21
DASAR HUKUM DAN PENERAPAN PENYELESAIAN SENGKETA EKONOMI SYARIAH KELOMPOK VI NUR LAILI M.S (201110020311052) KHOIRU UMMAH (201110020311059) AGUS SANTOSO (201110020311060) KUMALIAH (201110020311062)

Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

DASAR HUKUM DAN PENERAPAN PENYELESAIAN SENGKETA

EKONOMI SYARIAH

KELOMPOK VINUR LAILI M.S (201110020311052)

KHOIRU UMMAH (201110020311059)AGUS SANTOSO (201110020311060)

KUMALIAH (201110020311062)

Page 2: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Pengertian Bank Syari’ahPerbankan syari’ah adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam.Menurut Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, yakni bank yang dalam pengoprasiannya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah khususnya yang menyangkut tata cara bermu’amalat secara Islam.

Page 3: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Pengertian Peradilan AgamaPengadilan Agama adalah sebuah lembaga negara dalam struktur pemerintahan Republik Indonesia yang pengaturannya dibawah lingkup Departemen Agama dan bertugas dibidang kekuasaan kehakiman Islam.Pengadilan Agama merupakan pengadilan tingkat pertama dalam lingkungan Peradilan Agama.

Page 4: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Dasar Hukuma. QS. Al-Hujurat : 9 yang berbunyi :“Jika dua golongan orang yang beriman bertengkar, damaikanlah mereka. Tetapi jika salah satu dari kedua (golongan) berlaku aniaya terhadap yang lain, maka perangilah orang yang menganiaya sampai kembali ke jalan Allah SWT. Tetapi apabila ia telah kembali, damaikanlah keduanya dengan adil, dan bertindaklah benar, sungguh Allah mencintai orang-orang yang beraku adil ”.b. Hadis Rasulullah SAW, yakni sebagai berikut: “Perjanjian diantara orang-orang muslim itu boleh, kecuali perjanjian yang menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, al-hakim dan Ibnu Hibban) ”Hadis lain juga diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan An-Nasai, bahwa Rasulullah SAW bersabda“Apabila berselisih kedua belah pihak (penjual dan pembeli) dan tidak ada bukti-bukti diantara keduanya, maka perkataan yang (diterima) ialah yang dikemukakan oleh pemilik barang atau saling mengembalikan (sumpah). ”

Page 5: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

c. Kewenangan Peradilan Agama dalam bidang ekonomi syariah dapat dilihat dalam penjelasan Pasal 49 huruf (i) UU No.3 Tahun 2006. Penjelasan pasal tersebut selengkapnya berbunyi sebagai berikut:“ Yang dimaksud dengan ekonomi syariah adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syariah, antara lain meliputi: a) bank syariah, b) lembaga keuangan mikro syariah, c) asuransi syariah, d) reasuransi syariah, e) reksadana syariah, f) obligasi syariah dan surat berharga berjangka menengah syariah, g) sekuritas syariah, h) pembiayaan syariah, I) pegadaian syariah, j) dana pensiun lembaga keuangan syariah, dan k) bisnis syariah.”

Page 6: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Ruang Lingkup Peradilan Agama• Kewenangan peradilan agama di bidang bank syariah meliputi semua

perkara perbankan syariah dibidang perdata.• Meliputi sengketa antara bank syariah dengan pihak non-Islam• Tidak menjangkau klausula arbitrase• Meliputi putusan arbitrase syariah di bidang perbankan syariah

Page 7: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Hukum Acara Yang Berlaku di Lingkungan Peradilan Agamaa. Urgensi Hukum Acara dalam Proses Peradilanb. Hukum Acara di Lingkungan Peradilan Agamac. Hukum Acara dalam Menyelesaikan Sengketa Perbankan Syariah

Page 8: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Prosedur Penyelesaiana. Penyelesaian Melalui Perdamaian (Mediasi).b. Penyelesaian Melalui Proses Persidangan (Litigasi)

