Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
130
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
INSERT PICTURE PLEASE
JUARA:
Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera
Penyuluhan dengan Metode Ceramah Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Masa Menopause
Guyansyah e-ISSN 2715-4998, Volume 1, Nomor 2, halaman 130 - 136, Juli 2020
Doi : 10.25105/juara.v1i2.5680
PENYULUHAN DENGAN METODE CERAMAH UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA MASA MENOPAUSE Counseling with Lecture Method to Improve of Health Knowledge Menopause Duration Assangga Guyansyah
Departemen Obsgyn, Fakultas Kedokteran, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia
Sejarah Artikel Diterima
Mei 2020 Revisi
Juli 2020 Disetujui Juli 2020
Terbit Online Juli 2020
*Penulis Koresponden: [email protected]
Kata Kunci: ceramah
kesehatan reproduksi
menopause
perempuan
tingkat pengetahuan Keywords :
counseling
reproductive health,
menopause
level of knowledge
women
Abstrak
Menopause merupakan tahap akhir proses biologis yang dialami wanita. Disebut menopause jika orang tidak lagi menstruasi selama satu tahun. Umumnya terjadi pada usia 50 tahunan. Semakin banyaknya jumlah wanita yang memasuki masa menopause maka kesehatan mereka harus mendapat perhatian, salah satunya dari segi kesehatan bagian reproduksi mereka. World Health Organization (WHO) menyampaikan pada 2030 wanita menopause diperkirakan meningkat 3% per tahun dan mencapai 1,2 milyar wanita >50 tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Barat, jumlah penduduk wanita sebanyak 42.631 orang dengan rasio jenis kelamin sebanyak 101,60. Sedangkan tingkat pendidikan terbanyak di Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat adalah SMA/Sederajat sebanyak 517 orang dan kemudian SMP/Sederajat sebanyak 24 orang. Tingkat pendidikan yang dominan menengah kebawah berbanding dengan jumlah penduduk tampak ada ketimpangan. Hal ini kemungkinan dapat sebabkan pengetahuan yang kurang terutama dibidang kesehatan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini adalah meningkatkan pengetahuan warga tentang bagaimana menjaga kesehatan reproduksi pada masa menopause Metode yang dipakai adalah penyuluhan dengan metode ceramah. Sebelum dan sesudah penyuluhan, mitra diberikan kuesioner untuk mengukur tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi pada masa menopause. Pengetahuan mitra meningkat setelah diberikan penyuluhan. Masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup baik dan diharapkan masyarakat dapat menerapkannya pada diri masing-masing.
Abstract
Menopause was the final stage of the biological process that women experience. Someone called menopause if people was no longer menstruation for a year. Usually occured at the age of 50 years. More number of women who enter menopause then more their health should get attention, especially reproductive parts. The World Health Organization (WHO) delivered on 2030 menopausal women is estimated to increase by 3% annually and reach 1.2 billion women >50 years. Based on data from West Jakarta's central statistics agency, the number of female population was 42,631 with a gender ratio of 101.60. While the highest level of education in Kelurahan Duri Kosambi, West Jakarta is SMA/equal to 517 people and then SMP/equal to 24 people. The dominant middle level of education was lower compared to the number of population. This may caused knowledge become worst, especially in health section. The goal of PKM is to increase the knowledge of citizens on how to maintain reproductive health during menopause. The method used is counseling with the lecturer method. Before and after counseling, people were given questionnaires to measure the level of knowledge on reproductive health during menopause. The knowledge of partners increased after counseling was given. Society has a fairly good knowledge and hopefully the public can apply it to each other.
Penyuluhan dengan Metode Ceramah Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Masa Menopause
Guyansyah e-ISSN 2715-4998, Volume 1, Nomor 2, halaman 130 - 136, Juli 2020
Doi : 10.25105/juara.v1i2.5680
131
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
1. PENDAHULUAN Menopause merupakan tahap akhir proses biologis yang dialami wanita berupa penurunan
produksi hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron dari indung telur (Ghani, 2009).
