan, akan diadakan perbaikan (revisi).

B. Jenis Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research). PTK adalah penelitian yang merupakan perpaduan antara

tindakan (action) dan penelitian (research) yang dilaksanakan oleh guru di

dalam kelas.

C. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IXA SMP Negeri 1

Lappariaja Kab. Bone tahun ajaran 2015/2016.

D. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXA SMP Negeri 1

Lappariaja Kabupaten Bone tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 24

siswa yang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa

perempuan.

Page 56: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

42

E. Instrumen Penelitian

Data tentang hasil belajar siswa diambil melalui karya-karya siswa yang

diberikan setiap akhir siklus pembelajaran dalam bentuk proyek. Yaitu

menggambar bentuk kubistis pada akhir siklus I, menggambar bentuk

selindris pada akhir siklus II dan menggambar bentuk bebas pada akhir

siklus III. Adapun kriteria penilaian karya siswa adalah :

1. Kemiripan

2. Kreativitas

3. Kebersihan

4. Kerapian

5. Kesesuaian Warna

6. Komposisi

7. Proporsi

F. Pengumpulan Data

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini berupa :

1. Data Kualitatif yaitu data tentang kreativitas siswa dan kreativitas

guru dalam proses belajar mengajar.

2. Data Kuantitatif yaitu data tentang hasil karya siswa setiap akhir

siklus.

G. Cara Pengambilan Data

1. Data hasil karya siswa diambil dengan memberikan tugas proyek

menggambar bentuk kepada siswa setiap akhir siklus

Page 57: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

43

2. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya

tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi yang diisi

oleh guru seni budaya.

H. Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian digunakan

beberapa teknik analisis data sebagai berikut :

1. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yang digunakan untuk mengamati penilaian hasil karya

siswa

2. Data Kualitatif

Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan lembar

pengamatan kreativitas siswa dan lembar pengamatan kreativitas guru

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

I. Indikator Keberhasilan

Indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang

dilakukan adalah nilai hasil karya yang diperoleh siswa. Keberhasilan

belajar dilihat berdasarkan hasil kerja yang diperoleh siswa. Tahap

keberhasilan belajar dihitung berdasarkan kemampuan dalam

menyelesaiakan tugas proyek mengenai materi pelajaran tersebut.

Adapun indikator keberhasilan siswa adalah sebagai berikut:

1. Seorang siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah

mencapai daya serap sekurang-kurangnya 70%. Hal ini sesuai

dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP Negeri 1

Page 58: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

44

Lappariaja Kabupaten Bone untuk mata pelajaran Seni Budaya

adalah 70.

2. Suatu kelas dikatakan berhasil dalam belajar apabila sekurang-

kurangnya 85% siswa dikelas tersebut telah mencapai daya serap

70%.

Bila kriteria ini terpenuhi maka dalam menggambar bentuk dengan

menggunakan pendekatan CTL dapat meningkatkan kreativitas siswa

terutama dalam menggambar bentuk.

Page 59: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Siklus I

a. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas siswa

selama proses pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan aktivitas siswa

belum berlangsung optimal seperti yang tampak pada tabel di bawah ini.

a. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I

No Aktivitas yang diamati Jumlah

siswa %

I

1.

2.

3.

4.

5.

II

6.

7.

8.

9.

10.

Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki kelas tepat waktu.

Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru memotivasi siswa untuk belajar.

Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di

papan tulis.

Kegiatan Inti

Siswa memperhatikan sewaktu guru menyampaikan

skenario pembelajaran.

Siswa memperhatikan sewaktu guru menyajikan materi.

Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

yang telah disiapkan dari rumah.

Siswa memulai menggambar bentuk kubistik .

Siswa bertanya tentang hal yang belum dimengerti

dalam menggambar bentuk kubistik.

22

24

18

12

24

12

14

18

15

6

91,67

100

75,00

50

100

50,00

58,33

75,00

62,5

25,00

45

Page 60: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

46

11.

III

12.

Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

Kegiatan Penutup

Siswa yang ikut menyimpulkan hasil pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

18

14

75,00

58,33

b. Hasil observasi aktivitas guru siklus I

Adapun hasil observasi terhadap aktivitas guru dapat dilihat pada tabel

4.2 berikut ini :

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I

No Aktivitas yang diamati

Tingkat

pengamatan

0 1 2 3 4

I

1.

2.

3.

4.

5.

II

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki kelas tepat waktu.

Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru memotivasi siswa untuk belajar.

Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan

tulis.

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan skenario pembelajaran..

Guru menyampaikan bentuk kubistik yang mau digambar

Guru memberikan contoh gambar bentuk kubistik

Guru memantau siswa yang mengalami kesulitan dalam

menggambar bentuk kubistik.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

menggambar bentuk kubistik

Guru meminta beberapa siswa menampilkan hasil

karyanya didepan kelas.

Page 61: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

47

III

12.

13.

Kegiatan Penutup

Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan..

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

b. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang diperoleh siswa dari tes pada Siklus I dengan

menggambar bentuk kubistikl dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Yang Diikuti Oleh 24 Orang Siswa

No Variabel yang diamati Jumlah Persentase

1

2

3

Nilai rata-rata siswa.

Siswa yang berhasil.

Siswa yang belum berhasil.

69,5

13

11

69,5

54,17

45,83

c. Refleksi

Berdasarkan hasil belajar siswa serta lembar observasi siswa maupun guru,

pelaksanaan siklus I dapat dikatakan belum berhasil atau belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan perlu ditingkatkan pada siklus II.

Ketidakberhasilan ini dapat dilihat dari rendahnya nilai siswa dan keaktifan.

Selain itu perolehan hasil belajar siswa yang telah berhasil dalam belajar secara

klasikal juga rendah. Ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi guru dan siswa

dalam proses belajar mengajar.

