Upload
lenguyet
View
228
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
S K R I P S I :
DtDIK JOKO 6AGAT 8IDI IVAHOWO
PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI DAM BIAYA TAK TERDUGA ©ALAM PEMVUSUMAM
AMGGARAM BO AY A PROYEK PADA PtHCJUSAMAAM ” X ” DI JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA1990
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI DAN BIAYA TAX TERDUGA DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA PROYEK
PADA PERUSAHAAN " X " DI JAKARTA
SKRIPSIDiajukan Untuk Mdcngkapi Syarot-Syarat Dalam
Memperoleh Gdar Saijana Ekonomi Juruaan Akuntansi
OLEH:DIDIK JOKO GAQAT S1DI WAHONO
(048311540)
FAKULTA5 EKONOMI UNIVERSITAS AIR1ANGGA S U R A B A Y A
1990
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
Surabaya, A*'.
Disetujui Untuk Diuji Oleh:
i - •T
Drs. Soenaryo.^k
Dosen Pembimbing
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
Surabaya, . 7.
Distujui dan diterima dengan baik
Oleh:
Dosen Pembimbing Ketua Jurusan:
Drs.Ec.Arsono L.,Ak.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
Mereka itulah orang-orang yang telah diberi pe-
tunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka.
Katakanlah "Aku tidak meminta upah kepadamu
dalam menyampaikan (A1-Quraan)". Al-Quraan itu
tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat.
(QS.06:90)
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah berkenan memberi segala taufig dan hidayah-Nya, se-
hingga skripsi ini akhirnya dapat selesai dengan baik. Su
dah sewajarnya bila puji syukur ini penulis panjatkan keha-
dirat-nya karena selama penulisan skripsi ini banyak dite-
mui hambatan dan rintangan yang tidak mungkin mampu disele-
saikan tanpa limpah berkah dan karunia-Nya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis sepenuhnya me-
nyadari masih banyak kekurangan, mengingat keterbatasan pe-
ngetahuan yang penulis miliki. Untuk itu saran dan sum-
bangan fikiran untuk perbaikan skripsi ini sangat penulis
harapkan. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terimakasih yang tak ternilai kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Soenaryo, Ak. selaku dosen pembimbing yang
telah membimbing penulisan skripsi ini dengan penuh
kesabaran sehingga akhirnya dapat terselesaikan dengan
bai k .
2. Bapak Pimpinan Perusahaan, dimana penulis melakukan pe-
nelitian sebagai bahan penyusunan skripsi ini.
3. PT.Uniliver Indonesia, yang membantu secara finansial
berupa beasiswa selama penulis menyelesaikan studi di
Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga Surabaya.
4. E-yang Kakung (Aim), Eyang Putri dan Kakak kakakku ter-
cinta yang banyak memberi dorongan moril dan materi demi
keberhasilan studi penulis selama ini.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
5. Seluruh rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Airlangga yang banyak membantu baik berupa kritik, sa
ran, pendapat maupun literatur yang sangat bermanfaat
bagi kesempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang memungkinkan tercapainya keberhasilan studi
dan skripsi ini.
Karena penulis tidak mampu membalas segala amal dan
bantuan tersebut satu persatu, maka perkenankanlah penulis
memohon kehsdirat Allah SWT semoga amal kebajikan Bapak,
Ibu dan Saudara yang tidak ternilai harganya itu mendapat
balasan yang setimpal serta dicatat sebagai amal yang baik
disisi-Nya.
Surabaya, Juni 1990
Penulis,
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
DAFTAR I S I
Halaman
KATA PENGANTAR ......................................... i
DAFTAR ISI............................................... iii
DAFTAR TABEL ........................................... vi
BAB :
I. PENDAHULUAN ....................................... 1
1. Pandangan Umum ................................ 1
2. Penjelasan Judul .............................. 4
3. Alasan Pemilihan Judul ....................... 6
4. Tujuan Penyusunan Skripsi ................... 6
5. Sistematika Skripsi .......................... 7
6. Metodologi .................................... 10
6.1. Permasalahan ............................ 10
6.2. Hipotesa Kerja .......................... 11
6.3. Scope Analisa ........................... 12
6.4. Prosedur Pengumpulan danPengolahan Data ......................... 13
II. LANDASAN TEORI.................................... 15
1. Anggaran ....................................... 15
1.1. Pengertian Anggaran .................... 15
1.2. Sifat Anggaran .......................... 16
1.3. Fungsi Anggaran Bagi Menejemen ....... 16
1.4. Penyusunan Anggaran Proyek ............ 17
2. Pengaruh Inflasi Pada Persediaan .... ...... 20
3. Harga Pokok Taksiran ......................... 21
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
3.1. Pengertian Harga Pokok Taksiran ..........22
3.2. Manfaat Harga Pokok Taksiran .......... ...23
3.3. Penentuan Harga Pokok Taksiran ...........25
3.3.1. Penentuan Taksiran BiayaBahan Baku .........................25
3.3.2. Penentuan Taksiran BiayaTenaga Kerja .................... ...26
3.3.3. Penentuan Taksiran BiayaTidak Langsung .................. ...26
4. Current Cost Accounting ..................... ...27
4.1. Metode Kapitalisasi .................... ...28
4.2. Konsep Current Entry Price ............. ...31
4.3. Konsep Current Exit Price ............. ...35
5. Prosedur Penilaian Kontrak JangkaPanjang ........................................ ...38
5.1. Metode Prosentase Penyelesaian ...........38
5.2. Metode Kontrak Selesai ....................39
III. GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PERMASALAHANNYA ..........41
1. Gambaran Umum Perusahaan .................... ...41
1.1. Sejarah Perusahaan ..................... ...41
1.2. Struktur Organisasi .................... ...41
1.3. Kegiatan Produksi ..........................51
1.4. Pengadaan Bahan dan Pengupahan ...........52
2. Permasalahan Perusahaan ..................... ...53
IV. PEMECAHAN MASALAH ................................ ...59
1. Analisis Taksiran Biaya Bahan Baku ......... ...60
2. Analisis Taksiran Biaya Tenaga Kerja ..........67
i v
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
3. Penilaian Atas Bangunan DalamPenyelesaian .................................. ... 68
V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................ ... 70
1 . Kesimpulan .................................... ... 70
2. Saran .......................................... ...72
v
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Daftar Harga Satuan Bahan ......................... .57
2. Daftar Satuan Upah Harian ......................... .57
3. Analisis Least Square Besi Beton 0 8mm .......... .62
4. Taksiran Biaya Besi Beton 0 8 mm ................. .63
5. Analisis Least Square PC .......................... 64
6. Taksiran Biaya PC .................................. 66
7. Perbandingan Taksiran Biaya Bahan ................ 66
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
BAB I
PENDAHULUAN
1 * Pandangan Umum
Seperti sudah kita ketahui bersama bahwa dewasa ini
bangsa Indonesia sedang melaksanakan pembangunan untuk
mencapai cita-cita bangsa yaitu terbentuknya masyarakat
yang adil dan makmur. Pembangunan yang dilaksanakan melipu-
ti pembangunan fisik dan mental. Tentu saja untuk mencapai
cita-cita tersebut tidak bisa dicapai hanya dengan berpang-
ku tangan melainkan harus dengan usaha yang sungguh-sungguh
dan yakin bahwa Allah SWT akan meridhoi semua bangsa Indo
nesia dan akan memberikan petunjuknya pula.
Pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia tidak
hanya dilakukan oleh pemerintah saja melainkan juga oleh
seluruh bangsa Indonesia sebagai pihak swasta. Dalam hal
pembangunan sarana dan prasarana fisik situasi perekonomian
yang mantap dan cuaca yang ada sangat berpengaruh terhadap
kelancaran pelaksanaannya. Besaran dana yang digunakan
untuk membangun sarana dan prasarana tergantung dari besar
kecilnya bangunan itu sendiri serta berbagai faktor lainnya
yang mempengaruhi. Mengingat pentingnya dana yang diperlu
kan sebagai biaya pembuatan suatu bangunan dengan mengingat
pula keberadaan dana yang terbatas maka pengelolaan dan pe-
manfaatan dana tersebut seoptimal mungkin menjadi sangat
perlu agar tidak terjadi pembangunan yang terpaksa dihenti-
kan saat pelaksanaan karena dana habis atau jangan sampai
terjadi pemborosan-pemborosan dana yang semestinya tidak
U l L I X: ■ ‘: *
"UNZVERSI'IA*S U R A B A Y A
1
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
2
periu.
Waktu yang diperlukan untuk membuat suatu bangunan
tidak cukup hanya satu atau dua hari saja melainkan sampai
berbulan-bulan dan bahkan sampai bertahun-tahun, hal ini
tergantung pada besarnya serta konstruksi yang diperlukan
demikian pula dana yang diperlukan cukup besar. Dalam pe-
laksanaannya pembuatan sarana atau prasarana sering tidak
dilaksanakan oleh yang memerlukan bangunan dan pemilik dana
tersebut, melainkan diserahkan pelaksanaannya pada pihak
lain yaitu peinborong atau kontraktor.
Kontraktor sebagai badan usaha tentunya mempunyai
tujuan usaha seperti halnya badan-badan usaha lainnya,
yaitu antara lain untuk memaksimalisasi laba. Sehingga
kontraktor memerlukan penanganan yang baik untuk dapat
mencapai tujuan usahanya termasuk pengelolaan atas dana
yang ada. Kontraktor merupakan badan usaha yang operasinya
didasarkan pada kontrak kerja dengan menggunakan perjanjian
pelaksanaan pekerjaan, dimana surat perjanjian pelaksanaan
pekerjaan merupakan kesepakatan bersama antara pelaksana
dengan pihak pemberi tugas pembuatan bangunan tersebut, di
dalam surat perjanjian pelaksanaan pekerjaan tersebut sudah
tercantum biaya yang diperlukan, lama waktu pelaksanaan
pembangunan, tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak
serta sanksi atas pelanggaran yang terjadi dan Iain-lain
hal yang dianggap perlu.
Untuk memperoleh kontrak kerja, perusahaan kontraktor
harus terlebih dahulu memenangkan lelang proyek yang ada
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
3
atau secara kebetulan kontraktor yang bersangkutan ditunjuk
langsung oleh pemberi proyek, pada pokoknya lelang proyek
atau yang sering disebut dengan tender ada dua macam,
yaitu:
1. Pelelangan Umum
2. Pelelangan Undangan/di bawah tangan.1
Lelang umum biasanya diumumkan lewat iklan-iklan atau siar-
an-siaran lainnya sedangkan lelang undangan yang boleh ikut
lelang hanya kontraktor tertentu saja yaitu yang diundang
oleh pemberi proyek. Dalam mengikuti pelelangan kontraktor
harus sudah siap dengan perhitungan taksiran biaya yang
dibutuhkan untuk proyek tersebut bila nantinya kontraktor
yang bersangkutan memenangkan pelelangan. Dengan demikian
melakukan taksiran atas biaya-biaya secara teliti adalah
sangat penting.
Situasi perekonomian yang senantiasa mengalami in-
flasi di mana harga barang-barang dan jasa termasuk bahan
bangunan akan memiliki kecenderungan untuk naik. Seperti
dikatakan oleh Prof.Dr.S.Hadibroto dalam bukunya Masalah
Akuntansi sebagai berikut : "Inflasi umumnya dikaitkan pada
Keadaan di maha terdapat adanya tendensi kenaikan tingkat
harga pada seluruh barang dan jasa yang dihasilkan dalam
satu periode".2 Sedangkan inflasi yang terjadi akan selalu
1) J .A.Mukomoko, Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Kurnia Esa, Jakarta, 1980, halaman 19.
2) S.Hadibroto, Masalah Akuntansi. Buku Satu, LPFE UI, Jakarta, 1984, halaman 92.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
4
berlangsung seperti Keynes menuangkan dalam teori inflasi-
nya, sebagai berikut :
"Proses inflasi akan terus berlangsung selama jumlah permintaan efektif d a n semua golongan masyarakat melebihi jumlah out-put yang dihasilkan masyarakat. Inflasi akan berhenti apabila permintaan efektif total tidak melebihi pada harga-harga yang berlaku, jumlah out-put yang tersedia‘‘.3
Jika perusahaan kontraktor dalam membuat taksiran
biaya-biaya yang kemudian dituangkan dalam anggaran biaya
tidak memperhitungkan adanya inflasi dan keadaan cuaca
selama pelaksanaan pembuatan bangunan maka taksiran atas
biaya proyek akan menjadi kurang tepat, demikian pula
dengan anggaran biaya proyeknya.
Untuk itu skripsi ini akan membahas pengaruh inflasi
dan cuaca dalam penyusunan anggaran dan biaya proyek,
2. Pen.ielasan Judul
Skripsi ini berjudul: "Pentingnya Penetapan Eskalasi
dan Biaya Takterduga Dalam Penyusunan Anggaran Biaya Proyek
Pada Perusahaan ’X ’ di Jakarta"
Guna lebih jelas pemahaman pengertian mengenai
judul skripsi ini dan supaya tidak menimbulkan salah pe-
ngertiar, maka penulis perlu untuk menjelaskan judul skrip
si ini, sebagai berikut:
- Pengertian Penetapan Eskalasi dan Biaya Takterduga, yaitu
perlu diperhitungkan kenaikan harga bahan-bahan bangunan
3) Budiono, Teori Moneter. BPFE, Yogyakarta, 1983, Halaman 108 - 109,
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
5
yang akan terjadi pada saat pelaksanaan pembuatan bangun
an serta biaya-biaya yang mungkin harus dikeluarkan oleh
kontraktor bila terjadi keadaan cuaca yang mengakibatkan
biaya pembuatan bangunan itu bertambah, keduanya perlu
diantisipasi di muka dalam membuat anggaran biaya proyek.
