Upload
suchigamella
View
274
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKHIR
PENYELIDIKAN MANGAN MENGGUNAKAN METODA DIPOLE-DIPOLE RESISTIVITY
Lokasi:Kp. Solewah, Ds. Sukahurip, Kec. Cipatujah, Kab. Tas'ikmalaya, Prop.
Jawa Barat
Kerjasama :PT. NIRMALA AMARTA BAKTI
dengan PURISKA-UNPAD
Bandung, Juni 2005
KATA PENGANTAR
Fuji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan perlindungan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Penyelidikan Mangan di Kp.
Solewah, Ds. Sukahurip, Kec. Cipatujah, Kab. Tasikmalaya, Prop. Jawa Barat.
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami mengucapkan terimak kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penyelidikan bijih besi (hematite)
ini, terutama kepada :
1. Bapak Cecep yang telah memberikan kepercayaan kepada
kami untuk melaksanakan penyelidikan.
2. Warga Kp. Solewah yang telah banyak membantu kelancaran selama kami
melaksanakan kegiatan penyelidikan.
3. Semua pihak yang telah membantu kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyelidikan ini.
Semoga hasil penyelidikan ini dapat memberikan informasi yang memadai mengenai
kondisi perlapisan batuan bawah permukaan lokasi penyelidikan.
Bandung, Juni 2005
Bagus Indrajana, Ssi
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Maksud dan Tujuan 1
1.3. Metodologi 1
1.4. Kesampaian Daerah 2
BAB II PENYELIDIKAN DIPOLE-DIPOLE RESISTIVITY 3
2.1. TEORI 3
2.2. PENGUKURAN Dl LAPANGAN 4
2.2.1 Lokasi Titik-titik Pengukuran 4
2.2.2 Peralatan 6
2.2.3 Prosedur Pengukuran 6
2.2.4 Waktu Pengukuran 7
2.3. PENGOLAHAN DATA 7
2.3.1 Kualitas Data 7
2.3.2 Perangkat lunak 7
2.3.3 Interpretasi Hasil Pengolahan Data 7
BAB III ANALISA 8
BAB IV KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSTAKA 10
Hal
Lampiran : HASIL INTERPRETASI PENGUKURAN DIPOLE-DIPOLE
RESISTIVITY
11
DAFTAR GAMBAR :
Gambar 2.1 : Susunan Elektroda Dipole-dipole Resistivity
Gambar 2.2 : Posisi Titik-titik Poros Lintasan Pengukuran Dipole-
dipole Resistivity
3
5
DAFTAR TABEL :Tabel2.1 : Koordinat Titik-titik Poros Lintasan Pengukuran Dipole-
dipole Resistivity6
BAB PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
BAB I
Seiring dengan perkembangan pembangunan sarana fisik maupun
kemajuan di bidang industri, maka kebutuhan bahan galian mangan juga
mengalami penitigkatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan kegiatan penambahgan mangan
di lokasi-lokasi yang dianggap 'prospek' guna memenuhi permintaan pasar.
Untuk mengetahui prospek tidaknya bahan galian mangan yang berada di Kp,
Solewah, Ds. Sukahurip, Kec. Cipatujah, Kab. Tasikmalaya, Prop. Jawa Barat, maka
perlu dilakukan penyelidikan menggunakan metoda dipole-dipole resistivity.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dilakukan penyelidikan ini adalah untuk mengetahui keberadaan mangan di
lokasi penyelidikan.
Sedangkan tujuan dari penyelidikan ini adalah untuk mengetahui arah penyebaran
mangan.
1.3. Metodologi
Untuk mengetahui keberadaan mangan di bawah permukaan dilakukan penyelidikan
menggunakan metoda dipole-dipole resistivity. Pada satu titik poros pengukuran
sepanjang 117 m ditetapkan spasi (jarak) elektroda 3 m dan pendeteksian hingga
kedalaman 21 m (tergantung kondisi topografi).
Informasi yang diperoleh dari pengukuran dipole-dipole resistivity ini berupa penampang
tegak variasi harga resistivitas semu yang mencerminkan kondisi perlapisan batuan di
bawah permukaan. Selanjutnya dari klasifikasi harga resistivitas sernu dapat diperkirakan
jenis / lithologi mastng-masing lapisan batuan.