Page 62: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

48

2. Siklus II

a. Hasil Observasi

Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa pada siklus II dengan

mengunakan lembar observasi aktivitas siswa, seperti pada tabel 4.4 di bawah ini:

a. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II.

Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus

II

No Aktivitas yang diamati Jumlah

siswa %

I

1.

2.

3.

4.

5.

II

6.

7.

8.

9.

10.

11.

III

12.

Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki kelas tepat waktu.

Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru memotivasi siswa untuk belajar.

Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di

papan tulis.

Kegiatan Inti

Siswa memperhatikan sewaktu guru menyampaikan

skenario pembelajaran.

Siswa memperhatikan sewaktu guru menyajikan

materi.

Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan

digunakan yang telah disiapkan dari rumah.

Siswa memulai menggambar bentuk selindris .

Siswa bertanya tentang hal yang belum dimengerti

dalam menggambar bentuk selindris.

Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

Kegiatan Penutup

Siswa yang ikut menyimpulkan hasil pembelajaran

yang telah dilaksanakan.

24

24

19

18

24

17

16

20

18

4

20

16

100

100

79,17

75,00

100

70,83

66,67

83,33

75,00

16,67

83,33

66,67

Page 63: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

49

b. Hasil observasi aktivitas guru siklus II

Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru pada siklus II dengan

mengunakan lembar observasi aktivitas guru, seperti pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5. Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus

II

No Aktivitas yang diamati Tingkat

pengamatan

0 1 2 3 4

I

1.

2.

3.

4.

5.

II

6.

7.

8.

9.

10.

11

III

12.

Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki kelas tepat waktu.

Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru memotivasi siswa untuk belajar.

Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan

tulis.

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan skenario pembelajaran..

Guru menyampaikan bentuk selindris yang mau

digambar

Guru memberikan contoh gambar bentuk selindris

Guru memantau siswa yang mengalami kesulitan dalam

menggambar bentuk selindris.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

menggambar bentuk selindris

Guru meminta beberapa siswa menampilkan hasil

karyanya didepan kelas.

Kegiatan Penutup

Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan..

Page 64: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

50

13 Guru menginformasikan materi pelajaran untuk

pertemuan selanjutnya.

b. Hasil Belajar

Untuk melihat seberapa besar tingkat pemahaman siswa pada siklus II

dilaksanakan tes hasil belajar pada siklus II dengan menggambar bentuk selindris.

Hasil yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Yang Diikuti Oleh 24 Orang Siswa

No Variabel yang diamati Jumlah Persentase (%)

1

2

3

Nilai rata-rata siswa

Siswa yang berhasil

Siswa yang belum berhasil

72,5

18

6

72,5

75,00

25,00

c. Refleksi

Berdasarkan hasil belajar siswa serta lembar observasi siswa maupun

guru, pelaksanaan siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Ini dapat

dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada hasil belajar akhir siklus II serta

dari lembar observasi siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi pemberian

tindakan masih perlu dilanjutkan dan diharapkan pada siklus III terjadi

peningkatan yang lebih baik lagi, baik itu hasil belajar maupun keaktifan siswa.

3. Siklus III

a. Hasil Observasi

Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa pada siklus III dengan

mengunakan lembar observasi aktivitas siswa, seperti pada tabel 4.7 di bawah ini:

Page 65: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

51

a. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus III.

Tabel 4.7.Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus

III

No Aktivitas yang diamati Jumlah

siswa %

I

1.

2.

3.

4.

5.

II

6.

7.

8.

9.

10.

11.

III

12.

Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki kelas tepat waktu.

Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru memotivasi siswa untuk belajar.

Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan

tulis.

Kegiatan Inti

Siswa memperhatikan sewaktu guru menyampaikan

skenario pembelajaran.

Siswa memperhatikan sewaktu guru menyajikan materi.

Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

yang telah disiapkan dari rumah.

Siswa memulai menggambar bentuk bebas .

Siswa bertanya tentang hal yang belum dimengerti

dalam menggambar bentuk bebas.

Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.

Kegiatan Penutup

Siswa yang ikut menyimpulkan hasil pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

24

24

24

20

24

22

22

24

22

2

24

22

100

100

100

83,33

100

91,67

91,67

100

91,67

8,33

100

91,67

b. Hasil observasi aktivitas guru siklus III

Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru pada siklus III dengan

mengunakan lembar observasi aktivitas guru, seperti pada tabel 4.8 berikut ini:

Page 66: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

52

Tabel 4.8. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus

III

No Aktivitas yang diamati Tingkat

Pengamatan

0 1 2 3 4

I

1.

2.

3.

4.

5.

II

6.

7.

8.

9.

10.

11.

III

12.

13.

Kegiatan Pendahuluan

Guru memasuki kelas tepat waktu.

Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an

Guru mengecek kehadiran siswa.

Guru memotivasi siswa untuk belajar.

Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan

tulis.

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan skenario pembelajaran..

Guru menyampaikan bentuk bebas yang mau digambar

Guru memberikan contoh gambar bentuk bebas

Guru memantau siswa yang mengalami kesulitan dalam

menggambar bentuk bebas.

Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam

menggambar bentuk bebas

Guru meminta beberapa siswa menampilkan hasil karyanya

didepan kelas.

Kegiatan Penutup

Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil

pembelajaran yang telah dilaksanakan..

Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan

selanjutnya.

Page 67: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

53

b. Hasil Belajar

Untuk melihat seberapa besar tingkat pemahaman siswa pada siklus III

dilaksanakan tes hasil belajar pada siklus III yaitu menggambar bentuk bebas.

Hasil yang diperoleh siswa dilihat pada tabel 4.9 berikut:

Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Yang Diikuti Oleh 24 Orang Siswa

No Variabel yang diamati Jumlah Persentase (%)

1.

2.

3.

