16
Penyebab Terjadinya Kabut Kabut merupakan kumpulan titik-tiki uap air yang berada di dekat permukaan tanah dan kemudian berkondensasi menjadi seperti awan. Kondensasi adalah proses perubahan bentuk dari zat padat atau gas menjadi cair. Biasanya terjadinya kabut ini sering terjadi di daerah dataran tinggi. Namun, di musim hujan seperti ini biasanya pembentukan kabut cenderung merata, baik di dataran tinggi ataupun dataran rendah. Hal ini disebabkan oleh kelembaban udara saat hujan lebih dibandingkan di musim panas serta hawa dingin yang merata di hampir seluruh wilayah. Wilayah yang sering terjadi kabut yaitu wilayah Grand Banks terletak di lepas pantai pulau Newfoundland, Kanada. Ini terjadi karena di tempat ini merupakan pertemuan arus Labrador yang dingin dari utara dengan arus Teluk yang hangat dari selatan. Sementara itu, wilayah yang paling berkabut di dunia terletak di Point Reyes, California dan Argentia, Newfoundland, yang diselimuti kabut lebih dari 200 hari dalam setahun. Wah hampir sepanjang tahun ya dipenuhi kabutnya. Syarat terjadinya kabut: Bercampurnya udara yang sejuk dengan udara yang lebih hangat sebagai akibat dari adanya aliran udara. Ketika aliran udara rendah, proses pendinginan uap air berlangsung di atas permukaan tanah. Saat aliran udara meningkat secara drastis, poses pendinginan berlangsung di tempat yang tinggi dan membentuk awan. Pencampuran antar udara dingin dan udara hangat ini dibantu oleh tiupan angin sehingga membentuk kabut. Berikut ini foto-foto di lokasi yang sering terjadi kabut:

Penyebab Terjadinya Kabut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

chemistry

Citation preview

Penyebab Terjadinya Kabut

Kabut merupakan kumpulan titik-tiki uap air yang berada di dekat permukaan tanah dan kemudian berkondensasi menjadi seperti awan. Kondensasi adalah proses perubahan bentuk dari zat padat atau gas menjadi cair. Biasanya terjadinya kabut ini sering terjadi di daerah dataran tinggi. Namun, di musim hujan seperti ini biasanya pembentukan kabut cenderung merata, baik di dataran tinggi ataupun dataran rendah. Hal ini disebabkan oleh kelembaban udara saat hujan lebih dibandingkan di musim panas serta hawa dingin yang merata di hampir seluruh wilayah.Wilayah yang sering terjadi kabut yaitu wilayah Grand Banks terletak di lepas pantai pulau Newfoundland, Kanada. Ini terjadi karena di tempat ini merupakan pertemuan arus Labrador yang dingin dari utara dengan arus Teluk yang hangat dari selatan. Sementara itu, wilayah yang paling berkabut di dunia terletak di Point Reyes, California dan Argentia, Newfoundland, yang diselimuti kabut lebih dari 200 hari dalam setahun. Wah hampir sepanjang tahun ya dipenuhi kabutnya.

Syarat terjadinya kabut:Bercampurnya udara yang sejuk dengan udara yang lebih hangat sebagai akibat dari adanya aliran udara.Ketika aliran udara rendah, proses pendinginan uap air berlangsung di atas permukaan tanah. Saat aliran udara meningkat secara drastis, poses pendinginan berlangsung di tempat yang tinggi dan membentuk awan. Pencampuran antar udara dingin dan udara hangat ini dibantu oleh tiupan angin sehingga membentuk kabut.

Berikut ini foto-foto di lokasi yang sering terjadi kabut:

Grand Banks, Kanada

Point Reyes, CaliforniaProses Terjadinya Kabut

Pengertian KabutKabut adalah titik-titk air yang merupakan hasil kondensasi atau sublimasi dari uap air yang terapung-apung di atmosfer dekat permukaan tanah. Melalui proses uap air dalam atmosfer akan berubah wujud menjadi cair atau padat dengan cara berkondensasi menjadi titik-titik air atau bersublimasi menjadi Kristal-kristal es. Titik-titik air dan kristal-kristal es yang berkumpul, melayang-layang di lapisan atmosfer yang tinggi disebut awan, namun disebut kabut bila melayang-layang di lapisan atmosfer dekat permukaan tanah.

