35
TUGAS BESAR PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI AIR MINUM (RTL 2221) OLEH: RODIATUN MARDIAH (13 0407 018) DHIA DARIN SILFI (13 0407 028) DOSEN IR. JONI MULYADI, M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Air sebagai kebutuhan dasar manusia memiliki peranan penting dalam menunjangkehidupan manusia. Ketersediaan air minum adalah harga mutlak yang harus dipenuhi.Dewasa ini, ketersediaan air minum untuk kebutuhan manusia mengalami berbagaikendala dari mulai permasalahan kualitas air, kuantitas dan kontinuitas air minum.Walaupun seperti kita ketahui bahwa sudah banyak kemajuan dan pengembanganteknologi dan ilmu pengetahuan yang membuat sistem disstribusai air minum modernyang murah dan dapat dipercaya seperti saat ini jika kita bandingkan dengan keadaanbeberapa dekade ke belakang (Walsky, 2006). Sei Mati merupakan kelurahan di Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dansaat ini sedang mengalami pertumbuhan fisik dan ekonomi yang cukup pesat. Hal inidirealisasikan melalui dilakukannya pembangunan dan perbaikan di segala bidang,termasuk dalam hal pelayanan umum. Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi adalah suatu perusahaan milik Pemerintah Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara. Pertumbuhan penduduk Kota Medan, khususnya kelurahan Sei Mati di KecamatanMedan Maimun meningkat tiap tahunnya yang akan menyebabkan meningkatnya jumlahkebutuhan air. Permasalahn mengenai kebutuhan air di Kota Medan saat ini adalah banyakmasyarakat yang tidak mendapatkan distribusi air minum. Oleh sebab itu perlu dilakukandesain distribusi air minum yang mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat KotaMedan di masa sekarang dan masa yang akan datang. EPANET 2.0 adalah sebuah software yang dapat mensimulasikan sistem distribusi air minum pada wilayah tertentu. EPANET 2.0 memodelkan sistem distribusi air sebagaikumpulan node yang dihubungkan oleh link. Link yang dimaksud disini adalah pipa,pompa, dan valve. Dengan menggunakan EPANET 2.0, dapat terlihat secara menyeluruhgambaran aliran air yang terjadi pada perpipaan distribusi pada waktu yang kontinu.Sehingga dengan demikian bisa dilakukan sebuah evaluasi yang komprehensif terhadapsistem perpipaan distribusi.

Citation preview

Page 1: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

TUGAS BESAR

PENYEDIAAN DAN DISTRIBUSI AIR MINUM

(RTL 2221)

OLEH:

RODIATUN MARDIAH (13 0407 018)

DHIA DARIN SILFI (13 0407 028)

DOSEN

IR. JONI MULYADI, M.T.

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

Page 2: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan

Karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

yang merupakan salah satu syarat lulus dalam mengikuti mata kuliah Penyediaan dan

Distribusi Air Minum. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tugas besar ini, antara lain:

1. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan dorongan moril maupun

materil.

2. Bapak Ir. Joni Mulyadi, M.T. sebagai dosen mata kuliah Penyediaan dan Distribusi Air

Minum yang telah memberikan bimbingan dan ilmu kepada kami.

3. Semua mahasiswa Departemen Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran

yang membangun guna perbaikan untuk masa yang akan datang.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, kami berharap agar segala kekurangan laporan ini

tidak mengurangi arti dari tugas besar ini. Semoga tugas besar ini dapat memberikan

sumbangan yang berarti dan bermanfaat.

Medan, Juli 2015

Penulis

Page 3: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) I - 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Air sebagai kebutuhan dasar manusia memiliki peranan penting dalam menunjang

kehidupan manusia. Ketersediaan air minum adalah harga mutlak yang harus dipenuhi.

Dewasa ini, ketersediaan air minum untuk kebutuhan manusia mengalami berbagai

kendala dari mulai permasalahan kualitas air, kuantitas dan kontinuitas air minum.

Walaupun seperti kita ketahui bahwa sudah banyak kemajuan dan pengembangan

teknologi dan ilmu pengetahuan yang membuat sistem disstribusai air minum modern

yang murah dan dapat dipercaya seperti saat ini jika kita bandingkan dengan keadaan

beberapa dekade ke belakang (Walsky, 2006).

Sei Mati merupakan kelurahan di Kecamatan Medan Maimun Kota Medan. medan

sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia dan

saat ini sedang mengalami pertumbuhan fisik dan ekonomi yang cukup pesat. Hal ini

direalisasikan melalui dilakukannya pembangunan dan perbaikan di segala bidang,

termasuk dalam hal pelayanan umum.

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi adalah suatu perusahaan milik Pemerintah

Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara.

Pertumbuhan penduduk Kota Medan, khususnya kelurahan Sei Mati di Kecamatan

Medan Maimun meningkat tiap tahunnya yang akan menyebabkan meningkatnya jumlah

kebutuhan air. Permasalahn mengenai kebutuhan air di Kota Medan saat ini adalah banyak

masyarakat yang tidak mendapatkan distribusi air minum. Oleh sebab itu perlu dilakukan

desain distribusi air minum yang mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat Kota

Medan di masa sekarang dan masa yang akan datang.

EPANET 2.0 adalah sebuah software yang dapat mensimulasikan sistem distribusi air

minum pada wilayah tertentu. EPANET 2.0 memodelkan sistem distribusi air sebagai

kumpulan node yang dihubungkan oleh link. Link yang dimaksud disini adalah pipa,

pompa, dan valve. Dengan menggunakan EPANET 2.0, dapat terlihat secara menyeluruh

gambaran aliran air yang terjadi pada perpipaan distribusi pada waktu yang kontinu.

Sehingga dengan demikian bisa dilakukan sebuah evaluasi yang komprehensif terhadap

sistem perpipaan distribusi.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan tugas besar ini adalah:

1. Mengevaluasi sistem penyaluran dan distribusi air minum di Kelurahan Sei Mati

Kecamatan Medan Maimun

2. Merancang atau merencanakan sistem distribusi air minum di Kelurahan Sei Mati

Kecamatan Medan Maimun

3. Sebagai syarat untuk lulus pada mata kuliah Penyaluran dan Distribusi Air Minum di

Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

Page 4: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) I - 2

1.3.Ruang Lingkup

Ruang lingkup permasalahan dalam merencanakan sistem distribusi air minum pada

Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun ini, meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Evaluasi terhadap sitem distribusi air minum yang telah ada;

2. Perancangan sistem distribusi air minum berdasarkan proyeksi penduduk dan proyeksi

pelanggan.

Page 5: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 1

BAB II

GAMBARAN WILAYAH STUDI KELURAHAN SEI MATI KECAMATAN MEDAN

MAIMUN

2.1. Situasi Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Maimun

Medan Maimun adalah kelurahan dengan luas 16,19 km2 yang berada di kota Medan.

Kecamatan Medan Maimun terdiri dari kelurahan Kampung Baru, Sei Mati, Suka Raja, Jati,

Hamdan, dan Aur. Kelurahan Sei Mati terletak di tengah –tengah Kota Medan, tepatnya di

sekitar Jalan Brigjen Katamso. Jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama yang sering

dilalui oleh masyarakat dan merupakan salah satu kawasan perdagangan yang ada di Kota

Medan. Hal ini ditandai dengan keberadaan ruko-ruko yang menjual berbagai jenis kebutuhan

masyarakat dan di sekitar Jalan Brigjen Katamso ini juga tersedia fasilitas infrastruktur yang

bias dimanfaatkan oleh masyarakat, baik yang bermukim di sekitar jalan tersebut maupun dari

luar wilayah kelurahan itu sendiri. Secara geografi, luas keseluruhan dari kelurahan ini adalah

0,23 km² (23 Ha).