- Penyusunan Anggaran Biaya Proyek, yaitu melakukan taksir
an perhitungan biaya-biaya yang akan terjadi dalam proses
pembuatan bangunan yang akan dilaksanakan. Biaya-biaya ini
terdiri dari biaya bahan, upah dan biaya tidak langsung
yang tercermin dalam anggaran biaya proyek.
- Perusahaan ’X ’ di Jakarta, yaitu perusahaan ini bergerak
dalam bidang jasa kontruksi bangunan dan instalasi lis
trik. Perusahan ini menjadi obyek penelitian dalam rangka
penyusunan skripsi ini bagi penulis.
Jelasnya skripsi ini akan membahas kenaikan harga
bahan-bahan bangunan yang terjadi akibat adanya inflasi
serta biaya takterduga yang disebabkan oleh keadaan cuaca
dan pentingnya untuk diperhitungkan dalam menyusun anggaran
biaya proyek. Dengan menggunakan metode tersebut diharapkan
dapat diperoleh perhitungan taksiran biaya proyek bangunan
yang lebih mendekati ketepatan, karena pada prinsipnya
Diaya yang timbul atas kenaikan harga bahan-bahan bangunan
dan adanya biaya takterduga yang terjadi seharusnya men™
jadi komponen biaya dalam penyusunan anggaran biaya proyek
tersebut. Penelitian dilakukan pada perusahaan kontraktor
"X" di Jakarta.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
6
3. Alasan P^milihan Judul
Beberapa alasan pemilihan judul tersebut antara lain:
a. Bahwa terjadinya kecenderungan kenaikan harga atas
barang-barang pada umumnya serta bahan-bahan bangunan
khususnya disebabkan oleh proses inflasi, serta terjadi
nya biaya yang disebabkan oleh keadaan cuaca sering
membuat taksiran biaya proyek yan-g dibuat oleh kontrak
tor menjadi kurang tepat.
b. Perlu diperhitungkannya kedua faktor tersebut yaitu
kenaikan harga bahan bangunan yang terjadi untuk menilai
bahan bangunan yang tersedia di gudang serta yang akan
dibeli oleh perusahaan kontraktor sesuai dengan harga
pasar, juga biaya takterduga yang disebabkan oleh keada
an cuaca dalam perhitungan taksiran biaya-biaya proyek
agar anggaran biaya proyek lebih mendekati ketepatan.
c. Perhitungah penaksiran biaya proyek yang lebih tepat,
karena taksiran biaya proyek yang tepat tersebut akan
menjadi salah satu informasi bagi pimpinan perusahaan
agar keputusan yang diambil manajemen tepat pula.
Oleh karena itu di sini penulis tertarik untuk memahami
dan mempelajari lebih jauh.
4. Tu.iuan Penyusunan Skripsi
Penulis menyusun skripsi ini dengan harapan bahwa
permasalahan yang terjadi, perhitungan taksiran biaya pro
yek kemudian penyusun anggaran biaya proyeknya akan menda
patkan alternatif pemecahan, sehingga pada penaksiran-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
7
penaksiran biaya proyek yang akan datang hal yang terjadi
sebelumnya yaitu tidak diperhitungkan kenaikan harga bahan
yang akan terjadi dan adanya biaya takterduga dapat tera-
tasi. Penulis merasa tertarik untuk mempelajari lebih jauh
teori-teori yang mendasari penyusunan anggaran biaya pro
yek, di samping segi teoritis penulis ingin mengetahui
penerapannya dalam praktek secara langsung kemudian mencoba
mengkombinasikan antara teori dan praktek melalui pembahan
suatu masalah.
Melalui penyusunan skripsi ini diharapkan hipo-
tesa yang penulis ajukan akan terbukti kebenarannya, se-
hingga betul-betul dapat mengatasi permasalahan yang terja
di atas perhitungan dan penyusunan anggaran biaya proyek
pada perusahaan yang bersangkutan.
5■ Sistematika, Skripsi
Untuk mempermudah menelaah skripsi ini dan menga-
rah pada pembahasan masalah, skripsi ini penulis bagi men
jadi 5 (lima) bab masing-masing adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan.
Di dalam bab ini memuat beberapa hal, yaitu:
1. Pandangan Umum.
Menguraikan ide dasar yang mendasari penulisan skripsi
ini .
2. Penjelasan Judul.
Memberikan pengertian tiap kata yang perlu, yang ada pada
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
judul skripsi ini, kemudian pengertian secara keseluruh-
annya.
3. Alasan Pemilihan Judul.
Di sini dikemukakan alasan penulis memilih judul yang
dimaksud dan hal-hal yang menarik dari judul tersebut.
4. Tujuan Penyusunan Skripsi.
Di dalam bagian ini diuraikan tujuan penulis menyusun
skripsi ini dan manfaat yang dapat diperoleh atas
tersusunnya skripsi ini bagi pembaca, khususnya bagi
perusahaan tempat penulis melakukan penelitian itu
sendi ri.
5. Sistematika Skripsi.
Menjelaskan urut-urutan pembahasan dalam skripsi ini.
6. Metodologi, terdiri dari:
6.1. Permasalahan yang ada dalam perusahaan serta akibatnya
pada perusahaan.
6.2. Hipotesa kerja yang merupakan dugaan sementara atas
pemecahan masalah yang masih harus diuji kebenarannya.
6.3. Scope analisa yang merupakan pembatasan pembahasan
skripsi ini.
6.4. Prosedur pengumpulan data dan pengolahannya, yang m e n '
jelaskan cara penulis mengumpulkan dan mengolah data.
Bab II : Landasan Teori.
Bab ini menjelaskan mengenai uraian secara teoritis tentang:
1. Penyusunan Anggaran Biaya.
2. Pengaruh Inflasi Terhadap Persediaan.
aADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
9
3. Estimated Cost
4. Current Cost Accounting
5. Prosedur Penilaian Terhadap Kontrak-Kontrak Jangka Pan
jang.
Bab III : Gambaran Perusahaan dan Permasalahannya.
Bab ini akan berisi penjelasan tentang:
1. Gambaran Umum Perusahaan.
1.1. Sejarah singkat perusahaan,
1.2. Struktur organisasi.
1.3. Kegiatan Proses produksi.
1.4. Pengadaan bahan dan pengupahan.
2. Tinjauan Singkat Atas Prosedur Kebijaksanaan Penyusunan
Anggaran Biaya Proyek.
Bab IV : Pembahasan Masalah dan Pengujian Hipotesa.
Bab ini berisi tentang pemecahan masalah dan pengujian
hipotesa melalui cara mengkombinasikan antara landasan teo
ri dengan kenyataan diperusahaan yang ada dalam mempraktek-
kan taksiran atas biaya suatu proyek bangunan. Di dalam
pembahasan ini digunakan metode statistik sebagai alat ban
tu perhitungan kwantitatif dari data yang ada. Diharapkan
masalah yang ada dalam praktek selama ini dapat dicarikan
jalan keluar untuk mengatasinya melalui sudut pandang teo-
ritis.
Bab V : Kesimpulan dan Saran.
Bab ini merupakan kesimpulan dari pembahasan pada bab-bab
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
10
sebelumnya dan kemudian akhirnya penulis menyajikan suatu
saran yang dianggap erat hubungannya dengan penyusunan
anggaran biaya proyek sebagai saran perbaikan sehingga
nantinya perusahaan dapat menyelesaikan masalah yang ada
sebelumnya.
6. Metodologi
Beberapa hal yang termasuk di dalamnya metodologi
ini yaitu terdiri dari:
6.1. Permasalahan.
Perusahaan "X" di Jakarta yang menjadi obyek pene-
litian penulis ini bergerak dalam bidang jasa pembuatan
bangunan dan pemasangan instalasi listrik dengan kata lain
sebagai kontraktor. Kerja perusahaan ini didasarkan pada
kontrak dengan pemberi kerja. Untuk mengetahui nilai suatu
proyek yang ditangani perusahaan menggunakan metode pro
sentase penyelesaian, tentunya karena sesuai dengan aktivi-
tas perusahaan maka metode prosentase penyelesaian adalah
tepat, dengan memperhitungkan semua biaya-biaya yang dike-
luarkan selama pembuatan bangunan tersebut. Dalam penera-
pannya perusahaan mempunyai kekurangan-kekurangan sebagai
berikut:
a. Untuk bahan yang akan digunakan untuk pembuatan suatu
bangunan, perusahaan hanya memperhitungkan nilainya
berdasarkan hanya satu harga dari tiap-tiap jenis bahan
yang diperlukan, tanpa memperhitungkan adanya pengaruh
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
inflasi atas nilai bahan bangunan yang ada, baik sebagai
persediaan maupun yang masih akan dibeli oleh peru
sahaan, sehingga berakibat perhitungan taksiran biaya
bahan yang digunakan untuk penyusunan anggaran biaya
proyek menjadi kurang tepat, dalam artian tidak sesuai
lagi dengan harga pasar yang ada. Demikian pula akhirnya
anggaran biaya proyek yang disusun menjadi kurang tepat
pula.
b. Pengeluaran-pengeluaran tambahan yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan yang disebabkan oleh keadaan cuaca yang
dapat berjalan sebagai mana mestinya sesuai rencana yang
telah ditetapkan sebelumnya. Karena adanya sanksi-sanksi
yang telah disetujui dalam perjanjian kontarak pelak
sanaan kerja jika penyelesaian pembuatan bangunan
terlambat, maka meski cuaca kurang memungkinkan
pekerjaan harus tetap berjalan terus agar selesai tepat
pada waktunya. Untuk itu diperlukan tambahan yang harus
diperhitungkan pula dalam taksiran biaya proyek bangunan
yang dikerjakan perusahaan. Dalam kenyataan praktenya
perusahaan tidak memperhitungkannya dalam taksiran biaya
proyek bangunannya. Biaya-biaya ini penulis sebut
sebagai biaya takterduga.
6.2. Hipotesa Kerja.
Berdasarkan permasalahan di atas penulis mecoba
menyusun hipotesa kerja sebagai berikut:
a. Jika perusahaan melakukan perhitungan terhadap
11ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
12
kecenderungan kenaikan harga bahan bangunan yang terjadi
akibat proses inflasi maka penilaian atas bahan baku
tersebut akan lebih sesuai dengan harga pasar selama
pelaksanaan pembuatan bangunan. Dengan demikian maka
perhituhgan terhadap biaya bahan dalam anggaran biaya
proyek bangunan tersebut akan lebih tepat, karena pada
prinsipnya kenaikan harga bahan bangunan yang terjadi
pada saat pembuatan bangunan di mana perusahaan akan
menanggung akibatnya sebagai biaya bahan tersebut juga
harus diperhitungkan sebagai unsur biaya proyek.
b. Dengan memperhitungkan keadaan cuaca sebagai dasar
pembentukan biaya takterduga dalam taksiran biaya proyek
yang akan dilaksanakan oleh perusahaan, maka biaya
tersebut dapat dibentuk dipertimbangkan dalam penyusunan
anggaran biaya proyek, sehingga angaran biaya proyek
akan lebih mendekati ketapatan.
6.3, Scope Analisa.
Agar tidak terlalu menyimpang dari permasalahan yang
ada, maka dalam pembahasan nanti akan penulis berikan
batasan-batasan sebagai berikut:
1. Pertimbangan besarnya taksiran kenaikan harga yang
terjadi hanya pada bahan bangunan yang diperlukan.
2. Cara perhitungan taksiran kenaikan harga bahan bangunan
akan diberikan melalui satu contoh bahan bangunan saja
dengan menggunakan metode statistik Least Square.
3. Perhitungan pembentukan biaya takterduga hanya dilakukan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
terhadap biaya-biaya yang ada hubungannya dengan
anggaran biaya proyek.
4. Penerapan pengaruh penetapan eskalasi dan biaya
takterduga diberikan dengan satu contoh perhitungan
anggaran biaya proyek, yaitu pada penyusunan anggaran
biaya proyek bangunan gedung yang dilakukan oleh
perusahaan “X" di Jakarta.
6.4. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data.
Dalam bab ini dijelaskan mengenai penggunaan metode
dan prosedur pengumpulan data yang dipakai, adalah sebagai
berikut:
1. Survey pendahuluan, merupakan survey pertama untuk
mendapatkan gambaran umum tentang perusahaan dan
permasalahannya.
2. Survey keputusan, merupakan survey untuk mendapatkan
data-data teoritis melalui literatur dan terbitan-
terbitan lain yang ada hubungannya dengan skripsi ini.
3. Pengumpulan data, melalui survey yang kedua untuk
memperoleh data lapangan dengan cara interview dan
observasi sehingga data yang diperoleh dapat mendukung
dan melengkapi skripsi ini.
4. Pengolahan data, dari data yang ada penulis kumpulkan,
dipilih dan disusun kemudian dicari relevansi serta
diklasifikasikan hingga mendapat gambaran yang
menyeluruh.
5. Merumuskan dan melaporkan hasilnya, dari hasil
1 3ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
14
pengolahan data tersebut kemudian penulis merumuskan dan
menyajikan antara landasan teoritis yang ada dengan
kenyataannya, lalu ditarik suatu kesimpulan.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
BAB II
LANDASAN TEORI
1• Anggaran
1.1. Pengertian Anggaran
Pada awal penulisan landasan teori ini penulis
ingin terlebih dahulu memberikan pengertian tentang anggar
an yang penulis sarikan dari beberapa literatur.
Anggaran atau budget lebih sering disebut sebagai business
budget yang merupakan rencana dari perusahaan secara kese-
luruhan yang diwujudkan dalam bentuk angka-angka. Pada masa
sekarang ini anggaran memegang peranan penting dalam opera-
si perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Anggaran diartikan oleh Gunawan Adi Saputro dan
Marwan Asri Sw sebagai berikut:
"Business budget adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dari pada pelaksanaan tanggung jawab menejemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan".1)
Sedangkan pada literatur lainnya memberikan pengertian:
"A budget Is simply a plan expressed in financial and
other quantitative terms". 2)
Dari dua definisi tersebut di atas maka dapat diambil
satu pengertian bahwa anggaran merupakan pedoman formal
1) Gunawan Adi Saputro dan Marwan Asri Sw, Anggaran Perusahaan (E-Susiness Budgeting). BPFE UGM, Yogyakarta, 1982, halaman 11.
