17
LAPORAN INDIVIDUAL KKN TAHUN 2017 PENYULUHAN ADMINISTRASI KEPADA PIK-R UNTUK MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE Oleh: SITI HANIFAH DAYANTI NIM : 1138010242 PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

PENYULUHAN ADMINISTRASI KEPADA PIK-R UNTUK MEWUJUDKAN GOOD ... · Good governance (tata pemerintahan yang baik) sudah lama menjadi mimpi bagi kita semua. Kendati pemahaman mereka

  • Upload
    hadang

  • View
    272

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN INDIVIDUAL

KKN TAHUN 2017

PENYULUHAN ADMINISTRASI KEPADA PIK-R UNTUK

MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE

Oleh:

SITI HANIFAH DAYANTI

NIM : 1138010242

PUSAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Permasalahan

Kuliah kerja nyata (KKN) adalah pengaplikasian secara menyeluruh, di

bidang disiplin ilmu pengetahuan dari teori-teori yang dimilikinya ke dalam

sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. KKN dapat dikatakan

sebagai suatu wadah perkuliahan yang tidak mengutamakan teori tetapi lebih

mengutamakan praktik dalam mengatasi problematika yang ada di masyarakat.

Selain itu mahasiswa membantu mengembangkan potensi yang ada dimasyarakat

dengan langkah awalnya melakukan sosialisasi terlebih dahulu. Hasil dari

sosialisasi itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk pelaksanaan KKN selama

satu bulan.

Sosialisasi yang telah dilakukan menghasilkan beberapa permasalahan

diantaranya perpustakaan yang sudah vacum selama satu tahun dikarenakan tidak

jelas SOP dan susunan kepengurusannya dan masalah (PIK-R) yang dipicu

dengan adanya masalah internal dengan Karang Taruna sehingga PIK-R vacum

selama sudah hampir satu tahun serta masalah program yang tidak sesuai dengan

tufoksi PIK-R itu sendiri. Dari permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa

Desa Sukamukti belum tercipatanya Good Governance. Oleh karena itu, hasil dari

permasalahan yang diatas terdapat hal yang menarik untuk dilakukan pemecahan

masalah yang sesuai dengan disiplin ilmu administrasi publik yaitu good

governance dengan memperbaiki proses administrasi yang terjalin antara PIK-R

dan Karang Taruna.

Good governance (tata pemerintahan yang baik) sudah lama menjadi

mimpi bagi kita semua. Kendati pemahaman mereka tentang good governance

berbeda-beda, namun setidaknya sebagian besar dari mereka membayangkan

bahwa dengan good governance mereka akan dapat memiliki kualitas

pemerintahan yang lebih baik. Banyak di antara mereka membayangkan bahwa

dengan memiliki praktik good governance yang lebih baik, maka kualitas

pelayanan publik menjadi semakin baik, angka korupsi menjadi semakin rendah,

2

dan pemerintah menjadi semakin peduli dengan kepentingan warga. Eksistensi

pemerintahan yang baik atau yang sering disebut good governance yang selama

ini dielukan-elukan faktanya saat ini masih menjadi mimpi dan hanyalah sebatas

jargon belaka.

PIK-R yakni Pusat Informasi Konseling Remaja, organisasi ini berada

dibawah naungan BKKBN dan dibimbing oleh ketua MUI Desa Sukamukti. PIK-

R ini adalah sebuah organisasi yang bergerak dalam ranah informasi dan

memberikan pelayanan konseling bagi masyarakat Desa Sukamukti.

Tidak berjalannya organisasi PIK-R ini dikarenakan terjadinya gesekan

antara PIK-R dengan Karang taruna Desa Sukamukti sehingga membuat PIK-R

mati suri dan vakum untuk hampir satu tahun. Gesekan yang terjadi diantara

kedua organisasi tersebut yakni, terjadinya kesalahan sistem yang dilakukan oleh

PIK-R dengan merebut ranah yang harusnya digarap oleh Karang Taruna.

B. Metode Yang Digunakan

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi

di organisasi PIK-R dengan metode pendampingan. Metode pendampingan adalah

cara yang dilakukan melalui proses pembinaan langsung kepada PIK-R sendiri.

Metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah yang berada di sekitar

lingkungan organisasi PIK-R yaitu dengan menggunakan pendekatan seperti :

1. Konsultasi

Konsultasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan

pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan (nasihat, saran dan

sebagainya) yang sebaik-baiknya. Dimana kegiatan ini merupakan upaya

pembantuan yang diberikan pendamping kepada masyarakat dengan cara

memberikan jawaban, solusi dan pemecahan masalah yang dibutuhkan

oleh masyarakat.

