7
PENYULUHAN PADA MASYARAKAT Dra.Yayi Suryo Prabandari,MSi,PhD Kontributor: dr.Dianing Pratiwi dan dr.Fitriana Penyuluhan merupakan salah satu upaya promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan (Green, 1979). WHO (1986) merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, serta mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya. Oleh karena itu, kesehatan merupakan sumber daya untuk kehidupan sehari-hari dan bukanlah tujuan hidup itu sendiri. Kesehatan merupakan konsep positif yang menekankan sumber daya sosial dan diri sendiri, serta kapasitas fisik. Dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya (WHO, 1986). Terdapat beberapa prinsip dalam promosi kesehatan. Prinsip-prinsip tersebut adalah (Rootman et al., 2001):

penyuluhan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

penyuluhan

Citation preview

PENYULUHAN PADA MASYARAKAT Dra.Yayi Suryo Prabandari,MSi,PhD Kontributor: dr.Dianing Pratiwi dan dr.Fitriana Penyuluhan merupakan salah satu upaya promosi kesehatan. Promosi kesehatan adalah segala bentuk kombinasi pendidikan kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang dirancang untuk memudahkan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan (Green, 1979). WHO (1986) merumuskan promosi kesehatan sebagai proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu, untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial masyarakat harus mampu mengenal, mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, serta mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya. Oleh karena itu, kesehatan merupakan sumber daya untuk kehidupan sehari-hari dan bukanlah tujuan hidup itu sendiri. Kesehatan merupakan konsep positif yang menekankan sumber daya sosial dan diri sendiri, serta kapasitas fisik. Dapat disimpulkan bahwa promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya (WHO, 1986). Terdapat beberapa prinsip dalam promosi kesehatan. Prinsip-prinsip tersebut adalah (Rootman et al., 2001): 1. Empowering: mendorong individu dan komunitas untuk mampu memiliki kendali lebih pada faktor personal, sosioekonomi, dan lingkungan yang mempengaruhi kehidupannya. 2. Participatory: melibatkan semua pihak terkait pada seluruh tahap prosesnya. 3. Holistic: mencakup kesehatan fisik, mental, sosial, dan spiritual 4. Intersectoral: melibatkan kolaborasi berbagai pihak dari sektor yang relevan. 5. Equitable: selalu diawasi kesetaraan dan keadilan sosialnya. 6. Sustainable: mampu membawa perubahan yang dapat dipertahankan oleh individu maupun komunitas meski bantuan awal telah selesai.7. Multistrategy: menggunakan berbagai macam pendekatan, termasuk pengembangan kebijakan, perubahan organisasi, pengembangan komunitas, legislasi, advokasi, edukasi, dan komunikasi. Sebelum memulai melakukan promosi kesehatan, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan: 1. Menilai kebutuhan Untuk menilai kebutuhan, diperlukan sumber-sumber dari: a. data epidemiologi b. informasi demografi dan sosioekonomi c. kebutuhan yang dirasakan oleh audiens target d. kebutuhan yang dinilai oleh profesional yang (pernah) bekerja dengan audiens target e. asset yang sudah dimiliki audiens target yang dirasa perlu untuk dikembangkan 2. Menilik pada evidence base Setelah menentukan kebutuhan atau asset yang ingin dikembangkan, sebaiknya kembali menilik pada evidence base mengenai intervensi apa yang sebaiknya diberikan. 3. Mengidentifikasi sumber daya Sumber daya yang dimaksudkan di sini adalah peralatan, finansial, dan manusia yang dapat mendukung kegiatan. 4. Menentukan tujuan Perlunya tujuan ditentukan dari awal (misal: peningkatan kesehatan, perubahan perilaku) adalah agar perencanaan kegiatan lebih terarah dan lebih mudah dalam pengevaluasiannya. 5. Menentukan target Target paling mudah ditentukan dengan numerik (misal penurunan perilaku merokok pada anak perempuan usia 11-14 tahun sebesar 10% pada tahun 2015). 6. Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan Setelah menentukan tujuan dan target, langkah selanjutnya adalah menentukan tindakan spesifik untuk mencapainya. 7. Menentukan metode Metode di sini adalah teknik yang akan digunakan untuk melakukan tindakan untuk mencapai tujuan.8. Mengevaluasi rencana yang disusun Sebelum kegiatan dilakukan, rencana harus dievaluasi terlebih dahulu. 