8
Penanggung Jawab Modul : Mokhamad Fahri Judul Praktikum : Penurunan Berat Minyak dan Aspal Kelompok / Tahun : IV/2015 Tanggal Praktikum : Asisten : BAB I PENDAHULUAN I.1 Maksud dan Tujuan Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetapkan kehilangan berat minyak dan aspal dengan cara pemanasan dan tebal tertentu, yang dinyatakan dalam persen berat semula. I.2 Dasar Teori Cahaya diketahui memiliki efek yang merusak pada aspal. Kerusakan yang timbul sering berasal dari sinar mata hari , yang akna merusak aspal, dengan di bantu oleh Factor air dan cairan pelarut lainnya. Kerusakan molekul dengan cara ini disebut factor oksidasi, untungnya sinar yang merusak ini hanya dapat mempengaruhi beberapa lapisan molekul lapisan atas aspal. Oleh karena itu , foto oksidasi dianggap kecil pengaruhnya apabila dilihat dari table aspal keseluruhan. Namun proses di atas

Penurunan Berat Minyak Dan Aspal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aspal

Citation preview

Page 1: Penurunan Berat Minyak Dan Aspal

Penanggung Jawab Modul : Mokhamad Fahri

Judul Praktikum : Penurunan Berat Minyak dan Aspal

Kelompok / Tahun : IV/2015

Tanggal Praktikum :

Asisten :

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Maksud dan Tujuan

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menetapkan kehilangan berat minyak dan aspal

dengan cara pemanasan dan tebal tertentu, yang dinyatakan dalam persen berat semula.

I.2 Dasar Teori

Cahaya diketahui memiliki efek yang merusak pada aspal. Kerusakan yang timbul

sering berasal dari sinar mata hari , yang akna merusak aspal, dengan di bantu oleh Factor air

dan cairan pelarut lainnya.

Kerusakan molekul dengan cara ini disebut factor oksidasi, untungnya sinar yang

merusak ini hanya dapat mempengaruhi beberapa lapisan molekul lapisan atas aspal. Oleh

karena itu , foto oksidasi dianggap kecil pengaruhnya apabila dilihat dari table aspal

keseluruhan. Namun proses di atas tidak dapat di abaikan dalam konstribusinya terhadap

proses pengrusakan akibat cuaca pada pad alapisan permukaan tipis aspal. Karakteristik

campuran aspal khususnya mengenai durabilitas sangat tergantung

Pada karakteristik yang tersedia pada lapisan tipis aspal. Untuk mengevaluasi

durabitas material aspal tersedia prosedur yang disebut Thin film Oven Test (TFOT) dengan

melakukan pembatasan evaluasinya hanya pada karakteristik aspal, seperti kehilangan berat.

Page 2: Penurunan Berat Minyak Dan Aspal

Pada pengujian ini kita menggnakan metoda TFOT , dimana suatu sampel tipis di

panaskan dalam oven selama periode tertentu, dan karakteristik sampel sesudah dipanaskan

kemudian diperiksa untuk meneliti indikasi adanya proses pengerasan dari material aspal.

Pengujian TOFT bertujuan mengetahui kehilangan minyak pada aspal akibat

pemanasan berulang, pengujian ini mengukur perubahan kenerja aspal akibat kehilangan

berat. Cahaya diketahui mempunyai efek yang merusak pada aspal karena kerusakan yang

ditimbulkan sering berasal dari matahari dan dibantu oleh aspek air dan cairan pelarut

lainnya.

Kerusakan molekul aspal ini dinamakan oksidasi. Ini dianggap kecil pengaruhnya

apabila dari tebak aspal keseluruhannya, namun proses diatas akibat cuaca pada lapisan

permukaan agregat.

Karakteristik campuran khususnya durabilitas aspal sangat tergantung pada

karakteristik lapis tipis aspal. Pada Pengujian ini, suatu sampel tipis dipanaskan. Kemudian

diperiksa untuk meneliti adanya proses pengerasan atau proses pelapukan atau proses

pelapukan material aspal.

