Upload
vanthuy
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENYUSUN
Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Dr. Rustam S. Pakaya, MPH
Kepala Bidang Pemantauan dan Informasi
Yus Rizal, DCN, M.Epid
Kepala Bagian Tata Usaha Drg. Els Mangundap, MM
Kepala Bidang Tanggap Darurat dan Pemulihan
Dr. Lucky S. Tjahjono, M.Kes
Kepala Bidang Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan Drs. Sridjono Mukmin, SKM, MM
Kepala Sub Bidang Pemantauan
Edy S. Purba, SKM, MKM
Kepala Sub Bidang Informasi Yuniyati, S.Sos, M.Si
PENYUNTING
Dr. Ina Agustina Isturini Dr. Jaya Supriyanto Vanda Roza, S.Kom
Zulkarnain Gaffar, S.S Antonius Sunar Wachyudi, A.Md
KATA PENGANTAR
Berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, buku “Pedoman Penyusunan Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Untuk Kabupaten/Kota” ini dapat
diselesaikan sebagaimana yang telah direncanakan. Penyusunan buku ini bertujuan sebagai pedoman bagi pengelola program
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana dinas kesehatan kabupaten/kota dalam
menyusun profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, sehingga tersedianya data dan informasi kesiapsiagaan serta sumber daya kesehatan yang lengkap, akurat
dan dapat dimanfaatkan dalam mengambil keputusan dalam upaya penanggulangan
krisis kesehatan akibat bencana.
Guna meningkatkan mutu penyajian informasi buku sejenis dimasa mendatang,
diharapkan kritik dan saran yang membangun serta partisipasi semua pihak, khususnya upaya mendapatkan data/informasi yang lebih akurat dan sesuai kebutuhan.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah menyumbangkan tenaga dan pikiran sehingga buku Pedoman Penyusunan Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana untuk Kabupaten/Kota ini dapat tersusun, kami mengucapkan terima kasih.
Jakarta, Desember 2009
Kepala Pusat Penanggulangan Krisis,
Dr. Rustam S. Pakaya, MPH
NIP 19560829 198312 1001
DAFTAR ISI
Hal KATA PENGANTAR ……………………………………………………..….... DAFTAR ISI …………………………………………………………………….
i ii
I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1 A. Latar Belakang .................................................................... 1 B. Dasar Hukum ...................................................................... 2 II. TUJUAN, SASARAN DAN RUANG LINGKUP ........................... 5 A. Tujuan ................................................................................ 5 1. Umum ……………………………………………………………………… 5 2. Khusus …………………………………………………………………….. 5 B. Sasaran .............................................................................. 5 C. Ruang Lingkup .................................................................... 5 1. Jenis Data dan Informasi …………………………………………… 5 2. Sumber Data ……………………………………………………………. 6 3. Periode Data dan Jadwal Penyusunan ………………………… 6 III. PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI ................................ 7 A. Pengumpulan dan Pengolahan Data ...................................... 7 1. Cara Pasif ………………………………………………………………… 7 2. Cara Aktif ………………………………………………………………… 7 B. Analisis Data dan Penyajian Informasi ................................... 7 C. Distribusi Profil ……………………………...................................... 8 IV. SISTEMATIKA PENYAJIAN ……………………………………….... 11 V. DATA/INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
AKIBAT BENCANA .............................................
13 A. Gambaran Umum ................................................................ 13 B. Upaya Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan ..................... 22 C. Upaya Tanggap Darurat dan Pemulihan ................................ 46 D. Sistem Informasi ................................................................. 57 VI. PENUTUP ............................................................................... 71
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang wilayahnya rawan terhadap terjadinya bencana.
Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana, bencana diartikan suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor
alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Faktor geografis, geologis, hidrologis dan demografis Indonesia
menjadi faktor penentu yang menempatkan wilayah Indonesia pada situasi tersebut.
Secara geografis, Indonesia rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami karena wilayahnya terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik di dunia, yaitu lempeng
benua Asia dan Benua Australia, serta lempeng Samudra Hindia dan Samudera Pasifik.
Indonesia juga memiliki 129 gunung api aktif yang dapat meletus kapan saja. Curah hujan yang ekstrem, perbukitan dengan lereng sedang hingga terjal, dengan jenis tanah
lolos air tinggi dan kurangnya vegetasi berakar kuat dan dalam juga merupakan faktor-
faktor kerentanan lainnya terhadap bencana banjir maupun gerakan/tanah longsor. Selain itu, dari aspek demografis keanekaragaman ras, budaya dan agama sering
memicu konflik sosial.
Kejadian bencana umumnya memiliki dampak yang merugikan. Rusaknya sarana
prasarana fisik, permukiman dan fasilitas umum hanyalah sebagian kecil dari dampak
bencana yang dapat langsung terlihat. Dampak lain yang tak kalah pentingnya adalah permasalahan kesehatan seperti kolapsnya fasilitas pelayanan kesehatan, adanya korban
meninggal dan luka, penurunan status gizi masyarakat, rusaknya sarana air bersih dan
lingkungan pemukiman, stress pasca trauma dan masalah psikososial. Kejadian bencana seringkali diikuti dengan adanya arus pengungsian penduduk ke lokasi yang aman, yang
tentunya akan menimbulkan permasalahan kesehatan yang baru di lokasi tujuan
pengungsian tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir ini Indonesia sering dilanda bencana, baik bencana alam
(banjir, gunung meletus, tanah longsor, gempa bumi, banjir, banjir bandang), non alam
(kegagalan teknologi), maupun bencana sosial (konflik, terorisme). Berdasarkan data yang dikumpulkan Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan, pada tahun
2006 telah terjadi 162 kali bencana, tahun 2007 sebanyak 205 kali dan tahun 2008
sebanyak 420 kali. Jumlah korban yang ditimbulkan pun tidak sedikit. Tercatat korban sejak tahun 2006 hingga 2008 sebanyak 727.678 jiwa dan jumlah pengungsi pada 3
tahun tersebut sebanyak 3.642.223 jiwa.
Upaya penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana merupakan kegiatan yang
mempunyai fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian
pelaksanaan dan pengendalian yang berada dalam lingkup “Siklus Penanggulangan Bencana” (Disaster Management Cycle). Siklus tersebut di mulai sejak sebelum
terjadinya bencana (pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan), pada saat terjadinya
bencana (tanggap darurat) dan pada saat setelah terjadinya bencana (rehabilitasi dan rekonstruksi).
Dalam rangka mendukung upaya-upaya sebelum terjadi bencana diperlukan data dan
informasi yang lengkap, akurat dan terkini sebagai bahan masukan pengelola program di dalam mengambil keputusan terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana.
Salah satu bentuk informasi yang cukup penting adalah adanya profil yang
mengambarkan kesiapsiagaan sumber daya dan upaya-upaya yang telah dilakukan terkait dengan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di daerah, khususnya di
tingkat kabupaten/kota. Guna membantu pengelola program penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana di daerah kiranya perlu disusun suatu pedoman yang dapat digunakan sebgai acuan dalam melakukan peyusunan profil tersebut.
B. Dasar Hukum a. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
b. Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
c. Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
d. Kepmenkes No.145/MENKES/SK/I/2007 tentang Pedoman Penanggulangan
Bencana Bidang Kesehatan. e. Kepmenkes No.064/MENKES/SK/II/2006 tentang Pedoman Sistem Informasi
Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana.
f. Kepmenkes No.876/ MENKES/SK/XI/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Penanganan Krisis dan Masalah Kesehatan Lain
BAB II TUJUAN, SASARAN DAN RUANG LINGKUP
A. TUJUAN 1. Umum
Tujuan umum dari penyusunan pedoman profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana adalah sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di
dalam menyusun profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
kabupaten/kota.
2. Khusus Tujuan khusus dari penyusunan pedoman profil ini adalah : a) Tersedianya acuan pengumpulan dan pengolahan data untuk penyusunan profil.
b) Tersedianya acuan untuk analisis data dan penyajian informasi profil.
c) Tersedianya acuan pendistribusian profil. d) Tersedianya acuan penjadwalan kegiatan penyusunan profil.
e) Tersedianya acuan data dan informasi yang dibutuhkan untuk penyusunan profil.
B. SASARAN Sasaran dari buku pedoman profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
adalah pengelola program penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
C. RUANG LINGKUP 1. Jenis Data dan Informasi
Data dan informasi yang dikumpulkan untuk penyusunan profil penanggulangan
krisis kesehatan akibat bencana kabupaten/kota adalah : a) Gambaran umum wilayah.
b) Upaya Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan.
c) Upaya Tanggap Darurat dan Pemulihan d) Sistem Informasi
2. Sumber Data Data dan informasi yang digunakan dalam penyusunan profil penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana kabupaten/kota bersumber dari unit pelaksana program penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana atau pun unit-unit kerja yang
terkait dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana, baik lintas program
maupun lintas sektor.
3. Periode Data dan Jadwal Penyusunan
Profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana merupakan profil informasi
tahunan yang disusun secara rutin tiap tahunnya. Periode data yang digunakan
dalam profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Kabupaten/Kota adalah periode Januari sampai dengan Desember tahun Profil. Dengan demikian
Profil Kesehatan Kabupaten/Kota X Tahun 2009 berisi tentang informasi sepanjang
tahun 2009. Mengingat profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Kabupaten/Kota
merupakan sarana menyusun rencana tahunan Kesehatan Kabupaten/Kota tahun
berikutnya, maka diharapkan profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Kabupaten/Kota telah selesai disusun bulan Maret. Ini berarti bahwa profil
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Kabupaten/Kota Tahun 2009
diharapkan telah selesai disusun pada bulan Maret 2010.