2) Milton F.Usry dan Adolph Matz, Cost Accounting Planning and Qontrol. 8 th Edition, South Western Publishing Co., Ohio, Tahun 1987, halaman 365.
15
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
1b
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab menejemen yang disusun
secara si$tematis yang diungkapkan dalam bentuk nilai
satuan uang atau satuan kwantitatif lainnya untuk mencapai
tujuan usaha perusahaan. Jadi pelaksanaan atas anggaran me
rupakan tanggung jawab pimpinan dan pengelola perusahaan
itu sendiri. Dengan demikian anggaran suatu perusahaan me
rupakan pedoman pelaksanaan operasi perusahaan. Sehingga
anggaran ini harus disusun sebark mungkin agar operasi per
usahaan akan didasarkan pada pedoman yang baik.
1.2. Sifat Anggaran
Anggaran sebagai pedoman pelaksanaan operasi peru
sahaan yang tentu disusun sebelum anggaran itu sendiri di-
laksanakan/digunakan untuk pedoman operasi perusahaan.
Untuk itu anggaran harus mempunyai sifat-sifat realistis
dan luwes.Realistis berarti tidak terlalu pesimistis dan
tidak pula terlalu optimistis atau dengan pengertian lain
bisa direalisasikan (di1aksanakan) oleh menejemen untuk
mencapai tujuan, luwes berarti tidak terlalu kaku atau men-
jadi patokan mati yang mesti diikuti dengan tepat.
1.3. Fungsi Anggaran Bagi Menejemen
Menejemen mempunyai fungsi-fungsi yang seperti
dikatakan oleh Kontz dan O ’Donnell adalah planning,
organizing, staffing, directing dan controling, dalam
pembahasan fungsi anggaran bagi menejemen penulis akan
mengarah pada fungsi planning dan controling.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
Di dalam kamus istilah akuntansi dikatakan bahwa: " Anggar
an adalah setiap rencana keuangan yang merupakan taksiran
dari kegiatan-kegiatan dan sebagai suatu pengendaliannya".3)
Pada bagian lain ada yang memberikan gambaran fungsi
anggaran bagi menejemen adalah sebagai berikut:
"Peranan anggaran sebagai sistem bagi seorang menejer perusahaan terutama sekali dari segi:a. Fungsi Perencanaan : Pada waktu menyusun program
kerja.b. Fungsi Koordinasi : Pada saat dilakukan- implemen-
ta$i program.c. Fungsi Pengawasan : Pada saat dilakukannya peni-
laian kembali".4)
Dari pengertian yang diberikan oleh sumber-sumber tersebut
di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi anggaran bagi
menejemen terutama dalam hal perencanaan dan pengendalian
atas operasi perusahaan, dengan perencanaan dan pengendali-
an yang balk diharapkan hasil operasi perusahaan dapat men-
capai tujuan yang telah ditetapkan.
1.4. Penyusunan Anggaran Biaya Proyek
Perusahaan dalam usahanya mencapai tingkat laba yang
diinginkan tidak akan terlepas dari faktor pendapatan dan
biaya, untuk itu setiap usaha yang dilakukan untuk mencapai
tingkat laba yang diinginkan harus memperhatikan pengelola-
1 I
3) Soemardjo Tjitrosidojo, Kamus Istilah Akuntansi. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendi- dikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1985, halaman 10.
4) Gunawan Adi Saputro dan Marwan Asri Sw, Op Cit, halaman 12.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
18
an pendapatan dan biaya dengan baik, demikian pula penyu-
sunan anggaran pendapatan dan biaya merupakan faktor yang
sangat penting.
Khususnya di dalam pengelolaan biaya, penyusunan
anggaran biaya akan tetap sesuai dengan fungsinya sebagai
alat perencanaan dan pengendalian bagi menejemen. Dalam
penyusunan anggaran biaya lebih diarahkan pada siapa yang
bertanggung jawab atas biaya tersebut serta harus
dibebankan ke mana dalam klasifikasi biaya nantinya.
Jika melihat kembali pengertian biaya yaitu pengor-
banan yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan maka se~
luruh pengorbanan itu harus dianggarkan dalam anggaran
biaya. Dengan demikian dalam penyusunan anggaran biaya
suatu proyek biaya yang akan dikeluarkan untuk membangun
suatu bangunan harus dianggarkan, dalam bidang kontraktor
anggaran biaya selain fungsinya sebagai alat perencanaan
dan pengendalian yang lebih penting lagi adalah merupakan
bahan pertimbangan perhitungan untuk melakukan (mengajukan)
penawaran proyek, yang berarti sebagai bahan utama dalam
pengambilan keputusan untuk memperoleh pendapatan, sehingga
anggaran biaya proyek tersebut merupakan hal yang sangat
menentukan, seperti yang diungkapkan oleh J.A Mukomoko
sebagai berikut;
"Pada dasarnya anggaran biaya ini merupakan bagian terpenting di dalam menyelenggarakan pembuatan bangunan itu. Membuat anggaran biaya berarti menaksir atau mengira-ngirakan harga dari suatu barang, bangunan atau benda yang akan dibuat dengan teliti dan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
secermat mungkirT.5)
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa anggaran biaya me
rupakan h&1 yang sangat penting selain untuk perencanaan
dan pengendalian biaya juga karena biaya merupakan unsur
penting untuk memperoleh pendapatan. Pada proyek terutama
anggaran biaya dijadikan bahan dasar pengambilan keputusan
dalam pengajuan penawaran di dalam tender. Mengingat
pentingnya penyusunan anggaran di dalam menentukan kegiatan
perusahaan maka dalam penyusunan anggaran ada prinsip yang
harus diparhatikan seperti diungkapkan oleh Paul D.Lucas
sebagai berikut:
"(1) Place responsibility for the development of the plan, (2) Determine the member of years to be planed and breakdown into sub periods, (3) Identify the external conditions that will affect the forecast and plan internal actions that will assist in obtaining the desired results, (4) Find the factors that determine maximum operating level, (5) consider the needs of the entire business, (6) Analyze prior years operations in formulating the profit plan, (7) Enlist the assistance of personel from all departments, (8) Compare actual perfomance to planed performance. These eight priciples are a basic guide to planing with additional steps necessary under certain circumtance.6)
Pada delapan prinsip yang ada untuk penyusunan anggaran
antara lain ada yang mengungkapkan harus ada identifikasi
terhadap faktor-faktor eksternal yang juga akan
5) J .A . Mukomoko.Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan . Kurnia Esa, Jakarta, *1 977, halaman 71.
6) Paul D. Lucas, Accounting Guide For Construction Contractor, Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs N.J, A S, tahun 1987', halaman 148.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
20
mempengaruhi dalam meramalkan dan merencanakan aktivitas
yang akan di1aksanakan.
2. Pengaryih inf 1 asi Pada Persediaan
Pada masa inf Iasi seperti yang telah penulis
terangkan di bagian terdahulu harga barang-barang mempunyai
kecenderungan naik, termasuk dalam hal ini adalah bahan
bangunan, untuk itu perlu diperhitungkannya inflasi
tersebut dalam penyusunan anggaran biaya suatu proyek.
Lebih jauh, pengaruh inflasi terhadap persediaan
adalah dalam hal penilaian terhadap persediaan tersebut,
bila atas persediaan bahan bangunan itu dinilai dengan
dasar harga perolehannya (historical cost), pada saat
penyelesaiaannya nanti proyek akan under estimate, terutama
dalam penyusunan anggarannya yang kebanyakan hanya
didasarkan atas harga bahan bangunan dan tenaga kerja yang
ada pada saat penyusunan anggaran biaya itu saja akan
sangat berbahaya terhadap pelaksanaan pembiayaan proyek
yang bersangkutan.
Dalam buku Intermedite Accounting, Jay M. Smith, Jr
dan K. Fred Skousen, mengatakan:
"... historical cost reporting fails to reflect the that a company’s real position is improved only to the extent of the true operating profit." 7)
7) Jay M. Smith.Jr dan K. Fred Skousen, IntermediateAccounting, 7 th Edition, South-Western Publishing Co., Ohio, tahun 1981, halaman 233
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
21
Dari pernyataan tersebut kemudian FASB juga memberikan
pernyataan yang isinya adalah sebagai berikut :
"The FASB extended this supplementary information re- qirement in 1979 to include computation of a supplemental net income figure that include a cost of sales computation based upon current replacement cost." 8)
seperti yang terungkap dalam kutipan di atas maka untuk
menghitung biaya dalam anggaran suatu proyek kiranya perlu
diperhitungkan faktor kenaikan harga yang disebabkan oleh
turunnya nilai uang serta faktor-faktor lain yang bisa
mempengaruhi besaran biaya yang akan terealisasi pada saat
pelaksanaan proyek yang dapat diperkirakan sebelumnya yai-
tu pada saat penyusunan anggaran proyek. Secara spesifik
pengaruh inflasi terhadap persediaan barang adalah akan me-
nambah nilai pasar (market value) persediaan itu sendiri.
Untuk kepentingan proyek jangka panjang (memakan waktu pe
laksanaan yang lama) terhitung pada saat penyusunan ang
garan .
3. Harga Pokok Taksiran (Estimated Cost)
Harga pokok taksiran merupakan metode penetapan
perhitungan harga pokok sebelum proses produksi dimulai.
Harga pokok taksiran adalah salah satu bentuk dari
predetermined cost, bentuk yang lainnya adalah standard
cost.
8) Xtpid. halaman 234
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
3.1. Pengertian Harga Pokok Taksiran.
Pada beberapa perusahaan yang mempunyai ciri proses
produksi khusus (pesanan) membuat sistem perencanaan biaya
yang lebih sederhana adalah dengan metode harga pokok
taksi ran.
Pengertian Harga pokok taksiran seperti dikemukakan oleh
Jhon J.W. Neuner dalam bukunya Cost Accounting Principles
and Practice, sebagai berikut:
"...It is a form of predetermined cost used by firms who must calculate their cost in estimated form in advance of the actual manufacture of goods or the completion of a special construction contruct for the purpose of subsequent comparison with actual cost" 9)
Pada bagian lain Mulyadi mengungkapkan pengertian Harga
pokok taksiran adalah :
"Sistem harga pokok taksiran adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu bentuk biaya- biaya yang ditentukan di muka dalam menghitung harga pokok produk yang diproduksi." 10)
Sebagaimana kutipan pengertian di atas maka harga pokok
taksiran adalah taksiran atas biaya-biaya yang kan
dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk tertentu atau
yang sudah perjanjian kontrak pengerjaan secara kusus.
Dengan demikian lebih luas lagi, pengertian dari harga
pokok taksiran adalah penyusunan rencana pembiayaan yang
9) John J.W. Neuner, Cost Accounting. Principles and Practice. Richard D. Irwin,Inc, USA, 8th edition, th 1973, halaman 47$
10) Mu1yadi, Akuntansi Biaya. Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian. BPFE, Yogyakarta, edisi 3, th 1983, halaman 285
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
?3
menjadi beban dari produk yang akan dihasilkan atau produk
yang dipesan.
3.2. Manfaat Harga Pokok Taksiran
Pada perusahaan tertentu yang menggunakan sistem
harga Pokok Taksiran akan dirasakan adanya kelebihan/keun-
tungan terhadap menejemen, mengingat harga pokok taksiran
merupakan salah satu metode penghitungan biaya dimuka (pre
determined cost), maka manfaat utama bagi memejemen adalah
untuk digunakan sebagai alat pengendalian biaya yang akan
di keluarkan.
Tujuan perusahaan menggunakan harga pokok taksiran adalah:
a. Sebagai jembatan antara harga pokok sesungguhnya dengan
harga pokok standar.
Sebagai sarana perencanaan biaya , sistem harga pokok
taksiran dapat dijadikan langkah awal bagi perusahaan
sebelum lebih jauh melangkah ke sistem harga pokok stan
dar. Karena pada sistem harga pokok standar diperlukan
banyak tuntutan pada karyawan perusahaan untuk menye-
euai kan di ri,
b. Menghindari biaya yang relatif besar dalam pemaksian
sistem harga pokok standar.
Untuk perusahaan yang mempunyai spesifikasi produk ber-
beda~beda untuk setiap produksi, maka penggunaan standar
dirasakan akan mengakibatkan besarnya biaya penentuan
standar. Terutama bagi perusahaan kecil yang produknya
bermacam-macam dan sering berganti spesifikasi setiap
^ mT lTEP^i-USTAKAAN
S l U A d A Y A \
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
24
proses produksi, penggunaan standard biaya dirasakan
memberatkan.
c. Untuk pengendalian biaya dan analisa kegiatan produksi.
Meskipun harga pokok yang dihitung dengan taksiran ini
bukan merupakan harga pokok yang sebenarnya, akan tetapi
dengan menggunakan analisis perbandingan antara taksiran
(rencana) dengan realisasi akan didapatkan petunjuk
apakah terdapat pemborosan atau tidak yang perlu untuk
dikaji lebih lanjut.
d. Untuk mengurangi biaya administrasi.
Terjadlnya penghematan biaya pencatatan (clerical cost)
dalam penggunaan sistem harga pokok taksiran dimungkin-
kan karena pada perusahaan-perusahaan yang mempunyai ba-
nyak spesifikasi produk yang diolah melalui banyak de-
partemen atau pusat biaya, akan ada pengurangan kartu-
kartu pencatatan yang memang tidak diperlukan lagi.