Tabel 2.1. Kelurahan di Kecamatan Medan Maimun

NO Kelurahan Luas (Km2) Persentase

terhadap luas

Kecamatan

1 Kampung Baru 1,27 38,02

2 Sei Mati 0,23 6,89

3 Suka Raja 0,17 5,09

4 Jati 0,55 16,47

5 Hamdan 0,52 15,57

6 Aur 0,60 17,96

Medan Maimun 16,96 100

Sumber: BPS Kota Medan,2014

Page 6: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 2

Gambar 3.1. peta administrasi kelurahan Sei Mati

Page 7: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 3

2.1.1. Batas Wilayah

Kelurahan Sei Mati yang secara administratif memiliki batas-batas wilayah sebagai

berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan; suka raja

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan; Kampung Baru

Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan; Suka Dame

Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan. Teladan Barat

2.1.2. Iklim

Pada siang hari, temperatur udara di kelurahan ini berkisar antara 24 - 34 C. Sedangkan

pada malam hari, suhunya berkisar antara 24 - 31 C. Kelembaban udara berkisar antara 78-81%. Sedangkan curah hujan rata-rata 405,88 mm/bulan dengan rata-rata hari hujan 17

hari/bulan pada tahun 2013. Data lengkap mengenai temperatur dan kelembaban udara dapat

dilihat pada tabel 3.1. Dan data-data mengenai banyaknya curah hujan dan hari hujan dapat

dilihat pada tabel 3.2.

Tabel 2.2 Temperatur dan Kelembaban Udara per Bulan Tahun 2013

Bulan Temperatur

(oC)

Kelembaban (%)

Maksimum Minimum Rata-rata

Januari 34.2 22,0 28,1 78

Februari 33,2 23,0 28,1 79

Maret 33,8 22,0 27,9 79

April 33,4 21,4 27,4 83

Mei 32,6 21,6 27,1 78

Juni 34,4 22,8 28,6 80

Juli 35,8 22,6 29,2 81

Agustus 34,2 22,8 28,5 81

September 33,6 22,0 27,8 78

Oktober 32,4 22,4 27,4 81

Nopember 31,8 23,2 27,5 81

Desember 30,8 23,2 27 80

Sumber: BPS Kota Medan, 2013

Dari tabel 3.2 dapat dilihat temperatur udara yang paling tinggi terjadi pada bulan Juli yaitu

35,8oC dan temperatur udara yang paling rendah terjadi pada bulan April yaitu 21,4

oC.

Sedangkan kelembaban udara yang tertinggi terjadi pada bulan April yaitu 83%. Umumnya

rata-rata temperatur udara perbulan hampir sama yaitu sekitar 27-29,2oC.

2.1.3. Topografi

Kelurahan Sei Mati memiliki relief permukaan bumi yang menurun dan berada pada

ketinggian 2,5 meter diatas permukaan laut. Wilayahnya seluruhnya berupa daratan yang

mempunyai luas 0,23 km2.

Page 8: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 4

2.1.4. Curah hujan

Tabel 2.3 Banyaknya Curah Hujan Dan Hari Hujan Per Bulan Tahun 2013

Bulan Banyaknya Curah Hujan (mm) Banyaknya Hari Hujan

Januari 62 19

Februari 93 14

Maret 202 16

April 206 22

Mei 515 24

Juni 57 14

Juli 279 20

Agustus 160 22

September 242 22

Oktober 339 22

Nopember 242 19

Desember 270 13

Total 2667 227

Rata-rata 222.25 18.9

Sumber: BPS Kota Medan, 2013

Dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Mei yaitu sebesar

515 mm dan hari hujan yang paling banyak juga terjadi pada bulan Mei.

Tabel. 2.4. Data curah hujan dari tahun 2008-2012:

Tahun Banyaknya Curah

Hujan (mm)

Banyaknya Hari

Hujan

2012 3175 227

2011 2042 225

2010 1940 227

2009 2744 240

2008 2442 233

Sumber: BPS Kota Medan, 2013

2.1.5. Penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Sei Mati pada tahun 2013 berjumlah 7960 jiwa terdiri dari

laki-laki 4061 jiwa dan perempuan 3899 jiwa, sedangkan jumlah kepala keluarga yaitu

1825 rata-rata tiap kepala keluarga terdiri dari 4 jiwa /kepala keluarga.

Page 9: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 5

Tabel. 2.5. Jumlah penduduk kelurahan Sei Mati tahun 2008-2013

Tahun Jumlah Penduduk

2007 11.537

2008 11.646

2009 11.751

2010 7.897

2011 7.909

2012 7.913

2013 7.960

Sumber: BPS Kota Medan, 2013

2.1.6 Sarana dan Prasarana

2.1.6.1 Sarana Pendidikan

Kelurahan Sei Mati memiliki sarana pendidikan berupa gedung sekolah yang permanen.

Sekolah yang terdapat pada kelurahan ini sebagian besar berstatus negeri dan sebagian yang

lain dikelola oleh swasta. Tingkatan sekolah yang ada mulai dari tingkat TK sampai. TK dan

SD beserta jumlahnya dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 2.6 Sarana Pendidikan di Kelurahan Sei Mati 2015

No Tingkatan Jumlah Luas (Ha) Jumlah murid Jumlah

Guru

1. PAUD - - - -

2. TK 2 - - -

3. SD 5 - 1291 233

4. SMP - - - -

5. SMA/SMK - - - -

6. Perguruan Tinggi - - - -

7. Lembaga Pendidikan Agama - - - -

8. Perpustakaan kelurahan - - - -

Sumber: BPS Kota Medan, 2014

2.1.6.2 Sarana Kesehatan

Pelayanan kesehatan di kelurahan Sei Mati menyediakan 12 buah posyandu, dan 5

kantor/rumah praktik dokter. Namun, di kelurahan ini tidak terdapat rumah sakit dan

puskesmas. Tabel. 2.7. Jumlah sarana kesehatan kelurahan Sei Mati tahun 2015

No. Sarana Kesehatan Jumlah

1. Posyandu 12

2. Rumah bersalin 0

3. puskesmas 0

4. Rumah/kantor praktek dokter 5

Sumber: BPS Kota Medan, 2014

Page 10: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 6

2.1.6.3 Sarana Peribadatan

Sarana peribadatan yang terdapat di Sei Mati yaitu masjid sebanyak 3 buah, langgar sebanyak

5 buah dan kelenteng sebanyak 1 buah. Sedangkan rumah peribadatan lain seperti gereja dan

Puri tidak ada. Hal ini dapat dimaklumi sebab sebagian besar penduduk beragama Islam. Data

mengenai sarana peribadatan dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut ini.

Tabel 2.8 Sarana Peribadatan Kelurahan Sei Mati Tahun 2015

No. Rumah Ibadah Jumlah Luas

(Ha)

Kapasitas (orang)

1. Mesjid 3 0,0075 600

2. Kelenteng 1 0,0025 490

3. Langgar 5 0,0063 600

4. Gereja - - -

5. Puri - - -

Total 0,0138 1690 Sumber: BPS Kota Medan, 2013

2.1.6.4 Sarana perdagangan

Sarana Perdagangan yang tersedia di Kelurahan Sei Mati terdiri dari pertokoan, koperasi,

pegadaian, dan lain-lain. Sedangkan di kelurahan ini tidak terdapat sarana industri. Data

mengenai sarana perdagangan ini dapat dilihat pada tabel 3.7 dibawah ini.