Disebut menopause jika orang tidak lagi menstruasi selama satu tahun, pada umumnya terjadi
pada wanita usia sekitar 50 tahun. Setelah Menopause, indung telur masih tetap memproduksi
estrogen namun dalam jumlah sangat kecil (Estiani, dkk, 2015). Kekurangan hormon estrogen ini
menyebabkan keluhan-keluhan fisik maupun psikis yang akan mempengaruhi kualitas hidup
wanita (Merettih, 2012; Putri, dkk, 2014). Menopause sering dianggap sebagai awal
kemunduruan fungsi wanita secara utuh (Sipayung, dkk, 2017). Wanita menopause beresiko
untuk terkena penyakit kardiovaskuler maupun sindrom metabolik (Eshtiaghi, dkk, 2010).
Semakin banyaknya jumlah wanita yang memasuki masa menopause maka kesehatan mereka
harus mendapat perhatian, salah satunya dari segi kesehatan bagian reproduksi mereka (Asbar,
dkk, 2018; Woods, dkk, 2010).
Badan Pusat Statistik (BPS) mengelompokan usia lanjut lansia muda 60-69 tahun, lansia
madya 70-79 tahun dan lansia tua >80 tahun. Jumlah lansia madya dan lansia tua didominasi
wanita. Pada tahun 2025, BPS memprediksi akan ada sebanyak 60 juta wanita yang mengalami
menopause (Saimin, 2016). World Health Organization (WHO) menyampaikan pada tahun 2030
wanita menopause diperkirakan meningkat 3% per tahun dan mencapai 1,2 milyar wanita
>50 tahun. Angka harapan hidup lansia wanita di Indonesia lebih besar daripada pria (Sipayung,
dkk, 2017).
Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat memiliki luas wilayah 26,54 km2 terdiri dari
6 Kelurahan, yang memiliki sebanyak 84 Rukun Warga dan 1017 Rukun Tetangga. Kelurahan di
Kecamatan Cengkareng meliputi Kelurahan Duri Kosambi, Rawabuaya, Kedaung Kaliangke,
Cengkareng Barat, dan Cengkareng Timur. Kelurahan Duri Kosambi memiliki luas wilayah
5,91 km2. Kelurahan ini terdiri dari 165 Rukun Tetangga, 15 Rukun Warga, dan memiliki jumlah
penduduk sebesar 86.097 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 14.568 jiwa/km2.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Administrasi Jakarta Barat, jumlah penduduk pria
sebanyak 43.466 jiwa dan penduduk wanita sebanyak 42.631 jiwa dengan rasio jenis kelamin
sebanyak 101,60. Tingkat pendidikan terbanyak di Kelurahan Duri Kosambi, Jakarta Barat adalah
SMA/Sederajat sebanyak 517 orang dan SMP/Sederajat sebanyak 24 orang dengan tingkat
pendidikan yang dominan adalah menengah kebawah. Sehingga teridentifikasi ada ketimpangan
Penyuluhan dengan Metode Ceramah Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Masa Menopause
Guyansyah e-ISSN 2715-4998, Volume 1, Nomor 2, halaman 130 - 136, Juli 2020
Doi : 10.25105/juara.v1i2.5680
132
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
mengenai pengetahuan tentang kesehatan, terutama dibidang pengetahuan kesehatan
reproduksi.
Untuk meningkatkan pengetahuan pada masyarakat, cara paling mudah adalah dilakukan
sebuah penyuluhan, karena berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa penyuluhan dapat
memberikan dampak baik untuk peningkatan pengetahuan warga masyarakat. Penyuluhan
kesehatan dengan metode ceramah merupakan metode yang umum digunakan dalam
penyuluhan kesehatan, metode ini dapat dilakukan pada semua golongan umur baik anak-anak,
maupun kalangan dewasa (Analestariastuti, dkk, 2014). Untuk itulah maka dilakukan kegiatan
PKM dengan melakukan penyuluhan menggunakan metode ceramah yang diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan sehingga dapat mencegah beberapa
hal yang tidak diinginkan, salah satunya timbulnya suatu penyakit di bagian reproduksi.