Nilai rata-rata siswa

Siswa yang berhasil

Siswa yang belum berhasil

77,6

23

1

77,6

95,83

4,17

Dari tabel 4.9 dilihat bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah

mengalami peningkatan, ini dapat diketahui dari hasil belajar siswa pada siklus III

yang diikuti oleh 24 siswa, nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 69,50

pada siklus I menjadi 72,50 pada siklus IIdan meningkat lagi menjadi 77,6 pada

siklus III. Ini berarti keberhasilan klasikal mencapai 95,83% sedangkan yang

belum berhasil sebesar 4,17%. Angka ini menunjukkan bahwa tindakan yang

dilakukan dapat dikatakan berhasil.

c. Refleksi

Berdasarkan hasil evaluasi yang diadakan melalui ulangan pada akhir

siklus III, hasil belajar yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan sesuai

dengan yang diharapkan. Berdasarkan analisa terhadap tes hasil belajarpada

siklus III dan data observasi siklus III dapat diketahui bahwa tindakan yang

dilakukan pada siklus ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini

Page 68: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

54

terlihat pada hasil belajar siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang

telah ditetapkan. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata kelas 77,6.

B. Pembahasan

1. Siklus I

a. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I terdiri dari 2 kali

pertemuan, pertemuan pertama dengan materi menggambar bentuk kubistis..

Langkah-langkah pada siklus I ini dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran

I.

Di awal pembelajaran guru menyampaikan standar kompetensi,

kompetensi dasar serta indikator-indikator pada siswa agar siswa mengetahui

sasaran yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan 2

diadakan evaluasi siklus I untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada

materi yang telah diajarkan. Evaluasi siklus I ini adalah menggambar bentuk

kubistik berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan

memperhatikan kemiripan, kreativitas, kebersihan, kerapian, kesesuaian warna,

komposisi dan proporsi

b. Hasil Belajar

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa nilai rata-rata siswa masih rendah dan

belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini terlihat dari

rendahnya nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 69,50. Jumlah

siswa memperoleh nilai 70 hanya 13 orang atau 54,17% dari jumlah siswa

secara keseluruhan dan siswa yang belum berhasil sebanyak 11 orang atau

Page 69: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

55

45,83% dari jumlah siswa keseluruhan, artinya tindakan yang diberikan pada

siklus I belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Siklus II

a. Pelaksanaan tindakan

Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II dibagi dalam 2 kali pertemuan,

pertemuan pertama dengan materi menggambar bentuk selindris. Langkah-

langkah yang dilakukan pada setiap pertemuan sama seperti pada siklus I dengan

melakukan perbaikan-perbaikan seperti yang telah dirumuskan pada refleksi

siklus I.

Untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang telah diajarkan

pada siklus II maka diadakan evaluasi yaitu menggambar bentuk selindris

berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan memperhatikan

kemiripan, kreativitas, kebersihan, kerapian, kesesuaian warna, komposisi dan

proporsi.

b. Hasil Belajar

Dari tabel 4.6 diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah

mengalami peningkatan dari siklus I. Ini dapat diketahui dari hasil belajar siklus

II yang diikuti oleh 24 siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 54,17

pada siklus I menjadi 72,50pada siklus II. Dan jumlah siswa memperoleh nilai

70 sebanyak 18 orang, ini berarti keberhasilan klasikal telah mencapai 75%.

Sedangkan siswa yang belum berhasil 6 orang sekitar 25% maka tindakan

dilanjutkan pada siklus III.

Page 70: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

56

3. Siklus III

a. Pelaksanaan tindakan

Siklus III ini terdiri dari 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dengani

materi menggambar bentuk bebas. Langkah-langkah yang dilakukan pada setiap

pertemuan sama seperti pada siklus I dan siklus II dengan melakukan perbaikan-

perbaikan seperti yang telah dirumuskan pada refleksi siklus I dan siklus II.

Untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang telah diajarkan

pada siklus III maka diadakan evaluasi yaitu menggambar bentuk bebas

berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan memperhatikan

kemiripan, kreativitas, kebersihan, kerapian, kesesuaian warna, komposisi dan

proporsi .

b. Hasil Belajar

Dari tabel 4.9diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus III sudah

mengalami peningkatan. Ini dapat diketahui dari siklus I yang diikuti oleh 24

orang siswa, nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 69,6 pada siklus I

menjadi 72,5pada siklus II dan meningkat menjadi 77,6 pada siklus III. Siswa

yang memperoleh nilai 70 sebanyak 23 orang. Ini berarti keberhasilan klasikal

mencapai 95,83% sedangkan siswa yang belum berhasil sebesar 4,17%. Angka

keberhasilan ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan dapat dikatakan

berhasil.

Adapun rincian mengenai peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Page 71: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

57

Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

No Variabel yang

diamati

Siklus I Siklus II Siklus III

Jml Persen Jml Persen Jml Persen

1

2

3

Nilai Rata-rata.

Jumlah siswa yang

telah berhasil dalam

belajar.

Jumlah siswa yang

belum berhasil dalam

belajar.

69,5

13

11

69,5

54,17

,8345

72,5

18

6

72,5

75

25

77,6

23

1

77,6

95,83

4,17

Dari tabel dapat disimpulkan bahwa setiap siklus terdapat peningkatan

hasil belajar yang semakin baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan CTL dalam pembelajaran menggambar bentuk

dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatitas siswa.

Tabel 4.11. Peningkatan kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus

Siklus Rata-rata % kreativitas

Siswa Rata-rata Hasil Belajar Siswa

I

II

III

68,3

71,7

76,5

69,50

72,5

77,6

Page 72: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

58

Dari tabel di atas dapat digambarkan diagram berikut :

Gambar 4.1. Diagram Peningkatan kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Tiap

Siklus

Gambaran mengenai peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklus dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.12.Peningkatan Aktivitas Siswa pada Saat Proses Belajar Mengajar.

No Aktivitas yang diamati

Siklus I Siklus II Siklus III

Jumlah

siswa %

Jumlah

siswa %

Jumlah

siswa %

I

1.

2.

3.