Penggunaan sistem harga pokok taksiran akan dapat
dirasakan manfaat yang obtimum bila diterapkan pada perusa
haan yang mempunyai spesifikasi produk luas dan selalu ber-
ubah. Sebagi contoh adalah perusahaan pakaian jadi, sepatu,
mebel, kontraktor dan industri mesin pesanan. Seperti di-
ungkapkan oleh John J.W. Neuner sebagai berikut:
"Manufacturers of clothing, shoes, and furniture, among others, may used estimated cost. Contractors engageg in construction and engineering work also use are modified form of estimated cost" 11)
11) John J.W. Neuner, Op C i t . halaman 478
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
25
3.3. Penentuan Harga Pokok Taksiran.
Harga pokok merupakan gabungan dari beberapa kompo-
nen biaya yaitu meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung dan biaya-biaya tidak langsung (overhead
cost).
Pada penetapan estimated cost akan dihitung melalui
masing-masing komponen biaya yang membentuk harga pokok.
Lain dari cara penetapan standard cost, untuk esti-
mated cost bisa ditentukan berdasarkan data biaya yang per-
nah dilaksanakan atau dengan mendasarkan pada pengalaman
yang telah lalu.
"Cost estimated are usually broken down into estimates of the elements of cost, viz: materials, labor, fixed charges, and apportioned charges. These estimates may be secured from records of past experience, from computations, from mathematical or chemical formulas, or simply from approximatious. 12)
Dari data pengalaman yang lalu dengan bantuan metode mate-
matik atau dengan perhitungan formula kimiawi dapat diguna-
kan sebagai dasar penentuan estimated cost untuk produk
yang akan dibuat, sesuai dengan masing-masing jenis produk-
nya.
3.3.1. Penentuan Taksiran Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku dari suatu produk akan dipengaruhi
oleh dua faktor yaitu kuantitas bahan yang digunakan dan
harga bahan baku yang bersangkutan pada saat digunakan.
Penaksiran kuantitas bahan baku yang digunakan dapat diten-
12) Ibid. halaman 480
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
26
tukan dari kebutuhan teknis sesuai dengan spesifikasi tek-
nis produk yang akan dibuat, dengan mempertimbangkan pula
kemungkinan pengaruh dari luar yang menyebabkan penambahan
atau pengurangan kuantitas bahan baku yang digunakan. Pada
penetapan harga bahan baku yang akan digunakan dapat dida-
sarkan pada harga pembelian atau jika bahan dibeli pada
saat-saat tertentu bisa diramalkan dengan mendasarkan pada
kenaikan harga-harga yang telah lalu, untuk setiap jenis
bahan.
3.3.2. Penentuan Taksiran Biaya Tenaga Kerja.
Dalam menetukan taksiran tenaga kerja yang akan di-
perlukan, terlebih dahulu harus diketahui keseluruhan akti-
vitas yang akan dilakukan untuk membuat produk yang ber-
sangkutan, tingkat kecakapan tenaga kerja dan spesifikasi
masing-masing tenaga kerja. Perhitungan atas jam istirahat
dan jam perbaikan mesin diperlukan untuk penentuan biaya
tenaga kerja. Untuk menghindari adanya kemungkinan mem-
bengkaknya biaya tenaga kerja akibat kerja yang overtime
(lembur) maka hal inipun perlu diperhitungkan. Pada hasil
akhir penentuan biaya tenaga kerja adalah merupakan perka-
lian antara jumlah jam tenaga kerja dengan tarip upah.
3.3.3. Penentuan Taksiran Biaya Tidak Langsung.
Untuk menentukan taksiran biaya tidak langsung atas
barang yang akan diproduksi, perlu dipisahkan terlebih da
hulu antara biaya yang bersifat variabel dan yang bersifat
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
27
tetap. Biaya tidak langsung variabel akan dihitung berda-
sarkan kaitannya dengan produksi, dengan anggapan bahwa
terdapat hubungan yang relatif konstan antara jumlah pro
duksi dengan biaya variabel yang dikeluarkan. Pada biaya
tidak langsung tetap, penentuannya akan disesuaikan dengan
karakteristik biaya tetap tersebut, biasanya penetapan tak
siran biaya tidak langsung tetap lebih mudah dilakukan da-
ripada biaya tidak langsung yang variabel.
4. Current Cost Accounting
Dengan adanya proses penurunan nilai mata uang yang
mengakibatkan harga barang naik maka terhadap persediaan
sedapat mungkin penyesuaian harga (nilai) dilakukan
sehingga secara informatif tidak akan memberikan informasi
yang salah kepada menejemen yang dikarenakan nilai yang ada
tidak lagi mencerminkan nilai yang wajar sesuai dengan
nilai/harga yang sebenarnya di pasar terbuka.
Di dalam konsep akuntansi biaya berlaku atau yang sering
disebut dengan ’Current Cost Accounting’ dijelaskan
mengenai pentingnya informasi yang benar atas nilai aktiva
sehubungan dengan adanya perubahan harga barang dan jasa di
pasar bebas yang diakibatkan oleh turunnya nilai mata uang,
konsep akuntansi biaya berlaku menyatakan nilai aktiva
sesuai dengan harga perolehan sekarang, yaitu harga
perolehan dari aktiva yang mempunyai usia dan kapasitas
yang sama pada waktu sekarang.
Untuk melakukan penyesuaian nilai aktiva tersebut, di dalam
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
28
konsep akuntansi nilai sekarang (Current value) ada
beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu:
1. Kapitalisasi;
2. Current Entry Price;
3. Current Exit Price;
4. Kombinasi.
4.1. Metode Kapitalisasi
Sebagai salah satu metode untuk menentukan nilai
sekarang metode kapitalisasi lebih menggunakan metode me-
nyesuaikan nilai pendapatan yang diperoleh dari operasi
atas aktiva yang digunakan pada aktivitas usaha yang ada.
Dalam satu literatur dikatakan:
"Metode kapitalisasi menentukan nilai ekonomi atasasset, kelompok asset atau total asset adalah nilaidiskonto taksiran aliran kas dari asset yangbersangkutan dimasa yang akan datang selama umur ekonomi snya". 13)
Dengan menggunakan metode kapitalisasi ini sesuai dengan
kutipan di atas maka diperlukan beberapa variabel yang
harus diketahui atau ditentukan terlebih dahulu sebagai
variabel penghitungan, variabel tersebut antara lain
ada 1 ah:
a. Taksiran cash flow yang dihasilkan oleh operasi
aktiva yang bersangkutan;
b. Per-ode terjadinya cash flow;
13) Ainun Na’im, Akuntansi Inflasi. BPFE, Yogyakarta, tahur 1989, halaman 18.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
29
c. Sisa umur ekonomis asset;
d. Tingkat diskonto yang digunakan.
Setelah diketahui semua variabel di atas, maka untuk
perhitungannya digunakan formula sebagai berikut:
RjPo =
3=2 (1 + i)
n RjP1 = 1 j-1 dan,
j=2 (1 + i )
11 = (P1 - Po) + Rj
Dimana:
Po = Nilai sekarang asset atau nilai kapitalisasi pada Saat 0;
P1 = Nilai sekarang asset atau nilai kapitalisasi pada $aat 1;
11 = Pendapatan pada tahun pertama; i = Tingkat diskonto yang digunakan; n = Sisa umur manfaat asset.Rj = Aliran kas netto yang diharapkanpada periodej.14)
Contoh perhitugan:
Aliran ka$ masuk dari hasil operasi suatu asset adalah
sebagai berikut;
T ahun 0 1 2 3 4 5
Cash inflow - 16000 18000 22000 23000 25000
Tingkat diskonto yang digunakan adalah 5%, maka pada awal
tahun pertama adalah:
14) Ibid. halaman 19
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
30
Rp.16.000,- x 0,9524 = 15.234,
Rp.18.000,- x 0,9070 = 16.326,
Rp.22.000,- x 0,8638 = 19.004,
Rp.£4.000,- x 0,8227 = 19.745,
Jumlah = 70.309,-
Pada akhir tahun pertama:
Rp.18.000,- x 0,9524 = 17.143,
Rp.22.000,- x 0,9070 = 19.954,
Rp.24.000,- x 0,8638 = 20.731,
Jumlah = 57.828,-
Pendapatan tahun pertama dapat ditentukan dengan cara :
Aliran kas diharapkan pada tahun I Rp.16.000,-
Nilai sekarang Total Assets pada akhir Th. I Rp.57.828,-
Nilai keseluruhan perusahaan pada akhir ta -
hun I Rp.73.828,-
Nilai sekarang total assets pada awal tahun I Rp. 70.309,-
Pendapatan tahun pertama Rp. 3.518,-
Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan perhitungan
dengan metode ini adalah penentuan tingkat diskonto
(discount rate), mengenai tingkat diskonto yang digunakan
ada beberapa macam:
a. Tingkat diskonto sekarang, yaitu tingkat bunga implisit
yang menghasilkan nilai sekarang taksiran aliran kas
yang sama dengan nilai perolehan assets sejenis seka
rang;
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
31
b. Tingkat diskonto historis, yaitu tingkat bunga imp!isit
yang menghasilkan nilai sekarang taksiran aliran kas
sama dengan nilai pengeluaran kas historis;
c. Rata-rata tingkat diskonto yang diharapkan, adalah rata-
rata tingkat bunga yang diharapkan didapat selama bebe-
rapa waktu yang akan datang;
d. Rata-rata tertimbang biaya modal (cost of capital) yang
didasarkan pada struktur modal khusus, misalnya: rasio
hutang jangka panjang, hak pemegang saham istimewa dan
lain sebagainya;
e. Tingkat bunga peningkatan pinjaman yaitu suatu tingkat
bunga yang harus dibayar untuk memperoleh tambahan bi
aya.
4.2. Konsep Current Entry Price
Konsep ini memperlakukan selisih nilai akibat
perubahan harga perolehan (historis) menjadi harga peolehan
sekarang sebagai rugi atau laba. Ainun N a ’im mengatakan:
"Current entry price menunjukkan jumlah kas atau aktiva lain yang dibutuhkan untuk memperoleh asset yang sama atau equivalennya. Current entry price diinterprestasikan pula sebagai harga pokok pengganti (replacement cost) dan biaya reproduksi (reproduction cost ). Harga pokok pengganti adalah jumlah kas atau asset lain yang dibutuhkan untuk memperoleh ekuivalen asset di pasar asset bekas yang masih mempunyai umur manfaat. Sedangkan biaya reproduksi sebagaimana dinyatakan oleh Edward dan Bell dalam bukunya The Theory of Measurement and Business Income, adalah jumlah Kas atau asset yang identik ( yang mengganti ) yang mempunyai kapasitas yang sama dengan asset yang ada ".15)
15) X M d , halaman 22
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
32
Penyesuaian-penyesuaian yang dibutuhkan untuk mengakui
perubahan nilai yang ada adalah :
- Penyesuaian Pos-Pos neraca.
- Penyesuaian Pos-Pos Rugi Laba.
Penyesuaian Pos-Pos Neraca.
a. Pos-pos neraca disesuaikan atas dasar harga perolehan
sekarang dengan cara mengganti harga perolehan sekarang
tanpa melalui penyesuaian dengan tingkat perubahan
harga. Pos-pos moneter dinyatakan menurut nilai nominal
tanpa ada penyesuaian saldo awal karena dinyatakan dalam
harga sekarang, sedang pos-pos non moneter seperti per
sediaan, akhir, dan lain lain, dinyatakan menurut harga
perolehan sekarang. Modal saham tidak disesuaikan karena
perubahan-perubahan daya be 1i tidak diperhitungkan. Laba
ditahan dihitung dengan mencari selisih asset dikurangi
hutang dan modal atau dapat pula dihitung dengan menam-
bah saldo awal dengan laba menurut harga perolehan seka
rang dikurangi deviden kas yang dibagi.
b. Penyesuaian Pos-Pos Rugi Laba.
Seperti diketahui bahwa adanya perbedaaan nilai/harga
perolehan akibat adanya penilaian kembali akan diakui
sebagai laba/rugi. Dalam hal ini ada 2 macam laba rugi
yaitu laba / rugi yang terealisasi adalah selisih harga
perolehan sekarang dengan harga perolehan historis pos
yang sudah terjual atau dikonsumsi selama periode ter-
tentu sedang laba belum terealisasi berkaitan dengan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
33
asset yang masih dimiliki perusahaan pada akhir periode.
Tidak semua pos akan mengalami penyesuaian. Pos penjual-
an karena sudah menunjukkan nilai perolehan sekarang
tidak memerlukan penyesuaian. Demikian pila biaya-biaya
administrasi umum, dan biaya-biaya lain yang dibayar
tunai oleh perusahaan.
Untuk lebih jelasnya akan diberikan contoh perhi-
tungan:
Persediaan barang dibeli pada awal tahun 1988 dengan
harga Rp.3.000,- dan belum terjual sampai akhir tahun
1988 dimana harga perolehannya telah mencapai Rp.4.000,-
pada tahun 1989 persediaan terjual sebanyak 50% dengan
harga Rp.2.200 dan pada tahun 1990 persediaan sisa ter
jual dengan harga Rp.2.500,- dan harga perolehan barang
tersebut pada akhir tahun 1989 adalah Rp.2.300,-. Maka
perhitungan laba terealisasi dan belum terealisasi atas
persediaan tersebut selama tahun 1988 sampai tahun 1990
dapat digambarkan sebagai berikut:
U r a 1 a n 1988 1989 1990
Penjualan Rp. - Rp.2.200,- Rp.2.500,-
Harga Pokok Penjualan 2.000,- 2.300,-
Laba Operasi 200,- 200,-
Laba terealisasi 500,- 800,-
Total terealisasi 700,- 1.000,-
Laba belum terealisasi
Laba bersih sekarang
1 .000,-
1.000,-
( 500 ) 300,- 500,-
( 800 )
200,-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
34
Jurnal yang dibuat :
Pada saat pembelian persediaan adalah :
Persediaan xx
Kas/Hutang xx
Pada saat penyesuaian harga perolehan akan dicatat:
Persediaan xx
Laba belum terealisasi xx
(untuk mencatat kenaikan nilai persediaan)
Pada saat persediaan terjual, dicatat:
Kas/piutang xx
Harga Pokok Penjualan xx
Penjualan xx
Persediaan xx(untuk mencatat pada saat transaksi penjualan)
Laba belum terealisasi xx
Laba terealisasi xx(mencatat laba terealisasi dari penjualan)
Pos lain yang memerlukan penyesuaian menurut harga pero
lehan sekarang adalah aktiva tetap, seperti halnya per
sediaan kenaikan nilai akibat penyesuaian ini akan dia-
kui sebagai laba/rugi. Biaya depresiasi harus ditetapkan
berdasarkan harga perolehan pengganti (replacement cost)
dan perlu digunakan rekening depresiasi tambahan untuk
mengakui tambahan depresiasi karena perubahan harga
perolehan.