Proses Terjadinya KabutUntuk menghasilkan kondensasi atau sublimasi di perlukan tingkat kejenuhan udara yang tinggi, di mana kelembaban relatif mendekati atau sama dengan 100%. Kriteria yang digunakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi & Geofisika adalah jika terlihat adalanya partikel-partikel mikroskopis di udara permukaan dengan jarak pandang (Visibility) mendatar kurang dari 1 Km dan nilai kelembaban Relatif (RH) 98-100%.Untuk mencapai kejenuhan udara dapat melalui beberapa proses,yaitu:

1. Pendinginan Peristiwa pendinginan suhu udara yang memungkinkan untuk meningkatkan kejenuhan udara di antaranya di sebabkan karena adanya radiasi di bumi mengalami pedinginan yang berlangsung sepanjang malam sehingga lapisan udara dekat permukaan tanah akan menjadi lebih dingin dari lapisan udara di atasnya dan dalam keadaan angin yang lemah, pendinginan banyak terjadi pada lapisan udara yang tipis, maka karena lapisan di atasnya lebih panas, mengakibatkan timbulnya suatu inversi permukaan yang juga tipis.

2. Adveksi udara secara horizontal Terjadi bila udara lembab bergerak di atas permukaan laut atau tanah yang lebih dingin dari suhu udara yang bergerak,maka kejenuhan udara akan naik.

3. Gerakan vertikal udara Akibat adanya radiasi matahari yang sangat kuat pada permukaan bumi akan mempengaruhi udara di atasnya untuk terjadinya proses konveksi. Dengan adanya kenaikan udara akan terjadi pendinginan udara secara adiabatis, sehingga menaikkan kejenuhan udara di atmmosfer.

4. Penambahan uap air Penguapan terjadi dari permukaan yang panas atau dari permukaan yang dingin. Jika air suhu cairan(liquid water) lebih tinggi dari suhu udara, maka penguapan akan berlangsung terus hingga mencapai keseimbangan sehingga tekanan uap jenuh pada suhu titik embun (ed) sama dengan tekanan uap jenuh pada suhu cair cairan (s) yang ini lebih besar dari tekanan uap jenuh pada suhu udara (a) kemudian uap air berkurang karena berkondensasi pada inti kondensasi dan kabut terbentuk bila es>ea sedangkan penguapan berhenti pada saat d = s < a. Pada kondensasi ini atmosfer akan di tambah oleh penguapan butir-butir hujan panas yang jatuh melalui udara yang dingin sehingga menghasilkan kabut.

Jenis-jenis Kabut (Berdasarkan Prosesnya)1. Kabut Radiasi (Radiation Fog). Terjadi bila udara lembab bersinggungan dengan permukaan tanah yang lebih dingin akibat radiasi bumi pada malam hari, sehingga timbul inversi suhu di lapisan dekat permukaan tanah. Kedalaman inverse tergantung pada besarnya turbuensi. Pada keadaan angin tenang (calm) percampuran turbulensi praktis sama dengan nol, dan pendinginan yang sangat kuat dibawah lapisan inversi yang sangat dangkal atau hanya beberapa cm di atas permukaan tanah, mungkin hanya menghasilkan embun (dew) atau bukan embun beku (frost). Kondisi udara pada malam hari yang sangat menguntungkan untuk terbentuknya kabut:

anginnya lemah

langit cerah atau sedikit berawan

Rh yang relatif tinggi (80-100 %)

kondisi tanah serta lingkungan basah.