4.

5.

Kegiatan

Pendahuluan

Guru memasuki kelas

tepat waktu.

Guru melakukan do’a

bersama& baca Al-

Qur’an

Guru mengecek

kehadiran siswa.

Guru memotivasi siswa

untuk belajar.

Guru menuliskan judul

materi pelajaran hari

ini di papan tulis.

22

24

18

12

24

91,67

100

75,00

50,00

100

24

24

19

18

24

100

100

79,17

75,00

100

24

24

24

20

24

100

100

100

83,33

100

62

64

66

68

70

72

74

76

78

Siklus I Siklus II Siklus III

68.3

71.7

76.5

69.5

72.5

77.6

Rata-rata %Kreativitas Siswa

Rata-rata HasilBelajar Siswa

Diagram Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa

Rat

a -

rata

Page 73: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

59

II

6.

7.

8.

9.

10.

11.

III

12.

Kegiatan Inti

Siswa memperhatikan

sewaktu guru

menyampaikan

skenario pembelajaran.

Siswa memperhatikan

sewaktu guru

menyajikan materi.

Siswa menyiapkan alat

dan bahan yang akan

digunakan yang telah

disiapkan dari rumah.

Siswa memulai

menggambar bentuk

bebas .

Siswa bertanya tentang

hal yang belum

dimengerti dalam

menggambar bentuk

bebas.

Siswa menyelesaikan

tugas dengan tepat

waktu.

Kegiatan Penutup

Siswa yang ikut

menyimpulkan hasil

pembelajaran yang

telah dilaksanakan.

12

14

18

15

6

18

14

50,00

58,33

75,00

62,50

25,00

75,00

58,33

17

16

20

18

4

20

16

70,83

66,67

83,33

75,00

16,67

83,33

75,00

22

22

24

22

2

24

22

91,67

91,67

100

91,67

8,33

100

91,67

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL

dalam pembelajaran menggambar bentuk dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa.

Adapun gambaran mengenai aktivitas guru pada setiap siklus dapat dilihat

pada tabel berikut :

Page 74: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

60

Tabel 4.13. Peningkatan Aktivitas Guru pada Saat Kegiatan Belajar Mengajar

No Aktivitas yang

diamati

Hasil

Pengamatan

Siklus I

Hasil

Pengamatan

Siklus II

Hasil

Pengamatan

Siklus III

0 1 2 3 4 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4

I

1.

2.

3.

4.

5.

II

6

7

8

9

10.

11.

Kegiatan

Pendahuluan

Guru memasuki kelas

tepat waktu.

Guru melakukan do’a

bersama& baca Al-

Qur’an

Guru mengecek

kehadiran siswa.

Guru memotivasi

siswa untuk belajar.

Guru menuliskan

judul materi pelajaran

hari ini di papan tulis.

Kegiatan Inti

Guru menyampaikan

skenario

pembelajaran..

Guru menyampaikan

bentuk bebas yang

mau digambar

Guru memberikan

contoh gambar

bentuk bebas

Guru memantau

siswa yang

mengalami kesulitan

dalam menggambar

bentuk bebas.

Guru membantu

siswa yang

mengalami kesulitan

dalam menggambar

bentuk bebas

Guru meminta

beberapa siswa

menampilkan hasil

karyanya didepan

kelas.

Page 75: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

61

III

12

13

Kegiatan Penutup

Guru bersama dengan

siswa menyimpulkan

hasil pembelajaran

yang telah

dilaksanakan..

Guru

menginformasikan

materi pelajaran

untuk pertemuan

selanjutnya.

Dari tabel 4.13 di atas dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas guru

pada setiap siklus. Hal ini dikarenakan guru sudah terbiasa menggunakan

pendekatan CTL pembelajaran menggambar bentuk, sehingga rencana

pembelajaran yang sudah dibuat dapat terlaksana dengan baik.

Page 76: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

62

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan dari analisis data dan pembahasan, maka peneliti dapat

menyimpulkan sebagai berikut:

1. Kreativitas siswa dapat ditingkatkan melalui pendekatan CTL dalam

pembelajaran menggambar bentukdi kelas IXA SMP Negeri 1 Lappariaja

Kab. Bone. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kreativitas siswa setiap

siklusnya, yaitu : 69,5 pada siklus I meningkat menjadi 72,5 sebesar 3,00

pada siklus II dan meningkat menjadi 77,6sebesar 5,1 pada siklus III.

2. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui pendekatan CTL dalam

pembelajaran menggambar bentuk di kelas IXA SMP Negeri 1 Lappariaja

Kab. Bone. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar yang didapat

oleh siswa pada setiap siklusnya, yaitu : 68,3pada siklus I meningkat

menjadi 71,7 sebesar 3,4pada siklus II dan meningkat menjadi76,5sebesar

4,8pada siklus III.

B. Saran

Saran yang diberikan peneliti untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya

adalah sebagai berikut:

1. Penerapan Pendekatan CTL dalam pembelajaran seni budaya pada umumnya

dan pada menggambar pada khususnya perlu dikembangkan sebagai variasi

62

Page 77: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

63

pembelajaran seni budaya yang relevan, guna meningkatkan kreativitas dan

hasil belajar siswa.

2. Guru hendaknya mampu menciptakan suasana yang tidak membosankan

dalam pembelajaran seni budaya, sehingga pelajaran seni budaya menjadi

lebih menyenangkan serta mampu meningkatkan kreativitas belajar siswa.

3. Kegiatan penelitian tindakan kelas sangat baik dan perlu dilaksanakan oleh

guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.