Tabel 2.9 Sarana Perdagangan di Kelurahan Sei Mati

No Sarana Perdagangan Jumlah

1. Pasar -

2. Pertokoan 2

3. koperasi 1

4. pegadaian 1

5. Doorsmeer sepeda motor 2

6. Bengkel mobil 4

7. Warnet 3

8. Valuta asing 1

9. Warung makan 2

10 Mall/ plaza -

11. Salon 4

20 Sumber: BPS Kota Medan, 2013

2.1.6.5 Sarana Hiburan dan Wisata

Tidak terdapat sarana hiburan dan wisata seperti hotel, diskotik, ataupun bilyard di Kelurahan

Sei Mati. Data mengenai saran hiburan dan wisata, dapat dilihat di bawah ini:

Tabel. 2.10. Jumlah sarana Hiburan dan Wisata kelurahan Sei Mati tahun 2015

No. Sarana Hiburan dan Wisata Jumlah

1. Hotel bintang 5 0

2. Hotel bintang 4 0

3. Diskotik 0

Page 11: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 7

Total 0

Sumber: BPS Kota Medan, 2013

2.1.6.7 Sarana Transportasi

Sarana tranportasi yang ada di Kelurahan Sei Mati sudah cukup baik. Jalan utama yang ada di

kelurahan ini, yang menghubungkan kelurahan dengan daerah lain atau pusat kota telah

diaspal beton. Jalan utama tersebut berupa jalan satu jalur yang cukup lebar. Jalan di

perumahan penduduk ada yang sudah diaspal beton dan ada juga yang masih diaspal kasar

(jalan yang diperkeras) bahkan masih ada pula yang berupa jalan bebatuan. Sebagian

penduduk di kelurahan ini sudah memiliki alat transportasi pribadi seperti mobil, sepeda

motor, dan sepeda. Akan tetapi banyak juga penduduk yang menggunakan sarana angkutan

kota (angkot) untuk bepergian, hal ini terbukti dengan cukup banyaknya angkot yang

melewati jalan utama kelurahan Sei Mati. Data mengenai jumlah kendaraan yang dimiliki

warga kelurahan dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 2.11 Jumlah Kendaraan yang terdapat di Kelurahan Sei Mati Tahun 2013

No. Jenis Jumlah

1. Sepeda 102

2. Sepeda Motor 2257

3. Mobil Pribadi 160

Total 2519 Sumber: BPS Kota Medan, 2013

2.1.6.8 Sarana Telekomunikasi dan Listrik

Sarana komunikasi yang ada di Kelurahan Sei Mati telah cukup tinggi. Hal ini terlihat dari

banyaknya pelanggan telepon dan banyaknya pemilik televisi ataupun sarana komunikasi

lainnya seperti telepon genggam (handphone).

Sebagian besar penduduk di kelurahan ini telah menikmati pelayanan listrik dari PLN sebagai

sumber penerangan. Hal ini terlihat dari jumlah rumah tangga yang menggunakan pelayanan

tersebut yaitu kira-kira sebesar 96%.

2.2. Situasi PDAM

2.2.1. Sejarah PDAM

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Medan merupakan Badan Usaha Milik

Daerah Propinsi Sumatera Utara yang telah berdiri pada zaman pemerintahan Belanda pada

tanggal 23 September 1905 dengan nama NV. Waterleiding Maatschappij Ayer Bersih dan

berkantor Pusat di Amsterdam, negeri Belanda. Meskipun telah melalui zaman penjajahan

Belanda dan Jepang, dan selanjutnya memasuki masa kemerdekaan Republik Indonesia,

Perusahaan masih mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara berkelanjutan.

Status dan nama perusahaan telah berganti-ganti dan berdasarkan peraturan Pemerintah

Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara No: 11 tahun 1979 yang berpedoman kepada

Undang-undang No: 5 tahun 1962 telah ditetapkan nama dan status Perusahaan Daerah Air

Minum Tirtanadi adalah milik Pemerintah Propinsi Sumatera Utara. Perda No: 11 tahun 1979

Page 12: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 8

ini disempurnakan lagi dengan Perda Propinsi Sumatera Utara No: 25 tahun 1985, dan

selanjutnya disempurnakan dengan Perda No: 6 tahun 1991, dilakukan perubahan Peraturan

Daerah Propinsi Sumatera Utara yang mengatur bahwa Perusahaan Daerah Air Minum

Tirtanadi selain mengelola air bersih juga mengelola air limbah.

PDAM Tirtanadi telah banyak mengalami perubahan-perubahan dan kemajuan, diantaranya,

selain melayani kebutuhan air bersih di kota Medan dan sekitarnya, juga melakukan

kerjasama operasi dan kerjasama manajemen dengan beberapa Pemerintah Daerah/PDAM di

Propinsi Sumatra Utara. Kerjasama ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan air bersih

kepada masyarakat sebagaimana diatur dalam Perda No. 3 tahun 1999, direalisasikan pada

tanggal 17 Juli 1999 dengan penandatanganan naskah perjanjian kerjasama pembentukan

beberapa cabang PDAM Tirtanadi di daerah kabupaten, antara lain Kabupaten Deli Serdang,

Simalungun, Toba Samosir, Mandailing Natal, Tapanuli Tengah, Nias dan Tapanuli Selatan.

Perjanjian kerjasama tersebut berbentuk Kerjasama Operasional (KSO) selama 25 tahun, serta

Kerjasama Management (KSM) dengan Pemerintah kabupaten Labuhan Batu dan Pemerintah

kabupaten Dairi. Diharapkan kerjasama ini akan meningkatkan mutu pelayanan air bersih di

daerah tersebut.

Selain memperluas daerah pelayanan PDAM Tiratanadi, baik di kota Medan dan sekitarnya

maupun di daerah KSO/KSM, jumlah penduduk yang dilayani juga mengalami peningkatan

yang cukup pesat. Sebagai gambaran bahwa pada tahun 2004 PDAM Tirtanadi medan

mempunyai 335,339 pelanggan yang melayani ± 53.4.% penduduk didaerah pelayanan, terdiri

dari 294,821 pelanggan di kota Medan dan sekitarnya, serta 40,518 pelanggan di daerah

pelayanan KSO/KSM. Khusus wilayah Kota Medan dan sekitarnya, PDAM Tirtanadi sudah

melayani ± 79,5% dari jumlah penduduk yang ada.

Disamping mengelola air bersih, PDAM - Tirtanadi juga diberikan tugas untuk mengelola

pembuangan air limbah (sewerage) di kota Medan yang pada akhir tahun 2004 telah melayani

pelanggan sebanyak 9,957 sambungan.

2.2.2. Gambaran Instalasi

Untuk melayani daerah pelayanan PDAM Tirtanadi di kota Medan dan sekitarnya, pada tahun

2004 terdapat 4 instalasi pengolahan air, 1 instalasi pengolahan air yang air bakunya dari mata

air dan 3 instalasi pengolahan dari air sungai. Dua instalasi pengolahan air sungai

dibangun dan dioperasikan oleh PDAM Tirtanadi sendiri sedangkan satu instalasi dibangun

oleh PT. Tirta Lyonnaise Medan dan dioperasikan dengan sistem BOT. Disamping 4 instalasi

pengolahan air tersebut ada unit-unit pengolahan kapasitas kecil untuk sumur bor berupa

sistem Ferro filter.

IPA Sibolangit

Bangunan pengolahan air mata air Sibolangit merupakan bangunan pengolahan pertama yang

dibangun pada zaman Belanda tahun 1907. Bangunan pengolahan ini adalah sistem aerasi

untuk menurunkan CO2 agresif dengan sistem pemancaran air dari mata air didalam

bangunan tertutup. Selanjutnya untuk proses kimia digunakan kapur/soda ash untuk netralisasi

pH dan kaporit/sodium hipochlorit sebagai desinfektan.