Secara umum konsep current entry price ini banyak
diterima karena penyajian informasi yang dihasilkan me-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
35
nunjukkan pemisahan antara laba operasi dan laba kenaik
an nilai asset secara terpisah, manfaatnya adalah memu-
dahkan evaluasi terhadap prestasi menejemen dan membantu
proses pengambilan keputusan.
4.3. Konsep Current Exit Price
Seperti halnya dengan konsep current entry price
pada pokok pembahasan tentang konsep Current Exit Price
Ainun Na’im menjelaskan konsep ini sebagai berikut:
"Current Exit Price menunjukkan jumlah kas yang didapat atau hutang yang dilunasi dari penjualan aktiva. Current Exit Price yang dimaksud disini adalah harga jual dalam keadaan yang wajar, bukan dalam keadaan likuidasi yang dipaksakan dan harga jual pada saat pengukuran" 16)
Untuk menentukan taksiran harga jual masa yang akan datang
digunakan expected exit value atau net realizable value
(nilai yang dapat direalisasi) yaitu jumlah kas yang akan
didapat atau hutang yang akan dilunasi dari penjualan
asset. Net realizable value pada umumnya didapat dari harga
pasar yang disesuaikan dengan taksiran biaya penjualan,
apabila harga jual sekarang tidak dapat diperoleh dipasaran
maka dapat ditempuh dengan cara :
a. Menggunakan indeks harga jual khusus, yang dihitung
oleh pihaK luar atau oleh perusahaan sendiri;
b. Penilaian oleh pihak menejemen;
Pada konsep ini penilaian asset dilakukan dengan
meninggalkan prinsip realisasi untuk pengakuan pendapatan.
16) Ibid. halaman 35
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
36
Penilaian asset non monster menurut harga jualnya
menghasilkan pengakuan semua pendapatan dengan segera
sehingga laba operasi diakui pada saat produksi sedangkan
laba kenaikan nilai aktiva diakui pada saat pembelian dan
pada saat terjadinya perubahan harga.
Contoh perhitungan:
Pada 1 januari 1988 dibeli persediaan 1000 unit 9 Rp 12.000
dan terjual sebanyak 600 unit ® Rp 20.000 ketika harga
pokok penggantinya Rp 16.000 per unit . Pada 31 Desember
1988 harga jual sekarangnya adalah Rp 24.000 , Laporan
Rugi/laba pada akhir tahun adalah sebagai berikut:
Laporan Rugi/Laba 1 Januari - 31 Desember 1988
(Current Exit Price)
Penjualan (600 x Rp 20.000) Rp 12.000.000Persediaan (400 x Rp 24.000) Rp 9.600.000
Total Penghasilan Rp 21.600.000
Harga Pokok Penjualan Rp 9.600.000Harga Pokok Persediaan RP 7.200.000
Total Harga Pokok Rp 16.800.000
Rp 4.800.000
Laba kenaikan terealisasi Rp 2.400.000Laba Kenaikan belum terealisasi Rp 2.400.000
Laba Current Exit Price RP 9.600.000
Pengungkapan nilai aktiva berdasarkan harga jual sekarang
mempunyai beberapa kelebihan, yaitu:
a. Memberikan gkuran menurut konsep ekonomi dan opportunity
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
37
cost yang sesuai dalam pengambilan keputusan dalam
operasi usaha atau penjualan asset yang diguanakan;
b. Memberikan informasi yang relevan dan cukup untuk
mengevaluasi fleksibi1itas financial perusahaan;
c. Menyediakan petunjuk yang lebih baik untuk evaluasi
prestasi menejer dalam menjalankan fungsi pertanggungja-
wabannya karena dapat menunjukkan keputusan menejer
sehubungan dengan pemanfaatan asset yang diukur secara
equivalen dengan nilai sekarang;
d. Dapat menghi1angkan masalah penaksiran alokasi beban bia-
ya periodik ditentukan dengan mengambil selisih harga
jual sekarang dengan harga jual awal periode.
Sedangkan kelemahan-kelemahannya adalah ;
a. Harga jual sekarang tidak dapat ditentukan dengan mudah
apalagi jika dihadapkan dengan penilaian terhadap asset
tak berwujud atau hutang perusahaan;
b. Konsep ini kurang sesuai untuk asset yang dimiliki
perusahaan memang untuk dioperasikan sehingga sulit
ditentukan haraga pasar sekarang;
c. Penghapusan terhadap prinsip realisasi pada saat
terjadinya penjualan dan konsekuensi asumsi likuiditas
asset perusahaan bertentangan dengan asumsi bahwa
perusahaan berkesinambungan yang mendasari konsep ini;
d. Konsep ini tidak memperhitungkan perubahan tingkat
harga umum.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
38
5. Prosedur Penilaian Terhadap Kontrak Jangka Panjang
Pada umumnya perusahaan kontraktor menyelesaikan
pekerjaan berdasarkan kontrak jangka panjang yang mungkin
akan melebihi satu periode akuntansi. Untuk itu perlu
diterapkan suatu prosedur khusus terhadap pengakuan biaya
dan pendapatan untuk periode akuntansi yang berlaku sampai
pada saat pekerjaan tersebut terselesaikan. Terdapat dua
metode pengakuan pendapatan kontrak jangka panjang, yaitu:
- Metode prosentase penyelesaian (Percentage of Completion
method)
- Metode kontrak selesai (Completed of Contrak Method).
5.1. Metode Prosentase Penyelesaian (Percentage of Comple
tion Method)
Metode ini dianggap merupakan pendekatan yang tepat
terhadap pengakuan pendapatan periodik pada kontrak jangka
panjang . Jay M. Smith dan Skousen dalam buku Intermediate
Accounting memberikan keterangan sebagai berikut:
"Percentage of Completion Accounting an alternative to the completed contract method, was developed to relate recoqnation of rervenue on long terms construction type contracts to the activities of ferms relating fulfillment of the contract". 17)
Artinya bahwa metode ini mengkui adanya pendapatan sesui
dengan tingkat penyelesaian pekerjaan,pengakuan pendapatan
sesuai dengan tingkat penyelesaian pekerjaan. Untuk menen-
tukan besaran prosetase penyelesaian pekerjaan dapat dila-
17) Jay M. Smith.Jr and K. Fred Skousen, Op cit. halaman 708.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
39
kukan dengan dua cara, yaitu:
a. Prosentase Biaya (Procentage of Cost)
Prosedur ini membandingkan biaya yang telah dikelu
arkan dengan taksiran total biaya yang kan dikeluarkan
(dianggarkan) sampai pekerjaan selesai.
b. Taksiran Insinyur dan Arsitek
Pada prosedur ini ditetapkan tingkat penyelesaian
oleh ahli bangunan yang ditunjuk.
Sebagai gambaran penerapan metode prosentase
penyelesaian dapat digambarkan dengan contoh sebagai
beri kut:
Pada Pembuatan bangunan yang diperkirakan akan selesai
dalam waktu 2 tahun dimulai pembangunannya tahun 1985
dengan nilai kontrak Rp 750.000.000. Maka perlakuan
terhadap pengakuan pendapatan atas pekerjaan (proyek) ini
dapat dihitung sebagai berikut:
Tahun 1985 Harga kontrak Rp 750.000.000
Oikurangi :
Biaya yang telah dikeluarkan Rp 50.000.000
Estmasi biaya penyelesaian Rp 550.000.000
Rp 600.000.000
Estimasi laba Rp 150.000.000
Estmasi Laba tahun 1985 (50/600)x150 Rp 12.500.000
5.2. Metode Kontrak Selesai (Completed Contract Method)
Jika perkiraan tingkat penyelesaian fisik proyek
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
40
tidak dapat dilakukan atau karena sebab lain maka pengakuan
pendapatan baru dapat dilakukan setelah kontrak selesai.
Pada metode ini Jay M. Smith dan Fred Skousen memberikan
keterangan bahwa:
... if a company waits until the production service periode is complete to recoqnize revenue the income statement may not meaningfully report the period achievement of the company”. 18)
Metode ini dikenal sebagai metode kontrak selesai
(Completed Contrack Method) Dalam metode ini semua biaya
yang dikeluarkan dalam kontrak pembangunan dikumpulkan
dalam rekening Bangunan Dalam Penyelesaian dan uang muka
dari pemesan di kredit sebagai uang muka kontrak.
Metode ini akan sangat tepat digunakan untuk proyek yang
mempunyai ciri-ciri .sebagai berikut:
a. Perkiraan tingkat penyelesaian fisik sulit dilakukan;
b. Proyek dapat diselesaikan dalam jangka waktu kurang dari
satu tahun;
c. Adanya ketidak pastian dalam perjanjian/pernyataan
tertulis kontrak.
18) Ibicj. halaman 708
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
GAMBARAN PERUSAHAAN DAN PERMASALAHANNYA
1. Gambaran Umum Perusahaan
1.1. Sejarah Perusahaan.
Di kota kota besar seperti Jakarta perkembangan pemba-
ngunan sarana dan prasarana fisik terlihat sangat pesat,
sejalan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat. Melihat kon-
disi semacam ini, timbul gagasan dari beberapa orang sar-
jana teknik untuk berperanserta dalam pembangunan dengan
mendirikan sebuah perusahaan kontraktor dengan bentuk
Perseroan Terbatas (PT). Perusahaan tersebut secara resmi
berdiri pada Tanggal 08 Agustus 1979 yang disahkan oleh
Notaris Musyaffak di Jakarta dan mempunyai Nomor Rekanan
Pemerintah Daerah Tingkat I Daerah Khusus Ibukota Jakarta
681/85/1/00779.
Sesuai dengan bentuk badan usaha, modal serta pemili-
kannya terbagi atas saham-saham. Nama-nama pemegang saham
tersebut adalah : 1. Ir. Soebagyo 40 %
2. Ir. Hari Mukti Poernomo 35 %
3. Ir. Y. Jati Soesetyo 25 %
1.2. Struktur Organisasi dan Diskripsi Jabatan.
PT "X" sebagai badan usaha berbentuk Perseroan Terba
tas, pemilikannya dipegang oleh beberapa orang yang duduk
dalam Dewan Direksi. Di dalam struktur organisasi perusa
haan, Dewan Direksi.berada paling atas sebagai pemegang ke-
BAB III
41
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
42
kuasaan tertinggi di perusahaan. Selain organisasi peru
sahaan, PT "X" mempunyai organisasi proyek yang terbentuk
setiap ada proyek.
Untuk lebih jelasnya struktur organisasi perusahaan
PT"X‘* dan struktur organisasi proyek dapat digambarkan se
bagai berikut:
BAGAN 1
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
Diskripsi jabatan dimaksudkan untuk menjabarkan rang-
kaian tugas dan wewenang masing-masing jabatan yang ada di
perusahaan.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
1.2.1. Dewan Di reksi.
Dewan Direksi sebagai pemilik modal perusahaan
mempunyai wewenang untuk meminta pertanggungjawaban
dari Direktur Utama atas segala aktivitas perusaha
an. Dewan Direksi berkepentingan dalam pengambilan
keputusan untuk hal-hal yang mendasar bagi perusaha
an .
1.2.2. Direktur Utama.
Direktur Utama mempunyai tanggung jawab, tugas dan
wewenang sebagai berikut :
- bertugas melakukan perencanaan menyeluruh dalam
bentuk program jangka panjang maupun anggaran-ang-
garan jangka menengah dan jangka pendek.
- bertugas mengkoordinasikan semua bagian di perusa
haan agar pelaksanaan perencanaan dapat dilakukan
dengan baik.
- berwenang meminta pertanggungjawaban dari kepala
bagian-kepala bagian yang menjadi bawahannya atas
segala pelaksanaan tugas-tugas mereka.
- bertanggung jawab kepada Dewan Direksi atas segala
hasil operasi perusahaan.
1.2.3. Sekretaris.
Sekretaris mempunyai tugas, wewenang dan tanggung
jawab sebagai berikut :
- membantu menjalankan semua tugas-tugas Direktur
Utama di perusahaan.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
44
- berperan sebagai penterjemah segala instruksi Di
rektur Utama kepada bagian-bagian dibawahnya.
- mengkoordinasikan, menjadwal dan mengatur kegiatan
Direktur Utama.
1.2.4. Kepala Bagian Harian.
Kepala Bagian Harian mempunyai tanggung jawab, tugas
dan wewenang sebagai berikut :
- bersama-sama Direktur Umum dan Direktur Teknik me
rupakan bawahan langsung dari Direktur Utama.
- membawahi Bagian Harian, Bagian Persediaan dan Ba
gian Pembelian.
- bertugas mengkoordinasikan pelaksanaan operasi ba
gian larangan, bagian persediaan dan bagian pembe
lian agar dapat menjamin kelancaran proses penye-
lesaian pekerjaan.