2. METODE PELAKSANAAN
Sasaran peserta pada acara PKM ini adalah warga Kelurahan Duri Kosambi. Kegiatan
pengabdian kepada masyarakat (PKM) dilakukan Metode Penyuluhan dengan cara presentasi
materi yang berbentuk ceramah oleh penyaji materi, kemudian diakhiri dengan sesi tanya
jawab. Sebelum dan sesudah dilakukan presentasi materi, para warga yang hadir di kantor
kelurahan diwajibkan mengisi kuesioner yang terdiri dari 10 pertanyaan tentang kesehatan
reproduksi pada masa menopause. Hasil dari pengukuran pengetahuan kemudian dikategorikan
sebagai pengetahuan buruk (<4 pertanyaan benar), sedang (5-7 pertanyaan benar), dan baik
(>8 pertanyaan benar). Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan warga
sebelum dan sesudah dilakukan suatu intervensi berupa penyuluhan dengan metode ceramah.
Keberhasilan intervensi ini dapat ditandai dengan membaiknya pengetahuan masyarakat
terutama para ibu-ibu sebelum dan sesudah intervensi dilakukan. Acara PKM ini dilaksanakan
pada tanggal 30 November 2018 bertempat di Aula Kelurahan Duri Kosambi dan dihadiri oleh
30 warga wanita perwakilan dari wilayah kerja Kelurahan Duri Kosambi pada dilaksanakan pada
jam 08.00-10.00 WIB.
Penyuluhan dengan Metode Ceramah Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Masa Menopause
Guyansyah e-ISSN 2715-4998, Volume 1, Nomor 2, halaman 130 - 136, Juli 2020
Doi : 10.25105/juara.v1i2.5680
133
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
3. HASIL DAN DISKUSI Pada Tabel 1 akan disajikan gambaran karakterisitik warga yang hadir sebagai responden
dan pada Tabel 2 akan disajikan tingkat pengetahuan warga yang menjadi responden sebelum
dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reporduksi pada masa menopause.
Tabel 1. Karakteristik warga yang hadir
Keterangan Jumlah
N %
Umur (tahun)
30-40 9 30
41-50 15 50
51-60 5 17
61-70 1 3
Pendidikan
SD 2 6
SMP 8 27
SMA 15 50
SARJANA 5 17
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 20 67
PNS 6 20
Pegawai Swasta 4 13
Keterangan: n=jumlah subjek, %=persen
Tabel 2. Tingkat pengetahuan warga sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi pada masa menopause
Tingkat Pengetahuan
Sebelum Sesudah
N % n %
Buruk 5 16,5 0 0
Sedang 20 67 20 67
Baik 5 16,5 10 33
Keterangan: n=jumlah subjek, %=persen
Pada Tabel 1 dapat dilihat karakteristik warga yang hadir pada kegiatan PKM
padaumumnya adalah wanita dengan rentang usia 41-50 tahun. Sedangkan untuk tingkat
pendidikan paling tinggi adalah setingkat SMA sebanyak 15 orang dan yang lainnya sebanyak 8
orang dengan tingkat pendidikan SMP. Bidang pekerjaan pada umumya adalah sebagai ibu
Penyuluhan dengan Metode Ceramah Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Masa Menopause
Guyansyah e-ISSN 2715-4998, Volume 1, Nomor 2, halaman 130 - 136, Juli 2020
Doi : 10.25105/juara.v1i2.5680
134
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
rumah tangga sebanyak 20 orang. Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa ada dampak dari
penyuluhan yang dilakukan tentang kesehatan reproduksi pada masa menopause. Tingkat
pengetahuan terlihat membaik ditandai dengan tidak adanya pengetahuan pada level buruk
setelah dilakukan penyuluhan.
