23
Tugas Kelompok Mata Kuliah : Chassis Otomotif I SISTEM SUSPENSI oleh: MUHAMMAD SADDAN (1323044001) FADLI PUTRA S. (1323044007) ISMAIL RANJANI (1323044010) ICAL RAMADAN (1323044011) KAMALUDDIN (1323044012) HASRULLAH (1323044016) SYAHRIL (1323044017)

Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

Tugas KelompokMata Kuliah : Chassis Otomotif I

SISTEM SUSPENSI

oleh:

MUHAMMAD SADDAN (1323044001)FADLI PUTRA S. (1323044007)ISMAIL RANJANI (1323044010)ICAL RAMADAN (1323044011)KAMALUDDIN (1323044012)HASRULLAH (1323044016)SYAHRIL (1323044017)

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIFFAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2013

Page 2: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.

Segala puji bagi Allah yang senantiasa mencurahkan segala nikmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan yaitu sistem suspensi pada kendaraan. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad S.A.W., yang merupakan sebaik-baik suri tauladan bagi umat manusia.

Di dalam proses penyelesaian makalah ini, tentu tak lepas dari beberapa hal yang menjadi hambatan baik dari segi finansial maupun dari segi waktu. Akan tetapi, hal-hal tersebut bukanlah yang menjadi alasan bagi penulis untuk menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan,

hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan darinya. Namun demikian berkat rahmat

dan petunjuk-Nya kemudian dengan usaha keras dan do’a sehingga semua dapat

Penulis jalani dan lewati dengan baik, semoga makalah ini bermanfaat bagi setiap

orang yang membacanya. Amin.

Makassar,26 September 2013

Penulis

Kelompok I

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM i

Page 3: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1

D. Batasan Masalah ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Kajian Teori .................................................................................................. 3

1. Pegas Daun .............................................................................................. 3

2. Pegas Spiral.............................................................................................. 4

3. Pegas Batang Torsi................................................................................... 5

4. Pegas Udara.............................................................................................. 5

5. Pegas Berlubang....................................................................................... 6

6. Jenis dan Konstruksi Suspensi................................................................. 6

7. Shock Absorber........................................................................................ 10

BAB III PENUTUP

B. Simpulan ....................................................................................................... 13

C. Saran .............................................................................................................. 14

D.

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM ii

Page 4: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kenyamanan menaiki kendaraan bermotor merupakan faktor yang

diprioritaskan oleh pengendara maupun penumpang. Namun demikian, kendaraan

bermotor akan selalu mengalami getaran atau goncangan yang disebabkan oleh

mesin itu sendiri atau karena kondisi jalan yang dilaluinya. Getaran dan

goncangan itu kadang-kadang dirasakan oleh penumpang sehingga mengganggu

kenyamanan. Untuk mengurangi getaran dan goncangan tersebut, setiap

kendaraan perlu dilengkapi dengan suspensi.

Pada sistem suspensi, pegas mempunyai peranan sangat penting untuk

mengurangi kejutan maupun getaran. Pegas ditempatkan di antara rangka dengan

poros. Kejutan atau getaran yang ditimbulkan mesin atau kondisi jalan dapat

dikurangi oleh sifat elastisitas pegas sehingga tidak sampai ke bodi kendaraan.

Selain itu, pegas suspensi memberikan tambahan kemampuan cengkeraman ban

terhadap permukaan jalan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Berapakah golongan suspensi menurut bentuknya

2. Bagaimanakah jenis suspensi dan konstruksinya

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui golongan suspensi menurut bentuknya

2. Mengetahui jenis suspensi dan konstruksinya

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 1

Page 5: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

D. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak keluar dari tema yang ditentukan maka perlu ditetapkan

batasan masalah yaitu :

1. Golongan suspensi menurut bentuknya

2. Jenis suspensi dan konstruksinya

3.

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 2

Page 6: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

Sistem Suspensi

Menurut bentuknya pegas suspensi dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Pegas daun.