Tabel 2.1 Jadwal Tentative Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota
NO KEGIATAN Jan Feb Mar Apr
1 Pengumpulan dan pengolahan data xxxx xxxx
2 Analisis data dan penulisan draft xxxx xxxx
3 Finalisasi, Penggandaan/Pencetakan xxxx
4 Distribusi ke Bupati, DPRD, Kantor-kantor Dinas Kab/Kota, RS, Puskesmas, Dinas
Kesehatan Provinsi, Depkes Pusat (Pusat Penanggulangan Krisis)
xxxx
BAB III PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
A. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pengumpulan data untuk keperluan penyusunan profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Cara Pasif
Pengumpulan data secara pasif berupa kegiatan mengumpulkan data dari
pencatatan dan pelaporan yang sudah ada di unit kerja pengelola program. 2. Cara Aktif
Untuk keperluan data yang tidak tersedia di unit kerja pengelola program, maka
perlu dilakukan pengumpulan data secara aktif yaitu dengan jalan mengambil langsung data dari sumbernya (lintas program dan sektor terkait).
Data yang dikumpulkan disesuaikan dengan kebutuhan informasi sesuai dengan pedoman penyusunan profil. Selanjutnya data yang telah terkumpul perlu dilakukan
pemeriksaan/koreksi data terlebih dahulu baik kelengkapan, akurasi dan konsistensinya
sebelum masuk kedalam proses pengolahan data.
Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dengan melakukan rekapitulasi data kedalam bentuk tabel-tabel ataupun teks naratif untuk memudahkan didalam melakukan analisis data.
B. ANALISIS DATA DAN PENYAJIAN INFORMASI Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis data. Ada
beberapa teknik analisis data yang dapat dilakukan antara lain : 1. Analisis Deskriptif, yaitu upaya menjelaskan/menggambarkan data yang ada sesuai
dengan karakteristik data yang ditampilkan, dapat berupa angka mutlak, persentase
ataupun teks pernyataan. 2. Analisis komparatif adalah upaya menjelaskan data dengan membandingkan
karakteristik data berdasarkan wilayah/tempat atau waktu. Misalnya perbandingan
jumlah tenaga terlatih antara kecamatan A dan B, besarnya anggaran untuk
penanggulangan bencana tahun 2010 dibandingkan dengan 2009.
Untuk mendapatkan hasil analisis data yang baik diperlukan pengetahuan yang cukup
baik dengan substansi-substansi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Oleh karena itu penyusun profil penanggulangan krisis kesehatan akibat
bencana adalah orang-orang yang memiliki kemampuan di dalam bidang statistik,
manajemen penanggulangan bencana, epidemiologi, kesehatan masyarakat dan
informasi kesehatan.
Kegiatan analisis data tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penyajian informasi. Terdapat
berbagai bentuk sajian informasi, antara lain dalam bentuk teks, tabel, grafik, peta
ataupun kombinasinya. Untuk sajian dalam grafik ada beberapa bentuk yang dapat digunakan tergantung keperluan informasinya. Grafik batang biasanya digunakan untuk mensajikan informasi distribusi frekuensi yang digambarkan dalam bentuk bar (batang)
guna membandingkan satu nilai atau lebih dari beberapa kategori. Grafik garis yaitu
grafik yang berbentuk garis untuk menggambarkan trends/perkembangan suatu nilai dari waktu ke waktu. Pie (lingkaran) yaitu grafik berbentuk lingkaran yang terbagi
kedalam beberapa bagian untuk membandingkan suatu nilai (proporsi) dari beberapa
kategori. Piktogram yaitu grafik yang berupa gambar bentuk-bentuk nyata seperti orang, setumpuk/kepingan uang, gedung dan lain-lain. Sedangkan peta adalah tampilan grafik
yang diwujudkan dalam bentuk peta suatu wilayah dimana bagian-bagiannya
menunjukkan distribusi frekuensi. Peta terutama digunakan untuk menjelaskan distribusi sesuatu dikaitkan dengan geografi.
C. DISTRIBUSI PROFIL
Distribusi profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Kabupaten/Kota adalah
sebagai berikut :
Bupati/Walikota
DPRD Kabupaten/Kota
Badan/lembaga atau dinas terkait
Puskesmas, dan UPT Kesehatan lainnya termasuk GFK
Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta
Dinas Kesehatan Provinsi Departemen Kesehatan c.q Pusat Penanggulangan Kriss
LSM Kesehatan di Kabupaten/Kota
Lembaga Donor
BAB IV SISTEMATIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana adalah
sebagai berikut.
Bab-1 : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang, maksud dan tujuan profil
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana serta ruang lingkup penyajiannya.
Bab-2 : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/kota. Selain uraian tentang
letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas gambaran wilayah rawan bencana menurut jenis bencana serta informasi bencana yang
telah terjadi. Informasi ini dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, peta, dan
sebagainya.
Bab-3 : Upaya Pencegahan, Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bab ini berisi uraian tentang upaya-upaya yang dilakukan kabupaten/kota terkait dengan pencegahan, mitigasi dan kesiapsiagaan dalam bidang kesehatan. Informasi ini dapat
disajikan dalam bentuk tabel, grafik, peta, dan sebagainya.
Bab-4 : Upaya Tanggap Darurat dan Pemulihan Bab ini menguraikan tentang upaya-upaya yang telah dilakukan kabupaten/kota selama
masa tanggap darurat dan pemulihan pada penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Informasi ini dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, peta, dan sebagainya.
Bab-5 : Sistem Informasi Bab ini menguraikan tentang sistem informasi yang telah digunakan dan dikembangkan
dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana. Informasi ini dapat disajikan
dalam bentuk tabel, grafik, peta, dan sebagainya. Bab-6 : Kesimpulan Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu ditelaah lebih lanjut dari
profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana Kabupaten/Kota di tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang sehingga perlu penanganan yang
lebih baik lagi diperiode tahun berikutnya.
Lampiran Pada lampiran ini berisi tentang tabel-tabel informasi penunjang yang tidak dapat disajikan kedalam bab-bab sebelumnya.
Profil penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana ini dapat disajikan dalam bentuk tercetak (berupa buku) atau dalam bentuk lain (CD/DVD, tampilan di situs internet, dan lain-lain).
BAB V DATA/INFORMASI PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN
AKIBAT BENCANA Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota adalah profil yang menggambarkan kesiapsiagaan sumber daya dan upaya-upaya yang telah dilakukan terkait dengan penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di
kabupaten/kota bersangkutan.
Untuk menyusun profil tersebut di atas, dibutuhkan data dan informasi sebagai berikut :
A. GAMBARAN UMUM
1. Dinas Kesehatan : ………………………………….....................
2. Alamat (lengkap) : 1.…………………………..………………….....
………………………………………………....... ........................................................
Telp :………….......….…
Fax : ……………….…... 2…….…………………………..…………….....
……………………………………………….......
........................................................ Telp :…...………………
Fax : ….……………....
3. Website/Email : ......................................................... Petunjuk pengisian form di atas I. Diisi nama dinas kesehatan kabupaten/kota bersangkutan
II. Diisi alamat lengkap surat menyurat dinas kesehatan disertai nomor telepon dan fax.
III. Diisi alamat website dan atau alamat email dinas kesehatan kabupaten/kota bersangkutan.
Tabel 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten/Kota ………………….
Tahun ………..
Jumlah
No Kecamatan Luas
Wilayah (Km2)
Desa /
Kelu
rahan
Ru
mah
Tan
gga / K
epala K
eluarga
Pen
dudu
k
Bayi
Balita
Ibu
Ham
il
Ibu
Men
eteki
Lanju
t Usia
Topografi Jenis Rawan Bencana
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jumlah (Kab/Kota)
Petunjuk pengisian form Gambaran Umum Wilayah (Tabel 5.1) 1. Baris isian judul tabel gambaran umum wilayah kabupaten/kota diisi dengan
nama kabupaten/kota bersangkutan 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009 3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 di isi dengan nama kecamatan yang ada di wilayah kabupaten/kota.
5. Kolom no. 3 di isi dengan luas wilayah kecamatan
6. Kolom no. 4 di isi dengan jumlah desa/kelurahan yang ada di wilayah kecamatan 7. Kolom no. 5 di isi dengan jumlah rumah tangga/Kepala Keluarga.
8. Kolom no. 6 di isi dengan jumlah penduduk keseluruhan yang ada di wilayah
kecamatan 9. Kolom no. 7 di isi dengan jumlah penduduk bayi (umur 0 – 11 bulan) yang ada di
wilayah kecamatan.
10. Kolom no. 8 di isi dengan jumlah penduduk balita (umur 1 – 5 tahun) yang ada di wilayah kecamatan.
11. Kolom no. 9 di isi dengan jumlah penduduk ibu hamil yang ada di wilayah
kecamatan. 12. Kolom no. 10 di isi dengan jumlah penduduk ibu meneteki yang ada di wilayah
kecamatan.
13. Kolom no. 11 di isi dengan jumlah penduduk usia lanjut yang ada di wilayah kecamatan.
14. Kolom no. 12 di isi dengan keadaan bentuk muka bumi (topografi) sebagian
besar wilayah kecamatan. Contoh : daerah pegunungan, pantai, dataran rendah dll
15. Kolom no. 13 di isi dengan jenis bencana yang rawan di wilayah kecamatan
(dapat di isi lebih dari satu jenis bencana) Contoh :
Bencana alam : gempa bumi, tsunami, banjir, banjir bandang, tanah logsor, letusan gunung api, dan lain lain
Bencana non alam : kebakaran pemukiman, kecelakaan industri, epidemi penyakit dan lain-lain
Bencana sosial : teror, konflik sosial (kerusuhan), dan lain-lain
Tabel 5.2 Gambaran Aksesibilitas Wilayah Di Kabupaten/Kota...........................
Tahun........................
No Kecamatan
Akses
Komunikasi Akses
Transportasi Waktu
Tempuh
Jarak
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
Petunjuk pengisian form Gambaran Aksesibilitas Wilayah (Tabel 5.2) 1. Baris isian judul tabel gambaran umum aksesiibilitas wilayah kabupaten/kota diisi
dengan nama kabupaten/kota bersangkutan 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009 3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 di isi dengan nama kecamatan yang ada di wilayah kabupaten/kota.
5. Kolom no. 3 di isi dengan jaringan komunikasi umum yang dapat dipergunakan.
Contoh : telepon biasa, handphone, SSB, dan lain-lain 6. Kolom no. 4 di isi dengan jalur transportasi yang dapat digunakan dari ibukota
kabupaten/kota. Bila letak kecamatan berada di wilayah ibukota kabupaten/kota,
maka diisi jalur transportasi yang dapat digunakan dari ibukota provinsi ke kecamatan di ibukota kabupaten/kota bersangkutan.