Pada saat penyampaian materi, pemateri tidak bersifat menggurui tetapi bersifat sharing
knowledge and experience sehingga peserta PKM tidak merasa bosan dan tetap merasa antusias
hingga tahap terakhir pelaksanaan PKM. Metode ceramah, selain sederhana juga efektif dalam
upaya penyampaian informasi secara cepat kepada kelompok sasaran yang cukup besar
(Tarigan, 2015; Hidayati, dkk, 2013). Dengan meningkatnya suatu pengetahuan tentang
reproduksi pada masa menopause diharapkan ibu-ibu yang hadir dapat menjaga kesehatan
dirinya. Pada masa Menopause, indung telur masih tetap memproduksi estrogen namun dalam
jumlah sangat keciL (Estiani, dkk, 2015). Kekurangan hormon estrogen ini menyebabkan
keluhan-keluhan fisik maupun psikis yang akan mempengaruhi kualitas hidup perempuan
(Merettih, 2012; Putri, dkk, 2014). Menopause sering dianggap sebagai awal kemunduruan
fungsi wanita secara utuh (Sipayung, dkk, 2017). Wanita menopause beresiko untuk terkena
penyakit kardiovaskuler maupun sindrom metabolik (Eshtiaghi, dkk, 2010). Ketika wanita
tersebut mengalami gejala-gejala penyakit tersebut, maka diharapkan dapat segera berobat ke
fasilitas Kesehatan terdekat di wilayah tempat tinggalnya.
Salah satu faktor pendorong keberhasilan dari penyuluhan ini adalah antusiasme yang
tinggi dari peserta PKM yang datang, serta kerja sama dari pihak Kelurahan Duri Kosambi yang
kooperatif dalam hal penyampaian berita tentang adanya kegiatan ini. Kendala dalam acara
PKM ini adalah administrasi yang tampak berbelit-belit sehingga pelaksanaannya tertunda dari
waktu yang sudah dijadwalkan.
4. SIMPULAN
Kesimpulan dari pelaksanaan PKM ini berdasarkan hasil pengisian kuesioner yang dilakukan
sebelum dan sesudah pemberian materi oleh tim penyaji dapat dilihat hasil yang dapat
dikatakan baik. Tujuan acara PKM ini tercapai dengan meningkatnya pengetahuan warga
tentang bagaimana menjaga kesehatan reproduksi pada masa menopause. Perlu kontrol lebih
lanjut oleh pihak terkait dalam hal ini dari pihak Kelurahan Duri Kosambi maupun Puskesmas
Penyuluhan dengan Metode Ceramah Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Masa Menopause
Guyansyah e-ISSN 2715-4998, Volume 1, Nomor 2, halaman 130 - 136, Juli 2020
Doi : 10.25105/juara.v1i2.5680
135
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
setempat agar para warganya dapat menerapkan materi yang telah disampaikan oleh tim
penyuluh.
5. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih disampaikan Tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat (PKM)
kepada perangkat desa setempat yang mengizinkannya kegiatan ini agar terlaksana. Ucapan
terima kasih juga kami tujukan kepada Dekanat Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dalam
hal dukungan kepada Tim agar kegiatan ini dapat terlaksana.