Dari hasil pengukuran dipole-dipole resistivity di beberapa tempat secara menyebar di
lokasi penyelidikan, maka dapat diketahui arah penyebaran mangan tersebut.
1.4. Kesampaian DaerahLokasi penyelidikan terletak di di Kp. Solewah, Ds. Sukahurip, Kec. Cipatujah,
Kab. Tasikmalaya, Prop. Jawa Barat. Lokasi penyelidikan terletak sekitar 80 km ke arah
selatan Kota Tasikmalaya. Untuk menuju lokasi dari kota Tasikmalaya dapat
menggunakan kendaraan roda empat sampai Batu Nunggul, selanjutnya menggunakan
kendaraan roda dua.
BAB PENYELIDIKAN DIPOLE-DIPOLE RESISTIVITY
2.1.TEORIUntuk pengukuran resistivitas semu batuan bawah permukaan bumi
BABII
menggunakan metoda dipole-dipole resistivity, maka dilakukan penempatan
sepasang elektroda arus ( A dan B ) dan sepasang elektroda potensial ( M dan N )
di permukaan bumi, dimana susunan elektroda-elektroda tersebut di atas seperti
terlihat pada gambar 2.1 di bawah ini.
Gambar 2.1 : Susunan Elektroda Dipole-dipoie Resistivity
Prinsip dasar penyelidikan menggunakan metoda dipoie-dipole ini dengan cara
menginjeksikan arus listrik ke dalam bumi melalui sepasang elektroda arus A dan B,
kemudian mengukur beda potensial melalui sepasang elektroda potensial M dan N.
Seandainya bumi dianggap sebagai medium yang homogen isotropis, maka tahananjenis
yang terukur adalah tahananjenis yang sebenarnya, namun oleh adanya pengaruh lapisan-
lapisan dengan tahananjenis yang berbeda maka tahananjenis yang terukur bukan
merupakan tahananjenis sebenarnya melainkan harga semu, atau biasa disebut
tahananjenis semu (pa). Harga tahananjenis semu yang terukur dipengaruhi o'eh adanya
perbedaan harga tahananjenis masing-masing lapisan batuan bawah permukaan.
Secara umum persamaan tahananjenis semu adalah sebagai berikut :
dimana : Pa = tahananjenis semu
K = faktor geometri
AV = beda potensial antara M dan N
I = besarnya arus yang diinjeksikan melalui A dan B
Sehingga harga tahananjenis semu sangat tergantung pada faktor geometris, atau
dengan kata lain tergantung pada konfigurasi / susunan elektroda yang digunakan.
Bila permukaan bumi dianggap datar maka persamaan (2.2) dapat
disederhanakan menjadi :
K = TT (N) (N + \) (N + 2) X .....(2.3)
dimana : N = 1,2,3....dst
X = spasi elektroda
2.2. PENGUKURAN Dl LAPANGAN
2.2.1. Lokasi Titik-titik Pengukuran
Pengukuran dipole-dipole resistivity di lapangan dilakukan sebanyak 10 titik atau
10 titik poros lintasan pengukuran. seperti terlihat pada gambar 2.2. Titik-titik poros
lintasan pengukuran dinamakan GL-01 s/d GL-10, dimana panjang masing-masing
lintasan pengukuran adaiah 117 m, spasi elektroda 3 m, dan kedalaman pendeteksian
sampai dengan 21 m (tergantung kondisi topografi).
Posisi titik-titik pengukuran tersebut ditentukan dengan GPS (global Positioning System).
Lokasi titik-titik poros lintasan pengukuran menyebar di seluruh lokasi
penyelidikan yang luasnya sekitar 10 ha, seperti terlihat pada Gambar 2.2, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan informasi kondisi bawah permukaan lokasi
penyelidikan secara merata.
Koordinat yang dipakai dalam pengeplotan data titik-titik bor dan titik-titik poros
lintasan pengukuran dipole-dipole adalah UTM (zona=48). Koordinat titik-titik poros
lintasan pengukuran dipole-dipole resistivity dapat dilihat pada table 2.1.