2. Pembelajaran

Pembelajaran menurut Warista (2008: 85) merupakan suatau usaha untuk

membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan

peserta didik. Sedangkan menurut Sudjana (2004: 28) pembelajaran dapat

3

diaartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk

menciptakan agar terciptanya interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu

antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang

melakukan kegiatan membelajarkan.

3. Konseling

W.R Wolberg mengemukakan bahwa konseling merupakan bentuk

wawancara dimana klien ditolong untuk mengerti lebih jelas dirinya

sendiri, untuk memperbaiki kesulitan yang berkaitan dengan lingkungan

atau untuk dapat diperbaiki kesukaran penyesuaian. Sedangkan menurut

Schmuller dan Donald G Mortenson, konseling merupakan suatu proses

hubungan seorang dengan seorang, dimana yang seorang dibantu oleh

orang lainnya untuk meningkatkan pengertian dan kemampuannya dalam

menghadapi masalah.

Dapat diartikan bahwa konseling merupakan membantu menggali masalah

dan potensi yang dimiliki, membuka alternatif-alternatif solusi dan mendorong

masyarakat mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan yang bertanggung

jawab bagi kehidupannya.

4

BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

A. Monografi Desa

Tabel.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki 1.883

Perempuan 1.849

Jumlah 3.732

Tabel.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Laki-Laki

(orang)

Perempuan

(orang)

Jumlah

(Orang)

Petani 204 12 216

Buruh Tani 1 1 2

Pegawai Negeri Sipil 14 6 20

173 22 195

Pengrajin 2 1 3

Pedagang barang kelontong 40 5 45

Peternak 1 1 2

Montir 3 1 4

Perawat swasta 1 0 1

Bidan swasta 0 1 1

TNI 0 1 1

POLRI 1 0 1

Pedagang Keliling 25 2 27

Pembantu rumah tangga 1 3 4

Arsitektur/Desainer 1 0 1

Karyawan Perusahaan Swasta 1 0 1

5

Karyawan Perusahaan

Pemerintah

10 2 12

Wiraswasta 235 4 239

Tidak Mempunyai Pekerjaan

Tetap

3 1 4

Belum Bekerja 362 301 663

Pelajar 332 330 662

Ibu Rumah Tangga 16 1.072 1.088

Purnawirawan/Pensiunan 13 5 18

Perangkat Desa 10 2 12

Buruh Harian Lepas 389 14 403

Karyawan Honorer 0 1 1

Jumlah Total (Orang) 1.838 1.788 3.626

Tabel.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Agama Laki-laki Perempuan

Islam 1826 orang 1774 orang

Kristen 1 orang 3 orang

Hindu 3 orang 5 orang

Budha 1 orang 0 orang

Konghucu 1 orang 1 orang

Jumlah 1.832 orang 1.783 orang

6

Tabel.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkatan

Pendidikan

Laki-Laki

(orang)

Perempuan

(orang)

Jumlah

(Orang)

Tamat SD/sederajat 886 1.023 1.909

Tamat SMP/sederajat 254 210 464

Tamat SMA/sederajat 235 150 385

Tamat D-1/sederajat 2 1 3

Tamat D-2/sederajat 11 7 18

Tamat D-3/sederajat 1 0 1

Tamat S-1/sederajat 21 13 34

Jumlah Total (Orang) 1.410 1.404 2.814

B. Kondisi Masyarakat Sasaran

PIK REMAJA adalah wadah yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja

dalam memperoleh informasi dan pelayanan konseling tentang PKBR ( Penyiapan

Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja). Melalui program ini, pemerintah berupaya

untuk membentuk remaja TEGAR yaitu remaja yang berperilaku sehat,

menghindari resiko TRIAD KRR (seksualitas, HIV dan AIDS, serta NAPZA),

serta menunda usia perkawinan/pendewasaan usia perkawinan.

Tujuan pembentukan PIK REMAJA adalah untuk memberikan informasi

KRR, meningkatkankan pemahaman, sikap dan perilaku positif remaja tentang

TRIAD KRR, melatih ketrampilan kecakapan hidup (life skill), pelayanan

konseling dan rujukan KRR serta untuk mengembangkan kegiatan remaja lainnya

yang sesuai dengan kebutuhan dan minat remaja untuk mewujudkan TEGAR

REMAJA dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.

Tujuan Khususnya adalah Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

para pengelola, konselor dan pendidik sebaya tentang pengertian, tujuan, sasaran,

ruang lingkup, pokok-pokok kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan PIK

REMAJA.