2. Kabut Adveksi (Advection Fog). Terjadi akibat adanya gerakan udara yang panas dan lembab keatas permukaan yang ingin. Udara akan didinginkan dari bawah dan inverse permukaan terbentuk pendindinan lebih lanjut di lapisan inversi akan menurunkan suhu udara sampai di bawah titik embun, sehingga proses-proses kondensasi akan menghasilkan kabut. Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya kabut adveksi:

Udara yang bergerak panas dan lembab

Terdapat perbedaan suhu yang mencolok antara udara yang bergerak dengan permukaan sehingga terbentuk inverse di permukaan.

Kecepatan angina sedang (8-12 knot) agar perbedaan suhu dapat di pertahaankan dan percampuran turbulensi tidak cukup kuat mengangkat kabut.

3. Kabut Uap (steam fog). Terjadi karena adanya penguapan yang kuat dari permukaan air panas yang bercampur kedalam udara yang lebih dingin dan akan mengakibatkan terjadinya kondensasi yang lebih cepat terhadap uap air tersebut. Selanjutnya uap jenuh tersebut akan mengisi udara dibawah lapisan inversi sebagai uap. Karena proses ini mengakibatkan pemanasan yang kuat serta penambahan uap kondensasi dari bawah, maka inversi yang kuat harus terbentuk beberapa jauh diatas permukaan. Untuk mencegah patikel-partikel kabut agar tidak menghambur kedalam udara yang lebih kering lagi kaut ini seperti bentuk awan-awan cumulus saja dengan basis di air, dan sering terdapat ruangan yang cerah dibawahnya.Kecepatan angina sedang (8-12 knot) agar perbedaan suhu dapat di pertahaankan dan percampuran turbulensi tidak cukup kuat mengangkat kabut.4. Kabut Lereng (Upslope Fog). Terjadi jika udara lembab naik secara lambat sepanjang lereng pegunungan sehingga akan mengalami pendinginan secara adiatik. Pada ketiggian tertentu udara yang dingin tersebut akan mengkondensasi sehingga terbentuk kabut. Jika naiknya udara lembab tersebut terlalu cepat akan terjadi turbulensi konvektif, yang menyebabkan terjadinya kondensasi pada lapisan yang lebih tinggi, sehingga akan terbentuk awan stratus.5. Kabut Tekanan (Barometrik Fog). Terjadi jika distribusi tekanan suhu diatas mengalami perubahan yaitu suatu lapisan udara lembab pada permukaan mengalami penurunan tekanan barometrik, hasil pendinginan adiabatik dapat menghasilkan kondensasi. Kejadian kabut ini sering terbentuk di lembah lembah atau basin yang berisi udara tetap.6. Kabut Percampuran (Mixing Fog). Terjadi jika udara yang lembab panas bertemu dengan udara lembab yang dingin, maka percampuran di daerah pertemuan dapat menghasilkan penjenuhan dan kondensasi. Jika pencampuran ini terjadi di permukaan tanah dapat menghasilkan mixing fog. Umumnya terjadi di daerah front antara dua massa udara maritim.

Peta Konsep

Peta Konsep

A. WUJUD ZATKonsep:Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.Apakah benda-benda memerlukan tempat? Misal tersedia air yangberada di dalam gelas. Tuanglah air tersebut ke dalam kaleng. Apakahair menempati kaleng? Ternyata air memerlukan tempat atau wadah.Selanjutnya jika air dalam wadah itu ditimbang ternyata memiliki massa.Demikian halnya dengan udara ternyata juga menempati ruang danmemiliki massa.

Di sekitarmu terdapat benda-benda yang dapat kamu kelompokkankedalam tiga wujud zat. Beberapa benda seperti besi, kayu, aluminiumtermasuk zat padat. Air, minyak termasuk zat cair, sedangkan gas elpiji,udara termasuk zat gas.Pada prinsipnya terdapat tiga wujud zat yaitu : zat padat, zat cair danzat gas.