Tabel 2.1
Koordinat Titik-titik Poros Lintasan Pengukuran Dipole-dipole Resistivity
No. Titik Poros Koordinat-X (m) Koordinat-Y (m)
1 GL-01 829495 9148810
2 GL-02 829572 9148698
3 GL-03 829613 9148850
4 GL-04 829528 9148948
5 GL-05 829400 9148926
6 GL-06 829530 9149064
7 GL-07 829639 9149128
8 GL-08 829707 9148964
9 GL-09 829682 9148822
10 GL-10 829748 9148906
2.2.2. Peralatan
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam pengukuran geolistrik ini adalah
sebagai berikut:
a. Resistivity-meter, Naniura, Indonesia
b. Elektroda stainless steel, 30 buah
c. Kabel-kabel
d. Accu 12 V/45Ah, GS
e. Kabel meteran
f. Blangko data
g. Alat tulis
h. Kalkulator
i. GPS (Global Positioning System), eTrex, Garmin (Asia) Corporation, Taiwan.
2.2.3. Prosedur Pengukuran
Prosedur pengukuran dipole-dipole resistivity adalah sebagai berikut:
a. Kedua elektroda arus dan kedua elektroda potensial diletakkan
sebagaimana aturan susunan elektroda dipole-dipole, dengan spasi
elektroda 3 m, sedangkan N = 1 s/d 1
b. Arus searah (DC) diinjeksikan melalui sepasang elektroda A dan B.
c. Besarnya arus yang diinjeksikan diukur oleh Ampere-meter pada alat
resitivity-meter.
d. Beda potensial M dan N diukur oleh Volt-meter pada alat resitivity-meter.
2.2.4. Waktu Pengukuran
Waktu pengukuran dipole-dipole resistivity di lapangan, dilakukan mulai I
tanggal 24 Meil 2005 sampai dengan 29 April 2005.
2.3. PENGOLAHAN DATA
2.3.1. Kualitas Data
Data hasil pengukuran di GL-01 s/d GL-10 diperoleh data lapangan dengan
kualitas baik, hal ini terlihat dari data lapangan menunjukkan perubahan nilai
tahananjenis semu yang relatif halus (smooth).
2.3.2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak (software) yang digunakan dalam pengolahan data adalah
PRODiP Ver. 1.1, yaitu program koreksi topografi pengukuran dipole-dipole resistivity.
2.3.3. Interpretasi Hasil Pengolahan Data
Dari hasil pengolahan data diperoleh penampang harga resitivitas semu untuk
masing-masing titik poros lintasan dari GL-01 s/d GL-10, kemudian dapat
diinterpretasikan jenis batuan yang terdeteksi, lihat Lampiran.
ANALISA
Dari hasil interpretasi pengukuran dipole-dipole resistivity diperoleh gambaran
sebagai berikut:
1. Dari hasil pengukuran dipole-dipole resistivity di titik GL-01, GL-02, GL-04,
GL-05 dan GL-06 menunjukkan indikasi adanya mangan di . bawah
permukaan. Ketebalan lapisan mangan bervariasi dan tidak menerus.
2. Lapisan mangan terdapat di bawah lapisan batu pasir. Sedangkan lapisan
dibawah mangan diduga berupa batu lempung. Lokasi pengukuran
didominasi oleh batu pasir dan batu lempung.
3. Pada lokasi pengukuran di titik GL-03, GL-07 dan GL-09 tidak terdeteksi
adanya mangan sampai kedalaman sekitar 20 m dari permukaan. Batuan
yang terdeteksi hanya batu pasir dan batu lempung saja. Sedangkan pada
lokasi GL-08 dan GL-10 ditemukan adanya fracture batu pasir pada lapisan
atas.
BABIII
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengukuran dipole-dipole resistivity
ini adalah :
1. Loaksi titik-titik GL-01, GL-02, GL-04, GL-05 dan GL-06 merupakan
lokasi yang prospek berdasarkan hasil interpretasi pengukuran dipole-
dipole resitivity.
2. Arah penyebaran mangan cenderung ke arah barat dan utara dari lokasi
penyelidikan.
BABIV
LAMPIRAN :
HASIL INTERPRETASI PENGUKURAN
DIPOLE-DIPOLE RESISTIVITY