Page 78: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

64

DAFTAR PUSTAKA

............. 2013. Undang-unang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional

Arikunto, S. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Depdiknas. 2003. Pendekatan Kontekstual. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah

Kemdikbud. 2014. Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud

Kemdikbud. 2014. Seni Budaya untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kemdikbud

Margaretha, dkk. 2003. Contekstual Teaching Learning. Makalah yang disajikan

pada pelatihan Pembelajaran CTL. Dinas Pendidikan Prov. Sulawesi

Selatan

Tim Abdi Guru. 2004. Kesenian untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga

Tim Abdi Guru. 2007. Seni Budaya untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga

Widodo, BA. 1987. Seni Rupa untuk SMP Kelas I. Klaten: Intan Pariwara

http://agussiswoyo.net/sejarah-budaya/pengertian dan-macam-macam cara -

menggambar- bentuk/. Diakses pada tanggal 9 September 2015

http://handikap60.blogspot.com/2013/10/ pengertian- jenis- dan- prinsip-

menggambar-html. Diakses pada tanggal 9 September 2015

http://gudangcontohskripsi.blogspot.com/2010/04/033-kaligrafi-kontemporer.

Diakses pada tanggal 9 September 2015

http://www.kompasiana.com/ekogenshter/pengertian-kreatif-dan-

inovatif_552feef834b36b8b45ac. Diakses pada tanggal 15 September 2015

Page 79: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 80: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN (RPP)