2. Pegas spiral.

3. Pegas batang torsi.

4. Pegas udara.

5. Pegas berlubang.

1. Pegas Daun

Pegas daun dibuat dari pelat baja yang tebalnya 3 - 6 mm. Susunan

pegas daun terdiri atas 3 sampai 10 lembar pelat pegas. tergantung dari beban

ketidaraan dan kenyamanan yang didinginkan. Beberapa pelat pegas itu

panjang daun pegasnya berbeda dan disatukan dengan baut pengikat pada

bagian tengahnya. Pada ujung pelat pegas yang terpanjang dibentuk mata

pegas untuk pemasangannya pada rangka kendaraan. Pada pegas daun dikenal

istilah "NIP" yaitu tinggi lengkungan daun pegas sendiri-sendiri sebelum

menerima beban. Selain itu, digunakan istilah "Camber" untuk tinggi

lengkungan daun pegas yang sudah disusun pada saat tidak menerima beban.

Kenyamanan yang diberikan oleh pegas daun tergantung dari banyak

sedikitnya lembar daun pegas yang dipasang. Apabila jumlahnya sedikit maka

ke-elastisitasannya akan lebih besar. Akan tetapi, kekuatan menahan beban

lebih kecil. Sebaliknya, apabila jumlah lembar daun pegasnya banyak maka

ke-elastisitasatinya akan lebih kecil sehingga kenyamanan penumpang juga

berkurang. Akan tetapi, kemampuan menahan beban menjadi lebih besar. .

Untuk kendaraan berat, kadang-kadang juga dilengkapi dengan pegas

pembantu yang dipasang di atas pegas utama. Pegas pembantu tersebut akan

bekerja apabila pegas utama mengalami beban yang berlebihan.

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 3

Page 7: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

Gambar 1. Pegas Daun

2. Pegas Spiral

Pegas spiral juga disebut pegas ulir atau pegas koil (coil spring). Pegas

spiral dibuat dari batang baja yang digulung. Pegas ini mempunyai elastisitas

yang tinggi sehingga kurang dapat menyerap kejutan. Oleh karena itu, dalam

pemasangannya biasanya disertai dengan sock absorber.

Gambar 2. Pegas Spiral

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 4

Page 8: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

3. Pegas Batang Torsi

Pegas batang torsi banyak digunakan untuk kendaraan kecil. Pegas ini

dibuat dari batang baja yang elastis terhadap gaya puntiran. Konstruksinya

sangat sederhana, ringan, dan tidak banyak memakan tempat. Namun

demikian, kurang kuat menahan beban yang berat. Salah satu ujung pegas ini

dipasangkan pada rangka yang tidak mungkin mendapat puntiran. Ujung

lainnya dilengkapi dengan lengan penggerak yang dipasang pada bagian

suspensi. Jika roda mendapat kejutan mendadak maka lengan penggerak ikut

berayun ke atas. Gerakan ini akan memuntir batang torsi sehingga

memberikan perlawanan gerak yang menghasilkan efek penyerapan atau

peredaman getaran.

Gambar 3. Pegas Batang Torsi

4. Pegas Udara

Pada suspensi pegas udara dilengkapi dengan pengembus yang

dipasang di atas poros dan kompresor atau pompa penekanan untuk

memasukkan udara ke dalam pengembus. Bekerjanya pegas ini karena adanya

pemampatan udara di ruang pengembusan dan ruang udara yang terletak di

atas rangka. Dengan demikian, apabila terjadi beban yang berat atau

goncangan karena kondisi jalan maka udara yang berada di dalam pengembus

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 5

Page 9: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

akan termampatkan sehingga akan menghasilkan efek peredaman getaran.

Pegas udara ini banyak digunakan pada kendaraan berat.