IPA Sunggal

Intalasi Pengolahan Air Sunggal merupakan IPA dengan pengolahan lengkap yang pertama

dibangun PDAM Tirtanadi pada tahun 1969 secara bertahap dimulai dengan 300 liter/detik

Page 13: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 9

hingga akhirnya berkapasitas menjadi 1.500 liter/detik. Sumber air baku yang digunakan

adalah air dari sungai Deli dan instalasi pengolahan air ini terdiri dari bendungan, bak

prasedimentasi, clarifier, filter dan reservoir serta dilengkapi dengan Screen/saringan air baku,

fasilitas gas chloor, intake, pompa air baku, pompa distribusi, genset, gudang kimia,

laboratorium, dan ruang scada.

IPA Deli Tua

Intalasi Pengolahan Air Deli Tua menggunakan air baku dari sungai Deli dan merupakan IPA

lengkap kedua yang dibangun PDAM Tirtanadi pada tahun 1989 secara bertahap, dimulai dari

350 liter/detik hingga selesai tahap terakhir kapasitasnya menjadi 1.400 liter/detik. Bangunan

pengolahan air di IPA Deli Tua mirip dengan bangunan pengolahan Sunggal, terdiri dari

bendungan, bak presedimentasi, clarifier, filter dan reservoir serta dilengkapi dengan

Screen/saringan air baku, fasilitas gas chloor, intake, pompa air baku, pompa distribusi,

genset, gudang kimia, laboratorium, dan ruang scada

.

2.2.3. Gambaran Distribusi

Distribusi air bersih ke konsumen di daerah pelayanan 1(kota Medan dan sekitarnya)

dilakukan selama 24 jam/hari. Pendistribusian ini dilakukan secara pemompaan, baik

langsung dari reservoir produksi maupun melalui reservoir distribusi/booster, kecuali

pendistribusian air dari IPA Sibolangit yang terletak pada elevasi + 400 m diatas permukaan

laut, dilakukan secara gravitasi.

Pada insatalasi pengolahan air dan jaringan distribusi ini terdapat 17 reservoir dengan total

kapasitas design 94.000 m3. namun kapasitas effektif dari reservoir tersebut hanya 61.700 m

3

atau kurang lebih 66% dari kapasitas design. Hal ini diduga sebagai salah satu penyebab tidak

baiknya pelayanan air ke konsumen.

Dalam rangka pembangunan IPA Hamparan Perak dan IPA Belumai 2, juga dibangun

reservoir distribusi Cemara asri dengan kapasitas 4,000 m3. Secara garis besar, reservoir ini

dapat dibagi menjadi 2 jenis reservoir, yaitu :

1. Reservoir produksi, 2 unit di IPA Sunggal dan IPA Deli Tua.

2. Reservoir distribusi, 15 unit.

Reservoir produksi ini tidak hanya menampung air hasil produksi dan mengalirkannya ke

reservoir distribusi, tapi juga ada yang langsung dipompakan ke jaringan distribusi.

Reservoir produksi/distribusi ini dilengkapi dengan pompa distribusi sebagai berikut :

1. Total pompa pada seluruh reservoir produksi adalah 17 unit pompa distribusi.

2. Total pompa pada seluruh reservoir distribusi adalah 56 unit pompa distribusi.

Untuk mengukur volume air yang dialirkan ke jaringan pipa distribusi, sebagian dari reservoir

ini dilengkapi dengan meter air, dan sebagian lagi tidak dilengkapi dengan meter air. Dari

meter air yang terpasang, tidak seluruhnya dalam kondisi baik. Untuk jelasnya data reservoir,

pompa distribusidan meter air serta daerah pelayanan dari tiap

reservoir, dapat dilihat pada tabel 18.

Page 14: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 10

Struktur Organisasi PDAM Tirtanadi

Page 15: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 11

2.2.6. Tarif Air

Golongan pemakai air minum dibagi atas :

1. Golongan I

Golongan I (Sosial Umum) terdiri dari :

1. Hidrant Umum

2. Kamar Mandi Umum

3. Tempat Peribadahan

2. Golongan II

Golongan II terdiri dari :

A. Sosial Khusus

1. Panti Asuhan

2. Terminal Air

3. Yayasan

B. Non Niaga

Rumah Tangga

3. Golongan III

Golongan III terdiri dari :

A. Instansi Pemerintah

1. Sekolah Negeri

2. Rumah Sakit Umum

3. Perkantoran Pemerintah dan BUMN

B. Niaga

1. Niaga Kecil

2. Niaga Menengah

a. Rumah Sakit Swasta / Klinik Swasta

b. Usaha air minum isi ulang

4. Golongan IV

Golongan IV merupakan Golongan Khusus yang tidak termasuk Golongan I,

Golongan II dan Golongan III (Suplai air dengan tangki air)

Tabel 2.4 Struktur Tarif Biaya Air Minum

Kelompok Klasifikasi Pelanggan Tingkat

0 – 10 M3

Pemakaian

>10 M3

Biaya

Beban

Golongan I Sosial Umum

1. Hidrant umum

2. Kamar Mandi

Umum

3. Rumah Ibadah

Rp. 2.100

Rp. 2.100

Rp. 2.100

Rp. 2.270

Rp. 2.270

Rp. 2.270

Rp. 7.500

Rp. 7.500

Rp. 7.500

Golongan II Sosial Khusus

1. Sekolah Negeri

2. Terminal Air

3. Yayasan

Non Niaga

1. Rumah Tangga

Rp. 2.270

Rp. 2.270

Rp. 2.270

Rp. 2.500

Rp. 2.160

Rp. 2.160

Rp. 2.160

Rp. 3.400

Rp. 7.500

Rp. 7.500

Rp. 7.500

Rp. 7.500

Golongan III Instansi Pemerintah

1. Sekolah Negeri

2. Rumah Sakit Umum

3. Perkantoran

Rp. 2.838

Rp. 2.838

Rp. 2.838

Rp. 3.973

Rp. 3.973

Rp. 3.973

Rp. 7.500

Rp. 7.500

Rp. 7.500

Page 16: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 12

Pemerintah dan

BUMN

Niaga

1. Niaga Kecil

2. Niaga Menengah

(Rumah Sakit

Swasta/Klinik

Swasta dan Usaha

Air Minum Isi

Ulang)

Rp. 2.838

Rp. 2.838

Rp. 3.973

Rp. 3.973

Rp. 7.500

Rp. 7.500

Golongan IV Khusus

Tidak termasuk

Golongan I, II, III dan

IV

(Suplay air dengan

tangki air)

Kesepakatan

dengan

Pelanggan

Kesepakatan

dengan

Pelanggan

TARIF BIAYA PEMASANGAN INSTALASI SAMBUNGAN BARU, BIAYA

PENGGANTIAN WATER METER, BIAYA PENYAMBUNGAN KEMBALI, BALIK

NAMA, PINDAH ALAMAT DAN PENURUNAN/KENAIKAN KLASIFIKASI

PELANGGAN

1) Pada bangunan yang terletak di lokasi yang ada pipa jaringan distribusi untuk jarak

0 s/d 6 meter dari pipa distribusi atau 0 s/d 2 meter dari dalam pagar dengan ukuran 0 -

