15
Penyakit Infeksi Mata MIKROBA PENYEBAB Infeksi bakterial : Haemophylus influenzae : conjunctivitis Naesseria gonnorrhae : neonatal opthalmia Chlamydia trachomatis : trachoma & inclusion conjunctivitis. Staphylococcus aureus : conjunctivitis Infeksi viral : Adenovirus : viral conjunctivitis Herpes simplex type 1 : Herpetic keratitis Herpes zoster : Herpes Zoster Ophthalmicus (HZO) Infeksi jamur : Histoplasma capsulatum : Histoplasmosis Haemophylus influenzae Taksonomi Kelas : Schizomicetes Ordo : Eubacteriales Famili : Haemophilunaceae Genus : Haemophilus Spesies : Haemophilus influenza Morfologi dan Identifikasi Bentuk : kokobasil Susunan : tunggal Warna : merah Sifat : Gram negatif

Penyakit Infeksi Mata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

infeksi mata

Citation preview

Penyakit Infeksi MataMIKROBA PENYEBAB Infeksi bakterial : Haemophylus influenzae : conjunctivitis Naesseria gonnorrhae : neonatal opthalmia Chlamydia trachomatis : trachoma & inclusion conjunctivitis. Staphylococcus aureus : conjunctivitis Infeksi viral : Adenovirus : viral conjunctivitis Herpes simplex type 1 : Herpetic keratitis Herpes zoster : Herpes Zoster Ophthalmicus (HZO) Infeksi jamur : Histoplasma capsulatum : HistoplasmosisHaemophylus influenzaeTaksonomi Kelas : Schizomicetes Ordo : Eubacteriales Famili : Haemophilunaceae Genus : Haemophilus Spesies : Haemophilus influenzaMorfologi dan Identifikasi Bentuk : kokobasil Susunan : tunggal Warna : merah Sifat : Gram negatif Metode Perwarnaan : Perwarnaan GramIdentifikasi Tidak berkapsul Flora normal di saluran napas atas Resistansi terhadap ampisilin dan kloramfenikol Tidak dapat menghasilkan eksotoksin

Conjunctivitis Etiologi : Haemophilus aegypticus/Haemophylus influenzae biotype III Gejala Mata bengkak Mata terasa gatal Sekret di mata Mata kemerahan Diagnosis Biakan agar coklat dengan Iso Vitalex coklat keabu-abuan Perwarnaan Gram Gram Negatif Tatalaksana Sefotaksim IV

Naesseria gonnorrhaeTaksonomi Filum : Proteobakteria Kelas : Beta Proteobakteria Ordo : Neisseriales Famili : Neisseriaceae Genus : Neisseria Spesies : N. gonorrhoeae Morfologi Bentuk : diplokokus Susunan : kokus Warna : ungu Sifat : Gram positif Metode: Perwarnaan Gram

Identifikasi Tidak dapat bergerak Kokus individual berbentuk spt ginjal Hanya dapat menfermentasikan glukosa Tumbuh pada kondisi aerob & beberapa anaerob Dapat menghasilkan asam tanpa gas Pertumbuhan dapat dihambat dengan as. Lemak atau garam Dapat dibunuh dengan pengeringan, sinar matahari, & disinfektan Dapat memproduksi enzim autolitik pembengkakan & lisis in vitro pada suhu 25C & pH basa Memiliki 4 struktur Pili Por Opa LOS/lipooligosakarida neonatal opthalmia Etiologi : Naesseria gonnorrhae Gejala: Sekret di mata Mata merah Bengkak di mata Diagnosis Pus dan sekret Serologi Tatalaksana Seftriakson IM dosis tunggal ditambah dengan doksisiklin oral 2x sehari selama 7 hari (direkomendasikan jika ada infeksi bersamaan dengan klamidia) Eritromisin untuk menggantikan doksisiklin pada Bumil

Chlamydia trachomatisTaksonomi Ordo: chlamydiales Famili: chlamydia ceae, Genus:chlamydia. Spesiesnya: Chlamydia trachomatis, Chlamydia psittaci, Chalmydia pneumonia dan Chlamydia pecorum

Morfologi Bentuk : bulat Susunan : tunggal Warna: merah Sifat: Gram negatif Metode: perwarnaan Gram Identifikasi Parasit obligat intraseluler Siklus perkembangan memerlukan waktu 24-48 jam Dinding selnya keras tapi tidak mengandung peptidoglikan Trakoma & konjunctivitis inklusi Etiologi : Chlamydia Trachomatis Gejala Masa inkubasi 3-10 hari Terjadi perlahan-lahan Gejala dini : lakrimasi, sekret mukopurulen, hiperemia konjungtiva & hipertrofi folikuler Penurunan penglihatan jk terjadi bertahun-tahun Tidak terdapat gejala sistemik atau tanda infeksi Diagnosis Serologi imunofluoresensi Perwarnaan Gram Tatalaksana Eritromisin dan tetrasiklin Kortikosteroid tidak diindikasikan karena dapat mengaktifkan kembali trakoma