7

BAB III

PROSES PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

A. Tahapan Pengabdian Kepada Masyarakat

Tahapan pengabdian yang saya lakukan kepada masyarakat sesuai dengan

permasalahan dimana administrasi dalam organisasi yang terjalin di PIK-R yang

terdapat masalah internal dengan Karang Taruna, dengan memberikan sharing

datau diskusi mengenai administrasi sesuai dengan jurusan saya yaitu administrasi

publik. Untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance harus

melibatkan semua mulai dari ketua PIK-R dan Karang Taruna serta semua

anggota. Metode yang digunakan saya adalah penyuluhan langsung kepada

seluruh anggota PIK-R. Dimana dalam proses penyuluhan ini dilakukan dengan

cara seperti sharing atau diskusi, konsultasi dan pemberian pelajaran secara

langsung.

Melakukan diskusi Good Governance bersama seluruh anggota PIK-R Hal

yang pertama dilakukan adalah melakukan sharing / diskusi dengan ketua Pik-r

mengenai good governance (tata kelola pemerintahan yang baik). Pada hari kamis

jam 07.00 malam saya diizinkan untuk melakukan diskusi good governance.

Diskusi good governance dihadiri oleh anggota PIK-R dan mahasiswa KKN,

dengan hasil diskusi diketahui bahwa semenjak ketua karang taruna periode

2016/2017 di angkat, ada kecemburuan sosial yang di rasakan oleh pihak karang

taruna, ketika pada event besar di desa di pegang oleh pihak PIK-R pada saat hari

jadi desa sukamukti. Pada waktu itu dari PIK-R sendiri mersa jenuh dengan

kegiatan yang ada.

Melakukan diskusi terhadap pengurus PIK-R desa Sukamukti, untuk

merumuskan program yang tidak berjalan sehingga di cari solusinya. Dan

mendapatkan beberapa alternatif :

1. Diadakannya pertemuan satu minggu sekali dengan seluruh pengurus.

2. Di bentuknya kelompok mentoring untuk anggota PIK-R agar terjalin

komunikasi antara pengurus dan anggota

8

3. Di adakannya jadwal pertemuan ketua untuk melakukan diskusi

kesetiap 5 dusun, agar tidak terjadi kecemburuan sosial.

4. Di adakannya pelatihan untuk pengurus tentang dasar konseling dan

memberikan pemahaman tentang PIK-R

B. Partisipasi Dan Pelibatan Masyarakat Sasaran

Pada penyuluhan ini melibatkan beberapa pihak yaitu ketua PIK-R

masing-masing dusun, dan pihak desa.

1. Koordiansi dengan pihak desa

Sebelumnya untuk mengetahui bagaimana kondisi organisasi PIK-R

tersebut, Mahasiswa melakukan dialog dengan pengurus desa terkait

PIK-R.

2. Koordinasi dengan Ketua PIK-R desa

Di desa Sukamukti terdapat lima dusun, dan masing-masing dusun

mempunyai PIK-R dengan sebutan yangberbeda-beda, seperti PIK-R

dusun Sukahurip di berinama GARUDA SAKTI, PIK-R dusun

Temung kerta di berinama PERMATA, dan begitupun seterunya. Agar

dapat terordinir maka dilakukanlah dialog dengan pengurus inti Desa

sukamukti.

C. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat

Setelah melakukan proses penyuluhan langsung kepada seluruh anggota

PIK-R setidaknya bisa memberikan pemahaman bagaimana good gavernance dan

juga menghasilkan beberapa solusi diantaranya Melakukannya pertemuan dalam

sebulan setidaknya 2x, membenahi komunikasi ketua PIK-R pusat desa dengan

setiap ketua PIK-R tiap dusun, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik,

membentuk kelompok mentoring pada setiap anggota oleh pengurus supaya

terjalin kerjasama dan mempererat hubungan internal dalam pengurus dan

anggota PIK-R, Hasil yang kami dapat dari penyuluhan tentang konseling

menghasilkan persatuan PIK-R, Kordinasi antar ketua PIK – R dusun membaik.