½” dikenakan biaya sebesar :

a. Untuk Golongan Sosial Rp. 600.000

b. Untuk Golongan Niaga Rp. 800.000

2) Biaya Pemasangan dan Penyambungan baru dengan ukuran water meternya diatas

ukuran ½” dikenakan tambahan biaya sebagai berikut :

a. Water Meter Ukuran ¾” Rp. 535.000

b. Water Meter Ukuran 1” Rp. 890.000

c. Water Meter Ukuran 1 ¼” Rp. 1.315.000

d. Water Meter Ukuran 1 1/5” Rp. 2.250.000

e. Water Meter Ukuran 2” Rp. 7.300.000

f. Water Meter Ukuran 3” Rp. 8.200.000

g. Water Meter Ukuran 4” Rp. 10.200.000

3) Biaya penyambungan kembali karena diputuskan sementara untuk semua golongan

pelanggan dikenakan biaya sebesar Rp. 150.000

4) Biaya pemasangan dibebankan maksimum 25% dari harga bahan atau alat yang

dibutuhkan sesuai dengan hasil opname dibebankan pada pelanggan

5) Pelanggan yang memindahkan haknya kepada orang lainnya (balik nama)

dikenakan biaya Rp.100.000

6) Biaya administrasi pemindahan alamat yang digunakan untuk kebutuhan teknik

survey lapangan dikenakan biaya sebesar Rp. 100.000

7) Biaya perubahan penurunan atau kenaikan klasifikasi pelanggan dikenakan biaya

sebesar Rp.150.000

8) Bagi pelanggan yang tidak memakai Water Meter, pemakaian air ditetapkan

sebanyak 30 m³ setiap bulannya dan dihitung sesuai tarif yang berlaku.

Page 17: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyediaan dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

II - 13

DENDA 1) Keterlambatan pembayaran rekening air dikenakan denda sebesar Rp.10.000 setiap

bulan keterlambatan.

2) Setiap pelanggan dapat dikenakan denda karena :

a. Pengambilan air dengan pipa ½” : Rp. 200.000 / Kasus

b. Pengambilan air dengan pipa ¾” : Rp. 350.000 / Kasus

c. Pengambilan air dengan pipa 1” : Rp. 700.000 / Kasus

d. Pengambilan air dengan pipa diatas 1” : Rp. 700.000 / Kasus

e. Memutuskan atau merusak segel : Rp. 100.000 / Kasus

f. Nomor Register hilang : Rp. 50.000 / Kasus

Page 18: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) III - 1

BAB III

PROYEKSI KEBUTUHAN AIR PENDUDUK KELURAHAN SEI MATI

3.1. Proyeksi Penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Sei Mati tahun 2013 menurut informasi dari BPS tahun

2014 sebesar 7.960 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kelurahan Sei Mati berada di angka 0,264%

pertahun. Oleh sebab itu diperkirakan pada akhir tahun 2034 maka diperkirakan penduduk

Kelurahan Sei Mati akan mencapai jumlah sebesar 8.413 jiwa. Kepadatan penduduk di

Kelurahan Sei Mati adalah yang paling padat diantara kelurahan lainnya di Kecamatan Medan

Maimun, yaitu mencapai 30.609 jiwa per Km2

Selanjutnya melalui penggunaan metoda aritmatika, geometri dan least square dengan

menggunakan perhitungan jumlah penduduk dari tahun 2010 – 2013 tersebut maka rumus

perhitungan aritmatika, geometri dan least square berikut berikut menjadi dasar dalam

perhitungan proyeksi seperti yang ditampilkan dalam Tabel 3.1.

Metoda Rata-Rata Aritmatik :

Metoda ini sesuai untuk daerah dengan perkembangan penduduk yang selalu naik secara

konstan dan dalam kurun waktu yang pendek.

Pn = Po + r (dn)

Pn = Jumlah penduduk proyeksi tahun n

Po = Jumlah penduduk proyeksi tahun awal proyeksi

r = Rata-rata pertumbuhan penduduk tiap tahun

dn = Kurun waktu proyeksi

Metode Geometri

Proyeksi dengan metoda ini menganggap bahwa perkembangan penduduk secara otomatis

berganda. Dengan pertambahan penduduk awal. Metoda ini memeperhatikan suatu saat terjadi

perkembangan menurun dan kemudian mantap, disebabkan kepadatan penduduk mendekati

maksimum.

Dengan rumus :

Pn = Po ( 1 + r )n

Dimana :

Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun periode

Page 19: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) III - 2

Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi

r = rata-rata prosentase tambahan penduduk tiap tahun dalam persen

n = jumlah rentang tahun dari awal hingga tahun n

Metoda Selisih Kuadrat Minimum (Least Square) :

Metoda ini digunakan untuk garis regresi linear yang berarti bahwa data perkembangan

penduduk masa lampau menggambarkan kecenderungan garis linear, meskipun

perkembangan penduduk tidak selalu bertambah. Metoda ini dilakukan untuk mendapatkan

hubungan antara sumbu Y (jumlah penduduk) dengan sumbu X (tahun) dengan cara menarik

garis linear antara data-data tersebut, dan meminimkan jumlah pangkat dua dari masing-

masing penyimpangan jarak data-data dengan garis yang dibuat.

Y = a + b N

Y = Nilai variabel berdasarkan garis regresi

X = Variabel independen

a = Konstanta

b = Koefisien arah regresi linier

Adapun persamaan a dan b adalah sebagai berikut :

Bila koefisien b telah dihitung terlebih dahulu, maka konstanta a dapat ditentukan dengan

persamaan lain, yaitu :

Dimana Y’ dan X’ masing-masing adalah rata-rata untuk variabel Y dan X.

Page 20: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) III - 3

3.2. Proyeksi Pertumbuhan Sambungan Langsung

a. Proyeksi Pertumbuhan Rumah Tangga

Di Kelurahan Sei Mati saat ini tercatat sejumlah 1.318 pelanggan. Diprediksi pada

tahun 2034 pelanggan akan meningkat menjadi 1405 SL.

b. Fasilitas Niaga

Saat ini jumlah pelanggan tipe Niaga di Kelurahan Sei Mati tercatat sebanyak 20 SL.

Diprediksi pada tahun 2034 jumlahnya akan meningkat menjadi 30 SL. Hal ini

dikarenakan luas wilayah yang kecil, yaitu 0,23 Km2 kepadatan penduduk yang sangat

tinggi, yaitu 30.609 jiwa per Km2

yang memungkinkan hanya sedikit penambahan

jumlah fasilitas perniagaan.

c. Fasilitas Instansi Pemerintah dan institusi

Saat ini jumlah SL yang tercatat untuk kategori instansi pemerintah adalah sejumlah

10 SL. Pada tahun 2034 diprediksi jumlahnya akan meningkat menjadi 13 SL. Hal ini

dikarenakan luas wilayah yang kecil, yaitu 0,23 Km2 kepadatan penduduk yang sangat

tinggi, yaitu 30.609 jiwa per Km2

yang memungkinkan hanya sedikit penambahan

jumlah fasilitas instansi pemerintah dan institusi.

d. Fasilitas Peribadatan

Saat ini jumlah SL yang tercatat untuk kategori sarana peribadatan adalah sejumlah 8

SL. Pada tahun 2034 diprediksi jumlahnya akan meningkat menjadi 10 SL. . Hal ini

dikarenakan luas wilayah yang kecil, yaitu 0,23 Km2 kepadatan penduduk yang sangat

tinggi, yaitu 30.609 jiwa per Km2

yang memungkinkan hanya sedikit penambahan

jumlah fasilitas peribadatan.