Contoh : darat dapat dilalui roda 4 atau lebih, darat hanya dapat dilalui roda 2,
angkutan sungai, angkutan laut dan angkutan udara 7. Kolom no. 5 di isi dengan waktu tempuh yang diperlukan
Catatan : waktu tempuh adalah waktu yang diperlukan untuk dapat sampai di
ibukota kecamatan setempat dari ibukota kabupaten/kota dengan menggunakan sarana angkutan yang berlaku di daerah tersebut. Bila letak kecamatan berada di
wilayah ibukota kabupaten/kota, maka waktu tempuh dan jarak dihitung dari
ibukota provinsi ke kecamatan di ibukota kabupaten/kota bersangkutan. Contoh : Kecamatan Babelan akses transportasinya darat dengan waktu tempuh
2 jam dari Kabupaten Bekasi. Kecamatan Cikarang Selatan (ibukota Kabupaten
Bekasi) akses transportasi darat dengan waktu tempuh 1,5 jam dari Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
8. Kolom no. 5 di isi dengan jarak yang ditempuh
Catatan : jarak adalah jarak yang ditempuh untuk dapat sampai di ibukota kecamatan setempat dari ibukota kabupaten/kota dengan menggunakan sarana
angkutan yang berlaku di daerah tersebut. Bila letak kecamatan berada di
wilayah ibukota kabupaten/kota, maka jarak dihitung dari ibukota provinsi ke kecamatan di ibukota kabupaten/kota bersangkutan. Contoh : Kecamatan Babelan akses transportasinya darat dengan jarak 100 km
dari Kabupaten Bekasi. Kecamatan Cikarang Selatan (ibukota Kabupaten Bekasi)
akses transportasi darat dengan jarak 75 km dari Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
9. Kolom no. 7 di isi dengan keterangan lain dari aksesibilitas jika ada.
Tabel 5.3 Data Kejadian Bencana di Wilayah Kabupaten/Kota........................
Tahun.............................
Jumlah Korban
No
Lokasi Kejadian
Tang
gal Kejadian
Jenis B
encan
a
Men
inggal
Hilan
g
Luka Berat /
Raw
at Jalan
Luka Rin
gan /
Raw
at Jalan
Pen
gungsi
Sarana K
esehatan
Y
ang R
usak
Ban
tuan K
esehatan
Yan
g D
iterima
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jumlah (12) (13)
Petunjuk pengisian form Data Kejadian Bencana di Wilayah (Tabel 5.3) 1. Baris isian judul tabel data kejadian bencana di wilayah kabupaten/kota diisi
dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009. 3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 di isi dengan lokasi kejadian bencana (desa dan kecamatan).
5. Kolom no. 3 di isi dengan tanggal kejadian bencana.
6. Kolom no. 4 di isi dengan jenis bencana yang terjadi. 7. Kolom no. 5 di isi dengan jumlah korban meninggal.
8. Kolom no. 6 di isi dengan jumlah korban hilang.
9. Kolom no. 7 di isi dengan jumlah korban luka berat/rawat inap. 10. Kolom no. 8 di isi dengan jumlah korban luka ringan/rawat jalan.
11. Kolom no. 9 di isi dengan jumlah pengungsi.
12. Kolom no. 10 di isi dengan sarana kesehatan yang rusak berdasarkan jumlah, jenis dan tingkat kerusakan (ringan, sedang dan berat).
Contoh :
Puskesmas : 2 rusak ringan, 1 rusak berat. Ambulans : 1 rusak berat.
13. Kolom no. 11 di isi dengan jenis dan jumlah bantuan kesehatan yang telah
diterima sesuai asal bantuan dari tingkat provinsi, pusat, kabupaten/kota lain maupun bantuan asing.
Contoh : MP-ASI 2 ton, Dana Operasional Rp. 200 juta dari Dinkes Provinsi 14. Kolom no. 12 di isi dengan jumlah sarana kesehatan yang rusak seluruh kejadian
bencana.
15. Kolom no. 13 di isi dengan jumlah seluruh bantuan kesehatan yang diterima
dinas kesehatan kabupaten/kota.
Tabel 5.4 Data Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kabupaten/Kota……………………………..
Tahun…………..
Jumlah Tenaga Dokter Spesialis
No
Nam
a Ru
mah
Sakit/P
uskesm
as/Klin
ik
Kapasitas Tem
pat Tidur
BO
R
Dokter U
mu
m
Bedah
Anak
Anestesi
Peny. D
alam
Jiwa
Peraw
at
Bidan
Penata R
ontgen
Apoteker
Asisten A
poteker
Tenaga Kesehatan
Lin
gkungan
Gizi
Apakah M
emiliki Tim
P
enanggu
langan B
encana
Kepem
ilikan Protap
Penan
ggulan
gan Ben
cana
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Jumlah
Petunjuk pengisian form Data Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah (Tabel 5.4) 1. Baris isian judul tabel data sarana pelayanan kesehatan di wilayah kabupaten/kota diisi
dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 di isi dengan nama dan alamat rumah sakit pemerintah maupun swasta,
puskesmas dan klinik kesehatan yang ada di wilayah kabupaten/kota. Contoh : Puskesmas Ngadirejo, Kec. Kulon.
RS. Panti Waluyo, Kec. Selon. 5. Kolom no. 3 di isi dengan kapasitas tempat tidur yang dimiliki 6. Kolom no. 4 di isi dengan bor (bed occupancy rate) persentase pemakaian tempat tidur
pada satu-satuan waktu tertentu 7. Kolom no. 5 di isi dengan jumlah dokter umum yang ada. 8. Kolom no. 6 di isi dengan jumlah dokter spesialis bedah yang ada. 9. Kolom no. 7 di isi dengan jumlah dokter spesialis anak yang ada. 10. Kolom no. 8 di isi dengan jumlah dokter spesialis anestesi yang ada. 11. Kolom no. 9 di isi dengan jumlah dokter spesialis penyakit dalam yang ada. 12. Kolom no. 10 di isi dengan jumlah dokter spesialis jiwa yang ada. 13. Kolom no. 11 di isi dengan jumlah perawat yang ada. 14. Kolom no. 12 di isi dengan jumlah bidan yang ada. 15. Kolom no. 13 di isi dengan jumlah penata rontgen yang ada. 16. Kolom no. 14 di isi dengan jumlah apoteker yang ada. 17. Kolom no. 15 di isi dengan jumlah asisten apoteker yang ada. 18. Kolom no. 16 di isi dengan jumlah tenaga kesehatan lingkungan yang ada. 19. Kolom no. 17 di isi dengan jumlah tenaga gizi yang ada. 20. Kolom no. 18 di isi dengan kepemilikan tim penanggulangan bencana, jawaban ya, jika
memiliki dan tidak jika tidak memiliki 21. Kolom no. 19 di isi dengan kepemilikan protap penanggulangan bencana.
Contoh : - Ada protap penanggulangan bencana untuk kejadian bencana di lingkup rumah sakit/puskesmas bersangkutan. - Ada protap penanggulangan bencana di luar lingkup rumah sakit/puskesmas. - Tidak ada.
B. UPAYA PENCEGAHAN, MITIGASI DAN KESIAPSIAGAAN Unit kerja di lingkup Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab/koordinator dalam Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana ................................................
Petunjuk pengisian Unit kerja yang mempunyai tugas pokok dan fungsi terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana baik secara struktural maupun fungsional (penunjukkan)
ditulis secara lengkap.
Contoh: Seksi Gadar Bidang Yankes Dinkes Prov. DKI Jakarta Health Crisis Center Dinkes Prov. Papua
Tabel 5.5
Program Kerja/Kegiatan Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ..…………………..
Tahun…………..
No. Program kerja / Kegiatan
Jumlah Dana (Rp)
Sumber Pembiayaan
1 2 3 4
Jumlah
Petunjuk pengisian form Program Kerja/Kegiatan Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Tabel 5.5) 1. Baris isian judul tabel data program kerja/kegiatan terkait penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana dinas kesehatan kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan program kerja/kegiatan terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana yang telah dilaksanakan pada tahun bersangkutan baik yang
mendapatkan biaya maupun yang tidak.
5. Kolom no. 3 diisi dengan besarnya biaya per program kerja/kegiatan jika ada. 6. Kolom no. 4 diisi dengan sumber pembiayaannya (APBN, APBD, dan sumber lain) jika
ada.
Tabel 5.6 Rencana Kontinjensi yang Pernah Disusun Terkait Penanggulangan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota ..……………….. Tahun…………..
No Rencana Kontinjensi Tahun Keterangan
1 2 3 4
Petunjuk pengisian form Rencana Kontinjensi yang Pernah Disusun Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.6) 1. Baris isian judul tabel data rencana kontinjensi yang pernah disusun terkait
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama
kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009. 3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan rencana kontinjensi penanggulangan bencana tertentu.
Rencana kontinjensi adalah rencana penanggulangan yang disusun atas dasar satu jenis
bencana tertentu dengan skenario kejadian tertentu pula. Contoh : rencana kontinjensi penanggulangan bencana banjir,
Rencana kontinjensi penanggulangan kerusuhan massal.
5. Kolom no. 3 diisi dengan tahun penyusunan. 6. Kolom no. 4 diisi dengan penjelasan-penjelasan terkait rencana kontinjensi yang disusun
jika ada.
Tabel 5.7 Peraturan/Kebijakan Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana di
Kabupaten/Kota....................................... yang Pernah Disusun dan Masih Berlaku
Tahun...........................
No Nomor Surat Keputusan
Pejabat yang Memutuskan
Perihal Tanggal Ditetapkan
1 2 3 4 5
Petunjuk pengisian form Peraturan/Kebijakan Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota yang Pernah Disusun dan Masih Berlaku (Tabel 5.7) 1. Baris isian judul tabel data peraturan/kebijakan terkait penanggulangan krisis kesehatan
akibat bencana yang pernah disusun dan masih berlaku di kabupaten/kota diisi dengan
nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan nomor surat keputusan bersangkutan.