9

D. Faktor Pendukung Dan Penghambat

1. Faktor Pendukung

Beberapa faktor pendukung yang menunjang dengan

program yang dikerjakan diantaranya :

a. Meratanya kemampuan dalam tim. Dalam kondisi demikian, tim

merasa siap untuk menghadapai tuntutan masyarakat meski pada

prakteknya tuntutan tersebut jarang ditemui. Tetapi paling tidak

beragamnya kemampuan yang dimiliki oleh anggota tim bisa

menjadi faktor pendukung jika suatu saat masyarakat meminta

anggota tim KKN untuk melaksanakan atau mengerjakan

sesuatu.

b. Fasilitas administratif yang relatif memadai. Perangkat tulis

menulis seperti halnya laptop, printer dan lainnya tentu sangat

membantu dalam kelancaran proses administrasi. Ini ditunjang

dengan adanya alat transportasi yang memadai.

c. Perangkat pemerintah organisasi tersendiri yaitu PIK-R yang

bersedia mendukung penyuluhan yang di adakan oleh tim KKN.

d. Kesadaran masyarakat yang telah memahami bahwa kehadiran

tim KKN bukanlah semata-mata untuk membangun fasilitas

tertentu. Ini yang membuat tim tidak pernah merasa terbebani

untuk menyediakan atau membangun sesuatu. Keterlibatan tim

KKN dalam setiap kegiatan keagamaan sudah dirasakan cukup

oleh masyarakat sebagai bagian dari adanya KKN.

2. Faktor Penghambat

Banyak hal yang menjadi penghambat pelaksanaan

program ini. Saya mengidentifikasi beberapa permasalahan yang

dianggap sebagai factor penghambat lancarnya realisasi program

kerja diantaranya, Susahnya menyesuaikan waktu antara pengurus

PIK-R dan Mahasiswa KKN karena rutinitas yang berbeda

sehingga waktu untuk berkumpul hanya pada malam hari saja,

karena apabila dilakukan pada waktu pagi, siang atau sore

10

pengurusnya sibuk kerja, sekolah dan lain-lain, Budaya organisasi

PIK-R yang telah terbentuk sejak lama, sehingga sangat sulit untuk

membentuk budaya organisasi yang baru, Ketua PIK – R kurang

bisa open minded, Tidak adanya fasilitas yang memadai saat

melakukannya kegiatan refleksi stres terhadap lansia, Kurangnya

persiapan maksimal dari Mahasiswa KKN.

11

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metode yang digunakan untuk menyelasaikan permsalahan yang terjadi

yaitu dengan metode penyuluhan terhadap organisasi PIK-R itu sendiri. Dimana

permsalahannya semenjak ketua karang taruna periode 2016/2017 di angkat, ada

kecemburuan sosial yang di rasakan oleh pihak karang taruna, ketika pada event

besar di desa di pegang oleh pihak PIK-R pada saat hari jadi desa sukamukti. Pada

waktu itu dari PIK-R sendiri mersa jenuh dengan kegiatan yang ada.

Metode penyuluhan ada tiga diantarnya konsultasi atau sharing,

pembelajaran dan konseling. Dari ke tiga point tersebut telah diaplikasikan kepada

anggota organisasi PIK-R tersendiri.

Hasil dari metode yang diaplikasikan sehingga di cari solusinya. Dan

mendapatkan beberapa alternatif :

1. Diadakannya pertemuan satu minggu sekali dengan seluruh pengurus.

2. Di bentuknya kelompok mentoring untuk anggota PIK-R agar terjalin

komunikasi antara pengurus dan anggota

3. Di adakannya jadwal pertemuan ketua untuk melakukan diskusi kesetiap 5

dusun, agar tidak terjadi kecemburuan sosial.

4. Di adakannya pelatihan untuk pengurus tentang dasar konseling dan

memberikan pemahaman tentang PIK-R

B. Rekomendasi

Rekomendasi bagi PIK-R desa sukamukti supaya dapat menjalankan

organisasinya sesuai dengan ranah yang seharusnya, yaitu :

1. Pengembangan potensi remaja

2. Pemberian informasi dan konseling remaja

3. Serta keterampilan bagi remaja

Agar para remaja di desa sukamukti dapat menjadi remaja yang unggul,

dan menjadi generasi yang kuat bagi desa sukamukti.

12

DAFTAR PUSTAKA

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Warista B. 2008. Teknologi Pemnelajaran Landasan & Aplikasinya. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Sudjana, Anna. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensido Offset

13

BIODATA PENYUSUN

NAMA : SITI HANIFAH DAYANTI

NIM : 1138010242

JURUSAN : ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS : ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

RIWAYAT PENDIDIKAN

SD : SDN 1 PURBARATU

SMP : SMPN 17 TASIKMALAYA

SMA : SMAN 1 CIHAURBEUTI

PT : UIN SGD BDG

NO HP : 089602794975

EMAIL : [email protected]

14

LAMPIRAN

Foto bersama pembina PIK-R

15

16