1.2.5. Direktur Umum.
Direktur umum mempunyai tugas, tanggung jawab dan
wewenang sebagai berikut :
- bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
- membawahi bagian kepegawaian dan bagian adminis-
trasi.
- mengkoordinasikan pelaksanaan operasi bagian admi-
nistrasi dan bagian kepegawaian serta menerima
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas-tugas
kedua bagian tersebut.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
45
1.2.6. Kepala Bagian Teknik.
Kepala Bagian Teknik mempunyai tanggungjawab, tugas
dan wewenang sebagai berikut :
- bertanggung jawab kepada Direktur Utama
- membawahi Bagian Analisis Biaya dan Bagian Gambar.
- mengkoordinasi pelaksanaan operasi Bagian Analisis
Biaya dan Bagian Gambar serta menerima pertanggung
jawaban atas pelaksanaan tugas-tugas kedua bagian
tersebut.
1.2.7. Bagian Lapangan.
Bagian lapangan mempunyai tugas dan wewenang
- mempersiapkan segala keperluan pelaksanaan penye
lesaian proyek/pekerjaan
- membantu pelaksanaan penyelesaian proyek
- mempertanggungjawabkan segala pelaksanaan tugas-
tugasnya kepada Direktur Harian
1.2.8. Bagian Persediaan.
Tanggung jawab, tugas dan wewenang Bagian Persediaan
adalah:
- mengelola persediaan yang dimiliki oleh perusahaan
agar kelancaran proses penyelesaian pekerjaan da
pat terjamin
- menyediakan segala keperluan yang berhubungan de
ngan persediaan atas permintaan dari bagian-bagian
lain
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
46
- bekerjasama dengan Bagian Pembelian dalam rangka
pengadaan persediaan.
- mempertanggungjawabkan segala pelaksanaan tugasnya
kepada Direktur Harian.
1.2.9. Bagian Pembelian.
- Bagian Pembelian bertugas mengadakan pembelian
barang yang diperlukan untuk kepentingan proyek,
baik untuk persediaan maupun untuk keperluan
langsung proyek.
- menentukan supplier dengan persetujuan Kepala Ba
gian Harian yaitu supplier yang memberi syarat
pembelian paling menguntungkan perusahaan.
- bekerjasama dengan Bagian Persediaan menjamin ke-
tersediaan segala kebutuhan materiil (persediaan)
perusahaan
- mempertanggungjawabkan semua pelaksanaan tugas-
tugasnya kepada Direktur Harian.
1.2.10. Bagian Kepegawaian
Bagian Kepegawaian mempunyai tugas, tanggung jawab
dan wewenang :
- mengslola semua urusan mengenai personalia yang
meliputi, recruiting pegawai baru, menggaji karya-
wan dan atas persetujuan Direktur umum dan Direk
tur Utama menaikkan pangkat atau gaji pegawai ser-
ta memberhentikan pegawai
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
4?
- mengkoordinasi semua pegawai agar proses produksi
tetap berjalan lancar
- bekerja sama dengan bagian-bagian lain dalam peru
sahaan dalam hal keselamatan, keamanan dan kese-
jahteraan pekerja selama menjalankan tugas seba ■
gai karyawan perusahaan.
1.2.11. Bagian Administrasi
Bagian Administrasi mempunyai tugas wewenang dan
tanggung jawab :
- mengelola urusan ketatausahaan perusahaan antara
lain mengelola kearsipan, surat menyurat & penca
tatan .
- mengelola kelancaran operasi perusahaan dalam hal
administrasi perusahaan.
- mengelola pencatatan keuangan perusahaan.
- bertanggung jawab kepada Bagian umum atas pelaksa
naan tugas-tugasnya
- bekerjasama dengan bagian-bagian lain demi kelan
caran tugas masing-masing.
1.2.12. Bagian Analisis Biaya.
Bagian Analisis biaya memiliki tugas & wewenang anta
ra lain:
- melakukan penghitungan rencana biaya proyek
- melaporkan hasil analisis biaya sebagai informasi
bagi manajemen dalam melakukan penawaran harga,
dan pengambilan keputusan lainnya.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
48
- bekerjasama dengan bagain-bagian lain terutama un
tuk mendapat informasi mengenai harga-harga bahan
upah tenaga kerja serta volume pekerjaan yang di-
hitung biayanya
- bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Teknik atas
pelaksanaan tugas-tugasnya
1.2.13. Bagian Gambar.
Bagian gambar yang ada di perusahaan kontraktor
PT "X" mempunyai tugas dan wewenang :
- melakukan survey pendahuluan dalam rangka menyiap-
kan proses pembuatan gambar sebuah proyek.
- menggambar proyek baik berupa bangunan ataupun de-
nah-denah instalasi sesuai kebutuhan.
- bekerjasama dengan bagian-bagian lain di perusaha
an terutama dengan bagian Analisis Biaya untuk
menghasi1kan informasi bagi pihak manajemen ten-
tang proyek yang sedang ditangani.
- bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Teknik atas
semua pelaksanaan tugasnya.
Seperti yang telah diungkapkan di atas, di PT "X" se
isin organisasi perusahaan juga terdapat organisasi proyek
organ'sasi proyek ini dibentuk setiap mendapat proyek.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
49
BAGAN 2
STRUKTUR ORGANISASI LAPANGAN (PROYEK)
Sedang deskripsi jabatan, wewenang dan tanggung jawab-
nya adalah sebagai berikut:
1.2.14. Kepala Pelaksana.
Kepala Pelaksana proyek di PT "x” mempunyai tugas
dan wewenang antara lain:
- memimpin dan mengontrol penyelesaian proyek/peker-
jaan
- mengkoordinasi, memotivasi dan mengendalikan pe-
kerja-pekerja yang ditugaskan menyelesaikan pemba-
ngunan proyek
- bersama pengawas lapangan melaporkan pelaksanaan
pekerjaan baik harian, mingguan maupun bulanan ke
pada perusahaan dan kepada pemberi pekerjaan.
- bertanggung jawab kepada direktur utama dalam me-
laksanakan tugas-tugasnya.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
50
1.2.15. Pengawas Lapangan.
Pengawas lapangan proyek mempunyai tugas dan wewe
nang antara lain:
- melakukan pengawasan atas segala pelaksanaan pe
nyelesaian proyek
- bersama-sama Kepala Pelaksana proyek, melaporkan
pelaksanaan penyelesaian proyek kepada pimpinan
perusahaan.
- bertanggung jawab kepada Direktur Utama dalam me-
laksanakan tugas-tugasnya.
1.2.16. Urusan Tenaga Kerja.
Tanggung jawab, tugas dan wewenang Urusan Tenaga
Kerja adalah:
- merencanakan, menjadwal tenaga kerja yang dikerah-
kan untuk menyelesaikan proyek
- membayarkan upah tenaga kerja harian
- membuat laporan mengenai jadwal kerja harian,
penggajian, daftar hadir dan sebagainya kepada Ke
pala Pelaksana.
1.2.17. Urusan Material.
Tanggung jawab, tugas dan wewenang urusan Material
adalah:
- menyediakan segala keperluan material di lapangan
untuk menyelesaikan pembangunan proyek.
- mengelola persediaan di lapangan agar penyelesaian
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
51
proyek dapat berjalan lancar.
- bekerjasama dengan bagian persediaan dalam rangka
penfienuhan kebutuhan persediaan material.
1.3. Kegiatan Produksi
PT "X" sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang
kontruksi (kontraktor) kegiatan produksinya selalu dida-
hului dengan pesanan dari pemberi pekerjaan. Mengingat
klasifikasi PT "X" adalah ”B", maka sebagian besar per
olehan pekerjaan di dahului dengan tender (pelelangan).
Sebelum mengikuti pelelangan terlebih dahulu per
usahaan membuat taksiran biaya proyek yang diwujudkan dalam
anggaran biaya proyek, Anggaran biaya proyek ini digunakan
sebagai salah satu dasar untuk melakukan penawaran harga
pada saat mengikuti pelelangan.
Persiapan bahan-bahan bangunan serta tenaga kerja
yang dibutuhkan segera dilakukan apabila tender sudah di-
menangkan, terutama untuk bahan-bahan bangunan yang harus
di pesan secara khusus. Pelaksanaan pekerjaan baru dimulai
sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dengan pemberi kerja.
Pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan perin-
cian yang tolah dibuat, pemenuhan kebutuhan bangunan dan
tenaga kerja yang diperlukan dilakukan dengan berbagai
cara, membeli di pasar bebas untuk bahan yang tersedia di
pasaran bebas, melalui peranan untuk bahan yang tidak ada
di pasar bebas dan untuk bahan-bahan bangunan tertentu
sudah dikelola secara teratur penyediaannya di gudang per-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
52
usahaan. Tenaga kerja penarikannya disesuaikan dengan kebu-
tuhan saat pelaksanaan proyek.
Pada saat akhir periode akuntansi proyek yang belum
selesai dihitung nilainya untuk menentukan besaran biaya
yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan serta tingkat penye-
lesain yang sudah dicapai, karenanya untuk kepentingan
intern perusahaan untuk informasi menejemen.
1.4. Pengadaan Bahan dan Pengupahan
Untuk menyelesaikan suatu proyek, PT "X" diharuskan
menyediakan bahan material untuk bangunan, barang-barang
dan peralatan kelengkapan bangunan dan instalasi serta te
naga kerja yang diperlukan. Dalam hal pengadaan bahan ba
ngunan dan peralatan instalasi, PT "X" akan menghubungi be
berapa supplier yang menguntungkan perusahaan.
Bahan bangunan yang akan digunakan harus memenuhi beberapa
kriteria yang disetujui oleh pemberi pekerjaan maupun oleh
perusahaan sendiri. Untuk bahan-bahan tertentu terdapat
pula peraturan-peraturan yang mengatur penyediaan dan pema-
kaiannya, antara lain:
a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-
1982)
b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI-1971)
c. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPB8I-
1983)
Demikian pula dalam salah satu klausul perjanjian pe
kerjaan dinyatakan bahwa semua barang-barang dan peralatan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
53
untuk instalasi harus baru dan memenuhi persyaratan yang
telah ditentukan. Untuk kepentingan kemudahan pengelolaan
material serta pengamanan bagi perusahaan atas ketersediaan
bahan-bahan yang diperlukan maka untuk bahan bangunan yang
biasa digunakan diadakan stock (persediaan) di gudang yang
dimiliki sendiri oleh perusahaan. Untuk bahan yang khusus
dan jarang digunakan, pemenuhannya langsung dengan pembeli-
an sesuai dengan kebutuhan.
Dalam hal pengadaan tenaga kerja untuk menyelesaikan
suatu proyek, PT "X" mempekerjakan baik pegawai tetap, bu-
ruh harian tetap maupun buruh harian lepas. Semua pegawai
tetap ditetapkan mendapat Astek sebagai jaminan terhadap
keselamatan dan keamanan selama mereka bekerja untuk PT"X".
Tenaga kerja yang digunakan oleh PT "X" disesuaiKan
dengan kebutuhan, baik secara kuantitas tenaga kerja maupun
tingkat ketrampi1annya.
Pada pelaksanaan proyek ini tenatja kerja yang digu-
nan oleh PT "X" adalah: pekerja biasa, tukang gali, tukang
batu, tukang kayu, tukang las, tukang besi, tukang cat dan
mandor yang kesemuanya adalah tenaga harian lepas.
2. Permasalahan Perusahaan
Sebagai perusahaan kontraktor, PT "X“ melayani permin-
taan pembangunan fisik gedung dan instalasi listrik. Untuk
itu perusahaan akan melakukan penandatanganan perjanjian
kontrak dengan pihak pemberi pekerjaan. Dalam perjanjian
itu akan disebutkan jenis pekerjaan, jangka waktu penyele-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
54
saian pekerjaan serta harga kontrak yang telah disetujui.
Kontraktor harus melaksanakan pembangunan termasuk menye-
diakan bahan bangunan, tenaga kerja sampai pekerjaan yang
dimaksud dalam kontrak selesai.
Untuk mendapatkan suatu kontrak pekerjaan, biasanya
kontraktor harus mengikuti pelelangan (tender). Dalam hal
pelelangan umum, perusahaan dapat memperoleh informasi dari
koran-koran atau media lain, apabila pelelangan bersifat
terbatas/khusus hanya perusahaan yang mendapat undangan da
ri pemberi pekerjaan yang dapat mengikutinya.
Yang dimaksud pelelangan disini adalah penawaran harga
kontrak untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan oleh be-
berapa kontraktor. Sebuah Perusahaan Kontraktor harus ber-
saing dengan kontraktor lain dalam memberikan harga pena
waran. Perusahaan kontraktor yang dapat memberikan harga
paling rendah yang akan memenangkan pelelangan.
Penetapan harga proyek oleh suatu perusahaan dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah biaya,
harga pesaing untuk jenis proyek yang sama dan sebagainya.
Meskipun demikian, faktor biaya tetap merupakan faktor yang
dominan. Analisis biaya selain sebagai pedoman penetapan
harga juga diperlukan oleh manajemen dalam pengendalian
biaya dan pengambilan keputusan. Pada perusahaan kontrak
tor, perhitungan biaya dilakukan sebelum pelelangan diada-
kan, yaitu setelah menerima penjelasan megenai jenis peker
jaan yang diinginkan oleh pemberi pekerjaan.
Pada tahun 19X1 PT "X" menghadapi sebuah pelelangan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
bh
(tender) dari sebuah instansi pemerintah untuk melanjutkan
pekerjaan bangunan empat lantai, pekerjaan itu berupa:
1. Penyempurnaan lantai 1 dan 2.
2. Pembangunan lantai 3 dan 4.
3. Penambahan sumber daya listrik dan PLN serta penarikan
daya listrik dari gardu induk ke panel bangunan empat
lantai.
4. Pengadaan sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya
kebakaran.
5. Pengadaan bangunan sementara untuk penampungan pegawai
instansi tersebut yang berada pada bangunan yang akan
dilanjutkan pekerjaannya.