5. Kolom no. 3 diisi dengan jabatan pejabat yang membuat keputusan
Contoh : Bupati, Kepala Dinas Kesehatan, dan lain-lain. 6. Kolom no. 4 diisi dengan perihal dari surat keputusan tersebut.
7. Kolom no. 5 diisi dengan tanggal ditetapkan surat keputusan tersebut.
Tabel 5.8 Pedoman/Protap/Juklak/Juknis Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana yang Pernah Disusun dan Masih Berlaku oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota....................................
Tahun...........................
No Pedoman/Protap/ Juklak/Juknis
Sasaran Tanggal Diterbitkan
1 2 3 4
Petunjuk pengisian form Pedoman/Protap/Juklak/Juknis Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana yang Pernah Disusun dan Masih Berlaku oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Tabel 5.8) 1. Baris isian judul tabel data pedoman/protap/juklak/juknis terkait penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana yang pernah disusun dan masih berlaku oleh dinas kesehatan
kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi uraian/judul dari pedoman/protap/juklak/juknis yang pernah disusun
oleh dinas kesehatan kabupaten/kota bersangkutan.
5. Kolom no. 3 diisi dengan sasaran peruntukan dari pedoman/protap /juklak/juknis dimaksud.
6. Kolom no. 4 diisi dengan tanggal diterbitkan pedoman/protap/juklak/juknis tersebut.
Tabel 5.9
Pertemuan Koordinasi Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana yang Pernah Diselenggarakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.................................... Tahun...........................
No Pertemuan Koordinasi
Lintas Program yang Terlibat
Lintas Sektor yang Terlibat
Frekuensi
1 2 3 4 5
Petunjuk pengisian form Pertemuan Koordinasi Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana yang Pernah Diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Tabel 5.9) 1. Baris isian judul tabel data pertemuan koordinasi terkait penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana yang pernah diselenggarakan/dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009. 3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi uraian pertemuan koordinasi yang diselenggarakan/dilaksanakan. 5. Kolom no. 3 diisi dengan lintas program termasuk puskesmas yang ikut pertemuan
koordinasi dimaksud. 6. Kolom no. 4 diisi dengan lintas sektor yang ikut pertemuan koordinasi dimaksud. 7. Kolom no. 5 diisi dengan frekuensi pelaksanaannya selama tahun bersangkutan.
Tabel 5.10 Kegiatan Sosialisasi Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
yang Pernah Diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota....................................
Tahun...........................
No Kegiatan Sosialisasi Sasaran Frekuensi
1 2 3 4
Petunjuk pengisian form Kegiatan Sosialisasi Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana yang Pernah Diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Tabel 5.10) 1. Baris isian judul tabel data kegiatan sosialisasi terkait penanggulangan krisis kesehatan
akibat bencana yang pernah diselenggarakan/dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi uraian topik/program yang disosialisasikan. Sosialisasi adalah kegiatan penyebarluasan informasi terkait dengan topik/program yang bertujuan agar kelompok
sasaran dapat memahaminya.
5. Kolom no. 3 diisi dengan kelompok masyarakat, unit kerja maupun instansi yang menjadi sasaran kegiatan sosialisasi dimaksud.
6. Kolom no. 4 diisi dengan frekuensi pelaksanaannya selama tahun bersangkutan.
Tabel 5.11 Kegiatan Advokasi Terkait Penanggulangnakan Krisis Kesehatan Akibat Bencana
yang Pernah Dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota....................................
Tahun...........................
No Kegiatan Advokasi Sasaran Frekuensi
1 2 3 4
Petunjuk pengisian form Kegiatan Advokasi Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana yang Pernah Dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Tabel 5.11) 1. Baris isian judul tabel data kegiatan advokasi terkait penanggulangan krisis kesehatan
akibat bencana yang pernah dilaksanakan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 di isi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi uraian topik/program yang diadvokasikan. Advokasi adalah upaya persuasif yang dilakukan pada lintas program dan lintas sektor dengan tujuan untuk
memperoleh komitmen atau dukungan terkait topik/program dimaksud.
5. Kolom no. 3 diisi dengan unit kerja maupun instansi yang menjadi sasaran kegiatan advokasi dimaksud.
6. Kolom no. 4 diisi dengan frekuensi pelaksanaannya selama tahun bersangkutan.
Tabel 5.12 Satuan Tugas Kesehatan Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana Kabupaten/Kota.................................... Tahun...........................
No. Jenis Tim Kesehatan
Jumlah Tim
Jumlah dan Jenis Tenaga
Asal Anggota
Kewenangan Mobilisasi
1 2 3 4 5 6
1. Tim Reaksi Cepat (TRC)
2. Tim Penilaian Cepat
Kesehatan/RHA (Rapid Health
Assessmet)
3. Tim Bantuan Kesehatan
Petunjuk pengisian form Satuan Tugas Kesehatan Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Kabupaten/Kota (Tabel 5.12) 1. Baris isian judul tabel data satuan tugas kesehatan terkait penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota
bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Tim Reaksi Cepat (TRC) adalah Tim kesehatan yang dapat sesegera mungkin bergerak
ke lokasi bencana setelah ada informasi kejadian bencana untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi korban bencana. Tim RHA adalah Tim yang bertugas melakukan kegiatan
penilaian keadaan kesehatan (termasuk kebutuhan pelayanan kesehatan) ke lokasi
bencana pada saat bencana terjadi dan tim ini diberangkatkan segera setelah kejadian bencana diketahui. Sedangkan Tim Bantuan Kesehatan adalah Tim Kesehatan yang
diberangkatkan sesuai kebutuhan pelayanan berdasarkan hasil RHA.
4. Kolom no. 1 cukup jelas. 5. Kolom no. 2 cukup jelas.
6. Kolom no. 3 diisi dengan jumlah tim yang ada.
7. Kolom no. 4 diisi dengan jumlah dan jenis tenaga anggota seluruh tim menurut jenis tim kesehatan
Contoh : 2 dokter umum, 1 dokter spesialis bedah, 6 perawat, 1 apoteker, 1
tenaga DVI, 2 sanitarian, 2 sopir, 2 petugas komunikasi, dan sebagainya.
8. Kolom no. 5 diisi asal unit kerja masing-masing anggota tim.
Contoh : Dinas Kesehatan, RS, Puskesmas, Unit Kesehatan TNI dan POLRI, dan sebagainya
9. Kolom no. 6 diisi dengan pejabat yang berwenang untuk memobilisasi tim kesehatan
dimaksud.
Tabel 5.13 Tenaga Kesehatan Terlatih Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat
Bencana Kabupaten/Kota.................................... Tahun...........................
No Unit Kerja Jumlah Tenaga Kesehatan yang Pernah Dilatih dan Masih Aktif Bertugas Menurut Jenis Pelatihan
Total
Manajem
en B
encan
a
AC
LS
ATLS
Emergen
cy Nu
rsing
Radio K
omu
nikasi
Pen
gelolaan Data d
an
Inform
asi
Manajem
en O
bat dan
Logistik
Operasio
nal Perah
u
Karet
Dst.................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah
Petunjuk pengisian form Tenaga Kesehatan Terlatih Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Kabupaten/Kota (Tabel 5.13) 1. Baris isian judul tabel data tenaga kesehatan terkait penanggulangan krisis kesehatan
akibat bencana kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan unit kerja kesehatan yang ada di kabupaten/kota bersangkutan.
Unit kerja kesehatan dimaksud adalah : Dinas Kesehatan, RSUD, RS lainnya, Puskesmas, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, STIKES, Unit
Kesehatan TNI dan POLRI.
5. Kolom no. 3 diisi dengan jumlah tenaga kesehatan yang pernah mengikuti pelatihan manajemen bencana dan masih bertugas pada tahun bersangkutan.
6. Kolom no. 4 diisi dengan jumlah tenaga dokter yang pernah mengikuti pelatihan ACLS
(Advanced Cardiology Life Support) dan masih bertugas pada tahun bersangkutan. 7. Kolom no. 5 diisi dengan jumlah tenaga dokter yang pernah mengikuti pelatihan ATLS
(Advanced Traumatic Life Support) dan masih bertugas pada tahun bersangkutan.
8. Kolom no. 6 diisi dengan jumlah tenaga perawat yang pernah mengikuti pelatihan emergency nursing dan masih bertugas pada tahun bersangkutan.
9. Kolom no. 7 diisi dengan jumlah tenaga kesehatan yang pernah mengikuti pelatihan
radio komunikasi dan masih bertugas pada tahun bersangkutan. 10. Kolom no. 8 diisi dengan jumlah tenaga kesehatan yang pernah mengikuti pelatihan
pengelolaan data dan informasi dan masih bertugas pada tahun bersangkutan.
11. Kolom no. 9 diisi dengan jumlah tenaga kesehatan yang pernah mengikuti pelatihan manajemen obat dan logistik dan masih bertugas pada tahun bersangkutan.
12. Kolom no. 10 diisi dengan jumlah tenaga kesehatan yang pernah mengikuti pelatihan
operasional perahu karet dan masih bertugas pada tahun bersangkutan. 13. Kolom no. 11 diisi dengan jumlah tenaga kesehatan yang pernah mengikuti pelatihan
lainnya (sebutkan) dan masih bertugas pada tahun bersangkutan.
14. Kolom no. 12 diisi dengan jumlah tenaga kesehatan (penjumlahan kolom 3 sampai dengan 11) menurut unit kerja.
Tabel 5.14 Data Ketenagaan Unit Kerja Pengelola Program Terkait Penanggulangan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota....................................
Tahun...........................
No Tingkat Pendidikan Jumlah tenaga yang ada
Jumlah tenaga yang masih dibtuhkan
1 2 3 4
1. S2 Kesehatan
2. S2 non Kesehatan
3. S1/D4 Kesehatan
4. S1/D4 non Kesehatan
5. D3 Kesehatan
6. D3 non Kesehatan
7. SLTA Kesehatan
8. SLTA Umum
.............................
