Upload
edo-ode
View
214
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
e
Citation preview
Peningkatan rata-rata Usia Harapan Hidup (UHH) tersebut mencerminkan bertambah
panjangnya masa hidup penduduk lanjut usia (BPS,2004). BPS (2004), menyebutkan bahwa
abad 21 bagi bangsa Indonesia merupakan abad lanjut usia (Era of population ageing), karena
pertumbuhan penduduk lanjut usia Indonesia lebih cepat dibandingkan dengan Negara-negara
lain. Diperkirakan tahun 2010 jumlah penduduk lansia di Indonesia sebesar 24 juta jiwa atau
9,77 % dari total jumlah penduduk. Menurut depkes RI (2007), rata-rata usia harapan hidup
tertinggi adalah di jepang yaitu 80,93 tahun (pria 77,63 tahun dan wanita 84,41 tahun),
sedangkan penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 11,34 % atau
tercatat 28,8 juta orang dari populasi. Dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN), UHH Indonesia meningkat dari 66,2 tahun menjadi 70,6 pada tahun 2009.
Dengan mengkatnya UHH, maka populasi penduduk lansia mengalami peningkatan bermakna
(Depkes RI, 2007). Peningkatan jumlah lansia tersebut perlu mendapatkan perhatian karena
kelompok lansia merupakan kelompok beresiko tinggi yang mengalami masalah kesehatan
khususnya penyakit degeneratif (Depkes RI, 2007).
Penduduk lansia pada umumnya banyak mengalami penurunan akibat proses alamiah
yaitu proses menua (Angin) dengan adanya penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun social
yang saling berinteraksi (Nugroho, 2000). Permasalahan yang berkembang memiliki keterkaitan
kondisi fisik yang menyertai lansia. Perubahan kondisi fisik pada lansia diantaranya adalah
menurunnya kemanpuan muskoloskeletal kearah yang lebih buruk. Penurunan fungsi
musculoskeletal menyebabkan terjadinya perubahan secara degenerative yang dirasakan dengan
keluhan nyeri (Christensen, 2006).
Rheumatoid Arthritis (RA) merupakan penyakit inflamasi sistemik kronik yang menyebabkan
tulang sendi destruksi, deformatis, dan mengakibatkan ketidakmampuan beraktifitas dengan
baik. (Meiner & Luekenotte). Prevelensi penyakit musculoskeletal pada lansia dengan
Rheumatoid Arthritis mengalami peningkatan mencapai 335 juta jiwa di dunia. Rheumatoid
Arthritis telah berkembang dan menyerang 2,5 juta warga di eropa, sekitar 75 % diantaranya
adalah warga wanita dan kemungkinan dapat mengurangi harapan hidup mereka hamper 10
tahun (Breedveld, 2003).
Di Indonesia, data epidemologi tentang penyakit RA masih sangat terbatas. Menurut
Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, penduduk dengan keluhan sendi
sebanyak 2 %. Hasil penelitian yang dilakukan Depertemen ilmu penyakit dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), badan penelitia dan pengembangan kesehatan
(Balitbangkes) Depkes, dan Dinas kesehatan DKI Jakarta selama 2006 (Yoga, 2006)
menunjukkan angka kejadian gangguan nyeri musculoskeletal yang mengganggu aktifitas,
merupakan gangguan yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari sebagian responden. Dari
1.645 responden laki-laki dan perempuan yang diteliti, peneliti menjelaskan sebanyak 66,9 % di
antaranya pernah mengalami nyeri sendi. Gangguan utamanya terjadi pada populasi kelompok
umur 45 tahun ke atas. Data terakhir dari poliklinik Reumatologi RSCM Jakarta menunjukkan,
jumlah kunjungan penderita Rheumatoid Arthritis selama periode januari sampai juni 2007
sebanyak 203 dari jumlah seluruh kunjungan sebanyak 1.346pasien.
Minyak jarak adalah minyak nabati yang diperoleh dari ekstraksi biji tanaman jarak (Ricinus
communis). Dalam bidang farmasi dikenal pula sebagai minyak kastroli.
Minyak ini serba guna dan memiliki karakter yang khas secara fisik. Pada suhu ruang minyak
jarak berfasa cair dan tetap stabil pada suhu rendah maupun suhu sangat tinggi. Minyak jarak
diproduksi secara alami dan merupakan trigliserida yang mengadung 90% asam ricinoleat.
Minyak jarak juga merupakan sumber utama asam sebasat, suatu asam dikarboksilat.
Pemanfaatan minyak jarak dan turunannya (derivat) sangat luas dalam berbagai industri: sabun,
pelumas, minyak rem dan hidraulik, cat, pewarna, plastik tahan dingin, pelindung (coating),
tinta, malam dan semir, nilon, farmasi (1% dari total produk dunia), dan parfum.
Racun ricin merupakan produk sampingan dari proses pengolahan minyak jarak.
Sebagai bahan farmasi, minyak jarak atau minyak kastroli (nama yang redundan!) digunakan
untuk menetralisasi rasa kembung (konstipasi) dan merangsang pemuntahan. Konsumsi tinggi
(di bawah dosis letal) minyak ini pada perempuan yang siap melahirkan dapat menginduksi
persalinan.
Minyak jarak juga memiliki sejarah kelam dalam bidang politik karena digunakan oleh rezim
fasis Italia yang dipimpin diktator Benito Mussolini untuk menyiksa penentang-penentangnya di
era Perang Dunia II.