Mengetahui hal-hal yang harus dilakukan terlebih dahulu dalam menangani perkara perbankan syariah

Prinsip Utama Dalam Menangani Perkara Perbankan Syariah Prosedur Pemeriksaan Perkara perbankan Syariah

- Pemeriksaan di persidangan sesuai hukum acara perdata- Sumber-sumber hukum materiil dalam mengadili perkara perbankan

Page 9: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Sumber-sumber hukum yang terpenting untuk dijadikan dasar dalam mengadili perkara-perkara perbankan syariah setelah Al-Qur’an dan As-Sunnah sebagai sumber utama, antara lain adalah :1. Isi perjanjian atau akad (agreement) yang dibuat para pihak2. Peraturan perundang-undangan di bidang Perbankan Syariah3. Kebiasaan- kebiasaan dibidang Ekonomi Syariah4. Fatwa-fatwa Dewan Syariah Nasional di Bidang Perbankan Syariah5. Yurisprudensi6. Doktrin

Page 10: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Putusan• Putusan Pengadilan Agama masih terbuka untuk adanya upaya hukum

melalui banding, kasasi maupun peninjauan kembali. Oleh karenanya untuk memperolah putusan Pengadilan Agama yang mempunyai kekuatan hukum tetap agar dapat dieksekusi masih memerlukan waktu yang panjang dan susah diprediksi.

Page 11: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Penyelesaian Sengketa Perbankan Syari’ah di Badan Arbitrase Syari’ah NasionalPengertian Badan Arbitrase Syari’ah NasionalBasyarnas sesuai dengan pedoman dasar yang ditetapkan oleh MUI ialah lembaga hakam yang bebas, otonom dan independen, tidak boleh dicampuri oleh kekuasaan dari pihak-pihak manapun. Basyarnas adalah perangkat organisasi MUI sebagaimana Dewan Syari’ah Nasional (DSN), LP-POM (Lembaga Pengkajian, Pengawasan Obat-Obatan dan Makanan), YDDP (Yayasan Dana Dakwah Pembangunan).

Page 12: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Dasar Hukumo UU no.30 tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian

Sengketa.o SK Dewan Pimpinan MUI No.Kep-09/MUI/XII/2003 tanggal 24

Desember 2003 tenang Basyarnaso Fatwa Dewan Syari’ah Nasional-MUI

Page 13: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

WewenangBadan Arbitrase Nasional berwenang :• Menyelesaikan secara adil dan cepat sengketa mu’amalat yang timbul

dalam bidang perdagangan, keuangan, industri, jasa dll yang menurut hukum dan peraturan perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa, dan para pihak sepakat secara tertulis untuk menyerahkan penyelesaiannya kepada Basyarnas sesuai dengan prosedur basyarnas.• Memberikan pendapat yang mengikat atas permintaan para pihak

tanpa adanya suatu sengketa mengenai persoalan berkenaan dengan suatu perjanjian

Page 14: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Prosedur Penyelesaian• Penyerahan secara tertulis oleh pihak yang sepakat untuk menyelesaikan

persengketaan sesuai dengan peraturan prosedur yang berlaku. • Prosedur arbitrase dimulai dengan di daftarkannya surat permohonan

para pihak yang bersengketa oleh sekretaris Basyarnas. • Putusan Badan Arbitrase Syari’ah baru dapat dilaksanakan apabila

ketentuan dalam pasal 59 UU no.30 th.1999 telah dipenuhi, yaitu pertama dalam waktu 30 hari terhitung sejak tanggal putusan Badan Arbitrase Syari’ah diucapkan, lembar asli atau salinan autentik putusan tersebut diserahkan dan didaftarkan oleh arbiter atau kuasannya kepada Panitera Pengadilan Negeri. • Perintah pelaksanaan putusan Basyarnas diberikan dalam waktu paling

lama 30 hari setelah permohonan eksekusi didaftarkan kepada Panitera

Page 15: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

• Ketua Pengadilan Negeri sebelum memberikan perintah pelaksanaan, memeriksa terlebih dahulu apakah :

Persetujuan untuk menyelesaikan sengketa melalui Basyarnas dimuat dalam suatu dokumen yang ditanda tangani oleh para pihak.