Jumlah
Petunjuk pengisian form Data Ketenagaan Pengelola Program Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana pada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Tabel 5.14) 1. Baris isian judul tabel data ketenagaan pengelola program terkait penanggulangan krisis
kesehatan akibat bencana pada dinas kesehatan kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009. 3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan data tingkat pendidikan formal sesuai tahun bersangkutan. 5. Kolom no. 3 diisi dengan tenaga yang bekerja pada unit kerja pengelola program sesuai
dengan tingkat pendidikan formal. 6. Kolom no. 4 diisi dengan kebutuhan tenaga yang masih dibutuhkan pada unit kerja
pengelola program menurut tingkat pendidikan formal
Tabel 5.15 Pelatihan yang Pernah Diselenggarakan Terkait Penanggulangan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota....................................
Tahun...........................
No Uraian Pelatihan Sasaran Frekuensi
1 2 3 4
Petunjuk pengisian form Pelatihan yang Pernah Diselenggarakan Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Tabel 5.15) 1. Baris isian judul tabel data pelatihan yang pernah diselenggarakan terkait
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana oleh dinas kesehatan kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan judul/topik pelatihan yang diselenggarakan terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai tahun bersangkutan.
5. Kolom no. 3 diisi jumlah dan sasaran peserta yang mengikuti pelatihan dimaksud.
6. Kolom no. 4 diisi dengan frekuensi pelatihan dimaksud sesuai tahun bersangkutan.
Tabel 5.16 Sarana Transportasi Kesehatan yang Dimiliki dan Dapat Dioperasionalkan pada
Saat Bencana di Kabupaten/Kota................... Tahun...........................
No Unit Kerja/Instansi
Am
bulan
s
Pu
skesmas K
eliling
Mobil O
perasional R4
Mob
il Bak Terbuka/B
oks
Mob
il Jenazah
Sepeda M
otor
Perah
u K
aret
Pu
sling A
ir/Speedboat
Lainn
ya......................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Petunjuk pengisian form Sarana Transportasi Kesehatan yang Dimiliki dan Dapat Dioperasionalkan pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.16) 1. Baris isian judul tabel data sarana transportasi kesehatan yang dimiliki dan dapat
dioperasionalkan pada saat bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama
kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan unit kerja/instansi kesehatan yang ada di kabupaten/kota bersangkutan, seperti : dinas kesehatan, rumah sakit pemerintah dan swasta,
puskesmas, puskesmas pembantu, kantor kesehatan pelabuhan, unit kesehatan TNI dan
POLRI, dan lain-lain. 5. Kolom no. 3 diisi jumlah ambulans yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
6. Kolom no. 4 diisi jumlah puskesmas keliling yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
7. Kolom no. 5 diisi jumlah mobil operasional R4 yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan
untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 8. Kolom no. 6 diisi jumlah mobil bak terbuka atau boks yang dimiliki dan dapat
dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
9. Kolom no. 7 diisi jumlah mobil jenazah yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
10. Kolom no. 8 diisi jumlah sepeda motor yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 11. Kolom no. 9 diisi jumlah perahu karet yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
12. Kolom no. 10 diisi jumlah pusling air atau speedboat yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
13. Kolom no. 11 diisi jumlah jenis alat transportasi lain (sebutkan) yang dimiliki dan dapat
dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
Tabel 5.17 Alat Kesehatan dan Sarana Penunjang yang Dimiliki dan Dapat Dioperasionalkan
pada Saat Bencana di Kabupaten/Kota............. Tahun...........................
No Unit Kerja/Instansi
Tenda Lapangan
Gen
Set
Velbed
Emergen
cy Health
kit
Lainnya......................
Lainnya......................
Lainnya......................
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petunjuk pengisian form Alat Kesehatan dan Sarana Penunjang yang Dimiliki dan Dapat Dioperasionalkan pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.17) 1. Baris isian judul tabel data alat kesehatan dan sarana penunjang yang dimiliki dan dapat
dioperasionalkan pada saat bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama
kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan unit kerja/instansi kesehatan yang ada di kabupaten/kota bersangkutan, seperti : dinas kesehatan, rumah sakit pemerintah dan swasta,
puskesmas, puskesmas pembantu, kantor kesehatan pelabuhan, unit kesehatan TNI dan
POLRI, dan lain-lain. 5. Kolom no. 3 diisi jumlah tenda lapangan yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
6. Kolom no. 4 diisi jumlah gen set yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
7. Kolom no. 5 diisi jumlah velbed yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 8. Kolom no. 6 diisi jumlah emergency health kit yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan
untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
9. Kolom no. 7, 8 dan 9 diisi jumlah jenis alat lain (sebutkan) yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan jika ada.
Tabel 5.18 Ketersedian Obat dan Logistik lain yang Dimiliki dan Dapat Digunakan pada Saat
Bencana di Kabupaten/Kota............. Tahun...........................
No Unit Kerja/Instansi
Buffer Sto
ck Obat
MP
-ASI
Lainnya......................
Lainnya......................
Lainnya......................
1 2 3 4 5 6 7
Petunjuk pengisian form Ketersediaan obat dan logistik lain yang Dimiliki dan Dapat Digunakan pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.18) 1. Baris isian judul tabel data ketersediaan obat dan logistik lain yang dimiliki dan dapat
digunakan pada saat bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota
bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan unit kerja/instansi kesehatan yang ada di kabupaten/kota bersangkutan, seperti : dinas kesehatan, rumah sakit pemerintah dan swasta,
puskesmas, puskesmas pembantu, kantor kesehatan pelabuhan, unit kesehatan TNI dan
POLRI, dan lain-lain. 5. Kolom no. 3 diisi dengan tersedia atau tidak tersedia buffer stock yang dimiliki dan dapat
digunakan untuk penanggulangan bencana.
6. Kolom no. 4 diisi jumlah MP-ASI yang dimiliki dan dapat digunakan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
7. Kolom no. 5, 6 dan 7 diisi jumlah jenis bahan logistik lain (sebutkan) yang dimiliki dan
dapat digunakan untuk penanggulangan bencana.
Tabel 5.19 Ketersedian Bahan dan Alat Sanitasi yang Dimiliki dan Dapat Dioperasionalkan
pada Saat Bencana di Kabupaten/Kota............. Tahun...........................
No Unit Kerja/Instansi
Alat W
ater Pu
rifier
Alat Fog
ging
Spraying Pu
mp
Mist B
lower
Pen
jernih A
ir Cep
at
Kaporit
Kan
tong Sam
pah
Kan
tong
Jenazah
Lainnya................
Lainnya................
Lainnya................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Petunjuk pengisian form Ketersediaan Bahan dan Alat Sanitasi yang Dimiliki dan Dapat Dioperasionalkan pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.19) 1. Baris isian judul tabel data ketersediaan bahan dan alat sanitasi yang dimiliki dan dapat
dioperasionalkan pada saat bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama
kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan unit kerja/instansi kesehatan yang ada di kabupaten/kota bersangkutan, seperti : dinas kesehatan, rumah sakit pemerintah dan swasta,
puskesmas, puskesmas pembantu, kantor kesehatan pelabuhan, unit kesehatan TNI dan
POLRI, dan lain-lain. 5. Kolom no. 3 diisi jumlah alat water purifier yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan
untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
6. Kolom no. 4 diisi jumlah alat fogging yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
7. Kolom no. 5 diisi jumlah spraying pump yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 8. Kolom no. 6 diisi jumlah mist blower yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
9. Kolom no. 7 diisi jumlah bahan penjernih air cepat yang dimiliki dan dapat digunakan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
10. Kolom no. 8 diisi jumlah kaporit yang dimiliki dan dapat digunakan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 11. Kolom no. 9 diisi jumlah kantong sampah yang dimiliki dan dapat digunakan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
12. Kolom no. 10 diisi jumlah kantong jenazah yang dimiliki dan dapat digunakan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
13. Kolom no. 11, 12 dan 13 diisi jumlah jenis bahan/alat sanitasi lain (sebutkan) yang
dimiliki dan dapat digunakan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan jika ada.
Tabel 5.20 Ketersedian Alat Pelindung Diri dan Identitas Petugas Lapangan
yang Dimiliki dan Dapat Digunakan pada Saat Bencana di Kabupaten/Kota...........................
Tahun...........................
No Unit Kerja/Instansi
Masker
Sarung Tan
gan
Sepatu B
oot
Person
al Kit
Ro
mpi
Pakaian
Seragam
Topi Lapan
gan
Spandu
k
Lainn
ya................
Lainn
ya................
Lainn
ya................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Petunjuk pengisian form Ketersediaan Alat Pelindung Diri dan Identitas Petugas Lapangan yang Dimiliki dan Dapat Digunakan pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.20) 1. Baris isian judul tabel data ketersediaan Alat Pelindung Diri dan Identitas Petugas
Lapangan yang dimiliki dan dapat digunakan pada saat bencana di kabupaten/kota diisi
dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan unit kerja/instansi kesehatan yang ada di kabupaten/kota
bersangkutan, seperti : dinas kesehatan, rumah sakit pemerintah dan swasta,
puskesmas, puskesmas pembantu, kantor kesehatan pelabuhan, unit kesehatan TNI dan POLRI, dan lain-lain.
5. Kolom no. 3 diisi jumlah masker yang dimiliki dan dapat digunakan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 6. Kolom no. 4 diisi jumlah sarung tangan yang dimiliki dan dapat digunakan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
7. Kolom no. 5 diisi jumlah sepatu boot yang dimiliki dan dapat digunakan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
8. Kolom no. 6 diisi jumlah personal kit yang dimiliki dan dapat digunakan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 9. Kolom no. 7 diisi jumlah rompi yang dimiliki dan dapat digunakan untuk penanggulangan
bencana sesuai tahun bersangkutan.
10. Kolom no. 8 diisi jumlah pakaian seragam yang dimiliki dan dapat digunakan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
11. Kolom no. 9 diisi jumlah topi lapangan yang dimiliki dan dapat digunakan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 12. Kolom no. 10 diisi jumlah spanduk yang dimiliki dan dapat digunakan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
13. Kolom no. 11, 12 dan 13 diisi jumlah jenis alat pelidung diri dan identitas petugas lapangan lain (sebutkan) yang dimiliki dan dapat digunakan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan jika ada.