Pada PT "X", perhitungan rencana biaya dilakukan oleh
Bagian Analisis Biaya. Untuk ini Bagian Analisis biaya akan
bekerja sama dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan
yaitu Bagian Pembelian, Bagian Persediaan, Bagian Kepega
waian dan lain-lain untuk mendapat informasi gambaran biaya
yang dibutuhkan.
Selama ini rencana biaya di PT "X" sering mengalami
ketidak tepatan bila dibanding dengan realisasi. Rencana
biaya yang dilakukan sering menyimpang, akibat adanya
ket 'daktep&tan estimasi mengenai harga-harga bahan dan jam
kerja. Kondisi semacam ini sedikit banyak akan mempengaruhi
kelancaran pembiayaan pelaksanaan pekerjaan, yang pada
akhirnya dapat pula mempengaruhi rencana pencapaian laba
perusahaan.
Setelah diteliti lebih lanjut ternyata terdapat kele-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
56
mahan di bidang analisis biaya, khususnya dalam melakukan
ramalan (estimasi) mengenai harga-harga bahan/persed)aan
yaitu tidak diperhitungkannya pengaruh inflasi. Untuk me
lakukan penghitungan biaya, PT “X" memakai dasar harga pada
saat perhitungan dilakukan, sedang bahan-bahan bangunan
tertentu yang dibutuhkan untuk penyelesaian proyek baru di-
beli beberapa bulan sesudahnya. Hal ini sangat beresiko
bagi perusahaan mengingat inflasi di Indonesia cukup tinggi
yaitu sekitar 2% per tahun. Harga-harga naik secara berke-
lanjutan dengan cepat. Dalam beberapa bulan saja harga-
harga sudah tidak lagi seperti saat penyusunan anggaran
biaya.
Belum lagi pengaruh cuaca sedikit banyak memberi andil
terhadap peningkatan biaya proyek. Hal semacam ini belum
pernah diantisipasi pemecahannya oleh PT "X" saat melaku
kan penghitungan rencana biaya proyek. Perubahan cuaca
yang tidak menentu paling tidak akan menganggu kelancaran
penyelesaian proyek bagian luar, ini akan mengakibatkan
naiknya biaya tenaga kerja harian dan kadang dapat pula me-
ngubah komposisi pemakaian bahan bangunan.
Perencanaan biaya yang dilakukan oleh, PT "X” akan
meMputi biaya-biaya yang terdiri dari :
a. Biaya bahan baku
b. Biaya tenaga kerja
c. Biaya-biaya lain selain biaya bahan dan biaya tenaga
kerja.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
label 1.DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN
Bahan : satuan harga
a . Besi beton 0 6 mm kg Rp 483b. Besi beton 0 S mm kg 371c . Besi beton 0 1 0 mm kg 41 1d. Besi beton 0 1 2 mm kg 427e . Besi beton 0 1 9 mm kg 419f . Besi beton 0 32 mm kg 485g. Semen PC zak 3.212h. Spli te m3 15.100i. Pasir urug m3 11.000j • Pasir beton m3 12.333k. Seng BJLS 35 Ibr 4.9501 . Kaca polos 5 mm m2 10.568m. Kayu Rimba Papan m3 137.250n . Asbes Plat 100 x 100 m2 1 .540o . Batu bata (1000) 41.000P- Batu kali m3 11.250q . Bendrad kg 825
+
Tabel 2 DAFTAR SATUAN UPAH HARIAN
Pekerja : satuan upah
a. Pekerja biasa har i 3.000b. Tukang gali har i 3.500c. Tukang besi har i 4.000d. Tukang kayu har i 4.500e. Tukang Batu har i 4.000f. Tukang las har i 5.000g. Tukang cat har i 4.000h. Mandor hari 6.500
Anggaran yang diajukan (disusun) oleh PT "X" untuk
menyelesaikan pekerjaan yang akan dilakukan adalah sebagai
beri kut:
I. Penyempurnaan lantai 1 dan 2 Rp 86.026.340,-
II. Pembangunan Lantai 3 dan 4 Rp 203.987.445,-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
58
III. Pembangunan sumber daya listrik dari PLN serta penarikan sumber daya listrik dari gardu induk ke
IV
panel bangunan 4 lantai RP 16.768.000,-
Pengadaan sistem pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran RP 15.835.400,-
Pengadaan bangunan sementara untuk penampungan pegawai ditjen Bina program yang berada pada bangunan yang akan dilanjutkan pekerjaannya Rp 7.758.450,-
Jumlah harga dasar Rp 330.375.635,-
Jasa Kontraktor 10% 33.037.563,5
Jumlah Rp 363.413.198,5
Pajak 10% 36.341.319,85
Rp 399.754.518,35
Di bulatkan Rp 399.754.000,-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
BAB IV
PEMECAHAN MASALAH
Pada bab III telah penulis uraikan, bahwa dalam
melaksanakan pekerjaan suatu proyek, PT "X" harus menyedia-
kan segala kebutuhan yang diperlukan seperti bahan-bahan
bangunan, peralatan dan tenaga kerja. Semua kebutuhan ter-
sebut harus sudah teridentifikasi kuantitas dan nilainya
pada saat penyusunan anggaran biaya proyek, dan akan menja-
di bahan informasi yang penting bagi menejemen PT "X" untuk
pengambilan keputusan dan pengendalian biaya selama pelak
sanaan proyek.
Permasalahan yang ada pada PT "X" sehubungan dengan
penyusunan- anggaran biaya proyek ini adalah kurang tepatnya
penaksiran biaya yang dilakukan untuk menyusun anggaran
proyek tersebut. Hal ini disebabkan tidak diperhitungkannya
kecenderungan kenaikan harga yang disebabkan karena adanya
proses inflasi, dan tidak diperhitungkannya kemungkinan
perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan yang mengakibatkan
penambahan jam kerja.
Dari permasalahan tidak diperhitungkannya kecende
rungan kenaikan harga bahan bangunan, mengakibatkan perhi-
tungan taksiran biaya bahan bangunan terlalu rendah, se-
dangkan dari tidak diperhitungkannya kemungkinan penambahan
jam kerja dapat mengakibatkan terlalu kecilnya taksiran
terhadap biaya tenaga kerja.
Pada pembahasan pemecahan masalah ini penulis akan
membatasi diri pada penaksiran biaya bahan baku dan biaya
59
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
60
perhitungan akan penulis sampaikan untuk beberapa bahan
bangunan, dengan tujuan memberikan gambaran teknis penyele
saian menentukan taksiran biaya bahan bangunan yang diper-
lukan dalam penyusunan anggaran biaya proyek.
1 - Analisis Taksi ran Biava Bahan Baku
PT "X" selama ini dalam menetapkan taksiran biaya
bahan bangunan dalam anggaran biaya proyek hanya mendasar-
kan pada harga bahan bangunan yang ada saat penyusunan ang
garan, perlakuan seperti ini dilakukan oleh PT "X" dengan
alasan terlalu sulit untuk memperhitungkan kecenderungan
kenaikan harga bahan bangunan yang diperlukan dan menejemen
PT "X" menganggap bahwa anggaran biaya proyek yang disusun
tersebut sebagai dasar satu-satunya untuk menetapkan harga
penawaran.
Seharusnya kecenderungan kenaikan harga diperhitung-
kan dalam membuat taksiran biaya bahan bangunan yang ditu-
angkan dalam anggaran biaya proyek, sehingga taksiran biaya
bahan baku akan mendekati ketepatan dan anggaran yang disu
sun dapat digunakan sebagai alat pengendalian.
Untuk membantu menentukan taksiran biaya bahan baku
dapat digunakan metode statistik least square. Dengan
metode l^ast square ini dapat diperoleh proyeksi harga-
harga di waktu pelaksanaan proyek. Hal-hal yang diperlukan
untuk menentukan taksiran biaya bahan-bahan dalam suatu
proyek adalah jadwal pelaksanaan yang telah disusun.
Teknik Least Square ini diformulasikan dalam ben-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
61
tuk persamaan garis Tinier, yaitu : y - a + bx . Konstanta
a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
I yi 2 xya ^ ----- dan b « -----
I n I x2
Dimana :
y - variabel yang dicari
x = variabel bebas yang menentukan besarnya nilai y
a -= parameter yang besarnya tetap
b - parameter yang menunjukkan seberapa besar pengaruh
perubahan tiap satu satuan nilai variabel bebas
atas variabel terikat. Parameter ini biasanya
disebut dengan gradien.
Variabel y dalam formula Least Square akan mewakili besar
nya harga pada saat tertentu, sedang variabel x mewakili
skala waktu data historis yang digunakan sebagai sampel.
Setelah proyeksi harga bahan bangunan diperoleh maka
kwantitas pemakaian pada saat-saat tertentu yang sudah
dijadwalkan dikalikan dengan harga bahan bangunan pada saat
yang sama. Sebagai ilustrasi, misalnya harga bahan ”A" pada
saat "1" adalah ‘’5" sedangkan pemakaian bahan "A" pada saat
"1" sebanyak "2" maka biaya bahan bangunan "A" pada saat
"1" sebesar "10".
Contoh penentuan taksiran bahan bangunan adalah sebagai be
rikut:
a. Penentuan taksiran biaya besi beton 0 8 mm
Pada dasarnya PT "X" menganggap sama harga beton
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
dari berbagai ukuran yaitu Rp. 400/kg. Tetapi sebenarnya
harga beton-beton tersebut tidak persis sama, tergantung
ketersediaan dan permintaan pasar. Demikian pula harga
pada tiap-tiap bulan, akan sangat berf1uktuasi. Pada bulan
pertama harga beton ukuran 0 8 mm adalah Rp. 336/kg. Pada
bulan terakhir harganya sudah mencapai Rp. 423/kg.
Dengan analisis trend akan dapat ditentukan trend harga
beton 0 8 mm.
TABEL 3
Analisis Dengan Metode Least Square Nama Bahan : Besi Beton 0 8mm
X y x . y X2 X trend
-21 336 (7,056) 441 23 393.29864-19 335 (6,365) 361 25 394.98865-1 7 343 (5,831) 289 27 396.67865-15 384 (5,760) 225 29 398.36865-13 391 (5,083) 169 31 400.05866-1 1 385 (4,235) 121 33 401.74866-9 381 (3,429) 81 35 403.43867-7 376 (2,632) 49 37 405.12867-5 376 (1,880) 25 39 406.81867-3 378 (1 ,134) 9 41 408.50868-1 374 (374) 1 43 410.19868
1 374 374 1 45 411.888693 367 1 ,101 95 368 1 ,840 257 368 2,576 499 368 3,312 81
1 1 368 4,048 12113 369 4,797 16915 369 5,535 2251 7 371 6,307 28919 421 7,999 36121 423 8,883 441
8,225 2,993 3542
dari tabel diatas akan dapat dihitung
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
63
a -I n
I xy
I y
22
2993
8226373,8636
0,845002I x2 3542
maka akan didapat persamaan :
y - 373,8636 + 0,845002 (x)
Persamaan ini dapat diartikan bahwa pada bulan ke x
harga besi beton ukuran 0 8 mm akan sama dengan y. Dari
sini akan didapat perkiraan harga beton 0 8 mm pada bulan
berikutnya yaitu :
- bulan ke 23 : y - a + b x
~ 373,8636 + 0,845002 (23)
- Rp. 393,29864
- bulan ke 24 y - a + b x
« 373,8636 + 0,845002 (25)
- Rp. 394,98865
demikian seterusnya, dapat dilihat pada tabel 3,ko1om 6.
Dengan perhitungan ini dan menyesuaikan dengan jad-
wal pemakaian bahan yang ada dalam jadwal pelaksanaan
pekerjaan, maka didapatkan taksiran biaya Besi Beton ukuran
0 8 mm, sebagai berikut:
TABEL 4Taksiran Biaya Besi Beton 0 8mm
Keterangan Bulan I Bulan II Bulan III
Kuantitas - Pemakai an 47 158 500
Harga 400,10 401,80 403,40
Taksiran - Biaya 18.804,70 63.484,40 201.700,00
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
64
b. Penetapan Taksiran Biaya Semen Abu-Abu (PC).
Pada bulan pertama harga Semen abu-abu (PC) adalah
Rp. 3114/zak, sedang pada bulan terakhir harganya sudah
mencapai Rp. 3355/zak.
Dengan analisis trend akan dapat dilihat perkem-
bangan harga Semen abu— abu (PC).
TABEL 5
Analisis Dengan Metode Least SquareNama Bahan : :Semen Abu-Abu (PC)
X y x.y X2 X trend
-21 3,114 (65,394) 441 23 3,284.38-19 3, 106 (59,014) 361 25 3,287.64-1 7 3,263 (55,471) 289 27 3,290.90-15 3,263 (48,945) 225 29 3,294.15— 13 3,275 (42,575) 169 31 3,297.41-11 3,275 (36,025) 121 33 3,300.66-9 3,275 (29,475) 81 35 3,303.92-7 3,275 (22,925) 49 37 3,307.17-5 3,275 (16,375) 25 39 3,310.43-3 3,275 (9,825) 9 41 3,313.68-1 3,275 (3,275) 1 43 3,316.941 3,275 3,275 1 45 3,320.193 3,225 9,675 95 3,225 16,125 257 3,225 22,575 499 3,225 29,025 81
11 3,225 35,475 12113 3, 225 41,925 16915 3,225 48,375 22517 3,212 54,604 28919 3,345 63,555 36121 3,355 70,455 441
71 ,433 5,765 3542
jumlah data *• 22
a - 3,246.95
b - 1.6276
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
dari tabel diatas akan dapat dihitung
I y 71433 a - ------ “ -------
I n 22
I xy 5765p n —— a a —
I x2 3542
maka akan didapat persamaan :
y - 3.246,95 + 1 ,6276 (x)
Persamaan ini dapat diartikan bahwa pada bulan ke x
harga semen abu-abu (PC) akan sama dengan y. Dari sini
akan didapat perkiraan harga semen abu-abu (PC) pada bulan
berikutnya yaitu :
- bulan ke 23 : y - a + b x
- 3.246,95 + 1,6276 (23)
* Rp. 3.284,38
- bulan ke 24 : y » a + b x
- 3.246,95 + 1,6276 (25)
- Rp. 3.287,64
demikian seterusnya, dapat dilihat pada tabel 7 kolom 6.