1. Perubahan Wujud ZatSelepas kamu melakukan kegiatan olah raga tentu akan merasakanhaus. Diantara teman kamu mengajak pergi ke kantin sekolah untukmembeli es teh. Tahukah kamu bagaimana cara membuat es? Ketikaair dimasukkan ke dalam freezer akan mengalami perubahan wujudyaitu dari cair menjadi padat. Dapatkah kamu menjelaskan perubahanwujud yang terjadi ketika air dipanaskan kemudian mendidih?Perubahan wujud apa pula yang terjadi pada kapur barus yangdimasukkan pada almari pakaian? Coba kamu temukan jawabannya!

Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagaiberikut.

a. MembekuPeristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwaini zat melepaskan energi panas.

b. MencairPeristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalamperistiwa ini zat memerlukan energi panas.

c. MenguapPeristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwaini zat memerlukan energi panas.

d. MengembunPeristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwaini zat melepaskan energi panas.

e. MenyublimPeristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwaini zat memerlukan energi panas.

f. MengkristalPeristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwaini zat melepaskan energi panas.

Skema Perubahan Wujud Zat

B. TEORI PARTIKEL ZATKonsep:Molekul adalah bagian terkecil suatu zat yang masih memiliki sifat zat itu.Atom adalah partikel yang sangat kecil penyusun suatu benda.Zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil. Partikel-partikelitu yang dinamakan molekul. Mengapa zat mempunyai bentuk tetap?Mengapa zat cair mempunyai bentuk yang berubah-ubah sesuai denganwadahnya? Bagaimana bentuk zat gas? Untuk lebih jelasnya ikutipenjelasan berikut ini.

1. Partikel Zat dapat BergerakTernyata saat minyak wangi belum disemprotkan kamu tidak akanmencium aroma minyak wangi itu. Tetapi setelah disemprotkan kamudapat mencium aroma minyak wangi itu. Hal ini membuktikan sekaligusmenunjukkan bahwa zat gas memiliki jarak antarpartikel lebih jauh danbergerak bebas.

2. Susunan dan Gerak Partikel Pada Berbagai Wujud Zata. zat padat

Susunan Partikel Zat Padat

Zat padat mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap.Bentuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat salingberdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antar partikelsangat kuat. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padatdapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.

b. zat cair

Susunan Partikel Zat Cair

Zat cair mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volumenyatetap. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel padazat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur, gaya tarik antarpartikel agak lemah. Volumenya tetap dikarenakan partikel padazat cair mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkankelompoknya.

c. zat gas

Susunan Partikel Zat Gas

Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volumeberubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikelpada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarikantar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah dikarenakanpartikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkankelompoknya.

3. Menjelaskan Perubahan Wujud Zat Berdasarkan Teori PartikelSaat zat padat dipanaskan, mengakibatkan partikel-partikel zat padatbergerak lebih cepat dan gaya tarik antarpartikel menjadi lemah.Akibatnya partikel-partikel dapat berpindah tempat menyebabkanwujud zat berubah dari padat menjadi cair.Bila zat cair dipanaskan, mengakibatkan partikel-partikel zat cairbergerak cepat dan gaya tarik antarpartikel menjadi lemah. Akibatnyapartikel-partikel dapat berpindah tempat menyebabkan wujud zatberubah dari cair menjadi gas.

C. KOHESI DAN ADHESIKonsep:Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel zat sejenis. Adhesi adalahgaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis.Cembung dan cekungnya permukaan zat cair dalam tabung disebutmeniskus.Teteskan air raksa di atas permukaan kaca, bagaimana bentuk raksaitu? Ternyata setetes air raksa itu berbentuk bola dan tidak membasahipermukaan kaca. Mengapa dapat terjadi? Karena kohesi air raksa lebihbesar daripada adhesi air raksa dengan permukaan kaca. Teteskan air diatas permukaan kaca, bagaimana bentuk air itu? Ternyata setetes air itumenyebar dan membasahi permukaan kaca. Mengapa dapat terjadi?Karena kohesi air lebih kecil daripada adhesi air dengan permukaan kaca.