C. UPAYA TANGGAP DARURAT DAN PEMULIHAN
Tabel 5.21 Mobilisasi Satuan Tugas Kesehatan pada Saat Bencana
di Kabupaten/Kota............................. Tahun...........................
No Lokasi
Kejadian Jenis
Bencana Waktu
Kejadian TRC Tim
RHA Tim
Bankes Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
Petunjuk pengisian form Mobilisasi Satuan Tugas Kesehatan pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.21) 1. Baris isian judul tabel data mobilisasi satuan tugas kesehatan pada saat bencana di
kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan lokasi kejadian bencana. Contoh : Desa Bukit dan Sarijaya, kecamatan Panggung.
5. Kolom no. 3 diisi dengan jenis bencana yang terjadi.
6. Kolom no. 4 diisi dengan kapan waktu terjadinya (tanggal, bulan dan tahun). 7. Kolom no. 5 diisi jawaban ”ya” bila dilakukan mobilisasi TRC dan ”tidak” bila tidak
dilakukan mobilisasi TRC pada saat bencana terjadi.
8. Kolom no. 6 diisi jawaban ”ya” bila dilakukan mobilisasi Tim RHA dan ”tidak” bila tidak dilakukan mobilisasi TRC pada saat bencana terjadi.
9. Kolom no. 5 diisi jawaban ”ya” bila dilakukan mobilisasi Tim Bankes (Bantuan Kesehatan)
dan ”tidak” bila tidak dilakukan mobilisasi TRC pada saat bencana terjadi. 10. Kolom no. 6 diisi penjelasan-penjelasan terkait dengan mobilisasi satuan tugas kesehatan
pada kejadian bencana bila ada.
Tabel 5.22 Gambaran Waktu Mobilisasi Satuan Tugas Kesehatan pada Saat Bencana di
Kabupaten/Kota............................. Tahun...........................
No Lokasi
Kejadian Jenis
Bencana Waktu
Kejadian TRC Tim
RHA Tim
Bankes
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
Petunjuk pengisian form Gambaran Waktu Mobilisasi Satuan Tugas Kesehatan pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.22) 1. Baris isian judul tabel data gambaran waktu mobilisasi satuan tugas kesehatan pada saat
bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan lokasi kejadian bencana.
Contoh : Desa Bukit dan Sarijaya, kecamatan Panggung. 5. Kolom no. 3 diisi dengan jenis bencana yang terjadi.
6. Kolom no. 4 diisi dengan kapan waktu terjadinya (tanggal, bulan dan tahun).
7. Kolom no. 5 diisi dengan jawaban :
” ≤24 Jam” bila waktu yang dibutuhkan untuk mobilisasi TRC dari sejak diketahui adanya bencana hingga tiba di lokasi bencana kurang atau sama dengan dari 24 jam.
” >24 Jam” bila waktu yang dibutuhkan untuk mobilisasi TRC dari sejak diketahui adanya bencana hingga tiba di lokasi bencana lebih dari 24 jam.
8. Kolom no. 6 diisi dengan jawaban :
” ≤24 Jam” bila waktu yang dibutuhkan untuk mobilisasi Tim RHA dari sejak diketahui adanya bencana hingga tiba di lokasi bencana kurang atau sama dengan
dari 24 jam.
” >24 Jam” bila waktu yang dibutuhkan untuk mobilisasi Tim RHA dari sejak diketahui adanya bencana hingga tiba di lokasi bencana lebih dari 24 jam.
9. Kolom no. 7 diisi dengan jawaban :
” ≤24 Jam” bila waktu yang dibutuhkan untuk mobilisasi Tim Bantuan Kesehatan dari sejak diketahui dibutuhkannya hingga tiba di lokasi bencana kurang atau sama
dengan dari 24 jam.
” >24 Jam” bila waktu yang dibutuhkan untuk mobilisasi Tim Bantuan Kesehatan dari sejak diketahui dibutuhkannya hingga tiba di lokasi bencana lebih dari 24 jam.
10. Kolom no. 8 diisi penjelasan-penjelasan terkait dengan waktu mobilisasi satuan tugas
kesehatan pada kejadian bencana bila ada.
Tabel 5.23 Mekanisme Mobilisasi Tim Bantuan Kesehatan pada Saat Bencana
di Kabupaten/Kota............................. Tahun...........................
No Lokasi
Kejadian Jenis
Bencana Waktu
Kejadian
Mekanisme Mobilisasi Tim Bantuan Kesehatan
Keterangan
1 2 3 4 5 6
Petunjuk pengisian form Mekanisme Mobilisasi Tim Bantuan Kesehatan pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.23) 1. Baris isian judul tabel data mekanisme mobilisasi tim bantuan kesehatan pada saat
bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan lokasi kejadian bencana.
Contoh : Desa Bukit dan Sarijaya, kecamatan Panggung. 5. Kolom no. 3 diisi dengan jenis bencana yang terjadi. 6. Kolom no. 4 diisi dengan kapan waktu terjadinya (tanggal, bulan dan tahun). 7. Kolom no. 5 diisi dengan jawaban :
” Hasil RHA” bila mobilisasi Tim Bantuan Kesehatan didasarkan atas hasil RHA yang dilakukan.
” Permintaan Daerah” bila mobilisasi Tim Bantuan Kesehatan didasarkan atas permintaan dari lokasi bencana tanpa dilakukan RHA sebelumnya.
”Belum diatur” bila mobilisasi Tim Bantuan Kesehatan belum ada mekanisme yang baku
8. Kolom no. 6 diisi penjelasan-penjelasan terkait dengan mekanismeu mobilisasi Tim Bantuan Kesehatan pada kejadian bencana bila ada.
Tabel 5.24 Gambaran Koordinasi Upaya Tanggap Darurat dan Pemulihan
pada Saat Bencana di Kabupaten/Kota...................... Tahun...........................
No Lokasi
Kejadian Jenis
Bencana Waktu
Kejadian
Koordinasi Tanggap Darurat
dan Pemulihan
Lintas Program
yang Terlibat
Lintas Sektor yang
Terlibat
Frekuensi
1 2 3 4 5 6 7 8
Petunjuk pengisian form Gambaran Koordinasi Upaya Tanggap Darurat dan Pemulihan pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.24) 1. Baris isian judul tabel data gambaran koordinasi upaya tanggap darurat dan pemulihan
pada saat bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan lokasi kejadian bencana.
Contoh : Desa Bukit dan Sarijaya, kecamatan Panggung. 5. Kolom no. 3 diisi dengan jenis bencana yang terjadi.
6. Kolom no. 4 diisi dengan kapan waktu terjadinya (tanggal, bulan dan tahun).
7. Kolom no. 5 diisi dengan jawaban :
” Ya” bila koordinasi tanggap darurat dan pemulihan dilakukan pada saat bencana bersangkutan terjadi.
” Tidak” bila koordinasi tanggap darurat dan pemulihan tidak dilakukan pada saat bencana bersangkutan terjadi.
8. Kolom no. 6 diisi jajaran lintas program di lingkup Dinas Kesehatan setempat yang terlibat dalam koordinasi tanggap darurat dan pemulihan, seperti : seksi pelayanan
kesehatan dasar, seksi pelayanan gizi, seksi kesehatan lingkungan, puskesmas, dan lain-
lain. 9. Kolom no. 7 diisi jajaran lintas sektor yang ada di kabupaten/kota setempat yang terlibat
dalam koordinasi tanggap darurat dan pemulihan, seperti : RSUD, PMI, TNI, POLRI, Dinas Sosial dan lain-lain.
10. Kolom no. 8 diisi berapa kali pertemuan koordinasi tanggap darurat dan pemulihan
dilakukan pada kejadian bencana dimaksud.
Tabel 5.25 Gambaran Pelayanan Medis pada Saat Bencana
di Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No Lokasi
Kejadian Jenis
Bencana Waktu
Kejadian Pos
Kesehatan
Pelayanan kesehatan
Keliling
Pelayanan Lainnya......................................
1 2 3 4 5 6 7
Petunjuk pengisian form Gambaran Pelayanan Medis pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.25) 1. Baris isian judul tabel data gambaran pelayanan medis pada saat bencana di
kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan lokasi kejadian bencana.
Contoh : Desa Bukit dan Sarijaya, kecamatan Panggung.
5. Kolom no. 3 diisi dengan jenis bencana yang terjadi. 6. Kolom no. 4 diisi dengan kapan waktu terjadinya (tanggal, bulan dan tahun).
7. Kolom no. 5 diisi dengan jumlah pos kesehatan yang didirikan.
8. Kolom no. 6 diisi dengan jumlah unit pelayanan kesehatan keliling yang dikerahkan. 9. Kolom no. 7 diisi dengan jenis dan jumlah pelayanan medis lainnya seperti : rumah sakit
lapangan, dan lain-lain.
Tabel 5.26 Gambaran Pelayanan Kesehatan Darurat Lain pada Saat Bencana
di Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No Lokasi
Kejadian Jenis
Bencana Waktu
Kejadian
Surveilan
s Penyakit
San
itasi Daru
rat
Gizi D
arurat
Keseh
atan Jiw
a
Keseh
atan
Rep
roduksi
Imu
nisasi
Prom
osi K
esehatan
Lain........................
Lain........................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Petunjuk pengisian form Gambaran Pelayanan Kesehatan Darurat Lain pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.26) 1. Baris isian judul tabel data gambaran pelayanan kesehatan darurat lain pada saat
bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan lokasi kejadian bencana.
Contoh : Desa Bukit dan Sarijaya, kecamatan Panggung. 5. Kolom no. 3 diisi dengan jenis bencana yang terjadi.
6. Kolom no. 4 diisi dengan kapan waktu terjadinya (tanggal, bulan dan tahun).
7. Kolom no. 5 diisi dengan jawaban ”ya” bila dilakukan kegiatan surveilans penyakit dan ”tidak” bila tidak dilakukan.
8. Kolom no. 6 diisi dengan jawaban ”ya” bila dilakukan kegiatan sanitasi darurat dan
”tidak” bila tidak dilakukan. 9. Kolom no. 7 diisi dengan jawaban ”ya” bila dilakukan kegiatan gizi darurat dan ”tidak”
bila tidak dilakukan.