9. Menentukan sumber daya yang akan digunakan dan alokasi dana Langkah terakhir adalah memutuskan sumber daya apa saja yang dapat digunakan dan pengalokasian dana. Jika dana yang ada tidak sebesar yang dibutuhkan, maka diperlukan adanya prioritasisasi kegiatan yang akan dilakukan (Davies dan Macdowall, 2006). Metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Semua metode akan baik bila digunakan secara tepat yaitu sesuai dengan kebutuhan. Pada garis besarnya hanya ada dua jenis metode dalam penyuluhan, yaitu (Lusiani, 2010): 1. Metode One Way Method Menitikberatkan pendidik yang aktif, sedangkan pihak sasaran tidak diberi kesempatan untuk aktif. Yang termasuk metode ini adalah metode ceramah, siaran melalui radio, pemutaran film, penyebaran selebaran, dan pameran. 2. Metode Two Way Methode Pada metode ini terjadi komunikasi dua arah antara pendidik dan sasaran.Yang termasuk dalam metode ini adalah wawancara, demonstrasi, sandiwara, simulasi, curah pendapat, permainan peran (role playing), dan tanya jawab. Berdasarkan jumlah sasaran, metode yang dapat digunakan antara lain: a. Kelompok Besar (lebih dari 15 orang), metode yang baik untuk kelompok besar ini antara lain adalah ceramah, demonstrasi, dan seminar. b. Kelompok Kecil (kurang dari 15 orang), metode yang baik untuk kelompok ini antara lain diskusi kelompok, curah pendapat (brainstorming), memainkan peran (roleplay). 1. Ceramah Ceramah merupakan suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran disertai tanya jawab, sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan. Ciri-ciri metode ceramah: ada sekelompok sasaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, ada ide, pengertian dan pesan tentang kesehatan yang akan disampaikan, tidak adanya kesempatan bertanya bagi sasaran, bila ada jumlahnya sangat dibatasi dan menggunakan alat peraga untuk mempermudah pengertian. Keuntungan metode ceramah ialah murah dan mudah menggunakannya, waktu yang diperlukan dapatdikendalikan oleh penyuluh, dapat diterima oleh sasaran yang tidak dapat membaca dan menulis, penyuluh dapat menjelaskan dengan menekankan bagian yang penting. Kerugian metode ceramah adalah tidak dapat memberikan kesempatan kepada sasaran untuk berpartisipasi secara pro aktif (sasaran bersifat pasif), cepat membosankan jika ceramah yang disampaikan kurang menarik sasaran, pesan yang disampaikan mudah untuk dilupakan oleh sasaran, sering menimbulkan pengertian lain apabila sasaran kurang memperhatikan. 2. Demonstrasi Demonstrasi adalah suatu cara untuk menujukkan pengertian, ide, dan prosedur tentang sesuatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga. Metode ini dipergunakan pada kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya. Ciri-ciri demonstrasi: memperlihatkan pada kelompok tersebut prosedur untuk membuat sesuatu, dapat meyakinkan peserta bahwa mereka dapat melakukannya, dan dapat meningkatkan minat sasaran untuk belajar. Keuntungan demonstrasi: kegiatan ini dapat memberikan suatu keterampilan tertentu kepada kelompok sasaran, dapat memudahkan berbagai jenis penjelasan karena penggunaan bahasa yang lebih terbatas, membantu sasaran untuk memahami dengan jelas jalannya suatu proses prosedur yang dilakukan. Kerugian demonstrasi adalah tidak dapat dilihat oleh sasaran apabila alat yang digunakan terlalu kecil atau penempatannya kurang pada tempatnya, uraian atau penjelasan yang disampaikan kurang jelas, waktu yang disediakan terbatas sehingga sasaran tidak dapat diikutsertakan. 3. Praktik Praktik adalah cara untuk melihat tindakan yang dilakukan seseorang apakah sudah sesuai dengan yang diinstruksikan. Untuk mengetahui keterampilan murid dalam menyikat gigi yang baik dan benar dilakukan praktik menyikat gigi secara bersama-sama (Lusiani, 2010).DAFTAR PUSTAKA 1. Green L., 1979. National Policy on the Promotion of Health. Int J Health Education;22:161-168. 2. WHO. 1986. The Ottawa Charter for Health Promotion. Ottawa: WHO. 3. Rootman, I., et al. 2001. Evaluation in Health Promotion: Principles and Perspective. WHO Regional Publications, European Series, No. 92. 4. Davies, M.; Macdowall, W. 2006. Health Promotion Theory. Berkshire: McGraw-Hill. 5. Lusiani, Y. 2010. Efektivitas Penyuluhan Yang Dilakukan Oleh Perawat Gigi Dan Guru Orkes Dalam Meningkatkan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Murid Sd Negeri 060973 Di Kecamatan Medan Selayang. Medan: Universitas Sumatera Utara.