D. KapilaritasGaya kohesi dan gaya adhesi berpengaruh pada gejala kapilaritas.Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipakapiler atau pipa kecil. Sebuah pipa kapiler kaca bila dicelupkanpada tabung berisi air akan dijumpai air dapat naik ke dalampembuluh kaca pipa kapiler, sebaliknya bila pembuluh pipa kapilerdicelupkan pada tabung berisi air raksa akan dijumpai bahwa raksadi dalam pembuluh kaca pipa kapiler lebih rendah permukaannyadibandingkan permukaan raksa dalam tabung. Jadi, kapilaritassangat tergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam pembuluhpipa kapiler dikarenakan adhesi sedangkan raksa turun dalampembuluh pipa kapiler dikarenakan kohesi.

Peristiwa Kapilaritas

Sekarang banyak dikembangkan teknologi yang mendasarkanpada gaya adhesi maupun kohesi. Beberapa tekstil kain tiruanmenghasilkan kain yang kohesif terhadap debu. Jadi, pakaian daribahan tersebut tidak mudah kotor. Di lain pihak, banyak ditemukanbahan-bahan adhesif serbaguna, lem alteco, dan sejenisnya sangatberguna bagi kehidupan. Bahkan, luka bekas operasi sekarang tidakperlu dijahit melainkan cukup dilem dengan lem khusus yang adhesifdengan jaringan kulit dan otot.

Beberapa contoh gejala kapilaritas yang berkaitan denganperistiwa alam yaitu:

1. peristiwa naiknya air dari ujung akar ke daun pada tumbuhtumbuhan;2. naiknya minyak tanah pada sumbu kompor;3. basahnya tembok rumah bagian dalam ketika hujan. Ketikaterkena hujan, tembok bagian luar akan basah, kemudianmerembes ke bagian yang lebih dalam.

D. MASSA JENISUntuk menentukan massa jenis suatu zat dapat dilakukan denganmelakukan membagi massa zat dengan volume zat. Jika massa jenis zat (baca rho), massa zat m dan volume zat V maka diperoleh persamaan:

Rumus Massa Jenis

Keterangan: = massa jenis zat (Kg/m3)m = massa zat (kg)V = volume zat (m3)

Perbandingan antara massa zat dengan volume zat disebut massa jenis.Massa jenis menunjukkan kerapatan suatu zat.

Massa Jenis Beberapa Zat

Berikut beberapa hal tentang massa jenis suatu zat.

1. Satuan Massa JenisSatuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3 yang dapat pula dikonversikan ke satuan yang lain misalnya g/cm3.

2. Menentukan Massa Jenis Zat Padata. Bentuknya teraturLangkah yang harus dilakukan adalah mengukur massa zatdengan menggunakan neraca atau timbangan. Volume zat dapatdihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya misalnya,kubus, balok. Langkah terakhir menentukan massa jenis zat denganmembagi massa zat dengan volume zat.

b. Bentuknya tidak teraturMisalnya yang hendak kamu ketahui adalah massa jenis batu.Langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut :

1) Timbanglah batu dengan menggunakan neraca untuk mengetahuimassa batu. Catat hasil pengukuranmu!

2) Sediakan gelas ukur dan tuangkan air ke dalam gelas ukurtersebut. Catat volumenya, misal V1 = 50 ml.

3) Masukkan batu yang hendak kamu ketahui volumenya ke dalamgelas ukur yang berisi air. Catat kenaikan volume airnya,misalnya V2 = 70 ml.

4) Volume batu = V2 V1

5) Massa jenis zat merupakan hasil bagi massa zat dengan volumezat.

3. Menentukan Massa Jenis Zat CairMassa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakanhidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yangdapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal. Cara mengetahuimassa jenis zat cair adalah dengan memasukkan hidrometer ke dalamzat cair tersebut. Hasil pengukuran dapat diperoleh dengan acuansemakin dalam hidrometer tercelup, menyatakan massa jenis zat cairyang diukur semakin kecil.

4. Massa Jenis Zat Berguna untuk Menentukan Jenis ZatPernahkah kamu menjumpai suatu zat yang tidak dapat disebutkanjenisnya? Kamu dapat menentukan jenis suatu zat dengan caramengukur massa zat dan volumenya, selanjutnya mencari massa jeniszat tersebut dengan cara membagi massa zat dengan volume zat. Hasilyang diperoleh dikonfirmasikan dalam tabel massa jenis berbagai zat.