Page 81: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

ANALISIS DATA

Page 82: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

DOKUMENTASI

Page 83: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

PERSURATAN

Page 84: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

DOKUMENTASI SIKLUS I

Gambar 1. Guru menulis materi bentuk kubistis di papan tulis

Gambar 2. Guru menjelaskan di papan tulis

Page 85: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

Gambar 3. Siswa belajar menggambar bentuk kubistis

Gambar 4. Siswa belajar menggambar bentuk kubistis

Page 86: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

Gambar 5. Guru memperhatikan siswa menggambar bentuk kubistis

Gambar 6. Guru menjelaskan mengambar bentuk kubistis pada murid

Page 87: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

Gambar 7. Siswa mempersentasikan hasil karyanya dalam bentuk Kubistis

Gambar 8. Siswa mempersentasikan hasil karyanya dalam bentuk Kubistis

Page 88: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

DOKUMENTASI SIKLUS II

Gambar 9. Guru menulis materi bentuk silindris di papan tulis

Gambar 10. Siswa belajar menggambar bentuk silindris

Page 89: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

Gambar 11. Siswa belajar menggambar bentuk silindris

Gambar 12. Guru menjelaskan mengambar bentuk silindris pada murid

Page 90: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

Gambar 13. Guru menjelaskan mengambar bentuk silindris pada murid

Gambar 12. Guru menjelaskan mengambar bentuk silindris pada murid

Page 91: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

Gambar 13. Siswa mempersentasikan hasil karyanya dalam bentuk silindris

Gambar 14. Siswa mempersentasikan hasil karyanya dalam bentuk silindris

Page 92: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

DOKUMEN SIKLUS III

Gambar 15. Guru menulis materi bentuk bebas di papan tulis

Gambar 16. Guru memperhatikan siswa menggambar bentuk bebas

Page 93: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

Gambar 17. Guru memperhatikan siswa menggambar bentuk bebas

Gambar 18. Guru menjelaskan mengambar bentuk bebas pada murid

Page 94: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

Gambar 19. Guru menjelaskan mengambar bentuk bebas pada murid

Gambar 20. Guru menjelaskan mengambar bentuk bebas pada murid

Page 95: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

Gambar 21. Siswa mempersentasikan hasil karyanya dalam bentuk bebas

Gambar 22. Siswa mempersentasikan hasil karyanya dalam bentuk bebas

Page 96: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

SIKLUS 1 : Menggambar Bentuk Kubistis KKM 70

No NIS NAMA

Kem

irip

an

Kre

ativ

itas

Keb

ersi

han

Ker

apia

n

Kes

esu

aian

War

na

Ko

mp

osi

si

Pro

po

rsi

Rat

a-ra

ta

KE

T

1 2013001 ASFIRA MUHRI 65 70 75 75 75 75 65 71.4 Tuntas

2 2013002 FATIMAH 55 65 65 75 70 75 60 66.4 T.Tuntas

3 2013003 FIRZAH ARIFAH MASTAN 55 70 75 75 75 75 70 70.7 Tuntas

4 2013005 ARMA MULAWATY R 50 70 75 70 65 70 70 67.1 T.Tuntas

5 2013008 NUR AFRILIYASARI 50 75 70 70 75 70 75 69.3 T.Tuntas

6 2013010 MEILISA 60 75 75 75 70 70 75 71.4 Tuntas

7 2013013 REZA ALVIONITA 65 65 75 75 75 75 75 72.1 Tuntas

8 2013014 RA AZMI HAYATUNNUFUS 50 65 75 70 75 70 75 68.6 T.Tuntas

9 2013038 LALA SASKIA 55 60 75 75 70 75 70 68.6 T.Tuntas

10 2013039 NEKY OKTAVIA 70 75 75 75 75 75 70 73.6 Tuntas

11 2013054 NINI ANGRIANI 50 75 60 75 75 70 75 68.6 T.Tuntas

12 2013059 UUD AZIZAH NURAINI 65 65 60 75 70 70 65 67.1 T.Tuntas

13 2013129 NUR FAHIRAH 70 65 65 75 75 70 75 70.7 Tuntas

14 2013208 RIFKIKAH ASIMAH 65 70 65 65 75 75 75 70.0 Tuntas

15 2013016 IMAM AHMAD FARID 65 65 65 75 70 75 75 70.0 Tuntas

16 2013017 MUHAMMAD DERMAWAN 65 75 70 70 75 75 75 72.1 Tuntas

17 2013018 HARDIANSYAH 55 65 65 70 70 75 75 67.9 T.Tuntas

18 2013020 MUH. IQBAL AMIN 65 65 70 70 65 65 60 65.7 T.Tuntas

19 2013021 RASFIAWAL 50 75 65 75 75 75 75 70.0 Tuntas

20 2013024 ANDI MUH. FARHAND A. 75 65 65 75 75 75 70 71.4 Tuntas

21 2013043 ISHAQ 70 65 65 70 75 75 75 70.7 Tuntas

22 2013064 MUH. KURNIAWAN 65 70 55 75 75 75 75 70.0 Tuntas

23 2013089 M. RIFQY ADITAMA J. 65 65 55 75 75 70 70 67.9 T.Tuntas

24 2013191 NICKY SAPUTRA 55 65 55 65 75 75 75 66.4 T.Tuntas

1455 1640 1615 1745 1750 1750 1720 1667.9

60.6 68.3 67.3 72.7 72.9 72.9 71.7 69.5 T.Tuntas

56.9 20.1 45.8 10.4 10.2 8.2 22.2 4.1

7.54 4.49 6.77 3.22 3.20 2.86 4.71 2.04

JUMLAH

RATA-RATA

VARIANS

STANDAR DEVIASI

Page 97: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

SIKLUS 2 : Menggambar Bentuk Selindris KKM 70

No NIS NAMA

Kem

irip

an

Kre

ativ

itas

Keb

ersi

han

Ker

apia

n

Kes

esu

aian

War

na

Ko

mp

osi

si

Pro

po

rsi

Rat

a-ra

ta

KE

T

1 2013001 ASFIRA MUHRI 75 80 80 75 80 85 70 77.9 Tuntas

2 2013002 FATIMAH 65 70 70 75 70 80 70 71.4 Tuntas

3 2013003 FIRZAH ARIFAH MASTAN 65 75 80 75 80 75 75 75.0 Tuntas

4 2013005 ARMA MULAWATY R 50 70 75 70 65 75 70 67.9 T.Tuntas

5 2013008 NUR AFRILIYASARI 50 80 75 70 75 75 80 72.1 Tuntas

6 2013010 MEILISA 70 75 80 75 80 80 75 76.4 Tuntas

7 2013013 REZA ALVIONITA 70 70 75 75 75 80 80 75.0 Tuntas

8 2013014 RA AZMI HAYATUNNUFUS 65 65 75 70 80 80 75 72.9 Tuntas

9 2013038 LALA SASKIA 55 70 80 75 70 75 80 72.1 Tuntas

10 2013039 NEKY OKTAVIA 75 75 75 75 80 80 75 76.4 Tuntas

11 2013054 NINI ANGRIANI 55 80 75 75 75 80 75 73.6 Tuntas

12 2013059 UUD AZIZAH NURAINI 75 65 60 75 70 75 65 69.3 T.Tuntas

13 2013129 NUR FAHIRAH 75 70 75 75 80 70 75 74.3 Tuntas

14 2013208 RIFKIKAH ASIMAH 65 75 65 65 75 80 80 72.1 Tuntas

15 2013016 IMAM AHMAD FARID 65 70 75 75 70 75 75 72.1 Tuntas

16 2013017 MUHAMMAD DERMAWAN 70 80 75 70 80 80 80 76.4 Tuntas

17 2013018 HARDIANSYAH 55 70 65 70 70 75 80 69.3 T.Tuntas

18 2013020 MUH. IQBAL AMIN 70 65 75 70 65 70 65 68.6 T.Tuntas

19 2013021 RASFIAWAL 55 75 65 75 75 75 75 70.7 Tuntas

20 2013024 ANDI MUH. FARHAND A. 75 70 75 75 80 80 70 75.0 Tuntas

21 2013043 ISHAQ 75 65 65 70 75 75 75 71.4 Tuntas