Gambar 4. Pegas Udara

5. Pegas Berlubang

Pegas berlubang merupakan pegas tambahan yang terbuat dari karet,

berfungsi untuk mencegah benturan antara rangka dan komponen lainnya.

Pencegahan itu dilakukan dengan menahan dan melindungi rangka terhadap

tumbukan apabila roda menerima kejutan yang berlebihan.

Gambar 5. Pegas Berlubang

6. Jenis dan Konstruksi Suspensi

Sistem suspensi yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 6

Page 10: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

a. suspensi bebas.

b. suspensi kaku.

Gambar 6. Suspensi Bebas dan Kaku

Pada suspensi kaku, antara roda kiri dan roda kanan dihubungkan

dengan sebuah poros. Apabila kondisi jalan mengakibatkan roda kiri dan roda

kanan tidak sejajar atau miring maka kemiringan tersebut dirasakan oleh

penumpangnya. Akibatnya, kenyamanan berkurang. Suspensi kaku

konstruksinya sederhana dan kuat. Oleh karena itu, cocok digunakan pada

kendaraan berat baik untuk suspensi depan maupun suspensi belakang. Untuk

mobil penumpang suspensi kaku digunakan pada suspensi belakang.

Pada suspensi model bebas masing-masing roda mempunyai poros

sendiri (independent) yang tidak saling berpengaruh. Apabila salah satu roda

miring karena kondisi jalan maka kemiringan tersebut tidak dirasakan oleh

penumpang. Jenis suspensi bebas memiliki konstruksi yang lebih rumit

dibandingkan dengan suspensi kaku, namun karena kenyamanannya jenis

suspensi bebas banyak dipakai pada suspensi depan kendaraan penumpang.

Suspensi bebas dapat digolongkan menjadi beberapa macam, antara

lain:

a. tipe Wishbone dengan pegas koil (spiral);

b. tipe Wishbone dengan batang torsi;

c. tipe berayun;

d. tipe Macpherson.

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 7

Page 11: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

Tipe Wishbone dengan pegas koil terdiri atas upper arm, lower arm,

frame, steering knuckle, pegas koil, dan shock absorber. yang berada di

tengah-tengah pegas koil. Upper arm dibuat lebih pendek daripada lower arm

dengan tujuan untuk mencegah keausan ban yang terlampau besar dan

menjaga agar menapaknya ban tidak berubah walaupun cambernya

mengalami perubahan.

Gambar 7. Wishbone dengan pegas koil

Pada suspensi Wishbone dengan batang torsi, ujung batang torsi dipasang

pada rangka dan ujung yang lain diikatkan pada lower arm. Apabila lower arm

bergerak ke atas atau ke bawah maka batang torsi akan cenderung melawan

gerakan-gerakan arm tersebut sehingga menghasilkan efek peredaman. Efek

peredaman inilah yang meredam kejutan yang diakibatkan oleh permukaan jalan

yang tidak rata. Suspensi tipe Wishbone dengan batang torsi konstruksinya

sederhana dan cocok untuk kendaraan kecil.

Gambar 8. Suspensi Wishbone dengan batang torsi

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 8

Page 12: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

Suspensi tipe berayun biasanya digunakan untuk suspensi belakang.

Apabila roda melambung karena kondisi jalan yang tidak rata, sambungan poros

menjadi titik tumpu sehingga akan mengakibatkan terjadinya perubahan camber

dan bidang tumpuan ban. Hal ini mengakibatkan roda cenderung ke arah samping

sehingga akan mempercepat keausan ban. Suspensi tipe berayun mempunyai

konstruksi sederhana dan gaya rollingnya kecil karena titik pusat roll kendaraan

tinggi.

Gambar 9. Suspensi tipe berayun

Sistem Macpherson mempunyai konstruksi yang sangat sederhana dan

komponennya lebih sedikit. Suspensi sistem Macpherson tidak dilengkapi

dengan upper arm dan tidak diperlukan penyetelan laras imbang roda depan

(FWA) kecuali penyetelan toe in. Ruang mesin lebih lebar sehingga

mempermudah saat perawatan mesin. Sistem ini cocok untuk kendaraan kecil.