Page 21: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) III - 4

3.3. Proyeksi Kebutuhan Air Minum

Pertimbangan – pertimbangan yang digunakan dalam menentukan besaran

penggunaan / kebutuhan air bersih baik untuk penduduk maupun fasilitas perkotaan

adalah:

i. Data pengamatan / hasil survey lapangan terhadap penduduk, standar

penggunaan air oleh masyarakat pada tahun 2013 adalah sebesar 100 l/org/h.

ii. Tingkat pertumbuhan ekonomi atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.

iii. Standar kebutuhan air bersih yang dikeluarkan oleh Dep. PU dalam hal ini Dirjen

CK.

iv. Proyeksi standar pemakaian/ penggunaan air minum oleh masyarakat Kota

Takengon pada tahun 2034 yakni sebesar 121 l/org/h.

Berdasarkan pertimbangan – pertimbangan di atas maka direncanakan proyeksi

kebutuhan air untuk penduduk hingga tahun 2034 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1.

Proyeksi Kebutuhan Air Kelurahan Sei Mati Hingga Tahun 2034

No Tahun Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

terlayani

Jumlah

Standar

Kebutuhan

Air

(l/org/hari)

Total

Kebutuhan Air

(l/det)

Debit

Harian

(l/det)

Debit

Puncak

(l/det)

1 2010 7897 60.02 4740 81 8.144 89.1 137.7

2 2011 7909 64.47 5099 82 8.257 90.2 139.4

3 2012 7913 65.1 5151 88 8.865 96.8 149.6

4 2013 7960 66.2 5270 99 10.033 108.9 168.3

5 2014 7981 66.23 5286 100 10.161 110 170

6 2015 8002 66.25 5302 101 10.290 111.1 171.7

7 2016 8023 66.28 5318 102 10.419 112.2 173.4

8 2017 8044 66.31 5334 103 10.548 113.3 175.1

9 2018 8066 66.33 5350 104 10.680 114.4 176.8

10 2019 8087 66.36 5366 105 10.811 115.5 178.5

11 2020 8108 66.39 5383 106 10.942 116.6 180.2

12 2021 8130 66.41 5399 107 11.075 117.7 181.9

13 2022 8151 66.44 5416 108 11.208 118.8 183.6

14 2023 8173 66.47 5432 109 11.342 119.9 185.3

15 2024 8194 66.49 5449 110 11.475 121 187

16 2025 8216 66.52 5465 111 11.611 122.1 188.7

Page 22: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) III - 5

No Tahun Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

terlayani

Jumlah

Standar

Kebutuhan

Air

(l/org/hari)

Total

Kebutuhan Air

(l/det)

Debit

Harian

(l/det)

Debit

Puncak

(l/det)

17 2026 8238 66.55 5482 112 11.747 123.2 190.4

18 2027 8259 66.57 5498 113 11.882 124.3 192.1

19 2028 8281 66.6 5515 114 12.019 125.4 193.8

20 2029 8303 66.63 5532 116 12.262 127.6 197.2

21 2030 8325 66.65 5549 117 12.401 128.7 198.9

22 2031 8347 66.68 5566 118 12.540 129.8 200.6

23 2032 8369 66.71 5583 119 12.679 130.9 202.3

24 2033 8391 66.73 5600 120 12.820 132 204

25 2034 8413 66.76 5617 121 12.960 133.1 205.7

Sumber : Analisa dan perhitungan,

3.4. Total Kebutuhan Air

a. Total Kebutuhan Air

Hingga tahun 2018 MDG sebesar 115,5 l/det

Hingga tahun 2023 sebesar 11,34 l/det

Hingga tahun 2028 sebesar 12,01 l/det

Hingga tahun 2033 sebesar 12,81 l/det

b. Kebutuhan Hari Maksimum

Hingga tahun 2018 MDG sebesar 160 l/det

Hingga tahun 2023 sebesar 119,9 l/det

Hingga tahun 2028 sebesar 125,4 l/det

Hingga tahun 2033 sebesar 132 l/det

c. Kebutuhan Jam Puncak

Hingga tahun 2018 MDG sebesar 243 l/det

Hingga tahun 2023 sebesar 185,3 l/det

Hingga tahun 2028 sebesar 193,8 l/det

Hingga tahun 2033 sebesar 204 l/det

Page 23: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) IV-1

BAB IV

RENCANA SISTEM PENGENDALIAN AIR MINUM KELURAHAN SEI MATI

4.1. Evaluasi Sistem Eksisting

Hal yang perlu diperbaiki dalam sistem eksisiting adalah pemanfaatan fasilitas yang telah

tersedia. Kapasitas Instalasi perlu ditingkatkan untuk melayani kebutuhan air masyarakat di

Kelurahan Sei Mati, total kebutuhan air masyarakat di Kelurahan Sei Mati hingga tahun 2019

sebesar 15,89 l/det.

4.2. Perencanaan Kapasitas Aliran Dalam Jaringan Pipa

Berdasarkan kapasitasnya, Intake yang digunakan dapat melayani seluruh penduduk

Kelurahan Sei Mati. Namun, dalam perencanaan ini, daerah pelayanan akan dibatasi menjadi

enam buah blok dimana setiap daerah pelayanan akan dilalui pipa yang digunakan untuk

mengalirkan air ke masing-masing pelanggan dengan panjang pipa yang disesuaikan dalam

Tabel 4.1 berikut, menunjukan hasil perhitungan untuk besarnya aliran pada tiap pipa untuk

tiap blok. (Hasil Analisis, 2015).

Tabel 4.1 Debit Harian Puncak Pada Masing-Masing Blok

No. Luas Jumlah Debit Harian

Wilayah

(Ha)

Penduduk

(Jiwa)

Puncak (l/det)

BLOK1 3.68 1346 2.54

BLOK2 3.91 1430 2.70

BLOK3 4.37 1598 3.02

BLOK4 3.68 1346 2.54

BLOK5 4.14 1514 2.86

BLOK6 3.22 1178 2.22

Total 23 12738 15.89

Page 24: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) IV-2

Tabel 4.2 Kapasitas Aliran dalam Jaringan Pipa

NO L (panjang pipa)

m

Qo (L/detik)

Blok 1 230 0.79

160 0.55

202 0.69

150 0.51

Blok 2 143 0.54

202 0.77

137 0.52

227 0.86

Blok 3 246 0.90

160 0.58

226 0.83

195 0.71

Blok 4 226 0.84

137 0.51

252 0.93

72 0.27

Blok 5 231 0.78

195 0.66

253 0.85

169 0.57

Blok 6 253 0.86

72 0.25

253 0.86

72 0.25

Dari Tabel 4.1 diatas dapat dilihat besarnya kapasitas aliran dalam jaringan pipa untuk

pembagian blok di Kelurahan Sei Mati yaitu dilihat dari panjang pipa, yaitu pipa terpanjang

berada pada blok 6 sepanjang 253 meter dengan kapasitas pengaliran sebesar 0.86 l/det dan

pipa terpendek berada pada blok 6 sepanjang 72 meter dengan kapasitas pengaliran sebesar

0,25 l/det. Perencanaan jaringan pipa ini sesuai dengan debit arian puncak masing-masing

blok masyarakat hingga tahun 2034, sehingga dapat diketahui diameter dan panjang pipa yang

akan digunakan untuk melayani masing-masing blok di Kelurahan Sei Mati.