22 2013064 MUH. KURNIAWAN 65 70 65 75 80 80 80 73.6 Tuntas

23 2013089 M. RIFQY ADITAMA J. 70 70 55 75 75 70 70 69.3 T.Tuntas

24 2013191 NICKY SAPUTRA 60 65 65 65 70 75 75 67.9 T.Tuntas

1570 1720 1720 1745 1795 1845 1790 1740.7

65.4 71.7 71.7 72.7 74.8 76.9 74.6 72.5 Tuntas

66.5 24.3 45.1 10.4 23.9 14.2 20.7 8.1

8.15 4.93 6.72 3.22 4.89 3.77 4.55 2.85

JUMLAH

RATA-RATA

VARIANS

STANDAR DEVIASI

Page 98: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

SIKLUS 3 : Menggambar Bentuk Bebas KKM 70

No NIS NAMA

Kem

irip

an

Kre

ativ

itas

Keb

ersi

han

Ker

apia

n

Kes

esu

aian

War

na

Ko

mp

osi

si

Pro

po

rsi

Rat

a-ra

ta

KE

T

1 2013001 ASFIRA MUHRI 85 85 80 85 80 85 80 82.9 Tuntas

2 2013002 FATIMAH 70 75 70 80 75 85 80 76.4 Tuntas

3 2013003 FIRZAH ARIFAH MASTAN 75 80 80 85 80 80 80 80.0 Tuntas

4 2013005 ARMA MULAWATY R 60 75 75 80 75 80 75 74.3 Tuntas

5 2013008 NUR AFRILIYASARI 60 80 80 80 80 80 85 77.9 Tuntas

6 2013010 MEILISA 75 80 80 85 80 80 85 80.7 Tuntas

7 2013013 REZA ALVIONITA 70 80 80 85 80 85 85 80.7 Tuntas

8 2013014 RA AZMI HAYATUNNUFUS 75 75 75 80 85 80 85 79.3 Tuntas

9 2013038 LALA SASKIA 65 75 80 80 70 75 80 75.0 Tuntas

10 2013039 NEKY OKTAVIA 80 85 85 75 85 85 80 82.1 Tuntas

11 2013054 NINI ANGRIANI 70 85 75 85 80 80 75 78.6 Tuntas

12 2013059 UUD AZIZAH NURAINI 75 70 75 80 70 80 75 75.0 Tuntas

13 2013129 NUR FAHIRAH 80 75 85 75 80 70 80 77.9 Tuntas

14 2013208 RIFKIKAH ASIMAH 70 75 75 75 80 85 80 77.1 Tuntas

15 2013016 IMAM AHMAD FARID 85 85 80 80 85 85 85 83.6 Tuntas

16 2013017 MUHAMMAD DERMAWAN 75 80 85 80 85 80 85 81.4 Tuntas

17 2013018 HARDIANSYAH 65 70 75 75 75 80 80 74.3 Tuntas

18 2013020 MUH. IQBAL AMIN 75 70 85 75 75 75 75 75.7 Tuntas

19 2013021 RASFIAWAL 65 75 75 80 75 75 75 74.3 Tuntas

20 2013024 ANDI MUH. FARHAND A. 80 70 75 75 85 80 75 77.1 Tuntas

21 2013043 ISHAQ 75 75 80 80 80 80 75 77.9 Tuntas

22 2013064 MUH. KURNIAWAN 75 75 75 75 80 85 80 77.9 Tuntas

23 2013089 M. RIFQY ADITAMA J. 75 75 65 80 75 75 75 74.3 Tuntas

24 2013191 NICKY SAPUTRA 60 65 65 70 70 75 80 69.3 T.Tuntas

1740 1835 1855 1900 1885 1920 1910 1863.6

72.5 76.5 77.3 79.2 78.5 80.0 79.6 77.6 Tuntas

50.0 28.1 29.1 16.0 21.8 16.7 14.4 10.8

7.07 5.30 5.40 4.00 4.67 4.08 3.80 3.29STANDAR DEVIASI

JUMLAH

RATA-RATA

VARIANS

Page 99: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

54.16667

Page 100: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SMP NEG.1 LAPPARIAJA

MATA PELAJARAN : SENI RUPA

KELAS / SEMESTER : IX / I

PERTEMUAN : II (KEDUA)

ALOKASI WAKTU : 2 x 40 MENIT

A. STANDAR KOMPETENSI : 2. Mengekspresikan Diri Melalui Karya Seni Rupa.

B. KOMPETENSI DASAR : 2.1. Menggambar Bentuk Kubistis.

C. INDIKATOR :

1. Membuat gelap terang dengan teknik arsir, dusel, dan pointilis.

2. Membuat sketsa gambar bentuk benda kubistis dari karya seni rupa terapan

daerah Sulawesi Selatan.

3. Membuat gambar benda kubistis dari karya seni rupa terapan daerah Sulawesi

Selatan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa Mampu :

1. Membuat gelap terang dengan teknik arsir, dusel, dan pointilis.

2. Membuat sketsa gambar bentuk benda kubistis yang dikembangkan dari seni

rupa tiga dimensi.

3. Membuat gambar bentuk kubistis yang dikembangkan dari seni rupa terapan

tiga dimensi daerah Sulawesi Selatan.

E. MATERI POKOK

1. Konsep Gambar Bentuk

2. Bentuk Kubistis

3. Teknik Menggambar Bentuk

4. Prinsip-prinsip Menggambar Bentuk

5. Langkah-langkah Menggambar Bentuk

F. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan CTL, demonstrasi, pemberian tugas.

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Menyampaikan informasi tentang kompetensi dasar.

b. Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi

yang akan diajarkan.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa berlatih membuat macam-macam teknik menggambar bentuk.

b. Siswa membuat sketsa benda kubistis.

c. Guru mendemonstrasikan menggambar bentuk dengan pendekatan model.

Page 101: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

d. Siswa membuat gambar bentuk benda kubistis karya seni rupa terapan

daerah.

e. Penilaian proses dan produk.

3. Kegiatan Akhir

a. Menunjukkan gambar bentuk karya siswa yang baik.

b. Menyimpulkan materi pelajaran.

H. SUMBER PELAJARAN

1. Buku teks seni budaya untuk SMP Kelas VII penerbit Erlangga.

2. Contoh gambar bentuk.

I. PENILAIAN

1. Teknik : Tes unjuk kerja

2. Bentuk Instrumen : Uji prosedur dan produk

3. Instrumen :

a. Buatlah gelap terang dengan teknik arsir, dusel, dan pointilis!

b. Buatlah sketsa benda kubistis!

c. Gambar benda kubistis yang ada di depan kelas dengan teknik arsir!

4. Kriteria Penilaian Gambar Bentuk

No. Aspek-aspek yang dinilai Penilaian 1 2 3 4 5

1. Kemiripan 2. Kreativitas 3. Kebersihan 4. Kerapian 5. Kesesuaian Warna 6. Komposisi 7. Proporsi Keterangan 1 : sangat kurang 4 : baik 2 : kurang 5 : sangat baik 3 : cukup

Mengetahui, Kepala Sekolah

Lappariaja, 2015

DRS. SAMSUDDIN

A.MAPPIJANCI, S.Pd

Page 102: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SMP NEG.1 LAPPARIAJA

MATA PELAJARAN : SENI RUPA

KELAS / SEMESTER : IX / I

PERTEMUAN : I (PERTAMA)

ALOKASI WAKTU : 2 x 40 MENIT

A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mengekspresikan Diri Melalui Karya Seni Rupa.

B. KOMPETENSI DASAR : 3.1. Menggambar Bentuk Dengan Objek Karya Seni

Rupa Tiga Dimensi Dari Daerah Setempat.

C. INDIKATOR :

1. Membuat gelap terang dengan teknik arsir, dusel, dan pointilis.

2. Membuat sketsa gambar bentuk benda silindris dari karya seni rupa terapan

daerah Sulawesi Selatan.

3. Membuat gambar benda silindris dari karya seni rupa terapan daerah Sulawesi

Selatan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa Mampu :

1. Membuat gelap terang dengan teknik arsir, dusel, dan pointilis.

2. Membuat sketsa benda silindris yang dikembangkan dari seni rupa tiga dimensi.

3. Membuat gambar bentuk silindris yang dikembangkan dari karya seni rupa

terapan tiga dimensi daerah Sulawesi Selatan.