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 9

Page 13: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

Gambar 10. Suspensi tipe Macpherson

7. Shock Absorber

Untuk mendapatkan kenyamanan penumpang di dalam kendaraan

pada semua kondisi jalan, sistem suspensi tidak cukup hanya dilengkapi

dengan pegas. Hal ini disebabkan pegas mempunyai sifat elastisitas tinggi

yang mengakibatkan kendaraan akan terus-menerps bergerak naik-turun

setelah roda berbenturan dengan jalan yang tidak rata. Kontinuitas gerakan

pegas ini justru akan mengurangi kenyamanan. Oleh karena itu, pada sistem

suspensi dilengkapi dengan shock absorber yang berfungsi sebagai peredam

dan meniadakan gerakan pegas yang berlebihan.

Shock absorber atau peredam kejut bekerja pada saat menerima bebatl

tekan atau sebaliknya. Shock ini dipasang di antara rangka dengah poros.

Jenis yang paling banyak dipakai pada kendaraan adalah jenis hidraulis direct

acting. Komponen yang terdapat pada shock absorber adalah sebagai berikut.

a. Tabung atas atau tutup pelindung, sebagai pembungkus sebagian dari

tabung pertyitttpati (reservoir). Pada tabung atas ini dipasang batahg torak.

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 10

Page 14: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

b. Tabung penyimpan (reservoir), tabung ini berisi minyak shock absorber

data silinder tekan.

c. Silinder (tabung) tekan, merupakan tempat gerak naik-turunnya batangg

torak sehingga akan terjadi penekanan minyak yang ada di dalamnya.

d. Batang torak dan torak. Pada torak dilengkapi dengan lubang kecil (lubang

orifice) beserta katup. Apabila torak bekerja naik-turun, tekanan minyak

akan membuka katup dart minyak mengalir melalui lubang orifice.

Gambar 11. Shock absorber

Prinsip kerja shock absorber

Apabila roda berbenturan dengan jalan yang tidak rata maka tabung

penyimpan akan naik dan tutup pelinduna bergerak turun. Dengan demikian,

torak juga ikut bergerak tutun dan menekan minyak vane berada di dalam tabung

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 11

Page 15: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

penyimpan di bawah torak sehingga minyak akan bergerak ke atas torak melalui

lubang orifice. Adanya tahanati dari lubang orifice tersebut akan mengakibatkan

gerak elastisitas pegas tertahan. Sebaliknya, apabila pegas mengembang, minyak

yang ada di atas torak akan bergerak turuti melalui lubang orifice karena

tekanannya lebih besar.

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 12

Page 16: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab dua maka dapat ditarik sebuah

kesimpulan:

1. Menurut bentuknya pegas suspensi dapat digolongkan menjadi beberapa jenis

yaitu : Pegas daun, Pegas spiral, Pegas batang torsi, Pegas udara, Pegas

berlubang.

2. Sistem suspensi yang biasa digunakan pada kendaraan bermotor dapat

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: Suspensi bebas dan Suspensi kaku.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas maka penulis menyarankan kiranya rekan-rekan

mahasiswa baik dari penulis maupun pembaca agar dapat lebih mengkaji

sehingga dapat betul-betul memahami dan menjadi pelopor lahirnya paradigma

baru dalam bidang otomotif.

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 13

Page 17: Penulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk ...€¦  · Web viewPenulis menyadari bahwa setiap kita melangkah untuk mencapai tujuan, hambatan dan rintangan pun tak terpisahkan

DAFTAR PUSTAKA

Sucahyo B., Darmanto., Soemarsono. 1997. Otomotif Mesin Tenaga . Penerbit: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Surakarta.

Sistem Suspensi (KLP. I) Pend. Teknik Otomotif FT UNM 14