Page 25: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) IV-3

4.3. Perencanaan SPAM dengan menggunakan EPANET

Gambar 4.1 Pembagian blog Kelurahan Sei Mati

Page 26: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) IV-4

Pada Gambar 4.2. hasil running epanet diatas, menunjukan bahwa ada 38 cabang yang

akan dilalui oleh air bersih tersebut, dimana pada gambar 4.1 menunjukan letak reservoir

berada pada elevasi yang sama dengan daerah pelayanan sehingga tidak diperlukan

pompa dalam distribusi air dan menunjukan cabang pertama perencanaan pipa distribusi

yang akan melayani masyarakat di Kelurahan Sei Mati. Dari hasil running program

Epanet 2.0 didapatkan desain teknis seperti berikut:

Debit pengaliran pada tiap jalur pipa didapat berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan

jam puncak masyarakat Kelurahan Sei Mati yaitu sebesar 15.89 lt/detik. Dengan jam

puncak pada blok 1 sebesar 2.54 l/det, blok 2 sebesar 2.70 l/det, blok 3 sebesar 3.02

Gambar 4.2 Skema Jalur Pipa Pada Pengoperasian Epanet 2.0

Page 27: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) IV-5

l/det, blok 4 sebesar 2.54 l/det, blok 5 sebesar 2.86 l/det, dan blok 6 sebesar 2.22

l/det.

Panjang pipa distribusi yang direncanakan dari reservoir hingga titik pelayanan terjauh

adalah pada titik terjauh pipa distribusi yang mengaliri blok 1-6 di Kelurahan Sei

Mati, dan Pipa distribusi rencana terdiri dari pipa primer dengan jenis pipa AW 4”

yang memiliki diameter dalam pipa yaitu 114 mm yang ditunjukan pada epanet

yaitu dari node 24 yaitu pipe 2 hingga node 2 yaitu pipe 36 dengan panjang wilayah

1048 m dan pipa yang digunakan sebanyak 6 pipa.

Pipa distribusi rencana terdiri dari pipa sekunder dengan jenis pipa AW 3” yang

memiliki diameter dalam pipa yaitu 89 mm yang ditunjukan pada epanet dari node

12 pipe 8 hingga node 4 yaitu pipe 30 dengan panjang wilayah 2259 m dan pipa

yang digunakan sebanyak 19 pipa.

Pipa distribusi rencana terdiri dari pipa tersier jenis pipa AW 3/4” yang memiliki

diameter dalam pipa yaitu 26 mm pada epanet dari node 29 yaitu pipe 9 hingga

node 8 yaitu pipe 36 dengan panjang wilayah 1100 m dan

pipa yang digunakan sebanyak 11 pipa.

Page 28: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) IV-6

Pada Gambar 4.3 menunjukkan perencanaan diameter pipa pada masing- masing pipa yang

melalui tiap blok di Kelurahan Sei Mati. Perhitungan diameter pipa dapat diasumsikan sesuai

dengan debit harian puncak pada pembagian tiap blok. Pada gambar diatas terlihat

perencanaan diameter pipa dari reservoir ke pipa primer sebesar 114 mm. Diameter rata – rata

pipa primer yang akan digunakan sebesar 114 mm , untuk pipa sekunder sebesar 89 mm, dan

untuk pipa tersier sebesar 26 mm.

Gambar 4.3 Skema Perencanaan Diameter Pipa Pada Pengoperasian Epanet 2.0

Page 29: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) IV-7

Pada Gambar 4.4 menunjukkan perencanaan debit pengaliran pada masing – masing pipa

pada pengoperasian Epanet 2.0. Debit pengaliran diperoleh dari perhitungan debit harian

puncak dan perhitungan asumsi diameter pipa. Dengan perencanaan debit pada pengoperasian

epanet 2.0 diharapkan dalam aplikasi dilapangan dapat memenuhi kebutuhan air masayarakat

di Kelurahan Sei Mati secara menyeluruh.

Gambar 4.4 Skema Perencanaan Debit Pada Pengoperasian Epanet 2.0

Page 30: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah (130407018) Dhia Darin Silfi (130407028) IV-8

Pada Gambar 4.5 hasil running epanet 2.0 menunjukkan unit headloss pada perencanaan

distribusi air minum di Kelurahan Sei Mati pada jam puncak pemakaian air, dengan angka

headloss berkisar ada 3 buah pipe yang menunujukkan unit headloss dengan angka kecil yang

masing-masing sebesar 0.01, 0.02 dan 0.07. \

Gambar 4.5 Skema Unit Headloss Pada Pengoperasian Epanet 2.0

Page 31: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah( 130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

V -1

BAB V

DISKUSI/ANALISA

Jumlah penduduk Kelurahan Sei Mati tahun 2014 menurut informasi dari BPS sebesar

7981 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kelurahan Sei Mati dari tahun 2010 – 2034 menunjukkan

peningkatan sebesar 0.264% setiap tahunnya. Oleh sebab itu diperkirakan pada akhir tahun

2034 maka diperkirakan penduduk Kelurahan Sei Mati akan mencapai jumlah sebesar 8413

jiwa.

Total kebutuhan air Kelurahan Sei Mati juga diprediksi meningkat setiap tahunnya. Pada

tahun 2010 total kebutuhan air Kelurahan Sei Mati adalah 8,144 l/detik, hingga tahun 2034

meningkat menjadi 12,960 l/detik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Kebutuhan Air Kelurahan Sei Mati Hingga Tahun 2034

No Tahun Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

terlayani

Jumlah

Standar

Kebutuhan

Air

(l/org/hari)

Total

Kebutuhan Air

(l/det)

Debit

Harian

(l/det)

Debit

Puncak

(l/det)

1 2010 7897 60.02 4740 81 8.144 89.1 137.7

2 2011 7909 64.47 5099 82 8.257 90.2 139.4

3 2012 7913 65.1 5151 88 8.865 96.8 149.6

4 2013 7960 66.2 5270 99 10.033 108.9 168.3

5 2014 7981 66.23 5286 100 10.161 110 170

6 2015 8002 66.25 5302 101 10.290 111.1 171.7

7 2016 8023 66.28 5318 102 10.419 112.2 173.4

8 2017 8044 66.31 5334 103 10.548 113.3 175.1

9 2018 8066 66.33 5350 104 10.680 114.4 176.8

10 2019 8087 66.36 5366 105 10.811 115.5 178.5

11 2020 8108 66.39 5383 106 10.942 116.6 180.2

12 2021 8130 66.41 5399 107 11.075 117.7 181.9

13 2022 8151 66.44 5416 108 11.208 118.8 183.6

14 2023 8173 66.47 5432 109 11.342 119.9 185.3

15 2024 8194 66.49 5449 110 11.475 121 187

16 2025 8216 66.52 5465 111 11.611 122.1 188.7

17 2026 8238 66.55 5482 112 11.747 123.2 190.4

18 2027 8259 66.57 5498 113 11.882 124.3 192.1

19 2028 8281 66.6 5515 114 12.019 125.4 193.8

20 2029 8303 66.63 5532 116 12.262 127.6 197.2

21 2030 8325 66.65 5549 117 12.401 128.7 198.9

22 2031 8347 66.68 5566 118 12.540 129.8 200.6

23 2032 8369 66.71 5583 119 12.679 130.9 202.3

Page 32: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah( 130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

V -2

No Tahun Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

Tingkat

Pelayanan

(%)

Jumlah

Penduduk

(Jiwa)

terlayani

Jumlah

Standar

Kebutuhan

Air

(l/org/hari)

Total

Kebutuhan Air

(l/det)

Debit

Harian

(l/det)

Debit

Puncak

(l/det)

24 2033 8391 66.73 5600 120 12.820 132 204

25 2034 8413 66.76 5617 121 12.960 133.1 205.7

Berdasarkan data diatas perlu dilakukan penambahan reservoir dalam melakukan

perencanaan untuk tahun 2034 karena peninggkatan kebutuhan air di Kelurahan pada tahun

2034 mencapai angka 12,960 l/det. Dengan penambahan reservoir ini diharapkan semua

kebutuhan air masyarakat Kelurahan Sei Mati dapat terpenuhi.