E. MATERI POKOK

1. Konsep Gambar Bentuk

2. Bentuk Silindris

3. Teknik Menggambar Bentuk

4. Prinsip-prinsip Menggambar Bentuk

5. Langkah-langkah Menggambar Bentuk

F. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan CTL, demonstrasi, pemberian tugas.

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Penyampaian informasi tentang kompetensi dasar.

b. Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi

yang akan diajarkan.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa berlatih membuat macam-macam teknik menggambar bentuk.

b. Siswa membuat sketsa benda silindris.

c. Guru mendemonstrasikan menggambar dengan pendekatan model.

Page 103: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

d. Siswa membuat gambar bentuk benda silindris karya seni rupa terapan

daerah Sulawesi Selatan.

e. Penilaian proses dan produk.

H. SUMBER PELAJARAN

1. Buku teks seni budaya untuk SMP Kelas VII penerbit Erlangga.

2. Contoh gambar bentuk.

I. PENILAIAN

1. Teknik : Tes unjuk kerja

2. Bentuk Instrumen : Uji prosedur dan produk

3. Instrumen :

a. Buatlah gelap terang dengan teknik arsir, dusel, dan pointilis!

b. Buatlah sketsa benda silindris!

c. Gambarlah benda silindris yang ada di depan kelas dengan teknik arsir!

4. Kriteria Penilaian Gambar Bentuk

No. Aspek-aspek yang dinilai Penilaian 1 2 3 4 5

1. Kemiripan 2. Kreativitas 3. Kebersihan

5. Kerapian 5. Kesesuaian Warna 6. Komposisi 7. Proporsi Keterangan 1 : sangat kurang 4 : baik 2 : kurang 5 : sangat baik 3 : cukup

Mengetahui, Kepala Sekolah

Lappariaja, 2015

DRS. SAMSUDDIN

A.MAPPIJANCI, S.Pd

Page 104: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SEKOLAH : SMP NEG.1 LAPPARIAJA

MATA PELAJARAN : SENI RUPA

KELAS / SEMESTER : IX / I

PERTEMUAN : III (KETIGA)

ALOKASI WAKTU : 2 x 45 MENIT

A. STANDAR KOMPETENSI : Mengekspresikan Diri Melalui Karya Seni Rupa.

B. KOMPETENSI DASAR : Menggambar Bentuk Bebas.

C. INDIKATOR :

1. Membuat gelap terang dengan teknik arsir.

2. Membuat sketsa gambar bentuk bebas.

3. Membuat gambar bentuk bebas.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa Mampu :

1. Membuat gelap terang dengan teknik arsir.

2. Membuat sketsa benda bentuk bebas.

3. Membuat gambar bentuk bebas.

E. MATERI POKOK

1. Konsep Gambar Bentuk

2. Teknik Menggambar Bentuk Bebas

3. Prinsip-prinsip Menggambar Bentuk Bebas

4. Langkah-langkah Menggambar Bentuk Bebas

F. METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan CTL, demonstrasi, pemberian tugas.

G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Penyampaian informasi tentang kompetensi dasar.

b. Tanya jawab berbagai hal terkait dengan wawasan siswa mengenai materi

yang akan diajarkan.

2. Kegiatan Inti

a. Siswa berlatih membuat macam-macam teknik menggambar bentuk bebas.

b. Siswa membuat sketsa bentuk bebas.

c. Guru mendemonstrasikan menggambar dengan pendekatan model.

d. Siswa membuat gambar bentuk bebas.

e. Penilaian proses dan produk.

3. Kegiatan Akhir

a. Menunjukkan gambar bentuk bebas siswa yang baik.

b. Menyimpulkan materi pelajaran.

H. SUMBER PELAJARAN

Page 105: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

1. Buku teks seni budaya untuk SMP Kelas VII penerbit Erlangga.

2. Contoh gambar bentuk bebas.

I. PENILAIAN

1. Teknik : Tes unjuk kerja

2. Bentuk Instrumen : Uji prosedur dan produk

3. Instrumen :

a. Buatlah gelap terang dengan teknik arsir!

b. Buatlah sketsa benda bentuk bebas!

c. Gambarlah bentuk bebas yang ada di depan kelas dengan teknik arsir!

4. Kriteria Penilaian Gambar Bentuk

No. Aspek-aspek yang dinilai Penilaian 1 2 3 4 5

1. Kemiripan 2. Kreativitas 3. Kebersihan 4. Kerapian 5. Kesesuaian Warna 6. Komposisi 7. Proporsi Keterangan 1 : sangat kurang 4 : baik 2 : kurang 5 : sangat baik 3 : cukup

Mengetahui, Kepala Sekolah

Lappariaja, 2015

DRS. SAMSUDDIN

A.MAPPIJANCI, S.Pd

Page 106: PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS IX MELALUI …

RIWAYAT HIDUP

A. Mappijanci, lahir di Labuaja, 31 Desember 1962, buah hati

dari pasangan A. Langngatong dan A. Bungawali, Istri dari Hj.

Rohana dan memiliki 6 buah hati. Penulis menempuh pendidikan

di MIS Labuaja pada tahun 1969-1974, kemudian melanjutkan

pendidikan di PGA 4 tahun Palattae pada tahun 1975-1979, selanjutnya penulis

melanjutkan pendidikan di Man Palattae pada tahun 1980-1981. Pada tahun 1982-

1984 penulis melanjutkan pendidikan di IKIP Ujung Pandang Fakultas FPBS Seni

Rupa pada tahun dan pada tahun 2013-2015 penulis melanjutkan Strata 1 di

Universitas Muhammadiyah Makassar pada jurusan Pendidikan Seni Rupa.

Kemudian penulis mengajar di SMP Negeri 1 Lappariaja Kab. Bone sampai sekarang.