Sengketa yang diselesaikan tersebut adalah sengketa di bidang ekonomi syari’ah dan mengenai hak yang menurut hukum dan peraturan perundang-undangan dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa.

Putusan Basyarnas tidak bertentangan dengan prinsip syari’ah.

• Ketua Pengadilan Negeri tudak boleh memeriksa alasan atau pertmbangan dari putusan Basyarnas tersebut. • Putusan Basyarnas yang telah dibubuhi perintah Ketua Pengadilan

Negeri dilaksanakan sesuai ketentuan pelaksanaan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Page 16: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

• Terhadap putusan Arbitrase para pihak dapat mengajukan permohnan pembatalan apabila putusan tersebut diduga mengandung unsure-unsur sbb :

Surat dokumen yang diajukan dalam pemeriksaan setelah putusan dijatuhkan, diakui palsu atau dinyatakan palsu.

Setelah putusan diambil ditemukan dokumen yang bersifat menetukan, yang disembunyikan oleh pihak lawan.

Putusan diambil dari hasil tipu muslihat yang diakui oleh salah satu pihak dalam pemeriksaan sengketa.

• Permohonan pembatalan tersebut harus diajukan secara tertulis ditujukan kepada Ketua Pengadilan Negeri, dalam waktu paling lama 30 hari terhitung sejak hari penyerahan dan pendaftaran putusan arbitrase kepada Panitera Pengadilan Negeri .• Jika permohonan pembatalan tersebut dikabulkan, maka ketua Pengadilan

Negeri dalam waktu paling lama 30 hari sejak permohonan pembatalan diajukan, menjatuhkan putusan pembatalan.

Page 17: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Putusan• Putusan Arbitrase bersifat final dan binding, tidak dapat dilakukan

upaya hukum (banding/ kasasi) dan mempunyai kekuatan eksekutorial. Apbila pihak yang kalah dengan legowo melaksanakan isi putusan arbitrase maka pihak yang menang hanya tinggal mohon eksekusi atas putusan arbitrase tersebut melalui Pengadilan Negeri setempat.

Page 18: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Lembaga yang berwenang pasca putusan MK No. 93/PUU-X/2012• Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93/PUU-X/2012 : • Penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867) bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;• Penjelasan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4867) tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat;• Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik

Indonesia sebagaimana mestinya;

Page 19: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Dengan dibatalkannya pasal 55 ayat 2 UU No.21/2008 tentang perbankan syariah, maka penyelesaian sengketa harus diselesaikan di salah satu pengadilan sesuai akad perjanjian. Jika akad perjanjian dibuat di pengadilan agama maka penyelesaian sengketa tidak boleh diselesaikan di pengadilan umum atau niaga, begitupun sebaliknya.

Page 20: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

Penyelesaian Perkara Perbankan di Pengadilan Agama Malang• Berdasarkan wawancara kami dengan Bpk. Munasik salah seorang

Hakim Pengadilan Agama menyatakan bahwa selama ini permasalahan sengketa terkait ekonomi syari’ah masih sangat jarang, meskipun pada dasarnya kewenangan penuh atas penyelesaian perkara ini telah sah menjadi kewenangan Pengadilan Agama berdasarkan UU no. 7 tahun 1989 jo. UU no.3 tahun 2006 jo. UU. No.50 tahun 2010 tentang Peradilan Agama.• Dan selama ini Pengadilan Agama memiliki tantangan tersendiri, salah

satunya yaitu kurangnya Hakim yang berkompeten dalam ruang lingkup Ekonomi Syari’ah. Permasalah yang masuk di Pengadilan Agama diselesaikan dengan bantuan Hakim luar yang dianggap menguasai bidang ekonomi Syari’ah.

Page 21: Penyelesaian sengketa perbankan syari'ah

TERIMA KASIH