Pengujian kehilangan berat ini, umumnya tidak terpisah dengan evaluasi

karhakteristik sebelum dan sesudah kehilangan berat yang dilihat adalah nilai penetrasi titik

lembek dan daktalitas. Untuk itu sangat dianjurkan saat penyiapan sampel dibuat 2 buah

sampel.

Untuk mendapatkan material aspal yang akan dipakai untuk campuran, diharapkan

pengujian TFOT dan penurunan berat ini tidak terlalu besar, besarnya nilai penurunan berat

ini tidak terlalu besar , selisih dari nilai penetrasi sebelum dan sesudah menunjukkan bahwa

aspal tersebut peka terhadap cuaca dan suhu. Untuk menentuakn nilai kehilangan berat akibat

pemanasan dapat menggunakan rumus

Penurunan berat

Dimana : A = Berat sampel + cawan sebelum pemanasan

B = Berat sampel + cawan sesudah pemanasan

Page 3: Penurunan Berat Minyak Dan Aspal

I.3 Alat – Alat yang Dipakai

1. Thermometer

2. Oven yang dilengkapi dengan :

pengatur suhu untuk memanasi sampai (180 1) °C

pinggiran logam berdiameter 25 cm, menggantung dalam oven pada poros vertical

dan berputar dengan kecepatan 5 sampai 6 putaran per menit.

3. Cawan

4. Logam atau gelas berbentuk silinder, dengan dasar rata ukuran dalam : diameter 55

mm dan tinggi 35 mm.

5. Neraca analitik, dengan kapasitas (200 0,001) gram.

Page 4: Penurunan Berat Minyak Dan Aspal

BAB II

PERCOBAAN

II.1 Persiapan Percobaan

1. Aduklah contoh minyak atau aspal serta panaskan bila perlu untuk mendapatkan

campuran yang merata.

2. Tuangkan contoh kira – kira ( 50 ± 0,5) gram ke dalam cawan dan setelah dingin,

timbanglah dengan ketelitian 0,01 gram (A).

3. Benda uji yang diperiksa harus bebas air.

4. Siapkan benda uji ganda (duplo).

II.2 Jalannya Percobaan

1. Letakkan benda uji di atas pinggan setelah oven mencapai suhu (163 ± 1) °C.

2. Pasanglah termometer pada duduknya sehingga terletak pada jarak 1,9 cm dari pinggir

pinggan dengan ujung 6 mm di atas pinggan.

3. Ambillah benda uji dari oven setelah 5 (lima) jam sampai 5 jam 15 menit.

4. Dinginkan benda uji pada suhu ruang, kemudian timbanglah dengan ketelitian 0,01

gram (B).

Page 5: Penurunan Berat Minyak Dan Aspal

BAB III

HASIL PERCOBAAN

BAB IV

PENUTUPIV.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa :

1. Pada percobaan Falling Head Test , koefisien Permeability pada t =20° adalah

dan termasuk tanah jenis pasir kelanauan.

2. Pada percobaan Constant head, koefisien Permeability pada t =20° adalah

dan termasuk tanah jenis pasir kelanauan.

IV.2 Sumber Kesalahan

1. Selang – selang yang digunakan untuk mengalirkan air

Page 6: Penurunan Berat Minyak Dan Aspal

2. Alat Penjepit selang yang sudah tidak berpungsi

3. Batu pori yang terhambat tanah, dari praktikum–praktikum sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ir. Riana H. Pranowo L dan Ir. Rahmat Setiadi ”Pedoman Praktikum Mekanika

Tanah (bagian 2)”, Laboratorium Mekanika Tanah FSP – ITI, Serpong 2000.

2. Wesley, LD. “MEKANIKA TANAH”,Badan Penerbit Pekerjaan umum: Jakarta.