5. Manfaat Mengetahui Massa JenisMengapa aluminium digunakan untuk bahan pembuatan pesawatterbang? Mengapa polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleir?Tahukah kamu alasannya?Aluminium bersifat kuat dan memiliki massa yang kecil sehinggaringan tidak seperti logam-logam lainnya misalnya, besi. Polystyrenememiliki massa yang cukup rendah dan massa jenis rendah. Hal inimengandung makna polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleiryang menempati ruangan luas tetapi massanya cukup rendah.

Penggunaan Konsep Massa Jenis dalamKehidupan Sehari-Hari1. Kapal Selam

Tahukah kamu mengapa es dapat terapung di air, sedangkan batutenggelam dalam air? Es memiliki massa jenis lebih kecil dari air,sehingga es dapat terapung dalam air. Batu tenggelam dalam airkarena memiliki massa jenis lebih besar daripada air.Tahukah kamu mengapa kapal selam dapat terapung dantenggelam di air? Ketika terapung massa jenis total kapal selam lebihkecil dari air laut dan sewaktu tenggelam massa jenis total kapalselam lebih besar dari air laut. Kapal selam memiliki tangki pemberatyang berisi air dan udara. Tangki tersebut terletak di antara lambungkapal sebelah dalam dan luar. Tangki dapat berfungsi membesar ataumemperkecil massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompamasuk ke dalam tangki pemberat, massa jenis kapal selam lebihbesar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal selam menjadikecil, air laut dipompa keluar.

2. Balon Gas

Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yangterdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas heliummemiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gasbisa naik ke atas.

3. Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es

Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minumdingin yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Kenapahal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur,namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketikaair dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehinggakapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke bawahdan mengendap.

Jawaban TerbaikPilihan Penanya VinChemz Dijawab 6 tahun yang lalu

Energi bebas (Gibbs) dapat dituliskan menggunakan persamaan:

(Delta G) = (Delta H) - [(Temperatur) x (Delta S)]

Delta G = perubahan energi Gibbs Temperatur = Suhu Delta S = perubahan entropi

Jika diperhatikan, maka jika. Delta G < 0 (bernilai negatif), maka reaksi dapat terjadi sendiri (spontan) Delta G > 0 (bernilai positif), maka reaksi tidak dapat terjadi tanpa ada energi dari luar.

sedangkan jika G = 0, maka terbentuk kesetimbangan kimia..

Contoh reaksi G < 0 adalah mencairnya es.. Delta G > 0, jika membakar sesuatu, maka diperlukan api..

Penilaian & komentar penanya

terima kasih atas jawabannya bisa minta tolong cari referensinya di mana? (buku ato situs) sekali lagi terima kasih

Nilai

Komentar Jawaban Lainnya (1)

zatt Dijawab 6 tahun yang lalu Reaksi kimia merupakan proses pemutusan dan pembentukan ikatan. Proses ini selalu disertai perubahan energi. Energi yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kimia, sehingga membentuk radikal-radikal bebas disebut energi ikatan. Untuk molekul kompleks, energi yang dibutuhkan untuk memecah molekul itu sehingga membentuk atom-atom bebas disebut energi atomisasi.

Harga energi atomisasi ini merupakan jumlah energi ikatan atom-atom dalam molekul tersebut. Untuk molekul kovalen yang terdiri dari dua atom seperti H2, 02, N2 atau HI yang mempunyai satu ikatan maka energi atomisasi sama dengan energi ikatan Energi atomisasi suatu senyawa dapat ditentukan dengan cara pertolongan entalpi pembentukan senyawa tersebut. Secara matematis hal tersebut dapat dijabarkan dengan persamaan : DH reaksi = S energi pemutusan ikatan - S energi pembentukan ikatan = S energi ikatan di kiri - S energi ikatan di kanan