6. DAFTAR PUSTAKA
Analestariastuti WO, Bahar H, Tina L. Differences in Health Counseling with Story Methods and Lectures on Knowledge, Attitudes and Actions of Elementary School Students about DBD Disease. 2014. Media Kesehatan Masyakarat Indonesia. 10 (1): 8-15. http://dx.doi.org/10.30597/mkmi.v10i1.471
Asbar, A. and Mawarpury, M., 2018. QUALITY LIFE: (Case Study on Women Menopouse). Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender. 17(1): 96-107. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/4516
Badan Pusat Statitisk Kota Administrasi Jakarta Barat. Sub-District Cengkareng in Number 2017. https://jakbarkota.bps.go.id/publication/2017/09/26/0e990f105479f7c0a32b54fd/kecamatan-cengkareng-dalam-angka-2017.html
Eshtiaghi, R., Esteghamati, A. and Nakhjavani, M., 2010. Menopause is an Independent Predictor of Metabolic Syndrome in Iranian Women. Maturitas. 65(3): 262-266. https://doi.org/10.1016/j.maturitas.2009.11.004
Estiani, M. and Dhuhana, C., 2015. Relationship of Education and Knowledge of Women Pramenopause towards the Attitude of Menopause in the Village Sekar Jaya Ogan Komering Ulu Regency. Jurnal Keperawatan Sriwijaya. 2(2): 101-107. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jk_sriwijaya/article/view/2359
Ghani, L., 2009. The Ins and Outs of Menopause. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 19(4 Des). http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/ 773
Hidayati, A., Salawati, T. and Istiana, S., 2013. The Influence of Health Education through the Methods of Lectures and Demonstrations in Improving Knowledge about Breast Cancer and Practice Skills Aware (Study on High School Students Futuhiyyah Mranggen Demak district). Jurnal Kebidanan. 1(1): 1-8. https://doi.org/10.26714/jk.1.1.2012.1-8
Penyuluhan dengan Metode Ceramah Meningkatkan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Masa Menopause
Guyansyah e-ISSN 2715-4998, Volume 1, Nomor 2, halaman 130 - 136, Juli 2020
Doi : 10.25105/juara.v1i2.5680
136
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
Marettih, A.K.E., 2012. Quality Life of Menopause Women. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama dan Jender. 11(2): 1-17. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/ view/506
Putri, D.I., Wati, D.M. and Ariyanto, Y., 2014. Quality of Life among Menopausal Women. Pustaka Kesehatan. 2(1): 167-174. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/ view/816/628
Saimin, J., Hudfaizah, C. and Hafizah, I., 2016. Premenopause Women's Anxiety in facing Menopause Period, a Crossectional Study. Jurnal Kedokteran Universitas Lampung. 1(2): 226-230. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/JK/article/view/1619
Setiawati, K.A., 2014. Effect of Reproductive Health Counseling through Lecture Methods on the Level of Knowledge of Reproductive Health in SMP Negeri 9 Surakarta. Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/29452/
Silalahi, U.A., 2016. The Relationship between Social Support Husband to the Anxiety Level of Women's Menopause in Tasikmalaya Year 2015. Jurnal Bidan. 2(1). http://jurnal.ibijabar.org/wp-content/uploads/2016/07/HUBUNGAN-ANTARA-DUKUNGAN-SOSIAL-SUAMI-DENGAN-TINGKAT-KECEMASAN-WANITA-MENOPAUSE-KOTA-TASIKMALAYA-.pdf
Sipayung, H., Bebasari, E. and Azrin, M. Overview of Physical Activity in Women Postmenopausal at the Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru Social Orphanage. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 4(2): 1-10. https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFDOK/article/view/15487
Tarigan, A.P.S., 2015. Effectiveness of Lecture and Group Discussion Methods on the Knowledge and Attitudes about Reproductive Health in Adolescents at Harapan Mekar Medan Education Foundation. Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist). 10(2): 250-258. http://ojs.poltekkes-medan.ac.id/pannmed/article/view/312
Woods, N.F., Mitchell, E.S. and Smith-Di Julio, K., 2010. Sexual Desire during the Menopausal Transition and Early Postmenopause: Observations from the Seattle Midlife Women's Health Study. Journal of Women's Health. 19(2): 209-218. https://doi.org/10.1089/ jwh.2009.1388