Staphylococcus aureusTaksonomi Kingdom : Monera Divisi : Firmicutes Kelas : Bacilli Order : Bacillales Family : Staphylococcaceae Genus : Staphilococcus Species : Staphilococcus aureusMorfologi Bentuk: kokus Susunan: bergerombol spt anggur Warna: Ungu Sifat: Gram Positif Metode: Perwarnaan Gram

Identifikasi Berdiameter 1 mikrometer Kokus muda Gram positif, tp klo kokus tua Gram negatif Tumbuh pd kondisi aerobik Tumbuh pd suhu 37C Dapat menfermentasikan karbohidrat scr lambat Menghasilkan asam tanpa gas Resistan terhadap pengeringan & panas (tahan pd suhu 50C selama 30 menit) S. Aureus biasanya dapat menginfeksi melalui makanan ataupun kulit, yang kemudian bisa menyebar scr hematogen ke organ lainnya S. Epidermidis merupakan flora normal manusia, tp dapat menjadi patogen jk sistem imun turun atau setelah pemasangan implantasi alat-alat Struktur memiliki peptidoglikan yang dapat memicu produksi interleukin 1 utk mengaktifkan komplemen Memiliki kapsul untuk menghambat difagositosis Plasmid yg memproduksi beta laktamase yg membuat bakteri resistan terhadap penisilin Memiliki 4 enzim Katalase mengubah hidrogen menjadi air & oksigen Koagulase menggumpalkan plasma F. Pengumpul melekatkan organisme dgn fibrin Hialuronidase faktor penyebar Memiliki 4 toksin Alfa toksin hemolisis yg kuat Beta toksin dapat menguraikan sel darah merah manusia Delta toksin melisiskan sela darah manusia Gama toksin Leukosidin yg dapat membunuh sel darah putih manusia Conjunctivitis Etiologi: Staphylococcus aureus Gejala Mata merah Bengkak Adanya sekret Nyeri Diagnosis Usapan permukaan, pus atau cairan untuk biakan Sediaan apus Uji katalase Uji koagulase Uji sensitivitas Tatalaksana Sulit untuk membasmi staphylococcus patogen dari pasien yang terinfeksiAdenovirusSifat Adenovirus Virion: ikosohedral Komposisi : DNA (13%), protein (87%) Selubung tidak adaPatogenesis Adenovirus menginfeksi dan replikasi dalam sel epitel mata Tidak dapat menyebar sampai KGB regional viral conjunctivitis Etiologi: adenovirus Gejala : Durasi konjungtivitis 1-2 mgg Mata merah Sekret bening Tidak bengkak Diagnosis Uji serologi Tatalaksana Antiviral

Histoplasma capsulatumTaksonomi Kingdom: Fungi Phylum: Ascomycota Subphylum: Ascomycotina Class: Ascomycetes Order: Onygenales Family: Onygenaceae Genus: Ajellomyces (Histoplasma) Species: Histoplasma capsulatum

H. capsulatumhidup sebagai saprofit di tanah yang banyak mengandung nitrogen dengan konsentrasi tinggi.Jamur ini dapat tumbuh dalam aliran darah orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak, biasanya dengan jumlah CD4 di bawah 150.Fungi ini termasuk fungi dimorfik. Fungi dimorfik adalah fungi yang dapat memiliki dua bentuk, yaitu kapang danyeast.jamur yang bersifat dimorfik bergantung suhu.Pada suhu 35 37oC jamur ini membentuk koloni ragi (yeast)Pada suhu lebih rendah/suhu kamar (25 30oC) membentuk koloni filamen (kapang) berwarna coklat tetapi gambarannya bervariasi.

Histoplasmosis Etiologi : Histoplasma capsulatum Diagnosis: Pemeriksaan Mikroskopik Pewarnaan fungi (missal, perak metenamin Gomori, Schiff-asam periodic ataucalcofluor white) Biakan agar darah glukosa sistein pada suhu 37oC koloni berkeriput (wrinkled), seperti adonan (pasty). agar Sabouraud pada suhu 25 30oC tumbuh dengan koloni putih, seperti kapas Tatalaksana amfotersin B secara intravena dengan dosis 0,7 1 mg/hari tiap hari selama 1 2 minggu. diteruskan dengan itrakonazol 200 400 mg/hari sampai paling sedikit 6 bulan Infeksi Mata MerahMata merah Merupakan keluhan utama yang paling sering muncul pada penderita penyakit mataKlasifikasi Mata merah dibagi atas dasar proses yang mendasarinya Fisiologis Setelah menangis ataupun bangun tidur Patologis Karena pecahnya pembuluh darah, iritasi, proses inflamasi, infeksi dan sumbatan pembuluh darah

Mata merah patologisDengan visus normalDengan visus menurun

Merah tidak merata episkleritis &skleritis Perdarahan subkonjungtiva Pterigium Pseudopterigium Konjungtivitis flikten Pinguekula iritansMerah merata konjuntivitis akut konjungtivitis kronis keratitis ulkus kornea iritis, iridosiklitis endoftalmitis panoftalmitis uveitis panuveitis