10. Kolom no. 8 diisi dengan jawaban ”ya” bila dilakukan kegiatan kesehatan jiwa dan ”tidak” bila tidak dilakukan.
11. Kolom no. 9 diisi dengan jawaban ”ya” bila dilakukan kegiatan kesehatan reproduksi dan
”tidak” bila tidak dilakukan. 12. Kolom no. 10 diisi dengan jenis imunisasi massal yang dilakukan dan ”tidak” bila tidak
dilakukan.
13. Kolom no. 11 diisi dengan jawaban ”ya” bila dilakukan kegiatan promosi kesehatan dan ”tidak” bila tidak dilakukan.
14. Kolom no. 12 dan 13 diisi dengan jawaban ”ya” bila dilakukan kegiatan lain (sebutkan)
dan ”tidak” bila tidak dilakukan.
Tabel 5.27 Gambaran Bantuan Kesehatan yang Diterima dari Luar Kabupaten/Kota pada
Saat Bencana di Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No Lokasi
Kejadian Jenis
Bencana Waktu
Kejadian Jenis
Bantuan Asal
Bantuan Keterangan
1 2 3 4 5 6 7
Petunjuk pengisian form Gambaran Bantuan Kesehatan yang Diterima dari Luar Kabupaten/Kota pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.27) 1. Baris isian judul tabel data gambaran bantuan kesehatan yang diterima dari luar
kabupaten/kota pada saat bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009. 3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan lokasi kejadian bencana.
Contoh : Desa Bukit dan Sarijaya, kecamatan Panggung. 5. Kolom no. 3 diisi dengan jenis bencana yang terjadi. 6. Kolom no. 4 diisi dengan kapan waktu terjadinya (tanggal, bulan dan tahun). 7. Kolom no. 5 diisi dengan jumlah dan jenis bantuan (alat, bahan dan dana) kesehatan
yang diterima. 8. Kolom no. 6 diisi dengan asal bantuan. 9. Kolom no. 7 diisi dengan penjelasan-penjelasan terkait dengan bantuan kesehatan yang
diterima.
Tabel 5.28 Gambaran Kegiatan Pemulihan dan Rekrontruksi pada Saat Bencana
di Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No Lokasi
Kejadian Jenis
Bencana Waktu
Kejadian Rehabilitasi
Medik Rehabilitasi Psikososial
Rehabilitasi dan
Rekronstruksi Sarana
Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7
Petunjuk pengisian form Gambaran Kegiatan Pemulihan dan Rekronstruksi pada saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.28) 1. Baris isian judul tabel data gambaran kegiatan pemulihan dan rekronstruksi pada saat
bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan lokasi kejadian bencana.
Contoh : Desa Bukit dan Sarijaya, kecamatan Panggung. 5. Kolom no. 3 diisi dengan jenis bencana yang terjadi. 6. Kolom no. 4 diisi dengan kapan waktu terjadinya (tanggal, bulan dan tahun). 7. Kolom no. 5 diisi dengan jumlah korban yang berhasil dipulihkan secara medik.
Rehabilitasi medik adalah kegiatan pemulihan secara fisik agar korban dapat menjalankan fungsi kehidupannya
8. Kolom no. 6 diisi dengan jumlah korban yang berhasil dipulihkan secara kejiwaan. Rehabilitasi psikososial adalah kegiatan pemulihan secara kejiwaan agar korban dapat menjalankan fungsi kehidupannya
9. Kolom no. 7 diisi dengan jumlah dan jenis sarana kesehatan yang telah mengalami perbaikan dan peningkatan kemampuan (rekrostruksi)
D. SISTEM INFORMASI
Tabel 5.29 Gambaran Pencatatan dan Penyampaian Informasi Terkait Penanggulangan
Krisis Kesehatan Akibat Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No Uraian Kegiatan Pencatatan Penyampaian
Informasi
Format yang
Digunakan Keterangan
1 2 3 4 5 6
1
Kesiapsiagaan Sumber Daya
2 Penilaian Cepat Kesehatan (RHA)
3 Informasi Awal
Kejadian Bencana
4 Informasi
Perkembangan
Kejadian
Petunjuk pengisian form Gambaran Pencatatan dan Penyampaian Informasi Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Tabel 5.29) 1. Baris isian judul tabel data gambaran pencatatan dan penyampaian informasi terkait
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana dinas kesehatan kabupaten/kota diisi
dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 berisi nomor urut. 4. Kolom no. 2 berisi uraian kegiatan pegelolaan data informasi terkait penanggulangan
krisis kesehatan akibat bencana.
5. kegiatan kesiapsiagaan sumber daya adalah kesiapsiagaan yang dilakukan dinas
kesehatan di dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana. Kesiapsiagaan ini
menyangkut sarana, tenaga dan pembiayaan hingga ke tingkat puskesmas. 6. Kegiatan Penilaian Cepat Kesehatan (RHA) adalah kegiatan penilaian situasi kesehatan
pada saat kejadian bencana.
7. Informasi Awal Kejadian Bencana adalah informasi yang pertama kali tentang bencana yang terjadi.
8. Informasi Perkembangan Kejadian adalah informasi yang ada sepanjang penanganan
bencana dilakukan 9. Kolom no. 3 diisi dengan jawaban :
”ya” bila pada tahun bersangkutan dillakukan pencatatan sesuai uraian kegiatan.
”Tidak” bila pada tahun bersangkutan tidak dillakukan pencatatan sesuai uraian kegiatan.
10. Kolom no. 4 diisi dengan jawaban :
”ya” bila pada tahun bersangkutan hasil pencatatan disampaikan atau diinformasikan ke Pusat.
”Tidak” bila pada tahun bersangkutan hasil pencatatan tidak disampaikan atau diinformasikan ke Pusat.
11. Kolom no. 5 diisi dengan jawaban :
”Sesuai pedoman” bila format yang digunakan mengikuti pedoman sesuai Kepmenkes 064/Menkes/SK/II/2006.
”Format sendiri” bila format yang digunakan merupakan pengembangan yang dilakukan dinas kesehatan setempat.
”Tidak ada format” bila belum menggunakan format baku.
12. Kolom no. 6 diisi dengan penjelasan-penjelasan terkait pencatatan dan penyampaian informasi bersangkutan.
Tabel 5.30 Gambaran Mekanisme Penyampaian Informasi Terkait Penanggulangan Krisis
Kesehatan Akibat Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No Uraian Kegiatan Mekanisme
Penyampaian Informasi
Keterangan
1 2 3 4
1
Kesiapsiagaan Sumber Daya
2 Penilaian Cepat Kesehatan
(RHA)
3 Informasi Awal Kejadian Bencana
4 Informasi Perkembangan
Kejadian
Petunjuk pengisian form Gambaran Mekanisme Penyampaian Informasi Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (Tabel 5.30) 1. Baris isian judul tabel data gambaran mekanisme penyampaian informasi terkait
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana dinas kesehatan kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 berisi nomor urut.
4. Kolom no. 2 berisi uraian kegiatan pegelolaan data informasi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana.
5. Kolom no. 3 diisi dengan jawaban :
”Langsung” bila informasi yang ada langsung diinformasikan ke Pusat (cq. Pusat Penanggulangan Krisis Departemen Kesehatan) tanpa menunggu permintaan
informasi.
”Menunggu permintaan” bila informasi yang ada akan diinformasikan ke pusat bila ada permintaan.
”Tidak diinformasikan” bila informasi yang ada tidak diinformasikan ke pusat 6. Kolom no. 4 diisi dengan penjelasan-penjelasan terkait pencatatan dan penyampaian
informasi bersangkutan.
Tabel 5.31 Sarana Komunikasi dan Informasi yang Dimiliki dan Dapat Dioperasionalkan
Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota............................ Tahun..........................
No Unit Kerja/Instansi
Telepon
Faksimili
SSB
Han
dy Talky (HT
)
Rig
Han
dphon
e
Han
dphone Satelit
Kom
puter PC
Laptop/N
otebook
Lainnya......................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Petunjuk pengisian form Sarana Komunikasi dan Informasi yang Dimiliki dan Dapat Dioperasionalkan Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.31) 1. Baris isian judul tabel data sarana komunikasi dan informasi yang dimiliki dan dapat
dioperasionalkan terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di
kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan unit kerja/instansi kesehatan yang ada di kabupaten/kota
bersangkutan, seperti : dinas kesehatan, rumah sakit pemerintah dan swasta,
puskesmas, puskesmas pembantu, kantor kesehatan pelabuhan, unit kesehatan TNI dan POLRI, dan lain-lain.
5. Kolom no. 3 diisi jumlah saluran telepon yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 6. Kolom no. 4 diisi jumlah faksimili yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
7. Kolom no. 5 diisi jumlah SSB yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
8. Kolom no. 6 diisi jumlah handy talky (HT) yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 9. Kolom no. 7 diisi jumlah rig yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
10. Kolom no. 8 diisi jumlah handphone fasilitas kantor yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
11. Kolom no. 9 diisi jumlah handphone satelit yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan
untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan. 12. Kolom no. 10 diisi jumlah komputer PC yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk
penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
13. Kolom no. 11 diisi jumlah laptop atau notebook yang dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun bersangkutan.
14. Kolom no. 12 diisi jumlah jenis alat komunikasi dan informasi lain (sebutkan) yang
dimiliki dan dapat dioperasionalkan untuk penanggulangan bencana sesuai tahun
bersangkutan.
Tabel 5.32 Media Penyampaian Informasi yang Biasa Digunakan Terkait Penanggulangan
Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota............................ Tahun..........................
No Unit Kerja/Instansi
Telepon
Faksimili
Telepon Selular
Radio K
omu
nikasi
Web Site
SMS G
ateway
Lainnya......................
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Petunjuk pengisian form Media Penyampaian Informasi yang Biasa Digunakan Terkait Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.32) 1. Baris isian judul tabel data media penyampaian informasi yang biasa digunakan terkait
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di kabupaten/kota diisi dengan nama
kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan unit kerja/instansi kesehatan yang ada di kabupaten/kota
bersangkutan, seperti : dinas kesehatan, rumah sakit pemerintah dan swasta,
puskesmas, puskesmas pembantu, kantor kesehatan pelabuhan, unit kesehatan TNI dan POLRI, dan lain-lain.