Perhitungan :

Jumlah penduduk tahun 2010 = 7897 jiwa

Jumlah standar kebutuhan air = 81 l/org/hari

Kebutuhan air pada tahun 2010 = Jumlah penduduk x standar kebutuhan air

= 7897 jiwa x 81 l/org/hari = 8,144 l/det

Jumlah penduduk tahun 2011 = 7909

Jumlah standar kebutuhan air = 82 l/org/hari

Kebutuhan air pada tahun 2011 = Jumlah penduduk x standar kebutuhan air

= 7909 jiwa x 82 l/org/hari = 8,257 l/det

Jumlah penduduk tahun 2012 = 7913

Jumlah standar kebutuhan air = 88 l/org/hari

Kebutuhan air pada tahun 2012 = Jumlah penduduk x standar kebutuhan air

= 7913 jiwa x 88 l/org/hari = 8,625 l/det

Jumlah penduduk tahun 2013 = 7960

Jumlah standar kebutuhan air = 99 l/org/hari

Kebutuhan air pada tahun 2013 = Jumlah penduduk x standar kebutuhan air

= 7960 jiwa x 99 l/org/hari = 10,033 l/det

Jumlah penduduk tahun 2014 = 7981

Jumlah standar kebutuhan air = 100 l/org/hari

Kebutuhan air pada tahun 2014 = Jumlah penduduk x standar kebutuhan air

= 7981 jiwa x 100 l/org/hari = 10,161 l/det

Jumlah penduduk tahun 2015 = 8002

Jumlah standar kebutuhan air = 101 l/org/hari

Kebutuhan air pada tahun 2015 = Jumlah penduduk x standar kebutuhan air

= 8002 jiwa x 101 l/org/hari = 10,290 l/det

Jumlah penduduk tahun 2025 = 8216

Jumlah standar kebutuhan air = 111 l/org/hari

Kebutuhan air pada tahun 2025 = Jumlah penduduk x standar kebutuhan air

= 8216 jiwa x 111 l/org/hari = 11,61 l/det

Jumlah penduduk tahun 2030 = 8325

Jumlah standar kebutuhan air = 117 l/org/hari

Kebutuhan air pada tahun 2030 = Jumlah penduduk x standar kebutuhan air

= 8325 jiwa x 117 l/org/hari = 12,401 l/det

Page 33: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah( 130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

V -3

Jumlah penduduk tahun 2034 = 8413

Jumlah standar kebutuhan air = 121 l/org/hari

Kebutuhan air pada tahun 2034 = Jumlah penduduk x standar kebutuhan air

= 8413 jiwa x 121 l/org/hari = 12,960 l/det

a. Analisa perhitungan hasil program epanet dengan perhitungan manual

Untuk menguji keakuratan analisis dari program epanet akan dilakukan perhitungan

manual sebagai kalibrasi dari program epanet. Perbandingan perhitungannya dilakukan

terhadap hasil kehilangan tinggi tekan suatu jaringan pipa dengan menggunakan

persamaan Hazen-Williams karena pada umumnya jaringan perpipaan di Indonesia

menggunakan persamaan tersebut, baik jaringan transmisi maupun distribusi.

Rumus persamaan Hazzen – William sebagai berikut.

87.485.1

85.165.10

DxC

QxLxHf

Dimana: Hf= kehilangan tekanan (m)

L = panjang pipa (m)

Q = debit aliran (m3/det)

C = koefisien kekasaran pipa

D = diameter pipa (m)

Adapun sebagai contoh perhitungan seperti berikut.

A Q B

Diketahui:

Nama pipa : Pipe 36 (Pipa Primer blok 1)

L = 230 m

D = 114 mm

CH-W = 120

Q = 0.79 lt/detik

Hf = 0.64 (hasil analisa EPANET)

Penyelesaian:

LDC

QHf

85,1

63,22785,0

230114,01202785,0

00079,085,1

63,2

Hf

Hf 2 = 0,02

(OK)

Page 34: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah( 130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

V -4

Dari hasil running node diketahui sisa tekan atau head tiap node pipa tidak berbeda

jauh dengan hasil perhitungan yang telah dilakukan, dimana sisa tekan pada hasil running

epanet pada pipa primer adalah 0,64 dan pada perhitungan menggunakan rumus

persamaan Hazzen – William didapat hasil 0,02. Begitu juga dengan sisa tekan pada titik

pipa lain tidak berbeda jauh antara hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan

epanet.

Sedangkan dari hasil running pada links merupakan hasil (output) dari perhitungan

menggunakan program epanet dengan menginput data panjang pipa, diameter pipa dan

faktor kekasaran Hazzen – William, maka diperoleh besarnya debit yang mengalir dalam

pipa, unit headloss, faktor friksi atau gesekan dari aksesoris serta tekanan air dari masing-

masing titik/node/junction yang dapat digunakan sebagai analisa dalam menentukan

operasi instalasi, pompa dan reservoir.

b. Reservoir

Dalam perencanaan terdapat reservoir yang terletak di sejauh 100 m dari daerah

pelayanan. Reservoir pada perencanaan ini terletak pada ketinggian +200.00 mdpl.

Jenis reservoir pada perencanaan ini adalah Ground Reservoir .Perencanaan kapasitas

reservoir didasarkan pada kebutuhan jam puncak dengan perhitungan jumlah dari

surplus maksimum, yaitu 1/6-1/3 dari kebutuhan puncak harian sebagai pertimbangan

untuk menyimpan cadangan air pada reservoir.

Volume reservoir = 1/6 x l7.772,48 m3/hari

= 2.962,08 m3

≈ 2963 m3

Jadi kapasitas reservoir dapat dibangun dengan ukuran ,yaitu:

(33.9x35x2.5) m

Gambar 5.1 Ilustrasi bangunan reservoir

Pada perencanaan ini reservoir akan dibuat terletak diatas tanah dan tidak menggunakan

kaki atau peninggi. Reservoir ini berbentuk persegi empat, dengan panjang 33,9 meter,

lebar 35 meter dan tinggi 2,5 meter untuk menampung dan menyimpan cadangan air

dimana struktur bangunannya dibuat dari campuran beton bertulang dengan tebal

dindingnya 20 cm.

2,5 m

35 m

33,9 m

Page 35: Penyaluran dan Distribusi Air Minum Kelurahan Sei Mati Kota Medan

Tugas Besar Penyaluran dan Distribusi Air Minum

Rodiatun Mardiah( 130407018) Dhia Darin Silfi (130407028)

VI -1

BAB VI

KESIMPULAN

Jumlah penduduk Kelurahan Sei Mati tahun 2014 menurut informasi dari BPS sebesar

7981 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kelurahan Sei Mati dari tahun 2010 – 2034 menunjukkan

peningkatan sebesar 0.264% setiap tahunnya. Oleh sebab itu diperkirakan pada akhir tahun

2034 maka diperkirakan penduduk Kelurahan Sei Mati akan mencapai jumlah sebesar 8413

jiwa.

Total kebutuhan air Kelurahan Sei Mati juga diprediksi meningkat setiap tahunnya. Pada

tahun 2010 total kebutuhan air Kelurahan Sei Mati adalah 8,144 l/detik, hingga tahun 2034

meningkat menjadi 12,960 l/detik.

Yang perlu diubah dari sistem eksisiting adalah peningkatan jumlah daerah pelayanan.

PDAM Tritanadi hanya melayani 79,5% dari jumlah penduduk yang ada. Untuk dapat

memenuhi kebutuhan air pada tahun 2034, diperlukan reservoir dengan ukuran 33,9 m x 35

m x 2,5 m untuk menampung air 2963m3 setiap harinya.