Dengan perhitungan ini dan menyesuaikan dengan
jadwal pemakaian bahan yang ada dalam jadwal pelaksanaan
pekerjaan, maka didapatkan taksiran biaya Semen Abu-Abu
(PC),sebagai berikut:
00
- 3.246,95
- 1,6276
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
66
TABEL 6Taksiran Biaya Semen Abu-Abu (PC)
Ketorangan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV Bulan V
Kuantitas - Pemakai an 3.297,40 3.300,70 3.303,90 3.307,20 3.310,40
Harga 3.300,66 3.303,92 3.307,17 3.310,43 3.313,68
Taksiran - Biaya(.000) 1.094,74 3.079,55 3.822,61 1.147,60 43,04
Catatan Kuantitas dalam zak
Setelah didapat taksiran biaya bahan melalui perhitungan
least square di atas, maka dapat dibandingkan antara perhi
tungan taksiran biaya bahan tanpa memperhitungkan pengaruh
kecenderungan kenaikan harga dengan yang memperhitungkan
pengaruh kecenderungan kenaikan harga bahan bangunan, untuk
dua jenis bahan bangunan tersebut adalah sebagai berikut:
TABEL 7Perbandingan Taksiran Biaya Bahan
Bulan ke:Besi Beton 8mm Protland Cement
Tanpa Faktor Infla-
si
Dengan Fak tor Infla-
si
Tanpa Faktor Infla-
si
Dengan Fak tor Infla-
si
I 17.437 18.804 1.066.384 1.094.737
II 58.618 63.484 2.996.796 3.079.553
III 185.500 201.700 3.716.284 3.822.612
IV 1.114.564 1 .147.598
V 41 .756 43.035
Dengan menggunakan perhitungan taksiran biaya bahan yang
memperhitungkan faktor kecenderungan kenaikan harga bahan
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
b 7
bangunan yang diperlukan, akan diperoleh taksiran biaya
bahan yang lebih tepat untuk keperluan penyusunan anggaran
biaya proyek.
2. Analisis Taksiran Biava Tenaga Ker.ia
Tidak seperti pada penaksiran biaya bahan bangunan,
pada biaya tenaga kerja ketidak tepatan penaksirannya lebih
banyak disebabkan oleh tidak diperhitungkannya adanya
kemungkinan perubahan yang berupa penambahan jam kerja
untuk menyelesaikan suatu proyek.
Penambahan jam kerja akibat tidak bisa dilaksanakan-
nya pekerjaan pada jam kerja normal (siang hari) tetapi
harus dikerjakan malam hari, sehingga harus diberlakukan
tarip kerja lembur. Dengan keadaan yang seperti ini biaya
tenaga kerja yang dikeluarkan menjadi lebih besar dari yang
di rencanakan.
Semestinya dalam menentukan taksiran biaya tenaga
kerja untuk keperluan penyusunan anggaran proyek dibentuk
suatu item cadangan biaya takterduga untuk mengantisipasi
adanya penambahan yang terjadi atas biaya tenaga kerja yang
seperti tersebut di atas.
Besaran cadangan biaya takterduga ditentukan dengan
mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi jadwal
pelaksanaan pekerjaan, seperti probabilitas turun hujan,
lalu lintas, lingkungan kerja lainnya dan lain-lain. Fak-
tor-faktor tersebut sudah dapat diantisipasi sebelumnya,
mengingat perusahaan sudah cukup lama beroperasi, sehingga
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
68
peran pengalaman menejemen dalam hal ini memegang peran
yang amat penting.
Dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di
atas dapatlah diatasi permasalahan yang timbul di PT "X"
dalam penyusunan anggaran biaya proyek yang sering dialami-
nya. Dengan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas
pula anggaran biaya proyek dapat lebih bermanfaat sebagai
informasi bagi menejemen untuk pengambilan keputusan dan
sarana pengendalian biaya proyek.
3. Penilaian Atas Bangunan Dalam Penyelesaian
Pada masa akhir periode akuntasi PT "X" biasanya me
lakukan penilaian untuk pengakuan besaran nilai bangunan
yang masih dalam penyelesaian.
PT "X" melakukan penilaian dengan metode prosentase
penyelesaian dengan metode menghitung besaran biaya yang
sudah dikeluarkan kemudian membandingkan dengan total ren-
cana biaya yang akan dikeluarkan untuk penyelesaian satu
proyek yang dikerjakan.
Dengan menggunakan metode prosentase penyelesaian
yang dilakukan sekarang ini, nilai bangunan dalam penyele
saian yang di hitung oleh menejemen PT "X" adalah kurang
tepat mengingat perhitungannya didasarkan pada jumlah pe-
ngeluaran yang nyata-nyata dikeluarkan dan bukan didasarkan
pada nilai pasar dari bahan bangunan pada periode disaat
bahan tersebut digunakan.
Seperti yang dilakukan oleh menejemen PT "X" dalam
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
69
menilai bangunan dalam penyelesaian, nilai yang dihasilkan
terlalu rendah mengingat bahan yang digunakan nilai/harga-
nya sudah mengalami kenaikan akibat adanya proses inflasi
yang senantiasa terjadi di pasar umum.
Semestinya menejemen PT '‘X" melakukan penilaian
terhadap bangunan dalam penyelesaian dengan mendasarkan
pada harga pasar dari bahan pada saat digunakan'. Dengan de
mikian nilai yang dihasilkan akan mencerminkan nilai seka
rang (current value) pada saat dilakukan penilaian atas ba
ngunan dalam penyelesaian tersebut.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
KESIMPULAN DAN SARAN
1.Kesimpulan
Pada akhir penulisan skripsi ini, penulis sampaikan
kesimpulan dan saran untuk perbaikan atas masalah-masalah
yang ada di perusahaan obyek skripsi ini.
Setelah penulis menguraikan bab-bab sebelumnya de
ngan rinci, maka hipotesa kerja yang penulis ajukan dapat
diterima. Bertitik tolak dari bab-bab sebelumnya, maka da
pat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut:
a. Perusahaan "X" yang berlokasi di Jakarta merupakan pe
rusahaan jasa yang berbentuk Perseroan Terbatas dengan
akta pendirian dari Notaris Musyaffak dan menjadi rekan-
an Pemerintah Daerah Tingkat II Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. Pendirian Perusahaan "X" ini didirikan pada
tahun 1979.
b. Bidang usaha Perusahaan "X" ini adalah jasa konstruksi
bangunan, instalasi listrik, jalan raya dan pekerjaan
sipil lainnya. Dalam operasi perusahaan selalu dimulai
dari penyusunan anggaran biaya. Anggaran biaya yang
maksud digunakan sebagai dasar untuk melakukan penawaran
proyek.
c. Permodalan Perusahaan "X" ini adalah modal para komi-
saris (pemilik) sebagai modal setoran dan hutang pada
bank untuk menutup kekurangan dana yang terjadi.
d. Dalam penyusunan anggaran biaya proyek Perusahaan '■X'1
menghitung taksiran atas biaya bahan baku, biaya tenaga
BAB V
70
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
71
kerja dan biaya tidak langsung.
e. Taksiran biaya bahan baku, didasarkan atas rencana kebu
tuhan teknis tanpa memperhitungkan kemungkinan terja-
dinya penambahan yang diakibatkan oleh pengaruh luar,
sedangkan penetapan harga bahan baku didasarkan pada
harga yang ada pada saat penyusunan anggaran tanpa mem-
perhitungkan kemungkinan kenaikan harga bahan baku yang
bersangkutan
f. Penetapan taksiran biaya tenaga kerja diperhitungkan
dengan menetapkan jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek serta tarip upah yang sudah diten
tukan. Penetapan ini tanpa memperhitungkan kemungkinan
kerja melebihi atau diluar jam kerja yang sebenarnya.
g. Penaksiran atas biaya tidak langsung dikaitkan dengan
pelaksanaan proyek dan dengan mempertimbangkan karakter-
istik biaya tidak langsung yang akan dikeluarkan.
h. Pada saat akhir periode akuntansi bangunan (proyek) yang
belum selesai dihitung nilainya dengan menggunakan me
tode penilaian prosentase penyelesaian. Dengan cara
menghitung besaran biaya yang telah dikeluarkan dan mem-
bandingkan dengan total biaya yang harus dikeluarkan
(dalam anggaran biaya) untuk proyek yang bersangkutan.
i. Perusahaan belum membuat taksiran biaya proyek yang mem
pertimbangkan kemungkinan perubahan harga dan kuantitas
bahan baku yang diperlukan, sehingga pada proyek-proyek
tertentu anggaran biaya proyek yang disusun oleh PT "X"
relatif jauh berbeda dengan realisasi biaya yang ter-
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
jadi.j. Akibat dari tidak diperhitungkannya adanya kecenderungan
kenaikan harga bahan bangunan yang terjadi, adalah:
- Perencanaan biaya yang ada menjadi kurang tepat, se-
hingga fungsi anggaran biaya sebagai sarana pengenda-
lian tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
- Pada pengambilan keputusan penawaran harga proyek yang
didasarkan pada anggaran biaya tersebut menjadi kurang
tepat.
- Pada saat penilaian bangunan yang didasarkan pada be-
saran biaya yang dikeluarkan sampai saat penilaian di
lakukan, menjadikan nilai yang diperoleh atas bangunan
tersebut tidak menceminkan nilai sekarang dari bangun
an yang bersangkutan.
2. Saran
Dari kesimpulan yang telah penulis kemukakan sebe
lumnya, maka penulis mencoba memberikan saran sebagai beri
kut :
a. Perusahaan hendaknya mempertimbangkan dalam penyusunan
anggaran biaya proyek untuk memperhitungkan adanya ke
cenderungan kenaikan harga bahan-bahan bangunan yang
akan diperlukan. Dengan demikian anggaran yang disusun
akan berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai sa
rana untuk melakukan penawaran yang baik dan pengenda-
lian biaya.
b. Untuk melakukan taksiran harga bahan-bahan bangunan di
izADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
73
masa mendatang, dapat digunakan data harga-harga yang
telah lalu dan dengan bantuan metode perhitungan statis-
tik dapat diolah untuk memperkirakan besaran harga yang
akan terjadi pada waktu yang diperlukan selama palaksa-
naan proyek.
c. Data pendukung diperlukan untuk membantu analisis harga
bahan bangunan dapat diperoleh dengan mengumpulkan/men-
cantumkan setiap perubahan harga yang terjadi atas bahan
bangunan dan digunakan sebagai data perusahaan, sehingga
sewaktu-waktu diperlukan dapat dipakai.
d. Untuk tujuan berjaga-jaga, dalam penyusunan anggaran
proyek seharusnya perusahaan membuat pos beaya cadangan,
untuk digunakan bila ada perubahan (penambahan) kuanti
tas pemakaian bahan atau jam kerja.
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
DAFTAR PUSTAKA
Belkaoui, Ahmed , Accounting Theory , Harcourt Brace Jovanovic, Inc., New York, tahun 1981.
Budiono, T^ori Moneter, BPFE, Yogyakarta, Tahun 1983.
Gorrison, Ray H., Managerial Accounting. Terjemahan Bambang Purnomo Sidhi, AK Group, Yogyakarta, tahun 1988.
Gunawan Adi Saputro dan Marwan Asri SW, Anggaran Perusahaan , BPFE, Yogyakarta, tahun 1982.
Hajek, Victor G. , Pro.iect Management. Terjemahan Arko Pri- yono, Erlangga, Jakarta, tahun 1988.
Ikatan Akuntan Indonesia, Prinsip Akuntansi Indonesia 1984. Jakarta, tahu 1984.
Kirkman, Patrick R.A. Accounting Under Inflationary Conditions. George Allen and Unwin, Ltd., London, tahun 1975.
Lock, Dennis , Pro.iect Management, Terjemahan E. Jasfi, Erlangga, Jakarta, tahun 1984.
Lucas, Paul D., Accounting Guide For Construction Contractor, Prentice Hall, Inc., Engelewood Cliffs, N J , tahun 1987.
Mukomoko, J.A. Pasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Kurnia Esa, Jakarta, tahun 1984.
Mu1yadi, Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan Pengen- dalian. BPFE, Yogyakarta, edisi 3, tahun 1983.
Na’im, Ainun, Akuntansi Inflasi, BPFE, Yogyakarta, tahun 1989.
Neuner, John J. Cost Accounting, Principles and Practice, Richard D. Irwin, Inc., USA, tahun 1973.
S. Hadibroto, Masalah Akuntansi, Buku Satu, LPFE-UI, Jakarta, Tahun 1984.
Smith, Jay M. Jr dan Skousen, K. Fred, Intermediate Accounting. 7 th Edition, South- Western Publishing, Co., Ohio, tahun 1981 .
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO
Suwarjono, Pokok-Pokok Pikiran Paton and Littleton Tentang Prinsip Akuntansi Untuk Perseroan, BPFE, Yogyakarta, tahun 1986.
Tjitrosidojo, Soemarjo , Kamus Istilah Akuntansi, Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen dikan dan Kebudayaan, Jakarta, tahun 1985.
Usry, Milton F. and Matz, Adolf, Cost Accounting.and Control. South-Western Publishing, Co., tahun 1984.
Pusat Pendi-
P Tanning Ohi o ,
ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI PENTINGNYA PENETAPAN ESKALASI ... DIDIK JOKO