5. Kolom no. 3 diisi dengan jawaban ”ya” bila saluran telepon biasa digunakan untuk media
komunikasi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai tahun bersangkutan dan ”tidak” bila tidak digunakan.
6. Kolom no. 4 diisi dengan jawaban ”ya” bila faksimili biasa digunakan untuk media
komunikasi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai tahun bersangkutan dan ”tidak” bila tidak digunakan.
7. Kolom no. 5 diisi dengan jawaban ”ya” bila telepon seluler biasa digunakan untuk media
komunikasi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai tahun bersangkutan dan ”tidak” bila tidak digunakan.
8. Kolom no. 6 diisi dengan jawaban ”ya” bila radio komunikasi biasa digunakan untuk
media komunikasi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai tahun bersangkutan dan ”tidak” bila tidak digunakan.
9. Kolom no. 7 diisi dengan jawaban ”ya” bila e-mail biasa digunakan untuk media
komunikasi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai tahun bersangkutan dan ”tidak” bila tidak digunakan.
10. Kolom no. 8 diisi dengan jawaban ”ya” bila web site biasa digunakan untuk media
komunikasi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai tahun bersangkutan dan ”tidak” bila tidak digunakan.
11. Kolom no. 9 diisi dengan jawaban ”ya” bila sms gateway biasa digunakan untuk media
komunikasi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai tahun
bersangkutan dan ”tidak” bila tidak digunakan. 12. Kolom no. 10 diisi dengan jawaban ”ya” bila ada sarana lain (sebutkan) biasa digunakan
untuk media komunikasi terkait penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana sesuai
tahun bersangkutan dan ”tidak” bila tidak digunakan.
Tabel 5.33 Gambaran Pos Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Saat Bencana
di Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No Lokasi
Kejadian Jenis
Bencana Waktu
Kejadian Pos Informasi
Kesehatan Keterangan
1 2 3 4 5 6
Petunjuk pengisian form Gambaran Pos Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Saat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.33) 1. Baris isian judul tabel data gambaran pos informasi kesehatan dinas kesehatan di
kabupaten/kota diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom no. 2 diisi dengan lokasi kejadian bencana. Contoh : Desa Bukit dan Sarijaya, kecamatan Panggung.
5. Kolom no. 3 diisi dengan jenis bencana yang terjadi.
6. Kolom no. 4 diisi dengan kapan waktu terjadinya (tanggal, bulan dan tahun). 7. Kolom no. 5 diisi dengan jawaban :
”24 jam” bila pos informasi kesehatan di dinas kesehatan diaktifkan selama 24 jam
pada saat kejadian bencana bersangkutan. ”Tidak 24 jam” bila pos informasi kesehatan di dinas kesehatan diaktifkan tidak 24
jam atau hanya jam kerja saja pada saat kejadian bencana bersangkutan.
”Tidak ada” bila pos informasi kesehatan tidak diaktifkan di dinas kesehatan. 8. Kolom no. 6 diisi dengan penjelasan-penjelasan terkait pos informasi kesehatan pada
bencana bersangkutan.
Tabel 5.34 Kontak Person Lintas Sektor
di Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No.Telepon No Nama Jabatan Instansi Email
Kantor Rumah HP Fax
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petunjuk pengisian form Kontak Person Lintas Sektor di Kabupaten/Kota (Tabel 5.34) 1. Baris isian judul tabel data kontak person lintas sektor di kabupaten/kota diisi dengan
nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kontak person lintas sektor adalah pejabat/staf instansi terkait yang biasa berkoordinasi terkait penanggulangan krisis akibat bencana.
4. Kolom nomor 1 diisi dengan nomor urut. 5. Kolom nomor 2 diisi dengan nama lengkap kontak person. 6. Kolom nomor 3 diisi dengan jabatan. 7. Kolom nomor 4 diisi dengan nama instansi tempat kontak person bekerja. 8. Kolom nomor 5 diisi dengan alamat email kontak person. 9. Kolom nomor 6 diisi dengan nomor telepon kantor tempat kontak person bekerja. 10. Kolom nomor 7 diisi dengan nomor telepon rumah kontak person. 11. Kolom nomor 8 diisi dengan nomor handphone kontak person. 12. Kolom nomor 9 diisi dengan nomor fax kantor tempat kontak person bekerja.
Tabel 5.35 Kontak Person Lintas Program
di Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No.Telepon No Nama Jabatan Unit Kerja
Kantor Rumah HP Fax
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petunjuk pengisian form Kontak Person Lintas Program di Kabupaten/Kota (Tabel 5.35) 1. Baris isian judul tabel data kontak person lintas program di kabupaten/kota diisi dengan
nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun 2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kontak person lintas program adalah pejabat/staf unit kerja di lingkup dinas kesehatan terkait yang biasa berkoordinasi terkait penanggulangan krisis akibat bencana.
4. Kolom nomor 1 diisi dengan nomor urut. 5. Kolom nomor 2 diisi dengan nama lengkap kontak person. 6. Kolom nomor 3 diisi dengan jabatan. 7. Kolom nomor 4 diisi dengan nama unit kerja tempat kontak person bekerja. 8. Kolom nomor 5 diisi dengan alamat email kontak person. 9. Kolom nomor 6 diisi dengan nomor telepon kantor tempat kontak person bekerja. 10. Kolom nomor 7 diisi dengan nomor telepon rumah kontak person. 11. Kolom nomor 8 diisi dengan nomor handphone kontak person. 12. Kolom nomor 9 diisi dengan nomor fax kantor tempat kontak person bekerja.
Tabel 5.36 Kontak Person Rumah Sakit dan Puskesmas
di Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No.Telepon No Nama Rumah Sakit/
Puskesmas
Kecamatan Nama Jabatan Email
Kantor Rumah HP Fax
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Petunjuk pengisian form Kontak Person Rumah Sakit dan Puskesmas di Kabupaten/Kota (Tabel 5.36) 1. Baris isian judul tabel data kontak person rumah sakit dan puskesmas di kabupaten/kota
diisi dengan nama kabupaten/kota bersangkutan. 2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil.
Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009. 3. Kolom nomor 1 diisi dengan nomor urut.
4. Kolom nomor 2 diisi dengan nama Rumah sakit dan Puskesmas.
5. Kolom nomor 3 diisi dengan nama Kecamatan lokasi rumah sakit dan puskesmas bersangkutan.
6. Kolom nomor 4 diisi dengan nama kontak person. 7. Kolom nomor 5 diisi dengan jabatan kontak person. 8. Kolom nomor 6 diisi dengan alamat email kontak person.
9. Kolom nomor 7 diisi dengan nomor telepon kantor tempat kontak person bekerja.
10. Kolom nomor 8 diisi dengan nomor telepon rumah kontak person. 11. Kolom nomor 9 diisi dengan nomor handphone kontak person.
12. Kolom nomor 10 diisi dengan nomor fax kantor tempat kontak person bekerja.
Tabel 5.37 Gambaran Kegiatan Penyebarluasan Informasi yang Dilakukan Dinas Kesehatan
Terkait Penanggulangan Krisis Akibat Bencana di Kabupaten/Kota.............................Tahun...........................
No Topik Sasaran Web
Site
Bu
letin/Majalah
Boo
klet
Leaflet
Poster/Span
duk
Lainnya.......
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Petunjuk pengisian form Gambaran Kegiatan Penyebarluasan Informasi yang Dilakukan Dinas Kesehatan Terkait Penanggulangan Krisis Akibat Bencana di Kabupaten/Kota (Tabel 5.37) 1. Baris isian judul tabel data gambaran kegiatan penyebarluasan informasi yang dilakukan
dinas kesehatan terkait penanggulangan krisis akibat bencana di kabupaten/kota diisi
dengan nama kabupaten/kota bersangkutan.
2. Baris isian tahun diisi dengan tahun data profil. Contoh : bila data yang dipergunakan merupakan kompilasi data tahun
2009 maka baris isian tahun diisi dengan tahun 2009.
3. Kolom no. 1 diisi dengan nomor urut. 4. Kolom no. 2 diisi dengan pokok bahasan informasi yang disebarluaskan.
5. Kolom no. 3 diisi dengan sasaran dari penyebarluasan dimaksud.
6. Kolom no. 4 diisi dengan jawaban ”ya” bila menggunakan web site sebagai media penyebarluasan informasi dan ”tidak” bila tidak menggunakan.
7. Kolom no. 5 diisi dengan jawaban ”ya” bila menggunakan majalah/buletin sebagai media
penyebarluasan informasi dan ”tidak” bila tidak menggunakan.
8. Kolom no. 6 diisi dengan jawaban ”ya” bila menggunakan booklet sebagai media penyebarluasan informasi dan ”tidak” bila tidak menggunakan.
9. Kolom no. 7 diisi dengan jawaban ”ya” bila menggunakan leaflet sebagai media
penyebarluasan informasi dan ”tidak” bila tidak menggunakan. 10. Kolom no. 8 diisi dengan jawaban ”ya” bila menggunakan poster/spanduk sebagai media
penyebarluasan informasi dan ”tidak” bila tidak menggunakan.
11. Kolom no. 9 diisi dengan jawaban ”ya” bila menggunakan sarana lain (sebutkan) sebagai media penyebarluasan informasi dan ”tidak” bila tidak menggunakan.
BAB VI PENUTUP
Pedoman Profil Penanggulangan Krisis Kesehatan Akibat Bencana untuk Kabupaten/Kota
merupakan acuan bagi kabupaten/kota agar profil yang disusun dapat lebih efisien dan
efektif karena sesuai dengan kebutuhan para pengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana.
Kami menyadari bahwa pedoman ini masih memiliki banyak kekurangan. Saran dan
masukan yang membangun kami harapkan untuk perbaikan Pedoman Profil Penanggulangan
Krisis Kesehatan Akibat Bencana untuk Kabupaten/Kota yang akan datang.